Anda di halaman 1dari 6

RETNA MANGGALI - STIKES HANG TUAH SURABAYA

SPIRITUAL ENTREPRENEURSHIP DALAM JIWA PERAWAT


RETNA MANGGALI
Program Studi Keperawatan, STIKES Hang Tuah Surabaya

Abstrak

Seorang perawat terpersepsikan sebagai seorang profesional yang dicetak untuk bekerja pada
sebuah institusi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan, baik di luar maupun di dalam negeri.
Sehingga perawat sepertinya hanya dapat bekerja sebagai pemberi asuhan keperawatan di rumah sakit,
klinik, ataupun institusi pendidikan keperawatan yang tentunya identik dengan gajian atau menunggu
gaji bulanan. Satu hal besar yang seharusnya tidak diabaikan oleh seorang perawat adalah betapa
besarnya peluang bagi seorang perawat untuk menjadi seorang entrepreneur. Penelitian ini menganalisis
tentang alasan mengapa spirit Islam mampu menyumbangkan nilai-nilai yang dapat membentuk jiwa
kewirausahaan, bagaimana spiritual entrepeneurship dalam jiwa perawat. Dengan melakukan penelitian
ini, diperoleh hasil bahwa spiritual entrepreneurship dalam jiwa perawat sangat diperlukan, karena
seorang entrepreneurship harus memiliki spiritual yang kuat, sebab Islam adalah agama yang kaaffah.
Sektor wirausaha, yang sering dikategorikan sebagai profan, tidak mereka pisahkan dari nilai-nilai
spiritual. Antara dunia dan akhirat. Keseimbangan tersebut bermakna bahwa mencari rezeki harus
dilakukan dengan tetap dalam kerangka ketuhanan, karena Allah SWT yang memiliki rezeki. Maka
menjadi tidak logis jika dalam mencari rezeki justru melupakan yang memiliki rezeki tersebut. Sehingga
Islam telah memberikan jalan untuk membuka pintu-pintu rezeki itu, yakni dengan memupuk sifat, ciri,
dan watak yang harus dimiliki seseorang muslim dan muslimat untuk diwujudkannya dari gagasan
inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif atau lebih dikenal mutiara kegiatan kewirausahaan
(entrepreneurship).

Kata Kunci : Spiritual, Entrepeneurship, Jiwa Perawat

Abstract

A nurse is perceived as a professional who is printed to work in an institution engaged in health


care, both outside and within the country. So the nurse seems to only work as a nursing caregiver in
hospitals, clinics, or nursing education institutions which of course is identical with payday or waiting
monthly salary. One great thing that should not be ignored by a nurse is how much opportunity for a
nurse to become an entrepreneur. This study analyzes the reasons why the spirit of Islam is able to
contribute values that can shape the entrepreneurial spirit, how spiritual entrepreneurship in the soul of
the nurse. By doing this research, the results obtained that the spiritual entrepreneurship in the soul of
the nurse is very necessary, because an entrepreneurship must have a strong spiritual, because Islam is
a religion that kaaffah. The entrepreneurial sector, often categorized as profane, does not separate them
from spiritual values. Between the world and the hereafter. The balance means that seeking for
sustenance must be done with a fixed in the divine framework, because Allah SWT has sustenance. So it
becomes illogical if in searching for sustenance instead of forgetting who has the sustenance. So Islam
has given way to open the doors of sustenance, that is by fostering the nature, characteristics, and
character that must be possessed by a muslim and a muslimat to be realized from innovative ideas into
the real world creatively or better known as pearl of entrepreneurship activity (entrepreneurship)

Keywords : Spiritual, Entrepreneurship, Nurse Soul


meningkatnya status ekonomi seorang
I. PENDAHULUAN perawat yang pada saat ini sepertinya masih
Berbicara tentang profesi keperawatan, belum membanggakan, atau dapat dikatakan
selama ini biasanya dipandang orang seperti bahwa rata-rata tingkat ekonomi perawat
sudah terpola secara sistematis bahwa seorang masih berada di bawah profesi kesehatan
perawat adalah insan yang dicetak untuk lainnya.
menjadi seorang pelayan yang lebih identik
Satu hal yang harus disadari adalah bahwa
dengan pola kerja sebagai seorang karyawan.
untuk menjadi seorang wirausahawan yang
Apapun spesifikasi kerja yang digelutinya,
baik kata kuncinya adalah praktek atau
seorang perawat telah terlanjur terpersepsikan
melaksanakan sesuatu mulai dari hal yang
sebagai seorang profesional yang dicetak
terkecil dengan pandangan yang positif dan
untuk bekerja pada sebuah institusi yang
penuh dengan keberanian. Cepat atau lambat
bergerak dibidang pelayanan kesehatan, baik
seharusnya waktu dapat mengajarkan diri ini
di luar maupun di dalam negeri. Sehingga
bagaimana untuk melakukan sesuatu yang
perawat sepertinya hanya dapat bekerja
terbaik dalam hidup ini tanpa harus
sebagai pemberi asuhan keperawatan di
membuang percuma waktu dengan hanya
rumah sakit, klinik, puskesmas ataupun
mengeluh dan menyalahkan orang lain atas
institusi pendidikan keperawatan yang
ketidakberdayaan diri ini. Selain itu, seorang
tentunya identik dengan gajian atau gaji
wirausahawan yang baik harus memiliki jiwa
bulanan. Satu hal besar yang seharusnya tidak
disiplin, tanggung jawab, jujur, terbuka,
diabaikan oleh seorang perawat adalah betapa
konsisten dan lain sebagainya.
besarnya peluang bagi seorang perawat untuk
menjadi seorang wirausahawan atau Maka untuk menjadi entrepreneur tidak
entrepreneur. hanya semata-mata mencari kekayaan materi
tanpa memedulikan nilai-nilai dan etika dalam
Saat ini, wacana entrepreneur sudah
berbisnis. Orientasinya hanya sekedar
merebak dimana-mana, bahkan sudah banyak
menumpuk kekayaan dan terjebak dengan
yang menindaklanjuti hal tersebut dengan
kehidupan yang hedonis. Hal ini jelas
bisnis riil di lapangan. Seminar-seminar dan
berdampak pada kehancuran bisnisnya sendiri.
training kewirausahaan pun terus berkembang
Bagi mereka, nilai-nilai etika sudah tidak ada
dan turut mendorong lahirnya para
lagi dalam kamus hidupnya. Mereka
entrepreneur baru. Hal ini juga diikuti oleh
menggunakan cara apa saja agar dapat cepat
berkembangnya berbagai komunitas
kaya, seperti dengan menipu bank, praktik
entrepreneur diberbagai daerah. Entrepreneur
riba, menjual barang terlarang, atau money
adalah orang yang pandai atau berbakat
game. Padahal, jelas cara-cara seperti itu
mengenai produk baru, menentukan cara
dilarang oleh Allah SWT dalam firman-
produksi baru, menyusun operasi untuk
Nya: ”Hai orang-orang yang beriman,
pengadaan produk baru, memasarkan, serta
janganlah kamu saling memakan harta
mengatur permodalan operasinya
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
dengan jalan perniagaan yang berlaku
KBBI, 2002)
dengan suka sama suka di antara kamu.” (Qs.
Luasnya dimensi pelayanan keperawatan An-Nisaa:29).
dalam ranah profesi kesehatan, seharusnya
Melihat hal tersebut, maka muncullah
dapat dijadikan sebagai peluang oleh para
berbagai permasalahan yang ada bahwa
perawat dalam membangun budaya
kewirausahaan yang seperti apa yang dapat
berwirausaha, baik itu berupa barang maupun
sesuai dengan keperawatan? Bagaimana spirit
jasa. Meningkatnya minat perawat untuk
Islam mampu menyumbangkan nilai-nilai
berwirausaha diharapkan dapat menciptakan
yang dapat membentuk jiwa kewirausahaan?
persepsi baru bahwa profesi keperawatan
Bagaimana spiritual entrepeneurship dalam
adalah profesi yang sangat menjanjikan yang
jiwa perawat?
mampu memberikan pencitraan positif bagi
profesi keperawatan, yang dimulai dari
RETNA MANGGALI - STIKES HANG TUAH SURABAYA

II. PEMBAHASAN keunggulannya berpusat pada integritas


pribadinya, bukan dari luar dirinya. Hal ini
A. Entrepeneurship dalam Islam selain menimbulkan kehandalan menghadapi
Bekerja adalah bagian dari ibadah dan tantangan, juga merupakan garansi tidak
jihad jika bersikap konsisten terhadap terjebak dalam praktek-praktek negatif dan
peraturan Allah SWT, suci niatnya dan tidak bertentangan dengan peraturan, baik
melupakan Allah SWT. Menurut Islam pada peraturan negara maupun peraturan agama.
hakekatnya setiap muslim diminta untuk Integritas wirausahawan muslim tersebut
bekerja meskipun hasilnya belum dapat terlihat dalam sifat-sifatnya, diantaranya
dimanfaatkan olehnya dan orang lain. taqwa, tawakal, zikir dan bersyukur,
Seseorang wajib bekerja karena bekerja motivasinya bersifat vertikal dan horizontal,
merupakan hak Allah SWT dan salah satu cara niat suci dan ibadah, memandang status dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT profesi sebagai amanah, aktualisasi diri untuk
(Qordhawi, 1997). Dalam Islam, anjuran melayani, mengembangkan jiwa bebas
untuk berusaha dan giat bekerja sebagai merdeka, azam bangun lebih pagi, selalu
bentuk realisasi dari kekhalifahan manusia berusaha meningkatkan llmu dan ketrampilan,
tercermin dalam surat Ar-Ra’d ayat 11 yang semangat hijrah, keberanian memulai,
maksudnya “Sesungguhnya Allah tidak akan memulai usaha dengan modal sendiri
merubah suatu kaum kecuali kaum itu mau walaupun kecil, sesuai bakat, jujur, suka
merubah dirinya sendiri”. Yusanto dan menyambung tali silaturahm, memiliki
Wijayakusuma (2002) mengutip dari al- komitmen pada pemberdayaan dan lain
Baghdadi bahwa ayat ini bersifat ’aam. sebagainya (Zahroh, 2014).
(umum) yakni siapa saja yang mencapai
kemajuan dan kejayaan bila mereka sudah B. Entrepreneurship dalam Keperawatan
merubah sebab-sebab kemundurannya yang Entrepreneur dapat merupakan proses
diawali dengan merumuskan konsepsi aktualisasi diri di mana unsur keberanian dan
kebangkitan. Atau dengan kata lain bahwa kecerdasan seseorang diuji dalam dunia nyata.
seseorang bisa berubah dan bangkit apabila Kesiapan menanggung risiko dan mendalami
dirinya sendiri merubah dengan baik dan makna kegagalan sebagai kontribusi untuk
bertanggung jawab apa yang dikerjakannya. mencapai kesuksesan (Hendro, 2010). Kata
entrepreneur dalam keperawatan
Dalam surah yang lain dijelaksan bahwa mengandung pengertian soft skill yang
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka dimiliki perawat sehingga ia mampu merubah
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan tantangan dan hambatan menjadi keuntungan.
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah Artinya perlu adanya keterampilan wirausaha
banyak-banyak supaya kamu beruntung” (Qs. yang berupa kreativitas.
Al:Jumuah:10)
Perawat adalah sebuah profesi bidang
Allah menciptakan manusia dengan kesehatan yang saat ini memiliki peran
memahami secara detail segala kebutuhannya, terdepan dalam memberikan tatanan
untuk itu Allah Yang Maha Kaya (Al-Mughni) pelayanan kesehatan di Indonesia. Namun tak
memberikan pula rezeki yang tidak terbatas bisa dipungkiri juga bahwa kesejahteraan
seluas bumi langit beserta isinya kepada seorang perawat amat penting, agar pelayanan
seluruh mahluknya, masalahnya adalah asuhan keperawatan yang diberikan klien
tinggal bagaimana manusia menjemputnya. dapat berhasil optimal. Di lain pihak,
Allah SWT telah ridho kepada kita untuk perkembangan profesi lain di luar bidang
mendapatkan karunia di bumi milik-Nya ini keperawatan semakin maju semisal
agar kita menjadi orang yang beruntung, kedokteran, kesehatan masyarakat, dan
mengapakah kita tidak menyambut sebagainya karena mereka terus melakukan
penawaran ini dengan sebaik-baiknya. transformasi dan lebih cepat memodifikasi
Keberhasilan seorang entepreneur dalam makna sebuah profesi itu sendiri.
Islam bersifat independen. Artinya
RETNA MANGGALI - STIKES HANG TUAH SURABAYA
Saat ini upaya penempatan perawat di luar memperhatikan pelayanan yang profesional
negeri menjadi alternatif utamanya, dalam adalah merupakan seorang perawat yang
upaya meningkatkan kesejahteraan perawat. memiliki jiwa kewirausahaan. Perawat
Namun ada yang sedikit terlupakan dan justru profesional dalah perawat yang mampu
telah banyak dilakukan profesi lain, yakni memahami dan melaksanakan peran dan
sebuah kata entrepreneur yang diterapkan fungsinya secara utuh (holistic function)
secara nyata. Tema ini pernah diangkat dalam sebagai pemberi asuhan keperawatan (care
salah satu seminar nasional yang bertajuk giver), koordinator (coordinator), konselor
“Nursing Entrepreneurship Membangun Jiwa (consultant), pembela (advocat), pendidik
Entrepreneur Perawat” yang dilaksanakan (educator), kolaburator (colaburator) dan
oleh Forum Mahasiswa Keperawatan Jabar- peneliti (research) (Hermawan, 2013).
Banten bekerjasama dengan Rifa Corporation
Peran dan fungsi perawat apabila dipahami
Bandung. Hal ini dapat menjadi stimulus
dan dilaksanakan dengan baik akan
munculnya budaya pemikiran entrepreneur. berbanding lurus dengan meningkatnya
Ilmu entrepreneur sendiri bersifat netral dan
peluang seorang perawat untuk menjadi
dapat menjiwai berbagai disiplin ilmu.
seorang wirausahawan. Jangan pernah
Entrepreneur lebih berifat soft skill yang berfikir bahwa perawat pengusaha tidak dapat
merupakan kemampuan seseorang dalam
melaksanakan peran dan fungsinya sebagai
mengelola hambatan dan tantangan menjadi
seorang perawat secara utuh. Lebih dari itu
peluang yang menguntungkan, baik secara nursepreneur adalah perawat yang mampu
finansial maupun untuk marketing profesi itu
mengambil setiap peluang dari setiap gerak
sendiri (Yoserp dan Mardhiyah, 2010).
kehidupannya sebagai seorang perawat.
Jadi yang terpenting dari seorang
Berwirausaha adalah sebuah kegiatan yang
nursepreneur adalah inovasi dan keberanian tidak dibatasi ruang dan waktu; tempat,
untuk mengambil risiko serta siap bekerja
umur ,jenis kelamin, dan lain-lain, selama
keras mencapai tujuan dengan optimis. Inilah
individu yang memiliki keinginan untuk
yang membuat entreprenur selalu tampil berwirausaha tersebut memiliki kemampuan
dengan gagasan-gagasan baru yang segar,
untuk lebih produktif dalam memanfaatkan
melawan arus pemikiran orang banyak atau
setiap peluang yang ditemukan. Seseorang
kreatif. Dengan harapan perawat yang yang ingin menjadi wirausahawan tidak perlu
memiliki jiwa entrepreneurship tidak
lagi menunggu waktu terlalu lama atau
melupakan pada pelayanan keperawatan yang
terhambat oleh isu gender dan alasan apapun
diberikan kepada pasien. Pelayanan kesehatan selama memiliki kemampuan, keinginan dan
kepada pasien menjadi sasaran utamanya
keberanian untuk menjadi seorang
yang sesuai standar asuhan keperawatan. wirausahawan.
Sebab keperawatan merupakan suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan Kewirausahaan muncul apabila seorang
bagian integral dari pelayanan kesehatan, individu berani mengembangkan usaha dan
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, ide-ide barunya. Proses kewirausahaan
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial- meliputi semua fungsi, aktivitas, dan tindakan
spiritual yang komprehensif, ditujukan pada yang berhubungan dengan perolehan peluang
individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit dan penciptaan organisasi usaha. Oleh karena
maupun sehat yang mencakup seluruh proses itu, wirausaha adalah orang yang memperoleh
kehidupan manusia. peluang dan menciptakan suatu organisasi
untuk mengejar peluang itu. Fungsinya adalah
C. Spiritual Entrepreneurship dalam Jiwa memperkenalkan barang baru, melaksanakan
Perawat metode produk baru, membuka pasar baru,
Perawat yang mampu melihat dan menilai membuka bahan/sumber-sumber baru dan
peluang usaha yang berhubungan dengan pelaksanaan organisasi baru.
profesinya merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan dengan tetap Salah satu nama Asmaul Husna adalah Ar
Razzaq artinya Yang Maha Pemberi Rezeki.
RETNA MANGGALI - STIKES HANG TUAH SURABAYA
Menurut M. Dawam Rahardjo (1999), kata Keseimbangan tersebut bermakna bahwa
rizq, dijelaskan dalam Al-Qur’an sebanyak mencari rezeki harus dilakukan dengan tetap
112 kali dalam 41 surat. Digabungkan dengan dalam kerangka ketuhanan, karena Allah
doktrin-doktrin Islam yang lain, seperti amal, SWT yang memiliki rezeki. Maka menjadi
ma’isyah, tijarah, barakah, shadakah, sharikah, tidak logis jika dalam mencari rezeki justru
dan bahkan riba. Konsep rizq berkaitan erat melupakan yang memiliki rezeki tersebut.
dengan konsep “kerja keras” dan “tak kenal Dalam kerangka ini pula, kita bisa memahami
menyerah” yang sesuai dengan jiwa transendensi rezeki (Jalil, 2014). Sebagai
entrepreneur. konsekuensi pentingnya kegiatan wirausaha,
Islam menekankan pentingnya pembangunan
Islam telah memberikan jalan untuk
membuka pintu-pintu rezeki itu, yakni dengan dan penegakkan budaya kewirausahaan dalam
kehidupan setiap muslim. Budaya
memupuk sifat, ciri, dan watak yang harus
kewirausahaan muslim itu bersifat manusiawi
dimiliki seseorang muslim dan muslimat
untuk diwujudkannya dari gagasan inovatif ke dan religius, berbeda dengan budaya profesi
lainnya yang tidak menjadikan pertimbangan
dalam dunia nyata secara kreatif atau lebih
agama sebagai landasan kerjanya.
dikenal “mutiara kegiatan kewirausahaan”
(entrepreneurship). Semangat kerja keras ini III. SIMPULAN
banyak dikutip dalam pepatah pribahasa Arab
Berdasarkan pemikiran di atas, maka dapat
yang mengatakan bahwa “langit tidak
disimpulkan bahwa keberhasilan seorang
menurunkan emas dan perak” (inna assama’
entepreneur dalam Islam bersifat independen,
la tumtiru dhahaban wa la fidhatan) (Suyanto,
artinya keunggulannya berpusat pada
2013). Kewirausahaan dalam ajaran Islam
integritas pribadinya, bukan dari luar dirinya.
adalah suatu kemampuan (ability) dalam
Hal ini selain menimbulkan kehandalan
berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang
menghadapi tantangan, juga merupakan
dijadikan dasar, sumberdaya, tenaga
garansi tidak terjebak dalam praktek-praktek
penggerak, tujuan siasat, kiat, dan proses
negatif dan bertentangan dengan peraturan,
dalam menghadapi tantangan hidup.
baik peraturan negara maupun peraturan
Sehingga dapat dipahami bahwa spiritual agama. Spiritual entrepreneurship dalam jiwa
entrepreneurship dalam jiwa perawat perawat sangat diperlukan, karena seorang
sangatlah penting sekali, karena seorang entrepreneurship harus memiliki spiritual
entrepreneurship harus memiliki spiritual yang kuat, sebab Islam adalah agama yang
yang kuat, sebab Islam adalah agama yang kaaffah. Sektor wirausaha, yang sering
kaaffah. Sektor wirausaha, yang sering dikategorikan sebagai profan, tidak mereka
dikategorikan sebagai profan, tidak mereka pisahkan dari nilai-nilai spiritual. Antara
pisahkan dari nilai-nilai spiritual. Antara dunia dan akhirat. Keseimbangan tersebut
dunia dan akhirat, antara masjid dan pasar, bermakna bahwa mencari rezeki harus
tidak berdiri secara diametral, namun berada dilakukan dengan tetap dalam kerangka
dalam formasi keseimbangan antara ketuhanan, karena Allah SWT yang memiliki
kepentingan akhirat, kepentingan dunia, rezeki. Maka menjadi tidak logis jika dalam
kepentingan sosial dan ekosistem. Hal ini mencari rezeki justru melupakan yang
sesuai firman Allah SWT: “Dan carilah pada memiliki rezeki tersebut.
apa yang telah dianugerahkan Allah
Islam telah memberikan jalan untuk
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
membuka pintu-pintu rezeki itu, yakni dengan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
memupuk sifat, ciri, dan watak yang harus
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
dimiliki seseorang muslim dan muslimat
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
untuk diwujudkannya dari gagasan inovatif ke
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
dalam dunia nyata secara kreatif atau lebih
berbuat kerusakan di (muka) bumi.
dikenal mutiara kegiatan kewirausahaan
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- (entrepreneurship).
orang yang berbuat kerusakan.” (Qs. Al-
Qashas:77).
RETNA MANGGALI - STIKES HANG TUAH SURABAYA

DAFTAR PUSTAKA Iyus Yosep dan Ai Mardhiyah. 2010. Spirit &


Soft Skill of Nursing Entrepreneur.
Abdul Jalil. 2013. Spiritual Enterpreneurship; Bandung: Refika Aditama
Transformasi Spiritualitas
Kewirausahaan. Yogyakarta: LKiS. M. Kerebet Wijayakusuma dan M. Ismail
Yusanto. 2002. Menggagas Bisnis Islami.
Al-Qur’an dan Terjemahnya. 2012. Jakarta: Jakarta: Gema Insanin Press.
Kementerian Agama RI.
Suyanto. 2013. Spirit Kewirausahaan Muslim
Aminatuz Zahroh. 2014. Spiritual Entrepreneur. dalam Upaya Membangun Kemandirian
Iqtishoduna Vol. 4 No. 1 April. Umat. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002. Vol.2, No.1, Juni.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Wahyudi Hermawan. 2013. Memotivasi Diri
Balai Pustaka. dan Bergerak Menjadi Perawat Pengusaha.
Hendro. 2010. Kewirausahaan. Jakarta: Sukabumi: The Leadership Center Of
Erlangga. Nursing.
Yusuf Qardhawi. 1997. Norma dan Etika
Ekonomi Islam. Jakarta: Gema Insani Press

Anda mungkin juga menyukai