Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STRATEGI DAKWAH USTADZ YUSUF MANSYUR


Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Dakwah
Dosen Pengampu: Ibu Khoirin Nisai Shalihati, M.A.

Disusun oleh :

1. Fajar Safrudin (43020200005)


2. Aulia Nur Aini (43020200053)
3. Salsabiila Indra Luqyaananisa (43020200086)

PROGRAM STUDI MANAJMEN DAWAH


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,


Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan walaupun masih banyak
kesalahan dan kekuranggannya. Sholawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada
Muhammad SAW beserta keluarganya,sahabatnya dan para pengikutnya.
Makalah yang berjudul “Strategi Dakwah Ustadz yusuf Mansur” adalah tugas
perkuliahan kami yang mana akan kami diskusikan dan presentasikan bersama teman
mahasiswa lainnya. Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Khoirin Nisai
Shalihatii,M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Dakwah yang telah memberikan
kami materi dan pemahaman sehingga terbantu untuk menyusun sekaligus menyelesaikan
makalah ini.
Dengan selesainya makalah ini, kami mengharapkan dorongan dan motivasi dari
pembaca khususnya teman-teman sekalian dengan memberikan kritik dan saran yang dapat
membangun perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Salatiga, 18 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
A. Biografi Ustadz Yusuf Mansur ..................................................................................... 2
B. Karakteristikd Dakwah Ustadz Yusuf Mansur ............................................................. 4
C. Pendekatan Persuasif Dakwah Ustadz Yusuf Mansur .................................................. 5
D. Modifikasi Dakwah Ustadz Yusuf Mansur................................................................... 7
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seiring dengan berkembangnya zaman, kehidupan-kehidupan manusia
tentunya akan semakin kompleks juga. Hal ini dapat kita lakukan dengan saling
bekerja sama antara satu sama lain untuk mencapai kehidupan yang bahagia, baik
itu kehidupan di dunia maupun kehidupan diakhirat. Disisi lain, dalam kegiatan
berdakwah pun dalam agama Islam khususnya, jika tidak ada inovasi suatu
gerakan maka tidaklah mudah untuk mencapai suatu misi yang diinginkan.
Sedangkan misi daripada ajaran Agama Islam yaitu bahwa agama Islam diyakini
sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta ini.
Dakwah dalam ajaran Agama Islam sangatlah penting, karena dakwah
tidak bisa apabila dipisahkan dari kehidupan umat Islam di muka bumi ini., baik
itu dalam lingkup keluarga, maupun lingkup bermasyarakat. Ada banyak macam
cara penyampaian dakwah yang dilakukan oleh para ustadz-ustadz terkemuka,
salah satu contohnya seprti Ustadz Yussuf Mansur.
Dalam hal ini, metode dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Yususf Mansur
yang terkenal yakni dengan cara bersedekah. Beliau pernah mengatakan bahwa
sedekah adalah melakukan suatu pemberian kepada orang lain dengan sungguh-
sungguh untuk mengarap keridhaan dari Allah Swt, yang mana sedekah ini
biasanya dilakukan secara sukarela dan spotan. Maka dari itu, dapat disimpulkan
bahwa sedekah merupakan salah satu amalah yang bisa mendapatkan ridho dari
Allah Swt.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Ustadz Yusuf Mansur?
2. Bagaimana karakteristik dakwah Ustadz Yusuf Mansur?
3. Bagaimana pendekatan persuasif dakwah Ustadz Yusuf Mnasur?
4. Bafaimana modifikasi dakwah Ustadz Yusuf Mansur?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui biografi ustadz Yusuf Mansur
2. Untuk mengetahui karakteristik dakwah ustadz Yusuf Mansur
3. Untuk mengetahui pendekatan persuasif dakwah ustadz Yusuf Mansur
4. Untuk mengetahui modifikasi dakwah ustadz Yusuf Mansur

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Ustadz Yusuf Mansur


H. Jam’an Nurchotib S.H.I, M.E atau yang biasa dikenal dengan Ustadz Yusuf
Mansur, merupakan salah seorang penceramah dan juga pengusaha yang berdarah
Yaman dan Betawi. Beliau lahir di Jakarta, pada tanggal 19 Desember 1976. Ayah
beliau bernama Abdurrahman Mimbar dan Ibunya yaitu Humrifiah. Beliau hidup
dikalangan lingkup agama yang kuat. Sejak kecil, Ustadz Yusuf Mansur terkenal
sebagai anak yang aktif sekaligus pintar. Pendidikan dasar yang ditempuhnya saat itu
yakni di Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah Chairiyah Mansuriyah, Jembatan
Lima, Tambora, Jakarta Barat. Beliau sering tampil pidato dalam acara-acara
menjelang bulan Ramadhan di sekolahnya. Saat sekolah di Madrasah Aliyah, beliau
juga merupakan salah satu lulusan terbaik di Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol,
Jakarta Barat. Setelah lulus bersekolah di Madrasah Aliyah, Ustadz Yusuf Mansur
melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatllah, Jakarta.
Beliau mengambil jurusan Syariah. Akan tetapi, beliau sempat berhenti ditengah jalan
dikarenakan ia lebih suka balapan motor.
Meskipun tidak sempat menuntaskan kuliahnya, Ustadz Yusuf Mansur
bersama kedua temanya mendirikan sekolah tinggi ilmu komputer cipta karya
informatika. Ustadz Yusuf menikah dengan Siti Maemunah dan telah dikaruniai tiga
orang anak. Pada pertengahan november 2009, Ustadz Yusuf tertimpa musibah yang
mana rumahnya dirampok dan beliau kehilangan uang sekitar Rp 100 juta beserta
barang beharga. Namun, beliau menolak memperpanjang kasusnya dipolisi, pada
tahun 1996, beliau terjun di dunia bisnis informatika namun sayang bisnisnya malah
meyebabkan beliau terlilit utang yang jumplahnya mencapai milyaran.
Gara gara hutang tersebut, Ustadz Yusuf merasakan dinginya udara hotel
prodeo selama 2 bulan yang mana setelah beliau bebas maka akan kembali mencoba
bisnis namun malangnya nasib beliau bisnis yang akan dibangun itupun gagal kembali
dan menyebabkan beliau terlilit hutang kembali. Cara hidup yang keliru membawa
ustad Yusuf Mansur kembali masuk kedalam bui pada tahun 1998 pada saat
dipenjara, Ustadz Yusuf Mansur menemukan sebuah hikmah tentang shodaqoh.
Selepas dari penjara, ustad Yusuf Mansur berjualan es di terminal Kali Deres dan
berkat sedekah pula, akhirnya bisnis ustadz Yusuf Mansur berkembang bahkan tidak

2
berjualan dengan termos melainkan memakai gerobak dan mulai mempunyai anak
buah. Hidup ustadz Yusuf Mansur berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang
memperkenalkanya dengan LSM. Selama beliau bekerja di LSM itulah ustad Yusuf
Mansur membuat buku yang berjudul “Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang”
yang mana buku ini terinspirasi oleh pengalamanya saat dipenjara yakni ketika beliau
rindu dengan orang tuanya dan tak disangka buku itu mendapat sebuah sambutan
yang luar biasa dari banyak masyarakat.
Ustadz Yusuf sering diundang untuk melakukan bedah buku tersebut yang
mana undangan untuk berceramah mulai menghampirinya dan dibanyak ceramahnya
pula beliau selalu menekankan makna balik sedekah dengan meberi contoh-contoh
kisah dalam kehidupan nyata. Karir ustad yusuf semakin terbang keatas setelah beliau
bertemu dengan yusuf ibrahim, produser dari label PT. Virgo Ramaya Record dengan
meluncurkan sebuah kaset Tausiyah Kun Faya Kun, The Power of Giving Keluarga.1
Beliau juga dikenal sebagai pimpinan pondok pesantren Darul Quran Bulak Santri,
Cipondoh, Tanggerang dan beliau juga merupakan pimpinan pengajian wisata hati.
Melalui wisata hati, beliau menyediakan layanan sms kun faya kun untuk
menemukan jawaban atas permasalahan yang timbul dan ada. Beliau juga mengagas
Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an (PPPA) yang mana program ini
merupakan sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh
keluarga besar Wisata Hati. Donasi dari PPPA ini digunakan untuk mencetak
penghafal Al Qur’an melalui pendidikan gratis bagi dhuafa pondok pesantren Daarul
Quran Wisata Hati.
Konsep sedekah pula yang membawanya masuk kedalam dunia seni peran
yang mana melalui acara Maha Kasih yang digarap oleh Wisata Hati SinemArt, ia
menyerukan keutamaan sedekah melalui tayangan-tayangan yang mana didasarkan
pada kisah nyata. Ustadz Yusuf juga menggarap sebuah film yang berjudul Kun Faya
Kun yang dibintanginya bersama Zaskiya Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy
Ratnasari yang mana film ini merupakan proyek pamungkas dari kegiatan roadshow
(ceramah keliling ) selama januari – april pada tahun 2008.

1
https://www.academia.edu/8537766/USTADZ_YUSUF_MANSUR_1_PROFIL, diakses pada 18
September pukul. 14:59

3
B. Karakteristik Dakwah Ustadz Yusuf Mansur
Abdurrahman Al Baghdadi menjelaskan dalam pendapatnya bahwa metode
ataupun strategi dakwah dalam menyebarkan agama Islam kepada masyarakat luas itu
ada dua kriteria, yang mana kriteria yang pertama yakni berdakwah kepada orang-
orang Islam, dan yang kedua yakni berdakwah kepada orang-orang kafir. Untuk itu,
cara dalam penyampaian dakwah pun juga berbeda-beda, baik itu penyampaian
dakwah secara individu maupun penyampaian dakwah secara jama’ah.2 Ustadz Yusuf
Mansur selalu mengusung tema “shadaqoh” atau sedekah dalam setiap dakwahnya.
Dia mengajak umat Islam untuk rajin bersedekah. Sebagian besar umat Islam
memahami bahwa sedekah yakni sebuah pemberian secara ikhlas untuk membantu
orang dhuafa, misalnya memberi sedekah kepada pengemis, anak yatim, orang fakir,
orang miskin, dan kaum dhuafa lainnya. Setelah memberi sedekah umumnya kita
melupakan pemberian tadi dan menganggap sedekah sebagai hal yang biasa saja.
Akan tetapi, di “tangan” ustad Yusuf Mansur, makna sedekah (giving) lebih dari
sekedar memberi.
Dia menulis di dalam bukunya yang berjudul The Power of Giving, tentang
manfaat bersedekah. Beliau mengemukakan dalam bukunya bahwa sedekah tidak
hanya untuk mensucikan harta, tetapi juga dapat menghapus dosa, memperoleh
ampunan Allah, mendapatkan ridha dan kasih sayang dari Allah, memperoleh bantuan
dari Allah, serta memakbulkan doa-doa yang kita panjatkan. Dia juga menjelaskan
mengenai konsep yang bernama “matematika sedekah”. Dalam penjelasannya, konsep
matematika sedekah tidak sama dengan matematika yang kita kenal. Dasarnya ada
pada Al-Qur’an Surat Al-An’am ayat 160, yang berbunyi sebagai berikut.

ْ ‫بال َح َسنَ ِة فَلَهُ َع ْش ُر أ َ ْمثَب ِل َهب َو َم ْه َجآ َء بِبل َّس ِّيئ َ ِة فَ ََل يُجْزَ ي ِإالَّ ِمثْلَ َهب َوهُ ْم الَ ي‬
‫ُظلَ ُم ْى َن‬ ْ ‫َم ْه َجآ َء ِب‬
Artinya :
“Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat
amalnya, dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi
pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka tidak
sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”. (Q.S Al-An’am:160)

2
Irwansah, “Studi Kasus Konsep Sedekah Yusuf Mansur”, Jurnal Manthiq, Vol. 5 No.11 (Februari
2021), hlm. 189.

4
Dalam penggalan surah Al-Qur’an diatas, dijelaskan bahwa Allah menjanjikan
balasan 10 kali lipat bagi mereka yang mau berbuat baik. Maka dari itu, melakukan
sedekah atau bersedekah adalah salah satu perbuatan yang baik.
The Miracle Of Giving merupakan salah satu buku yang ditulis oleh ustadz
Yusuf Mansur, yang mana secara khusus membahas mengenai sedekah yang menurut
beliau para pembaca akan didapat memiliki pemahaman serta keyakinan yang kuat
untuk gemar bersedekah, dakwahnya yang menjunjung tema sedekah berhasil
membuat para mad’u termotivasi untuk ikut serta bersedekah, ketika bersedekah hal
yang paling utama dibangun dalam diri kita adalah keikhlasan. 3 Karena keikhlasan
menurutnya merupakan kunci yang paling utama dari bersedekah.
C. Pendekatan Persuasif Dakwah Ustadz Yusuf Mansur
Ustadz Yusuf Mansur merupakan sosok yang dikenal dikalangan masyarakat
khususnya di Indonesia, beliau merupakan seorang yang terkenal sebagai pendakwah,
salah satu dakwahnya yang selalu disampaikan oleh ustadz Yusuf Mansur adalah
sedekah dalam hal ini ustadz Yusuf Mansur telah membuktikannya dalam kehidupan
beliau, bahwa sedekah mempunyai banyak manfaat dan pengaruh yang baik dalam
kehidupan seseorang yang bersedekah, selain berdakwah tentang sedekah beliau juga
menulis karyanya dalam buku The Miracle Of Giving. Dalam dakwahnya beliau
mampu mengembangkan dakwah dimasa sekarang dengan menanamkan kecintaan
dan keyakinan akan kekuatan dan keajaiban bersedekah.
Sedekah dapat mendatangkan ampunan dari Allah, menutup kesalahan dan
keburukan serta dapat menghapuskan dosa. Sedekah dapat juga mendatangkan ridha
Allah, mendatangkan bantuan dan kasih sayang Allah, inilah beberapa fadhilah yang
ditawarkan Allah untuk para pelakunya.4 Dengan bersedekah, Allah Swt memberikan
kepada kita semua mengenai cara mudah untuk menghapus dosa-dosa kita, lebih
tepatnya mengikis dosa.
Sebagian kecil dari ibadah adalah sedekah, maka do’a merupakan
penyempurnaanya. Seseorang yang memilih bahwa “jangan meminta-minta kepada
Allah, sedekah-sedekah saja”, maka orang ini termasuk orang yang merugi, sebab ia
mempunyai kesempatan meminta malah tidak meminta. Ketika ia datang kepada

3
Nurma Jaya. Konsep Sedekah Prespektif Yusuf Mansur Dalam Buku The Miracle Of Giving UIN
Raden Intan Lampung, 2017, hlm.24
4
Ibid, h.20

5
Allah dengan amal sholih maka pintu terbuka dengan amal sholih tersebut, tinggal
mintanya saja kepada Allah.5 Membahas mengenai keajaiban bersedekah menurut
Ustadz Yusuf Mansur ketika kita menginginkan kebahagiaan, kekayaan, rezeki,
kesehatan dan lain sebagainya, Allah akan memudahkan dan menyediakan jalan yang
mudah untuk mencapai apa yang kita inginkan salah satunya adalah dengan jalan
sedekah. Sedekah memberikan manfaat bagi para pelakunya seperti penyubur pahala,
penolak bala’ dan sebagai pelipatganda rezeki, dalam hal ini sedekah juga merupakan
salah satu ekspresi keimanan seseorang.
Ustadz Yusuf Mansur mengekemukakan bahwa sedekah tidak hanya
menggunakan harta berupa uang dan barang akan tetapi dapat juga menggunakan jasa,
ustadz Yusuf Mansur mempraktikan terhadap dirinya sendiri, dan mengajak
karyawannya untuk selalu memperbanyak sedekah. Setiap bersedekah maka boleh
mengharap dari apa yang disedekahkan melalui do’a yang dipanjatkan kepada Allah
SWT karena do’a adalah jantungnya ibadah dan merupakan anjuran bagi setiap
muslim, dan Allah telah memerintahkan didalam Al-Qur’an agar manusia memohon
kepada-Nya.6 Konsep sedekah menurut ustadz Yusuf Mansur yaitu sedekah dapat
dilakukan oleh seseorang yang sedang mempunyai masalah ataupun seseorang yang
sedang mempunyai hajat. Dalam hal ini ustadz Yusuf Mansur telah mempraktikannya
dan membuktikannya ketika beliau sedang mempunyai masalah dan terbukti bahwa
Allah SWT melipatgandakan harta yang disedekahkan.
Dalam pemikiran ustadz Yusuf Mansur mengenai sedekah beliau
mengkaitkan dengan jalan ibadah yang menurutnya ibidah dapat memberikan jaminan
hidup berupa ketenangan, kesejahteraan, kekayaan serta kejayaan. Allah akan
memberikan kemudahan dalam segala cobaan dan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan dengan cara kita sebagai hambanya beribadah, seperti ibadah sunnah yang
dikemukakan ustadz Yusuf Mansur seperti sholat tahajud, sholat dhuha, sholat hajat,
santun kepada anak yatim dan bersedekah.
Ustadz Yusuf Mansur berpendapat bahwa sedekah merupakan ibadah sunnah
yang apabila dikerjakan secara istiqomah maka akan mendapatkan apa yang
diinginkan pelakunya, sebab manusia adlaah makhluk sosial yang menginginkan

5
Yusuf Mansur, Boleh Gak Sih Ngarep, Penerbit Zaikrul Hakim, Jakarta, 2012, hlm.135
6
Yusuf Mansur, An Introduction To The Miracle Of Giving Keajaiban Dalam Sedekah, Zikrul Hakim,
Jakarta ,2008, hlm.20

6
hidupnya selalu penuh dengan kekayaan, kesejahteraan dan ketenangan, menurutnya
semua itu dapat dimiliki dengan memperbanyak ibadah dan sedekah, makna sedekah
mempunyai cakupan yang luas dari yang paling ringan seperti ucapan yang baik,
tersenyum dan salam kepada orang lain.7 Hukum sedekah adalah sunnah yang sangat
dianjurkan, namun perlu diimbangi dengan keikhlasan yang mana mengharap
keridhaan Allah semata, seorang muslim pastinya sadar bahwa syari’at sedekah
membawa banyak manfaat bagi orang lain, dalam islam niat yang ikhlas merupakan
pondasi dari seluruh amal.8 Selain ikhlas hendaklah seorang muslim menghindari dari
sifat pamer atau riya’ ketika bersedekah pamer dalam perbuatan ataupun dalam
perkataan.
D. Modifikasi Dakwah Ustadz Yusuf Mansur
Ustadz Yusuf Mansur seorang da’i sekaligus pengusaha yang berhasil
mengembangkan dakwah di era milenial ini dengan menanamkan kecintaan
bersedekah, ustadz Yusuf Mansur aktif diakun sosial medianya yaitu instagram,
terpantau akun instagramnya telah diikuti oleh lebih dari 2 juta pengikut. Dalam
instagramnya selain untuk media dakwah beliau juga mengajak para pengikutnya
untuk bergabung dalam programnya yaitu kuliah wisata hati, program ini
didedikasikan untuk orang-orang yang ingin mengubah jalan hidupnya dan
memperbaiki hidupnya menuju jalan kehidupan yang diridhoi oleh Allah SWT wisata
hati juga ditunjukkan bagi orang-orang yang menghendaki kebahagian dan
ketenangan hidup.
Media instagram saat ini banyak sekali digandrungi oleh kalangan anak muda
milenial, semakin berkembangnya zaman, dakwah bukan lagi merupakan acara yang
kaku karena dakwah di zaman milenial seperti saat ini dapat disampaikan di berbagai
media sosial seperti halnya instagram yang dimana dakwah dapat disampaikan
melalui konten-konten instagram yang bervariatif dengan konten-konten yang seru
akan tetapi masih berisi tentang penyampaian dakwah maka kalangan pemuda lebih
menikmati isi dari dakwah tersebut, dan juga lebih mudah menerima dakwah yang
telah disampaikan oleh da’i.

7
Gus Arifin, Zakat Sedekah Infaq, Media Komputindo, Jakarta, hlm. 198.
8
http://eprints.stainkudus.ac.id/72/5/FILE%205%20BAB%202.pdf diakses pada 18 September, pukul.
16.00

7
Selain menggunakan instagram, Beliau juga menciptakan beberapa lembaga-
lembaga dakwah, diantaranya yaitu: Pondok Pesantren Daarul Qur’an PPPA (Program
Pembibitan Penghafal Al-Qur’an) dan juga Wisatahati. Wisatahati beliau dirikan
dengan tujuan untuk mempercepat kembangnya dakwah yang ia disebarkan. Lembaga
dakwah Wisatahati ini berkecimpung di dalam bidang konsultasi bisnis dan juga
training, yang mana misinya adalah untuk berdakwah. Lembaga dakwah ini
dikhususkan untuk orang-orang yang berniat untuk menata hatinya menjadi lebih
baik, yang senantiasa mengajak kita semua untuk selalu melibatkan Allah Swt.
melalui sedekah dan sholat sunah tahajjud. Sedangkan Lembaga dakwah Ponpes
Daarul Qur’an PPPA (Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an) ini, didirikan hanya
selang empat tahun dari Wisatahati. Lembaga ini memiliki visi dan misi
menyelenggarakan pendidikan pendidikan yang berkualitas dan berbasis akhlak dan
juga ibadah.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ustadz Yusuf Mansur, merupakan salah seorang penceramah dan juga
pengusaha yang kaya. Beliau kelahiran 19 Desember 1976, yang banyak melalui
perjalanan berliku-liku, hingga menjadi ustadz yang terkenal seperti yang sekarang
ini. Beliau merupakan seorang yang terkenal sebagai pendakwah, yang mana salah
satu dakwahnya yang selalu disampaikan oleh ustadz Yusuf Mansur yakni dengan
sedekah. Dalam hal ini, ustadz Yusuf Mansur telah membuktikannya dalam
kehidupan beliau, bahwa sedekah mempunyai banyak manfaat dan pengaruh yang
baik dalam kehidupan seseorang yang bersedekah Dalam dakwahnya. Dia juga
banyak mengajak umat Islam untuk rajin bersedekah, dan sebagian besar umat Islam
memahami bahwa sedekah yakni sebuah pemberian secara ikhlas untuk membantu
orang dhuafa, misalnya memberi sedekah kepada pengemis, anak yatim, orang fakir,
orang miskin, dan lainnya.
Ustadz Yusuf Mansur juga mengekemukakan dalam ceramahnya bahwa
sedekah itu tidak hanya menggunakan harta berupa uang dan barang, akan tetapi
dapat juga menggunakan jasa. Sedekah hukumnya adalah sunnah yang sangat
dianjurkan, namun perlu diimbangi dengan keikhlasan yang mana mengharap
keridhaan Allah semata.
Beliau juga sangat aktif diakun sosmednya yakni instagram. Selain untuk
media dakwah, dalam instagramnya beliau juga mengajak para pengikutnya untuk
bergabung dalam programnya yaitu kuliah wisata hati, yang mana program ini
didedikasikan untuk orang-orang yang ingin mengubah jalan hidupnya dan
memperbaiki hidupnya menuju jalan kehidupan yang diridhoi oleh Allah SWT.
B. Saran
Sebagai penulis kami merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan
makalah ini. Kami selaku penulis mengharapkan agar pembaca dapat memberikan
saran yang bermanfaat dan menjadikan kami lebih baik lagi dalam menyusun makalah
untuk kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Dzikron, 1992, Metodologi Dakwah Semarang : Fakultas Dakwah IAIN


Walisongo
Arifin, Muhammad, 2006, Dakwah Multi Media, Surabaya: Graha Ilmu Mulia
http://eprints.stainkudus.ac.id/72/5/FILE%205%20BAB%202.pdf diakses pada 18
September, pukul. 16.00
https://www.academia.edu/8537766/USTADZ_YUSUF_MANSUR_1_PROFIL,
diakses pada 18 September pukul.14:59
Irwansah. Studi Kasus Konsep Sedekah Yusuf Mansur. Jurnal Manthiq, Vol. 5 No.11.
Hlm. 189.
Jaya Nurma. 2017. Konsep Sedekah Prespektif Yusuf Mansur Dalam Buku The
Miracle Of Giving UIN Raden Intan Lampung.
Swadaya, 2006, The Art Of Giving, Bandung.
Yusuf Mansur. 2008. An Introduction to The Miracle Of Giving Keajaiban Sedekah.
Jakarta: Penerbit Zikrul Hakim.
Yusuf Mansur. 2012. Boleh Gak Sih Ngarep, Jakarta: Penerbit Zikrul Hakim.

10

Anda mungkin juga menyukai