Anda di halaman 1dari 21

0

HAJI

Makalah

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqh

Dosen Pengampu: Mukhammad Zainul Muttaqin, M.H.

Di susun oleh

Kelompok 6

Muhammad Ali Mukhsin L (12208183125)

Galih Restu Wibisono (12208183173)

Timur Novi Alip (12208183116)

Mivida Novi Soviona (12208183047)

Naili Qurrotu Ayunin (12208183056)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

TADRIS BIOLOGI

Agustus 2018
1

A. Latar Belakang
Haji merupakan salah satu rukun dalam Agama islam, dimana haji
merupakan ibadah yang diperintahkan Allah Swt. Haji merupakan satu
diantara 5 rukun (tiang-tiang utama) Islam yang disepakati oleh segenap
umat muslim di seluruh dunia. Pertama, syahadat (Aku bersaksi tiada
Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah); Kedua, shalat;
rukun ini merepresentasikan konsep hubungan manusia dengan
Tuhannya, Allah swt; Intinya adalah kepasrahan total yang
disimbolisasikan dengan ruku’ dan sujud, rukun shalat yang paling
banyak diulang. Ketiga, siyam atau puasa; rukun Islam yang menegaskan
prinsip hubungan manusia dengan dirinya sendiri, yang intinya adalah
pengendalian diri (imsak an-nasf). Keempat, zakat; rukun ini
menegaskan konsep hubungan manusia dengan sesama yang bertumpu
pada kesediaan berbagi dan tolong menolong dengan sesuatu yang
sangat kongkrit, yakni harta benda/uang, untuk mewujudkan keadilan
dan kemaslahatan bagi sesama dan semua, terutama yang lemah dan
terpinggirkan. Dan kelima, haji. Ibadah haji mengajarkan para umatnya
untuk menahan hawa nafsu dan tenaga dalam mengerjakannya. Kepada
umat muslim yang sudah memenuhi kriteria-kriteria tertentu, mereka
yang punya kemampuan harta dan juga kesehatan. Pelaksanaan haji juga
terdapat aturannya, baik berkenaan dengan tempat maupun waktu
sekaligus praktik-praktik di tempat.
Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk
membangun persatuan dan kesatuan umat islam sedunia. Ibadah haji
merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang pesertanya
berdatangan dari seluruh penjuru dunia dan Ka’bah yang menjadi simbol
kesatuan dan kesatuan. Untuk memperdalam pengetahuan kita, penulis
mencoba memberi penjelasan secara singkat mengenai pengertian haji
dan umrah, tujuan yang ingin kita capai dalam haji dan umrah, dasar
hukum perintah haji dan umrah, rukun dan wajib haji dan umrah serta
hal-hal yang dapat membatalkan haji dan umrah.

HAJI
2

A. PENGERTIAN HAJI DAN TUJUAN HAJI


1. Menurut Bahasa dan Istilah
Haji berarti menyangaja untuk mengunjungi. Sedangkan menurut
istilah adalah mengunjungi ka’bah dengan niat untuk beribadah kepada
Allah dengan syarat, rukun, serta beberapa kewajiban untuk
mengerjakannya pada waktu tertentu1. Mengenai hukum ibadah haji,
asal hukumnya adalah wajib ‘ain bagi yang mampu. Melaksanakan haji
wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam dan apabila kita “nazar”
yaitu seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib melaksanakannya,
kemudian untuk haji sunnah, yaitu dikerjakan pada kesempatan
selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib2.

2. Tujuan Haji

Sebagai salah satu rukun islam, menunaikan haji merupakan


kewajiban yang harus dilaksanakan seluruh kaum muslimin yang telah
memenuhi syarat-syarat dan sesegera mungkin. Namun kebanyakan
kaum muslimin menunda-nundanya padahal telah memenuhi syarat.
Karena itulah Rasulullah SAW bersabda:

ٌ‫إعمل لدنياك كاننكّ تعيش أبدداٌ وإعمل لخارتكّ كاننكّ تموت غددا‬

(‫)رواٌه اٌبن عساكر‬

Artinya : “berusahalah engkau untuk duniamu seakan-akan engkau


akan hidup seribu tahun lagi dan beribadahlah engkau untuk akhiratmu
seakan-akan engkau akan mati besok.” (HR. Ibnu ‘Asakir)

Pekerjaan yang baik, apalagi menjadi kewajiban, maka


hendaknya disegerakan agar tidak terhalang oleh pekerjaan yang lain
yang buruk. Rosululloh SAW bersabda yang artinya : “Bersegeralah
1
Drs. H. Moh. Rifa’i, Ilmu Fiqih Islam Lengkap, (Semarang: PT KARYA TOHA
PUTRA, 1978), hlm. 371.
2
Makalah Haji dan Umrah, https://deluk12.wordpress.com/makalah-haji-dan-umroh/.
Diakses pada hari Selasa tanggal 28 September jam 14:20
3

engkau melaksanakan ibadah haji itu, yakni yang wajib haji, karena
seseorang tidak tahu apa yang akan menimpa dirinya.”
Dalam hadits riwayat Ahmad, Baihaqi, Ath Thohawi dan Ibnu Majjah
diterangkan bahwa Rosululloh SAW bersabda yang artinya :

‫ فإ نه قد يمرض وتضل اٌلراٌ حلة وتعرض اٌلحاجة‬,‫من اٌراٌد اٌلحج فليتعخل‬

“Barangsiapa yang hendak menunaikan ibadah haji hendaknya


dilaksanakan dengan segera karena mungkin ia akan sakit atau hilang
kendaraannya atau ada keperluan lainnya”.

Berdasarkan keterangan hadits-hadits diatas dapat disimpulkan


bahwa tujuan menunaikan ibadah haji adalah untuk memenuhi
kewajiban dari Alloh SWT yaitu merupakan rukun islam yang harus
dilaksanakan dan harus segera dilaksanakan bagi kaum muslimin yang
mampu3.

B. KEUTAMAAN HAJI
1. Haji merupakan amalan yang paling afdhol.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

‫ضسل لقالل » بإيلمادن‬‫ى اٌللفعلمابل ألفف ل‬


‫سسئبلل اٌلننببىى – صلى ا عليه وسلم – أل ى‬
ٌ‫ بقيلل ثسنم لمالذا‬. « ‫اب‬‫ بقيلل ثسنم لمالذاٌ لقالل » بجلهادد بفى لسببيبل ن‬. « ‫ببانلب لولرسسولببه‬
‫» لقالل » لحجَج لمفبسرودر‬
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling
afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian
apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di
jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?”
“Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR.
Bukhari no. 1519)

2. Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan


maksiat), maka balasannya adalah surge

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

3
Keutamaan Haji, https://rumaysho.com. Diakses pada hari Rabu tanggal 29
September jam 20:00
4

‫س للهس لجلزاٌدء إبلن اٌفللجننةس‬


‫لواٌفللحىج اٌفللمفبسروسر للفي ل‬
“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain
surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi
rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang
pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika
pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang
pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)

2. Haji termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)

Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

‫ للبكنن‬، ‫ ألفللل نسلجابهسد لقالل » لل‬، ‫ضلل اٌفللعلمبل‬


‫ نللرى اٌفلبجلهالد ألفف ل‬، ‫اب‬
‫ليا لرسسولل ن‬
« ‫ضلل اٌفلبجلهابد لحجَج لمفبسرودر‬
‫ألفف ل‬
“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang
paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad
yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1520)

3. Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi


shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ث لوللفم يلففسسفق لرلجلع لكيلفوبم لولللدفتهس أسىمهس‬


‫لمفن لحنج بنلب فلللفم يلفرفس ف‬
“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan
tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana
ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari no. 1521).

4. Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa.

Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam bersabda,

‫ب لكلما يلفنبفى اٌفلبكيسر‬ ‫لتاببسعواٌ بلفيلن اٌفللحجج لواٌفلسعفملربة فلإ بننهسلما يلفنفبليابن اٌفلفلفقلر لواٌلىذسنو ل‬
‫ب إبلن اٌفللجننةس‬‫س لبفللحنجبة اٌفللمفبسرولربة ثللواٌ د‬ ‫ضبة لوللفي ل‬ ‫ب لواٌفلفب ن‬ ‫ث اٌفللحبديبد لواٌلنذهل ب‬ ‫لخابل ل‬
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan
kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan
karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi
haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no.
810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)
5

5. Orang yang berhaji adalah tamu Allah

Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau


bersabda,

‫اب لدلعاهسفم فلأ للجاسبوهس لولسأ لسلوهس فلأ لفع ل‬


‫طاهسفم‬ ‫اب لواٌفللحاىج لواٌفلسمفعتلبمسر لوففسد ن‬
‫اٌفللغابزى بفى لسببيبل ن‬
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta
berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka
pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta
kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh
Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)4.

C. DALIL TENTANG WAJIBNYA MENUNAIKAN HAJI


Allah berfirman :

‫سنبيِلل عوعمنن عكفععر فعإ نان ا‬


‫اع عغننيي ععنن‬ ‫ستع ع‬
‫طاَعع إنلعنيِنه ع‬ ‫س نحجج انلبعنيِ ن‬
‫ت عمنن ا ن‬ ‫عونالن عععلىَ الاناَ ن‬
‫انلععاَلعنميِعن‬

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu


(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.
Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali
Imron: 97)5.

D. SYARAT-SYARAT WAJIB HAJI


1. Islam
Orang non-muslim tidak sah melaksanakan haji, Jika dia berkunjung ke
tanah suci bahkan mengikuti ibadah haji seperti thawaf dan sa’i maka
perjalanan haji nya hanya sebatas rekreasi atau lewat saja, tidak untuk
beribadah.
2. Baligh
Ukuran baligh/dewasa seseorang adalah 9 tahun untuk anak perempuan
dan 15 tahun untuk anak laki-laki. Atau ada juga yang berpendapat
sebagian mengatakan rata-rata umur 15 tahun baik untuk anak laki-laki

4
Keutamaan Haji, https://rumaysho.com. Diakses pada hari Rabu tanggal 29
September jam 20:10
5
Drs. H. Moh. Rifa’i, Ilmu Fiqih Islam Lengkap, (Semarang: PT KARYA TOHA
PUTRA, 1978), hlm. 372
6

maupun perempuan Seseorang yang belum mencapai usia baligh tidak


memiliki kewajiban untuk melaksanakan ibadah haji. Bila ia sudah
dewasa dan memiliki dan memiliki kemampuan materi dan non-materi
maka wajib mengulangi haji.
3. Berakal
Maksudnya adalah tidak gila dan tidak mengalami gangguan jiwa.
4. Merdeka
Tidak berstatus sebagai budak (Hamba sahaya di masa rasulullah
saw. Tapi di masa modern ini kemungkinan sudah tidak ada). Merdeka
juga bisa diartikan bebas dari tanggungan hutan dan tanggungan nafkah
keluarga yang ditinggalkan.
5. Kuasa (mampu)
Cukup bekalnya untuk pulang pergi serta cukup pula nafkah yang
ditinggalkan dan jika berhutang segala hutangnya telah dibayar. Juga
ada kendaraan bagi orang yang datang dari luar kota Makkah, sesuai
dengan keperluannya dan aman6.

E. RUKUN HAJI
Rukun haji terdapat 6 macam, yaitu:
1. Ihram
Untuk haji atau umrah dari miqat makani dilakukan setelah
berpakaian ihram. Ihram (pakaian ihram), pakaian tersebut terdiri dari
dua lembar kain yang ukurannya lk. 21/2 meter tanpa jahitan. Bahannya
boleh kain mori, handuk, blacu dan lain sebagainya. Dan yang paling
afdhal kain putih (tanpa warna dan gambar). Cara pemakaian: satu
lembar diikat dibagian bawah sebagai penutup aurat dan selembar lagi
diselempangkan ke badan dengan kepala terbuka.
Bagi kaum wanita, sukup memakai pakaian biasa yang bersih
(afdhal putih), dan tidak boleh menutup muka dan telapak tangan
(seperti shalat dengan memakai rukuh)7.

6
Ibadah Haji dan Umrah, https://umrahhajiku.wordpress.com. Diakses pada hari kamis
tanggal 30 September jam 16:15

7
Ini yang Perlu Diketahui Jamaah Soal Pakaian Ihram,
https://www.google.co.id/amp/s/m.republika.co.id/amp/oj1a4e396 . Diakses pada hari Kamis
tanggal 30 September jam 09:20
7

a. Tata cara berihram :


1) Lebih dahulu membersihkan badan, memotong kuku, mandi dan
berwudlu’.
2) Memakai pakaian ihram
a) Orang laki-laki memakai dua helai kain putih yang tidak
berjahit. Sehelai dipakai seperti kain panjang dan yang sehelai
lagi untuk selendang atau selimut guna untuk menutupi
badan.
b) Orang perempuan tetap biasa, hanya muka dan belah
telapaknya terbuka.Shalat sunnah ihram dua raka’at.
3) Sehabis shalat berangkatlah menuju Makkah atau Arafah. (Setelah
tiba di miqat)
4) Sejak waktu itu, mulailah masuk dalam ihram dan dikenakan
segala larangan ihram.
b. Beberapa larangan dalam ihram
1) Memakai pakaian yang dijahit (menyarung), kecuali wanita.
2) Menutup kepala bagian laki-laki dan menutup muka bagi wanita.
(Boleh melakukan sesuatu yang tidak dianggap menutup,
misalnya meletakkan tangan diatas kepala).
3) Memotong atau mencabut kuku, kecuali jika kuku itu pecah
dengan sendirinya dan pecahnya itu mengganggu untuk
terlaksananya amalan ihram, maka boleh menghilangkan kuku
yang pecah itu.
4) Memotong atau mencabut atau menyisir rambut.
5) Memakai wangi-wangian.
c. Dam atau denda bagi orang yang melanggar larangan di dalam
ihram
Orang yang melanggar larangan ihram itu ia wajib membayar dan
menurut larangan yang dilanggar. Mengenai tingkatan pelanggaran
dam ini dapat digolongkan sebagai berikut:
1) Orang yang membunuh binatang buruan di tanah haram.
2) Orang yang bersetubuh dengan sengaja.
3) Orang yang memotong pohon-pohonan di tanah suci.
4) Bagi orang yang terhalang di jalan, sehingga tidak dapat
meneruskan haji, ia boleh tahallul dengan menyembelih seekor
kambing, di tempat ia terhalang itu kemudian bercukur atau
memotong rambut dengan niat tahallul.
5) Orang yang melanggar salah satu larangan di waktu ihram, seperti
memakai wangi-wangian, menutup kepala, memotong kuku,
8

bercukur atau memotong rambut, memakai pakaian yang


dijahit/bersarung, bersentuh dengan perempuan dengan
maksud syahwat dan bersentuh sesudah tahallul awal.
6) Orang yang mengerjakan salah satu daripada hal –hal dibawah
ini:
a) Mengerjakan haji secara tamatu’
b) Mulai ihram tidak dari miqat
c) Tidak bermalam di muzdalifah
d) Tidak bermalam di Mina
e) Tidak melontar Jumrah8
d. Niat haji dalam hal ini dapat di kategorikan menjadi 3 macam
yaitu:
1) Haji Ifrad yaitu: (mendahulukan haji dari pada umroh), berihram
dengan niat untuk haji saja. Dengan mengucapkan niat.

‫كّ اٌللهسنم لح ندجا‬


‫للبنفي ل‬

“Ya Allah ini saya datang menyambut seruan-Mu untuk


menunaikan Haji”
2) Haji Qiran yaitu: (melaksanakan haji sekaligus umrah), berihram
dengan niat untuk menunaikan ibadah haji dan umah. Dengan
mengucapkan niat.

‫كّ اٌللهسنم لح ندج لوسعفملرةد‬


‫للبنفي ل‬

“Ya Allah ini saya datang menyambut seruan-Mu untuk


menunaikan ibadah Haji dan Umrah”
3) Haji tamattu’ yaitu: (mendahulukan umrah dari pada haji),
berihram dengan niat untuk menunaikan umrah terlebih dahulu
baru kemudian haji9.
2. Wuquf di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah
Yakni menetap di Arafah, setelah condongnya matahari (kea rah
Barat) jatuh pada hari ke-9 bulan dzulhijjah sampai terbit fajar pada hari
penyembelihan kurban yakni tanggal 10 dzulhijjah10.
8
Drs. H. Moh. Rifa’i, Ilmu Fiqih Islam Lengkap, (Semarang: PT KARYA TOHA
PUTRA, 1978), hlm. 385-388
9
Apa Yang Dimaksud Dengan Haji Qiran, Ifrad dan Tamattu?, rumahfiqih.com. Diakses
pada hari Rabu tanggal 29 September jam 19:00
10
Haji dan Umroh – Media BKI 2017, https://mutiarajaismediabki.wordpress.com.
Diakses pada hari Kamis tanggal 30 September jam 13:00
9

3. Thawaf
Yang dimaksud dengan Thawaf adalah mengelilingi ka’bah
sebayak tujuh kali, dimulai dari tempat hajar aswad (batu hitam) tepat
pada garis lantai yang berwarna coklat, dengan posisi ka’bah berada di
sebelah kiri dirinya (kebalikan arah jarum jam). Thawaf yang
digunakan untuk haji adalah Thawaf Ifadha yakni thawaf yang
dikerjakan setelah kembali dari wukuf di Arafah. Thawaf Ifadha
merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji.Adapun Macam-macam
Thawaf:
a. Thawaf Qudum : yakni thawaf yang dilaksanakan saat baru tiba di
Masjidil Haram dari negerinya.
b. Thawaf Tamattu’ : yakni thawaf yang dikerjakan untuk mencari
keutamaan (thawaf sunnah).
c. Thawaf Wada’ : yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan
meninggalkan Makkah menuju tempat tinggalnya.
d. Thawaf Ifadha : yakni thawaf yang dikerjakan setelah kembali dari
wukuf di Arafah. Thawaf Ifadha merupakan salah satu rukun dalam
ibadah haji.
1) Adapun syarat-syarat thawaf, yaitu:
a) Niat.
b) Menutup aurat.
c) Suci dari hadats kecil dan besar.
d) Suci badan, pakaian dan tempat dari najis.
e) Thawaf dimulai dari Hajar Awsad dan di akhiri di sana juga.
f) Ketika thawaf, hendaklah ka’bah berada di sebelah kiri.
g) Ketika thawaf, hendaklah sebelah luar ka’bah dan hajar
Isma’il, supaya tidak tersentuh dan thawaf menjadi sah.
h) Ketika thawaf, hendaklah dalam lokasi Masjidil Haram.
i) Thawaf dikerjakan sebanyak 7 kali.

2) Cara melakukan Thawaf


Dimulai dari Hajar Aswad, dengan bersalam
kepadanya yaitu menciumnya sedapat mungkin atau bersalam
dengan angkat tangan atau berisyarat dengan menunjukkan
telunjuk tangan lalu dikecup tangannya itu, sambil mengucapkan :

‫سنم ان عواا أعنكعبر‬


‫بن ن‬

“Dengan nama Allah;Allah Maha Besar”


10

Kemudian menghadap ke kanan (menjadikan Ka’bah di sebelah


kirinya) selanjutnya berjalan sambil berdo’a :

‫اٌ للهم اٌيما نا بكّ و تصد يقا بكتا بكّ وو فا ء بعهد ك واٌ تبا عا‬
‫لسنة نبيكّ محمد صلى اٌ ل عليه وسلم‬.

“Ya Allah, perbuatanku ini karena iman kepada-Mu,


membenarkan kitab-Mu, dan menepati janji-Mu, dan mengikuti
jejak sunnah Nabi-Mu Muhammad saw.”

Pada setiap sampai penjuru rukun Yamani, maka usapalah rukun


itu atau isyarat dengan mengangkat tangan ke arahnya (tidak usah
mencium) sambil mengucapkan :

‫بسم اٌ ل اٌ ل اٌكبر‬

“Dengan menyebut nama Allah: Allah Maha Besar”

Selanjutnya berdo’a :

‫ر بنا اٌتنا فى اٌلد نيا حسنة وفى اٌلخارة حسنة وقنا عذاٌ ب اٌلنار‬.

“Hai Tuhan kami, berilah kebaikan di dunia dan akhirat, dan


hindarkanlahkami dari siksaan api neraka”.

Pada setiap sampai di Hajar Aswad, hendaklah mengusap


atau menguncup atau berisyarat dengan tangan sebagaimana yang
tersebut diatas yang dicucup adalah tanganya, secara
mengucapkan :

‫بسم ا وا اٌكبر‬

“Dengan nama Allah: Allah Maha Besar”11.

11
Drs. H. Moh. Rifa’i, Ilmu Fiqih Islam Lengkap, (Semarang: PT KARYA TOHA
PUTRA, 1978), hlm. 388-390
11

4. Sa’i

Sai adalah berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah.


Ketentuan sai harus dimulai dari Bukit Safa dan diakhiri di Bukit
Marwah. Sai dilakukan sebanyak tujuh kali dan dikerjakan setelah
tawaf. Tapi bagi Yang sakit atau tidak kuat berjalan (tua) di perbolehkan
menggunakan kursi roda, becak dan lain sebagainya12.

Sa'i yaitu lari-lari kecil antara shafa dan marwah 7 (tujuh) kali.

a. Syarat melakukan sa’i adalah sebagai berikut :


1) Dilakukan dengan diawali dari bukit Shafa, kemudian diakhiri di
bukit Marwah. Kepergian orang tersebut dari bukit Shafa ke bukit
Marwah dihitung 1 kali, sementara kembalinya orang tersebut
dari bukit Marwah ke bukit Shafa juga dihitung 1 kali.
2) Dilakukan sebanyak 7 kali.
3) Waktu sa’i adalah sesudah thowaf rukun maupun qudun.

b. Cara mengerjakan sa’i


Dimulai dari Shafa dan disana kita mulai:
1) Niat (ditetapkan dalam hati, Sa’i untuk haji).
2) Berdiri menghadap/melihat Ka’bah, kemudian membaca takbir
sebagai berikut:

ّ‫له اٌلملك‬,‫ل اٌله ل ا وحده لشاريكّ له‬.‫ا اٌكبر‬,‫ا اٌكبر‬,‫ا اٌكبر‬


‫ل اٌله اٌل ا وحده واٌنجز وعده‬.‫وله اٌلحمد وهو على كل شاىء قدير‬
‫ونصر عبده وهزم اٌلحزاٌب وحده‬.

“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak
ada Tuhan melainkan Allah sendiri-Nya. Tidak ada sekutu bagi-
Nya. Kepunyaan-Nyalah semua kekuasaan dan pujian. Dan Ia
berkuasa atas segala sesuatu. Tidak ada Tuhan melainkan Allah
sendiri-Nya yang telah memenuhi janji-Nya. Yang telah menolong

12
Sa’i, https://elvarotour.wordpress.com . Diakses pada hari Selasa tanggal 28 September
jam 20:00
12

hamba-Nya dan Yang telah menghancurkan golongan-golongan


musuh dengan sendiri-Nya.”

3) Selanjutnya berdo’alah/memohon dengan sesuka hatinya apa


yang dikehendaki dari Allah swt. Dan boleh dengan bahasanya
sendiri.

Waktu berjalan di tempat Sa’i menuju Marwah,


disunnatkan membaca do’a dan boleh sebagai berikut:

.‫رب اٌغفر واٌرحم اٌنكّ اٌنت اٌلعز اٌلكرم‬

“Ya Allah ampunilah aku dan kasihanilah; Engkau Maha Mulia


dan Maha Pemurah”13

3. Tahallul
Artinya mencukur atau menggunting rambut sedikitnya 3 helai
untuk kepentingan ihram. Waktu mencukur rambut setelah melempar
Jamrah Aqabah.. Kalau wanita, cukup menggunting ujung rambutnya,
dan juga paling sedikit tiga lembar. Apabila ini sudah dilakukan, maka
segala macam larangan dalam masa menggunakan pakaian ihram haji
maupun umrah sudah di perbolehkan atau di halalkan (tahallul), kita
boleh mengganti pakaian ihram dengan pakaian biasa14.
4. Tertib

Semua rukun haji dan umrah, hendaklah dikerjakan secara tertib


atau berurutan, dari awal sampai akhir15.

F. WAJIB HAJI

13
Drs. H. Moh. Rifa’i, Ilmu Fiqih Islam Lengkap, (Semarang: PT KARYA TOHA
PUTRA, 1978), hlm. 392-393
14
Makalah Haji dan Umrah, sponopuntia.blogspot.com. Diakses pada hari Rabu tanggal
29 September jam 20:00
15
PENGERTIAN SERTA PENJELASAN HAJI DAN UMRAH,
kokohnaxnetig.blogspot.com. Diakses pada hari Kamis tanggal 30 September jam 19:40
13

Yaitu sesuatu yang harus dikerjakan, tapi sahnya haji tidak


tergantung atasnya, karena dapat diganti dengan dam (denda) yaitu
menyembelih binatang. berikut kewajiban haji yang harus dikerjakan:

1. Ihram dari miqat : yaitu memakai pakaian ihram (tidak berjahit),


dimulai dari tempat-tempat yang sudah ditentukan, terus-menerus
sampai selesainya ibadah haji16.

Macam-macam miqat menurut Fah-hul Qarib

a. Miqat zamani (batas waktu) pada konteks (yang berkaitan) untuk


memulai niat ibadah haji, adalah bulan Syawal, Dzulqa’dah dan 10
malam dari bulan dzulhijjah (hingga sampai malam hari raya
qurban). Adapun (miqat zamani) pada konteks untuk niat
melaksanakan “Umrah” maka sepanjang tahun itu, waktu untuk
melaksanakan ihram umrah.
b. Miqat makani (batas yang berkaitan dengan tempat) untuk
dimulainya niat haji bagi hak orang yang bermukim (menetap) di
negeri makkah, ialah kota makkah itu sendiri. Baik orang itu
penduduk asli makkah, atau orang perantauan.

Adapun bagi orang yang tidak menetap di negeri makkah, maka:

1) Orang yang (datang) dari arah kota Madinah as-syarifah, maka


miqatnya ialah berada di (daerah) “Dzul Halifah”.
2) Orang yang (datang) dari arah negeri Syam (syiria), Mesir dan
Maghribi, maka miqatnya ialah di (daerah) “Juhfah”.
3) Orang yang (datang) dari arah Thihamatil Yaman, maka miqatnya
berada di daerah “Yulamlam”.
4) Orang yang (datang) dari arah daerah dataran tinggi Hijaz dan
daerah dataran tinggi Yaman, maka miqatnya ialah berada di bukit
“Qaarn”.
5) Orang yang (datang) dari arah negeri Masyrik, maka miqatnya
berada di desa “Dzatu Iraq”17.
16
Drs. H. Moh. Rifa’i, Ilmu Fiqih Islam Lengkap, (Semarang: PT KARYA TOHA
PUTRA, 1978), hlm. 378-379
17
MAKALAH Haji Dan Umrah, www.academia.edu/. Diakses pada hari Jumat tanggal
31 September jam 11:53
14

2. Bermalam di Muzdalifah sesudah wuquf, pada malam 10 Dzulhijjah.


Bermalam adi tempat itu sesudah tengah malam walaupun sebentar.
3. Bermalam di Mina selama 2 atau 3 malam, pada hari tasyriq (tanggal
11, 12, dan13 Dzulhijjah).
4. Melempar jumrah aqabah tujuh kali dengan batu, pada tanggal 10
Dzulhijjah. Waktu melempar jumrah itu dilakukan setelah lewat tengah
malam 9 Dzulhijjah dan setelah mengerjakan wuquf.
5. Melempar jumroh ketiga-tiganya, yaitu Jumroh Ula, Wustha, dan
Aqabah pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah dan melemparkannya
tujuh kali tiap-tiap jumrah. Waktu melempar jumrah dimulai sejak
tergelincir matahari hingga terbenamnya sampai tanggal 13 Dzulhijjah.
Pelaksanaannya dimulai dari Jumrah Ula, Wustha,dan Aqabah.
6. Meninggalkan segala yang diharamkan karena ihram18.

G. SUNNAH HAJI
1. Mandi untuk Ihram
2. Shalat sunnah ihram 2 raka’at
3. Thawaf qudum, yaitu thawaf karena datang di Tanah Haram
4. Membaca Talbiyah
5. Bermalam di Mina pada tanggal 9 Dzulhijjah
6. Bermalam di Arafah pada siang dan malam
7. Berhenti di Masy’aril Haram pada hari Nahar (10 Dzulhijjah)
8. Berpakaian ihram yang serba putih19

18
Drs. H. Moh. Rifa’i, Ilmu Fiqih Islam Lengkap, (Semarang: PT KARYA TOHA
PUTRA, 1978), hlm. 379
19
Ibid, hlm. 387-389
15
16

H. HIKMAH HAJI

1. Ibadah haji memberikan pelajaran bagi kaum muslimin untuk


berkorban, menyatukan diri dengan ummat islam seluruh dunia di
waktu mereka berkumpul di tanah suci.
2. Dengan ibadah haji berarti ummat Islam diperintahkan hatus berusaha
dengan giat untuk mencari agar dapat menyempurnakan rukun
agamanya.
3. Haji dapat mengumpulkan ummat islam dalam satu aliran dan pendapat,
untuk cita-cita persaudaraan dan dapat menciptakan ukhuwah
islamiyyah.
4. Dalam menunaikan ibadah haji terdapat dasar-dasar pokok yang
mendorong kearah kewajiban untuk melakukan tugas :
a. Kesucian niat dan kebersihan hati untuk melakukan ibadah dengan
sungguh-sungguh karena Allah semata-mata.
b. Mencari uang untuk mengatasi segala kesulitan yang dihadapi. Dan
pengorbanan ini adalah pokok pangkal dari keharusan untuk
menunaikan ibadah haji.

5. Dalam melakukan ibadah haji dilarang orang melakukan perbuatan


yang dapat mengotorkan pribadinya ketika ia menghadap kehadirat
Allah stw. Misalnya, bermaki-maki, berkelahi, bersetubuh dan semua
sifat yang dapat merendahkan kesucian martabat manusia20.

PENUTUP

A. Simpulan

Dari uraian diatas di tarik beberapa kesimpulan:


20
Ibid, hlm. 399-400
17

Haji berarti menyengaja menuju ke ka’bah baitullah untuk


menjalankan ibadah yaitu ibadah syari’ah yang terdahulu. Hukum haji
adalah fardhu ain, wajib bagi setiap muslim yang mampu, wajibnya sekali
seumur hidup. Haji merupakanbagian dari rukun islam. Mengenai
wajibnya haiji telah disebutkan dalam Al-Qur’an, As-Sunnah dan ijma’

Tata cara pelaksanaan haji harus sesuai dengan syarat,rukun,wajib


dan sunnat haji. Baligh, Merdeka,Kekuasaan (mampu) sedangkan Rukun
Haji adalah : Ihram yaitu berpakaian ihram, dan niat ihram dan haji, wukuf
di arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah; Thawaf, Sa’i, Tahallul dan Tertib atau
berurutan. Yang bertujuan agar hajinya sah dan diterima Allah SWT.

Ada permasalahan haji pada saat ini yang mungkin sangat tidak
bisa dilewatkan bagi kaum Muslimin, diantaranya : Haji memungkinkan
seseorang untuk intiqolul madzhab, penundaan masa haidl bagi wanita dan
permasalahan miqot.

B. Saran

Bagi semua umat Islam khususnya mahasiswa untuk lebih


memahami tentang Haji lebih pula pengetahuan dan Iman kita. Dan
mengamalkan kepada orang-orang Islam khususnya.

C. Analisis

Menurut kami, haji adalah salah satu rukun wajib dalam agama
islam jika mampu memenuhi syarat-syarat tertentu yakni : islam, baligh,
merdeka, berakal, mampu, disertai rukun-rukun yakni : ihram, thawaf,
sa’i, wukuf, tahallul, tertib, dan beberapa wajib dan sunnah haji yang harus
dilaksanakan dengan benar supaya hajinya mabrur.
18

Pertanyaan
1. Bagaiaman hukum haji yang dibayar kredit?
Para ulama memang memperbolehkan membayar haji secara kredit tapi
harus diselesaikan menjelang keberangkatan haji. Hal ini untuk mengantisipasi
kalau-kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat orang melaksanakan
haji. Adapun hukum haji yang dilaksanakan tetap sah namun sebenarnya tidak
diwajibkan yang bersangkutan

2. Anak kecil ikut berhaji, kenapa diwaktu dewasa diwajibkan untuk berhaji?
Karena dia kecil belum baligh, sedangkan syarat haji itu baligh jadi supaya
dia mengerti tata cara dan rukun-rukun haji. Meskipun dianggap sah dan
berpahala menjalankan ibadah haji saat masih kecil, dengan kata lain ia tetap
dikenai kewajiban beribadah di tanah suci jika kondisi fisik dan ekonomi nya saat
sudah mukallaf (dewasa cukup mendukung)

3. Hukum orang yang digantikan hajinya apabila orang itu telah meninggal !
Kewajiban bagi keluarga yang ditinggalkan, apabila al-marhum termasuk
kedalam golongan orang yang mampu melaksankan ibadah haji semasa hidupnya,
maka wajib bagi ahli waris untuk menghajikannya. Dan apabila sebelum
meninggal ia telah bernadzar untuk melaksanakan haji, maka kewajiban bagi
keluarganya untuk menghajikannya.

4. Bagaimana jika miqatnya dibawah kemudian dia masih berada di dalam


pesawat?

5. Bagaimana ketika ada seseorang yang menunaikan ibadah haji terus dia
melahirkan?
Sebelum berangkat haji kan sudah di check up kesehatannya jika tetap
memaksa dan melahirkan disana hajinya batal karena berhadas.
19

6. Ketika sudah melakukan sholat shubuh apakah itu sudah dikatakan


menggugurkan amalan amalan haji?
Tidak seperti itu, hanya pahalanya sama dengan haji. Karena manusia mau
melakukan sesuatu jika diberi hadiah. Jadi itu hanya perumpamaan saja.
20

DAFTAR PUSTAKA

Rifa’i Moh. 1978. Ilmu Fiqih Islam Lengkap.(Semarang: PT KARYA TOHA


PUTRA).
Jamu.Jamu. Makalah Haji dan Umrah. Diunduh dari
https://deluk12.wordpress.com/makalah-haji-dan-umroh/. Diakses pada 28
September pukul 14.20
Tuasikal Abdul Muhammad. Keutamaan Haji. Diunduh dari
https://rumaysho.com. Diakses pada 29 September jam 20:00

Tuasikal Abdul Muhammad. Keutamaan Haji. Diunduh dari


https://rumaysho.com. Diakses pada 29 September jam 20:10

Ibadah Haji dan Umrah. Diunduh dari https://umrahhajiku.wordpress.com.


Diakses pada 30 September jam 16:15
Ihram. Ini yang Perlu Diketahui Jamaah Soal Pakaian Ihram. Diunduh dari
https://www.google.co.id/amp/s/m.republika.co.id/amp/oj16a4e39. Diakses
pada 30 September jam 09:20

Arwat Ahmad. maksud Dengan Haji Qiran, Ifrad dan Tamattu?. Diunduh dari
https://rumahfiqih.com/x.php?id=1364897164. Diakses pada 29 September
jam 19:00

Haji dan Umroh. Haji dan Umroh – Media BKI 2017. Diunduh dari
https://maymsrhmediabki.wordpress.com/bimbingan/haji-dan-umrah/.
Diakses pada 30 September jam 13:00

Sa’i. Sa’i. Diunduh dari https://elvarotour.wordpress.com/tag/sai/. Diakses pada


28 September jam 20:00

Blogger Pemuda. Makalah Haji dan Umrah. Diunduh dari


sponopuntia.blogspot.com/2013/07/makalah-haji-dan-umi . Diakses pada 29
September jam 20:00

Tempat Sharing Ilmu. Pengertian serta penjelasan haji dan umrah. Diunduh dari
kokohnaxnetig.blogspot.com. Diakses pada 30 September jam 19:40

Makalah Haji Dan Umrah, Makalah Haji Dan Umrah. Diunduh dari
www.academia.edu/. Diakses pada 31 September jam 11:53

Anda mungkin juga menyukai