Anda di halaman 1dari 61

Suara Redaksi

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


Terbitan edisi ke dua saat bertepatan dengan momen penting bagi muslim
Indonesia, pertama adalah bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, ke dua
bertepatan dengan hari raya idul fithri. Di samping itu, pada akhir triwulan ke
dua ini, Nahdlatul Ulama mempunyai gawe besar, yaitu Muktamar ke 33 yang
akan digelar pada 1-5 Agustur 2015 di Jombang.

Penerbit
KONSORSIUM PENDIDIKAN
NUSANTARA UTAMA (KPNU)

Pemimpin Umum / Pemimpin


Redaksi
Abd. Rohim
Wakil Pemimpin Umum / Wapinred
Ni’matul Khoiroh

Sekretaris Redaksi/ Redaktur


Pelaksana
M. Wahid Rosyidi

Sekretaris Redaksi
Ghufron Asruri
Keuangan
Muslim
Pemasaran
Tus Mundzir
Terbit tiap tiga bulan sekali
Dicetak oleh :
Rivacom

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


GAGASAN
GUS YA’
Gus Ya’, begitulah orang sering memanggil Rois
Syuriah PCNU Kencong, kiai muda dengan
segudang ilmu tua. Beberapa orang dari
pengurus ranting, merasa tidak berdaya bila
berhadapan dengan beliau.
“ Sebenarnya saya mau protes, tetapi karena ada
Gus Ya’ di atas (pentas), saya urungkan,” kata
salah satu ketua ranting NU saat konpercab di
Umbulsari dulu.
Saya sendiri, walaupun tidak pernah berguru
langsung kepada beliau, merasa bahwa Gus Ya’ adalah guru saya, entah apa
jadinya selama delapan tahun saya di Ansor Cabang Kencong seandainya
remnya bukan Gus Ya’.
Namun, kini setelah tidak lagi menjadi pengurus Ansor Kencong, saya berguru
kepada beliau melalui kitab yang setiap hari selalu menghiasi layar hp saya,
yakni melalui media sosial berupa Facebook.
Tidak banyak memang, kiai yang melakukan dakwahnya melalui media sosial,
salah satu kiai yang aktif berinteraksi dengan dunia medsos adalah Gus Musa
tau KH Musthofa Bisri, dan tentunya kalau di Kencong hanya Gus Ya’ yang
konten statusnya berupa cerita-cerita di seputar kita tampa harus mengumbar
dan memamerkan hal privatnya.
Dari beberapa catatan yang selalu saya ikuti, tidak banyak yang menonjolkan
kepribadiannya, hanya tulisan ringan yang, istilah majalah Tempo, enak dibaca
dan perlu.
Walaupun ada juga berupa kritik sosial yang disampaikan dengan cara yang
cukup halus, seperti kontennya yang ditulis pada 18 Januari 2015 dengan judul
PERGESERAN.
Saya berkeinginan untuk membukukan semua status yang dimuat dalam
statusnya KH Khoir Zad Maddah ini, namun masih belum kesampaian.
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
Inilah status yang ditulis beliau, yang tidak semua saya cantumkan dalam
majalah triwulanan ini.
KLAS menghaturkan salam saat masuk klas
Kenapa di Rumah Sakit juga ada klas? dan mushofahah dg sang Ustadz
Alasan yang kadang diajukan karena klas yang lagi mengajar. Sejurus
yang diperuntukkan menengah kebawah kemudian ditanya: "Kenapa
butuh disubsidi silang oleh kelas terlambat? " dengan sigap temanku
diatasnya. Sementara rakyat klas bawah
tidak mungkin dibebani tarif mahal.
yang memang cerdas dan aktifis
organisasi sekolah (HSM) ini
Dengan alasan ini, setidaknya yang dapat menjawab: "Maaf ini tadi harus
kita lihat, bagi yang mempu-nyai duwit segera ke kantor POS karena ada
dengan sakit yang sama ia bisa dirawat surat penting yang harus segera
menggunakan fasilitas yang memadai, dikirim dan kebetulan dikantor POS
kamar ber AC, ada TV juga kursi tamu
didalamnya. (19 Mei pukul 15:34)
antri, ramai pengunjungnya".
Mendengar jawaban ini sang Ustadz
TANGGAL MERAH malah tersenyum, :"Ya sudah, besok
Lazimnya tanggal merah sekolah lagi kalau bohong yang cerdas ya?"
dan perkantoran sama libur. Namun Kata sang ustadz. "Memangnya
tidak seluruhnya demikian, banyak kenapa? " kata temanku sambil agak
pesantren meskipun tanggal merah membungkukkan badannya sebagai
masih masuk sekolah. Karena itulah tanda kalau masih ta'dzim pada
aku sering salah nganter keponakan gurunya.
sekolah di PAUD. Sehubungan di "Ya coba lihat sekarang tanggal
pesantren tidak libur dengan PD aku berapa? " tanya ustadz.
anter kesekolah dan sampai setelah temanku menjawab, sang
sekolahan ternyata sepi tak ada ustadz bertanya lagi: "itu tanggalnya
seorangpun, "Pakde jni dibilang merah apa hitam?"
libur tidak percaya". Kata keponKan "Merah" jawab temanku.
berbau protes. Ustadz kemudian dawuhan kepada
seluruh klas: "mana ada kantor POS
Nyaris sama dg hal itu, seorang buka ditanggal merah seperti ini?
teman dulu dikisaran tahun 1980 an, Apa dikira Pesantren kantor POS
ketika kami masih di Aliyah itu? (5 Mei pukul 16:19)
pesantren. Suatu saat terlambat
datang di klas, sampai pelajaran Edisi mengingat seorang teman yang
sudah dimulai. Maka teman ini sekarang sudah menjadi Kyai

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


MENGHARAP DARI BALIK bersimpati padanya. Ada yang
KACA MOBIL. terlihat perhatian, sehingga
Anda kalau bepergian ke mengupayakan mampu memberikan
Banyuwangi dan melintasi di pelayanan purna terhadap orang
Gunung Kumitir akan melihat yang ditujunya. Ada yang terlihat
disudut sudut belokan ada seorang ramah, semua orang yang ditemui
yang mengayunkan tangannya pasti mendapatkan senyum
memberi isyarah akan keberadaan menawannya. Bahkan ada yang
kendaraan dari arah yang memberikan hadiah tidak terduga.
berlawanan. Sepintas keberadaan
orang ini sangat dibutuhkan Cara - cara ini, begitu mudah dilihat
meskipun para supir sudah jarang disaat akan digelar pesta demokrasi.
memperhatikannya. Namun kalau Dan entah nanti kalau kebutuhannya
diperhatikan seksama, apakah sudah terpenuhi. Apakah
sesungguhnya mereka ini sangat perhatiannya masih ada, adakah
mengharap ada yang melempar rizqi keramahannya masih menghias
dari balik kaca mobil yang mukanya, apakah kedermawanannya
didalamnya dingin ber AC.?.... masih menjadi prilakunya? .......

Pertanyaanku kemudian: Kira kira Sudah banyak yang merasakan,


ditahun berapa kita sudah tidak bahwa itu hanya kepentingan sesaat,
menyaksikan pemandangan ini? tapi yang menganehkan, masih
Kalau ingatanku aku kembali banyak pula yang menunggu dan
dikisaran tahun 80 an pemandangan menantikannya.
ini sudah aku saksikan. Dan sekarang
Yah.... masih untunglah dapat yang
saat katanya kita sudah maju dan
makmur kenapa kita masih juga sesaat daripada tidak sama sekali.
masih bisa menyaksikannya? Apakah barangkali begitu berfikirnya. (25
kemakmuran ini tidak menyentuh April pukul 16:02) ·
mereka?
Entahlah tanggung jawab siapa ini
ya? Mungkin saya dan kalian semua.
(2 Mei pukul 8:20)

KEPENTINGAN SESAAT
Ada banyak cara untuk
mempengaruhi orang agar

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


Menurut cerita tutur yang disampaikan perkara tersebut. Keterangan ini
Kyai Mad Subadar Besuk Pasuruan. diambil dari memahi dawuh
Pernah dalam sebuah kesempatan Rasulullah : ‫ححح حححح حححح‬
mbah Wahab ketika menghadiri ‫ححححح‬. (Kecintaanmu pada suatu
pertemuan di Jakarta membawa mobil perkara akan membutakan dan
kehabisan bensin dan bekal. Dalam menulikan)
kacamata pandang sekarang,
mungkinkah orang sekapasitas mbah Kalau dirasakan kadang manusia ini
Wahab sampai kehabisan bekal hanya memang aneh. Kalau lagi terkesan
melakukan perjalanan ke Jakarta? Alih baik, maka semua yang dilakukan
- alih kehabisan bekal, kalau perlu
bernilai kebaikan. Namun kalau
pulang dari Jakarta malah bertambah
sudah terkesan jelek maka seluruh
bekal yang bisa dibawa pulang.
Demi bisa membawa pulang mobil dan prilaku yang ditimbulkan dinilai
juga tugas lain yang juga agar segera jelek. Aku jadi teringat pidato
bisa ditangani dengan baik, dicarilah seorang Kyai saat walimah nikah;
jalan keluar, beberapa peserta menantu kalau lagi cocok maka
pertemuan yang searah pulangnya seluruh prilakunya dinilai baik, saat
dengan mbah Wahab ditawari agar makannya sedikit, " wah menantuku
berkenan pulang naik mobil, dan jatah ini ahli tirakat makannya sedikit.
yang sedianya untuk beli tiket kereta Demikian pula kalau makannya
bisa dialihkan untuk beli bensin. Dan banyak; " wah menantuku ini suka
OK. Kemudian semua berjalan lancar. melegakan orang lain, meski lauknya
Betapa malunya, kalau kemudian nggak enak masih tetap lahap".
mendatangi acara malah Namun kalau sudah tidak cocok
mengharapkan: "SYAIUN ADZIM"nya maka semuanya salah. Saat
( 9 April)
makannya sedikit, dibilang rewel,
makan imat imit tidak menghargai
yang masak. Dan saat makannya
banyak dibilang : " gragas, makanan
saja yang dipikir".
Ketika mengaji pagi tadi ada tulisan
menarik, hawa nafsu yang Yaaah demikianlah kita manusia ini
bersemayang ditubuhmu, akan (14 April)
memulas perkara jelek menjadi baik,
perkara berbahaya menjadi
bermanfaat. Itu Semu terjadi saat
dirimu sudah ada kesenangan pada

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


Selalu ada yang unik kalau ketemu Kyai bersepakat belum melakukan aqad nikah
sepuh kampung. Apalagi ditinjau dari sebelum salah satunya berpindah dari
keteguhannya dalam memegang prinsip kantor tersebut.
keagamaan.
Hari ini hal itu aku rasakan, saat mana Wah asyyiik ......... memperhatikannya. ( 4
banyak orang sudah tidak April )
memperhitungkan garis pemisah antara
lelaki perempuan Kyai yang saya maksud
ini malah dengan kokoh
memperjuangkannya. Pergeseran nilai adalah bagian dari
Ceritanya ketika dalam sebuah majlis
keniscayaan yang tidak terelakkan.
lamaran. Tiba - tiba sang Kyai
mengusulkan kepada orang tua fihak putri Betapapun para sepuh memberikan
agar lebih baiknya kedua mempelai ini petuah dan doktrin, gesekan nilai itu
langsung diaqad nikahkan saja. terus berlangsung, dan berimplikasi
Tentu usulan yang tidak terduga ini terhadap pergeseran. Bagaimana
memancing sedikit ketegangan. Apalagi dulu para sepuh, yang disemangati
calon kemanten putra yang tidak moral kraton, tidak memperbolehkan
menyiapkan hal tersebut.
anak gadisnya berjalan dengan
Sang Kyai menambahkan keterangan, ini
adalah sarana untuk memperkecil dosa, langkah lebar, karena mengesankan
agar pertemuan kedua mempelai paska kurang feminin. Karena itu pakaian
lamaran ini sudah halal sehingga tidak jarik yang dikenakan dililitkan
dosa lagi. Sedang urusan adminisrtrasi sedemikian rupa sehingga tidak bisa
bisa diurus kemudian. Apalagi kedua digunakan melangkah dengan
calon mempelai ini ternyata kerjanya langkah lebar. Tapi sekarang, kalau
dalam satu kantor sehingga intensitas
perlu para gadis itupun
perjumpaan tentu terlalu sering dalam
kesehariannya. Maka lebih afdhol kalau mengangkangkan kakinya karena
dinikahkan sekarang juga. dibonceng naik sepeda motor dengan
dalih lebih aman. Dulu, kemesraan
Lain Sang Kyai lain pula calon suami istri adalah wilayah pribadi
kedua mempelai. Kedua calon yang tersimpan dalam kamar secara
mempelai ini, belum siap dinikahkan terkunci, kini kemesraan itu juga
sekarang juga, itupun karena alasan menjadi wilayah publik yang bisa
bahwa mereka berdua sekantor. diakses oleh siapa yang
Karena aturannya tidak menghendaki. Dan seterusnya masih
diperkenankan suami istri dalam satu banyak sekali.....
kantor, sehingga mereka berdua
KAJIAN UTAMA

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


1. NU itu lucu, usianya sudah 92 tapi masih terlihat belia. Lihat saja, masih
semangat ngurusi bangsa meski sudah tua.
2. Apa gak capek, Sejak berdiri hingga hari ini, Gak berenti2 menjadi
penyeimbang persoalan negeri. Mulai PKI sampai HTI
3. Saat faham Komunis menjamur di Indonesia hingga mengacam keutuhan
bangsa, NU ikhlas menjadi tumbalnya.
4. Kyai dan santri dibunuhi. Tapi ketika rakyat marah dan anarki Orba malah
diam diri, kyai lah yang akhirnya melerai.
5. Lucunya, jasa besar NU ini tak pernah tertulis di pelajaran sejarah. Sekarang
malah ada yang nuduh terlibat peristiwa berdarah. Yo wis lah.

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


6. Sekarang giliran HTI. Lihatlah pemerintah tak bisa berbuat banyak soal
organisasi ini, malah mempersilahkannya bikin acara di TVRI
7. Padahal jelas, Ini ancaman unt keutuhan NKRI. Saat yang lain sibuk
membenahi bangunan negeri, dia malah rame rame bongkar pondasi.
8. Seperti biasa, saatnya NU turun tangan. Tak usah bicara soal imbalan.
Ditulis atau tidak oleh sejarah itu urusan Tuhan.
9. Tapi ingat, NU tak pernah pakai cara cara wagu. Jaman sudah maju,
daripada memperdebatkan wahyu, mending pakai cara lucu / smile
emotikon
10. Nyatanya, mereka lemah soal itu. Sementara NU punya segudang kyai
kreatif dan lucu lucu / smile emotikon
11. Kita pernah punya Gus Dur, beliau mampu menjinakkan Orba
diantaranya dengan tawa.
12. Dulu jaman PKI, NU punya KH Muslim Rifai Imampuro, Mbah Liem.
Berkat jasanya keturunan PKI tak jadi dibantai.
13. Lucunya kiai NU bukan seperti komedian TV. Tapi sarat taktik &
strategi. Ia bisa mencairkan kebekuan sekaligus mengunci manuver lawan
14. Lucu yang berhaluan Ahlussunah dan berlandaskan qowaidul fiqhiyah
/smile emotikon
15. Seperti pesan kyai, kenalilah musuhmu maka kau akan selamat dari tipu
dayanya. Jika ia bermain retorika tertawakan saja hahaha.....
16. Kau tahu mereka suka ndalil, jangan ditanggapi dengan dalil, malah
muter-muter kayak nyari upil. Dengarkan saja kalau mentok baru
disentil. (Semangat berjuang....!!

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


Oleh Ahmad Najib AR

Tulisan ini bukan apalagi Asy’ari di kediaman KH


Abd. Wahab Chasbulloh
hasil penelitian mendekonstruksi Kawatan Bubutan
sejarah. Karena sejarah. Tulisan Surabaya. Saya mencoba
memeriksa kalender
penelitian sejarah ini hanya tahun 1926, ternyata
harus mencoba memang tanggal 31
menggunakan mencermati Januari tahun itu
bertepatan dengan
kaidah ilmiah sebuah kronik tanggal 16 Rajab 1344
yang ketat, sosiologis yang H, tepatnya Hari Ahad
didukung dengan melatari sejarah Pon. Namun yang
menjadi pertanyaan saya
bukti dan fakta kelahiran NU adalah pertemuan itu
empirik, dan yang selama ini dilangsungkan pada
siang atau malam hari.
harus didasarkan mungkin luput Mungkin pertanyaan ini
pada teori-teori dari perhatian mengada-ada. Namun
ilmu sejarah yang kita. jika Anda teruskan
membaca, maka Anda
rumit. Ini hanya Telah menjadi ijma’ akan paham ke mana
sebuah sebuah bahwa NU didirikan arah pertanyaan itu.
hasil perenungan pada tanggal 16 Rajab
1344 H, bertepatan 31 Begini. Jika pertemuan
yang sama sekali Januari 1926 M melalui itu berlangsung siang
tidak berpretensi pertemuan Ulama yang hari, maka berarti benar
dipimpin oleh Hadratus jika dikatakan hari lahir
menggugat Syaikh KH Hasyim NU adalah 16 Rajab.
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
Namun apabila ia digelar kesadaran dan terutama dalam
malam hari, atau pada keberanian bangsa memimpin sholat
hari Ahad malam Senin, Indonesia untuk merdeka berjamaah dan mengajar
maka semestinya Milad sejak berdirinya gerakan para santri. Sehingga
NU tanggal 17 Rajab. Boedi Oetomo pada untuk kegiatan dakwah
Hal ini mengingat tahun 1908. Sehingga, dan sosial
hitungan hari dalam dengan kondisi yang kemasyarakatan
kalender Hijriyah demikian genting, bisa umumnya dilakukan di
dimulai dari saat dibayangkan terlalu sela-sela kesibukan
terbenamnya matahari. berisiko jika pertemuan tersebut dan waktu yang
Yang berarti pertemuan ulama tersebut dilakukan paling longgar adalah
itu secara Hijriyah sudah siang hari. Apalagi malam hari. Tradisi ini
masuk hari Senin tanggal kediaman Mbah Wahab juga masih kuat
17. Sayangnya saya tersebut terletak di pusat dipertahankan oleh para
belum menemukan satu Kota Surabaya yang pengasuh pesantren
informasi pun dari berjarak sekian ratus hingga satu-dua
literatur-literatur yang meter dari markas dasawarsa yang lalu,
saya baca yang tentara Belanda. bahkan hingga sekarang
menyebutkan siang atau pun juga masih berlaku
malamnya pertemuan Hal lain yang juga untuk beberapa
ulama yang fenomenal menguatkan adalah pesantren tertentu.
tersebut. tradisi ulama pesantren Sehingga untuk tugas
saat itu. Rata-rata para dan kegiatan NU mereka
Namun jika dianalisis ulama yang hadir dalam lebih banyak
dari sudut sosio-historis, pertemuan itu adalah melaksanakannya di
maka logika yang paling pemangku pesantren dari malam hari.
kuat menurut saya berbagai daerah, mulai
adalah malam hari. Jombang, Pasuruan, 16 atau 17 dalam Rumus
Kenapa? Karena pada Kudus, Pati, Surabaya, Abajadun
tahun-tahun itu Belanda dan lain-lain. Salah satu
sangat ketat dan represif karakter para kiai Salah satu tradisi lain
mengawasi segala pesantren kala itu adalah yang juga sangat kuat
macam bentuk kegiatan kuatnya istiqomah dilestarikan oleh para
dan pergerakan dari mereka. Mereka sangat ulama pesantren zaman
kelompok-kelompok jarang meninggalkan itu adalah rumus
pribumi. Hal ini dipicu kewajiban dan rutinitas Abajadun. Abajadun
oleh bangkitnya pesantren mereka, merupakan suatu bidang

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


keilmuan dalam spiritual tertentu yang hurufnya disusun
kosmologi Islam yang misterius. Huruf dan
merumuskan setiap huruf rangkaiannya diyakini sedemikian rupa
Hijaiyah dalam angka. menjadi simbol yang sehingga kalau
Konon yang pertama kali menghubungkan dunia
mempopulerkannya nyata dan dunia tak-
dihitung
adalah Syekh al-Buni kasat mata yang menggunakan
dalam kitabnya diwujudkan melalui metode ini akan
“Syamsul Ma’arif” yang angka dan hitungannya.
notabene cukup populer Bahkan ia diyakini juga menunjuk angka
di pesantren-pesantren menjadi isyarat mistis tertentu.
Salaf. Dalam metode (mystical signifier) akan
tersebut setiap huruf kejadian atau garis hidup Angka tersebut menjadi
memiliki nilai atau seseorang. Karena itu penanda suatu peristiwa
angka yang berbeda- rumusan ini juga sering dan waktu kejadiannya.
beda, misal ‫( أ‬alif)= 1, ‫ب‬ digunakan untuk Seperti al-Maghfurlah
(ba’)= 2, ‫( ج‬jim)=3, ‫د‬ instrumen untuk menilai KH. Abd. Hamid
(dal)=4, dan seterusnya. kecocokan dan Pasuruan sesaat setelah
Kata atau kalimat yang keharmonisan calon mendirikan madrasah di
tersusun dari beberapa pengantin. Pesantren Salafiyah yang
huruf akan dinilai dari diasuhnya, beliau
hasil penjumlahan angka Para kiai menggubah syair yang
dari huruf-huruf yang berbunyi:
merangkainya, misal ‫كتاب‬
pesantren zaman ‫ نرجو‬# ‫تأسـست مدرسة للمسلم‬
(kitab) nilainya adalah dulu terbiasa ‫رضا االمين فى محرم‬
“Telah berdiri sebuah
423, hasil penjumlahan menggunakan madrasah untuk orang
dari kaf (20), ta’ (400),
alif (1), dan ba’ (2). Abajadun untuk Islam pada bulan
mengabadikan Muharram, kami
Menurut al-Buni, setiap mengharap ridlo dari
huruf menyimpan makna suatu peristiwa Dzat yang Maha
dan rahasia kosmik- penting. Mereka Terpercaya.”
spiritual tertentu. Jika sering
masing-masingnya Syair tersebut jika
tersusun menjadi sebuah menggubah syair dihitung huruf-hurufnya
kata, maka kata itupun arab yang huruf- menggunakan rumus
menyiratkan rahasia Abajadun akan

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


berjumlah 1392, sama Jam’iyyah Nahdlatul secara resmi telah
dengan tahun berdirinya Ulama’ melalui metode menetapkan 16 Rajab
madrasah tersebut yakni ini, karena saya tidak 1344 H sebagai tanggal
tahun 1392 H. menemukan korelasi kelahiran NU yang harus
apapun dari angka 1566 diamini oleh seluruh
Berdasarkan hal itu, dengan NU dan nahdliyyin. Renungan
maka saya berpikir sejarahnya. dengan metode
bahwa bukan tidak Abajadun di atas hanya
mungkin para ulama Saya pun kemudian ingin membuktikan
pendiri NU juga mencoba bahwa betapa arif dan
menggunakan metode menghubungkannya tingginya keilmuan para
Abajadun dalam dengan tanggal kelahiran Masyayikh pendiri NU,
mengabadikan tahun NU. Saya mulai hingga soal penamaan
kelahirannya. Saya pun menghitung 16 ‫رجب‬ organisasi ini pun
kemudian mencoba 1344, dengan mereka sangat hati-hati
menerapkan rumusan menjumlahkan 16 + ‫ر‬ dan detil menakar setiap
tersebut untuk kata ‫جمعية‬ (200) + ‫ ب‬+ (3) ‫) ج‬2( + hurufnya agar dapat
‫( نهضة العلماء‬Jam’iyyah 1344. Hasilnya cukup mengandung kedalaman
Nahdlatul Ulama’). mengejutkan. Jumlahnya makna, sirr (rahasia),
Ternyata jika dihitung 1565, hanya selisih satu dan barokah bagi
masing-masing huruf angka dengan hitungan jama’ahnya. WaLlohu
dari tiga kata tersebut ‫جمعية نهضة العلماء‬. Dari a’lam.
jumlahnya adalah 1566, sini kemudian saya
dengan perincian: ,(3) ‫ج‬ berpikir seandainya Selamat Hari Lahir NU
‫ ي‬,(10) ‫ ي‬,(70) ‫ ع‬,(40) ‫م‬ tanggalnya diubah 17 ke-92!
(10), ,(5) ‫ هـ‬,(50) ‫ ن‬,(5) ‫هـ‬ 1344 ‫رجب‬, maka
,(1) ‫ ا‬,(400) ‫ ت‬,(800) ‫ض‬ hasilnya persis sama *) Ahmad Najib AR,
‫ م‬,(30) ‫ ل‬,(70) ‫ ع‬,(30) ‫ل‬ yakni 1566. Nah, 16 atau Ketua Lajnah Ta'lif wan
(40), ‫( ا‬1) dan ‫( أ‬1). 17 yang lebih tepat? Nasyr NU (LTN NU)
Sampai di sini saya Jawa Timur
masih tidak yakin ada Namun terlepas dari itu
isyarat khusus dari kata semua, yang jelas PBNU

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


FENOMENA

KH Ahsin Sakho budaya masyarakat


Muhammad menegaskan, tertentu.
cara membaca al-Quran “Ini adalah perpaduan yang baik antara
merupakan hasil karya Kalamullah dari langit yang menyatu
dengan bumi yakni budaya manusia.
seni manusia yang Itu sah diperbolehkan,” kata Ahsin
dirangkum dalam Sakho, Rektor Institut Ilmu Alquran
(IIQ) periode 2014, yang juga
Kalamullah. Hal tersebut pimpinan Pondok Pesantren Dar al-
tidak bertentangan Tauhid Cirebon, kepada ROL, Ahad
(17/5/2015).
dengan ajaran Islam
melainkan lahir dari seni Hanya saja, Ahsin yang doktor ilmu al-
Qur’an lulusan universitas di Saudi
Arabia ini melanjutkan, bacaan pada
langgam budaya harus tetap mengacu
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
seperti yang diajarkan Rasul dan para Dalam ketujuh jenis qiraah itu terdapat
sahabatnya. Dalam hal ini, tajwid tingkatan dan variasi nada yang
dalam hukum bacaannya. “Panjang berbeda-beda. “Sejarah cara
pendeknya, mahrajnya,” kata dia. melantunkan al-Quran ini berasal dari
Iran. Banyak orang Arab yang
Ahsin menjelaskan, cara membaca al- mempelajarinya ke Parsi, Iran.
Quran yang mengacu pada langgam Meskipun ada 40 jenis cara membaca
budaya Indonesia sangat diperbolehkan al-Quran, tapi yang dinilai layak hanya
dan tidak ada dalil shahih yang tujuh ini,” ungkapnya.
melarang hal demikian. Hanya saja, dia
melanjutkan, dirinya belum pernah Ahsin mengisahkan, langgam bacaan
mendengar Jawabul Jawab di dalam al-Quran berasal dari Iran. Kala itu,
langgam Cina, atau pun di Indonesia. orang Makkah dan Madinah sedang
membersihkan Ka’bah. Di sana ada
“Tetapi jika hanya sekedar langgam orang Farsi yang sedang melantunkan
Jawa, Sumatera, Sunda, Melayu, dan bacaan al-Quran dengan langgam nada
lainnya, itu sah saja selama lagu asal negerinya.
memperhatikan hukum bacaan “Ketika itu orang Makkah kemudian
semestnya. Itu kreatifitas budayanya,” menerapkannya ke dalam bacaan al-
kata dia. Quran dan ternyata merdu didengar.
Sejak saat itu pun lahirlah lagu syarqi
Ahsin lebih lanjut mengungkapkan,
yang bernuansa ketimuran,” kata dia.
saat ini masyarakat Indonesia hanya
mengenal satu pintu dalam Dalam melantunkan al-Quran, kata
mendengarkan cara melantunkan al- Ahsin, ada yang bernada sedih dan
Quran. Seluruhnya terangkum dalam bernada gembira dalam membaca
tujuh seni dalam membaca al-Quran, setiap surah di dalamnya. “Itu akan
yakni Bayyati, Shoba, Nahawand, lebih bermakna dan bagus. Misalkan
Hijaz, Rost, Sika, dan Jiharka. saat menjelaskan neraka ataupun
surga,” ujarnya

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


Baca Quran Langgam Jawa, Haramkah?
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Ustadz, ramai di media sosial perbedatan masalah hukum membaca Al-Quran dengan
langgam Jawa. Ada yang mengharamkan dan ada juga yang membolehkan. Lalu bagaimana
tanggapan ustadz dalam masalah ini, apakah hukumnya boleh atau tidak?

Mohon penjelasan yang adil dan seimbang serta mencerahkan. Terima kasih.

Wassalam

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Dalam masalah ini memang wajar terjadi perbedaan pandangan di antara banyak pihak.
Sesama pihak-pihak yang memang ahli di bidang ilmu baca Al-Quran, yaitu para qari dan
ulama qiraat pun kita menemukan perbedaan pendapat.

Dan lucunya, perbedaan pendapat ini pun menular juga di kalangan yang bukan ahlinya,
yaitu mereka yang bukan qari' dan bukan pula ulama ahli qiraat. Mereka yang boleh jadi
baca Qurannya pun masih ngalor-ngidul, blang bentong tidak karuan, tetapi tiba-tiba
merasa menjadi ahli qiraat nomor wahid. Mereka ini dengan mudahnya menuding-nuding
kesana kesini dan menyalah-nyalahkan siapa pun yang dianggapnya berseberangan cara
pandang.

Kita harus maklum dengan kelakuan kalangan awam yang rasa sok tahu ini. Apalagi ada
juga yang mengakit-ngaitkannya dengan urusan politik, sampai saya juga dapat SMS yang
mengingatkan bahwa Indonesia layak dapat adzab dan dihancurkan Allah gara-gara
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
pemerintah dzalim membiarkan masalah ini.

Sekilas buat sebagian kita mendengarkan Al-Quran dibaca dengan langgam Jawa ini
memang terasa aneh. Karena biasanya yang kita dengar semuanya nada-nada bacaan Al-
Quran itu khas timur tengah (middle east). Tetapi kali ini nada-nadanya punya nuansa khas
tanah air, yaitu nada-nada Jawa. Buat yang biasa mendengarkan wayang, terasa ini bukan
bacaan Al-Quran tetapi tembang-tembang khas di pewayangan.

Sehingga wajar bila ada yang terlalu mudah main haramkan saja, khususnya bila yang
mendengar itu orang-orang Arab sana. Jangankan kuping mereka, kuping kita yang asli
made in Indonesia pun merasa rada aneh. Tetapi apakah sekedar merasa aneh lantas
hukumnya jadi haram?

Dalam hal ini sebaiknya kita yang awam ini jangan terlalu mudah main bikin fatwa sendiri.
Ada baiknya kita serahkan kepada para ulama ahli qiraat yang memang ahlinya. Kalau pun
ada perbedaan pendapat dari mereka, setidaknya kita tidak mengambil alih hal-hal yang
bukan wewenang kita.

A. Pendapat Yang Mengharamkan

Ada beberapa ulama ahli qiraat yang sudah berfatwa tentang haramnya membaca Al-Quran
dengan langgam Jawa ini. Salah satunya adalah Syeikh Ali Bashfar yang bermukim di
Saudi Arabia. Salah seorang muridnya ada yang mengirimkan rekaman bacaan Al-Quran
dengan langgam Jawa ini. Dan kemudian jawaban dari beliau berupa larangan.
Kesalahan tajwid; dimana panjang mad-nya dipaksakan mengikuti kebutuhan lagu.

Kalau saya cermati apa yang beliau fatwakan itu, setidaknya saya mencatat ada empat
masalah yang beliau tuturkan, antara lain adalah :

1. Kesalahan Lahjah

Kesalahan nomor satu dari rekaman yang diperdengarkan itu menurut beliau adalah
kesalahan lahjah si pembacanya yang cenderung orang Jawa. Seharusnya lahjahnya harus
lahjah Arab.

Dan banyak orang yang mengharamkan hal ini dengan berdalil kepada hadits berikut :

Bacalah Al-Quran dengan lagu dan suara orang Arab. Jauhilah lagu/irama ahlkitab dan
orang orang fasiq. Nanti akan ada orang datang setelahku membaca Alquran seperti
menyanyi dan melenguh, tidak melampau tenggorokan mereka. Hati mereka tertimpa
fitnah, juga hati orang yang mengaguminya. (HR. Tarmidzi)

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


2. Dianggap Memaksakan Diri (Takalluf)

Kesalahan kedua dianggap adanya semacam sikat memaksakan, atau takalluf. Pembacanya
dianggap terlalu memaksakan untuk meniru lagu yang 'tidak lazim' dalam membaca Al-
Quran.

3. Dicurigai Ashabiyah

Ditambahkan lagi dalam fatwa beliau bahwa ada kecurigaan yang dianggap cukup
berbahaya, yaitu bila ada niat merasa perlu menonjolkan kejawaan atau keindonesiaan. Hal
ini dianggap membangun sikap ashabiyyah dalam ber-Islam. Padahal ashabiyah itu
hukumnya haram.

4. Khawatir Memperolok Al-Quran

Dan yang paling fatal jika ada maksud memperolok-olokkan ayat-ayat Allah yang mereka
samakan dengan lagu-lagu wayang dalam suku Jawa.

Maka dengan dasar empat masalah di atas dianggap bahwa membaca Al-Quran dengan
langgam Jawa itu tidak boleh dilakukan. Nampaknya fatwa beliau ini kemudian disebar-
luaskan di berbagai media, dan siapapun bisa membacanya.

B. Pendapat Yang Membolehkan

Sementara kita juga menemukan ulama ahli qiraat di Indonesia, sebut saja misalnya KH.
Prof. Dr. Ahsin Sakho Muhammad. Beliau seorang pakar ilmu yang langka: ilmu-ilmu
Al-Quran. Lulus sebagai doktor dari Jamiah Islamiyah Madinah dengan prestasi mumtaz
syaraful ulaa alias cumlaude. Kiprah beliau di dunia ilmu qiraat di Indonesia tidak perlu
dipertanyakan lagi. Beliau pernah menjadi rektor dan guru besar di Institut Ilmu Al-Quran
(IIQ) Jakarta dan menjadi team pentashih terjemahan Al-Quran di Departemen Agama RI.

Kalau kita tanyakan masalah ini kepada beliau, nampaknya pandangan jauh beliau lebih
luas. Barangkali karena beliau memang orang Indonesia asli yang paham betul karakter
bacaan Al-Quran bangsa ini. Beliau mengatakan sebagai berikut :

"Ini adalah perpaduan yang baik antara seperti langit kallamullah yang menyatu dengan
bumi yakni budaya manusia. Itu sah diperbolehkan. Hanya saja, bacaan pada langgam
budaya harus telap berpacu seperti yang diajarkan Rasul dan para sahabatnya. Dalam hal
ini, tajwid dalam hukum bacaannya, panjang pendeknya dan mahrajnya".

Lebih lanjut beliau menambahkan :

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


"Cara membaca Al-Quran yang mengacu pada langgam budaya Indonesia sangat
diperbolehkan dan tidak ada dallil shahih yang melarang hal demikian. Hanya saja, saya
belum pernah mendengar 'jawabul jawab' di dalam langgam Cina, atau pun di Indonesia.
Tetapi jika hanya sekedar langgam Jawa, Sumatra, Sunda, Melayu dan lainnya itu sah
saja, selama memperhatikan hukum bacaan semestnya. Itu kratifitas budayanya".

1. Hadits Larangan Selain Langgam Arab

Lalu bagaimana dengan hadits yang mana Rasulullah SAW mengharamkan kita
menggunakan langgam selain Arab? Terjemahan haditsnya kurang lebih seperti berikut ini :

Bacalah Al-Quran dengan lagu dan suara orang Arab. Jauhilah lagu/irama ahlkitab dan
orang orang fasiq. Nanti akan ada orang datang setelahku membaca Alquran seperti
menyanyi dan melenguh, tidak melampau tenggorokan mereka. Hati mereka tertimpa
fitnah, juga hati orang yang mengaguminya. (HR. Tarmidzi)

a. Sanad Yang Lemah

Dari sisi sanad sebenarnya kalau ditelurusui kedudukan hadis ini tersebut tergolong dalam
hadis dha'if (lemah). Karena salah satu sanad perawinya ada yang terputus sehingga hadits
itu menjadi dhoif. Bahkan ada muhaddits yang mengatakan bahwa hadits ini termasuk
munkar dan bukan termsuk hadist.

Maka dari sisi derajat hadits ini tidak bisa dijadikan hujjah alias tidak perlu dipakai.

b. Langgam Arab Yang Mana?

Negeri Arab di masa Rasulullah SAW sangat sempit dan terbatas, seputar Mekkah,
Madinah dan kisaran jaziarah Arabia saja. Di luar itu tidak pernah disebut Arab. Habasyah,
Mesir, Yaman, Palestina, Suriah, Iraq, Iran di masa itu masih bukan Arab. Agama yang
dianut penduduknya bukan agama Islam, mereka dianggap sebagai bangsa-bangsa kafir non
Arab. Bahkan bahasa mereka pun juga bukan bahasa Arab.

Jadi kalau pun hadits Rasulullah SAW yang dhaif itu masih mau dipaksa-paksa juga untuk
dipakai, tetap saja tidak tepat. Seandainya hadits itu dibilang shahih, dan larangan
Rasulullah SAW itu 'terpaksa' kita ikuti juga, maka nagham atau irama cara baca Al-Quran
yang kita kenal selama ini pun harusnya terlarang. Sebab nagham Bayyati, Shoba,
Nahawand, Hijaz, Rost, Sika, dan Jiharka itu bukan dari Mekkah atau Madinah, bahkan
bukan dari Jaziarah Arab.

Ketujuh jenis nagham itu malah berasal dari Iran. Dan Iran di masa Rasulullah SAW bukan
negeri Arab. Bahkan sampai hari ini pun tidak pernah dianggap sebagai negara Arab.
Pemerintah Iran sendiri pun tidak pernah mengaku-ngaku sebagai negara Arab. Bahasa
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
resmi mereka pun juga bukan bahasa Arab melainkan bahasa Persia.

Jadi kalau mau melarang langgam Jawa misalnya, maka tujuh langgam yang sudah kita
kenal sepanjang sejarah Islam itu pun harus dilarang juga, lantaran bukan langgam Arab
sebagaimana yang dimaksud oleh Rasulullah SAW.

2. Lahjah Tidak Benar

Lahjah yang dianggap tidak benar oleh Syeikh Ali Basfar itu boleh jadi memang demikian.
Maksudnya si pembacanya dianggap kurang baik bacaannya. Dan itu biasa, semua yang
pernah ikut daurah Al-Quran dengan beliau pasti pernah merasakan disalah-salahkan ketika
dianggap lahjah kita kurang pas di telinga beliau.

Namun kita harus membedakan antara lahjah dengan langgam. Yang beliau kritisi adalah
lahjahnya yang kurang tepat dan itu harus diakui. Membaca Al-Quran memang harus
dengan lahjah yang benar. SIfat-sifat huruf, makharijul huruf dan juga hukum-hukum yang
berlaku pada ilmu tajwid memang wajib ditaati dan dijalankan dengan benar.

Tetapi langgam adalah sesuatu yang lain dan berbeda. Karena langgam merupakan irama
atau nada, bukan lahjah. Contoh mudahnya, ketika membunyikan huruf shad, pipi harus
kembung. Huruf ra' kadang harus dibaca tebal kadang harus tipis. Ini semua adalah lahjah
dan bukan irama.

Sedangkan langgam itu adalah irama dan nada, sama sekali tidak ada hubungannya dengan
titik artikulasi, pelafalan huruf ataupun hukum-hukum seperti idzhar, idgham, iqlab dan
ikhfa'. Dan kalau sudah masuk wilayah irama dan nada, tiap bangsa dan tiap negeri pasti
punya ciri khas yang identik dan tidak bisa dipisahkan.

Kalau kita mendengar orang Cina asli di Tiongkok sana sedang membaca Al-Quran, pasti
kita akan merasakan ada 'nada-nada' khas Cina. Begitu juga kalau kita dengar orang Melayu
membaca Al-Quran, kita akan merasakan nuansa khas nada-nada kemelayuan. Apakah ini
dianggap melanggar ketentuan membaca Al-Quran? Jawabnya tentu tidak sama sekali.

Tetapi ketika orang Jawa keliru membunyikan huruf 'ain menjadi 'ngain', atau huruf ha'
dibaca menjadi 'kha' atau huruf ba' yang dibunyikannya lebih nge-bass karena lahjah
Jawanya, disitulah letak kekeliruan yang harus diluruskan. Adapun nada bacaan yang terasa
nada Jawa selama tidak menyalahi hukum-hukum bacaan, tentu tidak jadi masalah.

3. Langgam Jawa = Menghidupkan Ashabiyah?

Adapun masalah membaca Al-Quran dianggap menghidupkan ashabiyah, jelas sekali


bahwa yang jadi masalah bukan pada langgamnya tetapi pada niat dan tujuan untuk

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


menghidupkan ashabiyah. Kalau memang niatnya semata-mata ingin menghidup-hidupkan
ashaiyah, tentu saja hukumnya haram.

Tetapi bagaimana kita bisa pastikan bahwa yang membacanya punya niat tersebut? Lantas
bagaimana kalau si pembacanya sama sekali tidak punya niatan dan maksud untuk
menghidup-hidupkan ashabiyah? Apakah kita tetap memaksanya harus ashabiyah?

Ketika kita menyanyikan lagu Indonesia Raya, bukankah itu juga ashabiyah? Ketika kita
mengibarkan sang saka Merah Putih, bukankah itu ashabiyah? Apakah haram kita
menyanyikannya dan mengibarkan bendera Merah Putih?

4. Langgam Jawa = Menjelekkan Al-Quran

Apalagi kalau dikatakan bahwa langgam Jawa itu dianggap menjelekkan Al-Quran. Tentu
sifatnya sangat subjektif sekali. Apa benar qari yang lahjahnya sempurna, tajwidnya benar
dan suaranya fasih luar biasa, ketika membaca Al-Quran dengan langgap Jawa lantas
niatnya ingin mengolok-ngolok dan menjelekkan Al-Quran?

Kesimpulan

Apa yang saya tulis di atas semuanya bukan pendapat saya, tetapi hanya hasil kutipan dan
saduran dari pendapat para pakar ilmu qiraat semata. Dan kalau ada dua pendapat yang
saling bertentangan, kita harus maklum. Namanya saja masalah ijtihad, para ahlinya
silahkan berbeda pendapat.

Sementara kita yang bukan ahli ilmu qiraat, apalagi yang kualitas bacaan Al-Qurannya
masih parah dan bermasalah besar, sebaiknya kita menahan diri untuk tidak ikut-ikutan
berfatwa. Biarkan saja para pakarnya yang berbeda pendapat, sebab mereka memang
ahlinya. Mereka berhak dan punya kompetensi untuk itu.

Adapun kita, mari kita duduk manis saja mendengarkan para pakar berbeda pendapat, tidak
perlu merasa jadi pahlawan kesiangan di bidang yang sama sekali bukan keahlian kita.

Dari pada bikin komen terlalu jauh ternyata kurang tepat, lebih baik kita tahu diri. Saya
sendiri agak segan menuliskan masalah ini, karena tahu persis bahwa para pakarnya saja
sudah berbeda pendapat. Jangan pula bertanya saya ikut yang mana.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Ahmad Sarwat, Lc., MA

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


‫‪UBUDIYAH‬‬

‫‪A. PENDAHULUAN‬‬

‫‪Bagi anda yang masa kecilnya‬‬ ‫‪hidup di era‬‬


‫‪tahun 1980 s/d 1990an , pasti‬‬ ‫‪sering‬‬
‫‪mendengar lantunan sholawat‬‬ ‫‪tarhim di‬‬
‫‪masjid-masjid atau langgar,‬‬ ‫‪Sholawat ini‬‬
‫‪begitu terkenal waktu itu di‬‬ ‫‪Indonesia‬‬
‫‪khususnya wilayah Jawa Timur,‬‬ ‫‪lantunannya‬‬
‫‪yang merdu dan juga sangat‬‬ ‫‪enak di‬‬
‫‪telinga sehingga membawa‬‬ ‫‪sebuah‬‬
‫‪kenangan tersendiri, sholawat‬‬ ‫‪tarhim ini‬‬
‫‪biasanya diputar menjelang‬‬ ‫‪adzan‬‬
‫‪shubuh, ketika sahur bulan ramadahan dan juga menjelang adzan maghrib, dan‬‬
‫‪isya.‬‬
‫‪untuk bacaanya, audio serta video, lanjut di bawah ya, kita potong sejenak‬‬
‫‪dengan asal-usul shalawat tarhim‬‬

‫‪B. ASAL-USUL SHALAWAT TARHIM‬‬

‫ف ِبها َ َويَقُ ْو ُل ‪ :‬يا َ ك َِر ْيم ‪ ,‬فَقَا َل النَّ ِب ُي‬ ‫ط ْو ُ‬ ‫ف فِي ا ْل َك ْع َب ْة فَ َرأَى أَع َْرا ِبيًّا يَ ُ‬ ‫ط ْو ُ‬ ‫كا َ َن النَّ ِب ُّي صلى هللا عليه وسلم يَ ُ‬
‫صلى هللا عليه وسلم َو َرا َءهُ ‪ :‬يا َ ك َِر ْيم – فا َ ْنتَقَ َل ْاْلَع َْرا ِب ُّي اِلَى ُرك ِْن الثَّانِ ْي وقا َ َل‪ :‬يا كريم‪ ,‬فَقا َ َل النَّ ِب ُّي‬
‫ب (صلى هللا عليه وسلم) َو َرا َءهُ ‪ :‬يا كريم‪ ,‬فَا ْنتَقَ َل ْاْلَع َْرا ِب ُّي اِلَى‬ ‫(صلى هللا عليه وسلم) – فَقَا َل ا ْل َح ِب ْي ُ‬
‫س َو ِد فَقا َ َل ‪ :‬يا كريم‪ -‬فقال النبي (صلى هللا عليه وسلم) – فقال الحبيب (صلى هللا عليه وسلم)‬ ‫ا ْل َح َج ِر ْاْل َ ْ‬
‫صبا َ َحةُ َوجْ ِهكَ َوبَ َل َغ طا َ ِلقَتكَ‬ ‫ب؟ َوهللاِ َل ْوالَ َ‬ ‫وراءه ‪ :‬يا كريم‪ ,‬فَا ْلت َ َفتَ ْاْلَع َْراِبي فَقا َ َل‪ :‬أَتَ ْم َز ُح ْونَنِ ْي يا َ أ َ َخ ا ْلعَ َر ِ‬
‫ف نَ ِبيَّكَ يا أخ العرب؟ قَا َل َو ِ‬
‫هللا‬ ‫شك َْوت اِلَى َح ِب ْي ِب ْي ُم َح َّمدا‪ -‬فَقا َ َل لَهُ النَّ ِب ُّي صلى هللا عليه وسلم أ َ َوالَ ت َ ْع ِر ُ‬ ‫لَ َ‬
‫أ َ َم ْنتُ ِب ِه َولَ ْم أ َ َرهُ َو َد َخ ْلتُ َمكَّةَ َولَ ْم أ َ ْلقَهُ – قا َ َل لَهُ النَّ ِب ُّي (صلى هللا عليه وسلم) اَنَا نَ ِبيُّكَ يا أخ العرب –‬
‫هللا – فَنَ َز َل ِج ْب ِر ْي ُل ْاْل َ ِم ْينُ ع َ‬
‫َلى‬ ‫َلى َي ِد النَّ ِبي ِ يُقَ ِبلُها َ َو َيقُ ْو ُل‪ِ :‬فدَاكَ أ َ ِب ْي َوأ ُ ِم ْي يا َ َح ِب ْي َب ِ‬ ‫َب اْلعرابي ع َ‬ ‫فَا ْنك َّ‬
‫سالَ َم َويَقُ ْو ُل لَكَ ‪ :‬قُ ْل ِل َهذا َ اْلعرابي ‪:‬‬ ‫النَّ ِبي ِ َوقا َ َل لَهُ ‪ :‬يا َ َح ِب ْي َب هللاِ (صلى هللا عليه وسلم) – هللاُ يُ ْق ِرئ ُكَ ال َّ‬
‫سبَ ِن ْي‬‫سنَ ْي ِن ‪ ,‬لَ ْو َحا َ‬ ‫سبُهُ؟ فَقا َ َل اْلعرابي ‪َ :‬وهللاِ يا َ نَ ْو َر ا ْل َع ْي ِن يا َ َج َّد ا ْل َح َ‬ ‫ظ ُّن إِ ْن قا َ َل يا َ ك َِر ْيم أَنَّنا َ الَ نُحا َ ِ‬
‫أَيَ ُ‬

‫‪Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015‬‬


‫ لَ ِئ ْن‬:‫ب َربَّكَ يا أخ العرب؟ قا َ َل‬ ُ ‫س‬ ِ َ ‫ف تُحا‬ َ ‫ َو َك ْي‬: )‫سبَنَّهُ – قَا َل َلهُ النَّ ِب ُّي (صلى هللا عليه وسلم‬ ِ َ ‫َر ِب ْي َْلُحا‬
– ‫َلى ُج ْو ِد ِه َوك ََر ِم ِه‬َ ‫س ْبتُهُ ع‬ َ َ ‫َلى ت َ ْق ِص ْي ِر ْي حا‬
َ ‫سبَنِ ْي ع‬ َ َ ‫َلى َم ْغ ِف َرتِ ِه – َوإِ ْن حا‬
َ ‫س ْبتُهُ ع‬ َ َ ‫َلى ذَ ْنبِ ْي حا‬
َ ‫سبَنِ ْي ع‬ َ َ ‫حا‬
‫سبُهُ – هللا‬ ِ َ ‫ هللاُ يَقُ ْو ُل لَكَ – قُ ْل ِل َهذا َ ْاْلَع َْرا ِبي أ َ ْن الَ َيحا‬, ِ‫ب هللا‬
ِ َ ‫سبَنا َ َوالَ نُحا‬ ِ ْ ‫فَقا َ َل ِج ْب ِر ْي ُل‬
َ ‫ يا َ َح ِب ْي‬: ُ‫اْل ِم ْين‬
!!!‫أكبر‬

Penjelasan Arti diatas : Adalah suatu saat Nabi SAW melakukan Thowaf
mengelilingi Ka’bah. Tiba- tiba beliau melihat seorang Arab Badui juga sedang
Thowaf sambil menyeru: “Ya- Kariim!” Maka Nabi pun dibelakangnya
mengucapkan “Ya Kariim”. Maka Arab Badui itupun berpindah ke Rukun Tsani
dan berdo’a: Ya Kariim. Maka Nabi, Sang kekasihpun menirukan “Ya Kariim”.
Maka berpindahlah Arab Badui itu ke dekat Hajar Aswad dan berdo’a: Ya
Kariim!!, Maka Nabi- Sang kekasihpun berdo’a: “Ya Karim”. Maka Sang Arab
Badui itupun menoleh dan berkata: “Adakah kamu mentertawakan aku?
Seandainya bukan wajahmu yang bercahaya dan penuh keramahan, pasti sudah
kuadukan kepada kekasihku yakni baginda Muhammad!!”.

Maka Nabi SAW berkata kepadanya:”Apakah engkau belum mengenal Nabimu


wahai saudara Arabku?” Maka Orang Badui itu berkata:”Demi Allah aku
beriman padanya padahal aku belum pernah mengenalnya sejak aku memasuki
Mekah dan aku belum pernah menjumpainya”. Maka Nabi pun berkata padanya:
“Aku ini (Muhammad) Nabimu wahai saudara Arabku”. Maka Sang Badui itupu
segera memeluk kehadapan Nabi dan mencium tangan beliau seraya
berkata:”Bapak dan Ibuku sebagai penebusmu wahai Sang kekasihku” Maka
Jibrilpun turun kepada Nabi dan berkata:”Wahai Sang Kekasih Allah, Allah
mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu:” Katakanlah pada
orang Badui itu apakah ia menyangka Aku tak akan menghisabnya ketika ia
mengucapkan Ya Kariim?” Maka Orang Badui itu berkata:”Demi Allah wahai
cahaya mataku, eyang dari Hasan dan Husain, Seandinya Robku menghisabku,
maka akupun akan menghisab-Nya! Maka Bersabdalah Nabi:”Bagaimana
engkau akan menghisab Robmu?” Badui berkata:”Jika Rob menghisabku atas
dosa- dosaku, maka aku akan menghisab segala ampunan-Nya, dan jika Ia
menghisabku atas segala keteledoranku, maka aku akan menghisab anugerah
dan kemulyaan Nya”. Maka berkatalah Jibril Al- Amin: “Katakanlah pada orang
ini:” Janganlah ia menghisab Ku, maka Aku pun tak akan menghisabnya”.
Allohu Akbar!!!

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


Riwayat ini oleh masyarakat mesir sering dibaca dengan lagu yang indah pada
waktu menjelang shubuh untuk TARHIM

C. SEJARAH SHOLAWAT TARHIM DI INDONESIA

Syekh mahmud khalil al husary

Shalawat ini pertama kali


dipopulerkan di Indonesia
melalui Radio Yasmara
(Yayasan Masjid Rahmat),
Surabaya pada akhir tahun
1960′an. Penciptanya
adalah Shaikh Mahmoud
Khalil Al Hussary, ketua
Jam’iyyatul Qurro’ di
Kairo, Mesir.
Bagaimana asal mula ceritanya
shalawat tarhim ini akhirnya bisa
sampai ke Indonesia? Menurut Cak Nun, Syaikh Al Hussary pernah berkunjung
ke Indonesia—misi belum diketahui, mungkin dalam rangka study tour—dan
beliau ‘dibajak’ di LOKANANTA, Solo untuk rekaman shalawat tarhim ini.

Syaikh Mahmoud Al-Hussary (1917-1980, ‫ )محمود خليل الحصري‬adalah ulama


lulusan Universitas Al-Azhar dan merupakan salah satu Qâri’ (pembaca Quran)
paling ternama di jamannya, sampai-sampai ia digelari Shaykh al-Maqâri (sing
ahli qiroah). Syaikh Al-Hussary dikenal karena kepiawaiannya dalam membaca
Qur’an secara tartîl.

Ia mengatakan bahwa membaca Qur’an bukan semata-mata tentang irama (lagu)


atau seni bacaannya, yang paling penting adalah tartîl: memahami bacaan
Qur’an dengan baik dan benar, yaitu melalui studi kebahasaan (linguistik) dan
dialek Arab kuno, serta penguasaan teknik pelafalan huruf maupun kata-perkata
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
dalam Quran. Dengan begitu bisa dicapai tingkat kemurnian (keaslian makna)
yang tinggi dalam membaca Al-Qur’an.

D. BACAAN LENGKAP SHALAWAT TARHIM


(TEKS ARAB, LATIN SERTA ARTINYA).

Arti (terjemahan) shalawat


tarhim:

Shalawat dan salam semoga


tercurahkan padamu
Duhai pemimpin para pejuang, ya
Rasulullah
Shalawat dan salam semoga
tercurahkan padamu
Duhai penuntun petunjuk Ilahi,
duhai makhluk yang terbaik
Shalawat dan salam semoga
tercurahkan atasmu
Duhai penolong kebenaran, ya
Rasulullah
Shalawat dan salam semoga
tercurahkan padamu
Wahai Yang Memperjalankanmu
di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi
Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur
Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi
imam
Engkau diberangkatkan ke Sitratul Muntaha karena kemuliaanmu
Dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu
Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah
Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu.

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


Kesimpulan: Shalawat tarhim sangat enak didengarkan kapan saja, apalagi
waktu menjelang subuh. Manfaat yang didapat dari mendengar shalawat tarhim,
selain membangkitkan keterikatan emosional antara diri kita dengan Nabi saw,
menenangkan pikiran dan menyejukkan hati, juga bisa sebagai obat kangen
keluarga di rumah (di desa, kampung) dan orang-orang tercinta yang sudah
tiada, tentunya bagi anda yang masa remajanya di era 1980 s/d 1990an.

ISLAM NUSANTARA

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


Menurut Sejarawan NU, Agus Sunyoto, pada zaman Walisongo
terdapat tujuh struktur atau golongan masyarakat yang ditetapkan
secara unik. Golongan tersebut diukur dari keterikatan seseorang
dengan kebutuhan duniawi. Makin kuat keterikatan dengan materi
duniawi, posisi seseorang paling rendah. Sementara orang yang
tak memiliki keterikatan dengan duniawi, posisinya paling atas.

“Itulah golongan Brahmana. Mereka ini tinggal di hutan, di pertapaan, tidak


pula punya kekayaan pribadi. Nah, mereka menempati posisi paling tinggi,”
ujar Agus di hadapan para dosen Pascsarjana STAINU Jakarta.

Yang kedua, lapisan Ksatria. Golongan orang yang tidak diperbolehkan


memiliki kekayaan pribadi tapi kehidupannya dijamin oleh institusi negara.
“Waktu itu sudah ada istilah korupsi, korupsi itu kan mengumpulkan harta
untuk pribadi. Ini ndak boleh ada,” tegasnya.

“Jadi, kalau ada ksatria punya kekayaan pribadi disebut ksatria panten:
ksatria yang jatuh martabatnya. Dia tidak boleh dilayani. Kalau perlu
dikucilkan. Karena dia abdi negara kok punya kekayaan pribadi, ndak
boleh,” ungkap Agus.

Ketiga, lapisan Waisya. Itu golongan petani. Dia memiliki tugas


menumbuhkan tanaman makanan untuk manusia. “Dia lebih rendah.
Kenapa? Karena sudah punya rumah, sawah, dan ternak,” tuturnya.

Keempat, lanjut Agus, golongan Sudra. Siapa mereka? Menurut kitab


Salokantara dan Nawanadya, yang dimaksud kaum Sudra itu ada beberapa
kalangan: (1) saudagar. Orang yang memiliki kekayaan lebih. Pikirannya
selalu tentang keuntungan. Lalu (2), rentenir (orang yang membungakan
uang). Kemudian (3), orang yang meminjamkan perhiasan, pakaian,
termasuk juga tuan tanah dan pemilik aneka kekayaan lainnya.

“Jadi, makin besar kekayaan seseorang, makin rendah kedudukannya.


Mungkin konglomerat sekarang zaman dulu disebut Mahasudra. Karena
kekayaannya berlebihan,” selorohnya disambut derai tawa para dosen
Pascasarjana STAINU Jakarta.
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
Kelima, golongan Candala. Yakni orang yang hidup dari membunuh
makhluk lain. “Jagal, pemburu, itu masuk di sini. Bahkan, aparat negara
yang bergelar Singanegara dan Singamenggala, yaitu algojo yang
membunuh pelanggar aturan pun masuk golongan ini,” paparnya.

Urutan berikutnya, keenam ada golongan Mleca. Yaitu semua orang asing
yang bukan pribumi dan saudagar. Itu salah satu sebab Islam tidak mudah
diterima masyarakat waktu itu. “Yang bawa Islam ke sini kan orang asing,
dan saudagar yang sudra. Rangkep sudah. Jadi, pribumi ndak mau nerima,”
tandasnya.

Nah, yang paling bawah atau ketujuh adalah golongan Tuja. Mereka yang
hidupnya selalu merugikan masyarakat. Siapa mereka? Disebutkan riil,
mereka adalah para penipu, pencuri (maling), perampok, begal, dan
sejenisnya. “Pokoknya yang selalu merugikan orang lain. Koruptor masuk
di sini,” tegasnya.

Walisongo itu Brahmana

Menurut Agus, para Walisongo menempati posisi Brahmana. Para sunan


tersebut dianggap masyarakat sebagai orang suci. Oleh karena itu, Islam
dengan mudah diterima penduduk. “Jadi, kalau ada teori bahwa Islam
disebarkan oleh para saudagar, ndak masuk akal itu. Karena saudagar itu
orang Sudra,” tandasnya.

Orang Sudra, lanjut Agus, tidak memiliki otoritas bicara soal agama.
Karena ada aturan yang disepakati masyarakat waktu itu. “Jadi, yang boleh
bicara tentang agama itu hanya Brahmana. Kalau Sudra yang cara
berpikirnya keuntungan materi bicara agama, bisa jadi barang dagangan
nanti,” ujarnya.

Jika ditarik ke era kekinian, menurut Agus, kiai merupakan gelar


kebangsawanan brahmana. Bahkan, zaman Majapahit sudah ada gelar
tersebut. Hingga zaman Mataram, orang yang tidak bergelar kiai tidak boleh
mengajar. “Nggak boleh orang biasa menggunakan gelar kebangsawanan
itu. Apalagi mengajar atau mendidik,” tandasnya
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
INSPIRASI

Kisah…seorang anak berumur 10 th mengancam..sebab sudah kesekian


namanya Umar..dia anak pengusaha kalinya si ayah nggak pernah mau
sukses yang kaya raya.. Oleh ayahnya datang ke acara anaknya..dia malu
si Umar di sekolahkan di SD karena anaknya selalu didampingi
Internasional paling bergengsi di ibunya..sedang anak2 yang lain selalu
Jakarta..tentu bisa ditebak, bayarannya didampingi ayahnya…
sangat mahal..tapi bagi si pengusaha,
tentu bukan masalah..wong uangnya Nah karena diancam isterinya..
berlimpah… Si ayah berfikir kalau Akhirnya si ayah mau hadir meski
anaknya harus mendapat bekal agak ogah2an.. Father’s day adalah
pendidikan terbaik di semu acara yang dikemas khusus dimana
jenjang..agar anaknya kelak menjadi anak2 saling unjuk kemampuan di
orang yang sukses mengikuti depan ayah-ayahnya.. Karena ayah si
jejaknya... Umar ogah2an maka dia memilih
duduk di paling belakang..sementara
Suatu hari isterinya kasih tau kalau para ayah yang lain (terutama yang
Sabtu depan si ayah diundang muda2) berebut duduk di depan agar
menghadiri acara “Father’s Day” di bisa menyemangati anak2nya yang
sekolah Umar.. “Waduuuh saya sibuk akan tampil di panggung…
ma..kamu aja deh yang datang..” Satu persatu anak2 menampilkan
begitu ucap si ayah kepada bakat dan kebolehannya masing-
isterinya..bagi dia acara beginian masing..ada yang
sangat nggak penting..dibanding menyanyi..menari..membaca
urusan bisnis besarnya.. Tapi kali ini puisi..pantomim..ada pula yang
isterinya marah dan pamerkan lukisannya..dll.. Semua

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


mendapat applause yang gegap tiba2 memotong bacaan Umar… lalu
gempita dari ayah-ayah Umarpun membaca ayat 9…”Stop,
mereka…tibalah giliran si Umar coba sekarang baca ayat 21..lalu ayat
dipanggil gurunya untuk 33..” setelah usai Umar
menampilkan kebolehannya.. membacanya…lalu kata pak
Arief:“Sekarang kamu baca ayat 40
“Miss, bolehkah saya panggil pak (ayat terakhir)”..si Umarpun membaca
Arief..” tanya si Umar kepada ayat ke 40 tsb sampai selesai”...
gurunya..pak Arief adalah guru Subhanallah…kamu hafal Surat An-
mengaji untuk kegiatan ekstra Naba’ dengan sempurna nak…”
kurikuler di sekolah itu… ”Oh begitu teriak pak Arief sambil
boleh..” begitu jawab gurunya..dan mengucurkan air matanya…para
pak Ariefpun dipanggil ke hadirin yang muslimpun tak kuasa
panggung… menahan airmatanya… Lalu pak Arief
bertanya kepada Umar:”Kenapa kamu
“Pak Arief, bolehkah bapak membuka
memilih menghafal Al-Qur’an dan
Kitab Suci Al Qur’an Surat 78 (An-
membacakannya di acara ini nak,
Naba’)” begitu Umar minta kepada
sementara teman2mu unjuk kebolehan
guru ngajinya…”Tentu saja boleh
yang lain..?” begitu tanya pak Arief
nak..” jawab pak Arief.. “Tolong
penasaran…
bapak perhatikan apakah bacaan saya
ada yang salah..” lalu si Umar mulai Begini pak guru…waktu saya malas
melantunkan QS An-Naba’ tanpa mengaji dalam mengikuti pelajaran
membaca mushafnya bapak..bapak menegur saya sambil
(hapalan)..dengan lantunan irama menyampaikan sabda Rasulullah
yang persis seperti bacaan “Syaikh SAW:”Siapa yang membaca Al
Sudais” (Imam Besar Masjidil Qur’an, mempelajarinya, dan
Haram)… mengamalkannya, maka dipakaikan
mahkota dari cahaya pada hari kiamat.
Semua hadirin diam terpaku
Cahayanya seperti cahaya matahari
mendengarkan bacaan si Umar yang
dan kedua orang tuanya dipakaiakan
mendayu-dayu…termasuk ayah si
dua jubah (kemuliaan) yang tidak
Umar yang duduk
pernah didapatkan di dunia. Keduanya
dibelakang…”Stop..kamu telah selesai
bertanya, “Mengapa kami dipakaikan
membaca ayat 1 s/d 5 dengan
jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian
sempurna..sekarang coba kamu baca
berdua memerintahkan anak kalian
ayat 9..” begitu kata pak Arief yang

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


untuk mempelajari Al Qur’an.” (H.R. terpana..dan juga mulai meneteskan
Al-Hakim)… airmatanya..termasuk saya..diantara
jama’ahpun bahkan ada yang tidak
“Pak guru..saya ingin bisa menyembunyikan suara isak
mempersembahkan “Jubah tangisnya...luar biasa haru...
Kemuliaan” kepada ibu dan ayah saya
di hadapan Allah di akherat Entah apa yang ada dibenak jama’ah
kelak..sebagai seorang anak yang yang menangis itu..mungkin ada yang
berbakti kepada kedua orangnya..” merasa berdosa karena menelantarkan
Semua orang terkesiap dan tidak bisa anaknya..mungkin merasa bersalah
membendung air matanya mendengar karena lalai mengajarkan agama
ucapan anak berumur 10 th tsb… kepada anaknya.. mungkin menyesal
Ditengah suasana hening tsb..tiba2 karena tidak mengajari anaknya
terdengan teriakan “Allahu Akbar..!!” mengaji..atau merasa berdosa karena
dari seseorang yang lari dari belakang malas membaca Al-Qur’an yang
menuju ke panggung… hanya tergeletak di rak bukunya..dan
semua..dengan alasan sibuk urusan
Ternyata dia ayah si Umar..yang dunia…!!!
dengan ter-gopoh2 langsung
menubruk sang anak..bersimpuh Saya sendiri menangis karena merasa
sambil memeluk kaki anaknya.. lalai dengan urusan akherat..dan lebih
”Ampuun nak.. maafkan ayah yang sibuk dengan urusan dunia..padahal
selama ini tidak pernah saya tau kalau kehidupan akherat jauh
memperhatikanmu..tidak pernah lebih baik dan kekal dari pada
mendidikmu dengan ilmu kehidupan dunia yang remeh temeh,
agama..apalagi mengajarimu sendau gurau dan sangat singkat
mengaji…” ucap sang ayah sambil ini..seperti firman Allah SWT dalam
menangis di kaki anaknya…” Ayah Q.S. Al-An'Amayat 32:”Dan tiadalah
menginginkan agar kamu sukses di kehidupan dunia ini, selain dari main-
dunia nak…ternyata kamu malah main dan senda gurau belaka. Dan
memikirkan “kemuliaan ayah” di sungguh kampung akhirat itu lebih
akherat kelak…ayah maluuu nak" ujar baik bagi orang-orang yang bertakwa.
sang ayah sambil nangis Maka tidakkah kamu
tersedu2…subhanallah... memahaminya?”...
Sampai disini, saya melihat di layar
Sang Khotib mengusap air matanya Astagfirullahal ghofururrohim..hamba
yang mulai jatuh…semua jama’ahpun mohon ampunan kepada Allah..Yang

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


Maha Pengampun dan Maha Wallahu ‘alam bissawab.. Semoga
Penyayang… bermanfaat..khususnya buat saya
pribadi...

TIPS

Ternyata Ini Alasan


Rasulullah Melarang
Kita Mencabut Uban

Selalu ada yang tak pernah terpikirkan perintah Rasulullah yang menyangkut
oleh akal biasa kita sebagai manusia ilmu pengerahuan. Misalnya saja,
yang hidup di zaman penuh teknologi larangan seorang Muslim yang tidak
kita menyangkut hampir semua boleh minum sambil berdiri. Atau
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
harus tidak dengan posisi tertentu. uban itu akan dicatat baginya satu
Begitu juga dengan keajaiban yang kebaikan, dengan uban itu akan
tersimpan di setiap helai rambut yang dihapuskan satu kesalahan, juga
sudah memutih, alias uban. dengannya akan ditinggikan satu
derajat,” (HR. Ibnu Hibban dalam
Hadits dari ‘Abdullah bin ‘Umar. Shahihnya. Syaikh Syu’aib Al
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Arnauth mengatakan bahwa sanad
sallam bersabda, “Uban adalah cahaya hadits ini hasan).
bagi seorang mukmin. Tidaklah
seseorang beruban—walaupun Nah, di tahun 2012,
sehelai—dalam Islam melainkan
setiap ubannya akan dihitung sebagai Ismael Galvan Galvan
suatu kebaikan dan akan meninggikan dari Museo Nacional de
derajatnya,” (HR. Al Baihaqi dalam
Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani Ciencias Naturales,
dalam Al Jami’ Ash Shogir Spanyol melakukan studi,
mengatakan bahwa hadits ini hasan).
tentang uban. Dari hasil
Muhammad bin Hibban At Tamimi
rahimahullah, yang lebih dikenal para peneliti itu, ternyata
dengan Ibnu Hibban, dalam kitab uban merupakan tanda
Shahihnya menyebutkan pembahasan
“Hadits yang menceritakan bahwa Anda akan memiliki
Allah akan mencatat kebaikan dan hidup panjang dan sehat.
menghapuskan kesalahan serta akan
meninggikan derajat seorang muslim Namun kabar buruk bagi
karena uban yang dia jaga di dunia.” Anda yang memiliki
Lalu Ibnu Hibban membawakan rambut merah, karena ini
hadits berikut. 
 
 Dari Abu terkait tingkat yang lebih
Hurairah, Rasulullah shallallahu tinggi untuk mengidap
‘alaihi wa sallam bersabda, 
 

“Janganlah mencabut uban karena
kanker.
uban adalah cahaya pada hari kiamat “Pada manusia, melanin kulit, rambut
nanti. Siapa saja yang beruban dalam dan bulu merupakan jenis yang sama.
Islam walaupun sehelai, maka dengan Hal ini membatasi pengetahuan pada

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


konsekuensi fisiologi pigmentasi,” “Jauh dari tanda terkait penuaan, uban
kata Galvan. mengindikasikan kondisi yang baik,”
pungkasnya. Jadi, Anda sudah
Uban menandakan absennya melanin. berubah? Subhanallah… (islampos)
Artinya, uban merupakan tanda hidup
yang sehat.

TRENDING TOPIC

5 KEJANGGALAN ISIS YANG


BIKIN ANDA GELENG
KEPALA
Sudah setahun lebih kita selalu
disuguhkan cerita-cerita seram
dari organisasi radikal ISIS.
Organisasi yang
mengatasnamakan agama
tersebut bertindak brutal, sebuah
tindakan yang tidak akan pernah
dilakukan orang-orang beradab
dan beriman. Organisasi tersebut
semakin hari semakin kuat
basisnya dan semakin meluas
ajarannya.

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


Meski mereka selalu menganggap Islam, harusnya mereka terlebih
diri mereka sebagai organisasi paling dahulu menyelamatkan saudaranya
benar dan “paling dekat dengan di Palestina.
Tuhan”, namun ada beberapa
kejanggalan dari organisasi ini. Jika 2. Membunuh dengan Cara Sadis
anda berpikir mereka sedang
Sedikitnya 15.000 muslim dibasmi
melakukan jihad demi kebaikan,
oleh ISIS tanpa ampun. Padahal telah
sebaiknya anda pikir ulang karena
jelas dikatakan di Al-quran bahwa
mereka melakukan hal yang tidak
kematian satu orang yang tidak
seharusnya dilakukan muslim. Dan
bersalah sama saja seperti kematian
tidak melakukan hal yang wajib
seluruh dunia. Bagaimana ISIS bisa
dilakukan muslim.
begitu yakin bahwa 15.000 orang
1. Teriak Jihad, Namun Diam Saja yang dibantainya seluruhnya telah
Soal Konflik Palestina bersalah? Di antara 15.000 orang
tersebut, banyak sekali pemuka
Seperti kita telah ketahui, kejahatan agama dan orang-orang yang jelas-
perang dan kebiadaban sering terjadi jelas bersyahadat, namun tetap
di Palestina. Di negara ini, ribuan mereka bunuh.
anak-anak tidak berdosa dan rakyat
sipil di bombardir dengan sadis. Cara mereka membunuh juga tidak
Banyak negara-negara yang pernah dibenarkan dalam islam.
mengirimkan bantuan rutin mereka Mereka membakar hidup-hidup pilot
kepada Palestina, termasuk Yordania. Dan Kenji Goto,
Indonesia. dipenggal dengan pisau yang tumpul.
Itu semua tidak pernah dibenarkan
Namun, ISIS yang saban hari
teriak bahwa mereka adalah
pasukan Allah, tidak berbuat
apa-apa untuk Palestina.
Sejak serangan Israel di Gaza
pada 8 Juli 2004 lalu, yang
menewaskan sedikitnya 1.700
orang di tanah Palestina, ISIS
tidak bertindak segagah apa yang dalam ajaran Islam. ISIS jelas-jelas
selalu mengklaim mereka. Padahal, bukan islam, namun sekelompok
kalau mereka benar-benar membela

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


orang yang telah kehilangan rasa Inggris, Perancis dan Kanada.
kemanusiaannya. Negara sekutu tersebut selalu vokal
berteriak soal kemanusiaan dan
3. Amerika Tidak Bertindak HAM. Namun, berhadapan dengan
ISIS yang kejam, mereka tampak
Amerika memang terkenal sebagai
adem-adem saja.
negara yang selalu merasa harus
mencampuri urusan negara lain. Mereka tidak mengutuk ISIS dan
Dengan embel-embel “kebebasan”, berusaha menyeret ISIS ke
mereka menawarkan Demokrasi ke Mahkamah Internasional untuk
setiap negara, bahkan ketika negara diadili. Perancis juga tidak vokal,
tersebut jelas-jelas menolaknya. AS sevokal ketika mereka berbicara soal
tidak segan-segan mengirim pasukan penembakan Charlie Hebdo. ISIS
mereka ke negara-negara yang juga tidak berani terang-terangan
menurut mereka “berkonflik”. menggempur negara sekutu,
khususnya Israel yang telah berlaku
Namun, AS menolak permintaan dari
sangat tidak adil pada orang Islam.
Perdana Menteri Irak, Nouri Al-
Maliki untuk membantu negara 5. Merusak Situs dan Peninggalan
mereka mengatasi krisis di negara Sejarah Islam
tersebut dalam memerangi ISIS.
Pada Agustus 2014, Amerika sempat Tidak terhitung berapa situs
menggempur ISIS. Namun itu seperti bersejarah yang dirusak oleh ISIS.
sebuah serangan main-main saja. Mereka berdalih bahwa patung dan
ISIS seolah tidak kenapa-kenapa makam adalah sarang dari
pasca serangan tersebut, sedikit kemusyrikan. Namun tidak ada
sekali dari mereka yang menjadi larangan untuk membuat makam dan
korban. Ini tidak biasa bagi serangan patung dalam Islam. Yang ada
sebuah negara yang mengaku dirinya adalah larangan untuk menyembah
memiliki “super power”. kedua benda tersebut. Jadi, makam
tidak seharusnya dihancurkan.
4. Negara Sekutu Tidak Berani Namun lihatlah, dengan brutal ISIS
Menyeret ISIS ke Mahkamah telah menghancurkan makan Nabi
Internasional Yunus.
Sepertinya ada sesuatu yang terjadi Beberapa bulan terakhir mereka
antara ISIS dengan negara sekutu semakin ganas dengan membakar
seperti Amerika Serikat, Israel, manuskrip kuno hasil pemikiran para
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
sejarahwan dan ilmuwan muslim. Lima fakta di atas seharusnya
ISIS mengatakan bahwa satu-satunya menjadi cerminan bagi kita, bahwa
kitab yang harus dijaga adalah Al- ISIS sama sekali tidak memiliki
quran. Namun hal itu sangatlah agenda perdamaian. Mereka
merugikan umat manusia mengingat menebarkan teror dan mengorbankan
betapa banyak ilmu pengetahuan orang-orang yang tidak berdosa.
yang bermanfaat bagi kita yang harus Sebaiknya kita mengambil sikap
hancur di tangan mereka. untuk mengecam organisasi radikal
ini
.

DUNIA ISLAM

MUHAMMAD AL-FATIH, SANG


PENAKLUK KONSTATINOPEL

Kalau kita pernah mendengar


kisah tentang penaklukan
Konstantinopel oleh seorang
kaum Islam, tentu tak asing lagi
dengan nama Muhammad Al-
Fatih. Dialah Pemimpin yang
berhasil mengerahkan
pasukannya untuk menaklukkan
Konstantinopel dan sekitarnya
untuk berada dalam naungan
Islam.

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


Muhammad Al-Fatih lahir di Adronah pada tangkas. Al-Fatih juga memiliki semangat
tahun 833 H, dengan nama lengkap yang kuat sebagai seorang da’I dalam
Muhammad bin Murad bin Muhammad bin menyebarkan Islam ke seluruh penjuru
Ba Yazid. Dia mendapat julukan Al-Fatih dunia.
yang artinya adalah Sang Penakluk karena
keberhasilannya menaklukkan Pada tahun 854 H, Al-Fatih dinikahkan
Konstantinopel. Sedangkan orang-orang dengan puteri dari Sulaiman Beik oleh
Eropa memanggilnya Tuan yang Agung. Ayahnya. Sulaiman Beik adalah seorang
penguasa daerah Dzi Al-Qadr. Dan pada
Saat kecil, dia banyak belajar dari seorang tahun 855 H, setahun setelah
ulama bernama Syaikh Ahmad bin Ismail pernikahannya, Ayahnya meninggal dan
Al-Kurani. Dia belajar ilmu fiqih, hadits, otomatis pada tahun itu juga Al-Fatih
dan menghafalkan Al-Qur’an. Sejak kecil, dibai’at (disumpah) menggantikan Ayahnya
Al-Fatih sangat haus oleh ilmu dan sangat sebagai khalifah atau pemimpin.
semangat untuk belajar dan terus belajar.
Sehingga wajar dia tumbuh menjadi Sejak muda, Al-Fatih sangat mendambakan
pemuda dan sosok yang cerdas dan bisa menaklukkan Konstantinopel. Hal ini
memiliki wibawa. Al-Fatih menguasai karena begitu ingatnya dia akan Hadits
berbagai macam bahasa dunia, diantaranya Rasulullaah SAW yang berbunyi, “Kalian
bahasa Arab, Persia, Latin, Yunani, dan pasti mampu menaklukkan Konstantinopel.
Italia. Komandan pasukannya adalah sebaik-
baiknya komandan dan pasukannya adalah
sebaik-baiknya pasukan.”.

Dalam pendidikan militer dan Dan dari motivasi hadits Rasulullaah SAW
kepemimpinan, Al-Fatih dilatih sendiri oleh tersebut, Al-Fatih terus berjuang keras dan
Sang Ayah. Ayahnya sendiri yang menjadi berusaha mencetak pasukan-pasukan
gurunya berkuda dan menggunakan senjata terbaiknya. Tentunya tak hanya
perang. Untuk semakin memantapkan ilmu penggemblengan fisik dan otak yang
yang telah diajarkannya pada sang Anak, dilakukannya, namun yang lebih utama
Ayahnya selalu mengajak Al-Fatih dalam adalah ruhani atau hubungan yang kuat
setiap peperangan yang dipimpinnya. dengan Allah SWT.

Al-Fatih Pada tahun


memiliki 857 H, Al-
karakter yang Fatih
sangat mulai
pemberani dan
penuh kasih
sayang, selain
itu dia memiliki
tubuh yang
sehat, kuat, dan
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
mempersiapkan pasukan-pasukan Walaupun telah menjadi penguasa
terbaiknya untuk bergerak menuju Konstantinopel, namun Al-Fatih sangat
Konstantinopel. Pengepungan di mengayomi pemeluk agama lain. Dia
Konstantinopel membutuhkan waktu yang mengizinkan dan bahkan menjaga
sangat lama, dikarenakan adanya bantuan keamanan para pemeluk agama Nasrani
dari tentara Romawi yang bertugas untuk tetap menjalankan kehidupannya
menghalangi pasukan Al-Fatih. seperti biasa dan beribadah di gereja
masing-masing.
Ketika Al-Fatih dan pasukannya memasuki
teluk, para pasukan Romawi itu segera Mereka juga diizinkan memilih pemimpin
menutupnya dengan sebuah rantai yang tertinggi gereja dan mendirikan gereja di
besar. Dalam keadaan yang kurang wilayah tersebut. Al-Fatih selalu berpesan
mendukung seperti itu, Al-Fatih tak kepada bawahannya untuk memperlakukan
kekurangan akal, dengan kecerdasannya, penduduk kota dengan sebaik-baik
dia segera memerintahkan pasukannya perlakuan.
untuk memindahkan perahu-perahu lewat
daratan dari Pelabuhan Posfor ke Pelabuhan Di Konstantinopel yang kemudian dikenal
Tanduk Emas. dengan nama Islam Bul, Al-Fatih
mendirikan masjid-masjid, sekolah-sekolah,
Dia juga membuat sebuah sungai kecil lembaga pengetahuan, perpustakaan,
sepanjang 7 km. Dalam satu malam, Al- sekolah kedokteran, pasar-pasar, rumah
Fatih dan pasukannya berhasil membuat sakit-rumah sakit, jembatan-jembatan, dan
sebuah benteng. Benteng tersebut memiliki berbagai fasilitas yang membuat Islam Bul
tinggi yang melebihi benteng di Kota, menjadi kota yang sangat berjaya pada
sehingga memudahkannya untuk masa itu dalam bidang perekonomian dan
menyerang. keilmuan.

Sebelum menyerang kota Konstantinopel, Peradaban Islam yang dibawa Al-Fatih


Al-Fatih terlebih dahulu menawarkan jalan pada masa itu kini masih bisa dilihat di
damai dengan mengirim utusan kepada Konstantinopel. Sebegitu kuatnya budaya
Kaisar Romawi agar menyerah, namun Islam mengakar, membuat kebudayaan
ternyata Kaisar Romawi menolaknya. Dan peninggalan Al-Fatih tak pernah bisa
akhirnya Al-Fatih beserta pasukannya hilang.
menyerang Konstantinopel. Pada tahun 857
H, Konstantinopel berhasil ditaklukkan oleh Pada tahun 885 H, Al-Fatih meninggal
Muhammad Al-Fatih dan pasukannya. dunia dalam keadaan syahid, saat menjalani
Setelah menaklukkan Konstantinopel, safar atau perjalanan menuju Roma.
sebagai rasa syukurnya yang tak terkira, Al- Usianya kala itu 49 tahun. Dan, semoga
Fatih kemudian shalat dua rakaat dan kisah kepahlawanan dan keshalihan Al-
mengubah nama kota tersebut menjadi Fatih mampu menjadi teladan bagi kita dan
Islam Bul yang artinya Kota Islam. anak cucu kita. Bahwa pemimpin hebat itu
adalah dia yang memiliki tujuan dakwah
sebagai perjalanan hidupnya, serta selalu
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
meletakkan Allah di atas segala-galanya akan memudahkan urusannya dan
dalam setiap urusannya. meneguhkan kedudukannya (seperti dalam
surat Muhammad ayat 7). Semoga kisah ini
Maka ketika dia bertekad dan berjuang bermanfaat.
untuk menolong agama Allah, Allah pasti

Kolom

PERAN NU DALAM
MENANGKAL RADIKALISME

Oleh : As’ad Said Ali

Al Qaeda dan ISIS yang kini tengah menjadi isu global, pada dasarnya
adalah bentuk perlawanan global kelompok radikal Islam terhadap
ketidakadilan dunia. Isu yang mereka perjuangkan mampu menarik
perhatian anak-anak muda secara cepat dan mendunia karena mudah
dicerna karena dikaitkan dengan ketidakadilan di Palestina (Al Aqsa),
kesenjangan sosial-ekonomi di negara-negara muslim dan ekspansi
budaya Barat yang dianggap merusak nilai-nilai Islam seperti
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
hedonism dan materialism. Para pemimpin dunia Islam dianggap tidak
berdaya dan tunduk pada kemauan Barat. Isu tersebut dengan cepat
menyebar keseluruh penjuru dunia melalui jaringan maya, bukan saja
di negara-negara Islam, tetapi juga di negara-negara Barat sebagai
akibat kebijakan banyak negara yang memberikan perlindungan
kepada kelompok-kelompok perlawanan yang lari dari negara masing-
masing.
Ketidakadilan global adalah membangun peradaban global yang
kenyataan yang tidak bisa diabaikan. berkeadaban dan berkeadilan.
Persoalannya, apakah masalah Sinyalemen Samuel Huntington dan
tersebut harus diselesaikan melalui Fukuyama tentang kemungkinan
cara kekerasan seperti terorisme terjadinya “clash of civilization” tidak
ataukah diselesaikan melalui cara-cara bisa abaikan, kalau warga dunia tidak
dialog? Penyelesaian melalui menyadari apa yang terjadi. Dengan
kekerasan seperti yang diupayakan kasat mata bahaya itu sudah tampak
ISIS di negara-negara tertentu misalnya gejala Islamopobhia di
mungkin mempunyai alasan-alasan negara-negara Barat dan simbol-
yang kuat. Akan tetapi menebar simbol ekslusifisme sebagai
kekerasan ke seluruh dunia penentangan terhadap budaya Barat di
merupakan suatu kesalahan karena negara Islam.
sama dengan pengakuan inferioritas
budaya dan peradaban Islam terhadap Di Indonesia, pengaruh radikalisme
budaya dan peradaban Barat. Padahal dan ektrimisme itu bisa dirasakan dan
meskipun peradaban Barat dilihat dengan mudah. Iklim
mempunyai keunggulan yang bersifat kebebasan yang dibuka sejak
material, budaya Timur menawarkan reformasi pada 1998, memberi ruang
kekayaan spiritual dan local wisdom luas berkembangnya radikalisme.
yang diperlukan dalam membangun Memang jumlah pemuda-pemuda
peradaban dunia. Indonesia yang terpengaruh faham
radikal tidaklah sebanding dengan
Perlawanan secara kekerasan dan jumlah mainstream umat Islam yang
kemudian direspon dengan semangat moderat. Akan tetapi karena mereka
yang sama, secara perlahan tetapi mempunyai militansi yang tinggi,
pasti akan merusak semangat terlatih secara militer (teror) dan
globalisasi yang bertujuan adanya jaringan Internasional, maka

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


keberadaannya mulai mengganggu khilafah Islamiyah sebagai satu-
ketentraman, ketertiban, stabilitas satunya sistem politik Islam, sedang
keamanan khususnya iklim toleransi sistem selain itu dianggap kafir.
beragama yang merupakan sendi Bedanya, Al Qaeda masih dalam
utama peradaban Indonesia. bentuk wacana, sedangkan ISIS sudah
memproklamirkan khilafah. Nahdlatul
Nahdlatul Ulama berpandangan sudah Ulama mengartikan khilafah
saatnya negara secara lebih serius Islamiyah bukanlah suatu sistem
melibatkan Ormas-ormas Islam politik atau model negara, tetapi
meluruskan faham-faham radikal sebagai konsep kepemimpinan
tersebut. Terorisme dan radikalisme, (Qur’an Surah Al Baqarah Ayat 30).
tidak hanya bisa diselesaikan oleh Nahdlatul Ulama dan para ulama dari
pemerintah dan aparat keamanan saja. Ormas pendiri lain seperti
Melibatkan Ormas-ormas besar Muhamadiyah, Sarikat Islam, dan
pendiri republik seperti NU dan kaum nasionalis lainnya telah
Muhamadiyah merupakan langkah menyepakati sistem politik yang
yang bijaksana untuk memoderasi didasarkan Pancasila sebagai ijtihad
pandangan-pandangan yang terlanjur bersama, sehingga tidak memerlukan
ekstrim dan membentengi lingkungan sistem politik lain.
internal masing-masing dari
perembesan radikalisme. Adapun Kedua, tentang jihad: Al Qaeda dan
bentuk dan substansi moderasi ISIS mengartikan jihad dalam arti
tersebut diserahkan kepada masing- sempit yaitu hanya perang atau
masing Ormas. Disamping itu kekerasan. Sedang jihad dalam arti
pemerintah mengajak ormas-ormas persuasif, pendidikan, dakwah dan
tersebut untuk memikirkan konsep kegiatan-kegiatan sosial lain dianggap
toleransi yang dapat memelihara iklim bukan bagian dari jihad. Pandangan
toleransi. tersebut berbeda secara diametral
dengan pandangan mayoritas ulama
Pengaruh faham Al Qaeda dan ISIS yang beranggapan bahwa jihad
yang sudah menjalar sekelompok terbesar adalah melawan hawa nafsu.
warga bangsa itu perlu diluruskan Sedangkan jihad dalam artian perang
terutama tentang faham khilafah hanyalah sebagai jenis jihad. Bagi
Islamiyah, jihad, dan pengkafiran. ulama NU, jihad tentu saja tidak
bermakna sempit (qital), tetapi berarti
Pertama, Khilafah Islamiyah: Baik Al
luas termasuk membangun
Qaedah maupun ISIS menganggap

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


perdamaian dan ketertiban sebagai ekonomi memperkuat ajaran
landasan peradaban dunia. ahlussunah wal jamaah (Islam
Nusantara) yang moderat toleran dan
Ketiga, Takfiri/Pengkafiran: Al Qaeda menjauhi kekerasan, berkeadilan, dan
dan ISIS berkeyakinan golongan di berkeadaban. Pada Muktamar ke 33
luar mereka adalah kafir. Artinya NU di Jombang, Jawa Timur 1-5
mayoritas umat Islam lainnya adalah Agustus 2015, sikap NU dalam
kafir. Menurut Al Qaeda dan ISIS, merespon perkembangan global dan
orang kafir tersebut wajib diperangi nasional semakin dipertegas dengan
(dibunuh), kecuali bersedia membayar mengambil tema “Mengukuhkan
upeti (jizyah). Mayoritas ulama Islam Nusantara untuk Indonesia Dan
menganggap, pengkafiran terhadap Peradaban Dunia.
sesama muslim hanya karena menolak
Al Qaeda dan ISIS sama dengan Secara garis besar program aksi NU,
menghilangkan pluralitas/perbedaaan baik yang sedang maupun akan
yang sudah menjadi kodrat manusia dilaksanakan sebagai berikut:

Dalam lima tahun terakhir, Nahdlatul Pertama, bidang dakwah berupa


Ulama telah melakukan langkah- langkah-langkah afirmasi nilai-nilai
langkah nyata. Dalam Muktamarnya ahlussunah wal jamaah an-nahdliyah
ke 32 di Makassar pada 2010 NU sekaligus untuk menegasi faham-
mengajukan tema “Khidmah faham radikal di masyarakat terutama
Nahdliyah Untuk Indonesia melalui program kaderisasi yang
Bermartabat”. Tema tersebut disusun intensif. Inti dari dakwah tersebut
berdasarkan keprihatinan merebaknya menegaskan pentingnya Islam
faham-faham radikal, baik radikal Nusantara yang dikembangkan oleh
agama maupun ultra liberal, sehingga para penyebar Islam sejak awal
dikawatirkan meredupkan sikap dakwah Islam di Nusantara yang
moderat yang menjadi karakteristik mampu mewujudkan budaya dan
masyarakat indonesia. peradaban yang beradab, toleransi,
harmoni dan cinta damai. Termasuk
Program aksi tersebut meliputi 3 hal, dalam kegiatan ini adalah berperan
yakni dakwah, kegiatan sosial, dan serta dalam mewujudkan harmonisasi
pemberdayaan ekonomi. Tersirat di kehidupan beragama dalam level
dalamnya kehendak untuk global. Sebagai contoh, NU
membangun kemandirian umat, menyelenggarakan dialog
mengurangi kesenjangan sosial- internasional melalui pengiriman

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


delegasi ke Afghanistan dan juga Ketiga, bidang pemberdayaan
mengundang ulama Afghanistan ekonomi umat. kkegiatan ini
berkunjung ke Indonesia. Tujuan diarahkan untuk mengelorakan jiwa
utamanya adalah memperkenalkan kewirausahaan dikalangan nahdliyin
nilai-nilai Tasamuh (toleransi), dan pengembangan ekonomi shariah
Tawasuth (moderat), Tawazun dengan tujuan jangka menengah dan
(berimbang), ‘Adalah (keadilan), dan panjang guna membentengi umat dari
Ukhuwah (persaudaraan) yang dominasi kapitalisme global. Kegiatan
meliputi ukhuwah Islamiyah (sesama ini sekaligus untuk mempraktekkan
Islam), ukhuwah wathoniyah (sesama semangat plularitas dibidang ekonomi
warga negara), ukhuwah basyariah antara yang kaya dengan yang miskin,
(sesama umat manusia). Dialog dan suatu sinergi antara mereka yang kuat
saling kunjung itu membuahkan hasil secara ekonomi dengan yang lemah
dengan dibentuknya Nahdlatul Ulama demi kemaslahatan bersama.
Afghanistan pada sekitar Agustus
2014 di Kabul. Program aksi tersebut
dilaksanakan pada level struktur
Kedua, bidang sosial: meliputi mulai dari pengurus besar,
pelayanan sosial melalui pemanfaatan
wilayah, cabang, lembaga dan
zakat, Infaq, dan Shodaqoh. Khusus
pelayanan pendidikan diarahkan untuk badan-badan otonom. Disamping
meningkatkan kualitas umat melalui itu program-program tersebut
pembaharuan kurikulum yang dilaksanakan pada level non
seimbang antara substansi agama dan struktural (kultur) seperti
keduniawian guna lembaga-lembaga pendidikan
membentuk generasi yang milik warga NU, pesantren,
berpandangan luas, teguh pada jati diri masjid, dan surau-surau. Sebagai
bangsa dan mandiri. Studi tentang
contoh anshor/banser
Islam nusantara mulai dikembangkan
agar bisa menjadi alternatif model menjalankan program moderasi
Islam dunia untuk mengatasi melalui pembentukan densus 99
keterpurukan umat Islam. Kegiatan dengan kegiatan spiritual untuk
sosial ini penting untuk mewujudkan mendukung kebijakan
empati kepada mereka yang pemberantasan terorisme dan
termarginalkan secara sosial. radikalisme. Muslimat dan
Fatayat NU membentuk ribuan

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


pendidikan anak usia dini yang rekomendasi yang bermanfaat bagi
bertujuan menanamkan sikap Indonesia dan dunia yang beradab dan
beragama yang moderat dan berkeadilan. Fenomena atau potensi
konflik peradaban haruslah
toleran.
ditransformasikan menjadi dialog
Kami menilai pertemuan ini tepat antar peradaban.
waktu dan berharap menghasilkan

SITUS PORNO DAN SITUS


ISLAM RADIKAL, MANA
YANG LEBIH BERBAHAYA ?
Oleh Ahmad Saifuddin

Beberapa waktu lalu, Menteri


Komunikasi dan Informasi Rudiantara
melakukan pemblokiran beberapa situs
Islam yang dianggap cukup radikal dan
berpotensi memicu konflik keagamaan
sehingga mampu mengancam eksistensi
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemblokiran situs tersebut sesuai
permintaan dari Badan Nasional
Penanggulangan Teroris (BNPT)
melalui suratnya bernomor :
149/K.BNPT/3/2015 tentang
situs/website radikal.

Pemblokiran ini kemudian memicu


berbagai pro kontra di kalangan masyarakat. Pihak yang menentang
menganggap bahwa langkah tersebut adalah langkah yang tidak fair. Di satu
sisi, situs pornografi hanya dibiarkan saja dan di sisi lain, situs Islam radikal
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
justru diblokir. Selain itu, langkah pemblokiran situs Islam radikal tersebut
dianggap bukan langkah yang bijak karena situs Islam radikal tidak berbahaya,
justru mampu menggerakkan semangat keagamaan.

Pihak yang mendukung pemblokiran situs Islam radikal tersebut menganggap


bahwa konten-konten dalam situs-situs tersebut dapat memicu konflik internal
keagamaan, menebar virus kebencian terhadap sesama umat manusia, bernuansa
provokasi, penuh fitnah, sehingga memiliki potensi mengganggu kerukunan dan
stabilitas Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menciptakan Dua Kubu Pemblokiran situs Islam radikal yang


dilakukan oleh Menteri Komunikasi
Kemunculan pro dan kontra tersebut dan Informasi Rudiantara ini dianggap
tidak hanya sebatas respon terhadap bertolak belakang dengan tindakan
pemblokiran situs Islam radikal Menteri Komunikasi dan Informasi
tersebut saja. Namun, lebih jauh lagi, era Presiden Susilo Bambang
memunculkan kesan dan persepsi Yudhoyono yang lalu, yaitu Tifatul
mengenai dua kubu masyarakat yang Sembiring. Waktu itu, Tifatul
selama ini dikenal selalu Sembiring melakukan pemblokiran
bertentangan, yaitu terhadap situs-
kubu Islam radikal situs porno
dan kubu Islam karena dianggap
moderat. merusak moral.
Sebenarnya,
penamaan kata Persepsi dan
“Islam radikal” dan kesan mengenai
“Islam moderat” dua kubu yaitu
tidak sepenuhnya antara muslim
tepat. Karena, Islam moderat dan
itu hanya satu, muslim radikal
pemaknaan dan interpretasi terhadap ini disebabkan oleh dukungan dari
teks-teks dasar agama Islam itu-lah pihak muslim moderat terhadap upaya
yang beragam sehingga memunculkan pemblokiran situs-situs Islam radikal
pemikiran yang radikal dan tersebut. Sedangkan, pihak muslim
fundamental serta pemikiran yang radikal menganggap tindakan tersebut
moderat dan kontekstual. adalah tindakan yang tidak bijak
sehingga pihak muslim radikal

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


membandingkan tindakan Menteri alasan. Jelas, bahwa BNPT
Rudiantara dengan Tifatul Sembiring. menganggap bahwa situs-situs
tersebut dianggap seringkali memuat
Pada akhirnya, tercipta persepsi dan konten provokasi yang mengancam
kesan bahwa pihak muslim moderat kerukunan umat beragama dan
lebih menyetujui pemblokiran situs eksistensi Negara Kesatuan Republik
Islam radikal daripada situs porno, Indonesia. Ironisnya, banyak pihak
terlebih lagi ketika pemblokiran situs masyarakat yang terprovokasi oleh
porno oleh Tifatul Sembiring, pihak berita media bahwa pemblokiran situs
muslim moderat tidak mengeluarkan Islam radikal tersebut bukan langkah
dukungan secara eksplisit. Di sisi lain, bijak karena situs Islam dianggap
tercipta persepsi dan kesan bahwa sebagai media dakwah dan media
pihak muslim radikal-lah yang fokus belajar. Jika memang situs-situs
pada perbaikan moral dengan tersebut merupakan sarana dakwah
dukungannya terhadap Tifatul dan media belajar, hendaknya tidak
Sembiring dalam memblokir situs memuat konten provokasi dan
porno beberapa tahun lalu. mendangkalkan pemikiran
Konsekuensinya, pihak muslim masyarakat.
moderat dianggap tidak fokus
terhadap perbaikan moral dan lebih Mana yang Lebih Berbahaya?
mementingkan memberantas sesuatu
yang dianggap “wajar” dalam Kemajuan IPTEK yang semakin pesat
pandangan pihak muslim radikal. membuat setiap orang mudah
mengakses apapun dari situs. Terlebih
Persepsi dan kesan tersebut tidak lagi, kemudahan dan kelengkapan
sepenuhnya benar. Bahwa muslim tersebut membuat masyarakat
moderat pun juga fokus pada menjadikan situs sebagai rujukan
perbaikan moral dan jelas-jelas utama dalam mencari setiap jawaban
menentang pornografi. Lebih-lebih persoalan kehidupan. Hal ini
menentang cara dakwah muslim kemudian membuat situs dan media
radikal yang seringkali memuat isu massa mampu mempengaruhi mindset
SARA dan provokasi sehingga dapat dan attitude masyarakat luas, bahkan
mengancam kerukunan intern dan mampu mempengaruhi religiusitas
antar umat beragama. masyarakat. Situs dan media massa
menajdi alat penggiring dan
Sekali lagi, pemblokiran situs Islam pembentuk opini pada masyarakat
radikal tersebut adalah bukan tanpa

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


yang sebenarnya opini tersebut juga Situs Islam radikal memang
sarat akan kepentingan. mengkhawatirkan banyak pihak
karena seringkali memuat konten yang
Adalah situs porno dan situs Islam radikal dan provokasi sehingga
radikal yang menjadi sorotan. Situs berpotensi memicu konflik dan
porno diblokir oleh Tifatul Sembiring, mengancam keutuhan Negara
sedangkan situs Islam radikal diblokir Kesatuan Republik Indonesia. Situs
oleh Menteri Komunikasi dan Islam radikal ini menjadi sangat
Informasi Rudiantara sesuai berpengaruh di masa sekarang, ketika
permintaan BNPT. Manakah yang banyak orang malas belajar dan
lebih berbahaya? Jelas, jawabannya berguru langsung kepada seseorang
adalah keduanya berbahaya. Jelas, yang berkapasitas (‘alim dan faqih)
keduanya dapat membawa madlarat dalam permasalahan agama, ketika
(kerusakan) yang sangat besar bagi banyak orang menginginkan jawaban
bangsa ini. masalah keagamaan dengan instan dan
cepat.
Situs porno dapat merusak moral
generasi bangsa, sedangkan situs Pihak muslim radikal memiliki
Islam radikal dapat memicu konflik strength pada permasalahan ini. Pihak
dan mengancam keutuhan Negara muslim radikal sangat memahami
Kesatuan Republik Indonesia. kebutuhan masyarakat tersebut
Pemblokiran terhadap keduanya sehingga situs Islam radikal pun kian
memang harus dikawal secara teliti. hari kian menjamur. Masyarakat pun
Toh, situs porno ketika masa Tifatul semakin banyak yang menjadikan
Sembiring juga masih dapat diakses situs tersebut sebagai “guru” dan
dengan bukti masih banyaknya berita “panutan” dalam kehidupannya,
mengenai masih banyaknya konten sehingga tidak hanya tentang
pornografi di berbagai internet dan penafsiran secara radikal terhadap
masih banyaknya penyebaran video- teks-teks keagamaan saja yang diikuti,
video porno. Akan lebih baik lagi tetapi juga alur berpikir dan opini
bahwa sasaran pemblokiran tidak terhadap berbagai permasalahan dan
hanya situs internet, tetapi juga media peristiwa yang menimpa umat Islam
massa cetak yang memiliki indikasi di berbagai penjuru dunia.
konten pornografi dan Islam radikal.
Situs-situs Islam radikal pun sangat up
Jangan Sampai Indonesia Seperti to date membahas peristiwa konflik
Timur Tengah di berbagai negara Islam di dunia

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


dengan dikemas memakai bungkus pemahaman terhadap teks-teks
agama dan dalil Al Qur’an dan keagamaan secara radikal. Cukup
Sunnah. Tidak hanya sampai di situ, Islam ala Indonesia saja yang menjadi
situs-situs Islam radikal pun juga dasar. Islam ala Indonesia ini bukan
mengkontekskan berbagai berarti tidak mengikuti Nabi
permasalahan di berbagai negara Muhammad SAW. Islam ala
Islam (Timur Tengah misalkan) Indonesia ini merupakan Islam yang
dengan di Indonesia sehingga dibumikan berdasarkan konteks
berpotensi memicu konflik di keindonesiaan. Sejak Islam turun,
Indonesia. Tidak jarang situs-situs Islam selalu berdialektika dengan
Islam radikal yang dibuat oleh pihak budaya. Begitu juga ketika para
muslim radikal menganggap umat penyebar Islam di Indonensia
Islam di luar kelompoknya adalah membawa Islam, dibumikan
kafir, bid’ah, dan sesat. Bahkan, berdasarkan konteks Indonesia tanpa
seringkali membahas mengenai isu mengubah esensi ajaran Islam
Syi’ah, isu khilafah, dan isu-isu sedikitpun. Islam dan budaya
lainnya sehingga mampu Indonesia memiliki kesamaan yang
menggerakkan pikiran dan perilaku besar, yaitu ramah bukan marah.
seseorang untuk ikut berjuang sesuai Islam dan Indonesia adalah lembut
dengan penafsirannya yang radikal. dan saling berkasih sayang. Islam dan
Pada titik inilah situs Islam radikal Indonesia juga memiliki nilai yang
dipandang sebagai hal yang sama, yaitu nilai toleransi yang besar.
membahayakan dan mengancam Maka dari itu, jangan sampai esensi
keharmonisan umat beragama. Islam yang rahmatan lil ‘alamin dan
jiwa Indonesia yang ramah dan
Negara-negara Islam yang saat ini lembut ini dirusak oleh pemikiran
sedang berkonflik (Suriah dan Yaman muslim radikal yang seringkali
misalkan) maupun yang sudah memprovokasi dan mengadu domba.
berkonflik (Mesir misalkan) Konten-konten yang disajikan dalam
seharusnya mampu menjadi cermin situs seharusnya konten-konten yang
bagi Islam mendidik dan
Indonesia. mencerahkan, bukan malah
Konflik-konflik provokasi dan
tersebut timbul pendangkalan pemikiran.
karena salah satu
penyebabnya
adalah
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
Memperkuat Basis Muslim Moderat sekaligus memperbolehkan
Upaya pemblokiran situs Islam radikal pendirian negara bangsa.
tersebut hendaknya diimbangi oleh Selain itu, Nahdlatul ‘Ulama
penguatan basis muslim moderat. menjunjung tinggi salah satu
Pihak muslim moderat (di Indonesia
prinsip Ahlussunnah wal
diwakili oleh Nahdlatul ‘Ulama dan
Muhammadiyah) hendaknya Jama’ah, yaitu tasamuh
memperkuat basisnya dengan edukasi (toleransi) dalam berdakwah,
terhadap permasalahan kekinian guna membentengi umat dari
menyeimbangkan dialektika pihak
berbagai pemahaman yang
muslim radikal. Penguatan basis dapat
dilakukan dengan menguatkan keluar dari mainstream
lembaga pendidikan masing-masing, Ahlussunnah wal Jama’ah
mengisinya dengan pembahasan tanpa adanya provokasi.
terhadap masalah kekinian. Selain itu,
Nahdlatul ‘Ulama selalu
himbauan tertulis terhadap warganya
untuk senantiasa berpegang teguh memaknai teks-teks
pada ajaran Islam nusantara yang keagamaan secara
mengutamakan toleransi dan kontekstual.
kerukunan dalam membangun bangsa
dan mengawal eksistensi Negara Dalam buku “Ilusi Negara Islam”
Kesatuan Republik Indonesia akan yang diterbitkan oleh LibForAll
sangat membantu penguatan basis Foundation (200() atas kerjasama
muslim moderat. Gerakan Bhinneka Tunggal Ika, the
Wahid Institute, dan Ma’arrif
Dalam Muktamarnya pada Institute, dilampirkan mengenai
tahun 1935, Nahdlatul ‘Ulama penolakan Nahdlatul ‘Ulama terhadap
gerakan ekstrem dan radikal, yaitu
memutuskan untuk tidak pada halaman 252 sampai dengan
mendukung terbentuknya halaman 308.
Negara Islam melainkan
Di sisi lain, Muhammadiyah pun
mendorong umat Islam untuk mengeluarkan banyak tulisan
mengamalkan ajaran mengenai terusiknya Islam yang
agamanya demi terbentuknya damai karena pengaruh muslim
masyarakat yang Islami dan radikal, seperti tulisan Prof. DR.

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


Abdul Munir Mulkhan, yang berjudul Wachid Hasyim (Nahdlatul ‘Ulama)
“Sendang Ayu : Pergulatan serta Ki Bagus Hadikusumo dan KH.
Muhammadiyah di Kaki Bukit A. Kahar Muzakkir
Barisan” dalam Suara (Muhammadiyah). Selain itu, kedua
Muhammadiyah edisi 2 Januari 2006, ormas tersebut juga konsisten dan
Farid Setiawan (Ketua Umum Dewan komitmen dalam memperbaiki moral
Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa bangsa.
Muhammadiyah Daerah Istimewa
Yogyakarta) yang berjudul “Ahmad Pemblokiran situs Islam radikal
Dahlan Menangis” dalam Suara maupun pemblokiran situs porno,
Muhammadiyah edisi 20 Pebruari hendaknya disikapi secara
2006 dan “Tiga Upaya Mu’allimin proporsional dan rasional karena
dan Mu’allimat” dalam Suara sama-sama berbahaya. Selain itu, juga
Muhammadiyah edisi 3 April 2006. diimbangi dengan langkah problem
Puncaknya, Pimpinan Pusat solving yang lain, yaitu memperkuat
Muhammadiyah mengeluarkan Surat situs muslim moderat, memperbaiki
Keputusan Pimpinan Pusat moral dan akhlak, memperkuat basis
Muhammadiyah Nomor muslim moderat, menggiatkan
149/Kep/I.0/2006 yang berisi kegiatan deradikalisasi atas nama
himbauan untuk “menyelamatkan agama, membumikan nilai Islam
Muhammadiyah dari berbagai rahmatan lil ‘alamin, memajukan
tindakan yang merugikan pendidikan Islam ala nusantara,
persyarikatan” dan membebaskannya menggairahkan pembahasan mengenai
“dari pengaruh, misi, infiltrasi, dan firqah-firqah dalam Islam secara
kepentingan partai politik yang selama obyektif, dan meningkatkan intensitas
ini mengusung misi dakwah atau kajian mengenai sahnya Negara
partai politik bersayap dakwah”. Kesatuan Republik Indonesia.

Negara Kesatuan Republik Indonesia Akhirnya, jika memang pemblokiran


didirikan oleh para ulama kedua situs-situs Islam radikal untuk
ormas tersebut. Terbukti, banyak menghindari potensi munculnya
syuhada’ dan pejuang kemerdekaan gerakan yang mengancam keutuhan
berasalkan dari Nahdlatul ‘Ulama dan bangsa dan merusak kerukunan,
Muhammadiyah. Bahkan, beberapa hendaknya Menteri Komunikasi dan
perumus Negara Kesatuan Republik Informasi juga mempertimbangkan
Indonesia pun berasal dari kedua pemblokiran situs porno dan situs judi
ormas tersebut, diantara KH. Abdul yang juga merusak moral bangsa dan

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


situs komunis yang juga berpotensi Kesatuan Republik Indonesia.
mengancam eksistensi Negara Wallahu a’lam bish shawab.

CERITA SUFI

SANG WALIYULLAH

KISAH ULAMA 15
TAHUN PURA-
PURA TULI
Dream - Hatim Al-Asham, salah bertanya, wanita tadi tak kuasa untuk
seorang ulama besar yang wafat di menahan buang angin.
Baghdad, Irak tahun 852 M atau 237 Bunyinya terdengar jelas, hingga membuat
banyak memberikan kisah inspiratif. ia salah tingkah dan terdiam. Di tengah
kegalauan wanita itu, tiba-tiba Hatim
Terdapat sebuah kisah penuh hikmah yang berkata dengan suara keras.
mendasari kata 'al-asham', berarti tuli, yang
menjadi julukannya, sebagaimana "Tolong bicara yang keras! Saya tuli,"
diriwayatkan Imam Ghazali dalam kitab
Nashaihul Ibad, dikutip Dream.co.id dari Namun, yang bertanya justru bingung.
laman nu.co.id, Jumat 11 Desember 2014. Dalam kebingungannya, ia kembali
dikagetkan dengan suara keras Hatim.
Sejatinya Hatim tidak-lah tuli, hingga pada
suatu hari, seorang wanita datang ke tempat "Hai, keraskanlah suaramu, karena aku
Hatim untuk menanyakan sesuatu. Tak tidak mendengar apa yang kamu
dinyana, ketika melontarkan pertanyaannya bicarakan,” teriak Hatim.
di hadapan Hatim, belum selesai ia

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


Wanita tadi kemudian menduga bahwa Sejak saat itu, Hatim mendadak 'menjadi
Hatim ini seorang yang tuli. Ia pun merasa tuli', bahkan ia melakukan hal tersebut
sedikit lega, karena suara kentutnya tidak selama wanita tadi masih hidup. Ya, demi
didengar Hatim. Suasana kembali menjadi menjaga perasaan dan kehormatan wanita
cair. Ia pun kembali mengulang itu, ia terus berpura-pura tuli selama 15
pertanyaannya. tahun.

SOSBUD

Oleh : Yahya Cholil Staquf

Islam bukan Arab, tapi tak bisa atau “dzal”, misalnya, dengan aksara
dipisahkan dari Arab. Sesulit apa pun, Jawa?
ketika berislam, orang terpaksa
sedikit-banyak berarab juga, setidak- Karena itu, para pionir Islam di tanah
tidaknya dalam bahasa. Jawa mentolerir “transfoni”, alih
bunyi: “dho” jadi “lo” (“dhuhur”
Pernahkah kau bayangkan, betapa jadi “luhur”), “‘ain” jadi “ngo”
asingnya agama ini ketika pertama (“‘ashr” jadi “ngasar”) dan
kali datang di Jawa? Hanya separuh seterusnya. Bahkan, sangking
(15 dari 29) fonem Arab (dari huruf repotnya memperkenalkan Islam
Hijaiyyah) punya padanan dalam kepada basis budaya yang begitu jauh
fonem Jawa (dari Honocoroko). jaraknya ini, dengan sengaja
Sedangkan transliterasi pun tidak dijalankan strategi “alter-foni”
mungkin: (“plesetan” bunyi).
bagaimana
menulis “kho” Tokoh-tokoh Semar, Gareng,
Petruk dan Bagong tidak
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
dikenal dalam babon pewayangan membelasah halaman-halaman kamus
yang asli dari India. Itu adalah tokoh- itu, tak saya temukan satu pun entri
tokoh kreasi Sunan Kalijogo. yang bisa menjelaskan makna dari
Sepintas, nama-namanya terdengar nama-nama tersebut! Maklum, nama-
sebagai nama-nama Jawa. Tapi nama nama itu sebenarnya merupakan alter-
harus punya makna. Dan nama Jawa foni dari lafadh-lafadh Arab:
mestinya bisa dimaknai berdasarkan
bahasa Jawa. ‫بغـيا فاترك خيرا شمر‬

Joko Santoso, misalnya. “Joko” Syammir (semar) khoiron (gareng)


artinya perjaka. “Santoso”: sehat fatruk (petruk) baghyan (bagong)
(tidak sakit dan tidak cacat, baik lahir
maupun batin). Maka, kalau cari Artinya: bersegeralah (kepada)
menantu, pilihlah joko santoso. Tapi kebaikan kemudian (segera)
kalau sesudah kawin dia tidak ganti tinggalkanlah kebangsatan.
nama, itu namanya kebohongan Diantara tembang mainan yang paling
publik!
populer
Susilo Bambang bagi
Yudhoyono. “Su” = masyarakat
baik, “silo” = lagak- Jawa
lagu. “Bambang” = adalah
laki-laki tampan. “Sluku-
“Yudho” = perang, sluku
“yono” = beruntung Bathok”:
alias bejo sekaligus Sluku-
slamet. Bayangkan:
sluku bathok
berdasarkan khazanah Muhammad- bathoke ela-elo
Ronny-isme dan Nurul-Huda-Syam- si romo menyang solo
isme, “slamet” saja sudah koplaknya
leh-olehe payung muntho
minta ampun apalagi sekaligus “bejo.
pak jenthit lolo lobah
Bagaimana dengan Semar, Gareng, wong mati ora obah
Petruk, Bagong? yen obah medeni bocah
yen urip goleko dhuwit
Saya punya Kamus Bahasa Jawa
susunan Zoetmulder, tebalnya 10 Tembang ini entah siapa yang
sentimeter. Sudah berulang kali saya menciptakan. Terkadang dinisbatkan
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
kepada Sunan Kalijogo, terkadang menakuti kanak-kanak / kalau hidup
Pangeran Sambernyowo mencari duit”), merupakan penjelasan
(Mangkunegoro I), atau entah siapa metaforis atas salah satu aforisma
lagi, tergantung penafsiran tentang dalam kitab “Al Hikam” karya Asy
kata “solo” –apakah itu nama daerah Syaikh Muhammad ibn ‘Athoillah As
seperti yang kita kenal sekarang atau Sakandari:
yang lain? Dibutuhkan penelitian
lebih serius untuk memastikannya. (Amal itu [barulah] merupakan sosok
Yang jelas, tidak mungkin memahami yang siaga. Nyawanya adalah
makna tembang itu berdasarkan eksistensi rahasia ikhlas didalamnya)
khazanah bahasa Jawa, karena
Hingga sekarang, kecenderungan
sebagian besar baik-baitnya
alter-foni itu masih kental pada orang
merupakan alter-foni dari kalam-
Jawa. Salah seorang anggota jama’ah
kalam Arab:
KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah
usluk, usluk bathnak Haji) “Al Ibriz”, Rembang, bernama
bathnuka laa ilaaha illallaah Mbah Juliyah, seorang perempuan tua
sirru maa yashilu yang sejak kecil tidak memperoleh
laa ilaaha illallaah fayamuutu pendidikan agama dan belum lama
fajaddid allaila lubbah mulai menjalankan ibadah. Entah
Artinya: apakah “Juliyah” itu alter-foni dari
Jalankanlah, jalankanlah batinmu “jaliyyah” (perempuan yang
Batinmu (melantunkan): laa ilaaha mengkilat) atau hanya karena ia lahir
illallaah di bulan Juli.
Rahasia yang akan bertemu
Kepada semua anggota jama’ah, sejak
(Mengucap) Laa ilaaha illallah
penataran manasik telah diajarkan doa
kemudian (langsung) mati
“sapu jagad”, yaitu “robbanaa
Maka perbaruilah (imanmu dengan
aatinaa fid dun-yaa…” dan seterusnya
ucapan laa ilaaha illallaah) pada
hingga “…waqinaa ‘adzaaban naar”.
malam ini, yaitu pada tengah
Saat itu Mbah Juliyah pun kelihatan
(malam)-nya.
tekun mengikuti dan komat-kamit
Selebihnya (“wong mati ora obah / menirukan doa yang dituntunkan oleh
yen obah medeni bocah / yen urip pembimbing KBIH. Sepulang dari
goleko dhuwit”) memang sepenuhnya tanah suci, dirubung oleh sanak-
kalimat-kalimat Jawa (“orang mati keluarga, para tetangga dan handai-
tidak bergerak / kalau bergerak taulan, Mbah Juliyah memimpin doa,

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


“Robbanaa aatinaa fidun-yaa yang benar….”

SEKILAS INFO

ANSOR KENCONG GELAR TRYOUT UN


TINGKAT SLTA
DAN SANLAT MASUK PTN

Bertempat di SDI mengikuti ujian Negara, terutama


keluarga tidak mampu
Assunniyyah Kencong,
Masih menurut Erfan, kegiatan yang
sebanyak 75 anak kelas tiga dilaksanakan sehari penuh itu juga
sejumlah SLTA di Kawasan diikuti beberapa siswa dari SMA
Kencong dan sekitarnya, Nurul Jadid Paiton, Situbondo dan
Lumajang, yang kebetulan memang
mengikuti Tryout Ujian berasal dari Kencong,” Kami tidak
Nasional dan seleksi membatasi asal sekolah, asalkan
warga NU dan siap masuk PTN, kami
Pesantren Kilat (Sanlat)
terima.” Sambung Erfan yang juga
masuk Perguruan Tinggi Kepala MI di Umbulsari ini.
Negeri tahun 2015. Dari sejumlah peserta Tryout,
Menurut panitia pelaksana yang juga kebetulan didominasi oleh siswa
wakil sekretaris PC GP Ansor perempuan, dengan pertimbangan 26
Kencong, Muhammad Erfan, S. Pd.I, putra dan 49 perempuan. “ Kami
kegiatan ini dilaksanakan dalam belum bisa maksimal mengkader
rangka membantu para siswa-siswi Ansor masa depan,” kata Amin
keluarga besar NU yang akan Thohari, Sekretaris PC GP Ansor
Kencong. “ Tapi tidak apa-apa,
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
semoga mereka nantinya jadi Fatayat bekerja sama dengan IPNU dan
dan Muslimat sejati,” sambungnya. IPPNU Kencong.
Tidak seperti periode sebelumnya, “ Kami ingin ada kerja sama yang
kegiatan Sanlat tahun ini dimulai berkesinambungan antara sesama
dengan pelaksanaan Tryout sebelum Banom NU,” Kata Yasin Yusuf, ketua
digelarnya UN, sehingga ada nilai PC GP Ansor Kencong melalui
tambah bagi peserta untuk sambungan telpon.
meningkatkan kapasitasnya dalam
Rencananya pelaksanaan Sanlat akan
menghadapi dua kegiatan sekaligus,
dipusatkan di kantor PC GP Ansor
yaitu UN dan Seleksi PTN.
Kencong dan beberapa pesantren yang
Disamping itu, pada periode ada di Kencong secara bergilir, hal ini
sebelumnya, kegiatan Sanlat dilakukan untuk lebih mendekatkan
dilaksanakan oleh PC GP Ansor dunia pelajar dengan dunia santri dan
Kencong bekerja sama dengan MATA kiai. (Aro).
AIR, untuk tahun ini pelaksanaannya

ANSOR GUMUKMAS SANTUNI KORBAN


PUTING BELIUNG

Jember, NU Online diserahkan di aula MWCNU


Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Gumukmas, Ahad (19/4).
Gumukmas kabupaten Jember
memberikan santunan berupa paket Menurut Ketua GP Ansor
sembako kepada korban angin puting Gumukmas Muslim, penyerahan
beliung. Santunan paket sembako santunan tersebut merupakan bentuk
yang berisi beras, mi instant, minyak kepedulian pihaknya terhadap warga
goreng, gula, dan sebagainya itu yang kena musibah.
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
"Sekecil apapun mudah-mudahan Sampai saat ini rumah-rumah yang
bantuan ini dapat meringankan beban rusak itu diperbaiki sendiri oleh
korban, minimal ada ganti dari pemiliknya karena bantuan yang
kerugian bapak-bapak yang beberapa diharapkan hanya sebatas pendataan.
hari ini tidak kerja karena
memperbaiki rumahnya," tukas "Mohon maaf kalau kami terlambat,
Muslim. walaupun sedikit tolong diterima
sebagai bentuk kepedulian kami,"
Ia berharap sumbangan ini dapat pinta Mulyana, yang juga
menggugah pihak lain untuk diamanahkan sebagai Kepala Staf
mengulurkan bantuan. Satkorcab Banser Kencong ini.

Di tempat yang sama, Ketua tim Selain perwakilan korban juga hadir
relawan Ansor Gumukmas Mulyana dalam kesempatan ini antara lain,
mengungkapkan bahwa puting Wakil Ketua GP Ansor Jawa Timur
beliung yang terjadi beberapa waktu Abdur Rohim, para kiai dan
lalu itu merusak dua puluh lima pengurus MWCNU Gumukmas dan
rumah milik warga setempat, pengurus ranting GP Ansor
khususnya di dusun Krajan, desa sekecamatan Gumukmas. (Aryudi A
Purwoasri kecamatan Gumukmas. Razaq/Alhafiz K)

HARLAH KE-92 NU
GP ANSOR GUMUKMAS PUKUL REBANA

Jember, NU Online Ke-92 NU di aula


Pimpinan Anak gedung MWCNU
Cabang (PAC) GP Gumukmas.
Ansor Gumukmas Peringatan yang
kabupaten Jember, dirangkai dengan
Selasa (5/5) kegiatan rutin
memperingati Harlah Majelis Dzikir dan
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
Shalawat "Rijalul Anshor" ini, digelar "Jangan sampai pamor kantor NU
sederhana namun cukup khidmat yang kalah dengan pamor Gereja. Kita buat
dipenuhi tabuhan rebana. nanti orang akan bertanya, gereja itu
berada di sebelahnya kantor NU, bukan
Ketua GP Ansor Gumukmas Ghufron kantor NU di sebelahnya gereja,"
Asruri berharap Ansor dan MWCNU ungkapnya seraya menyindir, karena
terus bersinergi untuk melayani dan memang beberapa meter dari kantor
mengadvoasi masyarakat, khususnya MWCNU, berdiri Gereja.
warga NU yang berada di tingkat
ranting. Sementara itu Drs. KH Idris Sholeh,
Rois Syuriah MWC NU Gumukmas,
"Mereka butuh sentuhan kita, butuh sangat mengapresiasi terhadap mulai
sentuhan NU dan Ansor. Mereka menggeliyatnya kegiatan Ansor
merupakan NU masa depan. Kalau kita Gumukmas. Ia berjanji, kapanpun
tidak mengurusi pemuda-pemuda yang Ansor mengadakan kegiatan,
banyak bertebaran di desa-desa itu, dirinya siap untuk mendampingi,
masa depan NU juga akan semakin "Tidak usah diundang, cukup SMS,
suram" ujarnya. saya siap hadir. Jiwa saya ini masih
Ansor," jelasnya.
Kepala Madrasah Ibtidaiyah
Karanganyar 03 itu menambahkan, Kendati diperingati sederhana, namun
pihaknya ingin menghidupkan kantor yang hadir cukup banyak. Mereka
MWCNU dengan menyelenggarakan adalah para tokoh masyarakat,
berbagai kegiatan, terutama saat bulan pengurus Ranting Ansor dan NU se-
Ramadhan. Dengan adanya kegiatan Kecamatan Gumukmas, dan juga salah
tersebut, katanya, kantor NU bisa satu Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa
tampak hidup dan dapat memberi Timur yang berdomisili di Gumukmas,
memberi manfaat. Abd Rohim (Aryudi A Razaq/
AlhafizK)

Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015


GP ANSOR KENCONG JAJAKI KERJA
SAMA DENGAN UNEJ
Kencong, NU Online diterjunkan di desa-desa basis NU
Didorong oleh pentingnya penyiapan sehingga dapat mengikuti kegiatan
kader NU berbasis kampus, ke-Ansoran. Tujuannya, jika mereka
khususnya di perguruan tinggi kembali atau pulang ke kampung
umum, Pimpinan Cabang (PC) halamannya kelak bisa
Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengembangkan daerahnya dengan
Kencong melakukan kunjungan ke nuansa ke-NU-an.
Rektor Universitas Jember (Unej)
Muhammad Hasan. Mereka diterima “Kami sangat berharap agar mereka
sang rektor di ruang kerjanya, Kamis kelak bisa mengembangkan ilmunya
(28/5). sekaligus melestarikan nilai-nilai
Dalam pertemuan tersebut, Ketua PC Ahlussunnah wal Jama’ah,” ucapnya
GP Ansor Kencong M. Yasin Yusuf, didampingi anggota dewan penasihat
memparkan sejumlah program yang PC GP Ansor Kencong, Abd. Rohim.
akan maupun telah dilaksanakan oleh
PC GP Ansor Kencong. Diantaranya Menanggapi hal tersebut, Hasan
adalah Pesantren Kilat (Sanlat), yang menyatakan siap menjalin kerja sama
digelar untuk membantu kader-kader dan sinergi dengan jajaran PC GP
NU agar lancar masuk perguruan Ansor Kencong. Menurutnya, apa
tinggi negeri. Dan ternyata beberapa yang menjadi program Ansor
di antara mereka berhasil masuk di Kencong, secara umum selaras
Unej. dengan kehendak Unej.
“Kami sangat berharap agar bapak
rektor bisa membimbing mereka agar Ia berjanji akan menindaklanjuti
tidak terjebak dengan kegiatan keinginan Ansor Kencong dalam
aktivitas Islam garis keras yang tataran teknis di lapangan. “Nanti
berkembang di kampus-kampus,” kita coba untuk dihubungkan dengan
tukas Yasin seraya berharap agar kader-kader NU yang ada di sini
Rektor bisa memfasiltasi Sanlat di (Unej) untuk tindak lanjutnya,”
tahun-tahun mendatang. ungkap lelaki kelahiran Malang itu.
Yasin juga berharap agar mahasiswa (Aryudi A. Razaq)
Unej yang melakukan KKN bisa
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015
bila ada kepala
sekolah yang
mesti sabet sana,
sabet sini demi
dapat
memberikan
“layanan
terbaik”. Maka tidak heran bila
muncul makelar siswa yang siap
Seseorang menelponku, memasukkan siswa baru kepada
suaranya jelas dan sekolah yang memberikan imbalan
permintaannya pun jelas lebih tinggi.
kupahami. “Bagaimana? Kalau
tidak aku tawarkan ke sekolah Munculnya fenomena ‘makelarisme’
siswa baru ini bisa jadi dipicu oleh
lain”. Aku tidak bisa berkutik,
ketakutan pihak sekolah apabila
aku mengiyakan. hanya mampu menggaet siswa baru
Kini, aku lebih banyak tahu bahwa di bawah 20, sebab kabarnya sekolah
persaingan untuk mendapatkan siswa yang siswa perkelas di bawah 20
baru bagi sekolah swasta, terutama akan dimerger dengan sekolah lain,
yang belum punya nama, sangat bahkan sekolah tersebut akan
keras, ketat, dan bisa jadi saling ditutup.
sikut, sikat. Bursa nilai seorang siswa Sebenarnya makelarisme dalam
baru bisa mencapai ratusan ribu, PPDB (Penerimaan Peserta Didik
bahkan ada yang berani barter 10 Baru) ini memiliki efek tidak
siswa dengan sebuah laptop. Bisa mendidik bagi masyarakat, dan bisa
dibayangkan berapa nilai seorang menimbulkan benturan-benturan
siswa baru tersebut. Anggap saja kecil. Lebih jauhlagi akan bisa
harga laptop 4 juta, jadi bisa dihitung menjadi boomerang bagi sekolah
berapa besar nilai rupiah seorang yang bersangkutan. Sekolah yang
siswa baru. Padahal pihak sekolah “menjual diri” dan mengobral
umumnya telah memberikan fasilitas pemberian semacam itu, akan dinilai
yang cukup banyak bagi siswa baru oleh Orang tua yang cerdik, sebagai
tersebut. Gratis uang gedung, bonus sekolah yang tidak bonafid, alias
seragam, buku, sepatu, tas, kaos asal-asalan. Ah, entahlah. (M. Wahid
olahraga, tabungan, bahkan jaminan Rosyidi)
gratis sampai lulus. Maka tidak heran
Majalah NU ARUS BAWAH | EDISI 2, TRIWULAN JUNI – AGUSTUS 2015

Anda mungkin juga menyukai