Anda di halaman 1dari 68

No. 354 / JUMADIL ‘ULA - JUMADIL AKHIR 1437 H / MARET 2016 / TH.

XXXI

Prof. Dr. drg, Hj. Ida Ayu Brahmasari, DIpl. DHE, MPA
Memungut Etos Kerja
dari Orang Asing
INSPIRASI
Metode Menghafal
‘One Child One Ayat’
MAN Tambakberas Jombang
Menyulap Madrasah
Menjadi Taman Flora
ISSN : 0215-3289

MPA 354 / Maret 2016 1


2 MPA 354 / Maret 2016
MPA 354 /MARET 2016

Media informasi, komunikasi, dan edukasi,


Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Timur

Pemimpin Umum:
H. Mahfudh Shodar

Wakil Pemimpin Umum/


Pemimpin Redaksi:
H. Musta’in

Wakil Pemimpin Redaksi:


H. Ramin Abd. Wahid

Staf Ahli:
H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi,
H. Supandi, H. Mas’ud, H. M. Syakur,
H. M. Fachrur Rozi
Pembaca setia, sebagai karyawan Kementerian Agama kita patut
Dewan Redaksi: mengucapkan rasa syukur sepenuh hati. Setelah didera cobaan bertubi-tubi,
H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR Kementerian Agama kini makin mengepakkan sayapnya untuk tetap berkibar.
H. Athor Subroto, H. Hartoyo Tahun 2015 kemarin, telah dilewatinya sebagai ‘tahun prestasi’. Hinggi sekarang
H. Ahmad Husein AR
kementerian yang bermotto ‘Ikhlas Beramal’ ini masih terus memperoleh
Sekretaris Redaksi: penghargaan demi penghargaan.
Machsun Zain, Syaikhul Hadi Pemerintah RI   kembali memberikan penghargaan kepada Kementerian
Agama. Ini atas keberhasilan Kemenag dalam menyusun dan menyajikan
Bendahara:
Ahmad Hidayatullah laporan keuangan 2014 dengan capaian standar tertinggi dalam akuntansi dan
Staf: Khusnul Khotimah laporan keuangan Pemerintah.  Ini merupakan penghargaan yang keempat.
Sebab sebelumnya, selama tiga tahun berturut-turut Kemenag memperoleh
Distribusi/Tata Usaha: penghargaan yang sama.
Husnul Khotimah Yang sangat menggembirakan, Kementerian Agama juga memperoleh
Staf: Sukardjito
penghargaan dari Kementerian Keuangan berupa Serifikasi Barang dan Jasa
Litbang: untuk kelompok Kementerian dan Lembaga dengan jumlah nilai kepuasan
Hj. Hikmah Rahman pengguna barang lebih dari 100 satuan kerja. Tak tanggung-tanggung, dari 80-
Staf Redaksi
an Kementerian dan Lembaga, Kemenag meraih Penghargaan Terbaik Kedua di
Editor: bidang pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) tahun 2014.
Choirul Mustofa Sementara dari MENPAN dan RB, Kementerian Agama juga
Reporter: mendapatkan penghargaan akuntabilitas kinerja berupa predikat nilai
M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan B. Padahal sebelumnya selalu memperoleh nilai CC. Penghargaan dari
Anni Athi’ah dan Feri Ariya Santi
Design-Layout: MENPAN-RB tersebut, adalah merupakan penilaian untuk akuntabilitas
Muhammad Munib kinerja Kementerian Agama tahun 2014.
Ilustrator: Begitupun dengan pelaporan PUPNS. Meski sebelumnya sempat merasa
M. Tajudin Nurcholis khawatir karena jumlah aparatur Kementerian Agama adalah yang terbesar
Korektor: – mencapai 270ribu orang dengan 4484 satker. Namun demikian, Kemenag
Rasmanna Rahiem
Khoththot: menjadi yang terbaik dalam memperoleh penghargaan e-PUPNS.
M. Midzhar Penghargaan semacam itu Pembaca Setia, tentu saja bukan lantas
membuat Kementerian Agama membusungkan dada. Namun justru kita harus
Koresponden: mensyukurinya, agar tetap bisa menjaganya dan bahkan terus bekerja keras
Berkedudukan di setiap Kankemenag
Kab/Ko se-Jawa Timur. secara bersama-sama untuk meraih masa depan Kementerian Agama yang jauh
lebih baik dari hari ini.
Alamat Redaksi: Semoga!
Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,
Telp. 031 - 8680490,
Fax. 031 - 8680490
e-mail: mimbarjatim@gmail.com Kontak dan Pendapat ------------------ 4 Ta’aruf ----------------------------------- 34
Teropong -------------------------------- 5 Edukasi ---------------------------------- 36
Diterbitkan Oleh:
Kantor Wilayah Kementerian Agama Lensa Utama ---------------------------- 6 Enterpreneurship ----------------------- 41
Provinsi Jawa Timur. Liputan Khusus------------------------- 15 Serambi Madrasah---------------------- 42
Cahaya Hati----------------------------- 19 Khotbah --------------------------------- 44
Dicetak oleh: Agama----------------------------------- 20 Lintas Peristiwa------------------------- 51
PT. Antar Surya Jaya,
Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya, Tafsir Maudlu’i ------------------------- 24 Annisa ----------------------------------- 58
Telp. (031) 8475000 (2200-2203) Bilik Santri ------------------------------ 26 LAA Remaja----------------------------- 59
Fax. : 031-8470600 Lensa Khusus --------------------------- 29 Sari Hikmah----------------------------- 60
Isi di luar tanggung jawab percetakan Informasi-------------------------------- 33 Dunia Islam----------------------------- 66

MPA 354 / Maret 2016 3


Kepala Kemenag Kab. Situbondo
Ttd
Drs. H. Moh. Bakri, M.Pd.I
kontak & pendapat

KETENTUAN PENULISAN ARTIKEL DI MAJALAH MIMBAR


No Rubrik Banyak halaman Karakter Keterangan
1 Agama 4 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 8.000 (with space)
2 Jendela Keluarga 2 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 4.000 (with space)
3 Tsaqafah Cerpen 4 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 7.500 (with space)
4 Tsaqafah Catatan Budaya 2 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 4.000 (with space) Ditambah foto penulis
5 AMO 4 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 8.000 (with space) Ditambah foto penulis
6 Edukasi 4 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 8.000 (with space) Ditambah foto penulis
7 Khutbah Jum’at 4 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 8.000 (with space)
8 Jelajah Ilmu 3 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 4.000 (with space)
9 Cuplikan Tarikh 2 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 4.000 (with space)
10 Sari Hikmah 2 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 4.000 (with space)
11 Cerpen Anak 2 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 3.500 (with space)
12 Dunia Islam 2 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 4.000 (with space)

Ketentuan Pengiriman:
1. Kirim naskah melalui pos surat ke alamat redaksi di : Kanwil Kemenag Prov Jatim Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo.
2. Atau kirim naskah Anda ke email kami : mimbarjatim@gmail.com dengan ketentuan:
- Tulis pada kolom subjek/perihal dengan nama Rubrik dan Nama Pengirim.
- Beri nama file naskah dengan nama Rubrik dan Nama Pengirim.
Contoh: Edukasi_ Muhammad Munief
3. Tulis Curriculum Vitae / biodata lengkap di bawah naskah Anda. Jangan lupa sertakan alamat lengkap penulis beserta nomor Telepon/HP.
4. Sertakan pula foto penulis dan kirim dalam bentuk file JPEG.

4 MPA 344 / Mei 2015


RALAT:
Mohon maaf, pada edisi MPA No. 353 Bulan Pebruari 2016 lalu halaman 10-11
ada kesalahan ketik nama pada foto nara sumber. Yang benar adalah :

Foto : Foto :
KH. M. Ali Hanafiyah Akbar Ir. Tamhid Masyudi
Pengasuh Pondok Pesantren Inabah Surabaya Sekretaris PW Muhammadiyah Provins Jawa Timur

4 MPA 354 / Maret 2016


teropong

ADZAB ALLAH JANGAN SAMPAI


TERULANG KEMBALI
Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka (kaum Luth) angin panas yang membawa batu,
kecuali keluarga Luth – yang terselamatkan – (Q.S. Al-Qamar : 34)

B encana demi bencana terus terjadi.


Hampir seluruh pelosok negeri mera­
sakannya. Bencana asap, kekurangan
air, kebakaran, banyak terjadi pada saat
kemarau panjang yang lalu.
Hujanpun turun. Do’a dan sholat Istisqo’
diterima dan dikabulkan oleh Allah swt.
Namun kegembiraan itu tidak berlangsung
lama. Tanah longsor yang membawa korban
jiwa di berberapa daerah terjadi. Banjirpun
berlomba-lomba menggenangi rumah
penduduk. Bahkan ada yang terisolisir karena
jembatan putus oleh arus air bah. Belum lagi
gunung berapi dan gempa bumi yang sewaktu-
waktu mengancam, karena Indonesia termasuk
negeri yang rawan bencana.
Sebagian orang merenung – bertafakur –
mencari sebab mengapa bencana itu datang
bertubi-tubi. Diantaranya mengatakan
bahwa bencana ini sebagai ujian. Agar
orang beriman yang sabar lulus dan naik
tingkat derajat keimanannya. Tapi yang lain
menimpali, bahwa bencana ini datang karena
ulah tangan manusia.
Para pemerhati gejolak sosial dan
spiritual merasa miris dan prihatin, bila
bencana itu merupakan adzab. Sebagaimana
bencana yang ditimpakan kepada kaum minum sebagai haknya. Pesan utusan Allah Serikat menyetujuinya.
terdahulu : kaum Ad, Tsamud, kaum nabi ini tidak dipatuhi. Sebaliknya sembilan orang Berkat kemajuan teknologi informasi
Nuh, dan sebagainya. Mereka mendapatkan diantara kaumnya membunuh unta tersebut, dan komunikasi di era global sekarang
adzab karena kedurhakaannya, sehingga maka adzab Allah ditimpakan kepada kaum ini, kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan
Allah murka. Tsamud ini. Tempat yang bernama Madain Transgender (LGBT) merambah ke seluruh
Negeri Saba yang terkenal dengan Shalih menjadi saksi atas tragedi tersebut. antero dunia. Di Indonesia, aktivitas
bendungan Ma’rib hancur. Karya mereka, Tempat bersejarah yang juga menjadi mereka juga makin meningkat. Bahkan
bendungan yang sangat dibanggakan dan saksi atas adanya adzab Allah kepada mereka menuntut disahkannya perkawinan
telah mengantarkan penduduk Saba kaya orang-orang yang durhaka adalah Laut sejenis sebagaimana terjadi di dunia Barat.
raya dan makmur jebol. Predikat Baldatun Mati. Saksi monumental terhadap peristiwa Sementara undang-undang Perkawinan di
thoyyibatun wa Robbun ghofur tercabut dari mengenaskan yang menimpa kaum Luth Indonesia melarangnya.
negeri yang dulunya maju dan makmur itu. a.s. Mereka yang tinggal di kota Sodom dan Menanggapi tuntutan kaum Lesbian dan
Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena mereka Amuroh (Gomorow) dijungkir balikkan Gay ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI)
tidak pandai mensyukuri karunia Allah. dan ditenggelamkan ke bumi. Para arkeolog dan ormas-ormas Islam mengimbau agar
Tembok bendungan yang tampak kokoh, menemukan bekas-bekas kota di pinggir Laut pelarangan terhadap kegiatan kaum LGBT
tidak dipelihara dengan baik. Sebaliknya, Mati itu. Mengapa mereka diadzab? Karena ini makin dipertegas. Karena semua agama
dengan kekayaan yang mereka peroleh, perbuatan maksiat. Mereka melawan fitrah merumuskan yang disebut perkawinan
mereka berpoya-poya dan berbuat maksiat. dengan berbuat mesum antar sesama jenis atau pernikahan adalah antara laki-laki dan
Demikian pula kaum Tsamud yang yang disebut liwath atau homoseksual. perempuan, dan tidak ada perkawinan sejenis.
tinggal di lokasi strategis secara geografis, Perilaku maksiat yang pernah dilakukan Harapan kaum LGBT inipun kandas. Namun
sekarang tinggal kenangan. Mereka menetap kaum Luth ini makin marak diabad modern kita harus tetap waspada, sebab dengan dalih
Di jalur perdagangan yang ramai antara Syria sekarang. Pada tanggal 19 Agustus 2013, lima kebebasan berpikir, berkehendak daan Hak
dan Yaman. Keeberuntungan ini membawa belas negara yang tersebar di Eropa, Afrika Asasi Manusia kelompok Liberal dan Sekular
mereka maju secara ekonomis. Kepada Selatan, dan Amerika Latin bersepakat mendukungnya.
mereka Allah mengirimkan Rasul-Nya, mendukung aktivitas mereka. Bahkan pada Imbauan MUI penting agar kemaksiatan
Nabiyullah Shalih a.s dengan mukjizatnya tanggal 26 Juni 2015 yang lalu kaum Lesbian yang pada zaman Nabi Luth disebut liwath itu
berupa unta yang senantiasa memberikan dan Gay di Amerika Serikat serempak dapat diminimalisir, kalau tidak bisa dicegah
susu untuk kaumnya. Pesan Nabi Shalih, melakukan perkawinan sejenis setelah sama sekali. Agar adzab Allah yang menimpa
agar unta ini dipelihara dan diberi makan- keputusan Mahkamah Agung Amerika umat terdahulu tidak terulang kembali. •RAW

MPA 354 / Maret 2016 5


Minim Sosok Panutan
Intensitas Dakwah yang Kurang Efektif
Ada sinyalemen bahwa negara kerap terlambat hadir dalam penanganan kasus aliran sesat dalam konteks keagamaan.
Padahal mengharapkan pemerintah untuk selalu hadir di tengah problem keagamaan, sama halnya menggiring
Indonesia menjadi negara totaliter. Dimana negara selalu memantau setiap pergerakan warganya.

H al tersebut diungkapkan oleh


Sosiolog UNAIR Drs. Aribowo, MS.
Menurutnya, apakah tidak justru
menakutkan jika negara membatasi ruang
gerak warganya? Sebab di negara-negara
Budaya ini, hal tersebut dipengaruhi faktor
deprivasi relatif. Ini sangat rentan terjadi
pada masyarakat menengah ke bawah.
Sebab kelompok menengah ke atas tingkat
komprominya biasanya lebih cepat.
seperti Prancis, Jerman dan Amerika yang Deprivasi relatif merupakan keadaan
mayoritas non-Muslim, aksi radikalisme psikologis dimana seseorang merasakan
agama tetap saja bisa menyeruak. “Jadi.. ketidakpuasan atas kesenjangan yang ada.
negara sebesar apapun, bahkan negara Keadaan deprivasi bisa menimbulkan
totaliter sekalipun, bisa kecolongan juga. persepsi adanya suatu ketidakadilan. “Inilah
Sebab seketat apapun, yang namanya yang menjadi perekat militansi pengikut
kejahatan pasti ada,” tukasnya. “Persoalannya kelompok-kelompok tersebut,” simpulnya.
cuma terletak pada frekuensi besar-kecilnya Agar keberlangsungan “kelompok
saja, kok..” imbuhnya. kecewa” ini tidak menjadi bom waktu, kata
Setiap negara tentu memiliki regulasi Aribowo, yang harus diciptakan dalam sistem
untuk menangkal aksi radikalisme hingga sosial adalah distribusi yang relatif merata
aturan dalam kehidupan beragama. Di dan proporsional. Artinya bagaimana semua
Indo­ nesia secara normatif sudah cukup merasa adil diperlakukan. Semua memiliki
baik. Hanya saja faktor implementasi di Drs. Aribowo, MS akses yang sama terhadap ekonomi, politik
lapangan yang terkadang memunculkan Sosiolog Universitas Airlangga Surabaya.
dan hukum. Jangan sampai fenomena elitis
pem­ biasan-pembiasan. Pembiasan inilah itu menguat. Dimana 10 persen kelompok
yang dimanfaatkan oleh sebagian kelompok yang justru menguasai 90 persen hajat hidup
keagamaan untuk menunjukkan eksistensinya. orang banyak. “Inilah yang menumbuhkan
Menurutnya, kelompok radikalisme masyarakat. Sebab ini merupakan bagian dari kekekecewaan, yang menyebabkan orang
dalam sejarah kebudayaan selalu ada dalam dinamika masyarakat itu sendiri. Menurut seakan punya kompensasi untuk lari dari
eksistensi masyarakat di manapun berada. hematnya, tidak ada masyarakat yang tidak realitas dan bergabung dengan kelompok
Dalam fenomena sosial dan kebudayaan, berkonflik. Orang berbeda pendapat, berbeda radikal,” papar Direktur Pusat Penerbitan dan
dalam masyarakat selalu muncul kelompok kepentingan mulai dari pemikiran, nilai, Percetakan Universitas Airlangga (P3UA) ini.
moderat, akomodasionis dan radikal. “Ketika hingga fisik itu selalu muncul. “Tingginya Kompleksitas permasalahan mulai dari
kelompok akomodasionis-moderat ini kuat, konflik itu menunjukkan dinamika masya­ ekonomi, politik, pendidikan, hukum dan
otomatis kelompok radikal menjadi kecil. rakat yang begitu kuat,” tandasnya. sosial budaya yang dihadapai bangsa ini,
Dan ketika fenomena keterbukaan dari Yang tidak bisa dikesampingkan, bahwa tutur Drs. H. Mohammad Fachrur Rozi,
masyarakat itu muncul, kelompok radikal kelompok minoritas seperti aliran radikal M.H.I, disinyalir menjadi penyebab tumbuh-
justru berkembang,” urainya. ISIS hingga GAFATAR di tanah air selalu suburnya aliran sempalan dalam beragama.
Dalam telaah sosiologis, sambungnya, dikelilingi oleh pengikut yang militan. Dalam Ketidakmampuan menghadapi hal tersebut,
fenomena konflik selalu muncul dalam kacamata mantan Dekan Fakultas Ilmu sehingga menyebabkan banyak masyarakat

6 MPA 354 / Maret 2016


yang terbuai dengan bujuk rayu penyebar
aliran sesat. “Mereka menganggap bahwa
aliran di luar mainstream Islam itu sebagai
solusi alternatif dari permasalahan tersebut,”
ujarnya.
Yang mengherankan, lanjut Kepala
Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan
Wakaf Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur
ini, dari tahun ke tahun kemunculan aliran
sempalan tak kunjung habis – bahkan justru
kian bertambah. Padahal secara regulasi,
sudah ada dasar hukum yang bisa dijadikan
pedoman untuk melarang eksistensinya.
“Memang ada regulasinya. Meskipun harus
diakui dalam prakteknya masih kurang
maksimal,” kritiknya.
Jika saja semua intansi mulai Kejaksaan, lebih semarak dari masa lalu,”
Polri, Kemenag dan Ormas Keagamaan simpulnya.
bersatupadu, niscaya penistaan agama bisa Jumlah mushalla dan
dideteksi sejak dini. Jadi tak seperti sekarang masjid menunjukkan angka
yang tiba-tiba saja muncul sebuah organisasi yang cukup fantastis. Di Jawa
menyesatkan dengan pengikut ribuan. Timur saja, per tahun 2013
“Namun tak elok kita saling menyalahkan. jumlah masjid yang ada mencapai
Yang paling bijak, ini kita jadikan sebagai 39.405. Sedangkan mushallanya
starting poin untuk membenahi pola berjumlah 106.290. Belum
pembinaan umat,” ujarnya. lagi keberadaan pesantren
Bagi Mantan Kepala Kantor Kementerian Drs. H. Mohammad Fachrur Rozi, M.H.I
yang menembus angka 6.561.
Agama Kab. Probolinggo ini, banyaknya aliran Kabid Penais Zawa Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur. Sedangkan Madrasah Diniyah berjumlah
sesat yang bertebaran tersebut, selain faktor 26.827 lembaga, serta 38.895 TPQ. “Namun
pengawasan yang kurang juga dikarenakan pertanyaan besarnya, mengapa seakan
pembinaan umat yang belum maksimal. Meski demikian, lelaki kelahiran dakwah selama ini tidak efektif?” ucapnya
Yang disesalkannya, disaat maraknya model Pamekasan 26 September 1962 ini cukup terheran-heran.
dakwah aqidah ahlussunnah wal jamaah mengapresiasi banyaknya media dakwah Memang telah banyak masjid dan
justru terjadi pelemahan aqidah umat di dewasa ini. Berbagai program dakwah mushallah yang dibangun, tapi tak banyak
tengah masyarakat luas. “Oleh karenanya, dimiliki semua televisi hingga radio. Bahkan yang mampu memakmurkannya. Di sisi
setiap ormas keagamaan harus memiliki konten bermuatan dakwah juga bertebaran lain, katanya, penyebabnya adalah minimnya
forum rutin untuk membenahi akhlak dan di berbagai koran, majalah dan media online. keteladan di tengah umat. “Seribu kali
penguatan iman jamaahnya,” tandasnya. “Dari sisi intensitas dakwah, saat ini jauh dakwah dengan lisan akan kalah dengan satu

MPA 354 / Maret 2016 7


jihad sebagai martir dengan iming-iming
surga. Di sinilah mereka menemukan saluran
pembenar,” tukasnya.
Namun demikian, kondisi tersebut tak
lantas menjadi kebutuhan yang mendesak
untuk mengoreksi gerakan dakwah selama
ini. Sebab objek dakwah selama ini baik-baik
saja. Bahkan tak dijumpai dakwah secara
kali perbuatan. Lisanul hal afshahu min lisanil umum yang mengajak kepada tindakan
maqal,” tandasnya mengingatkan. ekstrem – seperti bom bunuh diri misalnya.
Sebagai salah satu intitusi yang Sebaliknya, mereka yang memilih gerakan
bertanggung jawab terhadap pembinana radikal sedang mencari jati diri dengan
umat, Kemenag Prov. Jatim ke depan akan mengikuti gerakan alternatif beragama.
lebih memaksimalkan peran penyuluh agama Makanya, perlu adanya upaya dakwah
fungsional. Sebagai garda terdepan Kemenag, yang digerakkkan secara bersama-sama.
mereka bersama tujuh ribu penyuluh non Sebab masing-masig institusi atau lembaga
PNS dihimbau lebih meningkatkan frekuensi dakwah memiliki garapan dakwah tertentu.
maupun subtansi dakwah. Seperti Perguruan Tinggi yang menangani
Fahrur Rozi juga mewanti-wanti, agar generasi muda atau mahasiswa sebagai
masyarakat jangan mudah tertipu dengan objek dakwanya. “Tugas utamanya adalah
berbagai iming-iming menggiurkan dari bagaimana membentuk mahasiswa beragama
berbagai pihak yang menawarkan pema­ secara sadar dan bukan lantaran kebiasaan
haman agama di luar mainstream. Dia semata,” terangnya mencontohkan.
berharap, setiap kali ada indikasi penyim­ Dr. Hj. Rr. Suhartini, M.Si Mereka dicetak sebagai kader dakwah yang
pangan kolsultasikan segera kepada tokoh Dekan Fak. Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Surabaya. nantinya turun ke Sekolah Menengah Umum
agama yang dipercaya atau intansi terkait. tempat mereka mengenyam pendidi­ kan
“Ketika mendapati teman atau tetangga di
lingkungan yang terlanjur mengikuti aliran
sesat, ajaklah berkomunikasi dan tunjukkan
sikap persaudaraan. Mari kita rangkul mereka
dan bukan justru memukul,” harapnya.
Menurut Dr. Hj. Rr. Suhartini, M.Si, Proses dakwah yang ada sudah
sebenarnya selama ini memang tak ada
yang salah dengan pola dakwah kita. Proses berjalan sesuai koridor. Lantaran
dakwah yang ada sudah berjalan sesuai itulah, munculnya fenomena penistaan
koridor. Lantaran itulah, munculnya feno­
mena penistaan agama tidak sertamerta agama tidak sertamerta mengharuskan
mengharuskan evaluasi model penyampaian evaluasi model penyampaian pesan
pesan agama yang ada.
Terkait fenomena banyaknya aliran agama yang ada.
keaga­ mamaan yang di luar pakem,
sambung Dekan Fakultas Dakwah dan >> Dr. Hj. Rr. Suhartini, M.Si
Ilmu Komunikasi UIN Surabaya ini,
justru lebih disebabkan menguatnya rasa
frustasi di kalangan masyarakat. Tak saja
karena minimnya sosok panutan dalam
agama, tapi juga faktor persaingan dalam
akses ekonomi. “Bullying dalam beragama
semisal memperolok orang tidak berjilbab
ataupun yang tidak rajin ibadah, juga turut agama tak berarti buta agama. Apa yang sebelumnya. Lalu turun lagi ke jenjang SMP
berkontribusi dalam meningkatkan rasa dilakukannya justru sebagai bentuk protes dan SD. Model dakwah seperti ini jauh lebih
fustrasi orang dalam beragama,” tegasnya. atas kekecewaan pada praktek keseharian efektif dan tepat sasaran. Sebab dari sisi umur,
Dalam realitasnya orang berjilbab atau tokoh agama. “Munculnya ungkapan ‘kehi­ bahasa dan psikologis tidak terpaut jauh.
yang tampak khusyuk beribadah, terka­dang dupan saya bukan Islam’, itu menandakan Peserta kursus manajemen di ‘Senior
tidak mampu menunjukkan orang yang kejengkelannya atas perilaku yang tidak Manager Program Executive Institute
berprilaku baik. Inilah yang menjadikan Islami. Akhirnya mereka mencari gerakan Mc Gill Univercity’ Montreal, Canada
korban bullying makin limbung dan yang menawarkan alternatif beragama,” (1998) ini berharap, agar dakwah sekarang
kehilangan sandaran. “Satu sisi yang tak kilahnya memberikan alasan. mampu membangkitkan kesadaran
mengenakan simbol agama atau menjalankan Selain faktor kekecewan terhadap beragama masya­rakat. Dakwah juga harus
ritual disudutkan. Sedangkan dia menyaksikan penganut agama mainstream, lanjutnya, berbasis persoalan yang tengah dihadapai
orang dengan simbol agama atau yang tampak pengikut aliran sempalan juga dilatarbelakangi umat. “Ini tentu akan menjadikan agama
khusyuk tak mampu memberikan teladan faktor kegagalan dalam hidup. Kecendrungan benar-benar hadir dalam menyikapi
baik,” keluh wanita kelahiran Blitar 13 Januari orang gagal selalu ingin segera mengakhiri berbagai persoalan kehidupan sosial
1958 ini mengungkapkan. kehidupannya karena merasa sudah tidak ada masyarakat. Dengan begitu mereka tidak
Menurut pengamatannya, orang yang harapan kehidupan yang lebih baik. “Nah, di mencari alternatif lain,” pungkasnya.
tergabung dalam kelompok penistaan saat yang bersamaan muncullah tawaran •Laporan: Suprianto (Surabaya).

8 MPA 354 / Maret 2016


Mengatasi Aliran Sesat
Mengubah Metode dan Pola Dakwah
Penistaan terhadap agama Islam terus bermunculan secara sambung-menyambung. Datangnya juga dari arah mana saja.
Baik dari luar maupun dari dalam. Yang dari dalam berupa maraknya aliran keagamaan yang di luar pakem mainstream.

M enurut Muhammad Sholihin,


M. PSDM, ada enam faktor
yang menyebabkan hal tersebut.
Pertama, adanya pemahaman agama yang
terlalu dangkal. Pemicu kedua, karena
dipengaruhi situasi ekonomi-politik yang
kian tak menentu, yang tidak berpihak
kepada masyarakat menegah ke bawah.
Sedangkan faktor ketiga, minimnya perhatian
pemerintah terhadap persoalan agama.
Yang keempat, adalah faktor kurangnya
pendidikan agama sejak dini. Sedangkan
yang kelima, keberadaan lingkungan sosial
yang kurang agamis. Dan yang keenam,
adalah faktor tiadanya keteladanan.
Agar kedepan aliran sempalan tidak
tumbuh pesat, lanjut Ketua Majlis Tabligh PW
Muhammadiyah Jawa Timur ini, diperlukan
upaya serius untuk mengantisipasinya. Hal
mendasar yang harus dilakukan, adalah
membenahi pemahaman agama yang terlalu
dangkal. Agama memang seharusnya tak Muhammad Sholihin, M. PSDM
dimaknai sebatas ritual semata. Sebab dengan Ketua Majlis Tabligh PW Muhammadiyah Jawa Timur.
pemahaman semodel itu, tentu pesan agung
agama tidak akan terbaca. “Jadi.. agama harus
dimaknai secara kontekstual-sosial, sehingga niscaya umat tidak akan mudah goyah. menunjukkan sikap kepeduliannya. Sebab
orang bisa benar-benar merasakan kehadiran Sehingga tawaran apapun kepada masyarakat selama ini negara hadir di tengah masy­
agama dalam menghadapi segala macam yang mengarah pada penistaan agama, arakat hanya ketika konflik agama telah
problematika,” jelasnya. tentu dengan sendirinya tidak memberikan menyeruak. Ketika sudah muncul fenomena
Dengan penafsiran agama yang lebih dampak yang berarti. penyimpangan agama, pemerintah baru
membumi semacam ini, seberat apapun Agar situasi kondusif dalam beragama menunjukkan kepeduliannya. “Seharusnya
kondisi ekonomi-politik yang dihadapi tercipta, tuturnya, pemerintah harus negara hadir baik dalam kondisi kondusif

MPA 354 / Maret 2016 9


agama lain juga ada. Seperti yang terjadi di
Amerika misalnya. Di sana ada satu sekte
kelompok keagamaan yang orang-orangnya
berkumpul melakukan pemujaan bersama-
sama, lalu melakukan bunuh diri bersama-
sama pula. “Bagi agama mereka, kelompok
seperti ini juga dianggap sesat,” tukasnya.
Kelompok-kelompok keagamaan yang
maupun tidak, sehingga masyarakat senan­ melenceng semacam itu, lanjut pria kelahiran
tiasa merasakan keberadaanya,” tandas Lamongan 9 Juni 1957 ini, memang tak
dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya gampang untuk diluruskan. Seperti yang
ini serius. dialaminya sendiri pada saat mendatangi
Di sisi lain, negara juga seharusnya kelompok keagamaan GAFATAR di
memberikan warganya semacam guiden atau Magetan. Mereka menyatakan bukan Islam,
panduan buat rakyat dalam berinteraksi. tetapi mengaku beragama Millah Ibrahim.
Model Pedoman Penghayatan dan Menurut mereka, Nabi Ibrahimlah yang
Pengamalan Pancasila (P4) perlu diadopsi, melahirkan agama-agama besar di dunia ini.
agar masyarakat dalam bersikap dan berbuat “Dengan mencampuradukkan agama seperti
memiliki landasan yang kuat. “Memang dalam itu, mereka masih saja tak merasa bersalah
al-Qur’an dan al-Hadis sudah disebutkan, sama sekali,” ungkapnya.
namun sifatnya masih global. “Jadi ini perlu Lantaran di Indonesia hanya mengakui
diperinci sesuai dengan karakter, jati diri dan enam agama, terang suami Rif’atul Ifadah
kebutuhan sosial kemasyarakatan,” ulasnya yang dikaruniai tujuh anak ini, maka dirinya
Dari sisi pendidikan, sambung Sholihin, Prof. Dr. KH. Moh. Ali Azis, M.Ag mendukung MUI yang mengeluarkan
perlu memperbanyak jam pelajaran agama. Guru Besar Ilmu Dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya. fatwa sesat pada GAFATAR. “Munculnya
Sebab selama ini disinyalir kurikulum kelompok keagamaan semacam ini, bisa pula
sekolah tidak menitikberatkan pada nilai- dipicu oleh kondisi ekonomi yang semakin
nilai spiritualitas. Keluarga juga harus yang telah berkeliling dakwah di berbagai senjang di tengah-tengah masyarakat. Yang
memberikan pemahaman agama sedini negara ini, telah digambarkan tiga model tipe kaya bertambah kaya, yang miskin tetap di
mungkin. Tujuannya agar tertanam pada diri manusia. Yang pertama, adalah tipe “an’amta posisi marginal,” paparnya.
generasi muda terkait pemahaman agama ‘alaihim” yakni orang-orang yang berada Untuk itulah, Ketua Asosiasi Profesi
yang benar dan kokoh. pada jalan lurus. Sedangkan yang kedua, Dakwah Indonesia (APDI) ini menyatakan,
Jika di lingkup keluarga penanaman adalah tipe manusia “ghairil maghdhuubi” agar sistem, metode dan pola dakwah harus
agama optimal, sambungnya, tentu tinggal yaitu orang-orang yang berjalan di atas jalan diubah. Disamping taushiyah, juga merawat
menyiapkan lingkungan sosial yang agamis. yang bengkok-bengkok. Dan yang ketiga, umat. Sebab selama ini model dakwah kita
Dimana orang tidak perlu merasa risih dan adalah tipe orang-orang “dhollin”, yang sesat, masih eksklusif, yakni hanya memperhatikan
sungkan untuk saling mengingatkan ketika seperti jalannya orang-orang kafir. jamaahnya sendiri-sendiri. Padahal masih
menemukan kasus atau perilaku yang tidak Menurut Guru Besar Ilmu Dakwah UIN banyak umat yang harus mendapatkan
sesuai dengan koridor agama. “Lingkungan Sunan Ampel Surabaya ini, aliran sempalan perhatian.
seperti ini tentu akan mendukung tumbuh- atau aliran sesat tersebut bukan hanya ada Mantan Dekan Fakultas Dakwah ini lantas
kembang anak dalam suasana keberagaman dalam Islam saja. Di dalam wilayah-wilayah mencontohkan ketika ada peringatan maulid
yang tinggi,” tegasnya.
Agar religiusitas lingkungan sosial
tercipta pula, katanya, maka dibutuhkan figur
kharismatik yang mampu menjadi tempat
rujukan sekaligus penyejuk bagi umat.
Analoginya, di hutan saja ada raja rimba yang
begitu disegani. “Kalau di tengah-tengah
umat tidak ada sosok pemimpin kharismatik,
umat ibarat domba tak bertuan. Maka jangan
salahkan jika menjadi rebutan banyak pihak,”
tukas mantan Kepala SD Muhammadiyah 4
Pucang Surabaya ini mengingatkan.
Itulah salah satu penyebab mengapa
tak sedikit masyarakat yang terjerumus
kepada aliran sesat. Meski sesungguhnya
pemahaman sesat semacam itu, sudah ada
di zaman Rasulullah SAW. Menurut Prof.
Dr. KH. Moh. Ali Azis, M.Ag, pada zaman
Nabi Muhammad SAW kata ‘sesat’ itu sudah
ada. Sebab perilaku mereka benar-benar
telah menyimpang dari ajaran Islam. “Jadi
pernyataan sesat itu bukan terminologi
ulama’ atau orang biasa. Dalam ajaran Islam
sudah ada istilah sesat tersebut,” ulasnya.
Di dalam surah al-Fatihah, papar pria

10 MPA 354 / Maret 2016


Nabi Muhammad SAW. Di satu sisi ada yang
bergembira sambil menyantap hidangan,
sementara di sisi lain banyak yang tak bisa
hadir lantaran sibuk mencari tambahan
belanja untuk menopang ekonomi keluarga.
“Lantas, pernahkan mereka bersama-sama
mendoakan agar sudaranya yang nggak
bisa hadir diangkat oleh Allah derajatnya?
Atau bersama-sama mengulurkan bantuan ‘Edunext Qualita’ ini, berdakwah itu haruslah
ekonomi untuk menopang kehidupannya,” beragam. Maksudnya, ada dakwah yang
imbuhnya. berorientasi pada peningkatan kualitas hidup,
Padahal membangun ekonomi dan ada dakwah dalam bidang pengetahuan, ada
kesejahteraan masyarakat, menurut penulis dakwah bidang ekonomi, dan seterusnya.
buku “60 Menit Terapi Shalat Bahagia” ini, Dengan begitu akan menambah khazanah
adalah merupakan salah satu cara mengatasi pengetahuan umat lebih pintar, serta secara
ruang gerak aliran sesat. Cara lainnya, adalah sosial mereka akan lebih peka terhadap
dengan mencerdaskan umat. Dengan begitu persoalan-persoalan keumatan. “Jadi
mereka akan dapat membedakan mana prinsipnya, didalam berdakwah itu terus ada
yang benar dan mana yang sesat, serta bisa pengembangan dan sekaligus meningkatkan
menjalankan agama secara kaffah. “Maka, kualitas umat,” tegasnya.
aplikasikanlah bersama-sama taushiyah itu Mengenai prinsip dakwah yang kedua
dengan tindakan amal nyata,” tandasnya. – yakni penyebaran dan pemerataan, ujar
Menurut Mochammad Yunus, dakwah Pembina Indonesian Islamic Busines Forum
merupakan kewajiban bagi semua umat Mochammad Yunus (IIBF) Jatim ini, berdakwah itu harus bisa
Islam. Bahkan umat Islam itu esensinya Sekretaris Umum Ikatan Da’i Area Lokalisasi (IDIAL) Jatim. menjangkau pada seluruh lapisan dan
adalah dakwah. Bisa dikatakan profesi utama golongan masyarakat. Jumlah umat Islam
umat Islam itu adalah sebagai da’i. Baik itu 80,20 persen dari 250 juta penduduk
dakwah untuk dirinya sendiri, untuk istri dan (GUIB) Jatim ini, yang terpenting dalam Indonesia. Tentu ini merupakan tantangan
anak-anaknya, ataupun untuk lingkungan berdakwah adalah tiga hal; mengingatkan, tersendiri bagi dakwah kita. “Dengan
masyarakatnya. membimbing dan mengajak manusia untuk jumlah sebesar itu, tentu saja kita tidak bisa
Hal itu termaktub dalam surah an-Nahl berbuat kebaikan dalam segala hal. Tentu berdakwah sendiri. Untuk itulah, diperlukan
ayat 125; “Serulah (manusia) kepada jalan saja sesuai dengan ajaran Allah SWT dan langkah-angkah sinergi terhadap elemen-
Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran tuntunan Rasulullah SAW. Dan sebaliknya, elemen yang ada,” ujarnya.
yang baik dan bantahlah mereka dengan kita diwajibkan menjauhi apa-apa yang Oleh karenanya, simpul Pengawas
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, dilarangNya dan mewujudkan kebahagiaan ‘Hotline Pendidikan Surabaya’ ini, kita
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa di dunia dan akhirat. “Jadi dakwah itu memerlukan partisipasi dari berbagai
yang tersesat dari jalanNya dan Dialah tidak bisa ngawur atau seenaknya sendiri,” pihak. Untuk itulah perlu merapatkan
yang lebih mengetahui orang-orang yang tandasnya. barisan dan bersinergi dengan berbagai
mendapat petunjuk.” Sedangkan prinsip-prinsip dalam ormas-ormas Islam, para da’i, para ulama’,
Jadi intinya, lanjut pria kelahiran berdakwah, sambung Sekretaris Umum tokoh masyarakat dan para cendekiawan
Surabaya 7 Desember 1971 ini, kita diseru Ikatan Da’i Area Lokalisasi (IDIAL) Jatim ini, Muslim – yang semuanya mempunyai
untuk melakukan dakwah itu dengan cara seorang da’i harus memahami ilmu dakwah. tugas yang sama dalam berdakwah. “Untuk
yang bijaksana atau metode yang baik. Lalu Ini menjadi penting, agar dalam berdakwah itulah, dibutuhkan yang namanya jejaring
kalau mereka masih menolak dan ngotot, tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat. dakwah,” tandasnya.
maka kita boleh membantahnya dengan Dengan begitu akan miminimalisir adanya Intinya, kita perlu bersinergi membuat
bantahan yang baik pula. “Artinya kita boleh konflik dari sepak terjang dakwahnya. jejaring untuk membagi tugas agar dakwah
mengajaknya berdiskusi dan jangan sampai Prinsip-prinsip dakwah yang perlu kita lebih merata. Kalau tidak maka yang
terjadi debat kusir,” terangnya. dipahami, tutur pengurus ICMI Jatim terjadi banyak elemen pada masyarakat
Kenapa umat Islam diseru berdakwah bidang Pengkajian KeIslaman dan Pesantren kita yang tidak tersentuh dakwah, sehingga
dengan baik, tutur Sekretaris MUI Jatim ini, meliputi empat hal; prinsip kualitas, memunculkan kasus-kasus seperti sekarang
ini, karena umat Islam adalah umat yang penyebaran dan pemerataan, perinsip ini. “Jadi yang perlu kita perhatikan, adalah
terbaik. Sebagaimana hal itu tercantum partisipasi, serta prinsip dakwah bil hal. membuat perencanaan dakwah. Ini supaya
dalam surah Ali Imron ayat 110: “Kamu Dengan melaksankan empat prinsip inilah, dakwah kita itu tidak asal-asalan,” tegasnya.
adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk sehingga umat merasa diayomi, terbentengi Sedangkan tentang prinsip yang
manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan dan terproteksi dari ajaran-ajaran yang keempat, yakni dakwah bil hal, hen­
mencegah dari yang mungkar, dan beriman menyesatkan. daknya kita senantiasa memberikan
kepada Allah….” Tentang prinsip kualitas, maka harus keteladanan dalam segala hal. Bahkan ini
Jadi seorang da’i diseru untuk mengajak dilakukan peningkatan baik mengenai yang terpenting. Seorang da’i harus bisa
orang lain untuk berbuat kebajikan. kualitas keimanan, kualitas ketaqwaan, menjadi contoh keteladanan. Sebab tanpa
Disamping itu kita juga disuruh untuk kualitas kecerdasan, atau kualitas-kualitas berbicara orang sudah dapat mencontoh
mencegah dari mungkar atau kerusakan. lainnya. Dengan begitu akan ada progres perilakunya. “Kalau daiinya sudah
Caranya dengan memproteksi diri, keluarga, dalam dakwahnya. “Sehingga ketika bermasalah, tentu tanpa disadari umat
masyarakat dan bangsa ini dari keburukan berdakwah akan ada pencerahan. Dengan akan berperilaku yang menimbulkan
dan kemungkaran, kemudian mengajak materi-materi yang awalnya orang tidak tahu masalah juga,” pungkasnya.
mereka untuk beriman kepada Allah. menjadi mengerti,” paparnya. •Laporan: Suprianto, M. Tajuddin
Bagi Sekjen Gerakan Umat Islam Bersatu Di sisi lain, lanjut Sekretaris Eksekutif Nurcholis, Rasmanna Rahem (Surabaya).

MPA 354 / Maret 2016 11


Bahasa Dakwah yang Kreatif,
Variatif dan Inovatif
Terkait maraknya aliran sesat, Muhammad Akbar Ilham turut angkat bicara. Menurut Ketua Sub Seksi Kerohanian Islam (SSKI) SMA 5 Surabaya
ini, itu dikarenakan mereka terlalu cepat menyimpulkan informasi tanpa disaring dulu. Di sisi lain, karena keterbatasan SDM sehingga susah
untuk diajak bermusyawarah. “Mereka menutup diri karena ketidaktahuan mereka tentang ajaran Islam yang sebenarnya. Nah, minimnya
wawasan inilah yang membuat mereka meyakini apa saja yang datang dari kelompoknya,” ujarnya.

Di sisi lain, kata putra pasangan Suad


dan (almh.) Suminingsih ini, bisa
jadi itu berawal dari kekecewaan
kondisi pribadi yang dialami. Seperti keadaan
ekonominya yang tak kunjung membaik,
Di sisi lain, sambung pria kelahiran
Magetan 23 Maret 1995 ini, hendaknya para
da’i meningkatkan kualitas dakwahnya.
Dengan demikian ajaran Islam akan terkesan
serius untuk diaplikasikan dalam hidup
atau karena keadaan sosial-politik yang sehari-hari. “Jadi harus seimbang antara
kian rapuh. Banyak oknum-oknum pejabat muatan isi dengan selingan guyonanan,”
pemerintahan yang melakukan praktek- pintanya. “Meski guyonan diperlukan untuk
praktek korupsi. “Inilah yang membuat mengusir rasa penat, tapi jangan sampai
mereka frustasi latas mencari jalan keluar porsi guyona lebih banyak ketimbang materi
yang serba instan dan pragmatis,” ulasnya. mengajinya,” tandasnya.
Ketika kelompok-kelompok yang tak Namun demikian, mahasiswa yang juga
bertanggung jawab mendekatinya, tutur pria menjadi anggota BEM ini tak lantas menuduh
kelahiran Surabaya 28 Mei 1999 ini, mereka bahwa itu menjadi penyebab larinya orang-
dengan gampang terseret arus. Apalagi Muhammad Akbar Ilham orang ke dalam aliran sempalan. “Meski
dengan iming-iming janji yang memberikan Ketua Sub Seksi Kerohanian Islam (SSKI) SMA 5 Surabaya.
terkadang kurang menyentuh, tetapi secara
perubahan dengan segera. “Akhirnya mereka umum dakwah para da’i kita sudah baik,”
tertarik keyakinan yang dikemas dengan akunya jujur. “Sedangkan maraknya aliran
model baru,” urainya. menyimpang, itu lebih dikarenakan sulitnya
Sementara dakwah yang dilakukan oleh masyarakat untuk keluar dari problem-
para da’i kita, ungkap anak kedua dari dua problem ekonomi, sosial, politik dan
bersaudara ini, sesungguhnya sudah cukup akulturasi budaya,” simpulya.
baik. Hanya saja, para remaja seringkali Rasa sumpeg dan stress itulah yang
bingung ketika melihat perilakunya yang membuat masyarakat mencari solusi
kurang sesuai dengan yang didakwahkan. alternatif diluar ranah agama. Sebab agama
“Kenyataanya, apa yang dicontohkan oleh dirasa paling relevan dan realistis sebagai
para da’i tak sepenuhnya sesuai dengan yang jalan pemecahan. Sayangnya, dalam kondisi
diajarkan agama,” ungkapnya berterus terang. semacam itu tak ada da’i yang hadir di
Menurut anggota Tim Kebersihan sana. Lantas mereka mencari ke internet
Lingkungan ini, para da’i dan tokoh masya­ sumber-sumber yang sebetulnya belum
rakat harus memberikan teladan baik. Sebab terferivikasi. “Pilihan inilah yang akhirnya
kita semua bertanggung jawab atas perbaikan menjerumuskannya ke aliran sesat,” ujar anak
umat dan keberadaan bangsa tercinta ini Muhanif pasang Budiarto dan Jayatmi ini.
menjadi lebih baik. “Pada dasarnya bangsa ini Ketua Umum Unit Kegiatan Kerohanian Islam Anak kedua dari dua bersaudara ini
sangat religius, sebagaimana hal itu termaktub (UKKI) UNESA. menyarankan, agar para da’i lebih kreatif, variatif
pada sila pertama Pancasila,” simpulnya. dan inovatif dalam menyampaikan bahasa
Untuk membentuk religiusitas tersebut, untuk membentengi generasi dari ajaran dakwahnya. Sebab para da’i harus sanggup
kata penghobi voli dan bulutangkis ini, bisa menyimpang. “Kalau bekal ini benar-benar merangkul semua elemen masya­rakat. “Lha
dimulai dari diri sendiri meski dari hal yang sudah ditanamkan, maka tidak mudah mana mungkin akan sampai syiarnya kalau di
sederhana. Membuang sampah di tempat dicerai-beraikan oleh faham-faham sesat masyarakat pinggiran pedesaan memakai logika
yang benar, itu sudah merupakan dakwah bil tersebut,” tegasnya. dan intelektualitas yang tinggi,” kritiknya.
hal. Lalu merawat tanaman yang ada, tidak Untuk itulah Ketua Umum Unit Pria berperawakan kurus yang kini
mencoret-coret tembok, atau kegiatan kecil Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) UNESA tengah menekuni wirausaha ini berharap,
lainnya. “Ini adalah dakwah yang mengajak ini menyerukan, agar dunia akademik agar kita lebih meningkatkan diri untuk
perubahan perilaku ke akhlak yang lebih lebih berperan aktif untuk bersinergi dan menggali ilmu agama yang benar di tengah
baik,” ujar siswa berkacamata minus ini serius. mau merangkul semua organisasi yang kemajuan zaman yang merisaukan. “Godaan
Akhlak, kata Muhanif, menempati posisi ada dikampus. Tujuannya adalah untuk dan rintangan memang banyak. Tapi
sentral dalam ajaran Islam. Yang lainnya, menghalau segala bentuk upaya yang jangan jadikan itu sebagai hambatan dan
adalah aqidah. Kalau pendidikan agama mencederai agama. “Kita harus berani penghalang,” pesannya singkat.
bermuara pada kekuatan aqidah-akhlak, menghalangi adanya aktivitas-aktivitas yang •Laporan: M. Tajuddin Nurcholis
tentu akan menjadi dinding yang kokoh bisa melukai hati umat Islam, ” tegasnya. (Surabaya).

12 MPA 354 / Maret 2016


Inovasi Program Dakwah
Masjid Smart dan Simpan Pinjam Modal Usaha
Kita merasa cukup prihatin melihat penistaan agama dan tumbuhnya aliran-aliran sesat yang ada.
Secara internal, lantas muncul sebuah pertanyaan penting: adakah model dakwah kita selama ini ada yang salah?

B agi Sumarkan, M.Ag, kiranya tidak


ada kekeliruan dari cara atau model
dakwah selama ini. “Saya rasa sudah
benar. Isinya toh mengajak orang lain untuk
berbuat baik,” tuturnya bersahaja.
Melihat fenomena semacam itu, dirinya
hendak mengajak para da’i agar tidak pernah
berhenti berdakwah di berbagai tempat.
Ini agar umat Islam memiliki pemahaman
tentang keimanan dan keislaman secara
Namun Ketua Lembaga Dakwah PWNU benar. “Yang perlu untuk selalu diingat,
Jawa Timur ini mengakui, jika selama ini agar para da’i tak hanya berdakwah bil qoul
memang belum ada sasaran dakwah yang saja tapi juga berdakwah dengan bil hal,”
difokuskan kepada orang-orang yang terseret tandasnya.
kepada aliran-aliran yang menyimpang Dari sisi pendekatannya juga haruslah
ataupun sesat. “Mereka itu tempatnya kan beragam. Disamping melalui pendekatan
terpencar-pencar. Bisa saja mereka tersesat umum, juga melakukan dakwah secara
karena memperoleh masukan dari pemberi personal. Kita punya tetangga dan teman.
ajaran-ajaran yang kurang memahami agama Maka ajaklah mereka bicara tentang Islam
dengan sebenarnya,” kilahnya. yang benar. “Seperti pengajian-pengajian
Menurut dosen UIN Sunan Ampel rutin di masjid atau di musholla,” katanya
Surabaya ini, penyebab penyimpangan itu Sumarkan, M.Ag mencontohkan.
bisa dikarenakan banyak hal. Salah satunya Ketua Lembaga Dakwah PWNU Jawa Timur
Intinya, tutur Kepala Pusat Pengabdian
berupa pemahaman keagamaan yang rendah Masyarakat UIN Sunan Ampel ini, apa
yang berakibat pada keimanannya yang yang sudah berjalan tetap kita lestarikan.
sangat tipis. Iman mereka masih sebatas Juga dengan melakukan inovasi dakwah
percaya kepada Allah saja. Jadi belum sampai membuat mereka rela menjual semua aset yang hubungannya dengan dakwah bil hal.
pada keimanan terhadap Rasulullah SAW yang dimilikinya. “Sebab dakwah kita masih lebih banyak
sebagai wa khataman nabiyyin. “Itupun Yang tak disadarinya, bahwa di balik yang berbentuk ceramah daripada yang
masih diperparah lagi dengan doktrin para gerakan sosial itu ada gerakan yang terkait erat langsung berkenaan dengan hajat hidup
misionaris yang sengaja mengaburkan dengan keagamaan. Mereka punya konsep umat,” simpulnya.
keimanan mereka,” urainya. hijrah, yakni berpindah dari tempat penuh Untuk penguatan dakwah tersebut,
Di sisi lain, banyak diantara mereka kemaksiatan menuju tempat yang lebih baik. tutur HM. Abdul Choliq Idris, S.Ag, kita
yang terhipnotis dan terpesona dengan Itulah yang membuat mereka berangkat dengan perlu menengok masjid kembali. Sebab pada
program-program gerakan sosial. Mereka jiwa yang mantap. “Padahal pengetahuan masa Rasulullah SAW peran masjid cukup
terbuai dengan janji iming-iming berupa mereka tentang hijrah yang sebenarnya kan sentral. Pada saat itu fungsi masjid sebagai
lahan pertanian yang melimpah. Itulah yang masih kurang begitu dalam,” tengarainya. pembinaan mental-spiritual umat sangat

MPA 354 / Maret 2016 13


vital. “Kini hal itu justru tereduksi. Masih
banyak masjid yang jam bukanya lebih sedikit
ketimbang jam tutupnya. Kalau seperti ini,
bagaimana pembinaan umat bisa efektif,”
ujarnya bernada tanya.
Kabag Ibadah dan Dakwah Masjid
Al-Akbar Surabaya ini mengakui, masjid
dan mushalla memang banyak sekali telah
didirikan. Namun hal itu tak berbanding
lurus dengan kualitas pembinaan umat.
Kondisi tersebut diperparah dengan isi
dakwah yang dilakukan kurang membumi.
Materi yang disampaikan ibarat kaset. Selalu
diulang-ulang tanpa ada pemaknaan yang HM. Abdul Choliq Idris, S.Ag
kontekstual dengan kondisi umat. “Jangan Kabag Ibadah dan Dakwah Masjid Al-Akbar Surabaya.
heran jika ada jamaah yang mengeluh
karena tidak menemukan pencerahan di
masjid,” tukasnya. karena soal aqidah. “Jika aqidah kuat, tukas ayah dua anak ini mencontohkan.
Ustad Choliq – panggilan karibnya – seburuk apapun kondisi ekonomi yang Yang juga perlu dipahami, peran dan
mengingatkan, bahwa justru model dakwah dihadapi niscaya tidak akan terpengaruh,” fungsi masjid jangan hanya untuk kelompok
semacam itulah yang mengakibatkan tegas lelaki kelahiran Sidoarjo 6 Juli 1972 jamaah dewasa saja. Sangat penting inovasi
kondisi seperti sekarang ini. Aqidah umat ini meyakinkan. program dakwah yang menarik bagi
begitu rapuh. Tak heran jika banyak dari Melihat kondisi semacam itu, lanjutnya, segmentasi remaja dan anak-anak. Terutama
mereka tergelincir kepada faham-faham sudah saatnya bangsa ini menjadikan untuk membentengi aqidah mereka dari
yang di luar koridor agama. Bahkan yang masjid sebagai titik sentral peradaban bagi aliran-aliran sesat. Sebab secara moral
membelalakkan mata, justru aliran-aliran perbaikan umat. Maka salah satu langkah mereka telah dirusak melalui berbgai media.
menyimpang tersebut seakan tidak pernah yang perlu dilakukan, adalah mendekatkan “Kembalikanlah kaum muda ke masjid.
kering para pengikut dari berbagai latar masjid dengan umat. Tentu saja masjid Bikinlah program dakwah dengan kemasan
belakang sosial. harus mampu hadir dan memberikan yang menarik hati mereka,” tandas anggota
Uniknya, para pengikutnya justru rela manfaat kepada para jamaahnya. “Semisal Bidang Pembinaan Organisasi Dewan Masjid
menjual aset ekonomi pribadi yang dimiliki. menggalakkan pemberdayaan ekonomi Indonesia Provinsi Jawa Timur ini.
Meskipun terkadang karena faktor ekonomi, berbasis masjid. Membuat Masjid Mart, atau •Laporan: Muhammad Hisyam,
tetapi pintu masuk aliran sesat yang utama simpan pinjam modal usaha bagi jamaah,” Fery Aria Santi (Surabaya).

14 MPA 354 / Maret 2016


LENSA KHUSUS

Workshop Penguatan dan Pemberdayaan


Pembina Pramuka se-Jawa Timur
Ekstra pramuka dalam pelaksanaan kurikulum 2013 mendapatkan tempat tersendiri.
Karena kegiatan ini diyakini dapat membantu tercapainya pembentukan karakter pada diri siswa.

Di dalamnya terkandung
penga­­­jaran dan pembiasaan
akan religiusitas, keber­
samaan, kego­tong­royongan, juga cinta
Tanah Air. Oleh karenanya, setiap
anak dari pengaruh negatif dari
luar maupun dari dalam sendiri,”
ungkapnya.
Selain itu, Mantan Kepala Bidang
Pendidikan Madrasah Kanwil Kemen­
madrasah atau sekolah diwajibkan terian Agama Provinsi Jawa Timur
untuk menyelenggarakan kegiatan ini mengung­ kapkan bahwa, asbabul
kepanduan ini. wurud adanya kam­ panye revolusi
Sebagai bagian ikut menyukseskan mental adalah hilangnya inte­ gritas,
kegiatan yang sangat penting tersebut, menurunnya etos kerja dan hilang­
Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil nya kegotongroyongan. “Dan ketiga
Kementerian Agama Provinsi Jawa hal ini dapat dijawab oleh pendidikan
Timur melalui Seksi Kesiswaan pramuk,” ujarnya.
menin­ daklanjutinya dengan mengadakan Oleh karenanya, lanjut mantan Kepala Untuk itulah, penyelenggaraan workshop
Workshop Penguatan dan Pemberdayaan MAN Lamongan ini menyampaikan, bahwa tersebut sangatlah tepat. Sebab dengan
Pembina Pramuka MI/MTs/MA se-Jawa workshop ini mempunyai maksud agar adanya workshop ini, akan memberikan
Timur. Sebanyak 150 pembina pramuka para pembina pramuka memiliki persepsi kesempatan bagi pembina pramuka mulai
mengikuti dengan seksama acara yang digelar yang sama dalam melakukan pembinaan di dari ujung Timur Banyuwangi hingga ujung
di Hotel Premier Inn Sidoarjo pada tanggal madrasah dan guna menambah wawasan Barat Pacitan untuk sharing, sehingga seiring
10 hingga12 Pebruari 2016. akan pentingnya pendidikan pramuka dan serirama demi pendidikan pramuka di
Saat memberikan sambutannya, Kepala dalam konteks kurikulum 2013. “Juga untuk madrasah tercinta.
Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil membekali pembina pramuka dalam rangka Selanjutnya, selama 3 hari peserta men­
Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur menyusun silabus, metodologi pembelajaran dapatkan teori sekaligus praktek bagaimana
Drs. H. Supandi, M.Ag. mengungkapkan, dan evaluasi terhadap kegiatan ekstra mengelola kepramukaan di madrasah. Mulai
bahwa pendidikan di madrasah tidaklah pramuka,” ujarnya. dari materi tentang kebijakan-kebijakan
kalah dengan pendidikan yang ada di sekolah Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah kepramukaan dari Kwarda Prov. Jawa Timur
– bahkan semakin gemilang dari hari ke Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, dan Kwarnas hingga bagaimana menyusun
hari. Kedatangan kakak-kakak pembina ini Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag, yang silabus dan mengadakan evaluasi. Tak
merupakan bagian dari mempersiapkan memberikan sambutan sekaligus membuka lupa permainan-permainan dan nyanyian-
anak-anak madrasah yang gemilang tersebut. acara mengungkapkan keoptimisannya. nyanyian khas pramuka juga ditransferkan
“Kegiatan pramuka ini luar biasa. Dan Dengan adanya ekstra kepramukaan, berarti untuk dapat diimplementasikan di lembaga
kegiatan yang hingga saat ini tidak terjadi madrasah mempunyai benteng rangkap, masing-masing. Nara sumberpun didatangkan
kemuskilan adalah ekstra pramuka,” tegasnya selain nilai-nilai agama. “InsyaAllah ma­ dari level Jawa Timur hingga Nasional yang
diikuti tepuk tangan meriah hadirin. drasah akan bisa membentengi anak- bersemangat memberikan materi. •Hisyam

MPA 354 / Maret 2016 15


LENSA khusus

PDCI, Baju Baru Program Akselerasi


Ada suasana yang berbeda di MAN 2 Probolinggo pada Akhir Januari lalu. Sebab, di madrasah yang beralamat
di Jl. Soekarno-Hatta No. 255 ini tengah dilangsungkan Rapat Kordinasi Kepala Madrasah dan Pengelola
Program Akselerasi-Peserta Didik Cerdas Istimewa (PDCI) Madrasah Aliyah Se-Jawa Timur.

“I ni merupakan langkah strategis


dalam rangka meningkatkan kualitas
madrasah selama ini,” Drs. H. Slamet
Riyadi. “Dan target utamamya adalah
untuk lebih memasyarakatkan madrasah
ini, penyelesaian pendidikan dapat ditempuh
dengan jangka waktu yang lebih singkat
dibandingkan dengan program seperti
biasanya. Artinya peserta didik kelompok
ini dapat menyelesaikan pendidikan di MA
agar menjadi lembaga pendidikan berkelas dalam waktu 2 tahun.
dan pilihan utama masyarakat Indonesia,” Namun dengan adanya Permendikbud
imbuh Ketua PDCI MA Jawa Timur ini Nomor 158 tahun 2014 tentang Penye­
menandaskan. lenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS),
Sementara itu, acara yang dipusatkan program akselerasi ditutup. Dan berdasarkan
di Auditorium Mandapro ini dihadiri oleh Pemendikbud inilah muncullah program
70 peserta dari 25 Madrasah Aliyah se-Jawa Peserta Didik Cerdas Istimewa (PDCI)
Timur. Selain itu, dalam acara yang dibuka dengan sistem SKS sebagai pengganti pro­
secara langsung oleh Kakanwil Kemenag Prov. gram akselerasi.
Jatim, Drs. H. Mahfudh Shodar dihadiri pula Drs. H. Mahfudh Shodar Sementara itu, Syaiful Anwar, MPd
Kakankemenag Kota Probolinggo, Kasubbag Kakanwil Kemenag Prov. Jatim.
mengatakan bahwa pihaknya tidak terlalu
TU Kankemenag Kota Probolinggo, dan Kasi kaget dengan perubahan ini. Sebab pergantian
Kuriulum Kanwil Kemenag Prov. Jatim. ini tak mengurangi esensi program akselerasi
Dalam sambutannya, Drs. H. Mahfudh nasional tak lepas dari kiprah mereka. “Saya selama ini. “Ibaratnya hanya berganti baju
Shodar berharap agar dalam lima tahun ingin capaian program akselerasi ini juga bisa saja, isinya tidak jauh berubah,” ujar Kepala
ke depan, madrasah mampu menjawab ditularkan kepada madrasah lain,” ucapnya MAN 2 Kota Probolinggo ini.
tantangan yang ada. Menurutnya mindset penuh harap. Lantaran itulah, sebagai salah satu
madrasah harus berubah dari yang serba Penyelenggaraan program akselerasi penyelenggara program akselerasi tingkat
tradisional dan berjalan apa adanya, menjadi sendiri merupakan salah satu implementasi MA di Jatim, dirinya jauh hari sudah
yang lebih moderat, energik dan mengikuti dari Undang-undang No. 20 tahun 2003 mem­persiapan secara matang terkait laya­
trend yang ada. “Dan itu sudah ditunjukkan tentang Sistem Pendidikan Nasional. nan kepada siswa memiliki kemampuan
secara nyata oleh program akselerasi di Dalam pasal 5 ayat 4 disebutkan bahwa akademik yang tinggi. Diharapkan mereka
madrasah selama ini,” tukasnya bangga. warga negara yang memiliki kercerdasan nantinya bisa menyelesaikan program pendi­
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya dan bakat istimewa berhak memperoleh dikan dengan lebih cepat dengan sistem SKS.
prestasi yang ditorehkan para siswa program pendidikan khusus. “Di sini, kelas Cerdas Istimewa ditempuh
akselerasi di berbagai level kejuaraan. Jadi, program akselerasi merupakan empat bulan dalam satu semesternya dengan
Bahkan keberhasilan Jawa Timur dalam program pelayanan pendidikan peserta didik durasi selama dua tahun. Adapun jurusan
mempertahankan Juara Umum di ajang yang memiliki potensi cerdas istimewa serta yang disediakan adalah Ilmu Pengetahuan
Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat berbakat istimewa (CI/BI). Dalam program Alam (IPA),” pungkasnya. •Pri

16 MPA 354 / Maret 2016


enterpreneur

Wahyu, Jebolan Unesa


yang Jadi Juragan Tas
Wahyu Adji Setiawan, nama lengkapnya. Memulai bisnisnya sejak saat di bangku SMP.
Berbagai jenis usaha pernah dicoba oleh pria kelahiran 10 Maret di Kebumen, Jawa Tengah ini.

S eperti berjualan kaus, pecel, crepe,


bando, bahkan jepit rambut. Melalui
perjalanan panjang bisnisnya dalam
rangkaian kegagalan, akhirnya Wahyu sampai
pada kesimpulan, bahwa usaha di bidang tas -
Jika tidak, perusahaan tersebut menuntut
Wahyu menbayar denda senilai Rp. 7 miliar.
”Saya shock. Saya akhirnya menarik semua
produk saya dari Singapura”, ungkapnya.
Menurut Wahyu, total kerugian yang harus
lah yang dipandang paling menjanjikan. ditanggungnya saat itu mencapai sekitar
Saat di SMP dan berlanjut di SMA, Rp.700 jutaan. Untuk menutup kerugian
Wahyu sudah berjualan kaus salah satu itu, Wahyu menjual semua produk tas-nya
brand dari Jogyakarta. Kemudian beralih ke kembali kedalam negeri.
produk Bandung. Ketika kuliah di Jurusan Belajar dari pengalaman itu, Wahyu lantas
Manajemen UNESA, Wahyu ditawari oleh mencari nama yang belum pernah dipatenkan.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk Akhirnya, muncullah merek EVRAWOOD,
membuka usahanya di koperasi. ”Macam- sering protes soal ukuran dan meminta ukuran yang berarti ’every victory requires actions with
macam (barang) yang saya jual di koperasi harus persis dengan badan mereka. ”Saya optimism of our dreams’ (jika kita mempunyai
BEM. Saya kulakan di Pasar Turi. Saya malah (harus berfungsi seperti) jadi penjahit mimpi, benar-benar harus dijalani). “Nama
berjualan sticker, baju, casing HP, bahkan karena harus mengukur satu persatu badan itu saya patenkan pada 2010. Sampai sekarang
bando dan jepit rambut”, katanya. Tetapi mereka”, tambahnya, lalu tertawa. total produksi EVRAWOOD mencapai
usahanya kandas, karena sebagian dananya Menurut bapak satu anak ini, bisnis tas sekitar 1.500 –an perbulan. Dari angka itu,
katut terserap untuk kebutuhan pribadi, lebih sederhana karena ukurannya sama. 70 persen menyasar pasar ekspor, sedangkan
sehingga tidak sanggup mengembalikan Pesanan tas, terbanyak kali pertama yang sisanya untuk pasar domestik. Export –
modal usahanya pada saat diperlukan. diperoleh sebanyak 400 buah. Pesanan marketnya, selain Singapura, juga sudah
”Saya juga pernah membuat (bisnis) tour itu, harus selesai dalam jangka waktu 2 merambah Belanda, Jerman, Italia, Swedia,
& travel, tetapi juga gagal. Lalu, beralih ke minggu. ”Saya bingung harus cari perajin Inggris, Malaysia, dan Jepang. Sedangkan, di
jualan pakaian. Awalnya, berjualan satuan dimana. Akhirnya bertemu perajin dari dalam negeri, mayoritas penjualan dilakukan
tetapi (juga) mulai ikut tender jika ada Tanggulangin.”, tambahnya. Sejak saat itu, secara online. “Secara offline, kami sudah
acara kemahasiswaan”, ungkap ayah Almira Wahyu menutup semua pintu bisnisnya dan bekerjasama dengan Sogo maupun Grand
Gina Nadjani ini. Satu saat, Wahyu pernah berfokus ke usaha tas. ”Saya menekuni bisnis Palace”, tuturnya.
mengalami kesulitan juga, ketika mendapat tas pada 2009 dengan merek Ortiz. Waktu Kini, Wahyu sudah punya pusat usahanya
pesanan kaus yang jumlahnya cukup besar itu saya berhasil menjadi wirausaha binaan sendiri, dengan sejumlah karyawan. Dan
dari kampus, yaitu 1000 potong kaus. salah satu perusahaan BUMN”, jelasnya. konsisten menggunakan bahan baku lokal
Masalahnya, pihak kampus hanya sanggup Melalui jaringan itu, Wahyu berkesempatan dengan tetap mengedepankan kualitas.
memberikan uang muka sebesar 20 persen mengikuti pameran di Singapura. Waktu Menu­ rutnya, kedepan pasar tas fashion
saja dari total harga yang harus dibayar. itu, tas yang dijualnya sempat tidak laku untuk kalangan menengah di Indonesia
Sedangkan produsen kaus langganannya mungkin karena dinilai harganya terlalu justru akan terus tumbuh. Oleh karena itu,
meminta down-payment nya (DP) minimal murah oleh masyarakat Singapura. ”Gaji sekitar 60 persen produk EVRAWOOD akan
50 persennya. ”(Padahal) Saya tidak punya mereka kan tinggi, sedangkan harga tas saya didistribusikan untuk pasar domestik dengan
uang sama sekali (saat itu). Jadi saya (harus terlalu murah bagi mereka. Jadi, mereka penyesuaian harga seperlunya.
ber) negosiasi (dengan pihak produsen) untuk pikir kualitasnya pasti jelek. Lalu, saya coba Hal yang menarik dari perjalanan bisnis
menjadikan KTP (kartu tanda penduduk naikkan harga. Eeh, malah laku keras”, Wahyu, antara lain adalah, niat serta tekad
saya) sebagai jaminan (dan bersyukur dapat kenangnya. Dan ternyata, dampak pameran yang kuat dan konsisten (walau beberapa
diterima), ungkapnya. cukup positif dengan sejumlah permintaan kali gagal), ulet serta berani mencoba dan
Saat tidak mendapat tender, Wahyu pesanan dari Singapura. pantang menyerah (sampai menemukan
memakai strategi promosi ’all-in-one’. ”Misal­ Untuk mengembangkan usaha bisnisnya core bisnis yang kecil resikonya yaitu tas),
nya, bila ada mahasiswa yang memesan dan sekaligus memenuhi permintaan pesa­ pandai memanfaatkan peluang (dengan
kaus untuk acara kemasiswaan, saya iming- nan disana, Wahyu mengadakan kerjasama menjadi mitra binaan BUMN, serta ikut
imingi hadiah sertifikat. Mereka jadi tertarik”, dengan salah satu distributor terpercaya pameran dan mengembangkan jaringan ke
katanya. Dalam perkembangannya, Wahyu dari Singapura. Melalui kerjasama ini, usaha luar-negeri), berani menghadapi tantangan
mulai melirik ke bisnis lain yang dianggap lebih ekspor tas-nya dapat berjalan cukup lancar. dan berkompetisi dengan produk-produk
simpel bila dibandingkan dengan usaha kaus. ”Tetapi, saat pengiriman ketiga, masalah luar (termasuk mematenkan merek tasnya,
”Awalnya, ketika mendapat pesanan dari dosen (mulai) muncul. Ternyata, merek (tas) dengan tetap menjaga kualitas walaupun
untuk membuat tas, (langsung) saya iyakan Ortiz sudah dipatenkan oleh produsen tas dengan bahan baku lokal). Dan bila Anda
saja. Ternyata, (usaha) tas lebih menyenangkan dari Spanyol. Saya benar-benar tidak tahu tertarik untuk mencoba atau berkolaborasi?.
daripada baju atau kaus”, kata suami Icha bahwa harus mematenkan merek seperti Maka segera mulai saja!.
Artyas Annariswati ini. Mengapa?, karena saat itu”, jelasnya. Wahyu pun, harus menarik •diolah dari ekonomi bisnis start-up
berbisnis kaus, baju, maupun jaket, pemesan semua produknya dalam waktu 2 bulan. sk-jp des 2015 dan sumber lain) ; Ahar

MPA 354 / Maret 2016 17


INSPIRASI

MTsN PRIGEN PASURUAN

Metode Menghafal ‘One Child One Ayat’


Laiknya sebuah pesantren, alunan al-Qur’an siswa-siswi MTsN Prigen Pasuruan itu terdengar dari setiap penjuru
madrasah. Saban hari mereka melantunkan irama kitab suci. Tak saja di mushallah, ruang kelas, atau ruang guru
semata. Bahkan taman madrasah hingga kantinpun tak luput dari suasana anak-anak mengaji.

S etiap pagi seluruh siswa madrasah yang


beralamat di Jl. Trawas Lumbangrejo
ini mengaji secara massal di halaman
madrasah. Tiga orang pembimbing secara
rutin mendampingi mereka untuk membaca
sehingga banyak siswa yang memburu guru
pendamping al-Qur’an dimanapun berada.
Bahkan ruang kantinpun mereka manfaatkan
untuk setor hafalan. “Tak mengherankan jika
target hafalan Juz ‘Amma yang seharusnya
surat-surat dalam Juz ‘Amma selama 15 menit ditempuh dalam tiga tahun, banyak yang
‘bil ghaib’ alias hafalan. menyelesaikannya ketika masih duduk di
Gema suara kalamullah inilah, yang kelas VII,” paparnya.
menjadikan suasana madrasah begitu teduh Pihak madrasah juga memberi kebebasan
dan syahdu. Seiring dengan semilir angin siswa untuk men’tashhih’kan hafalannya ke
pagi yang menggerakkan dedaunan pohon para hafidz-hafidzah di sekitar madrasah.
perdu yang tumbuh subur di halaman Hasilnya cukup positif. Bacaan tajwid dan
madrasah. Itupun berpadu dengan alunan fashahah para siswa makin terjaga dengan
al-Qur’an dari ruang guru yang turut mengaji baik. “Kuantitas hafalan tentu tak boleh
bersama para karyawan. Firmansyah, M.Pd, MA mengabaikan kualitas bacaaanya,” tandasnya.
Lantunan al-Qur’an itu, saban hari juga Kepala MTsN Prigen Lantaran input siswa di madrasah
terjadi di selah-selah jam pembelajaran. cukup beragam, bagi mereka yang memiliki
Banyak siswa-siswi tampak menghafal ayat keterbatasan dalam baca tulis al-Qur’an,
demi ayat secara berulang-ulang. Ada pula sebelum siswa menyetorkan hafalan, diguna­ disediakanlah Bengkel al-Qur’an –
yang duduk berkelompok di bawah pohon kanlah metode ‘One Child One Ayat’. Para sebelum diwajibkan menghafal. “Ini untuk
untuk saling menyimak hafalan satu sama siswa membaca surat secara bergiliran. menstandarkan kemampuan baca al-Qur’an
lain. Begitu riang penuh semangat mereka Satu anak membaca satu ayat, lalu siswa siswa. Ini demi mensukseskan program al-
menghafal ayat-ayat suci tersebut. lain membaca ayat berikutnya. “Ini Qur’anisasi,” tutur alumnus Program Magister
Menurut Nuril Mujizah, S.Ag, MA, hal itu merupakan metode yang paling digemari Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terjadi setelah diterapkannya metode Talaqqi para siswa,” ungkapnya. ini menerangkan.
– sang guru membaca lalu murid menirukan. Disamping Flash Number Card, ada Program al-Qur’anisasi di madrasah yang
Cara ini dapat diulang berkali-kali. Baik pula kaset dan rekaman tilawah untuk memiliki 13 rombel dan 310 siswa tersebut,
dengan cara menirukan guru langsung, atau memberikan variasi bacaan. Juga termasuk sudah dicanangkan sejak tahun 2012 silam.
bergantian dengan siswa lain yang ditunjuk. al-Auraq al-Mumazzaq, yakni potongan- Untuk itulah Firmansyah, M.Pd, MA ingin
Selain itu, juga ada taktik ‘tebak ayat’ dengan potongan kertas yang bertuliskan ayat. mengeterapkan boarding school. “Ke depan
menggunakan media Flash Number Card. Lantas secara berkelompok mereka diminta kami ingin punya gedung ma’had. Ini agar
“Jadi.. siswa membacakan bunyi ayat sesuai menempelkan secara urut potongan ayat program al-Qur’anisasi bisa berjalan lebih
dengan nomor ayat yang ditunjukkan,” tukas acak di papan tulis atau kertas besar. “Ini efektif,” tegasnya. “Dengan adanya ma’had,
Ketua Program Tahfidzul Qur’an MTsN untuk menepis anggapan kalau menghafal itu para siswa tak hanya sanggup menghafal
Prigen ini menjelaskan. “Ini digunakan sulit,” tandas Bu Nur – panggilan karibnya. dengan lebih cepat. Mereka bahkan bisa
untuk mengukur kekuatan dan ketepatan Dalam seminggu, setiap siswa diberikan mengusai dua bahasa asing, serta mahir
hafalan siswa,” tambahnya. dua jam pelajaran untuk setor hafalan. membaca kitab kuning,” ungkap Kepala
Sedangkan untuk mengecek bacaan Lantaran waktu tersebut dirasa kurang cukup, MTsN Prigen ini optimistis. •Pri

18 MPA 354 / Maret 2016


CAHAYA HATI

G huluw
Suatu saat Anas bin Malik Ra, menangkap pembicaraan 3 orang lelaki yang sowan ke rumah isteri-isteri
Nabi Muhammad Saw. Mereka ingin mengetahui bagaimana ibadah Sang Nabi Saw yang digelari Al-Amin itu.

L antas mengajukan sejumlah pertanyaan


kepada isteri Beliau. Dari jawaban dan
penjelasan yang disampaikan isteri
Beliau Saw, mereka merasa mendapatkan
jawaban yang sangat menakjubkan. Bahwa
bahkan melebihi amalan Beliau Saw. Salat
malam atau qiyamul-lail / tahajjud, adalah
sunnah yang sangat dianjurkan. Karena akan
menghantarkan pengamalnya ketempat yang
terpuji / maqaaman mahmudaa (QS.17 :
konflik. Oleh karena itu, kita dilarang keras
membangun sikap berlebihan utamanya
dalam beragama. ”Mengharamkan yang
telah dihalalkan, dan melampaui batas”
(QS. al-Maaidah [5] : 87).
Rasulullah Saw yang (oleh Allah Swt 79). Juga akan menurunkan perkataan yang Ulama mengatakan, sikap yang ekstrim
dinyatakan) sudah diampuni dosa-dosanya berat / qaulan tsaqiilaa serta menguatkan dan berlebih-lebihan itu dengan ”ghuluw”.
itu, tapi tenyata masih amat sangat giat jiwa spiritualitas dan bacaannya yang lebih Sikap ghuluw itu dapat tumbuh dalam perkara
beribadah. Mendengar jawaban itu, ketiga membekas / hiya asyaddu wath-an wa aqwamu kedu­niawian (ipoleksosbud) maupun dalam
lelaki itupun merasa bahwa segala amalannya qiila (QS.73 : 5-6). Tetapi bila dilaksanakan sikap keberagamaan (berakidah, beribadah,
selama ini serasa tidak ada apa-apanya bila terus menerus tanpa tidur/istirahat, maka berakhlaq, baik karena ifradh/berlebih-
dibandingkan dengan amalan Sang Nabi Saw. yang demikian itu bertentangan dengan yang lebihan maupun tafridh/mengurang-ngu­
”Apa artinya amalan kita dibandingkan dicontohkan Rasul Saw. Puasa, adalah juga rangi), dan keduanya dilarang (Prof.Ahmad
dengan amalan Nabi Muhammad Saw, amalan yang dicontohkan Beliau Saw. Ada Satori Ismail, dan Fahmi Salim MA). Contoh
padahal Allah Swt telah mengampuni dosa- yang wajib dan ada juga yang disunnahkan. yang gampang diingat terkait sikap ghuluw
dosa beliau yang telah lalu dan yang akan Tetapi bila dilaksanakan sepanjang masa dalam beribadah, dapat disimak pada proses
datang?” , begitu ungkap mereka seperti yang dan tanpa pernah berbuka, maka amalan berwudhu. ”Dalam suatu riwayat yang
direkam oleh Anas. Kemudian, muncul azam itu bertentangan dengan apa yang telah disampaikan oleh Ibnu Majah, Rasulullah
(tekad) mereka untuk memperbaiki diri diteladankan Rasul Saw. Ada waktu dan Saw melihat Sa’ad menggunakan air secara
secara total. Bahkan mereka berniat untuk ketentuannya (QS.2 : 183 – 187). Demikian berlebih-lebihan untuk berwudhu. Nabi
berbuat lebih baik (yang menurut ukuran juga dengan pernikahan. Ada syarat dan Saw lalu menegur dia, ’Kenapa kamu boros
orang awam) hingga diluar batas kewajaran rukunnya serta ketentuan rinci yang terkait memakai air?’. Sa’ad kembali bertanya kepada
demi menebus rasa malu mendengar betapa (QS.4 : 1-4). Dan nikah itu adalah sunnah Nabi Saw, ’Apakah untuk perkara wudhu-pun
hebatnya ibadah Rasulullah Saw itu. Rasul Saw (An-nikaahu sunnatii . . . faman tidak boleh boros?’. Beliau Saw-pun menjawab,
Salah seorang dari mereka berkata, ”Aku raghiba an sunnatii falaisa minnii /Al-Hadis). ’Ya, tidak boleh boros meskipun kamu
akan shalat malam selamanya”. Lantas orang Semangat berlebihan dalam beribadah berwudhu di sungai yang mengalir”.
kedua mengatakan, ”Aku akan berpuasa dapat mendorong seseorang jatuh dalam Walaupun banyak dalil yang melarang
sepanjang masa dan tidak akan penah perbuatan seperti yang pernah dilakukan perilaku ghuluw kata Prof. Ali Mustafa
berbuka”. Kemudian giliran orang ketiga yang para ahli kitab sebelumnya. ”Katakanlah : Ya’kub, tetapi nyatanya sikap ini terus saja
menyatakan, ”Aku akan menjauhi perempuan ’Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih- berkembang hingga saat ini. Salah satunya
dan tidak akan menikah selamanya”. Ternyata lebihan (melampaui batas) dengan cara dapat dilihat dari tumbuh suburnya paham-
kemudian, pernyataan mereka didengar oleh tidak benar dalam agamamu (laa taghluu fii paham ekstrim dalam beragama. Munculnya
Rasulullah Saw. Lantas beliau Saw bertanya diinikum). Dan janganlah kamu mengikuti ISIS yang ganas dan biadab (yang pakai
kepada mereka bertiga, ”Apakah kalian yang hawa nafsu orang-orang yang telah sesat label Islam walau sangat bertentangan dan
mengatakan demikian dan demikian (yang dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) tidak mencerminkan Islam sama sekali),
dimaksud adalah 3 pernyataan mereka diatas dan mereka telah menyesatkan kebanyakan Gafatar (yang punya nabi dan ajaran sendiri
yaitu tentang shalat, puasa, dan menikahi (manusia) dan mereka telah sesat dari jalan walau semula mungkin beragama Islam),
perempuan, pen.)?”. ”Benar Yaa Rasulullah”, yang lurus”, (QS. [5] : 77). serta terakhir munculnya nabi palsu Isa
jawab mereka. Lantas Rasulullah Saw Kita seharusnya menjadi lebih paham. Habibullah dari Jombang, dan maraknya
menegaskan, ”Demi Allah, sesungguhnya aku Mengamalkan perintah Alah Swt dan propaganda LGBT. Adalah sederetan contoh
lebih takut kepada Allah Swt dan lebih bertaqwa sunnah Rasul Saw, tidaklah cukup dengan kasus dari sikap ghuluw itu. Sungguh ghuluw
daripada kalian, tetapi aku (juga) berpuasa semangat yang membara saja, tetapi harus dapat menjadikan rusak dan merusakkan
dan berbuka, shalat dan tidur, serta menikahi diikuti dengan ilmu pengetahuan tentang bagi yang bersangkutan dan lingkungannya.
perempuan. Barangsiapa yang membenci perihalnya. Tanpa ilmu pengetahuan, Sebagaimana pesan Rasul Saw kepada
sunnahku, maka dia bukan termasuk maka semangat berlebihan hanya akan para sahabatnya, ”Wahai sekalian manusia,
golonganku”, (HR. Bukhari dan Muslim). menjadi debu yang sia-sia. Bahkan akan jauhilah sikap ghuluw dalam agama.
Riwayat diatas, mengisyaratkan bahwa menjadi mudharat, bukan hanya bagi Sesungguhnya perkara yang membinasakan
ketiga orang itu adalah orang-orang yang pelakunya tetapi juga bagi orang-orang umat sebelum kalian,adalah sikap ghuluw
memiliki gairah dalam beribadah. Mereka disekitarnya. Lebih dari itu, bila dengan dalam agama” (HR.Nasai, Ibnu Majah,
bersemangat untuk selalu menambah sikap berlebihan itu lalu memandang salah Ahmad, dan Hakim).
amalan ibadahnya. Sangking semangatnya, kepada orang lain yang tidak sepaham, •diolah dari dialog jumat
sampai-sampai ingin menyamai Rasulnya maka itu berarti sudah menebar potensi republika 220116) ; Ahar

MPA 354 / Maret 2016 19


Ancaman Aqidah
Oleh : Drs. H. Athor Subroto, M. Si

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga
(di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung (QS. Ali Imran [4]: 200)

M enurut Al Qur’an dan Tafsir


Departemen Agama Republik
Indonesia Jilid 2, Juz 4, 5, dan 6,
pada halaman 101, ayat tersebut ditutup
dengan anjuran agar orang beriman
dari kita, sehingga kemenangan berada di
fihak mereka.
Diterangkan, hendaklah orang mukmin
selalu bersiap siaga dengan segala macam
cara dan upaya. Berjihad menghadapi
-sabar dan tabah melakukan segala kemungkinan-kemungkinan yang akan
macam perintah Allah. Mengatasi semua mengurangi kewibawaan dan kemurnian
gangguan dan cobaan, menghindari serta keagungan agama Islam. Dan sebagai
segala larangan-Nya, terutama bersabar sari-patinya orang Islam dianjurkan agar
dan tabah menghadapi lawan-lawan dan benar-benar bertakwa kepada Allah dengan
musuh agama. Jangan sampai musuh- sebenar-benar takwa di mana saja mereka
musuh agama itu lebih sabar dan tabah berada. Karena, dengan bekal takwa itulah
segala sesuatu dapat dilaksanakan dengan
baik, diberkahi, dan diridai oleh Allah Swt.
(Al Qur’an dan Tafsir Departemen Agama RI
Jilid 2, Juz 4, 5, 6, hal 101)
Dalam agama, akidah sangatlah penting.
Ibarat bangunan, akidah merupakan fondasi
yang mempengaruhi kokohnya seluruh
bangu­nan. Apabila fondasi kuat, bangunan
akan berdiri dengan kokohnya. Sebaliknya,
bila fondasi ringkih, tidak kokoh, maka
ringkihkan bangunan itu.
Tidak jauh berbeda, ketika seseorang
memiliki akidah yang kuat, maka Insya
Allah kuatlah agamanya. Begitu pula
sebaliknya, lemahlah agama seseorang
kalau aqidahnya lemah.
Saat di Makkah, Rasulullah Saw diutus
untuk menyampaikan akidah, rentang
waktunya lebih lama dibandingkan menyam­
paikan ibadah, yakni 13 tahun. Sedangkan
saat di Madinah untuk menyampaikan
ibadah, waktunya hanya sepuluh tahun.
Akidah bisa membuat orang selamat
di dunia dan akhirat. Di dunia, seseorang
yang memiliki akidah yang menyimpang,
akan membuat umat maupun pemerintah
menjadi marah. Lebih-lebih akibat pada
dirinya sendiri, akan penuh penderitaan
dan kesengsaraan. Jika di dunia saja susah
begitu, apalagi nanti di akhirat, lebih susah
lagi dan merugi.

20 MPA 354 / Maret 2016


Allah Swt berfirman: pengetahuan datang kepadamu, maka Allah
tidak lagi menjadi pelindung dan penolong
Dalam agama, akidah bagimu (QS. Al Baqarah [2]: 120).
sangatlah penting. Faktor lain yang bisa merusak akidah
Ibarat bangunan, akidah adalah sosial. Ketika di masyarakat terjadi
bentrokan hingga menimbulkan teror, maka
Barangsiapa mencari agama selain merupakan fondasi yang orang akan mencari perlindungan pada
agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan orang atau kelompok yang dianggap bisa
diterima (agama itu) daripadanya, dan dia mempengaruhi kokohnya memberikan keamanan dan kenyamanan.
di akhirat termasuk orang-orang yang rugi) seluruh bangu­nan. Apabila Namun yang berbahaya, jika orang/
QS. Ali Imran [4]: 85) kelompok yang dimintai perlindungan itu
fondasi kuat, bangunan akan berasal dari kelompok non muslim. Dalam
Hendaknya lebih berhati-hati memilih kondisi seperti itu, akidah seseorang  bisa
dan mengikuti agama atau aliran di negeri berdiri dengan kokohnya. terpengaruh.
yang rentan ini. Kalau salah pilih, bisa Dari semua faktor itu, yang paling penting
berakibat fatal. Aqidahnya rusak, dunianya Sebaliknya, bila fondasi adalah faktor orang tua. Dalam sebuah hadis.
juga amburadul. Contoh pengikut Gafatar, ringkih, tidak kokoh, maka Rasulullah SAW bersabda:
Gerakan Fajar Nusantara. Mereka kena bujuk
rayu oleh sekelompok orang (yang tidak ringkihkan bangunan itu.
bertanggung jawab). Menjual rumah dan
sawah ladangnya –pindah ke Kalimantan.
Menebang hutan, membangun rumah untuk
mengais kehidupan yang lebih bebas dan
makmur. Ternyata, bukan kemakmuran Setiap anak dilahirkan dalam keadaan
dan kebebasan yang diperoleh, melainkan -membangun ekonomi yang kuat, sehingga fitrah. Lalu kedua orang tuanyalah yg
kehancuran dan ketidak pastian dalam bisa membantu yang lemah. Aqidahnya tidak menjadikannya sebagai yahudi, nasrani dan
hidup mereka. Perumahan mereka terbakar mudah goyah. majusi (HR. Ibnu Hibban)
(dibakar) ludes, rata dengan tanah. Faktor ketiga adalah politik. Hal itu
Akibat dari gerakan Gafatar ini, masyarakat seperti yang pernah terjadi pada bangsa Hal itu menunjukkan betapa besar
menjadi heboh. Pemerintah menjadi sibuk Indonesia saat dijajah Belanda -non muslim. peran orang tua dalam menentukan akidah
mengurus dan mengembalikan ke kampung Selain merampas kekayaan alam, penjajah setiap anak. Karena itu, kita tidak hanya
halaman semula. Berapa milyar uang rakyat juga datang dengan misi menyebarkan fokus memberikan pendidikan agama pada
terbuang percuma untuk mengurus mereka. agama mereka pada penduduk lokal. Sebagai anak-anak, tapi juga aktif mengembangkan
Dan, tidak semua yang dipulangkan itu saksi bisu, gereja-gereja banyak bertengger di berbagai majelis taklim untuk para orang tua.
mendapat perlakuan yang wajar dari sanak negeri Indonesia. Apalagi di Indonesia bagian Tujuannya, agar orang tua memiliki akidah
family di tempat asalnya. Mengapa, kebanyakan timur. Tempat ibadah kaum Nasrani bagaikan dan pemahaman agama yang baik, yang akan
pengikut Gafatar, pertama, telah kehilangan jamur di musim penghujan. Itu adalah bukti diajarkan kepada anak-anaknya.
tempat tinggal di kampung halaman semula. peninggalan penjajah Belanda. Disamping Untuk mempertahankan akidah dari
Mau bertempat tinggal atau menumpang menjajah fisik, mereka juga menyebar missi berbagai faktor yang bisa menyebabkan rusak,
dimana. Kedua, aqidahnya dianggap telah agama selain Islam. maka harus menguatkan mutu pendidikan,
berbeda dengan sanak kerabatnya. Ketiga, Dengan bertenggernya gereja di ham­ terutama pendidikan agama. Selain itu, harus
telah hilang rasa solideritas dari lingkungannya paran nusantara ini, bangsa Indonesia tidak tercipta kestabilan  dan keamanan daerah.
(dahulu). Akibatnya, menjadi canggung dan sedikit yang terbujuk dan tertarik mengikuti Dari segi ekonomi, kita harus menum­
sedih dalam pergaulan sehari-hari. Dunianya ajaran mereka. Apalagi semangat penjajah buhkan kesadaran kepada orang yang
menjadi sempit. Melebihi daun kelor –layaknya. yang tinggi dalam penyebaran agamanya. mampu agar bisa memberikan pekerjaan
Banyak hal yang bisa merusak akidah. Maka tidak sedikit bangsa ini yang mengikuti atau lapangan pekerjaan kepada mereka yang
Pertama karena faktor pendidikan. Dengan missi mereka. Mereka tidak puas –sebelum membutuhkan. Pemerintah juga diharapkan
pendidikan yang lemah, maka akidah orang-orang (yang sudah beragama Islam) memberikan pelatihan keterampilan agar
orang juga akan mudah goyah. Karena ini, pindah agama mereka. mereka bisa hidup mandiri. Jangan malah
itu, pendidikan akidah harus diajarkan Firman Allah Swt: mengancam penjara bagi anak bangsa yang
sedini mungkin. Bahkan, dalam Islam, agar kreatif. Misalnya perancang mobil listrik
memiliki anak-anak shaleh dan shalehah, yang bisa menghemat BBM dan ramah
maka pendidikan akidah sudah dimulai lingkungan.
sebelum menikah. Setelah itu, pendidikan Supaya anak-anak memiliki akidah yang
akidah juga ditanamkan pada anak saat kuat, selain pendidikan, orang tua juga harus
masih dalam kandungan, saat dilahirkan dan melakukan pemantauan dan pengawasan
sesudah dilahirkan, maupun selama masa terhadap perilaku dan pergaulan anak.
pertumbuhannya. Apalagi di zaman perkembangan teknologi
Faktor kedua yang bisa merusak akidah yang demikian pesat, berbagai informasi
adalah ekonomi. Lemahnya ekonomi bisa Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak dan hiburan yang mudah didapatkan anak.
membuat akidah seseorang menjadi goyah. akan senang kepada kamu hingga kamu Sisi dunia yang satu ini harus bisa disaring
Kemiskinan bisa membuat orang berpindah mengikuti agama mereka. Katakanlah: dan dijelaskan oleh orang tua kepada anak-
keyakinan. Rasulullah Saw bersabda: Kadal “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk anaknya. Kalau tidak, maka kehancuran akan
fakru ayyakuna kufran. Bisa jadi kefakiran itu, (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika menimpa masa depan bangsa Indonesia.
mengakibatkan kufur (seseorang). Tugas kita kamu mengikuti kemauan mereka setelah Waspadalah.

MPA 354 / Maret 2016 21


Menjaga
Kebenaran Agama Oleh : Masduri *)

Tantangan terbesar umat beragama saat ini adalah kekerasan dan korupsi. Kekerasan tumbuh subur
seiring kebebasan berekspresi pasca reformasi 1998. Kekerasan bak jamur di musim hujan.
Ia menjelma seperti monster kehidupan yang memporak-porandakan kedamaian hidup masyarakat.

M odusnyapun sangat beragam; ada karena agama, kesukuan, politik, ataupun ekonomi. Kekerasan
agama di Sampang, konflik kesukuaan di Papua, konflik tambang emas di Bima dan konflik lahan di
Lampung, merupakan sedikit contoh kekerasan yang terekspos di media.
Lain dari itu, masih sangat banyak sekali kekerasan yang menghantui kehidupan kebangsaan kita. Tetapi
lagi-lagi sebanyak apapun kekerasan yang terekspos ke media, tak banyak yang mengambil pelajaran darinya.
Sehingga kekerasan terus berkembang biak. Selesai kasus yang satu berganti kasus baru. Begitu seterusnya.
Begitupun dengan korupsi, jika masa orde baru legetimasi kekuasaan begitu kuat, sehingga koruptor-
koruptor negara tidak bisa tersentuh, bahkan tak jelas rimbanya. Karena kongkalikong kekuasan waktu itu
sangat besar sekali. Meskipun sebenarnya sangat banyak sekali koruptor-koruptor yang mengeruk kekayaan.
Tetapi pasca reformasi 1998, kebebasan pers telah membuka segala kebobrokan pemerintah.
Setiap hari masyarakat disuguhkan dengan kasus korupsi. Beberapa waktu lalu KPK menangkap mantan
Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), karena kasus suap impor daging sapi. Tertangkapnya LHI menambah
daftar panjang politisi yang tertangkap KPK. Tetapi lagi-lagi tidak banyak yang mengambil pelajaran dari kasus
tersebut. Setelah itu pasti ada lagi yang tersangkut kasus korupsi. Sama dengan kekerasan, selesai kasus yang satu
muncul lagi kasus baru. Begitu seterusnya.
Problem Keberagamaan
Menjamurnya kedua kasus tersebut tentu menjadi tanda tanya besar, mengingat Indonesia adalah negara
yang agamis. Hingga saat ini setidaknya sudah ada enam agama yang diakui di Indonesia; Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Budha dan Konghucu. Dari semua agama itu tidak ada satupun yang mengajarkan kekerasan dan korupsi.
Semuanya mengajarkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan manusia, baik dalam internal keluarga, berbangsa

22 MPA 354 / Maret 2016


dan menjadi bagian dari masyarakat dunia. penghayatan dari nilai-nilai ritualitas itu tidak dari ketidakmampuan seseorang dalam
Kalaupun selama ini ada sebagian kelompok tampak dalam realitas sosial. Kekerasan dan menghayati kebenaran agamanya. Akibatnya
agama yang melakukan kekerasan atas dasar korupsi terus tumbuh subur tak terbendung. ritualitas agama yang mereka lakukan tidak
agama, itu sebenarnya hanya bias tafsir yang Peristiwa inilah yang menurut Friedrich membekas dalam kehidupan sehari-harin.
keliru dalam memaknai teks agama. Sehingga Nietzsche disebut sebagai “kematian Tuhan”, Kerusakan terjadi di mana-mana dan kita
mereka seolah-olah dibenarkan melakukan yakni kematian nilai-nilai ketuhanan yang kehilangan keadaban berbangsa-bernegara.
kekerasan. diajarkan dalam agama, karena dibunuh oleh Kekerasan dan korupsi, apapun alasan
Begitupun dalam persoalan korupsi. manusia sendiri yang notabene meyakini dan bentuknya, tidak akan terjadi dalam
Banyak elit pemerintah yang notabene kebenaran agama. Agama yang sakral tak lagi masyarakat agamis seperti Indonesia jika
mengimani agama melakukan korupsi. menjadi sesuatu yang menjanjikan di masa pemeluknya beragama bukan sekedar
Karena mereka tidak lagi berpikir kebenaran. depan. Mereka lebih memilih terpuruk dalam melakukan ritual keagamaan. Tetapi mereka
Yang terpikir di benak mereka hanya keberagamaan mereka dengan mengingkari juga mampu menghayati pesan-pesan moral
kemenangan mengeruk uang negara untuk semua ajaran kebenaran dalam agama. yang tersirat dibalik ritual keagamaan.
kepentingan diri dan kelompoknya. Sehingga Sehingga untuk mengejar kebahagian sesaat Beragama bukan hanya sebatas kesaksian
apapun dan bagaimanapun caranya, ketika mereka saling berebut kekayaan materi, lisan dan hati kita atas kebenaran Tuhan
ada kesempatan mereka melakukan koruspi. baik melalui kekerasan ataupun korupsi. Yang Maha Esa, melaikan juga harus diikuti
Realitas ini menjadi catatan buram Meskipun pada kenyataannya, banyak pelaku oleh kesaksian perilaku atas kebenaran,
keberagamaan masyarakat Indonesia. Agama kekerasan dan korupsi mendekam dalam bahwa Tuhan Maha Mengetahui, Maha
yang diyakini menjanjikan masa depan pasca penjara dan terkutuk menjalani penderitaan Melihat, Maha Mendengar dan Maha-
kematian berupa surga atau neraka, tidak hidup. Mereka tak menemukan kebahagiaan Maha yang lainnya yang tidak dimiliki
lagi dihayati dengan baik. Keberagamaan hidup, seperti awal mula keinginan mereka oleh manusia. Sehingga dalam bertingkah
masyarakat Indonesia tak lebih dari sekedar melalukan kekerasan dan korupsi. manusia selalu hati-hati menjaga kebenaran
legal-formal yang tertera di KTP atau kertas ajaran agamanya. Kekerasan dan korupsi,
yang dibumbui identitas diri. Pada tataran Kesadaran Spiritual adalah penodaan terhadap kebenaran agama.
praktis mereka tidak bisa mengamalkan Apapun alasannya tak ada agama yang Karena tak sedikitpun agama mengajarkan
ajaran-ajaran keagamaan yang mereka yakini. mengajarkan kekerasan, apalagi korupsi. pemeluknya berbuat kekerasan dan korupsi.
Sehingga kehidupan berbangsa-bernegara Jika kekerasan lahir atas nama agama, itu
hampa spiritualitas. Yang ada hanya ritualitas hanya karena ketidakmampun mereka *) Ketua Umum Aliansi Mahasiswa
keberagamaan yang setiap hari terpajang di membaca kebenaran teks keagamaan, Bidik Misi (AMBISI) dan
banyak tempat ibadah. Mereka melakukan sehingga melahirkan pemahaman yang Pustakawan Pesantren Mahasiswa (PesMa)
ritual keagamaan dari A sampai Z, tetapi liar. Begitupun dengan korupsi, ia lahir IAIN Sunan Ampel Surabaya.

KELUARGA BESAR
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN LAMONGAN
IKUT BERBELASUNGKAWA YANG DALAM ATAS MENINGGALNYA

MAHSUN, S.Pd.I
NIP. 1960 0516 1984 011001
JFU: PENGELOLAH DATA KEPEGAWAIAN SUBAG TU
SABTU 09 JANUARI 2016

KEPALA
Drs. H. LEKSONO, M.Pd.I
NIP. 1963 1114 1986 031006

MPA 354 / Maret 2016 23


Maudlu’i Kontemporer

Pengasuh :
07 Prof. Imam Muchlas, MA

Latihan Shalat Khusyu’


11. Do’a Nabi Zakaria hati kami setelah menerima petunjuk
@ Do’a mohon anak yang alim soleh & Engkau, dan berilah kami akan Rahmat
mujahid dari Engkau. Sesungguhnya Engkau
adalah Dzat yang banyak pemberiannya.”
(QS. Al-Imran : 8)
”Wahai Tuhan kami, berikanlah kami @ Do’a pelantikan jabatan
kebaikan dunia dan kebaikan di akhirat
dan periharalah kami dari adzab neraka.”
(QS Al Baqarah : 201)
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu
seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau
Maha Pendengar do’a.” (QS. AL-Imron :38) @ Do’a mohon ampun atas kekeliruan
dan kelupaan
@ Mohon jangan ditinggalkan oleh Allah ”Wahai Tuhan yang mempunyai
kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada
orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
Cabut kerajaan dari orang yang Engkau
kehendaki. Engkau muliakan orang yang
Engkau kehendaki dan Engkau hinakan
orang yang Engkau kehendaki. Ditangan
“Ya Tuhanku, Janganlah Engkau mem­ Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya
biar­kan aku hidup seorang diri dan Engkau lah Engkau Maha Kuasa atas segala
waris yang paling baik.” (QS. Al-Anbiya : 89) sesuatu”(QS. Ali Imran : 26-27)
”Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau
12. Do’a Nabi Isa hukum kami jika kami lupa atau kami @ Mohon daya kemampuan mengatasi
@Do’a mohon rejeki&kebahagiaan bersalah. Ya Tuhan kami, Janganlah masalah
Engkau bebankan kepada kami beban
yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang yang sebelum kami.
Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tak
sanggup kami memikulnya. Beri maaflah
kami, ampunilah kami dan rahmatilah
kami. Engkaulah penolong kami maka ”Ya Tuhanku, masukkanlah aku
”Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya tolonglah kami terhadap kaum yang dengan cara yang baik dan keluarkanlah
kepada kami suatu kehidupan dari langit kafir (QS. Al-Baqarah : 286) aku dengan cara yang baik dan berikanlah
(yang hari turunnya) akan menjadi hari kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang
raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang menolong.” (QS. Al-Israa : 80).
bersama kami dan yang datang sesudah kami, @ Do’a mohon kekuatan mempertahan
dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, hidayah Allah
beri rezeki kami dan Engkaulah Pemberi rezeki *) Jika dijadikan bacaan dalam shalat
yang paling utama.” (QS. AL-Maaidah :114) sebaiknya ditambah beberapa ayat sebelum
ayat-ayat tersebut di atas.
13. Do’a Nabi Muhammad
@ Do’a sapu jagat Mohon kebahagiaan
dunia akhirat ”Ya Allah, Janganlah Engkau palingkan Selesai

24 MPA 354 / Maret 2016


Zawiyah

Banyak Jalan Menuju Gila


K ang Kamijan, Kang Slamet dan Kang Jamari sedang mendengarkan cerita Mbah Kiai Ngarip
dengan santai. Hanya Firdaus yang tampak serius, seolah menyimak ungkapan Mbah Kiai Ngarip
kalimat demi kalimat. Tiba-tiba Kang Badrul datang dengan wajah kecut sambil menggeleng-
gelengkan kepala. “Ada apa kamu ini, Drul.. datang-datang kok mukamu cemberut begitu?” sapa Mbah
Kiai Ngarip sambil melepas senyum.
“Kepalaku mumet, Mbah Kiai. Lha masak orang yang rajin melakukan shalat lima waktu, dhuha, bertahajud,
lha kok malah ngaku jadi Nabi,” gerutu Kang Badrul yang jebolan pesantren ini masygul.
“Ooh, maksudnya Gus Jari.. nabi dari Jombang itu, tho Drul?” celetuk Kang Kamijan yang disambut
tawa membahana.
“Ya itu, Kang. Masak orang yang sudah mendirikan pesantren, mbangun masjid, bikin pengajian rutin, kok
bisa-bisanya lho ngaku jadi Nabi Isa habibullah?” tukas Badrul geram.
“Hidup itu ya nggak perlu kagetan, nggak usah heranan. Sebelum Gus Jari juga banyak tho yang ngaku-
ngaku jadi Nabi,” ujar Kiai Ngarip datar-datar saja.
“Inggih, tepat Mbah Kiai,” tukas Firdaus serius. “Menurut data faktual yang saya catat di laptop, hingga saat
ini sudah ada belasan orang Indonesia yang mengaku jadi Nabi. Kita masih ingat kan dengan Lia Aminuddin
alias Lia Eden yang mengaku dapat wahyu dari malaikat Jibril?” semua manggut-manggut. “Putranya, Ahmad
Ilung S. Enha Mukti, kata Lia malah sebagai reinkarnasi Nabi Isa,” papar Firdaus.
“Ahmad Mushaddeq juga mengaku sebagai Nabi setelah bertapa selama 40 hari 40 malam di gunung
Bunder Bogor. Ada lagi Cecep Sholihin. Pria asal Jawa Barat ini mengaku sebagai penyampai risalah dan
mengajarkan doktrin aneh yang membingungkan,” ungkapnya. “Sedangkan Eyang Ended dari Banten, katanya
juga dapat wangsit dari suara gemuruh di lautan. Sementara Ashriyanti Samuda, perempuan asal Maluku, justru
mengklaim sebagai Nabi di usia 30 tahun,” lanjut Firdaus masih dengan nada serius.
Wajar jika semua yang mendengarkan turut serius pula. Kecuali Mbah Kiai Ngarip yang tersenyum-senyum
memandangi wajah Firdaus – laiknya sedang mempresentasikan makalah di kampus.
“Ada lagi, Yus. Pak Sutarmin dari lereng Gunung Lawu yang melanjutkan ajaran Rochmad gurunya. Dia
juga ngaku jadi Nabi. Padahal Pak Sutarmin itu guru agama lho,” ujar Kang Slamet melengkapi.
“Eyang Subur katanya juga pernah menerima wahyu,” celetuk Kang Kamijan yang disambut tawa-
canda bersama.
“Di masa khalifah Abu Bakar dulu juga ada Musallamah al-Kadzdzab yang ngaku jadi Nabi,” ucap Kang
Badrul menekankan.
“Pada setiap zaman, kayaknya memang selalu bermunculan orang-orang yang mengaku jadi Nabi atau
Rasul,” tutur Mbah Kiai Ngarip yang kali ini bernada serius.
“Kita mengenal Mirza Ghulam Ahmad pendiri agama Ahmadiyah. Dari sempalan Syiah, dulu ada yang
namanya Abdullah bin Muawiyah, Al-Mukhtar bin Abi Ubaid, serta Mirza Ali Mohammad pendiri agama
Babisme. Di Mesir ada Asy-Syaikhah Manal Wahid dan Muhammad Abdur Razak Abul ‘Ala si tukang jahit
Kairo yang juga sama-sama mengaku sebagai Nabi,” ungkap Mbah Kiai Ngarip.
“Belum lagi yang dari Persia; Mazdak pendiri aliran ‘serba boleh’ dan Mani pendiri agama Manichaeisme.
Dari Yaman ada Muhammad Bakri dan Tsurayya Manqus wanita peneliti bidang sejarah. Lalu ada pula Mirza
Husein Ali pendiri agama Bahai dan Daishan pendiri aliran Daishaniyah sempalan agama Majusi. Mereka
semua mengaku jadi Nabi. Ini belum yang dari negara-negara di Eropa,” tuturnya memaparkan. Para penghuni-
rutin serambi rumah Mbah Kia Ngarip terkesiap mendengarnya. Mereka semua terdiam sejurus.
“Tapi Mbah Kiai, yang aneh itu.. kenapa orang-orang semacam Gus Jari dan Ahmad Mushaddeq atau yang
lainnya, mereka mengaku sebagai Nabi justru setelah menjalankan ritual-spiritual yang tinggi?” tanya Firdaus
tiba-tiba yang membuat mereka terhenyak.
“Itulah, Yus. Makanya, dalam menjalani lelaku spiritual disarankan agar didampingi oleh ‘Guru-Kiai’ yang
waskita, yang ‘ainul-bashirah’nya bersinar, sehingga bisa memberikan bimbingan secara tepat dan benar,” jawab
Kiai Ngarip mantap.
“Tapi Mbah, para pelaku spiritual semacam itu biasanya kan sulit diingatkan. Emoh kalau diberi masukan.
Mereka sok berspiritual tinggi, sangat percaya diri, sehingga tidak percaya orang lain lagi. Selalu ingin menang
sendiri, inginnya benar sendiri. Kebenaran selalu diukur dengan pengalaman spiritualnya sendiri,” kilah Kang
Jamari yang kali ini agak emosional.
“Pokoknya, setinggi apapun tingkat spiritual seseorang, kalau itu tak sesuai dan menyimpang dari al-Qur’an
dan al-Hadits, serta tak seiring dengan pendapat para ulama’ yang masyhur dan sharih, pasti meleset dan sesat,”
simpul Kang Slamet. “Ujung-ujungnya ya itu tadi, mengaku jadi Nabi biar terkenal jadi perhatian banyak
orang!” kata Kang Slamet yang ditimpali dengan tawa geer-geran.
“Hmm… aljunuun funuun,” celetuk Mbah Kiai Ngarip mengutip sebuah pepatah Arab.
“Maksudnya, Mbah?” tanya mereka hampir berbarengan.
“Wong gendeng iku macem-macem. Kegilaan itu banyak ragamnya. Seni untuk menjadi gila itu banyak
jalannya. Banyak jalan menuju gila...” ujar Mbah Kiai Ngarip sambil tertawa cekikian. Kang Kamijan, Kang
Slamet, Kang Jamari, Kang Badrul dan Firdaus mengikutinya dengan tawa ceria. Keceriaan tawa mereka
kian lepas menyibak kelam malam.

MPA 354 / Maret 2016 25


Pondok Pesantren Uluwiyah Mojokerto

Memupuk SDM Santri


Melalui Pusat Kewirausahaan
Tak banyak pondok pesantren yang memiliki pusat kewirausahaan. Dari yang tak banyak itu,
salah satunya adalah pondok pesantren Uluwiyah Mojolegi, Modopuro, Mojosari Mojokerto.
Pesantren ini telah merintis Pusat Kewirausahaan di lahan pesantren seluas 5.000 m2.

Di lahan yang berada di tengah-


tengah perkampungan ini dibagi
menjadi beberapa bagian. Mulai
dari lahan praktek pertanian, perikanan,
peternakan, hingga pengolahan limbah
yang sekarang masih berada di masyarakat.
Sedangkan sapi perah dan kambing etawa
akan dimanfaatkan susunya, yang bisa
dijual dengan memanfaatkan pangsa pasar
besar yang telah ada. “Di pondok pesantren
peternakan menjadi pupuk organik dan Uluwiyah ini, tiap pekannya ada kegiatan
biogas. Juga ada aula yang cukup representatif manasik haji yang melibatkan banyak orang.
dimanfaatkan sebagai tempat pertemuan dan Dan tiap tiga bulan sekali ada momen
pemaparan teori. manaqiban yang bisa mendatangkan ribuan
Di bagian pertanian, dengan meman­ orang. Jadi, pangsa pasarnya sudah ada,” ujar
faatkan lahan yang tidak terlalu luas, lembaga Oetomo Sapto Amien selaku Direktur Pusat
ini telah memberikan pelajaran sekaligus Kewirausahaan optimis.
memperlihatkan secara langsung kepada Mengenai limbah dari peternakan,
masyarakat, bahwa lahan sempit tidak tak dibuang sia-sia. Namun dimanfaatkan
menjadi halangan untuk bisa mendapatkan dengan mengolahnya kembali. Direnca­
hasil yang maksimal. Dengan ditempatkan nakan dari limbah peternakan sapi dan
di polybag-polybag yang telah ditata Dr. (Hc) KH. Zainul Ibad, Ph.D kambing etawa, akan diolah menjadi pupuk
sedemikian rupa, tanaman seperti tomat, cair yang berasal dari urine dan juga biogas
cabe, kubis, hingga terong mampu tumbuh Pengasuh PP Uluwiyah Mojokerto atau kompos dari fassesnya (teletong). Jika
dengan suburnya. Sedangkan di bagian kompos dikeringkan dan difermentasi,
perikanan juga telah disiapkan kolam yang melalui proses penggemukan dan sapi maka akan menjadi pupuk organik. “Kalau
direncanakan diisi ikan patin yang produk perah juga kambing etawa. Untuk sapi- pupuk organik kita campur dengan tanah
olahannya berupa crispy patin. sapi yang akan digemukkan, saat ini sudah pekarangan dan ditaruh di polybag, maka itu
Sementara itu, di bagian peternakan siap untuk dikomunalkan atau disatukan. bisa untuk pembibitan. Jadi, tidak ada yang
sedang dipersiapkan kandang-kandang Tinggal didatangkan dari sapi-sapi milik terbuang,” tuturnya bangga.
yang nantinya akan diisi sapi pedaging pengasuh pondok yang jumlahnya ratusan, Belum lagi jika instalasi pengolahan

26 MPA 354 / Maret 2016


limbah menjadi biogas yang bekerjasama
dengan Universitas Surabaya telah selesai
terpasang. Instalasi ini akan menghasilkan
biogas yang bisa dialirkan dan dimanfaatkan
oleh home industry, utamanya yang berada di
sekitaran lahan tersebut. Hal itu akan sangat
bermanfaat bagi lingkungan, karena selama
ini home industry tersebut menggunakan
bahan bakar berupa plastik atau ban.
Tentu saja efek bahan bakar biogas lebih
ramah lingkungan dan menjadi energi yang
terbarukan dibandingkan kedua bahan
bakar tersebut.
Letak lembaga yang berada di tengah-
tengah masyarakat, juga menjadikan
simbiosis mutualisme tersendiri. Keberadaan
home industry pembuatan tahu yang
bersebelahan, menjadikan limbahnya bisa
dimanfaatkan untuk pakan ternak sapi yang
dikelola di pusat kewirausahaan tersebut.
Meski lembaga ini baru beroperasi
sebagian, namun ditargetkan akan optimal dengan memanfaatkan orang-orang yang
secara keseluruhan di akhir tahun 2016/ mampir beristirahat atau yang hendak
Berbagai pelatihan dan workshoppun telah melaksanakan shalat. “Ini bisa menjadi
dilaksanakan. Dukungan juga mengalir dari miniatur sebuah produk unggulan atau
berbagai dinas terkait. Seperti dari Dinas menjadi show-roomnya,” ungkap pria yang
Pertanian dan Peternakan. Mereka dengan lama berkecimpung di dunia pemberdayaan
responsif memberi ruang dan mendatangkan masyarakat ini mengibaratkan.
para tenaganya yang berkompeten di Sementara itu, Dr. (Hc) KH. Zainul
bidangnya untuk berpartisipasi secara aktif. Ibad, Ph.D selaku pengasuh sekaligus
Masyarakat sekitar juga mulai merasakan pendiri Ponpes Uluwiyah ini menyambut
manfaatnya. Juga dari perangkat desa antusias keberadaan Pusat Kewirausahaan
sangat antusias dengan inovasi kegiatan (KKN) akan digodok dan diberi pembekalan. tersebut. Karena dengan begitu para santri
tersebut. Selain itu, berbagai pihak baik Setidaknya sudah ada desa binaan yaitu di akan mempunyai kesempatan untuk belajar
dari pemerintah daerah, perguruan Desa Kebon Tunggul Kecamatan Gondang, tentang kewirausahaan. Tempat ini bisa
tinggi, hingga perbankan juga siap untuk yang dikembangkan sumberdaya alamnya difungsikan santri sebagai laboratorium
mengucurkan dana investasinya. “Bank dari sisi keanekaragaman pangan non padi mereka di bidang pertanian dan peternakan,
Syari’ah Lantabur sudah MoU, Bank Jatim – seperti tanaman obat (toga) dan sayuran sehingga nantinya mereka cekatan dalam
sudah mengiyakan, juga Bank Mandiri dan ramah lingkungan. berwirausaha dan diharapkan akan terangkat
Posdaya juga sudah oke,” paparnya. Selain terpusat di lahan Pusat Kewirau­ perekonomiannya.
Keberadaan pusat kewirausahaan tersebut sahaan, ke depannya sudah ada blueprint Kiai yang juga pensiunan Pegawai
tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat untuk pengembangan lebih lanjut. Seti­ Negeri Sipil yang berkantor di Kemenag
sekitar. Namun juga akan menyebar ke daknya sudah dirancang sebuah rest area Kota Mojokerto ini berpesan kepada
masyarakat yang lain. Pasalnya, di pondok yang berada di lingkungan masjid pondok, para santrinya, agar selalu memikirkan
pesantren yang mempunyai stasiun televis yang menghadap langsung ke jalan nasional nasib umat jika ingin diperhatikan oleh
‘Angkasa’ ini terdapat mahasiswa yang ‘Mojokerto-Gempol’. Di rest area ini akan Allah. Karena semuanya ada di tangan
berkuliah di Institut Agama Islam Uluwiyah. dibangun outlet-outlet yang akan memajang Allah. “Belajarlah sesuai keahlianmu,
Para mahasiswa sebelum diterjunkan ke produk-produk pertanian, peternakan, sehingga kamu bisa menolong orang lain,”
masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata kerajinan dan lain-lainnya. Tentu saja ini tandasnya. •Hisyam

MPA 354 / Maret 2016 27


jendela keluarga

Anak Yatim-Piatu Psikologis


Oleh : Muhammad Amrullah*)

Zaman sekarang bisa disebut zaman materialisme dan feminisme. Sebab pada zaman kini materi telah menguasai
jiwa setiap manusia. Begitu kuatnya materialisme mencengkeram jiwa setiap manusia, sehingga semua orang
merasa hidupnya tidak sukses apabila tidak menguasai dan memiliki harta benda yang banyak.

O leh karenanya, setiap orang rela


melakukan apa saja demi meraih
harta benda yang banyak. Membegal,
merampok, korupsi, manipulasi, kerja ke luar
negeri sebagai TKI/W dijalaninya dengan
kehadiran orangtua di sisi mereka.
Karena merasa hidup tidak sukses tanpa
memiliki harta benda yang banyak, sehingga
rela menjadi TKI/W di luar negeri. Atau juga
karena terpengaruh pola pikir feminisme,
terjadi ada murid lelaki sering tidak masuk
sekolah. Setelah walinya dipanggil, ternyata
ketahuan bahwa sebetulnya murid itu setiap
hari berangkat dari rumah menggunakan
pakaian seragam sekolah.
“semangat empatlima” tanpa memikirkan sehingga orangtua kurang menyadari Usut punya usut, ternyata si murid
resiko bagaimana jadinya nanti di sana. akibat anak-anak merasa sebagai yatim- itu tidak berangkat ke sekolah tapi pergi
Begitu pula kaum wanita sekarang. piatu psikologis. Mereka kurang peduli kongkow-kongkow dengan teman-temannya
Mereka tidak mau kalau hanya sebagai akan dampak perasaan sebagai yatim-piatu di kafe atau belanja di supermarket lantaran
ibu rumah tangga. Apalagi gerakan psikologis tersebut. mempunyai duit yang banyak. Setiap bulan
feminisme alias kesetaraan gender telah Untuk menutupi kekurangan ini, dirinya dikirimi duit orangtuanya yang
merata di seantero dunia. Mereka juga umumnya orangtua bertindak memanjakan bekerja sebagai TKI/W jutaan rupiah. Dia
ingin menduduki jabatan penting dalam si anak dengan uang yang banyak. Kebutuhan menggunakan duitnya itu untuk bersenang-
masyarakat. Mereka menganggap hidup­nya anak dalam bidang materi diusahakan untuk senang dengan teman-temannya.
tidak ada guna jika tidak berkarir. Akibatnya, dicukupi sebaik mungkin – bahkan berle­ Itulah yang membuat anak-anak tergo­
anak-anak diurus pihak lain; entah kakek- bihan. Menurut pikiran orangtua, dengan long delinkuen atau terjerumus ke tindakan
nenek, baby-sitter, atau tempat peni­ tipan berbuat demikian si anak akan normal- negatif. Bahkan ada yang masuk bui yang
anak. Inilah fenomena umum yang terjadi di normal saja. Padahal tindakan semacam itu, sering ditayangkan di TV itu umumnya
masyarakat zaman modern ini. justru menjadikan mereka sebagai anak yang adalah anak-anak yang tergolong “yatim-
Anak-anak sering tidak berjumpa cenderung nakal. piatu psikologis”. Entah karena orangtuanya
dengan orangtuanya, karena mereka Ambil missal seorang murid perempuan. bekerja di luar negeri, wanita karir, atau
sibuk dengan urusan masing-masing di Dia rentan terjerumus ke dalam pergaulan bercerai. Sehingga si anak tidak terkontrol
luar rumah. Di sinilah akhirnya timbul bebas. Sedangkan murid lelaki sering pula secara baik, serta tidak ada tempat untuk
apa yang disebut “anak-anak yatim-piatu terperosok ke tindakan seperti mabuk- curhat sewaktu mengalami problema hidup.
psikologis”. Memang secara de fakto dan mabukan, begadang ke kafe, warkop malam *) Penulis adalah Kepala MIN Jeli,
de jure mereka memiliki orangtua, tetapi hari dan tindakan negatif lainnya. Pernah Karangrejo, Tulungagung.
secara psikologis mereka tidak merasakan

28 MPA 354 / Maret 2016


liputan KHUSUS

Madrasah Jawa Timur


Siap Menyongsong UN 2016
Pengimplementasian kurikulum 2013 di madrasah, pada tahun ini memasuki tahun kedua. Berbagai kesiapan telah dan sedang
dilaksanakan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur melalui Bidang Pendidikan Madrasah. Sosialisasi atau pelatihan
berupa workshop juga secara massif digelar dari tingkat provinsi hingga ke daerah di kabupaten/kota seluruh Jawa Timur.

D ari pantauan yang dilakukan Bidang


Pendidikan Madrasah Kanwil
Kemen­ terian Agama Provinsi Jawa
Timur mengindikasikan, bahwa madrasah-
madrasah negeri dan madrasah-madrasah
sarana prasarana berupa buku, RKB atau
juga rehab,” ujar pria asli Lamongan ini
menegaskan.
Kabar tentang soal UN yang merupakan
perpaduan antara KTSP 2006 dan Kurikulum
swasta yang mengimplementasikan kuri­ 2013, telah direspon dengan cepat oleh Bidang
kulum 2013 tidak ada masalah di Pendma Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur. Ini
lapangan. Sebab para guru, Kepala terlihat dari telah diadakannya workshop sejak
Madrasah dan juga pengawas madrasah bulan Nopember tahun lalu. Workshop ini
sudah mendapatkan bimbingan teknisnya. mengundang narasumber dari Tim Penyusun
“Ini memperlihatkan madrasah di bawah Kisi-kisi Soal UN 2016 dari UNESA dan
Kemenag telah siap mengimplementasikan Universitas Negeri Malang. Para pesertanya
K-13,” ujar Drs. H. Supandi, M.Ag. diundangkan dari guru-guru yang memang
Sebagaimana diketahui, sesuai dengan pilihan dan berprestasi dari perwakilan Wilker
KMA No. 207 tahun 2014 tentang Kurikulum seluruh Jawa Timur. “Sebagai produk jadinya,
Madrasah, mulai semester 2 tahun pelajaran Drs. H. Supandi, M.Ag. adalah soal try out yang dilaksanakan di MTs
2014/2015 seluruh madrasah kembali maupun MA seluruh Jawa Timur.
menerapkan kurikulum 2006 untuk mata Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Prov. Timur. Respon cepat hingga ke level bawah
pelajaran umum sedangkan mata pelajaran tersebut, juga tak luput dari peran
PAI dan Bahasa Arab tetap menggunakan KKG (Kelompok Kerja Guru), KKM
Kurikulum 2013. ke Kanwil Kemenag Provinsi dengan (Kelompok Kerja Madrasah), MGMP
Di Jawa Timur sendiri, ujar Kabid persyaratan-persyaratan tertentu. Di (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), serta
Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag antaranya adalah madrasah tersebut sudah Pokjawas (Kelompok Kerja Pengawas)
Prov. Timur ini, pada dasarnya madrasah terakreditasi “A”, Kepala Madrasah dan yang merupakan “sekoci-sekoci” Bidang
negeri maupun swasta pada tahun pelajaran gurunya sudah pernah mengikuti Bimtek Pendma Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur
2014/2015 semester awal telah diwajibkan K-13 atau pendampingan dari madrasah yang aktif menyebarluaskan informasi ini.
mengimplementasikan kurikulum 2013 di kelas lainnya. Tak kalah pentingnya, adalah “Kalau semua bersinergi, maka madrasah
1 dan 4 pada tingkat MI, kelas 7 pada tingkat memadainya sarana prasarananya yang ada akan menjadi ya’lu walaa yu’la ‘alaih,” ujar
MTs dan kelas 10 pada tingkat MA. Pada tahun di madrasah tersebut. “Kami juga berusaha mantan Kabid PAIS Kanwil Kemenag Prov.
ini, secara gradual sudah menginjak pada kelas sekuat tenaga untuk memberikan bantua Jawa Timur ini mantap. •Hisyam
1, 2, 4 dan 5 pada tingkat MI, kelas 7 dan 8 di
tingkat MTs, dan kelas 10 dan 11 di tingkat
MA. “Bisa dikatakan bahwa madrasah di
Kemenag Jawa Timur telah siap melaksanakan
kurikulum yang mengedepankan nilai-nilai
karakter ini,” tegasnya.
Sebagai isyarat kesiapan implementasi
kurikulum ini di Jawa Timur, berdasarkan
SK Dirjen No. 481/2015 di Jawa Timur telah
tercatat ada 105 madrasah yang menjadi
pelaksana kurikulum 2013. Di tahun
pelajaran 2015/2016 telah ada tambahan 632
madrasah yang mengusulkan diri menjadi
pelaksana kurikulum 2013. Didukung pula
kewajiban bagi keseluruhan madrasah
negeri untuk mengusulkan ke Kanwil dan
diteruskan ke Direktorat Madrasah untuk
mengimplemetasikan kurikulum 2013.
Sedangkan khusus bagi swasta dapat
mengajukan permohonan implementasinya

MPA 354 / Maret 2016 29


liputan khusus

Berkolaborasi Menangkal
dan Mengubah LGBT
Pertumbuhan Kaum LGBT di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional mengungkap, bahwa jumlah Lelaki
berhubungan Seks dengan Lelaki (LSL) alias gay sudah mencapai angka jutaan.
Pada tahun 2012 lalu, Kemenkes memperkirakan 1.095.970 LSL. Bahkan
PBB memprediksi jumlah LGBT jauh lebih banyak, yakni tiga juta jiwa pada
2011. Tentu Ada beberapa faktor yang menyebabkan komunitas Lesbian, Gay,
Biseksual dan Transgender (LGBT) kian berani mengekspresikan diri.

M enurut kacamata Dr. Wiwin


Hendriani, hal itu disebabkan
support dari komunitas-komunitas
LGBT yang sangat besar sekali. Tidak
saja dilakukan kelompok tertentu dalam
Manusia (HAM) menggelar rapat paripurna
pada Juli 2013 untuk membahas pengakuan
tentang LGBT.  
Hingga sat ini, memang masih terdapat
pro dan kontra terkait kelaianan orientasi
satu wilayah, bahkan kini sudah menjadi seksual kaum LGBT. Di satu pihak
isu global. Dia mensinyalir, kelompok- mengatakan LGBT termasuk kelainan. Ada
kelompok tersebut secara intens melakukan pula yang menyebut sebagai bawaan sejak
pertemuan, diskusi dan beragam aktivitas lahir. “Memang ada ahli yang mengatakan
lainnya. “Bahayanya, dengan membesarnya bahwa itu faktor bawaan. Tetapi hal itu
dukungan ini mereka justru merasa bahwa dibantah ahli yang lain, bahwa faktor
apa yang dilakukan itu legal,” tukasnya bawaaan itu sangat kecil sekali,” ucap wanita
mengingatkan. kelahiran Blitar 2 November 1978 ini tegas.
Terbukti, hingga akhir 2013 terdapat Dari berbagai riset ditemukan, bahwa
dua jaringan nasional organisasi LGBT yang manusia itu secara garis besar mereka menjadi
menaungi 119 organisasi di 28 provinsi. dua katagori; yakni kelompok feminim dan
Pertama, yakni Jaringan Gay, Waria dan kelompok maskulin. Kelompok pertama
Laki-Laki yang Berhubungan Seks dengan walaupun mereka dilahirkan secara fisik laki-
Laki-laki Lain Indonesia (GWLINA) yang Dr. Wiwin Hendriani laki, tetapi potensi ke arah feminim kuat sekali.
didirikan pada Pebruari 2007.  Jaringan ini Ketua Prodi Psikologi Program Doktoral Pascasarjana
Sedangkan kelompok kedua walaupun secara
didukung organisasi internasional. Jaringan Universitas Airlangga Surabaya. fisik wanita, tapi potensi ke arah kelaki-lakian
kedua, adalah Forum LGBTIQ Indonesia kuat sekali. “Tapi ingat, belum tentu potensi
yang didirikan sejak 2008. itu yang teraktualisasikan,” tandasnya. “Potensi
Selain itu, era keterbukaan ternyata menuntut haknya begitu tingginya. tersebut mengemuka, kebanyakan karena
menjadi wahana meretas jalan bagi kaum Terkadang justru diinterpretasikan secara faktor permasalahan traumatik atau traumatic
LGBT. Ketua Prodi Psikologi Program salah kaprah,” ulasnya. event yang tidak diselesaikan. Seperti pelecehan
Doktoral Pascasarjana Universitas Airlangga Dengan dalih hak azazi manusia, tak seksual hingga sodomi,” bebernya.
Surabaya ini mengakui, bahwa kondisi mengherankan jika hampir saja Gerakan Dirinya mewanti-wanti agar orangtua
ini makin membuat orang sadar akan LGBT mendapatkan legalitasnya. Ini terjadi lebih disiplin dalam mendidik dan mengawasi
hak-haknya. “Kesadaran orang untuk saat Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi anak-anaknya. Selain pengetahuan tentang

30 MPA 354 / Maret 2016


karakter pribadi, pegetahuan tentang fungsi pihak sekolah menjumpai LGBT, segeralah
organ seks bagi anak juga perlu. Tentu dengan menanganinya sejak dini dengan serius.
bahasa yang sesuai dengan umur mereka. Jika Jangan justru malah terkesan ada upaya
ditemukan kejanggalan pada perilaku anak, pembiaran. Jika pihak sekolah tidak mampu
segeralah orangtua mengarahkannya. bisa bekerjasama dengan konselor di luar
Selain itu, jika anak mengalami peristiwa sekolah untuk memberikan solusi dan terapi.
traumatik, segeralah dicarikan solusi Sebab dalam Bimbingan Konseling itu ada
penyelesaiannya. “Penting juga membangun istilah partnership. “Namun demikian, harus
lingkungan masyarakat yang lebih baik dihindari pula tindakan bullying dari warga
demi pertumbuhan anak,” ujar doktor ilmu sekolah terhadap pengidap LGBT,” katanya
kesehatan UNAIR Surabaya ini menjelaskan. mengingatkan.
“Meskipun kuncinya terletak pada orangtua, Menurutnya, ada beragam terapi untuk
tapi preferensi utama tetap pada individu menyembuhkan penyakit LGBT tersebut.
masing-masing,” imbuhnya. Diantaranya adalah pendekatan behavioristik
Meski demikian, dirinya cukup khawatir atau REBT (Rasional, Emotion, Behavior
dengan geliat kampanye kaum LGBT saat Teraphy). REBT dilakukan dengan cara
ini. Sebab gerakan mereka cukup massif. Tak mengubah cara pandang yang negatif
hanya dengan pertemuan terbuka. mereka menjadi cara pandang yang positif. “Jadi..
juga memanfaatkan buku, komik, hingga imajinasi seksual pengidap LGBT yang tidak
sosial media. Karena itu, dia berharap ada pas, dikembalikan kepada imajinasi seksual
gerakan bersama untuk melawan kampanye Dr. Mukhlishah AM, M.Pd yang benar,” paparnya.
ini. Dia mewanti-wanti agar jangan pernah Bagi doktor lulusan Universitas Negeri
melawan kampanye dengan kekerasan. Sebab Dosen Bimbingan dan Konseling Surabaya ini, Komisi Penyiaran Indonesia
FTIK UIN Sunan Ampel Surabaya.
justru ini yang akan menjadi kampanye (KPI) juga harus turut berperan dalam
gratis bagi mereka. melawan penyakit LGBT. Sebab selama
Dr. Mukhlishah AM, M.Pd menuturkan ini ada kecenderungan pemberitaan
hal senada. Diakuinya, secara psikologis yang ditampilkan media penyiaran hanya
tidaklah mungkin seseorang memilih adalah upaya nyata dalam menghalau memotret LGBT dari sisi luarnya saja dan
sebagai lesbian atau gay jika tidak memiliki pengaruh LGBT agar tidak merajalela cenderung mengabaikan unsur pendidikan
potensi kelainan orientasi seksual sedari lebih luas lagi. “Apalagi banyak fakta yang kepada masyarakat. “Kita tak bisa kerja
awal. Tinggal bagaiamana potensi ini dikelola memperlihatkan generasi muda setingkat sendirian untuk mengubah dan menangkal
dengan benar. Jadi faktor lingkungan dimana SMA sudah mulai terjangkin penyakit ini,” LGBT ini. Harus ada sinergitas antara
dia bersosialisasi sangat menentukan. “Ketika ungkapnya miris. pimpinan agama, pemerintah, institusi,
seseorang yang memiliki potensi kelainan Oleh karenya, institusi pendidikan harus atau semacamnya yang berkolaborasi untuk
sesksual bergumul dengan anak gay atau peka. Peran BK dan para pendidik terutama mencegah hal ini muncul,” pungkasnya.
lesbian, maka sudah barang tentu dia akan guru agama harus dimaksimalkan. Jika •Suprianto, Hisyam
terpengaruh. Sebab dorongan menjadi
gay atau lesbian semakin kuat,” ujar dosen
Bimbingan dan Konseling FTIK UIN Sunan
Ampel Surabaya ini mencontohkan.
Meski sesungguhnya, LGBT masuk
kategori penyakit dalam bidang psikologi
dan bisa ditata. Penataan tersebut bukan
berarti melegalkannya. Sebab melegalkan
sama halnya dengan membiarkan penyakit
ini semakin merajalela dan kian tak
tertanggulangi. Apalagi kodrat manusia itu
diciptakan berpasang-pasangan antara laki-
laki dan perempuan. “Kita melarangnya
tidak berarti melanggar hak asasi mereka.
Tapi justru menolong mereka untuk kembali
kepada kodrat kemanusiaannya,” kilahnya.
Lantaran itulah, dalam menghadapai
fenomena LGBT tak hanya melalui
pendekatan psikologis, namun juga hukum
negara dan agama harus sinkron. Paling
tidak, para legislator di Senayan harus
segeara menggodog undang-undang
khusus terkait hal tersebut. “Intinya,
harus menghasilkan produk perudangan-
undangan yang sesuai dengan norma
hukum dan norma agama,” ulasnya.
Tentu saja hal itu akan mengundang
perdebatan. Meski disadari dalam
realitas sosial pro dan kontra senantiasa
bergandengan. Yang terpenting baginya,

MPA 354 / Maret 2016 31


Tsaqafah

Mbah Soetardji Cerpen : Suhairi Rachmad

Sejak beberapa bulan terakhir, sosok Mbah Soetardji menjadi sosok misterius bagiku dan bagi
sebagian orang. Mengapa tidak? Aku melihat dengan mata kepala sendiri, bahwa mbah pikun itu
selalu mendatangi rerimbun pohon pisang. Di sana ia menyanyikan lagu kebangsaan negeri ini,
sekaligus memberi hormat pada daun-daun yang mengitari tubuhnya.

S etiap Senin pagi, di saat embun dingin


belum menyetubuhi matahari, Mbah
Soetardji selalu menelusuri jalan setapak
menuju rerimbun pohon pisang. Ia tak takut
ular berbisa. Apalagi hanya ulat kecil yang
biasanya terdapat pada dedaunan. Jalan ini
seakan sudah akrab dengan Mbah Soetardji.
Bahkan, rumput-rumput yang nyaris
menutupi ruas jalan seakan memberi hormat
atas kedatangannya.
Aku berusaha mengintip kebiasaan
Mbah Soetardji dari balik pohon kelapa.
Setelah ia memasuki rerimbun pohon
pisang, pandanganku terhalang. Beberapa
pohon pisang yang tumbuh melingkar di
persawahan itu seakan sengaja menelan
tubuh Mbah Soetardji. Aku harus maju
beberapa langkah. Menempelkan pipi pada
pohon pisang yang tumbuh beberapa meter
di depanku. Menyingkap daun segar yang
menjadi tabir penghalang antara aku dengan
Mbah Soetardji. Dari sini, aku melihat dengan
jelas apa yang dilakukan Mbah Soetardji.
Beberapa saat kemudian, tatapannya
menyapu seluruh penjuru mata angin. Aku
menarik pandanganku dan mundur hingga
berada pada titik aman. Namun, aku tak mau
melepas tubuhnya dari pandangan bola mata
ini. Melalui celah dedaunan sebesar uang
receh seratus rupiah, aku terus mengintai
kebiasaannya itu. Mbah Soetardji masih lainnya sekitar 30 sentimeter, sehingga untuk ”Ini pelecehan, Pak,” kataku kepada
menyapukan pandangannya hingga beberapa memasuki area lingkaran harus memiringkan bapak kepala desa.
kali. Setelah dipastikan tidak ada yang tubuh ke kanan atau ke kiri. ”Dari sisi mana kamu menilai ini
mengintai atau mengintip, Mbah Soetardji Di dalam lingkaran itu, tak ada sesuatu pelecehan?” tanya bapak kepala desa
memulai pekerjaannya. yang aneh atau istimewa. Beberapa rumput menyelidik.
Aku kaget ketika melihat Mbah Soetardji liar tumbuh menjalar seperti hendak ”Kakek pikun itu memberi hormat pada
berdiri tegak dan memberi hormat pada menghisap mangsanya. Beberapa pohon pohon pisang sambil menyanyikan lagu
rerimbun pohon pisang. Tangan kanannya singkong tumbuh tak subur. Mungkin karena Indonesia Raya,” lanjutku dengan nada tinggi
diangkat dan diletakkan persis pada bagian tak bisa menatap matahari secara utuh. Jika agar bapak kepala desa meyakini perkataanku.
pelipis kanan. Kemudian ia mengangkat pagi dan sore hari, pohon singkong tersebut ”Ah, jangan ngaco kau!” bapak kepala
pandangannya sedikit, seperti ada objek yang sulit menangkap sinar matahari. Maka jadilah desa tertawa terkekeh-kekeh.
sedang ia tatap. Ia juga menyanyikan lagu pohon singkong kerdil. ”Benar, Pak! Saya berani bersumpah demi
kebangsaan negeri ini. Matanya berkaca-kaca. Setelah dipastikan tak ada yang istimewa Tuhan pemilik kerajaan langit dan bumi.”
Aku mencoba mengamati tempat dengan tempat itu, aku langsung pulang. Di ”Mana ada orang memberi hormat pada
tersebut. Tak ada yang istimewa. Terdapat simpang tiga, aku tak memilih jalur ke kanan pohon pisang. Lagi pula saya tahu betul Mbah
sekitar 50 pohon pisang yang tumbuh dan yang menuju ke arah rumahku, melainkan Soetardji itu. Orangnya masih sehat dan jelas
membentuk lingkaran. Jarak antara satu mengambil jalur kiri yang menuju rumah tidak pikun.”
batang pohon pisang dengan batang yang kepala desa. ”Kalau saya berbohong saya berani

32 MPA 354 / Maret 2016


dikutuk menjadi pohon pisang, Pak!” Aku dimulai. Sekitar lima belas menit, Mbah sekali. Nafasnya sesak, seperti menyimpan
berusaha meyakinkan bapak kepala desa, Soetardji mengakhiri kebiasaanya itu dan beban yang teramat berat,” lanjut Misrul
tetapi bagaimana caranya? meninggalkan tempat itu. menjelaskan.
”Yakin, kamu tidak bohong?” Kebiasaan Mbah Soetardji akhirnya ”Ada yang ikut saya ke rumah Mbah
”Benar, Pak.” diketahui para tetangga. Sebab, sangat Soetardji!” kepala desa mengajak beberapa
”Baik, saya akan teliti dulu laporanmu mudah mengetahui kebiasaan Mbah orang menyambangi Mbah Soetardji.
agar tidak terjadi mall praktek. Maksud Soetardji di tempat itu. Sejak pohon pisang Sesampainya di sana, Mbah Soetardji hanya
saya, agar tidak terjadi kekeliruan yang itu ditebang, siapa saja bisa melihat aktivitas ditunggui keponakannya yang berasal dari
disebabkan kecorobohan.” Bapak kepala Mbah Soetardji dari jarak jauh sekalipun. desa sebelah.
desa menggunakan kata mall praktek, Dan kabar inipun cepat menyebar ke pasar- ”Selamat datang, Bapak!” Mbah Soetardji
mungkin ia sering menonton televisi yang pasar, warung-warung kopi, maupun ke berusaha menyambut kedatangan mereka.
menayangkan korban mall praktik di ladang-ladang tembakau. Kabar ini tak kalah ”Oh, iya, Mbah. Bagaimana keadaan
rumah sakit. Ah, tak harus heran kok! pentingnya dengan berita korupsi yang Mbah?” bapak kepala desa menjawab
”Minggu depan saya akan mengintai dilakukan petinggi negeri ini. sambutan Mbah Soetardji.
dan menyelidiki kebiasaan aneh Mbah Kali ini aku sengaja membawa massa ”Mbah sesak nafas. Tubuh lemas,”
Soetardji,”lanjut pak kepala desa. menghadap bapak kepala desa. Kami jawabnya pelan.
******* menuntut agar bapak kepala desa menghen­ ”Maaf, Mbah. Warga desa telah menebang
Seminggu kemudian. tikan kebiasaan buruk Mbah Soetardji. pohon-pohon pisang itu. Sebab, mereka tidak
”Secara kebangsaan, Mbah Soetardji bisa ”Ini tak bisa dibiarkan, Pak. Mbah ingin Mbah melakukan kebiasaan buruk itu,”
dikatakan telah murtad, Pak?” kataku ketika Soetardji telah melecehkan bangsa ini,” kataku Misrul menyambung.
menghadap kepala desa untuk kali kedua. ketika mendatangi balai desa setempat. Mendengar perkataan Misrul, Mbah
”Iya, saya sudah melihat dengan mata ”Maaf, Bapak-Bapak! Jangan tergesa-gesa Soetardji ingin bangkit. Ia ingin duduk
saya sendiri. Hari Senin yang lalu saya menilai orang lain seperti itu.” bersila dan berbicara dari mata ke hati.
berusaha menyelidiki apa yang dikerjakaan ”Ini bukan mengada-ada, Pak. Ini juga Ia ingin menjelaskan secara panjang lebar
Mbah Soetardji di antara rerimbun pohon bukan gosip. Semua orang di desa ini juga terhadap apa yang selama ini ia lakukan.
pisang itu,” aku kepala desa. ”Terus.., apa telah mengetahui kebiasaan buruk Mbah Namun, tubuh lemas Mbah Soetardji
langkah kita selanjutnya?” Soetardji. Mbah Soetardji harus dihukum menahannya untuk duduk. Ia berusaha
”Saya punya usul, Pak,” gantung,” kata yang lain. mengatur nafasnya lebih teratur. Ia juga
”Apa usulmu?” tanya bapak kepala desa ”Betul, Pak. Seandainya ini terjadi berusaha berbicara dengan bahasa yang
penasaran. dalam agama, Mbah Soetardji bisa jelas, walaupun harus membutuhkan
“Bagaimana seandainya pohon-pohon dianggap murtad!” tenaga ekstra.
pisang itu ditebang?” ”Maaf, Bapak-Bapak. Kita akan mempe­ Awalnya, ladang itu milik salah satu
”Nah, itu ide yang cerdas!” lajarinya lebih dalam lagi,” kepala desa warga desa. Di sana, dibangun sekolah rakyat,
Kepala desa menyuruh Ahmad mene­ beralasan. tempat Mbah Soetardji menimba ilmu.
bang sekitar 50 pohon pisang itu. Batang ”Saya punya usul, Pak,” kata seseorang Setiap hari Senin, Soetardji kecil dan teman-
pohonnya juga disingkirkan ke tempat dengan nada lantang. temannya mengadakan upacara. Memberi
yang jauh. Rumput yang menjalar dan ”Baik, apa usulmu?” hormat pada bendera merah-putih seraya
pohon singkong yang tumbuh juga ”Alangkah baiknya kita mengambil jalan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
dipotong. Dalam waktu enam jam, Ahmad tengah. Kita tidak boleh gegabah menvonis Namun akhirnya, sekolah itu
bisa membereskan tugasnya. Kini, tempat Mbah Soetardji kafir, murtad, atau pelecehan digusur karena pemilik tanah mengaku
itu menjadi rindang. Bersih. Rata dengan karena telah memberi hormat pada pohon tak menerima ganti rugi lahan
tanah. Hanya tinggal pangkal pohon pisang, dan lain sebagainya. Coba kita buang sebagaimana kesepakatan sebelumnya.
pisang yang tersisa. Masing-masing dulu sisa-sisa akar pisang yang ada di sana. Papan sekolah, tiang bendera, tembok,
sepanjang rata-rata lima sentimeter. Kalau Mbah Soetardji masih memberikan bangku dan sebagainya habis tak
Tak lebih dari itu. Tentu, hal ini tanpa penghormatan dan menyanyikan lagu Indo­ tersisa. Walaupun semuanya telah
persetujuan Mbah Soetardji. nesia Raya buat pohon pisang tersebut, Mbah tiada, Mbah Soetardji memiliki prinsip
Hari Senin berikutnya, Mbah Soetardji Soetardji harus dipanggil dan disidangkan di bahwa setiap orang harus menghormati
kembali menelusuri jalan setapak menuju asal balai desa ini.” negeri ini. Menjunjung tinggi nilai-nilai
rerimbun pohon pisang. Kali ini, ia mempercepat Usulan terakhir ini diamini massa dan kebangsaan.
langkahnya. Nafasnya seperti asap yang keluar kepala desa. Dalam waktu singkat, Ahmad ”Oleh karena itu, Mbah selalu menaruh
dari cerobong kereta api. Tampaknya, ia sangat membersihkan dan membuang sisa-sisa hormat pada bendera merah putih,
tergesa-gesa. Sesekali ia berhenti. Mengusap pohon pisang di ladang itu hingga ke akar- sebagaimana dulu Mbah melakukannya
keringatnya yang mengalir. Kadang, ia menatap akarnya. Semuanya telah disingkirkan. dengan teman-teman di tempat itu,” Mbah
langit biru, seakan menatap masa lalu yang Semuanya telah habis dan tak tersisa sedikit Soetardji menjelaskan dengan panjang lebar.
menyimpan kenangan indah. pun. Kemudian apa yang terjadi? Bapak kepala desa dengan beberapa
Mbah Soetardji merasa aneh ketika Hari Senin berikutnya, orang-orang orang yang berada di rumah itu merasa
melihat jalan setapak mendekati rerimbun mengintai tempat itu dari jarak jauh. Bahkan, malu terhadap nasionalisme yang
pohon pisang semakin bersih dan asri. bapak kepala desa juga terlihat ada di sana. menjiwai Mbah Soetardji. Kemudian,
Rumput-rumput liar tak lagi mengganggu Mereka ingin menyaksikan kebiasaan buruk kepala desa memerintahkan orang-orang
betisnya yang sudah keriput. Ia nampak Mbah Soetardji setelah pangkal dan sisa-sisa agar memancang bendera merah putih di
terkejut ketika melihat pohon-pohon akar pohon pisang dimusnahkan. lahan tersebut, agar rasa nasionalisme dan
pisang itu ada yang menebangnya. Matanya ”Mbah Soetardji sakit,” kata Misrul, yang cinta tanah air yang menjiwai kepribadian
yang senja mulai berkaca-kaca. Namun, ia baru saja datang dari rumah Mbah Soetardji. Mbah Soetardji bisa mengalir pada setiap
masih ingat di mana tempat berdiri untuk ”Sakit apa?” tanya seseorang. detak nafas warga desa. Benderapun
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan ”Tubuhnya panas setelah rerimbun berkibar di bawah langit biru diterpa
memberikan penghormatan. Ritual itupun pohon pisang ini dimusnahkan sama angin sepoi.

MPA 354 / Maret 2016 33


TA’ARUF

Prof. Dr. drg, Hj. Ida Ayu Brahmasari, DIpl. DHE, MPA

Memungut Etos Kerja


dari Orang Asing

Cuma sedikit perempuan yang sanggup menjadi rektor. Salah satunya, adalah Prof. Dr. drg, Hj. Ida Ayu Brahmasari, DIpl. DHE, MPA.
Rektor Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG) 1945 Surabaya ini menyadari, bahwa emosi perempuan memang lebih menonjol.
“Namun dalam memimpin itu butuh kesabaran. Jadi prinsip harus tetap diperhitungkan, dengan menyeimbangkan diri,
serta mau belajar dari siapapun,” tuturnya bersahaja. “Tidak perlu jaim. No body perfect,” tukasnya serius.

M eski ayahnya sebagai Ketua Yayasan


UNTAG dan lama menjabat
Sekretaris Kopertis Jawa Timur,
namun pencapaian pucuk pimpinan itu
bukan­lah jabatan turunan. Untuk mencapai
hingga tahun 1988. Atas dedikasinya yang
tinggi, akhirnya dia dipromosikan sebagai
Pembantu Rektor III (Bidang Kemaha­
siswaan) Universitas 17 Agustus 1945 Sura­
baya untuk masa bakti 1988-1990.
Dirinyapun terlibat aktif di berbagai forum
diskusi, seminar hingga workshop. Salah
satunya yang digelar American Society of
Public Administration (ASPA), Workshop on
Vision of the Public Sector di Chicago, Illinois,
posisi tertinggi di UNTAG tersebut, harus Di saat yang bersamaan alumni SMA Amerika Serikat pada tahun 1992. Dua tahun
terlebih dahulu diraihnya melalui proses Negeri 3 Surabaya ini terpilih sebagai Ketua sebelumnya, dia juga sempat mengikuti
yang cukup panjang. Dan tentu saja, itu Paguyuban Pembantu Rektor PTS se- Program Dikti yang disponsori World Bank
karena presta­sinya yang sangat luar biasa di Kopertis Wilayah VII. Tak hanya itu, Badan yang bertajuk ‘University Administration and
dunia pendidikan. Seni Mahasiswa Indonesia (BSMI) Provinsi Management Training Program di University
Selepas menyelesaikan dokter gigi dari Jawa Timur juga mendaulatnya sebagai of Kentucky’, Berea College dan George
Fakultas Kedokteran UNAIR Surabaya di sekretaris periode 1988 hingga 1990. Washington University.
tahun 1982, setahun kemudian mengi­ Di saat karirnya sedang merangkak naik, Selama tiga tahun, Sari bergulat dengan
kuti program Diploma in Business for semua atribut jabatan itu harus ditanggal­ dunia akademik hingga berhasil menyabet
Secretaries, Business Training Limited, kannya untuk sementara waktu. Ini demi gelar master pada tahun 1993. Tak berselang
Manchester, Inggris. Pada tahun 1984, juga memenuhi keinginannya untuk melanjutkan lama – sepulang ke tanah air, dirinya diamanahi
mengikuti program Diploma in Dentah studi program S2. Tak tanggung-tanggung, sebagai Pembantu Rektor IV (Bidang Kerja­
Health Education, Royal Society of Health, dia terbang jauh ke Amerika Serikat untuk sama dan Pengembangan) UNTAG Surabaya.
London. Termasuk pula program Diploma in belajar Administrasi Publik di Martin School Lima tahun berselang, Ketua Asosiasi
Advanced Business English, Business Training of Public Administration, University of Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Komisariat
Limited, Manchester, Inggris pada tahun 1985. Kentucky, Amerika Serikat. Diapun tergabung Surabaya-I (1998-2003) ini dipercaya sebagai
Nah, pada tahun 1986 dirinya dipercaya sebagai Pengurus Persatuan Mahasiswa di Wakil Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus
sebagai Kepala poliklinik Yayasan Perguruan Amerika Serikat (PERMIAS), Kentucky. 1945 Surabaya. Jabatan ini tentu menguji
17 Agustus 1945 Surabaya. Kemudian diama­ Sebagai pribadi yang energik, Sari skill dan pengetahunanya dalam memenej
nahi sebagai Pembantu Dekan III (Bidang – panggilan karibnya, tidak hanya Universitas, Sekolah Menengah Umum dan
Kemanasiswaan) Fakultas Psikologi UNTAG menyibukkan diri dalam rutinitas kampus. Sekolah Menengah Pertama.

34 MPA 354 / Maret 2016


Setelah cukup lama berkecimpung di Dari sana, diharapkan mereka tum­
lingkup yayasan – sekitar 5 tahun, akhirnya buh dengan kepekaan dan sensitivitas
dia kembali ke jajaran rektorat sebagai tinggi terhadap lingkungan sosial. Dengan
Pembantu Rektor I (Bidang Akademik dan berinterkasi langsung juga akan mem­
Kerjasama) UNTAG hingga tahun 2004. Di buahkan sikap toleransi tinggi. Lantaran
tahun ini pula dia berhasil merampungkan itulah orang senantiasa dituntut belajar
gelar doktor bidang Ilmu Ekonomi di tidak ada henti untuk mengenal lingkungan
Universitas Airlangga Surabaya. sekitarnya. “Belajar itu tak harus dibatasi oleh
Dengan gelar baru yang disandang, Wakil tembok-tembok sekolah formal. Biji hikmah
Ketua Bidang Hubungan dan Kerjasama, bisa muncul dari siapa dan dari mana saja,”
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) tukasnya sambil melepas senyum.
Wilayah VII Jawa Timur (2003 – 2007) Sebagai seorang ibu, tentu Pengasuh
ini diangkat sebagai Direktur Program Rubrik “Wanita Karier” Harian Surabaya
Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Post dan Surabaya pagi ini dituntut
Surabaya pada tahun 2005. Namun jabatan untuk senantiasa memberikan jaminan
bergengsi ini harus dilepaskannya pada tahun yang layak bagi tumbuh kembang anak-
2009. Sebab Wakil Ketua Yayasan Perguruan tinggi. “Berinteraksi dengan berbagai macam anaknya. Baik dari sisi pendidikan maupun
Saraswati – Badan Penyelenggara Akademi orang dengan latar belakang berbeda itu karakter psikologi.
Pariwisata & Sekolah Menengah Kejuruan penting. Selain bisa memupuk toleransi, juga Apalagi dirinya merupakan sosok single
Pariwisata 17 Agustus 1945 Surabaya dan Play bisa belajar banyak hal,” tandasnya. parent. “Kecendekiaan seorang Ibu akan
Group dan Taman Kanak-Kanak ”Yunior” – Tak mengherankan jika sejak awal menentukan kecerdasan anak. Sedangkan
ini, dipilih senat UNTAG sebagai Rektor. Jejak wanita kelahiran Denpasar 28 Mei 1959 ini ketangguhan karakter anak sangat dipengaruhi
harum dunia akademik makin membumbung seakan bernazar dalam hati untuk senantiasa oleh kebersahajaan hidup figur ayah,” ucap
tinggi kala dia dinobatkan sebagai Guru Besar menempah diri, agar mampu berkembang anggota Dewan Kehormatan Palang Merah
UNTAG ke-33 pada tahun 2010 silam. di masa mendatang. Hal itu dibuktikannya Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur ini
Memang tak banyak perempuan yang dengan aktif dalam berbagai kegiatan menegaskan. “Namun menjadi ibu yang
memiliki rekam jejak seperti dirinya. Selain akademis maupun sosial. “Pengetahuan itu tak cerdas tidak harus dengan memburu berderet-
karir moncer, juga sempat menghirup ada artinya tanpa ditopang dengan ekspresi deret gelar lho,,,” tukas Direktur Utama
pendidikan di luar negeri. Namun demikian, visual positif,” ujar Dewan Pakar Indonesian PERFORMANCE (Lembaga Training dan
perjalanan masa silam hidupnya juga sangat Manager Association (IMA) Surabaya ini. Konsultan Manajemen, Psikologi dan Hukum,
berperan sehingga dia sukses semacam ini. Itu pula yang selalu ditekankan kepada Surabaya) ini dengan tawanya yang renyah.
Sedari kecil, putri pasangan Sri Sundari ketiga anaknya; Mirasanthi Danadharta, SE, Baginya, seorang ibu harus mampu
dan (alm.) Ida Bagus Alit, SH ini ditempah M.Sc. BA, MA, Irmasanthi Danadharta, S. menjalankan prinsip 4 M; mampu merias
untuk menjadi pribadi yang tangguh dan Hub. Iht, MA dan Yahya Satria Nugraha. diri (macak) , memasak (masak), memiliki
kompetitif. “Ayah saya selalu memotivasi Ketua Bidang Pengembangan SDM Ikatan anak (manak) dan mantap, yakni mampu
untuk senantiasi berpacu mengukir prestasi Doktor Ekonomi Indonesia (IDEI) ini tak memberikan pelayanan yang baik dan
sesuai bakat dan minat,” ungkap ibu tiga anak segan-segan memberikan pengalaman nyata maksimal bagi keluarga. Di sisi lain dia juga
ini mengenang masa kecilnya. untuk berinteraksi dengan orang asing ke luar harus smart. “Ibu harus terus belajar dan
Seringnya perjumpaan dirinya dengan negeri. “Ini bukan sekedar gagah-gagahan. Tapi sanggup memecahkan beragam masalah
berbagai wisatawan mancanegara – saat dengan menjadi orag asing di negeri orang, keluarga. Sebab prinsip hidup adalah with
menghabiskan masa kecilnya di Bali, turut saya ingin membentuk karakter mereka agar care with love,” pungkas Member of American
pula memaksa dia mengamini seruan memiliki daya tahan dan adaptasi terhadap Society of Public Administration (ASPA),
sang orangtua. Diapun banyak memungut lingkungan di manapun mereka berada,” kilah International Personnel Management Asso­
inspirasi dari orang asing tersebut. Sebab Ketua Ikatan Sarjana perempuan Indonesia ciation (IPMA) dan American Marketing
mereka ternyata memiliki etos kerja yang (ISWI) Jawa Timur ini memberikan alasan. Association (AMA) Amerka Serikat ini. •Pri

MPA 354 / Maret 2016 35


edukasi

Peran Guru Agama Dalam


Menjawab Revolusi Budaya Permisif
Oleh : Dr. H. Moh Sulthon, M.Pd*)

Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa pembangunan
pendidikan nasional bukan hanya terfokus mencerdaskan peserta didik agar menjadi manusia berkualitas
di ranah intelektualitas atau keilmuan, tetapi juga berkualitas di ranah akhlak mulia dan keimanan.

P embangunan pendidikan itu meng­


hendaki agar kepribadian peserta
didik terbentuk secara seimbang;
antara penguasaan di bidang iptek dengan
penguasaan dan pengamalan etika dan
peserta didik yang dari waktu ke waktu
menghadapi problem serius akibat model
pergaulannya yang terseret dalam berbagai
bentuk penyimpangan masyarakat dari sisi
etika dan hukum.
gaya hidup, yang kesemuanya itu dilakukan
dengan cara memagari dan mengeliminasi
peran sakral agama dalam kehidupannya.
Masyarakat sekarang layak dikritik, karena
realitas buram atau bopengnya – termasuk
keimanan. Hal inilah yang disebut sebagai Masyarakat merupakan cermin, yang di kalangan peserta didik. Stigma sebagai
integrasi kecerdasan intelektualitas dengan di dalamnya termasuk kalangan peserta the biggest Moslem community in the world
kecerdasan moralitas dan spiritualitas. didik. Namun saat ini mereka banyak yang juga lebih merupakan sebutan di atas kertas
Pembangunan pendidikan yang mene­ terbius dan terhegemoni pesona duniawi, semata. Sebab dalam realitas empiriknya, kita
kan­kan idealitas itu sagatlah penting seiring tarikan kenikmatan hedonisme, atau terseret sedang terseret larut dalam pesona budaya
dengan kondisi perubahan di tengah dalam arus kehidupan serba materi, serta atau pergeseran gaya hidup yang semakin
masyarakat, khususnya di tengah pergaulan memberhalakan kesenangan dan perubahan menjauh dan mendesakralisasi norma agama.

36 MPA 354 / Maret 2016


Tidak sulit ditemukan pola bersikap Sementara tayangan televisi yang
dan bergaul anak-anak muda dari kalangan mengisahkan gaya hidup sek bebas,
pelajar yang tidak berpijak pada norma kehamilan yang tidak dikehendaki dan
etika atau agama. Mereka memang berstatus Pembangunan pendidikan aborsi, adalah bagian dari magnet kultural
sebagai pelajar, akan tetapi sikap atau perilaku yang mene­kan­kan idealitas lain yang membuat terjadinya revolusi
yang ditunjukkannya berupa sikap atau pergaulan semakin permisif. Juga banyaknya
perilaku yang berpola paradok dengan etika itu sagatlah penting seiring ”industri” pornografi dalam bentuk VCD
dan agama. dan DVD dan tayangan penyimpangan seks
dengan kondisi perubahan di dunia maya, adalah faktor negatif lain yang
Potret Budaya Permisif di tengah masyarakat, membuat masyarakat dan bangsa ini rentan
Menurut Fadilah Utami (2007), anak terjerumus semakin dalam ke orde revolusi
didik di negeri ini sedang dijajah dan khususnya di tengah gaya hidup yang semakin mengerikan di
dicengkeram oleh kultur sesat. Mereka tidah ranah permisifisme.
ubahnya konsumen yang dikondisikan pergaulan peserta didik
menelan segala bentuk kultur yang dijual yang dari waktu ke waktu Guru Agama Sebagai Mujaddid
kepadanya. Mereka bahkan semakin lama Lembaga pendidikan adalah lembaga
dirapuhkan mentalitasnya supaya menjadi menghadapi problem yang berorientasi mengubah kehidupan
generasi penurut dan penakut. masyarakat dan bangsa. Sebab salah satu
Ada berbagai jenis perilaku buruk dan serius akibat model kekuatan yang menentukan perubahan
sangat membahayakan yang ”diproduksi” pergaulannya yang terseret masyarakat dan bangsa, yakni sumberdaya
oleh kalangan pelajar; seperti pergaulan manusia yang ditentukan pembentukan
bebas dan penyalahgunaan narkoba. Kedua dalam berbagai bentuk dirinya oleh dunia pendidikan.
jenis perbuatan yang terlarang oleh hukum Salah satu elemen masyarakat yang
maupun agama ini, sedang menjadi penyakit penyimpangan masyarakat menentukan perubahan adalah guru dan
yang menyerang atau menjerumuskan dari sisi etika dan hukum. peserta didik. Guru melakukan transfor­masi
peserta didik. keilmuan bidang agama, ekonomi, budaya,
Pergaulan bermodus free sex merupakan dan lain sebagainya kepada peserta didik.
salah satu ciri kultur masyarakat pemuja Sementara peserta didik bisa melan­jutkannya,
pola hidup permisif, atau kebudayaan orang- baik ketika masih berstatus sebagai peserta
orang yang tidak beriman dan membenarkan didik maupun warga bangsa pada umumnya
perilaku bercorak kebinatangan. Free Sejumlah peserta didik terbukti telah untuk melakukan prubahan-perubahan besar.
sex menjadi ancaman yang sangat serius membuat gelisah sekolah, orangtua dan Posisi guru yang melakukan transformasi
bagi masyarakat agamis. Apabila seorang masyarakat. Tak sedikit dari mereka yang menuju perubahan itu layak menempatkannya
pria dan wanita berhadap-hadapan atau terjerumus dalam seks bebas atau pilihan sebagai agen pembaruan (mujaddid).
menjalin hubungan semakin serius tanpa ada gaya hidup asal senang dan memuaskan, yang Dalam Pasal 6 Undang-undang Nomor
pengawasan dan penguatan moral dan agama, kesemua itu tidaklah lepas dari revolusi gaya 14 Tahun 2005 disebutkan, bahwa kedudukan
jelas sangat memungkinkan timbulnya hidup yang mempengaruhi kehidupannya. guru dan dosen sebagai tenaga profesional
“konvergensi nafsu birahi” dari kedua belah Revolusi gaya hidup dijadikannya sebagai bertujuan untuk melaksanakan sistem
pihak yang membuatnya terjerumus dalam pilihan yang dipuja-pujanya. pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
penyalahgunaan seksual. Kecenderungan semakin banyaknya pendidikan nasional, yaitu berkembangnya
Hal itu persis dengan realitas di Barat anak-anak muda berstatus pelajar dalam potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang gaya hidup kalangan mudanya tidak pemujaan gaya hidup permisif itu dapat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
mengenal batas-batas pergaulan pria dan dikomparasikan dengan riset yang dilakukan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
wanita atau model pergaulannya tidak Lip Widjoyanto (2005) di Yogyakarta, yang berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
dikendalikan norma-norma agama, sehingga mengungkap sekitar 90 persen mahasiswi menjadi warga negara yang demokratis dan
pergaulan tersebut terbukti telah berakibat tidak lagi mampu menjaga keperawanannya. bertanggung jawab.
sangat fatal. Riset semacam ini juga pernah dilakukan Salah satu realisasi dari peran guru agama
Problem besar tersebut dikategorikan oleh Sudiono, dkk terhadap remaja yang dari sebagai pelaku pembaruan (mujaddid),
sebagai salah satu penyakit sosial (social waktu ke waktu semakin permisif melalui adalah dengan mengajak setiap pilar
desease) dan budaya patologis yang banyaknya kasus pernikahan dini akibat keluarga untuk membangun ”surga”. Guru
mengakibatkan buramnya potret kehidupan hamil sebelum menikah (Abdul Wahid, agama berkewajiban mengajak dengan cara
manusia dan peradabannya. Penyakit seperti 2010). Salah satu penyebab banyaknya mengingatkan keluarga mengenai makna
pola hidup serba permisif (menghalalkan pasangan yang hamil di luar nikah, adalah pentingnya keluarga sebagai ”surga” bagi
segala macam model) ini bukan hanya minimnya bekal moral agama para pasangan pembentukan kepribadian anak, tempat
menimpa manusia dewasa, tetapi juga yang rata-rata masih berusia 20-25 tahun. pen­dadaran diri, memulai berkenalan
kalangan remaja terdidik (peserta didik). Hal itu menunjukkan, bahwa tingginya dengan doktrin hingga mengamalkannya,
Kekuatan revolusi gaya hidup yang angka aborsi akibat kehamilan yang tidak dan utamanya tempat membangun, meng­
bercorak permisif telah menjadi pengaruh dikehendaki (unwanted pregnancy), juga hi­
dupkan, serta mengembangkan kehar­
dahsyat yang barangkali sulit dielakkan melengkapi pola pembenaran hubungan sek monisan diantara anggota keluarga satu
oleh siapapun yang dalam dirinya kurang bebas atau pola hidup permisif. Mereka nekad dengan lainnya.
mempunyai ketahanan moral memadai. melakukan praktik ketidak-adaban secara Keluarga dapat diidentikkan sebagai
Laiknya sebuah ungkapan, bahwa sesuatu bermacam-macam atau kebinatangan ini institusi sakral yang membuat setiap
yang buruk yang dilakukan seseorang tidaklah akibat pemolaan gaya hidup yang sudah larut unsurnya seharusnya betah menjalin dia­
lepas dari pengaruh buruk dari kekuatan dalam pendesakralisasian dan pembebasan lektika, menunjukkan kebersamaan dan
yang membentuk atau mempengaruhinya pola bergaul tanpa berpedoman pada norma keteguhan untuk mewujudkan iklim kete­
(evil causis evil vallacy). etika dan agama. duhan. Terwujudnya keteduhan ini harus

MPA 354 / Maret 2016 37


edukasi

terbaca lewat cermin yang menampakkan


kebahagiaan dan ketenangan masing-masing
unsur keluarga.
Anak yang hidup dalam pembumian
konstruksi keluarga semacam ini, tentulah
tidak akan sampai mengalami krisis keda­
maian dan kebahagiaan. Sebab setiap elemen
utama keluarga, dalam hal ini orangtua, bisa
memerankan fungsinya sebagai pendidik,
pelindung dan penyayang keluarga. Baik
kebutuhan fisik maupun psikis akan mudah
terpenuhi di tangan orangtua yang mengerti
dan menyadari posisinya sebagai – meminjam
istilah penyair A. Syauqy Beq – “arsitek ma­
sya­­
rakat berkeringat harum”. Bangunan
keluarga yang berhasil menyebarkan aroma
keharuman berarti wujud keluarga yang bisa
men­jalankan amanah moral-edukatifnya ter­
hadap anggotanya (Imam Kabul, 2007).
Jika keluarga mengandung ”keringat
harum”, tentulah masyarakat di negeri ini tak Ketika guru agama secara istiqamah peran guru agama. Guru agama dikategorikan
sampai mengidap krisis keharmonisan dan mengajarkan soal etika luhur kepada peserta gagal menjalankan amanat edukasinya,
kedamaian. Kita tidak akan saksikan berbagai didik dan juga mentransformasikannya bilamana masih banyak dan semakin banyak
bentuk penyakit sosial menyerang anak- kepada keluarga sebagai modal mendidik peserta didik yang terlibat revolusi gaya hidup
anak, seandainya pilar-pilar keluarga mampu anak-anaknya, maka peserta didik itu akan yang membenarkan liberalisme.
menunjukkan amanah edukasinya. terbentuk menjadi generasi yang kuat. Salah satu hak yang sekaligus bisa
Dalam suatu kasus misalnya, ketika ada Dalam hidup ini peserta didik mem­ menjadi penyakit bagi peserta didik adalah
anak masih usia belasan tahun atau bertatus butuhkan suatu “dunia” edukatif-progresip kebebasan yang dimilikinya. Revolusi
remaja sudah mengidap HIV/AIDS, yang yang bisa mengembangkan dirinya yang gaya hidupnya berelasi dengan akar kebe­
penyakit mematikan ini akibat hubungan seks dikenal dengan jagad pendidikan. Melalui basan yang digunakannya. Guru agama
bebas di luar nikah atau “jajan” di lokalisasi dunia ini, peserta didik dapat belajar mempunyai peran strategis dan fundamental
pelacuran, maka ini mengindikasikan bahwa banyak tentang makna tanggungjawab dalam pengendalian kebebasannya. Dunia
fungsi keluarga sebagai “surga” masih belum hidup sebagai individu, anggota masya­ pendidikan menjadi teruji amanat edukasinya
berjalan dengan benar. Anak seperti ini lebih rakat dan pilar-pilar negara. akibat kebebasan yang dijalankannya. Dunia
menyukai atau dapat tergoda oleh pesona Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 pendidikan mendapatkan penilaian dari
kenikmatan seksual dan candu budaya Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan publik, diantaranya belum optimal dalam
pergaulan yang menyesatkan akibat elemen Nasional disebutkan, bahwa pendidikan memainkan peran strategisnya, adalah akibat
utama keluarga gagal memediasinya dengan nasional berfungsi mengembangkan kemam­ kebebasan peserta didik yang diwujudkan
pendidikan moral. Maka doktrin etika puan dan membentuk watak serta peradaban dalam praktik-praktik pergaulan bercorak
harus terus-menerus disampaikan oleh guru bangsa yang bermartabat dalam rangka liberal. Disinilah guru agama memainkan
agama kepada keluarga mengenai urgensinya mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan perannya, baik secara langsung kepada
penegakan atau pembumian moral. untuk berkembangnya potensi peserta didik peserta didik maupun orang tua/keluarganya.
Firman Allah SWT “dan janganlah agar menjadi manusia yang beriman dan
kamu mendekati zina, sesungguhnya zina bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kesimpulan
itu adalah suatu perbuatan yang keji dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, Dunia pendidikan itu identik dengan
suatu jalan yang sangat buruk” (QS. Al-Isra’: kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara guru dan peserta didik. Guru dapat
32) harus istiqamah dipesankan kepada yang demokratis serta bertanggung jawab. distigma sebagai pilar pendidikan yang
keluarga supaya keluarga menunjukkan Dengan fungsi pendidikan seperti sukses, bila­ mana berhasil membentuk
komitmen edukasinya. Keluarga harus itu, idealnya anak-anak bukan hanya kepribadian peserta didik. Guru, yang salah
diberi pemahaman oleh guru agama, sekedar mengasah dan meningkatkan satunya adalah guru agama, merupakan
bahwa kata “kekejian” (dalam QS. Al-Isra’: pro­duk­tivitas intelektualnya, tetapi juga wujud urgensi atau makna konkret atau
32) yang merupakan akibat seks bebas menguatkan komitmen moral, kemanusiaan empiriknya dunia pendidikan terhadap
dapat ditafsirkan sebagai bentuk penyakit dan kebangsannya. Sebab di dalam dunia pembentukan karakter peserta didik.
memalukan, menyiksa dan mematikan pendidikan, seorang peserta didik akan Karakter peserta didik identik dengan
seperti AIDS. mendapatkan transfer ilmu pengetahuan efektif tidaknya peran guru agama dalam
Jika syahwat seks bebas bisa diperlakukan yang membuat dirinya punya kematangan membangun proses pembelajaran.
sebagai musuh bersama (common enemy) emosi, kemapanan status sosial dan keta­ Guru agama dikategorikan gagal
yang diperkenalkan kepada peserta didik oleh hanan beragamanya. menja­lankan amanat edukasinya, bilamana
keluarga, maka niscaya konstruksi kehidupan Pendidikan nasional menjadi penting masih banyak dan semakin banyak peserta
masyarakat dan berbangsa ini akan semakin artinya bagi kehidupan bangsa dan negara didik yang terlibat revolusi gaya hidup yang
aman dari ancaman bercorak menghancurkan atau secara khusus bagi peserta didik, bila­ membenarkan liberalisme. Kebebasannya
dan mematikan. Dan sebaliknya, apabila mana guru menunjukkan perannya. Guru, dalam bergaul dapat dikendalikan, bila­
seks bebas masih marak dan membudaya yang salah satunya adalah guru agama, mana guru tidak kenal henti dalam mem­
di tengah masyarakat, berarti guru agama merupakan wujud urgensinya dunia pendi­ bentuk karakternya.
belum maksimal memperlakukannya sebagai dikan terhadap pembentukan karakter peserta *) Kepala SMANegeri 8 Malang dan
“musuh bersama”. didik. Karakter peserta didik identik dengan Pembina MGMP PAI SMA Kota Malang.

38 MPA 354 / Maret 2016


EDUKASI

Membangun Etika Berwawasan


Akhlakul Karimah
Oleh : K. Setyo Handono*)

Secara umum, dipahami bahwa pendidikan Islam adalah usaha untuk mendidik jiwa,
membina mental intelektual dan melatih fisik agar bertindak sopan, ikhlas dan jujur sebagai wujud akhlak.

O leh karena itu, apabila nilai-


nilai  moral  dan akhlak tidak diajar­
kan atau dimarjinalisasikan da­
kehidupan manusia, maka akibatnya manusia
akan mengambil kehidupan duniawi ini
lam
ini melalui pembi­ naan  pendidikan  moral-
akhlak bagi gene­­rasi muda. Tentu saja, juga
dengan pendi­di­kan  agama. Pelajaran agama
dan peraktek etika sosial harus mendapatkan
perhatian yang serius di setiap sekolah/
mengambil peranan yang penting dalam
pembinaan moral anak didik. Sekolah
hen­daknya menjadi lapangan baik bagi
pertumbuhan dan perkembangan mental
dan moral anak didik, disamping tempat
sepuas-puasnya dengan membuat ber­bagai madrasah dan pondok pesantren. Pendidikan pemberian pengetahuan, pengembangan
tatanan di atas standar materialistik. moral juga harus merupakan konsumsi harian bakat dan kecerdasan. Dengan demikian,
Untuk mewujudkan dan sekaligus men­ bagi masyarakat, keluarga dan pemerintah.  sekolah merupakan lapangan sosial bagi
didik prilaku  moral  bagi generasi muda, Oleh karenanya, pendidik  dalam menga­ anak-anak, dimana pertumbuhan mental,
Islam  mengajarkan cara membina generasi wal moral ini hendaknya menjadi panglima moral-akhlak, sosial serta segala aspek
muda; yakni pendidikan akidah, pendidikan moral  bangsa yang bisa memberi nasihat kepribadian berjalan dengan baik.
berbhakti, pendidikan kemasyarakatan dan taushiyah secara sejuk dan ikhlas. Dengan Untuk menumbuhkan sikap moral
(sosio­logi),  pendidikan  mental, pendidikan demikian, maka pendidikan moral akan dan akhlak yang demikian itu, maka jika
akhlak (etika-moral). Oleh karena itu, lewat enjoy dilaksanakan. Jadi semuanya ditebar­ pendidikan agama diabaikan di sekolah/
sekolah anak-anak kita didik sekaligus kan dengan kasih sayang yang berkualitas. madrasah tentu pendidikan agama yang
dibia­sakan untuk berperilaku yang etis dan Prof. Zakiah Darajat mangatakan, diterima di rumah tidak akan berkembang
menjunjung tinggi etika  moral  yang sesuai. moral bukanlah suatu pelajaran yang dapat atau bahkan terhalang. Maka masyarakat
Dengan demikian pembiasaan etika ter­ dicapai dengan mempelajari saja – tanpa juga harus mengambil peranan dalam
sebut  harus memberikan contoh sebagai lem­ membiasakan hidup bermoral dari sejak pembinaan moralitas akhlak tersebut. Sabda
baga yang bermoral, santun, ikhlas dan tidak keci. Moral itu tumbuh dari tindakan kepada Rasulullah SAW: ‘Sesungguhnya aku diutus
menimbulkan kultus atau dendam individu. pengertian dan tidak sebaliknya. Seperti untuk menyem­purnakan kemuliaan akhlak.’
Untu itulah, kita harus mem­per­baiki bangsa halnya rumah tangga, sekolahpun dapat *) Guru Seni SMAN 1 Jenangan Ponorogo.

MPA 354 / Maret 2016 39


EDUKASI

Resep Menjadi Guru Idaman


Untuk menjadi seorang guru idaman, tak bisa dengan wajah tampan dan paras cantik
semata – meski itu juga dapat menjadi modal idola bagi murid-muridnya.

bahasa Inggris ‘strategy’ yang berarti ilmu berarti upaya membelajarkan siswa. Dengan
siasat (perang), siasat, akal (kamus bahasa demikian, strategi pembelajaran berarti ‘cara’
Inggris). Selanjutnya strategi dapat berarti dan ‘seni’ untuk menggunakan semua sumber
cara dan seni menggunakan sumber daya belajar dalam upaya membelajarkan siswa.
untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai suatu ‘cara’, strategi pembelajaran
Dalam peperangan digunakan strategi dikembangkan dengan kaidah-kaidah ter­
peperangan dengan menggunakan sum­ tentu sehingga membentuk suatu bidang
berdaya tentara dan peralatan perang untuk pengetahuan tersendiri. Sebagai suatu bidang
memenangkan peperangan. Dalam dunia pengetahuan, strategi pembelajaran dapat
bisnis digunakan strategi bisnis dengan dipelajari dan kemudian diaplikasikan dalam
mengerahkan sumberdaya yang ada, sehingga kegiatan pembelajaran.
tujuan perusahaan untuk meraih keuntungan Sedangkan sebagai suatu ‘seni’, strategi
tercapai. Dalam bermain sepakbola diperlukan pembelajaran kadang-kadang secara implisit
strategi main sepak bola dengan mengerahkan dimiliki oleh seseorang tanpa pernah
sumberdaya pemain dan pelatih untuk belajar secara formal tentang ilmu strategi
Oleh : memenangkan pertandingan. Demikian pembelajaran. Misalnya banyak pengajar
Kondang Sahly *) pula dalam pembelajaran digunakan strategi (khususnya pada tingkat perguruan tinggi)
pembelajaran dengan menggunakan berbagai yang tidak memiliki latar belakang keilmuan
sumberdaya (guru dan media) untuk tentang strategi pembelajaran, namun
mencapai tujuan pembelajaran. mampu mengajar dengan baik dan siswa
Dogeng (1989) dalam Made Wena yang diajar merasa senang dan termotivasi.

A
(2012) mengatakan, bahwa pembelajaran Sebaliknya, ada guru yang telah menyele­
da seorang guru yang dari segi
penampilan cukup menarik,
tetapi dalam penyampaian materi
kurang mendapat respon dari muridnya.
Mereka merasa penyampaian guru tersebut
membosankan, monoton, sulit diterima
dan seribu alasan lainnya. Di sisi lain, ada
guru yang dari segi penampilan fisik biasa-
biasa saja. Namun dalam pelaksanaan
pembelajaran cukup menarik simpati seluruh
isi ruangan. Semua murid seolah terhipnotis
dibuatnya, sehingga menjadi idola bagi
murid-muridnya.
Lantas bagaimana cara mengisi peluang
untuk menjadi guru favorit tersebut? Jawab­
nya, terletak pada sejauh mana kepia­waian
guru dalam menerapkan strategi pembe­
lajaran yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Sebab guru yang merupakan
komponen penting dari tenaga kependidikan,
memiliki tugas untuk melaksanakan proses
pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru
diharapkan paham tentang pengertian
strategi pembelajaran. Pengertian strategi
pembelajaran dapat dikaji dari dua
kata pembentuknya, yaitu strategi dan
pembelajaran. Kata strategi diadopsi dari

40 MPA 354 / Maret 2016


saikan pendidikan keguruannya secara
formal dan memiliki pengalaman mengajar Jika para guru sudah mampu mene­
cukup lama, namun dalam menga­jar yang rapkan strategi pembelajaran dengan tepat
dirasakan oleh siswanya “tetap tidak enak”. Penggunaan strategi dan dikerjakan dengan penuh kesungguhan,
Mengapa bisa demikian? Tentu hal tersebut dengan sepenuh hati, penuh nuansa nilai
bisa dijelaskan dari segi seni. Seba­gai suatu dalam kegiatan spiritual, maka kerja guru selain menjalankan
seni, kemampuan mengajar dimi­ liki oleh tugas, juga bernilai ibadah. Kalau sudah
seseorang dan diperoleh tanpa harus belajar demikian bekerja tidak hanya karena
ilmu cara-cara mengajar secara formal. pembelajaran sangat tuntutan tugas, tetapi lebih dari itu karena
Apabila seorang guru mampu mengop­ kita ingin memberikan sesuatu yang terbaik
timalkan strategi pembelajaran baik dalam perlu, karena untuk kepada orang lain.
arti sebagai ‘cara’ maupun sebagai ‘seni’ Kebaikan itu tidak pernah hilang. Barang­
untuk menggunakan semua sumber belajar, mempermudah proses siapa yang melakukan kebaikan, dia akan
maka sudah barang tentu akan membuahkan mendapat balasan kebaikan dan barang siapa
peningkatan hasil belajar siswa yang pembelajaran sehingga yang melakukan kejelekan, maka dia akan
maksimal. Untuk mencapai hasil tersebut guru memperoleh balasan kejelekan pula. Allah
perlu mengadakan pertemuan-pertemuan menegaskan dalam firmanNya: “Jika kamu
secara intensif melalui sanggar atau forum- dapat mencapai hasil berbuat baik maka kebaikan itu untuk dirimu,
forum ilmiah seperti MGMP (Musyawarah dan jika kamu berbuat jelek maka kejelekan itu
Guru Mata pelajaran) sebagai wadah yang yang optimal juga untuk dirimu” (QS Al-Isra’ : 7).
representative. Dan bila perlu mendatangkan Demikian juga dalam ‘Hukum Kekekalan
narasumber dalam rangka sharing dan diskusi Energi’ yang menyatakan energi itu kekal,
antar teman sejawat serumpun mata pelajaran
untuk membahas dan menentukan strategi
pembelajaran apa yang tepat.
Penggunaan strategi dalam kegiatan
pembelajaran sangat perlu, karena untuk
mempermudah proses pembelajaran
sehingga dapat mencapai hasil yang
optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses
pembelajaran tidak akan terarah, sehingga
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sulit tercapai secara optimal. Dengan kata
lain, pembelajaran tidak dapat berlangsung
secara efektif dan efisien.
Strategi pembelajaran sangat berguna,
baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru,
strategi dapat dijadikan pedoman dan
acuan bertindak yang sistematis dalam
pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan bagi
siswa (pengguna strategi pembelajaran)
dapat mempermudah proses pembelajaran
dan mempercepat memahami isi pembe­
lajaran/ Sebab pada hakikatnya setiap
strategi pembelajaran dirancang untuk
mempermudah proses belajar siswa.
Hubungan antara strategi pembelajaran,
guru, siswa dan hasil belajar siswa dapat kasikan menjadi tiga, yaitu a) strategi pengor­ tidak pernah hilang. Bisa berubah bentuk
gambarkan sebagai berikut: ganisasian (organizational strategy), b) strategi tetapi tidak bisa hilang. Jika kita mengeluarkan
penyampaian (delivery strategy), dan c) energi positif, maka energi itu akan kembali
Bagi Guru
strategi pengelolaan (management strategy). kepada kita dalam bentuk positif. Sebaliknya
l Strategi pengorganisasian merupakan jika kita mengeluarkan energi negatif, maka
cara untuk menata isi suatu bidang studi, energi negatif itu akan kembali kepada kita.
Strategi Peningkatan Hasil dan kegiatan ini berhubungan dengan Jadi.. tidak harus menunggu cantik atau
Belajar Siswa Belajar Siswa tindakan pemilihan isi/materi, penataan berwajah tampan untuk menjadi guru idaman,
isi, pembuatan diagram, format dan melainkan cukup dengan menerapkan strategi
sejenisnya. pembelajaran yang tepat sesuai dengan
Bagi China
l Strategi penyampaian adalah cara untuk sasaran, inovatif dan dikerjakan sepenuh hati.
menyampaikan pembelajaran pada Apalagi bagi ibu dan bapak guru yang sudah
siswa dan / atau untuk menerima serta ditakdirkan mendapat anugerah berwajah
Strategi pembelajaran merupakan merespon masukan dari siswa. cantik, anggun dan rupawan yang ditunjang
cara-cara yang berbeda untuk mencapai l Strategi pengelolaan adalah cara untuk dengan cara mengajarnya dengan menerapkan
hasil pembelajaran yang berbeda dibawah menata interaksi antara siswa dan strategi pembelajaran yang menawan, sudah
kondisi yang berbeda (Reigeluth, 1983; variabel strategi pembelajaran lainnya dipastikan akan menjadi guru idaman.
Dogeng, 1989) dalam Made Wena (2012). (strategi pengorganisasian dan strategi *) Guru Matematika MTs Negeri
Variabel strategi pembelajaran diklasifi­ penyampaian). Babat, Lamongan.

MPA 354 / Maret 2016 41


MADRASAH

MAN Tambakberas Jombang

Menyulap Madrasah
Menjadi Taman Flora
Masjid adalah sentral peradaban. Maka tak heran, jika MAN Tambak beras menjadikannya sebagai
sentra pembentukan karakter siswa. Tidak hanya kesalehan personal dan sosial, tapi juga mencitai lingkungan.
Madrasah ini seakan sadar bahwa menjaga keseimbangan alam itu sama pentingnya dengan berbuat baik
dengan sesama dan menghamba kepada Tuhan.

K ecintaan terhadap lingkungan itu


dibuktikan oleh madrasah yang
beralamat di Jl. Merpati Tambakberas
ini dengan menjaga lingkungan tetap bersih
dan asri. Meski memiliki empat kampus
setiap saat mereka bisa membersihkan gelas
selain juga mencuci tangannya. Sedangkan
untuk air isi galon sendiri dipasok dari depo
air isi ulang milik madrasah yang terintegrasi
dengan kantin di Kampus 3.
sebagai tempat belajar bagi 2.108 siswanya, Dari depo air isi ulang inilah, air minum
hampir tak dijumpai sampah berserakan disalurkan ke 59 kelas yang ada setiap hari.
maupun rerumputan liar di tiap sudut Tak heran jika untuk memenuhi kebutuhan
halaman madrasah. “Alhamdulillah, selama air minum siswa dalam sebulan mencapai
ini kesadaran siswa cukup tinggi untuk sekitar 25 ribu liter atau lima tangki seukuran
menjaga lingkungannya,” ujar Sutrisno, SPd. 5 ribu liter. Jika per tangki air minum ini
Ucapan Waka Sarana Prasarana MAN seharga 325 ribu, artinya dalam sebulan
Tambakberas ini bukan isapan jempol pengeluaran madrasah khusus air minum ini
semata. Sebab saban melihat sampah yang mencapai Rp. 1.625.000.
tak dibuang di tempatnya, secara otomatis Tapi jumlah sebesar itu menjadi kecil jika
para siswa memungutnya dan memasukkan dibandingkan laba yang didapat. Dengan
ke tempat sampah. Seakan mereka malu harga per galonnya 3 ribu, per tangki
jika lingkungan madrasahnya tampak kotor madrasah ini mampu meraup laba sekitar 675
gara-gara sampah. ribu rupiah. Artinya dalam sebulan mampu
Madrasah ini tak sekedar bersih dari Drs. H. Ahsan Sutari, M.Pd. mendapatkan keuntungan yang fantastis yaitu
sampah, tetapi sekaligus juga berusaha mengu­ Kepala MAN Tambajberas senilai Rp. 3.375.000. “Jadi dengan air minum
rangi volume sampah. Salah satu upaya ini, selain mengurangi sampah plastik ternyata
yang dilakukan adalah dengan mengurangi juga mampu mendatangkan keuntungan
penggunaan plastik terutama bekas minuman. galon air kemasan 10 liter di tiap kelas untuk ekonomis,” beber Sutrisno bangga.
Kemasan minuman ini memang biasanya kebutuhan minum para siswa lengkap dengan Namun bukan air minum saja yang
penyumbang terbesar sampah plastik selain gelasnya. Inovasi galon inipun mendapat mendatangkan keuntungan bagi madrasah
pembungkus makanan ringan. “Anda bisa respon positif dari para juri Adiwiyata peraih Predikat Terbaik Madrasah Widya
membayangkan berapa jumlah sampah sesaat sebelum penobatan sebagai Sekolah Pakerti Nugraha Tingkat Propinsi tahun 2012
kemasan minuman dari dua ribu lebih siswa Adiwiyata Nasional pada 2014 silam. ini. Sebab kini madrasah yang berdiri tahun
jika diperkenankan membeli air kemasan,” Untuk menjaga agar gelas tetap higienis, 1969 ini juga mengembangkan budidaya
tukas Sutrisno memberikan gambaran. siswa-siswi tidak dibuat repot. Sebab di depan ikan lele dari air limbah. Ini bukan limbah
Sebagai gantinya, tiap kelas disediakan tiap kelas telah ada fasilitas wastafel yang biasa, sebab berasal dari air bekas wudhu.

42 MPA 354 / Maret 2016


praktek ibadah hingga program Tahfidhul
Qur’an. Tak heran jika pertumbuhan ikan
lele di sini jarang terkena wabah penyakit.
“Mungkin ini karena diairi bekas doa wudhu
ya,” tukas Sutrisno bernada kelakar. “Nyatanya
memang saat masa panen, ikan lele gemuk
dan sehat,” imbuhnya meyakinkan.
Wajar jika dari seribu bibit yang ditanam
mampu mendapatkan angka penjualan
sebesar 1,5 juta rupiah. Padahal dari sisi
pemeliharaan tidak banyak pakan maupun
tenaga yang dibutuhkan. Praktis dengan
sedikit konsentrat ikan lele dibiarkan begitu
saja. “Bahkan selain keuntungan eko­nomis,
siswapun bisa mendapatkan hibu­ ran saat
jedah jam pembelajaran hingga menja­
dikannya objek penelitian,” bebernya terkait
sisi lain nilai guna budidaya lele.
Ajaibnya lagi, limbah air wudhu tersebut
Anti Plastik. Partisipasi MAN Tambakberas dalam ASEF di Bali. tidak saja menyehatkan ikan lele. Tapi air
ini juga turut menyuburkan tanaman di
sekitar madrasah. Tak heran jika ragam
tanaman yang ada di madrasah peraih
Adiwiyata Propinsi tahun 2013 ini menjadi
pemasok oksigen yang produktif. Inilah yang
menjadikan madrasah ini tampak asri dan
sehat, sehingga menambah kenyamanan
belajar bagi warga madrasah.
Beragam tanaman memang tumbuh
subur di madrasah yang memiliki total luas
lahan 10.236 m2 ini. Ada ratusan tanaman
mulai jenis pohon hingga bunga-bungaan.
Ragam tetumbuhan inilah yang menjadikan
Limbah Air bekas wudhu inilah yang menjadi
madrasah tersebut bak taman flora. Selain itu,
sumber penghijauhan dan budidaya ikan. tetumbuhan juga mempersedap suasana di
Ruang Terbuka Hijau (RTH) milik madrasah
yag telah dilengkapi dengan perpustakaan
“Banyak orang membiarkan air siswa wudhu hingga pusat budidaya jamur tiram.
terbuang begitu saja, Padahal air itu bersih Ternyata air limbah wudhu mampu
dan tidak tercampur najis lho,” ungkap menyulap madrasah ini menjadi Taman
penangngung jawab Program Adiwiyata Flora dengan keragaman hayati. Sebab
MAN Tambakberas ini bersemangat. dari air inilah, Tim Adiwiyata MAN
Inovasi brilian memang seringkali bermula Tambakberas mampu membudidayakan
dari ide yang sangat sederhana. Begitupun yang aneka jenis pepohonan dan beragam
dilakukan MAN Tambak­ beras. Menyadari jenis kembang di atas lahan berukuran
bahwa air wudhu seha­ rusnya tak terbuang 3x7 meter yang terletak tepat sisi utara
percuma. Apalagi untuk kebutuhan shalat Kampus Pusat. “Hasil Pembibitan ini tidak
seluruh siswa, air yang digunakan tidak saja dimanfaatkan untuk kebutuhan MAN
sedikit. Banyangkan saja, jika sekali shalat Tambakberas. Tapi juga dibagikan kepada
siswa menghabiskan 10 ribu liter air bersih. Selain mendatangkan keuntungan ekonomis kolam madrasah sekitar yang menjadi dampingan
Padahal dalam sehari, siswa melakukan ikan lele juga menjadi wahana hiburan siswa kami,” ungkap Drs. H. Ahsan Sutari,
pembiasan jamaah shalat dhuhah dan dhuhur. sekaligus objek penelitian. M.Pd. “Jadi.. untuk mem­per­cantik wajah
Artinya dalam sehari dubutuhkan 20 ribu madrasah kita tidak pernah mengeluarkan
liter air bersih. “Kalau kita alirkan ke sungai Kemudian air mengalir sejauh 25 meter dana banyak untuk kebutuh­kan tanaman,”
atau selokan begitu saja, sayang sekali kan..,” menuju kolam ikan lele berukuran 1,5x5 imbuhnya berbesar hati.
ucapnya sambil melepas senyum. meter dengan kedalama 1 meter. Namun air Suasana hati Kepala MAN
Agar air tidak langsung terbuang, air tersebut tidak langsung begitu bisa masuk ke Tambakberas inipun makin berbunga-
yangberasal dari tempat wudhu Masjid al- kolam. Sebab harus melewati filter terlebih bunga. Sebab tidak saja telah mendapatkan
Madinah MAN Tambak Beras ini dialirkan dahulu guna menjamin kebersihan. Adapun anugerah Adiwiayata Propinsi dan
ke sebuah bak penampungan sejauh sekitar filter yang dipasang bukanlah filter buatan Adiwiyata nasional, tapi juga merengkuh
3 meter. Bak penampungan sementara pabrik, tapi berasal dari tumpukan kerikil pengharagaan sebagai Muharrik Terbaik di
berukuran 2x3 meter dengan kedalam 1,5 yang dipadu dengan ijok. bidang Peduli Lingkungan dari Lembaga
meter itu berada di utara masjid tepat di Alhasil pasokan air kolam ikan lele ini Ta’mir Masjid PBNU. Apresiasi ini diberikan
bawah sebua gazebo. Fungsi bak ini untuk benar-benar bersih. Ditambah lagi pasokan bersamaan dengan gelaran Nahdlatul
menngendapkan sisa sabun atau kotoran air kolam senantiasa berganti tiap saat, seiring Ulama Cultural and Business (NUCB) Expo
yang ikut terbawa air bekas wudhu. kegiatan keagamaan siswa di masjid seperti pada Oktober tahun lalu. •Pri

MPA 354 / Maret 2016 43


Mukmin
Yang Menakjubkan
Oleh : Moh Sholehuddin, M.Ag
(Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Candi Sidoarjo)

Jamaah Shalat Jumat yang selalu mendapatkan nikmat Allah SWT.


Syukur kepada Allah SWt wajib kita ucapkan. Sebab, kita pada saat ini bisa hadir
di masjid dan melaksanakan rangkaian ibadah shalat Jumat, pada hakikatnya, adalah
berkat hidayah dan ma’unah dari Allah SWT. Cinta (mahabbah) kepada Rasulullah
Muhammad SAW juga harus kita gelorakan. Dengan cinta kepadanya, kita menjadi
rindu akan dawuh-dawuhnya, dan meniru akhlakul karimahnya.
Jamaah Shalat Jumat yang berbahagia
Pada saat yang penuh berkah dan di hari Jumat yang mulia ini, Khatib mengajak
para jamaah (juga diri Khatib sendiri) supaya menguatkan iman, meningkatkan
ketakwaan dan menambah pelaksanaan amal shaleh. Marilah kita bertekad untuk
menjadi mukmin yang menakjubkan dan menpertahankan keimanan itu hingga
akhir hayat kita. Dengan nilai-nilai iman kepada Allah dan syariat Islam yang
diajarkan Rasulullah, marilah kita menjadi mukmin yang dinamis, optimis dan
penuh semangat dalam menghadapi tantangan kehidupan. Allah SWT berfirman
dalam Q.S. Ali Imron: 139

44 MPA 354 / Maret 2016


Rasulullah semasa Beliau hidup. Kita juga tidak pernah menyaksikan
mukjizat-mukjizat yang dipamerkan oleh Allah SWT di masa hidupnya
Rasul. Namun, kita, ternyata mengimani ajarannya. Tantangan hidup
dan berbagai bentuknya yang kita hadapi pada milenium ke-3 ini jauh
lebih beragam, lebih kompleks dan lebih canggih bila dibandingkan
dengan bentuk kemungkaran di abad ke-6 silam.
Artinya: “Janganlah kamu semua merasa hina dan bersedih
sedangkan kamu semua adalah orang-orang yang unggul jika kamu Jamaah Shalat Jumat yang berbahagia
semua adalah orang-orang yang beriman”. Hadits tersebut memotivasi kita agar bangga menjadi mukmin
dan mempertahankan keimanan itu hingga akhir hayat kita. Iman
Jamaah Shalat Jumat yang berbahagia yang menghunjam dalam hati sanubari, marilah kita gunakan sebagai
Al-Kalabady dalam Kitab Bahrul Fawaid menulis hadits panjang mesin generator untuk menghidupkan hati kita agar selalu tunduk dan
dari Rasulullah. Dalam terjemahan bebas, hadits tersebut bertutur; loyal kepada Allah SWT. Syariat Islam yang utuh, marilah kita gunakan
Ibnu Abbas mengatakan bahwa Rasulullah bertanya kepada para sebagai aturan untuk hidup membangun peradaban dan kemajuan.
sahabatnya : “Siapa yang imannya paling menakjubkan?”. Pertahankanlah kemuliaan derajat kita sebagai seorang mukmin.
Sahabat : “Malaikat, wahai Rasulullah”.
Rasulullah : “Bagaimana Malaikat tidak beriman sedangkan mere- Jamaah Shalat Jumat yang berbahagia
ka itu yang menyaksikan turunnya wahyu?”. Sekarang, kita sering menyaksikan adanya serangan pemikiran
Sahabat : “Kalau begitu, tentu, para nabi, wahai Rasulullah”. dan kebudayaan yang bertubi-tubi dilancarkan untuk merontokkan
Rasulullah : “Bagaimanan para nabi tidak beriman sedangkan keimanan dari sanubari kita dan masyarakat Islam Indonesia. Serangan
mereka adalah yang didatangi oleh Jibril untuk diberi wahyu?”. pemikiran dan kebudayaan tersebut antara lain tampil dalam bentuk
Sahabat : “Nah, kalau begitu, ya kita, para sahabat, murid Pen- sebagai berikut:
jenangan, wahai Rasulullah”. Pertama; adanya pihak tertentu yang menfasilitasi, mendukung
Rasulullah : “Bagaimana Kamu tidak beriman sedangkan Kamu atau mendalangi orang-orang tertentu untuk muncul mengaku
telah menyaksikan segala tetek bengek yang berhubungan dengan menjadi nabi palsu, mendirikan aliran sesat yang mengatasnamakan
turunnya wahyu kepadaku?”. Islam. Pada bulan ini, Kita menyaksikan sekitar 2000 orang di
Sahabat : “Kalau begitu, lantas siapa?’. Jawa Timur yang dipulangkan dari Kalimantan Barat dan telah
Rasulullah bersabda: menjadi pengikut Gafatar serta mengamini wejangan Nabi Palsu
(Ahmad Musaddeq) yang membawa ‘agama baru” yaitu Millah
Ibrahim (Mencampuradukkan ajaran Islam, Yahudi dan Kristen).
Na’udzulillah... Sungguh, keimanan kita dan masyarakat akan
kerasulan Nabi Muhammad SAW sedang diuji.
Kedua; Adanya pihak yang menghembuskan ide dan draf
perundang-undangan yang bertolakbelakang dengan Syariat Islam
dan naluri biologis-psikologis manusia normal dan beradab. Iman kita
Artinya: “Sebaliknya, manusia yang paling menakjubkan imannya sekarang diuji oleh ide dan kampanye memberi keabsahan bagi pola
adalah generasi yang hidup setelah eraku. Mereka percaya dengan hidup LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender). Masyarakat
risalahku padahal mereka tidak pernah melihatku secara fisik. Mereka kita yang waras dan beradab diuji diminta untuk merestui budaya
juga membenarkan risalahku padahal mereka juga tidak pernah hidup yang ‘tidak waras’ yaitu nikah dan hidup bersama dengan sesama
melihatku. Mereka itulah saudara-saudaraku”. jenis; laki-laki menikah dengan laki-laki, wanita dengan wanita. Pola
hidup masyarakat sakit jiwa.
Subhanallah !
Jamaah Shalat Jumat yang berbahagia
Jamaah Shalat Jumat yang berbahagia Sekali lagi, marilah kita bangga menjadi mukmin. Pertahankan
Menurut kandungan hadit tersebut, kita yang hidup pada melinium keimanan itu hingga akhir hayat. Gunakan iman sebagai daya dorong
ke-3, tahun 2016, dan berjarak 1384 tahun dari tahun wafatnya untuk hidup optimis dan menggapai rahmat Allah. Gunakan Islam
Rasulullah, akan tetap dinilai sebagai mukmin yang menakjubkan jika sebagai acuan untuk menciptakan kemajuan dan kebahagian. Mari
kita beriman dan membenarkan seluruh ajaran Islam yang dibawakan kita jaga diri dan keluarga kita dari segala serangan budaya yang
oleh Rasulullah. Kita tidak pernah menyaksikan jasad/fisiknya mengancam mengikis keimanan kita.

MPA 354 / Maret 2016 45


Pengasuh :
dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

Gizi Buruk Anak


Akhir-akhir ini cukup banyak temuan-temuan anak yang berada dalam keadaan kurang gizi, dari yang ringan sampaipun
yang berat. Walaupun keadaan ekonomi banyak berperan, namun tidak jarang penyebab utamanya adalah pemahaman
yang kurang terhadap gizi. Data menunjukkan bahwa kasus gizi buruk di Jawa Timur masih mengalami peningkatan.

Klinik.
Tanggal 28 Februari merupakan Hari Gizi
Nasional dengan penderita kasus gizi buruk
di Indonesia masih mencapai sekitar empat
jutaan; untuk Jawa Timur jumlah penderita
masih terus mengalami peningkatan setiap
tahunnya sejak tahun 2010 dari yang semula
“hanya” 18 %. Di tahun 2014-2015 di Indo­
nesia dijumpai sekitar 4.000.000 anak yang
dalam keadaan gizi buruk. Di samping karena
masalah ekonomi, kurangnya pemahaman
tentang gizi merupakan faktor penting yang
mengakibatkan terjadinya gizi buruk itu.
Gizi buruk yang terjadi di Jatim karena
berbagai faktor; faktor utamanya adalah
kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat
yang rendah, kemiskinan, dan makanan
yang tidak sehat. Hal itu terkait dengan pola
asuh yang ada, terutama karena rendahnya
tingkat pengetahuan ibu. Banyak ibu yang
tidak mampu memberikan makanan yang
baik, bergizi yang tepat untuk anak-anaknya,
terutama pemahaman pentingnya protein
hewani; dianggapnya gizi cukup asalkan anak
makan dan kenyang selesai makan.
Banyak masyarakat pedesaan belum
mengenal jenis jenis makanan bergizi dan
pentingnya asupan gizi bagi tubuh terutama
bagi bayi dan balita. Masih sering dijumpai
balita yang banyak mengkonsumsi mie instan akan lahirlah generasi bangsa yang bodoh di tubuhnya akan melemah dan anak akan
atau nasi tanpa lauk pauk, karena kurang tahun-tahun yang akan datang. mudah terserang penyakit yang nantinya
memahami bahwa pemberian lauk (ikan, Agar anak dapat tumbuh dan berkem­ kian memperburuk keadaan gizinya; jika
daging, ayam, telur, tempe) yang merupakan bang secara baik, pemenuhan gizi mereka demikian tubuh anak akan terus menyusut
sumber protein itu tak boleh ditinggalkan perlu diperhatikan; ini dimulai dengan hingga hanya bisa tergolek di tempat tidur.
sebagai upaya meningkatkan mutu makanan. hanya memberikan ASI sejak bayi lahir Di Posyandu maupun Puskesmas dapat
Kecukupan protein itu penting buat (ASI Eksklusif), hanya menetek hingga usia dilakukan pemantauan gizi anak dan pem­
pertumbuhan otak. Apabila otak terhambat enam bulan; air susu ibu sudah cukup untuk bimbingan cara untuk menghindari maupun
tumbuhnya di umur balita, potensi putus pertumbuhannya. Kurangnya termasya­rakat­ menanggulangi kasus gizi buruk. Dengan
sekolah juga menjadi tinggi. Di sekolah, anak- kannya ASI Eksklusif pada bayi usia sampai menggu­ nakan pedoman KMS (Kartu
anak bergizi buruk dan gizi kurang tidak akan enam bulan merupakan awal kekurangan Menuju Sehat) dilakukan upaya menjaga
dapat berpikir cerdas karena sel-sel otaknya gizi. Setelah itu barulah perlu makanan kese­
hatan anak secara umum, termasuk
tidak tumbuh maksimal. Otak anak yang tambahan yang harus memenuhi kecukupan pem­berian imunisasi dan dan pemanatauan
kekurangan gizi akan terhambat tumbuh, unsur karbohidrat, protein, lemak, serta sayur tumbuh kembang anak secara berkala.
ini tidak akan bisa diperbaiki lagi karena dan buah. Bayi banyak yang tidak mendapat
periode terbaik pertumbuhan otaknya sudah Anak yang mendapat cukup makanan makanan yang bergizi, semisal kurangnya
terlewati. Pada usia dewasanya nanti mereka tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya makanan alamiah terbaik bagi bayi yaitu
tidak akan produktif karena kebodohannya; dapat menderita gizi kurang atau bahkan air susu ibu, bahkan sesudah usia enam
akhirnya mereka hanya akan menjadi beban gizi buruk. Sebaliknyalah jika anak tidak bulan anak juga tidak mendapat makanan
bagi keluarganya dan masyarakat. Seterusnya memperoleh cukup makan, maka daya tahan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat, baik

46 MPA 354 / Maret 2016


jumlah dan kualitasnya. MP-ASI yang baik yang keadaannya parah dan sudah lama, ada
tidak hanya cukup mengandung energi dan kemungkinan besar penderita telah mengalami
protein, tetapi juga mengandung zat besi, Kecukupan protein itu juga gangguan fungsi tubuhnya; misalnya
vitamin A, asam folat, vitamin B, serta vitamin fungsi sistem pencernaannya. Oleh karena itu
dan mineral lainnya. MP-ASI yang tepat dan penting buat pertumbuhan kadang-kadang ketika ditambahkan makanan
baik dapat disiapkan sendiri di rumah. Pada dengan takaran “normal” yang seharusnya
keluarga dengan tingkat pendidikan dan otak. Apabila otak menurut umurnya, penderita menunjukkan
pengetahuan yang rendah sering kali anaknya reaksi buruk terhadap upaya penambahan
harus puas dengan makanan seadanya yang terhambat tumbuhnya di asupan makanannya, misalnya dengan
tidak memenuhi kebutuhan gizi sehingga umur balita, potensi putus munculnya berak-berak ataupun muntah. Itu
balita kurang gizi. Dalam keterbatasan berarti cara pemberian makanan harus diatur
dana sangatlah penting pengetahuan untuk sekolah juga menjadi ulang dan disesuaikan dengan kenyataan yang
memilih makanan yang murah tetapi bergizi. ada pada penderita saat itu. Penyesuaian itu
Tingkat pendidikan ataupun penge­ tinggi. Di sekolah, anak- sendiri kadang-kadang perlu waktu sampai
tahuan orang tua yang rendah dapat tiga bulan ataupun bahkan lebih sebelum
menga­ kibatkan pola pengasuhan anak anak bergizi buruk dan keadaan gizinya membaik; lamanya langkah ini
kurang memadai, semisal menyerahkan gizi kurang tidak akan tergantung pada keadaan penderitanya.
urusan makan anak pada pembantu yang
kurang pengetahuan gizinya. Pelayanan dapat berpikir cerdas Pencegahan.
kesehatan yang kurang memadai juga dapat Untuk mengatasi permasalahan anak
mengakibatkan kesehatan anak rendah, karena sel-sel otaknya gizi dibutuhkan peran keluarga, pemerintah,
ataupun permasalahan gizinya tidak segera dan lembaga terkait. Untuk peningkatan
tertangani dengan baik apalagi jika Posyandu tidak tumbuh maksimal. pengetahuan tentang gizi, perlu upaya-upaya
kurang digalakkan. sosialisasi tentang makanan menu seimbang
dan memberikan contoh penga­daan maka­
Diagnosa. nan bergizi baik, termasuk himbauan
Tanpa memahami permasalan gizi memanfaatkan pekarangan rumah, untuk
anak, dapat saja seorang ibu yang jadi heran kebun ataupun ternak. Penting juga
karena anaknya berusia hampir tiga tahun, tidak sesuai, ataupun jika selama 3  bulan upaya  peningkatan perilaku  hidup  bersih
dan tergolong lincah menurutnya, ternyata berturut-turut beratnya tidak naik. Untuk dan  sehat (PHBS) melalui peningkatan
pada pemeriksaan di Posyandu dinyatakan mengetahui sejauh mana kekurangan gizinya pemberdayaan masyarakat lewat pimpinan
mengalami gizi buruk. Seandainya dia rajin perlu berbagai pemeriksaan lanjut, dari yang formal serta non formal, terutama dalam
membawa anaknya ke Posyandu keadaan sederhana sampai yang rinci dari sekedar perubahan perilaku atau budaya meng­
itu dapat dihindari. Dari KMS anak itu melakukan pengukuran luar sampai dengan konsumsi pangan yang benar, terutama
pertumbuhannya dinilai; anak dikatakan pemeriksaan laboratoris yang lengkap. Dari pada kaum ibu.
normal jika berat badan dan panjang pemeriksaan itulah penderita dapat dikelom­ Setiap keluarga dan mayarakat diha­
badannya bertambah sejajar dengan kurva pokkan ke ringan, sedang, ataukah berat. rapkan dapat menyediakan waktu,
baku ataupun jika gambaran grafiknya Jika keadaan kurang gizi cukup parah perhatian, dan dukungan terhadap anak
cenderung naik. penderita dapat menunjukkan gejala maras­ agar dapat tumbuh kembang dengan baik
Pada tahap awal bayi yang salah mus, kwashiorkor, ataupun gabungan “maras­ baik fisik, mental dan sosial. Di masa
pemberian makannya, penderita mungkin mus-kwashiorkor”. Anak sudah termasuk modern ini pola pengasuhan anak kurang
terkesan gemuk (berat badan terkesan bergizi buruk jenis Kwashiorkor bila padanya memadai karena pengasuhan anak kadang
normal), padahal kesan tidak kurangnya berat ditemukan bengkak (oedema, minimal hanya diserahkan kepada pembantu yang
badan itu oleh karena adanya pembengkakan pada kedua punggung kaki), yang tanpa belum tentu tahu perkembangan dan
di seluruh tubuhnya yaitu tertimbunnya adanya penyebab bengkak lain (semisal kebutuhan makan anak.
banyak air di dalam tubuhnya sembab penyakit ginjal, jantung, dan hati). Penderita
(edema, embuk-embuken, Jw.), terutama pada Marasmus memunculkan gejala tubuh yang Penutup.
bayi yang kurang protein. tampak sangat kurus, dapat sampai seperti Secara sederhana kedaan kurang gizi
Di Puskesmas ataupun Posyandu ada tinggal tulang terbungkus kulit, dengan raut dapat dikenali dengan memperhatikan berat
beberapa cara untuk mengetahui seorang muka seperti orang tua, cengeng dan rewel. badan anak. Kajian secara luas telah me­
anak terkena busung lapar (gizi buruk); yang Jika keadaan parah, penderita mungkin nunjukkan bahwa dari bayi sampai dewasa
sederhana adalah dengan berpedoman pada manampakkan gejala Marasmus-Kwashiorkor, berat badan akan bertambah dari waktu ke
KMS yang ada: yaitu dengan munculnya tanda dan gejala waktu. Dengan dasar itulah maka jika anak
1. Menimbang berat badan secara teratur, campuran dari beberapa gejala klinis menjalani penimbangan badannya dari
setiap bulan; bila berat badan menurut Kwashiorkor maupun Marasmus; kadang- waktu ke waktu, dan ternyata berat badannya
umurnya di bawah 60% dari standar kadang saja disertai sembab meskipun ringan. tidak bertambah berarti anak itu mengalami
WHO-NCHS, maka dapat dikatakan anak kekurangan gizi.
tersebut terkena busung lapar (Gizi Buruk). Pengobatan. Diharapkan masalah kurang gizi anak
2. Mengukur tinggi badan dan Lingkar Pada dasarnya “pengobatan“ penderita dapat berkurang dengan meningkatnya
Lengan Atas (LILA);  bila ukurannya kurang gizi adalah dengan menambahkan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan kete­
kurang dari standar anak yang normal zat gizi yang kurang itu, meliputi sumber ram­pilan keluarga, dengan semakin baik
maka harus diwaspadai bahwa anak energi (utamanya karbohidrat dan lemak), tingkat ketahanan pangan keluarga, yang
mungkin mengalami gizi buruk. bahan pembangun (utamanya protein), bahan disertai semakin baik pola pengasuhan anak;
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pengatur (meliputi zat gizi mikro, termasuk apalagi jika makin banyak keluarga yang
seorang anak  disebut bergizi buruk apabila vitamin dan mineral). Dalam hal ini yang meman­faatkan pelayanan kesehatan yang ada.
berat badannya jika ditilik dari umurnya tidak boleh dilupakan adalah bahwa penderita Semoga uraian di atas bermanfaat

MPA 354 / Maret 2016 47


Pengasuh :
Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM

A. Reading (Wacana)

THE PROPERTIES of AIR


Although air is invisible it is a substance which fills up space. You know that air rushing along in the form of wind can
exert a large force on your body, and if you wave a large sheet of cardboard about you will find that the air resist its movement.
We can show that air was weight by means of the following experiment. Take a deflated inner tube from a bicycle tyre, weigh
it in a pair of balances, inflate the inner tube and weigh it again. The inner tube is slightly heavier than it was when there was
no air in it. A cubic metre of air weigh little more than 12 kg, but there is so much air that the total weight of the atmosphere
surrounding the earth amounts to many million tonnes.
Although the atmosphere exerts a very great pressure, we do not feel this pressure weighing down on us. This is
because air does not only exert pressure in one direction. There is blood inside our bodies which exerts the same pressure
as the air outside.
We can show the pressure which is exerted by the atmosphere by means of the following experiment. Take a tin can which
has a screw top and put a little water in it. Place the can on a stove and heat it until the water boils and steam comes out of the
open top. The steam drives some of the air out of the can.
Now remove the can from the stove and screw the cap on the top. Allow the can to cool and see what happens. When the
can is hot, the pressure which is exerted by the steam and air inside the can is the same as the air pressure outside the can.
But as the can cools down the steam inside condenses and the air and water vapour that remain exert less pressure will
be enough to make the can collapse.

B. Vocabulary (Kosakata) Surrounding = sekeliling


Invisible = tidak tampak Can = kaleng
Pressure = tekanan Heat = panas
Substance = zat Boils = mendidih
Rush = menyerang Steam = uap
Exert = memiliki kekuatan Remove = memindah
Wave = ombak Allow = membiarkan
Resist = menahan Condenses = merapatkan
Deflated = mengosongkan Vapour = menguap
Inflate = memompa Collapse = tak berdaya; runtuh

C. Dialogue Caller : Well, I want to know about investment.


Rani : Do you want to invest your money on stock market?
CLOSING A CONVERSATION I can provide you with detailed information about it.
Caller : I just come from my vacation to Bali. It was amazing. I stayed
in Bali Island Hotel a five star hotel in Nusa Dua. We visited Amazing = menarik
many places of interest there. My son really like playing To greet = menyapa
parasailing in Tanjung Benoa Further = lebih lanjut
Rani : I am interested in talking about Bali but I have to greet Assistance = bantuan
another customer. If you need my further assistance do not Hesitate = ragu
hesitate to call me back. Thank you very much for trusting PT Trusting = mempercayai
Kaya Raya Dunia Akhirat Stock market = pasar modal
Caller : Hello, can I speak to the customer service? Detailed = rinci
Rani : Speaking Avoid being rude = hindari bersikap kasar
Caller : I just received bonus from my company. It is quite a lot Avoid being impolite = hindari bersikap tidak sopan
of money. I wonder whether to spend it for vacation to Be polite = sopan
Japan of for business. Be concise = ringkas
Rani : Could you be more specific? I need to know exactly about Be clear = jelas
your ideas

48 MPA 354 / Maret 2016


Pengasuh :
Ustd. Faiz Abdur Rozak

5. Berakal 1. Mengira / sangka


6. Hina 2. Tanpa
7. Bego 3. Putus harapan
8. Mengikuti hawa nafsunya 4. Dengan mengerahkan /
kerja keras
9. Berharap
5. Mengharap karean
10. Harapan / angan-angan banyak kerja keras

MPA 354 / Maret 2016 49


LINTAS PERISTIWA

Kakanwil Kemenag Prov Jatim Resmikan Masjid Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidoarjo
yang peresmiannya dilakukan Kakanwil Kankemenag Prov. Jatim
Drs. H. Mahfudz Shodar, M.Ag. akhir Januari lalu. Peresmian
ini bertepatan dengan pembinaan ASN Kankemenag Kabupaten
Sidoarjo yang bertempat di halaman gedung MAN Sidoarjo
dan dihadiri Kakankemenag Kab. Sidoarjo, Kasubbag TU, Kasi
dan Penyelenggara Syariah, Kepala Satker, dan seluruh ASN
Kankemenag Kab. Sidoarjo.
Di hadapan hadirin, H. Mahfudh Shodar berterima kasih atas
selesainya pembangunan masjid berbiaya Rp. 2,66 milyar ini dan
menjadi masjid madrasah yang terbesar. Beliau berharap agar
masjid ini aktif membantu memproduksi generasi muda muslim yang
kuat dan unggul dalam IMTAQ dan IPTEK. “MAN harus mencetak
generasi muda yang ber-SDM unggul dan komplit dalam berbagai
Di dampingi oleh stakeholder MAN Sidoarjo, Kakanwil Kemenag Prov. Jatim aspek kehidupan. Sebab generasi yang kuat akan bermanfaat untuk
membubuhkan tanda tangan di atas prasasti Masjid al-Hikmah. semua pihak,” ucap Kakanwil.
Usai sambutan, Kakanwil menuju lokasi peresmian,
SIDOARJO-MAN Sidoarjo kini berbangga hati karena telah menandatangani prasasti, menekan tombol sirine, dan bersama
memiliki sarana ibadah yang megah yaitu Masjid Al-Hikmah pejabat Kankemenag Kab. Sidoarjo meninjau masjid. •MS

Peringati Hari Jadi Kota Pasuruan, Kemenag Kota Pasuruan Adakan Festival Seni Al Banjari
KOTA PASURUAN – Dalam rangka memperingati hari jadi Kota
Pasuruan yang ke-330 tahun 2016, Kankemenag Kota Pasuruan
mengadakan Lomba Festival Seni Al-Banjari di halaman depan
kantor setempat, (10/2).
Dalam sambutannya, Kasubbag TU mengatakan bahwa kegiatan al-
Banjari ini sangat cocok dilombakan karena Kota Pasuruan merupakan
kota santri yang senang dengan bacaan al-Qur’an maupun sholawat.
Oleh karenanya, beliau berharap agar semuanya mengikuti sebaik
mungkin hingga tuntas agar apa yang diperoleh sesuai dengan harapan
para peserta. “Mudah-mudahan tahun depan kegiatan ini lebih meriah
lagi. Kami ucapkan selamat dan sukses!”, ujarnya.
Lomba ini sukses digelar karena banyak sekali peserta yang
mengikutinya. Dari tingkat SD hingga SMA juga dari majlis taklim Salah satu group peserta Festival al-Banjari yang diadakan oleh Kankemenag
dan pondok pesantren berduyun-duyun mendaftarkan anak didik Kota Pasuruan sedang unjuk diri di hadapan para juri.
mereka. Jurinya pun didatangkan dari juri tingkat provinsi dan
nasional, sehingga diharapkan akan mendapatkan juara yang turut para peserta mengikuti lomba secara ketat dan harus
berbobot provinsi maupun nasional. Selama dua hari berturut- mengikuti tata tertib yang telah ditetapkan. •mdk

Kakanwil Kemenag Jatim Bina Aparatur Sipil Negeri di Lingkungan Kemenag Kota Blitar
Jl. Ir. Soekarno Kota Blitar untuk memberikan pembinaan kepada ASN
di lingkungan Kemenag Kota Blitar, (3/2). Selain Kakankemenag Kota
Blitar, hadir juga Kasubag TU, para Kasi, Penyelenggara Binsyar, dan
para Kepala KUA.
Kakankemenag Kota Blitar H. Ngudiono saat memberi laporan
tampak gembira karena meski hujan gerimis sejak pagi, namun
seluruh ASN hadir. Pada kesempatan ini, Kakankemenag juga
memberikan gambaran Kota Blitar, baik sosial kemasyarakatan,
keagamaan, juga tentang prestasi yang telah diraih. “Kota
Blitar sangat kondusif, satupun tidak ada yang menjadi anggota
Gafatar,” ujarnya.
Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag Kakanwil Kemenag Prov.
Jatim saat memberi pembinaan menyampaikan heran. Meski
Kakanwil Kemenag Prov. Jatim Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag. memberikan arahan tiga Kecamatan, namun yang hadir hampir 1.000 orang. Beliau
di hadapan seribuan undangan yang memadati Kampus III UN Malang. kemudian mengingatkan kembali tugas dan fungsi ASN. Perlu
gotong royong untuk menegakkan revolusi mental Kemenag yang
KOTA BLITAR-Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag., selaku Kakanwil bersih dan melayani. “Yang akhirnya dapat menjadi teladan bagi
Kemenag Prov. Jatim hadir di Kampus III Universitas Negeri Malang Kementerian lain,” tegasnya. •Aswaja

50 MPA 354 / Maret 2016


LINTAS PERISTIWA

Penyuluh Agama Kankemenag Kab. Ponorogo Beri Bimbingan Konseling Bagi Eks Gafatar
bersama untuk membina dan membimbingnya agar dapat diterima
di lingkungan masing-masing. Ada 17 orang eks Gafatar yang ada di
Ponorogo yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah
Kementerian Agama Kab. Ponorogo selaku pemangku kebijakan
pembimbingan keagamaan turut mendampingi eks Gafatar
menerjunkan para penyuluh agama sesuai wilayah tugas. Ada tiga
kecamatan yang ditempati eks Gafatar yaitu Ponorogo, Babadan dan
Sukorejo. Dalam pendampingan bimbingan ini para penyuluh agama
secara rutin mengarahkan, membimbing dan memantau.
Kamis, 18 Pebruari 2016 Asisten III Pemprov Jatim Sofyan
melakukan kunjungan dengan harapan Pemkab, Dinsos, Kemenag
dan Diknas memperhatikan dan memberi arahan kepada eks Gafatar.
Dalam hal ini termasuk anak-anaknya sehingga mereka mendapatkan
Penyuluh Agama Kankemenag Kab. Ponorogo mendampingi Asisten III Pemprov Jatim pendidikan yang layak dengan memberikan pembiayaan sekolah gratis.
Sofyan (empat dari kanan) kunjungi eks anggota Gafatar. Pada kesempatan tersebut Sofyan menyaksikan secara langsung
usaha rintisan dari salah seorang eks Gafatar yang bernama Zarkasi
PONOROGO – Pasca pemulangan eks Gafatar ke wilayah masing- yang berjualan penthol keliling. •Ifroh
masing, dinas dan instansi terkait mempunyai pekerjaan rumah

Sosialisasi Kebijakan Pendaftaran dan Pelayanan Haji Tahun 2016 yang Semakin Sederhana
GRESIK – Dr. H. Haris Hasanudin. M.Ag. Kakankemenag Gresik
menyampaikan bahwa tahun 2015 telah dicanangkan penetapan
kinerja di Ditjen PHU yaitu adanya penyederhanaan pendaftaran
dan percepatan pembatalan. Usulan meliputi penyederhanaan alur
proses, percepatan waktu proses, penguatan penggunaan teknologi
dengan tetap mempertahankan sisi keamanan. Hal tersebut
disampaikannya pada Sosialisasi Kebijakan Pendaftaran dan
Pembatalan Haji di Trawas Mojokerto yang diikuti pejabat struktural
dan fungsional Kemenag Gresik, (11/2)
Haris Hasanudin optimistis upaya peningkatan reputasi
penyelenggaraaan ibadah haji melalui SISKOHAT karena sudah dapat
melakukan keseluruhan proses kerja sejak pendaftaran, pengelolaan
administrasi hingga pemulangan ke tanah air. “SISKOHAT sudah cukup Kakankemenag Kab. Gresik, Dr. H. Haris Hasanuddin, M.Ag., sedang memberikan
handal dengan sistem pengamanan yang berlapis serta database dan arahan terkait kebijakan pendaftaran dan pembatalan haji di tahun 2016.
aplikasi yang terpusat,” ungkapnya meyakinkan.
Lebih lanjut Kakanmenag mengatakan bahwa rencana nomor porsi bukan BPS-BPIH, penyederhanaan pendaftaran, dan
pengembangan 2016 adalah mendukung siskohat daerah mencetak siskohat daerah dapat eksekusi proses pembatalan BPIH. •Fudla

Kakankemenag Kab. Pasuruan Lantik 16 Pejabat Struktural Pengawas Sekolah Muda


Dalam pengarahannya Kakankemenag H. Barnoto mengingatkan
bahwa jabatan adalah amanat yang harus dilaksanakan dan
dipertanggungjawabkan. Amanat ini merupakan tugas yang
harus dilaksanakan secara maksimal sesuai dengan aturan-
aturan. “Sehingga roling biasa dilaksanakan pada instansi
pemerintah,” ujarnya.
Adapun pejabat terlantik sebagai Pengawas Sekolah Muda pada
RA/MI adalah Ririn Mashuriyah, Makhmud Nursalim, Mukhammad
Nur, Supriono, Mu’alimin, dan Abdul Manab. Sedang yang dilantik
sebagai Pengawas Sekolah Muda pada MTs/MA adalah Solikin, Abd.
Muhyi F, Mohammad, dan Nur El Huda.
Satu orang dilantik sebagai Pengawas Muda PAI tingkat dasar
pada SD/MI adalah Dahlan Efendi. Tiga orang dilantik sebagai
Para pejabat terlantik sedang mengikuti sumpah jabatan yang dipimpin pengawas muda PAI tingkat menengah pada SLTP/SMU yaitu Yuli
oleh Kakankemenag Kab. Pasuruan di aula al-Ikhlas setempat. Kusdiantoro, Ashadi, dan Muhammad Nur Hidayat. Sementara
Aloysius Beja sebagai pengawas muda pendidikan agama Katholik
KAB. PASURUAN – Bertempat di aula Al-Ikhlas, Kankemenag pada TK/SD, sedangkan Sukandar Kuswanto sebagai pengawas
Kab. Pasuruan. melaksanakan pelantikan 16 pejabat struktural. muda pendidikan agama Hindu pada TK/SD. •Fin

MPA 354 / Maret 2016 51


LINTAS PERISTIWA

KEGIATAN HARUS BERSKALAKAN PRIORITAS TINGKATKAN KINERJA DAN AKUNTABILITAS RAPAT ANTAR INSTANSI PEMERINTAH/
BUKAN KUANTITAS MENUJU ZONA INTEGRITAS ORMAS ISLAM TENTANG WAKAF PRODUKTIF
KAB. PASURUAN – Bertempat di Kusuma KAB. BLITAR – Untuk mempersiapkan MAGETAN – Dalam rangka meningkatkan
Agrowisata Resort & Convention Hotel Batu, pelak­sanaan program-program selama pemahaman tentang wakaf produktif kepada
Kankemenag Kab. Pasuruan melaksanakan satu tahun ke depan, Kankemenag Kab. masyarakat, Penyelenggara Binsyar menye­
kegiatan Rapat Kerja penyusunan program Blitar menyelenggarakan Rapat Kerja ber­ lenggarakan Rapat antar Instansi Pemerintah/
kerja dan kegiatan tahun 2016, (30-31/1). tempat di aula Kampung Cokelat, (3/2). ormas Islam, (18/2). Acara yang bertempat
DR. H. Mustain, M.Ag., Kabag TU Kanwil Raker ini dihadiri Kepala kantor, para Kasi, di aula atas II Kankemenag Kab. Magetan
Kemenag Prov. Jatim dalam pembinaannya Kepala Madrasah dan Kepala Tata Usaha ini dihadiri 55 peserta dari Kepala KUA se-
menyampaikan bahwa Rakerpim Kankemenag madrasah se-Kab. Blitar. Kab.Magetan, Penyuluh Agama Fungsional,
Kab. Pasuruan ini adalah kegiatan pertama Dalam sambutannya Drs. H. Akhmad Nadzir, Ketua NU, Muhammadiyah, DMI, PSM
tingkat Jatim, sedangkan Kanwil baru akan Mubasyir, MA menyatakan bahwa dengan dan MUI dengan menghadirkan nara sumber
melaksanakan pada bulan Maret mendatang. Raker akan nampak jelas program kegiatan Miftahul Huda dari STAIN Ponorogo.
“Oleh karena itu, saya ucapkan selamat ber- baik input, output dan out come dari kegiatan Dalam laporannya, Penyelenggara
Rakerpim,” tuturnya. yang dilaksanakan. Program yang dilaksanakan Syari’ah Bahrudin mengatakan bahwa
Pada kesempatan ini juga Kabag TU diharapkan sejalan dengan 5 budaya kerja kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
berpesan agar setiap kegiatan yang menggu­ Kemenag yaitu integritas, profesional, program pemberdayaan ekonomi khususnya
nakan uang negara harus direncanakan inovatif, tanggung jawab dan keteladanan. di kalangan nadzir melalui koperasi wakaf
terlebih dahulu, baik pelaporan anggaran atau Kakan­ kemenag juga mengingat­ kan kepada dengan sistem syari’ah. Selain itu juga
keuangannya. Sebab laporan-laporan inilah seluruh ASN yang hadir untuk senantiasa mendorong kehidupan ekonomi syari’ah
yang memiliki konstribusi dalam memperoleh mengutamakan pelayanan prima kepa­ da dalam usaha kegiatan UMKM pada umumnya.
nilai hasil laporan-laporan yang bersifat masyarakat, “Ubah mindset yang keliru, dari “Dan ketiga, meningkatkan semangat dan
online. Kegiatan juga harus berskala prioritas dilayani menjadi melayani,” tegasnya. peran serta anggota nadir dalam mengelola
bukan kuantitas dengan memanfaatkan Dalam raker ini masing-masing Kepala dan pengembangan tanah wakaf secara
anggaran yang lebih bermanfaat. Seksi memaparkan semua kegiatan masing- produktif,” ujarnya.
Berkaitan denga Zona Itegritas (ZI) – masing seksi yang akan dilaksanakan selama Dalam kesempatan yang sama,
lan­­
jutnya – dilaksanakan assessment bagi 1 tahun kedepan. Kegiatan-kegiatan tersebut Kasubbag TU Kankemenag Kab. Magetan
PNS/ASN guna mengetahui kelemahan dan seirama dengan semangat untuk selalu Muttakin antara lain berharap, terkait
kelebihannya. Sehingga pimpinan dapat me­ meningkatkan kinerja, meningkatkan pela­ administrasi wakaf agar KUA pro aktif saat
nentukan keputusan berdasarkan assess­ment yanan masyarakat secara profesional dan ada masyarakat yang akan mewakafkan
tersebut. •Fin inovatif. •Han apapun, utamanya wakaf tanah. •Mkd

PEMBINAAN ASN KEMENAG KOTA BLITAR TINGKATKAN KINERJA DAN AKUNTABILITAS PEMBINAAN ASSESMENT UNTUK PEGAWAI
OLEH IRJEN KEMENAG RI MENUJU ZONA INTEGRITAS BANGKALAN – Bertempat di aula
KOTA BLITAR – Seluruh ASN baik negeri KAB. BLITAR – Untuk mempersiapkan al-Ikhlash Kankemenag Kab. Bangkalan
maupun swasta di Kankemenang Kota pelaksanaan program-program selama dilak­sanakan­ Pembinaan Assesment dan
Blitar dari unsur pegawai di lingkungan satu tahun ke depan, Kankemenag Kab. Pengembangan Peg­awai di lingkungan Kanke­
Kanke­menag, Kepala RA, Kepala MI, Blitar menyelenggarakan Rapat Kerja menag Kab. Bangkalan, (13/2). Sebanyak
Kepala dan KTU MTs, Kepala dan KTU MA bertempat di aula Kampung Cokelat, (3/2). 50 peserta hadir dari uns­ ur Kepala KUA,
menda­patkan kesempatan emas. Inspektur Raker ini dihadiri Kepala kantor, para Kasi, Penghulu, Pengawas, Kepala Seko­lah, Guru,
Jenderal Kemenag RI DR. H. Moh Jasin, Kepala Madrasah dan Kepala Tata Usaha Penyuluh, JFU, dan JFT. Hadir sebagai nara
MM berkenan memberikan pembinaan di madrasah se-Kab. Blitar. sumber Syaikhul Hadi, Kasubbag Orpeg
aula Kankemenag Kota Blitar, (5/2). Dalam sambutannya Drs. H. Akhmad Kanwil Kemenag Prov. Jatim.
Drs. H. Ngudiono, M.Ag MM, Kakanke­ Mubasyir, MA menyatakan bahwa dengan Kasubag TU Kemenag Kab. Bangkalan
menag Kota Blitar dalam sambutannya Raker akan nampak jelas program kegiatan mewakili K­ akankemenag Kab. Bangkalan
menyam­­paikan kebahagiaan tersendiri baik input, output dan out come dari kegiatan dalam sambutannya menyampaika­ n bahwa
karena Irjen Kemenag RI datang langsung yang dilaksanakan. pembinaan ini merupakan upaya pemerintah
mem­­berikan pembinaan sekaligus pembena­ Program yang dilaksanakan diharapkan memberikan pembinaan sekaligus bekal d­an
han administrasi yang kurang benar. sejalan dengan 5 budaya kerja Kemenag yaitu wawasan bagi ASN yang nantinya akan men­
Dalam pembinaannya kali ini, H. Moh. integritas, profesional, inovatif, tanggung duduki jabatan tertentu.
Yasin berusaha untuk meluruskan kebijakan- jawab dan keteladanan. Kakankemenag Sementara itu, bertempat di Pendapa
kebijakan yang mungkin bisa menimbulkan juga mengingatkan kepada seluruh ASN Pratanu Kab. Bangkalan, Kakankemenag
penyimpangan administrasi maupun yang hadir untuk senantiasa mengutamakan Kab. Bangkalan Drs. H. Mu’arif Thontowi, M.
yang berindikasi korupsi. Dengan adanya pelayanan prima kepada masyarakat, “Ubah Si., menghadiri pengukuhan serentak empat
kebenaran administrasi, maka akan semakin mindset yang keliru, dari dilayani menjadi ormas oleh Bupati Bangkalan RK. Muh.
baik bila dikerjakan bersama-sama untuk melayani,” tegasnya. Makmun Ibnu Fuad, (16/2). Empat ormas
menuju instansi kemenag menjadi Zona Dalam raker ini masing-masing Kepala tersebut adalah MUI periode 2016-2021,
Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Seksi memaparkan semua kegiatan masing- BAZ periode 2015-2020, IPHI periode 2015-
Korupsi (WBK). masing seksi yang akan dilaksanakan 2020 dan FKUB periode 2013-2018. 
Banyak hal yang didapatkan oleh selama 1 tahun kedepan. Kegiatan-kegiatan Pengukuhan dihadiri juga oleh Wakil
karyawan/ti dalam pembinaan kali ini sebagai tersebut seirama dengan semangat untuk Bupati, muspida, SKPD, camat, pengu­
bekal dalam menjalankan tugas melayani selalu meningkatkan kinerja, meningkatkan rus MUI Prov. Jatim, pengurus IPHI
masyarakat. Salah satunya fungsi counsulting pelayanan masyarakat secara profesional Prov. Jatim, ulama dan habaib Kab.
partner mitra kerja di Kemenag. •Aswaja dan inovatif. •Han Bang­kalan. •Sulaiman

52 MPA 354 / Maret 2016


LINTAS PERISTIWA

Pengukuhan Pengurus Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Periode 2016 - 2019


(Pokjawas) Kankemenag Kab. Lumajang periode 2016-2019 resmi
dikukuhkan oleh Kakankemenag Kab. Lumajang, (17/2). Acara
pengukuhan ini bersamaan dengan rapat koordinasi gabungan yang
diadakan di aula Kankemenag Kab. Lumajang. Hadir juga pejabat,
pegawai. pengawas, Kepala KUA, Kepala Satker, dan Penyuluh
Agama di lingkungan Kankemenag Kab. Lumajang
Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Lumajang Nuril Huda
SH., S.Pd.I MH. menyampaikan terutama kepada pengawas yang
dikukuhkan agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan bidangnya msing masing. Seraya mengucapkan selamat berkerja
dan semoga Alloh SWT memberi kemudahan dalam setiap langkah untuk
mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih baik dan bermutu.
Acara pelantikan diakhiri dengan ucapan selamat dan berjabat
Kakankemenag Kab. Lumajang, Nuril Huda, SH, S.Pd.I. mengukuhkan tangan kepada pengurus Pokjawas yang telah dikukuhkan yang
pengurus Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) periode 2016 – 2019. diawali oleh Kakankemenag Kab. Lumajang dan diikuti oleh
Kasubag dan para Kasi.
LUMAJANG – Setelah diadakan pemiliham pengurus baru Setelah acara pengukuhan dilanjukan dengan Rapat Koordinasi
pada tanggal 2 Pebruari 2016 yang lalu, Kelompok Kerja Pengawas Gabungan (RAKORGAB). •Ziza

Kakankemenag Kab. Nganjuk Mengajak Meneladani Perilaku Nabi Muhammad SAW


NGANJUK – Bertempat di ruang Rapat Anjuk Ladang diselengarakan
pengajian rutin Tim Penggerak PKK dan DWP Kab. Nganjuk, (25/1).
Acara dihadiri 300 jamaah yang tergabung dari Badan/Dinas dan
kantor yang masing-masing mengirimkan 5 orang.
Hj. Endang Marheningsih Masduki selaku Ketua Kelompok
Pengajian PKK dan DWP berterima kasih kepada Kakankemenag
Kab. Nganjuk yang berkenan memenuhi undangan juga seluruh
undangan. “Semoga pengajian ini akan menambah ilmu dan
keimanan kita semua,” harapnya.
Dalam ceramahnya, Kakankemenag Kab. Nganjuk Drs. H. Barozi,
M.Pd.I. mengajak para undangan agar selalu meneladani perilaku Nabi
Muhammad SAW dan selalu berniat ibadah hanya karena Allah semata.
“Salah berniat dapat merusak semua amal ibadah dan akhirnya hanya Kakankemenag Kab. Ngajuk, Drs. H. Barozi, M.Pd.I. tengah memberikan ceramahnya
mendapatkan pepesan kosong,” tegas Barozi. di hadapan Tim Penggerak PKK dan DWP Kab. Nganjuk.
Untuk mendapatkan ridho Allah SWT – lanjutnya – memanglah
tidak mudah. Bisa saja awalnnya diniati baik tapi rusak pada tengahnya. “Marilah kita memohon kepada Allah SWT semoga senantiasa diberikan
Begitu juga niat awal dan tengah baik, mungkin rusak di titik akhirnya. kekuatan Islam dan Iman serta hati yang bersih,” ajaknya. •Nur

Pelantikan Pengawas Madrasah dan PAI pada Sekolah dan Penetapan Wilayah Binaan
Wilayah Binaan di lingkungan Kankemenag Kab. Sumenep yang
bertempat di aula atas Al Ikhlas. Acara ini dihadiri oleh para pengawas
SD/MI/MTs/MA, kepala KUA dan Satker serta seluruh Kasi dan
Kasubbag TU yang membacakan SK Menteri Agama.
Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Sumenep Drs. Ec.
H. Moh. Shodiq, M.PdI, berharap agar para pejabat yang telah
dilantik segera menyesuaikan di tempat tugas yang baru dan
mampu membangun kinerja konstruktif dengan lintas sektoral
dan sesuai aturan. “Berikan pelayanan pada masyarakat, karena
itu salah satu indikator sukses tidaknya seorang pejabat dalam
melakukan aktifitasnya.
Di antara 26 pejabat terlantik adalah Saifullah, S.Pd.
(Pengawas RA/MI), Mohammad Nurul Hajar, S.Pd. (Pengawas RA/
Sebanyak 26 Pejabat Fungsional Pengawas Madrasah dan PAI pada Sekolah dilantik MI), Meike Wijaya, S.Pd (Pengawas RA/MI), Ahmad Halimy, SE,
oleh Kakankemenag Kab. Sumenep, Drs. Ec. H. Moh. Shodiq, M.Pd.I. M.Pd.I (Pengawas MTs/MA), Drs Syafiuddin (Pengawas MTs/MA),
Drs. Akh, Junaidi (Pengawas MTs/MA), Ahmad Jailani, S.Pd,
SUMENEP – Senin, (15/2), berlangsung Pelantikan 26 Pejabat (Pengawas SD/MI), Drs.Abd.Samad, (Pengawas SD/MI), dan
Fungsional Pengawas Madrasah dan PAI pada Sekolah dan Penetapan Drs. Moh.Mansur (Pengawas SD/MI). •Humas UJ

MPA 354 / Maret 2016 53


LINTAS PERISTIWA

RAKORGAB KANKEMENAG KAB. NGAWI RAPAT KOORDINASI POKJALUH MI MUHAMMADIYAH JUARA UMUM
TAHUN 2016 AGAMA ISLAM SE-WIKLER MADIUN KSM TINGKAT KOTA 2016
NGAWI – Segenap pejabat di lingkungan PACITAN – Selama dua hari (26- KOTA PROBOLINGGO – Puluhan
Kankemenag Kab. Ngawi dari unsur pejabat 27/1) bertempat di Gedung BKM Pacitan, penghargaan untuk siswa madrasah
Kankemenag, Kepala KUA, Pengawas Pokjaluh PAI se-Wilayah Kerja Madiun berprestasi tumpah dalam rangkaian acara
Pendais/Rumpun, Kepala MIN/MTsN/MAN, menyelenggarakan rapat koordinasi. Kegiatan penutupan Kompetisi Sains Madrasah
dan KTU serta bendahara, operator, dan ini dibuka oleh Kakankemenag Kab. Pacitan (KSM) Tingkat Madrasah Ibtidaiyah Kota
analisis menga­ dakan rapat koordinasi dan dilaksanakan sehubungan perlunya Probolinggo 2016, yang digelar di MI Nur Aziz
gabungan (Rakorgab) di Hotel Merah II penyegaran kembali serta reorganisasi. Kota Probolinggo, (21/1).
Sarangan Magetan, (4-5/2). Dalam sambutannya Kakankemenag Berdasarkan penilaian dan evaluasi
Panitia Rakorgab, Kasubbag TU, Drs. H. Kab. Pacitan Ahmad Zuhri menyampaikan oleh panitia penyelenggara, juara pertama
Zaenal Arifin, M.Pd.I menyampaikan bahwa bahwa penyuluh agama merupakan ujung dalam bidang studi Matematika adalah Nafisa
rapat ini bertujuan menyamakan persepsi tombak Kemenag di penyiaran agama Islam. Kurnia dari MI Muhammadiyah, Sukabumi,
dalam penyusunan dan penjabaran program Oleh karenanya, penyuluh diharapkan Mayangan. Sedangkan pada bidang studi IPA
kerja Kankemenag Kab. Ngawi secara selalu berjuang penuh semangat dilandasi diraih oleh M. Sani Akmal dari madrasah yang
sinergis antara Kankemenag Kab. Ngawi dan niat beribadah. sama. Sementara pada bidang studi Pendidikan
Satker yang terkait. Berkaitan reorganisasi, Kakankemenag Agama Islam (PAI) keluar sebagai pemenang
Kakankemenag Kab. Ngawi, Drs. H. Kab. Pacitan menganggapnya penting dila­ pertama adalah Istqna S yang berasal dari MI
Syahidan, MH saat membuka acara ber­ kukan untuk meningkatkan kerja sama dan Hidayatul Ula, Ketapang Kademangan.
harap agar dalam melaksanakan tugas, saling tukar informasi dengan daerah lain. Dengan demikian, MI Muhammadiyah
pega­wai memiliki mental yang jujur, terbuka, Sementara pengurus terpilih diharapkan yang terletak di Jl. Diponegoro Kota Probo­
dan disiplin. Harus juga disertai rasa bisa menyatukan persepsi dan menyusun linggo berhasil menjadi juara umum lomba
kebersamaan, dan menjalankan tugas sesuai program kerja serta menjalin kebersamaan. KSM tingkat MI se-Kota Probolinggo pada
tupoksi secara profesional dan inovatif. “Penyuluh bisa menjalin kerjasama dengan tahun ini. Masing-masing dari para juara
“Tidak hanya tergantung pada program kerja berbagai pihak terutama Seksi Bimas Islam tersebut mendapatkan piala dan piagam
DIPA semata,” tegasnya. yang membawahi penyuluh” tandasnya. penghargaan dari penerima yang diserahkan
Saat ini – tambahnya – Kemenag ditantang Ketua Pokjaluh Provinsi Jatim, Dr. H. Abd, pada saat pelaksanaan upacara tujuh
untuk memberi solusi atas penyimpangan Wahid, M.Ag. hadir memberikan pembinaan belasan, (17/2). Dan H. Muhammad selaku
ajaran agama yang terjadi. Maka dari itu, administrasi. Sedangkan ketua terpilih adalah Kakankemenag Kota Probolinggo berkenan
para aparatur Kemenag khususnya penyuluh H. Kusnan, S.Ag. M.Fil.I. Penyuluh Agama memberikan secara langsung piala dan
fungsional agama Islam serta penyuluh Islam Fungsional Kabupaten Madiun. •Cros penghargaan tersebut. •Arb
honorer harus berfungsi maksimal. •Guh

RAKORWIL MUI WILKER MADIUN TAHUN 2016 RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN


KEMENAG SAMPANG: KUA UJUNG TOMBAK NGAWI – Rakorwil MUI Wilker Madiun TAHUN 2016
PELAYAN DAN PEMBINA MASYARAKAT tahun 2016 diselenggarakan di Kabupaten JOMBANG – Bertempat di aula Darussalam
SAMPANG – Seksi Bimbingan Masya­ Ngawi, (10/2). Rapat tersebut dilaksanakan Kankemenag Kab. Jombang dilaksanakan
rakat (Bimas) Islam Kemenag Kab. Sampang bergiliran di setiap kabupaten di Wilker Rapat Kerja Koordinasi Perencanaan Tahun
menga­­dakan Rapat Koordinasi antar instansi Madiun. 2016, (21/1). Rapat ini diikuti 69 peserta
dan kelembagaan di aula setempat, (17/2). Panitia penyelenggara, H. Suroto, M.Ag. yang terdiri dari 32 Orang Kepala Madrasah
Acara diikuti perwakilan Bakes­bangpol, Dis­ mengungkapkan bahwa Rakorwil MUI ini Satker, 21 Orang Kepala KUA, 16 orang Kasi
pe­dukcapil, Pengadilan Agama, Kepala Desa/ didukung pengurus MUI Kab. Ngawi dan MUI dan operator.
Lurah, Penyuluh Agama serta Kepala KUA. Kecamatan se-Kab. Ngawi juga Bupati Ngawi. Kakankemenag Kab. Jombang Drs.
Kasi Bimas Islam, Achmad Makki Hal ini diamini oleh Ketua MUI Kab. Ngawi, H. Saifullah Anshari dalam sambutannya
menyam­ paikan bahwa rakor ini adalah KH. Islahuddin, S.Ag. yang merasa bangga mengharapkan agar penyerapan anggaran
media penyamaan persepsi dalam menjawab dipercaya sebagai penyelenggara. di tahun depan dapat dimanfaatkan secara
persoalan sosial kemasyarakatan terutama Pjs. Bupati Ngawi, Drs. Sudjono, MM, maksimal dan tepat waktu. Penyerapan
di bidang layanan pernikahan, maraknya pada kesempatan ini menghimbau agar MUI ini dapat diawali dengan menyusun jadwal
radi­kalisme serta aliran kegamaan yang membantu pemerintah menormalkan anggota pelaksanaan kegiatan dulu, terlebih yang
berpotensi menyebabkan konflik. Gafatar, sehingga bisa segera diterima berskala prioritas pusat maupun yang langsung
Sementara itu, Kakankemenag Kab. Sam­ masyarakat. Di Kabupaten Ngawi ada 14 bersinggungan dengan layanan masyarakat.
pang mengingatkan kembali akan pentingnya orang tergabung dalam Gafatar. “Yang terpenting, dalam melaksanakan
posisi dan peran KUA serta penyuluh dalam KH. Abdusshomad Buchori, Ketua MUI kegiatan dan penyerapan anggaran tersebut
membangun komunikasi, koordinasi serta Wilayah Jatim senyampang membuka harus selalu mentaati rambu-rambu yang
pem­ binaan masyarakat. “Kepala KUA dan kegiatan di Pendopo Wedya Graha ini, berlaku,” ujarnya.
Penyuluh merupakan ujung tombak Kemenag berharap agar pengurus MUI tanggap Sementara itu, Kasubbag Perencana
untuk melayani sekaligus membina masyarakat terhadap perkembangan kehidupan keaga­ dan Keuangan Kanwil Kemenag Jatim DR.
di bidang sosial keagamaan,“ ujarnya. maan masyarakat, terutama berkaitan H Ahmad Hidayah, M.Pd yang hadir selaku
Sedangkan Kepala Bakesbangpol dengan pemahaman yang melenceng. nara sumber menjelaskan tentang kebijakan
Sampang, Rudi Setyadi pada paparannya Rakorwil dihadiri perwakilan pengurus Kementerian Agama dalam penyusunan
meng­himbau agar para kepala KUA, Kepala MUI se-Wilker Madiun, MUI Kabupaten dan alokasi anggaran 2016. “Kebijakan ini
Desa mau­ pun Lurah benar-benar mening­ MUI Kecamatan se-Kab. Ngawi, Bupati, bertujuan mewujudkan penyusunan rencana
katkan kewas­ padaan terhadap marak­ nya Muspida, pejabat di lingkungan Pemkab dan anggaran yang terintegrasi, akuntabel dan
aliran-aliran keaga­ maan seperti berkem­ dan Kankemenag Kab. Ngawi serta tokoh tepat waktu berdasarkan anggaran berbasis
bangnya Gafatar dan lainnya. •FR masyarakat dan agama. •Guh kinerja,” ujarnya. •Tts

54 MPA 354 / Maret 2016


LINTAS PERISTIWA

DIKUKUHKAN PENGURUS IGRA KAB. JEMBER KEMENAG PROBOLINGGO GALAKKAN RAPAT PLENO DWP KANKEMENAG
JEMBER – Di hadapan Wakil Gubernur PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KAB. NGANJUK
Jawa Timur Syaifullah Yusuf, pengurus IGRA KAB. PROBOLINGGO – Untuk mem­ NGANJUK – Agenda rutin Rapat Pleno
Kab. Jember yang dipimpin oleh Khususiyah berikan pelayanan peningkatan kompe­ tensi DWP Kankemenag Kab. Nganjuk yang
Sobiyah Mahsusi dilantik di aula PT. Telkom guru-guru agama agar mampu mengem­ diselenggarakan sebulan sekali, mulai
Jember, (17/1). bangkan pengajaran yang berbasis kelas serta bergulir, (18/1). Rapat pertama ini bertempat
Syaifullah Yusuf Wakil Gubernur Jawa IT, Seksi PAIS Kankemenag Kab. Probolinggo di aula setempat dan dihadiri 80 orang
Timur dalam sambutannya memberi bekerjasama dengan Pokjawas dan GPAI dua dari unsur Dharma Wanita Satker, KUA
selamat kepada kepada pengurus IGRA kecamatan menyelenggarakan Workshop Kecamatan, PPAI dan DWP Induk Kanke­
Kab. Jember yang baru dilantik dan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan menag Kab. Nganjuk.
Khu­susiyah Sobiyah Mahsusi sebagai Agama Islam (GPAI), (3/2) Hj. Iftitakhiyatur Rusdah Barozi selaku
ketuanya.. Wagub juga menjelaskan bahwa Dalam sambutannya seusai membuka Ketua DWP Kankemenag Kab. Nganjuk
IGRA memiliki peran yang sangat penting acara, Kasi PAIS H. Moh. Barzan mengatakan berterima kasih kepada seluruh anggota
dalam pendidikan anak usia dini (PAUD). bahwa tujuan pendidikan nasional akan DWP yang telah ikut memeriahkan HUT DWP
Jika guru PAUD bisa bekerja dengan terwujud apabila guru dapat menjalankan ke-16 tahun 2015 sekaligus memperingati
maksimal maka akan nenghasilkan anak- tugasnya dengan baik dan profesional. HAB Kemenag RI ke-70 tahun 2016
anak yang pandai dan berkepribadian. “Workshop ini sangat tepat dan penting bagi dengan berbagai kegiatannya. “Semoga tali
Namun, di sisi lain diakuinya bahwa selama kebutuhan guru. Dan kegiatan semacam silaturrahmi kita ini akan menambah keakra­
ini kesejahteraan guru PAUD masih belum ini harus terus menerus diadakan dan ban,” ujar Rusdah
seimbang dibandingkan dengan pengabdian digalakkan,” ujarnya. Program kerja tahun ini diharapkan akan
yang telah dicurahkan. “Oleh karena itu, Terkait dengan USBN mata pelajaran bertambah baik. Pada bulan kedua tahun ini,
mohon kesadarannya dan kesabarannya,” Pendidikan Agama Islam (PAI), Barzan berharap Bidang Sosbud merencanakan wisata religi ke
katanya seraya berharap. para guru mempersiapkan para siswanya Sunan Ampel, dilanjutkan ke tempat belanja
Selanjutkan Kepala Kantor Kementerian dengan baik. Pengadaan soal ujian dan yang ke Tanggulangin dan JMP. “Diharapkan
Agama Kab. Jember Rosyadi BR menyam­ terkait dengannya akan di koordinir oleh tim seluruh anggota bisa ikut, agar kebersamaan
paikan juga mengucapkan Selamat kepada yang dibentuk oleh Kemenag Kabupaten. aggota DWP semakin kompak,” tambahnya
Pengurus IGRA yang baru dilantik dan “Dengan segala program yang telah berjalan ini, Kegiatan rapat ini diisi dengan membuat
ucapan terima kasih kepada pengurus IGRA kita berharap mata pelajaran Pendidikan Agama souvenir gantungan kunci dan cincin yang
yang lama atas pengabdiannya , mudah- Islam (PAI) akan menemukan jati dirinya yang terbuat dari monte pelangi dan monte pasir
mudahan IGRA Kab. Jember lebih maju, sebenarnya,” harap Kasi PAIS Kankemenag yang dimentori petugas dari MTsN Juwet.
serta profesional dalam mendidik anak- Kab. Probolinggo. •Ansori Usai acara, dilanjutkan rapat pengurus DWP
anak Paud. •Ratna dengan agenda rekreasi. •Nur

DDTK PENGEMBANGAN
PENCERAHAN DAN PENYERAHAN DIRI APARATUR SIPIL NEGARA PEMBINAAN DHARMA WANITA PERSATUAN
SERTIFIKAT AKREDITASI LEMBAGA SITUBONDO - Sebagai upaya meningka- KANKEMENAG KOTA SURABAYA
JEMBER – Bertempat di aula Kankemenag tkan kualitas SDM ASN Kemenag serta mem- SURABAYA – Bertempat di aula Kanke­
Kab. Jember, diselenggarakan Pencerahan berikan pemahaman prinsip-prinsip etika dan menag Kota Surabaya, diselenggarakan
dan Penyerahan Sertifikat Akreditasi 124 budaya organisasi dan tatanan aturan yang pembi­naan rutin Dharma Wanita Persatuan,
lembanga madrasah mulai dari MI, MTs, dan berlaku, BDK Surabaya menyelenggarakan (10/2). Acara ini diikuti seluruh istri
MA, baik itu negeri maupun swasta, (23/1) Diklat Di Tempat Kerja (DDTK) pengemban- pejabat, termasuk istri kepala KUA, kepala
Mudaris selaku anggota UPA S/M dari gan diri ASN di lingkungan Kankemenag Kab. Madrasah, pegawai dan semua pegawai
unsur Kemenag Kab. Jember menyampaikan Situbondo, (24-27/2). Acara yang diikuti 30 perempuan ASN di lingkungan Kankemenag
bahwa akreditasi ini dilaksanakan sesuai ASN dari MIN, MTsN, MAN, KUA serta ASN Kota Surabaya.
prosedur yang tertuang dalam juknis Kankemenag Kab. Situbondo ini diselenggara- Dalam pengarahan dan sekaligus pence­
pelaksanaan akreditasi Sekolah/Madrasah. kan di aula setempat. rahan yang dilakukannya, Kakankemenag
Sedangkan madrasah terakreditasi tahun Kakankemenag Kab. Situbondo Drs. Kota Surabaya Drs. H. Moh. Bakri, M.PdI
2015 untuk Kab. Jember terdiri dari H. M. Nur Sjamsuddin AM, M.Si, dalam menuturkan bahwa dharma wanita sangat
66 Madrasah Ibtidaiyah, 51 Madrasah sambutannya berharap melalui DDTK ini urgen dalam memotivasi keluarga yang terdiri
Tsanawiyah dan untuk Madrasah Aliyah ada peserta dapat mengembangkan wawasan dari suami, anak-anak dan semua penghuni
7 lembaga. “Diharapkan dengan selesainya dan melatih pola pikir untuk pengemban- rumah untuk menjadi insan yang handal di
akreditasi ini, madrasah akan menjadi lebih gan potensi diri serta mengikuti dengan kemudian hari dan siap dalam menghadapi
baik lagi,” harapnya.. serius materi-materi yang disampaikan tantangan zaman. Karier seorang suami juga
Sedangkan Kasi Pendma Kankemenag Widyaiswara dan menyebarluaskannya. didukung penuh orang seorang isteri, oleh
Kab. Jember, Machfudz berharap kepada “Kementerian Agama Situbondo selalu siap karenanya jangan sampai suami menyakiti
lembaga-lembaga yang diakreditasi untuk ditempati untuk memberikan kesempatan hati seorang isteri.
selalu meningkatkan tata kelola ketertiban seluruh ASN Kemenag Situbondo mengasah Di akhir sambutannya, dirinya mengingat­
administrasinya. Ini dilakukan demi kema­ dan meningkatkan SDM,” ujarnya. kan bahwa struktur dharma wanita itu terdiri
juan lembaga itu sendiri. Kepada lembaga Di akhir sambutannya, beliau meng- dari isteri-isteri ASN dan ASN yang wanita,
yang sudah mendapatkan nilai A, agar harapkan agar peserta mampu memahami maka semuanya harus terlibat di dalamnya.
dipertahankan terus, sedangkan yang menda­ prinsip pengembangan diri bagi ASN serta Selain itu, jangan lupa untuk menjalin
patkan nilai B untuk dapat ditingkatkan. mampu mengaplikasikan di tempat kerjanya silaturrahmi dengan siapapun termasuk
“Untuk lembaga yang mendapatkan nilai masing-masing, sehingga mampu melakukan kepada ibu-ibu dharma wanita. Karena
akreditasi C, agar diperbaiki lagi,” pesan Kasi negosiasi, kolaborasi dalam mengembangkan dengan silaturrahmi dapat memperpanjang
Pendma. •Ratna jaringan kerja. •Liz usia, dan memperbanyak rizki. •Dori

MPA 354 / Maret 2016 55


LINTAS PERISTIWA

Bekerjasama dengan Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A), Sosialisasikan GN-AKSA
(UN), gonta gantinya kurikulum, hingga tindak kejahatan
terhadap anak didik. Bahkan tidak hanya kejahatan fisik
melainkan kejahatan seksual, lebih miris lagi terkadang
pelakunya adalah orang-orang terdekat,” urai Kakankemenag
Kab. Bojonegoro, Drs Munir saat memberikan pengarahan pada
pembukaan acara Sosialisasi Gerakan Nasional Anti Kekerasan
Seksual Anak (GN-AKSA) di Masjid Al-Birru Kecamatan Dander
Bojonegoro.
Sosialisasi GN-AKSA berlangsung lancar ini sukses dilaksanakan
atas kerjasama Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A)
Bojonegoro dengan Kankemenag Kab. Bojonegoro. Sosialisasi ini
dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Bojonegoro mulai
dari wilayah Timur, Tengah, Selatan dan Barat.
Kakankemenag Kab. Bojonegoro, Drs. Munir saat memberikan arahan kepada para peserta Kegiatan ini secara langsung digawangi oleh oleh Kelompok
Sosialisasi GN-AKSA di masjid al-Birru Kec. Dander Bojonegoro. Kerja Madrasah (KKM) tiga kecamatan yaitu KKM Kec. Trucuk,
KKM Kec. Dander, dan KKM Kec. Sekar. Sebanyak 130 orang guru
BOJONEGORO – “Dunia pendidikan kita seringkali hadir sebagai peserta dari perwakilan lembaga Raudlatul Athfal
dirundung persoalan, mulai dari perlu tidaknya Ujian Nasional dan Madrasah Ibtidaiyah yang ada di Bojonegoro. •Fahrurrozi

Sosialisasi Aplikasi SISKOHAT Untuk Pelayanan Pendaftaran dan Pembatalan Haji Tahun 2016
KOTA MOJOKERTO – Bertempat di Hotel Puncak Ayanna
Trawas, Kankemenag Kota Mojokerto menyelenggarakan kegiatan
Sosialisasi Aplikasi SISKOHAT untuk Pelayanan Pendaftaran dan
Pembatalan Haji, (9/2). Acara yang diikuti 40 orang ini terdiri dari
Kepala KUA, Penyuluh Agama Islam, KBIH, Bank Penerima Setoran,
ormas dan tokoh masyarakat. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh
Kakankemenag Kota Mojokerto, Drs Syamsuri Arif, M.Si.
Dalam sambutannya, Kakankemenag Kota Mojokerto meminta
kepada jajaran KUA Kecamatan dan KBIH untuk memberikan
pemahaman kepada masyarakat tentang regulasi yang telah
diturunkan pemerintah. Pemahaman pendaftaran haji perlu
diinformasikan secara jelas kepada masyarakat agar tidak terjadi
kesalahpahaman di kemudian hari, juga untuk memperlancar Kakankemenag Kota Mojokerto, Drs. Syamsuri Arif, M.Si sedang memberikan pengarahan
proses pendaftaran haji. kepada para peserta sosialisasi di Hotel Puncak Ayanna Trawas Mojokerto.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mewujudkan akuntabilitas
publik, dengan mengedepankan prinsip efisiensi, efektivitas, pemahaman tentang haji , sehingga mampu melaksanakan sesuai
keadilan dan profesionalitas. “Kita harapkan masyarakat mempunyai syariah, dan aturan yang berlaku saat ini,” harapnya. •Fm

H. Damanhuri: Kembangkan Terus KPRI Al Hikmah Agar Memberi Kesejahteraan bagi Anggota
yang berada di bawah naungan Kankemenag Kab. Tulungagung agar
senantiasa mengembangkan koperasi supaya bisa mensejahterakan
anggotanya. Pesan itu beliau sampaikan saat membuka Rapat
Anggota Tahunan (RAT) KPRI Al Hikmah di aula Kankemenag,
(20/2). “Insya Allah koperasi kita dari tahun ke tahun selalu
meningkat, baik dari segi administrasi maupun penambahan
anggota,” ujar Damanhuri optimis. “Jika dikembangkan terus,
koperasi dapat menyejahterakan anggotanya dan koperasi
semakin tumbuh besar,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi Kab.
Tulungagung H. Kustoyo dalam sambutannya berterima kasih atas
terselenggaranya RAT ini. Menurutnya, RAT ini merupakan amanah
UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang mewajibkan
Suasana Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang dilaksanakan oleh KPRI Al-Hikmah pengurus koperasi menyelenggarakan RAT untuk tahun buku 2015
Kankemenag Kab. Tulungagung di aula Kankemenag setempat. pada Januari sampai akhir Maret 2016 ini.
“Selamat atas terselenggaranya RAT Koperasi Al Hikmah. Semoga
TULUNGAGUNG – Kakankemenag Kab. Tulungagung H. RAT menghasilkan keputusan-keputusan penting dalam pengembangan
Damanhuri berpesan kepada seluruh pengurus KPRI Al Hikmah Koperasi Al Hikmah,” kata Kustoyo. •Fat

56 MPA 354 / Maret 2016


LINTAS PERISTIWA

MASJID AT-TA’AWUN MAN GENTENG RAT TAHUN BUKU 2015 KPRI PEMBINAAN HUKUM dan
DIRESMIKAN IKHLAS BERJALAN SUKSES KERJASAMA LUAR NEGERI ( KLN )
BANYUWANGI – Kakankemenag Kab. PAMEKASAN – Acungan jempol pantas SUMENEP – Munculnya gerakan teroris
Banyu­ wangi, Sabtu (6/2) pagi meresmikan bagi jajaran pengurus dan pengawas koperasi dan beberapa aliran sesat saat ini mulai
penggunaan masjid At-Ta’awun di Kampus Ikhlas Kankemenag Kab. Pamekasan. marak kembali, dan ini direspon dengan
MAN Genteng. Acara peresmian dihadiri Mengingat pelaksanaan RAT (Rapat Anggota cepat oleh pihak Kepolisian dan Kajari. Oleh
antara lain Kasubag TU Zaenal Abidin, Kasi Tahu­­nan) dan laporan pertanggung jawaban karenanya, Kankemenag Kab. Sumenep
Pendma Suciningsih, Forpimka Genteng, alim pengurus dan pengawas yang diselenggarakan menye­ lenggarakan pembinaan hukum dan
ulama, serta undangan lainnya. di aula Arafah berjalan dengan lancar dan Kerjasama Luar Negeri (KLN) di aula al Ikhlas
Kakankemenag Kab. Banyuwangi San­ sukses, (21/2). Hal ini dibuktikan dengan atas, (1/2). Pembinaan ini menghadirkan dua
toso dalam sambutannya mengapresiasi hadirnya lebih dari 90% anggota. Sehingga nara sumber dari yaitu Kasat AKP Muhammad
tinggi kepada semua pihak yang telah mem­ terkait tata tertib pelaksanaan termasuk pasal Heri, SH dari Kepolisian Sumenep dan Adi
bantu pembangunan Masjid At-Ta’awun di 6 tentang jumlah kuorum dan pasal-pasal Harsanto, SH. dari Kajari Sumenep. Acara ini
Kampus MAN Genteng ini. Menu­ rutnya, lainnya tidak dijumpai masalah yang berarti. dihadiri kepala KUA, Pengawas, Kasi, pejabat
mem­ bangun masjid meru­ pakan sebuah Acara yang terbagi dalam agenda fungsional, serta karyawan-karyawati Kanke­
amalan yang luar biasa nilainya di sisi seremonial dan agenda RAT dan tutup buku menag Kab. Sumenep.
Allah SWT. “Diharapkan masjid yang indah tahun 2015 secara keseluruhan berjalan Dalam pemaparannya, Kasat AKP
dan megah ini dapat diisi dengan berbagai dengan lancar mesti ada pertanyaan Muhammad Heri SH menegaskan bahwa
kegiatan ibadah. Baik berupa sholat wajib dari anggota. Namun dapat selesai baik, kepolisian Sumenep selalu siap menghadapi
dan sunnah, maupun taklim, pengajian, karena jawaban dari jajaran pengurus dan munculnya aliran-aliran sesat di bumi
serta kegiatan-kegiatan keagamaan pengawas yang dipandu oleh Ilyasak, S.Ag pertiwi, khusunya di Sumenep. Namun, se­
lainnya,” harapnya. dapat diterima. mua pihak harus membantu kepolisian
Dalam kesempatan ini, Kakankemenag Dalam sambutannya Kakankemenag dengan menginformasiakn jika ada sesuatu
Kab. Banyuwangi juga mengajak kepada yang diwakili Kasubbag TU Drs. HM. Juhedi, yang janggal di masyarakat.
seluruh civitas akademika MAN Genteng untuk M.M.Pd. berharap agar seluruh anggota Sementara itu, Kajari Sumenep meng­
memakmurkan masjid yang sudah susah payah dan jajaran pengurus senantiasa ikhlas himbau agar masyarakat proaktif sehingga
dibangun bersama. Karena memakmurkan dan terbuka. Sehingga perkembangan dan aliran sesat sulit berkembang. Dan kalau
masjid merupakan bagian dari tanda-tanda kemajuan koperasi bisa tercapai dengan ada penduduk asing atau warga baru, maka
orang yang beriman kepada Allah. optimal sesuai dengan implikasi dan aplikasi secepatnya dilaporkaan pada pihak RT/
Acara peresmian ditandai dengan pemo­ AD/ART Koperasi. Acara RAT ini juga dihadiri RW. “Ini dilakukan untuk keamanan dan
tongan pita dan penandatanganan prasasti Dinkop dan PKPRI. •SM kenyamanan warga,” ujarnya. •Zarkasyi
oleh Kakankemenag Kab. Banyuwangi. •Yasin

PROMOSI SEPULUH PPAI LEBIH MUDA RAKOR PENGELOLAAN DATA EMIS


KASIH PENDMA SERAHKAN DAN ENERJIK PENDIDIKAN KEAGAMAAN
SERTIFIKAT PENDIDIK LAMONGAN – Guna mengisi jabatan yang SAMPANG – Seksi PD Pontren
KAB. MOJOKERTO – Wajah-wajah ceria lowong akibat banyak pejabat yang purna Kemenag Kab. Sampang mengadakan
tampak terlihat di gedung serba guna Kemenag tugas dan perlunya pejabat yang enerjik untuk Rapat Koordinasi Pengelolaan Emis Pendi­
Kab. Mojokerto, (2/2). Mereka adalah ratusan berhadapan tugas-tugas kepengawasan yang dikan Keagamaan tahun 2016 di aula
guru swasta di bawah lingkungan Kemenag membutuhkan kecekatan dan ketram­ pilan, setempat, (11/2). Kegiatan ini dihadiri
Kab. Mojokerto yang menerima Sertifikat Kakankemenag Kab. Lamongan mempro­ 42 peserta dari unsur Pengawas PAI, FK
Pendidik. Pada hari tersebut, Kankemenag mosikan 10 Pengawas Pendidikan Agama Pontren dan FKDT. Turut hadir juga Kasi
Kab. Mojokerto menyerahkan sebanyak 280 Islam/Madrasah Tingkat Dasar dan Menengah Pembiayaan Dinas Pendidikan Kabupaten
sertifikat pendidik. di aula Kankemenag setempat, (4/2). Sampang, Badrut Tamam.
Penyerahan ini dibagi menjadi 2 gelom­ Dalam sambutan usai pelantikan, Ka­ Kasi PD Pontren Kemenag Sampang,
bang. Pada gelombang pertama ber­ jumlah kan­kemenag Kab. Lamongan Drs. H. Mawardi yang membuka kegiatan menyam­
234 guru yang terdiri dari 220 guru yang Leksono, M.Pd.I mengatakan bahwa promosi paikan bahwa Rakor ini sangat penting untuk
lolos PLPG UINSA Surabaya dan 14 guru merupakan proses alami. Perubahan menyatukan persepsi para pengelola Diniyah,
yang lolos PLPG UNESA. Sedangkan pada jabatan tentu akan merubah pola pikir dan pensantren dan Taman Pendidikan Quran
gelombang kedua yang di adakan pada siang pola kerja serta kedinasan secara makro guna meningkatkan kualitas pendidikan
harinya ada 46 guru yang terdiri dari 24 guru kewilayahannya. Profesi pengawas membu­ kegamaan di Sampang. “Koordinasi sangat
yang lolos PLPG UIN Gorontalo dan 22 guru tuhkan ketelitian dan kejelian, “Janganlah penting untuk menyatukan pemahaman seka­
dari PLPG UIN Ambon. menjadi seorang pengawas yang tak awas,” ligus melakukan evaluasi bersama tentang
Kasi Pendma Kankemenag Kab. Mojokerto pesannya. penggunaan data elektronik dalam rangka
H. Ali Mustofa mengucapkan selamat kepada Mereka yang dilantik adalah Khotibul meningkatkan kinerja dan kualitas pendidikan
semua guru yang hari ini menerima sertifikat Umam Achmad, S.Ag, MA, Pengawas PAI keagamaan,” ujarnya
pendidik. “Ini menandakan anda semua Menengah/ MTs. Sedang pada tingkat dasar Dalam Kesempatan yang sama, Badrut
seka­rang sudah menjadi guru profesional yaitu: Abd. Muid, S.Ag, M.Pd.I, (Solokuro), Tamam berharap agar kegiatan seperti ini
dan berhak mendapatkan Tunjangan Profesi Z. Arifin, S.Pd.I (Laren), Moh. Rumianto, lebih sering dilakukan mengingat fungsi
Pendidik (TPP),” tuturnya. S.Pd (Tikung), Abdul Qohar, S.Pd, M.Pd, data dalam perencanaan pembangunan me­
Untuk itu – lanjutnya – guru harus bisa (Kalitengah), Hartini, S.Ag, MA (Turi), megang peranan penting. “Tanpa ada data
bekerja lebih baik dan lebih profesional dari Zurnalis Suryanto Edy S.Ag, (Kedungpring). maka perencanaan, pembangunan dalam
yang sebelumnya. Mulai dari disiplin waktu, Bunayya, S.Pd.I, Juri Wahananto, S.Ag, upaya peningkatan pendidikan keagamaan
administrasi lengkap dan metode pengajaran M.Pd.I dan Muslihan, S.Ag, M.Si, di tidak bisa dilakukan. Sehingga update data
juga harus mengena dan up date. •Echo Kecamatan Maduran. •Nsr perlu terus dilakukan” tegasnya. •Fr

MPA 354 / Maret 2016 57


ANNISA

Bisnis Rumahan untuk Wanita


Oleh : Fathiyya Rahmania
Usaha menambah penghasilan keluarga bagi wanita bisa dilakukan di rumah. Dengan begitu tugas
pokok seorang istri untuk mendidik anak dan melakukan tugas rumah tangga bisa disinergikan.
Banyak peluang bisnis yang cukup menarik untuk ditekuni bagi wanita di rumah.

Usaha Kuliner dalam menelola blog atau website agar dengan itu pula wanita bisa memberdayakan
Bila kita punya hobi memasak, usaha mempunyai tampilan yang menarik pasti ibu-ibu lain di sekitarnya, bahkan masyarakat
kuliner menjadi peluang yang mengasikkan. akan memudahkan konsumen untuk luas. Aneka sulam, bordir, merajut, adalah
Usaha catering sekarang cukup marak. berbelanja. Usaha ini tidak bisa lepas dari diantara ketrampilan tangan yang bisa
Banyak konsumen dari kantor-kantor untuk usaha pengiriman barang dan Rekening bank dipelajari dan dikembangkan. Produk-
acara-acara dinas berupa nasi box, snack, dll, untuk transfer uang dari konsumen. produk yang bisa dibuat dari mulai tas, sepatu,
Ibu-ibu yang tidak sempat memasak juga bahkan sovenir-sovenir cantik. Membuat
bisa memanfaatkan jasa catering. Pemesanan Usaha Fashion bros-bros cantik dari kain dan renda, pita,
untuk acara tasyakuran, pernikahan, arisan Bisnis baju seakan tidak pernah sepi, maupun manik-manik.
juga merupakan peluang. Usaha kuliner juga karena termasuk kebutuhan pokok manusia.
bisa dilakukan dengan membuka depot, Dari usaha mendesain baju, menjahit, sampai Salon Muslimah
rumah makan di dekat rumah, di garasi mobil, berjualan baju sudah menjadi peluang yang Peluang salon khusus muslimah
dll. Berjualan makanan bisa pula dilakukan menjanjikan. Dengan membuka lapak di masih sangat terbuka mengingat banyak
secara mandiri dengan mencari karyawan rumah baik itu toko, butik maupun usaha salon yang kurang memenuhi standar.
atau dengan cara waralaba atau franchise. jahitan dan konveksi semua bisa dilakukan. Misalnya saja tempat yang terbuka, dan
Kunci dari bisnis fashion adalah bisa pelanggan yang campur antara pria dan
Toko Online mengikuti perkembangan mode atau bisa wanita. Misal kita tidak mempunyai skil
Belanja online menjadi populer setelah mengikuti tren yang ada. Apalagi untuk perawatan rambut, kulit dsb kita bisa juga
banyak orang yang akrab dengan dunia busana wanita perkembangannya begitu eksis di usaha ini dengan mengandalkan
maya. Berjualan dengan online menjadi cepat. Jilbab juga bisa menjadi bisnis yang kemampuan managerial yang bagus. Lebi
mudah karena tidak terikat ruang dan waktu. menjanjikan. Ide-ide pemakaian jilbab yang baik lagi apabila kita memang mempunyai
Kita hanya perlu sambungan internet, dan beraneka model maupun jenis dan bentuk skil tentang ini.
ketrampilan dalam menguasai computer, yang juga bermacam-macam adalah peluang Tidak ada alasan lagi bagi wanita-wanita
lap top, atau smartphone. Setelah memiliki yang ada di depan mata. yang memilih berkarir penuh di rumah
website atau blog, otomatis barang yang kita untuk bersantai-santai. Masih banyak cara
tawarkan bisa dilihat siapapun, kapanpun Aneka Handmade untuk berkarya yang bisa memberi manfaat
dan di belahan dunia manapun. Kreativitas Mengubah bahan bekas, atau barang- bagi keluarga dan masyarakat. Allah akan
barang yang tidak bernilai menjadi barang menilai setiap usaha kita. Jangan lupa pula
yang memiliki nilai ekonomi adalah hal yang tugas pokok kita sebagai istri dan ibu bagi
bisa dilakukan wanita di rumah. Bahkan anak-anak kita.

58 MPA 354 / Maret 2016


COVER LAA

Eka Dewi Pratiwi

Cetak Tribel Titel


dalam KSM Palembang
Terkadang harus keluar dari zona aman untuk ukir prestasi. Itulah yang dibuktikan Eka Dewi Pratiwi
dalam ajang Kompetisi Sains Madrasah Tingkat Nasional tahun 2015 silam. Meski sebagai siswa Jurusan
IPA, dia berani beradu skill dan pengetahuan bidang IPS khususnya Mata Pelajaran Ekonomi. Bidang
studi yang jari menu wajib belajaran hariannya di Mandrasah Aliyah.

K eberanian itu pun membuahkan hasil


gemilang. Tak tanggung-tanggung,
tiga kategori sekaligus berhasil
disabetnya. Dalam KSM Nasional yang
diselenggarakan di Palembang, 3-7 Agustus
Selain itu, dia juga cukup rajin
meminjam buku perihal bidang yang
akan dilombakan. Beruntung pada saat
dibutuhkan ada yang meminjami buku.
Untuk makin menambah wawasannya,
kelahiran Malang 13 Desember 1997ini
pun tidak canggung lagi. Sebab sebelumnya
sudah pernah merasakan aura lomba.
Ditambah lagi, dia tidak mematok taget
muluk-muluk. Ini berbeda dengan KSM
tahun lalu, dia mendapatkan Medali Emas, gadis pendiam ini surfing di internet. tingkat Provinsi tahun lalu. Dimana dirinya
The Best Experiment (lomba essai) dan The “Yang terpenting adalah memahami harus mempertahankan gelar juara yang
Best Overall. Artinya dia mampu mencetak konsep terlebih dahulu. Baru kemudian didapatkan di KSM sebelumnya.
tribel titel dalam KSM Palembang ini. dikembangkan dengan latihan soal-soal,” Berbekal motto niat benar, kerja
Pada mulanya memang, semua pihak beber remaja yang bercita-cita sebagai keras dan doa, semuanya dilaluinya
kaget dengan pilihan Eka – panggilan pengusaha ini berbagi tips belajar. dengan kepercayaan diri. Bahkan peraih
karibnya. Sebab siswi Kelas XII IPA 4 MAN Pengalaman memang mengajarkan Juara II Kempo kategori pasangan putri
Gondanglegi Kabupaten Malang ini saban banyak hal. Begitupun keikutsertaanya dalam dan campuran pada ajang Pekan Olah
hari berkutat dengan bidang IPA. Namun Kompetisi Sains Madrasah tingkat provinsi Raga Kabupaten Malang tahun 2014
putri tunggal pasangan Muliono dan Sumani bidang Studi Matematika sebelumnya. Meski ini berkeyakinan pengalaman akan
berprinsip bahwa tidak ada ilmu yang tidak tidak membuahkan hasil positif, justru ini membentuk mental kokoh. “Setiap
bisa dipelajari. Meskipun untuk mempelajari menjadi jalan baginya meniti prestasi lain. kompetisi selalu melahirkan pesaing.
IPS dia pun harus rela meluangkan waktu. “Selalu ada hikmah yang dipetik dari tiap Namun di luar arena lomba justru bisa
Dan bakda shalat shubuh hingga menjelang kegagalan,” ucap pemgagum pengusaha menambah persahabatan. Jadi kompetisi
berangkat sekolah adalah waktu favorit muda Ippuh Santoso ini bersahaja. itu ibarat dua sisi mata uang,” tukasnya
penghobi tulis menulis ini. Dan saat berkompetisi di KSM, Remaja berfilosofi. •Arif

MPA 354 / Maret 2016 59


Kotak Amal
Siang itu masjid di kampungku geger.kotak amal masjid yang biasanya berdiri di samping pintu utama itu
telah hilang tanpa jejak. Tak ada tanda-tanda bekas pencurian. Desas-desus hilangnya kotak amal sampailah terdengar
di telinga Ustadz Zainuddin. Sebagai ketua ta’mir masjid ia harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Oleh : Suharsono AQ*)

S egala penjuru masjid telah ia kepung.


Namun hasilnya tetap nihil. Keringat
bercucuran di sekujur tubuhnya. Sese­
kali ia menarik nafas dalam-dalam untuk
menghilangkan keletihan. Wajahnya menera­
wang menembus daun pintu. Matanya tertuju
pada sosok kotak amal yang telah lenyap.
Ia rebahkan tubuhnya bersandar di bawah
bedug masjid. Ia masih ingat sudah tiga
kali jumatan kotak amal itu belum dibuka.
Uang itu rencananya digunakan untuk
menggantikan kipas angin yang telah rusak
demi kenyamanan para jamaah yang sedang
sholat. ”Siapa yang tega-teganya mengambil
kotak amal masjid ini? bukankah setiap jiwa
akan di tanya tentang apa yang ia perbuat
besok di hari pembalasan,” gerutunya sambil
sambil mengucapkan istihfar berkali-kali.
”Sudah ketemu tadz, malingnya!”
mendengar suara tersebut ustadz Zainuddin
tersentak, lalu berdiri mendekati Abu Kosim
sang pemilik suara.
“Siapa anak kecil yang kau bawa kemari
itu, Kosim?”
“Ya ini Tadz, pencurinya!” kata Kosim
sambil mencengkram pundak anak kecil itu selama ini Pak. Aku tak mau kehilangan Tak berapa lama, sampailah Sang Ustadz
dengan kuat sepertinya ia tak mau kehilangan ibuku Pak..!” di depan pintu rumah anak pencuri tadi.
buruanya. Tangis anak itu pecah. Ia tak mampu Rumah itu tak jauh dari masjid “Baitur
”Sudah... sudah. Lepaskan anak itu, Sim!” menahan beban himpitan ekonomi semenjak Rahman”. Hanya berjarak seratus meter dari
Segera Kosim melepaskan anak tersebut bapaknya meninggal. Ia terpaksa mengambil saja. Kondisi rumah yang di huni sang yatim
dari cengkraman mautnya. uang dari kotak masjid agar ibunya bisa itu sebebanrnya tak layak disebut rumah.
”Dari mana kau tahu bahwa anak itu sembuh dari penyakitnya. Ia tak mau Sebab, tak ada kursi tamu maupun hiasan
yang mengambilnya, Sim!” kehilangan orang yang dikasihaninya itu dinding. Yang ada hanyalah amben yang
”Saya temukan kotak amal itu di untuk kedua kalinya. terbuat dari bambu dan beberapa bantal yang
tangan anak ini Ustadz. Tapi uangnya Mendengar kesaksian anak kecil itu, tubuh sudah kumal.
sudah tidak ada.” Ustadz Zainuddin lemas. Dari kedua kelopak Rahman segera masuk rumah diiringi
Siapa namamu Nak?” tanya Ustadz matanya meleleh kristal-kristal bening yang Ustadz Zainuddin dan Kosim di belakangnya.
Zainuddin dengan lembut. terjatuh di lantai masjid “Baitur Rahman.” Alangkah terkejutnya anak itu mendapatkan
”Rrr... rahman Pak,” jawab si anak kecil “Nak... Di mana rumahmu? Antarkan aku ke ibunya sudah terbujur kaku. Suasana menjadi
dengan perasaan takut dan suara terbata-bata rumahmu segera!” pintahnya spontan. hening. Hanya isakkan Rahman yang
”Benar kamu yang mengambil kotak Ustadz Zainuddin seperti tersengat aliran menjalar ke dinding rumah sambil mendekap
amal masjid itu, Nak? listrik tegangan tinggi. Ia merasa bahwa ibunya dengan kuat. Seakan akan tak mau
”Iiii... Yaa pak!”. ibadah yang dikerjakannya selama ini belum kehilangan orang yang dicintainya.
Wajahnya semakin tertunduk tak berani mampu memberikan kesejukkan bagi orang- Ustadz Zainudin pun tertunduk dan
menatap wajah ustadz Zainuddin. orang di sekitarnya. Ia masih mementingkan bersandar di tiang rumah. “Bukankah setiap
”Mengapa kau melakukan ini, Nak?” keshalehan pribadinya dibanding keshalehan jiwa akan ditanya tentang apa yang ia perbuat
“Ibuku sakit keras Pak, dan kami tak sosial. Bukankah keshalehan sosial itu juga besok di hari pembalasan,” bisiknya lirih
mampu membeli obat untuk kesembuhannya. mengantarkan kepada kemurahan penduduk sambil mengucapkan istighfar berkali-kali.
Ibulah satu-satunya orang yang saya miliki langit dan penduduk bumi. *) Guru Bahasa Indonesia di MAN Lamo

60 MPA 354 / Maret 2016


cuplikan tarikh

Teladan Utama
Khulafaurrasyidin (1)
Oleh : Drs. H. Hartoyo, M.Si

Khulafaurrasyidin adalah para pengganti Rasulullah SAW. Ketika beliau wafat memang
tidak memberi petunjuk siapa yang akan menggantikan beliau untuk memimpin kaum Muslimin.
Namun demikian di dalam Islam diajarkan untuk bermusyawarah.

S etelah melewati musyawarah yang


cukup alot dan menegangkan, atas
saran Umar bin Khattab RA, diputuskan
bahwa pengganti Nabi Muhammad SAW
ialah Abu Bakar as-Shiddiq RA. Beliau men­ja­
Masa kekhalifahan dari
pemberontakan dapat dipadamkan. Bahkan
pada masa khalifah Utsman wilayah Islam
terbentang luas sampai di Turki, Siprus, Tripoli,
Afrika Utara, Asia Tengah, Khurasan, Balkh di
daerah Afganistan.
lankan tugas kekhalifahan sekitar dua tahun. Abu Bakar As-Shiddiq Seperti khalifah Umar bin Khattab, khalifah
Hebatnya, dalam kurun waktu yang amat Utsman bin Affan yang shaleh dan dermawan
pendek itu ia berhasil melakukan pekerjaan- sampai dengan Ali bin juga mati syahid di tangan pemberontak
pekerjaan besar yang menentukan perkem­ yang zalim. Utsman memangku amanat
bangan Islam pada masa-masa selanjutnya. Abi Thalib oleh para kekhalifahan selama dua belas tahun, Utsman
Khalifah kedua adalah Umar bin Khattab juga memiliki karya besar dan monumental
RA yang kemudian atas keinginannya ia ahli sejarah dinamakan yaitu penyatuan ragam bacaan dan penulisan
dipanggil dengan sebutan amirul Mukminin mushaf al-Qur’an menjadi satu macam
(pimpinan orang-orang beriman). Penetapan Khulafaur Rasyidin. penulisan, yang kita kenal dengan mushaf
Umar sebagai khalifah tidak melalui musya­ Usman dan bisa kita baca sampai sekarang.
warah, tetapi merupakan wasiat dari Abu Khalifah selanjutnya Ali bin Abi Thalib
Bakar, dan seluruh kaum Muslimin sepakat RA, dan tampilnya Ali banyak mendapat
dengan keputusan Abu Bakar tersebut. tantangan dari pihak pendukung Utsman.
Umar melanjutkan tugas Abu Bakar Di antaranya Muawiyah bin Abu Sufyan
sebagai pimpinan kaum Muslimin, dan pada Thalhah, Saad, dan Abdur Rahman bin Auf, gubernur di Syria, juga dari kelompok
masanya wilayah Islam sudah mencapai semoga Allah meridhai mereka semua. Dari Thalhah dan Zubair dari Mekkah. Pada
negeri Persia, Iraq, Palestina, Syria, bahkan nama-nama tersebut pada akhirnya terpilih masa Ali muncul pula kelompok Syiah dan
sampai Mesir. Umar bin Khattab wafat karena Utsman bin Affan RA sebagai khalifah. Khawarij, dari kaum khawarij inilah pada
dibunuh seorang yang bernama Abu Lu’luah. Tatkala berita kematian Umar tersebar, akhirnya berhasil membunuh khalifah Ali
Beliau menjalankan tugas kekhalifahan daerah-daerah taklukan bekas kekuasaan bin Abi Thalib RA. Beliau memangku amanat
sekitar sepuluh tahun. Persia mulai memberontak. Kekaisaran kekhalifahan sekitar lima tahun.
Sebelum wafat, Umar menetapkan bebe­ Romawi timur juga mencoba merebut kembali Masa kekhalifahan dari Abu Bakar
rapa orang untuk dipilih sebagai pengganti Syam dan Mesir. Sebagai khalifah baru, Usman As-Shiddiq sampai dengan Ali bin Abi
nantinya. Mereka adalah Ali bin Abi Thalib, menghadapi ujian yang cukup berat. Namun Thalib oleh para ahli sejarah dinamakan
Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, demikian beliau sanggup mengatasinya, semua Khulafaur Rasyidin.

MPA 354 / Maret 2016 61


Waktu Pagi Ratapan Insan
Mentari pagi beri salam lagi Surya tinggalkan Barat
Terdengar suara-suara bersahutan Senja pamit menghilang
Yang kembali dimulai lagi Lukisan gelap melintas di mata
Dan juga resah keluh dari orang-orang Irama kesunyian menyelimuti jiwa
Menatap makhluk terhenti berlari
Sinar mentari yang mulai berkemunang Menepis letih cucuran keringat
Membuat badanku terasa hangat Bukan pula dalam alam khayalan Terlelap dalam indahnya alam khayal
Aku terbangun dari dunia khayalanku Ataupun angan-angan
Dan beranjak untuk suatu urusan dunia Hidup adalah nyata dalam bola mata Ku panang awan membiru
Yang keras perjuangnnya mengalun silih berganti Bulan menebar senyum, bintang menyapa raga
M. Shofi Hanan Terlukis sosok insan melayang
Kelas VIII-A MTsN Lamongan Ruang jerit tak puas berkabut di awan Sosok nan sedetik mewarnai hidup
Mengepul tebal membungkus bumi Terhampar dalam hembusan canda
Anyaman kreatif merajut bakat
Pusaka insan menelan Zaman Bulan teguh bersenyum ria
Kehidupan Karya kritis menguntai masa Kupandang tanah menghitam
Hidup penuh dengan kegelapan Sadarkan jiwa dalam permainan
Kegelapan yang sesat Di ruang lain yang tak dapat kuraih Rendah nian sosok hamba
Jiwa ragaku seperti melayang Puisi hebat silih merekah
Bagai burung di angkasa Aku hanya bingung di balik tanyaku Keheranan memutar kalbu
Namun kan duduk di kursi sejuta puisi Tanya yang kian mendebu-debu teriring
Hidup hanya sebuah upaya Bakat kan menerbangkan karya kritisku nafsu kesombongan insan nan lemah
Upaya kita untuk menuju cahaya Melambung dan membuai di pencapaian tinggi Sirna sudah malu yang terbina
Yang kekal abadi Ingatan layang hiraukan Sang Pencipta
Alfian Nurul Firmansyah
Hidup penuh dengan kelam Siswa MTsN Lamongan Tanya rasuki nurani
Hitam pekat tanpa cahaya Pikiran tersumbat nafsu dunia
Hanya amal baik yang selamatkan kita Menginjak-injak cucuran keringat diri
Dari kelamnya dunia ini Tanpa pikir jernih yang kian menjauh
Sunset Kebodohan berguling di atas sengsara
Arif Rivaldi Kau menghilang di ufuk Barat
Melumpuhkan diri nan lebur termakan tanah
Siswa MTsN Lamongan Meninggalkan seberkas sinar jingga
Yang menyilaukan mata
Harap berontak bangunkan jiwa
Namun,
Tekad baja membeku sempurnakan akhlak
Menghangatkan jiwa
Takdir Padamkan tingkah hina nan meronta-ronta
Jarum jam terus berputar Geliat syukur dalam nurani
Sinar jinggamu begitu mempesona
Lewati jalan yang sama Menanti cahaya bangunkan batu
Menerangi Seluruh jagat raya
Bumiku masih berputar Tadahkan tangan setia terangkat
Begitu terang benderang
Menunggu kehancurannya Hati yang selalu meminta
Tak lama lagi.
Guna raih ampun Sang Maha Kuasa
Kau akan menghilang
Sepi…
Rasuki hidupku yang telah sunyi Ratnah Ningsih
Menyembunyikan diri dari waktu
Enggan manjauhkan diri Siswa MTsN Lamongan
Perlahan tapi pasti
Jadi teman dekatku Sekarang,
Kau benar-benar hilang
Kini, yang kulihat hanya ruang gelap Hilang dari pandanganku
Tanpa satu titik cahaya
Telah hilang semua harapannku Diyana Aulia
Tuk bisa menjadi bunga yang indah Kelas VIII-A MTsN Lamongan
Aku ingin bangkit
Namun kaki takut melangkah
Ada daya diri ini
Tuk merubah takdir

Diri yang hanya mampu berdoa


Diri yang hanya mampu menjalani
Dengan rasa ikhlas tuk jalani
Mencari ridha Sang ilahi

Arjianti Erika Puji Ayu


Siswa Kelas VIII-A MTsN Lamongan

Bakat diri
Tuhan tak akan meneteskan insan ke bumi dengan tubuh
hampa
Benih bakat Ia tebarkan dalam diri
Hidup bukanlah dalam alam lamunan

62 MPA 354 / Maret 2016


TTM EDISI 354 Bulan MARET 2016

TTM
Edisi 354

MPA

JAWABAN TTM NO. 353


Mendatar :
1.DAUD 3.JERAMI 6.ERA 7.INGKAR
8.ASUMSI 11.GAUNG 14.IBA 16.PRIMA
19.SEPATU 22.TAMBUN 23.ITU
24.AMANAH 25.HEAD

DAFTAR PERANYAAN Menurun :


TTM NO. 354 1.DOING 2.DEKAN 3.JERA 4.RATU
5.INGIN 9.SUAP 10.MUSI 12.URIP
13.GIAT 15.USAHA 17.RUMAH
Mendatar : 18.ASNAD 20.AMIN 21.UTUH
1. Baik dan damai tidak bertengkar
3. Miring ke sebelah, tidak tegak
7. Menyusup, menyelunduk Peraih Hadiah TTM No. 353
9. Berasa nyaman dan ringan di badan
10. Orang diutus oleh Pemerintah untuk melakukan tugas khusus 1. Miftakhul Huda
12. Cerita/diskripsi suatu kejadian
14. Turunan kedua Perum Jaya Regency Blok P 26
15. Perkataan atau kalimat dari Al Qur’an/Hadits yang dipakai dasar Sedati-Sidaorjo
16. Sangat, amat, teramat 2. M. Rosid
17. Sejenis kain sulam Jl. Hasanudin No.5 RT. 11 RW. 2
20. Organ tubuh manusia sebagai tempat segala perasaan/batin Kec. Mojosari
22. Negara Eropa Timur
23. Menyuruh, membawa kepada Kab. Mojokerto (61382)
24. Laut di kepulauan Maluku 3. M. Hakim Mumtazul Wafa
25. Lawan rajin MTsN Srono
Jl. Raya No.171 Srono
Menurun : Banyuwangi (68471)
1. Rumah susun
2. Universitas Lampung 4. Su’udi, M.Pd.
3. Daerah di Jawa yang banyak menghasilkan minyak SMP Negeri 2 Tenggarang
4. Pulau Jl. Raya Situbondo 96 A
5. Bersangkutan dengan zat yang berasal dari makhluk hidup Tenggarang – Bondowoso
6. Mengerok, mencakar dengan kuku 5. Endah Ratnawati
8. Panggilan terhormat untuk saudara muda
MAN Nglawak-Kertosono
11. Puji-pujian kepada Allah dengan mengucap Subhanallah
13. Sesuatu yang sengaja disembunyikan Jl.KH.Abdul Fattah-Nglawak
16. Salah satu wali/sunan Kertosono (64351)
18. ........... satifa, nama latin tanaman padi
19. Sejenis umbi-umbian
20. Rawan hati, iba, kasihan Ketentuan :
21. Mencontoh, meneladani 1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya.
2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir Maret 2016 (cap pos).
3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 355.

KUPON MPA 354 / Maret 2016 63


No : 354
SAHABAT

Hafizah Cahaya Zackia


Wahyu Rozaq Irfani Putri
Panggilan : Hafizah Panggilan : Kiki
TTL : Sidoarjo, 01 April 2011 TTL : Sidoarjo, 5 Juni 2011
Alamat : Ds. Punggul Jln. Cendrawasih 15 Alamat : Tebel Barat RT.07 RW.01

Gedangan, Sidoarjo Gedangan Sidoarjo Jatim

Hobi : Membaca, Menggambar Cita-cita : Ustadzah


Hobby : Membaca alquran
Orangtua : Joko Wahyudi dan Nurlaila
Orangtua : Irwanto, S.Pd & Nadifatul Munawwaroh, S.Pd.

Aghisna Nilam Nazulal Haq


Mahabbat Limaírifatil Wafa
Panggilan : Aghis Panggilan : Wafa
TTL : Sumenep, 4 Desember 2011 TTL : Gresik, 22 September 2006
Alamat : Jl. KH. A. Sajad No. 70 Alamat : Dukuh RT.11 RW.05 No.15
Pengalangan Menganti Gresik
Bangselok Sumenep
Sekolah : Kelas 1 MI Bahrul Ulum
Hobi : Membaca
Pengalangan Menganti Gresik
Cita-Cita : Pelukis Cita-cita : Jadi guru
Orangtua : Zainol Huda & Hukmawati Hobby : Menghafal al-Qur’an dan membaca cerita
Orangtua : Moch. Aliq dan Nur Hidayati

Dzikri Nur
Muhammad Arkan Muhammad Syauqi
Ebyad Benaser Haq Huda
Panggilan : Ebyad Panggilan : Dzkri
TTL : Jember,12 Januari 2012 TTL : Lamongan, 28 Oktober 2008
Alamat : JL. Sunan Kalijogo Gg. Jambu Mente
Alamat : Garahan Kec. Silo Kab. Jember
RT 04 RW 05 No. 06 Sukorejo Lamongan
Hobby : Mendengarkan sholawat Habib Assegaf Sekolah : TK Ma’a rif “Bintang Sembilan“ Lamongan
Cita-cita : Hafidz al-Qur’an dan dosen Cita-cita : menjadi kyai kondang
Orangtua : Nasirudi. F., M.Pd.I dan Evi Haryati Orangtua : Achmad Nuril Huda dan Chusnul Chotimah

64 MPA 354 / Maret 2016


SARI HIKMAH

Belajar dari Bunda Hajar


Di tengah panas terik padang pasir yang kering kerontang, Nabi Ibrahim as. menunggang unta
bersama Hajar dan bayi kecilnya Ismail as menempuh perjalanan jauh
ke suatu daerah yang sekarang dikenal dengan Mekkah.

S etelah menempuh perjalanan panjang


sekitar enam bulan, tibalah mereka di
sebuah lembah tandus di tengah-tengah
padang pasir. Kanan kiri hanya gunung batu.
Tanpa pohon. Tanpa mata air. Tanpa manusia.
Nabi Ibrahim as. menyuruh Hajar untuk
tinggal di tempat tersebut bersama sang bayi
tanpa dirinya guna meneruskan dakwahnya
di bumi Syam. Hajar meneguhkan diri.
Ini adalah perintah Ilahi dan itu benar.
Hanya satu keyakinan, Allah tidak akan
membiarkannya.
Sebagaimana yang ia katakan, “Allahu
amaroka bi hadza?” (Apakah Allah yang
memerintah kepadamu agar saya tinggal di
sini?) Nabi Ibrahim as. menjawab, “Na’am.”
(Iya). Kemudian Hajar berkata lagi, “Idzan laa
yudlayyi’uni.” (Jadi kalau begitu, Allah tidak
akan membiarkanku). Subhanallah, sungguh
gambaran istri yang taat kepada suaminya.
Alih-alih menggerutu dan marah
kepada suami, Hajar pun berikhtiar mencari
makanan dan minuman untuk dirinya dan
buah hati. Maka, naiklah Hajar ke bukit Shafa.
Diedarkannya pandangannya barangkali ada
manusia, hewan atau mata air di sana. Dari
Shafa, Hajar melihat ada mata air di bukit
Marwa. Maka berlari kecillah ia ke Marwa
dan didapatinya hanya fatamorgana. Dari
Marwa, Hajar mengedarkan pandangannya
ke sekeliling. Dalam pandangannya di
Shafa ada mata air, dan kemudian berlari berkata, “Semoga Allah merahmati ibunya Allah saw. Pelajaran kisah dari Al-
kecillah ia ke Shafa dan ternyata hanya Ismail. Jika dia tidak membendung mata air Quran yang menggambarkan seorang
fatamorgana. Maka bolak baliklah Hajar itu, maka mata air itu akan menjadi lautan isteri, ditunjukkan Hajar, yang sanggup
sebanyak tujuh kali dari Shafa ke Marwa yang luas.” Sejak saat itu, zam-zam menjadi menempuh berbagai kesulitan hidup
sampai didapatinya Ismail kecil yang mata air yang tak pernah kering diminum semata-mata karena taat akan perintah
ditinggalkannya di lembah menangis. jutaan jemaah haji sampai sekarang. Allah saw. dan suaminya Nabi Ibrahim as,
Atas izin Allah, kepakan sayap Jibril di Ridha Allah merupakan tujuan utama suatu teladan bagi muslimah sejati.
bawah kaki Ismail kecil mengeluarkan air. dari kehidupan seorang muslim dan Dari amal sederhana karena menerima
Setelah dia dan bayinya melepas dahaga muslimah. Dan kehidupan berumah tangga titah Allah dan taat kepada suaminya itu pula,
sepuasnya, kuatir mata air yang meluap itu merupakan bagian darinya, dan satu di Allah menjadikan sa’i (lari-lari kecil) Hajar
hilang karena terserap panasnya padang antara yang akan mendatangkan keridhaan dari Shafa dan Marwa sebagai rukun haji dan
pasir, maka Hajar pun membuat bendungan Allah adalah proses ketaatan istri terhadap umroh. Dan semenjak diperintahkannya haji
kecil sambil mengucapkan kalimat “zam- suaminya. Sebuah tujuan yang lebih agung dan umroh, dari setiap orang yang haji dan
zam” yang dalam bahasa Palestina berarti daripada berbagai kenikmatan apapun. umroh, Hajar panen pahala. Dan itu abadi
berkumpullah-berkumpullah. Atas tindakan Hajar, adalah lambang wanita sejati sampai hari kiamat. Subhanallah.
Hajar ini, Rasulullah Muhammad saw. yang taat kepada suami dan perintah •Siti Fatimah, dari berbagai sumber.

MPA 354 / Maret 2016 65


dunia islam

UPAYA MENANGKAL ISLAMO-PHOBIA


DI INGGRIS DAN SELANDIA BARU
Banyak upaya dan cara yang dilakukan oleh saudara-saudara kita Muslim minoritas di negara barat yang sering masyarakatnya
tidak hanya tak bersahabat. Tetapi juga sering memancing konflik, menebar tuduhan negatif, yang dapat mengundang
permusuhan. Upaya kreatif dan simpatik yang dilakukan ikhwan kita itu, disamping untuk menangkal Islamo-phobia
yang sedang berlangsung dan sekarang lagi gencar-gencarnya digerakkan disana. Juga sekaligus untuk menyebarkan
pemahaman Islam yang ramah, santun, damai, dan penuh kasih sayang (Islam yang rahmatan lil ’alamiin).

S alah satunya adalah apa yang dilakukan


oleh Dewan Muslim Inggris (DMI).
Organisasi yng menaungi warga
Muslim di Inggris itu menyelenggarakan
acara yang dinamakan ”Visit My Mosque
Day” (VMMD). Pada acara tahunan ini,
masya­rakat Inggris dari berbagai latar bela­
kang agama dapat berkunjung ke lebih dari
90 masjid di seantero Inggris. Diantara
masjid yang akan membuka pintu lebar-lebar
bagi pengunjung adalah masjid-masjid yang
berada di sejumlah kota besar dengan populasi
Muslim yang cukup dominan seperti London,
Birmingham, Manchester, Leeds, Glasgow,
Cardiff, Belfast, Plymouth, dan Canterburry.
Diantara masjid itu, ada masjid tertua di Inggris,
yaitu Masjid Shah Jahan di Woking, Surrey dan
Masjid Abdullah Quilliam, Liverpool yang
dibangun pada akhir abad ke-19. Masyarakat
juga dapat mengunjungi masjid besar lainnya,
seperti Islamic Cultural Center, London,
serta Masjid London Timur. Sedangkan
warga Birmingham, dapat mengunjungi Shah Jahan, Masjid Cantik dan Tertua di Inggris.
Birmingham Central Mosque. Di samping
itu, jumlah masjid yang ambil bagian dalam
”Visit My Mosque Day” (VMMD) tahun ini ini kita mendengar banyak tentang hal itu citra Islam yang sesungguhnya”, ujar Mufassir
jauh lebih banyak ketimbang tahun lalu, yang di media yang digambarkan dalam baik (19), seperti dilansir laman stuff.co.nz
hanya melibatkan 20-an masiid saja. dan buruk”, kata Miller. Ia menilai, acara (090216) kemarin. Dalam kesehariannya
Menurut Sekretaris Jenderal DMI Dr. ini sangat baik untuk memperkenakan para mahasiswi ini mengenakan jilbab,
Shuja Shaffi, acara ini bertujuan mencip­ Islam. Sehingga Islam menjadi terbuka dan sehingga mereka seringkali memperoleh
takan pemahaman yang lebih baik tentang tidak tersembunyi dari masyarakat. Miller perlakuan diskriminatif. Tetapi dengan
Islam. ”Kami kira akan berguna untuk mengaku tertarik mengunjungi masjid adanya aksi sosial ini, diharapkan warga
membuka sebanyak mungkin masjid untuk setelah membaca berita tentang Presiden Selandia Baru dapat memperlakukan
para tetangga dan mengungkap apa yang Barack Obama yang untuk pertama kalinya Muslimah sama dengan perempuan lainnya.
terjadi di dalamnya”, katanya seperti mengunjungi masjid di Amerika Serikat Aksi ini bukan hanya diikuti oleh
dilansir laman muslimnews.co.uk. belum lama ini. Saat ini, terdapat sekitar 3 mahasiswi. Tetapi juga oleh ibu-ibu dan
Salah satu pengunjung dalam kegiatan juta-an umat Islam di Inggris, atau hampir kalangan Muslim. Salah satu dari tunawisma,
”VMMD” ini adalah Pastor Jeremy Taylor dari 5% dari total populasi negeri itu. bernama Henare McClean, mengaku senang
Gereja Paroki Wood St John. Ia mengatakan, Di benua lain, para Mahasiswi Muslimah dengan adanya aksi sosial ini. Ia dan teman-
”Beragam masalah datang akibat ketidak Selandia Baru (MMSB), mengadakan aksi temannya mengapresiasi keinginan Muslim
pedulian dan tidak saling mengenal di sosial untuk mereka yang tergolong tuna­ yang bersedia meluangkan waktu untuk
kalangan masyarakat. Acara yang indah ini, wisma. Bantuan ini, tergabung dalam mengadakan aksi sosial semacam ini. Pria
dapat membantu menumbuhkan pema­ program amal yang diadakan satu bulan yang telah hidup dijalanan sekitar 6 tahun-
haman yang lebih baik”, katanya. Selanjutnya sekali. Para MMSB ini, memberikan bantuan an ini mengatakan, bahwa lewat aksi ini
Oliver Miller, mahasiswa studi keamanan berupa makanan dalam bentuk kemasan mereka menemukan keakraban antara
internasional di sebuah universitas di kepada para tunawisma. Bertujuan, antara tunawisma dan warga Selandia Baru lainnya.
London, mengatakan, bahwa ia datang untuk lain agar Warga Selandia Baru mengenal Ia berharap, agar aksi sosial semacam ini
mencari tahu tentang agama Islam yang Islam yang ramah, bersahabat, dan peduli sering-sering dilakukan.
sesungguhnya. ”Saya ingin mengetahui lebih kepada sesama. ”Dengan adanya aksi ini, •diolah dari islam digest dan khazanah
banyak tentang pesan Islam, karena selama maka warga Selandia Baru menjadi tahu akan Republika 14-16 02 16 ; Ahar

66 MPA 354 / Maret 2016


MPA 354 / Maret 2016 67
pada MAJALAH INI TERDAPAT KUTIPAN AYAT-AYAT AL QUR’AN. UNTUK ITU JAGA DAN SIMPAN SEBAGAIMANA MESTINYA.
"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu serta tetaplah
bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."
(QS. Ali Imran: 200)

68 MPA 354 / Maret 2016 Masjid Agung Baiturrahman Ngawi

Anda mungkin juga menyukai