Anda di halaman 1dari 10

KENAKALAN REMAJA DAN NARKOBA

OLEH :

NAMA : EVAN JOSUA PARDOSI

NIM : 5123331015

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses
perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak
dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu
cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan
dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada
trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun
trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri.
Namun pada kenyataanya orang cenderung langsung menyalahkan, menghakimi, bahkan menghukum
pelaku kenakalan remaja tanpa mencari penyebab, latar belakang dari perilakunya tersebut.

Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu. Emosi dan
perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun
lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut. Trauma-trauma
dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan
mereka harus diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya. Pertanyaannya : tugas siapa
itu semua ? Orang tua-kah ? Sedangkan orang tua sudah terlalu pusing memikirkan masalah pekerjaan
dan beban hidup lainnya. Saudaranya-kah ? Mereka juga punya masalah sendiri, bahkan mungkin
mereka juga memiliki masalah yang sama. Pemerintah-kah ? Atau siapa ? Tidak gampang untuk
menjawabnya. Tetapi, memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan
perkembangan anak-anak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja.
Minimal tidak menambah jumlah kasus yang ada.

Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2007) menunjukkan jumlah remaja di Indonesia
mencapai 30 % dari jumlah penduduk, jadi sekitar 1,2 juta jiwa. Hal ini tentunya dapat menjadi aset
bangsa jika remaja dapat menunjukkan potensi diri yang positif namun sebaliknya akan menjadi petaka
jika remaja tersebut menunjukkan perilaku yang negatif bahkan sampai terlibat dalam kenakalan remaja.

Kondisi remaja di Indonesia saat ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Pernikahan usia remaja/dini

Sex pra nikah dan kehamilan tidak dinginkan

Aborsi

HIV/AIDS

Miras dan Narkoba.

Angka-angka di atas cukup mencengangkan, bagaimana mungkin anak remaja yang masih muda, polos,
energik, potensial yang menjadi harapan orangtua, masyarakat dan bangsanya dapat terjerumus dalam
limbah kenistaan, sungguh sangat disayangkan. Tanpa disadari pada saat ini, di luar sana anak-anak
remaja kita sedang terjerat dalam pengaruh narkoba, miras, seks bebas, aborsi dan kenakalan remaja
lainnya. Bahkan angka-angka tersebut diprediksikan akan terus menanjak, seperti fenomena gunung es,
tidak tampak di permukaan namun jika ditelusuri lebih dalam ternyata banyak ditemukan kasus kasus
yang cukup mengejutkan.

BAB II

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, masalah – masalah yang muncul dapat di identifikasi sebagai
berikut :

1. Banyaknya masyarakat belum mengetahui bahayanya narkoba.

2. Banyaknya masyarakat belum memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba.

3. Banyaknya masyarakat belum memiliki konsep hidup sehat.

Tujuan Penulisan

Penulisan karya tulis ini bertujuan :

1. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui bahayanya narkoba.

2. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui pemahaman tentang bahaya narkoba.

3. Agar Banyaknya masyarakat memiliki konsep hidup sehat.

Metode Penulisan

Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur
yang sudah mengenal rokok, narkoba, freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini
sudah tidak dapat dipungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Hal ini semua
bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut:

kurangnya kasih sayang orang tua.

kurangnya pengawasan dari orang tua.

peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.

tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.

dasar-dasar agama yang kurang

tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya


kebasan yang berlebihan

masalah yang dipendam

Berikut jenis-jenis narkoba dan efeknya

Opium

Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau
diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium
diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan
getah putih yang lengket.

Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara,
namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan
dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.

Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu
lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan
merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya.

Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu
makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus menyusut.

Morphine

Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang
berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus
ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.

Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-
ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan
kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan
tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.

Heroin

Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine.
Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan
(ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.

Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring
dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang
lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk
mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu,
memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan
pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.

Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu
makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga
menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik
menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%.

Kokain

Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika
Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke
dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokain
berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa
menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.

Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber
produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain
bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan
ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.

Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak
kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam
jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu
kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.

Amfitamine

Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa penggunaannya
dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan
suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam.
Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan
kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.

Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan
berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks
menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak
dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat
ketat dan hati-hati.
Ganja

Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan
penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang
terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).

Dampak Penggunaan Narkoba

Dampak Negatif

Dampak penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba
melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.

Dampak Pisikis

Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah

Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga

Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal

Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

Dampak Sosial:

Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan

Merepotkan dan menjadi beban keluarga

Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia

Menyebabkan depresi mental.

Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.

Menyebabkan bunuh diri

Menyebabkan melakukan tindak kejahatan, kekerasan dan tindakan kriminal lainnya.


Dampak Fisik

Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti liver, jantung, paru-paru,
ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan jangka panjang narkoba. Banyak sekali
pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup jantung yang bocor, paru-paru yang bolong, gagal ginjal,
serta liver yang rusak. Belum lagi kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus {Hepatitis C dan
HIV/AIDS} yang sangat umum terjadi di kalangan pengguna jarum suntik.

Dampak Positif

Walaupun begitu, setiap kehidupan memiliki dua sisi mata. Di balik dampak negatif, narkotika juga
memberikan dampak yang positif. Jika digunakan sebagaimana mestinya, terutama untuk
menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia.

Berikut dampak positif narkotika:

Opioid

Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk mencegah
batuk dan diare.

Kokain

Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek stimulan, seperti
untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa lelah.

Ganja (ganja/cimeng)

Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung karena serat yang
dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.

Beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:

Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.

Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang

Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua
darinya.
Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone,
dll.

Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan
waktunya selain di rumah.

Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat
ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya

Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu. Emosi dan
perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun
lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut. Trauma-trauma
dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan
mereka harus diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi
tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat
harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.

Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan
pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin
mengadakan razia mendadak secara rutiN, Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri
dengan memberikan perhatian dan kasih sayang, Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat
terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di
sekitar lingkungan sekolah.

Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa,
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya
pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun,
akhirnya mereka jalani.Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang
tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita
sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya
narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa
yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.
Pemerintah maupun instansi terkait telah banyak melakukan upaya pencegahan maupun
penanggulangan dengan cara sosialisasi dan lainnya namun tidak nampak hasil yang besar, justru semkin
banyak saja remaja yang terjerat dalam jurang narkoba. Upaya pencegahan dan dimulai dari diri rmaja
itu sendiri perlu membentengi pengaruh dari laur dengan kefahaman agama yang kuat, moral yang baik,
dan sebagai penerus bangsa hendaknya seorang remaja dapat berpikir positif dan harus pandai dalam
bergaul dan memilih teman dekat agar tidak terpengaruh oleh pergaulan yang semakin rusak.

Dalam upaya penanggulangan ini perlu peran aktif dari orang tua, guru dan masyarakat sekitar tempat
tinggal remaja. Peran oran tua dalm pembinaan remaja sangatlah vital karena pendidikan moral, agama,
dan pengatahuan berawal dari keluarga. Keluarga yang telah memenuhi kebutuhan materi bagi
anggotanya tetapi kurang memenuhi kebutuhan psikologis seperti perhatian, kasih sayang akan
menyebabkan remaja merasa jenuh dan merasa kehilangan orang tempat mengadukan perasaan seperti
kecewa, stress. Sehinggga remaja mencari perhatian dan kebutuhan psikologis dari temannya. Agar
dalam bergaul dengan temannya, seorang remaja tidak terpengaruh hal-hal negatif pergaulan, maka
adanya kontrol dari orang tua sangatlah penting walaupun sibuk dalam urusan kariernya.

Seorang guru yang ramah serta membuka diri untuk berdialog dengan remaja, akan membuka peluang
bagi remaja untuk menyatakan tentang kesulitan/masalahnya sendiri. Sehingga seorang remaja dapat
menemukan orang tua kedua selain dirumah dan akan membuat seoarang remaja untuk dapat berpikir
positif dan lebih aktif dalam kegiatan yang berdampak positif bagi dirinya, Seperti aktif dalam
ekstrakulikuler olah raga, keagamaan, kesenian dan lain sebagainya.

Para tokoh masyarakat hendaknya menyadari bahwa para pelajar memerlukan keterbukaan dan
penghargaan terhadap mereka. Sehingga dalam kegiatan yang ada dimasyarakat hendaknya remaja di
ikut sertakan agar mereka merasa dihargai dan menjadi bagian dalam masayarakat tersebut. Juga
perlunya bimbingan terhadap kelompok remaja, seperti karang taruna dan pengembangan bakat
remaja, karena bakat tersebut tidak hanya dan harus dikembangkan di sekolah melainkan juga
diterapkan dalam masayarakatnya.

Saran

Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang tumbuh, orangtua
hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia
anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka
tidak ketakutan dengan orangtua yang akhirnya membuat mereka tetap melakukannya namun dengan
sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan
kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah
dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.Penyelesaian masalah dalam hal ini dibutuhkan kerja sama
orangtua dengan anak. Jangan hanya dengan kekerasan dan kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-
baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini
adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat
anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaisebaik-
baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua.Dalam
menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua hendaknya memberikan
bimbingan pendidikan terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi
pengarahan tentang kenakalan remaja dan narkoba serta segala akibat baik dan buruk dari adanya hal
tsb. Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan
kemoralan yang sesuai agama.

Anda mungkin juga menyukai