Anda di halaman 1dari 12

BIOGRAFI USTADZ MAULANA

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur pada

Mata Kuliah Etika Dakwah

Dosen Pengampu: Dr. Hajir Tajiri, M.Ag. dan Zaura Sylviana, MA, Hum.

Disusun oleh:

Nisrina Mirandewi 1204010114

Nunik Nurhozanah 1204010115

Nurul Fadilah 1204010117

Nurul Mutmainnah Ma’sum 1204010118

Nurulia Nafadila 1204010119

Putri Patresia 1204010120

Rahayu 1204010121

Rahmasari Aisyah Fitri 1204010123

Rahmi Najahusilmi 1204010124

JURUSAN/SEMESTER/KELAS :

Bimbingan Konseling Islam/3/C

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “BIOGRAFI USTADZ
MAULANA”
Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada bapak Dr. Hajir
Tajiri, M.Ag. dan Zaura Sylviana, MA, Hum. selaku dosen pengampu mata kuliah Etika Dakwah
yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan menyangkut biografi Ustadz Maulana

Penulis pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik
dan saran demi perbaikan makalah yang akan penulis buat di masa yang akan datang.

Mudah-mudahan makalah ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi para
pembaca. Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Bandung, 07 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN....................................................................................................................4

A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
A. Profil Ustadz Maulana.....................................................................................................5
B. Skill Dakwah Yang Dimiliki Ustadz Maulana..................................................................6
C. Pandangan Masyarakat Terhadap Cara Dakwah Ustadz Maulana....................................7
BAB III...................................................................................................................................10

PENUTUP..............................................................................................................................10

KESIMPULAN....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Retorika dakwah bisa di katakan seni berbicara seorang da’i atau
pendakwah untuk mempengaruhi mad’unya. Namun, masih banyak para
pendakwah yang kurang memperhatikan kaidah retorika pada hakikatnya.
Mengetahui bagaimana pentingnya kepandaian retorika seorang da’i sangat di
butuhkan, sebab dengan penguasaan retorika yang baik dan benar seorang da’i akan
mampu menyampaikan pesan dakwah dengan baik. Ustad Maulana menggunakan
bahasa yang ringan sehingga mudah di mengerti oleh mad’unya yang sesekali di
selingi dengan humor dan melakukan gerakan yang atraktif pada saat
berlangsungnya tausiyah. Dengan ciri khas salam sapaanya yang fenomenal yaitu
“Jama’ah oh jama’ah, Alhamdulillah” membuatnya menjadi salah satu Ustad yang
populer, bahkan salam sapaanya yang khas menjadikanya tagline di acara tersebut
hingga saat ini.

Ustad Muh. Maulana lahir di ujung pandang, 20 september 1974. Beliau


memang dari kecil sudah bercita-cita menjadi seorang Ustad. Ia memberanikan diri
untuk berceramah. Awalnya ceramah di lingkungan pesantren, kemudian
merambah ke acara syukuran, bahkan dari desa terpencil hingga terkenal seperti
saat ini. Cara ceramah Ustad Maulana yang ringan dan sering di selingi senda gurau
di anggap lebay. Dengan intonasi dan gerakan khas menyapa jama’ah di acara
Islam Itu Indah yaitu “jama’ah oh jama’ah” panggilan yang tengah populer dan
identik dengan ustad Maulana. Trans TV tidak mempermasalahkan gaya ceramah
Nur Maulana, malah di anggap bisa menciptakan suasana santai dan tidak monoton.
Strategi Trans TV berbuah manis, cara Nur Maulana berdakwah menjadi daya tarik.
Hasilnya, Islam Itu Indah beroleh reting cukup bagus dengan share 22 tertinggi
untuk acara sejenis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa profil Ustadz Maulana?
2. Apa saja skill dakwah yang dimiliki Ustadz Maulana
3. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap cara dakwah Ustadz Maulana

4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui profil Ustadz Maulana
2. Untuk mengetahui skill dakwah yang dimiliki Ustadz Maulana
3. Untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap cara dakwah Ustadz Maulana

BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil Ustadz Maulana

a) Nama: Muhammad Nur Maulana


b) Kelahiran: Makassar, 20 September 1974
c) Anak ke: keempat dari tujuh bersaudara
d) Ayah: Maulana
e) Ibu: Masyita
f) Pendidikan: Pesantren An Nahdah Makassar (lulus 1994)
g) Pekerjaan: Guru Agama Islam SD Mangkura; Guru SD Islam Athirah dan Pesantren
An Nahdah
h) Istri: Nur Aliah
i) Anak: Munawar
j) Alamat Rumah: Jl Sibula Dalam No 15, Makassar Sulawesi Selatan.
k) Islam Itu Indah (2009-sekarang) – Trans Tv
l) Sahur Itu Indah (2015) – Trans Tv
m) Happy Show (2015-sekarang) –  Trans Tv
n) Menikah : Nur Aliah ( 8 Agustus 2008)

Sejak kecil, Ustad Nur Maulana sudah bercita-cita menjadi seorang ustadz.
Namun keinginan itu sempat pudar ketika ayahnya meninggal dunia, saat ia berusia
7 tahun. Pada usia 9 tahun, pria asli Bugis ini hidup mandiri dan tidak pernah
meminta uang saku kepada ibunya karena kondisi ekonomi keluarganya yang
memprihatinkan. Di usianya yang ke-14 tahun, ia mulai memberanikan diri
memulai aktivitas dakwahnya di sekitar kampung halamannya. Gaya berdakwahnya
yang seperti itu sempat dipandang sebelah mata dan mejadi bahan olok-olokan
teman-temannya. Awalnya ia ceramah di lingkungan pesantren, kemudian
merambah ke acara syukuran, bahkan dari desa ke desa terpencil. Kemudian,
kemampuan berkomunikasinya ia mantapkan di Pesantren An-Nahdlah (setingkat
SMA) Makassar. Menimba ilmu agama di sini juga membangkitkan semangat cita-
citanya sebagai seorang pendakwah yang sempat pupus.

Setelah lulus SMA (Sekolah Menengah Atas), Maulana sempat mengajar di TK


Islam dan SD. Di dua tempat itu, Nur Maulana mengajar beberapa mata pelajaran,
terkadang juga mengajar olahraga. Saat muridnya diundang untuk mengisi suatu
acara, Ustadz Maulana yang mengajar menari dan paduan suara. Mungkin karena
hal inilah ia terbiasa melakukan gerakan-gerakan ‘aneh’ saat berdakwah.

Ustadz yang terkenal lewat video yang diunggah di youtube ini mendapat
tawaran berceramah di salah satu televisi swasta bahkan memiliki acara sendiri

5
yang khusus menampilkan dirinya sebagai ‘tokoh utama’ di acara tersebut. Ustad
Maulana tidak pernah kehilangan senyumnya saat di wawancarai bahkan ketika
berdakwah, inilah yang tidak dapat diterima sebagian masyarakat karena
menganggap tidak sesuai dengan konteks ceramahnya.

B. Skill Dakwah Yang Dimiliki Ustadz Maulana

“Jamaaahh oh jamaahh, Alhamdu…. lillah”. Jargon khas inilah yang


membawa namanya naik hingga ke puncak popularitas sebagai ustadz ‘gaul’ yang
memiliki otoritas agama dikalangan jamaah masyarakat muslim Indonesia. Ustad
ini memang selalu tampil dengan gaya yang nyentrik dan khas. Dengan sorban
yang selalu dikalungkan dilehernya saat tampil serta bergerak dengan lincah kesana
kemari sambil memberikan materi ceramahnya.

Karena sapaan "Jamaaahh oh jamaahh, Alhamdu... lillah”, ia dijuluki


Ustadz “Jamaah oh Jamaah”. Beberapa kalangan memuji cara ceramah Nur
Maulana, yang dianggap telah membawa warna baru dalam dunia ceramah. Meski
ringan dan diselingi lelucon, materi ceramah Nur Maulana berbobot. Bahkan
banyak yang memuji pengetahuan agamanya yang luas. Namun, Beberapa kalangan
juga berargumen bahwa gaya ceramah ustadz Maulana yang khas, ringan, dan
selalu diselingi senda gurau ini malah membawa kesakralan agama mendekati titik
terendah dengan performance nya yang sedikit berlebihan, kurang berwibawa dan
‘kemayu’.

Ustadz Maulana sangat menghindari materi ceramah yang menyangkut


ketimpangan-ketimpangan yang ada dalam masyarakat, mengkritik orang, lembaga
bahkan pemerintah, mengkomparasikan Islam dengan agama lain, dan perbedaan
pendapat dalam materi berdakwahnya. Ia hanya membahas hal-hal umum dan
memberikan motivasi, bukan solusi tuntas seperti yang telah agama Islam
sampaikan. Ia telah memposisikan dirinya sebagai sosok pengemban dakwah, tetapi
jika kebenaran yang ia serukan akan membawa hal-hal yang merugikan dirinya
secara materi, maka ia tidak akan menyuarakannya. Inilah fenomena ustadz yang
kiranya telah menggejala di era kapital.

6
Ustadz Nur Maulana pada website www.transtv.co.id. Berdasarkan hasil
penelitian, ditemukan bahwa Maulana menggunakan tiga bentuk humor yakni
humor edukatif, humor kritis, dan humor selingan. Humor edukatif digunakan
untuk menyampaikan materi dakwah kepada mad’u secara mendidik dan
mencerahkan dengan cara humoris. Humor kritis digunakan untuk melakukan
analisis terhadap sejumlah ketimpangan dan ketidakseimbangan realitas kehidupan.
Humor selingan adalah humor yang hanya digunakan untuk menarik perhatian saja.
Namun selipan humor tersebut tetap penting karena dapat berfungsi sebagai sarana
penarik minat dan pemecah kebekuan mad’u agar tetap konsentrasi pada materi
yang disampaikan dai

Ustadz Maulana juga sangat menghindari materi ceramah yang berbau


pornografi, mengkritik orang, memojokkan agama dan perbedaan pendapat dalam
materi dakwahnya, dia hanya membahas hal-hal yang umum saja. 

Dalam setiap ceramahnya, Ustaz Maulana berusaha menampilkan tema-


tema yang dekat dengan kehidupan manusia. Tak hanya itu, cara dia
menyampaikan dengan bahasa yang ringan dan humoris tanpa menghilangkan
makna dari pesan dakwah itu membuat daya tarik tersendiri.  di setiap akhir acara
dia selalu mengajak para jemaahnya untuk merefleksikan diri. Sejenak
menundukkan kepala berdoa dan memohon ampun atas kesalahan dan kekhilafan
yang pernah dilakukan.

Meskipun banyak yang meremehkan gaya berceramah Ustadz Maulana,


karena dianggap lebay, kurang berwibawa dan kemayu namun hal ini malah
menjadi cambuk bagi ayah dari tiga anak untuk terus berinovasi dalam memperluas
materi ceramahnya. Tak sedikit pula yang memuji gaya ceramah Ustadz Maulana
yang dianggap telah memberi warna baru. Dalam cara berdakwah. Bahkan banyak
juga yang memuji Ustadz Maulana karena ilmu pengetahuan agamanya yang luas.

Cara Ustadz Maulana berdakwah menjadi daya tarik sendiri bagi para
penikmatnya. Lewat program acara “Islam Itu Indah”, dakwah yang disuguhkan
dengan sesuatu yang baru, ringan dan berbeda. Pada akhirnya strategi Trans TV
berbuah manis, cara Ustadz Maulana berdakwah menjadi daya tarik sendiri bagi
para penikmatnya. Rating Trans TV untuk program acara “Islam Itu Indah” juga
mengalami peningkatan yang drastis, memperoleh 22 share tertinggi untuk program
acara sejenis. Popularitas Ustadz Maulana juga melambung tinggi. Kritik perlahan-
lahan berubah menjadi pujian, banyak pula yang mau mendalami agama setelah
menonton tayangan “Islam Itu Indah”.

C. Pandangan Masyarakat Terhadap Cara Dakwah Ustadz Maulana

Menurut pandangan masyarakat, cara berdakwah Ustadz M.Nur Maulana


sangatlah menarik, pada acaranya disalah satu stasiun tv yang berjudul “Islam Itu
Indah” masyarakat menilai program dakwah yang disampaikan cukup bagus sangat

7
bermanfaat untuk menambah pengetahuan. Membahas tentang Islam yang lebih
mendalam, tetapi karena hiburan/guyonan yang lebih dominan memungkinkan
masyarakat hanya menonton tayangan islam itu indah sebagai hiburan saja tanpa
mendapat manfaat dari yang ditayangkan.

Banyak masyarakat yang merasa terhibur dan tertarik dengan tema dan cara
penyampaian materi dakwah yang disajikan. tema yang digunakan sudah bagus dan
mengikuti perkembangan zaman, sehingga bukan hanya kalangan orang tua remaja
pun sudah tertarik untuk menonton.

Pemilihan tema yang tepat sangat mempengaruhi tercapainya tujuan


dakwah. Tujuan dakwah dapat tercapai dengan beberapa usaha yang harus
dilakukan oleh da‟i. Yang dimaksud tema yang menarik adalah tema yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan jamaahnya. Pada dasarnya, keinginan dan
kebutuhan masyarakat terhadap dakwah sangatlah besar, namun yang sangat
menarik dan dibutuhkan masyarakat adalah tema-tema yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan akhlakul karimah seperti
contohnya tema yang berkaitan dengan akhlakul karimah yaitu pentingnya
membina hubungan baik antar tetangga, keluarga, menghormati orang tua, dan
lainnya.
Pemilihan tema yang menarik, sederhana dan sesuai dengan perubahan
zaman merupakan suatu pengaplikasian dari Al-Quran surat An-Nahl Nahl ayat
125. Ayat tersebut di atas telah memberikan pedoman bagaimana caranya dakwah
itu harus dilakukan. Yaitu dengan cara : hikmah, mau’izatil hasanah, mujadalah
billati hiya ahsan. Perkataan hikmah biasa diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dengan bijaksana atau kebijaksanaan.
Dakwah bil hikmah adalah suatu kesanggupan da’i atau mubaligh untuk
mensyi’arkan ajaran Islam dengan mengingat waktu,tempat, dan masyarakat yang
dihadapinya. Oleh karena itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi dan
menentukan cara-cara dakwah itu seperti sasaran dakwah, tindakan-tindakan atau
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan serta situasi dan kondisi masyarakat. Suatu
dakwah yang dilaksanakan pada suatu lingkungan masyarakat tertentu dan waktu
tertentu, akan berbeda caranya apabila dilaksanakan pada masyarakat yang lain dan
pada waktu yang lain pula, meskipun misalnya sasaran yang dikehendaki adalah
sama.
Namun, terkadang ada masyarakat yang beranggapan bahwa cara
berdakwah Ustadz Maulana cenderung lebay karena cara penyampaiannya yang
terlalu ringan, dan aksen tubuh yang sedikit gemulay. Namun hal tersebut sangat
teryutupi oleh hal-hal positif yang disampaikan oleh Ustadz Maulana, al hasil
komentar negatif tersebut tidak lagi muncul.
Gabungan antara dakwah dan hiburan biasa disebut dakwahtainment.
Dakwahtainment didefinisikan sebagai suatu konsep yang memadukan ajakan atau
penyebarluasan Islam dan bentuk-bentuk siaran hiburan melalui media televisi. Al-
Quran menegaskan perlunya komposisi yang seimbang antara aspek tandzir dan
tabsyir dalam berdakwah. Oleh sebab itu para Nabi disebut sebagai pemberi

8
peringatan (tandzir) kepada umatnya sehingga mereka merasa takut dan sekaligus
Nabi yang menyampaikan kabar gembira (tabsyir) kepada mereka yang
membuatnya menjadi senang dan bahagia.
Program siaran “Islam Itu Indah” di Trans TV sudah ada keseimbangan
antara aspek pemberi peringatan (tandzir) dalam artian memberikan materi dakwah
secara serius dengan aspek menyampaikan kabar gembira (tabsyir) dalam artian
memberikan materi dakwah secara santai melalui guyonan-guyonan yang masih
dalam koridor amar ma’ruf nahi munkar sehingga dapat memberikan pendidikan
sekaligus hiburan bagi mad’unya. Kesesuaian antara materi yang disampaikan
dengan guyonan-guyonan yang diberikan juga sangat berpengaruh dalam
pencapaian keberhasilan dakwah karena guyonan-guyonan yang disampaikan da’i
merupakan materi dakwah yang dikemas secara ringan untuk memudahkan
mad’unya menerima materi dakwah yang disampaikan oleh da’inya.
Profesionalisme sangat dibutuhkan. Disamping profesional, kesiapan da’i
baik penguasaan terhadap materi, maupun penguasaan terhadap metode, media dan
psikologi sangat menentukan gerakan dakwah untuk mencapai keberhasilannya
(Amin, 2009 : 13). Dari hasil pengumpulan data, dapat dianalisis bahwa cara
penyampaian materi dakwah oleh ustad M. Nur Maulana unik, menarik dan mudah
dipahami. Tak dipungkiri lagi dakwahtainment memang harus mempunyai ciri khas
sendiri-sendiri karena entertainmentnya juga akan mempengaruhi keberhasilan
suatu dakwah. Oleh karena itu, sapaan khas yang selalu dilontarkan oleh ustadz
Maulana memang sangat penting karena dengan sapaan khas tersebut, mad’u akan
lebih mudah mengenali ustadz Maulana. Dalam program siaran “Islam Itu Indah”
di Trans TV, mahasiswa suka dengan sapaan khas yang selalu di lontarkan oleh
Ustad M. Nur Maulana seperti “jama’ah oh jama’ah” karena ada kesiapan da’i baik
penguasaan terhadap materi, maupun penguasaan terhadap metode, media dan
psikologi sangat menentukan gerakan dakwah untuk mencapai keberhasilannya.

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Ustadz Muhammad Nur Maulana lahir di Makassar, 20 September 1974. Ia


merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama Maulana dan
Ibunya bernama Masyita.Sejak kecil, Ustad Nur Maulana sudah bercita-cita
menjadi seorang ustadz. Namun keinginan itu sempat pudar ketika ayahnya
meninggal dunia, saat ia berusia 7 tahun. Kegigihannya menimba ilmu agama di
pesantren an-nahdlah membangkitkan semangat cita-citanya sebagai seorang
pendakwah yang sempat pupus.
"Jamaaahh oh jamaahh, Alhamdu…. lillah” merupakan jargon khas yang
membawa ustadz Maulana naik hingga ke puncak popularitas sebagai ustadz ‘gaul’
yang memiliki otoritas agama dikalangan jamaah masyarakat muslim Indonesia.
Dalam setiap ceramahnya, Ustaz Maulana berusaha menampilkan tema-tema yang
dekat dengan kehidupan manusia. Cara Ustadz Maulana berdakwah menjadi daya
tarik sendiri bagi para penikmatnya.
10
Menurut pandangan masyarakat, cara berdakwah Ustadz M.Nur Maulana
sangatlah menarik, pada acaranya disalah satu stasiun tv yang berjudul “Islam Itu
Indah” masyarakat menilai program dakwah yang disampaikan cukup bagus sangat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan. Banyak masyarakat yang merasa
terhibur dan tertarik dengan tema dan cara penyampaian materi dakwah yang
disajikan. Tema yang digunakan sudah bagus dan mengikuti perkembangan zaman,
sehingga bukan hanya kalangan orang tua remaja pun sudah tertarik untuk
menonton.

DAFTAR PUSTAKA

Umminur Jamilatul Jauharoh. TANGGAPAN MAHASISWA FAKULTAS


DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN WALISONGO TERHADAP
DAKWAHTAINMENT DI TELEVISI (Program Siaran „‟Islam Itu Indah‟ di Trans
TV). 2015. Semarang.
https://text-id.123dok.com/document/wq2kk32eq-profil-ustadz-muhammad-nur-
maulana-sebagai host.html
https://m.merdeka.com/peristiwa/ustadz-maulana-dan-sapaan-khas-yang-
membius jamaah.html?page=1
Muirodah. TEKNIK KOMUNIKASI PERSUASIF USTADZ MUHAMMAD NUR
MAULANA DALAM ACARA “ISLAM ITU INDAH” DI TRANS TV. 2015.
Semarang.

11
Fatmawati, Mannan Audah. TANGGAPAN MASYARAKAT DESA WONOREJO
KECAMATAN MANGKUTANA KABUPATEN LUWU TIMUR TERHADAP
DAKWAHTAINMENT ISLAM ITU INDAH DI TRANS TV. 2019. Makassar.
Hilmi, Mustafa. Humor dalam Ceramah Ustadz M. Nur Maulana Dalam acara
Islam Itu Indah perspektif etika dakwah. 2018. Uin Walisongo. Semarang.

12

Anda mungkin juga menyukai