PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam berbagai macam kitab yang menjelaskan tentang fiqih selalu saja
bab thaharah berada pada bab yang paling awal atau paling utama. Hal itu terjadi
dikarenakan thaharah adalah bagian yang paling penting dipelajari. Melaksanakan
shalat tanpa thaharah maka tentu saja shalat yang dikerjakan tidak sah. Dalam
artian jika ada seseorang yang mengerjakan shalat tanpa bersesuci terlebih dahulu
maka shalat yang ia kerjakan itu sia-sia. karena pada dasarnya islam memang
mewajibkan setiap orang yang ingin melaksanakan shlat itu harus suci.
Mungkin masih banyak dikalangan orang awam yang tidak tahu persis
tentang pentingnya thaharah. Namun tidak bisa dipungkiri juga bahwasanya juga
ada orang yang tahu akan thaharah namun mengabaikannya. maka dari pada itu
penulis akan mencoba sedikit menjelaskan apa-apa yang penulis ketahui tentang
thaharah dari berbagai sumber. Mudah-mudahan saja melalui makalah ini umat
islam sadar akan pentingnya thaharah dan tidak mengabaikannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan thaharah?
2. Ada berapa macam macam thaharah?
3. Ada berapa pembagian air?
4. Apa keutamaan mempelajari thaharah?
5. Apa hal yang dilarang orang yang berhadast?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Thaharah
Thaharah jika ditinjau menurut bahasa mempunyai arti bersuci. Dan jika
menurut syara’ artinya ialah membersihkan diri, tempat, pakaian, dan benda-
benda lain dari najis serta hadas menurut cara-cara yang ditentukan oleh syariat
islam1. Sebenarnya Thaharah atau bersuci adalah syarat yang harus dipenuhi
sebelum kita melakukan ibadah. Itulah mengapa bersuci menjadi permasalahan
yang sangat penting di dalam ajaran islam. Dan tata cara yang bersuci yang telah
diajarkan di dalam Islam dan dicontohkan oleh Rasulullah dimaksudkan agar kita
sebelum beribadah kepada Allah, kondisi kita bersih baik dari hadast besar dan
hadast kecil.
س ُحوا ِ ص ََل ِة فَا ْغ ِسلُوا ُو ُجو َه ُك ْم َوأ َ ْي ِد َي ُك ْم ِإ َلى ْال َم َرا ِف
َ ق َوا ْم َّ قُ ْمت ُ ْم ِإلَى ال َيا أ َ ُّي َها الَّذِينَ آ َمنُوا ِإذَا
سفَ ٍر أَ ْو َ ض ٰى أَ ْو
َ علَ ٰى َ ط َّه ُروا ۚ َوإِ ْن ُك ْنت ُ ْم َم ْر َّ ْال َك ْعبَي ِْن ۚ َوإِ ْن ُك ْنت ُ ْم ُجنُبًا فَا بِ ُر ُءو ِس ُك ْم َوأ َ ْر ُجلَ ُك ْم إِلَى
س ُحوا َ طيِبًا فَا ْم َ ص ِعيدًا َ سا َء فَلَ ْم ت َِجد ُوا َما ًء فَتَيَ َّم ُموا َ َِجا َء أ َ َحد ٌ ِم ْن ُك ْم ِمنَ ْالغَائِ ِط أ َ ْو ََل َم ْست ُ ُم الن
ُط ِه َر ُك ْم َو ِليُتِ َّم ِن ْع َمتَه َ َُّللاُ ِليَجْ عَ َل َعلَ ْي ُك ْم ِم ْن َح َرجٍ َو ٰلَ ِك ْن ي ُِريدُ ِلي
َّ ُ بِ ُو ُجو ِه ُك ْم َوأ َ ْيدِي ُك ْم ِم ْنهُ ۚ َما ي ُِريد
ََعلَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون
1 H. Moch. Anwar, Fiqih Islam Tarjamah Matan Taqrib (Bandung: PT Alma’arif, 1987) hlm 9.
2
sampai dengan siku, dan sapulah kepala kalian, dan (basuh) kaki
kalian sampai dengan kedua mata kaki.”
Dan juga di dalam Surat Al-Baqarah ayat 222. Allah SWT juga
berfirman, Yang berbunyi :
3
Yaitu najis air kencing bayi laki laki yang belum berumur 2
tahun serta hanya mengkonsumsi air susu ibu sebagai makanan
pokok. Cara mensucikan najis ini adalah dengan cara
membasuhnya dengan air bersih yang suci.3
Air kencing dihukumi, baik berasal dari anak kecil ataupun
orang dewasa berdasarkan Hadits Nabi :
)رواه البخاري. ُب ْالقَب ِْر ِم ْنه َ َتَن ََّزه ُْوا ِمنَ ْالبَ ْو ِل فَإِ َّن َعا َّمة
ِ عذَا
ي
ْ َّللاِ صلى هللا عليه وسلم ِف َّ س ْو ُل
ُ سهُ َر َ َّللاِ صلى هللا عليه وسلم َفأَجْ َل َّ س ْو ِل
ُ َر
) (رواه البخاري.ُض َحهُ َولَ ْم يَ ْغس ِْله
َ َِحجْ ِر ِه فَبَا َل َعلَى ث َ ْو ِب ِه فَدَ َعا ِب َماءٍ فَن
b. Mutawassithah (sedang)
Najis ini mencakup semua najis,selain najis mukhofafah
dan mugholadoh disebut mutawassithah karena syari’at telah
memberikan jalan tengah dalam mensucikannya,tidak terlalu
ringan atau terlalu berat.
4
Hukmiyyah
Yaitu najis yang sudah tidak ada
bentuk,warna,aroma dan rasa. Cara mensucikan hadis ini
adalah dengan cara dibasuh dengan air bersih yang suci
Ainiyyah
Yaitu najis yang masih mempunyai salah satu dari
bentuk warna,aroma dan rasa. Cara mensucika n najis
ini adalah dengan cara menggosok yang terkena najis
sampai sekiranya sifatnya hilang.
ُصيْبُ ثَ ْو َب َها ِم ْن دَ ِمِ إِحْ دَانَا ي: ت ْ ََّللاِ صلىالل عليه وسلم فَقَال ُ ت ا ْم َرأَة ٌ إلَى َر
َّ س ْو ِل ْ َجا َء
)رواه. ص ِل ْي فِ ْي ِه َ ُ ض ُحهُ ث ُ َّم ت ِ صهُ بِ ْال َم
َ اء ث ُ َّم ت َ ْن ُ صنَ ُع بِ ِه ؟ قَا َل ت َ ُحتُّهُ ث ُ َّم ت َ ْق ُر
ْ َ ْف ت
َ ْض َكي ِ ْال َحي
البخاري ومسلم
c. Mughalladhah (berat)
Najis ini adalah najis yang paling berat dibandingkan najis
yang lain, sesuai dengan namanya najis mughalladhah ialah najis
anjing,babi, dan peranakkannya, meskipun peranakkannya dengan
hewan yang suci seperti dengan kambing. Cara mensucikannya
dengan menghilangkan tempat yang terkena najis dari bentuk, dan
sifat sifatnya (warna,bentuk,dan aroma). Setelah itu dibasuh tujuh
kali salah satunya dicampur dengan debu.
Rasulullah Bersabda :
5
ب َ ُت أ
ِ وَله َُّن بِالتُّ َرا ٍ س ْب َع َم َّرا َ َُاء فَا ْغ ِسلُوه
َ )ر َواهُ ُم ْس ِل ٌم ِ ْ إذَ َاولَ َغ ا ْلك َْلبُ فِي
ِ اْلن
س ُحوا ِ ِص ََلةِ فَا ْغ ِسلُوا ُو ُجو َه ُك ْم َوأ َ ْي ِديَ ُك ْم إِلَى ْال َم َراف
َ ق َوا ْم َّ يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا إِذَا قُ ْمت ُ ْم إِلَى ال
َ ض ٰى أ َ ْو َعلَ ٰى
سفَ ٍر َ ط َّه ُروا ۚ َوإِ ْن ُك ْنت ُ ْم َم ْر َّ بِ ُر ُءو ِس ُك ْم َوأ َ ْر ُجلَ ُك ْم إِلَى ْال َك ْعبَي ِْن ۚ َوإِ ْن ُك ْنت ُ ْم ُجنُبًا فَا
س ُحوا ْ َط ِيبًا ف
َ ام َ ص ِعيدًا َ ِأ َ ْو َجا َء أ َ َحد ٌ ِم ْن ُك ْم ِمنَ ْالغَائِ ِط أ َ ْو ََل َم ْست ُ ُم الن
َ سا َء فَلَ ْم ت َِجد ُوا َما ًء فَتَ َي َّم ُموا
َ َُّللاُ ِليَجْ َع َل َعلَ ْي ُك ْم ِم ْن َح َرجٍ َو ٰلَ ِك ْن ي ُِريد ُ ِلي
ط ِه َر ُك ْم َو ِليُتِ َّم َّ ُِب ُو ُجو ِه ُك ْم َوأ َ ْيدِي ُك ْم ِم ْنهُ ۚ َما ي ُِريد
َِن ْع َمتَهُ َع َل ْي ُك ْم َل َع َّل ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub
makamandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan,
lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan
tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan
tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
supaya kamu bersyukur.”
b. Hadas Besar
6
Hadas besar adalah hadas yang dapat disucikan dengan cara
mandi.
Contoh: Haid dan nifas
Ketentuan itu didasarkan ada firman Allah yang terdapat
pada surah Al-Baqarah ayat 222 yang berbunyi :
قِ ص ََل ِة فَا ْغ ِسلُوا ُو ُجو َه ُك ْم َوأ َ ْي ِد َي ُك ْم ِإ َلى ْال َم َرا ِف َّ َيا أ َ ُّي َها الَّذِينَ آ َمنُوا ِإذَا قُ ْمت ُ ْم ِإلَى ال
ض ٰى أ َ ْو
َ ط َّه ُروا ۚ َوإِ ْن ُك ْنت ُ ْم َم ْر َّ س ُحوا بِ ُر ُءو ِس ُك ْم َوأ َ ْر ُجلَ ُك ْم إِلَى ْال َك ْعبَي ِْن ۚ َوإِ ْن ُك ْنت ُ ْم ُجنُبًا فَا َ َوا ْم
ص ِعيدًا َ سا َء فَلَ ْم ت َِجد ُوا َما ًء فَت َ َي َّم ُموا َ ِسفَ ٍر أ َ ْو َجا َء أ َ َحد ٌ ِم ْن ُك ْم ِمنَ ْالغَائِ ِط أ َ ْو ََل َم ْست ُ ُم الن
َ َعلَ ٰى
ُ َّللاُ ِليَجْ عَ َل َعلَ ْي ُك ْم ِم ْن َح َرجٍ َو ٰلَ ِك ْن ي ُِريد َّ ُ س ُحوا بِ ُو ُجو ِه ُك ْم َوأَ ْيدِي ُك ْم ِم ْنهُ ۚ َما ي ُِريد َ
َ طيِبًا فَا ْم
َط ِه َر ُك ْم َو ِليُتِ َّم نِ ْع َمتَهُ َع َل ْي ُك ْم َل َع َّل ُك ْم ت َ ْش ُك ُرونَ ُِلي
E. Pengertian Istinja’
7
ia menghadap atau emembelakangi kiblat, dan lakukanlah Istinjâ’
engan tiga usapan batu." Baginada Nabi melarang Istinjâ’ dengan
kotoran hewan dan berIstinjâ’ dengan tangan kanan." (H.R. Al-
Baihaqy)
Dalam buku yang lain mengatakan bahwa thaharah adalah bersih dari najis
haqiqi yakni khabast atau najis hukmi yakni hadast6.Thaharah (bersuci) terbagi
menjadi beberapa jenis pembagian, pembagian ini macamnya tergantung dari
jenis hadast dan juga keadaannya7. Macam-macam Thaharah diantaranya seperti
berwudlu, ta’yamum, dan juga mandi besar (mandi junub). Penjelasan
selengkapnya sebagai berikut :
a. Thaharah Wudlu
6 Prof. Dr .Wahbah Az Zuhaili, Fiqih Imam Syafi’i (Almahira, Jakarta, 2010), hlm 86
7 Sayyidsabiq, fiqih sunnah.jilid 1-2 (Bandung : PT. Al-Maarif).
8
orang yang junub akan melakukan makan, tidur atau wathi dan lain
sebagainya.
1. Niat
2. Membasuh wajah
3. Membasuh kedua tangan beserta dua siku
4. Mengusap sebagian kepala
5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
6. Tertib
Itulah fardlu wudlu atau tata cara berwudlu yang
harus kita ikuti, dan untuk rukun wudlu yang terakhir yaitu
“Tertib” dimaksudkan adalah kita harus melakukan semua
fardlu tersebut diatas secara berurutan dari nomer satu
sampai terakhir8.
Syarat Sahnya Wudlu
Adapun berikut ini adalah syarat wudlu yaitu hal-
hal yang harus terpenuhi sebelum melaksanakan wudlu.
Beberapa syarat untuk melaksanakan wudlu agar wudlu
yang telah kita lakukan menjadi sah adalah sebagai berikut:
1. Islam
2. Cerdas, tidak bodoh ataupun gila
3. Suci dari haid serta nifas
9
4. Bersih beberapa hal yang menghalangi ataupun
mencegah mengalirnya air sampai ke kulit
5. Pada anggota yang dikenai air wudlu tidak
mengandung hal yang dapat merubah sifat air
6. Mengerti kefardluan wudlu
7. Tidak meyakini bahwa fardlu wudlu adalah sunnah
8. Air yang suci
9. Menghilangkan najis yang terlihat
10. Mengalirkan air di seluruh anggota wudlu
10
7. Ulangi setiap rukun sebanyak tiga kali
8. Tertib
Hal-hal yang membatalkan wudlu
Sekarang kita belajar tentang beberapa hal yang
dapat membatalkan wudlu, sebagai berikut :
1. Segala sesuatu yang keluar dari qubul atau dubur
kecuali mani
2. Hilangnya akal kecuali sebab tidur yang tetap
duduknya
3. Bertemunya dua kulit laki-laki dan perempuan yang
sudah baligh dan berlainan
4. Menyentuh qubul atau lubang dubur dengan telapak
tangan atau ujung jari bagian dalam
11
membersihkan badan dari kotoranyang melekat di tubuh. Berikut
beberapa hal yang menyangkut mandi dalam Islam:
12
10. Membasuh kedua telapak kaki sampai mata kaki
Sunnah Dalam Mandi
13
Beberapa mandi yang disunnahkan dalam Islam
adalah mandi jum’at, mandi dua hari raya , mandi dua
gerhana,mandi karena islamnya orang kafir serta mandi
karena sembuhnya orang gila dan orang yang berpenyakit
ayan.
c. Thaharah Tayamum
Menurut bahasa, tayammum adalah menyengaja ()القصد.
Sedangkan menurut ishtilah yaitu mengusapkan debu pada wajah dan
kedua tangan dengan niat tertentu. Tayammum yaitu sebuah
penyucian diri dari hadats dengan menggunakan debu sebagai
pengganti air dikarenakan beberapa sebab atau hal tertentu.10
Sebab Dilaksanakan Tayammum
Sebab-sebab tayammum terbagi menjadi dua
kategori. Pertama yaitu tayammum yang wajib mengulangi
sholat yang telah dilakukan seperti tayammum karena tidak
adanya air di tempat yang biasanya terdapat air melimpah,
lupa meletakkan air, hilangnya air dari tempatnya dan
sebagainya .
Kedua yaitu dimana tidak diwajibkan untuk
mengulangi sholat yang telah dilakuakan seperti tayammum
karena tidak ada air di tempat yang sudah biasa tidak ada
airnya dan kebutuhan akan air tersebut untuk diminum atau
dijual untuk memenuhi kebutuhan, tidak adanya air kecuali
dengan harga tertentu dan tidak ada uang untuk membeli
atau akan dipergunakan untuk kebutuhan lain.
Tata Cara Tayamum
Fardlu tayammum ada lima yaitu memindahkan
debu dari tanah atau udara kebagian yang diusap, niat,
mengusap wajah, mengusap dua tangan hingga kedua siku
dan tertib. Beberapa Sunnah tayammum yaitu bersiwak,
10 Zakiah Daradjat, Ilmu Fiqh, (yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995), 63.
14
membaca basmalah, mendahulukan anggota kanan,
berturut-turut, menipiskan debu pada telapak tangan.
Hal-hal yang membatalkan tayammum diantaranya
yaitu hadats, murtad, mengira telah ada air di luar
sholat,mengerti tentang keberadaan air, mampu untuk
membeli air dan sebagainya.
3. Macam-macam Air
Ditinjau dari segi hukumnya, air dapat di bagi dalam empat bagian:
a. Air suci dan mensucikan, yaitu air mutlak artinya air yang masih
sewajarnya dikatakan air atau air yang masih murni, dapat digunakan
untuk bersuci tanpa ada makruh padanya11.
b. Air suci tapi tidak mensucikan atau air musta’mal yaitu air yang telah
digunakan untuk menghilangkan najis meskipun rasa, warna, dan bau
tidak berubah.
c. Air makruh yaitu air suci,dapat mensucikan namun makruh di gunakan.
Air yang masuk dalam kategori ini adalah air musyammas yaitu air yang
menjadi panas atau di panaskan dengan matahari dalam bejana logam, besi
atau tembaga selain emas dan perak. Hukum makruh yang di maksud
adalah jika penggunaan air musyammas digunakan untuk badan.
d. Air mutanajis atau air najis yaitu air yang terkena najis sedang jumlahnya
kurang dari qullah. Atau mencapai dua qullah atau lebih tapi karakternya
sebagai air sudah berubah dengan jelas, baik dari segi rasa, warna ataupun
bau. Air dua qulllah atau air yang banyak menurut kebiasaan tidak menjadi
najis hanya karena ada najis yang memasukinya kecuali jika terjadi
perubahan pada air tersebut meskipun sedikit. Maka air ini tidak suci dan
tidak mensucikan..
4. Keutamaan Mempelajari dan Memahami Bab Thaharah (permasalahan
tentang bersuci)
11 ibid, hlm 13
15
Pembahasan masalah thaharah di dalam ilmu fikih ini merupakan
pembahasan yang sangat penting, karena itu para ulama ahlu fikih selalu
menempatkan bab taharah ini di awal pembahasan. Ada beberapa sisi penting
kenapa kita harus mempelajari dan memahami bab thaharah (bersuci) ini :
16
BAB III
ANALISIS
Thaharah jika ditinjau menurut bahasa mempunyai arti bersuci. Dan jika
menurut syara’ artinya ialah membersihkan diri, tempat, pakaian, dan benda-
benda lain dari najis serta hadas menurut cara-cara yang ditentukan oleh syariat
islam. Sebenarnya Thaharah atau bersuci adalah syarat yang harus dipenuhi
sebelum kita melakukan ibadah. Itulah mengapa bersuci menjadi permasalahan
yang sangat penting di dalam ajaran islam.Dan tata cara yang bersuci yang telah
diajarkan di dalam Islam dan dicontohkan oleh Rasulullah dimaksudkan agar kita
sebelum beribadah kepada Allah, kondisi kita bersih baik dari hadast besar dan
hadast kecil.
17
Sesungguhnya orang yang enggan untuk bersuci dari najis akan menyebabkannya
azab di kubur dan ini adalah merupakan penyebab terbesar dari seseorang di azab
di kuburnya.
18
BAB IV
KESIMPULAN
Dari makalah yang kami buat ini kami simpulkan bahwa thaharah sangat
penting bagi seorang orang muslim dalam menjalani kehidupannya. Karena pada
dasarnya manusia itu fitrahnya adalah bersih dan membenci hal –hal yang kotor.
Oleh karena itu wajarlah jika ajaran islam menyuruh untuk berthaharah dan
menjaga kebersihan. Selain itu dengan thaharah seseorang diajarkan untuk sadar
dan mandiri dalam menjaga dirinya dari hal-hal kotor memahami arti dari sopan
santun karena seorang muslim harus suci ketika berhadapan dengan Allah dalam
sholatnya,karena Allah menyukai orang-orang yang taubat dan membersihkan
dirinya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Rifa’i .Moh. 2001. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang . PT. Karya Toha
Putra.
Kitab Fathul Qorib
Az Zuhaili, Prof. Dr. Wahbah. 2010. Fiqih Imam Syafi’I. Jakarta. Almahira.
Az Zuhaili, Prof. Dr .Wahbah. 2010. Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Depok. PT.
Gema Insani.
fiqihislam.id/2016/05/fiqih-najis-air. Diakses pada 29 Agustus 2018
http://www.muliarabbani.com/keutamaan-mempelajari-thaharah/. Diakses pada
29 Agustus 2018
Topik: Bab 1 : “Taharah / Bersuci”. http://halaqah.net. Diakses pada 29 Agustus
2018
Muthoharoh, Hafiz. 2009. “Fungsi Thaharah dalam Kehidupan”
http://alhafizh84.wordpress.com. Diaksespada 27 Agustus 2018
Topik: Bab 1 : “Taharah / Bersuci”. http://halaqah.net. Diakses pada 29 Agustus
2018
20