Anda di halaman 1dari 48

L A P OR A N

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


(PTK)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


MATERI MENGGIRING DAN MENGUMPAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN PERMAINAN GOBAK SODOR
SISWA KELAS VIIB SMPN 2 RAREN BATUAH

Disusun oleh :

SUKARDI, S.PD
NIP 19701118 200012 1 002
GURU SMPN 2 RAREN BATUAH

Jl. Negara Ampah – Muara Teweh KM 12 Unsum Kode Pos 73652


KABUPATEN BARITO TIMUR
KALIMANTAN TENGAH
2016

1
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)

Judul

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


MATERI MENGGIRING DAN MENGUMPAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN PERMAINAN GOBAK SODOR
SISWA KELAS VIIB SMPN 2 RAREN BATUAH

Disusun oleh :

SUKARDI, S.PD
NIP 19701118 200012 1 002
GURU SMPN 2 RAREN BATUAH

Disahkan oleh :

Mengetahui: Unsum, 20 November 2016


Kepala SMPN 2 Raren Batuah, Pembimbing,

ERMARIA NATA DEWI, S.Pd JUMAKIR, S.Pd.,MM


NIP 19700703 200012 1 006 NIP. 19670930 199001 1 002

2
BERITA ACARA SEMINAR

Pada hari ini Jumat Tanggal Empat Belas Bulan November Tahun Dua
Ribu Empat Belas, bertempat di SMPN 2 Raren Batuah, yang dihadiri oleh 16
(Enam Belas) Peserta, telah diseminarkan sebuah Laporan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi
Menggiring dan Mengumpan Bola Menggunakan Pendekatan Permainan Gobak
Sodor Siswa Kelas VIIB SMPN 2 Raren Batuah”.

Disusun oleh:

SUKARDI, S.PD
NIP 19701118 200012 1 002
GURU SMPN 2 RAREN BATUAH

Pembahas :

1. NURIAN TRI WIDIASTO, S.Pd (....................................)

2. RAMIATI, A.Md (....................................)

Moderator, Notulis,

ESTERDY, S.Pd BETI MARTINE, S.Pd


NIP. 19721112 200012 1 002 NIP. 19710411 200012 2 002

Mengetahui:
Kepala SMPN 2 Raren Batuah Narasumber,

ERMARIA NATA DEWI, S.Pd MISTONO, S.Pd


NIP 19700703 200012 1 006 NIP.19590805 198601 1 005

3
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : MARIA SEPTIANA, S.PD


NIP : 19741026 200012 2 003
Jabatan : Kepala Perpustakaan SMPN 2 Raren Batuah.

Dengan ini menerangkan bahwa kami menerima sebuah Laporan Penelitian


Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut:

Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Menggiring


Dan Mengumpan Bola Menggunakan Pendekatan
Permainan Gobak Sodor Siswa Kelas VIIB SMPN 2
Raren Batuah.
Penulis : SUKARDI, S.PD
NIP : 19701118 200012 1 002
Jabatan : Guru
Unit Kerja : SMPN 2 Raren Batuah.

Telah disimpan di Perpustakaan SMPN 2 Raren Batuah Kecamatan Raren Batuah


Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai Publikasi Ilmiah
dan sebagai bahan Referensi.

Demikian keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Mengetahui: Unsum, 22 November 2016


Kepala SMPN 2 Raren Batuah, Kepala Perpustakaan,

ERMARIA NATA DEWI, S.Pd MARIA SEPTIANA, S.PD


NIP 19700703 200012 1 006 NIP. 19741026 200012 2 003

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan
rahmat dan karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan.
Adapun judul laporan penelitiani ini adalah, ” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Materi Menggiring dan Mengumpan Bola Menggunakan Pendekatan Permainan
Gobak Sodor Siswa Kelas VIIB SMPN 2 Raren Batuah”.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kami sampaikan
kepada:
(1) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur,
(2) Ermaria Nata Dewi, S.Pd selaku Kepala SMPN 2 Raren Batuah
(3) Jumakir, S.Pd.,MM selaku pembimbing.
(4) Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya sehingga
laporan penelitian ini menjadi lebih berkualitas.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan manfaat
khususnya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Unsum, November 2016

Penyusun

5
ABSTRAK

Penelitian ini berjudul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Menggiring


dan Mengumpan Bola Menggunakan Pendekatan Permainan Gobak Sodor Siswa
Kelas VIIB SMPN 2 Raren Batuah”.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi


Menggiring dan Mengumpan Bola Menggunakan Pendekatan Permainan Gobak
Sodor Siswa Kelas VIIB SMPN 2 Raren Batuah.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (action
Research) yang terdiri dari 2 (dua) siklus, dan setiap siklus terdiri dari:
Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan bahwa Pendekatan Permainan Gobak Sodor
dapat Meningkatkan Hasil Belajar Materi Menggiring dan Mengumpan Bola
Siswa Kelas VIIB SMPN 2 Raren Batuah.
Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1) Bagi Guru yang mendapatan
kesulitan yang sama dapat menerapkan Pendekatan Permainan Gobak Sodor
untuk meningkatkan Hasil Belajar. (2) Agar mendapatkan hasil yang maksimal
maka dihaharapkan guru lebih membuat Pendekatan Permainan Gobak Sodor
yang lebih menarik dan bervariasi.

Kata kunci: Hasil Belajar, Gobak Sodor

6
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................ii
BERITA ACARA SEMINAR............................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iv
ABSTRAK..........................................................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL....................................................................... ....................................vii
DAFTAR GRAFIK.............................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 3
1.5 Kriteria Keberhasilan............................................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................. 5


2.1 Kajian Teori.................................................................................... 5
2.1.1 Hasil Belajar……………….......................................................... 5
2.1.2 Permainan Gobak Sodor……………………............................... 7
2.1.3 Materi Menggiring dan Mengumpan Bola……………………… 7

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 9


3.1 Setting Penelitian........................................................................... 9
3.2 Objek Penelitian............................................................................ 10
3.3 Prosedur Penelitian........................................................................ 10
3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 12
3.5 Teknik Analisa Data....................................................................... 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 13


4.1 Hasil Penelitian............................................................................... 13
4.1.1 Deskripsi kondisi awal.................................................................. 13
4.1.2 Deskripsi Hasil siklus I................................................................. 17
4.1.3 Deskripsi Hasil Siklus II.............................................................. 25
4.2 Pembahasan................................................................................... 32

BAB V PENUTUP........................................................................................... 36
5.1 Kesimpulan.................................................................................... 36
5.2 Saran............................................................................................. 36

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 37
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................

7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sarana prasarana merupakan salah satu bagian yang strategis dalam

pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, lengkap dan tidak

lengkapnya sarana prasarana pembelajaran turut mempengaruhi maksimal dan

tidak maksimalnya ketercapaian tujuan pembelajaran. Sarana yang lengkap

dapat memudahkan guru untuk mengejar target-target tertentu yang menjadi

tujuan pembelajaranya. Begitu sebaliknya, sarana yang tidak lengkap akan

menyulitkan bagi guru dalam mencapai target-target tujuan pembelajaranya.

Demikian halnya yang terjadi pada pembelajaran pendidikan jasmani

dan kesehatan pada SMPN 2 Raren Batuah tentang materi Menggiring dan

Mengumpan Bola yang Benar. Sementara rata-rata setiap rombongan belajar

atau kelas di SMPN 2 Raren Batuah berjumlah 15 – 20 orang. Jelas dari

gambaran tersebut bahwa proses pembelajaran Menggiring Bola menjadi tidak

efektif, dan akibatnya bahwa target kurikulum dan hasil pembelajaran rendah

dan tidak efektif. Hal ini menjadi gambaran bahwa hasil pembelajaran juga

harus didukung oleh sarana dan prasarana atau media yang memadai. Artinya,

ketersediaan sarana dan atau media pembelajaran harus berimbang dengan

jumlah peserta didik.

Namun untuk mengatasi masalah kekurangan sarana Menggiring Bola,

peneliti mencari solusi dengan cara menggunakan bola plastik, sehingga

proses pembelajaran tentang Menggiring Bola pada SMPN 2 Raren Batuah

8
dapat dilaksankan dengan baik dan diharapkan hasil pembelajaran juga

maksimal sehingga sangat membantu dalam praktek pembelajaran pendidikan

jasmani dan kesehatan di SMPN 2 Raren Batuah tahun pelajaran 2016/2017.

Situasi dan kondisi ini sudah berjalan cukup lama dan sekolah sampai

saat ini belum mampu memenuhi sarana atau media Menggiring Bola tersebut

sampai batas yang cukup memadai atau kondisi ideal. Hal ini dapat

dimengerti, karena sekolah mempunyai kebutuhan yang sangat banyak dan

hampir semuanya mempunyai tingkat urgensitas yang tinggi untuk di penuhi

oleh sekolah. Sehingga menuntut sekolah untuk menyediakan sarana

Menggiring Bola sesuai dengan kondisi ideal, merupakan suatu yang tidak

realistis dan lebih jauhnya bisa menimbulkan gejolak dan iklim yang tidak

kondusif di sekolah.

Oleh karena itu perlu sebuah pemecahan masalah yang sederhana dan

bisa dilakukan oleh guru. Melihat permasalahan di atas, maka satu

pemikiran yang muncul adalah bahwa perlu adanya sebuah media alternatif

modifikatif untuk mengganti peluru yang memang cukup mahal. Media

alternatif modifikatif tersebut harus bersifat dapat mewakili karakteristik

peluru, murah, banyak tersedia atau mudah didapat.

Dari beberapa kriteria media alternatif modifikatif untuk mengganti

peluru tersebut nampaknya bola plastik bisa dijadikan media alternatif

modifikatif untuk mengganti peluru. Dari segi bentuk, jelas ada kemiripan

dengan bentuk peluru, dari segi ketersediaan dan harga, maka bola plastik

9
sangat mudah sekali di dapat di pasar-pasar tradisional dengan harga sangat

murah.

Dari permasalahan tersebut di atas, peneliti sekaligus sebagai guru kelas

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Materi Menggiring dan Mengumpan Bola Menggunakan

Pendekatan Permainan Gobak Sodor Siswa Kelas VIIb SMPN 2 Raren

Batuah” Dengan harapan hasil penelitian tidakan kelas ini menjadi salah satu

cara untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di SMPN 2 Raren Batuah,

khususnya pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan, sehingga

mencapai Kriteria Ketuntusan Minimal (KKM) sebesar 65.

1.2 Perumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut: “Bagaimanakah Pendekatan Permainan Gobak

Sodor dapat Meningkatkan Hasil Belajar Materi Menggiring dan Mengumpan

Bola Siswa Kelas VIIb SMPN 2 Raren Batuah?”

1.3 Tujuan Penelitian

Meningkatkan hasil belajar Materi Menggiring Bola menggunakan

Pendekatan Permainan Gobak Sodor siswa Kelas VIIb SMPN 2 Raren Batuah.

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian selesai diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Bagi peneliti : penelitian ini dapat mempengaruhi pembelajaran, membantu

untuk meningkatkan hasil belajar Materi Menggiring Bola, memberikan

10
alternative pembelajaran yang aktif, kreatif efektif, dan menyenangkan bagi

siswa, serta meningkatkan mutu pembelajaran Materi Menggiring Bola.

2. Bagi siswa : untuk meningkatkan pemahaman konsep Materi Menggiring

Bola sehingga pelajaran Materi Menggiring Bola menjadi lebih sederhana.

1.5 Kriteria Keberhasilan


Tabel 1. Indikator keberhasilan Materi Menggiring Bola
N0 Aspek Ketuntasan Keterangan
1 Sikap 65 Tuntas
2 Cara Menggiring 65 Tuntas
3 Cara Mengumpan 65 Tuntas
Jumlah 195
Rata-rata 65 Tuntas

11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


2.1.1 Pengertian Hasil Belajar

Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah

hasil belajar yaitu :

1. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu

penerimaan, jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

3. Ranah Psikomotorik

Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan

bertindak, ada enam aspek, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan

dasar, ketrampilan membedakan secara visual, ketrampilan dibidang

fisik, ketrampilan komplek dan komunikasi.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama

yaitu:

a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,

12
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,

terutama kualitas pengajaran.

Hasil belajar yang dicapai menurut Sudjana (2012), melalui proses

belajar mengajar yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai

berikut.

1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar

intrinsic pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah

dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau

setidaknya mempertahankanya apa yang telah dicapai.

2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu

kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang

tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.

3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan

lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari

aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan

mengembangkan kreativitasnya.

4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif),

yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah

afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau prilaku.

13
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan

diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan

mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar,

Setelah melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal sesuai

dengan ciri-ciri tersebut di atas.

2.1.2 Pendekatan Permainan Gobak Sodor

Permainan Gobak sodor merupakan permaian yang sering

dilakukan oleh anak-anak usia SD sampai SMP. Mereka tidak asing

dengan permainan gobak sodor tersebut. Oleh karena itu penulis

memanfaatkan permainan ini agar lebih mudah dipahami.

2.1.3 Materi Bola Kaki

Sebelum bermain sepak bola, dimana setiap regu sebanyak 11 (sebelas)

orang, yang terdiri dari Penjaga 1 orang, Pemain belakang/Back, pemain

tengah dan pemain penyerang. Ada yang dengan system 4-4-2 dan 4-3-3

hal ini tergantung dari pelatih Klub sepak bola tersebut. Sebelum terjun

sebagai pemain sepak bola maka harus mengetahui bagaimana cara

menggiring dan mengumpan bola kepada teman secara baik dan benar

sehingga tidak merugikan klubnya.

1. Pengenalan Menggiring Bola

Menggiring bola adalah suatu tindakan membawa atau mengarahkan

bola memakai kaki kearah gawang lawan atau agar tidak direbut
14
pemain lawan. Gaya dan teknik menggiring bola ini yang perlu

dipahami dan dipraktekan.

2. Mengumpan bola

Mengumpan bola adalah suatu teknik memberikan bola kepada teman

satu tim agar terhindar dari hadangan mau rebutan bola dengan

pemainan lawan.

15
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Seting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMPN 2 Raren

Batuah Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah, yang berada

di luar kota sekitar 65 km dari kota Kabupaten. SMPN 2 Raren Batuah

Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah mempunyai fasilitas

yang terdiri dari: 6 ruang kelas, 1 ruang kantor, Perpustakaan yang kurang

memadahi, dan lain-lain. Dengan jumlah guru sebanyak 21 orang

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, seperti tercantum pada tabel berikut:

Tabel 2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMPN 2 Raren Batuah

No Guru Jumlah Ket


1 Kepala Sekolah 1 orang
2 Guru Mata Pelajaran 15 orang
3 Tenaga Kependidikan 4 orang
4 Penjaga Sekolah 1 orang
Jumlah 21 orang

3.2 Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas VIIb SMPN 2 Raren

Batuah, Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah pada Tahun Pelajaran

2016/2017 semester ganjil, dengan jumlah siswa sebanyak 17 yang terdiri

dari 10 siswa laki – laki dan 7 siswa perempuan.

a. Prosedur Penelitian

16
Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan

yaitu pada bulan September sampai dengan Oktober 2016. Penelitian ini pada

materi Materi Menggiring Bola diajarkan.Penelitian ini direncanakan

sebanyak 2 siklus masing – masing siklus 1 kali pertemuan. Penelitian ini

menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas dengan Siklus.

1. Siklus I

Pada siklus ini membahas subkonsep Materi Menggiring Bola.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan

perencanaan tindakan dengan membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar

observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi

berbentuk tes tertulis dengan model pilihan ganda.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan :

1) Guru menjelaskan materi Materi Menggiring Bola secara klasikal.

2) Guru memberi contoh teknik Menggiring Bola secara baik dan bener,

sedangkan siswa memperhatikan.

3) Guru menunjuk salah satu siswa untuk mencoba mempraktekan Cara

Menggiring peluru, sedangkan siswa yang memperhatikan dan menanyakan

jika ada yang kurang dipahami..

c. Tahap Observasi

Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek

yang diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran

17
menggunakan lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru.

Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari nilai praktek siswa.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I

dan menjadi pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya.

Pertimbangan yang dilakukan bila dijumpai satu komponen dibawah ini

belum terpenuhi, yaitu sebagai berikut :

1. Siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 65 .

2. Ketuntasan klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan

individual yang diambil dari tes hasil belajar siswa.

2. Siklus II

Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan

dalam merencanakan siklus II dengan memperbaiki kelemahan dan kekurangan

pada siklus I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap siklus I.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam PTK

ini yaitu :

a. Observasi dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan seorang

kolaborator untuk merekam perilaku, aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi.

b. Tes hasil belajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

Instrumen yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini

terdiri dari:

18
1. Lembar Test / ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar siswa.

2. Lembar observasi siswa untuk mengetahui tingkat motivasi siswa.

3. Lembar observasi Guru untuk mengetahui kegiatan pembelajaran

yang dilakukan oleh Guru.

3.5 Teknik Analisa Data

Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara Deskriptif,

seperti berikut ini :

1. Data tes hasil hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan

Belajar siswa atau tingkat keberhasilan belajar pada materi

Materi Menggiring Bola dengan menggunakan pembelajaran

Kooperatif tipe Pendekatan Permainan Gobak Sodor. Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) secara individual jika siswa tersebut

mampu mencapai nilai 65.

Ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 65 ini

jumlahnya sekitar 85% dari seluruh jumlah siswa dan masing – masing

di hitung dengan rumus, menurut Arikunto (2012: 24) sebagai berikut:

𝐹
𝑃= 𝑥 100%
𝑁

Dimana : P = Prosentase
F = frekuensi tiap aktifitas
N = Jumlah seluruh aktifitas

19
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Deskripsi kondisi Awal

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa

rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan tanpa

menggunakan media pada Materi Menggiring Bola. Disamping itu guru

juga membuat Lembar Kerja dan menyusun lembar observasi aktifitas

guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar. Sebelum

pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer

mendiskusikan lembar observasi.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Rabu 7 September

2016 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran yang

dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti

dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan

pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan

inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 10 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu

(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking

berupa senam pemanasan, (3) menggali pengetahuan siswa dan

20
mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya.

Kegiatan icebreaking yang dilakukan guru.

Guru menjelaskan terlebih dahulu materi tentang Menggiring

Bola. Pada kegiatan ini guru lalu memberi contoh cara memegang peluru,

melempar peluru serta sikap posisi setelah melempar.

Guru menunjuk salah satu siswa untuk mempraktikan seperti yang

dicontohkan oleh guru. Sedangkan siswa lain memperhatikan yang

dicontohkan oleh temannya. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika

sekirannya belum paham dengan gerakan yang sudah dincontohkan oleh

temannya.

Kegiatan akhir antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

ceramah, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru

dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan

bertepuk tangan gembira.

3. Observasi

Partisipasi siswa Kelas VIIb SMPN 2 Raren Batuah ada peningkatan

dalam Kegiatan Pembelajaran pada kondisi awal setelah dilakukan

pembelajaran tanpa menggunakan media. Hal ini dapat dilihat dari hasil

belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih

ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan

Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada

kondisi awal, maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut

21
agar mampu diperbaiki pada siklus I dengan harapan semua siswa mampu

meningkatkan hasil belajarnya.

Partisipasi siswa Kelas VIIb SMPN 2 Raren Batuah dalam kegiatan

belajar mengajar Matematika. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada

kondisi awal. Hasil belajar siswa pada kondisi awal dengan tanpa media dari

peserta didik yang berjumlah 17 orang siswa terdapat 12 siswa atau 70,6%

yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 5 Siswa atau 39,4% yang tidak tuntas,

dengan nilai rata-rata sebesar 61,8. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah

ini.

Tabel.3 hasil penilaian praktik kondisi awal

No Nama Siswa N1 N2 N3 Rata- Keterangan


2
1 Abda Friyoga 50 50 50 50 Tidak Tuntas
2 Anjelo Arif W 60 60 60 60 Tidak Tuntas
3 Arint Prasetyo 65 65 65 65 Tuntas
4 Bobi Satria P 65 65 65 65 Tuntas
5 Deriski Antriadi 65 65 65 65 Tuntas
6 Dini 65 65 65 65 Tuntas
7 Fetrisia H 50 50 50 50 Tidak Tuntas
8 Gernete Ria P 70 70 70 70 Tuntas
9 Hevo Tri W 65 65 65 65 Tuntas
10 Irma 65 65 65 65 Tuntas
11 Jeki Candra 65 65 65 65 Tuntas
12 Lula Kristena 65 65 65 65 Tuntas
13 Nurul Hikmah 50 50 50 50 Tidak Tuntas
14 Santa Efrayanti 65 65 65 65 Tuntas
15 Yusafat M C 50 50 50 50 Tidak Tuntas

22
16 Kelvin 70 70 70 70 Tuntas
17 Siti rahmah 65 65 65 65 Tuntas
Jumlah 1050 1050 1050 1050
Rata-rata 61,8 61,8 61,8 61,8
Ketuntasan 70,6% 70,6% 70,6% 70,6% Tidak Tuntas

Keterangan : N 1 = Nilai Sikap

N 2 = Nilai Cara Menggiring

N 3 = Nilai Cara Mengumpan

4. Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar pada Materi Menggiring Bola dengan menerapkan

Pendekatan Permainan Gobak Sodor ternyata hasil yang didapat nilai rata-

rata sebesar 61,8 dan secara klasikal sebesar 70,6%. Hal ini masih jauh

dari harapan. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan

pada peningkatan hasil belajar siswa pada Materi Menggiring Bola.

Pada kondisi awal terdapat kekurangan pemahaman siswa pada

materi bahan Materi Menggiring Bola. Menurut pengamat, ada beberapa

hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada

pengisian LK sehingga ada bagian tertentu dari isi LK yang tidak terisi

dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–hal di luar konteks

pembelajaran, seperti bermain dengan temannya. Ketiga, sebagian siswa

belum mampu melakukan Menggiring Bola seperti yang diberikan guru

pada saat test/evaluasi di akhir pelajaran.

23
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi

baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut

di atas, selanjutnyaakan diterapkan pada siklus I. Untuk masalah yang

pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok

untuk menulis hasil kegiatan agar semua LK terisi semua. Dengan cara

demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa

lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa

yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga,

peneliti memberikan penjelasan lebih detail tentang materi Materi

Menggiring Bola khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak

mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi. Disamping itu untuk

masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

4.1.2 Deskripsi hasil siklus 1

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa

rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode

Pembelajaran Tipe Pendekatan Permainan Gobak Sodor dengan Materi

Menggiring Bola. Disamping itu guru juga membuat Lembar Kerja (LK)

dan menyusun lembar observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya,

guru membuat tes hasil belajar. Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan

di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.

2.Pelaksanaan

24
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Rabu 21

September 2016 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran

yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk

kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk

kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 10

menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu

(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking

berupa Senam Pemanasan, (3) menggali pengetahuan siswa dan

mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya.

Kegiatan icebreaking yang dilakukan guru.

Guru menjelaskan terlebih dahulu materi tentang Menggiring

Bola. Pada kegiatan ini guru lalu memberi contoh cara memegang peluru,

melempar peluru serta sikap posisi setelah melempar. Peluru yang

digunakan berupa bola plastik mainan anak-anak yang mudah didapatkan

dipasaran.

Guru menunjuk salah satu siswa untuk mempraktikan seperti yang

dicontohkan oleh guru. Sedangkan siswa lain memperhatikan yang

dicontohkan oleh temannya. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika

sekirannya belum paham dengan gerakan yang sudah dincontohkan oleh

temannya.

25
Kegiatan akhir siklus I antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran

menggunakan Pendekatan Permainan Gobak Sodor, (2) siswa melakukan

praktik Menggiring Bola sesuai petunjuk yang telah diberikan, dan guru

memberi penilaian dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan

belajar dengan bertepuk tangan gembira.

4. Observasi/Pengamatan

4.5.1 Hasil Belajar Siswa

Partisipasi siswa Kelas VIIb SMPN 2 Raren Batuah ada

peningkatan dalam Kegiatan Pembelajaran pada siklus 1 setelah

dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pendekatan

Permainan Gobak Sodor. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan

respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada

sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan

Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada

siklus I, maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah

tersebut agar mampu diperbaiki pada siklus II dengan harapan semua

siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya.

Partisipasi siswa Kelas VIIb SMPN 2 Raren Batuah dalam kegiatan

belajar mengajar Pendidikan Matematika. Hal ini terlihat dari hasil

belajar siswa pada siklus I. Hasil belajar siswa pada siklus I dengan

penerapan model pembelajaran menggunakan Pendekatan Permainan

Gobak Sodor dengan jumlah siswa 17 orang, terdapat 14 siswa atau

26
82,3% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 3 Siswa atau 17,7% yang

tidak tuntas dan nilai rata-rata sebesar 67,6. Data dapat dilihat pada

tabel 3 dibawah ini.

Tabel.4 Hasil penilaian praktik siklus I

No Nama Siswa N1 N2 N3 Rata- Keterangan


2
1 Abda Friyoga 55 55 55 55 Tidak Tuntas
2 Anjelo Arif W 65 65 65 65 Tuntas
3 Arint Prasetyo 70 70 70 70 Tuntas
4 Bobi Satria P 70 70 70 70 Tuntas
5 Deriski Antriadi 70 70 70 70 Tuntas
6 Dini 70 70 70 70 Tuntas
7 Fetrisia H 55 55 55 55 Tidak Tuntas
8 Gernete Ria P 75 75 75 75 Tuntas
9 Hevo T 70 70 70 70 Tuntas
10 Irma 70 70 70 70 Tuntas
11 Jeki Candra 70 70 70 70 Tuntas
12 Lula Kristena 70 70 70 70 Tuntas
13 Nurul Hikmah 60 60 60 60 Tidak Tuntas
14 Santa Efrayanti 70 70 70 70 Tuntas
15 Yusafat M C 65 65 65 65 Tuntas
16 Kelvin 75 75 75 75 Tuntas
17 Siti rahmah 70 70 70 70 Tuntas
Jumlah 1150 1150 1150 1150
Rata-rata 67,6 67,6 67,6 67,6
Ketuntasan 82,3% 82,3% 82,3% 82,3% Tidak Tuntas

27
Keterangan : N 1 = Nilai Sikap

N 2 = Nilai Cara Menggiring

N 3 = Nilai Cara Mengumpan

4.5.2 Aktifitas Siswa

Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan

belajar yang menerapkan model Pendekatan Permainan Gobak Sodor pada

Materi Menggiring Bola pada siklus 1 adalah rata–rata 3,00 berarti

termasuk kategori baik. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran

yang mereka jalani dengan menggunakan Pendekatan Permainan Gobak

Sodor digunakan angket yang diberikan kepada siswa setelah seluruh

proses pembelajaran selesai. Hasil angket respons siswa terhadap

pembelajaran kooperatif tipe Pendekatan Permainan Gobak Sodor,

ditunjukan pada table. 5 di bawah ini yang merupakan rangkuman hasil

angket tentang tanggapan 17 siswa terhadap model pembelajaran

kooperatif tipe Pendekatan Permainan Gobak Sodor yang diterapkan

selama kegiatan pembelajaran materi Materi Menggiring Bola, siswa

secara umum memberikan tanggapan yang positif selama mengikuti

kegiatan pembelajaran dengan senang, siswa juga merasa senang dengan

LK yang digunakan, suasana kelas, maupun cara penyajian materi oleh

guru, dan model pembelajaran yang baru mereka terima, selama kegiatan

pembelajaran berlangsung siswa juga merasa senang karena bisa

28
mmenyatakan pendapat, dan siswa merasa memperoleh manfaat dengan

model pembelajaran kooperatif tipe Pendekatan Permainan Gobak Sodor.

Tabel 5 Respons siswa terhadap pembelajaran


No Uraian Tanggapan Siswa
. Senang Tidak Senang
F % F %
1. Bagaimana perasaan kamu selama 16 94 1 6
mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?
Senang Tidak Senang
F % F %
2. Bagaimana perasaan kamu terhadap :
a. Materi pelajaran 16 94 1 6
b. Lembar kerja (LK) 16 94 1 6
c. Suasana Belajar 16 94 1 6
d. Cara penyajian materi oleh guru 16 94 1 6
Mudah Sulit
F % F %
3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti 14 82,3 3 17,7
pembelajaran ini
Tidak
Bermanfaat
Bermanfaat
F % F %

4. Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi 16 94 1 6


kamu ?
Baru Tidak Baru
F % F %
5. Apakah pembelajran ini baru bagi kamu? 17 100 0 0
Ya Tidak
F % F %
6. Apakah kamu menginginkan pokok 14 82,3 3 17,7
bahasan yang lain menggunakan
Pendekatan Permainan Gobak Sodor?

Keterangan : F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran


N=Jumlah: 17 orang

29
4.5.3 Aktifitas Guru

Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan

pembelajaran kooperatif tipe Pendekatan Permainan Gobak Sodor

ditunjukan pada tabel 4, bahwa pengelolaan pembelajaran dengan

penerapan model pembelajaran Pendekatan Permainan Gobak Sodor

dalam materi pelajaran Menggiring Bola pada siklus I sebesar 2.75 yang

berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6. Data Hasil pembelajaran.


Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
Siklus I Keterangan
1. Pesiapan 3,0 Baik
2. Pendahuluan 2,5 Baik
3. Kegiatan Pokok 2,5 Baik
4. Penutup 3,0 Baik
Rata – Rata 2,75 Baik

Keterangan :
0 - 1,49 = kurang baik
1,5 - 2,49 = Cukup
2,5 - 3,49 = Baik
3,5 - 4,0 = Sangat Baik

4. Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar pada Materi Menggiring Bola dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Pendekatan Permainan Gobak Sodor. Oleh

karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan

hasil belajar siswa pada Materi Menggiring Bola.

30
Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi

Menggiring Bola. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang

menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian

LK sehingga ada bagian tertentu dari isi LK yang tidak terisi dengan

sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–hal di luar konteks

pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga,

diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik

pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.

Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi

baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut

di atas, selanjutnyaakan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang

pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok

untuk menulis hasil kegiatan agar semua LK terisi semua. Dengan cara

demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa

lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa

yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga,

peneliti memberikan penjelasan lebih detail tentang Materi Menggiring

Bola khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab

oleh kelompok dalam diskusi. Disamping itu untuk masalah yang ketiga

ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

31
4.1.3. Deskripsi data siklus II

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa

rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode

Pembelajaran Tipe Pendekatan Permainan Gobak Sodor dengan

memperbaiki kekurangan pada siklus I pada materi Materi Menggiring

Bola. Disamping itu guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LK) dan

menyusun lembar observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru

membuat tes hasil belajar. Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di

kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 5

Oktober 2016 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB.Kegiatan pembelajaran

yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk

kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk

kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 10

menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu

(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking

berupa Pemanasan, (3)menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan

dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya kegiatan

pemanasan yang dilakukan guru.

32
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat

mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk

dapat menemukan berkaitan dengan Pendekatan Permainan Gobak Sodor,

pertama-tama guru membagi siswa dalam 5 kelompok dan setiap

kelompok terdiri dari 3-4 orang siswa.

Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum

penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu,

selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi

siswa bekerja sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa.Perwakilan

setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa

dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban

kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih

dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan.Siswa yang

hasil temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus

mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa yang belum melakukan

dengan maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.

Kegiatan akhir siklus II antara lain: (1)melakukan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

strategi Pendekatan Permainan Gobak Sodor, (2) siswa melakukan kilas

balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan (3)siswa dan guru

merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.

4.5.3.1.1 Observasi

1) Hasil Belajar Siswa

33
Partisipasi siswa Kelas VIIb SMPN 2 Raren Batuah ada

peningkatan dalam Kegiatan Pembelajaran pada siklus II setelah dilakukan

penerapan model pembelajaran kooperatif menggunakan Pendekatan

Permainan Gobak Sodor. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan

respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada

sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan

Pembelajaran berlangsung.

Partisipasi siswa Kelas VIIb SMPN 2 Raren Batuah dalam kegiatan

belajar mengajar Pendidikan Matematika. Hal ini terlihat dari hasil belajar

siswa pada siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus II dengan Pendekatan

Permainan Gobak Sodor dengan jumlah 17 siswa, terdapat 16 siswa atau

94% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 1 Siswa atau 6% yang tidak

tuntas dan nilai rata-rata sebesar 73,5. Data dapat dilihat pada tabel 7

dibawah ini.

Tabel.7 Hasil penilaian praktik pada siklus II

No Nama Siswa N1 N2 N3 Rata- Keterangan


2
1 Abda Friyoga 65 65 65 65 Tuntas
2 Anjelo Arif W 70 70 70 70 Tuntas
3 Arint Prasetyo 75 75 75 75 Tuntas
4 Bobi Satria P 75 75 75 75 Tuntas
5 Deriski Antriadi 75 75 75 75 Tuntas
6 Dini 75 75 75 75 Tuntas
7 Fetrisia H 60 60 60 60 Tidak Tuntas
8 Gernete Ria P 75 75 75 75 Tuntas

34
9 Hevo T 75 75 75 75 Tuntas
10 Irma 75 75 75 75 Tuntas
11 Jeki Candra 80 80 80 80 Tuntas
12 Lula Kristena 80 80 80 80 Tuntas
13 Nurul Hikmah 65 65 65 65 Tuntas
14 Santa Efrayanti 80 80 80 80 Tuntas
15 Yusafat M C 70 70 70 70 Tuntas
16 Kelvin 80 80 80 80 Tuntas
17 Siti rahmah 75 75 75 75 Tuntas
Jumlah 1250 1250 1250 1250
Rata-rata 73,5 73,5 73,5 73,5
Ketuntasan 94% 94% 94% 94% Tidak Tuntas

Keterangan : N 1 = Nilai Sikap

N 2 = Nilai Cara Menggiring

N 3 = Nilai Cara Mengumpan

2) Aktifitas Siswa

Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan

belajar yang menerapkan model Pendekatan Permainan Gobak Sodor pada

Materi Menggiring Bola pada siklus 1 adalah rata–rata 3,00 berarti

termasuk kategori baik. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran

yang mereka jalani dengan menggunakan Pendekatan Permainan Gobak

Sodor digunakan angket yang diberikan kepada siswa setelah seluruh

proses pembelajaran selesai.

35
Hasil angket respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe

Pendekatan Permainan Gobak Sodor, ditunjukan pada table 8. di bawah ini

yang merupakan rangkuman hasil angket tentang tanggapan 17 siswa

terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Pendekatan Permainan

Gobak Sodor yang diterapkan selama kegiatan pembelajaran materi Materi

Menggiring Bola.

Siswa secara umum memberikan tanggapan yang positif selama

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan senang, siswa juga merasa

senang dengan LK yang digunakan, suasana kelas, maupun cara penyajian

materi oleh guru, dan model pembelajaran yang baru mereka terima,

selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa juga merasa senang

karena bisa mmenyatakan pendapat, dan siswa merasa memperoleh

manfaat dengan model pembelajaran kooperatif tipe Pendekatan

Permainan Gobak Sodor.

Tabel. 8 Respon siswa terhadap Pembelajaran

No Uraian Tanggapan Siswa


Senang Tidak Senang
F % F %
1. Bagaimana perasaan kamu selama 17 100 0 0
mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?
Senang Tidak Senang
F % F %
2. Bagaimana perasaan kamu terhadap :
a. Materi pelajaran 17 100 0 0
b. Lembar kerja (LK) 17 100 0 0
c. Suasana Belajar 17 100 0 0
d. Cara penyajian materi oleh guru 17 100 0 0
Mudah Sulit
F % F %
3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti 17 100 0 0

36
pembelajaran ini
Tidak
Bermanfaat
Bermanfaat
F % F %

4. Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi 17 100 0 0


kamu ?
Baru Tidak Baru
F % F %
5. Apakah pembelajran ini baru bagi kamu? 17 100 0 0
Ya Tidak
F % F %
6. Apakah kamu menginginkan pokok 17 100 0 0
bahasan yang lain menggunakan
Permainan?

3) Aktifitas Guru

Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan

pembelajaran menggunakan Pendekatan Permainan Gobak Sodor

ditunjukan pada tabel 9, bahwa pengelolaan pembelajaran dengan

penerapan Pendekatan Permainan Gobak Sodor dalam materi pelajaran

Menggiring Bola pada siklus II sebesar 3,25 yang berarti termasuk

kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 9. Data Peniliaian pengelohan pembelajaran menggunakan


Pendekatan Permainan Gobak Sodor
Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
Siklus II Keterangan
1. Pesiapan 4,00 Amat Baik
2. Pelaksanaan 3,00 Baik
3. Pengelolaan Kelas 3,00 Baik
4. Suasana Kelas 3,00 Baik
Rata – Rata 3,25 Baik

Keterangan :

37
0 - 1,49 = kurang baik
1,5 - 2,49 = Cukup
2,5 - 3,49 = Baik
3,5 - 4,0 = Sangat Baik

4) Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar pada Materi Menggiring Bola dengan menerapkan model

pembelajaran menggunakan Pendekatan Permainan Gobak Sodor. Oleh

karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan

hasil belajar siswa pada materi Materi Menggiring Bola.

Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi

Menggiring Bola. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang

menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian

LK sehingga ada bagian tertentu dari isi LK yang tidak terisi dengan

sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal – hal di luar konteks

pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga,

diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik

pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.

Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi

baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di

atas, selanjutnya akan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang

pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk

menulis hasil kegiatan agar semua LK terisi semua. Dengan cara demikian

maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih


38
memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang

saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti

memberikan penjelasan lebih detail tentang materi Menggiring Bola

khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh

kelompok dalam diskusi.Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini

penjelasannya dibantu oleh pengamat.

4.2 Pembahasan
1. Hasil Belajar

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar evaluasi kondisi awal

siswa Kelas VIIb SMPN 2 Raren Batuah untuk Materi Menggiring Bola dengan

mengunakan Pendekatan Permainan Gobak Sodor diperoleh nilai rata – rata

kondisi awal sebesar 61,8 dengan nilai tertinggi adalah 70 terdapat 2 orang dan

nilai terendah adalah 50 terdapat 4 orang dengan ketentusan belajar 70,6% dan

yang tidak tuntas 29,4%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa Kelas VIIb SMPN

2 Raren Batuah pada siklus 1 untuk Materi Menggiring Bola dengan Pendekatan

Permainan Gobak Sodor diperoleh nilai rata – rata siklus 1 sebesar 67,6 dengan

nilai tertinggi adalah 75 terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 55 terdapat 2

orang dengan ketentusan belajar 82,3% dan yang tidak tuntas 17,7%.

Sedangkan pada siklus II untuk materi Materi Menggiring Bola diperoleh

nilai rata – rata siklus II sebesar 73,5 dengan nilai tertinggi adalah 80 terdapat 4

orang dan nilai terendah adalah 60 terdapat 1 orang dengan ketuntasan belajar

94% dan yang tidak tuntas 6%. Siswa yang tidak tuntas baik pada siklus I maupun
39
pada siklus II adalah siswa yang sama, ini disebabkan siswa tersebut pada

dasarnya tidak ada niat untuk belajar dan sering tidak masuk sekolah.

Berdasarkan data hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II menunjukan

adanya peningkatan hasil belajar siswa Kelas VIIb SMPN 2 Raren Batuah tahun

pelajaran 2016/2017 menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi

yang sama yaitu Menggiring Bola. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus II

menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu

Menggiring Bola. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus II Sudah

menerapkan pembelajaran menggunakan Pendekatan Permainan Gobak Sodor.

2. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang

menerapkan Pendekatan Permainan Gobak Sodor pada materi Menggiring Bola

menurut penilaian pengamat termasuk kategori baik semua aspek aktivitas siswa.

Adapun aktivitas siswa yang dinilai oleh pengamat adalah aspek aktivitas siswa:

mendengar dan memperhatikan penjelasan guru, kerja sama dalam kelommpok,

bekerja dengan menggunakan alat peraga, keaktifan siswa dalam diskusi,

memperesentasikan hasil diskusi, menyimpulkan materi, dan kemampuan siswa

menjawab pertanyaan dari guru.

Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan aktivitas siswa yang

paling dominan dilakukan yaitu bekerja sama mengerjakan LK dan berdiskusi.

Hal ini menunjukan bahwa siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab

untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat santoso

(dalam anam, 2000:50) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif

40
mendorong siswa dalam kelompok belajar, bekerja dan bertanggung jawab

dengan sungguh–sungguh sampai selesainya tugas– tugas individu dan kelompok.

3. Pembelajaran Pendekatan Permainan Gobak Sodor

Kemampuan guru dalam pengelolaan model pembelajaran kooperatif tipe

Pendekatan Permainan Gobak Sodor menurut hasil penilaian pengamat

termasuk kategori baik untuk semua aspek. Berarti secara keseluruhan guru

telah memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola Pendekatan Permainan

Gobak Sodor pada Materi Menggiring Bolal. Hal ini sesuai dengan pendapat

Ibrahim (2000), bahwa guru berperan penting dalam mengelola kegiatan

mengajar, yang berarti guru harus kreatif dan inovatif dalam merancang suatu

kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga minat dan motivasi siswa dalam

belajar dapat ditingkatkan. Pendapat lain yang mendukung adalah piter (dalam

Nur dan Wikandari 1998). Kemampuan seorang guru sangat penting dalam

pengelolaan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung

efektif dan efisien.

4.Respons siswa Terhadap pembelajaran

Berdasarkan hasil angket respons siswa terhadap model pembelajran

kooperatif tipe Pendekatan Permainan Gobak Sodor yang diterapkan oleh

peneliti menunjukan bahwa siswa merasa senang terhadap materi pelajaran.

LK, suasana belajar dan cara penyajian materi oleh guru. Menurut siswa,

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Pendekatan Permainan Gobak

Sodor mereka lebih mudah memahami materi pelajaran interaksi antara guru

dengan siswa dan interaksi antar siswa tercipta semakin baik dengan adanya

41
diskusi, sedangkan ketidak senangan siswa teerhadap model pembelajran

kooperatif tipe Pendekatan Permainan Gobak Sodor disebabkan suasana belajar

dikelas yang agak ribut.

Seluruh siswa (100%) berpendapat baru mengikuti pembelajran dengan

Pendekatan Permainan Gobak Sodor. Siswa merasa senang apalagi pokok

bahasan selanjutnya menggunakan Pendekatan Permainan Gobak Sodor, dan

siswa merasa bahwa model pembelajaran kooperatif menggunakan Pendekatan

Permainan Gobak Sodor bermanfaat bagi mereka, karena mereka dapat saling

bertukar pikiran dan materi pelajaraan yang didapat mudah diingat.

42
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatiftipe Pendekatan Permainan Gobak Sodor, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

Penggunaan Pendekatan Permainan Gobak Sodor dapat meningkatkan hasil

belajar Materi Menggiring Bola Siswa Kelas VIIb SMPN 2 Raren Batuah.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan

saran–saran, yaitu:

1) Kepada guru yang mengalami kesulitan yang dapat menerapkan

Pendekatan Permainan Gobak Sodor sebagai alternatif untuk

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar kelas.

2) Kepada guru–guru yang ingin menerapkan Pendekatan Permainan Gobak

Sodor disarankan untuk membikin Pendekatan Permainan Gobak Sodor

yang lebih menarik dan bervariasi.

43
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1997.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Aqib, Zainal. 2016. Model-model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontektual-


cetakan ke-IV. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara

Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional.


Jakarta: Depdiknas

--------------. 2004. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas

--------------.2005. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.


Jakarta: Depdiknas

-------------. 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.


Jakarta: Depdiknas

-------------. 1999. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang


Pendidikan. Jakarta: Depdikbud

Ibrahim, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. UNESA: University Press.

Hari, Agus Budi Juli dkk. 2010. Penjasorkes untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta:
Pusat Perbukuan.

Kemdiknas.2011.Membimbing Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:


Kemdiknas

-------------. 2011. Paikem Pembelajaran Aktif Inovatif


Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Kemdiknas

Ngalim, Purwanto. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT


Remaja Rosda Karya

Ngalim, Purwanto. 2013. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Bandung:PT Remaja Rosda Karya

Sudjana, Nana. 2012. Tujuan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

44
PEDOMAN OBSERVASI GURU
1. Nama Guru : ..........................................................................
2. Mata Pelajaran : .........................................................................
3. Kelas / Semester : ..........................................................................
4. Hari / Tanggal : ..........................................................................
YA / ADA
Tida Nil Catata
No Uraian Kegiatan Bai Kuran
k ada ai n
k g baik
1 2 3 4 5 6 7
1 PERSIAPAN
a. Silabus
b Program / Rencana Pembelajaran Semester
c.. Buku nilai : yang memuat nilai ulangan harian,
ujian blok, ujian remedi, nilai tugas-tugas lainnya
2 KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
a. Apersepsi
b. Motivasi siswa/mengecek kesiapan siswa
c. Memberitahukan topik pembelajaran :
d. Membagi
SK/KD LK
B. KEGIATAN POKOK
a. Penyiapan Media
b. Penyajian materi Menggunakan Permainan
c. Pengelompokkan siswa
d. Siswa mengerjakan LK secara kelompok
C. PENUTUPAN
a. Post Test/praktik Menggiring Bola
b. Membuat rangkuman / kesimpulan
c. Memberikan tugas / Pekerjaan Rumah (PR)
Jumlah
Rata – rata

Kesimpulan :.................................................................................................
Saran / Pembinaan :................................................................................................
Pengamat/Observer,

.....................................

45
PEDOMAN OBSERVASI SISWA

Hari/Tanggal :
Kelas :
Materi :
Nama Guru :

NO ASPEK PENGAMATAN KOMENTAR KET


1 Memperhatikan penjelasan Guru

2 Mempelajari LK dengan sungguh-


sungguh
3 Melakukan kegiatan sesuai LK

4 Mencatat hasil kegiatan sesuai LK

5 Diskusi kelompok tentang hasil


kegiatan
6 Menyusun hasil kegiatan

7 Mempraktikan Menggiring Bola


sesuai dengan petunjuk
8 Menghargai gagasan teman

9 Menyampaikan gagasan pada


kelompok
10 Mengambil keputusan/ kesimpulan
kelompok
11 Memberi tanggapan pada
kelompok lain
12 Bertanggung jawab dan disiplin
kerja
13 Menyimpulkan

Pengamat,

………………..………

46
LEMBAR RESPONDEN SISWA

Nama Siswa :…………………………………..


Kelas :…………………………………..
Hari/Tanggal :…………………………………..

NO URAIAN YA TIDAK KET


1 Apakah kamu merasa senang selama mengikuti
kegiatan pembelajaran ini ?
2 Apakah kamu merasa senang terhadap Materi
pelajaran?
3 Apakah kamu merasa senang menggunakan Lembar
kerja siswa (LK)?
4 Apakah kamu merasa senang Suasana Belajar di
Kelas ini?
5 Apakah kamu merasa senang Cara penyajian materi
oleh guru?
6 Apakah kamu merasa sulit Mengikuti pembelajaran
ini?
7 Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi kamu ?
8 Apakah permainan ini baru bagi kamu?
9 Apakah kamu menginginkan pokok bahasan yang
lain menggunakan permainan?
JUMLAH
Responden,

……………………………….

47
DAFTAR HADIR SEMINAR
Hari / Tanggal :
Pukul :
Tempat :
TANDA
NO NAMA UNIT KERJA JABATAN
TANGAN
1 Narasumber
2 Penyaji
3 Moderator
4 Notulis
5 Pembahas I
6 Pembahas II
7 Peserta
8 Peserta
9 Peserta
10 Peserta
11 Peserta
12 Peserta
13 Peserta
14 Peserta
15 Peserta
16 Peserta
Mengetahui:
Kepala Sekolah, Notulis,

............................................... .......................................................
NIP......................................... NIP. ...............................................

48

Anda mungkin juga menyukai