Disusun oleh :
1
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
Judul
Disusun oleh :
Disahkan oleh :
Mengetahui:
Kepala SDN Melati 2,
2
BERITA ACARA SEMINAR
Pada hari ini kamis Tanggal Dua Puluh Delapan Bulan April Tahun Dua
Ribu Dua puluh satu, bertempat di SDN 2 Melati 2, yang dihadiri oleh 13 (Tiga
Belas) Peserta, telah diseminarkan sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Energi dan Perubahannya
Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SDN Melati 2 ”.
Disusun oleh:
Moderator, Notulis,
Mengetahui:
Kepala SDN Melati 2
3
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI
4
KATA PENGANTAR
Penyusun
5
ABSTRAK
6
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 3
BAB V PENUTUP........................................................................................... 44
5.1 Kesimpulan.................................................................................... 44
5.2 Saran............................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................
7
BAB I
PENDAHULUAN
efektif dan efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai
2, Kabupaten Serang, diperoleh informasi bahwa hasil belajar Materi Energi dan
70.
8
b. Pembelajaran yang berlangsung cenderung masih monoton dan
membosankan,
hafalan saja.
telah diterima menjadi mudah dilupakan. Hal ini merupakan sebuah tantangan
yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang guru. Guru dituntut lebih
positif bagi siswa diantaranya hasil belajar siswa akan lebih baik dan sesuai
dengan indikator yang ingin dicapai. Salah satu model pembelajaran yang dapat
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT karena siswa dapat terlibat aktif karena
dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan
alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan
penelitian Tindakan Kelas dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Energi
9
dan Perubahannya melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V
2.
sebagai berikut :
lebih sederhana.
3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif model
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Ranah Kognitif
2. Ranah Afektif
internalisasi.
3. Ranah Psikomotorik
utama yaitu:
11
b.
Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,
berikut.
dicapai.
mestinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan
mengembangkan kreativitasnya.
diri terutama dalam menilai hasil yang dicapai pada pendidikan IPA
belajarnya.
siswa dalam kelompok kecil dan memberikan mereka sebuah atau beberapa
tugas.
membantu siswa belajar setiap mata pelajaran, mulai dari keterampilan dasar
mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama
Guru dapat menyusun kegiatan kelas, sehingga siswa akan berdiskusi, dan
memanfaatkan energi sosial seluruh rentang usia siswa yang begitu benar di
mengorganisasikan kelas, sehingga siswa saling berinteiraksi satu dan yang lain,
13
saling bertanggung jawab, dan belajar untuk menghargai satu sama lain
filosofis dan keilmuan yang cukup disertai dedikasi yang tinggi serta latihan yang
cukup pula.
(enam) langkah dalam pembelajaran Kooperatif, yaitu sesuai tabel berikut ini.
Fase
Indikator Tingkah Laku Guru
ke-
1 Menyampaikan Gurumenyampaikan semua tujuan pelajaran yang
tujuan dan ingin dicapai pada pelajaran tersebutdan
memotivasisiswa memotivasi siswa belajar.
2 Menyampaikan Guru menyampaikan informasi kepada siswa
informasi dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat
14
bahan bacaan.
3 Mengorganisasikan Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
siswa ke dalam caranya membentuk kelompok belajar dan
kelompok- membantu setiap kelompok agar melakukan
kelompok transisi secara efisien.
belajar
4 Membimbing Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
kelompok bekerja pada saat mereka mengerjakan tugas.
dan belajar
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
6 Memberikan Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau
penghargaan hasil belajar individu maupun kelompok.
(7) menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan dan keharusan bekerja sama,
15
(11) menjetaskan perilaku siswa yang diharapkan,
pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan peran guru dan siswa yang optimal untuk
gotong royong.
seluruh mata pelajaran dan tingkat kelas. Students Teems Achievement Division
dan suku atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja
Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang
16
tersebut kepada guru.
Dalam setiap meja permainan diusahakan agar tidak ada peserta yang
berasal dari kelompok yang sama. Siswa dikelompokkan dalam satu meja
turnamen secara homogen dari segi kemampuan akademik, artinya datam satu
meja turnamen kemampuan setiap peserta diusahakan agar setara. Hal ini dapat
ditentukan dengan melihat nilai yang mereka peroleh pada saat pre-test.
Skor yang diperoleh setiap peserta dalam permainan akademik dicatat pada
tahapan yaitu tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok
5 sampai 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras
17
yang berbeda.
memotivasi siswa untuk saling membantu antar Siswa yang berkemampuan lebih
Hal ini akan menyebabkan tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa bahwa
2) Games Tournament
Dalam permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari
orangpeserta, dan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari
soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak
terbaca).
berikut. Pertama, setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal
dan pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang
menangundian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan
pemaindan penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal.
18
Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan membacakan
Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor hanya
Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan
dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan,
dimana postisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam
Dalam permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal
dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan
jawaban pada peserta lain. Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain
dalam satu meja menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan
3) Penghargaan Kelompok
19
Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah
menghitung rerata skor kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok dilakukan
kelompok didasarkan pada jumlah kartu yang diperoleh oleh seperti ditunjukkan
Top Scorer (skor tertinggi), High Middle scorer (skor tinggi), Low Middle Scorer
20
tahapan yang perlu ditempuh, yaitu:
a. Mengajar (teach)
Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 orang dengan
mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam mer jawab.
berbeda. Tujuan Dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah semua
kegiatan kelompok.
kertas HVS, dimana penghargaan ini akan diberikan kepada tim yang
21
Tabel 2.4 Kriteria Penghargaan Kelompok
Kriteria
Predikat
(Rerata Kelompok)
30 sampai 39 Tim Kurang Baik
40 sampai 44 Tim Baik
45 sampai 49 Tim Baik Sekali
50 ke atas Tim Istimewa
(Sumber: Slavin, 1995)
1. Gaya Magnet
Gaya magnet adalah gaya tarik atau gaya tolak yang terdapat pada
adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet. Contoh benda magnetis
adalah paku besi dan gunting. Benda nonmagnetic adalah benda yang
tidak dapat ditarik oleh magnet. Penghapus dan kaca adalah contoh
terbuat dari besi, baja, nikel, dan kobalt. Benda yang terbuat dari kayu,
22
seperti huruf U. magnet memiliki bagian yang disebut kutub magnet. Ada
dua jenis kutub magnet, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub
dari kata dalam bahasa Inggris. Huruf N dari kata north menunjukkan
terletak di sekitar kutub utara bumi. Kutub utara magnet bumi berada di
utara dan arah selatan bumi. Sifat magnet tersebut digunakan untuk
selatan.
atas kertas. Serbuk besi dapat membentuk pola di atas kertas karena
Gaya magnet telah banyak membantu manusia selama ini. Contoh benda
23
untuk mengetahui arah utara dan selatan bumi. Ada juga stiker yang
terbuka.
yang dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik pada logam magnetis.
Bila menekan bel listrik, maka arus listrik akan mengalir akan mengubah
pemukul yang terbuat dari logam magnetis. Alat tersebut memukul bel
4. Gaya Grafitasi
Gaya tarik yang dimiliki bumi disebut gaya grafitasi bumi. Gaya
grafitasi bumi disebut juga gaya tarik bumi. Sumber gaya grafitasi bumi
adalah pusat bumi. Pusat bumi adalah bagian bumi yang paling dalam.
Makin jauh jarak dengan pusat bumi, makin kecil pengaruh gaya grafitasi
dengan berat, bentuk dan ukuran benda tersebut. Bila dua benda jatuh
dari ketinggian yang sama, maka gaya gravitasi yang dialami kedua
24
5. Gaya Gravitasi Menyebabkan Benda Bergerak ke Bawah
bagian bumi yang paling dalam, maka gaya gravitasi selalu menarik
6. Gaya Gesek
gesekan dengan tanah, benda itu berhenti bergerak. Jadi, gaya gesek
benda.
dengan menuang air atau minyak ke lantai. Tepung yang ditabur ke lantai
juga memperkecil gesekan pada lantai. Gaya gesek apada lantai dapat
atas lantai.
8. Pesawat sederhana
25
pesawat sederhana. Escalator memudahkan orang menaiki dan menuruni
tangga.
9. Pengungkit
tongkat kayu di atas balok. Salah satu ujung kamu gunakan untuk
tersebut dinamakan titik beban. Ujung lain tongkat kamu gunakan untuk
memberi gaya. Ujung tongkat itu disebut titik kuasa. Balok berfungsi
dengan bantuan bidang miring gaya yang diperlukan jauh lebih kecil. Jadi,
memindahkan barang.
11. Katrol
tali. Tali dipasang pada roda sehingga kedua ujung tali dapat digerakkan
secara bebas. Salah satu ujung tali dihubungkan dengan beban. Ujung
tali yang lain digunakan untuk memberikan gaya. Roda pada katrol
26
BAB III
METODE PENELITIAN
Kabupaten Serang Propinsi Banten, yang berada dekat dengan kota sekitar
orang terdiri dari 6 orang Guru PNS dan 6 orang guru PHL serta 1 orang
sebanyak 19 orang, yang terdiri dari 6 siswa laki – laki dan 13 siswa
perempuan.
yaitu pada bulan Pebruari sampai dengan April 2020. Penelitian ini pada
Siklus.
1. Siklus I
27
Pada siklus ini membahas Materi Energi dan Perubahannya.
a. Tahap Perencanaan
observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi
b. Tahap pelaksanaan
masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, kemudian LKS dan siswa
kelompok, diskusi antar kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja
c. Tahap Observasi
yang diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran
Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar
siswa.
d. Tahap Refleksi
28
Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I
2. Siklus II
Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan
kekurangan pada siklus I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap
siklus I.
terdiri dari:
siswa.
29
3. Lembar observasi Guru untuk mengetahui kegiatan pembelajaran
berikut:
𝐹
𝑃= 𝑥 100%
𝑁
Dimana : P = Prosentase
30
BAB IV
1. Perencanaan
ceramah pada Materi Energi dan Perubahannya. Disamping itu guru juga
aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar.
b. Pelaksanaan
2021 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
31
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat
pembelajaran yang baru dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan
c. Observasi
model pembelajaran menggunakan ceramah. Hal ini dapat dilihat dari hasil
32
proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang
mengajar IPA. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada kondisi awal.
Hasil belajar siswa pada kondisi awal tidak dengan ceramah dengan jumlah
19 terdapat 11 siswa atau 57,9% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 8
Siswa atau 42,1% yang tidak tuntas, dengan nilai rata-rata sebesar 65,5.
33
18 ILHAMUDIN 70 Tuntas
19 ILZAM YASSIR AMRI 70 Tuntas
Jumlah 1245
Rata-rata 65,5
d. Refleksi
sebesar 65,5 dan secara klasikal sebesar 57,9%. Hal ini masih jauh dari
pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi Materi Energi dan
Perubahannya.
beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak
fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang
34
masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada
setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi
pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam
1. Perencanaan
Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi aktifitas guru dan
e. Pelaksanaan
Pebruari 2021 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran
35
kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk
menit.
36
Kegiatan akhir siklus I antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk
kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan (3) siswa dan
f. Observasi
Kooperatif Tipe TGT. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan
ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan
mengajar Pendidikan IPA. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada
37
atau 21,1% yang tidak tuntas dengan nilai rerata sebesar 72,4 . Data
Jumlah 1375
Rata-rata 72,4
2) Aktifitas Siswa
38
TGT pada Materi Energi dan Perubahannya pada siklus 1 adalah rata–
rata 2,75 berarti termasuk kategori baik. Data selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.
penyajian materi oleh guru, dan model pembelajaran yang baru mereka
39
a. Materi pelajaran 19 100 0 0
b. Lembar kerja siswa (LKS) 18 94,7 1 5,3
c. Suasana Belajar di Kelas 18 94,7 1 5,3
d. Cara penyajian materi oleh guru 19 100 0 0
Mudah Sulit
F % F %
3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti 19 100 0 0
pembelajaran ini
Tidak
Bermanfaat
Bermanfaat
F % F %
N=Jumlah: 19 orang
3) Aktifitas Guru
Tipe TGT dalam materi pelajaran Energi dan Perubahannya pada siklus I
sebesar 3,25 yang berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada
40
Tabel 4. Data Kegiatan guru menggunakan Pembelajaran
Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
Siklus I Keterangan
Keterangan :
4. Refleksi
yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada
pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi
41
Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan
pelajaran.
setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi
pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam
3. Deskripsi siklus II
1. Perencanaan
42
tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar
observasi.
2. Pelaksanaan
Maret 2021 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB.Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
43
terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat
kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan (3)siswa dan
3.Observasi
kooperatif menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. Hal ini dapat dilihat
dari hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun
masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan
Pembelajaran berlangsung.
Pendidikan IPA. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus II. Hasil belajar
atau 89,5% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 2 Siswa
44
atau 10,5% yang tidak tuntas dan nilai rata-rata sebesar 77,9. Data dapat dilihat
Jumlah 1480
Rata-rata 77,9
Keterangan :
N = Jumlah: 19 orang
45
2) Aktifitas Guru
termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
Siklus II Keterangan
Keterangan :
4. Refleksi
46
Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada
Perubahannya.
yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada
pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi
Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan
pelajaran.
di atas, selanjutnya akan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang
untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara
dijawab oleh kelompok dalam diskusi. Disamping itu untuk masalah yang
47
4.2.Pembahasan
1. Hasil Belajar
siswa Kelas V SDN Melati 2 untuk Materi Energi dan Perubahannya dengan
nilai rata – rata kondisi awal sebesar 65,5 dengan nilai tertinggi adalah
Melati 2 pada siklus 1 untuk Materi Energi dan Perubahannya dengan model
siklus 1 sebesar 72,3 dengan nilai tertinggi adalah 85 terdapat 1 orang dan nilai
terendah adalah 60 terdapat 2 orang dengan ketentusan belajar 78,9% dan yang
sub diperoleh nilai rata – rata siklus II sebesar 77,9 dengan nilai tertinggi adalah
menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa Kelas V SDN Melati 2 tahun
yang sama yaitu Energi dan Perubahannya. Hal ini disebabkan pada siklus I dan
siklus II menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama
yaitu Energi dan Perubahannya. Hal ini disebabkan pada siklus I dan
48
siklus II Sudah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Pembelajaran
2. Aktivitas Siswa
aktivitas siswa. Adapun aktivitas siswa yang dinilai oleh pengamat adalah aspek
paling dominan dilakukan yaitu bekerja sama mengerjakan LKS dan berdiskusi.
Hal ini menunjukan bahwa siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab
untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat santoso
kelompok.
termasuk kategori baik untuk semua aspek. Berarti secara keseluruhan guru
Kooperatif Tipe TGT pada Materi Energi dan Perubahannyal. Hal ini sesuai
49
dengan pendapat Ibrahim (2000), bahwa guru berperan penting dalam
mengelola kegiatan mengajar, yang berarti guru harus kreatif dan inovatif
LKS, suasana belajar dan cara penyajian materi oleh guru. Menurut siswa,
TGT mereka lebih mudah memahami materi pelajaran interaksi antara guru
dengan siswa dan interaksi antar siswa tercipta semakin baik dengan adanya
50
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
saran–saran, yaitu:
51
DAFTAR PUSTAKA
52
PEDOMAN OBSERVASI GURU
1. Nama Sekolah : .......................................................................
2. Nama Guru : .......................................................................
3. Mata Pelajaran : .......................................................................
4. Kelas / Semester : .......................................................................
5. Hari / Tanggal : .......................................................................
YA / ADA Tida
Nil Cata
No Uraian Kegiatan Bai Kuran k
ai tan
k g baik ada
1 2 3 4 5 6 7
1 PERSIAPAN
a Silabus
b Program / Rencana Pembelajaran Semester
c Buku nilai : yang memuat nilai ulangan
. harian, ujian blok, ujian remedi, nilai tugas-
tugas lainnya
2 KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
a. Pretest/persepsi
b. Motivasi siswa/mengecek kesiapan
c. Memberitahukan topik pembelajaran :
B. KEGIATAN POKOK
a. Penyiapan Materi Pelajaran
b. Penyiapan Media
c. Penyajian materi
- Pengelompokkan siswa
- Pembagian kartu soal dan kartu
-Siswa mengerjakan soal secara
-Siswa mencari jawaban yang cocok
dengan cara
-Siswa mencatat jawaban pada buku
C PENUTUPAN
a. Post Test
b. Membuat rangkuman / kesimpulan
c. Memberikan tugas / Pekerjaan Rumah
Jumlah
Rata – rata
Kesimpulan :.........................................................................................
Pengamat/Observer,
.........................
53
.
Pengamat,
………………..………
54
LEMBAR RESPONDEN SISWA
Responden,
……………………………….
55
DAFTAR HADIR SEMINAR
Hari / Tanggal :
Pukul :
Tempat :
TANDA
NO NAMA UNIT KERJA JABATAN
TANGAN
1 Abdul Fatah, S.Pd SDN Melati 2 Narasumber
2 Hj. Sukinem, S.Pd SDN Melati 2 Penyaji
Mengetahui:
Pengamat/observer,
Kepala Sekolah,
56