Disusun Oleh :
Eneng Deti S
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas berkat
rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa dalam penulisan makalah ini banyak sekali pihak yang membantu
baik moril maupun materil.penulis sampaikan juga terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
- Bapak Kolil SAg Sebagai Kepala sekolah MAN 1 Garut
- Bapak Jaja Sebagai Guru Mata Pelajaran PENKES
- Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang turut membantu dalm
penyelesaian makalh ini.
Dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangan.maka dari itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun supaya penulis dapat
menyempurnakan makalah kami yang lain di lain kesempatan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Garut,Januari 2006
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan tujuan
C. Metode penulisan
D. Sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
B. Ciri-ciri makanan yang memakai formalin dan yang tidak memakai
formalin
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A .Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan membuka
wawasan dan pemikiran kita Selaku tenaga medis yang berkecimpung di bidang
kesehatan semakin bertambah. Hal ini diimbangi dengan perkembangan jaman
yang begitu pesat. Dengan demikian bermunculan masalah yang sangat kompleks
tentang kesehatan sekarang ini.
Salah satu masalah yang lagi banyak diperbincangkan yaitu isu tentang
formalin. Banyak kasus di lapangan yang merebak dan menjadi isu sehingga
meresahkan banyak orang. Dan yang menjadi dampak yaitu rata-rata pedagang
kecil yang tidak mengetahui tentang apa itu formalin
Masyarakat tidak menyadari dan mengetahui bahwa makanan yang mereka
makan setiap hari mungkin mengandung formalin. Hal ini dikarenakan kurangnya
informasi khususnya dari pemerintah kita tau bahwa formalin merupakan bahan
pengawet bagi mayat. Masyarakat awam berpandangn bahwa makanan yang
mereka makan itu asal enak dan bergizi saja tanpa mereka sadar makanan yang
mereka makan itu mungkin mengandung bahan yang membahayakan bagi
kesehatan. Dan mereka juga tak mau tau proses pembuatan makanan itu yang
mereka tau makanan itu sudah jadi saja padahal kalau di telusuri,formalin
merupakan bahan kimia yang dapat membahayakan dan merusak tubuh jika di
konsumsi.
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan bahan literatur dari
berbagai media cetak.
D.Sistematika Penulisan
-Bab I :pendahuluan,yang meliputi latar belakang,maksud dan tujuan,metode
penulisan dan sistematika penulisan.
-Bab II :Tinjauan teoritis
-Bab III :pembahasan,meliputi dampak,penanggulangan dan upaya
menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
-Bab IV :penutup meliputi kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
Formalin adalah bahan kimia berbahaya yang banyak digunakan sebagai
bahan pengawet untuk jenajah. Bila disalahgunakan untuk mengawetkan
makanan yang dikonsumsi oleh manusia akan membahayakan
kesehatan,karena formalin akan dapat merusak organ tubuh dan dalam
penggunaan jangka panjang dapat pula mengakibatkan kematian.
Sekarang ini baru ditemukan bahwa formalin digunakan untuk
mengawetkan bahan makanan yang di konsumsi oleh masyarakat.diantaranya
ditemukan pada ikan,mie basah dan bakso.
- Pada ikan
Yang berformalin : kaku, lensanya keruh kekuning-kuningan sesudah
satu bulan ikan itu tidak ditumbuhi jamur dan
dagingnya juga tetap kenyal.
Yang tidak berformalin : biasanya jernih, tidak kaku atau lentur, sesudah
satu bulan ditumbuhi jamur,dan dagingnya tidak
lagi kenyal.
-Pada tahu
Yang berformalin :kaku, jika dilemparkan atau tertekan tetap utuh
dan tidak hancur
Yang tidak berformalin :lentur, jika tertekan atau dilemparkan hancur
BAB III
PEMBAHASAN
Dampak dari isu penggunaan formalin pada ikan dan makanan lainnya :
1. Sejumlah pedagang ikan mengeluh penghasilan mereka yang
cenderung turun hingga 50 %
2. Penjual mie dan pelayan mengalami kerugian
3. Produsen tahu mengalami kerugian
4. Penjual akso mengalami kerugian
Penanggulangan pemerintah (BPOM) untuk mencegah penyalahgunaan
bahan kimia berbahaya.
1. Memantau produk-produk yang menggunakan bahn formalin
2. BPOM telah mempersiapkan sekitar 1.400 pengawas daerah dan 1.800
tenaga penyuluh keamanan pangan terlatih yang telah siap untuk di
terjunkan ke lapangan
3. Mengembangkan riset untuk menemukan bahan pengawet pengganti
formalin
4. Menkes Siti Fadilah menyatakan akan mengatur tata koordinasi BPOM
dengan DEPKES
5. Pengaturan tata niaga diserahkan pada departemen perdagangan dan
departemen perindustrian
6. Melakukan pendekatan persuasive dan advokasi terhadap para
produsen yang ternyata diketahui menggunakan formalin,diantaranya
memberikan pembinaan.
7. Meningkatkan pengawasan dan pengetahuan terhadap produk-produk
yang masuk ke dalam negeri.
sosialisasi pemerintah dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat
untuk tetap menggunakan bahan maknan yang diisukan memakai formalin
:
1. Memberikan sertifikasi kepada penjual atau produsen yang telah
diawasi tidak menggunakan formalin sebagai bahan pengawet
2. Menggelar acara “Makan bersama tahu,mie basah dan bakso” oleh
pemerintah daerah.
3. Membagikan makanan hasil olahan para penjual secara Cuma-Cuma.
4. Mensosialisasikan kepada masyarakt mengenai bahan baku yang
digunakan industri makanan,cara pembuatan makanan yang baik dan
tepat agar masyarakat dapat mengkonsumsinya.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Formalin adalah istilah yang sering kita dengar.namun banyak dari kita
yang tidak menyadari apa itu formalin. Belakangan ini permasalahan formalin
kian merebak.berbagai upaya dan sosialisasi dilakukan oleh pemerintah dalam
menanggulangi masalah formalin.
Dan akibat isu formalin tersebut justru pedagang kecil yang menjadi
korban dari isu tersebut.dan kita butuh penanganan dan kerjasama dengan
berbagai pihak untuk menghapus isu tersebut.
saran
Semoga dengan adanya makalah ini pemerintah pada umumnya dan kita
pada khususnya selaku perawat dapat menjadi penuntun di masyarakat dalam
menghadapi permasalahan formalin tersebut.
DAFTAR PUSTAKA