Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

INOVASI KURIKULUM
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
INOVASI PENDIDIKAN
Dosen pengampu:
Ahmad Marzuqi, S.Th.I.M.Pd.l.

Disusun oleh Kelompok3:

1. Naili Qurrotu A’Yunin (12208183056)


2. Ivan Ramadhani Putra (12208183120)
3. Gilang Dikky Depi B. (12208183175)
4. Selly Pramita Sari (12208183121)

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
MARET 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Inovasi sebagai salah satu bentuk perubahan yang berkembang di


masyarakat, inovasi terkait dengan pengambilan keputusan yang diambil, baik
menerima bahkan menolak hasil dari inovasi. Inovasi diartikan sebagai
penemuan dimaknai sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang baik berupa discovery maupun invensi untuk mencapai
tujuan atau untuk memecahkan masalah tertentu. Dalam inovasi
tercakup discovery dan invensi.

Inovasi dapat menjadi positif atau negatif apabila inovasi positif


didefinisikan sebagai proses membuat perubahan terhadap sesuatu yang telah
mapan dengan memperkenalkan sesuatu yang baru yang memberikan nilai
tambah bagi pelanggan. Inovasi negatif menyebabkan pelanggan enggan
untuk memakai produk tersebut karena tidak memiliki nilai tambah, merusak
cita rasa dan kepercayaan pelanggan hilang. Proses Inovasi berkaitan dengan
bagaimana suatu inovasi itu terjadi, di sini ada unsure keputusan yang
mendasarinya, oleh karena itu proses inovasi dapat dimaknai sebagai proses
keputusan Inovasi (Innovation decision Process).
Kita selalu menggunakan kurikulum dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap menit kita mempunyai tugas-tugas yang harus dikerjakan dan
diselesaikan. Tugas itu selalu dilakukan dengan perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi dengan harapan hasilnya memuaskan. Dalam konteks global,
khususnya dalam pengembangan kurikulum secara nasional, antar negara,
kurikulum nasional yang akan dianut, kondisi sosial ekonomi, tingkat
pendidikan, budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sehingga inovasi kurikulum adalah suatu gagasan atau praktek
kurikulum baru dengan mengadopsi bagian-bagian yang potensial dari
kurikulum tersebut dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau mencapai
tujuan tertentu.

1
Intinya dalam inovasi kurikulum dilakukan apabila guru benar-benar
menyakini bahwa pembaharuan itu memang harus dilakukan dan diperlukan.
Dalam menyikapi suatu perubahan, setiap sekolah dituntut berperan dalam
pembaharuan tersebut sampai pada tahap implementasinya dan menetapkan
perubahan itu sesuai dengan perkembangan sekolah tersebut. Sering terjadi
sekolah menerima suatu perubahan tanpa memperhitungkan mengapa mereka
mengadopsinya, apa dampak perubahan itu bagi guru, siswa, dan masyarakat
luas. Kemudian, sekolah yang dijadikan ajang pembaharuan itu digembor-
gemborkan sebagai suatu model yang akan menjadi contoh bagi sekolah lain.
Tujuan kurikulum adalah:
1) Memperkenalkan siswa terhadap lingkungannya, ikut melestarikan budaya
termasuk kerajinan, keterampilan yang dinilai ekonominya tinggi di
daerah tersebut.
2) Membekali siswa kemampuan dan keterampilan yang dapat menjadi bekal
hidup dimasyarakat, seandainya mereka tidak dapat melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3) Membekali siswa agar hidup mandiri, serta dapat membantu orang tua
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kurikulum ?
2. Apa saja karakteristik kurikulum ?
3. Apa saja bentuk-bentuk pengembangan kurikulum ?
4. Apa saja prinsip-prinsip kurikulum ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian kurikulum.
2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik kurikulum.
3. Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk pengembangan kurikulum.
4. Untuk mengetahui apa saja pinsip-prinsip kurikulum.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum

Seandainya ingin mengetahui definisi kurikulum dan untuk itu kita


bertanya kepada 5 (lima) orang mengenai hal tersebut, mungkin kita akan
memperoleh 3, 4 bahkan 5 definisi mengenai kurikulum yang berbeda-
beda. Soal ini mungkin terjadi karena kita membaca beberapa butir yang
ditulis mengenai kurikulum yang dirumuskan dalam buku-buku tersebut
seringkali beraneka ragam.

Walaupun masing-masing definisi mengenai kurikulum tersebut


mengandung kebenaran, namun ada baiknya kita mencoba menemukan di
antara berbagai definisi yakni definisi mana yang paling cocok dan dapat
kita terima dalam hubungan pembahasannya dengan inovasi kurikulum.1

Atas dasar tersebut, definisi kurikulum yang akan kita gunakan


yaitu kurikulum dipandang sebagai alat yang sangat penting dalam
keberhasilan suatu pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang baik dan
tepat maka akan sulit dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang
dicita-citakan oleh sebuah lembaga pendidikan, baik formal maupun
informal maupun non formal.2

Dalam arti sempit kurikulum merupakan sejumlah mata pelajarandi


sekolah atau di perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mendapatkan
ijazah atau naik tingkat. Sedangkan dalam arti luas, kurikulum merupakan
pengalaman, kegiatan dan pengetahuan murid di bawah bimbingan dan
tanggung jawab sekolah atau guru. Kurikulum mempunyai pengertian
tidak hanya sebatas mata pelajaran tapi menyangkut pengalaman
pengalaman diluar sekolah sebagai kegiatan pendidikan.

1 Munardji, 2004, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, PT. Bina Ilmu. Hlm 83
2 Anin Nurhayati, 2010, InovasiKurikulum, Yogyakarta, Teras. Hlm 1

3
Definisi ini menggambarkan suatu pengertian dalam mana
kurikulum diartikan sebagai suatu program pendidikan. Definisi di atas
mencerminkan hal-hal sebagai berikut :

a. Pendidikan itu adalah suatu usaha atau kegiatan yang


bertujuanmencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. Di dalam kegiatan pendidikan itu terdapat suatu rencana yang
disusun/diatur.
c. Rencana tersebut dilaksanakan di sekolah melalui cara-cara yang
ditetapkan.

B. Karakteristik Kurikulum

William Schubbet (1998), dalam kaitannya dengan karakteristik


kurikulum sebagaimana yang ditulis Idi, lebih menyukai menggunakan
bentuk-bentuk definisi karakteristik yang beragam. Bentuk-bentuk
karakteristik tersebut menunjukkan suatu konsep yang lebih luas. Tetapi
karakteristik atau image dapat juga berarti sebagai suatu cara untuk merasa
atau berpendapat tentang konsep yang memerlukan untuk diketahui.
Sejumlah besar karakteristik sebagai cara untuk menggambarkan kekayaan
dan keluasan konsep dan sebagai alat untuk mengetahui keluasan dan
kedalaman atas pengertian.

Karakteristik mengenai kurikulum memerlukan pengetahuan atas


perbedaan definisi. Pilihan terhadap karekteristik-karakteristik kurikulum
tersebut mencakup :

4
a. Curriculum as Subject Matter
Kurikulum sebagai bahan belajar adalah gambaran kurikulum
yang paling tradisional yang menggambarrkan suatu kurikulum
sebagai kombinasi bahan untuk membentuk kerangka isi materi yang
hendak diajarkan. Isi merupakan produk dari akumulasi yang arif dan
yang secara khusus diperoleh melalui mata pelajaran mata pelajaran
tradisional.
b. Curriculum as Exprience
Kurikulum merupakan seperangkat pengalaman-pengalaman
yang terkait dengan pendidikan. Semua pengalaman tersebut telah
direncanakan secara khusus dengan cara penulisan kurikulum tetapi
banyak pengalaman ditemukan atau didapatkan anak didik dalam
konteks pendidikan. Melalui pengalaman hidden curriculum para
peserta didik memperoleh banyak bentuk belajar yang belum atau
tidak direncanakan sebelumnya.
C. Bentuk-bentuk Pengembangan Kurikulum
Dalam dunia pendidikan ada dua macam bentuk dalam
pengembangan kurikulum yaitu:
a. Pengembangan Atas Dasar Sistem
Pengembangan atas dasar sistem bermula dari pembaharuan
organisasi suatu sektor khusus dalam sistem pendidikan seperti
pembaharuan pada setiap lembaga pendidikan. Kurikulum tersebut di
tela’ah secara menyeluruh atau sebagai suatu sistem, bukan bagian-
bagian dari kurikulum, misalnya hanya pembaharuan pada metode dan
evaluasinya saja.
b. Pengembangan Atas Dasar Mata Pelajaran
Pengembangan kurikulum atas dasar mata pelajaran bertitik
tolak dari suatu usaha utuk meningkatkan kualitas belajar dalam suatu
bidang pengetahuan tertentu. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka
pengembangan lebih di pusatkan kepada bagian tertentu dari
kurikulum.

5
D. Prinsip-prinsip Kurikulum Pendidikan Islam
Setelah dijelaskan pengertian dan komponen-komponen kurikulum
sebagaimana diatas, di bagian sub akhir dari pembahasan ini akan dibahas
tentang prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islam yang dapat disebutkan
antara lain :
a. Berorientasi kepada Islam, termasuk ajaran dan nilai-nilainya.
Sedangkan kegiatan kurikulum berupa falsafah, tujuan, metode,
prosedur, cara melakukan dan hubungan hubungan yang berlaku di
lembaga harus berdasarkan Islam.
b. Prinsip berorientasi pada tujuan. Al umuru bimaqasidiha adalah kaidah
yang menganjurkan agar seluruh aktifitas kurikulum terarah, sehingga
tujuan pendidikan yang tersusun akan tercapai.
c. Prinsip Keseimbangan (tawazun), yang relatif seimbang antara tujuan
tujuan dan kandungan kurikulum, antara lain: spiritual dan syariat, segi
kepentingan dunia akhirat, jasmani akal, dan jiwa harus seimbang.
d. Prinsip Perkembangan dan Perubahan, seiring perkembangan dan
perubahan zaman serta tuntutan yang ada maka kurikulum harus
diadakan pembaharuan dengan tidak mengubah nilai-nilai absolute.
e. Prinsip Integritas, adalah mengupayakan kurikulum tersebut agar
menghasilkan manusia seutuhnya, manusia yang mampu
mengintegrasikan antara aspek dzikir dan aspek fikir serta manusia
yang dapat menyelaraskan struktur dunia dan akhirat.
f. Prinsip Relevansi adalah mengusulkan agar kurikulum yang ditetapkan
harus dibentuk sedemikian rupa, sehungga tuntutan pendidikan dengan
kurikulum tersebut dapat memenuhi jenis dan mutu tenaga kerja yang
dibutuhkan masyarakat serta tuntutan vertikal dalam mengemban nilai-
nilai ilahi sebagai rohmat lil alamin.
g. Prinsip Efisiensi adalah mengupayakan agar kurikulum dapat
mendayagunakan waktu, tenaga, biaya dan sumber sumber lain secara
cermat dan tepat sehingga hasilnya memenuhi dan memadai harapan.

6
h. Prinsip Kontinuitas adalah bagaimana mengupayakan kurikulum yang
terdiri dari bagian bagian yang berkesinambungan dengan kegiatan
kegiatan kurikulum lainnya baik secara vertikal maupun horizontal.
i. Prinsip Individualisasi adalah prinsip kurikulum yang memperhatikan
perbedaan pembawaan dan lingkungan pada umumnya yang meliputi
seluruh aspek pribadi anak didik seperti perbedan jasmani, watak,
intelegansi, bakat serta kelebihan dan kekurangannya.
j. Prinsip pendidikan seumur hidup. konsep ini diterapkan dalam
kurikulum mengingat keutuhan potensi manusia sebagai subjek yang
berkembang dan perlu kebutuhan wawasan di dalam hidupnya. Oleh
karenanya, diperlukan belajar secara berkesinambungan.3

3Anin Nurhayati, 2010, InovasiKurikulum, Yogyakarta, Teras. Hlm 44-45

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Atas dasar pembahasan diatas, definisi kurikulum yang akan kita


gunakan yaitu kurikulum dipandang sebagai alat yang sangat penting
dalam keberhasilan suatu pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang baik
dan tepat maka akan sulit dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan
yang dicita-citakan oleh sebuah lembaga pendidikan, baik formal maupun
informal maupun non formal.

Karakteristik mengenai kurikulum memerlukan pengetahuan atas


perbedaan definisi. Pilihan terhadap karekteristik-karakteristik kurikulum
tersebut mencakup Curriculum as Subject Matter dan Curriculum as
Exprience. Sedangkan macam bentuk dalam pengembangan kurikulum
ada dua yaitu Pengembangan Atas Dasar Sistem dan Pengembangan Atas
Dasar Mata Pelajaran.

Di bagian sub akhir dari pembahasan ini akan dibahas tentang


prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islam yang dapat disebutkan antara
lain :

1. Berorientasi kepada Islam


2. Prinsip berorientasi pada tujuan.
3. Prinsip keseimbangan (tawazun)
4. Prinsip perkembangan dan perubahan
5. Prinsip integritas
6. Prinsip relevansi
7. Prinsip Efisiensi
8. Prinsip konsinuitas
9. Prinsip individualisasi
10. Prinsip pendidikan seumur hidup

8
B. Saran

Tentunya dalam inovasi kurikulum ini harus memberikan manfaat


yang signifikan bagi pendidikan di Indonesia, selain itu inovasi juga harus
dapat dengan mudah diterapkan agar tidak terjadi kesenjangan antar
lembaga pendidikan di Indonesia yang sampai sekarang masih perlu
perbaikan ke arah yang lebih baik. Semoga setelah membaca makalah ini
pembaca mampu memperhatikan perkembangan pendidikan dan hal-hal
mengenai inovasi dalam pendidikan. Serta memiliki standar isi dan standar
kompetensi lulusan yang meningkatkan mutu pendidikan di negeri ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati Anin M.Pd.I, 2010, InovasiKurikulum, Yogyakarta, Teras.

Munardji, 2004, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, PT. Bina Ilmu.

10

Anda mungkin juga menyukai