NO. 345 / SYA’BAN-RAMADHAN / 1436 H / JUNI 2015 / TH.

XXXXI

MI Ma’arif NU As-Sa’adah Gresik

Entrepreneur Cilik
Pelestari Budaya Lokal
Inspirasi
Apiknya Pameran
Karya Madrasah

RAMADHAN
ISSN : 0215-3289

Sinarilah Indonesia
dengan al-Qur’an
MPA 345 / Juni 2015 1
 Menag RI dan Kakanwil Kemenag Prov Jatim saat
membuka stand bazar dalam AKSIOMA IX MA Jatim
2015 di Tuban
Menag RI saat berdialog dengan siswa MA yang mebuka stand
cetak gelas pada pemukaan AKSIOMA IX MA Jatim 20015
Gubernur Jatim Soekarwo bersama istri melambaikan tangan
menyambut defile kafilah kabupaten dan kota se-Jatim yang ikut
dalam ajang MTQ Tingkat Jatim ke-26 yang diselenggarakan di
Kabupaten Banyuwangi.
2 MPA 345 / Juni 2015
Menag RI Menyapa jamaah shalat Jum’at di Masjid Jami’ Tuban
pada 8 Mei 2015
Gubernur Jatim Soekarwo didampingi Bupati Banyuwangi Abdul-
lah Azwar Anaz saat membuka MTQ Tingkat Jatim ke-26 yang
diselenggarakan di Kabupaten Banyuwangi.
Sekdaprov Jatim Akhmad Sukardi didampingi Bupati Banyuwangi
Abdullah Azwar Anaz saat meninjau stand Pameran Produk Unggulan
UMKM dalam rangka MTQ Jatim ke-26 di Kabupaten Banyuwangi.
 MPA 345 / JUNI 2015

Media informasi, komunikasi, dan edukasi,

Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Timur

Pemimpin Umum:
H. Mahfudh Shodar

Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:

H. Musta’in

Wakil Pemimpin Redaksi:

H. Ramin Abd. Wahid

Staf Ahli:
H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi,
H. Supandi, H. Mas’ud, H. M. Syakur,
Reporter Majalah MIMBAR Suprianto saat mewancari Menag RI Lukman Hakim Saifuddin perihal
H. M. Fachrur Rozi
"Makna Baru" Radikalisme di sela-sela penyelenggaraan AKSIOMA IX MA Jatim 2015 di Tuban, (8/5).
Dewan Redaksi:
H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR

S
H. Athor Subroto, H. Hartoyo
H. Ahmad Husein AR alah satu skill yang harus dimiliki seorang reporter, adalah kemampuan melobi.
Sebab tak jarang dalam penugasan dirinya harus mewawancarai seorang pejabat
Sekretaris Redaksi: penting atau tokoh yang super sibuk. Memang tak gampang meminta waktu
Machsun Zain wawancara kepada tokoh semacam itu. Namun berkat kemampuan lobi yang dimiliki,
H. Samsul Anam rasanya tak ada kata tak mungkin untuk mewawancarainya.
Itulah pasalnya, ketika rapat redaksi memutuskan untuk mewawancarai Menteri
Bendahara: Agama perihal “makna baru” radikalisme, kami sudah membidik pintu masuk untuk
Ahmad Hidayatullah memperoleh waktu wawancara dengan Menag Lukman Hakim Saifuddin. Dan
Staf: Khusnul Khotimah waktupun kita pastikan untuk mewawancarai beliau, pada acara pembukaan Aksioma
ke-9 MA Jatim 2015 di Tuban pada tanggal 8 Mei lalu.
Distribusi/Tata Usaha: Melihat suasana pembukaan yang begitu semarak, rasanya memang tak
Husnul Khotimah
Staf: Sukardjito mungkin untuk mendapatkan waktu wawancara khusus kepada Menag. Apalagi
banyak sekali wartawan dari media harian yang hendak mewawancarai beliau.
Litbang: Tentu saja tak mungkin bagi kami untuk wawancara bareng-bareng wartawan
Hj. Hikmah Rahman lain. Sebab tema wawancara media harian dan media bulanan seringkali memang
sangat berlainan.
Staf Redaksi Maka kamipun harus merapat ke Sekretaris Menag, agar diberi waktu khusus
Editor: sehingga kami bisa wawancara sesuai tema yang telah dirapatkan redaksi MPA.
Choirul Mustofa Setelah ngomong-ngomong sejenak, akhirnya kami diberi waktu wawancara khusus
Reporter: dengan Menteri Agama. Hasilnya dapat Anda baca di rubrik Liputan Khusus.
M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan Di rubrik Inspirasi, Anda juga akan memperoleh sajian yang super apik.
Anni Athi’ah dan Feri Ariya Santi Betapa siswa-siswi kelas I MA di MBI Amanatul Ummah Pacer Mojokerto dapat
Design-Layout:
Mey Sutrisno, Muhammad Munib
menghasilkan 200 lebih senirupa. Karyarupa dua dimensi dan tiga dimensi tersebut,
Korektor: berhasil ditampilkan pada kegiatan ‘Pagelaran Seni dan Pameran Karya’ yang dihelat
Rasmanna Rahiem pada tanggal 17 Mei 2015 lalu.
Khoththot: Sementara keberpulangan KH. Mu’ammal Hamidy kerahmatullah pada tanggal 14
M. Midzhar April 2015 lalu, kami sajikan pada rubrik in Memoriam. Ini teramat penting, karena
sejarah hidup beliau bisa menjadi inspirasi bagi hidup kita. Sebab tak banyak Kiai
Koresponden: yang rata-rata enak bicara bisa menulis secara apik. Sedangkan Ustadz Mu’ammal –
Berkedudukan di setiap Kankemenag demikian sapaan karibnya – disamping rajin menulis juga aktif menerjemah kitab-
Kab/Ko se-Jawa Timur. kitab karya para ulama’ kenamaan.
Sementara rubrik-rubrik pilihan Anda yang lain, hadir sebagaimana biasanya.
Alamat Redaksi: Semoga sajian edisi ini bernilaiguna bagi kehidupan Anda pembaca. Semoga!
Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,
Telp. 031 - 8680490,
Fax. 031 - 8680490
e-mail: mimbarjatim@gmail.com
Kontak dan Pendapat ----------------- 4 Liputan Khusus ------------------------30
Diterbitkan Oleh: Teropong ------------------------------- 5 In Memoriam---------------------------34
Kantor Wilayah Kementerian Agama Lensa Utama --------------------------- 6 Edukasi ---------------------------------40
Provinsi Jawa Timur.
Lensa Khusus --------------------------14 Serambi Madrasah ---------------------42
Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya, Inspirasi --------------------------------18 Lintas Peristiwa ------------------------51
Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya, Cahaya Hati ----------------------------19 Pesona ----------------------------------58
Telp. (031) 8475000 (2200-2203) Agama ----------------------------------20 LAA Remaja ----------------------------59
Fax. : 031-8470600 Tafsir Maudlu’i -------------------------24 Sari Hikmah ----------------------------62
Isi di luar tanggung jawab percetakan
Bilik Santri -----------------------------27 Dunia Islam ----------------------------66

MPA 345 / Juni 2015 3

4 MPA 345 / Juni 2015

TAZKIYATUNNAFS
Menyusuri Perjalanan Jiwa
A sh-Shiyam disebut sebagai Jiha-
dunnafs, jihad melawan hawa nafsu
Ini dikategotikan sebagai jihad akbar,
yang jauh lebih berat dari pada jihad dalam
arti qital. Jihad yang berupa perang fisik, jelas
mana kawan mana musuh.Tidak demikian
halnya perang melawan hawa nafsu, musuh
ada dalam dirinya sendiri. Begitu beratnya
sehingga jihad dalam rangka menggapai
kesempurnaan diri ini dikatakan sebagai
pekerjaan yang paling mulia.
Kesempurnaan jiwa yang diupayakan
adalah jiwa yang suci dari sifat-sifat
tercela, yang kemudian digantikan dengan
jiwa yang berhias diri dengan sifat-sifat
terpuji. Tujuan dari tazkiyatunnafs dan
penyempurnaan diri melalui ash-shiyam
adalah pembersihan rohani. Kondisi jiwa
yang diinginkan adalah jiwa yang bersih
dari sifat=sifat buruk dan perangai keji
seperti ghadab, hasad, dengki, bakhil,
angkuh, ujub dan riya.
Nafsu manusia yang cenderung kepada
nafsu syaithoniyah, yang memerintahkan
kepada kejahatan ini dikendalikan dan
dibimbing melalui puasa Ramadhan. Nafsu
ini dinamakan dengan nafsu ammarah yang
terdiri dari kebodohan, kikir, sombong,
pemarah, tamak, serakah, dengki dan
perangai buruk lainnya. Sifat-sifat negativ
ini menjadi biang kerok semua kejahatan
dan sumber bencana di dunia ini.
Bimbingan ashiyam mampu merubah
nafsu ammarah sehingga mau menerima
kebenaran sebagai kebenaran dan kesesatan
sebagai kesesatan. Tingkatan kedua ini
disebut dengan nafsu lawwamah, jiwa yang
penuh penyesalan. Pemilik jiwa ini berusaha
untuh memperbaiki diri menyesali dosa
dan kejahatannya, namun masih acapkali
tergoda untuk melakukannya. Mereka
berusaha melakukan kebajikan –amal
shalih – dan beribadah kepada Allah, na-
mun masih terperangkap dalam keinginan
mendapatkan pujian dari orang lain. Pendi-
dikan Ramadhan tidak berhenti sampai di
sini. Ash-shiyam terus melatih dan membim-
bingnya sehingga jiwanya terus meningkat
mencapai tangga yang lebih tinggi.
Teropong
Ranking berikutnya adalah nafsu
mulhamah. Penyandang jiwa ini mulai
dapat mendengar bisikan-bisikan halus.
Adakalanya bisikan itu datang dari
malaikat yang diutus oleh Allah agar yang
bersangkutan menerima kebenaran dan
hidayah Allah. Disaat yang lain datang
bisikan setan untuk menguji keimanannya.
Maka mereka memerlukan pembimbing
yang dapat menjauhkan dirinya dari keragu-
raguan akan kebenaran. Pembimbing yang
dimaksud adalah pemilik jiwa yang lebih
tinggi tingkatannya.
Ash-shiyam yang dilakukannya terus
mengarahkan kepada kondisi jiwa yang
lebih tinggi. Tibalah saatnya perjalanan
tazkiyatunnafs ini berada pada tataran nafsu
muthmainah. Jika tingkatan sebelumnya
merupakan tingkatan talwin –perubahan dan
perjuangan- maka dalam tataran jiwa yang
keempat ini berada pada tingkatan tamkin
–penguasaan diri- yang menduduki derajat
pertama kesempurnaan. Pada tingkatan
ini seorang hamba mampu merasakan
kenikmatan tatkala beribadah dan beramal
shalih. Dengan sifat-sifatnya yang lembut,
santun dan sabar mampu menjadi pembim-
bing bagi mereka yang berada di tingkat
bawahnya. Namun penyandang nafsu
muthmainah ini masih dituntut untuk
terus meningkatkan diri menuju tingkatan-
tingkatan jiwa yang lebih sempurna.
Tingkatan kelima adalah nafsu radhiyah.
Mereka yang berada pada tingkatan ini
berusaha membebaskan diri dari segala
sesuatu selain Allah. Mereka memiliki
sifat-sifat ikhlas dan ridha terhadap apa
yang terjadi tanpa keluh kesah sedikitpun.
Mereka selalu khusnudz-dzan terhadap
Allah. Bagi seorang hamba yang berhasil
mempertahankan posisinya –istiqomah-
akan dapat meningkat ke tingkatan yang
lebih tinggi,
Tingkatan berikutnya adalah nafsu
mardhiyah, jiwa yang diridhoi. Begitu
tigginya keikhlasan dan keridhoannya
dalam menerima semua ketetapan Allah,
maka mereka menjadi hamba-hamba
Allah yang mendapatkan ridho dari pada-
Nya. Berikutnya sampailah pada tingkatan
tertinggi yaitu nafsu kamilah, jiwa yang
sempurna. Pada tingkatan paripurna ini
semua gerakannya adalah amal shalih,
nafasnya merupakan ibadah. Mereka selalu
mengabdi kepada Allah secara total dengan
seluruh raga, lidah maupun hatinya. Mereka
masuk dalam golongan ulul albab yang
senantiasa berdzikir kepada Allah dalam
semua keadaan di semua tempat serta
bertafakur terhadap semua yang terjadi,
sehingga bercucuran air matanya likhosy-
yatillah, karena takut akan adzab Allah.
Inilah perjalanan jiwa orang-orang
yang berpuasa dalam bulan Ramadhan
sehingga mencapai derajat yang tertinggi,
yaitu muttaqin, orang-orang yang bertaqwa
kepada Allah SWT lRaw
MPA 345 / Juni 2015 5
 Ritual Ramadhan
Kesadaran Menutup Neraka Membuka Surga
Seperti biasanya, ketika Ramadhan datang menjelang aktivitas umat Islampun sontak berubah.
Berbagai kegiatan ritual-individual masyarakat Muslim meningkat. Begitupun dengan beragam
aktivitas kebersamaan juga mengalami peningkatan seiring. Masjid-masjid dan mushalla-mushalla
yang hari-hari biasanya sepi jamaah, mulai ramai dengan jamaah yang bahkan tumpahrua.

S alah satu manfaat Ramadhan, kata Prof.

Dr. H. Ahmad Zahro, MA, merupakan
ruang mendadar kejujuran. Tidak ada
orang sejujur orang puasa. Bahkan tiada
orang disiplin sedisiplin orang puasa. Maka
sangat strategis jika momentum Ramadhan
dijadikan sebagai wahana revolusi mental
bangsa Indonesia. “Meskipun sebenanrnya
itu jauh lebih dulu ada sebelum program
revolusi mental dari pemerintah,” tukasnya.
Menurut Pengurus LPTQ Jawa Timur
ini, banyak sekali peringatan dalam Islam
yang bisa dimaksimalkan guna menstimulasi
dan menumbuhkan semangat berislam.
Terbukti, inspirasi ajaran Islam telah masuk
pada semua sendi kehidupan. Ada yang
beranggapan, bahwa islamisasi hanya
sekedar formalitas belaka. “Meski terkesan
terlambat, tapi itu tak masalah ketimbang
tidak sama sekali,” tukas guru besar UIN
Sunan Ampel Surabaya ini singkat.
Kini tak hanya sistem ekonomi syariah sikap antipati atau islamophobia lantaran Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, MA
dan wisata syariah saja yang mengalami munculnya gerakan-gerakan radikal dan
Pengurus LPTQ Jawa Timur.
labelisasi Islam. Namun dalam kajian ektimisme makin mengental. “Untuk (Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya -
keilmuan, sebenarnya jauh lebih dulu mencairkannya, kita harus kembangkan Rektor Unipdu Jombang)
mengalami islamisasi. Sebut saja misalnya Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Islam yang
kajian Psikologi Islam, Komunikasi Islam menyebarkan kedamaian bagi semesta,”
dan lain sebagianya. “Memang ada bebe- imbuhnya menawarkan solusi. “Jika ini yang Bagi Prof. Dr. H. Abd. Haris, M.Ag,
rapa kekurangsempurnaan dalam proses dikembangkan, tentu orang non Muslim ada dua pelajaran penting yang bisa dipetik
Islamisasi tersebut. Dan inilah yang harus akan simpati dan kelompok yang berbeda dari bulan Ramadhan. Pertama, puasa
disempurnakan ke depan,” tegas Rektor tidak akan antipati,” kata lelaki kelahiran berakibat kepada perhatian terhadap sosial
Unipdu Jombang ini. Nganjuk 7 Juni 1955 ini memberikan garansi. kemasyarakatan. Rasa lapar akan me-
Jika menginginkan kejayaan Islam, Dalam momen Ramadhan saat ini, nimbulkan kesadaran, bahwa lapar itu
tuturnya, mau tidak mau dituntut persatuan lanjut Imam Besar Masjid Nasional al-Akbar menyiksa. Oleh karenanya, di bulan Rama-
dan rasa bangga dengan ajaran Islam itu Surabaya ini, kita perlu mengkampanyekan dhan juga ada kewajiban untuk menunaikan
sendiri. Penulis buku Fundamentalisme back to Islam. Sebab ada garansi yang zakat fithrah.
Antara Barat dan Dunia Islam ini mengi- diberikan Allah SWT, bahwa kepatuhan Kedua, puasa itu mempunyai arti al-
ngatkan, saat ini kaum Muslim tak perlu kepada ajaran Islam akan membawa imsak atau menahan. Di sini tidak hanya
memperbesar perbedaan. “Sebab masih kesejahteraan dan kemajuan. “Karena menahan lapar dan haus, tapi juga menahan
banyak energi yang bisa disalurkan pada hal- kita hidup di Negara Kesatuan Republik diri dari melakukan sifat-sifat tercela (al-
hal yang lebih besar dan strategis,” ujarnya. Indonesia, maka tugas kita adalah mengisi akhlaq al-madhmumah); seperti marah,
Apalagi saat ini umat Islam sedang negara Pancasila dengen ajaran Islam dan su’udzdzon, mencela, ghibah dan lainnya.
dihadapkan pada situasi yang sulit. Di menegakkan hukum Allah yang bersumber Dan pusat pengendaliannya ada dalam hati
saat semangat berislam begitu semarak, dari al-Qur’an dan Hadits,” tandasnya. (al-qalb). “Dengan demikian, puasa juga

6 MPA 345 / Juni 2015

mempunyai arti melatih, menahan agar
al-qalb terdidik, terarah dan terkontrol,”
urainya. “Ketika hati seseorang terkontrol,
maka dia akan mempunyai hati yang baik
dan suci,” tukasnya.
Dalam proses tazkiyatun nafs tersebut,
sambung Ketua LP Ma’arif PWNU Jatim ini,
tentu tidak bisa spontan. Maka diperlukan
satu bulan untuk melakukan prosesnya.
Dengan rentang satu bulan diharapkan
ada sebuah proses yang berkesan dan
berakibat baik terhadap diri orang
perorang. “Di sini Ramadhan memiliki
arti pembakaran, yakni pembakaran
terhadap sifat-sifat madhmumah,” kata
pria kelahiran Lamongan 21 Oktober 1962
ini menegaskan.
Menurut Guru Besar Filsafat Pendi-
dikan Islam UIN Sunan Ampel Surabaya
ini, masa satu bulan ini adalah merupakan
batasan minimal. Sebab di luar Ramadhan
masih ada puasa-puasa sunnah. Dengan
puasa tersebut diharapkan menjadi pembia-
saan untuk berusaha membakar sifat-sifat
madhmumah dan hayawaniyyah. “Jadi,
puasa ini harus terus diperbaharui sehingga
sifat-sifat tercela juga terus dibakar,” jelasnya.
Agar kesan puasa Ramadhan berpenga-
ruh pada bulan-bulan sesudahnya, lanjut
suami Dra. Rif’atul Choiriyah yang dika-
runiai empat anak ini, maka perlu adanya
kontrol diri yang kuat. Salah satunya, adalah
dengan niat puasa. “Niat ini akan makin baik
jika ditunjang dengan ilmu,” tutur lelaki yang
pernah nyantri di pesantren Tebuireng ini.
Yang tak kalah pentingnya, kata mantan
PR II UIN Sunan Ampel Surabaya ini,
adalah adanya kesadaran. Pada saat puasa,
tiap tarikan nafas kita dalam keadaan
sadar untuk menghindari hal-hal yang
merusak puasa. Dalam kitab irsyadul ‘ibad
ada ungkapan “naumu sho-imi ‘ibadatun“
(tidurnya orang yang berpuasa itu ibadah).
Prof. Dr. H. Abd. Haris, M.Ag
Ketua LP Ma’arif PWNU Jatim.
(Guru Besar Filsafat Pendidikan Islam
UIN Sunan Ampel Surabaya)
“Ini dalam artian, bahwa tidurnya orang
yang berpuasa itu lebih baik ketimbang
terjaga tapi tidak bisa mencegah berbicara
yang tak berguna,” terangnya.
Untuk menumbuhkan kesadaran ter-
sebut, sambungnya, kita bisa menilik
tradisi-tradisi ritual untuk menyongsong
Ramadhan yang diakukan orang-orang
santri. Dimana ada ritual di bulan Rajab
dan juga bulan Sya’ban. Ini merupakan
kegiatan untuk membangun kesadaran,
bahwa kita akan masuk ke sebuah ruang
dan waktu yang bernama Ramadhan. “Di
sini kita akan hidup secara ideal, tak seperti
hidup sebagaimana biasanya,” urainya.
“Nah, jika kesadaran Ramadhan itu
dipersiapkan sebaik mungkin, maka orang
akan memperoleh kebe-
runtungan yang luar
biasa,” tandasnya.
Untuk itulah, pria
yang menyelesaikan
S3nya di UIN Syarif Hi-
dayatullah Jakarta ini
mengharapkan, agar se-
panjang bulan Ramadhan
nafas yang keluar-masuk ha-
rus seiring dengan kesadaran
bahwa kita sedang berpuasa dalam
artian sebenarnya. “Jadi bukan hanya
dalam perspektif fiqh yang hanya
meninggalkan hal-hal yang mem-
batalkan puasa saja,” ungkapnya.
Dalam Ramadhan, kata Prof. Haris,
Tuhan memberikan fasilitas yang luar biasa.
Pintu-pintu neraka ditutup dan pintu surga
dibuka. Artinya, peluang untuk memperoleh
kebaikan itu sangat banyak. Setan-setan
dibelenggu mempunyai maksud bahwa
dengan menahan diri akan menjadikan
setan tidak bisa masuk ke diri kita. “Sebab
setan masuk itu karena kita membuka hati
untuk masuknya setan,” tukasnya. “Kalau
kita mempunyai kesadaran kuat, berarti
sudah menutup pintu neraka dan membuka
pintu surga,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Hisyam,
Suprianto (Surabaya).
MPA 345 / Juni 2015 7
Lensa Utama

One Day One Juz

Menuzulkan al-Qur’an dalam Relung Hati
Setiap umat Islam wajib mencintai al-Qur’an. Maka pendidikan al-Qur’an hendaknya menjadi hal utama
dan pertama bagi masyarakat Muslim. Untuk itulah, setiap orangtua perlu memperhatikan pendidikan al-Qur’an
bagi anak-anaknya. “Tak sekedar mengajikan anak-anak pada TPA yang ada. Lebih dari itu,
orangtua haruslah punya kesadaran bahwa mengajikan anak itu adalah hal sangat penting,” ujar KH. Nur Ali.

M enurut Koordinator Qiroati Kabu-

paten Malang ini, kini orangtua
yang mengajikan anaknya masih
sebatas pada prinsip yang penting anaknya
ngaji. Jadi belum pada tahap bahwa
mengaji itu penting. “Mengaji al-Qur’an
itu harus jadi prioritas utama. Sebab anak
yang diajari ngaji kelak hidupnya menjadi
aji (mulia),” tandasnya.
Seseorang yang mengajarkan al-Qur’an,
tutur pria kelahiran Malang 6 Oktober 1961
ini, adalah orang yang mulia. Sebab dia tahu
bahwa ada amanah di dalamnya. Mereka tak
saja membekali diri dengan pengetahuan
semata, melainkan juga semangat berjuang
dan keikhlasan.
Di sisi lain, lanjut Pengasuh Pontren dan
TPQ Miftahul Huda Desa Ngenep Keca-
matan Karangploso ini, mentadarruskan al-
Qur’an hendaknya tumbuh menjadi sebuah
kesadaran. “Ini penting, karena menyangkut
aspek ruhaniah. Paling tidak sebulan sekali
khatam. Kalau bisa seminggu sekali,”
tukasnya berharap.
Seorang pengajar al-Qur’an, lanjut
alumnus Fak. Tarbiyah UNISMA ini, juga
harus memiliki kedisiplinan dan sikap
istiqamah. Sebab dirinya telah jadi teladan
KH. Nur Ali
Koordinator Qiroati Kabupaten Malang.
(Pengasuh Pontren dan TPQ Miftahul Huda,
Desa Ngenep Kecamatan Karangploso).
bagi generasi penerus. Ini sagatlah penting,
karena saat ini kesabaran dan keikhlasan
para pengajar al-Qur’an mulai luntur. Hal
itu dikarenakan desakan lingkungan atau
tuntutan ekonomi.
Lebih ironis lagi, sambung mantan guru
MTs/MA Al Ma’arif Singosari ini, ketika
pemerintah mengucurkan insentif bagi para
pengajar al-Qur’an justru ada yang bikin
lembaga pendidikan al-Qur’an fiktif. “Ini
kan tujuannya cuma mengejar dana bantuan
saja,” tukasnya geram. “Padahal kalau dia
mau mengajar secara intensif, pasti akan
muncul insentif secara otomatis,” tandasnya.
Pengurus LDNU Kabupaten Malang
ini berharap, agar para pengajar al-Qur’an
memperhatikan secara seksama visi dan
misi yang termuat di dalam al-Qur’an.
Jadikanlah hal tersebut sebagai harapan
sekaligus tujuan. “Para pengajar al-Qur’an
harus benar-benar menjaga dan memelihara
al-Qur’an. Tashih guru adalah bentuk
pengakuan bagi para santri,” tegasnya.
Disamping itu mereka haruslah
menyebarkan dan menyampaikan ilmu
al-Qur’an dengan benar. Disini diperlukan
sikap kehati-hatian, agar tak menyampaikan
al-Qur’an secara sembarangan. “Tak

8 MPA 345 / Juni 2015

kalah pentingnya, adalah meningkatkan
kualitas pendidikan al-Qur’an dengan
meningkatkan metodologi dan pengelolaan
lembaga pendidikan al-Qur’an,” harapnya.
Mantan Ketua Jam’iyyatul Qurro wal
Huffadz Kabupaten Malang ini menyadari,
bahwa ada kendala-kendala yang mesti
diperangi. Seperti minimnya kemauan
dan kesungguhan dalam pengelolaan
lembaga pendidikan al-Qur’an. “Kita tak
kekurangan SDM berkualitas. Tapi mencari
yang memiliki kemauan sungguh-sungguh
itu yang sulit,” ujarnya. “Padahal tak sedikit
orang yang memiliki keterbatasan, justru
bisa berhasil. Sebaliknya, banyak yang
punya fasilitas dan kebutuhannya terpenuhi
tapi justru dia gagal berkembang,” katanya
membandingkan.
Kiai Nur Ali berharap, agar umat Islam
menjadikan al-Qur’an sebagai pilihan
pertama dan utama bagi kehidupannya.
Sebab al-Qur’an akan menjadi sinar
kehidupan baik di dunia maupun akhirat.
“Maka jadikan al-Qur’an sebagai teman
duduk bersama, bukan handphone atau
gadged,” tandasnya. “Kan tampak aneh..
guru ngaji kok saat duduk-duduk tidak
mengaji,” kritiknya menambahkan.
Dr. KH. Abdullah Kharisuddin Aqib,
M.Ag memaparkan fakta, bahwa ragam
peristiwa yang mendera bangsa ini telah
banyak menyadarkan umat Islam untuk
kembali pada ajaran Islam. Mereka mulai
percaya al-Qur’an merupakan solusi semua
permasalahan kehidupan.
Upaya internalisasi nilai-nilai al-Qur’an,
juga sudah dilakukan oleh umat Islam. Di
masyarakat mulai muncul beragam bentuk
kajian keagamaan, seperti lahirnya gerakan
menghafal al-Qur’an hingga jamaah
qiyamul lail di masjid-masjid. “Tradisi ini
bagus. Belajar dan mengkaji al-Qur’an
secara kognitif-akademik, saya rasa sudah
sangat bagus meski terasa masih kurang,”
ujar kelahiran Nganjuk 17 Juli 1968 ini.
Menurut Mursyid Thariqah Qodiriyah
wan Naqsabandiyah ini, usaha-usaha
spiritual Rasulullah SAW saat mendapatkan
al-Qur’an dan nuzul dalam relung hatinya,
belum benar-benar dilakukan umat Islam.
Mereka sudah banyak yang fi al-shuthur
tapi belum ada yang fi al-shudur. “Al-Qur’an
masih masuk dalam otak dan mulutnya,
tapi belum masuk ke dalam hatinya,”
ujarnya melontar kritikan.
Dengan usaha spiritual yang dilakukan
Rasulullah, tutur Dosen Fakultas Adab
UIN Sunan Ampel Surabaya ini, agar umat
mau menirunya untuk berusaha supaya al-
Qur’an nuzul dalam hatinya. Untuk meraih
hal tersebut, sebelumnya beliau melakukan
tahannus dalam keheningan Goa Hira’
dengan mengisi kegiatan tafakur dan
tadzakur. “Beliau meninggalkan kehidupan
duniawi yang fana dan melakukan
perenungan-perenungan,” papar pengasuh
PP. Terpadu Daru Ulil Albab Kelutan,
Ngeronggot, Nganjuk ini.
Konsepsi yang tertera pada surah al-
Muzammil menjelaskan; Qumillaila illaa
qaliila, nishfahu awinqush minhu qaliila,
au zid ‘alaihi warattilil qur’aana tartiilaa.
Innaa sanulqii ‘alaika qaulan tsaqiila. “Kalau
kita melakukan itu, maka Allah akan
memberikan Qaulan Tsaqiila, yakni kata-
kata yang berbobot, kalimat hikmah yang
ada nilai al-Qur’annya,” jelas suami Ninik
Nurbani ini.
Hikmah itulah yang akan mampu
mencahayai perilaku dengan nilai Qur’ani.
Dan perilaku Qur’ani haruslah dibangun
dari dalam hati, bukan dari otak. “Oleh
karena itu butuh energi wahyu atau energi
Qur’ani, bukan ilmu Qur’ani. Dan itu hanya
akan didapat kalau al-Qur’an sudah nuzul
dalam dirinya,” tegasnya.
Al-Qur’an bisa nuzul, kalau dalam hati
ada ruang hening dan sepi. Untuk praktek
menyepi itu, tegas ayah lima anak ini,
bukanlah seperti konsep menyepi yang lebih
tinggi dalam tradisi tarikat. “Kalau model
khalwat ya nyepi dengan melaksanakan
shalat tahajud, membaca al-Qur’an dengan
tartil dan penuh penghayatan, mengkaji
ilmu atau tafakur yang dibarengi dengan
dzikir,” terangnya. “Ini pengertian tahanus
yang syar’i,” tandasnya.
Menurutnya, tafakur yang disertai
dengan dzikir akan berbeda hasilnya dengan
tafakur yang tidak disertai dengan dzikir.
Dalam proses tafakur yang disertai dzikir,
kita tidak boleh berpikir hal-hal yang praktis
dan pragmatis. Tapi berpikir tentang hakikat
makna-makna di balik rahasia dengan
DR. KH. Abdullah Kharisuddin Aqib, M.Ag
Dosen Fakultas Adab UIN Sunan Ampel Surabaya.
(Pengasuh PP. Terpadu Daru Ulil Albab
Kelutan, Ngeronggot, Nganjuk)
senantiasa mengikat diri dengan Allah. “Jadi
tafakur di sini, adalah berpikir kontemplatif
muraqabah, bukan berpikir kreatif dan
filsafati untuk mendisain atau menemukan
solusi permasalahan,” terangnya.
Jadi dzikir yang menyertai tafakur
disini, lanjutnya, bukanlah dalam arti
wirid dengan mengucapkan lafal-lafal,
tapi menghayati makna dengan menyam-
bungkan sinyal kita dengan sinyal Allah.
“Hati yang hening bening inilah, yang
nantinya akan diisi oleh Allah cahaya
ilmuNya. Inilah yang dinamakan Qur’an
nuzul dalam hatinya,” tandasnya.
Jika proses tadzakur dan tafakur
sudah dilakukan, tahap selanjutnya adalah
menyempurnakan dengan amal sholeh.
Dengan menggabungkan ketiga potensi
tadzakur, tafakur dan amal sholeh, maka
akan melahirkan manusia dengan profil
ulul albab seperti yang dijelaskan dalam
QS. Ali Imran ayat 190-191. “Generasi
Qur’ani adalah generasi ulul albab. Sehingga
tingginya nilai intelektualitas akan senan-
tiasa berbanding lurus dengan tinggi nilai
akhlaknya,” tandasnya.
Bagi Mochammad Yunus, selama
umat Islam menjadikan al-Qur’an sebagai
way of life, pasti hidupnya bergelimang
keberkahan. “Hal ini seperti janji Allah
MPA 345 / Juni 2015 9

dalam surat al-‘A’raf ayat 97; bahwa jika
penduduk bumi ini beriman dan bertaqwa
niscaya akan dibukaan pintu keberkahan
dari langit,” urainya.
Menurut Sekretaris MUI Jawa Timur
ini, andai saja keberkahan itu menaungi
bangsa Indoensia tentu saja keadilan dan
kesejahteraan mudah digapai. Namun dalam
kenyataannya, justru negara ini seakan
terseok-seok dalam mewujudkanya.
Bahkan berbagai persolan yang meng-
himpit justru seakan tidak kunjung usai.
“Beragam problema yang dihadapi bangsa
ini, saya melihat ada pihak-pihak yang
mendisainnya,” tukasnya. “Ada kekuatan besar
yang secara sengaja membajak Indonesia agar
tidak bisa mewujudkan baldatun thayyibatun
wa rabbun gahfur,” imbuh pria kelahiran
Surabaya 7 Desember 1971 ini serius.
Data menunjukkan, bahwa 88
persen lebih penduduk negeri ini adalah
Muslim. Meski mendominasi, tapi dalam
menentukan arah pembangunan negeri ini
justru pihak Muslim teralienasi. “Kita besar
di jumlah, tapi sangat kecil dalam konteks
pengambil keputusan. Tak mengherankan
jika lanskap pembangunan Indonesia
sangat jauh dari nilai-nilai Islam,” ucap
Sekjen Gerakan Ummat Islam Bersatu
(GUIB) Jatim ini menyesalkan.
Sementara Malaysia dengan warga
Muslim yang hanya sekitar 50 persen saja,
mereka mampu menjadikan Islam sebagai
dasar negara. Tak heran jika nilai-nilai Islam
itu begitu kentara termanifestasikan dalam
10 MPA 345 / Juni 2015
Muhammad Yunus
Sekretaris MUI Jawa Timur.
(Sekretaris Umum Ikatan Da’i Area Lokalisasi (IDIAL)
Jawa Timur / Pembina Indonesian Islamic
Bussines Forum (IIBF) Jatim).
tiap kebijakan negara. Hal itu berbeda
dengan Indonesia. Meski Muslim mayoritas,
tetapi Islam tidak menjadi tolok ukur dan
sumber inspirasi kebijakan pemerintah.
Bahkan saat ini Muslim semakin termar-
jinalkan dari sisi ekonomi, politik dan
kebudayaan. “Yang lebih menyedih lagi,
sekarang umat Islam dipojokkan dengan
tuduhan-tuduhan teroris, anarkis dan
sebagainya,” ungkapnya geram.
Islamophobia, sambungnya, yang dulu
marak terjadi di Barat kini mulai mewabah
di negeri ini. Menurut pengamatan Sekre-
taris Umum Ikatan Da’I Area Lokalisasi
(IDIAL) Jatim ini, phobia itulah yang
beberapa kelompok non Muslim – dan
juga umat Islam sendiri – dibuat takut
dengan istilah dan simbol Islam seperti
syariah, jihad, hingga khilafah. “Pertanyaan
besarnya adalah kenapa orang begitu
permisisf dengan simbol non Islam, tapi
giliran mengusung simbol kalimat syahadat
dicap teroris,” katanya memprotes.
Lantaran itulah pembina Indonesian
Islamic Busines Forum (IIBF) Jatim ini
mengingatkan, bahwa gerakan marjinalisasi
umat Islam dan Islamophobia itu sudah
sangat nyata. Bahkan ada kecenderungan
memaksa Islam hanya masuk pada ruang-
ruang privat saja. Sedangkan urusan
setrategis di ranah publik Islam dijauhkan.
“Ini jelas-jelas sudah mengarah pada
sekelurasi agama. Ini sangat berbahaya,”
tandasnya mewanti-wanti.
Realitas inilah yang menurut anggota
bidang Pengkajian Keislaman dan
Pesantren ICMI Jatim ini menimbulkan
kegaduhan di internal umat Islam sendiri.
Sebagai akibatnya, konsentrasi umat Islam
dalam peransertanya membangun negeri
ini berkurang. Sebab energinya terlalu
besar dihabiskan untuk mengurusi kega-
duhan-kegaduhan yang timbul. “Coba
tengok maraknya aliran-aliran sesat. Ke-
munculannya seolah bergiliran. Kasus
satu ditangani, muncul lagi kasus baru,”
paparnya. “Temasuk juga kasus antar etnis,
tawuran pelajar, hingga kasus penodaan
agama itu luar bisa banyak terjadi,” bebernya
sambil menghela nafas dalam-dalam.
Dengan datanganya Ramadhan tahun
ini, dirinya menyeruhkan agar bersama-
sama melakukan muhasabah total baik
sebagai pribadi maupun sebagai warga
masyarakat.
Lebih penting lagi, umat Islam harus
kembali kepada sumber ajaran Islam al-
Qur’an dan Hadits, serta menjadikannya
guiden atau tuntunan hidup. “Itu jika
memimpikan baldatul thayyibatun
warabbun ghafur terwujud di negeri ini,”
ucapnya menggarisbawahi. “Pemerintah
juga harus turut meneguhkan
komitmennya dalam menjaga akidah
umat, sehingga mereka tidak terjebak pada
propaganda sesat yang menggelincirkan
iman,” tuturnya berharap.
Sementara Najib Hamid, M.Si justru
mengungkap sebuah ironi. Menurut
hasil penelitian dari Universitas George
Washington yang berjudul “How Islamic Are
Islamic Countries?” – yang dipublikasikan
dalam  Global Economy Journal  tahun
2010, sungguh mengejutkan umat Muslim.
Penelitian yang dilakukan ilmuwan Muslim
Dr. Scheherazde S. Rehman dan Profesor
Hukum Internasional Hussein Askari pada
208 negara ini menyebutkan, negara banyak
non Muslim justru lebih taat menerapkan
nilai-nilai al-Qur’an ketimbang negara
banyak umat Islam.
 Negara sekuler mampu menerapkan
standar ekonomi, hukum, sosial, hak asasi,
politik lebih sesuai dengan cita-cita al-Qur’an
yakni perdamaian ketimbang negara-
negara Muslim. Dalam penelitian tersebut
tidak satupun negeri mayoritas umat Islam
ada di posisi 25 besar. “Menyakitkan. Suka
tidak suka itulah faktanya,” ungkapnya getir.
Tapi bagi Sekretaris PW Muhamma-
diyah Jawa Timur ini, hasil itu tak begitu
mengagetkannya. Sebab sejak seabad yang
lalu, ulama’ besar Muhammad Abduh juga
pernah menyatakan: “Roaitul Muslimiina
duunal Islaam, Waroaitul islaama duunal
muslimiin” (Saya menyaksikan orang Islam
yang tidak islami, sementara ajaran Islam
banyak diamalkan oleh non Muslim). “Tentu
saja ini bukan aspek ritual, melainkan aspek
sosial kemasyarakatan,” terangnya.
Hal itu terjadi, papar suami Luluk
Humaidah ini, sebab selama ini doktrin Islam
lebih gencar pada hal-hal yang berbau ritual.
Sementara aspek ibadah yang sifatnya hablun
minannas, agaknya tidak dianggap bagian dari
ibadah. Ayah tiga anak inipun mengajak untuk
menengok bagaimana nilai ajaran Qur’an
dijalankan pada institusi keislaman semisal
sekolah Islam, pesantren maupun masjid.
Menurutnya, ponten umum di terminal
kondisinya masih lebih bagus dan bersih
dari milik masjid. “Ini kan memprihatinkan.
Orang akhirnya lebih senang berhenti di
Pom Bensin kalau keluar kota daripada
di masjid,” katanya mengelus dada.
“Kenapa institusi yang kental pengakuan
keislamannya, justru tidak terlihat islami,”
tambahnya mengunggah fakta.
Anggota FKUB Jawa Timur ini
menegaskan, banyak orang yang tidak
termotivasi oleh spirit keagamaan yang
menyangkut di luar ibadah ritual. Secara
doktrin luar biasa, tapi ketika ditransfer
ke umat ada bias. “Jadi dari sisi sosialisasi
ajaran perlu ada orientasi baru. Sebab
banyak sekali aspek yang terkandung dalam
ajaran Islam melalui al-Qur’an yang bukan
ritual,” telisiknya.
Baginya, tidak ada alasan untuk tidak
mengamalkan nilai-nilai Qur’ani. Sebab
banyak ibadah yang bisa kita lakukan tanpa
ada intervensi orang lain. “Untuk hidup
bersih kan tidak harus ada intervensi orang
lain,” tukasnya.
Rendahnya pengamalan nilai ajaran
al-Qur’an, lanjutnya, juga dikarenakan
pembelajaran al-Qur’an yang masih
kurang optimal. Umat Islam masih belajar
al-Qur’an sebatas kulitnya. “Membaca
al-Qur’an itu tidak cukup hanya untuk
mendapat pahala. Tapi harus diprak-
tekkan apa yang dibaca,” katanya.
Dirinyapun mengapresiasi munculnya
gerakan menghafal al-Qur’an, One Day
One Juz dan juga lomba MTQ. Namun
Najib Hamid, M.Si
Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur.
demikian, dirinya berharap agar umat Islam
tidak berhenti sampai di situ saja. “Sudah
saatnya diadakan lomba implementasi dari
nilai-nilai al-Qur’an. Saya kira penting,
Kemenag bisa memelopori itu,” ujarnya
bernada harap. “Seperti lomba Green and
Clean yang ada di Surabaya. Itu kan bagus,
Qur’ani,” simpulnya.
Namun sayangnya, bagi masyarakat
tertentu, karena tidak disebutkan dalil
Qur’an maupun Haditsnya – apalagi jika
proyek itu bukan dari donor Negara Islam
– akan dianggap program sekuler. “Saya
kira, kita perlu memberikan rasionalisasi
program itu dengan menyitir ayat maupun
Hadits,” usulnya. “Jadi harus dibenahi
dari segi pemahaman dan juga segi
implementasi,” tandasnya.
Untuk memperbaiki kondisi yang ada,
Najib Hamid berpesan agar umat Islam
saling bersinergi. “Dakwah itu tidak bisa
sendiri-sendiri. Maka jangan pernah merasa
pintar dan bisa mengatasi sendiri,” tukasnya.
Diapun mewanti-wanti, agar umat Islam
tidak terjebak oleh pengkategorian yang
dibikin para ilmuwan dalam wadah ilmiah
yang menyesatkan. Semisal kategorisasi
ulama’ tradisional dan ulama’ modern,
santri-abangan dan priyayi. Sebab hal itu
sangat berpengaruh pada masyarakat.
“Masalahnya dua kategori itu tidak diberi
jembatan untuk bertemu. Barat-Timur,
juga dibenturkan. Padahal dalam al-Qur’an
disebutkan walillahil masyriqi wal maghrib.
Barat Timur juga milik Allah. Ini pelajaran
berharga,” terangnya.
Najib berpesan, agar umat Muslim
jangan sampai seperti yang disindir oleh
al-Qur’an, yaitu ada orang yang malamnya
menenun kain dan paginya dibongkar
lagi. Sebaliknya, siang ditenun malamnya
dibongkar lagi. “Pantas tidak jadi-jadi.
Makanya kita harus melakukan kerja-kerja
yang simultan, makin lama makin bagus,
agar cita-cita membangun masyarakat
Qur’ani bisa tercapai,” pungkasnya.
Laporan:
Dedy Kurniawan,
Feri Aria Santi (Surabaya),
Syaifudin Ma’arif (Malang).
MPA 345 / Juni 2015 11
 Rapuhnya Keyakinan Umat
Melepas al-Qur’an Mengekor ke Barat
Sejarah manusia, tak pernah lepas dari campur tangan Tuhan. Terbukti, para Nabi dan RasulNya diutus
untuk mendamaikan dunia. Beberapa diantara mereka diberiNya Mushaf sebagai pedoman. Ini sangat
penting ketika mereka nantinya menghadapi sebuah kaum. “Hanya Nabi Muhammad SAW yang ajarannya
mengandung misi rahmatan lil ‘alamin,” tukas Prof. Dr. H. Abdullah Khozin Afandi, MA.
U ntuk membuktikan kerasulannya,
lanjut Guru Besar UIN Sunan
Ampel Surabaya ini, beliau
membawa kitab suci al-Qur’an yang
selalu terjaga keotentikannya. Al-Qur’an
sendiri telah menegaskan hal itu: Innaa
nahnu nazzalnadz dzikro wa innaa lahuu
lahafidhuun.Ketika al-Qur’an menggu-
nakan kata-kata innaa, sebagian mufassir
mengatakan bahwa itu menunjukkan
adanya keterlibatan umat Islam atau
manusia dalam penjagaan al-Qur’an.
Terbukti, hingga sekarang al-Qur’an
memang terjaga keasliannya. Meski
beberapa kali memang ada kelompok-
kelompok yang ingin merusak keotenti-
kannya, namun selalu saja ketahuan
dengan segera. “Yang mereka lakukan,
adalah dengan menambahi al-Qur’an atau
menyelipkan di luar al-Qur’an. Namun hal
tersebut selalu ketahuan,” tegasnya.
Apalagi banyak sekali hafidz yang
digerakkan hatinya oleh Allah untuk meng-
hafal al-Qur’an. Hafidzul Qur’an itu ada di
seluruh penjuru dunia. Mereka memang
digerakkan oleh Allah dan bukan karena
keinginannya sendiri. “Sebab manusia
itu kan biasanya hanya ingin menuruti
kesenangan hawa nafsunya saja,” terangnya.
Keotentikan al-Qur’an, tutur pria
kelahiran Nganjuk 7 Maret 1953 ini, sudah
terlihat saat wacana lisan ditadwin-kan –
yang dalam bahasa filsafatnya fiksasi. Ini
merupakan cara penyelamatan wacana lisan
dari kepunahan atau pemalsuan-pemalsuan
dengan adanya kodifikasi. Seandainya al-
Qur’an tidak difiksasi, sangat mungkin
lebih mudah dipalsukan. Sebab sebagian
orang hanya hafal 1 juz, 2 juz atau sebagian
saja. “Adanya fiksasi, dicetak terus menerus
dan ditash-hih, itu merupakan bentuk
penjagaan al-Qur’an untuk menghindari
pemalsuan,” ulasnya.
Menurut mantan Dekan Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Ampel Surabaya
ini, keotentikan al-Qur’an juga bisa dilihat
dari kandungan isinya. Di dalamnya
12 MPA 345 / Juni 2015
Prof. Dr. H. Abdullah Khozin Afandi, MA.
Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya.
(Yayasan Pembina Muqarrabin Surabaya).
terkandung banyak sekali informasi
tentang sains modern. Semisal ayat yang
mendorong manusia untuk menjelajah ke
penjuru langit dan bumi dengan sulthan.
Juga tentang peredaran bulan mengitari
bumi yang berada di manzilah-manzilah.
Padahal pada zaman Nabi Muhammad
SAW belum ada ilmu fisika. Ini menun-
jukkan bahwa al-Qur’an bukanlah ide
Nabi Muhammad. Beliau hanya seorang
utusanNya yang diberi wahyu, lalu disam-
paikan kepada umatnya.
Kesesuaian dengan sains modern
itu baru terbukti, saat sarjana-sarjana
Muslim pada abad kejayaan Islam mener-
jemahkannya dalam ilmu kongkret. Semisal
Ibnu Sakik seorang ahli bidang astro-
nomi pembuat planet buatan yang ada di
Damaskus pada tahun 13775 M. Planet
buatan ini menggambarkan bahwa planet-
planet itu mengitari pusatnya.
Orang Barat sendiri, lanjut salah seorang
pengurus Yayasan Lil Muqorrobin Pomosda
Nganjuk ini, telah mengakui kehebatan
informasi al-Qur’an. Salah satunya, adalah
Carel De Vok yang mengarang buku
berjudul “The Legacy of Islam” – warisan
ilmiah dari umat Islam. Buku tersebut
membuat ilmuwan-ilmuwan Barat terkejut.
Sebab belum ada sebelum umat Islam yang
namanya observatorium.
Sedangkan orang Islam telah membuat
observatorium yang puluhan banyaknya,
terutama di bidang astronomi. “Ini karena
orang Muslim diilhami ayat al-Qur’an.
Salah satunya wal qomaro qoddarnaahu
manaazila hattaa ‘aadakal urjuunil qodiim,”
tuturnya mencontohkan.
Sementara di bidang Matematika
ada al-Khawarizmi, dengan karyanya Al-
Jabar al-Muqobalah yang terkenal dengan
logaritmanya. Khawarizmi juga tertarik
menyelidiki Matematika, karena dalam
al-Qur’an ada kata tentang angka-angka.
“Sehingga ada istilah shifr yang berarti nol
sumbangsih dari al-Khawarizmi,” tukasnya.
Penemuan observatorium-observato-
rium tersebut, jauh setelah Nabi Muhammad
SAW wafat. Hal itu menjadi bukti, bahwa
pada zaman beliau belum ada universitas.
Sehingga tidak ada yang memberi informasi
ilmiah tersebut, kecuali dari Allah. “Ini
merupakan bukti, bahwa al-Qur’an bukanlah
ide Nabi Muhammad. Dan buku The legacy
of Islam yang berisi lebih dari 900 halaman
itu juga menguatkan bahwa Islam adalah
nabinya ilmu pengetahuan,” paparnya.
Yang perlu diwaspadai, kata Prof. Dr. H.
Imam Muchlas, MA, bahwa akibat perang
salib ternyata belum usai. Sebab saat ini,
masih terus terjadi perang wacana yang
menghadapkan antara Barat dan Islam.
Perang wacana tersebut merupakan bagian
dari konfrontasi kebudayaan.
Saat terjadi perang salib, papar lelaki
kelahiran 24 Agustus 1935 ini, orang

Prof. Dr. H. Imam Muchlas, MA.
Guru Besar Ilmu Tafsir Al Qur’an.
Kristen tercengang dengan kekuatan Islam.
Ternyata Islam juga kuat dan maju. “Pada
Perang Salib tersebut orang Kristen kalah.
Dan mereka meyakini, bahwa orang Islam
menang karena punya al-Qur’an,” tukas
putra pasangan KH. Moch. Rofi’i dan
Rustika ini.
Oleh karena itulah, musuh Islam
lantas menyerang dengan cara yang
lain, yaitu melalui perang kebudayaan –
meskipun ini masih terusan dari perang
keluarga Dawud (Bani Israil). “Namun
nyatanya justru diberikan kepada Nabi
Muhammad, sehingga kebencian mereka
bertambah,” urainya.
Atas dasar kebencian itulah, kata suami
Nur Syamsidar ini, mereka berkeyakinan
bahwa membunuh orang Arab atau
merampok hartanya adalah tidak dosa.
Hal itu sebagaimana yang mereka lakukan
terhadap bangsa Palestina. Mereka juga
berkeyakinan, bahwa di luar Ahli Kitab
adalah orang bodoh. “Karena iri hati itulah
lantas merambat ke masalah-masalah
lainnya, sehingga mereka semaunya
sendiri,” tukas ayah delapan anak ini.
Salah satu bentuk pertahanan dalam
konfrontasi budaya tersebut, tutur
anggota Tim Ahli Majelis Tarjih PW Mu-
hammadiyah Jatim ini, adalah melalui
medan dakwah dan pendidikan. Mengge-
rakkan pengajian-pengajian baik melalui
televisi maupun lewat radio yang cukup
kuat pengaruhnya. Juga bisa dilakukan lewat
majalah, serta beragam kajian keagamaan
dengan memanfaatkan internet. “Yang lebih
penting lagi, dilakukan melalui pondok
pesantren dan sekolah Islam,” tandasnya.
Dirinya berpesan, agar umat Islam
mewaspadai anak-anaknya jangan
sampai lebih memilih televisi ketimbang
mengaji. Ini target mereka dalam meng-
hancurkan Islam. Salah satunya, adalah
dengan memisahkan orang Islam dengan
al-Qur’an. “Keyakinan umat Islam seka-
rang rapuh, karena umat Islam lepas dari
al-Qur’an dan malah mengekor ke Barat,”
tandasnya prihatin.
JAUHARI SANI - DIREKTUR PELAKSANA YDSF
Zakat, Membuka Jalan Bagi yang Lemah
Jika umat Islam ingin memenangkan
pertarungan budaya tersebut, lanjutnya,
maka harus kembali pada al-Qur’an dan
mengikuti Hadits Nabi yang menyatakan:
Umat Islam tidak boleh takut mati dan
jangan cinta dunia. Sebab jika umat Islam
takut mati dan cinta dunia, maka akan
seperti buih di lautan. “Jadi, jumlahnya
banyak tetapi tidak mempunyai pendirian,”
ungkap pengasuh rubrik ‘Tafsir Maudlui’ di
majalah MPA ini.
Meski demikian, lanjut lelaki yang
menyelesaikan S2 dan S3nya di IAIN
Syarif Hidayatulah Jakarta ini, umat Islam
tetap menang dalam hal tauhid. Di zaman
Rasulullah SAW, orang Islam banyak
mengalami kemenangan jika perang saat
bulan Ramadhan.
Begitupun dengan perang yang terjadi
di Spanyol, Perang Badar dan perang
Hunain, yang semuanya dimenangkan
orang Islam. “Ini menandakan, bahwa
jika umat Islam tidak takut mati dan tidak
cinta uang, meski jumlahnya sedikit kalau
imannya kuat bisa menang,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hisyam,
Dedy Kurniawan (Surabaya).

salib. “Ucapan perang salib ini pernah
terlontar dari mulut Presiden Amerika
(George W. Bush) pada saat gedung WTC
diserang oleh teroris,” ujarnya.
Perang kebudayaan tersebut dilakukan
oleh musuh Islam dengan senjata yang
paling canggih, paling modern, paling
akhir, dan menyerang seluruh sasaran
lahan kebudayaan Islam di segala
bidang; akidah, ekonomi, sosial, politik,
hukum, teknologi, seni budaya dan
filsafat. “Seperti melalui proyek-proyek
program globalisasi, gerakan pemurtadan,
pornografi-pornoaksi dan percabulan,
bahkan ada rencana penerbitan Qur’an
Liberal oleh kaum Liberalis,” tegas Imam
besar Masjid Al Furqon Sidoarjo ini serius.
Menurut profesor bidang tafsir ini,
Zionis Yahudilah dalang dari konfrontasi
budaya tersebut. Hingga kini mereka
sangat benci terhadap Islam. Mereka iri
hati dan dengki. Sebab menurut Yahudi,
semestinya wahyu itu diberikan kepada
B
ulan suci Ramadhan yang sarat dengan berkah dan maghfiroh,
telah membuka pintu lebar-lebar bagi kaum Muslimin untuk
berbuat amal kebaikan. Khususnya berzakat dan infaq.
Mereka sadar, bahwa dunia ini hanyalah sebuah ladang kehidupan
untuk Akhirat.
Islam mengajarkan untuk beramal shaleh. Tak mengenal waktu
dan tempat. Siapa saja boleh, asal sesuai dengan syariah, tuntunan
dan aturan yang benar. Termasuk dalam berzakat. Seharusnya
bisa dikelola secara jujur, baik dan benar. Jika demikian, tak saja
bisa mengentas kemiskinan namun juga dapat membantu sektor
lainnya. Seperti dunia pendidikan, sosial, bencana atau musibah,
atau hal lain yang membutuhkan.
Adanya BAZ (Badan Amil Zakat), kita sangat mendukungnya. Kami bahkan menaruh harapan
besar kepadanya, agar kasus-kasus di pedesaan terpencilpun bisa diatasi. Apalagi sekarang
sudah ada undang-undang tentang zakat. InsyaAllah ke depan lebih terorganisir lagi.
Yang perlu dipahami, pengelolaan zakat untuk tujuan yang hakiki, adalah membuka jalan
untuk yang lemah ekonominya, juga membantu badan usahanya agar mereka bisa bangkit dari
keterpurukannya. Meskipun tak sepenuhnya bisa setara dengan cukong-cukong, paling tidak
mereka bisa menikmati hidup layak seperti orang lain. Jadi yang diberikan bukan finansial saja,
tapi juga bekal untuk kemandirian kaum dhuafa’. Kami juga menyiapkan penyuluhan, pembinaan
dan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidang kerjanya. lRasmanna Rahim

MPA 345 / Juni 2015 13

 AKSIOMA KE-9 MA JATIM 2015
Raihan Poin Sempurna
Kontingen Asal Kota Kediri
D i hadapan Menteri Agama
RI, sebanyak 2.028 siswa
Madrasah Aliyah melakukan
defile di alun-alun Kabupaten
Tuban. Tampak pula sekita 766 guru
turut berbaur di tengah ribuan para
siswa tersebut. Aksi ribuan siswa
dan ratusan guru itu dilakukan
demi menyemarakkan pembukaan
Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga
Madrasah (Aksioma) ke-9 tingkat
MA Jawa Timur pada 8 Mei lalu.
Selain defile, beragam aksi-
pun disuguhkan para siswa
demi menambah kemeriahan
suasana. Selain penampilan tari
kolosal, parade drum band, dan
juga peragaan beragam seni khas
dari masing-masing daerah juga
ditampilkan. Tak hanya itu, para
delegasi tersebut juga membawa
aneka kerajinan khas di stand bazar yang
dipusatkan di alun-alun sisi Barat. Bahkan
salah satu stand sempat menghadiahi
Menteri Agama dengan sebuah gelas motif
cetak wajah Sang Menteri.
Dalam kesempatan ini, Menag RI
Lukman Hakim Saifuddin tak bisa
menyembunyikan rasa bangganya ter-
hadap perkembangan madrasah saat
ini. Menurutnya, kini madrasah sudah
mengalami lompatan yang luar biasa
dalam pendidikan nasional. Ini adalah
bukti bahwa madrasah telah berhasil
bermetamorfosis menjadi lembaga
pendidikan modern dan mampu ber-
14 MPA 345 / Juni 2015
adaptasi dengan perkembangan zaman.
“Saya sangat mendukung upaya me-
masyarakatkan madrasah dan mema-
drasahkan masyarakat,” tegasnya.
Menag menaruh harapan besar
terhadap terselenggaranya Aksioma
ke-9 MA Jatim ini. Dirinya menitipkan
pesan, agar ajang Aksioma selain sebagai
wahana adu bakat seni dan olahraga, juga
bisa difungsikan sebagai olah rasa yang
memberikan dampak setrategis dalam
membentuk siswa berprestasi dan memiliki
karakter kompetitif.
Senada dengan itu, Drs. H.
Mahfudz Shodar juga menaruh
harapan yang sama dengan gelaran
Aksioma kali ini. Dia mengajak
suluruh siswa, guru dan pejabat
yang hadir untuk meningkatkan
prestasi dan jiwa nasionalisme
yang dilandasi dengan akhlakul
karimah. Targetnya, agar para sisiwa
madrasah terbebas dari perilaku tak
bermoral seperti tawuran, budaya
seks bebas dan terbebas dari jerat
faham ajaran agama ekstrem.
Dalam kompetisi yang berlang-
sung pada 8-12 Mei tersebut,
para siswa beradu prestasi dalam
18 cabang olahraga dan seni.
Cabang seni yang diperlombakan
diantaranya adalah MTQ, Fahmil
Qur’an, Pidato Bahasa Arab-Bahas
Inggris, Festival Musik Band Islami,
Cipta Puisi Kandungan al-Qur’an, Disain
Grafis, Kaligrafi, Khifdzul Qur’an. Adapun
cabang olah raga yang bisa diikuti para
delegasi adalah cabang Atletik lari 100 m
dan 400 m, Futsal, Tenis Meja, Bola Voli,
Catur dan Badminton.
Hasilnya, delegasi dari Kota Kediri
berhasil meraih empat medali emas dan
empat medali perak. Poin sempurna
inilah yang mengantarkan delegasi asal
Kota Tahu ini dinobatkan sebagai Juara
Umum Aksioma ke-9 MA Jatim 2015.
Juara kedua dan ketiga berturut-turut
diduduki kontingen asal Kabupaten Blitar
dan Kota Malang. lpri
 Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas Korupsi
Dalam rangka mempersiapkan program kerja tahun 2015, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur
melaksanakan Rapat Kerja Pimpinan. Ini merupakan agenda tahunan yang sangat strategis, karena di dalam raker inilah
dibahas berbagai hal penting yang berkaitan dengan program pembangunan bidang agama. Khususnya dalam mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa, yang menjadi tugas pokok dan fungsi, serta tanggung jawab Kementerian
Agama baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

O leh karenanya, Rakerpim

diharapkan dapat meng-
hasilkan perbaikan-perbai-
kan mendasar, terutama dalam
menyikapi program pemerintah.
Apalagi telah menjadi komitmen
bersama di lingkungan Agama RI,
yaitu menciptakan pemerintahan
yang profesional, bersih dan
berwibawa. Harapan tersebut
dapat terwujud apabila seluruh
peserta berkomitmen untuk
memanfaatkan momentum raker
sebagai forum untuk menyerap
informasi terkini, mengevaluasi
pelaksanaan program kegiatan Tahun
Anggaran 2014, mencermati kendala dan
solusi yang telah dilakukan, merumuskan
strategi pelaksanaan program dan kegiatan,
serta menyusun Rencana Strategis Tahun
Anggaran 2015 – 2019.
Sebagai salah satu bagian penting
dalam mendorong peningkatan kinerja dan
pemantapan langkah menuju reformasi
birokrasi, persyaratan utama adalah penye-
lenggaraan tata pemerintahan yang baik,
efektif dan efisien. Melalui Rapat Kerja
Pimpinan diharapkan terjalinnya sinergitas
yang kokoh antara konsep dan gagasan
yang dicetuskan pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah, sehingga terdapat
kesamaan Visi dan Misi yang utuh sesuai
dengan situasi dan kondisi yang riil di
daerah Jawa Timur.
Rapat Kerja Pimpinan yang dilaksa-
nakan pada tanggal 28 – 30 April 2015
di Klub Bunga Butik Resort Jl. Kartika
No. 1 Kota Batu tersebut, diikuti oleh 106
peserta yang terdiri dari Kepala Bidang,
Pembimas, Kepala Kankemenag, Kepala
Balai Diklat, Kepala UPT Asrama Haji
Embarkasi Surabaya, Kasubag dan Kasi di
Lingkungan Kanwil Kementerian Agama
Provinsi Jawa Timur.
Rakerpim tahun 2015 bertujuan untuk
menyamakan persepsi dalam rangka
meningkatakan komitmen mensukseskan
program Kementerian Agama untuk
diimplementasikan ke seluruh unit kerja
dan dapat disusunnya rencana strategi
(Renstra) Kanwil Kementerian agama
Provinsi Jawa Timur tahun 2015 – 2019.
Tema Rakerpim 2015 kali ini mengambil
tajuk “Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wiayah Bebas dari Korupsi dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di
lingkungan Kanwil Kementrian Agama
Jawa Timur”. Dengan tema ini diharapkan
dapat memberikan gambaran,
bahwa Kanwil Kemenag dan
Kankemenag seluruh Jawa Timur
siap dan berkomitmen untuk
melaksanakan pembangunan
zona Integritas yang sudah
dicanangkan di awal tahun 2015.
Inspektorat Jenderal Kemen-
terian Agama RI mengatakan,
bahwa kita harus memulai mem-
bangun mindset yang baik dan
menanamkannya mulai dari
sekarang. “KUA dan Madrasah
sebagai benteng utama pelayanan
masyarakat pada Kementerian
Agama. Maka kejujuran menjadi kunci
bagi pejabat masa depan. Kejujuran juga
menjadi kunci untuk keselamatan pejabat
masa depan,” tegasnya. “Ciptakanlah
KUA yang melayani dan Madrasah yang
melayani,” tandasnya.
Dalam sambutannya, Drs. Mahfudh
Shodar, M. Ag menyampaikan bahwa
seluruh Kemenag Kabupaten/Kota harus
mengikuti Zona Integritas. Diantaranya
wilayah bebas dari korupsi, wilayah
birokrasi dan bersih melayani. “Raker
tahun ini sangat strategis. Sebab baik
dan buruknya perencanaan lima tahun
kedepan ditentukan oleh komitmen dalam
mensukseskan program di Kementerian
Agama bisa lebih baik,” tuturnya. “Maka
kebersamaan dan komitmen jangan
dinodai dengan tidak adanya kebersamaan
di Kementerian Agama Jawa Timur,” tukas
Kepala Kanwil Kemenag Provisni Jawa
Timur ini serius. lNuriz Setia Hadi

MPA 345 / Juni 2015 15

 Kakanwil Melantik 8 Kakankemenag dan 4 Kasi
di Lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur
Setiap umat Islam wajib mencintai al-Qur’an. Maka pendidikan al-Qur’an hendaknya menjadi hal utama
dan pertama bagi masyarakat Muslim. Untuk itulah, setiap orangtua perlu memperhatikan pendidikan al-Qur’an
bagi anak-anaknya. “Tak sekedar mengajikan anak-anak pada TPA yang ada. Lebih dari itu,
orangtua haruslah punya kesadaran bahwa mengajikan anak itu adalah hal sangat penting,” ujar KH. Nur Ali.

K epala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa

Timur Drs. Mahfudh Shodar, M.
Ag telah resmi melantik 12 Pejabat
Eselon III dan IV pada tanggal 15 Mei 2015.
Dalam pelantikan yang bertempat di aula
Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur ini,
Kakanwil melantik 8 Kepala Kankemenag
Kab/Kota dan 4 Kasi di lingkungan Kanwil
Kemenag Provinsi Jawa Timur.
Acara pelantikan tersebut dihadiri
oleh Kabag Tata Usaha, Kepala Bidang,
Pembimas, Kepala Kankemenag Kab/
Kota se-Jatim, Dharma Wanita Persatuan
Kankemenag Kab/Kota se-Jatim, serta
para Kasi/Kasubag di lingkungan Kanwil
Kemenag Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya Drs. Mahfudh
Shodar, M. Ag mengatakan, bahwa pergan-
tian atau mutasi pejabat merupakan hal
yang lumrah-lumrah saja. Hal itu demi
penyegaran kembali sebuah organisasi.
“Jabatan merupakan sebuah amanah
Tuhan yang harus diemban dengan penuh
tanggung jawab sesuai dengan potensi
dan kemampuan yang dimiliki,” ujarnya.
“Dengan demikian, Kementerian Agama
di lingkungan Provinsi Jawa Timur dapat
menjadi lebih baik dan profesional,”
tukasnya penuh harap.
Kakanwil juga berpesan, agar jabatan
baru yang diemban para pejabat yang baru
dilantik dapat dijalankan dengan lebih
baik lagi. “Meskipun hal itu kurang sesuai
dengan keinginan tiap individu, namun
Tuhan lebih mengetahui tempat yang lebih
baik bagi setiap hambaNya,” katanya seraya
mengutip surah al-Baqarah ayat 216.
Adapun pejabat-pejabat yang dilantik:
1) Drs. Syaifullah Anshari, M.Ag; jabatan
lama Kepala Kankemenag Kota Surabaya
menjadi Kepala Kankemenag Kab.
Jombang. 2) Drs. Imam Muchlis, M.Pd;
jabatan lama Kepala Kankemenag Kota
Blitar menjadi Kepala Kankemenag Kab.
Trenggalek. 3) Drs. M. Nur Sjamsudin
An Muzal, M.Si; jabatan lama Kepala
Kankemenag Kab. Sidoarjo menjadi Kepala
Kankemenag Kab. Situbondo. 4) Drs.
Moh. Bakri, M.Pd.I; jabatan lama Kepala
Kankemenag Kota Situbondo menjadi
Kepala Kankemenag Kota. Surabaya. 5)
Drs. Ngudiono, M.Ag; jabatan lama Kepala
Kankemenag Kab. Nganjuk menjadi Kepala
Kankemenag Kota Blitar.
6) Achmad Rofi’i, SH. M.Pd.I; jabatan
lama Kepala Kankemenag Kota Madiun
menjadi Kepala Kankemenag Kab.
Sidoarjo. 7) Drs. Barozi, M.Pd.I: jabatan
lama Kepala Kankemenag Kab. Jombang
menjadi Kepala Kankemenag Kab.
Nganjuk. 8) Drs. M. Amir Sholehuddin,M.
Pd.I: jabatan lama Kasi Bimas Islam
Kankemenag Kab. Mojokerto menjadi
Kepala Kankemenag Kota Madiun. 9)
Syaikhul Hadi, S.Ag. M.Fil.I; jabatan lama
Kepala Seksi Produk Halal, Pembinaan
Syariah dan Sistem Informasi Urusan
Agama Islam pada Bidang Urais dan
Binsyar Kantor Wilayah Kementerian
Agama Prov. Jawa Timur menjadi Kepala
Subbagian Ortala dan Kepegawaian
pada Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah
Kementerian Agama Prov. Jawa Timur.
10) Drs. Moh. Ersat; jabatan lama
Kepala Seksi Pemberdayaan Kantor
Urusan Agama Kantor Wilayah
Kementerian Agama Prov. Jawa Timur
menjadi Kepala Seksi Produk Halal,
Pembinaan Syariah, dan Sistem Informasi
Urusan Agama Islam pada Bidang
Urais dan Binsyar Kantor Wilayah
Kementerian Agama Prov. Jawa Timur.
11) Drs. Mahmud Fauzi, M.Pd.I; jabatan
lama Kepala Seksi Kepenghuluan pada
Bidang Urais dan Binsyar Kantor Wilayah
Kementerian Agama Prov. Jawa Timur
menjadi Kepala Seksi Pemberdayaan
Kantor Urusan Agama Kantor Wilayah
Kementerian Agama Prov. Jawa Timur.
12) Amanulloh, S.Ag. M.Ag; jabatan lama
Kepala Seksi Bimas Islam pada Kantor
Kementerian Agama Kota Surabaya
menjadi Kepala Seksi Kepenghuluan pada
Bidang Urais dan Binsyar Kantor Wilayah
Kementerian Agama Prov. Jawa Timur.
lNuriz Setia Hadi

16 MPA 345 / Juni 2015

 PRISMA MDC JATIM 2015

Pasuruan Juara Umum

Kategori Kabupaten Terbaik
Setelah sukses menggelar Pentas Prestasi Madrasah (Prisma) setahun silam, pada 17 Mei kemarian
Madrasah Development Centre (MDC) Jawa Timur menggelar Prisma kedua yang dipusatkan di Hotel Utami Surabaya.

S eperti pada tahun-tahun sebelumnya,

dalam gelaran ini juga ditampilkan
beberapa kreativitas siswa madrasah
seperti drumband, egrank, drama komedi
dan video hasil kreativitas siswa. “Memang
tujuan utama dari Prisma ini, adalah untuk
menggali mutiara-mutiara madrasah. Dan
ternyata madrasah memiliki kemampuan
bidang seni yang patut diperhitungkan,”
ujar Dr. Hj. Hanun Asroha, MAg.
Selain itu, menurut Direktur MDC Jatim
ini, tujuan dari Prisma adalah ekspos hasil
pendampingan akredetasi fase dua madrasah
yang berada di Kabupaten Pasuruan,
Kabupaten Probolinggo dan Jember. Prisma
juga sekaligus sebagai penanda berakhirnya
program pendampinga akredetasi madrasah
hasil kerjasama Australia dan Indonesia.
“Berkat dukungan dari berbagai pihak,
progam pendampingan madrasah di Jatim
berjalan baik dan sukses,” tuturnya.
Di fase pertama, dari 85 madrasah
swasta di Bojonegoro, Gresik dan Surabaya,
53 madrasah mendapat status akreditasi
A (62 persen). Lalu 32 madrasah terakre-
ditasi B (38 persen). Sementara itu, dari
64 madrasah dampingan di fase dua,
dari 14 yang divisitasi Badan Akredetasi
Provinsi Jatim terdapat 3 madrasah yang
terakredetasi A (20 persen). Sedangkan 10
madrasah mendapatkan akredetasi B (72
prsen) dan 1 madrasah yang terakredetasi menstimulasi kebangkitan madrasah. terbaik kategori Kurikulum. Adapun
C. “Ini adalah bukti, bahwa program “Karenanya kami mengharapkan kepada madrasah terbaik bidang perpustakaan,
Kemitraan Pendidkan Indonesia Australia pemerintah Australia terus memberikan diraih oleh MI Darut Tauhid Balung
juga turut mensukseskan program Kemenag support yang lebih besar lagi kepada Jember. Sedangkan terbaik bidang PAKEM
RI; yakni terakredetasinya madrasah di madrasah pada fase-fase berikutnya. disematkan kepada MI Raudlatul Jannah
Indonesia dengan target 50 persen minimal Dan Jawa timur siap untuk bekerjasama,” Mayang Jember. Sedangkan madrasah
terakredetasi B,” ulas Hanun sumeringah. pintanya kepada perwakilan Kedutaan asal kabupaten Probolinggo yakni MTs
Sementara itu, hingga saat ini total Besar Australia Bradley Amstrong yang Al-Husna Krejengan, MTs SA Misbahul
kucuran dana hibah dari pemerintah turut hadir. Hasan Tiris, secara berurutan mendapatkan
Australia kepada 214 madrasah di Jawa Sebagai puncak pagelaran tahunan yang penghargaan terbaik bidang Manajemen
Timur sebesar 22 Milyar. Sedangkan bagi dihadiri oleh Unit Pelaksana Akreditasi Berbasis Madrasah (MBM) dan bidang
lembaga mitra atau MDC mendapatkan Madrasah Kemenag Pusat Ambdullah administrasi keuangan.
dana hibah sebesar 12 milyar. “Ucapan Faqih dan Sekretris Badan Akreditasi Dalam kategori pembuatan Video
terima kasih patut dihaturkan kepada Provinsi (BAP) Muji Raharjo, diumumkan Best Paractise Madrasah diraih oleh
pemerintah Australia sebagai satu-satunya pula madrasah dengan prediket terbaik. MI NU MIftahul Ulum Ledug pasu-
negara yang memberikan bantuan langsung Madrasah terbaik kategori Healty Living ruan (Juara I), MTs Miftahul Ulum
kepada madrasah,” ucapnya. diraih MI Nurul Burhan Junggo Pasuruan. Gondanglegi pasuruan (Juara II) dan
Pernyataan senada juga disampaikan Sementara madrasah terbaik kategori ESI MI Raudaltul jannag Mayang Jember
Drs. H. Mahfudz Shodar, MAg. Menurut dianugerahkan kepada MI Miftahul Ulum (Juara III). Banyaknya torehan madrasah
Kepala Kantor Kementerian Agama Ledug Pasuruan. asal Pasuruan, menjadikannya berhak
Provinsi Jawa Timur ini, dengan adanya MI NU Miftahul Ulum 91 Kraton menyandang sebagai Juara umum
dana hibah tersebut terbukti mampu Pasuruan, juga ditetapkan sebagai madrasah kategori Kabupaten Terbaik. lPri

MPA 345 / Juni 2015 17

Inspirasi
Apiknya Pameran
Karya Madrasah
S iapa bilang madrasah sepi kreativitas?
Pagelaran Seni dan Pameran Karya
yang dihelat MBI Amanatul Ummah
Pacet Mojokerto adalah buktinya. Tak
tanggung-tanggung, ada 200 lebih karya-
rupa yang dipamerkan pada kegiatan yang
diselenggarakan pada 17 Mei 2015 itu. Tak
hanya senirupa berdimensi dua saja, tapi
juga karyarupa yang tiga dimensi.
Yang super kreatif, siswa-siswi kelas I
Aliyah itu hanya memanfaatkan barang-
barang yang ada di kamar-kamar asrama,
di lingkungan madrasah, serta area sekitar
pondok pesantren. Untuk menyekat tenda
panjang menjadi stand-stand pameran,
mereka cukup mengkreativitasi seprei
bersih, sarung-sarung santri, warna-warni
kerudung santriwati, atau reranting dan
daun-daun di sekitar madrasah.
Alhasil, tempat tersebut disulap menjadi
ruang pameran yang sangat menakjubkan.
Enam tenda masing-masing berukuran 6x4
itu, disekat dua-dua menjadi stand pameran
yang berbatas seprei yang direnda, rumbai-
rumbai sarung yang menawan, aneka
“dinding kain” kerudung yang berwarna-
warni, atau jaring-jaring tembus pandang
dari reranting dan dedaunan.
Setiap para pengunjung akan masuk
melalui pintu gerbang pameran, yang terdiri
dari dua lukisan bata berbentuk pilar. Di
atasnya dihiasi daun-daun menjuntai, yang
dipadu dengan beragam kembang setaman.
Sejurus beberapa langkah, mereka dapat
menyaksikan karya monumental siswa
berupa maket dan denah lokasi madrasah
yang tertata secara apik dalam sebuah
tabung kaca.
Menariknya lagi, ruang pameran
karyarupa tersebut sengaja didisain
berbentuk lorong labirin. Di sepanjang
koridor tak sepi dari karyarupa hasil
sentuhan jemari lentik para siswa. Dari
model dan aliran seni abstrak hingga
pop art tumpahrua di sana. Senirupa
dua dimensi berupa lukisan poster-
poster berderet bagai garis batas stand
pameran. Begitupun seni tiga dimensi
18 MPA 345 / Juni 2015
Inspirasi Juara 1, reasi rumah dari kayu lidi.
yang memenuhi meja-meja yang tersedia
sebagai tempat karya.
Uniknya, beragam karyarupa yang
disajikan terbuat dari bahan-bahan seder-
hana; kaleng-kaleng rongsokan, botol-botol
air mineral, karudus-kardus tak terpakai,
atau koran-koran yang tak terbaca. Ada pula
yang membuat karya dari ranting-ranting
patah dan daun-daun yang berserakan.
Hasilnya? Benar-benar membuat decak
kagum para pengunjung. Ada busana indah
yang terbuat dari koran-koran terbuang.
Ada rumah gazebo dari reranting yang
dicat dengan bekas kopi yang diminum.
Ada robot-robot dari stick es krim. Ada
pula “rumah permen” – sebuah game untuk
mengambil permen dari lubang depan
rumah. Ada pula menara dari botol-botol air
mineral. Belum lagi kue jajanan yang terbuat
dari stereovorm dan ‘malam’, serta kayu yang
dipungut dari serpihan bekas bangunan.
Dan juga berbagai bentuk kerajinan lainnya
yang sungguh sangat memukau.
Itu belum yang berupa aneka replika
pesawat, helikopter, mobil-mobilan,
motor dan becak. Padahal bahannya itu-
itu juga; kardos dan koran, kaleng bekas,
tutup botol, tusuk sate, daun dan reranting
kering, lempengan batu dan genteng, serta
macam-macam bahan tak bernilaiguna
lainnya. “Ini memang proses yang luar
biasa,” tukas Slamet Budi Santoso, S.Pd.I
mengapresiasi. “Kegiatan ini memberikan
peluang besar bagi kreativitas mereka
secara optimal dan efektif,” ujar Guru Seni
Budaya MBI AU ini bangga.
Di pesantren, kata suami Siti Hajar
yang dikaruniai dua anak ini, waktu mereka
memang sempit. Tapi siswa-siswi telah
membuktikan bisa berkarya di tengah
sempitnya waktu. “Saya membebaskan
konsep seninya, asal tak keluar dari kaidah
kepesantrenan,” tutur Sutradara terbaik
Festival Teater SMA se-Surabaya tahun
2000 ini bersahaja. “Itulah sebabnya, anak-
anak dengan bebas memanfaatkan barang-
barang yang dekat dengan kehidupannya,”
kata Pembina Paguyuban Musik Sholawat
Kontemporer Sidoarjo ini menambahkan.
Selaku Koordinator MBI Amanatul
Ummah, Drs. Achmad Chudori, S.S.,
M.Pd sangat mendukung kegiatan tersebut.
Sebab pada pada prinsipnya, madrasah ini
berusaha membuka diri untuk banyak hal.
Dengan catataan, asal kreasi tersebut tak
keluar dari koridor nilai-nilai keislaman.
“Kami memberikan ruang yang cukup luas
bagi anak didik untuk mengembangkan
potensinya,” tegasnya.
Bagi pria yang kini tengah menyele-
saikan S3nya ini, Pagelaran Seni dan
Pameran Karya tersebut sangat bagus sekali.
“Nanti akan kami agendakan menjadi
kegiatan tahunan. Sebab kegiatan ini sangat
produktif, kreatif dan inovatif, sehingga
dapat mewadahi kreativitas siswa-santri
yang ada di sini,” ujarnya. “Kalaupun ada
tanggapan pro-kontra itu biasa. Tapi selama
masih dalam koridor, saya rasa kegiatan
semacam itu sah-sah saja,” pungkas alumnus
Universitas Jember dan UNISMA ini sambil
tersenyum simpul. lM. Tajuddin Nurcholis
 Cahaya Hati

Makanan Halal Berkembag

di Kampus-kampus Jepang
P ara mahasiswa Muslim di
Universitas Sophia Tokyo harus
bersyukur, karena di kampusnya
kini telah disediakan menu makanan
halal. ”Selama ini, saya membeli
mengakui bahwa jumlah mushalla
memang masih terbatas. Namun, ia
yakin, bahwa kedepan mushalla akan
menjadi suatu tempat yang umum di
Jepang. Bahkan, tempat perbelanjaan
makanan siang di toko-toko dan populer di Tokyo, Takashimaya, juga
meminta teman-teman Jepang saya, telah menyediakan mushalla.
untuk memastikan makanan itu Berita perkembangan terakhir,
tidak mengandung babi”, ucap Panji dengan semakin meningkatnya ”kera-
Purdi, mahasiswa asal Indonesia, mahan” Jepang kepada pemeluk Islam
seperti dilansir oleh situs ”onislam. yang datang kesana, sungguh cukup
net”, pekan lalu. Mahasiswa 21 tahun menarik. Walaupun, kita tahu atau
ini, menambahkan bahwa, ”makanan setidaknya patut menduga bahwa
halal biasanya agak mahal. Tapi sebagaimana yang kami duga”, kata Raha- keramahan Jepang itu tidak terlepas
makanan siang yang dijual kampus sini nim, wisatawan asal Malaysia. dari sejumlah kepentingan. Setidaknya
murah dan lezat”, katanya. Beberapa waktu lalu, Perdana Menteri kepentingan bisnis/ekonomi melalui kebi-
Universitas, menyediakan makanan Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa jakan pemerintah untuk meningkatkan
halal bagi para mahasiswa Muslim, sejak pemerintahnya terus berusaha mening- jumlah wisata Muslim ke Jepang ; serta
16 April lalu di kampus Yotsuya Sophia katkan sektor pariwisata sebagai bagian dari kepentingan politik pendidikan melalui
Chiyoda Ward. Pihak kampus menyediakan rencana revitalisasi pertumbuhannya yang kebijakan program pertukaran mahasiswa.
sekitar 150 paket makanan halal setiap menargetkan jumlah wisatawan naik hingga Nyatanya, jumlah mahasiswa dan wisatawan
hari, dengan harga sekitar 240 yen sampai 20 juta pengunjung. Saat ini, jumlah terbesar Muslim (terutama dari Malaysia dan
dengan 500 yen. Rentang besaran harga wisatawan Jepang berasal dari negara-negara Indonesia) ke Jepang memang semakin
bervariasi, tergantung menunya. Ada mayoritas Muslim, seperti Malaysia dan meningkat. Bagi kita, dampak positif
hamburger, ayam goreng, hingga kare. Indonesia. Sebagai gambaran, pada sembilan kedepan, ketersediaan makanan halal dan
Keputusan untuk menawarkan maka- bulan pertama 2014, wisatawan Malaysia keberadaan mushalla di Jepang akan semakin
nan halal, dilakukan menyusul diluncur- yang melancong ke Jepang berjumlah bertambah, menyebar, dan lebih mudah
kannya Program Pertukaran Mahasiswa sekitar 158. 500 orang. Meningkat 52,3 mendapatkannya. Tidak hanya di tujuh
Dengan Empat Negara Asia Tenggara tahun persen dibanding periode yang sama tahun kampus, dan di satu mall, tetapi semoga
lalu. ”Kami ingin terus meningkatkan sebelumnya. Demikian juga dengan jumlah juga bisa meluas ke kampus dan mall-mall
kenyamanan lingkungan, mengingat perbe- wisatawan Indonesia yang meningkat 13,4 serta lokasi-lokasi strategis yang lain (di
daan latar belakang budaya mahasiswa persen atau 111. 400 orang. perkantoran, restoran, di toko-toko, di kaki-
(pertukaran) yang sangat beragam”, kata Lantas bagaimana dengan ketersediaan lima, dan di tempat-tempat umum yang lain).
juru bicara universitas. mushalla? Suichi Kameyama Direktur (diolah dari khazanah
Rupanya, Universitas Sophia bukanlah Eksekutif dari sebuah organisasi wisata mozaik rep. mei 2015) : lAhar
perguruan tinggi pertama di Jepang
yang menyediakan makanan halal bagi
mahasiswa Muslimnya. Kebijakan sema-
cam itu, telah dilakukan pertama kali oleh
Universitas Tokyo pada 2010. Langkah
itu, kemudian segera diikuti oleh empat
universitas lainnya di wilayah yang sama.
Pada Januari 2014, Universitas Yamanashi
juga mulai menawarkan makanan halal
untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa
Muslim yang semakin meningkat jumlahnya.
Hari demi hari, Jepang memang
semakin ramah terhadap Muslim. Negeri
Matahari Terbit itu, juga makin ramah
kepada para wisatawan Muslim. Bagi
wisatawan Muslim, kini tak sulit lagi
untuk menemukan makanan halal dan
bahkan mushalla. ”Ternyata tidak sesulit

MPA 345 / Juni 2015 19

 Puasa Itu Sehat
Memasuki bulan suci Ramadhan tahun ini, ada baiknya kita mengkaji ulang manfaat
yang terkandung dalam nilai-nilai puasa bagi kehidupan umat manusia di jagat raya ini.
Ada sebuah Hadis Nabi Saw, dari Ali bin Abi Thalib, bahwa dia berkata :
Sesungguhnya Nabi Saw bersabda: berpuasalah kalian, tentu kalian akan menjadi sehat.
S ekelompok mahasiswa di University
of Chicago diminta berpuasa selama
tujuh hari. Selama masa itu, terbukti
bahwa kewaspadaan mental mereka
meningkat dan progres mereka dalam
berbagai penugasan kampus mendapat
nilai “remarkable”.
Puasa tak hanya sekedar ibadah namun
juga memberikan manfaat baik bagi tubuh
kita. Berikut di antaranya:
1. Saat berpuasa ternyata terjadi pening-
katan HDL and apoprotein alfa1, dan
penurunan LDL ternyata sangat ber-
manfaat bagi kesehatan jantung dan
pembuluh darah. Beberapa penelitian
“chronobiological” menunjukkan, saat
puasa ramadan berpengaruh terhadap
ritme penurunan distribusi sirkadian
dari suhu tubuh, hormon kortisol,
melatonin dan glisemia. Berbagai peru-
bahan yang meskipun ringan tersebut
tampaknya juga berperanan bagi pe-
ningkatan kesehatan manusia.
2. Keadaan psikologis yang tenang, teduh
dan tidak dipenuhi rasa amarah saat
20 MPA 345 / Juni 2015
puasa, ternyata dapat menurunkan
adrenalin. Saat marah terjadi pening-
katan jumlah adrenalin sebesar 20-30
kali lipat. Adrenalin akan memperkecil
kontraksi otot empedu, menyempitkan
pembuluh darah perifer, meluaskan
pebuluh darah koroner, meningkatkan
tekanan darah rterial dan menambah
volume darah ke jantung dan jumlah
detak jantung. Adrenalin juga menambah
pembentukan kolesterol dari lemak
protein berkepadatan rendah. Berbagai
hal tersebut ternyata dapat meningkatkan
resiko penyakit pembuluh darah, jantung
dan otak seperti jantung koroner, stroke
dan lainnya.
3. Jumlah sel yang mati dalam tubuh
mencapai 125 juta perdetik, namun
yang lahir dan meremaja lebih banyak
lagi. Saat puasa terjdi perubahan dan
konversi yang massif dalam asam amino
yang terakumulasi dari makanan. Sebe-
lum didistribusikan dalam tubuh terjadi
format ulang. Sehingga memberikan
kesempatan tunas baru sel untuk
memperbaiki dan merestorasi fungsi
dan kinerjanya. Pola makan saat puasa
dapat mensuplai asam lemak dan asam
amino penting saat makan sahur dan
berbuka. Sehingga terbentuk tunas-
tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol
dan lainnya untuk membangun sel
baru dan membersihkan sel lemak yang
menggumpal di dalam hati.
4. Puasa bisa menurunkan kadar gula
darah, kolesterol dan mengendalikan
tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa
sangat dianjurkan bagi perawatan mereka
yang menderita penyakit diabetes,
kolesterol tinggi, kegemukan dan darah
tinggi. Dalam kondisi tertentu, seorang
pasien bahkan dibolehkan berpuasa,
kecuali mereka yang menderita sakit
diabetes yang sudah parah, jantung
koroner dan batu ginjal. Puasa dapat
menjaga perut yang penuh disebabkan
banyak makan adalah penyebab utama
kepada bermacam-macam penyakit
khususnya obesitas, hiperkolesterol,
diabetes dan penyakit yang diakibatkan
kelebihan nutrisi lainnya.
5. Sedang di antara manfaat puasa ditinjau
 dari segi kesehatan adalah member-
sihkan usus-usus, memperbaiki kerja
pencernaan, membersihkan tubuh
dari sisa-sisa dan endapan makanan,
mengurangi kegemukan dan kelebihan
lemak di perut.
6. Termasuk manfaat puasa adalah mema-
tahkan nafsu. Karena berlebihan, baik
dalam makan maupun minum serta
menggauli isteri, bisa mendorong nafsu
berbuat kejahatan, enggan mensyukuri
nikmat serta mengakibatkan kelengahan.
7. Penghentian konsumsi air selama puasa
sangat efektif meningkatkan konsentrasi
urin dalam ginjal serta meningkatkan
kekuatan osmosis urin hingga mencapai
1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg
air. Dalam keadaan tertentu hal ini
akan memberi perlindungan terhadap
fungsi ginjal. Kekurangan air dalam
puasa ternyata dapat meminimalkan
volume air dalam darah. Kondisi ini
berakibat memacu kinerja mekanisme
local pengatur pembuluh darah dan
menambah prostaglandin yang pada
akhirnya memacu fungsi dan kerja sel
darah merah.
8. Dalam keadaan puasa ternyata dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Penelitian menunjukkan saat puasa
terjadi peningkatan limfosit hingga
sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan
sel darah putih tidak berubah ternyata sel
T mengalani kenaikkan pesat. Perubahan
aksidental lipoprotein yang berkepadatan
rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan
HDL. LDL merupakan model lipoprotein
yang meberika pengaruh stimulatif bagi
respon imunitas tubuh.
9. Pada penelitian terbaru menunjukkan
bahwa terjadi penurunan kadar
apobetta, menaikkan kadar apoalfa1
dibandingkan sebelum puasa. Kondisi
tersebut dapat menjauhkan seragan
penyakit jantung dan pembuluh darah.
10. Penelitian endokrinologi menunjukkan
bahwa pola makan saat puasa
yang bersifat rotatif menjadi beban
dalam asimilasi makanan di dalam
tubuh. Keadaan ini mengakibatkan
pengeluaran hormon sistem pencer-
naan dan insulin dalam jumlah besar.
Penurunan berbagai hormon tersebut
merupakan salah satu rahasia hidup
jangka panjang.
11. Manfaat lain ditunjukan dalam pene-
litian pada kesuburan laki-laki. Dalam
penelitian tersebut dilakukan penelitian
pada hormon testoteron, prolaktin,
lemotin, dan hormon stimulating
folikel (FSH), Ternyata hasil akhir
kesimpulan penelitian tersebut, puasa
bermanfaat dalam pembentukan
sperma melalui perubahan hormon
hipotalamus-pituatari testicular dan
pengaruh ke dua testis.
12. Manfaat lain yang perlu penelitian
lebih jauh adalah pengaruh puasa
pada membaiknya penderita radang
persendian (encok) atau rematoid
arthritis. Parameter yang diteliti adalah
fungsi sel penetral (netrofil) dan
progresifitas klinis penderita. Penelitian
tersebut menyimpulkan bahwa terdapat
korelasi antara membaiknya radang
sendi dan peningkatan kemampuan sel
penetral dalam membasmi bakteri.
13. Dalam sebuah jurnal endokrin dan
metabolisme dilaporkan penelitian
puasa dikaitkan dengan hormon dan
kemampuan seksual laki-laki. Pene-
litian tersebut mengamati kadar hor-
mon kejantanan (testoteron), perang-
sang kantung (FSH) dan lemotin
(LH). Terjadi perubahan kadar
berbagai hormon tersebut dalam tiap
minggu. Dalam tahap awal didapatkan
penurunan hormon testoteron yang
berakibat penurunan nafsu seksual
tetapi tidak menganggu jaringan kesu-
buran. Namun hanya bersifat semen-
tara karena beberapa hari setelah puasa
hormon testoteron dan performa seksual
meningkat pesat melebihi sebelumnya.
14. Bahkan seorang peneliti di Moskow
melakukan penelitian pada seribu
penderita kelainan mental termasuk
sizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar
65% terdapat perbaikan kondisi mental
yang bermakna. Berbagai penelitian
lainnya menunjukkan ternyata puasa
Ramadhan juga mengurangi resiko
komplikasi kegemukan, melindungi
tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak
seksual kalangan muda dan penyakit
lainnya yang masih banyak lagi
15. Pikiran kita yang melambat ketika
lapar, ternyata menjadi lebih tajam.
Secara instingtif, bukti ilmiah ini bisa
diterima terkait dengan fakta bahwa
dalam banyak hal, masalah lapar
adalah masalah kelanjutan hidup. Jadi
wajar saja, jika rasa lapar membuat
pikiran semakin tajam dan kreatif.
Sekelompok mahasiswa di University
of Chicago diminta berpuasa selama
tujuh hari. Selama masa itu, terbukti
bahwa kewaspadaan mental mereka
meningkat dan progres mereka dalam
berbagai penugasan kampus mendapat
nilai “remarkable”.
16. Termasuk manfaat puasa adalah mem-
persempit jalan aliran darah yang
merupakan jalan setan pada diri anak
Adam. Karena setan masuk kepada
anak Adam melalui jalan aliran darah.
Dengan berpuasa, maka dia aman
dari gangguan setan, kekuatan nafsu
syahwat dan kemarahan. Karena
itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
menjadikan puasa sebagai benteng
untuk menghalangi nafsu syahwat
nikah, sehingga beliau memerintah
orang yang belum mampu menikah
dengan berpuasa
17. Seorang ilmuwan di bidang kejiwaan
yang bernama Dr. Ehret menyatakan
bahwa untuk hasil yang lebih dari
sekedar manfaat fisik, yaitu agar
mendapatkan manfaat mental dari
aktivitas berpuasa, seseorang harus
menjalani puasa lebih dari 21 hari.
18. Ilmuwan psikiater lainnya yaitu Dr. E.A.
Moras, mengatakan bahwa seorang
pasien wanitanya telah menderita sakit
mental selama lebih dari delapan bulan.
Wanita itu telah berobat kesana-kemari
termasuk ke para ahli saraf dengan hasil
kurang memuaskan. Ia memintanya
untuk berpuasa. Wanita itu mengalami
perbaikan kondisi mental, dan bahkan
dinyatakan sembuh setelah berpuasa
selama lima minggu. Di dalam otak
kita, ada sel yang disebut dengan
“neuroglial cells”. Fungsinya adalah
sebagai pembersih dan penyehat otak.
Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati
atau sakit, akan “dimakan” oleh sel-sel
neuroglial ini.
19. Sebuah tulisan penelitian yang dilaku-
kan Dr. Ratey, seorang psikiaters dari
Harvard, mengungkapkan bahwa
pengaturan dan pembatasan asupan
kalori akan meningkatkan kinerja
otak. Dr. Ratey melakukan penelitian
terhadap mereka yang berpuasa dan
memantau otak mereka dengan alat
yang disebut “functional Magnetic
Resonance Imaging” (FMRI). Hasil
pemantauan itu menyimpulkan bahwa
setiap individu obyek menunjukkan
aktivitas “motor cortex” yang meningkat
secara konsisten dan signifikan.
20. Ilmuwan di bidang neurologi yang
bernama Mark Mattson, Ph.D., seorang
kepala laboratorium neuroscience di
NIH’s National Institute on Aging.
Dalam hasil penelitiannya menun-
jukkan bahwa diet yang tepat seperti
berpuasa, secara signifikan bisa melin-
dungi otak dari penyakit de-generatif
seperti Alzheimer atau Parkinson. Hasil
penelitiannya menunjukkan, bahwa
diet dengan membatasi masukan
kalori 30% sampai 50% dari tingkat
normal, berdampak pada menurunnya
denyut jantung dan tekanan darah, dan
sekaligus peremajaan sel-sel otak.
Demikian tawaran hidup sehat yang
setiap tahun dimaklumatkan oleh gelora
Ramadhan kepada umat manusia yang
beriman. Tergantung kita, sejauh mana
merespon panggilan itu. dan, sejauh itu
pula dampak puasa bagi kehidupan kita di
alam yang serba multi komplek budaya dan
kepentingan ini. Selamat berpuasa, semoga
menjadi sehat. lAS
MPA 345 / Juni 2015 21
 Antara Ramadhan
dan Al-Qur’an
Oleh : Dra. Nihayatul Laili Yuhana, SQ, M.PdI *)
“Bulan Ramadhan yang di dalamnya –mulai- diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
keterangan-keterangan yang nyata yang menunjuk kepada kebenaran, yang membedakan antara yang haq dan yang bathil.”
AL -Hafizh Isma’il bin ‘Umar
bin Katsir Al-Bashrawi Ad-
Dimasyqi (700-774) yang
lebih terkenal dengan sapaan Ibnu Katsir
–rahmatullah ‘alaih-, berkata mengenai ayat
ini dalam Tafsir Al-Quran Al-‘Azhim (I/460-
461 –Darul Hadits), “Allah menyanjung
bulan puasa disbanding bulan-bulan
lain dengan dipilihnya sebagai waktu
diturunkannya Al-Quran Al-‘Azhim. Karena
hal ini pula Dia mengistimewakannya.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa
kitab-kitab suci diturunkan kepada para nabi
–‘alaihimussalam– di bulan ini. Imam Ahmad
bin Hanbal –rahimahullah– [Al-Musnad
VI/107] berkata, Abu Sa’id Maula Bani
Hasyim telah bercerita kepada kami, ‘Imran
Abul ‘Awwam telah bercerita kepada kami,
dari Qatadah, dari Abul Malih, dari Watsilah
yaitu Al-Asqa’, bahwasannya Rasulullah –
shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda,
“Suhuf Ibrahim diturunkan pada malam
pertama Ramadhan, Taurat diturunkan
pada enam Ramadhan, Injil diturunkan
pada tiga belas Ramadhan, dan Allah
menurunkan Al-Quran pada dua puluh
empat Ramadhan.”
Telah diriwayatkan pula hadits dari
Jabir bin ‘Abdullah –radhiyallahu ‘anhu-. Di
dalamnya disebutkan, “Bahwasannya Zabur
diturunkan pada dua belas Ramadhan dan
Injil pada sepuluh Ramadhan.” Sementara
yang lainnya sebagaimana di atas yang
diriwayatkan oleh Ibnu Mardawih.
Adapun Shuhuf, Taurat, Zabur, dan Injil,
maka diturunkan secara spontan kepada
nabi yang menerima. Sedangkan Al-Quran
diturunkan secara spontan di Baitul ‘Izzah
yang berada di langit bumi. Hal itu terjadi
pada bulan Ramadhan di lailatul qadar,
berdasarkan firman Allah Ta’ala, “Kami
telah menurunkannya di lailatul qadar,”
juga pernyataan-Nya, “Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya di malam
22 MPA 345 / Juni 2015
Allah –Subhanahu wa Ta’ala– berfirman,
(QS Al-Baqarah [2]: 185)
yang penuh keberkahan.” Kemudian setelah
itu turun berangsur-angsur berdasarkan
pristiwa-pristiwa yang dialami Rasulullah
–shallallahu ‘alaihi wa sallam-.” Selesai
keterangan Ibnu Katsir.
Al-Quran merupakan mukjizat Nabi
Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam–
yang paling agung dan akan terus nampak
hingga akhir zaman. Keberkahannya terus
mengalir dan tak akan pernah terputus.
Sebuah kitab suci yang akan selalu
membimbing seorang muslim menuju
kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Orang
yang menjadikannya imam, akan selamat
dengan izin Allah, namun siapa yang tak
menghiraukannya, maka cepat atau lambat
kebinasaan akan menghampirinya.
Keberkahan Al-Quran nampak jelas
dengan adanya riwayat-riwayat yang
mengabarkan akan keutamaan dan
keistimewaannya. Ia merupakan pedoman
hidup seorang muslim, obat dari segala
penyakit badan dan hati, dan banyak
keistimewaan lainnya. Allah berfirman:
“Dan Kami turunkan Al-Quran
(Sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman, sedangkan
bagi orang-orang yang zhalim hanya akan
menambah kerugian.” (QS Al-Isra’ : 82)
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud –radhi-
yallahu ‘anhu-, beliau menuturkan, Rasu-
lullah –shallalahu ‘alaihi wa sallam– ber-
sabda, “Siapa yang membaca satu huruf
dari Kitab Allah (Al-Quran), maka
baginya satu kebaikan. Satu kebaikan
dilipatkan menjadi sepuluh. Aku tidak
mengatakan alif lam mim satu huruf.
Namun alif satu huruf, lam satu huruf,
dan mim satu huruf.” (HR At-Tirmidzi)
Dari Abu Umamah Al-Bahili –
radhiyallahu ‘anhu-, beliau mengatakan,
Aku mendengar Rasulullah –shallallahu
‘alaihi wa sallam– bersabda, “Bacalah
Al-Quran. Sebab pada hari kiamat ia
akan datang sebagai pemberi syafaat bagi
pengembannya.” (HR Muslim)
Diriwayatkan pula dari Nabi –shalla-
llahu ‘alaihi wa sallam-, “Siapa yang
membaca Al-Quran dan mengamalkannya,
pada hari kiamat orang tuanya akan
dikenakan mahkota yang cahanya lebih
bagus daripada cahaya matahari yang
masuk ke rumah-rumah di dunia. Lantas
bagaimana menurut kalian dengan orang
yang mengamalkannya?” (HR Abu Dawud
dan Al-Hakim. Al-Hakim berkomentar,
“Sanadnya shahih)
Berikutnya, ‘Abdullah bin ‘Amr –radhi-
yallahu ‘anhuma– meriwayatkan, bahwa-
sannya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa
sallam– bersabda, “Puasa dan Al-Quran
akan datang pada hari kiamat untuk
mensyafaati hamba. Puasa berkata, ‘Wahai
Rabb-ku, aku telah mencegahnya dari
makanan dan minuman di siang hari, oleh
karena itu izinkanlah aku memberinya
syafaat.’ Al-Quran berkata, ‘Wahai Rabb-ku,
aku telah mencegahnya tidur malam, oleh
sebab itu berilah aku izin untuk memberinya
syafaat.’ Maka keduanya pun memberi
syafaat.” (HR Ahmad, Ibnu Abid Dun-ya,
Ath-Thabrani, dan Al-Hakim)
Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang
menunjukkan akan keutamaan membaca
Al-Quran.
Al-Quran di Bulan Ramadhan
Orang-orang terdahulu memiliki
perhatian luar biasa kepada bulan
Ramadhan ini. Perhatian mereka
ditunjukkan jauh-jauh hari sebelum Rama-
dhan tiba. Disebutkan bahwa para shahabat
–radhiyallahu ‘anhum ajma’in– selama
enam bulan pertama memanjatkan doa
kepada Allah agar mereka disampaikan di
bulan Ramadhan, kemudian di enam bulan
setelahnya mereka berdoa agar mereka
dipertemukan dengan bulan mulia ini.
Hal semacam ini tentu merupakan bukti
kuat akan antusias kuat mereka dalam
menggapai pahala besar padahal secara
umum mereka telah dijamin masuk surga.
Jika mereka yang jelas-jelas manusia
yang dijamin surga saja begitu hebatnya
dalam berlomba-lomba dalam kebaikan,
tentu kita sebagai manusia belakangan yang
tidak ada yang menjamin surge, tentu lebih
berhak untuk banyak melakukan ibadah.
Terkhusus aktifitas membaca Al-
Quran, mereka memiliki perhatian yang
sangat. Dalam Lathaif Al-Ma’arif, Ibnu
Rajab –rahmatullah ‘alaih– menjelaskan,
“Kebiasaan orang-orang terdahulu di bulan
Ramadhan ialah membaca Al-Quran dalam
shalat dan selainnya.”
Ini dia Jibril –‘alaihissalam– selalu
mendatangi baginda Nabi Muhammad
–shallallahu ‘alaihi wa sallam– di setiap
Ramadhan untuk mengajarinya Al-Quran.
Pengkhususan Jibril bulan Ramadhan tentu
menjadi sinyal kuat bahwa Ramadhan
benar-benar waktu istimewa sehingga ia
pantas menjadi waktu tadarus Al-Quran.
Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim
meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Abbas –
radhiyallahu ‘anhuma-, beliau menceritakan,
“Adalah Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-
merupakan sosok yang paling dermawan.
Terlebih lagi di bulan Ramadhan ketika
Jibril menjumpainya untuk mengajarinya
Al-Quran. Jibril menemui beliau di setiap
malam Ramadhan untuk mengajarinya Al-
Quran. Maka ketika Jibril menjumpainya,
beliau adalah orang yang paling dermawan,
lebih dari angin yang bertiup.”
Mengenai riwayat ini, Ibnu Rajab
menuturkan (Lathaif Al-Ma’arif: 243),
“Dalam hadits Ibnu ‘Abbas bahwa tadarus
yang berlangsung antara beliau (Nabi –
shallahu ‘alaihi wa sallam-) dan Jibril di
malam hari menunjukkan sunnahnya
memperbanyak membaca Al-Quran
malam hari di bulan Ramadhan. Sebab,
di malam hari sudah tidak ada lagi kesi-
bukkan, semangat menguat, hati dan lisan
akan saling bersepakat untuk tadabbur,
berdasarkan firman Allah, “Sesungguhnya
bangun di waktu malam adalah lebih tepat
(untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu
lebih berkesan.” (QS Al-Muzammil : 6)”
Lihatlah Amirul Mukminin ‘Utsman
bin ‘Affan –radhiyallahu ‘anhu– bagaimana
beliau bersama Al-Quran di bulan Rama-
dhan. Dikhabarkan bahwa beliau meng-
hidupkan seluruh malamnya. Beliau mem-
baca Al-Quran di setiap rakaat shalat yang
beliau kerjakan.
Ini dia shabat Ubai bin Ka’b –
radhiyallahu ‘anhu-, beliau mampu
Adalah Nabi –shallallahu
‘alaihi wa sallam-
merupakan sosok yang
paling dermawan.
Terlebih lagi di bulan
Ramadhan ketika Jibril
menjumpainya untuk
mengajarinya Al-Quran.
Jibril menemui beliau di
setiap malam Ramadhan
untuk mengajarinya Al-
Quran. Maka ketika Jibril
menjumpainya, beliau
adalah orang yang
paling dermawan, lebih
dari angin yang bertiup
Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim
meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Abbas
–radhiyallahu ‘anhuma
mengkhatamkan Al-Quran di setiap
delapan harinya. Sementara shabat Tamim
Ad-Dari mampu mengkhatamkannya
dalam setiap pekannya.
Imam kita, Muhammad bin Idris Asy-
Syafi’i –rahmatullah ‘alaih-, bahkan di bulan
berkah ini mampu mengkhatamkan Al-
Quran sebanyak enam puluh kali selain Al-
Quran yang beliau baca di waktu shalat.
Adalah Qatadah –rahmatullah ‘alaih–
biasa mengkhatamkan Al-Quran setiap
pekannya. Jika datang bulan Ramadhan,
beliau mampu mengkhatamkannya setiap
tiga harinya dan di sepuluh hari terakhirnya
beliau mampu mengkhatamkannya di
setiap malamnya. (Lathaif Al-Ma’arif : 191)
Diriwayatkan pula bahwa Ibrahim
An-Nakha’i melakukan hal itu khusus di
sepuluh hari terakhir saja, sedangkan untuk
sisa bulannya dalam tiga hari sekali. (Lathaif
Al-Ma’arif: 191).
Disebutkan pula bahwa Qatadah biasa
mengajar Al-Quran di bulan Ramadhan.
Imam Malik bin Anas Al-Asbahi yang
bergelar Imam Darul Hijrah yang memiliki
pengajian dengan hadhirin yang luar biasa
banyaknya, belau rela meninggalkan
pengajiannya itu dan bergegas mem-
baca Al-Quran.
‘Abdurrazzaq menceritakan, “Apabila
Sufyan Ats-Tsauri menjumpai bulan
Ramadhan, beliau biasa meninggalkan
seluruh ibadah (sunnah) dan bergesa
membaca Al-Quran.”
Sufyan meriwayatkan, “Apabila Zubaid
Al-Yami memasuki bulan Ramadhan,
beliau mendatangkan Al-Quran dan
mengumpulkan murid-muridnya.”
Muhammad bin Mas’ar menceritakan,
“Ayah saya tidak pernah tidur sampai
beliau membaca setengah Al-Quran.”
(Lathaif Al-Ma’arif : 318-319)
Jika ada yang bertanya, bagaimana
mungkin mereka mengkhatamkan Al-
Quran kurang dari 3 hari sementara Nabi
–shallallahu ‘alaihi wa sallam– melarang
hal tersebut?
Berikut adalah jawaban Ibnu Rajab,
“Adapun larangan mengkhatamkan Al-
Quran lebih dari malam, maka itu khusus
jika dilakukan terus-menerus. Sedangkan di
waktu-waktu yang memiliki keistimewaan
sebagaimana bulan Rhamadhan terkhsus
malam-malam yang di dalamnya diburu
lailatul qadar, atau di tempat-tempat yang
memiliki keutamaan seperti Makkah bagi
orang-orang asing yang memasukinya,
maka disunnahkan memperbanyak
membaca Al-Quran sebagai bentuk
perhatian pada zaman dan tempat. Inilah
hemat Ahmad, Ishaq, dan imam-imam
lain. Ini pula lah yang dipraktekkan selain
mereka sebagaiman yang disebutkan di
atas.” (Lathaif Al-Ma’arif: 319)
Kiranya cerita-cerita di atas sudah cukup
dijadikan sebagai motofasi dan penyemangat
bagi orang-orang yang mencari akhirat.
Al-‘Allamah Muhammad bin ‘Ali bin
Adab Al-Atsyubi –hafizhahullah– dalam
Qurrah ‘Ain Al-Muhtaj (I/6) memberikan
penjelasan, “Orang yang cerdas akan faham
hanya dengan isyarat yang tidak difa-
hami orang bodoh meski dengan seribu
ungkapan. Orang yang dungu juga tak
akan memperoleh faidah meski dibacakan
Taurat dan Injil”.
Semoga Allah Jalla wa ‘Ala mem-
berikan kita kekuatan untuk bisa lebih
memanfaatkan bulan Ramdahan kali ini
dan bulan-bulan lainnya dalam beribadah
kepada Allah seiring berkurangnya jatah
hidup di dunia.
Semoga shalawat beriringan salam
senantiasa tercurahkan kepada baginda
Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa
sallam-, keluarga, shahabat, dan semua
orang yang senantiasa menampakkan
dan menghidupkan ajaran beliau hingga
hari akhir.
(diolah dari Muslim.Or.Id
dan sumber lain)
*)Penyuluh Agama Kabupaten Nganjuk.
MPA 345 / Juni 2015 23
 Maudlu’i Kontemporer
05
ONTOLOGIS - MAHA
(Al-Quran=>Hadis=>Ijtihad)
P ara pakar ilmu fisika mungkin lebih
mudah menerima bahwa Isra`-Mi’raj
Nabi Muhammad Saw yang menurut
jumhur ulama terjadi dengan jasmani dan
rohani beliau, maka kita bayangkan bahwa
beliau waktu itu mengalami proses ionisasi,
materialisasi dengan fisi dan fusi dalam teori
ilmu atom terurai di atas ini. Lebih mudah
lagi memahami apakah Isra` Mi’raj Nabi Saw
itu jasmani atau rohani ialah bahwa siapa
yang masuk ke alam gaib itu maka di dalam
alam gaib itu memang tidak berlaku hukum
ilmu logika yang serba indrawi-lahiriyah,
sehingga dalam alam gaib dan dalam alam
makhluk halus itu tidak ada materi, tidak
ada ukuran waktu, tidak ada jarak, tidak ada
ruang, tidak ada arah dan semua teori logika
akal yang indrawi tidak ada.
Gendruwo, Memedhi, Wedon,
Celeng, Anjing Gadungan
Teori ilmu atom proses ionisasi, mate-
rialisasi dan fusi ini sangat mirip sekali
dengan terjadinya proses penampakan dan
menghilang diri oleh makhluk halus atau
binatang jadi-jadian seperti Macan gadungan,
Celeng gadungan, Anjing gadungan atau
penjelmaan dan menghilangnya diri oleh
Gendruwo, Memedhi, Wedon, Ilu-ilu,
Banaspati, Jaelangkung, Thethekan, Kuntil-
anak dan sejenisnya.
Gendruwo dan rekan-rekannya ini
sebenarnya melakukan hukum materialisasi
dari khayalan diri medium (individu) atau
khayalan seorang “penakut” yang mem-
bayangkan adanya Gendruwo dan rekan-
rekanya, melalui sehingga proses materialisasi
pelepasan daya listrik (elektron) melakukan
teori-atomis (fisi dan fusi) membentuk
atom baru menjadi molekul, kemudian
menjadi benda, membentuk bayang-bayang
menjadi Gendruwo, Macan malihan,
Celeng gadungan dan seterusnya. Teori ini
dapat diperkuat dengan kenyataan bahwa
Gendruwo dan rekan-rekannya itu tidak
pernah dijumpai oleh seorang yang cuek dan
tidak ambil pusing atau pemberani untuk
mengangan-angan adanya hantu-hantu.
Demikian juga dapat diperhatikan
bahwa orang yang sakit batuk, orang bersin,
ceguken, angob, mengantuk, orang tidur,
orang gila, semua ini tidak pernah melihat
Gendruwo dengan rekan-rekannya itu.
24 MPA 345 / Juni 2015
Pengasuh :
Prof. Imam Muchlas, MA
Ibnu ‘Arabi seorang ahli tasawuf
Wihdatul Wujud menggambarkan alam-
semesta ini sebagai cermin yang sangat
besar dan Tuhan bercermin, gambarnya
terlihat di dalam cermin. Ibnu ‘Arabi dalam
faham Wihdatul Wujud memahami gambar
dalam cermin ini dikiaskan sebagai alat atau
perantara untuk mengenal Tuhan. Sebab
namanya Alam menurut definisi Syar’i arti
kata ‘Arabiayah Al- ‘Alamun itu ialah sarana
untuk mengenal siapa yang menciptakan
alam ini, Gambar dalam cermin ini bukan
Tuhan, tetapi Tuhan ialah yang di sebelah
depan yang sedang becermin tersebut.
Kenyataan ini sangatlah pasti,
sehingga kita kawatirkan adanya sejumlah
ilmuwan materialis, yang meyakini materi
sebagai wujud absolut. Dan para ilmuwan
telah menyadari akan keterbatasan indera
manusia. Semua kenyataan ini mengha-
dapkan kita kepada pertanyaan yang
sangat penting, jika segala sesuatu yang
ada ini, adalah kejadian penampakan
bayangan yang dimasukkan kepada
Ruh kita, lalu apa dan siapakah sumber
asli yang menampakkan diri ini? Untuk
menjawab pertanyaan ini, maka kita harus
mempertimbangkan bahwa alam materi
tidak ada dengan sendirinya, akan tetapi
sekedar penampakan bayangan. Oleh
karena itu sudah sewajarnya bila penam-
pakkan bayangan ini ada karena adanya
kekuatan lain yang sangat besar maka
artinya ialah bahwa semua ini pasti ada
yang menciptakan.
Lebih dari itu penciptaan ini harus
terjadi bersambung terus menerus, jika
terputus tidak diteruskan maka sama dengan
berhenti dan habis riwayatnya alias musnah
dan hilang. Hal ini bisa disamakan dengan
televisi yang terus-menerus menampilkan
gambar dan program-programnya, jika pusat
siaran di sana menghentikan siarannya maka
gambar di TV tadipun akan hilang. Maka
yakinlah bahwa sesungguhnya yang menjadi
dalangnya ialah RUH atau jiwa.
Siapakah yang membuat Ruh kita
dapat melihat semua alam materi ini, jelas
sekali bahwa ada Dzat Maha Pencipta
Yang Maha Agung yang telah menciptakan
seluruh alam materi, yakni keseluruhan
pemunculan gambar dalam cermin dan
terus menerus menciptakannya tanpa
henti. Karena pencipta ini memperlihatkan
penciptaan yang luar biasa, DIA pasti
memiliki kekuatan dan kebesaran yang
Abadi, semua penampakan gambar dalam
cermin DIA ciptakan sesuai dengan
kehendak-Nya dan DIA berkuasa atas
segala yang diciptakannya setiap saat,
Yang Maha Pencipta ini adalah ALLAH
penguasa Langit dan Bumi, Alam Semesta,
maka wujud yang absolut sesungguhnya
adalah ALLAH, segala sesuatu selain Allah
adalah bayangan yang diciptakan dan
segera lenyap.
Menurut ‘Ibnu ‘Arabi dari Wihdatul
Wujud, bahwa yang hakiki itu hanya Satu,
yaitu Allah, gambar dalam cermin yaitu
alam semesta ini hanyalah gambar bayang-
bayang saja.
Allah berfirman di dalam Al-Quran:
“Semua yang ada di bumi itu akan
binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu
yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”
(S 55 Ar-Rahman: 26-27)
2) Alam Semesta &
Angka-angka Utopis
Jhon O’neil ilmuwan Amerika penulis
buku The Majesty dia taajub kepada Ali
Abi Hasan lmuwan muslim, yang hidup
pada abad ke-12 M yang menyatakan
bahwa : Atom itu beratnya 1,5 gram
dibagi Satu Triliun. Ukuran kecilnya
ialah bahwa dalam 1 gram terdapat 660
miliar triliun atom.
Adapun hakikat atom itu adalah ruang
yang nyaris hampir kosong. Pakar Ilmu
Astronomi sepakat dengan pakar Ilmu
Kimia bahwa sistem Tata Surya dalam
Jagad Raya persis sama dengan sistem atom
dengan proton, electron dan neutron itu.
Ruang langit yang kosong dapat dicatat
sebagai berikut: Langit yang dapat dijangkau
dalam riset-penelitian astronomis hanya
sapai 14 milyar tahun cahaya kilometer.
Peta seluas 14 milyard tahun cahaya
tersebut sementara dianggap dapat menam-
pilkan luas Alam Semesta yang bisa
dijangkau oleh pakar penelitian astronomis
manusia di bumi. Galaksi-galaksi di alam
semesta cenderung untuk berkumpul
menjadi bentangan yang luas dengan
superkluster galaksi sekitarnya. Jumlah
bintang dan galaksi yang dapat diramal
diperkirakan di alam semesta ini adalah
sekitar 7 triliun galaksi yang menghimpun
30 miliar triliun (3×10 ² ² sama dengan 3
kali 23 nol) bintang (http://www. Atlas of
the universe com.)
Meskipun tampak begitu besar,
tata surya sungguh kecil dibandingkan
dengan galaksi Bima Sakti (milky way),
tempat tata surya berada, dengan catatan
sebagai berikut:
Jari-jari alam semesta adalah 50×10
pangkat 58 TcKm Berapa banyak-kah angka
Ini? ini dia angkanya 50 kali 10 nolnya 58
buah X 9.460.800.000.000 Km.
Para pakar ilmu fisika membayangkan
bahwa jagad raya ini didominasi oleh
ruang kosong yang luasnya luar biasa
tidak dapat kita bayangkan; Jelas sekali
langit yang tidak terhingga yang kita
lihat diatas kepala dengan mata melotot;
Maka Allah yang membuat alam semesta
ini sungguh Maha Besar, Allah Mutlak
Maha, Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Allahu Akbar Walillahi Hamdu!!!!!!! .
Allah berfirman: Semua yang
ada di bumi itu
akan binasa.
Dan tetap kekal
“Apakah kamu yang lebih sulit
penciptaannya ataukah langit? Allah telah Wajah Tuhanmu
membangunnya, Dia meninggikan bangu-
nannya lalu menyempurnakannya”. yang mempunyai
(S 79 An-Nazi’at 27-28). kebesaran dan
Tercatat di bawah ini angka-angka kemuliaan
utopis-fiolosofis yang ditulis oleh para pakar
Ilmu Pasti Alam-Pakat-pakar Ilmu Eksakta:

RADIUS-LUAS
100 Juta T.c. Km
1 Milyard T.c. Km
14 milyard T.c. Km
(S 55 Ar-Rahman: 26-27)
JUMLAH ANGGOTA JUMLAH BINTANG KETERANGAN
50000 Galaksi Virgo 200 Trilyun bintang Himpunan Galaksi Galaksi
60 Juta Super Closter 258 Trilyun Bintang 60 Juta Super Closter Kumpul
7 Trilyun Galaksi 30 Milyard Trilyun Mirip Beras Satu Truk

Dalam radius 100 juta tahun cahaya ini akan terdapat

NO NAMA BENDA JUMLAH ANGGOTA JUMLAH BINTANG
1 Galaksi-Kelompok 200 Galaksi
2 Galaksi Besar 2 500 Galaksi
3 Galaksi Kerdil 50 000 Galaksi
4 Jumlah Bintang 200 Trilyun
(http://www.atlasoftheuniverse.com)

Kedudukan, Jarak Jauh

NO. NAMA BENDA LANGIT JARAK DARI SAMPAI-KE LUAS-JAUHNYA (TC KM)
1 BIMA SAKTI TITIK AWAL TITIK AKHIR 100 000 TAHUN CAHAYA
2 BIMA SAKTI GARIS TENGAH 2 X JARI2 15 000 T.C.KM
BIMA SAKTI ANTAR BINTANG ANTAR BINTANG TERLALU JAUH
3 TATA SURYA PUSAT GALAKSI BIMA SAKTI 30 000 TC. KM
4 ANDROMEDA BIMA SAKTI ANDROMEDA 2.500 000 000 TC
ANDROMEDA 200 000 TC.KM
5 JAGAD RAYA KELILING BOLA LANGIT LUASNYA 30 000 000 000 TC
6 ALAM SEMESTA DIAMETER 2X50 + 58NOL 100NOL = 58 TC.KM
(http://www.nasaimages.org).

Jari-jari alam semesta adalah 50 x 10 pangkat 58 Tc; Artinya 50×10 pangkat 58 TcKm).
Berapa banyak-kah angka ini? Ini dia angkanya=50X10 nolnya 58 buah X 9.460.800.000.000).

Sistem Tata Surya & Satlet Pengekor

NO. NAMA BENDALANGIT JUMLAH ISI/BINTANG KETERANGAN
1 TATA SURYA 10 PLANET MARS,VENUS, DSB
2 BIMA SAKTI 250 000 000 000
3 ALAM SEMESTA 300 MILYAR GALAKSI BIMASALTI DSB
4 ANDROMEDA 400BILYUNXMATAHARI
5 NEBULA KUMPULAN GALAKSI GRUPGALAKSI
6 HIMPUNAN NEBULA SEJUMLAH NEBULA
7 GRUP NEBULA SEMUA HIMPUNANNEBULA
8 GUCI SEMUA GRUP NEBULA
9 ALAM SEMESTA JUMLAH SEMUA GUCI 300MILYARGALAKSI
Bersambung...

MPA 345 / Juni 2015 25


Makin Sehat di Asrama
A
da kebiasan baru dari sosok Abdullah
Mawardi, S.Sos pasca dilantik sebagai
Subbagian Admnistrasi dan Keuangan UPT.
Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Hampir saban
hari dia harus berjalan kaki kurang lebih 7000
meter. “Itu untuk mengecek secara langsung setiap
sudut asrama. Maklum saja, rata-rata bangunan
di sini sudah cukup tua,” bebernya menjelaskan
ikhwal kebiasaan barunya itu.
Tak jarang saat melakukan inspeksi itu dia
mendapatkan keluhan langsung dari tamu yang
menginap di asrama. Bermacam-macam komplain
yang dterimanya. Mulai dari handle pintu yang
rusak hingga atap kamar yang bocor. “Saya cukup
enjoy dengan pekerjaan baru ini. Sebab saya bisa
langsung menangani akar masalahnya. Konkret
dan kasat mata,” ucap suami Nikmaturrahmah
ini sambil melepas senyum. “Senangnya lagi,
pekerjaan ini membuat saya justru merasa makin
sehat karena sering treadmill sambil kerja,”
imbuhnya sambil tertawa lepas.
Tentu ini sangat berbeda kala dia masih
menjadi bendahara di Subbag Perencanaan dan
Keuangan, maupun sebagai bendahara di bidang
Urais dan Pergurais sebelumnya. Sebab saat itu
hampir saban hari dirinya harus duduk di belakang
meja dan berkutat dengan masalah administrasi
keuangan. “Bayangkan saja, itu saya lakoni sejak
Mempercepat Layanan Sekelas Hotel Bintang Tiga
A
da kabar menggembirakan dari Asrama
Haji Sukolilo Surabaya. Kini salah satu
Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat
Jenderal Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag
RI itu baru pertamakali memiliki manajer marketing
baru. Dialah Sony Mashar Adha, SE. M.Pd.I. Pria
yang 12 tahun berkecimpung di Siskohat ini ditunjuk
sebagai Kepala Seksi Kerjasama UPT Asrama
Haji Surabaya. “Tugasnya sangat simple, yakni
bagaimana memasarkan asrama ini agar orang
mau datang dan berlama-lama menginap di sini,”
ucapnya bersahaja.
Beberapa tahun terakhir, Asrama Haji
Embarkasi Surabaya (AHES) bertekad mening-
katkan layanan sekelas hotel bintang tiga.
Sementara persainagn di level ini sangat
kompetitif. Maka keberadaan tim mar-
keting handal sangat menentukan dalam
memenangkan persaingan. “Kami optimis
mampu bersaing. Sebab AHES memiliki banyak
kelebihan dibanding kompetitor lain,” ujar pria
yang pernah mendapatkan penghargaan dari
Kakanwil Kemenag Jatim atas keberhasilannya
menemukan paspor jamaah haji palsu ini.
Diantara modal besar yang dimiliki AHES,
adalah faktor akses jalan. Dengan berada di
tengah kota tentu saja sangat mudah dijangkau.
Selain itu dengan total kamar 393 buah berdaya
26 MPA 345 / Juni 2015
Abdullah Mawardi, S.Sos
menjadi PNS hingga sebelum diamanahi jabatan
baru di UPT. Asrama Haji Embarkasi Surabaya,”
ungkapnya sambil menghela nafas panjang.
Namun demikian, tugas barunya ini sebenarnya
tak jauh dari tugas saat di Kanwil Kemanag Jatim.
Bedanya, terletak di tugas tambahan yakni secara
bergiliran seluruh pejabat di UPT mulai dari
Kepala UPT, Subbag Administrasi dan Keungan,
Kasi Layanan hingga Kasi Kerjasama harus
melakukan monitoring secara langsung. “Di
sini kita hanya berempat, ya bergantian tiap
hari keliling asrama,” papar ayah tiga anak ini
dengan wajah sumringah.
Hasil dari monitoring tersebut,
selain bisa langsung
ditangani lebih cepat setiap
permasalah, juga menjadi
bahan utama evaluasi
demi meningkatkan
kualitas layanan asrama
haji. Ini bertujuan untuk
memberikan layanan
yang prima bagi
jamaah haji dan
masyarakat umum
di luar musim haji.
“Berbagai hal akan
kita benahi pelan-
Sony Mashar Adha, SE. M.Pd.I
pelan. Mulai dari sarana, SDM hingga sistem
aplikasi keuangan,” kata putra pasangan Sugiyo
dan Jamilah ini bernada janji. “Tak menutup
kemungkinna diperlukan juga ide ‘sedikit gila’
yang kreatif agar akselerasi UPT ini makin
cepat,” tukasnya.
Namun diapun menyadari, bahwa
memperbaiki sebuah lembaga baru
tentu membutuhkan waktu. Agar
roda organisasi ini bisa berjalan
dengan baik, mau tidak mau seluruh
elemen di dalamnya harus saling
bahu-membahu. “Yang terpenting
lagi, seluruh komponen harus
meleburkan diri menjadi
bagian dari keluarga
besar agar bisa
bersama-sama
membesarkan UPT
ini,” tandasnya.
lPri, Lis
tampng 2.555 orang, tentu menjadi daya tarik
sendiri. Belum lagi dengan areal parkir luas dan
banyak ruang pertemuan. “Jadi sangat sangat
cocok untuk pagelaran even berskala besar.
Apalagi harganya sangat terjangkau,” ulasnya
berpromosi. “Saya yakin dengan modal ini AHES
mampu mengalahkan para pesaing. Terbukti
hingga tiga bulan ke depan semua kamar dan
ruang pertemuan sudah penuh,” papar pria
berkacamata minus ini optimistis.
Meski demikian, lelaki kelahiran Jombang 5
Januari 1967 ini sadar masih banyak yang perlu
pembenahan. Sarana prasarana merupakan
sektor yang perlu segera di-upgrate, selain juga
bidang teknologi informasi. Soal SDM juga harus
mendapatkan sentuhan agar semua bisa bekerja
optimal. “Ke depan sistem manajemen kerja akan
dibuat seperti layaknya hotel,” tandasnya.
Dengan tanpa melupakan tugas utama
memberikan layanan kepada jamaah haji,
AHES siap menyongsong era persaingan dunia
perhotelan. Seiring pembenahan sarana dan
SDM, ke depan juga akan dibentuk tim marketing
khusus. Ini agar tingkat hunian asrama haji makin
meningkat. “Kita juga akan perbanyak lakukan
studi banding ke manapun. Ini demi mempercepat
terwujudnya layanan seelas hotel bintang tiga,”
pungkasnya. lPri, Lis
 Ponpes Darussalam Mekaragung Madiun

Menyiapkan Santri di Home Industri

Hingga Ujung Negeri
hingga akhirnya mendapatkan sanad
sampai nabi dan diwisuda. Dalam satu
harinya, mereka harus mengkhatamkan al-
Qur’an sebanyak satu kali. Selama itu, jika
absen satu hari saja, maka santri tersebut
harus mengulang lagi dari awal.
Ada juga 80-an santri kecil yang
menimba ilmu di sini. Anak-anak ini
seusia PAUD hingga TK yang berasal dari
berbagai daerah. Oleh karenanya, melihat
potensi yang ada di pondok yang awalnya
berupa anyaman bambu ini, pihak Televisi
Indosiar tertarik untuk melakukan audisi
AKSI (Akademi Syiar Indonesia) Junior
2015. Pada tahun lalu ada 1 anak yang
terjaring sedangkan tahun ini ada 2 anak
yang dinyatakan lolos ke Jakarta untuk
mengikuti acara tersebut yang tayang
menyambut bulan Ramadhan. “Pemilihan
tersebut didasarkan kemampuan anak
tersebut menampilkan materi yang bagus,
Pintu Gerbang Utama Ponpes Darussalam Mekaragung Madiun. hafal juz 30 dan juga masih TK,” ujar suami
Hj. Qolbiyah ini menjelaskan.

Santri harus siap pakai, jangan disiapake (dilayani, red). Ungkapan sederhana
namun mengena ini menjadi semboyan Pondok Pesantren Darussalam
Mekaragung Pucanganom Kebonsari Kabupaten Madiun. Oleh karenanya, selain
kegiatan utamanya mengaji, santri juga diperkenalkan dengan kegiatan ekonomi.
Tak ayal jika prestasi di bidang penguasaan materi keagamaan seiring sejalan
dengan penguasaan di bidang kewirausahaan.

D i pondok yang lebih dikenal dengan

Ponpes Mekaragung ini, kemam-
puan para santri akan terlihat sangat
mendominasi tatkala ada event-event yang
mengedepankan penguasaan materi keaga-
maan. Terbukti ponpes ini menjadi jujugan
Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Madiun saat menentukan anggota kafilah
yang akan diterjunkan ke ajang MTQ
tingkat Provinsi. Di MTQ tingkat Provinsi
yang bertempat di Bangkalan beberapa
waktu yang lalu, di antara 28 anggota kafilah
yang diberangkatkan, 24 diantaranya adalah
santri dari ponpes ini. “Alhamdulillah, 5
santri mendapatkan juara,” ujar KH. Abdul
Aziz bersyukur.
Menurut pengasuh pesantren ini,
kesiapan tersebut tidak terjadi secara instan.
Namun, sudah terjadi dengan sendirinya
karena sudah menjadi rutinitas keseharian
tanpa harus menunggu moment lomba.
Sehingga sewaktu-waktu ada perlombaan
semacam MTQ, santri siap diterjunkan.
Baik itu di cabang Musabaqah Tilawatil
Qur’an, Musabaqah Hifdzil Qur’an,
maupun Fahmil Qur’an. Hal ini juga ditun-
jang juga dengan adanya lomba secara
periodik di intern pondok pesantren yang
dimaksudkan untuk mengasah kemam-
puan santri dalam berbagai sisi. Baik itu
yang berhubungan dengan penguasaan
kitab-kitab seperti Imrithi atau Alfiyah,
pidato, baca kitab, qiro’ah atau juga tentang
tafsir al-Qur’an. “Lomba ini diadakan pada
saat libur semester, selama 10 hari,” kata pria
kelahiran Demak ini menuturkan.
Pada sisi hafalan al-Qur’an, di
pondok yang dibangun pada tahun 1982
ini ada sekitar 60-an santri yang serius KH. Abdul Aziz
menghafalkan al-Qur’an. Para santri yang Pengasuh PP Darussalam, Mekaragung, Pucanganom
sudah siap untuk diwisuda, setidaknya Kebonsari, Kabupaten Madiun.
harus menjalani karantina selama 41 hari

MPA 345 / Juni 2015 27

 Salah satu sudut pengolahan tahu. Stand pameran produk yang berasal dari Ponpes Darussalam Mekaragung.

Selain kemampuan penguasaan materi

keagamaan, pondok pesantren ini juga
tak lupa memperkenalkan santri pada
dunia kewirausahaan. Ada pilihan yang
ditawarkan yaitu home industri berupa
pengolahan tahu dan tempe, juga agrobisnis.
Santri bisa memilih sesuai dengan
kecenderungan yang mereka inginkan.
Biasanya, seusai tamat dan ingin kembali
ke rumah, santri ditawari untuk mengikuti
“pengabdian” selama beberapa minggu.
Ini dimaksudkan untuk menimba ilmu,
sehingga tahu bagaimana menjalankan
usaha tersebut.
Untuk pengolahan tahu dan tempe,
ada sebelas tempat yang bisa dipilih.
Kesebelas tempat tersebut merupakan hasil
pengembangan dari pengolahan tahu dan
tempe yang awalnya berada di lingkungan
pondok pesantren. Yang karena terkendala
pembuangan limbah, tempatnya berpindah
ke lahan milik santri alumni yang dekat
dengan sungai. Meskipun dari beberapa
tempat tersebut telah mandiri, namun
masih menjalin hubungan erat dengan
pihak pondok pesantren. “Tidak sedikit
yang kemudian pulang ke rumah, malah
ingin membuat tahu,” katanya meyakinkan.
Sebagai pendorongnya, pengasuh
pondok pesantren biasanya menawari
modal bagi santri yang mempunyai bakat
dan kecenderungan menekuni bidang
ini. Tawaran modal ini bisa berupa
pinjaman atau juga bagi hasil. Beberapa
alumni santri telah berhasil dan mandiri
dalam pengolahan tempe dan tahu ini.
Bahkan ada santri yang telah mempunyai
pendapatan tidak kurang dari 500 ribu
perhari, dengan karyawan 14 orang.
Karena dalam satu harinya, tidak kurang
dari 5 kwintal bahan baku tahu diolah. Jika
dalam 1 kilonya mendapatkan laba 1.000
rupiah, maka laba yang bisa disisihkan
mencapai 500 ribu rupiah.
Pada sisi agrobisnis, pondok pesantren
ini juga mempunyai lahan sebagai tempat
praktek santri. Berbagai jenis tanaman
seperti semangka, melon, lombok, dan
juga terong ditanam. Lahan-lahan tersebut
sebagian milik ponpes dan sebagian lagi
KH. Abdul Aziz memeriksa semangka persiapan untuk dipanen.
milik masyarakat sekitar yang disewa.
Kerjasama dengan masyarakat ini telah
dilakukan sejak tahun 2000. Ada sekitar 20
orang yang bekerjasama dengan pesantren,
yang kebanyakan adalah wali santri. Hal
ini dimaksudkan juga untuk mendidik
masyarakat sekitar yang kebanyakan petani
agar mau merambah tanaman yang hasilnya
cepat walaupun beresiko tinggi.
Santri yang terlibat langsung pada
pengelolaan ini sebanyak 25 santri ditambah
4 manajernya. Santri tersebut akan mengelola
mulai dari persiapan hingga proses penjualan.
Tak jarang juga ada pelibatan santri-santri
lainnya dalam proses penanaman atau juga
penjualan langsung. Pada penanaman,
biasanya melibatkan santri yang ikut ekstra
pramuka saat pelajaran PLH (Pendidikan
Lingkungan Hidup). Sementara pada
waktu penjualan, beberapa santri diajak ke
pasar. “Supaya mereka merasakan langsung
bagaimana berjualan buah. Saya juga ikut,”
ceritanya sambil tersenyum.
Sebagai bentuk kepercayaan terhadap
aktivitas agrobisnis yang dikelolanya,
pondok pesantren ini juga seringkali
menjadi wakil Kabupaten Madiun di ajang
nasional. Berbagai hasil produksinya seperti
semangka, melon, lombok, dan juga terong,
pernah diperlihatkan di pameran produksi.
Baik itu di Jakarta, Makassar maupun di
Jawa Barat. Ini juga tak lepas dari pengasuh
pondok pesantren yang pernah menimba
ilmu tentang pembenihan sekaligus
produksi di Karanganyar Jawa Tengah.
“Alhamdulillah, pada agrobisnis ini kita
seringkali mewakili Madiun di Jakarta,”
ungkapnya senang.
Sebagai bentuk pengembangan, di
beberapa tempat yang masih berafiliasi
dengan pondok ini juga dikembangkan
hal yang sama. Semisal di Pujon Malang,
tersedia lahan 3,5 hektar yang ditanami kol,
wortel dan apel juga duren di sekitar pondok.
Sementara di beberapa tempat di luar pulau
Jawa semisal di Palembang, Lampung, Jambi,
Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat
juga di Sintang (perbatasan Malaysia),
disiapkan lahan untuk menanam kelapa
sawit. Tak lupa di lahan-lahan tersebut
didirikan juga bangunan pondok pesantren
dan lembaga pendidikan. Para santri yang
siap mengabdi, dikirim untuk memberi
ilmu agama sekaligus merawat lahannya.
“Jaringan ini sesuai misi kanjeng Nabi. Misi
awalnya bukanlah ekonomi, tapi karena kita
berjuang untuk agama, ekonomi pasti ikut
juga,” tegasnya. lHisyam, Zainal Arifin

28 MPA 345 / Juni 2015


Bisnis Bibit Mangga Mahatir
Yang Menjanjikan
M angga (Magnifera indica), meru-
pakan salah satu komoditi
buah yang mempunyai pospek
cerah untuk dikembangkan di berbagai
daerah. Terlebih saat ini muncul varian-
varian baru yang memiliki keunggulan
tersendiri, salah satunya yang disebut denan
“Mangga Mahatir” (selanjutnya disingkat
MM). Selain buahnya berukuran jumbo,
tanaman ini cukup mudah dibudidayakan.
Pertumbuhanya cukup cepat, sehingga
dalam tempo sekitar 2 tahun saja pohon
mangga ini sudah dapat berbuah.
Pelaku Usaha; Adalah Pak Arifin,
pemilik usaha CV.Wahyu Tani Putra (CV.
WTP) yang beralamat di Jl.Raya Kutoarjo-
Bruno Km.07, Bedono Karangduwur No.39,
Kec.Kemiri, Kab.Purworejo, Jawa Tengah;
salah satu pengusaha yang terbilang sukses
mengembangkan budidaya bibit MM ini.
Dibantu Usman, keponakan sekaligus orang
kepercayaannya, memulai membangun
usahanya sejak 1998. Dengan modal awal
sebesar Rp.5 juta, yang dipergunakan untuk
(sewa lahan, pembelian bibit buah, pupuk
(kandang, kimia), peralatan dan lain-lain).
Ditambah pengeluaran pemeliharaan
sebesar Rp.20 juta untuk (pemupukan,
pestisida, biaya tenaga kerja, trasnportasi,
dll). “Di awal usahanya, Pak Arifin hanya
fokus pada pembibitan tanaman jeruk,
karena saat itu kondisi pasar jeruk sangat
bagus. Seiring waktu, barulah berkembang
ke beberapa tanaman yang lain, hingga
yang paling populer di tahun ini adalah bibit
tanaman Mangga Mahatir”, papar Usman.
Daerah asal dan ciri-cirinya; Menilik
sejarahnya, Usman bertutur bahwa MM
ini merupakan salah satu jenis mangga
introduksi dari daerah Kinibalu Malaysia.
Nama Mahatir diadopsi dari nama Perdana
Menteri Malaysia Mahatir Mohammad
yang berkuasa saat itu. Mangga ini
termasuk mangga genjah karena relatif
mudah dan cepat berbuah. Bentuk
buahnya seperti paruh burung pada
ujungnya. Daunnya berukuran panjang
dan lebarnya bisa mencapai panjang
lengan orang dewasa dengan bentuk daun
bergelombang dan berurat (urat daun
kelihatan menonjol). Jika mangga lain
mempunyai percabangan dan ranting
yang tumbuh keatas atau kesamping,
maka percabangan dan ranting MM
cenderung lemas dan tumbuh menjuntai
ke bawah. Oleh karena itu, pengaturan
arah pertumbuhan cabang dan rantingnya
harus dilakukan sedini mungkin dengan
mengikat cabang/ranting pada ajir bambu.
Jika tanaman tumbuh membesar, maka
pemberian penyanggah dari bambu atau
kayu akan membuat arah pertumbuhan
cabang dan ranting muda dapat lebih
teratur dan bisa tumbuh dengan baik.
Bobot buahnya bisa mencapai 2-3 kg/
buahnya, dengan warna kulit hijau
kekuningan, daging buahnya berwarna
kuning segar dengan sedikit warna oranye
di bagian dalam daging. Meski daging
buahnya sangat tebal, namun teksturnya
cukup lembut dan memiliki serat yang
sangat halus.
Pembibitan dan Perawatan; Menurut
Usman, umumnya pembibitan mangga
yang dilakukan oleh kebanyakan para
petani menggunakan sistem klonal (bibit
vegetatif) yang bukan berasal dari biji. Bibit
vegetatif tersebut bisa dipilih mulai dari
bibit okulasi (tempel mata), bibit sambung
sisip (tempel ranting muda), bibit sambung
pucuk (top grafting), maupun bibit sambung
susuan dari tanaman induk terpilih. Bibit
vegetatif ini, pasti memiliki sifat genetik
yang sama persis dengan sifat genetik
tanaman induknya. Dari bibit MM bisa
diambil beberapa entres dan entres tersebut
kemudian disambungkan ke batang bawah
mangga lokal umur 3 minggu, kemudian
bibit tersebut baru ditanam dalam polybag.
Selanjutnya diletakkan di lahan yang
cukup terkena sinar matahari. Setelah
umur 1 bulan dan kira-kira antara tunas
MM dengan batang mangga lokal mulai
menyatu, barulah cabang mangga lokal
dipotong. Agar proses pembibitan dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik.
Proses selanjutnya adalah perawatan, dan
biasanya Usman menyiram bibit 2 kali
dalam sehari. Pemberian pupuk cukup
1 kali dalam 2 minggu, dan selebihnya
pemberian obat pemberian obat-obatan
secara organik jika tanaman terindikasi
terserang hama. Biasanya digunakan pupuk
organik yang sudah dibeli dalam bentuk
kemasan. Dari awal pembibitan hingga bibit
siap jual biasanya membutuhkan waktu
sekitar 1,5-2 bulan. Dan secara keseluruhan
dari bibit awal hingga tanaman siap berbuah
membutuhkan waktu sekitar 1,5 – 2 tahun,
tergantung dari kualitas bibitnya.
Pemasaran dan harga jual bibit;
Diawal usahanya, pemasaran lebih banyak
Entrepreneurship
dilakukan ke tetangga dan kerabat Pak
Arifin sendiri. Lantas aktif mengikuti
pameran, memasang iklan di majalah /
koran, melakukan promosi lewat website/
facebook. Dengan cara-cara itu, usaha ini
dapat berkembang dengan baik dan mampu
mendongkrak penjualan usahanya dalam
skala yang lebih luas dan menyebar ke
seantero Indonesia. Untuk mengantisipasi
lonjakan permintaan, Pak Arifin dan Usman
memperluas jaringan usahanya dengan
sistem plasma, yaitu petani yang melakukan
pembibitan, modalnya dari CV.WTP,
kemudian para petani menjual kembali
hasil bibitnya kepada CV.WTP/Pak Arifin.
Selanjutnya,bibit MM yang dijual Pak Arifin
(CV.WTP) cukup bervariasi harganya, dari
ukuran bibit setinggi 20 cm dijual seharga
Rp.10 – Rp.15 ribu/batang, bibit setinggi 40
-50 cm dijual Rp.40 – Rp.50 ribu/batang,
dan bibit setinggi 1 m dijual Rp.70 ribu/
batang. Harga tersebut masih bisa berubah
tergantung diameter batang dan polybag.
Pak Arifin juga mengembangkan varian
mangga lain, seperti mangga arum manis,
mangga chokanan, mangga kelapa, mangga
manalagi, dan mangga kio jay (saingan
mangga mahatir). Ada pula bibit jeruk,
manggis, sirsak, belimbing, jambu, durian,
duku, klengkeng, pisang, dll. Satu jenis
tanaman buah biasanya dikembangkan
hingga 20-30 ribu batang.
Kendala; Kendala yang sering dijumpai
selama ini, terutama pada sektor pengiriman
barang. Lebih-lebih pada pengiriman keluar
Pulau Jawa, resiko bibit yang mati sekitar 10-
20 persen karena membutuhkan waktu yang
agak panjang. Untuk mengatasi hal itu, Pak
Arifin perlu membuat perjanjian yang jelas
dengan pembeli/pemesan. Keuntungan;
Dari usaha budidaya penjualan bibit
tanaman berbagai buah ini, Pak Arifin dan
Usman melalui CV.WTP mampu menjual
sekitar 4.000 – 5.000 bibit tanaman buah
sehingga omzet yang diperoleh sekitar
Rp.50 juta/ bulan. Sedangkan untuk pen-
jualan bibit Mangga Mahatir(MM), bisa
mendulang omzet sektar 25 persen dari total
keseluruhan bibit tanaman buah yang terjual
perbulannya. Bila Anda tidak mau budidaya
bibit sendiri, maka bisa langsung kulakan
kepada Pak Arifin, untuk dijual lagi. Anda
tertarik, silakan mencoba!
diolah dari tabloid peluang usaha
edisi 17 tahun IX juni 2014) lAhar
MPA 345 / Juni 2015 29
Informasi
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kediri
Satu-satunya MTs se-Indonesia
yang Melaksanakan UN CBT
U jian Nasional dengan model
Computer Based Tes (CBT) atau
tes berbasis komputer, sukses
digelar di MTsN 2 Kediri. Kesuksesan
ini sekaligus menjadikannya sebagai
satu-satunya madrasah tsanawiyah se-
Indonesia yang melaksanakan UN CBT.
Ada sebanyak 385 siswa mengikuti ujian
pada tanggal 4 hingga 7 Mei 2015 lalu.
Pelaksanaan ujian tersebut terbagi
dalam 4 ruang dalam tiga sesi. Sesi
pertama pada pukul 07.30-09.30 WIB,
kedua pukul 10.30-12.30 WIB, dan sesi
ketiga dimulai pukul 14.00-16.00 WIB.
Dengan besaran jumlah siswa tersebut,
setidaknya dibutuhkan 140 unit kom-
puter client dan 5 server.
Pada setiap ruangan dipersiapkan
proctor, teknisi dan pengawas yang me-
mantau terus perkembangan pelaksa-
naan UN CBT. Hingga pelaksanaan hari
terakhir, tak ada kendala yang berarti.
Walaupun pada hari pertama sesi kedua,
pasokan listrik dari PLN sempat drop,
namun hal tersebut tak mengganggu
jalannya ujian karena teratasi dengan
mesin genset yang sudah dipersiapkan.
Kesuksesan tersebut tak lepas dari
kesiapan stakeholder MTs terfavorit di
Kabupaten Kediri ini, yang berkomitmen
membawa citra madrasah lebih baik.
Padahal kepastian pelaksanaannya,
hanya berselang waktu satu bulan sebe-
lum pelaksanaan UN. Namun waktu
yang tergolong tak lama tersebut,
tak menyurutkan Drs. H. Nur Salim,
M.Pd.I. sebagai kepala MTsN 2 Kediri
untuk mempersiapkan segalanya demi
suksesnya UN CBT tersebut.
Pelaksanaan UN semodel ini, meng-
haruskan adanya infrastruktur yang
memadai. Terutama keberadaan kom-
puter yang ditunjang dengan jaringan
internet dan pasokan listrik. Disamping
30 MPA 345 / Juni 2015
juga kesiapan mental siswa dalam
menghadapi model ujian nasional,
yang beda dengan ujian biasanya yang
memakai lembaran kertas.
Meski demikian, hal itu mampu
dijawab dengan baik atas kerjasama dan
kerja keras yang melibatkan guru, waka,
komite dan juga siswa. “Kami sudah
biasa bekerja cepat secara tim,” ungkap
Nur Salim di sela-sela hari terakhir
pelaksanaan UN CBT.
Pada dasarnya, menurut kepala
madrasah yang menjadi Guru Teladan
Nasional Tahun 2010 ini, MTsN 2 Kediri
secara lembaga telah siap melaksanakan
UN CBT. Namun sempat tersendar karena
komputer PC yang dimiliki hanya 100
komputer. Padahal yang dibutuhkan
sebanyak 140 komputer. “Akhirnya
kami meminjam 40 komputer dari SMK
yang beraliansi dengan madrasah ini.
Sedangkan 5 servernya langsung kita
belikan,” paparnya.
Pembuatan jaringannya, dikerjakan
sejumlah siswa dari SMK al-Huda Kediri.
Ketepatan mereka tengah mengadakan
praktek perakitan jaringan komputer
di madrasah yang terkenal dengan
risetnya ini. “Jadi, pembuatan jaringan
bisa dilakukan oleh anak-anak,” ujarnya
merasa lega.
Kendala tentang matinya listrik
sewaktu-waktu, ulasnya, sudah ada salah
seorang wali siswa telah menyiapkan
genset dengan kekuatan 60.000 watt.
“Ini sangat penting sekali saat pasokan
listrik dari PLN sempat drop di hari
pertama dan teratasi dengan adanya
genset tersebut,” tuturnya penuh syukur.
Madtsanda – julukan MTsN 2 Kediri
– juga sudah jauh-jauh hari memper-
siapkan mentalitas siswanya. Mereka
sudah dibiasakan dengan sikap jujur saat
mengikuti bimbingan demi menghadapi
Drs. H. Nur Salim, M.Pd.I.
Kepala MTsN 2 Kediri.
UN tersebut. Para guru mata pelajaran
UN juga membuka diri jika sewaktu-
waktu rumahnya didatangi para siswa
untuk mendalami materi pelajaran yang
diinginkan. Para orangtua juga dilibatkan
dalam program parenting. Mereka diberi
motivasi dan arahan agar memberikan
bimbingan kepada anak-anak mereka
dalam menghadapi UN.
Sedangkan pada tataran teknis UN
CBT, para siswa juga telah mengikuti
10 kali try out. Baik try out secara
offline maupun secara online. Try out
tersebut diadakan dua minggu sebelum
pelaksanaan UN CBT. Sedangkan pada
hari Minggu, satu pekan sebelum ujian
diadakan refreshing day. “Biasanya
bermain sambil rujakan. Ini bertujuan
agar mengakrabkan para siswa dengan
guru dan wali kelas,” ujarnya sembari
tersenyum renyah.
Kesuksesan pelaksanaan UN CBT di
madrasah yang bermotto “berprestasi
tiada henti” ini mendapatkan respon
positif dari berbagai pihak. Diantaranya
dari Inspektorat Kota Kediri, Dikbud Jatim,
LPMP Jatim, Dewan Pendidikan Kota,
Dinas Pendidikan Kota, Kanwil Kemenag
Jatim, Kemenag Pusat, dan sebagainya.
“Kami siap sharing dengan siapapun yang
ingin mendapatkan informasi bagaimana
bisa melaksanakan ini semuanya,” ucap-
nya mantap. lHisyam, Alfi
 Liputan Khusus

Mewaspadai
Paket Umroh Murah
Kementerian Agama RI menyatakan, bahwa dalam empat bulan terakhir telah terjadi peningkatan
kasus penipuan jamaah umroh. Penipuan ini tidak hanya dilakukan oleh biro perjalanan
tak berizin, tapi juga dilakukan travel resmi. Salah satu modus yang kerap dilakukan adalah
dengan menawarkan paket umroh murah hingga iming-iming umroh gratis kepada calon jamaah.

L angkah tegaspun diambil Direktorat

Jenderal Penyelenggaraan Haji dan
Umroh (Ditjen PHU), dengan menja-
tuhkan sanksi kepada tujuh Penyelenggara
Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) nakal.
masyarakat khususnya calon jamaah umroh
sendiri. “Saya senantiasa menghimbau
kepada masyarakat agar berhati-hati ketika
ada tawaran paket umroh murah apalagi
yang gratis,” tutur Kepala Kantor Kemen-
Perusahaan yang terkena sanksi tersebut terian Agama Tuban ini mewanti-wanti.
adalah PT. Mulia Wisata Abadi, PT. Senabil “Kalau ada tawaran biaya umroh jauh dari
Madinah Barakah, PT. Al Aqsa Jisra harga normal atau gratis itu patut diwas-
Dakwah, PT. Mediterania Travel, PT. Muaz padai,” tandasnya.
Barakat Safar, PT. Pandi Kencana Murni Untuk meminimalisir timbulnya korban
dan PT. Mustaqbal Lima Wisata. yang lebih banyak lagi, mantan Kakan-
Selain itu, saat ini sudah ada enam kemenag Bojonegoro ini mengusulkan agar
Biro Perjalanan Wisata (BPW) yang telah urusan umroh itu ditangani Kemenag seperti
dilaporkan ke Bareskrim Polri, karena tidak laiknya haji. Dia menyadari, jika ide ini pasti
mempunyai izin penyelenggaraan umroh memantik reaksi keras. Tapi menurutnya,
dari Kemenag. Keenam BPW itu adalah dengan ditangani Kemenag dipastikan
PT. Baitussalam Papua Tour & Travel, kasus penipuan yang marak seperti saat
PT. Al Fatih, PT. Uslub, PT. Nur Medinah Drs. H. Abd. Wahib, MPdI. ini bisa dihindari. Sebab jika muncul
Intermedia, PT. E-Consultan dan PT. pelanggaran, Kemenang mudah menja-
Baburrahman. Kemenag, saat ini telah terdaftar 655 biro tuhkan sanksi. Hal itu berbeda jika yang
Meningkatnya kasus penipuan terhadap perjalanan haji dan umroh resmi dan telah menangani swasta. “Inilah momentum
jamaah umroh ini menjadi perhatian khusus mengantongi izin. Kemenag untuk mengoptimalkan peran
Kemenag lantaran sudah banyak memakan Yang tak kalah pentingnya, adalah sebagai Penyelengara Haji dan Umroh,”
korban. Ada beragam bentuk penipuan pengawasan serta kehati-hatian dari tandasnya. lpri
yang dilakukan oleh biro perjalanan nakal,
mulai dari pembatalan pemberangkatan
hingga penelantaran jamaah. Kasus yang
sering dialami jamaah adalah ditelantarkan
di kota transit atau juga tidak disediakan
tiket pulang setelah melaksanakan ibadah di
Arab Saudi. “Tapi alhamdulillah. di Tuban
kasus seperti itu belum dijumpai,” ujar Drs.
H. Abd. Wahib, MPdI.
Karena itulah, Kemenag meningkatkan
pengawasan terhadap keberadaan biro
perjalanan haji dan umroh. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara mengecek perizinan
suatu biro perjalanan sebelum mendaf-
tarkan diri di www.haji-kemenag.go.id.
Dari data yang dimiliki oleh Ditjen PHU

MPA 345 / Juni 2015 31

Liputan Khusus
Memaknai Ulang
Radikalisme
Radikalisme terlanjur dianggap sebagai ideologi kelompok penebar teror. Tak heran jika para penganut faham ini
seringkali dicap sebagai teroris. Padahal, jika merujuk pada makna kata radikal sendiri sangat jauh dari anggapan
tersebut. “Radikal tak berarti identik dengan kekerasan dan terror. Sebab radikal itu artinya mengakar. Maka kita perlu
memaknai ulang radikalisme yang terlanjur dipersepsi salah,” tutur Lukman Hakim Saifuddin meluruskan.
J ika radikal bermana mengakar, maka
radikal dalam beragama berarti
pemahaman agama yang mengakar
dan menyeluruh. Bagi Menteri Agama
RI ini, sikap radikal dalam beragama itu
menjadi sebuah keharusan, bukan justru
dihindari. Jadi umat beragama memang
dituntut untuk senantiasa radikal dalam
menjalankan keyakinannya. Sebab dengan
bersikap radikal, justru nilai-nilai yang
terkandung dalam agama seperti toleransi,
humanisme dan menebar kedamaian itu
lebih terasa. Tanpa pemahaman agama yang
mengakar, tentu saja nilai-nilai substantif
yang bersifat universal dari ajaran agama
tersebut tidak akan terwujud.
Jadi menurut Menag, yang harus
dihindari itu bukan radikalisme beragama
tapi brutalisme atapun ekstremisme. Sikap
ini tercermin pada hilangnya sikap toleransi,
menebar teror dan pemaksaan kehendak.
Inilah yang kemudian menimbulkan tafsir
tunggal dalam ajaran agama. Bahwa satu-
satunya otoritas kebenaran adalah mereka.
Inilah yang kemudian menimbulkan tafsir
tunggal ajaran agama. Sehingga tidak bisa
ditampik jika pada akhirnya mengakibatkan
pemahaman ajaran agama menjadi tereduksi.
Seperti pemaknaan jihad yang hanya
dipahami hanya sebatas perjuangan fisik
semata dalam medan tempur. Bahkan
muncul pula penafsiran jihad sebagai kese-
32 MPA 345 / Juni 2015
diaan untuk mengorbankan
jiwanya sendiri atau jiwa-jiwa
orang lain demi tegaknya
faham yang diyakininya.
“Padahal makna asli dari jihad
tak sesempit itu,” tegasnya.
Sebab jihad bisa
dipahami sebagai upaya
sungguh-sungguh dalam
menegakkan nilai-nilai
Islam di semua medan
perjuangan yang
terhampar. “Tentu saja ini
menjadi tantangan tersendiri
bagi para ulama’ kita untuk
bisa memberikan pema-
haman yang lebih utuh,
lebih substantif, dan
lebih esensial dari ajaran
Islam sendiri,” tandasnya.
Adanya reduksi ajaran agama Lukman Hakim Saifuddin
sendiri, menurut adik ipar KH. Shala- Menteri Agama RI.
huddin Wahid ini, disebabkan beberapa
faktor penyulutnya. Pertama, adalah
faktor keterbatasan ilmu. Kedua adalah Indonesia. Oleh karena itu, umat beragama
menggumpalnya perasaan yang diper- harus meredefinisi radikalisme secara
lakukan secara tidak adil. Dimana pada tepat. Ini agar program radikalisasi selama
situasai seperti ini tidak dibarengi dengan ini tidak disalahpahami sebagai upaya
kemapuan mereaksi ketidakadilan melalui melemahkan pemahaman agama. “Sebab
jalur resmi atau formal. bagaimanapun juga, keyakinan terhadap
Inilah yang menjadi salah satu ajaran agama harus dipegang secara kokoh
persoalan dalam kehidupan beragama di dan kuat,” tandasnya. lpri

Mewaspadai Organisasi
Terlarang GAFATAR
Carutmarutnya negeri ini baik bidang politik, ekonomi, sosial dan
budaya, nyatanya telah dimanfaatkan oleh faham-faham menyimpang.
Kini muncul pula GAFATAR (Gerakan Fajar Nusantara). Pada awalnya,
faham ini memang tak langsung menampakkan dirinya yang asli.
M ereka bahkan hadir dengan
beragam gerakan sosial, yang
sejatinya memang
dibutuhkan masyarakat banyak. Seperti
bhakti sosial, donor darah, olahraga,
sangat
khitanan massal, pembuatan jembatan, atau
kegiatan sosial lainnya. “Kegiatannya me-
mang sangat menarik, sehingga menggu-
gah minat masyarakat untuk bergabung
dengannya,” tukas A. Rahman Aziz.
Geakan sosial mereka terbukti mem-
buat masyarakat tertarik dan terkesima.
Namun begitu, masyarakat tak tahu selu-
bung tujuan mereka di balik kegiatan sosial
tersebut. “Gerakan-gerakan semacam ini,
awalnya selalu tak menampakkan tujuan
aslinya,” jelasnya.
Namun demikian, MUI mengendus apa
yang ada di balik gerakan mereka. GAFATAR
(Gerakan Fajar Nusantara) bahkan telah
divonis MUI sebagai aliran yang sesat. Sebab
GAFATAR ditengarai merupakan jelmaan
dari aliran Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan
Ahmad Musadeq. Pada tahun 2012 sempat
berganti nama menjadi komunitas  Millata
Abraham. Kini mereka berganti baju lagi
sebagai GAFATAR. “Meskipun mereka
bersikeras mengaku sebagai ormas yang
bergerak di bidang sosial dan bukan ormas
keagamaan,” uajrnya.
Dari publikasi melalui tabloid yang
namanya sama dengan organisasi tersebut,
urai Ketua Bidang Infokom MUI Jawa
Timur ini, mereka memang sama sekali
tak menyinggung tentang agama. Yang
terekspose hanyalah kegiatan-kegiatan
sosial yang mereka lakukan. Semisal kegia-
tan donor darah massal seluruh Nusan-
tara, 1.000 pengobatan gratis di Ciracas,
membangun jembatan di Seragen, aksi sebar
tiga ribu benih lele di Sentolo Kulonprogo,
khitanan massal untuk anak tak mampu di
Batam dan sebagainya.
Di situ juga dicantumkan tujuan orga-
nisasi, yakni membela Pancasila. Namun
sesungghnya, kegiatan-kegiatan yang
sangat menarik itu mereka jadikan sebagai
kamuflase belaka. Sebab kegiatan-kegiatan
tersebut hanyalah merupakan permulaan
saja. Setelah mengikuti tahapan-tahapan
berikutnya, baru bisa terkuak faham yang
sesungguhnya mereka sebarkan. “Pola-pola
yang dipakai GAFATAR meniru apa yang
dilakukan gerakan Freemansory. Ini adalah
gerakan internasional yang bertujuan
merusak aqidah agama, terutama aqidah
Islam,” paparnya.
Ketika masyarakat mulai tertarik
dengan kegiatan-kegiatan GAFATAR,
lanjutnya, mereka mulai disodori formulir
untuk menjadi anggota. Nah, pada
pertemuan di ruang-ruang khusus anggota
inilah, mulai dimasukkan faham mereka
yang sebenarnya. Mereka mulai membahas
hal-hal yang bersifat keagamaan. Semisal
tentang tema umat Islam yang kini dalam
keadaan terpecah-belah.
Agar umat beragama dapat menjadi
satu, mereka diajak untuk memeluk kembali
ajaran Nabi Ibrahim. Sebab ajaran Nabi
Ibrahim adalah agama yang murni. Dengan
begitu agama Yahudi, Nasrani dan Islam bisa
bersatu karena sama-sama bisa mengikuti
ajaran Nabi Ibrahim. “Jika keyakinan tersebut
mulai bisa diterima anggota, maka perlahan-
lahan shalatnya akan hilang. Sebab menurut
argumen mereka, shalat adalah ajaran Nabi
Muhammad dan bukan dari Nabi Ibrahim,”
ungkap Rahman Aziz mencontohkan.
Untuk menguatkan dalih tersebut,
sambungnya, mereka menggunakan
Pancasila sebagai alat pembenar. Sebab isi
Pancasila tidak membeda-bedakan agama.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sangat
sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim. Jadi,
menurut mereka semua agama itu sama.
Dari sinilah lantas muncul liberalisasi
agama, sekulerisme dan pluralisme. “Orang
Muslim yang mengatakan bahwa agama
Islam paling benar, mereka menganggap
itu sebuah kesombongan,” paparnya.
“Nah, faham semacam ini berakibat pada
hilangnya keyakinan bahwa hanya Islamlah
yang benar,” tandasnya.
Bagi anggota yang dapat menerima
ajaran tersebut, paparnya, mereka akan
Liputan Khusus
A Rahman Aziz
Ketua MUI Jatim Bidang Infokom.
dijadikan pengurus. Pada tahapan pengurus
inilah, mereka diharuskan membuat
pernyataan tertulis yang dibubuhi materai.
Isinya berupa permintaan ampunan kepada
pengurus pusat di Jakarta, atas beberapa hal
yang menghambatnya dalam melaksanakan
keyakinannya tersebut. “Semisal belum bisa
melaksanakan tugas karena masih bersama
isterinya yang belum seakidah. Padahal
isterinya beragama Islam,” ungkapnya getir.
Atas berbagai sepak terjang semacam
itulah – seperti yang diadakan di Poso,
sehingga membuat MUI setempat pada
Januari 2014 telah menyatakan bahwa
organisasi tersebut merupakan organisasi
terlarang. Menyusul di awal Januari 2015
lalu, MUI Aceh juga menyatakan hal yang
sama. Sebentar lagi di Jakarta dan Surabaya.
MUI pusat juga telah meminta laporan
dari daerah-daerah. Dan sejak April 2015
sudah ada edaran dari Menteri Dalam
Negeri melalui Bangkespol agar kita semua
mewaspadai GAFATAR.
Sebelum Ramadhan ini, MUI Jawa
Timur rencana mengumpulkan anggota
GUIB (Gerakan Umat Islam Bersatu) yang
beranggotakan 63 ormas Islam. Mereka akan
dihimbau untuk memberikan informasi
kepada masyarakat luas atas bahayanya
GAFATAR. “Kami juga akan menyerukan
agar umat Islam menggiatkan kembali
gerakan sosial. Jangan sampai ditutup orang
lain yang bertujuan untuk menghancurkan
Islam,” pungkasnya. lHisyam
MPA 345 / Juni 2015 33
In Memoriam

KH. Mu’ammal Hamidy

Menulis di Keheningan
yang Bening
Ada yang bilang, orang yang enak bicara tak pintar menulis. Dan Kiai rata-rata enak bicara.
Tapi KH. Mu’ammal Hamidy juga pintar menulis. Dirinya bahkan kebilang sebagai penulis yang sangat produktif.
Puluhan karya telah lahir dari jemari lentiknya. Baik yang berupa terjemahan maupun tulisan sendiri.

34 MPA 345 / Juni 2015

D ari karya-karya terjemahan, sebut saja
misalnya Nailul Authar karya Imam
asy-Syaukani – yang dikerjakan
bersama Ustadz Imron Abdul Manan dan
Ustadz Umar Fanani. “Tapi ustadz Mu’ammal
yang dominan,” tukas Ustadz Umar yang
mantan Dewan Redaksi majalah MIMBAR
Pembangunan Agama ini. “Saya bisa
menerjemah justru karena bimbingan beliau.
Waktu itu.. hampir setiap malam saya diajak
berdiskusi,” ujarnya mengenang.
Ustadz Mu’ammal – demikian dirinya
biasa disapa – memang kerap melakukan
penerjemahan bersama koleganya. Tafsir
Ayat-Ayat Ahkam karya as-Shabuni, diter-
jemah bersama ustadz Imron. Sedangkan
Syi’ah Berbohong Atas Nama Ahlul Bait,
diterjemah bersama Ust. Bey Arifin.
Berikut ini hasil terjemahnya sendiri:
Halal dan Haram dalan Islam (DR Yusuf al-
Qardhawi), Syarah Riyadhus Shalihin. Dosa-
dosa Besar (adz-Dzahabi), Al-Ubudivah
(Ibnu Taimiyah), Bukan Dari Ajaran Islam
(Muh. al-Ghazali) dan Pembelaan Terhadap
Ulama’ (Ibnu Taimiyah). Juga Kumpulan
Doa (Ibnu Taimiyah), Ash-Shiyam (Wiza-
rah Auqaf Kwait), Islam dan Negara (Dr.
Mushthafa as-Siba’i), Islam di Antara Kele-
mahan Ulama dan Kebodohan Umat (Ibnu
Taimiyah), serta yang lainnya.
Sedangkan buku-buku hasil tulisannya
sendiri; Tanda-Tanda Husnul Khatimah,
Kumpulan Doa dan Dzikir, Tuntunan
Singkat Cara Merawat Jenazah dan Tahlilan
Menurut Sunnah untuk Orang Hidup,
Tuntunan Shalat Praktis, Lima Pilar Menuju
Rumah Tangga Sakinah dan Enam Hari
Puasa Syawal. Termasuk pula Polemik
Antar Ulama’ Fiqih, Islam dalam Kehidupan
Keseharian, serta kompilasi tulisan di rubrik
Tanya Jawab Agama di sejumlah majalah.
Disamping menulis, Da’i Atase Agama
Kedubes Arab Saudi ini juga sering mengisi
seminar, pengajian rutin dan ceramah
agama di berbagai tempat. Sebab Menulis
dan ceramah, baginya, adalah dua aktivitas
yang saling bertautan. Sebagian besar materi
pengajian rutinnya, dengan rajin ditulis pula.
Setelah dianggap cukup, lalu diterbitkan
menjadi buku. Semisal Tafsir Al-Hikmah, yang
merupakan kumpulan materi pengajian tafsir
yang diasuh di masjid Al-Hikmah Surabaya.
Mu’ammal Hamidy terlahir di Desa
Sedayulawas, Kecamatan Brondong, La-
mongan. Mentalitas dan sikap keagamaan
pria kelahiran 1 September 1940 ini terbentuk
dari lingkungan keluarganya yang santri.
Waktu kecilnya lebih banyak dihabiskan
untuk mengaji di Langgar bersama bocah-
bocah desa lainnya. “Saban hari saya tidur
di Langgar. Hanya ketika bulan puasa saya
pulang untuk sahur dan lantas kembali lagi
ke Langgar,” kisahnya suatu ketika kepada
wartawan MPA Dedy Kurniawan. “Kami
ngaji dan belajar ilmu umum di Langgar.
Kalau tidak mengaji di Langgar, saya pasti
dipukul orangtua,” kenangnya.
Putra pasangan H. Munawwar dan
Maryah ini semula bersekolah di SR
(Sekolah Rakyat). Ketika terjadi Agresi
Militer Belanda kedua di akhir tahun 1948,
sekolahnya terhenti. Lalu pindah ke MI yang
baru saja berdiri. Di sinilah dirinya mulai
mengenal ilmu nahwu dan shorof, balaghah,
fiqh dan muntakhobat (kata mutiara).
Seusia itu dirinya juga sudah hafal Hadits
Arbain Nawawi.
Pada tahun 1955, anak ke delapan
dari sepuluh bersaudara ini meneruskan
studinya ke MTs Tebuireng – sambil nyantri
di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
Dia juga belajar kitab Tafsir Jalalain
kepada Kiai Adlan Cukir, serta mendalami
kitab Kifayatul Akhyar, Fathul Mu’in dan
Fathul Wahab kepada Kiai Bisri Sansuri
Denanyar. Sedangkan untuk menghafal dan
menguasai ilmu alat Alfiyah, dia berguru
kepada Kiai Tahmid Brebes.
Sepulang mondok dari Tebuireng di
tahun 1958, lantas melanjutkan ke Pesantren
PERSIS Bangil. Di sinilah tradisi menulisnya
mulai terasah. Sebab pendiri dan tokoh
utama pesantren ini adalah penulis
buku-buku agama yang produktif. Lebih-
lebih ketika Mu’ammal terlibat langsung
pengelolaan majalah Al-Muslimun.
Selepas dari pesantren PERSIS di tahun
1968, M. Natsir mengirim delapan pelajar
Indonesia ke Saudi. Berbekal beasiswa
itulah, Mu’ammal belajar di Al-Jami’ah
Al-Islamiyah Al-Madinah Al-Munawarah
(Islamic University Madinah al-Munawarah)
dan lulus tahun 1972. Lantas dia mengab-
dikan kembali untuk mengajar di PERSIS.
Saat-saat inilah suami Hj. Zainab binti
Abdul Hamid yang dikaruniai 4 anak dan
10 cucu ini benar-benar kesengsem menulis.
Saban hari ajeg menulis; di manapun,
kapanpun, dalam kondisi bagaimanapun.
Kebiasaaan menulisnya ketika malam telah
larut dalam keheningan yang bening. Lantas
mantan anggota DPR RI inipun menulis
dan terus saja menulis – dan berakhir saat
dirinya melaksanakan shalat malam.
Pada tahun 1984an, dosen STITM
Bangil dan STIT Maskumambang Gresik
ini didapuk menjadi Mudir Ma’had Aly.
Sebab saat itu Masjid Manarul Islam Bangil
mendirikan Pesantren Tinggi, yang semula
bernama Al-Ma’hadul Aly Litakhrijil
Fuqahai Al-Alda’i. Namun belakangan
dikenal dengan sebutan Al-Ma’had Aly Lil
Fiqh Wa Al-Dakwah. “Saya terima amanah
itu sebagai balas jasa kepada Pak Natsir,”
ungkapnya penuh takzim.
Di sini Ustadz Mu’ammal mengajar
kitab  Al-Fiqhul Muqarin  (Fiqh Perban-
dingan). Disamping itu juga mengajarkan
kitab Maa laa yajuuzu fiihi al-Ikhtilaf Baina
al-Muslimin  (sesuatu yang tidak boleh
dipertentangkan), yang dikarang oleh Abdul
Jalil Isa, seorang pengajar dari Al-Azhar
Kairo. Kitab-kitab semacam ini menjadi
penting, karena bisa mengurangi ketegangan
antar golongan Islam. “Saya menyarankan
agar umat Islam lebih banyak belajar dan
mendalami Muqarranah Fiqhiyah (Perban-
dingan Madzhab),” tuturnya.
Imam Besar Masjid Agung Al-Akbar
ini mengaku bersyukur bisa tumbuh dan
belajar di lintas kelompok agama yang
berbeda. Belajar Kemuhammadiyahan
di saat kecil, NU di usia remaja, serta
PERSIS saat menginjak dewasa dan Salafi
ketika belajar di Madinah. “Saya melihat
perpecahan di antara umat Islam hanya
karena masalah  furu’iyah  yang difanatiki,”
simpul Wakil Ketua PWM Jatim ini
prihatin. “Kita perlu mempelajari  sabab
ikhtilaf agar tidak terlalu fanatik,” tandasnya.
Kekayaan ilmu dan wawasan itulah,
yang membuat jawaban-jawaban yang
diberikannya teramat memikat hati. Baik
diberikan saat tanya jawab secara langsung,
ataupun melalui rubrik Tanya Jawab di
berbagai media cetak. Sebab dirinya juga
mengasuh beberapa majalah dan Koran.
Setiap jawaban yang diberikannya, tak
terkesan asal menjawab. Disamping
mengungkapkan dasar-dasar jawaban, juga
memberikan “catatan lebih”.
Lantaran keterbatasan halaman media,
Konsultan Keluarga Sakinah Masjid AI-
Falah ini kerap mereferensikan buku-buku
yang perlu dibaca oleh penanya. Tak hanya
judul buku, bahkan halaman yang keberapa
juga ditunjukkan. Itulah yang membuat
dirinya menjadi tempat favorit bertanya
mengenai masalah-masalah keagamaan.
Tak sedikit majelis pengajian dan
majalah yang sangat mempercayakan rubrik
tanya jawab agama kepadanya. Tak salah
pula jika pada saat dilakukan Kompilasi
Hukum Islam (KHI), beliau terpilih menjadi
anggota Tim Penyusun KHI – termasuk
anggota Tim Penyempurnaan Manasik Haji
Kementerian Agama.
Namun kini, Ulama’ berpenampilan
sahaja itu telah berpulang kerahmatullah.
Pejuang agama yang sederhana dan penuh
semangat ini, tepatnya wafat pada tanggal
14 April 2015 lalu. Tentu umat Islam terasa
sangat kehilangan atas kepergiannya.
Ceramah dan tulisan-tulisan yang santun,
memikat, moderat, luwes dan teramat bijak,
akan menjadi kerinduan tersendiri di jiwa
umat. Apalagi Ustadz Mu’ammal termasuk
sedikit dari ulama’ yang rajin menulis. lIl
MPA 345 / Juni 2015 35
Edukasi

Benang Merah Dunia Pendidikan

dan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika

Peringatan Konferensi Asia Afrika yang sangat berpengaruh terhadap

perdamaian dunia telah berlangsung pada tanggal 19-24 April 2015
di Bandung dan Jakarta dengan dihadiri sejumlah 106 wakil negara
dan 19 organisasi internasional. Perhelatan besar yang hanya akan
menyisakan gaungnya, jika generasi penerus bangsa tidak dapat
menarik benang merah dari momen bersejarah tersebut.

Pada dasarnya, pendidikan nasional Peran Pendidik

berfungsi mengembangkan kemampuan
Oleh : dan membentuk watak serta peradaban
Ratna Wulandari, S.S, M.Pd *) bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik
dalam Pendidikan Karakter
Menurut dokumen Desain Induk
Pendidikan Karakter terbitan Kementerian
Pendidikan Nasional, pendidikan karakter
didefinisikan sebagai pendidikan nilai,
pendidikan budi pekerti, pendidikan

S
eperti kita ketahui, pembentukan
Konferensi Asia Afrika memberikan
dampak positif terhadap negara-
negara tertindas di wilayah Asia Afrika
untuk menentang kolonialisme, untuk
mewujudkan aspirasi rakyat dalam bentuk
kemerdekaan. Menuntut untuk diisi dengan
materiil, ethis dan moril. Sebab kemerdekaan
tanpa etika dan moral adalah semata imitasi,
tiruan hampa dari apa yang kita cita-citakan
(Soekarno, 1955).
Kenyataannya, pada era globalisasi
ini kolonialisme muncul dalam bentuk
modern, yaitu penguasaan ekonomi,
penguasaan material dan penguasaan
intelektual. Berbagai macam penguasaan
tersebut dilakukan tidak hanya oleh
sekelompok orang asing, akan tetapi juga
oleh bangsa kita sendiri dalam bentuknya
masing-masing. Penguasaan intelektual atau
kolonialisme intelektual jelas memberikan
efek negatif terhadap dunia pendidikan.
Sebagai contoh, kita dapat melihat
adanya penggunaan bahan ajar tereko-
mendasi di suatu lembaga pendidikan
dengan tujuan memberikan keuntungan
bagi pihak-pihak tertentu. Walaupun
nantinya hanya digunakan sebagai bahan
ajar sampingan saja. Sehingga bagi
pendidik yang tidak dilandasi penguasaan
materi pembelajaran yang memadai, akan
mengacaukan pengejawantahannya pada
peserta didik. Tanpa mereka sadari bahwa
dunia pendidikan memiliki peran yang
sangat besar terhadap kemajuan bangsa.
agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab
(Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003).
Berdasarkan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional, maka pendidikan
nasional mulai dari tingkat dasar
sampai dengan perguruan tinggi harus
diselenggarakan secara sistematis untuk
mencapai tujuan tersebut. Selain itu,
tidak dapat terlepas dari pembentukan
karakter peserta didik sehingga
nantinya akan mampu bersaing,
beretika, bermoral, sopan santun, dan
berakhlak pada saat berinteraksi dengan
masyarakat.
Lembaga pendidikan sebagai tempat
pembentukan karakter peserta didik
dituntut untuk meningkatan intensitas dan
kualitas pelaksanaannya. Tuntutan tersebut
didasarkan pada fenomena sosial yang
berkembang saat ini, yakni meningkatnya
kenakalan remaja di masyarakat mulai
dari tawuran, pengeroyokan, pencurian,
perampokan dan tindakan asusila sebagai
dampak dari kolonialisme intelektual
dalam kemajuan teknologi yang tidak
dilandasi dengan pendidikan karakter
yang memadai. Oleh karena itu lembaga
pendidikan sebagai wadah resmi pem-
binaan generasi muda diharapkan dapat
meningkatkan peranannya dalam pem-
bentukan kepribadian peserta didik di
samping keluarga dan masyarakat.
moral, pendidikan watak, yang bertujuan
mengembangkan kemampuan peserta
didik untuk mengambil keputusan
yang baik, memelihara apa yang baik,
dan mewujudkan kebaikan itu dalam
kehidupan sehari-hari dengan sepenuh
hati. Dalam pendidikan karakter di sekolah,
semua komponen (stakeholders) harus
dilibatkan, termasuk komponen-komponen
pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum,
proses pembelajaran dan penilaian, kualitas
hubungan, penanganan atau pengelolaan
mata pelajaran, pengelolaan sekolah,
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ekstra
kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana,
pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga
dan lingkungan sekolah.
Terlepas dari berbagai kekurangan
dalam praktik penyelenggaraan pendidikan,
apabila ditinjau dari standar nasional
pendidikan, tujuan pendidikan dapat
dicapai dengan baik. Pembinaan karakter
juga termasuk dalam materi yang harus
diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan
oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-
hari. Permasalahannya, pendidikan karakter
di sekolah baru menyentuh pada tingkatan
pengenalan norma atau nilai-nilai dan
belum sepenuhnya berada pada tingkatan
internalisasi serta tindakan nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
Seperti kita ketahui, pengimple-
mentasian pendidikan karakter bukan
hanya sebatas norma dan aturan yang
tertera di atas kertas, diperlukan juga

36 MPA 345 / Juni 2015


suatu tindakan dalam bentuk keteladanan
dalam pengimplementasiannya. Pendidik
tidak hanya sebatas menyampaikan materi
pada buku-buku, tapi juga dituntut untuk
bertanggung jawab terhadap materi yang
disampaikan. Oleh karena itu, diperlukan
tindakan khusus terhadap bahan ajar
yang akan diberikan kepada peserta
didik. Sesungguhnya setiap pendidik yang
mengajar haruslah sesuai dengan tujuan
utuh pendidikan. Tujuan utuh pendidikan
jauh lebih luas dari misi pengajaran
yang dikemas dalam Kompetensi Dasar
(KD). Rumusan tujuan yang berdasarkan
pandangan behaviorisme dan menghafal
saja sudah tidak dapat dipertahankan
lagi. Para pendidik harus dapat membuka
diri dalam mengembangkan pendekatan
rumusan tujuan, sebab tidak semua
kualitas manusia dapat dinyatakan terukur
berdasarkan hafalan tertentu. Oleh karena
itu, menurut (Hasan, 2000) pemaksaan suatu
pengembangan tujuan didalam kompetensi
dasar tidak dapat dipertahankan lagi bila
hanya mengacu pada hafalan semata.
Selanjutnya, Thomas Lickona menga-
takan bahwa seorang anak hanyalah
wadah di mana seorang dewasa yang
bertanggung jawab dapat diciptakan.
Karenanya, mempersiapkan anak adalah
sebuah strategi investasi manusia yang
sangat tepat. Sudah terbukti bahwa periode
yang paling efektif untuk membentuk
karakter anak adalah sebelum usia 10 tahun.
Diharapkan pembentukan karakter pada
periode ini akan memiliki dampak yang
akan bertahan lama terhadap pembentukan
moral anak. Sebagai contoh, jika seorang
anak dibiasakan melaksanakan sholat lima
waktu sedari kecil, maka anak tersebut
akan menjadikan sholat lima waktu sebagai
sebuah kebiasaan. Sangatlah wajar jika kita
mengharapkan keluarga sebagai pelaku
utama dalam mendidik dasar–dasar moral
pada anak dalam bentuk keteladanan.
Akan tetapi banyak anak, terutama anak-
anak yang tinggal di daerah miskin, tidak
memperoleh pendidikan moral dari orang
tua mereka. Kondisi sosial-ekonomi yang
rendah berkaitan dengan berbagai perma-
salahan, seperti kemiskinan, penganggu-
ran, tingkat pendidikan rendah, kehidupan
bersosial yang rendah, biasanya berkaitan
juga dengan tingkat stres yang tinggi dan
lebih jauh lagi berpengaruh terhadap pola
asuhnya. Disinilah peran aktif dari dunia
pendidikan diperlukan.
Pendidikan Karakter dalam
Keterpaduan Pembelajaran
Pendidikan karakter bangsa dalam
keterpaduan pembelajaran dengan semua
mata pelajaran sasaran integrasinya adalah
materi pelajaran, prosedur penyampaian,
serta pemaknaan pengalaman belajar
para peserta didik. Menurut Joni dalam
Seorang anak hanyalah
wadah di mana
seorang dewasa yang
bertanggung jawab dapat
diciptakan. Karenanya,
mempersiapkan anak
adalah sebuah strategi
investasi manusia yang
sangat tepat.
>> Thomas Lickona
Santoso (2013) penyampaian pembelajaran
secara eksklusif dengan pendekatan
ekspositorik hendaknya dikembangkan
kepada pendekatan yang lebih beragam
seperti diskoveri dan inkuiri. Kegiatan
pembelajaran yang ditandai oleh pelibatan
aktif para peserta didik baik secara
intelektual (bermakna) maupun secara
emosional (dihayati kemanfaatannya) akan
lebih responsif terhadap upaya mewujudkan
tujuan utuh pendidikan. Dengan adanya
variasi dalam pembelajaran, maka pelaksa-
naan skenario pembelajaran yang di
dalamnya terkait pendidikan karakter
bangsa akan lebih bermakna.
Penempatan pendidikan karakter
bangsa diintegrasikan dengan semua mata
pelajaran tidak berarti tanpa konsekuensi.
Oleh karena itu, diperlukan adanya
komitmen untuk disepakati dan disikapi
secara seksama sebagai konsekuensi logis.
Komitmen tersebut antara lain adalah
hasil belajar atau pengalaman dari sebuah
pembelajaran dalam pendidikan karakter
dapat berdampak langsung dan tidak
langsung. Selain itu, dalam penilaian hasil
belajar, pendidik diharapkan untuk selalu
mengukur kemampuan peserta didik dalam
semua ranah. Dengan penilaian seperti itu
maka akan tergambar sosok utuh peserta
didik sebenarnya. Misalkan seorang peserta
Edukasi
didik yang menempuh ujian matematika
secara tertulis, maka penilaian sebenarnya
bukan hanya meliputi kemampuan menger-
jakan soal-soal matematika. Akan tetapi juga
dinilai kemampuan pendidikan karakternya,
yaitu kejujuran dengan tidak menyontek
atau bertanya kepada teman.
Kesimpulan
Untuk mengatasi permasalahan dalam
pendidikan karakter yang bertujuan sebagai
pelindung terhadap berbagai bentuk kolo-
nialisme intelektual saat ini, dibutuhkan
peran pemerintah serta lembaga pendi-
dikan. Keduanya diharapkan dapat
bekerjasama dalam usaha mensinergikan
ketiga dimensi pengembangan kecerdasan
ganda yaitu IQ (intelektual), EQ
(emosional), dan SQ (spiritual) sebagai
dasar dari pengembangan pendidikan
karakter. Pemerintah sebagai pembuat
kebijakan kurikulum, kepala sekolah
sebagai pengambil kebijakan-kebijakan
yang tepat dan proporsional agar tercipta
suasana sekolah yang kondusif dan religius.
Sedangkan bagi pendidik, diharapkan
untuk lebih meningkatkan loyalitas serta
perannya sebagai tauladan bagi para peserta
didik. Pendidik juga diharapkan lebih
meningkatkan wawasan dan pengetahuan
keilmuan yang bersifat religius supaya
bisa menjadi pendidik yang ideal dalam
penerapan pendidikan berbasis kecerdasan
ganda. Selebihnya, kreatifitas dan keaktifan
dalam menerapkan sistem pembelajaran
yang berbasis kecerdasan ganda juga
diharapkan dari seorang pendidik. Mampu
membuat inovasi-inovasi dalam proses
pembelajaran karena pendidik dituntut
untuk menjadi pembimbing bukan hanya
sekedar instruktur dalam mengarahkan
peserta didik untuk melakukan hal-hal yang
positif sehingga lembaga pendidikan akan
lebih bermakna keberadaannya.
*) Guru Bahasa Inggris DPK
pada MA Bustanul Muta’allimin, Kota Blitar.
MPA 345 / Juni 2015 37
Edukasi

Pendidikan Agama
di Era Prostitusi Kontemporer
AA dan Dedeuh alias Tata hanyalah sebagian kecil dari perempuan-perempuan
muda yang masuk dalam jaringan prostitusi online. Saya yakin seratus persen mereka
pasti pernah mengikuti pelajaran pendidikan agama sewaktu sekolah. Sayangnya
mata pelajaran wajib di semua jenjang pendidikan itu seolah tidak membekas ketika
mereka berhadapan dengan dunia nyata. Mereka secara sadar mendaftarkan diri
kepada sang mucikari agar dipromosikan kepada para lelaki hidung belang.

pelaku prostitusi dapat disadarkan agar
mencari sumber rizki yang halal. Dengan
Oleh : pendampingan yang penuh kesabaran
Bagus Mustakim *) sedikit demi sedikit prostitusi konvensional
ini dapat dikurangi.
Akan tetapi bagi pelaku prostitusi online
reka? Namun adilkah jika mereka terus
disalahkan dan disudutkan? Kenyataannya
cara pandang ini dibentuk oleh paham
materialisme yang terus dikampanyekan
secara massif oleh berbagai media, yakni
melalui tayangan iklan, film, sinetron,

M
kontemporer, jargon-jargon agama ini reality show dan lain-lain.
elihat usia mereka yang dapat kemungkinan tidak akan berfungsi. Mereka Perempuan-perempuan muda di negeri
dibilang masih sangat muda, melakukannya bukan karena tuntutan ini seolah memang sengaja dicekoki dengan
pilihan pada dunia prostitusi kebutuhan hidup, melainkan karena gaya cara pandang yang materialistis. Tujuannya
sepertinya tidak didasarkan pada desakan hidup. Harga diri bukan lagi kehormatan adalah mereka menjadi pelanggan setia
kebutuhan hidup. Kisaran usia tersebut melainkan sepatu, tas, dan peralatan kos- bahkan maniak terhadap berbagai produk
tentunya belum memiliki tanggungan metik yang bermerek. Kebahagiaan bukan barang ataupun jasa yang menjadi simbol
keluarga. Apalagi perempuan-perempuan lagi barakah melainkan kehidupan yang kehormatan dan kebahagiaan yang mate-
muda yang masuk jaringan prostitusi online glamour dan penuh kemewahan. rialistik. Demi simbol itu mereka akan
biasanya memiliki profesi dan penghasilan Apa yang bisa dilakukan oleh agama melakukan segala cara untuk mendapat-
tetap, seperti model, SPG, maupun swasta. terhadap cara pandang seperti ini? Apakah kankannya. Salah satunya adalah dengan
Gaji dari pekerjaan mereka mestinya sudah fatwa haram akan mampu menghentikan menerjunkan diri ke dalam dunia prostitusi.
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup gairah perempuan-perempuan muda itu Di sisi lain, agama tidak mampu
sehari-hari. Karena itu keterlibatan mereka untuk mendapatkan kehormatan dan menjadi pendamping yang baik bagi para
dalam jaringan prostitusi kemungkinan kebahagiaan dalam sudut pandang me- perempuan muda itu. Agama sendiri,
besar disebabkan karena dorongan untuk
mengikuti gaya hidup yang cenderung
materialistis.
Sewaktu dunia prostitusi masih dido-
minasi oleh tuntutan perut, agama dapat
mengajarkan tentang harga diri. Agama
mengajarkan bahwa harga diri adalah
kehormatan yang tidak bisa dibeli dengan
sesuap nasi. Agama juga dapat menga-
jarkan tentang kehalalan dan keberkahan
rizki. Agama mengajarkan bahwa rizki
yang melimpah tapi tidak barakah hanya
akan memberikan dakpak negatif pada
kehidupan yang dijalani. Uang memang
sumber kekayaan, tetapi barakah adalah
sumber kebahagiaan. Rizki yang barakah
hanya bisa diraih dengan usaha yang halal.
Di samping itu prostitusi model ini juga
dapat diminimalisir dengan memberikan
peluang kerja bagi para pelakunya. Melalui
jargon-jargon keagamaan di atas, para

38 MPA 345 / Juni 2015


di samping menampilkan sifat lamanya
yang elitis, belakangan ini juga semakin
tampil dengan wajah yang materialistik.
Agama tidak lagi memberi motivasi kepada
pemeluknya dalam menjaga harga diri dan
meraih keberkahan hidup. Akan tetapi
keberagamaan sekarang ini diukur dari
merek jilbab dan baju yang dikenakan,
merek mukena yang dipakai ketika
shalat, ataupun mobil yang dibawa ketika
berangkat ke majelis-majelis pengajian.
Karena itulah wajar jika pendidikan
agama yang diberikan di sekolah formal
selama dua belas tahun tidak mampu
membendung gairah perempuan-
perempuan muda kosmopolitan untuk
meraih kehormatan dan kebahagiaan
yang mereka impikan. Di samping
karena faktor kuatnya infiltrasi kekuatan
kapitalisme global dalam menggiring
cara berpikir mereka dan juga karena
kehidupan keagamaan yang cenderung
materialistik, kegagalan ini juga
dikarenakan penampilan pendidikan
agama itu sendiri yang kurang prima.
Pendidikan agama diajarkan secara
simbolik dan doktriner. Pendidikan agama
hanya mengajarkan simbol-simbol serta
tradisi agama. Pelestarian simbol dan tradisi
keagamaan menjadi tujuan utama dalam
pendidikan agama. Simbol dan tradisi
ini diajarkan berdasarkan doktrin agama
yang bersifat mutlak. Padahal bagi paham
materialisme, simbol-simbol keagamaan itu
telah kehilangan makna.
Seorang pelajar muslim misalnya,
pendidikan agama dikatakan berhasil
jika dia sudah hafal rukun iman dan
Islam, bisa membaca al-Qur’an, serta
dapat mengerjakan salat. Sayangnya
kompetensi ini tidak memiliki rele-
vansi dengan gaya hidup masa kini.
Kompetensi-kompetensi itu tidak bisa
mengimbangi alam pikir peserta didik
yang materialistik.
Padahal agama seharusnya diajarkan
sebagai motivasi dalam menjalani kehi-
dupan. Agama juga seharusnya diajarkan
sebagai sumber inspirasi. Tugas guru
agama adalah menjadikan agama
sebagai tempat curhat siswa sekolah.
Sehingga agama menjadi tempat yang
Edukasi
nyaman untuk mendialogkan semua
persoalan kehidupan. Akan tetapi
dengan penampilan pendidikan agama
yang simbolik dan doktriner, agama lebih
banyak menghakimi bukan memberi rasa
simpati dan empati terhadap kehidupan
pemeluknya. Guru agama seringkali
tampil sebagai hakim dari pada konselor
yang motivatif dan ispiratif.
Setelah menyaksikan realitas prosti-
tusi masa kini, semua jajaran pendidik
pendidikan agama tentu pun harus
melakukan koreksi diri. Kita tidak
bisa semata-mata menyesali sekaligus
menghakimi kenyataan ini. Apalagi
sangat mungkin masih banyak AA dan
Tata lain di negeri ini. Sudah menjadi
kewajiban para pendidik pendidikan
agama untuk merumuskan ulang konsep
pendidikan agama sehingga lebih bisa
menjadi pendamping bagi generasi
muda dalam menjalani kehidupan yang
semakin menantang.
*) Guru Pendidikan Agama Islam
di SMP Negeri 2 Karangjati Ngawi.

Agama seharusnya diajarkan sebagai motivasi dalam

menjalani kehidupan. Agama juga seharusnya diajarkan
sebagai sumber inspirasi. Tugas guru agama adalah
menjadikan agama sebagai tempat curhat siswa sekolah.
Sehingga agama menjadi tempat yang nyaman untuk
mendialogkan semua persoalan kehidupan.

MPA 345 / Juni 2015 39

Edukasi
Pilihan Materi
Pendidikan Agama dan Radikalisme
Oleh :
Agus Salim *)
Y
ang perlu disadari adalah bahwa
pendidikan agama bukanlah semata
sebagai sarana untuk meredakan
kerusuhan, tapi lebih dari itu pendidikan
agama bertujuan untuk menanamkan
akidah, norma, nilai dan ritual keagamaan.
Disamping pendidikan agama juga
ditujukan untuk pelesatarian tradisi dan
praktek-praktek agama. Hal penting lain
dari tujuan pendidikan agama adalah untuk
memberikan pemahaman dan penanaman
sikap ketika berinteraksi dengan orang yang
berlainan agama.
Di antara tujuan-tujuan di atas yang
relevan untuk dikaji dalam tulisan ini
adalah yang berhubungan dengan tujuan
penanaman sikap ketika berinteraksi
dengan umat yang berlainan agama. Tujuan
itu bisa dicapai bila didukung oleh beberapa
factor penting dalan proses pendidikan.
Factor-faktor itu diantaranya tujuan
pendidikan, adanya materi yang tepat,
metode dan media pendidikan, evaluasi dan
guru yang professional. Tulisan ini hanya
akan memfokuskan pada factor materi
pendidikan agama. Sebaik apapun tujuan
pendidikan dan metode yang disampaikan
tetapi kalau tidak didukung oleh pemilihan
materi yang tepat, maka tujuan pendidikan
tidak akan tercapai secara maksimal.
Materi pendidikan agama yang tepat
bisa diambilkan dari berbagai sumber
yang diklasifikasikan sebagai berikut.
Pertama, materi agama yang bersumber
pada pesan (massage) keagamaan. Dalam
40 MPA 345 / Juni 2015
Dalam rangka memberikan alternatif pencegahan terhadap tindakan
radikal yang berujung pada kekerasan dan kerusuhan di masa-masa
mendatang, maka salah satu pendekatan yang bisa dikemukakan adalah
melalui jalan pendidikan, khususnya pendidikan agama.
Islam, materi ini bisa bersumber pada
pesan al-qur’an maupun sunnah. Kedua,
materi pendidikan agama yang bersumber
pada fakta, realita maupun lingkungan Menghadapi masa depan
sekitar. Materi ini bisa berupa fakta-fakta bangsa kita, khazanah
historis dan praktek-praktek interaksi wawasan kenegaraan
social keagamaan yang telah terjadi dalam
komunitas terstentu untuk dijadikan dan kemasyarakatan
Madinah baik sekali
bahan penglihatan, pembandingan dan
perenungan. Selanjutnya, sisi-sisi positif dijadikan sebagai ruju-
yang terkandung di dalamnya bisa ditransfer kan dan teladan.
dalam kehidupan nyata.
Materi yang bersumber pada pesan- Hal ini dirasakan
pesan agama (al-qur’an) dapat dikemukakan amat mendesak bagi
sebagai berikut. (1). Materi yang masyarakat, mengingat
berhubungan dengan pengakuan al-qur’an akhir-akhir ini banyak
akan adanya pluralitas dan berlomba dalam
kebaikan (lihat al-Baqorah: 148 dan al-
tersingkap perilaku yang
Maidah: 48). (2). Materi yang berhubungan menunjukkan tiadanya
dengan pengakuan koeksistensi damai kesejatian dan ketulusan
dalam hubungan antar ummat beragama dalam mewujudkan nilai-
(lihat Mumtahanah: 8-9; al-Anfal: 61 dan al- nilai madani. Disebabkan
Baqoroh: 208). (2) Materi yang berhubungan
dengan keadilan dan persamaan (lihat an- oleh adanya trauma-
Nisa’: 135; al-Maidah: 8 dan an-Nahl: 90. (4) trauma masa lalu, baik
Materi yang berhubungan dengan perintah di Indonesia maupun di
menjaga hubungan baik antar sesama umat tempat-tempat lain di
beragama (lihat an-Nisa’: 86; al-An’am:
108 dan al-Ankabu: 46. (5) Materi tentang seluruh dunia, sebagian
kerjasama antar umat beragama (ali-Imron: golongan masyarakat
28 at-Tawbah: 23 dan al-Mumtahanah: 13). enggan merujuk kepada
Sedangkan materi yang bersumber ajaran keagamaan untuk
pada fakta dan realita historis dapat
dicontohkan praktek-praktek interaksi mencari otentitas dan
social yang diterapkan Nabi Muhammad keabsahan sejati bagi
ketika membangun masyarakat Madinah. pandangan-pandangan
Dari sisi historis proses pembangunan kemasyarakatan dan
Madinah yang dilakukan Nabi Muhammad
ditemukan fakta tentang pengakuan dan kenegaraan.
penghargaan atas nilai pluralism dan
toleransi. Hal itu bisa ditelusuri dari Piagam
Madinah. Sebagai salah satu produk sejarah >> Alm Nurcholis Madjid
umat Islam, Piagam Madinah nerupakan
bukti bahwa Nabi Muhammad berhasil
 Edukasi
memberlakukan nilai-nilai keadilan, prin-
sip kesetaraan, penegakan hokum, jami-
nan kesejahteraan bagi semua warga
serta perlindungan terhadap kelompok
minoritas. Oleh karena itu, beberapa ahli
tentang pendidikan menyebut hal ini
sebagai loncatan sejarah (historical jump)
yang luar biasa.
Dalam konteks ini, almarhum
Nurcholis Madjid pernah menyarankan:
“…..menghadapi masa depan bangsa
kita, khazanah wawasan kenegaraan dan
kemasyarakatan Madinah baik sekali
dijadikan sebagai rujukan dan teladan.
Hal ini dirasakan amat mendesak bagi
masyarakat, mengingat akhir-akhir
ini banyak tersingkap perilaku yang
menunjukkan tiadanya kesejatian dan
ketulusan dalam mewujudkan nilai-nilai
madani. Disebabkan oleh adanya trauma-
trauma masa lalu, baik di Indonesia maupun
di tempat-tempat lain di seluruh dunia,
sebagian golongan masyarakat enggan
merujuk kepada ajaran keagamaan untuk
mencari otentitas dan keabsahan sejati bagi
pandangan-pandangan kemasyarakatan
dan kenegaraan”.
Sejarah Nabi Muhammad berhasil
merumuskan landasan toleransi antar
pemeluk agama dengan dimasukkannya
secara khusus dalam piagam madinah
sebuah pasal spesifik tentang toleransi.
Dasar toleransi umat beragama dalam
Piagam Madinah memiiki kekuatan hokum
yang sangat subtansial dan mendasar. Ide
Piagama Madinah adalah murni bersifat
Islami karena secara derivative berakar pada
nilai al-qur’an. Allah berfirman dalam surat
al-Kafirun: 6, yang artinya: ”Bagi kalian
agama kalian dan bagiku agamaku”. perasaan emosional untuk menghabiskan pendidikan. Artinya, sumber buku,
Kalau dilihat dari sebab-sebag segala yang dimiliki lawan. Dengan bacaan dan bahasa yang digunakan harus
turunnya, ayat ini merupakan penolakan mengambil pemahaman tersiratnya, sikap disesuaikan dengan tingkat intelektual
Nabi Muhammad secara diplomatis dan toleransi terhadap yang lain dalam kondisi peserta didik di masing-masing tingkat
etis atas propaganda agama lain. Ketika aman tidak berperang menjadi lebih pendidikan.
ditawari untuk saling bertukar agama, Nabi penting bahkan wajib. Untuk tingkat pendidikan dasar akan
menanggapinya dengan arif dan bijaksana, Sikap Nabi yang demikian juga lebih tepat dengan menggunakan bahasa
“Bagimu agamamu, bagiku agamaku.” diwarisi oleh panglima-panglima Islam, sederhana dengan metode penyam-
Tidak konfrontatif, apalgi destruktif seperti Umar bin Khatab, Usman bin paian penuturan dalam bentuk kisah-
sehingga orang yang mengajaknya pun Affan, Ali bin Abi Thalib dan juga kisah Nabi Muhammad. Untuk tingkat
semakin segan. panglima prang Salahuddun al-Ayyubi pendidikan lanjutan materi dipilih dengan
Toleransi Nabi Muhammad yang dari Palestina. Panglima-panglima ini menyajikan fakta-fakta historis dan pesan-
demikian tingg ini menjiwai atas berbagai sangat menghargai pihak lawan dengan pesan al-Qur’an yang lebih kongkrit serta
tindakan dan kebijakan lainnya, termasuk membuka pintu maaf dan pertolongan memberikan perbandingan dan pere-
ketika perang. Pernah suatu ketika, Nabi yang sangat besar ketika lawan sudah nungan atas realita yang sedang terjadi
Muhammad mengutus Usamah bin Zaid dalam kondisi lemah dantak berdaya. di masyarakat saat ini. Sedangkan untuk
untuk memimpin ekspedisi peperangan. Berdasar pada telaah di atas, maka tingkat pendidikan tinggi disamping ayat-
Sebelum berangkat beliau berpesan kepada materi-materi yang bersumber pada ayat al-Qur’an beserta tafsir yang disajikan
Usamah agar pasukan kaveleri dan infanteri pesan agama dan fakta yang terjadi di juga perlu dikemukakan bukti historis
yang dipimpinnya tidak melakukan lingkungan merupakan kisi-kisi minimal berupa teks piagam Madinah. Kemudian
perusakan terahadap tumbuh-tumbuhan, dalam rangka memberikan pemahaman materi dianalisis dan dibandingkan dengan
tidak membunuh anak-anak, ibu-ibu, orang terhadap keberagaman umat manusia permasalahan aktual didiskusikan alternatif
tua, serta tidak merusak rumah ibadah dan untuk memunculkan sikap positif penyelesaian dan permasalahan yang
umat agama lain, baik gereja, sinagog, dalam berinteraksi dengan kelompok- sedang terjadi.
maupun kuil. kelompok yang berbeda. Dalam proses
Pesan Nabi ini penting justru karena pendidikan sudah semestinya materi itu *) GPAI SMPN 1 Sukodono Lumajang
disampaikan dalam situasi orang dihinggapi disesuaikan dengan tingkatan dan jenjang dan Aktifis Organisasi Kepemudaan.

MPA 345 / Juni 2015 41

 MI Ma’arif NU As-Sa’adah Gresik

Entrepreneur Cilik
Pelestari Budaya Lokal
Mencetak pengusaha cilik adalah cita-cita besar MI Ma’arif NU as-Sa’adah Sampurnan Gresik. Tak heran jika para
siswanya sudah dikenalkan dengan seluk beluk dunia usaha sejak di bangku kelas 4. Ini tentu bisa dimaklumi.
Selain kesadaran untuk membentuk siswa yang ulet dan tak gampang menyerah, keberadaan madrasah di tengah-
tengah sentra industri menjadi penyulutnya. Lembaga pendidikan ini memang berada tepat di pusat kerajinan
kopyah dan rebana yang produknya sudah menembus pasar mancanegara.

S ebagai madrasah yang tumbuh dan

berkembang di tengah masyararakat,
tentu memiliki tanggung jawab untuk
mempertahankan kearifan lokal termasuk
produk kerajinan. Apalagi produk itu sudah
menjadi bagian dari budaya yang tak bisa
dilepaskan dari keseharian masyarakat
sekitar. “Rata-rata masyarakat di sini
menggantungkan hidup dari kopyah dan
rebana,” ungkap Mujianto, S.Pd.I. “Sangat
disayangkan jika para siswa yang notabene
bagian dari masyarakat tidak diarahkan
untuk melestarikannya,” imbunya.
Maka langkah cepatpun diambil. Sejak
tahun 2009 silam madrasah yang terletak
di Dusun Sampurnan Desa Bungah,
Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik
ini mencanangkan program Pendidikan
Wirausaha (PWU) dengan fokus kegiatan
adalah kerajinan Rebana dan Kopyah.
“Dengan program ini diharapkan mental
entrepreneur siswa bisa terbentuk sejak
dini,” ucapnya optimistis.
Bagi madrasah yang berada di bawah
naungan Yayasan Pondok Pesantren
Qomaruddin ini, PWU bukan sekedar
program reaksioner apalagi sekedar latah-
latahan. Sejak pencanangannya, pendidkan
wirausaha ini sudah dimasukkan ke dalam
kurikulum wajib bagi siswa kelas 4 hingga
kelas 6. “Dalam seminggu ada dua jam
pelajaran yang wajib diikuti para siswa,”
tutur Guru PWU ini menjelaskan. “Tak
hanya sekedar teori, kami juga membekali
siswa dengan praktek,” tambahnya.
Maka jangan heran jika berkunjung
di madrasah ini tampak di sepanjang
serambi kelas tiba-tiba berubah bak bengkel
pembuatan kerajinan. Sebab di beberapa
sudut bisa dijumpai sekelompok siswa
membuat pola ukuran kopyah dari kain saten
tipis. Ini proses yang membutuhkan keuletan
dan kesabaran tinggi. Sebab jika tidak hati-
hati dalam memotongnya mengakibatkan
ukuran yang direncanakan berubah.
Di sudut lain, tampak pula beberapa
siswa sedang asyik menunggu giliran
menjahit motif kain bagian dalam kopyah
dengan mesin jahit khusus ‘Janome’.
Proses ini sendiri merupakan tahapan
membuat bos-bosan. Ada dua macam
bos-bosan; bos tampuk – yakni bagian atas
kopyah – dan bos badan atau area yang
melingkar. Motifnyapun beragam. Ada
bentuk kupu-kupu, gunung dan lain-lain.
“Tingkat kerumitan bos-bosan inilah yang
membedakan harga jual kopyah,” terang
ayah dua anak ini serius.
Setelah proses tersebut, lalu dilakukan
pemasangan beludru. Sedangkan proses

42 MPA 345 / Juni 2015

 Dra Aminah Ulfa
finishing-nya adalah ngesum
atau menjahit secara manual
tanpa mesin bagian kopyah
yang belum rapi. Dan ada
bagian yang membuat siswa
terbebas dari semua tahapan
baku pembuatan kopyah, yakni
melukis motif kopyah. Disinilah
siswa bebas menuangkan
ide kreatifnya menghias kain
bludru dengan aneka tokoh
kartun ataupun superhero yang
digemarinya.
Inilah yang menjadikan
siswa madrasah model LP
Ma’arif NU Gresik ini begitu
menikmati mata pelajaran PWU.
Bagi para siswa, mata pelajaran
ini sekaligus dijadikan wahana merefresh
otak dari rutinitas pembelajaran di kelas.
Yang lebih mengasyikkan bagi para siswa,
kala melakukan praktek secara langsung di
tempat pengusaha kerajinan kopyah. “Selain
siswa bisa belajar secara langsung, siswa
otomatis bisa merasakan suasana kerja yang
sesungguhnya,” tandas Pak Muji – panggilan
karib Mujianto, S.Pd.I – bangga.
Selain dikenalkan proses pembuatan
kerajinan kopyah, siswa juga diajak
untuk menyelami industri rebana yang
menjadi salah satu produk unggulan
selain kopyah. Ada beragam jenis rebana
yang diproduksi masyarakat Bungah;
seperti rebana melodi, rebana banjari,
rebana hadra dan rebana kupingan.
Adapun harga masing-masing rebana,
ditentukan oleh faktor ukuran dan bahan
dasar kayunya. Harga rebana berbahan dasar
kayu limbo dan nangka bisa dua kali lipat
dari harga rabana berbahan kayu mangga.
“Perbedan harga ini dipicu oleh sulitnya
mendapatkan kayu limbo dan mangga,”
tandas Pak Muji menjelaskan. “Kelebihan
kedua bahan kayu ini, adalah bunyi yang
dihasilkan jauh lebih nyaring,” terangnya.
Meski bahan kayu telah didapat,
ternyata dalam pengolahannya tak mudah.
Gedung MI Assadah
Sebab proses pembuatan rebana ini tidak
singkat. Setelah kayu didapat masih
dibutuhkan penjemuran. Tentunya setelah
melewati proses pembubutan kayu sesuai
pola rebana. Kayu-kayu itu harus dijemur
selama kurang lebih dua hari. Lama waktu
penjemuran lantaran masih mengandalkan
panas matahari. “Jadi cuaca turut mentukan
produktivitas pembuatan rebana,” jelasnya.
Setelah kering, ternyata bahan tak
bisa langsung dipasang kulit karena harus
dihaluskan hingga empat kali. Sebelumnya
juga harus dipanggang di atas api agar
serat kayu mudah putus saat dilakukan
penggosokan. “Nah, setelah tahap ini
rampung baru kemudian diplitur lalu
dipasang kulit,” urainya.
Adapun soal jenis kulit, siswa madrasah
peraih Juara II Festival al-Banjari Se-Jatim
pada 2014 silam ini sudah mahir memilih.
Sebab tak semua kulit bisa dipakasi sebagai
bahan rebana. “Untuk menghasilkan suara
yang pas, harus menggunakan kulit domba
betina,” ungkap pria kelahiran Gresik 28
Juni 1965 silam ini sambil melepas senyum.
Pemilihan dan pengetahuan bahan
ini sendiri sangat penting dikuasai siswa.
Mujianto
Sebab dengan itu mereka bisa
mengasah insting bisnis dan
membentuk pangsa pasar.
Sangat naïf jika siswa hanya
menguasai skill pembuatan
rebana tanpa dibekali kemam-
puan memasarkannya. “Karena
itulah, sebelum mereka lulus
kami berikan pengetahuan
strategi pemasaran,” tuturnya.
Tak cukup itu, untuk
mengapresi hasil karya siswa
madrasah mengikutsertakan
dalam ajang expo tahunan. Di
sinilah mereka bisa diuji untuk
bisa memasarkan dan menarik
pembeli. Sebab di ajang ini
mereka harus bersaing dengan
produk dari lembaga pendidikan lain yang
berada di bawah naungan Yayasan Pondok
Pesantren Qomaruddin.
Memang tak main-main madrasah ini
mencetak enterprenur cilik. Sebab madrasah
yang berhasil mengantarkan siswanya
meraih medari emas dalam Kompetisi
Matematika Nalaria (NMNR) Internasional
di Singapura (2015) ini memiliki bekal
akademik dan juga non akademik. “Sudah
menjadi cita-cita kami untuk menghasilkan
lulusan yang memliki jiwa entrepreneur,
sehingga kelak mampu hidup secara
mandiri. Syukur kalau nantinya mereka bisa
menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Dra.
Aminah Ulfa, M.Pd.I.
Lantaran itulah, Kepala MIM NU as-
Sa’adah ini berharap dukungan semua
pihak, termasuk pemerintah. Sebab saat ini
fasilitas yang dimiliki untuk mendukung
program PWU sangat minim. Selain
belum memiliki gedung praktek khusus,
peralatan juga masih kurang. “Meski
demikian, kami akan bekerja keras untuk
melestarikan budaya lokal agar tidak
punah,” kataya serius. “Apalagi model
pendidkan entrepreneur ini sangat efektif
dalam membentuk karakter siswa,” imbuh
Ibu tiga anak ini meyakinkan. lpri
MPA 345 / Juni 2015 43
 Pidato Rasulullah SAW
di Akhir Sya’ban
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah,
Marilah kita tidak bosan-bosan untuk
bersyukur dan bersyukur kehadirat Allah
SWT, atas segala rahmat, nikmat dan
kerunia-Nya kepada kita. Sesungguhnya
Allah SWT sedikitpun tidak pernah
bosan untuk mencurahkan nikmat dan
kasih sayang-Nya kepada kita. Rasa syu-
kur di samping kita ungkapkan dengan
lisan, yang lebih utama adalah dengan
meningkatkan amal kebajikan dan me-
ningkatkan ibadah kepada-Nya.
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah,
Dalam kesempatan yang baik ini saya
berwasiat, wasiat ini saya tujukan kepada
diri sendiri, dan kepada seluruh jamaah
jum’at yang berbahagia, yaitu marilah
kita tingkatkan taqwa kepada Allah SWT
dengan melaksanakan perintah-perintah-
Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-
Nya. Dengan begitu, kita akan menjadi
manusia yang berbahagia, fid diini wad
dunya wal akhirah.
Allah SWT berfirman dalam surat Ali
Imran 102 :
44 MPA 345 / Juni 2015
Oleh : H. Abu Mukhlis
bulan yang agung lagi penuh berkah
(Ramadhan), di dalamnya ada satu malam
yang nilainya lebih baik dari seribu bulan
Artinya : "Hai orang-orang yang beri- (malam al-qadar)".
man, bertakwalah kepada Allah sebenar- Kedua, tentang fardhunya puasa dan
benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sunnahnya shalat tarawih, beliau bersabda :
sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam"
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah,
Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi Artinya : "di bulan Ramadhan itu, Allah
Ash-Shiddieqy dalam bukunya Pedoman menjadikan puasanya sebagai kewajiban
Puasa, mengutip sebuah hadits yang diri- (fardhu), dan qiyam Ramadhan sebagai
wayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, bahwa ibadah sunnah (tathawu’)".
sahabat Salman RA menceritakan pada hari-
hari akhir bulan Sya’ban, Rasulullah SAW Ketiga, tentang keistimewaan bulan
berkhutbah untuk menyambut kedatangan Ramadhan, beliau bersabda :
bulan suci Ramadhan.
Berikut ini poin-poin ceramah baginda
Nabi SAW :
Pertama, Ramadhan sebagai bulan
mulia dan penuh berkah, beliau bersabda :
Artinya : "Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya kalian akan dinaungi oleh Artinya : "Barangsiapa yang mende-
katkan diri kepada Allah dalam bulan
ramadhan dengan mengerjakan amal
kebajikan, sama nilainya dengan ia menger-
jakan perbuatan fardhu di bulan yang lain.
Dan barang siapa mengerjakan ibadah
fardhu dalam bulan Ramadhan, sama
nilainya dengan mengerjakan tujuh puluh
ibadah fardhu di bulan yang lain. Ramadhan
adalah bulan untuk melatih kesabaran, dan
orang yang sabar pahalanya adalah sorga.
Ramadhan juga bulan yang digemarkan
bagi kita untuk member pertolongan (murah
tangan, dermawan), dan Ramadhan adalah
bulan di mana Allah menambah rezeki
orang-orang beriman".
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah,
Keempat, tentang keutamaan memberi
makan orang yang berpuasa. Hal itu
merupakan motivasi bagi kita untuk mela-
kukannya, seperti saat menjelang berbuka,
banyak orang menyediakan takjil dan
sebagainya. Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : "Barang siapa yang member
makan (berbuka) orang yang berpuasa
dalam bulan Ramadhan, maka ia akan
mendapatkan keampunan dari dosa-
dosanya, sekaligus sebagai pembebasan
dirinya dari siksa neraka, dan ia
mendapat pahala sebesar pahala orang
yang berpuasa (yang diberimakan) itu,
tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun"
Para sahabat sama bertanya : "Wahai
Utusan Allah, tidak semua di antara kami
yang memiliki makanan untuk diberikan
kepada orang yang berpuasa "Maka
bersabdalah Rasulullah SAW : "Allah akan
memberikan pahala kepada orang yang
memberi makan orang yang berpuasa,
meskipun yang diberikan hanya sebutir
korma, seteguk air atau sehirup susu".
Kelima, bulan Ramadhan sebagai
bulan yang Allah SWT menurunkan di
dalamnya Rahmat, maghfirah (ampunan)
dan pembebasan dari siksa neraka. Tentu
saja bagi orang-orang yang beriman dan
mampu membuktikan keimanannya
dengan mengerjakan amal shalih.
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : "Bulan Ramadhan itu
permulaannya Rahmat Allah SWT,
pertengahannya adalah ampunan-Nya,
dan akhirnya adalah pembebasan dari siksa
neraka".
Keenam, tentang anjuran untuk
meringankan beban bawahan, anak buah,
pembantu rumah tangga dan sebagainya.
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : "Barang siapa yang meringankan
beban bawahannya (pembantu, anak buah
dan sebagainya) di dalam bulan Ramadhan,
niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya, dan
membebaskannya dari siksa neraka".
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah,
Ketujuh, dalam bulan Ramadhan,
Rasulullah SAW memberikan tuntunan doa
khusus, sebagaimana sabda beliau :
Artinya : "Perbanyaklah doa dalam
bulan Ramadhan untuk empat hal, dua
hal untuk mendapatkan keridhaan Allah
SWT, dan dua hal lagi tentu amat kalian
butuhkan. Dua hal untuk memperoleh
ridha Allah SWT ialah engkau bersaksi,
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan
engkau memohon ampun kepada-Nya
(yaitu mengucapkan Asyhadu an laa ilaaha
illallah, astaghfirullah). Dan dua hal lagi
yang tentu amat kalian butuhkan, ialah
kalian memohon untuk dimasukkan ke
dalam sorga Allah dan mohon perlindungan
kepada-Nya dari siksa neraka (yaitu
mengucapkan as-aluka ridhaaka waljannah,
waa’udzu bika minannaar)".
Kedelapan, tentang keberuntungan bagi
orang yang memberi minum orang yang
berpuasa. Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : "Dan barang siapa memberi
minum orang yang berpuasa, maka Allah akan
menganugerahkan minuman dari telagaku,
suatu minuman yang membuatnya tidak haus
lagi, sehingga ia dimasukkan kedalam sorga".
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah
Semoga kita senantiasa mendapatkan
rahmat, taufiq dan hidayah dari Allah
SWT, sehingga dapat menjumpai bulan
suci Ramadhan yang akan datang, serta
dapat mengisinya dengan amal shalih
semata-mata mengharap ridha-Nya.
Amin ya Mujibas Sailin.
MPA 345 / Juni 2015 45
 Pengasuh :
dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

Parkinson
Pengkaji Penyakit “Orang Tua”
Dokter James C. Parkinson ini dihormati karena kejeliannya untuk
mengawali kajian tentang penyakit yang sangat mengganggu orang lanjut
usia, sehingga namanya digunakan pada penyakit ini.

Klinik.
Sebutan penyakit Parkinson (Parkinson
Disease) ini sebenarnya bukan hanya untuk
satu penyakit yang diakibatkan oleh satu
penyebab saja, oleh karena itu sebenarya
sebutan yang lebih tepat untuk sejumlah
penyakit yang secara klinis terkesan sama
adalah gejala Parkinson (Parkinsonism).
Penyakit ini merupakan gangguan
syaraf yang kronis dan kian parah dari
waktu ke waktu (progresif). Kelainan
yang terjadi adalah degenerasi sel yang
berupa hilangnya neuron dopaminergic
yang terpigmentasi yang berada di pars
compacta substansia nigra, disertai dengan
gangguan keseimbangan jalur pengatur
gerakan (extrapyramidal motor circuit).
Berkurangnya syaraf dopamin inilah yang
mengakibatkan munculnya gemetaran.
Penderita parkinson menunjukkan
kelainan-kelainan yang “sama”, yaitu gerak-
nya sedikit, gemetaran kasar (gerakan
jarinya mirip orang menggunakan tasbeh),
gerakan lamban sehingga sulit untuk
mempertahankan tegak berdirinya, ada
kekakuan gerak. Semua itu juga sering sedikit yang diketahui penyebabnya; namun ini antara lain fenotiazine, benzamid,
disertai wajah kosong seperti topeng (tak semuanya berpangkal pada fakta yang metildopa, reserpin, metoklopramid,
berekspresi), badan agak membungkuk “sama”, yaitu “kerusakan” di area substansia amiodaron, diltiazem, asam valproat.
dengan langkahnya pendek-pendek menye- nigra di dasar otak (berkurangnya sel-sel Penderita parkinson selalu memun-
ret disertai sangat sedikit ayunan tangan syaraf, yang pada pemeriksaan CT-scan culkan gejala lamban bergerak, tetapi
dan sepertinya tidak dapat berhenti sebelum normalnya tampak “gelap”). Kerusakan ini dengan otot yang terkesan tegang. Tidak
menabrak sesuatu, sulit memutar leher dapat berupa benar-benar kerusakan sel itu jarang penderita menjadi sulit untuk
untuk menoleh, sulit menelan (sehingga ataupun gangguan fungsinya, yaitu karena menjaga keseimbangan saat berdiri; jejari
liur pun terkumpul penuh di mulut, sampai kekurangan dopamine. tangannya gemetaran kasar.
“ngiler” ataupun tersedak jika terhirup ke Walaupun ada faktor keturunan, Walaupun tidak terkesan sebagai
tenggorokan). Gangguan syaraf otonom yang secara menyeluruh kerusakan itu dapat akibat lanjut dari gangguan motorik
ada mengakibatkan penderita menjadi sulit merupakan akibat lanjut dari pukulan (pengendalian gerak), penderita parkinson
bicara; suaranya pun berubah parau. Pada ataupun benturan keras yang berulang di juga mudah gelisah, tampak apatis,
penderita parkinson selalu ada kemunduran kepala. “Keracunan” dapat juga berakibat ataupun depresi; kadang-kadang penderita
kecepatan reaksi maupun daya ingat. demikian, baik keracunan oleh zat-zat parkinson mudah mengamuk karena
Pada umumnya penyakit ini muncul di tertentu (logam berat: Mangan, zat besi), waham penglihatan (halusinasi visual).
usia di atas 60 tahun; jika muncul pada usia keracunan CO (dari knalpot), ataupun Daya ingat pada pengidap parkinson cukup
yang jauh lebih muda (kurang dari 50 tahun) bahan lain (termasuk obat; misalnya MPTP banyak berkurang (dementia), gangguan
memberi petunjuk adanya faktor keturunan. dalam insektisida dan herbisida). Obat tidur sering terjadi berupa seperti kejang
Dari sekian banyak penderitanya, hanya yang dapat memunculkan gejala parkinson sekejut, tersentak waktu tidur, dan sangat

46 MPA 345 / Juni 2015

mengantuk di siang hari. Penderita juga
sering terbangun untuk kencing. Yang cukup
mengganggu adalah adanya konstipasi
(sulit berak) pada banyak penderita. Tidak
jarang penderita tak mampu berdiri lama
karena turunnya tekanan darah (postural
hypotension). Jika nampak berat badan yang
berkurang banyak perlu ditelusuri apakah
itu hanya karena “malas” makan akibat
dyskinesia, makan tak nyaman (dysphagia),
ataukah munculnya penyulit yang berupa
keganasan (kangker, malignancy) .
Selain mengalami keringatan banyak
(hyperhydrosis), hampir semua pengidap
parkinson mengalami kesulitan karena
terlalu banyak keluarnya air liur
(sialorrhoea). Banyak gangguan rasa yang
muncul pada parkinson semisal semutan,
rasa panas, rasa dingin, kulit terasa tebal,
nyeri dalam yang tak menentu; bahkan
hampir semua penderitanya mengeluh
penciumannya terganggu atau hilang
sama sekali.
Diagnosa.
Dari gejala-gejala yang nampak dan
penelusuran riwayat penyakitnya, dokter
biasanya dapat memperkirakan dugaan
adanya penyakit parkinson pada seorang
pasen. Namun terkait dengan tindakan
pengobatan apa yang akan diberikan
nantinya, tidak jarang diperlukan
sejumlah pemeriksaan yang “tidak
sederhana” (baca: tidak murah) semisal
CT-Scan ataupun juga MRI; dengan
pemeriksaan ini nantinya dapat diketahui
sejauh mana keadaan dan fungsi otak
penderita. Untuk “tepatnya” pengobatan
secepatnyalah (dalam waktu 2-6 pekan)
penderita yang diduga mengidap
parkinson ini TANPA PEMBERIAN
OBAT DULU dikonsultkan ke dokter
ahli syaraf ataupun dokter geriartri yang
biasa menangani penderita parkinson.
Selanjutnya dokter ahli syaraf dapat
juga menilai keadaan penderita dengan
msalnya skala Hoehn dan Yahr untuk
evaluasi ulang nantinya.
Ada beberapa penyakit yang menye-
rupai parkinson karena usia itu; misalnya
kelainan yang merupakan akibat lanjut
dari infeksi otak, sesudah stroke, ataupun
penyakit supranuclear palsy, multisystem
atrophy, cortico-basal degeneration, penyakit
Wilson, ataupun kelainan gemetaran yang
keturunan.
Pengobatan.
Dari berbagai pemeriksaan yang
dilakukan atas penderita parkinson dapatlah
dinilai seberapa berat keadaan penderita;
dari sinilah ditetapkan “usulan” pengobatan
yang akan diterapkan. Hal ini penting karena
boleh dibilang bahwa pengobatan penderita
parkinson adalah pengobatan seumur
hidup. Dengan tindakan pengobatan yang
Penderita parkinson
menunjukkan kelainan-
kelainan yang “sama”,
yaitu geraknya sedikit,
gemetaran kasar
(gerakan jarinya mirip
orang menggunakan
tasbeh), gerakan
lamban sehingga sulit
untuk mempertahankan
tegak berdirinya, ada
kekakuan gerak.
benar penderita dapat “diselamatkan”
sampai 20 tahun atau lebih. Boleh dibilang
bahwa penyakit parkinson bukanlah
penyakit yang mematikan; kematian
penderitanya biasanya karena peristiwa atau
penyakit yang lain (termasuk kecelakaan,
semisal terjatuh karena refleksnya yang
sudah kurang baik).
Secara umum pengobatan penyakit
parkinson masih bukan untuk memulihkan
keadaan bagian otak yang mengalami
kerusakan itu, tetapi sekedar untuk
meningkatkan mutu kehidupan penderita
yaitu untuk dapat bertahan hidup dengan
lebih baik, memanfaatkan kemampuan
yang dimilikinya, ataupun untuk
menjadikannya dapat hidup “mandiri”
(baca: tanpa harus selalu dilayani). Boleh
dikata pengidap parkinson akan kian
parah, cepat ataupun lambat.
Masa sekarang ini teknologi pengobatan
sedang mengusahakan pencangkokan sel
punca (stem cell) untuk mengganti sel-sel
otak yang rusak itu sebagai upaya untuk
memulihkan fungsinya; walaupun cukup
menjanjikan keberhasilannya, namun
permasalahan dalam upaya ini masih
banyak. Begitu pulalah telah ada upaya
“bedah” otak untuk kelainan parkinson
tertentu. Cara yang menggunakan sarana
stereotactic yang canggih ini masih belum
sepenuhnya diterapkan, walaupun laporan
keberhasilannya cukup tinggi; cara ini baru
akan ditawarkan jika cara yang lain tidak
menolong.
Untuk penderita “sederhana” biasanya
dokter akan memberi obat untuk mening-
katkan dopamine yang mencapai sel-sel
otak; ini dilakukan dengan menambah
obat dopamin (misalnya L-dopa), memicu
bagian-bagian otak yang menggunakan
dopamin agar memproduksinya agak
berlebihan, ataupun menghambat proses
perusakan dopamin (misalnya mengurangi
acetylcholine, mengurangi enzym-enzym
pemecah dopamin)
Untuk penanganan penderita parkinson
secara paripurna perlu terlibatakannya
banyak fihak, misalnya ahli gizi, dokter
umum, perawat, ahli rehabilitasi medis,
ahli farmasi , pekerja sosial, pelatih fisik,
maupun pelatih bicara. Di samping itu
cukup banyak pula yang dapat diharapkan
dari berbagai macam upaya tradisional
semisal akupunktur, pijat, senam tai ichi,
dan sebagainya.
Pencegahan.
Untuk menghidari munculnya sakit
parkinson langkah terutamanya adalah
menjaga agar kepala tidak mendapat
benturan keras yang berulang semisal
pada olahraga tinju. Hindarkan diri dari
terpapar ke bahan-bahan yang dapat
mengarah ke meracuni sel-sel otak. Untuk
memperlambat menjadi parahnya penyakit
ini menjaga kecukupan gizi dan berolahraga
ringan sangatlah perlu.
Penutup.
Dalam usia lanjut fungsi tubuh secara
menyeluruh memang berkurang sebagai
kenyataan bahwa terjadi degenerasi
(kemunduran, kerusakan, jaringan tubuh
kita). Masing-masing sel-sel tubuh kita ini
sudah punya “catatan program” batas umur,
yaitu bahwa sel akan mati sendiri (apoptosis)
jika tidak keburu mati oleh adanya sebab
lain. Oleh karena itu dalam ketidaktahuan
kapan batas itu, yang dapat kita lakukan
adalah menjaga diri dengan asupan gizi
yang benar, olahraga untuk melancarkan
aliran darah, dan menghindarkan diri
dari hal-hal yang membahayakan (ringan
ataupun berat).
Jika ada gejala-gejala yang mengarah
ke parkinsonism (gerakan kurang,
lamban, kaku, gemetaran) sebaiknya
segera berkonsultasi untuk segera tahu
permasalahan yang ada agar jika ketahuan
adanya parkinsonism ini dapat beran-
cang-ancang dalam memanfaatkan sisa
umur; belum ada upaya andalan untuk
memulihkan keadaan dari kian membu-
ruknya penderitaan gejala parkinson.
Semoga uraian di atas bermanfaat.
MPA 345 / Juni 2015 47
 Pengasuh :
Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM

A. Reading (Wacana)

WHAT I WANT MY CHILDREN TO KNOW

I want children of mine to know that there is only one bit of real magic in this life that can truly move mountains and turn
dreams into things they can couch and feel and see and enjoy. And that magic is called “Believing in Yourself ”
I want them to know that almost everyone can achieve whatever he thinks he can achieve. I want a child to understand that,
if he believes in himself, he can use his energy to work toward what he wants to be or do, and not in wondering whether he’s
good enough to try. For worry wear him out as fast as work, and worse will tie him to the starting line.
I want my children to know that there is nothing like a good man or woman. And that whatever they most want their work
to bring them respect, praise, money, security, satisfaction, becoming and being a good man or a good woman will bring it to
them sooner than anything else.
Maybe, when they can understand it, I will tell them the story of the cabinet maker who was showing a customer how
beautifully finished even the backs of the drawers were in a small chest that he had just completed.
“Why do you take such pains with the back?” The customer asked,”No one will ever know”.
Whereupon the craftsman moved his fingers lovingly over the top of the chest and replied “I will know”.
(Adapted from Rider’s Digest March 1977)

B. Vocabulary (Kosakata) for example Kuta Beach, Senggigi Beach,

Magic = gaya tarik Bedugul Alas Kedaton Monkey Forest
Energy = tenaga and many more. But I suggest we go to the
Toward = terhadap beach.
In wondering = sangsi R : What beach we will visit? Which one is the
Worry = kesusahan best?
Wear him out = membuatnya tak berdaya S : I think we should go to Kuta Beach, it is the
Starting line = garis mulai (start) best and most beautiful beach at Bali.
Truly = sesungguhnya R : Hmmm. That’s sound good. How about
Turn = mengubah Senggigi Beach? Is it beautiful beach also?
Achieve = mencapai S : Yes, it is. But I think we should go to Kuta
Will tie = akan mengikat Beach first, then we can go to Senggigi
Respect = penghargaan Beach. What do you think?
Praise = pujian R : OK. By the way, what we can do at the Kuta
Satisfaction = kepuasan Beach? What kind activities we can do
Enjoy = menikmati there?
Backs = punggung S : There are lot activities that we can do at the
The craftsman = ahli Kuta Beach. For example we can swim at
Customer = langganan the sea or we can just do sunbathing.
One bit = satu hal R : How about surfing or snorkeling?
Chest = peti S : Yes we can do that. We can learn surfing
Such pains = bersusah payah at Kuta Beach. There are several people
that can teach us surfing. You can also
snorkeling and there are meny beautiful
C. Dialogue views in the sea.
R : OK. I agree with your plan and idea. We
HOLIDAY AT THE BEACH should go there immediately.
S : I can’t wait to see Kuta Beach.
Rani and Sinta are talking about holiday at the beach. R : How about Senggigi Beach?
Rani : Assalamualaikum. Good morning Sinta. S : We can go to Senggigi Beach after we visit
Sinta : Wa’alaikumsalam. Good morning Rani. Kuta Beach. The Senggigi Beach is also
Rani : Do you have idea or plan about our holiday beautiful.
next week? I have no idea about our holiday. R : How about ticket, hotel and accommodation
Sinta : Yes, I do. there?
Rani : What is it? S : Don’t worry, everything is under control.
Sinta : How about if we go to Bali or Lombok? We just go to Bali and enjoy our holiday.
Rani : Interesting, but what we will do at Bali or R : OK. Next week we go to Bali.
Lombok? S : OK
S : There are many beautiful places there,

48 MPA 345 / Juni 2015

 Pengasuh :
Ustd. Faiz Abdur Rozak

Kosakata yang pelik-pelik :

Cara mengungkap asal-usul dari kata-kata Arab

Yang terdapat di dalam Qomus-qomus

Kamus / Ensiklopedia

Jamak ---> Jamak Taktsir (Tidak Beraturan)

Acuan / Referansi

Terutama / Khususnya Dipersiapkan

Bagu siapa saja yang hendak kembali untuk meniti...

MPA 345 / Juni 2015 49

Lintas Peristiwa
Upacara Pelepasan Kontingen AKSIOMA MA “Bledug Semeru ” Kabupaten Lumajang
Kakankemenag Kab. Lumajang berfoto bersama dengan kontingen AKSIOMA
“Bledug Semeru” yang siap berlaga di Kabupaten Tuban
LUMAJANG – Bertempat di halaman Kankemenag Kab.
Lumajang, dilaksankan upacara pelepasan kontingen AKSIOMA
Puncak Acara HUT Ke-49 MTsN Pacitan Sekaligus Launching Sehari Berbahasa Jawa
PACITAN – MTsN Pacitan merayakan ulang tahunnya yang ke-49.
Berbagai kegiatan dilaksanakan untuk mangayubagya yang melibatkan
semua elemen madrasah, baik murid, guru, wali murid, masyarakat
sekitar serta stakeholder lainnya, (27/4).
Rangkaian kegiatan sudah dimulai seminggu sebelumnya dengan
workshop enterpreneurship yang diikuti guru madrasah se-Kabupaten
Pacitan. Dan puncaknya digelar karnaval budaya yang melibatkan
seluruh civitas akademika. Dilanjutkan dengan tasyakuran dan
launching “Sehari Berbahasa Jawa”, dimana setiap hari Sabtu pada
pekan ketiga, seluruh civitas akademika wajib berbahasa Jawa.
Menurut Kepala Madrasah Drs. H. Mukarom, M.Pd., tujuan
diselengarakannya kegiatan ini untuk memupuk jiwa sosial,
gotong royong dan cinta lingkungan. Sementara untuk launching
sehari Berbahasa Jawa ditujukan untuk mempertahankan bahasa
Jawa agar tetap lestari ditengah semakin termarginalkannya
bahasa Jawa.
Hadir dalam acara tersebut Kakankemenag Kab. Pacitan H. Ahmad
Pengukuhan Pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kota Pasuruan
Prof. Dr. Faishol Haq, M.Ag, selaku Ketua BWI Provinsi Jawa Timur melantik
pengurus BWI Kota Pasuruan di Gedung Gradika Bhakti Praja.
KOTA PASURUAN – Bertempat di Gedung Gradika Bhakti Praja
Kota Pasuruan, diselenggarakan pengukuhan dan pelantikan BWI Kota
50 MPA 345 / Juni 2015
(Ajang Kompetisi Seni & Olah Raga Madrasah) MA dengan nama
“Bledug Semeru Lumajang”, (7/5). Para duta Lumajang ini akan
berlaga dalam Aksioma tingkat Provinsi Jawa Timur di Tuban.
Ketua panitia H. Imron Mashudi MA, melaporkan bahwa
kontingen Lumajang dengan 87 personil yang terdiri dari 57 atlet
anak, 16 official, dan 14 panitia, akan mengikuti seluruh jenis
cabang lomba. Disamping dukungan yang mengalir dari 18 kepala
madrasah yang ikut meramaikan dan memberikan support kepada
kontingen meski tak masuk dalam kepanitian dan official.
Kakankemenag Kab. Lumajang Nuril Huda, SH. SPd.I, MH
dalam sambutan pelepasan berpesan agar peserta bisa menjaga
kesehatan, disiplin, semangat yang tinggi supaya bisa meraih
juara. Kepada official juga dipesankan agar mendampingi dan
memberi semangat.
Untuk memberi semangat, Kakankemenag mengajak para
kontingen dan offical meneriakkan yel-yelnya. Dan dengan
mengucapkan basmallah, Kakankemenag Kab. Lumajang melepas
keberangkatan kontingen. •Ziza
Kakankemenag Pacitan, H. Ahmad Zuhri, M.Si
memukul gong disambut tepukan tangan jajaran civitas akademika MTsN Pacitan.
Zuhri, M.Si. yang memberangkatkan Karnaval Budaya. Pihaknya
menyambut baik atas diselenggarakannnya kegiatan ini. Cros.
Pasuruan, (15/5). Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua BWI Prov. Jatim
Prof. Dr. Faisol haq, M.Ag, Kasubbag TU Kankemenag Kota Pasuruan,
para kasi dan karyawan Kemenag dan pejabat Pemkot Pasuruan,
ulama’, tokoh masyarakat, pengasuh PPS dan Madin dan Ketua Ta’mir
Masjid dan Musholla se-Kota Pasuruan.
Walikota Pasuruan yang diwakili oleh Asisten 3 Pemkot
Pasuruan Subandriyo, SH, dalam sambutannya yang sekaligus
membuka acara mengucapkan selamat kepada pengurus BWI yang
sudah dikukuhkan dan mengungkapkan kebanggaannya karena
BWI ini memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi umat Islam
dalam beribadah
Sementara itu, Ketua BWI Jawa Timur Prof. Dr Faisol Haq
M.Ag mengatakan bahwa sebutulnya jika ingin cepat maju dan
sukses, lembaga pendidikan, masjid, musholla dan ponpes harus
bekerjasama. Karena penduduk Kota Pasuruan yang berjumlah
280.000 jika dikalikan Rp. 50.000, maka setiap bulannya akan
ada dana milyaran rupiah. Dan itu bisa untuk membangun
secara bergantian. •Mdk

Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Kecamatan Sidoarjo Selenggarakan Festival
Pemenang Festival PAI (Pendidikan Agama Islam), mendapatkan tropy dan
hadiah pembinaan sekaligus berhak mengikuti kompetisi selanjutnya.
SIDOARJO – Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar
harus menjadi mata pelajaran yang diminati. Salah satu upayanya
Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Fungsional di Lingkungan Kankemenag Kab. Madiun
KAB. MADIUN – Penyegaran dalam dunia kerja terutama di
lingkup birokrasi sangat diperlukan sehingga muncul semangat
kerja baru dan dinamis. Untuk itu, Kankemenag Kab. Madiun
mengadakan pelantikan dan serah terima jabatan fungsional di
lingkungan Kankemenag Kab. Madiun yang bertempat di aula
barat Kankemenag Kab. Madiun, (13/5). Acara dihadiri seluruh
pejabat Kankemenag Kab Madiun serta Ketua FKUB Kab. Madiun
KH. Mukaromain Ihsan.
Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Madiun Dr. Hafidz, M.Si
berpesan agar madrasah jangan sampai kalah dengan sekolah. Karena
itu, madrasah harus memiliki standar kualitas, mengembangkan
keilmuan, teknologi, keimanan dan ketaqwaan. Untuk menggapai
itu, kepala madrasah antara lain haruslah mengembangkan sistem
pendidikan, fokus terhadap kualitas, membentuk persepsi melalui
promosi dan meningkatkan kemampuan dalam riset.
Pejabat yang dilantik sebagai kepala MTsN adalah Suminto, S.Pd.I
(Caruban), Drs. Yitno Darminto (Kedungjati), Drs. Budi Priyono, M.Pd
MIN Sidorejo Kab. Magetan, Bangun Kebersamaan dengan Masyarakat Lewat Jalan Santai
Peserta jalan santai HUT MIN Sidorejo Kab. Magetan yang ke-57,
bersiap-siap mengikuti kegiatan dengan ditandai pengibaran bendera.
MAGETAN – Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Desa Sidorejo Kec.
Sidorejo yang berdiri sejak 57 tahun yang lalu, menyelenggarakan
Lintas Peristiwa
sebagaimana yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Guru PAI
Kecamatan Sidoarjo dengan menyelenggarakan Festival PAI di
SD Widya Wiyata Perum BCF Kecamatan Sidoarjo, (22/4). Ada 7
cabang yang dilombakan yaitu cerdas cermat PAI, Pildacil, MTQ,
Tahfidzul Quran, Tartil Quran, Adzan, dan Kaligrafi. Setiap cabang
dipilih juara I, II dan III.
Ketua KKG PAI Kecamatan Kota H. Imron Fauzi, S.Ag
mengatakan, festival PAI diikuti oleh perwakilan siswa SD Negeri
atau Swasta se-Kecamatan Kota. Peraih juara mendapat hadiah
pembinaan dan berhak berkompetisi di tingkat kabupaten.
Juara pertama pada setiap cabang ajang Festival PAI kali
ini adalah Putra Setiawan (Kaligrafi Putra), Julia Nur Fajriyah
(Kaligrafi Putri), Sandifa Himawan (Tahfidzul Qur’an Putra) dan
Fatimatuh az-Zahra (Tahfidzul Qur’an Putri), M. Syifa’ (MTQ
Putra), Naswa Aulia Lailah (MTQ Putri), Nanda S. Dian S (Pildacil
Putra), Dalilah Insan S (Pilcadil Putri), Erlangga (Tartil Quran
Putra), Ammara (Tartil Quran Putri), Andi Baktiar (Adzan) dan SDN
Banjar Bendo (CC PAI). •Ms
Sebanyak 6 pejabat dilantik oleh Kakankemenag Kab. Madiun, Dr. Hafidz, M.si
sebagai kepala MTsN di lingkungan Kankemenag Kab. Madiun.
(Sewulan), Drs. Budi Wiyono (Sidorejo), Sudjono, S.Pd.I (Saradan) dan
Dra. Ruwiyati Rohmah (Rejosari). •Arf
kegiatan gerak jalan santai dalam rangka hari lahir madrasah
tersebut, (3/5). Jalan santai ini diberangkatkan oleh Kasubbag
TU Kemenag Kab. Magetan, Muttakin, M.Ag. dan diikuti oleh 800
peserta yang terdiri dari seluruh guru dan siswa MIN Sidorejo,
komite, wali murid dan masyarakat.
Kasubbag TU Kemenag Kab. Magetan dalam sambutannya
berterima kasih dan mengapresiasi MIN Sidorejo yang telah
mengemas kegiatan jalan santai bersama masyarakat. Kegiatan
ini dampaknya akan semakin mempererat kebersamaan madrasah
dengan masyarakat sekitar. Sehingga program-program
madrasah bisa saling dikoordinasikan dan hasilnya bermanfaat
bagi semuanya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala MIN Sidorejo Mulyono
melaporkan bahwa selain jalan santai juga dilaksanakan kegiatan
donor darah. Dengan harapan, MIN Sidorejo lebih diperhitungkan,
dipercaya masyarakat dan mampu mendidik anak-anak menjadi
anak-anak yang soleh solehah serta menjadi generasi yang berilmu,
beriman dan bertaqwa. •Mkd
MPA 345 / Juni 2015 51
Lintas Peristiwa
TASYAKURAN JUARA UMUM AKSIOMA
MI PROV. JATIM
KAB. KEDIRI – Kontingen Kabupaten
Kediri pada Aksioma MI yang digelar di
Gresik pada tanggal 25-27 April 2015 yang
lalu, meraih juara umum dengan memperoleh
6 medali emas dan 3 medali perunggu. Dan
sebagai ungkapan syukur, dilaksanakan
acara tasyakuran yang bertempat gedung
serba guna Kemenag Kab. Kediri, (12/5)
Dalam tasyakuran ini, diserahkan pula
tropy juara umum dan piala bergilir oleh
Ketua Kontingen Kab. Kediri Drs. Imam
Sururi, M.Pd.I kepada Kakankemenag
Kab. Kediri H. Suryat, M.Pd.I. Dilanjutkan
dengan pemotongan tumpeng oleh
Kakankemenag Kab. Kediri yang secara
simbolis diberikan kepada perwakilan atlet
peraih medali emas.
Ketua Kontingen dalam laporannya
menyampaikan rasa bangga yang luar
biasa, atas perjuangan para atlet. Meskipun
memiliki postur tubuh relatif kecil dibanding-
kan lawan-lawannya.
Sementara itu, H. Suryat, M.Pd.I
berterima kasih kepada atlet dan official
karena telah mengharumkan nama baik
madrasah dan Kemenag Kab. Kediri. Beliau
juga berharap agar tidak terlena dan
puas diri, karena harus juga bersiap diri
menyongsong Aksioma MI tahun 2017 yang
akan dilaksanakan di Kab. Kediri. •Alfy
SEBANYAK 330 CJH URUS PEMBUATAN PASPOR
BANGKALAN – Sebanyak 330 orang
CJH dari Kabupaten Bangkalan menda-
tangi Kantor Imigrasi Tanjung Perak
Surabaya untuk melaksanakan pengam-
bilan sidik jari dan pemotretan guna
mendapatkan paspor haji, (12/5).
Paspor haji merupakan salah satu syarat
dokumen yang wajib dimiliki oleh CJH.
Hal itu sesuai dengan amanat UU Nomor
13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji sebagaimana juga telah
diubah dengan UU nomor 34 tahun 2009.
Dalam undang-undang tersebut tertera
bahwa pemerintah berkewajiban untuk
menyediakan dokumen perjalanan haji bagi
jamaah haji di antaranya adalah paspor
yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi di
seluruh Indonesia. Dengan keberadaan
paspor tersebut diperoleh jaminan per-
lindungan, kenyamanan, dan keamanan
bagi jamaah haji selama menjalankan
ibadah haji di tanah suci.
Sebenarnya ada 477 orang jamaah haji
Bangkalan yang dijadwalkan berangkat pada
musim haji 1436 H ini. Namun, menurut Kasi
Penyelenggara Haji dan Umrah, Abd. Hamid,
S. Ag., MM., sebagian sudah ada yang memiliki
paspor dan sebagiannya lagi sedang berada
di luar kota sehingga pembuatan pasornya
ditangguhkan sementara. •Sulaiman
52 MPA 345 / Juni 2015
HARLAH DAN PELANTIKAN DPD PGMI
KAB. LUMAJANG
LUMAJANG – Bertempat di aula
Kankemenag Kab. Lumajang dilaksanakan
pelantikan Pengurus Persatuan Guru
Madrasah Indonesia (PGMI) Kab. Lumajang
masa bakti 2015-2020, (20/4). Pengurus
PGMI tersebut dilantik oleh pengurus
PGMI Wilayah Prov. Jawa Timur dan
pelaksanaannya berbarengan degan Hari
Ulang Tahun PGMI Lumajang yang ke-9.
H. Hasanudin M.Pd.I yang terpilih
sebagai Ketua PGMI Kab Lumajang periode
2015-2020 mengharapkan dukungan dan
kerja sama dari semua pihak untuk bersama
menciptakan guru madrasah bisa memiliki
daya saing, memiliki kopetensi yang tinggi,
profesional dan sejahtera.
Sedangkan Kakankemenag Kab. Luma-
jang Nuril Huda, SH, SPd,I. MH berharap
kepada pengurus yang baru agar segera
membentuk pengurus baru di tingkat keca-
matan dan selanjutnya membuat kegiatan
diantaranya pada moment hari besar
keagamaan di Lumajang.
Dan Wakil Ketua PGMI Provinsi Jatim
DR. Mashadi, M.Ag. mengajak semua
pengurus PGMI agar menjadikan wadah ini
sebagai tempat yang mampu membuat guru
madrasah mempunyai daya saing tinggi.
Diharapkan, madrasah ke depan menjadi
pilihan utama dan bisa menunjukkan prestasi
yang membanggakan. •Ziza
PELEPASAN PESERTA MTQ KE BANYUWANGI
PAMEKASAN – Bertempat di Pendopo
Bupati Ronggosukowati, dilaksanakan pelepa-
san peserta MTQ Jawa Timur di Banyuwangi
yang dikemas berbarengan dengan peringatan
Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, (7/5). Pada
MTQ kali ini, Kabupaten Pamekasan mengirim
60 orang dengan perincian 37 peserta, 19
pembina dan 4 official.
Kabag. Kesra Kabupaten Pamekasan
mewakili Bupati Pamekasan dalam sambutan
pelepasannya mengajak semuanya untuk
mendukung pelaksanaan MTQ kali ini
hingga selesai. Karena MTQ ini memiliki
makna penting bagi umat Islam agar dapat
memahami, menghayati, dan menimbulkan
kecintaan terhadap Al-Qur’an. ”MTQ memiliki
nilai spirit yang hampir sama dengan
kegiatan lokakarya. Yaitu untuk menghayati
dan mengamalkan Al-Qur’an,” jelasnya
Cabang-cabang MTQ yang diikuti adalah
cabang Tartil, cabang Tilawah Anak-anak,
cabang Tilawah Remaja, cabang Tilawah
Dewasa dan Qiro’ah Sab’ah, cabang Tahfiz
1 juz Tilawah, cabang Tahfiz 5 juz Tilawah,
cabang Tahfiz 10 juz , 20 juz dan 30 juz,
cabang Tafsir Bahasa Arab, Bahasa Inggris,
Bahasa Indonesia, cabang Syarh Al-Quran,
cabang Khat al-Quran, cabang Fahm Al-
Quran dan cabang MMIQ. •Sri Mukti
REVITALISASI BINKARSITAL
KARYAWAN KANKEMENAG KAB. PAMEKASAN
PAMEKASAN - BINKARSITAL (Pembinaan
Karier, Profesi dan Mental) merupakan
wahana strategis untuk mengkomunikasikan
program kerja dan kebijakan manajemen.
Sinergisme sistem dalam spirit membangun
Kankemenag Kab. Pamekasan perlu dan
bahkan harus dibangun secara maksimal,
sehingga kepercayaan masyarakat semakin
tinggi. Inilah yang melatarbelakangi Binkar-
sital yang bertempat di ruang Pertemuan
Arafah, (13/5).
Kegiatan ini diikuti seluruh pegawai
di lingkungan Kemenag Kab. Pamekasan
terdiri dari kasi dan penyelenggara, PPAI,
Kepala Sekolah, Kepala KUA, serta karyawan
dan karyawati yang berjumlah 100 orang.
Pematerinya adalah Kakankemenag dan
Kasubag TU Kemenag Kab. Pamekasan.
Dalam pengarahannya, Kakankemenag
Kab. Pamekasan Drs. H. Juhedi, M.M.Pd.
berpesan empat hal yaitu mu’ahadah
(bersaksi bahwa tuhannya adalah Allah),
muroqobah (merasa diawasi), muhasabah
(instropeksi diri), dan muaqobah (menerima
saksi dari dirinya sendiri).
Oleh karenanya, kegiatan ini diha-
rapkan semakin meningkatkan etos kerja,
kedisiplinan, ruh ikhlas beramal, serta
harmonis dalam berinteraksi sesama rekan
kerja. •Sri Mukti
GELAR PEMBINAAN, SIAP HADAPI MTQ JATIM
BANGKALAN – Rabu (13/5), berlangsung
pembinaan calon kafilah MTQ Kab. Bangkalan
di aula al-Ikhlash Kankemenag Kab.
Bangkalan. Pembinaan ini dilakukan dalam
rangka persiapan menghadapi MTQ tingkat
provinsi Jatim di Kabupaten Banyuwangi.
Acara ini dihadiri oleh para calon kafilah MTQ
Kab. Bangkalan beserta para pendamping,
official dan pembina
Pembinaan kali ini adalah tahapan
yang kesekian kalinya sehingga mengerucut
menjadi 40 calon anggota kafilah MTQ Kab.
Bangkalan. Mereka terbagi dalam berbagai
cabang. Oleh karenanya, kali ini para
peserta dibagi sesuai cabang yang diikuti
dengan pembina yang sudah ditentukan.
Moch. Fauzi. SH. M.Si selaku Kasi
Bimas Islam menjelaskan bahwa kegiatan
ini merupakan lanjutan dari seleksi dan
pembinaan sebelumnya guna mempersiapkan
calon peserta untuk bersaing di ajang yang
lebih tinggi.
Sedangkan Kakankemenag Kab. Drs. H.
Mu’arif, M.Si., tidak lupa turut memberikan
dukungan dan dorongan agar terus
bersemangat, berpacu dan berdo’a agar
bisa tampil maksimal dalam MTQ Provinsi.
“Bangkalan dulu pernah menjadi juara umum
di Banyuwangi. Siapa tahu itu terulang lagi,”
harapnya. •Sulaiman

Kepala MTsN Kalibaru dan MTsN Srono Dilantik Kakankemenag Kab. Banyuwangi
Dua orang kepala MTsN (Kalibaru dan Srono) sedang mengikuti proses
pelantikan yang dipimpin langsung oleh Kakankemeng Kab. Banyuwangi.
BANYUWANGI – Kakankemenag Kab. Banyuwangi H.
Santoso, S.Ag, M.Pd, melantik dua pejabat fungsional, (2/5).
Stand MAN Lamongan Diserbu Para Pengunjung di Pameran Pendidikan
LAMONGAN – Pameran pendidikan dalam rangkaian Hari Jadi
Lamongan (HJL) ke-446 dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di
Kabupaten Lamongan digelar di Gedung Olahraga (GOR) Lamongan,
(14/5). Kegiatan ini dibuka dengan ditandai pengguntingan pita
oleh Bupati Lamongan H. Fadeli, SH, MM, didampingi ketua DPRD,
Forpimda, dan pimpinan instansi terkait.
Pameran pendidikan ini menampilkan kreativitas siswa SMP/
MTs dan SMA/K/MA selama 3 hari dengan beragam jenis tampilan.
Mulai dari kuliner tradisional, seni, hingga kreasi berbasis IT. Salah
satu stand yang dijubeli pengunjung hingga tumpah ruah adalah
MAN Lamongan.
Drs. Akhmad Najikh, M.Ag, Kepala MAN Lamongan mengatakan,
stand MAN Lamongan menampilkan potensi kreativitas siswa/siswi
mulai dari hasil ketrampilan elektronik, robotika, mode, printing muk,
main bola tiup, check golongan darah dan masih banyak lagi.
Berjubelnya stand MAN ini tak lepas dari pramuwicaranya yang
andal. “Anak kami Dini Zahrotul Aisyah ini pandai sekali merayu
Persiapan Matang, Kontingen Aksioma MA Kab. Tulungagung Siap Bertanding
Kakankemenag Kab. Tulungagung sedang memberikan pengarahan dan suntikan
semangat kepada kontingen Aksioma MA Kab. Tulungagung.
TULUNGAGUNG – Kakankemenag Kab. Tulungagung H.
Damanhuri, M.Ag berpesan kepada seluruh kontingen Ajang
Lintas Peristiwa
Acara yang diselenggarakan di aula ini dihadiri oleh seluruh
pejabat Kankemenag, Kepala Madrasah, Pengawas Madrasah/
PPAI, Kepala KUA, dan Pengurus Darma Wanita Persatuan se
Kab. Banyuwangi.
Mereka yang dilantik adalah, Drs. Ahmad Suyuti Kepala MTsN
Kalibaru dilantik menjadi Kepala MTsN Srono menggantikan posisi
Dalyono, S.Ag yang telah purna tugas. Sedangkan pejabat kedua
adalah Drs. Imam Syapi’i, M.PdI yang sebelumnya menjadi guru
muda bidang studi Bahasa Arab pada MTsN Sambirejo, mendapat
tugas tambahan sebagai Kepala MTsN Kalibaru menggantikan
posisi Ahmad Suyuti.
Usai melantik kedua pejabat tersebut, H. Santoso, S.Ag., M.Pd.
menyampaikan kembali bahwa mutasi, rotasi, dan promosi adalah
hal biasa sesuatu yang wajar dalam sebuah institusi, “Karena
ini hanya merupakan bentuk penyegaran”, terangnya. Oleh
karenanaya Santoso meminta kepada pejabat yang baru dilantik
untuk segera menyesuaikan diri dan berkoordinasi dengan pihak
terkait di tempat tugas yang baru. •Yasin
Pengunjung hilir mudik menyaksikan stand MAN Lamongan yang menampilkan
berbagai kreasi dari para siswa-siswi. Mulai dari kuliner hingga IT.
pengunjung untuk masuk stand kami,” puji Kepala MAN Lamongan
pada salah seorang siswa klas XII/IPS1 MAN yang ditunjuk jadi
pemandu acara. •Nsr
Kompetisi Olahraga dan Seni Madrasah (Aksioma) Madrasah
Aliyah Kab. Tulungagung untuk selalu memiliki keyakinan
menjadi yang terbaik. “Saya minta kesungguhan anak-anak. Kita
yakin kita bisa menjadi yang terbaik dengan didorong semangat
berusaha dan berdoa kepada Allah!” ujarnya di aula Kankemenag
Kab. Tulungagung, (7/5).
Dalam acara itu, Kakankemenag juga menyampaikan
apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada para pembimbing yang
mencurahkan waktu dan tenaga selama berbulan-bulan dalam
mempersiapkan calon juara tingkat Jawa Timur dan Nasional
tersebut. “Terima kasih, semoga jerih payah Bapak/Ibu dicatat Allah
Swt. sebagai amal kebaikan,” tambahnya.
Ketua Kontingen Drs. Mulyono dalam laporannya mengatakan,
Kontingen Aksioma MA Kab. Tulungagung berkekuatan 61 atlet,
17 ofisial, dan 3 panitia yang berasal dari madrasah aliyah negeri
dan swasta se-Kab. Tulungagung. Mereka akan berkompetisi pada
Aksioma MA tingkat Jawa Timur yang diselenggarakan pada 8
sampai 12 Mei 2015 di Tuban, Jawa Timur. •Fat
MPA 345 / Juni 2015 53
Lintas Peristiwa
JALAN SEHAT DAN GEMA SHOLAWAT
RAMAIKAN MILAD MAN KEDIRI 3
KOTA KEDIRI – Memperingati
hari jadinya yang ke-23, MAN Kediri 3
selenggarakan berbagai kegiatan. Antara
lain hadrah al Banjari, kaligrafi, matric
olypiade 3rd, bazar siswa, lomba kostum.
Dan sebagai puncaknya, diadakan jalan
santai dan gema sholawat bertempat di
lapangan madrasah, (14/5).
Kegiatan jalan santai dihadiri seluruh
mantan Kepala Madrasah, komite, guru,
karyawan dan seluruh siswa. Seluruh siswa
memakai kostum yang beraneka ragam yang
sekaligus dilombakan.
Kakankemenag Kota Kediri, Dr. H.
Mohammad Zaini, MM. MBA, dalam sam-
butannya memberi selamat kepada MAN 3
Kediri seraya berterimakasih telah meng-
harumkan Kemenag Kota Kediri dengan
prestasi yang telah diraih. Baik di tingkat
daerah maupun mancanegara, seperti
ratusan siswa yang memperoleh beasiswa
di berbagai Perguruan Tinggi Negeri bahkan
Timur Tengah. Serta menyampaikan rasa
bangga atas raihan juara umum pada
AKSIOMA MA tingkat provinsi.
Malam harinya digelar “MAN 3 Bersho-
lawat,” dengan menghadirkan Habib Husain
bin Abu Bakar Ba’abud dan Habib Helmy al-
‘Athas dan penceramah Habib Muhammad
bin Husain bin Anis al Habsy dari Solo. •Alfy
FESTIVAL REBANA NON ELEKTRIC
KEDIRI – Dalam rangka memperingati
Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW 1436 H,
Penyuluh Agama, KUA dan Takmir Masjid
Besar Al-Ihsan Kecamatan Plemahan,
menyelenggarakan Festival Rebana Non
Elektric yang diikuti 46 group rebana se-
Kabupaten Kediri, (9/5)
H. Suryat, M.Pd.I. Kakankemenag Kab.
Kediri, dalam sambutannya menyampaikan
bahwa pembacaan sholawat nabi ini
semata-mata mengharapkan syafa’at dan
pengakuan sebagai ummat beliau di hari
kiamat. Lebih-lebih pembacaan sholawat
yang dikreasikan dengan kesenian Islam ini,
menunjukkan kreativitas yang luar biasa.
Festival ini ternyata sangat digandrungi
oleh generasi muda dan dewasa. Bukan
hadiahnya yang mereka buru, tapi jalinan
silaturrahmi sesama group rebana. Selain
juga sebagai ajang rekreasi kreatif yang
memiliki nuansa kesenian Islam, yang
akhir-akhir ini mulai surut dan terkikis oleh
kesenian-kesenian non Islami yang terkesan
urakan dan brutal.
Peraih juara pertamanya adalah group
rebana Sunnatur Rasul dari Kandangan,
disusul group rebana Abdullah Sukoanyar
Mojo dan group rebana Al-Badar Ngampel
Papar yang mendapatkan tropi, sertifikat
penghargaan dan uang pembinaan. •Alfy
54 MPA 345 / Juni 2015
PENILAIAN LOMBA MASJID
TINGKAT PROV. JATIM SE-WILKER SURABAYA
SURABAYA – Di samping masjid ber-
fungsi sebagai pusat kegiatan ritual dan
spiritual, di sisi lain juga berfungsi sosial
kemasyarakatan. Oleh karenanya, masjid
harus memperhatikan sisi imaroh, idaroh
dan ri’ayah. Ketiga sisi tersebut menjadi
bagian penilaian lomba masjid teladan
tingkat provinsi. Dan Masjid al-Hikmah Kec.
Jambangan, menjadi wakil Wilker Surabaya.
Bertempat di aula masjid tersebut,
tim juri dari Kanwil Kemenag Prov. Jatim
melakukan penilaian disambut qosidah
rebana Penyuluh Agama Islam Kankemenag
Kota Surabaya, beserta pejabat teras
Kankemenag dan pengurus Yayasan Masjid
al-Hikmah Surabaya. Kegiatan ini dihadiri
75 orang, (13/5).
Pada sambutannya, Kasubbag TU,
Drs. H. Nurhasan, M.HI berterima kasih
kepada tim penilai, dengan harapan bisa
melakukan penilaian secara obyektif dalam
mengemban amanah.
Sementara itu Koordinator tim penilai,
Kabid Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag
Prov. Jatim Drs. H. Faridul Ilmi, M.Ag
menuturkan bahwa unsur penilaian lomba
ini adalah imaroh, idaroh dan riayah dan
semuanya sudah ada petunjuk pelaksa-
naannya, sehingga unsur subyektifitas
sangat kecil. •Dori
UNJUK KARYA MAHASISWA UNIVERSITAS PGRI
DI KEMENAG GRESIK
GRESIK – Berbagai hasil karya
mahasiswa Universitas PGRI Adibuana
Surabaya angkatan tahun 2012 dipamerkan
di aula Kemenag Kab. Gresik, (22-24/5).
Pameran sekaligus sarasehan ini bertujuan
agar guru kesenian di Gresik dapat melihat,
menilai dan menghargai hasil kreativitas
dan memberikan semangat serta masukan
terhadap hasil karya terbaik.
Dalam sambutannya Kakankemenag
Kab. Gresik yang diwakili Kasubag TU H.
Yusuf Efendi. S.Pd.I, menyambut baik dan
memberikan apresiasi. Dan guru yang
ada di Gresik diharapkan bisa menambah
wawasan dan meningkatkan kreatifitasnya
setelah melihat “unjuk karya” ini. Sehingga
ke depan menjadi manusia yang beragama
dan berbudaya.
Menurut Drs. Hariadie, M.Pd, selaku
dosen pembimbing menyampaikan bahwa
guru adalah sebagai fasilitator, motivator,
tutor, dan inisiator yang menjadi figur
pelayanan terbaik. Tugas guru selain
mentransformasikan ilmunya kepada
murid, juga penanaman sikap terhadap diri
sendiri agar dapat meningkatkan eksistensi
diri dalam bidang apapun guna mencapai
keselarasan hidup dengan mengendarai
perahu seni budaya. • FUDLLA
PEMBINAAN P3N TENTANG PEMANTAPAN
PERAN DAN FUNGSI
DALAM MEMBANGUN KOTA PASURUAN
KOTA PASURUAN – Kegiatan Pembinaan
Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N)
yang bertempat di aula Kankemenag Kota
Pasuruan dihadiri Kakankemenag yang
diwakili oleh Kasi Bimas Islam, Kepala KUA
dan P3N se-Kota Pasuruan, (19/5).
Kasi Bimas Islam, H. Shohibul Karim,
M.Si mengatakan bahwa acara ini meru-
pakan ajang silaturrahmi bagi P3N se-Kota
Pasuruan sekaligus meningkatkan kinerja.
Karena P3N adalah orang yang sangat
dibutukan masyarakat dari lahir hingga
meninggal. Meskipun P3N di Kemenag tidak
dianggarkan dana, karena sudah dianggarkan
oleh Pemkot Pasuruan
Lebih lanjut Kasi Bimas Islam menan-
daskan bahwa P3N dalam melayani nikah
harus jelas calon pengantinnya. Jangan
sampai ada permasalahan di kemudian
hari. Seperti adanya pemungutan yang
tidak ada dasar hukumnya. Termasuk
dalam hal perwalian atau wali nikah. Dalam
hal biaya harus jelas dan transparan.
Data-data juga harus akurat, jangan
sampai ada kekeliruan yang berakibat
masyarakat kesulitan di kemudian hari.
Oleh karenanya, dalam mengurus surat
atau data pendukung, P3N harus berhati-
hati sesuai aturan yang ada. •Mdk
LOMBA KESERASIAN BUSANA DAN RIWAYAT
SINGKAT KARTINI
KAB. LAMONGAN – Pada peringatan Hari
Kartini tahun 2015 ini, DWP Unit Kemenag
Kab. Lamongan menyelenggarakan lomba
keserasian berbusana dan membaca riwayat
singkat kehidupan R.A. Kartini, (21/4).
Kegiatan ini dilaksanakan di aula Kankemenag
setempat diikuti seluruh utusan satker dan
unit kerja yang diselengarakan sehari penuh.
Pada lomba keserasian berbusana,
peserta berdandan sesuai kriteria yang
ditetapkan panitia. Dari 70 peserta
dibagi per sesi 7 peserta yang berjalan
berlenggak-lenggok bak peragawati profe-
sional di catwalk. Sesampai di depan tim
juri, peserta diminta berjajar sembari
menunjukkan keserasian dandanannya.
Sedangkan pada lomba membaca riwayat
singkat RA. Kartini, para peserta tampil
satu persatu di atas mimbar.
Hj. Latif Arifah Leksono selaku ketua
panitia mengatakan bahwa kedua lomba
ini dipilih untuk mempersiapkan para istri
pejabat maupun calon pejabat agar mampu
membawa diri jika mereka sudah tampil
di hadapan umum. Sedang pada lomba
membaca riwayat singkat RA Kartini ini
bertujuan untuk memberi wawasan para
peserta tentang sejarah perjuangan tokoh
wanita Indonesia tersebut. •Nsr

PHU KANKEMENAG KAB. PROBOLINGGO
LAKSANAKAN SOSIALISASI PROSEDUR
PENDAFTARAN HAJI
KAB. PROBOLINGGO – Bertempat
di aula lantai II Kankemenag Kab. Pro-
bolinggo, Seksi Penyelenggara Haji dan
Umroh (PHU) Kankemenag Kab. Pro-
bolinggo melaksanakan kegiatan “Sosia-
lisasi Prosedur Pendaftaran Haji”, (11/5).
Kegiatan ini diikuti seluruh Kepala KUA
se-Kab. Probolinggo yang melibatkan
Penyuluh Agama Fungsional, Pengurus
KBIH dan juga IPHI Kab. Probolinggo.
Kakankemenag Kab. Probolinggo H.
Busthami, SH. M.HI dalam sambutannya
berterima kasih kepada para undangan
sekaligus mengharapkan kerjasamanya
untuk terus meningktakan pelayanan kepada
Calon Jamaah Haji (CJH) dengan lebih baik
lagi. Sehingga pelayanan ibadah haji di Kab.
Probolinggo menjadi pelayanan yang prima
sebagaimana diharapkan oleh semua CJH.
Sementara itu, Kasi PHU Kankemenag
Kab. Probolinggo H. Mukhlason, SH. M.Hum
selaku ketua pelaksana menyampaikan
bahwa tujuan kegiatan adalah agar
masyarakat bisa mengetahui, memahami
aturan pendaftaran haji. Dan kepada semua
pengurus KBIH dan IPHI se-Kab. Probolinggo
diharapkan untuk terus meningkatkan kerja-
sama demi suksesnya pelaksanaan ibadah
haji tahun ini. •Ansori
TIM PENILAI PROVINSI DATANGI
PESERTA LOMBA KELUARGA SAKINAH SIDOARJO
SIDOARJO – Keluarga sakinah wajib
disyiarkan. Sebab keluarga yang sakinah
adalah kunci kesuksesan hidup dan
karir bagi insan di keluarga tersebut.
Kankemenag Kab Sidoarjo turut andil dalam
hal ini melalui Seksi Bimas Islam yang
mengikutkan Drs. H. Mohammad Yusuf
Arthamin, SH (Pensiunan Guru Agama
PNS Kemenag Kab Sidoarjo) sebagai wakil
wilayah kerja (wilker) Surabaya dalam
lomba keluarga sakinah tingkat Provinsi
Jawa Timur tahun ini.
Kabid Urais Binsyar Kanwil Kemenag
Prov. Jatim (Drs. H. Ahmad Faridul Ilmi,
M.Ag), Kasi Penghulu (Drs. H. Moh. Ersyad)
dan tim penilai hadir di rumah peserta di Jl.
Kauman Desa Kedungcangkring Kec. Jabon
Sidoarjo (13/5). Tim menilai persyaratan
fisik, administratif, dokumentasi, wawan-
cara dan penilaian lapangan. Turut hadir
juga Drs. H. M. Nur Sjamsudin, AM, M.SI
(Kakankemenag Kab. Sidoarjo), Drs. H.
Syaiful Hadi, M.Pd.I (Kasi Bimas Islam),
dan Kasi Bimas Kemenag Kab. Gresik.
Acara seremonial dimulai dengan
pembacaan ayat-ayat al-Qur’an, sambutan
bagi tim juri, sambutan Kabid Urais Binsyar,
penyerahan kenang-kenangan, doa, dan
pelaksanaan penilaian. •Ms
AKSIOMA MA KE-9 DI TUBAN
DIBUKA MENTERI AGAMA
TUBAN – Ribuan pelajar dan guru MA
dari 38 Kabupaten/Kota se-Jatim mema-
dati aloon-aloon Kota Tuban mengikuti
pembukaan Ajang Kompetisi Seni dan Olah
Raga Madrasah (AKSIOMA) ke-9 Tingkat
MA tahun 2015, (8/5). Kegiatan ini dibuka
oleh Menag RI dan dimeriahkan tari kolosal
siswa-siswi MA Bojonegoro dan marching
band MA Lamongan.
Dalam sambutannya, Menteri Agama
Lukman Hakim, mengapresiasi setinggi-
tingginya kepada semua pihak atas terse-
lenggaranya kegiatan ini. Diharapkan acara
ini memicu kreativitas, bakat dan minat siswa
sehingga dapat memecahkan rekor nasional
maupun internasional. “Dengan kegiatan ini,
kita juga memasyarakatkan madrasah dan
memadrasahkan masyarakat,” tandasnya.
Dalam laporannya, Kakanwil Kemenag
Provinsi Jatim, Drs. H. Mahfud Shodar, M.Ag.
menyampaikan bahwa acara Aksioma ini
dihelat melibatkan 2.028 peserta, didampingi
766 guru sebagai official dan dilaksanakan
selama 4 hari.
Pembukaan ditandai pemencetan
sirene dan pelepasan balon oleh Menag
RI didampingi Bupati dan Forpinda Kab.
Tuban. Selanjutnya menuju stand pameran
madrasah yang diikuti oleh madrasah dari
penjuru Jawa Timur. •Taar
WAWALI KOTA MALANG BUKA SARASEHAN KUB
SEKALIGUS PEMILIHAN PENGURUS
KOTA MALANG – Kota Malang dikenal
sebagai kota yang memiliki tingkat toleransi
beragama yang tinggi. Banyak kunjungan
dari nasional maupun internasional. Namun
demikian, kita tidak boleh terlena dan siap
mengantisipasi gangguan sekecil apapun
yang mengancam kerukunan tersebut.
Demikian ungkap Wakil Walikota Malang Drs.
H. Sutiaji saat membuka Sarasehan Keru-
kunan Umat Beragama, (12/5).
Sementara itu, Drs. H. Imron, M.Ag.
Kakankemenag Kota Malang menyampaikan
bahwa tujuan kegiatan ini adalah memberikan
arti penting peran kebersamaan dan
kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Sarasehan sehari di Hotel Atria Malang
ini diikuti 40 orang dari unsur pengurus
FKUB, tokoh agama dan masyarakat, NU,
Muhammadiyah dan perwakilan 6 agama
serta dari Kasi Intel Kajari, Kepolisian dan
Kodim 0833 Malang. Nara sumbernya adalah
Wawalikota Malang, KH. Marzuki Mustamar
(Pengasuh PP. Sabilurrasyad Gasek) dan
Kapolresta Malang.
Di akhir acara, dipilih Ketua dan Pengurus
FKUB Kota Malang. Dan Drs. H. Ahmad Taufiq
Kusuma, M.Ag terpilih sebagai Ketua FKUB
Kota Malang periode 2015 – 2020. •BHN
Lintas Peristiwa
PEMBINAAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN
BANYUWANGI – Sebanyak 50 orang
terdiri dari Kasi dan Penyelenggara 7 orang,
KTU/ PPK pada Madrasah Negeri 19 orang,
Bendahara Pengeluaran 19 orang, dan 5
staf Pengelola di lingkungan Kankemenag
Kab. Banyuwangi mengikuti kegiatan
Pembinaan Penerapan Permenkeu Nomor
53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2015 dalam Upaya
Mendukung Tercapainya Efesiensi Anggaran
Pemerintah, (15/5).
Kegiatan yang diselenggarakan di aula
bawah Kankemenag Kab. Banyuwangi itu
menghadirkan tiga nara sumber, yakni DR.
Ahmad Hidayatullah, M.Pd. (Kasubbag Renkeu
dan BMN Kanwil Kemenag Prov. Jatim) yang
menyampaikan materi Sosialisasi Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2015.
Pemateri kedua, I Putu Jembawan (Kasi
Verifikasi Akuntansi & Kepatuhan Internal
KPPN Banyuwangi) menyampaikan materi
Penerapan Bagan Akun Standar dalam
mendukung proses perencanaan, pelaksanaan
dan pertanggungjawaban seluruh transaksi
keuangan pemerintah disampaikan.
Sedangkan I Made Pande Andi
Saputra dari Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Banyuwangi, mengupas ten-
tang Penerapan Pajak dalam proses
pertanggungjawaban seluruh transaksi
keuangan pemerintah. •Yasin
BINKARSITAL DALAM RANGKA
MENINGKATKAN BUDAYA KERJA
JOMBANG – Guna memberikan pembi-
naan dan informasi bagi PNS untuk mening-
katkan budaya kerja, integritas, profe-
sionalitas, inovatif, tanggung jawab dan
keteladanan para pegawai Kankemenag Kab.
Jombang, maka diselenggarakan Bimbingan
Karier Profesi dan Mental (BINKARSITAL).
Demikian jelas Ketua Panitia, H.
Taufiqurrahman, M.Ag.
Dalam pembinaannya, H. Barozi, M.Ag
selaku Kakankemeanag Kab. Jombang menje-
laskan komitmen pemberantasan korupsi yang
diwujudkan dalam Zona Integritas (ZI) dalam
lingkup Kementerian. Hal ini dicirikan dengan
adanya program pencegahan korupsi yang
kongkret sebagai bagian upaya percepatan
reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan
publik, disertai dengan sosialisasi dan upaya
penerapan program secara konsisten.
Untuk mewujudkan ZI di Kementerian
secara efektif, diperlukan pedoman yang
tertuang dalam Peraturan Menpan dan RB
RI Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pembangunan Zona Integritas Menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan
Kementerian/Lembaga. Kegiatan Bikarsital
ini di ikuti oleh 60 pegawai Kankemenag
Kab. Jombang, (12/5). •Tts
MPA 345 / Juni 2015 55
Lintas Peristiwa
Kabag TU Kanwil Kemenag Jatim Hadiri Akhirus Sanah MAN 2 Kota Probolinggo
Kabag TU Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur memberikan pengarahan
sekaligus mengapresiasi atas capaian MN 2 Kota Probolinggo.
KOTA PROBOLINGGO – Bertempat di gedung “Paseban
Sena” Kota Probolinggo, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota
Jalan Sehat dalam Rangka Peringati Hardiknas dan Penerimaan Peserta Didik Baru
MOJOKERTO – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan
Nasional (Hardiknas) dan menyongsong Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2015-2016, Kepala MIN Medali Puri
Kabupaten Mojokerto, Drs. Nurhadi, M.MPd mengadakan jalan
sehat, (3/5). Kegiatan ini ditujukan untuk mengkomunikasikan
keberadaan MIN Medali Puri Kabupaten Mojokerto di tengah
masyarakat luas.
Jalan sehat ini diberangkatkan Kepala MIN Medali Puri
Kabupaten Mojokerto dari lapangan Desa Brangkal Kecamatan
Sooko dan finish di lapangan MIN Medali. Kegiatan ini diikuti 1000
peserta dari seluruh siswa MIN Medali Puri Mojokerto, dewan
guru, pegawai, pembina ekstra, komite madrasah, siswa TK/RA
Purwanida, dewan guru TK/RA Purwanida beserta keluarganya,
dan karang taruna Desa Medali Kecamatan Puri Kabupaten
Mojokerto dan masyarakat sekitar.
Dalam acara jalan sehat yang gegap gempita ini, panitia
menyediakan puluhan doorprize yang menarik berupa TV, kipas
Penghulu se-Eks Wiljatuti se-Kab. Nganjuk Ikuti Musabaqah Qiro’atil Kutub
Para juri sedang menguji salah seorang peserta musabaqah qiro’atil kutub
yang diikuti perwakilan dari beberapa kecamatan di Kab. Nganjuk.
KAB. NGANJUK – Bertempat di aula Kankemenag Kabupaten
Nganjuk, dilaksanakan Musabaqoh Qiro’atul Kutub, (22/4). Kegiatan
56 MPA 345 / Juni 2015
Probolinggo menggelar acara perpisahan dan wisuda peserta
didik tahun pelajaran 2014/2015, (13/5). Acara semakin
spesial karena Kepala Bagian TU Kanwil Kemenag. Provinsi
Jatim, Dr. H. Musta’in, M.Ag. berkenan hadir di samping
undang-undangan yang lainnya.
Dalam sambutannya Syaiful Anwar, S.Ag, M.Pd berharap peserta
didik madrasah mampu menjaga perilakunya dan menjadi generasi
Islami yang tidak hanya menguasai Iptek tapi juga memiliki iman dan
takwa yang tangguh kepada Allah SWT.
Sementara itu, Drs. H. Musta’in, M.Ag mengapresiasi atas
kemajuan MAN 2 Kota Probolinggo semakin tahun semakin
berkembang dan kewalahan menampung minat siswa untuk
mendaftar. Ini sangat beralasan karena madrasah tidak hanya
memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi saja tetapi juga
keimanan dan ketaqwaan.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Drs. H. Musta’in, M.Ag.
berharap kepada para siswa yang telah diwisuda agar dapat terus
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. •Arb
Salah seorang peserta jalan sehat MIN Medali Puri Mojokerto sedang menerima
hadiah televisi yang diterimakan langsung oleh kepala madrasah.
angin dan lain-lain. Hadiah-hadiah ini disediakan oleh panitia atas
partisipasi beberapa perusahaan, koperasi MIN Medali dan partisipasi
dari dewan guru. •Ans
ini diikuti penghulu se-Eks Wiljatuti se-Kab Nganjuk sejumlah 8
peserta. Setiap Wiljatuti mengirimkan 2 orang sebagai wakil dari
daerah masing-masing.
Kegiatan yang sudah menjadi agenda rutin tiap tahun ini
merupakan wahana para penghulu untuk terus meningkatkan
kemampuan membaca kitab. Dan menjadi keharusan bagi penghulu
dan kepala KUA untuk menguasai kitab-kitab klasik sebagai referensi
dalam melaksanakan tugas sebagai penghulu. Begitu penggalan
sambutan pembukaan sekaligus pengarahan yang dilakukan oleh Drs.
H. Imam Mujaib MHI selaku Kasubbag TU Kemenag Kab. Nganjuk.
Ajang musabaqoh qiro’atul kutub ini menghadirkan 4 dewan
hakim yaitu KH. Dzamroji, K. Maftuhu Fadli, K. Zuhal Ma’ruf M.PdI,
dan Qomaruddin M.PdI dengan aspek penilaian meliputi fashohatul
qiro’ah (kefasihan membaca), shahih qiro’ah (kebenaran membaca)
dan fahmul ma’ani (pemahaman makna).
Dan hasil penilaian dewan juri memutuskan sebagai
pemenang lomba juara I adalah Masrukhin, S.Ag, disusul Jaini,S.
Pd.I dan Drs. Moh. Khoiri, M.Ag. •Nur

LAUNCHING MAJLIS TA`LIM MUALLAF
SE-KOTA MADIUN
KOTA MADIUN – Mu’allaf merupakan
salah satu asnaf delapan yang berhak atas
harta zakat dan masih butuh akan bimbingan
tentang agama Islam. Oleh karenanya,
Kemenag Kota Madiun bekerja sama dengan
BAZNAS Kota Madiun serta para tokoh
agama mulai bulan Mei 2015 ini melaunching
Majelis Ta’lim Muallaf, (7/5).
Kegiatan yang akan diteruskan pelaksa-
nannya di aula Kantor Kecamatan se-Kota
Madiun ini mendapat respon positif semua
pihak. Ketua Pelaksana DR. Hj. Najahah
M.Ag. dalam sambutanya berharap agar
pembinaan ini menjadi langkah kongkrit
dalam optimalisasi pengislaman di Kota
Madiun. Jika dulu hanya dituntun 2
kalimat syahadat dan dapat sertifikat, kini
diharapkan mampu membentuk saudara
seiman menjadi muslim yang kaffah
dan semakin mantap dan kuat imannya
daripada sebelumnya.
Sementara itu, Agus Burhani, SHI selaku
Penyelenggara Syariah sekaligus sekretaris
tim pelaksana Majlis Ta`lim Muallaf Kota
Madiun berharap agar kiprah Penyuluh
Agama Islam dalam membina muallaf yang
difokuskan pada tingkat kelurahan sampai
pada tingkat Kota Madiun, mampu menjawab
keinginan para muallaf untuk menjadi muslim
yang sempurna. •AJ
PEMILIHAN KELUARGA SAKINAH
TINGKAT KABUPATEN
NGANJUK – Keluarga merupakan
landasan bangsa. Apabila keluarga baik,
maka bangsa akan menjadi baik pula. Yang
dimaksud baik di sini adalah sejahtera lahir
dan batin yang dalam bahasa al-Qur’an
disebut sakinah mawaddah, warohmah.
Demikian ungkap Drs. H. Imam Mujaib, M.HI
Kasubbag TU Kankemenag Kab. Nganjuk
sekaligus ketua dewan juri pemilihan
Keluarga Sakinah Tingkat Kabupaten Nganjuk
Tahun 2015, (5/5).
Dalam lomba ini, kriteria penilaian
meliputi pemahaman dan pengamalan ajaran
agama Islam, penghayatan dan pengamalan
kehidupan berbangsa, perkawinan dan kehi-
dupan berumah tangga serta pengetahuan
umum. Di samping observasi ke rumah
peserta, penilaian juga diadakan dengan
wawancara kepada keluarga dan tetangga.
Selaku dewan juri adalah Drs. H. Imam
Mujaib, M.HI, Drs. H.Habibunnjar, MM, Hj.Siti
Nurochim, S.Pd.I, dan Imam Mahmud, M.Pd.
Sedangkan peserta lomba adalah KH. Ahmad
Badrus Sholeh (Pengasuh Ponpes Al-Huda
Bonggah Ploso Nganjuk), Drs. H. Moh. Da’in
(Kertosono), dan Drs. H. Sur’an Abduh (Baron).
Pemenag lomba tahun ini diraih KH.
Ahmad Badrus Sholeh (Pengasuh Ponpes Al
Huda Bonggah Ploso Nganjuk). •Nur
LPELANTIKAN PEJABAT FUNGSIONAL
DI LINGKUNGAN KANKEMENAG PONOROGO
PONOROGO – Bertempat di aula lantai
II Kankemenag Kab. Ponorogo dilangsungkan
pelantikan pejabat fungsional, (22/5).
Acara ini diikuti 80 undangan dari jajaran
pejabat struktural dan pejabat fungsional
Kankemenag Kab. Ponorogo.
Dalam pengarahannya, Kakankemenag
Kab. Ponorogo Drs. H. Hadi Mukharom,
M.Pd.I menyampaikan bahwa jabatan itu
adalah amanah. Maka para pejabat dituntut
memegang amanah dengan memperhatikan
5 nilai budaya kerja Kementerian Agama
yaitu integritas, profesionalitas, inovasi,
tanggungjawab, dan keteladanan. "Dan
kelima nilai budaya kerja Kementerian Agama
tersebut harus tertanam dalam hati, pikiran,
sikap dan perilaku sehari-hari," ujarnya.
Pejabat terlantik sebagai Kepala MAN 2
Ponorogo adalah Nasta’in, S.Pd.. Sedangkan
3 orang yang dilantik sebagai kepala MTsN
adalah Drs. Moch. Haris (Ponorogo),
Agus Darmanto, S.Pd (Ngunut), Agung
Drajadmono, M.Pd (Sampung).
Sementara 5 pejabat yang dilantik
sebagai Pengawas adalah Drs. Alwi
Mudhofar (MTs Kankemenag), Luluk Yunan
Ruhendi, S.Ag, M.Pd.I (MTs Kankemenag),
Sri Wahyuningsih, S.Ag, M.Pd.I (MI Kec.
Slahung), Drs. Suwarso (MI Kec. Pudak),
Aminuddin, S.Ag (MI Kec. Sooko). • Ifroh
DDTK ASN KANKEMENAG KAB. NGAWI
NGAWI – Di BP. Al Falah Kankemenag
Kab. Ngawi, berlangsung kegiatan DDTK di
lingkungan Kankemenag Kab. Ngawi, (11-
14/5). Diklat tersebut diselenggarakan oleh
Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya
bekerjasama dengan Sub Bag TU Kankemenag
Kab. Ngawi bagian Kepegawaian dengan
30 peserta yang terdiri dari para pegawai
yang berada di Madrasah Negeri, KUA dan
Kankemenag Kab. Ngawi.
Ketua panitia DDTK, DR. Muslimin,
MM, Kasi Diklat Tenaga Administrasi BDK
Surabaya, menjelaskan bahwa kegiatan ini
bertujuan agar peserta mampu merefleksikan
pengalaman spiritual, emosional, dan
intelektual berdasarkan norma Pancasila,
keagamaan, dan peraturan. Sehingga
tercipta pemerintahan yang haq dan bersih di
lingkungan Kementerian Agama.
Dalam sambutannya, Kakankemenag
Kab. Ngawi, Drs. Syahidan, MH berterima
kasih pada BDK Keagamaan Surabaya yang
telah melakukan pembinaan kepada pegawai
Kankemenag Kab. Ngawi. Senyampang
berharap agar peserta bersungguh-sungguh
mengikutinya dan melaksanakan dengan
disiplin, tertib hingga selesai. Dan materi yang
telah diterima hendaknya disebarluaskan
kepada pegawai yang belum berkesempatan
mengikutinya. •Guh
Lintas Peristiwa
SOSIALISASI UU NO. 14 TAHUN 2008
DAN UU NO. 40 TAHUN 1999
SUMENEP – Maraknya arus informasi
dan komunikasi yang dapat mengundang
beragam reaksi di kalangan masyarakat
direspon Kankemenag Kab. Sumenep dengan
mengadakan Sosialisasi UU No. 14 Tahun
2008 dan UU No. 40 Tahun 1999 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik dan Seputar
Pers. Kegiatan ini dihadiri kepala KUA,
Pengawas Dasar dan Lanjutan, para pejabat
Kankemenag Kab. Sumenep dan seluruh
satker. Narasumber adalah Ketua Komisi
Informasi Kabupaten Sumenep Hawiyah
Karim, SH, MH, dan Ketua PWI.
Dalam kata sambutannya, Kakankemenag
Kab. Sumenep mengatakan bahwa sosialisasi
ini sangat penting. Karenanya, peserta
diharapkan mengikuti dengan serius dan
menggali informasi dari nara sumber.
Sehingga saat menghadapi wartawan dan
LSM, memiliki prosedural yang sesuai aturan
yang berlaku.
Hawiyah memaparkan bahwa instansi
birokrasi Kemenag sebagai pelayan masya-
rakat dilindungi oleh undang-undang. Maka
niatkan bekerja sebagai abdi negara dan
masyarakat. Dan terhadap tamu yang
berkunjung – apakah wartawan ataupun
LSM – mereka bisa ditanyai dengan santun
tentang KTA, surat tugas, maksud, tujuan
dan lain-lain. •Zarkasyi
BUPATI MELEPAS KAFILAH MTQ
KABUPATEN MALANG
MALANG – Perhelatan MTQ Tingkat
Provinsi Jawa Timur XXVI tahun 2015 di
Kabupaten Banyuwangi memiliki nilai syiar
dakwah dan ukhuwah yang luar biasa bagi
perkembangan seni baca Al Qur’an. Oleh
karena itu, sudah seharusnya mendapatkan
perhatian yang lebih baik dari pemerintah
maupun masyarakat. Tidak semata-mata ber-
partisipasi, tetapi spirit silaturrahmi dan
prestasi juga menjadi bagian yang tidak terpisah-
kan. Demikian laporan Ketua Kafilah MTQ yang
sekaligus Kakankemenag. Kab. Malang, Drs. H.
Moh. As’adul Anam, M.Ag pada acara Pelepasan
Kafilah MTQ Kabupaten Malang di Pendopo
Agung Pemkab Malang, (19/5).
Sementara itu, Bupati Malang, H. Rendra
Kresna dalam sambutannya menyatakan
bahwa Pemkab Malang mendukung secara
penuh dan mengapresiasi apa yang telah
dilakukan oleh seluruh pihak. Baik itu
pembina, pendamping dan official yang telah
bekerja keras mewujudkan Kafilah MTQ
yang handal. Pada even ini, semua kafilah
diharapkan selalu menjaga kesehatan,
kebersamaan dan nama baik masyarakat dan
Pemkab Malang yang agamis.
Acara ini juga dihadiri oleh Sekda,
jajaran SKPD, Ketua MUI, Kepala KUA dan
tamu undangan. •Arif
MPA 345 / Juni 2015 57
Paduan kombinasi yang cantik ditambah aksesoris
kembang dibagian depan dan belakang sungguh
sangat menawan, bisa dipakai untuk ke pesta dan
silaturahim pada keluarga.

Warna orange terlihat segar dengan motif kupu-

kupu yang elok bisa dipakai untuk acara semi
resmi dan pas untuk yang muda.

TOKO BUSANA “FAIZA BORDIR“

JL. BADER NO 27 KALIREJO BANGIL
PASURUAN TELP. 0343 747657

58 MPA 345 / Juni 2015


Terjang Pamali
Berbuah Medali
J awa Timur 2015 menjadi ajang
pembuktian diri Aqidatul Khusnah
dalam ketrampilan asah otak di papan
catur. Dalam ajang yangberlangsung pada
21-24 Pebruari lalu itu, Siswa kelas VIIl/Q
MTsN Lamongan ini dikukuhkan sebagai
jawara cabang catur. “Rasanya nano-nano,”
ucapnya singkat dengan wajah sumringah.
“Pokoknya terasa haru, senang, sedih, dan
sukacita bercampur aduk menjadi satu,”
imbuhnya sambil melepas tawa lebar.
Bagi sulung dari dua bersaudara ini,
catur merupakan jenis olahraga menga-
syikkan. Tak heran jika putri pasangan
Hari Sunyoto dan Suparti ini saban hari tak
bisa melepaskan dari papan catur. Bahkan
demi mengasah kemampuannya, Khusnah
– panggilan karibnya – ini tak segan jika
harus bertanding dengan semua orang.
“Banyak teman dari lawan jenis mulai yang
sebaya hingga kakek-kakek saya tantang,”
akunya sambil tersipu.
Meskipun dia menyadari ada anggapan
Aqidatul Khusnah
bahwa tak pantas bagi seorang remaja putri
menggeluti dunia catur atau pamali. Namun
ia bisa menepis anggapan keliru tersebut
dengan torehan prestasi medali emas.
Ini tak mengherankan sebab dunia
olahraga catur bagi penghobi gorengan
hati ayam, merupakan tradisi keluarga
besarnya. Ayah, paman hingga sang kakek
merupakan penghobi catur. Dari sinila awal
perkenalannya dengan bidak catur. Adalah
Subchan, sang kakek yang merupakan
orang pertama mengenalkan strategi, taktik,
dan seni bermain catur.” “Sesekali saya juga
mengalahkan kakek,” aku penghobi mapel
matematika ini sambil terkekeh.
Kemampuan Khusnah makin terasa
sejak dia bergabung dengan induk orga-
nisasi cabang olahraga catur, Percasi (Per-
satuan Catur Seluruh Indonesia) setahun
lalu. Dengan ikut bergabung maka prestasi
Khusnah kian melejit. Dan ini dibuktikan
saat seleksi AKSIOMA di madrasahnya,
ia pemenangnya. Demikian juga saat
LAA Remaja
seleksi di tingkat KKM—Kelompok Kerja
Madrasah hingga tingkat Kabupaten,
“Kalau tingkat Kabupaten aku hanya
merebut juara II. Namun saat pembinaan
mampu mengalahkan juara I, sehingga aku
yang dikirim sebagai anggota kontingen
Kabupaten Lamongan, ” tambahnya.
Dengan pengalaman menjadi jawara
antar madrasah tingkat Jawa Timur, ia
mengaku tak akan berbesar kepala. Bagi
penyuka ngemil gorengan, prestasi ini
sebagai pemacu semangat untuk menggapai
prestasi yang lebih tinggi sebagai grand
master tingkat nasional hingga internasional.
Dia sadar prestasi olahraga perlu
berjalan seiring dengan prestasi akademik.
Meski mengejar mimpi sebaga grand
master, baginya prestasi bidang akademik
tak diduakannya. Dia mengaku optimis
untuk mengejar cita hingga mampu
menyelesaikan pendidikan hingga jenjang
sarjana demi mewujudkan cita-citanya
sebagai dokter spesialis kejiwaan. lnasir
MPA 345 / Juni 2015 59
 Salamah bin Al-Akwa’
Ahli Perang Gerilya
J ika mencarai sosok ahli strategi perang gerillya, sahabat Salamah
bin al-Akwa adalah ahlinya. Selain spesialis pasukan pejalan kali,
dia juga ahli memanah serta melemparkan tombak dan lembing.
Dan ketika mendapati musuh datang menyerang, dia menarik
pasukannya mundur ke belakang. Giliran musuh lengah, maka
dengan cepat dia menyerang tanpa ampun.
Dengan siasat seperti itu, tak heran jika dia mampu seorang
diri menghalau tentara yang menyerang luar kota Madinah di
bawah pimpinan Uyainah bin Hishan aI-Fizari dalam perang Dzi
Qarad. Bayangkan saja, dia pergi membuntuti mereka seorang diri,
sementara kaum muslimin yang lain memerangi dan menghalau
musuh dari Madinah. Pada saat itulah Rasulullah menyatakan
kepada para sahabatnya bahwa Salamah bin al-Akwa’lah merupakan
pasukan pejalan terbaik.
Pada suatu ketika, Salamah dirundung rasa kecewa berat.
Penyebabnya adalah saudaranya yang beranama ‘Amir bin al-Akwa’
gugur dalam perang khaibar. Ketika itu saudara yang dikasihinya
itu meninggal lantaran terhujam pantulan pedang yang rencanaya
ditebaskan kepada musuh. Lantaran itulah, sebagian kaum muslimin
mengasihani kematian ‘Amir.
Melihat kenyataan ini Salamah menyangka saudaranya itu tidak
mendapatkan pahala mati syahid. Sebab dianggap bunuh diri tanpa
sengaja. Tak ingin hatinya terus gunda gulana, dia pun mengaduhkan
60 MPA 345 / Juni 2015
ikhwal saudaranya kepada Rasulullah. Dengan penuh kesejukan,
Rasulullah pun memberikan kabar gembira bahwa saudaranya itu
gugur sebagai pejuang. Bahkan Nabi Muhammad mengabarkan
bahwa ‘Amir mendapat dua buah pahala. “Dan sekarang dia
sedang berenang di sungai-sungai surga,” ucap Rasulullah lembut.
Medengar itu, berbungalah hati Salamah bin al-Akwa’
Pasca Rasulullah wafat, dia pun diadapkan pada pilihan sulit
kala melihat kenyataan terbunuhnya sang Khalifah kedua, Utsman
bin ‘Affan. Dia pun merasakan api fitnah tak terhindarkan
menghinggapi kaum muslimin. Dia tidak mau jika pada akhirnya
harus dihadapakan pada perang saudara.
Itulah sebabnya dia meninggalkan Madinah menuju Rabdzah.
Sebuah kampung yang dipilih oleh Abu Dzar dulu sebagai
tempat hijrah dan pemukiman barunya. Dan di perkampungan
inilah akhirnya menetap dalam waktu lama hingga pada suatu
hari kerinduannya dengan kota Madinah menghampiri. Maka
berangkatlah dia untuk memenuhi kerinduannya itu.
Dan setelah tiba di Madinah kota yang dirindukannya
itu, pada hari ketiga dia pun menghembuskan nafas terakhir.
Rupanya tanah yang tercinta itu menjadi menjadi pelabuhan
terakhirnya. Dan menjdikannya bisa berkumpul dengan para
syuhada yang telah gugur.
lBahauddin Ali/siswa SMA al-Azhar Menganti Gresik

Saling Sanjung
Lantaran Mimpi
E ntah alasan apa, pernah suatu ketika
Hasan al-Bashri dan Ibnu Sirin tak
bertegus sapa. Setiap kali mendengar
seseorang menyembut nama Ibnu Sirin,
Hasan Al-Bashri merasa tidak nyaman.
“Jangan sebut nama orang yang berjalan
jumawa itu di hadapanku,” katanya
mengingatkan. Tapi ada satu peristiwa yang
membuat keduanya pada akhirnya duduk
bersama dan saling memuji.
Pada suatu Pada suatu malam Hasan al-
Bashri bermimpi. Dalam mimpinya itu, dia
seakan-akan sedang bertelanjang di sebuha
kandang binatang sambil membuat sebuah
tongkat. Pagi hanrua saat terbangun, dia
merasa muskil dengan mimpinya itu.
Tiba-tiba saja sang sufi ini teringat bahwa
Ibnu Sirin merupakan orang yang ahli
menafsirkan mimpi.
Merasa malu bertemu sendiri, dia lalu
mengutus seseoang untuk menemui Ibnu
Sirin sambil mewanti-wanti agat tidak
menceritakan bahwa yang memilik mimpi
itu adalah dirinya. “Temui Ibnu Sirin, dan
ceritakan mimpiku ini seakan-akan kamu
sendiri yang mengalaminya,” pesannya.
Teman dekat Hasan Al-Bashri itu segera
menemui Ibnu Sirin.
Begitu selesai menceritakan isi mimpi
tersebut, tiba-tiba Ibnu Sirin langsung
menitipkan pesan kepada pemlik mimpi
agar tidak menanyakakan tafsir mimipnya
kepada orang yang berjalan jumawa. Dan
kalau dibutuhkan Ibnu Sirin memintanya
datang sendiri. Mendengar itu, Hasan
al-Bisri pun merasa kesal dan bingung.
Namun akhirnya dai pun memutuskan
untuk datang langsung lantaran ingin
segera terurai perihal mimpinya.
Mengetahui kedatangan Hasan al-
Bashri, Ibnu Sirin menyambutnya dengan
penuh penhormatan. Setelah saling
mengucap salam dan berjabat tangan,
masing-masing lalu mengambil tempat
duduk saling menjauh. Dan tak berapa lama
kemudian, Hasan al-basri mengutarakan
masudnya.
Dengan tana tedeng aling-laing, Ibnu
Sari Hikmah
Sirin pun menjabarkan arti mimpinya.
Menurut penafsirannya telanjang dalam
mimpi Hasal al-Basri merupakan simbol
ketelanjangan dunia. “Itulah gambaran
dirimu yang sudah tidak bergantung pada
dunia kaean memang engkau orang yang
zuhud,” ucap Ibnu Sirin. “Lalu kandang
binatang adalah perlambang dunia. Sedang-
kan sebuah tongkat mewakili lambing
hikmah yang bisa mendatangkan manfaat
bagi umat,” tambahnya.
Dengan penjelasan itu, sesaat Hasan
al-Bashri dibuat terkagum-kagum.
Dia takjub dengan kepakaran Ibnu
Sirin sebagai ahli tafsir mimpi. Tetapi
kemudian dia melempar tanya kepada
Ibnu Sirin perihal pengetahuannya
bahwa yang memiliki mimpi itu adalah
dirinya. “Ketika temanmu menceritakan
mimpi tersebut kepadaku aku tak percaya
dia pemilik mimpi ini. Menurutku hanya
engkau seorang yang layak memilikinya.”
jawab Ibnu Sirin.
lYuliana/dari berbagai sumber
MPA 345 / Juni 2015 61
NYANYIAN SURGA Dan menyambar hati kita KUTANGISI KEPULANGANMU
menatap lurus kedepan saat fajar tak lagi berebut Senyuman, kebahagiaan, kesenangan (Mengenang Alm. Drs. KHA. Warist Ilyas)
tempat tuk bersinar Semua itu memudar dan melayang Bunga seroja berjejal di malam gerimis itu
mencari sekeping rasa yang pernah jatuh dari Bagaikan debu yang terhempas oleh sapuan angin Kuyup jejak langkah, melukis sendu
singgasana Sang Maha Hidup memng penuh kejutan dan misteri Membuncah dalam beku
menelanjangi hati yang mulai tak tahu menghidupi jiwa II Mengantar kepulanganmu
yang sekarat Saat badai terlanjur datang
mengalirkan setetes air mata yang pernah ada saat bibir Petir menyambar-nyambar hati kita Rasanya baru kemarin,
membodohi rasa Namun, semua akan hilang ditelan waktu Engkau mendirikan kepulan bintang
derak angin pada setiap helai daun yang hendak gugur Hari demi hari akan menghapus Yang melambai antara dedaunan
bagai sebuah sapaan yang saling bertegur Selembar demi selembar kesedihan Reranting air dari putik kesabaran
entah akan kemana larinya saat Tuhan menariknya dari Minggu demi minggu akan melepas
ranting yang mulai rapuh Sepapan demi sepapan kegelisahan Rasanya baru kemarin,
Bulan demi bulan akan menyirami Catatanku belum habis
nyanyian surga Kobaran demi kobaran kepedihan Menadah kezuhudan yang berlapis-lapis
bukan potongan kata yang tersusun menjadi sebuah Hingga tahun demi tahun rontoklah Memindai Istiqamah dalam melukis
kalimat doa untuk Sang Maha Segumpal kesedihan di Mahligai Qolbu Matahari dalam dadamu, yang gerimis
namun sebuah suara yang entah akan ku sebut apa III
nantinya Dia-lah yang tahu akan rotasi kehidupan ini Rasanya baru kemarin,
hanya berdecak sejenak lalu mencoba mencuri rasa Saat Dia sudah berkehandak akan kebahagiaan dan Engkau membuka kitab-kitab
dari dirinya kesedihan Dan menandainya dengan pena
mulai tak peduli bagaimana caraku untuk melangkah Hanya rasa syukur dan tawakkal Bahwa, disini ada air yang bergelombang
yang kutahu Tuhanku takkan marah Yang harus kita tanamkan dalam hati kita Untuk mengantarkan sampan menuju Tuhan
Dia memberikan apa yang kita butuhkan
detik jarum jam seakan menghentak hati yang sempat Bukan apa yang kita inginkan Entah harus bagaimana,
tercengang menatapnya Menangisi kepulanganmu
bukan !! aku tak mencari makhluk dalam dirinya Muhammad Maimun Sore menjelang, malam saksi bisu
hanya ingin mencuri biasan wajah indah Sang Khaliq Siswa Bahasa I SMA Nurul Jadid Paiton Tahlil bergetar
dari hatinya Jl. KH. Zaini Mun’im Ponpes Nurul Jadid Paiton Tangis mengantar
menjaga mulut agar tak meracau saat kelelahan mulai Tersimpul dalam kuntum doa
tak kenal siapa tuannya
Tangan-tangan berebut mengusungmu
jalanku masih panjang
ANGGUKAN RAJA MALAM Membelai dan menyampaikan salam
Untuk apa engkau memeras keringat
satu kata yang ku punya saat diri mulai lelah “Selamat berjumpa di sisi Tuhan”
Ketika keberuntungan tak lagi terlihat
melangkahkan rasanya
Nasib tak lagi mengatakan kualat
memikul sebuah keyakinan Entah harus bagaimana,
Pertanda arah melangsat
dengan lantunan kalimat harap dari bibir yang hendak Engkau dihadapkan ke kiblat
Inilah akhirnya,
beku karena asa Ditimbun dengan do’a tangis pelayat
Titipan tuhan buka suara
mencoba untuk menjadi insan yang mencinta Aku semakin kaku,
Ketika do’a menjadi bara
dan selalu sadar dimana hati dari Sang Maha harus Hanya dengan berucap lirih dan bersimpuh
Anggukan kepala menggantung iba
bertahta Selamat Jalan Guru.....
Untuk apa engkau menangis
Selamat Jalan Pahlawanku....
Ketika mutiaramu remuk tragis
Ainun Rizqi
Kesalahan berbau amis
Jl. Batu Raden 1 No. 3 Jember 68101 Akhmad Asy’ari
Pertanda kesuksesan terbakar habis
MTs. Darul Ulum
Inilah akhirnya,
Jl. Toghur Billah Ds. Batuputih Kenek
Titipan tuhan buka suara
Kec. Batuputih Kab. Sumenep Madura 69453
TAKDIR Keinginan tak jua reda
I Anggukan kepala menggantung iba
Kita tak bisa menghindar Untuk apa engkau meremang
Kita tak bisa berlari Ketika asa rela menghilang
Apalagi bersembunyi Puing-puing kepasrahan melayang
Di sesuatu yang tertancap pada diri kiya Pertanda ambisi mengenang
Itulah yang disebut takdir
Kebahagiaan dan kesedihan Fitri Khalimiah
Datang silih berganti Plandi tengah No. 36 RT 17 R/04
Di saat kebahagiaan datang Jombang Jatim 61451
Semua insan bahagia dan senang
Senyum pun membingkai di raut wajah kita
Namun, di saat kesedihan datang

62 MPA 345 / Juni 2015

TTM EDISI 345 BULAN JUNI 2015

TTM
EDISI 345

MPA

JAWABAN TTM NO. 344

MENDATAR :
DAFTAR PERTANYAAN 1.BALAI 4.PIALA 8.RAMBU 10.DIA 11.TUA
MENDATAR : 12.KOALISI 15.LSI 17.KSM 19.ANALISA 22.INH
1. Hari keempat dalam seminggu 23.DOG 24.UMARA 26.AUM 27.SUSAH 28.REBAB
4. Panggilan akrap pada seorang laki-laki
6. Air susu ibu MENURUN :
7. Gigi taring pada gajah dinamakan 1.BARAK 2.LAM 3.ISU 4.PLATINA 5.AMDAL
8. Universitas Sunan Giri 6.ABADI 9.BAL 13.ONS 14.ILAHIAH 16.SOS
11. Harimau (bhs Sunda) 17.KADAS 18.MIGAS 20.LSM 21.AJAIB
14. Sekat, ruas dalam batang tanaman tebu 24.UMR 25.AUS
16. Dekat, erat, intim
19. Kata tanya jumlah PERAIH HADIAH TTM NO. 344
22. Usaha untuk memulihkan yang sakit
23. Dana Anggaran Umum 1. CICI LAILATUL BADRIYAH
24. Bunyi,suara yang memantul MAN MOJOSARI
25. Kaisar yang pernah memerintah China JL. HASANUDDIN NO.38 MOJOSARI
MOJOKERTO
2. YULIYA HANIFAH
MENURUN : MTSN TERATE
1. Warna, corak PANDIAN-SUMENEP
2. Pemeriksaan, cobaan 3. OKTINSAYYIDAH
3. Salah satu makanan pokok RUNGKUT ASRI UTARA III/24
4. Berbelok dari arah SURABAYA
5. Gerak 4. M. HAKIM MUMTAZULWAFA
9. Pulau KELAS 8 AKSEL MTSN SRONO
10. Melepas tali supaya memanjang JL. RAYA SRONONO. 171
12. Alur berputar pada skrup SRONO BANYUWANGI
13. Kelompok 5. ABD. MANAN
15. Panggilan kakak laki-laki SEKARPUTIH GG.I RT 05/RW 02
17. Tenggelam ke dasar laut TEGALAMPEL BONDOWOSO (68291)
18. Membawa (bhs Inggris)
20. Orang kedua
12. Habis kandungan airnya karena menetes KETENTUAN :
1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya.
2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir Juni 2015 (cap pos).
3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 346.

KUPON MPA 345 / Juni 2015 63

NO : 345
 Panggilan : Fika Panggilan : Nabil
TTL : Sumenep, 10 Januari 2010 TTL : Kairo, 13 Desember 2010
Alamat : TK Miftahul Ulum, Alamat : Tambakberas
Jl Salak Lenteng Timur, Sumenep Gg. 4/15, Jombang
Hobby : Menggambar Hobi : Membaca Al-Quran, Bercerita, Berlari
Cita-cita : Penyair Cita-Cita : Dokter
Orangtua : Akh.Sudiarso S.Ag dan Sri Handayani S.Pd Orangtua : H. Muhyiddin, Lc & Siti Khafsoh,S.Si

Panggilan : Hamman Panggilan : Fia

TTL : Surabaya, 9 September 2014
Alamat : Jl. Jetis Kulon 1 No. 21
Wonokromo, Surabaya
Hobi : Bernyanyi
Orangtua : J. Adi Wirasmono dan Fikrotuz Zakiyah
TTL : Surabaya, 11 Mei 2013
Alamat : Karangrejo I Surabaya
Citacita : Pendidik
Hobi : Berlari
Oratua : Choirul Mufid dan Syarifatul Umami

Panggilan : Finda Panggilan : Farah

TTL : Gresik, 9 Desember 2003
Alamat : Desa Mentaras RT 10 RW 04 Kecamatan
Dukun Kabupaten Gresik
Citacita : Guru
Hobi : Nonton film/televise
Orangtua : Dwi Susanto dan Murtho’ifah
TTL : Sidoarjo, 1 Oktober 2011
Alamat : Jl. Jenderal S. Parman V/76 Waru Sidoarjo
Citacita : Dokter
Hobi : Moh. Ali Ridla dan Nia Trias Pritasari

64 MPA 345 / Juni 2015


K etika liburan sekolah tahun lalu,
Nina dan Ali pernah dijanjikan
akan mendapat hadiah apabila
menjadi juara kelas tahun depan. “Siapa
yang mendapat juara kelas, Nenek akan beri
hadiah!” janji Nenek sambil tersenyum dan
mengelus kepala kedua cucunya.
“Ali pasti jadi juara kelas!” seru Ali.
“Kalau Ali jadi juara kelas, Ali mau hadiah
sepeda baru,” katanya bersemangat. “Sepeda
Ali kan sudah rusak,” tambahnya.
“Kalau Nina mau boneka panda
yang besar, Sebesar Ali!” seru Nina tidak
mau kalah.
“Tentu saja,” kata Nenek. “Asalkan
kalian rajin belajar.”
Tentu saja Nina berharap menda-
patkan hadiah dari nenek. Begitu pula
dengan Ali, dia berharap hadiah dari
nenek akan menjadi miliknya. Oleh
sebab itu, Nina maupun Ali berusaha
mewujudkan harapan itu dengan tekun
belajar agar mendapat juara kelas.
Sebenarnya, Nina dan Ali adalah
anak-anak yang pandai di kelas. Nilai
tiap mata pelajaran mereka sangat
bagus. Tidak jarang, salah satu atau
malah keduanya mendapat juara kelas di
sekolah masing-masing.
Ayah Nina adalah kakak kandung
dari ibu Ali. Jadi, Nina dan Ali adalah
saudara sepupu. Hanya saja, usia Nina
beberapa bulan di atas usia Ali. Nina
tinggal di kota Surabaya, sedangkan Ali
tinggal di kota Sampang.
Tiap liburan sekolah tiba, Nina dan
Ali akan pergi berlibur ke rumah Nenek di
kota Malang. Mereka akan menghabiskan
waktu berlibur selama satu minggu di
sana. Alangkah senangnya jika mereka
bisa berkumpul di rumah Nenek. Apalagi
mereka akan diajak jalan-jalan keliling kota
Malang bersama Nenek.
***
Begitu pula dengan liburan sekolah
Oleh : Aliudin *)
tahun ini, Nina dan Ali serta keluarganya
pergi berlibur ke rumah Nenek di
kota Malang. Tentu saja, Nenek sangat
bahagia dengan kedatangan kedua cucu
kesayangannya. Apalagi Nenek sudah
berjanji akan memberikan hadiah bagi
siapa yang mendapat juara kelas tahun ini.
Ternyata, Nina yang berhasil mendapat
juara kelas tahun ini, sedangkan Ali tidak
mendapat juara kelas. Maka, Nina yang
akan mendapat hadiah dari Nenek.
Pagi-pagi sekali, Nina sudah bersiap-
siap pergi bersama Nenek. Wajahnya
berseri-seri, Nina sudah tidak sabar
menunggu. Akhirnya, dia akan memiliki
boneka panda kesayangannya.
Tidak lama kemudian, Nenek datang
menghampiri Nina yang menunggu di teras
rumah. “Ali tidak mau diajak jalan-jalan,”
kata nenek. “Kenapa Ali tidak mau diajak,
ya? Tanya Nenek pada Nina.
Nina hanya menggelengkan kepala,
menandakan Nina pun tidak tahu. “mung-
kin Ali sedang sakit,” kata Nina menebak.
Tapi, Nenek menggelengkan kepala.
Memang sikap Ali tidak seperti
biasanya. Seharusnya, Ali akan senang
sekali jika diajak jalan-jalan. Jika Ali tidak
mau, biasanya dia akan bermain bola
dengan teman-temannya di lapangan. Akan
tetapi, Ali lebih banyak berdiam diri sejak
datang di rumah Nenek.
Sebelum pergi jalan-jalan dengan
Nenek, Nina membujuk Ali sekali lagi
agar ikut bersamanya. “Ali, kenapa kamu
tidak mau diajak jalan-jalan?” tanya Nina
menunjukkan keheranannya.
“Buat apa aku ikut jalan-jalan. Yang
dibelikan hadiah itu kan, Nina!” tolak Ali
dengan wajah murung.
Baru tahulah Nina, mengapa Ali
sejak kemarin tampak murung. Tentu
saja, Ali sedih Karena hadiah sepeda baru
itu tidak akan didapatkannya, padahal
sudah lama sepedanya rusak. Dan dia
ingin sekali mendapatkan hadiah sepeda
baru dari Nenek.
Lama Nina terdiam, merenungkan
kejadian tadi. Ketika mereka berada di depan
sebuah toko boneka, Nina memberanikan
diri mengatakan sesuatu yang mengusik
hatinya. “Nek, Nina tidak mau beli boneka
panda,” katanya dengan wajah sedih.
Nenek terkejut. “Kenapa?” tanya
nenek heran.
“Nina minta dibelikan sepeda baru saja,
buat Ali.”
Nenek tersenyum dan mengelus
kepala Nina. “Kamu anak baik,” kata
nenek. “Kalau begitu, Nina dan Ali akan
dapat hadiah dari Nenek.”
“Benarkah?” tanya Nina. Dia senang
sekali mendengar perkataan Neneknya.
Nenek tersenyum dan mengangguk
pada Nina.
***
Terdengar pintu depan rumah dibuka dan
suara Nina yang riang gembira memanggil-
manggil Ali, tetapi Ali berpura-pura tidak
mendengar. Pintu kamarnya diketuk oleh
Nina. “Ali, buka dulu!” pinta Nina.
“Ya!” balas Ali. Terpaksa dibukanya
pintu. Alangkah terkejutnya Ali ketika
membuka pintu kamarnya.
“Ini hadiah untuk Ali,” kata Nina yang
tersenyum sambil menunjuk sepeda baru
yang berada di sisinya.
Ali melihat sebuah sepeda baru dan
boneka panda yang besar duduk di atasnya.
“Hore...!” Meledaklah kegembiraan Ali yang
lama tidak tampak. “Terima kasih,” katanya
dengan rasa haru.
Nina merasa bahagia melihat Ali yang
kembali ceria. Nenek pun turut bahagia
melihat kedua cucunya gembira. Nenek
bersyukur kepada Allah SWT karena
cucunya mau mengalah dan mau berbagi.
Dengan membuat orang lain bahagia, maka
kita pun turut merasakan kebahagian yang
dirasakan orang lain.
MPA 345 / Juni 2015 65
Dunia Islam
Marhaban Yaa Ramadhan Mubarak
S uatu saat, Abu Umamah datang meng-
hadap Baginda Rasulullah Saw, lantas
mengajukan pertanyaan, ”Suruhlah
aku mengerjakan suatu amalan yang
memasukkan aku ke dalam surga’, Rasulullah
memberitahu, ’Tetaplah engkau berpuasa
karena puasa itu tidak ada bandingannya’.
Kemudian pada waktu yang lain, aku
sowan menghadap beliau lagi, maka beliau
bersabda, ’Tetaplah engkau berpuasa!”.
(HR.Ahmad, Nasa’i, dan Hakim). Sebagian
pendapat, memaknai bahwa yang dimaksud
dengan ’puasa yang tiada bandingannya’
itu adalah puasa Ramadhan. Beberapa
hari lagi, insya-Allah kita akan kedatangan
”Bulan Suci Ramadhan” itu. Tamu Agung
yang datang untuk menebar barakah yang
dianugerahkan Allah Swt kepada para
hamba-Nya yang mukmin yang menghen-
dakinya. Bulan yang memiliki sejumlah
keistimewaan dan kemuliaan, diantaranya :
Pertama; Salah satu kemuliaan yang
agung dari bulan Ramadhan adalah diturun-
kannya Kitab Suci Al-Qur’an Kariem pada
bulan itu, sebagaimana dinyatakan bahwa
”....bulan Ramadhan, (adalah) bulan yang
di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-
Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil)” (QS.2:185). Kedua; Adanya
peluang Lailatul Qadar, sebagaimana
dinyatakan bahwa,”Sesungguhnya Kami
telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada
malam kemuliaan.Dan tahukah kamu,
apakah malam kemuliaan itu? Malam
kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”
(QS.97:1-3). Ketiga; Adanya peluang
pembebasan dari neraka. Abu Hurairah
Ra meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw
bersabda, ”Sungguh di setiap kali (waktu)
berbuka, Allah memiliki hamba-hamba
yang dibebaskan dari neraka, dan itu
(terjadi) di setiap malam” (HR.Ibnu Majah,
Ahmad, Thabrani, dan Baihaqi). Keempat;
Disiapkannya pintu Ar-Rayyan. Allah
Swt membuatkan pintu khusus (di surga)
untuk ahli puasa, yang (pintu itu) tidak bisa
dimasuki oleh oleh golongan lain. Sahal
bin Sa’ad menuturkan bahwa Rasulullah
Saw bersabda: ”Orang-orang yang berpuasa
memiliki satu pintu di surga yang bernama
Ar-Rayyan. Tidak ada yang memasuki (sur-
ga) melalui pintu itu selain mereka. Apabila
ahli puasa terakhir telah masuk, pintu itu-
pun ditutup. Barang siapa memasuki (sur-
ga) melalui pintu itu, ia akan minum dan
barang siapa yang minum ia tidak akan
66 MPA 345 / Juni 2015
dahaga selamanya” (HR. Nasa’i). Kelima;
Dikabulkannya Doa. Doa orang-orang
yang berpuasa akan dikabulkan-Nya. Abu
Hurairah Ra meriwayatkan bahwa Rasu-
lullah Saw bersabda, ”(Ada) tiga doa mus-
tajab, yaitu doa orang yang berpuasa, doa
orang yang teraniaya, dan doa orang yang
bepergian” (HR.Baihaqi dan lainnya). Kee-
nam; Perisai pelindung dari api neraka.
Puasa (Ramadhan) merupakan perisai
yang dipergunakan seorang hamba untuk
melindungi diri dari neraka. Rasulullah
Saw bersabda, ”Puasa adalah perisai yang
digunakan hamba untuk melindungi diri
dari neraka”, (HR.Ahmad). Ketujuh; Me-
miliki nilai ibadah yang sangat istimewa.
Allah Swt mengistimewakan ibadah pua-
sa dintara ibadah-ibadah yang lain. Abu
Hurairah Ra meriwayatkan, bahwa Nabi
Saw bersabda, bahwa Allah Swt berfirman,
”Setiap amalan manusia adalah untuk-nya
kecuali puasa. Puasa itu untuk- Ku dan Aku
sendiri yang akan memberikan balasannya”
(HR.Bukhari dan Muslim).
Namun demikian, penyambutan terha-
dap kehadiran bulan suci Ramadhan yang
membawa barakah dengan sejumlah keis-
timewaan dan kemuliaannya itu, terbelah
setidaknya menjadi tiga golongan. Perta-
ma ; Golongan orang yang rindu kepada
bulan Ramadhan. Yaitu, golongan orang
yang selalu menantikan kedatangan bulan
Ramadhan degan penuh kesabaran, dan
semakin senang rasanya saat Ramadhan
benar-benar tiba. Mereka kemudian ber-
sungguh-sungguh melakukan bebagai ma-
cam ibadah, seperti puasa, shalat, tadabur
Al-Qur’an, i’tikaf, dzikrullah, shadaqah, dan
amalan ibadah lainnya; sebagaimana dipe-
rintahkan Allah Swt lewat, ”Yaa ayyuhal la-
dziina aamnuu kutiba ’alaikumuss shiyaam”
(QS.2:183). Inilah golongan yang terbaik.
Ibnu Abbas Ra menyampaikan bahwa,
”Nabi Saw adalah manusia paling der-
mawan dalam kebaikan, dan beliau paling
dermawan pada bulan Ramadhan saat dite-
mui Jibril. Jibril menemui beliau setiap ma-
lam di bulan Ramadhan hingga Ramadhan
berakhir. Beliau memperlihatkan Al-Qur’an
kepada Jibril. Bila bertemu Jibril, beliau lebih
dermawan dalam kebaikan daripada angin
yang berembus” (HR. Bukhari).
Kedua ; Golongan orang yang men-
ganggap biasa saja kehadiran bulan Ra-
madhan. Golongan kedua ini adalah me-
reka yang ketika bulan Ramadhan tiba,
menganggapnya sama dengan bulan-bulan
lain. Mereka sama sekali tidak girang bah-
kan tidak merasa terpengaruh oleh kehadi-
ran bulan puasa Ramadhan, dari awal hing-
ga berakhir. Keinginan untuk melakukan
kebaikan-kebaikan dan bersegera untuk me-
lakukannya juga tidak nampak sama sekali.
Inilah orang-orang yang melewatkan gha-
nimah yang tidak ternilai harganya. Sebab,
mestinya seorang Mukmin yang terpanggil,
akan semakin bersemangat di waktu-waktu
tertentu saat kebaikan dan pahala melimpah
ruah seperti bulan Ramadhan ini.
Ketiga ; Golongan orang-orang
yang berubah ’alim hanya pada bulan
Ramadhan. Golongan ketiga ini adalah
mereka yang mengenal Allah Swt hanya
pada bulan Ramadhan. Saat Ramadhan
tiba, orang-orang tipe semacam ini tampak
sibuk ikut rukuk dan sujud. Namun,
ketika Ramadhan berlalu mereka kembali
melakukan kemaksiyatan dan dosa seperti
semula. Mereka itulah golongan yang
disinggung oleh Imam Ahmad dan Fudhail
bin Iyadh sebagai, ”Seburuk-buruk kaum
adalah mereka yang hanya mengenal Allah
di bulan Ramadhan saja”. Siapapun yang
temasuk dua golongan terakhir ini, harus
tahu bahwa dengan tindakan semacam ini,
berarti mereka telah menipu diri sendiri.
Setan menjadikan mereka mudah berbuat
dosa dan memanjangkan angan-angan.
Oleh karena itu, mereka harus segera
bertobat kepada Allah Swt dengan sebe-
narnya. Dapat memanfaatkan bulan
Ramadhan untuk kembali dan meren-
dahkan diri kepada Allah Swt, memohon
ampunan, dan melepaskan diri dari semua
dosa yang mereka lakukan. Sebagaimana
pesan Allah Swt, ”Dan sesungguhnya Aku
Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat,
beiman, beramal shaleh, kemudian tetap di
jalan yang benar” (QS. 20 : 82). Akhirnya
marilah kita brusaha dan berdoa agar
kita oleh Allah Swt dimasukkan kedalam
golongan pertama. Dan marilah kita
sambut pesan-seruan Rasulullah Saw untuk
bertahniah kepada tamu agung yang datang
ini, ”Telah datang Ramadhan, penghulu
segala bulan.Maka (ucapkanlah) selamat
datang kepadanya. Telah datang bulan puasa
yang membawa segala rupa keberkahan,
maka alangkah mulianya tamu yang datang
itu”(HR.Imam Thabrani). Marhaban Yaa
Ramadhan Mubarak!. (sumber dari kitab
mukhaalafaatu ramadhana / puasa tapi
keliru ,oleh abdul aziz bin muhammad as-
sadhan 2013 dan amaliah ramadhan oleh
miftah faridl 1984 beberapa kitab hadis serta
sumber-sumber lain) ; lAhar
 Kakanwil Kemenag Prov Jatim didampingi Kabid PD Pontren Suasan Pembukaan tes tulis PPDB 2015 yang digelar di
saat diwawancarai wartawan seusai membuka tes tulis PPDB Asrama Haji Sukolilo Surabay tanggal 7 Mei 2015
2015

Kakanwil Kemenag Prov Jatim (dua dari kanan) saat meninjau Kakanwil Kemenag jatim (Kanan) didampingi Kabid PD
pelaksanaan tes tulis Program Beasiswa Santri Berprestasi POntren saat menunjukkan segel sal tes tulis PPDB 2015 di
(PPDB) 2015 Asrama Haji Sukolilo Surabaya

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin dan Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Timur H. Mahfudh Shodar
saat menghadiri MUNAS III Himasal & Reuni Akbar V Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Senin, (25/5)

MPA 345 / Juni 2015 67

 pADA MAJALAH INI TERDApAT KUTIpAN AYAT-AYAT AL QUR’AN. UNTUK ITU JAGA DAN SIMpAN SEBAGAIMANA MESTINYA.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 183)

Masjid Agung "Darul Falah" - Pacitan

68 MPA 345 / Juni 2015