Ayunan Sederhana Pengaruh Panjang Tali S PDF
Ayunan Sederhana Pengaruh Panjang Tali S PDF
Ayunan Sederhana Pengaruh Panjang Tali S PDF
Abstrak
Suatu sistem ayunan sederhana terdiri dari bola dan tali. Bola dianggap sebagai suatu massa titik. Tali
dianggap ideal, yaitu tak bermassa serta tak dapat mulur. Panjang tali, sudut awal simpangan ayunan, dan
massa bandul divariasikan untuk melihat pengaruh parameter-parameter ini terhadap periode ayunan.
Pengukuran dilakukan di Laboratorium Fisika Dasar, FMIPA, ITB, dengan menggunakan set pengukuran
dengan sensor yang diproduksi oleh Vernier. Teramati bahwa nilai rata-rata periode ayunan sebanding
dengan akar dari panjang tali dan sebanding dengan besar sudut awal simpangan ayunan, sedangkan
massa bola tidak mempengaruhi nilai rata-rata periode ayunan. Secara umum nilai periode mengecil dengan
bertambahnya waktu karena adanya redaman akibat gesekan udara. Pengukuran ini memberikan konstanta
redaman rata-rata 0,002±0,001. Dengan menganggap bahwa redaman akibat gesekan udara sama,
pengukuran lain dilakukan di Bengkel Fisika, FMIPA, ITB dengan merekam ayunan sederhana yang sama
dengan menggunakan kamera video yang kemudian hasilnya diolah dengan piranti lunak Ulead Video
Studio 8 untuk mendapatkan data simpangan. Dari pengukuran ini diperoleh bahwa konstanta redaman rata-
rata adalah 0,004±0,002. Konstanta redaman yang diperoleh dari kedua alat memiliki nilai yang seorde.
Kata kunci: periode ayunan, panjang tali, sudut simpangan awal
Dasar (LFD), FMIPA, ITB. Peralatan yang
Pendahuluan
digunakan dalam alat A terdiri dari statif, bola
Gerak ayunan bandul sederhana berkaitan logam, tali, busur derajat, skala kertas, sensor
dengan panjang tali, sudut awal, massa bandul, photogate Vernier, antarmuka LabPro, PC, dan
amplitudo, dan periode ayunan. Panjang tali piranti lunak Logger Pro. Sedangkan alat B
yang digunakan untuk mengikat bandul merupakan peralatan ayunan sederhana yang
merupakan tali tanpa massa dan tak dapat mulur. didesain sendiri, yang terdapat di Bengkel Fisika,
Dan bandul yang digunakan dianggap sebagai FMIPA, ITB. Peralatan dalam alat B terdiri dari
massa titik [1]. Jika tidak ada gesekan maka kerangka ayunan terbuat dari besi, bola logam,
suatu ayunan akan terus berosilasi tanpa tali busur derajat, dan skala kertas. Gambar
berhenti [2]. Namun kenyataannya jika kita kedua alat diberikan dalam Gambar 1.
mengayunkan bandul, setelah sekian lama
amplitudo osilasi berkurang dan akhirnya akan
berhenti. Hal ini dikatakan sebagai osilasi
teredam dikarenakan adanya gesekan. Banyak
hal yang menarik dan rumit dari gerak ayunan
sederhana jika teori dibandingkan dengan hasil
eksperimen [3].
Terkait dengan studi literatur maka dilakukan
pengamatan dan pembandingan eksperimen
dengan teori, yaitu mencari pengaruh panjang
tali, sudut simpangan awal, dan massa bandul
terhadap nilai rata-rata periode ayunan serta
mencari nilai konstanta redaman dari ayunan.
Selain itu juga mencoba untuk mendesain
sebuah alat yang dapat digunakan untuk
eksperimen ayunan bandul sederhana. Gambar 1. Alat A (kiri) dan B (kanan).
Data diambil menggunakan telepon selular
Eksperimen merk Nokia XpressMusik memiliki yang memiliki
Dalam proses pengambilan data, digunakan spesifikasi lensa Carl Zeiss, Tessar 2,8/3,7, 3,2
dua jenis alat yaitu alat A dan alat B. Alat A megapixel/AF dalam bentuk video. Video dibuat
merupakan seperangkat peralatan ayunan format mpeg kemudian diolah dengan piranti
sederhana yang tersedia di Laboratorium Fisika lunak Ulead 8.
2
Untuk mencari pengaruh panjang tali, yang memberikan nilai g = 9.6303 m/s . Dalam
simpangan sudut awal dan massa bandul hal ini < T >= T0 .
terhadap nilai rata-rata periode ayunan, maka
data diambil mulai dari ayunan pertama sampai Pengaruh sudut awal terhadap nilai rata-rata
ayunan ke-20. Sedangkan untuk mencari nilai periode ayunan
konstanta redaman, data diambil dari ayunan
pertama sampai ayunan ke-500. Posisi bandul Data diambil menggunakan bandul yang
diambil ketika amplitudo maksimum, di titik nol, bermassa 0,159 kg, panjang tali 0,80 m, dan
dan amplitudo minimum, kemudian dicatat sudut simpangan awal divariasikan yaitu 10,0°,
waktunya pada posisi tersebut. Setelah itu 20,0°, 30,0°, 40,0°, 50,0° dan 60,0°. Selanjutnya
diambil data amplitudo positifnya saja sehingga data dibandingkan dengan teori [2]
didapatkan sekitar 125 titik data.
l 1 1
T0 = 2π 1 + 2 sin 2 θ 0
Hasil dan diskusi g 2 2
2
Alat A dan B digunakan untuk mengambil 1 3 4 1
data-data eksperimen yang berbeda. Pengaruh
+ sin θ0 . (2)
22 4 2
dari panjang tali, sudut simpangan awal, dan
massa bandul diamati dengan menggunakan 1 5
2
1
+ 2 sin 6 θ 0 + ..
alat B. Sedangkan pengaruh panjang tali dan 2 8 2
amplitudo awal terhadap faktor redaman diamati
dengan menggunakan alat A dan B berturut-turut
secara terpisah.
Dari grafik dalam Gambar 4 diketahui bahwa percobaan dilakukan di lingkungan yang sama,
massa bandul tidak mempengaruhi nilai rata-rata diharapkan gaya redaman dari lingkungan juga
periode ayunan yang terukur dalam eksperimen. sama, sehingga konstanta redaman mempunyai
satu nilai rata-rata b = 0,002±0,001.
Kesimpulan
Rata-rata periode ayunan sebanding dengan
akar panjang tali, tidak dipengaruhi massa
bandul, dan bertambah dengan kenaikan besar
sudut simpangan awal. Simpangan secara
umum menurun terhadap waktu sehingga dapat
ditentukan konstanta redaman. Dengan asumsi
bahwa keadaan lingkungan sama untuk kedua
alat maka gaya redaman juga sama sehingga
diperoleh konstanta redaman dengan alat A dan
B adalah 0,002±0,001 dan 0,004±0,002, beturut-
turut.
Gambar 5. Grafik hubungan amplitudo praktek
dan amplitudo teori dengan waktu pada alat A Ucapan terima kasih
(m = 0,159 kg, ℓ = 0,80 m, A₀ = 0,333 m). Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Departemen Agama RI atas dukungan
Grafik dalam Gambar 5 memperlihatkan bahwa finansialnya pada penelitian ini dan FMIPA
amplitudo pada data praktek hampir mendekati Institut Teknologi Bandung atas dukungannya
amplitudo teori pada Persamaan (4). Dengan dalam kegiatan ilmiah ini.
tingkat korelasi 0.995355. Karena perulangan
Referensi
[1] Sutrisno, 1977. Fisika Dasar Mekanika.
Penerbit ITB, p. 79
[2] Paul A.Tipler, 1998. Fisika Untuk Sains dan
Teknik. Edisi ketiga jilid I. Penerbit Erlangga,
p. 448
[3] Robert A. Nelson and M.G.Olsson: 1986,
"The pendulum-rich physics from a simple
system", American Journal of Physics 54
(2), 112-121
[4] Halliday & Resnik; Pantur Silaban Ph.D &
Drs.Erwin Sucipto, 1984. Fisika Untuk
Universitas. Edisi ketiga jilid 1. Penerbit
Erlangga Jakarta, p. 460
Khusnul Khotimah*
Magister Pengajaran Fisika ITB
khusnulyuswanto@yahoo.com
Sparisoma Viridi
Kelompok Keahlian Fisika Nuklir dan Biofisika
FMIPA ITB
dudung@fi.itb.ac.id
*Corresponding author