PENELITIAN TINDAKAN
SEKOLAH
(PTS)
Disusun oleh :
HARNO, S.Pd
NIP. 19600811 198112 1 005 PENGAWAS
TK/SD UPTD PENDIDIKAN
KECAMATAN DUSUN TENGAH
1
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN
SEKOLAH (PTS)
Judul
Disusun oleh :
HARNO, S.Pd
NIP. 19600811 198112 1 005 PENGAWAS
TK/SD UPTD PENDIDIKAN
KECAMATAN DUSUN TENGAH
Disahkan oleh :
2
BERITA ACARA SEMINAR
Pada hari ini Sabtu Tanggal Tiga Puluh Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Tiga
Belas, bertempat di SDN 5 Ampah, yang dihadiri oleh 16 (Enam Belas) Peserta, telah
diseminarkan sebuah Laporan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan judul:
“Peningkatan Kemampuan Dalam Menyusun KKM Melalui Pendampingan Terhadap
Guru Kelas IV, V, VI SD Binaan di Kecamatan Dusun Tengah”.
Disusun oleh :
HARNO, S.Pd
NIP. 19600811 198112 1 005 PENGAWAS
TK/SD UPTD PENDIDIKAN
KECAMATAN DUSUN TENGAH
Pembahas :
Moderator, Notulis,
Mengetahui:
Kepala UPT Dinas Pendidikan Narasumber,
Kecamatan Dusun Tengah,
3
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI
Demikian keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat
dan karunianya laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Adapun judul laporan
penelitiani ini adalah, ”Peningkatan Kemampuan Dalam Menyusun KKM Melalui
Pendampingan Terhadap Guru Kelas IV, V, VI SD Binaan di Kecamatan Dusun Tengah”.
Penyusun
5
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun
KKM Melalui Pendampingan Terhadap Guru Kelas IV, V, VI SD Binaan di Kecamatan Dusun
Tengah Kabupaten Barito Timur.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (action Research)
yang terdiri dari 2 (dua) siklus, dan setiap siklus terdiri dari: Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengamatan, dan refleksi.
Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1) Bagi Pengawas Sekolah yang mendapatan kesulitan
yang sama dapat menerapkan Pendampingan untuk meningkatkan kemampuan menyusun
Kriteria Ketuntasan Minimal terhadap Kepala Sekolah dan Guru Binaan. (2) Agar mendapatkan
hasil yang maksimal maka dapat diterapkan pendampingan individual secara intensif dan
berkelanjutan.
6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................................................ii
BERITA ACARA SEMINAR...................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................................................................iv
ABSTRAK..................................................................................................................................................v
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...................................................................................................................................viii
DAFTAR GRAFIK....................................................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Permasalahan.................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................... 3
1.5 Hipotesa Tindakan ........................................................................................... 3
BAB V PENUTUP.............................................................................................................. 37
5.1 Kesimpulan...................................................................................................... 37
5.2 Saran............................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 38
LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................................................... 39
7
BAB I
PENDAHULUAN
tahun 2007. Dengan diberlakukannya kurikulum tersebut yang didalamnya salah satu
komponen yang harus disusun dan ditentukan adalah Kriteria Ketuntasan Minimal yang
hal yaitu : kemampuan rata-rata peserta didik (intake), mengidentifikasi indikator sebagai
kunjungan pengawas sekolah. Dari hasil supervisi ditemukan hampir semua sekolah
binaan belum menyusun dan menetapkan kriteria ketuntasan minimal. Kalaupun ada yang
menentukan tidak melalui prosedur penentuan yang baku sesuai dengan pedomaman
kemampuan Guru Kelas IV, V, VI untuk dapat menentukan dan menyusun kriteria
8
1.2 Permasalahan
Masalah yang mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya kemampuan Guru
Kelas IV, V, VI dalam menentukan dan menyusun kriteria ketuntasan minimal. Salah
satu faktor penyebabnya adalah rendahnya pemahaman dan kuranganya motivasi Guru
Kelas IV, V, VI. Rendahnya kemampuan tersebut merupakan tanggung jawab bersama
Jelas bahwa kemapuan Guru Kelas IV, V, VI dalam menyusun kriteria ketuntasan
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
9
1.3 Tujuan Penelitian
adalah::
(1) Bagi Guru Kelas IV, V, VI didapatkan metode yang efektif dalam
(3) bagi sekolah dapat menentukan arah pencapaian prestasi pembelajaran dalam
menyusun KKM bagi Guru Kelas IV, V, VI sekolah dasar di wilayah Kecamatan Dusun
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
a. Pengertian
yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan
untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai
batas ambang kompetensi. KKM ditetapkan oleh sekolah pada awal tahun pelajaran
dengan memperhatikan:
Kompetensi dasar ).
1. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan
100
11
4. Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar maksimal,
maksimal
5. Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Peserta didik
1. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai
2. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian
mata pelajaran.
5. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan satuan
pelajaran.
peserta didik
12
2) KKM Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari KKM indikator
semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun
2) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
melakukan penilaian
13
2.1.2 Supervisi Pendidikan (Pendampingan)
a. Tujuan Supervisi Pendidikan
Tujuan supervisi pendidikan antara lain dari pendapat Suharsimi Arikunto (2011:
154) bahwa supervisi pendidikan ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staff
mengembangkan situasi belajar mengajar dengan lebih baik. Ahmad Rohani dan Abu
Ahmadi (1990: 69) berpendapat bahwa tujuan supervisi pendidikan ialah untuk
mencapai tujuan. Atau dengan kata lain tujuan supervisi ialah baik, yaitu untuk
yaitu: (a) membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai sekolah
instruksional yang diperlukan bagi kelancaran jalannya proses belajar mengajar yang
lebih baik, (d) membina kerja sama yang baik dan harmonis antara guru, murid, dan
Kata kunci dari supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan kepada guru-
guru, maka tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk
gilirannya meningkatkan kualitas belajar siswa. Pendapat ini diuraikan oleh Sahertian
(2000: 19) bahwa tujuan sipervisi pendidikan ialah: (a) mengembangkan kurikulum yang
14
meningkatkan proses belajar- mengajar di sekolah, (c) mengembangkan kinerja sekuruh staff
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi (2000: 70) menjelaskan secara singkat bahwa
fungsi atau tugas supervisor ialah (a) menjalankan aktivitas untuk mengetahui situasi
sekolah, (c) menjalankan aktivitas untuk mempertinggi hasil dan untuk menghilangkan
beberapa fungsi yaitu (a) fungsi pelayanan, yaitu kegiatan pelayanan untuk peningkatan
profesionalnya, (b) fungsi penelitian, yaitu untuk memperoleh data yang obyektif dan
relevan, misalnya untuk menemukan hambatan belajar, (c) fungsi kepemimpinan, yaitu
usaha memepengaruhi orang lain agar yang disupervisi dapat memecahkan masalah
sendiri sesuai dengan tanggung jawab profesionalnya, (d) fungsi manajemen, yaitu
supervisi dilakukan sebagai control atau pengarah, sebagai aspek manajemen, (e) fungsi
evakuasi, yaitu supervisi dilakukan untuk mengevaluasi hasil atau kemajuan yang
dipeoleh, (f) fungsi bimbingan, (g) fungsi pendidikan dalam jabatan (inservice
Ngalim Purwanto (1997: 86) menjelaskan secara rinci fungsi- fungsi sipervisi
a. Dalam bidang kepemimpinan: (1) menyusun rencana dan kebijaksanaan bersama, (2)
15
pegawai) dalam berbagai kegiatan, (3) memberikan bantuan kepada anggota kelompok
semangat kelompok atau memupuk moral yang tinggi kepada anggota kelompok, (5)
dan medelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada anggota sesuai, dengan
fungsi-fungsi dan kecakapan masing- masing, (7) mempertinggi daya kreatif pada
anggota kelompok, (8) menghilangkan rasa malu dan rasa rendah diri pada anggota
bersama.
dijadikan pelajaran demi perbaikan selanjutnya, bagi diri sendiri maupun bagi anggota
anggota kelompok, seperti dalam hal kemalasan, merasa rendah diri, acuh tak acuh,
pesimis, (3) mengarahkan anggota kelompok kepada sikap-sikap yang demokratis, (4)
memupuk rasa saling menghormati di antara sesama anggota kelompok dan sesama
kelompok, (2) memelihara sikap saling mempercayai, (3) memupuk sikap saling
16
d. Dalam bidang administrasi personel: (1) memilih personel yang memenuhi syarat
untuk suatu pekerjaan, (2) menempatkan personel pada tempat dan tugas yang sesuai
secara khusus dan terinci, (2) menguasai dan memiliki normat/ukuran yang akan
digunakan sebagai kriteria penilaian, (3) menguasai teknik pengumpulan data, (4)
perbaikan.
para ahli yaitu: (a) perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran, (b) membina program
pengajaran yang ada sebaik- baiknya sehingga selalu ada usaha, perbaikan, (c) menilai
dan memperbaiki faktor- faktor yang memepengaruhi proses pembelajaran peserta didik,
(d) mengkoordinasi, menstimulasi, dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi guru, (e)
Suharsimi Arikinto (1993: 172) menjelaskan tahap- tahap dalam teknik supervisi
mengidentifikasi celah antara keadaan yang sekarang ada dengan keadaan yang
sebab timbulnya masalah dengan cara menguji faktor- faktor penghambat maupun faktor
bertindak dengan secara rinci menealaah setiap alternative yang ada, mengantisipasikan
17
mungkin timbul, mempertimbangkan untuk kemudian memilih salah satu untuk
mengevakuasikan rencana kegitan, yaitu melihat kembali keterlaksanaan, dan lain- lain
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi (1990: 79) menjelaskan secara operasional
teknik- teknik supervisi yang lazim dan secara teratur dapat dilakukan oleh setiap
perseorangan.
garis besar menjadi dua bagian yaitu teknik yang bersifat individual dan teknik yang
bersifat kelompok. Teknik yang bersifat individual yaitu: (a) kunjungan kelas, (b)
observasi kelas, (c) percakapan pribadi, (d) saling mengunjungi kelas (intervisitasi), (e)
penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar, (f) menilai diri sendiri. Adapun
teknik yang bersifat kelompok, yaitu teknik yang digunakan bersama-sama oleh
supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok yaitu: teknik yang digunakan
bersama-sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu keompok yaitu: (a)
pertemuan orientasi bagi guru baru, (b) panitia penyelenggara, (c) rapat guru, (d) studi
kelompok antar guru, (e) diskusi sebagai proses kelompok, (f) tukar menukar
pengalaman, (g) lokakarya (workshop), (h) diskusi panel, (i) symposium, (j) demonstrasi
mengajar, (k) perpustakaan jabatan, (l) bulletin supervisi, (m) membaca langsung, (n)
mengikuti kursus, (o) organisasi jabatan, (p) laboratorium kurikulum, (q) perjalanan
18
d. Supervisi yang Efektif
jawab atas kualitas kinerja para personel/karyawan yang dipimpinnya. Dapat dinyatakan
dua faktor utama, yaitu faktor keluaran (output) dan faktor manusia. Faktor keluaran
adalah tingkat hasil yang di capai unit kerja yang merupakan petunjuk seberapa baik
pencapaian sasaran yang telah direncanakan. Faktor output ini mencakup produktivitas,
perusahaan/instansi yang bersangkutan. Ini termasuk kadar kegairahan, jumlah dan jenis
kriteria ketuntasan minimal sudah merupakan hal yang sangat perlu untuk diupayakan
berbagai cara, salah satunya adalah dengan pendampingan oleh pengawas dalam
19
bahan, alat evaluasi, pelaksanaan kegiatan, sampai dengan hasil akhir penetuan
ketuntasan minimal.
Dalam kenyataanya Guru Kelas IV, V, VI sering kali mendapatkan masalah dan
kesulitan dalam penyusunan kriteria ketuntasan minimal yang merupakan salah satu
komponen kurikulum yang harus ditetapkan, karena berbagai keterbatasan, oleh karena
itu diperlukan pendampingan terhadap Guru Kelas IV, V, VI mulai dari perencanaan
pengajaran, pelaksanaan pembelajaran sampai dengan evaluasi hasil belajar. Jika upaya
ini dilakukan dengan baik diduga dapat memberikan kontribusi yang tinggi dalam
peningkatan hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran ini dapat
Pendampinga Kemampuan
Realitas Gambar 1. Kerangka Berpikir
n Terhadap Guru Kelas VI
Kemampuan
Guru Kelas Meningkat
menyusun
VI
KKM Guru
Rendah
Hasil
Perencanaan Penyusunan
Penyusunan, Penyiapan KKM
metode, alat & sumber
bahan
20
BAB III
METODE PENELITIAN
SIKLUS I SIKLUS II
Keterangan:
P = Perencanaan O = Observasi
T = Tindakan R = Refleksi
Ampah dan SDN 7 Ampah yang berada di wilayah Kecamatan Dusun Tengah
21
Kabupaten Barito Timur, yang berjumlah 6 (enam) orang terdiri dari 2 (dua) orang guru
laki-laki dan 4 (empat) orang guru perempuan, seperti pada tabel berikut:
Subjek penelitian ini adalah Guru Kelas IV, V, VI wilayah Kecamatan Dusun
1. Perencanaan (Planning)
dalam menyusun criteria ketuntasan minimal.. (b) berdiskusi dengan Guru Kelas IV, V,
VI (Fokus Group Discussion) tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk penyusunan
22
disesuaikan dengan kesiapan setiap Guru Kelas IV, V, VI. (d) Menyiapkan bahan dan alat
Pada tahap ini dilaksanakan pendampingan pada setiap guru sesuai dengan jadwal
yang telah direncanakan, yaitu: (a) Pendampingan terhadap Guru Kelas IV, V, VI dalam
metode, membuat media belajar, menyiapkan sumber bahan, dan menyiapkan alat
evaluasi. (b) Pendampingan terhadap kepala sekolah guru saat melaksanakan kegiatan
penyusunan secara kelompok maupun perorangan , sesuai dengan mata pelajaran yang
disusun. (c) Pendampingan terhadap Guru Kelas IV, V, VI saat mengevaluasi hasil kerja
penyusunan.
3. Pengamatan (Observation)
Pengamatan dilakukan pada setiap tahap penelitian, mulai dari tahap perencaaan
dan pelaksanaan tindakan, kejadian dan hal-hal yang terjadi direkam dalam bentuk
4. Refleksi (Reflection)
Pada akhir tiap siklus diadakan refleksi berdasarkan data observasi, dengan
Refleksi ini dimaksudkan agar peneliti dapat melihat apakah tindakan yang dilakukan
dalam penelitian ini dapat meningkatkan kinerja guru dan hasil belajar siswa, kendala-
kendala apa yang menghambat, faktor apa saja yang menjadi pendorong, dan alternatif
23
refleksi yang dilakukan adalah dari hasil pengamatan input dan output kinerja Guru
Sumber data penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas I, peneliti. Jenis data
yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatf, yang mencakup (a) rencana
pendampingan, (b) pelaksanaan pendampingan, (c) data hasil observasi, (d) kinerja guru,
Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis kategorial dan fungsional melalui
model analisis interaktif (interactive model), yakni analisis yang dilakukan melalui
empat komponen analisis: reduksi data, penyandian, dan verifikasi dilakukan secara
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Deskripsi awal
Data pratindakan terdiri atas data hasil observasi pratindakan dan tes pratindakan.
Hasil yang diperoleh dari kedua data ini akan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan
pada tahap penelitian tindakan sekolah yang dilakukan kedua data pratindakan tersebut
1. Perencanaan
Sebelum diadakan tindakan hal-hal yang dipersiapkan yaitu menggali data awal dengan
menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal, untuk itu dipersiapkan suatu perangkat tes, dan
meminta kesediaan 2 (dua) orang sebagai obsever yang akan membantu mengamati pada
2. Pelaksanaan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh dua orang pengamat ketika
25
b. Guru Kelas IV, V, VI pasif dalam mengikuti kegiatan pendampingan yang dibuktikan
dengan tidak adanya kemauan Guru Kelas IV, V, VI untuk bertanya atau menanggapi hal
3. Pengamatan
Tes pratindakan adalah tes yang dilakukan sebelum kegiatan penelitian tindakan
sekolah dilakukan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan Guru Kelas
Tabel di atas menyajikan data tentang tingkat kemampuan Guru Kelas IV, V, VI
sebelum dilakukan penelitian tindakan sekolah yang mencapai skor rata- rata 51,1 atau
26
yang diijinkan, yaitu (1) kemampuan menentukan intake, (2) Kemampuan
4.Refleksi
1. Dari 6 orang Guru Kelas IV, V, VI yang mengerjakan soal tes kemampuan
menentukan daya dukung diperoleh skor rata-rata 60,0 atau kualifikasi rendah.
Data siklus I diperoleh dari (1) data situasi kegiatan pendampingan, (2) data
perubahan yang terjadi di kelas, (3) data refleksi, (4) data hasil belajar dan
2.Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan pendampingan kepada Guru Kelas IV, V, VI dalam cara menentukan
27
oleh 2 (dua) orang observer yaitu Harno, S.Pd.SD dan Garinsingan, S.Pd.SD dengan
3.Pengamatan
Data situasi pendampingan diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan pada
saat kegiatan pendampinagn siklus I dilaksanakan. Data ini diperoleh dari hasil
pengamatan yang dilakukan pengamat dan terekam pada lembar observasi. Data tersebut
Pengamat I
Keterangan :
P = Hasil Pengamatan
R = Rata-Rata Aspek Pengamatan
28
1 = Sangat Kurang 2
= Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Pengamat II
Keterangan :
P = Hasil Pengamatan
R = Rata-Rata Aspek Pengamatan 1 =
Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
29
Berdasarkan data yang ditujukan pada kedua tabel di atas, skor yang di berikan
pengamat I adalah 3 (kualifikasi cukup) untuk aktivitas Guru Kelas IV, V, VI, skor 3
pengolahan waktu, dan skor 3 (kualifikasi cukup) untuk pengamatan suasana kelas,
Pengamat 2 memberikan skor 3 (kualifikasi cukup) untuk aktivitas Guru Kelas IV, V, VI,
cukup) untuk pengelolaan waktu, dan skor 3 (kualifikasi cukup) untuk pengamatan
suasana kelas.
Berdasarkan hasil penilaian di atas, skor rata-rata dari kedua pengamat tersebut
adalah rata-rata 3 (kualifikasi cukup) untuk aktivitas Guru Kelas IV, V, VI, rata-rata 3
3 (kualifikasi cukup) untuk pengelolaan waktu, dan rata-rata 3,5 (kualifikasi cukup)
Data penilaian proses diperoleh dari pengamatan pengawas terhadap kegiatan Guru
Kelas IV, V, VI mengerjakan diskusi kepala sekolah dalam menetukan kriteria ketuntasan
Hasil pengamatan
No Aspek yang Dinilai Skor Nama Kelompok
I II III IV V VI
1. Kerja Sama 5
4
30
3
2
1
2. Keaktifan 5
4
3
2
1
3. Kemampuan 5
Mengajukan 4
Pertanyaan 3
2
1
4. Kesediaan Menerima 5
Pendapat 4
3
2
1
Jumlah Skor Perolehan 15 13 15 12 13 15
Skor Rata-rata 3,8 3,3 3,8 3 3,3 3,8
Keterangan :
4 = Baik (apabila hanya seorang Guru Kelas IV, V, VI dalam kelompok tidak
melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
3 = Cukup (apabila setengah dari jumlah Guru Kelas IV, V, VI dalam kelompok melakukan
hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
2 = Kurang (apabila hanya sepertiga dari jumlah Guru Kelas IV, V, VI dalam kelompok
melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
1 = Sangat Kurang (Apabila hanya salah seorang dalam kelompok melakukan hal
sesuai dengan aspek yang diamati)
refleksi. Dalam refleksi ini, peneliti dan dua orang pengamat berdiskusi membahas
31
VI. Diskusi yang dilakukan tersebut menghasilkan simpulan bahwa pendampingan
terhadap Guru Kelas IV, V, VI dalam menyusun kriteria ketuntasan minimla yang
Kesimpulan di atas berkaitan dengan hasil observasi yang sudah dilakukan yang
menunjukan bahwa hanya satu aspek pengamatan yang mencapai kualifikasi baik.
Sementara itu, tiga aspek lainnya hanya mencapai kualifikasi cukup. Oleh karena itu,
menetukan kriteria ketuntasan minimal yang dilakukan setelah pelaksanaan siklus I yang
32
1. Dari 6 orang , terdapat 2 (dua) orang yang memperoleh skor 70-100
(kualifikasi tinggi)
(kualifikasi sedang)
(kualifikasi rendah).
4. Refleksi
skor rata-rata 66,7 atau kualifikasi sedang. Skor rata-rata tersebut diperoleh dari tiga
aspek yang diujikan, yaitu (1) kemampuan menentukan intake dan (2) kemampuan
menentukan kompleksitas (3) kemampuan menentukan daya dukung. Skor rata-rata per
1. Dari 6 orang yang mengerjakan soal tes kemampuan menentukan intake diperoleh
3. Dari 6 yang mengerjakan soal tes kemampuan menentukan daya dukung diperoleh
33
4.2. Deskripsi Hasil Siklus II
Siklus II dilaksanakan setelah kegiatan siklus I dengan mengacu pada hasil refleksi
siklus I tersebut. Sama halnya dengan siklus I, data siklus II juga terdiri atas (1) data
(3) data refleksi, (4) data hasil belajar, dan (5) data angket. Data tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Perencanaan
Berdasarkan data hasil pada siklus I maka disusunlah perencanaan suatu tindakan
pada siklus II yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Guru Kelas IV, V, VI,
dengan lebih menekankan atau mempfokuskan pada tindakan yang sekiranya masih
kurang.
2. Pelaksanaan
data dilakukan oleh 2 (dua) orang observer yaitu Harno, S.Pd.SD dan Garinsingan,
3. Pengamatan
Sama halnya dengan siklus I data situasi belajar mengajar mengajar diperoleh dari
hasil observasi yang dilakukan pada saat kegiatan pendampingan siklus II dilaksanakan.
Data ini diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan pengamat dan terekam pada
Pengamat I
34
No Aspek Penilaian P R Kategori
Aktivitas Guru Kelas IV, V, VI
a. Perhatian Guru Kelas IV, V, VI 4
b. Partisipasi Guru Kelas IV, V, VI 4
c. Berdiskusi
4
d. Menemukan Konsep
4 4,2 Baik
e. Menerapkan Konsep
f. Memahami Materi 5
g. Mencatat / Merangkum 4
Aktivitas Pengajar/Pengawas
a. Memotivasi Guru Kelas IV, V, VI 5
b. Membimbing Guru Kelas IV, V, 5
VI
5
c. Membimbing Diskusi
4 4,5 Baik
d. Memberikan Evaluasi/Pujian
e. Memberikan Penguatan 4
f. Memberikan Umpan Balik 4
Pengelolaan Waktu 4 4 Baik
Pengamatan Suasana kelas
a. Antusias Guru Kelas IV, V, VI 4 4 Baik
b. Antusias Pengajar/Pendamping 4
Keterangan :
P = Hasil Pengamatan
R = Rata-Rata Aspek Pengamatan 1 =
Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5= Sangat Baik
Pengamat II
35
j. Memberikan Evaluasi/Pujian 5
k. Memberikan Penguatan 4 4,5 Baik
l. Memberikan Umpan Balik 4
Pengelolaan Waktu 4 4 Baik
Pengamatan Suasana kelas
c. Antusias Guru Kelas IV, V, VI 4 4 Baik
d. Antusias Pengajar/Pendamping 4
Keterangan :
P = Hasil Pengamatan
R = Rata-Rata Aspek Pengamatan 1 =
Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5= Sangat Baik
skor baik 4,2 untuk aspek aktivitas Guru Kelas IV, V, VI, skor baik 4,5 untuk aspek
aktivitas pengajar/pendamping, skor sangat baik 4 untuk aspek pengelolaan waktu, dan
skor baik 4 untuk aspek pengamatan suasana kelas. Pengamat 2 memberikan skor baik
4,2 untuk aspek aktifitas Guru Kelas IV, V, VI, skor baik 4,5 untuk aspek aktivitas
pengajar/pendamping, skor sangat baik 4 untuk aspek pengelolaan waktu, dan skor baik 4
Berdasarkan hasil penelitian di atas, skor rata-rata dari kedua pengamat tersebut
adalah rata-rata 4,2 (kualifikasi baik) untuk aktivitas Guru Kelas IV, V, VI rata-rata 4,5
pengelolaan waktu rata-rata 4 (kualifikasi baik) untuk pengamatan suasana kelas. Dengan
baik).
36
Tabel 9 Data Penilaian Hasil Diskusi Kelompok dalam Pembelajaran
Meningkatkan Kemampuan Menentukan KKM pada Siklus II.
Pengamat 1
NILAI PEROLEHAN
KELOMPOK DISKUSI
N SKO
ASPEK INDIKATOR I II III IV V VI
O R
N
NR NR NR NR NR
R
1. MenentDapat menentukan kriteria 100
ukan ketuntasan minimal 100%
Latar menjawab benar kriteria
tempatketuntasan minimal
Dapat menentukan kriteria 80
ketuntasan minimal 80%
menjawab benar
Dapat menentukan kriteria 60
ketuntasan minimal 60%
menjawab benar
Dapat menentukan kriteria 40
ketuntasan minimal 40%
menjawab benar
Dapat menentukan latar 20
tempat 20% menjawab
benar
Tidak ada jawaban 0
Jumlah Skor Perolehan 220 220 280 240 240 280
Skor Rata-rata 73 73 93 80 80 93
Data penilaian proses diperoleh dari pengamatan guru terhadap kegiatan diskusi
37
Tabel 10 Data Penilaian Proses Belajar kelompok dalam Pembelajaran
Kemampuan Menentukan KKM pada Siklus II
Hasil pengamatan
No Aspek yang Dinilai Skor Nama Kelompok
I II III IV V VI
1. Kerja Sama 5
4
3
2
1
2. Keaktifan 5
4
3
2
1
3. Kemampuan 5
Mengajukan 4
Pertanyaan 3
2
1
4. Kesediaan Menerima 5
Pendapat 4
3
2
1
Jumlah Skor Perolehan 18 16 19 18 17 19
Skor Rata-rata 4,5 4 4,8 4,5 4,3 4,8
Keterangan :
4 = Baik (apabila hanya seorang Guru Kelas IV, V, VI dalam kelompok tidak
melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
3 = Cukup (apabila setengah dari jumlah Guru Kelas IV, V, VI dalam kelompok melakukan
hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
2 = Kurang (apabila hanya sepertiga dari jumlah Guru Kelas IV, V, VI dalam kelompok
melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
38
1 = Sangat Kurang (Apabila hanya salah seorang dalam kelompok melakukan hal sesuai
dengan aspek yang diamati)
menetukan kriteria ketuntasan minimal yang dilakukan setelah pelaksanaan siklus I yang
(kualifikasi tinggi)
(kualifikasi sedang)
(kualifikasi rendah).
39
4. Refleksi
mencapai skor rata-rata 73,9 atau kualifikasi tinggi. Skor rata-rata tersebut diperoleh
dari tiga aspek yang diujikan, yaitu (1) kemampuan menentukan intake dan (2)
4.3. Pembahasan
Hasil penelitian tindakan sekolah yang dipaparkan berdasarkan data yang telah
diperoleh pada tiga tahapan penelitian yang telah dilakukan. Ketiga tahapan tersebut
adalah (1) Penelitian pratindakan, (2) Penelitian tindakan sekolah siklus I, dan (3)
Penelitian tindakan sekolah siklus II. Hasil penelitian tersebut diuraikan sebagai berikut.
Skor Rata-Rata
Nama Guru Kelas
No. Kondisi
IV, V, VI Siklus I Siklus II
Awal
1 Salani, A.Ma 60 73,3 77
2 Hertine, S.Pd.SD 53
60,0 73
40
3 Siti Zainah, A.Ma 47 66,7 70
4 Aspan, S.Pd 53
73,3 73
5 Midoyati, S.Pd 47
60,0 73
Guru Kelas IV, V, VI dalam menentukan kriteria ketuntasan minimal oleh Guru Kelas
IV, V, VI di Kecamatan Dusun Tengah. Hasil penelitian tersebut diperoleh dari hasil
Hasil observasi yang dilakukan pada tahap pratindakan membuktikan bahwa Guru
melalui Guru Kelas IV, V, VI yang kurang terfokus perhatiannya dalam mengikuti
oleh pengawas.
Hasil observasi dalam kegiatan pratindakan juga menunjukan bahwa Guru Kelas
IV, V, VI menggunakan strategi yang tidak tepat dalam menetukan kriteria ketuntasan
terlalu terfokus pada metode ceramah dan tidak berusaha memberdayakan atau menggali
kemampuan Guru Kelas IV, V, VI. Pengawas juga tidak mampu memotivasi Guru Kelas
41
Berdasarkan hal diatas, dapat diketahui bahwa penyebab tidak maksimalnya
pembelajaran menentukan kriteria ketuntasan minimal disebabkan oleh faktor Guru Kelas
IV, V, VI serta pengawas. Guru Kelas IV, V, VI menunjukan sikap kurang bersemangat
Dengan demikian diperlukan upaya yang tepat untuk menanggulangi hal tersebut.
tindakan sekolah dilaksanakan. Hasil tes yang dilakukan ini dijadikan sebagai dasar untuk
terhadap 6 Guru Kelas IV, V, VI di kecamatan Dusun Tengah. Hasil tes yang telah
sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya skor rata-rata perolehan Guru Kelas
IV, V, VI yang hanya mencapai skor rata-rata dari ketiga kriteria menunjukkan perolehan
Guru Kelas IV, V, VI yang hanya mencapai 51,1 (kualifikasi rendah). Rendahnya
kemampuan Guru Kelas IV, V, VI ini juga ditunjukkan melalui skor rata-rata dari ketiga
kriteria Guru Kelas IV, V, VI dari masing-masing aspek yang diujikan. Sedangkan skor
rata-rata pada Siklus I telah menunjukan peningkatan menjadi 66,7 meskipun masih
dalam kualifikasi rendah dan skor rata-rata dari ketiga kriteria pada siklus II meningkat
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
2013/2014.
5.2 Saran
sebagai berikut:
43
DAFTAR PUSTAKA
Nurtain. 1989. Supervisi Pengajaran (Teori dan Prektek). Jakarta: Depdikbud, Dirjen
Dikti –P2LPTK.
Pidarta, Made. 1992. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Sahertian, Piet. 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam
rangka Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sevilla, C.G., Ochave, J.A., Punsalan, T.G., Regala, B.P. & Uriarte, G.G. 1993.
Pengaturan Metode Penelitian. Alih Bahasa oleh Alimudin Tuwu. Jakarta : UI
Press.
44
DAFTAR HADIR SEMINAR
2 Penyaji
3 Moderator
4 Notulis
5 Pembahas I
6 Pembahas II
7 Peserta
8 Peserta
9 Peserta
10 Peserta
11 Peserta
12 Peserta
13 Peserta
14 Peserta
15 Peserta
16 Peserta
Mengetahui:
Kepala Sekolah, Notulis,
............................................... .......................................................
NIP. ...................................... NIP. ...............................................
45
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU
(siklus I)
Nama : .............................................
Mata Pelajaran :..............................................
Pengamat,
.........................................
NIP...................................
46
LEMBAR OBSERVASI
AKTIFITAS KERJA KELOMPOK
Nama Kelompok :
NILAI PEROLEHAN
KELOMPOK DISKUSI
N SKO I II III IV V VI
ASPEK INDIKATOR
O R N
NR NR NR NR NR
R
1. Menent Dapat menentukan kriteria 100
ukan ketuntasan minimal 100%
Latar menjawab benar kriteria
tempat ketuntasan minimal
Dapat menentukan kriteria 80
ketuntasan minimal 80%
menjawab benar
Dapat menentukan kriteria 60
ketuntasan minimal 60%
menjawab benar
Dapat menentukan kriteria 40
ketuntasan minimal 40%
menjawab benar
Dapat menentukan latar 20
tempat 20% menjawab
benar
Tidak ada jawaban 0
Jumlah Skor Perolehan
Skor Rata-rata
Pengamat,
.........................................
NIP...................................
47
LEMBAR OBSERVASI
Tanggal :..............................................
Hasil pengamatan
No Aspek yang Dinilai Skor Nama Kelompok
I II III IV V VI
1. Kerja Sama 5
4
3
2
1
2. Keaktifan 5
4
3
2
1
3. Kemampuan 5
Mengajukan 4
Pertanyaan 3
2
1
4. Kesediaan Menerima 5
Pendapat 4
3
2
1
Jumlah Skor Perolehan
Skor Rata-rata
Pengamat,
.........................................
NIP...................................
48
HASIL TEST
Siklus : I / II
Tanggal :......................................
.........................................
NIP...................................
49