Anda di halaman 1dari 14

PENGERTIAN DAN ARTI SANGGA

Sangga adalah sebuah tanda pasukan di pramuka tingkat penegak,yang terdiri dari 5
sangga.

yaitu perintis,pencoba,penegas,pendobrak,dan pelaksana. Sangga sendiri adalah


satuan terkecil dalam penegak, yang berarti gubug atau rumah kecil di sawah
(saung). Dengan itu diharapkan segenap anggota sangga mengedepankan nilai-nilai
kekeluargaan dan musyawarah dalam mengambil keputusan, termasuk dalam
menentukan nama dan tanda sangga.

Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsa).
Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan. Ambalan dipimpin oleh seorang
ketua yang disebut Pradana, seorang sekretaris yang disebut Kerani, seorang
bendahara yang disebut Hartaka, dan seorang Pemangku Adat. Setiap Ambalan
mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan
dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan karakter ambalan tersebut. Contohnya
adalah nama Ambalan SMA Korpri Bekasi adalah "Arjuna" (Ambalan Putra) dan
"Srikandi" (Ambalan Putri), selain itu juga ada ambalan yang putra dan putrinya jadi
satu, misalnya Ambalan Soeringgit dengan pasukan intinya Korps Soeringgit 149.

Sangga terbagi menjadi 5 :


1. Sangga Perintis
2. Sangga Pencoba
3. Sangga Pendobrak
4. Sangga Penegas
5. Sangga Pelaksana

1. Sangga Perintis
didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 ( bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional
).yaitu saat dimana bangsa indonesia masih dalam masa penjajahan,dan bangsa
indonesia mulai merintis dan menyatukan kekuatan untuk berjuang untuk melawan para
penjajah.
Hiasan Warna : Merah, Putih, Kuning, dan Hitam.
Hiasan Gambar : Keris yang dilingkari oleh rantai.
Tugasnya yaitu Mengeluarkan ide-ide atau mengandung pengertian perintisan/ pelopor
dalam kebaikan.
Perintis mengandung kiasan keperintisan, orang yang memulai mengerjakan sesuatu,
pelopor, atau menjadi pembuka.

2. Sangga Pencoba
pencoba nama sangga pencoba diambil dari peristiwa berdirinya Boedi Oetomo pada
20 Mei tahun 1908. Pada tanggal ini telah terjadi peristiwa Kebangkitan nasional
dimana bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran
untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui oranisasi nasional, yang
sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 300 tahun sebelumnya. NB :
Dalam teori / materi lain menerangkan bahwa sangga pencoba, diambil untuk
mengenang sejarah kelam terjadinya pengkhiatan G30S/PKI ,dimana terjadi upaya
mengganti palsafah hidup NKRI dari pancasila menjadi Komunis

Hiasan Warna : Merah, Hitam, Putih.


Hiasan Gambar : Kaos, Jangka, Kamera, dan Penggaris.

Tugasnya yaitu Merealisasikan atau mencoba ide-ide dari Sangga Perintis atau
mengandung pengertian keberaian mencoba segala sesuatu yang positif.

Pencoba mengandung kiasan keberanian dalam mencoba segala sesuatu yang positif.

3. Sangga Pendobrak
didirikan pada tanggal 17 Agustus 1945 (bertepatan dengan Hari Proklamsi
Kemerdekaan Indonesia).nama pendobrak diambil untuk mengingat kita akan
perjuangan para pahlawan yang telah berjuang baik dengan kekuatan fisik maupun
yang telah memproklamasikan kemerdekaan indonesia.karena berkat perjuangan para
pahlawan inilah kita bisa menikmati kemerdekaan hingga saat ini.

Hiasan Warna : Merah, Kuning, Hitam.


Hiasan Gambar :Rumput Yang didikat Lalu didobrak/ditusuk oleh Tombak

Tugasnya yaitu Memecahkan Masalah Yang Muncul atau mengandung pengertian


keberanian mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran.

Pendobrak mengandung kiasan keberanian dalam mengemukakan kebenaran


melawan kemungkaran.

4. Sangga Penegas
didirikan pada tanggal 11 Maret 1965 ( bertepatan dengan Hari SUPERSEMAR / Surat
Perintah 11 Maret ).
Hiasan Warna : Hitam, Kuning dan Putih.
Hiasan Gambar : Palu Atau Martil.

Tugasnya Yaitu Menegaskan ide-ide dari Sangga Perintis atau mengandung pengertian
kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana.

Penegas mengandung kiasan kemampuan mengambil keputusan yang arif dan


bijaksana.

5. Sangga Pelaksana
yang terakhir adalah sangga pelaksana,sangga pelaksana mengingatkan kita pada
peristiwa setelah tahun 1945 hingga sekarang,saat indonesia masuk pada masa
pembangunan,sangga ini juga mengingatkan kita untuk mengisi kemerdekaan,agar
perjuangan para pahlawan tidak sia-sia.

Hiasan Warna : Hijau, Putih, Hitam dan Kuning.


Hiasan Gambar : Palu atau Martil, Rencong yang diikat dengan Wadahnya.

Tugasnya yaitu Melaksanakan ide-ide yang telah disepakati oleh seluruh Sangga atau
mengandung pengertian keberanian melaksanakan tugas dengan penuh tanggung
jawab.

Pelaksana mengandung kiasan keberanian melaksanakan sesuatu tugas dengan


penuh tanggung jawab.
SANDI AMBALAN
SMA 02 BOMBANA
HAYATI KATA-KATA SANDI AMBALAN KITA

KEHORMATAN ITU SUCI

JANGANLAH KURANG AMALMU DALAM KESUKARAN

TENANGLAH DALAM BAHAYA

TENANG DALAM SUKA DAN SENYUMLAH DALAM DUKA

PERKATAAN ADALAH DO’A

KATAKANLAH SELALU DALAM KEBENARAN

JANGANLAH SEKALI-KALI SETENGAH BENAR ATAU BERETI DUA

MANIS JANGAN SEGARA DITELAN

PAHIT JANGAN SEGARA DIMUNTAHKAN

TENGOKLAH KEDALAM SEBELUM BICARA

MANUSIA ITU MANUSIA

LAHIRIA BUKANLAH UKURAN

SUCIKAN HATI DALAM BATIN

CIPTAKAN KASIH SAYANG , KETULUSAN DAN RENDAH HATI

SIAPA SAJA MESKIPUN BAGAIMANA ADALAH KAWAN KITA

SABDA PANDITA RATU

BERUSAHALAH KAMU MENINGGALKAN DUNIA INI LEBIH BAIK DARI PADA TATKALA KAMU TIBA

DIDALAMNYA

BERSEDIALAH UNTUK HIDUP DAN MENINGGAL DENGAN BAHAGIA

SATUKAN JIWA DAN RAGAMU , TETAPKAN PENDIRIAN DAN JANGAN MUNDUR WALAU

SELANGKAH

HIDUPKAN KHAYALMU TETAPI JANGAN HIDUP DALAMKAHYALAN

JADILAH PEMATANG APABILA KAMU TIDAK BISA MENJADI JALAN BESAR

JADILAH BINTANG APABILA KAMU TIDAK BISA MENJADI MATAHARI

HARGAILAH DAN GUNAKAN SEBAIK-BAIKNYA SEGALA SESUATU YANG KITA TERIMA DARI

TUHAN

ITULAH KEHENDAK DAN CITA-CITA MABLAN KITA

SATYA BAKTI DARMA BAKTI


Tata Cara Upacara Penegak Pramuka
Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan,
peraturan yang wajib dilaksanakan, sehingga merupakan kegiatan yang
teratur dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
Prinsip yang terpenting upacara haruslah dilaksanakan dengan khidmat,
tenang, dan tertib. Sehingga kita dapat memahami isi dari upacara tersebut.
Kita bisa lebih semangat dan bahkan bisa merasa haru, karena sebuah
upacara yang sangat khidmat.

Ilustrasi Kepramukaan

Jenis-jenis upacara yang ada dalam Gerakan Pramuka adalah :


1. Upacara umum, yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu
dengan menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
2. Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan, yaitu upacara yang
dilaksanakan dalam rangka usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan
dilingkungan Gerakan Pramuka.
3. Upacara Pelantikan, yaitu:
-Upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon anggota
Gerakan Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
-Upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan
tertentu dalam saatuan.
4. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka
kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang anggota
Gerakan Pramuka sesuai dengan Syarat Kecakapan umum yang berlaku.
5. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka
pemindahan anggota dari suatu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi
dalam usia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan
dalam rangka mengantar Pramuka Penegak /Pandega untuk terjun ke
masyarakat dan berbakti secara langsung sesuai dengan bidangnya.

Petugas-petugas dalam Upacara


1. Pembina Upacara ialah Pembina dalam upacara yang menerima
penghormatan, mengesahkan pelaksanaan upacara dan merupakan pimpinan
tertinggi dalam upacara itu. Pembina upacara berhak;
- Penghormatan dari peserta upacara yang dipimpin oleh pemimpin upacara.
- Mengubah dan mengesahkan Rencana Acara Upacara
- Melaksanakan acara yang ditentukan.
- Melimpahkan wewenang kepada pemimpin upacara.
2. Pengatur Upacara (Protokol) ialah petugas yang menyusun dan mengatur
pelaksanaan tertib acara dalam upacara, yang berkewajuban mengendalikan
jalannya upacara. Pengatur Upacara berkewajiban:
- Menyusun rencana pelaksanaan upacara serta mengendalikan jalannya
upacara.
- Mengajukan rencana pelaksanaan upacara untuk mendapatkan pengesahan
dari Pembina upacara dan memberikan penjelasan seperlunya.
3. Pembawa Acara ialah petugas yang bertugas membaca tertib acara dalam
suatu upacara. berkewajiban;
- Membacakan acara upacara
- Dalam keadaan terpaksa dapat mengambil kebijaksanaan dengan
persetujuan dari pengatur upacara.
- Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada pengatur upacara.
4. Pemimpin Upacara ialah petugas yang memimpin barisan peserta upacara.
Sebagai pemimpin upacara berkewajiban:
- Memimpin peserta upacara untuk memberi penghormatan kepada Pembina
upacara.
- Mengatur ketertiban peserta upacara dan bertanggung jawab terhadap
Pembina Upacara.
Petugas Upacara lainnya berkewajiban melaksanakan tugas-tugas nya dalam
suatu upacara, misalnya Pengibar Bendera, Pembaca Dasa Darma, Pembaca
Do’a, Pemimpin Lagu dan yang lainnya.

Yang harus diperhatikan dalam Upacara Gerakan Pramuka


Bentuk barisan upacara yang digunakan oleh peserta upacara selalu
disesuaikan dengan perkembangan usia peserta didik.
1. Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga adalah lingkaran, karena
perhatian dan perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang
tua/Pembina.
2. Bentuk barisan disatuan Pramuka Penggalang adalah bentuk Angkare,
karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah mulai terbuka.
3. Bentuk barisan disatuan Pramuka Penegak dan Pandega adalah bersaf,
karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.

Upacara di Satuan Pramuka Penegak


Macam-macam upacara didalam Ambalan ;
1. Upacara pembukaan latihan
2. Upacara penutupan latihan
3. Upacara Penerimaan Tamu
4. Upacara Penerimaan Calon
5. Upacara Pelantikan
6. Upacara Kenaikan Tingkat
7. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus
8. Upacara Pindah Golongan ke Racana Pandega
9. Upacara Pelepasan

Susunan Acara Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan:


1. Kerapihan setiap anggota Ambalan
2. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara
3. Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk bersaf
4. Pada waktu pemimpin Sangga meningglkan tempat, wakil pemimpin
sangga pindah ketempat pimpinan sangga.
5. Para pemimpin sangga setelah melakukan laporan mengambil tempat
disebelah kanan barisan
6. Pradana menjemput Pembina dan menempatkannya disebelah kanan
barisan
7. Pradana mengambil tempat didepan barisan sesuai adat yang berlakau di
Ambalan
8. Pembacaan Dasa Darma dan Sandi Ambalan oleh petugas
9. Pengucapan Pancasila oleh Pembina Penegak dengan diucap ulang oleh
anggota Ambalan
10. Pengumuman dari Pradana/Pembina
11. Pradana memimpin do’a sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing
12. Barisan dibubarkan oleh Pradana dan dilanjutkan dengan acara latihan

Susunan acara Upacara Penutupan Latihan di Ambalan;


1. Kerapihan setiap anggota Ambalan
2. Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf
3. Pemimpin sangga mengambil tempat disebelah kanan barisan, dan wakil
pemimpin sangga berada ditempat pemimpin Sangga.
4. Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantarkannya kesebelah
kanan barisan
5. Pradana mengambil tempat didepan barisan sesuai dengan Adat Ambalan
yang berlaku.
6. Petugas Bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan
7. Pembacaan Sandi Ambalan oleh petugas
8. Pengumuman tentang Sangga kerja untuk latihan yang akan datang dan
lain-lain
9. Pradana memimpinn do’a menurut agama dan kepercayaannya masing-
masing.
10. Laporan Pradana kepada Pembina Penegak
11. Pradana membubarkan barisan

Upacara Penerimaan Tamu Ambalan Penegak dilaksanakan dalam rangkaian


Upacara Pembukaan Latihan dengan jalan sebagai berikut;
1. Tamu Ambalan mengambil tempat dikiri Pradana atau Pembina
2. Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti
kegiatan Ambalan
3. Barisan dibubarkan dilanjutkan dengan acara latihan

Upacara Penerimaan Calon Penegak di Ambalan dilaksanakan setelah Upacara


Pembukaan Latihan dengan jalan sebagai berikut;
1. Pradana mengumpulkan anggota Ambalan
2. Tamu Ambalan berada ditempat yang telah ditentukan
3. Penegak Bantara/Laksanan yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan
4. Tamu Ambalan dijemput oleh petugas untuk dihadapkan kepada Ambalan
5. Kata Pengantar dari Pradana /Pembina
6. Tanya jawab tentang keadaan diri tamu yang akan diterima sebagai calon
Penegak
7. Petugas mengajak Tamu meninggalkan tempat
8. Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon
9. Tamu dipanggil untuk mendengarkan keputusan penerimaannya di
Ambalan
10. Ucapan selamat dari anggota Ambalan dilanjutkan dengan acara latihan.

Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak boleh


dihadiri oleh Calon Penegak lainnya pelaksanaannya diatur sebagai berikut;
1. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara
2. Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan kiri
kehadapan Pembina.
3. Pembina meminta penjelasan kepada pendamping kanan dan kiri mengenai
watak dan kecapan calon.
4. Pendamping kanan dan kiri kembali ke sangganya
5. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas kedepan Pembina, anggota AMbalan
menghormat dipimpin oleh Pradan atau petugas
6. Tanya jawab tentang Sayarat Kecakapan Umum anatar Pembina dan Calon
7. Pembina memimpin do’a sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing.
8. Penyematan Tanda Bantara disertai pesan seperlunya
9. Pengucapan/ulang janji Tri Satya yang dituntun oleh Pembina dengan jalan
sambil memegang Bendera Merah Putih dipegang dengan tangan kanan dan
disimpan didada sebelah kiri tepat pada jantung. Kemudian disusul dengan
penyematan tanda Penegak Bantara
10. Penghormatan Ambalan kepada Penegak Bantara yang baru dilantik.
11. Ucapan selamat dari anggota Ambalan
12. Pendamping kanan dan kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai
dilantik untuk kembali ke sangganya.

Upacara Kenaikan Tingkat Penegak Bantara Menjadi Penegak Laksana


dilakukan sebagai berikut;
1. Pradana mengumpulkan anggota Ambalan
2. Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantarcoleh pendampingnya ke
hadapan Pembina
3. Pembina meminta pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak
dan kecakapan yang bersangkutan
4. Para pendamping kembali ketempat
5. Tanya jawab SKU antara Pembina dan Penegak Bantara yang akan naik
tingkat
6. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas kesebelah kanan Pembina
7. Pembina memberikan Sang Merah Putih kepada Penegak yang
bersangkutan
8. Pembina melepas Tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya
9. Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan
10. Penegak Bantara yang akan anik tingkat mengulang janji Tri Satya,
dituntun oleh Pembina dengan memegang ujung Sang Merah Putih dengan
tangan kanan dan disimpan didada sebelah kiri tepat pada jantung.
11. Pembina memimpin do’a sesuai dengan agama dan kepercayannya
masing-masing.
12. Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara
Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada dalam rangkaian
Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan, dengan jalan sebagai berikut;
1. Penegak yang akan menerima TKK dipanggil kedepan Pembina
2. Tanya jawab tentang SKK yang telah dipenuhi
3. Penyematan TKK dan penyerahan Surat Keterangan oleh Pembina
4. Ucapan selamat dari anggota Ambalan kepada Pradana untuk meneruskan
acara

Upacara Pindah Golongan dari Ambalan ke Racana Pandega dilakukan dengan


cara:
1. Pradana/Pembina mengumpulkan anggota Ambalan dam bentuk barisan
bersaf
2. Penegak yang akan pindah golongan dipanggil kehadapn Pembina
3. Penjelasan Pembina bahwa kepindahannya bukan karena kecakapan
melainkan karena usianya.
4. Penegak yang akan pindah minta diri kepada anggota Ambalan
5. Pembina Penegak menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada
Pembina Racana
6. Pembina Racana menerimanya sesuai dengan Adat Racana yang berlaku

Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat dilakukan sebagai


berikut;
1. Dilaksanakan oleh Sangga Kerja
2. Acara tersebut meliputi:
• Penjelasan Pembina
• Penegak yang bersangkutan minta diri
• Sambutan wakil anggota Ambalan
• Kata Pelepasan Pembina dan penyerahan Surat Keterangan
• Pemberian kenangan kepada yang akan meninggalkan Ambalan
• Berdo’a dipimpin oleh Pembina
• Ramah tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan.
3. Tempat dan waktu tidak terikat
Upacara di Satuan Pramuka Pandega
Upacara disatuan Pramuka Pandega dilaksanakan sesuai dengan aspirasi
Pandega atas dasar ketentuan upacara yang berlaku untuk Ambalan Penegak
TIRULAH MATAHARI

“Atau paling tidak jadilah seperti rembulan yang mampu mengarahkan sinar, menerangi bumi di
malam gulita. Cahaya matahari seperti ilmu dan kasih yang tak pernah berkurang meskipun
senantiasa dipancarkan untuk menerangi semesta.”

Wajah zaman
Berlumuran debu hitam
Ibu pertiwi tersedu
Murka alam porak-porandakan negeri
Nafsu dan dengki coreng wajah bangsa
Anak negeri enggan dan berlalu

Wajah zaman
Berlumuran debu hitam
Segelintir merangkak terseok-seok
Gundah hati penuh tanya
Segelintir merangkak cari mulia
Sepenuh jiwa menempuh kelelahan
Mengejar mulia hingga banyak jemu

Wajah zaman
Berlumuran debu hitam
Mentari tenggelam, rembulan urung
Ibu pertiwi tersenyum dan beraksara
Jangan mengira mulia adalah madu yang kau makan
Takkan kau dapatkan mulia sebelum pahitnya sabar

Hanya yang bersungguh-sungguh dan bersabar


Yang akan menemukannya…

Kawanku, Arjuna dan Srikandi Indonesia,


Tundukkan kepala dan pejamkan matamu,
Rasakan tiap degup jantungmu,
Renungkanlah …

Bumi yang kita pijak,


Langit yang kita tatap,
Udara yang kita hirup,
Cahaya mentari yang kita rasakan kehangatannya,
Rembulan yang benderang di tengah gulita,
adalah
bumi, langit, udara, mentari, rembulan yang sama
dengan yang disaksikan
Plato, Socrates, Heraklius, Gandhi, Soekarno

Jika mereka bisa terinspirasi olehnya,


kenapa kita tidak?!

Tanamkan mutiara itu dalam dadamu


Satya dan Dharma Praja Muda Karana
Hingga tiba saatnya,
Engkau mampu menyinari tanpa mentari
Berjalan di malam hari tanpa rembulan
Sorot matamu bagai sihir
Tajam keningmu bagai kilatan pedang
Tirulah matahari
Jadilah mentari bagi dunia

Buka matamu
Dan tataplah ke depan
Kemuliaan adalah keniscayaan

Wajah zaman
Berlumuran debu hitam

Gulita terbelah
Sinar cerah merekah
Selama jantung masih berdetak
Kami, jiwa muda Indonesia
Takkan menyerah
Mengawal zaman
Mempersembahkan untukmu ibu pertiwi
UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN AMBALAN PENEGAK

A. Kerapihan setiap anggota ambalan.


B. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara
C. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan
bersaf.
D. Laporan Pemimpin Sangga kepada Pradana.
E. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil
Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.
F. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di
sebelah kanan barisan.
G. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan
para pemimpin Sangga.
H. Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat
ambalan yang berlaku.
I. Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana
memimpin penghormatannya.
J. Pembacaan Dasadarma oleh petugas.
K. Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila
diikuti oleh anggota ambalan.
L. Pengumuman dari Pradana/Pembina.
M. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
N. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan.
UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN AMBALAN PENEGAK

A. Kerapihan setiap anggota ambalan.


B. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan
bersaf.
C. Pemimpin Sangga mengambil tempat di sebelah kanan barisan.
D. Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.
E. Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantarkannya ke
sebelah kanan barisan.
F. Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan adat
ambalan yang berlaku.
G. Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan.
H. Pembacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas.
I. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang,
dan lain-lain.
J. Pradana memimpin berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-
masing.
K. Laporan Pradana kepada Pembina Penegak.
L. Pradana membubarkan barisan.

Anda mungkin juga menyukai