Anda di halaman 1dari 10

Elemen Mesin

BAB IV
ULIR PENGGERAK

8.3. Mekanika Ulir Daya


Ulir daya (power screw) adalah perlatan yang berfungsi untuk mengubah gerakan angular
menjadi gerakan linear dan biasanya juga mentransmisikan daya. Secara khusus, ulir daya
digunakan untuk :
 untuk mendapatkan kelebihan mengangkat/menurunkan beban, seperti misalnya pada
dongkrak mobil
 untuk memberikan gaya tekan/tarik yang besar seperti misalnya pada kompaktor atau
mesin press
 untuk positioning yang akurat seperti pada mikrometer atau pada lead screw mesin
bubut.

Mengingat fungsi ulir daya, maka profil yang paling tepat dan banyak digunakan adalah
profil square, Acme, dan buttress. Profil square memberikan efisiensi yang paling tinggi dan
mampu mengeliminasi gaya dalam arah radial. Tetapi profil ini paling sulit dalam proses
pembuatannya. Acme thread walaupun efisiensinya lebih rendah, namun lebih mudah dalam
pembuatan, dan juga memiliki kekuatan yang lebih tinggi, sehingga profil ini paling banyak
digunakan untuk ulir daya. Untuk aplikasi dimana arah beban adalah satu arah dan sangat
besar, maka profil buttress lebih cocok digunakan karena memiliki kekuatan paling tinggi
pada akar ulir.
8.3.1. Analisis Gaya dan Torsi ulir daya
Gambar 8.5 (a) menunjukkan sebuah mekanisme ulir daya yang berfungsi untuk menaikkan
dan menurunkan beban P. Beban dapat dinaikkan dan diturunkan dengan memutar nut (mur),
jadi lama hal ini gerakan angular mur diubah menjadi gerakan linier screw. Diagram benda
bebas pasangan baut-mur ditunjukkan pada gambar (b).
Parameter inklinasi bidang ulir (λ) juga disebut lead angle dapat dihitung dengan persamaan :

Untuk single-threaded screw (ulir single)


Maka jarak dari puncak ke puncak yaitu p
Untuk Multi-threaded screw (ulir multi)
Maka jarak dari puncak ke puncak untuk tiap ulir adalah L = n p
n = banyak ulir
Untuk slope dari ulir adalah tanjakan ulir terhadap bidang horizontal secara matematik ditulis

Ali Attamimi 33
Elemen Mesin

pitch p
tan    untuk sin gle
keliling lingkaran  d p
np
 untuk multi
 dp
DBB Screw
Pergerakan screw naik (Upward screw motion)
Untuk mengangkat beban

Dimana Fg =  N
Maka
Fg  N
tan    
N N
atau
  tan 1 
terapkan hokum keseimbangan gaya
Fx = 0 dP = dR sin ( + ) ….. 1
Fy = 0 dW = dR cos ( + ) ….. 2
subtitusikan pers 1 ke 2
dP = dW tan ( + ) ….. 3
jika tiap sisi kita integralkan terhadap panjangnya ulir terpakai (H)
 dP   dW tan (   )
H H
yaitu :
 dW  W
H
; Fy = 0

r  dP  T ; My = 0
H
maka :
r  dP  r  dW tan (   )
H H

T  r W tan (   )
tan   tan 
T rW
1  tan  tan 
tan   
T rW
1   tan 
p
dan tan   ; maka
 d

Ali Attamimi 34
Elemen Mesin

n p   dp 
T rW ; untuk multi
 dp  n p 
atau
p

 dp
T rW
 dp
 p
 dp
p   dp 
T rW ; untuk sin gle
 dp  p 

DBB Screw
Pergerakan screw turun (Downward screw motion)
Untuk menurunkan beban
A. Jika  > , maka sekrup akan terputar lepas oleh sendirinya.

B. Jika  < , maka sekrup akan terputar lepas oleh sendirinya.

Dengan jalan yang saa dengan di atas didapatkan :


maka :
A
T  r W tan (   )
tan   tan 
T rW
1  tan  tan 
tan   
T rW
1   tan 

Ali Attamimi 35
Elemen Mesin

p
dan tan   ; maka
 dp
n p   dp 
T rW ; untuk multi
 dp  n p 
atau
p

 dp
T rW
 dp
 p
 dp
p   dp 
T rW ; untuk sin gle
 dp  p 
Jika  > , maka sekrup akan terputar lepas oleh sendirinya.
maka :
r  dP  r  dW tan (   )
H H

T  r W tan (   )
tan   tan 
T rW
1  tan  tan 
tan   
T rW
1   tan 
p
dan tan   ; maka
 p
n p   dp 
T rW ; untuk multi
 dp  n p 
atau
p

 dp
T rW
 dp
 p
 dp
p   dp 
T rW ; untuk sin gle
 dp  p 

DBB Screw
Pergerakan screw turun (Downward screw motion)

Ali Attamimi 36
Elemen Mesin

Untuk menurunkan beban


A. Jika  > , maka sekrup akan terputar lepas oleh sendirinya.

B. Jika  < , maka sekrup akan terputar lepas oleh sendirinya.

Dengan jalan yang saa dengan di atas didapatkan :


maka :
A
T  r W tan (   )
tan   tan 
T rW
1  tan  tan 
tan   
T rW
1   tan 
p
dan tan   ; maka
 dp
n p   dp 
T rW ; untuk multi
 dp  n p 
atau

Ali Attamimi 37
Elemen Mesin

p

 dp
T rW
 dp
 p
 dp
p   dp 
T rW ; untuk sin gle
 dp  p 

B
T  r W tan (   )
tan   tan 
T rW
1  tan  tan 
  tan 
T rW
1   tan 
p
dan tan   ; maka
 dp
 dp   n p
T rW ; untuk multi
 dp  n p
atau
  dp  p
T rW
 dp
 p
 dp
 dp   p
T rW ; untuk sin gle
 dp  p 

DBB Screw jika :


=

Fy = 0 maka dW = dR
Fx = 0 maka P = 0
sehingga
tan   tan 
P W
1  tan  tan 
(1- tan  - tan ) P = W (tan  - tan )
dimana P = 0, maka

Ali Attamimi 38
Elemen Mesin

0 =W (tan  - tan )
tan  =  atau
 = tan –1  = 
Efesiensi ()
Dari persamaan diatas untuk menaikan beban didapt :
P = W tan ( + ) ….. A
Jika disini tidak ada gesekan antara screw dan nut, maka  = 0, karena
tan  =  = 0
=0
sehingga persamaan A diatas menjadi :
P = W tan 
gaya ideal P
Efesiensi ( )   o
gaya aktual P
W tan  tan 
 
W tan (   ) tan (   )
sin 
cos  sin  cos (   )
 
sin (   ) cos  sin (   )
cos (   )
sin  cos (   )
1 1
cos  sin (   )
cos  sin (   )  sin  cos (   )

cos  sin (   )
sin 

cos  sin (   )
2 sin 

2 cos  sin (   )
2 sin 

sin (2   )  sin 

Ali Attamimi 39
Elemen Mesin

Ali Attamimi 40
Elemen Mesin

Ali Attamimi 41
Elemen Mesin

Ali Attamimi 42

Anda mungkin juga menyukai