Disusun oleh :
IGUM, S.Pd
NIP 19660205 198712 1 001
GURU SDN 4 JAAR
1
KABUPATEN BARITO TIMUR KALIMANTAN
TENGAH
2015
LEMBAR PENGESAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Judul
Disusun oleh :
IGUM, S.Pd
NIP 19660205 198712 1 001
GURU SDN 4 JAAR
Disahkan oleh :
2
Hj. SUNARTI, S.Pd JUMAKIR, S.Pd.,MM NIP 19600407 198112 2 004 NIP.
19670930 199001 1 002 BERITA ACARA SEMINAR
Pada hari ini Jumat Tanggal Dua Puluh Bulan November Tahun Dua Ribu Lima
Belas, bertempat di SDN 4 Jaar, yang dihadiri oleh 16 (Enam Belas) Peserta,
telah diseminarkan sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
judul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Menghargai Peninggalan Sejarah
Menggunakan Strategi KWL Siswa Kelas IV SDN 4 Jaar”.
Disusun oleh:
IGUM, S.Pd
NIP 19660205 198712 1 001
GURU SDN 4 JAAR
Pembahas :
Moderator, Notulis,
Mengetahui:
Kepala SDN 4 Jaar Narasumber,
3
Hj. SUNARTI, S.Pd JUMAKIR, S.Pd.,MM NIP 19600407 198112 2 004 NIP.
19670930 199001 1 002
Hj. SUNARTI, S.Pd MISNAWATI, S.Pd NIP 19600407 198112 2 004 NIP. -
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan
rahmat dan karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan.
Adapun judul laporan penelitiani ini adalah, ” Peningkatan Hasil Belajar Materi
Menghargai Peninggalan Sejarah Menggunakan Strategi KWL Siswa Kelas IV
SDN 4 Jaar”.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kami sampaikan
kepada:
(1) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur,
(2) Hj. Sunarti, S.Pd selaku Kepala SDN 4 Jaar
(3) Jumakir, S.Pd.,MM selaku pembimbing.
(4) Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya sehingga laporan penelitian ini
menjadi lebih berkualitas.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan manfaat
khususnya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Penyusun
5
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Menghargai
Peninggalan Sejarah Menggunakan Strategi KWL Siswa Kelas IV SDN 4 Jaar.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (action Research)
yang terdiri dari 2 (dua) siklus, dan setiap siklus terdiri dari: Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengamatan, dan refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan bahwa Strategi KWL (Know, Want to know,
Learner) dapat Meningkatkan Hasil Belajar Materi Menghargai Peninggalan Sejarah
Siswa Kelas IV SDN 4 Jaar.
Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1) Bagi Guru yang mendapatan kesulitan yang
sama dapat menerapkan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) untuk
meningkatkan Hasil Belajar. (2) Agar mendapatkan hasil yang maksimal maka
dihaharapkan guru lebih membuat Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) yang
lebih menarik dan bervariasi.
Kata kunci: Hasil Belajar, Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)
6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................ii
BERITA ACARA SEMINAR...............................................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iv
ABSTRAK...........................................................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL......................................................................... ....................................viii
DAFTAR GRAFIK...............................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
……………………………………………...…..
7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 31
4.2 Pembahasan................................................................................... 47
BAB V PENUTUP........................................................................................... 51
5.1 Kesimpulan.................................................................................... 51
5.2 Saran............................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 52
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................... 53
BAB I
PENDAHULUAN
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional juga
8
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
efektif dan efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai
membosankan,
Inggris yang telah diterima menjadi mudah dilupakan. Hal ini merupakan sebuah
9
tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang guru. Guru dituntut
positif bagi siswa diantaranya hasil belajar siswa akan lebih baik dan sesuai
dengan indikator yang ingin dicapai. Salah satu model pembelajaran yang dapat
Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) karena siswa dapat terlibat aktif
mengajar dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai
SDN 4 Jaar“.
10
Memperhatikan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan
Jaar?”
menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) siswa Kelas IV SDN
4 Jaar.
berikut :
3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif model
BAB II
11
KAJIAN PUSTAKA
1. Ranah Kognitif
2. Ranah Afektif
internalisasi.
3. Ranah Psikomotorik
utama yaitu:
12
a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,
b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,
berikut.
belajar intrinsic pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan
mengembangkan kreativitasnya.
13
Inggrisnya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha
belajarnya.
apa saja yang mereka ketahui mengenai sebualh topik. Informasi tersebut
direkam dalam bentuk catatan kecil dalam kolom K pada tabel KWL. Siswa
Informasi baru yang siswa pelajari dituliskan dalam kolom L pada tabel KWL.
Fisk and Hurst (2003: 211), KIVL Strategy, for comprehending the reading,
works so well, because it integrates all of modes of communication. When
using this strategy, students will be reading, writing, livening, and ,speaking
about the text. Menurut Michael Susan dalam jurnalnya (2008) Strategi KWL
dapat digunakan pada tiap tingkatan kelas. Strategi tersebut bekerja dengan
baik dengan tiap jenis teks. Dia juga menemukan bahwa strategi ini paling
14
baik diterapkan pada wacana eksposisi. Berdasarkan teori yang ada, peneliti
ingin membantu siswa memahami apa yang dibaca, guru akan mengajar
pelajaran untuk menemukan apa yang telala diketahui siswa Strategi KWL
sebuah teks bacaan. Strategi ini dapat digunakan siswa untuk bekerja sendiri,
tetapi diskusi akan lebih membantu memahami teks bacaan lebih baik.
memerlukan bimbingan dan pemaparan yang jelas. Setelah itu siswa dapat
15
dengan topik yang disajikan guru atau peneliti di kolom K. Kemudaan siswa
ini, siswa lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan reading. Mereka lebih
Strategi Kin merupakan hal baru balk bagi siswa m aupun guru. Siswa
dengan tepat.
a. Pre-Reading Activity
sebagai berikut:
16
• Mengajak siswa melakukan brainstorming tentang kosakata, istilah,
bacan.
K W L
menuliskannya dalam kolom K pada tabel KWL yang ada pada mereka.
17
about...,”. Hal ini dilakukan juga untuk, memberikan siswa semangat
b. While-Rending Activity.
apa yang ingin mereka ketahui banyak tentang topik bacaan berdasarkan
c. Post-Reading Activity
bacaan. Siswa harus mencari sumber lain untuk mengetahui jawaban dari
1. Pendahuluan
18
sangat penting bagi kita sekarang. Melalui peninggalan-peninggalan sejarah
kita tahu kejadian masa lampau. Bangsa kita memiliki banyak sekali
itu. Dalam bab ini kamu akan belajar bentuk-bentuk peninggalan sejarah.
ini.
masing-masing.
Apakah peninggalan seiarah itu? Mari kita ambil contoh dalam hidup
nenek atau orang tua meninggalkan warisan. Warisan itu bisa berupa rumah,
tanah, sawah, uang, emas, pusaka, foto, buku, dan lain-lain. Semua barang
nenekmu mewariskan rumah. Ketika kamu melihat rumah warisan itu, kamu
teringat kakek dan nenekmu. Kamu mungkin teringat akan wajah kakek dan
19
apa artinya peninggalan sejarah? Peninggalan sejarah artinya warisan masa
lampau.
masa lampau, prasasti, patung, bangunan, naskah/ tulisan, dan cerita atau
hikayat. Mari kita bahas lebih lanjut bentukbentuk peninggalan sejarah ini!
1. Fosil
fosil-fosil ini sudah berumur jutaan tahun. Dari fosil-fosil itu kita bisa
penemuan ini, kita tahu bahwa di Jawa sudah ada manusia purba ribuan
bertani. Ada peralatan yang terbuat dari tulang, batu, dan logam. Dari
20
peninggalan ini kita bisa tahu kehidupan dan jenis pekerjaan orang pada
masa lampau.
3. Prasasti
Prasasti adalah tulisan-tulisan dari masa lampau. Tulisan ini ditulis pada
batu, emas, perak, perunggu, tembaga, tanah liat, alau tanduk binatang.
Prasasti umumnya berisi cerita tentang suatu kerajaan. Dari prasasti kita
4. Patung (Arca)
Kebanyakan patung atau arca ini berasal dari kerajaan Hindu dan
ada patung Buddha, ada patung raja dan ratu, dan ada juga patung yang
bahkan emas.
5. Bangunan
21
tempat ibadat, benteng, istana, tugu/monumen, dan makam. Mari kita
a. Candi
Candi adalah bangunan kuno yang terbuat dari susunan batu. Candi
b. Gedung
c. Tempat Ibadah
gereja, kuil, pura dan kelenteng. Ada tempat ibadah yang sudah
dibangun ratusan tahun yang lalu. Contoh tempat ibadah yang bernilai
d. Benteng
22
dan Spanyol. Misalnya, Benteng Duurstede di Maluku, Benteng
e. Istana
f. Tugu/ Monumen
g. Makam
6. Naskah
perjanjian.
23
3. Mengenal Sejarah Terjadinya Suatu Tempat dan Daerah
kita akan membahas peninggalan sejarah dalam bentuk cerita. Ada cerita
Setiap tempat memiliki sejarah. Coba tanyakan kepada orang tuamu tentang
Cerita tentang terjadinya suatu tempat atau daerah ada yang bersifat nyata.
yang berupa dongeng yang tidak nyata. Maksudnya, terjadinya suatu tempat
atau daerah tidak seperti yang diceritakan. Dalam bagian ini kita akan
tempat secara tidak nyata. Meskipun demikian, ada pesan yang ingin
a. Legenda
suci karena tidak ada tokoh dewa. Contoh legenda antara lain:
24
1. Cerita terjadinya gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.
Kalau ada, coba ceritakan. Kalau kamu belum tahu, coba tanyakan
kepada guru atau orang tuamu. Mintalah guru atau orang tuamu
dengan teman-temanmu.
Sekarang, mari kita simak salah satu contoh legenda. Berikut ini
25
Sumbi. Dayang Sumbi menolak lamaran itu. Ia tahu bahwa
Kira-kira apa pesan dari cerita di atas? Pesan yang dapat kita petik
b. Mitos
26
Terjadinya Candi Prambanan
Prabu Boko.
ayahnya.
diperistri dengan satu syarat. Ia minta dibuatkan seribu candi dan dua
27
Bandung Bondowoso minta bantuan makhluk-makhluk halus untuk
Pada tengah malam, tinggal satu candi yang belum berdiri. Roro
c. Dongeng
28
Sifat kedua anak itu bertolak belakang. Bawang Merah jahat dan
Bawang Putih baik hati. Bawang Putih selalu disakiti oleh Bawang
d. Fabel
cerita Kancil dan Buaya serta Kancil dan Siput, bukan. Dua cerita itu
e. Sage
29
terjadi. Berikut ini contoh sejarah terjadinya dua kota atau tempat di
Indonesia.
30
Akhirnya, ia memimpin pasukan Demak menyerbu Portugis. Peristiwa
di Jakarta.
31
Kertasura. Kertasura terletak sekitar 10 kilometer sebelah barat
Belanda.
32
itu Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua, Mataram Surakarta
Paku
Karena itu, cocok jika kerajaan yang baru ini diberi nama Ayodya.
33
Negara kita memiliki banyak sekali benda-benda peninggalan sejarah.
Benda-benda itu menjadi milik negara. Benda-benda itu menjadi milik seluruh
rakyat Indonesia.
ke-9 bangsa kita sudah mampu membuat bangunan semegah dan seindah
itu!
sejarah. Apa saja bentuk penghargaan kita itu? Mari kita mulai dengan
tahun. Tak heran benda-benda tersebut rapuh. Bila tidak dirawat dengan
34
Bagaimana cara merawatnya? Cara menjaga danmerawat antara lain
sebagai berikut:
bendapeninggalan sejarah.
tangan jahil.
peninggalan sejarah.
a. candi,
b. makam pahlawan,
c. monumen, dan
d. istana.
35
Benda-benda peninggalan sejarah juga boleh dikunjungi. Benda-benda
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Timur Propinsi Kalimantan Tengah, yang berada di luar kota sekitar 14 km dari
yang kurang memadahi, Tidak ada Laboratorium IPA, Tidak ada Laboratorium
Komputer dan lain-lain. Dengan jumlah guru sebanyak 8 orang Guru Tetap terdiri
Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas IV SDN 4 Jaar, Kabupaten Barito
Timur, Kalimantan Tengah dengan jumlah siswa sebanyak 19, yang terdiri dari
pada bulan September sampai dengan Nopember 2015. Penelitian ini pada
1. Siklus I
37
a. Tahap Perencanaan
observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi
b. Tahap pelaksanaan
klasikal.
masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa, kemudian LKS dan siswa diminta
kelompok, diskusi antar kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja
c. Tahap Observasi
yang diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran
Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar
siswa.
d. Tahap Refleksi
38
Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I
2. Siklus II
Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan
kekurangan pada siklus I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap
siklus I.
terdiri dari:
39
2. Lembar observasi siswa untuk mengetahui tingkat motivasi
siswa.
berikut:
𝐹
𝑃= 𝑥 100%
𝑁
Dimana : P = Prosentase
40
BAB IV
1. Perencanaan
guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar
41
observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil
b. Pelaksanaan
september 2015 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran
menit.
42
mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru
pembelajaran yang baru dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan
c. Observasi
model ceramah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan respons siswa
mengajar Bahasa Inggris. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada
kondisi awal. Hasil belajar siswa pada kondisi awal menggunakan ceramah
dengan jumlah 15 terdapat 10 siswa atau 66,7 % yang tuntas dan yang
tidak tuntas ada 5 Siswa atau 33,3% yang tidak tuntas, dengan nilai
ratarata sebesar 71. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
43
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Raudatul Janah 70 Tuntas
2 Ariyanto 65 Tidak Tuntas
3 Norsita 70 Tuntas
4 Dini Amalia 70 Tuntas
5 Evie Atitah 80 Tuntas
6 Hajrianor 65 Tidak Tuntas
7 Jafri Rahmani 75 Tuntas
8 Lidya Sari 80 Tuntas
9 Muhammad Akmal 70 Tuntas
10 Muhamad Hafiz 60 Tidak Tuntas
11 Pahriah 70 Tuntas
12 Ramadhan Ilham 85 Tuntas
13 Wanda Nurya Sinta 60 Tidak Tuntas
14 Yona Putri Pratama 80 Tuntas
15 Amirudin 65 Tidak Tuntas
Jumlah 1065
Rata-rata 71
Ketuntasan Klasikal 66,7%
d. Refleksi
Learner) ternyata hasil yang didapat nilai rata-rata sebesar 71 dan secara
klasikal sebesar 66,7%. Hal ini masih jauh dari harapan. Oleh karena itu
pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama,
siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari
isi LKS yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak
44
melakukan hal–hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan
setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi
untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok
1. Perencanaan
45
membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi
aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar.
2.Pelaksanaan
pertemuan yaitu:
1).Pertemuan ke-1, pada hari Senin 21 September 2015 dari pukul 08.10
s.d 09.20 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga
sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 40 menit dan alokasi
46
selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi
melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan (3)
gembira.
2). Pertemuan ke-2, pada hari Rabu 23 September 2015 dari pukul
07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari
47
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan
melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan (3)
gembira.
48
3). Pertemuan ke-3, pada hari Sabtu 26 September 2015 dari pukul
07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari
tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
49
sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi
ulangan harian.
3. Observasi
know, Learner). Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan respons
mengajar Pendidikan Bahasa Inggris. Hal ini terlihat dari hasil belajar
siswa atau 80% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 3 Siswa atau
20% yang tidak tuntas. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
50
Tabel.3 hasil ulangan harian siklus I
51
6 Menyusun hasil kegiatan 3
7 Mempresentasikan hasil kegiatan 3
kelompok
8 Menghargai gagasan teman 3
9 Menyampaikan gagasan pada 3
kelompok
10 Mengambil keputusan/ kesimpulan 3
kelompok
11 Memberi tanggapan pada kelompok 3
lain
12 Bertanggung jawab dan disiplin 3
kerja
13 Mencatat hasil kesimpulan 3
Jumlah 41
Rata-rata 3,08 Baik
Keterangan :
0 - 1,49 = kurang baik
52
suasana kelas, maupun cara penyajian materi oleh guru, dan model
Learner).
Strategi KWL
53
Learner)?
Learner)
N=Jumlah: 15 orang
termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
Siklus I Keterangan
1. Pesiapan 3,0 Baik
2. Pendahuluan 2,5 Baik
3. Kegiatan Pokok 2,5 Baik
4. Penutup 3,0 Baik
Rata – Rata 2,75 Baik
Keterangan :
4. Refleksi
54
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
Want to know, Learner). Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan
Peninggalan Sejarah.
beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak
fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang
setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi
55
pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam
3. Deskripsi siklus II
1. Perencanaan
Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi aktifitas guru dan siswa.
observasi.
2. Pelaksanaan
pertemuan yaitu:
1).Pertemuan ke-1, pada hari Senin 28 September 2015 dari pukul 08.10
s.d 09.20 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga
56
Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit,
sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 40 menit dan alokasi
57
Kegiatan akhir antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk
melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan (3)
gembira.
2). Pertemuan ke-2, pada hari Rabu 30 September 2015 dari pukul
07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari
58
Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi
melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan (3)
gembira.
3). Pertemuan ke-3, pada hari Sabtu 3 Oktober 2015 dari pukul
07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari
59
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat
ulangan harian.
4.Observasi
60
kooperatif menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Hal ini
dapat dilihat dari hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan
Pembelajaran meskipun masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada
Pendidikan Bahasa Inggris. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus II.
kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dengan jumlah 15
siswa, terdapat 14 siswa atau 93% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 1
Siswa atau 7% yang tidak tuntas dan nilai rata-rata sebesar 81,7. Data dapat
61
Keterangan :
N = Jumlah: 15 orang
2) Aktifitas Guru
siklus I sebesar 3,25 yang berarti termasuk kategori baik. Data dapat
Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
Siklus II Keterangan
1. Pesiapan 3,0 Baik
2. Pendahuluan 3,0 Baik
3. Kegiatan Pokok 3,0 Baik
4. Penutup 4,0 Baik
Rata – Rata 3,25 Baik
Keterangan :
0 - 1,49 = kurang baik
3) Refleksi
62
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
Want to know, Learner). Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan
beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak
fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang
tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal – hal
di atas, selanjutnya akan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang
untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara
63
mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi.Disamping itu untuk
B. Pembahasan
1. Hasil Belajar
Learner) diperoleh nilai rata – rata kondisi awal sebesar 71 dengan nilai tertinggi
adalah 85 terdapat 1 orang dan nilai terendah adalah 60 terdapat 4 orang dengan
Jaar pada siklus 1 untuk Materi Menghargai Peninggalan Sejarah dengan model
pembelajaran, Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) diperoleh nilai rata –
rata siklus 1 sebesar 77,3 dengan nilai tertinggi adalah 100 terdapat 1 orang dan
nilai terendah adalah 65 terdapat 3 orang dengan ketentusan belajar 80% dan
Sejarah sub (3) Kerja Sama di Lingkungan Kelurahan/Desa diperoleh nilai rata –
rata siklus II sebesar 81,7 dengan nilai tertinggi adalah 100 terdapat 1 orang dan
nilai terendah adalah 65 terdapat 1 orang dengan ketuntasan belajar 93% dan
yang tidak tuntas 7%. Berdasarkan data hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus
64
Jaar tahun pelajaran 2015/2016 menunjukan peningkatan hasil belajar
siswa pada materi yang sama yaitu Menghargai Peninggalan Sejarah. Hal ini
siswa pada materi yang sama yaitu Menghargai Peninggalan Sejarah. Hal ini
2. Aktivitas Siswa
baik semua aspek aktivitas siswa. Adapun aktivitas siswa yang dinilai oleh
paling dominan dilakukan yaitu bekerja sama mengerjakan LKS dan berdiskusi.
Hal ini menunjukan bahwa siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab
untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat santoso
kelompok.
65
Kemampuan guru dalam pengelolaan model pembelajaran kooperatif tipe
Peninggalan Sejarahl. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim (2000), bahwa
guru berperan penting dalam mengelola kegiatan mengajar, yang berarti guru
kelas, sehingga minat dan motivasi siswa dalam belajar dapat ditingkatkan.
Pendapat lain yang mendukung adalah piter (dalam Nur dan Wikandari 1998).
kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) yang diterapkan
pelajaran. LKS, suasana belajar dan cara penyajian materi oleh guru. Menurut
siswa, dengan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want
antara guru dengan siswa dan interaksi antar siswa tercipta semakin baik
66
Seluruh siswa (100%) berpendapat baru mengikuti pembelajran dengan
Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Siswa merasa senang apalagi
mereka, karena mereka dapat saling bertukar pikiran dan materi pelajaraan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
rata kondisi awal sebesar 71 dengan nilai tertinggi adalah 85 terdapat 1 orang
67
dan nilai terendah adalah 60 terdapat 4 orang dengan ketentusan belajar 66,7%
diperoleh nilai rata – rata siklus 1 sebesar 77,3 dengan nilai tertinggi adalah 100
Sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata – rata siklus II sebesar 81,7
dengan nilai tertinggi adalah 100 terdapat 1 orang dan nilai terendah adalah 65
terdapat 1 orang dengan ketuntasan belajar 93% dan yang tidak tuntas 7%.
5.2 Saran
saran, yaitu:
68
69
DAFTAR PUSTAKA
Aksara
Jakarta: Depdiknas
Jakarta: Depdiknas
Jakarta: Depdiknas
Kemdiknas
70
-------------. 2011. Paikem Pembelajaran Aktif Inovatif
71
5. Hari /
Tanggal : .......................................................................
No Uraian Kegiatan YA / ADA Tida Nil Catatan
k ai
Bai Kuran ada
k g baik
1 2 3 4 5 6 7
1 PERSIAPAN
a Silabus
b. Program / Rencana
Pembelajaran Semester
c. Buku nilai : yang memuat nilai
ulangan
. harian, ujian blok, ujian
remedi, nilai tugastugas
lainnya
2 KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
a. Pretest/persepsi
b. Motivasi siswa/mengecek
kesiapan
c. siswaMemberitahukan topik
pembelajaran :
B. KEGIATAN POKOKSK/KD
a. Penyiapan Materi Pelajaran
b. Penyiapan Media
c. Penyajian materi
- Pengelompokkan siswa
- Pembagian kartu soal
dan kartu
jawaban -Siswa
mengerjakan soal secara
kelompok -Siswa
mencari jawaban yang
cocok dengan cara
-Siswa mencatat jawaban
pada buku
C PENUTUPANcatatan
. a. Post Test
b. Membuat rangkuman /
kesimpulan
c. Memberikan tugas /
Pekerjaan Rumah
(PR) Jumlah
Rata – rata
72
Kesimpulan :.........................................................................................
Pengamat/Observer,
.....................................
Hari/Tanggal :
Kelas :
Materi :
Nama Guru :
73
kelompok lain
12 Bertanggung jawab dan disiplin
kerja
13 Memcatat hasil kesimpulan
Pengamat,
………………..………
…………………………………..
74
Responden,
……………………………….
Hari / Tanggal :
Pukul :
Tempat :
TANDA
NO NAMA UNIT KERJA JABATAN
TANGAN
1 Narasumber
2 Penyaji
3 Moderator
4 Notulis
5 Pembahas I
6 Pembahas II
7 Peserta
8 Peserta
9 Peserta
10 Peserta
11 Peserta
12 Peserta
13 Peserta
75
14 Peserta
15 Peserta
16 Peserta
Mengetahui:
Kepala Sekolah, Notulis,
............................................... .......................................................
NIP. NIP. ...............................................
76