Disusun oleh :
1
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
(PTS)
Judul
Disusun oleh :
Disahkan oleh :
JUMAKIR, S.Pd.,MM
Drs. ARSEPTO HALIN, MMA NIP. 19670930 199001 1 002
Pembina Utama Muda / IVc
NIP. 19620927 199111 1 001
2
BERITA ACARA SEMINAR
Pada hari ini Sabtu Tanggal Sembilan Belas Bulan September Tahun Dua
Ribu Empat Belas, bertempat di SMPN 1 Benua Lima, dihadiri oleh 16 (Enam
Belas) Guru, telah diseminarkan sebuah Laporan Penelitian Tindakan Sekolah
(PTS) dengan judul : “Upaya Meningkatkan Kemampuan Dalam Menyusun
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Melalui Pendampingan Terhadap Guru
SMPN 1 Benua Lima Kabupaten Barito Timur”.
Disusun oleh :
Pembahas :
Moderator, Notulis,
Mengetahui:
Ketua MKKS, Narasumber,
Kabupaten Barito Timur
3
KATA PENGANTAR
Penulis
4
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI
5
ABSTRAK
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (action
Research) yang terdiri dari 2 (dua) siklus, dan setiap siklus terdiri dari: Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi.
6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................ii
BERITA ACARA SEMINAR..............................................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iv
ABSTRAK.........................................................................................................................v
DAFTAR ISI.....................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................................viii
DAFTAR GRAFIK.............................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 3
1.5 Hipotesa Tindakan ......................................................................... 3
BAB V PENUTUP........................................................................................... 38
5.1 Kesimpulan.................................................................................... 38
5.2 Saran............................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 39
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................................ 40
7
BAB I
PENDAHULUAN
mulai tahun 2007, kurikulum tersebut yang didalamnya salah satu komponen
yang harus disusun dan ditentukan adalah Kriteria Ketuntasan Minimal yang
belajar.
dilakukan oleh Kepala sekolah. Dari hasil studi dokumen ditemukan hampir
Pendidikan (KTSP).
8
1.2 Permasalahan
guru dalam menentukan dan menyusun kriteria ketuntasan minimal. Salah satu
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Barito Timur?”
ini adalah::
9
“Untuk meningkatkan kemampuan dalam menyusun Kriteria Ketuntasan Minimal
Barito Timur”.
(1) Bagi guru didapatkan metode yang efektif dalam menyusun criteria
ketuntasan minimal,
sehingga
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
(KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan
KKM ditetapkan oleh sekolah pada awal tahun pelajaran dengan memperhatikan:
Kompetensi dasar ).
0 – 100
11
4. Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar
ketuntasan maksimal
5. Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Peserta didik
mata pelajaran.
12
2) KKM Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari KKM
dalam SK tersebut
dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu
pendidikan
13
2.1.2 Supervisi Pendidikan (Pendampingan)
a. Tujuan Supervisi Pendidikan
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi (1990: 69) berpendapat bahwa tujuan supervisi
kegiatan sekolah dalam usahanya mencapai tujuan. Atau dengan kata lain tujuan
kelancaran jalannya proses belajar mengajar yang lebih baik, (d) membina kerja
sama yang baik dan harmonis antara guru, murid, dan pegawai sekolah, antara
Kata kunci dari supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan kepada
guru-guru, maka tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk
pada gilirannya meningkatkan kualitas belajar siswa. Pendapat ini diuraikan oleh
14
mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah, (b)
Rohani dan Ahmadi (1990: 70) menjelaskan secara singkat bahwa fungsi
atau tugas supervisor ialah (a) menjalankan aktivitas untuk mengetahui situasi
fungsi penelitian, yaitu untuk memperoleh data yang obyektif dan relevan,
mengevaluasi hasil atau kemajuan yang dipeoleh, (f) fungsi bimbingan, (g) fungsi
pendidikan dalam jabatan (inservice education) khususnya bagi para guru muda.
15
pegawai) dalam berbagai kegiatan, (3) memberikan bantuan kepada anggota
dan memupuk semangat kelompok atau memupuk moral yang tinggi kepada
menghilangkan rasa malu dan rasa rendah diri pada anggota kelompok
bersama.
hal kemalasan, merasa rendah diri, acuh tak acuh, pesimis, (3) mengarahkan
kelompok.
pertemuan.
16
d. Dalam bidang administrasi personel: (1) memilih personel yang memenuhi
syarat untuk suatu pekerjaan, (2) menempatkan personel pada tempat dan
pendidikan dari para ahli yaitu: (a) perbaikan dan peningkatan kualitas
sehingga selalu ada usaha, perbaikan, (c) menilai dan memperbaiki faktor- faktor
yaitu mengidentifikasi celah antara keadaan yang sekarang ada dengan keadaan
17
mungkin timbul, mempertimbangkan untuk kemudian memilih salah satu untuk
teknik supervisi yang lazim dan secara teratur dapat dilakukan oleh setiap
perseorangan.
secara garis besar menjadi dua bagian yaitu teknik yang bersifat individual dan
teknik yang bersifat kelompok. Teknik yang bersifat individual yaitu: (a)
kunjungan kelas, (b) observasi kelas, (c) percakapan pribadi, (d) saling
mengajar, (f) menilai diri sendiri. Adapun teknik yang bersifat kelompok, yaitu
supervisor dengan sejumlah guru dalam satu keompok yaitu: (a) pertemuan
orientasi bagi guru baru, (b) panitia penyelenggara, (c) rapat guru, (d) studi
kelompok antar guru, (e) diskusi sebagai proses kelompok, (f) tukar menukar
pengalaman, (g) lokakarya (workshop), (h) diskusi panel, (i) symposium, (j)
membaca langsung, (n) mengikuti kursus, (o) organisasi jabatan, (p) laboratorium
18
d. Supervisi yang Efektif
kepemimpinan seorang supervisor diukur oleh dua faktor utama, yaitu faktor
keluaran (output) dan faktor manusia. Faktor keluaran adalah tingkat hasil yang
di capai unit kerja yang merupakan petunjuk seberapa baik pencapaian sasaran
menyusun kriteria ketuntasan minimal sudah merupakan hal yang sangat perlu
19
sumber bahan, alat evaluasi, pelaksanaan kegiatan, sampai dengan hasil akhir
Jika upaya ini dilakukan dengan baik diduga dapat memberikan kontribusi yang
tinggi dalam peningkatan hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya kerangka
Hasil Penyusunan
Perencanaan Penyusunan, KKM Bekualitas
Penyiapan metode, alat &
sumber bahan
20
2.1.3 Hipotesis Tindakan
sebagai berikut.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
tindakan (action research) yang dirancang melalui dua siklus melalui prosedur:
SIKLUS I SIKLUS II
Keterangan:
P = Perencanaan O = Observasi
T = Tindakan R = Refleksi (Sumber: David Hopkins, 2014:60)
22
Tabel 2. Daftar sampel penelitian tindakan
Siklus I dilaksanakan pada bulan Juli s.d. Agustus 2014, sedangkan siklus II
kepala sekolah dan guru dalam menyusun criteria ketuntasan minimal.. (b)
berdiskusi dengan semua guru (Fokus Group Discussion) tentang hal-hal yang
23
dapat dilakukan untuk penyusunan kriteria ketuntasan minimal. (c) menyiapkan
kesiapan setiap guru. (d) Menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan dalam
pendampingan.
dengan jadwal yang telah direncanakan, yaitu: (a) Pendampingan terhadap guru
perencaaan dan pelaksanaan tindakan, kejadian dan hal-hal yang terjadi direkam
data-data penelitian.
dengan Refleksi ini dimaksudkan agar peneliti dapat melihat apakah tindakan
yang dilakukan dalam penelitian ini dapat meningkatkan kinerja guru dan hasil
belajar siswa, kendala-kendala apa yang menghambat, faktor apa saja yang
24
menjadi pendorong, dan alternatif apa sebagai solusinya. Pada penelitian ini
refleksi yang dilakukan adalah dari hasil pengamatan input dan output kinerja
Sumber data penelitian ini adalah guru SMPN 1 Benua Lima, peneliti. Jenis
data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatf, yang mencakup (a)
observasi, (d) kinerja guru, (e) hasil penyusunan guru SMPN 1 Benua Lima.
Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan
yang dilakukan melalui empat komponen analisis: reduksi data, penyandian, dan
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Deskripsi awal
Data pratindakan terdiri atas data hasil observasi pratindakan dan tes
pratindakan. Hasil yang diperoleh dari kedua data ini akan dijadikan sebagai
1. Perencanaan
Sebelum diadakan tindakan hal-hal yang dipersiapkan yaitu menggali data awal
dipersiapkan suatu perangkat tes, dan meminta kesediaan 2 (dua) orang sebagai
2. Pelaksanaan
ketuntasan minimal.
pendampingan penuyusunan
26
b. Guru pasif dalam mengikuti kegiatan pendampingan yang dibuktikan dengan
tidak adanya kemauan guru untuk bertanya atau menanggapi hal yang berkaitan
dengan materi.
3. Pengamatan
ketuntasan minimal. Data tes pratindakan tersebut disajikan dalam tabel berikut.
27
17 Rano R., S.Pd 40 40 40 40
Jumlah Per Aspek 880 840 900 874
sekolah dan guru sebelum dilakukan penelitian tindakan sekolah yang mencapai
skor rata-rata 51,4 atau kualifikasi rendah. Skor rata-rata tersebut diperoleh dari
tiga aspek yang diijinkan, yaitu (1) kemampuan menentukan intake, (2)
dukung.
4.Refleksi
28
4.2 Deskripsi Hasil Siklus I
1. Persiapan
Data siklus I diperoleh dari (1) data situasi kegiatan pendampingan, (2)
data perubahan yang terjadi di kelas, (3) data refleksi, (4) data hasil belajar dan
2.Pelaksanaan
observer.
3.Pengamatan
diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan pengamat dan terekam pada
Pengamat I
29
b. Membimbing Guru 3
c. Membimbing Diskusi 4
d. Memberikan Evaluasi/Pujian 3 3 Cukup
e. Memberikan Penguatan 2
f. Memberikan Umpan Balik 2
Pengelolaan Waktu 4 4 Cukup
Pengamatan Suasana kelas
a. Antusias Guru 2 3 Cukup
b. Antusias Pendamping 4
Keterangan :
P = Hasil Pengamatan
R = Rata-Rata Aspek Pengamatan
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Pengamat II
Aktivitas Guru
a. Perhatian Guru 3
b. Partisipasi Guru 3
c. Membimbing Diskusi 3
d. Menemukan Konsep
3 3 Cukup
e. Menerapkan Konsep
f. Memahami Materi 3
g. Mencatat / Merangkum 3
Aktivitas Pendamping/Pengawas
a. Memotivasi Guru 3
b. Membimbing Guru 4
c. Membimbing Diskusi 3
d. Memberikan Evaluasi/Pujian
3 3 Cukup
e. Memberikan Penguatan
f. Memberikan Umpan Balik 2
2
Pengelolaan Waktu 3 3 Cukup
30
R = Rata-Rata Aspek Pengamatan
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Berdasarkan data yang ditujukan pada kedua tabel di atas, skor yang di
(kualifikasi cukup) untuk pengelolaan waktu, dan skor 3 (kualifikasi cukup) untuk
cukup) untuk pengelolaan waktu, dan rata-rata 3,5 (kualifikasi cukup) untuk
31
Tabel 4 Data Penilaian Proses Pendampingan Kemampuan Menentukan
Kriteria Ketuntasan Minimal
Hasil pengamatan
No Aspek yang Dinilai Skor Nama Kelompok
I II III IV V VI
1. Kerja Sama 5
4
3
2
1
2. Keaktifan 5
4
3
2
1
3. Kemampuan 5
Mengajukan 4
Pertanyaan 3
2
1
4. Kesediaan 5
Menerima Pendapat 4
3
2
1
Jumlah Skor Perolehan 15 13 15 12 13 15
Skor Rata-rata 3,8 3,3 3,8 3 3,3 3,8
Keterangan :
5 = Sangat Baik (apabila seluruh kepala sekolah dan guru dalam kelompok
melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
4 = Baik (apabila hanya seorang kepala sekolah dan guru dalam kelompok tidak
melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
3 = Cukup (apabila setengah dari jumlah kepala sekolah dan guru dalam
kelompok melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
2 = Kurang (apabila hanya sepertiga dari jumlah kepala sekolah dan guru dalam
kelompok melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
32
Setelah seluruh kegiatan pembelajaran siklus I selesai, kemudian dilakukan
refleksi. Dalam refleksi ini, peneliti dan dua orang pengamat berdiskusi
memperhatikan hasil observasi pengamat dan rubrik penilaian guru. Diskusi yang
dalam menyusun kriteria ketuntasan minimla yang dilakukan pada siklus I belum
maksimal dilaksanakan.
kualifikasi baik. Sementara itu, tiga aspek lainnya hanya mencapai kualifikasi
cukup. Oleh karena itu, pada siklus II model pendampingan ini diharapkan
lebih dimaksimalkan.
33
11 Erni Arianti, S.Pd 60 40 60 53
12 Yanumeri, S.Pd 60 60 60 60
13 Rahmaniah, SE 40 60 60 53
14 Falensiana, S.Ag 60 60 60 60
15 Heni Walnu P., S.Pd 40 60 60 53
16 Leluni, S.Pd 60 80 80 73
17 Rano R., S.Pd 60 60 60 60
Jumlah Per Aspek 1120 1120 1080 1042
(kualifikasi tinggi)
(kualifikasi sedang)
(kualifikasi rendah).
4.Refleksi
rata-rata 65,1 atau kualifikasi rendah. Skor rata-rata tersebut diperoleh dari tiga
34
aspek yang diujikan, yaitu (1) kemampuan menentukan intake dan (2)
refleksi siklus I tersebut. Sama halnya dengan siklus I, data siklus II juga terdiri
atas (1) data situasi belajar mengajar, (2) data perubahan yang terjadi di kelas,
(3) data refleksi, (4) data hasil belajar, dan (5) data angket. Data tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Perencanaan
masih kurang.
2. Pelaksanaan
35
data dilakukan oleh 2 (dua) orang observer, dengan tugas yang masing-masing
sudah ditentukan.
3. Pengamatan
diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada saat kegiatan pendampingan
siklus II dilaksanakan. Data ini diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan
pengamat dan terekam pada lembar observasi. Data tersebut disajikan dalam
Keterangan :
P = Hasil Pengamatan
R = Rata-Rata Aspek Pengamatan
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
36
4 = Baik
5= Sangat Baik
memberikan skor baik 4,2 untuk aspek aktivitas kepala sekolah dan guru, skor
baik 4,5 untuk aspek aktivitas pengajar/pendamping, skor sangat baik 4 untuk
aspek pengelolaan waktu, dan skor baik 4 untuk aspek pengamatan suasana
kelas. Pengamat 2 memberikan skor baik 4,2 untuk aspek aktifitas kepala
sekolah dan guru, skor baik 4,5 untuk aspek aktivitas pengajar/pendamping, skor
37
sangat baik 4 untuk aspek pengelolaan waktu, dan skor baik 4 untuk aspek
tersebut adalah rata-rata 4,2 (kualifikasi baik) untuk aktivitas kepala sekolah dan
NILAI PEROLEHAN
N SKO KELOMPOK DISKUSI
ASPEK INDIKATOR
O R I II III IV V VI
NR NR NR NR NR NR
1. Menent Dapat menentukan kriteria 100
ukan ketuntasan minimal 100%
Latar menjawab benar kriteria
tempat ketuntasan minimal
Dapat menentukan kriteria 80
ketuntasan minimal 80%
menjawab benar
Dapat menentukan kriteria 60
ketuntasan minimal 60%
menjawab benar
Dapat menentukan kriteria 40
ketuntasan minimal 40%
menjawab benar
Dapat menentukan latar 20
tempat 20% menjawab
benar
Tidak ada jawaban 0
Jumlah Skor Perolehan 220 220 280 240 240 280
Skor Rata-rata 73 73 93 80 80 93
38
Data Penilaian Proses
berikut.
Hasil pengamatan
No Aspek yang Dinilai Skor Nama Kelompok
I II III IV V VI
1. Kerja Sama 5
4
3
2
1
2. Keaktifan 5
4
3
2
1
3. Kemampuan 5
Mengajukan 4
Pertanyaan 3
2
1
4. Kesediaan 5
Menerima Pendapat 4
3
2
1
Jumlah Skor Perolehan 18 16 19 18 17 19
Skor Rata-rata 4,5 4 4,8 4,5 4,3 4,8
39
Keterangan :
5 = Sangat Baik (apabila seluruh kepala sekolah dan guru dalam kelompok
melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
4 = Baik (apabila hanya seorang kepala sekolah dan guru dalam kelompok tidak
melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
3 = Cukup (apabila setengah dari jumlah kepala sekolah dan guru dalam
kelompok melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
2 = Kurang (apabila hanya sepertiga dari jumlah kepala sekolah dan guru dalam
kelompok melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
40
16 Leluni, S.Pd 70 80 80 77
17 Rano R., S.Pd 70 70 70 70
Jumlah Per Aspek 1190 1230 1230 1216
1. Dari 17 orang , terdapat 15 (lima belas) orang yang memperoleh skor 70-100
(kualifikasi tinggi)
(kualifikasi sedang)
(kualifikasi rendah).
4.Refleksi
rata-rata 71,6 atau kualifikasi rendah. Skor rata-rata tersebut diperoleh dari
tiga aspek yang diujikan, yaitu (1) kemampuan menentukan intake dan (2)
41
2. Dari 17 orang yang mengerjakan soal tes kemampuan menentukan
4.3. Pembahasan
telah diperoleh pada tiga tahapan penelitian yang telah dilakukan. Ketiga
sekolah siklus I, dan (3) Penelitian tindakan sekolah siklus II. Hasil penelitian
Skor Rata-Rata
No. Nama Guru Kondisi
Siklus I Siklus II
Awal
1 Sakuraniati, A.Md 60 73 77
2 Ahmad Rujani, S.Pd.I 53 60 73
3 Siti Jariah, A.Md 47 67 70
4 Harmisen, S.Pd 53 67 73
5 Ita Riani 47 60 73
6 Pramaarta, A.Md,Pd 53 63 73
7 Sukri, A.Md.Pd 53 60 73
8 Elriati Wu’i, S.Pd 47 60 70
9 Luska, A.Md 47 60 70
10 Sri Aisyiah 60 60 73
11 Erni Arianti, S.Pd 47 53 70
12 Yanumeri, S.Pd 60 60 70
13 Rahmaniah, SE 60 53 67
14 Falensiana, S.Ag 47 60 70
15 Heni Walnu P., S.Pd 47 53 67
16 Leluni, S.Pd 53 73 77
17 Rano R., S.Pd 40 60 70
42
Jumlah Per Aspek 1153 1375 1576
Rata-Rata Per Aspek 52,4 62,5 71,7
Kecamatan Awang. Hasil penelitian tersebut diperoleh dari hasil observasi dan
bahwa kepala sekolah dan guru menunjukan sikap kurang bersemangat dalam
minimal. Hal ini dibuktikan melalui dan guru yang kurang terfokus perhatiannya
terlalu terfokus pada metode ceramah dan tidak berusaha memberdayakan atau
menggali kemampuan kepala sekolah dan guru. Pengawas juga tidak mampu
oleh faktor guru dan kepala sekolah. Guru menunjukan sikap kurang
43
pembelajaran yang tepat. Dengan demikian diperlukan upaya yang tepat untuk
Hasil tes yang dilakukan ini dijadikan sebagai dasar untuk mengetahui
17 guru di SMPN 1 Benua Lima. Hasil tes yang telah dilakukan dalam kegiatan
dengan rendahnya skor rata-rata perolehan guru yang hanya mencapai skor
rata-rata dari ketiga kriteria menunjukkan perolehan guru yang hanya mencapai
melalui skor rata-rata dari ketiga kriteria guru dari masing-masing aspek yang
menjadi 62,5 meskipun masih dalam kualifikasi rendah dan skor rata-rata dari
ketiga kriteria pada siklus II meningkat lagi yaitu menjadi 71,5 dengan kualifikasi
tinggi.
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
BaritoTimur.
5.2 Saran
sebagai berikut:
45
DAFTAR PUSTAKA
Kemmis, S. and R McTaggart, 1988. Action Research - some ideas from The
Action Research Planner, Third edition, ed. Deakin University.
Sahertian, Piet. 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam
rangka Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sevilla, C.G., Ochave, J.A., Punsalan, T.G., Regala, B.P. & Uriarte, G.G. 1993.
Pengaturan Metode Penelitian. Alih Bahasa oleh Alimudin Tuwu. Jakarta :
UI Press.
46
DAFTAR HADIR SEMINAR
2 Penyaji
3 Moderator
4 Notulis
5 Pembahas I
6 Pembahas II
7 Peserta
8 Peserta
9 Peserta
10 Peserta
11 Peserta
12 Peserta
13 Peserta
14 Peserta
15 Peserta
16 Peserta
Mengetahui:
Kepala Sekolah, Notulis,
............................................... .......................................................
NIP. ...................................... NIP. ...............................................
47
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU
(siklus I)
Nama : .............................................
Mata Pelajaran :..............................................
Pengamat,
.........................................
NIP...................................
48
LEMBAR OBSERVASI
AKTIFITAS KERJA KELOMPOK
Nama Kelompok :
NILAI PEROLEHAN
KELOMPOK DISKUSI
N SKO I II III IV V VI
ASPEK INDIKATOR
O R
N
NR NR NR NR NR
R
1. Menent Dapat menentukan kriteria 100
ukan ketuntasan minimal 100%
Latar menjawab benar kriteria
tempat ketuntasan minimal
Dapat menentukan kriteria 80
ketuntasan minimal 80%
menjawab benar
Dapat menentukan kriteria 60
ketuntasan minimal 60%
menjawab benar
Dapat menentukan kriteria 40
ketuntasan minimal 40%
menjawab benar
Dapat menentukan latar 20
tempat 20% menjawab
benar
Tidak ada jawaban 0
Jumlah Skor Perolehan
Skor Rata-rata
Pengamat,
.........................................
NIP...................................
49
LEMBAR OBSERVASI
Tanggal :..............................................
Hasil pengamatan
No Aspek yang Dinilai Skor Nama Kelompok
I II III IV V VI
1. Kerja Sama 5
4
3
2
1
2. Keaktifan 5
4
3
2
1
3. Kemampuan 5
Mengajukan 4
Pertanyaan 3
2
1
4. Kesediaan 5
Menerima Pendapat 4
3
2
1
Jumlah Skor Perolehan
Skor Rata-rata
Pengamat,
.........................................
NIP...................................
50
HASIL TEST
Siklus : I / II
Tanggal :......................................
.........................................
NIP...................................
51