Anda di halaman 1dari 3

1

Sessi 3

Dampak Kerusakan Akibat Penyalahgunaan Narkoba


Dr. H. Isep Zaenal aArifin, M.Ag, CMHS
Narkoba apapun jenisnya memiliki sifat dasar sebagai racun, ia di posisikan sebagai
obat jika penggunaannya sesuai aturan medis yang disebut ukur takar (dosis). Jenis
yang digunakan pun sangat ditentukan oleh golongan narkoba tersebut. Karena itu
terdapat golongan narkoba yang sama sekali tidak boleh digunakan sebagai obat
sekalipun, karena termasuk golongan yang terlarang misal golongan I (lihat di
penggolongan). Tetapi kenyataan di masyarakat justeru golongan I inilah yang
banyak disalahgunakan.
Ketika narkoba disalahgunakan, lama atau sebentar maka sipemakai akan
mengalami lima aspek kerusakan, yaitu kerusakan meliputi aspek: bio-psiko-sosio-
kultural-spiritual
1. Kerusakan aspek Fisik Biologis
Yaitu rusaknya seluruh organobiologis fisik karena dilalui oleh racun narkoba.
Misalnya jenis narkoba yang konsumsinya di hisap, uap dan asap narkoba akan
melalui sejumlah organ seperti: hidung-tenggorokan-lubang trakea nafas-paru-
paru-organ THT, semua organ ini akan rusak oleh racun narkoba. Sementara
aliran racunnya akan menjalar ke dalam darah dan organ penyaringan racun dan
pembuangan seperti jantung-lever (hati)-empedu-ginjal. Kerusakan organ-organ
ini memang tidak langsung, kecuali sudah rusak sebelumnya, pasti akan
diperparah. Kerusakan organ-organ vital ini akan menimbulkan munculnya
berbagi pernyakit fisik sebagai penyakit penyerta (komorbid) seperti TBC,
bronchitis, gangguan jantung, hepatitis, kerusakan lambung dll akan tambah
parah. Penyakit penyerta inilah yang bahkan memicu kematian pemakai lebih
cepat. Penyakit fisik lain yang muncul adalah HIV/AIDS dan Penyakit Menular
Seksual (PMS) lainnya. Munculnya HIV/AIDS dan PMS bukan langsung dari
narkoba, melainkan efek dari penggunaannya. Misalnya jenis narkoba yang
sifatnya upper /merangsang, bisa memicu terangsangsangnya birahi dan libido
seksualitas pemakai yang kemudian sulit dikontrol akhirnya melakukan hubungan
seks bebas, disitulah terjadi penularan PMS dan penyakit lain. Penggunaan jarum
suntik, pergaulan bebas yang menyebabkan adanya interaksi tubuh yang
melibatkan kontak cairan tubuh seperti ciuman, cairan keringat, dan cairan tubuh
lain akan menjadi media efektif penularan berbagai penyakit.
Kerusakan fatal akibat narkoba adalah rusaknya organ vital yaitu otak. Begitu
narkoba di konsumsi, dinikmati atau tidak, organ yang pertama merespon adalah
OTAK. Narkoba bukan hanya secara fisik merusak jaringan otak, tetapi mampu
langsung mengacak sistem informasi jaringan otak dengan mengacak, merusak,
memanipulasi neurotransmitter (cairan listrik atau kimia otak) sebagai penyampai
pesan antar jaringan saraf otak. Rusaknya neurotransmitter otak menyebabkan
kacaunya pengiriman dan penerimaan sinyal pesan di otak yang dikirim indera
kita, sehingga pengguna menjadi “error” dalam menafsir, menerima dan
mencerna pesan dari indera hingga mengacaukan segala perilakunya yang
bersumber dari kacaunya sistem di otak. Kerusakan ini beraibat fatal dan tidak
bisa diperbaiki lagi. Itu sebab pengguna narkoba secara medis tidak ada istilah
sembuh.
2

2. Kerusakan aspek Psikologis/ Kejiwaan


Rusaknya aspek kejiwaan sebagai konsekuensi logis dari rusaknya sistem
neurotransmitter otak, terutama rusaknya sistem kendali di otak pada sistem
lymbik. Akibatnya muncul berbagai gangguan jiwa dan penyakit jiwa yang
langsung berpengaruh kepada munculnya berbagai perilaku kejiwaan pemakai.
Hampir semua gangguan jiwa dan penyakit jiwa muncul akibat penyalahgunaan
narkoba. Misalnya yang paling umum penyakit jiwa yang muncul adalah
Schizofrenia, paranoia/paranoid. Selain itu muncul berbagai perilaku menyimpang
seperti : bohong, malas, gangguan mood, labil, emosional, depressi berat,
kelainan perilaku, KETAGIHAN, membangkang, mencuri, licik, melawan, hingga
mengarah kepada berbuat jauh diluar nalar sehat dan tindakan kriminal lainnya.
Ada lagi efek dari penyalahgunaan narkoba yaitu munculnya berbagai kelainan
perilaku seksual terutama PORNOGRAFI dan PORNOAKSI yang sering disebut
Narkolema, yaitu narkotika lewat mata. Karena pornografi menimbulkan efek
kecanduan yang sama bahayanya bahkan lebih cepat dari narkoba. Jikapun
sipemakai tetap merasa baik-baik saja, tanpa ia sadari secara umum perilakunya
tetap saja akan terlihat berbeda.
3. Kerusakan aspek Sosial
Yaitu rusak hancurnya pola dan kehidupan sosial dimulai dari rusaknya tatanan
keluarga, pola pergaulan, pola pertemanan, jauh dari lingkungan yang sehat,
mengucilkan diri atau terkucil. Tidak punya kelompok kecuali sesama pemakai,
hingga hancurnya masa depan (sekolah, berkeluarga, ekonomi, pekerjaan, dll)
dan kondisi ini sulit di kontrol dan sulit dikendalikan.
4. Kerusakan aspek Budaya
Yaitu munculnya pola budaya baru baik sebagai lifestyle maupun pola tingkah dan
budaya baru yang menyimpang, nyleneh, aneh yang sering disebut
budaya”Junkies”. Pola budaya ini meliputi pola bergaul, solidaritas, bahasa,
penampilan, pola pikir dll. Dalam berbahasa, pemakai misalnya punya bahasa
sendiri yang disebut SPJ (Spoken Junkies) yang hanya dimengerti oleh mereka.
Nama-nama jenis narkoba pun mereka bahasakan sendiri bukan dalam nama
aslinya, seperti ganja: jadi cimeng, rumput, heroin jadi :putaw, pete, etep, bedak.
Ekstasi jadi ema, kancing, dll. Artinya penyalahgunaan narkoba telah
menimbulkan budaya baru.
5. Kerusakan aspek Spiritual dan Agama.
Yaitu hilang dan terhapusnya GOD SPOT yang terdapat dalam sistem lymbik di
otak. GOD SPOT adalah titik Ilahi, antena spiritual yang Tuhan tanam dalam
setiap otak manusia. Otak yang masih memiliki God Spot maka ia akan merespon
dan menyimpan segala asupan spiritual seperti ibadah,kesalehan, takut akan
dosa, keinginan untuk taubat, ingin hidup lebih baik, dll, bahkan menurut David
Golleman god spot adalah tempat bertahtanya iman manusia. Maka ketika god
spotnya hilang karena terhapus, segala informasi spiritualnya bahkan imannya
akan tidak ada lagi di dirinya. Narkoba ketika dikonsumsi langsung merusak otak,
di otak terdapat system lymbik, di limbik ada God Spot, maka makin jelas
bagaimana narkoba menghapus segala file keagamaan dan spiritual karena god
spotnya terhapus.
BAHAYA LATEN PORNOGRAFI
1. Audio-Video porno dalam bentuk VIDEO GAME, ig,fb, iklan dll di medsos yang
telah ditonton oleh anak dan remaja dalam rentang usia 5-21 tahun sanggup
merusak 5 titik syaraf pada lobus frontal otak anak dan remaja atau siapapun
3

yang menontonnya. Fungsi lobus frontal ini antara laian untuk menimbang baik
buruk, pusat konsentrasi dan sisi kemanusiaan lainnya.
2. Kerusakan syaraf ini dimulai dengan terekamnya adegan tersebut dan memblok
memory lain yang masuk, kemudian tersimpan secara latent dalam protoplasmic
memory.
3. Jika ini dilakukan terus secara berulang maka akan memicu hormon kenikmatan
dan kepuasan berproduksi, sehingga menimbulkan dampak kenikmatan
(ekstase) dan ketagihan luar biasa (addiksi), dengan diikuti kesulitan
mengendalikannya.
4. Setiap yang berdampak ekstase dan addiksi akan menimbulkan perilaku “
menagih dan mencari ” (addict and seeking behavior) yang hanya akan
berujung pada dua perilaku pemuasan :
a) melakukan hal yang sama, menonton (visual) pornografi lagi
b) menggerakan syaraf motorik untuk mendapat sensasi pemuasan, maka
muncul perikaku: onani, masturbasi, fetisisme, phedofili, homo-lesbi, sexs
bebas, dan pemerkosaan.....dan seterusnya.

# Tugas individu :
- Cari berbagai referensi mengenai bahaya latent pornografi (definisi, jenis
pornografi dan pornoaksi, terapi untuk korban kecanduan pornografi) dari
berbagai jurnal, baca kemudian buat tulisan dalam bentuk word.
- File disimpan, belum dikumpulkan.

Anda mungkin juga menyukai