Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman globalisasi sekarang ini , ilmu kimia merupakan suatu ilmu


pengetahuan yang sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat. Semua cabang
ilmunya banyak diterapkan dalam berbagai bidang , contoh dalam bidang
kesehatan dan aspek industri. Salah satu contoh kegiatan yang tidak bisa
dipisahkan dari ilmu kimia adalah kegiatan penelitian atau praktikum yang
umumnya dilakukan di laboratorium.

Ada sebagian masyarakat, khususnya mahasiswa yang belum bisa


membedakan secara pasti mana yang merupakan zat tunggal atau campuran.
Campuran merupakan zat yang mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari ,
salah satu bentuk umum dari campuran adalah larutan.

Larutan dapat didefinisikan sebagai campuran-campuran homogen dari


dua zat atau lebih yang berdispersi sebagai molekul-molekul ataupun ion yang
komposisinya dapat bervariasi. Disebut dengan homogen karena komposisi dari
larutan begitu seragam sehingga tidak dapat diamati bagian-bagian komponen
penyusunnya.

Larutan memainkan peranan penting dalam kehidupan. Didalam


kebanyakkan reaksi berlangsung dalam larutan air. Banyak reaksi-reaksi yang
dikenal , baik dalam laboratorium atau diindustri terjadi dalam larutan.

Dengan demikian kita diharapkan dapat membuat larutan dengan proses


yang tepat , aman , dan bermanfaat, sehingga pengetahuan yang sudah kita miliki
dari percobaan ini dapat diterapkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu , perlu dilakukan percobaan Pemisahan dan Pemurnian ini
agar dapat mengetahui zat-zat serta jenis-jenis apa saja yang dapat dimurnikan ,
selain itu juga untuk mempelajari cara-cara apa saja yang dapat dilakukan dalam
pemurnian tersebut. Serta agar dapat memurnikan zat-zat yang telah
terkontaminasi agar dapat dimanfaatkannya kembali untuk kehidupan sehari-hari.

1.2 Tujuan Percobaan


- Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi daya larut.
- Untuk mengetahui prinsip-prinsip Pemisahan dan Pemurnian.
- Untuk mengetahui metode-metode yang digunakan dalam Pemisahan dan
Pemurnian tersebut.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia , karena


kebanyakkan materi yang terdapat dialam berupa campuran. Untuk memperoleh
materi murni dari suatu campuran , kita harus melakukan pemisahan. Berbagai
teknik pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan campuran. Perusahaan air
minum , memperoleh air jernih dari air sungai melalui penyaringan pasir dan
arang. Air minum untuk keperluan laboratorium atau farmasi diperoleh melalui
teknik pemisahan destilasi. Untuk memisahkan minyak bumi menjadi komponen-
komponennya seperti elpiji , bensin , minyak tanah , dilakukan melalui teknik
pemisahan destilasi bertingkat. Melalui teknik pemisahan , ternyata menghasilkan
materi yang lebih penting dan lebih mahal nilainya. ( Sumar Hendayana , 2010 ).

Campuran , campuran adalah gabungan antara dua zat atau lebih yang
saling melarutkan , dimana masing-masing zat masih memiliki sifat asalnya.
Campuran dapat dibedakan menjadi 2 , yaitu :

1. Campuran Homogen

Campuran Homogen adalah campuran yang ditiap bagian-bagiannya


mengandung bagian-bagian yang sama. Sehingga tidak dapat dibedakan
secara fisik.

2. Campuran Heterogen

Campuran Heterogen adalah campuran yang tidak merata atau


campuran ditiap bagian-bagiannya tidak mengandung bagian-bagian yang
sama. Sehingga dapat dibedakan secara fisik , kebalikan dari campuran
homogeny. ( Hadiat , 2000).

Larutan , larutan didefinisikan sebagai zat homogen yang merupakan


campuran dari dua komponen atau lebih yang dapat berupa gas , cairan , atau
padatan. Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas kedalam gas
lainnya. Karena semua gas bercampur dalam semua perbandingan , maka setiap
campuran gas adalah homogen.

Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas , cairan , atau padatan dalam
suatu cairan. Jika sebagai cairan adalah air , maka larutan disebut “ larutan berair
“. ( Keenan , 1989 ).

Dua pengertian yang penting dalam larutan adalah solute ( zat yang
dilarutkan ) dan Solven ( zat pelarut ). Pada umumnya komponen larutan yang
paling besar merupakan pelarut , sedangkan komponen yang sedikit merupakan
zat terlarut.

Didalam kehidupan sehari-hari seringkali berbagai campuran dipisahkan


menjadi zat murni , oleh karena itu dibutuhkan metode-metode yang dapat
membantu atau mempermudah dalam penanganannya , diantara metode-metode
tersebut adalah :

a. Dekantasi ( Pengendapan )

Dekantasi adalah proses pemisahan zat padat dari zat cair yang saling
tidak larut ( pada tempertaur tertentu ) dengan cara menuangkan zat cairnya.

b. Filtrasi ( Penyaringan )

Penyaringan adalah suatu proses pemisahan zat padat dari zat cair
dengan melewatkan campuran melalui penghalang yan berpori. Penghalang
ini dapat berbentuk kertas yang berpori ( kertas saring ) , kain , atau plastic
berpori.

c. Kristalisasi

Kristalisasi adalah pembentukkan Kristal , terjadi bila zat berubah dari


bentuk gas kebentuk padat atau dari bentuk cair kebentuk padat. Kristal
adalah benda padat seperti garam , kuarsa , dan salju ada dalam bentuk-
bentuk yang jelas simetris , telah lama para ilmuwan menduga bahwa atom ,
ion ataupun molekul zat padat ini juga tersusun secara simetris. ( Keenan ,
1992 ).

d. Sublimasi

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan


menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga
kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Bahan-bahan yang
menggunakan metode ini adalah bahan-bahan yang mudah menyublim seperti
konfer iod.

Proses yang dilakukan yaitu , bahan dipanaskan untuk mempercepat


penyubliman. Uap bahan ditampung dalam sebuah wadah dan didinginkan
agar uap mengkristal. Metode ini dimanfaatkan untuk pemurnian Kristal iod
dan kanfer. Kanfer dan iod akan menguap , sedangkan partikel pengotor akan
tersisa sehingga kanfer akan bersih dari pengotor. Contoh proses sublimasi ini
adalah penguapan Naftalena ( kapur barus ). Naftalena adalah zat putih ,
berbau keras seperti kamfer , rumus C10H8 yang didapatkan dari ter batu
bara dan penting untuk pembuatan zat warna. Sublimasi juga bisa disebut
perubahan langsung dari padat menjadi uap , atau sebaliknya. ( Meggy Yulia ,
2009 ).

e. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan pemisahan padatan dari suatu campuran


berbentuk padatan , dengan cara menambahkan pelarut tertentu. Pemisahan
ini didasarkan pada keadaan bahwa salah satu komponen campuran tersebut
dapat larut kedalam pelarut yang ditambahkan tersebut. Selanjutnya proses ini
diikuti dengan proses penyaringan , untuk menyaring zat yang tidak larut
kedalam pelarut tersebut.

f. Rekristalisasi

Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang


jamak digunakan, dimana zat-zat tersebut atau zat-zat padat tersebut
dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian dikristalkan kembali. Cara ini
bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu dikala suhu diperbesar.
Karena konsentrasi total impuriti biasanya lebih kecil dan konsentrasi zat
yang dimurnikan , bila dingin , maka konsentrasi impuriti yang rendah tetapi
dalam larutan sementara produk yang berkonsentrasi tinggi akan mengendap.
( Arsyad , 2001 ).

Kemudian suatu endapan dapat disaring dan dicuci tergantung


sebagian besar pada struktur morfologi endapan , yaitu bentuk dan ukuran-
ukuran kristalnya. Semakin besar Kristal-kristal yang terbentuk selama
berlangsungnya pengendapan , makin mudah mereka dapat disaring , dan
mungkin sekali ( meski tak harus ) makin cepat Kristal-kristal itu akan turun
keluar dari larutan , yang lagi-lagi akan membantu penyaringan. Bentuk
Kristal juga penting. Stuktur yang sederhana seperti kubus , oktahedron , atau
jarum-jarum sangat menguntungkan , karena mudah dicuci setelah disaring.
Kristal dengan struktur yang lebih kompleks , yang mengandung lekuk-lekuk
dan lubang-lubang , akan menahan cairan induk ( mother liquid ) , bahkan
setelah dicuci dengan seksama. Dengan endapan yang terdiri dari Kristal-
kristal demikian , Pemisahan kuantitatif lebih kecil kemungkunannya bisa
tercapai. ( Svehla , 1979 ).

g. Sentrifugasi

Sentrifugasi merupakan pemisahan padatan dari suatu suspensi dalam


jumlah kecil dengan cara pemusingan yang sangat cepat. Pemisahan ini
didasarkan atas gaya sentrifugal yang terjadi dan gaya gravitasi.

h. Destilasi

Destilasi merupakan pemisahan cairan dari suatu larutan dengan cara


penguapan dan diikuti dengan proses kondensasi ( Pengembunan ).
Pemisahan ini didasarkan pada perbedaan titik didih komponen zat cair dalam
larutan. Jika komponen dipanaskan maka komponen yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Dengan mengatur suhu secara
cermat , kita dapat menguapkan lalu mengembunkan suatu komponen dengan
komponen lain secara bertahap. Proses pengembunan terjadi dengan cara
mengalirkan uap ke tabung pendingin.

i. Kromatografi

Kromatografi merupakan suatu cara pemisahan dimana komponen-


komponen yang akan dipisahkan terdistribusi kedalam dua fase , yaitu fase
stasioner dan fase mobil. Fase stasioner membentuk lapisan dengan luas
permukaan yang besar dan fase mobil akan merembes atau melajui lapisan
stasioner tersebut. Pemisahan ini didasarkan atas perbedaan laju kelarutan
komponen campuran pada fase stasioner dan fase mobil.

j. Pemisahan dengan Corong Pisah

Campuran dengan 2 jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat


dipisahkan dengan corong pisah. Misalnya pada campuran air dan minyak ,
karena pengaruh kepolaran , kedua senyawa ini tidak bisa tercampur. Saat
tercampur , minyak selalu berada diatas air karena massa jenisnya lebih
ringan. Dengan membuka keran pemisah , maka air akan mengalir dan
minyak akan tersisa dicorong atas.

k. Pengayakan

Pengayakan adalah cara memisahkan komponen materi heterogen


berdasarkan perbedaan volumenya .

Contoh : 1. Mengambil batu pasir dari materi heterogen yang


terbentuk oleh batu kerikil dan batu pasir.
Contoh : 2. Memisahkan atau mengambil beras yang mencampur
dengan katul.
Beberapa contoh dari campuran :

 Larutan gula , terbentuk oleh air dan gula , sifat gulanya masih ada dalam
larutan yang ditunjukkan rasa larutan manis.
 Uap kapur barus dalam udara , bau kapur barus masih tercium.

Contoh dari campuran Homogen :

- Emas 22 karat terbentuk oleh perak dan emas , tetapi logam perak dan
emas tidak Nampak dalam materi homogen.
- Larutan oralit terbentuk oleh air , gula dan garam , pada larutan ini
komponen penyusunnya tidak Nampak.

Contoh dari campuran Heterogen :

- Campuran yang terbentuk oleh air dan minyak goreng. Dalam campuran
ini , minyak dan airnya dapat dilihat dengan jelas.
- Gula pasir dimasukkan kedalam gelas yang berisi air hangat , gula larut
rasa larutan dibagian bawah lebih manis daripada dibagian permukaan.
- Suatu materi terbentuk oleh semen , batu kerikil dan batu pasir. Jika
materi itu dibelah , maka semen , batu pasir , dan batu kerikilnya akan
nampak jelas. ( belajar-kimia-dasar.blogspot.com )
Pemisahan Campuran dalam Kimia

Campuran tersusun dari beberapa unsure dan senyawa. Di ala mini


terdapat berbagai macam campuran. Contohnya , air garam yang tersusun atas air ,
garam , dan zat padat terlarut lainnya. Agar unsure dan senyawa dalam campuran
dapat dipisahkan , diperlukan beberapa cara yang disesuaikan dengan sifat zat
penyusunnya. Pemisahan campuran dalam kimia dapat dilakukan dengan
beberapa cara , yaitu sebagai berikut.

1. Filtrasi ( Penyaringan )

Apakah kamu pernah membuat es jeruk atau melihat penjual es jeruk sedang
melayani pelanggannya ? Apa yang digunakan penjual es untuk memisahkan
air jeruk ( sari jeruk ) dari ampasnya ? Para penjual ini menggunakan alat
penyaring dan proses yang dilakukannya disebut filtrasi atau penyaringan.

2. Destilasi ( Penyulingan )
Ketika kamu akan memisahkan spiritus yang tercampur air , cara yang terbaik
digunakan adalah destilasi. Mengapa ? Karena titik didih spiritus berbeda
dengan titik air sehingga keduanya akan terpisah ketika dididihkan.

3. Kristalisasi ( Pengkristalan )

Setiap hari kamu pasti makan garam. Ya , setidaknya , garam yang kamu
makan itu sudah tercampur didalam masakkan ibumu. Apakah kamu pernah
memikirkan bagaimana pemisahan garam dari air laut ? Para produsen garam
memisahkan campuran garam dari air laut dengan cara kristalisasi. Hal
pertama yang dilakukan adalah mengalirkan air laut ketambak-tambak , lalu
menguapkannya dibawah sinar matahari hingga beberapa hari ketika seluruh
air laut tersebut menguap, akan diperoleh Kristal-kristal garam.

4. Sublimasi

Dalam proses menyublim , zat padat menguap menjadi gas ( contohnya kapur
barus ). Sebagai catatan , Proses sublimasi hanya bisa dilakukan ketika zat
yang dapat menyublim tercampur dengan zat yang tidak dapat menyublim. (
AnneAhira , 2011 ).

Penggunaan Pemisahan Campuran

1. Pemurnian Garam Dapur


Air laut banyak mengandung mineral terutama garam dapur ( NaCl ). Petani
garam dapur memisahkan garam dapur dengan menjemur air laut pada sebuah
bangunan yang datar dan lapang. Garam yang diperoleh , kemudian diolah di
industri untuk dicuci dan ditambah iodium.
2. Pemurnian Air Minum
Air adalah sumber kehidupan. Air selalu diperlukan dalam setiap bidang
kehidupan kita. Bagi penduduk Indonesia , tidak sulit untuk mendapatkan air
tawar , namun didaerah Timur Tengah sulit untuk mendapatkan air tawar.
Mereka melakukan penyulingan ( destilasi ) untuk memperoleh air tawar
secara besar-besaran. (easymatia , 2010 ).
7

BAB 3

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1 Alat-alat
- Spatula
- Beaker Glass ( Gelas Kimia ) 100 mL
- Corong Gelas
- Corong Pisah
- Cawan Penguap
- Batang pengaduk
- Pipet Tetes
- Hot Plate
- Gunting
- Jarum

3.1.2 Bahan-bahan
- NaCl
- Kapur tulis
- Kapur Barus ( Naftalena )
- Aquadest
- Minyak goring
- CuSO4.5H2O
- Pasir
- Kertas saring
- Tissue
3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1 Proses dekantasi
- Dimasukkan 1 sendok pasir kedalam gelas kimia
- (+) 20 mL Aquadest
- Diaduk
- Didiamkan beberapa menit
- Dituangkan bagian atas
3.2.2. Proses filtrasi
- Dimasukkan bubuk kapur tulis kedalam gelas kimia
- (+) 20 mL Aquadest
- Disaring dengan kertas saring
3.2.3 Proses Kristalisasi
- Dimasukkan 5 gram garam dapur keda;am 10 mL aquadest dalam gelas
kimia
- Diuapkan campuran ini hingga semua pelarut habis
3.2.4 Proses sublimasi
- Ditimbang 2 gram garam , masukkan dalam cawan
- Ditambahkan dalam cawan , 1 gram Naftalena
- Ditutup cawan dengan kertas saring yang sudah dilubangi , dan tutup
lagi dengan corong yang dibalik dan diberi tissue pada lehernya
- Dipanaskan
3.2.5. Proses Ekstraksi
- Dimasukkan 5 mL minyak goring kedalam corong pisah
- Ditambahkan 10 mL Aquadest
- Dikocok , diamati
- Dituang larutan bagian bawah
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Perlakuan Pengamatan

Dekantasi

- Dimasukkan 1 sendok pasir - Air menjadi keruh , karena kotoran


kedalam gelas kimia. yang terdapat didalam pasir tidak
- (+) 20 mL Aquadest. dapat tersaring , sehingga kotoran
- Diaduk menggunakan batang tersebut ikut turun bersama air.
pengaduk. - Pasir tidak mengalami perubahan
- Campuran didiamkan beberapa yang signifikan.
menit.
- Dituang bagian atas.

Filtrasi

- Dimasukkan bubuk kapur tulis - Air hasil penyaringan menjadi


kedalam gelas kimia. bening , tetapi masih terlihat
- (+) 20 mL aquadest. keputih-putihan.
- Diaduk dan disaring dengan kertas - Bubuk kapur tulis yang disaring ,
saring yang telah ditempel tersaring pada kertas saring.
dicorong kaca.

Kristalisasi

- Dimasukkan 5 gram garam dapur - Setelah campuran diuapkan


kedalam 10 mL aquadest dalam sehingga semua pelarut habis ,
gelas kimia. hasilnya , garam yang digunakan
- Diuapkan campuran ini hingga mengeras dan lengket ( garam
semua pelarut habis. mengkristal ) pada gelas kimia.
Sublimasi

- Ditimbang 2 gram garam , - Setelah dipanaskan , terdapat


dimasukkan dalam cawan. Kristal-kristal naftalena pada sisi
- Ditambahkan dalam cawan 1 gram corong kaca , sedangkan dalam
naftalena. cawan terbentuk endapan garam.
- Ditutup cawan dengan kertas - Sebagian naftalena yang tidak
saring yang sudah dilubangi , dan menempel akan tersebar ke udara,
tutup lagi dengan corong yang hal ini karena titik didih naftalena
dibalik dan diberi tissue pada lebih rendah dari garam sehingga
lehernya. akan menyublim dan mengendap.
- Dipanaskan hingga kristal-kristal
terangkat ke permukaaan corong
kaca.

Ekstraksi
- Minyak dan air tampak terpisah ,
- Dimasukkan 5 mL minyak goreng
minyak berada diatas dan air
kedalam corong pisah.
dibawahnya.
- Ditambahkan 10 mL aquadest.
- Airnya menjadi keruh.
- Dikocok , lalu diamati.
- Air dibagian bawah akan
- Dituang larutan bagian bawah.
dituangkan sedangkan minyak
tetap di dalam corong.
4.2 Pembahasan

Percobaan kali ini yang dilakukan mengenai Pemisahan dan Pemurnian


dengan tujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar
atau telah tercampur. Percobaan kali ini ada 5 macam :

- Pertama , yang dilakukan ialah Dekantasi ( pengendapan ) yaitu suatu proses


pemisahan zat padat dan zat cair yang saling tidak larut ( pada temperature
tertentu ) dengan cara menuangkan zat cairnya.Prinsip pemisahan ini adalah
ukuran partikel pasir yang besar dan massa jenis pasir yang lebih besar
sehingga mengendap dan dapat dipisahkan.
- Kedua , yang dilakukan adalah Filtrasi ( penyaringan ) yaitu proses
pemisahan zat padat dari zat cair dengan melewatkan campuran melalui
penghalang yang berpori atau biasa disebut dengan kertas saring. Prinsipnya
adalah perbedaan ukuran partikel yang lebih besar dari air sehingga dapat
tersaring.
- Ketiga , yang dilakukan ialah Kristalisasi yaitu pembentukkan Kristal , terjadi
bila zat berubah dari bentuk gas kebentuk padat , atau dari bentuk cair ke
bentuk padat. Prinsip pemisahan ini adalah perbedaan titik didih , dimana titik
didih air lebih rendah sehingga menguap terlebih dahulu.
- Keempat , yang dilakukan ialah Sublimasi yaitu metode pemisahan campuran
dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu
sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Prinsip pemisahan
ini adalah perbedaan titik uap naftalena yang lebih rendah sehingga
menyublim terlebih dahulu.
- Kelima , yang dilakukan ialah Ekstraksi yaitu pemisahan padatan dari suatu
campuran berbentuk padatan , dengan cara menambahkan pelarut tertentu .
Prinsip pemisahan ini adalah perbedaan masa jenis , massa jenis air lebih
besar dari minyak sehingga air terletak di bawah dan minyak dilapisan atas.
Campuran adalah suatu bahan yang terdiri atas satu atau lebih zat
berlainan yang bergabung menjadi satu , yang masih mempunyai sifat
asalnya. Campuran terdiri dari campuran Homogen dan campuran Heterogen.

Campuran homogen disebut juga larutan. Fasenya tidak bisa


dibedakan , antara pelarut dan zat terlarut sudah merata.Campuran heterogen
merupakan campuran yang fasenya dapat dibedakan. Campuran heterogen
terbagi menjadi koloid dan suspensi.

Macam-macam Pemisahan dan Pemurnian :

a. Dekantasi ( Pengendapan )

Proses pemisahan zat padat dari zat cair yang saling tidak larut (
pada temperature tertentu ) dengan cara menuangkan zat cairnya.

b. Filtrasi ( Penyaringan )

Proses pemisahan zat padat dari zat cair dengan melewatkan


campuran melalui penghalang yang berpori.

c. Kristalisasi

Pembentukkan Kristal , terjadi bila zat berubah dari bentuk gas ke


bentuk padat atau dari bentuk cair ke bentuk padat.

d. Sublimasi

Pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui


fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan
tertinggal.

e. Ekstraksi

Pemisahan padatan dari suatu campuran berbentuk padatan ,


dengan cara menambahkan pelarut tertentu.

f. Rekristalisasi
Salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak digunakan ,
dimana zat-zat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian
dikristalkan kembali.

g. Sentrifugasi

Pemisahan padatan dari suatu suspense dalam jumlah kecil


dengan cara pemusingan yang sangat cepat.

h. Destilasi

Pemisahan cairan dari suatu larutan dengan cara penguapan dan


diikuti dengan proses kondensasi ( Pengembunan ).

Perbedaan kristalisasi dengan rekristalisasi , Kristalisasi merupakan


metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan.
Dasar metode ini adalah kelrutan dalam bahan suatu pelarut dan perbedaan titik
beku , kristalisasi ada 2 cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi
pendinginan. Sedangkan Rekristalisasi , terdapat beberapa definisi tentang
rekristalisasi yaitu : 1. Suatu proses dimana butir logam yang terdeformasi yang
intinya tumbuh sampai butiran asli termasuk di dalamnya. 2. Perubahan stuktur
Kristal akibat pemanasan pada suhu kritis.

Prinsip LIKE DISSLOVED LIKE , sebuah prinsip kelarutan dimana ,


suatu zat hanya akan larut pada pelarut yang sesuai. Dengan kata lain , zat yang
bersifat polar akan larut pada pelarut polar dan suatu zat non polar pun akan larut
pada pelarut yang non polar. ( Fathelvi Mudaris , 2009 ).

Aplikasi dari metode Pemurnian dan Pemisahan ialah :

- Dekantasi untuk pemurnian air dari campuran pasir.


- Filtrasi untuk pemurnian air dari campuran kapur tulis.
- Kristalisasi untuk pemurnian NaCl dari air.
- Sublimasi untuk pemurnian Naftalena dari NaCl , dan
- Ekstraksi untuk pemurnian minyak goring dari H2O ( air ).
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang dilakukan tentang Pemisahan dan Pemurnian dapat


disimpulkan:

- Faktor-faktor yang mempengaruhi daya larut adalah dapat diketahui dari


massa jenis zat yang digunakan , serta ukuran zat / partikel yang
digunakan.

- Prinsip-prinsip dalam Pemisahan dan Pemurnian yaitu perbedaan ukuran


partikel , perbedaan berat jenis partikel , perbedaan titik didih , serta
perbedaan kepolaran serta massa jenisnya.

- Metode-metode yang digunakan dalam Pemisahan dan Pemurnian yaitu


Dekantasi , Filtrasi , Kristalisai , Sublimasi , Ekstraksi dan lain-lain
tergantung dari jenis campuran yang dipisahkan.

5.2 Saran

- Untuk praktikum selanjutnya dapat menggunakan bahan-bahan yang lebih


variatif dalam sebuah percobaan , agar dapat dilakukan perbandingan
antara zat yang satu dengan zat yang lain. Contohnya seperti menggunakan
gula dan garam.
- Untuk praktikum selanjutnya mungkin dapat menggunakan kapur tulis
yang berwarna lain, seperti warna hijau , atau kuning untuk dapat
mengetahui apakah ada perbedaan hasil antara kapur tulis berwarna
dengan yang tak berwarna.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad , M. Natsir.2001.Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah.Jakarta :


Gramedia.

Blog Fathelvi Mudaris.blogspot.com

Hadiat,dkk.2000.Kamus Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta : Balai Pustaka.

Keenan,Charles W.dkk.1992.Kimia Untuk Universitas Jilid 2.Jakarta : Erlangga.

Keenan,dkk.1989.Kimia Untuk Universitas.Jakarta : Erlangga.

Sumar Hendayana,Ph.D.2010.Kimia Pemisahan.Bandung : Rosda.

Svehla.1979.Buku Ajar Vogel : Analisis Anorganik Kuantitatif Makro dan


Semimakro.Jakarta : PT Kalman Media Pusaka.

WWW.AnneAhira.com.Untuk Indonesia.

WWW.belajar-kimia-dasar.blogspot.com

Yulia,Meggy.2009.Pemisahan Campuran.Samarinda : POLNES.

Anda mungkin juga menyukai