Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

OSILASI

Disusun oleh :
Athallah Winengku Raharjo
NIM : 201910101008
Teman Praktikum :
1. Rejasa Aditya Nur Mohammad (201910101045)
2. Ronald Edward Neparasi (201910101079)
Tanggal Praktikum :
Selasa, 5 Januari 2021

TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
 Belajar menerapkan dan mempelajari osilasi.
 Menentukan hubungan antara periode osilasi dengan panjang tali dan jarak tali
secara grafis.
 Menentukan nilai a, b (eksponen) dan α (konstanta) berdasarkan perhitungan.

1.2. Landasan Teori


1.2.1. Osilasi
Bila sebuah system diganggu dari posisi kesetimbangan stabilnya maka akan
terjadi osilasi. Osilasi merupakan gerak bolak balik benda di sekitar suatu titik
setimbang dengan lintasan yang sama secara periodic (berulang dalam rentang
waktu yang sama). Osilasi disebut juga sebagai gerak harmonic (selaras). Contoh
osilasi:
 Bandul jam yang bergerak ke kanan dan ke kiri-Senar gitar yang bergetar
 Osilasi molekul udara dalam gelombang bunyi
 Osilasi medan listrik dan medan magnet dalam gelombang electromagnet
 Osilasi pada perangkat radio dan televise

1.2.2. Periode Osilasi


Periode osilasi merupakan waktu yang diperlukan benda (sistem) untuk
melakukan satu kali osilasi penuh (satu siklus). Satuan periode osilasi dalam SI
adala sekon (s) atau detik. Sembarang benda tegar yangdigantungkan dan
disimpangkan dari posisi setimbangnya, sehingga benda dapat berayun dalam
bidang horizontal maupun vertikal dinamakan bandul fisis. Apabila batang
disimpangkan melalui sudut teta (θ) terhadap garis vertikal dan kemudian dilepaskan,
maka batang akan mengalami osilasi.
Pada masa batang osilasi tertentu, periodenya dipengaruhi oleh panjang tali dan
jarak kedua tali.Secara umum persamaannya ditulis:
T = α . 𝑫𝒂 . 𝑳𝒃
T : Periode (s) α : Konstanta (𝑠⁄𝑚)
L : Panjang Tali (m) a,b : Eksponen
D : Jarak antar Tali (m)
Dimana periode juga dipengaruhi oleh beberapa konstanta dan eksponen yang
nilainya dapat dicari dari percobaan osilasi ini.
BAB II
PROSEDUR KERJA
2.1. Alat & Bahan
 Pipa, gagang sapu, atau batangan lurus sepanjang minimal 100 cm > (sebagai beban).
 Tali (Benang wol, atau Benang Tukang) > (untuk menggantung beban).
 Busur derajat > (sebagai alat ukur sudut).
 Meteran > (sebagai alat ukur panjang).
 Stopwatch > (sebagai alat ukur waktu).
 Paku > (sebagai tempat menggantung).
2.2. Cara Kerja
2.2.1. Variasi Jarak antar Tali (D), Panjang Tali (L) tetap
1) Siapkan 2 tali minimal tiap tali 1 meter.
2) Gantungkan kedua tali dengan (D) jarak antar tali awal 90 cm, dan panjang
tali masing-masing 90 cm.
3) Ikat kedua ujung tali bagian bawah dengan beban, sesuai skema alat.
4) Jika sudah, ayunkan alat dengan sudut 45o sebanyak 10 kali ayunan, dan 3 kali
pengulangan.
5) Hitung dan catat waktu dengan stopwatch, kemudian hitung rata-rata waktu.
6) Ulangi langkah 1-5 dengan variasi jarak antar tali (D) 80 cm, 70 cm, 60 cm,
50 cm. Sehingga mendapat 5 hasil variasi, dengan (L) tetap.
2.2.2. Variasi Panjang Tali (L), Jarak antar Tali (D) tetap
1) Siapkan 2 tali minimal tiap tali 1 meter.
2) Gantungkan kedua tali dengan (L) panjang tali awal 90 cm, dan panjang tali
masing-masing 90 cm.
3) Ikat kedua ujung tali bagian bawah dengan beban, sesuai skema alat.
4) Jika sudah, ayunkan alat dengan sudut 45o sebanyak 10 kali ayunan, dan 3 kali
pengulangan.
5) Hitung dan catat waktu dengan stopwatch, kemudian hitung rata-rata waktu.
6) Ulangi langkah 1-5 dengan variasi panjang tali (L) 80 cm, 70 cm, 60 cm, 50
cm. Sehingga mendapat 5 hasil variasi, dengan (D) tetap.
2.3. Skema Alat
BAB III

DATA & PEMBAHASAN

3.1. Data
3.1.1. Variasi Jarak Antar Tali (D), Panjang Tali (L) tetap (90 cm)
3.1.2. Variasi Panjang Tali (L), Jarak Antar Tali (D) tetap (90 cm)
3.2. Perhitungan
3.2.1. Variasi Jarak Antar Tali (D), Panjang Tali (L) tetap (90 cm)
3.2.2. Variasi Panjang Tali (L), Jarak Antar Tali (D) tetap (90 cm)
3.3. Fungsi yang dihasilkan
3.3.1. Variasi Jarak Antar Tali (D), Panjang Tali (L) tetap (90 cm)

3.3.2. Variasi Panjang Tali (L), Jarak Antar Tali (D) tetap (90 cm)
3.4. Analisa
3.4.1. Variasi Jarak Antar Tali (D), Panjang Tali (L) tetap (90 cm)

3.4.2. Variasi Panjang Tali (L), Jarak Antar Tali (D) tetap (90 cm)
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dan Analisa dapat disimpulkan :
 Semakin pendek jarak antar tali (D), waktu yang di butuhkan untuk mencapai 10
ayunan relatif semakin lama, dibuktikan pada percobaan variasi D, dimana tren
waktu yang tercatat semakin lama. Hal ini berlaku pula sebaliknya.
 Semakin pendek panjang tali (L), waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 10
ayunan relative semakin cepat. Dibuktkan pada percobaan variasi L, dimana tren
waktu yang tercatat semaikin cepat. Hal ini berlaku sebaliknya.
 Waktu berbanding lurus dengan periode, sehingga semakin lama waktu yang
dibutuhkan semakin besar pula nilai periode (T) yang diperoleh.
 Sedangkan jumlah ayunan (n) berbanding terbalik dengan periode (T).
4.2. Saran
 Untuk percobaan yang akan dating di harapkan lebih memperbanyak pengulangan
ayunan agar mendapat hasil yang semakin akurat.
 Disarankan pula untuk percobaan yang akan dating, untuk penguji lebih membaca
banyak literatur agar paham betul apa konsep dari penelitian ini.
4.3. Lampiran
REFERENSI
 V. Spirisoma, Modul Fisika Dasar. Bandung: ITB Press, 2010.
 Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar 1. Penerbit: Institut Teknologi Bandung
 D. Halliday, R. Resnick, J. Walker. 2011. Fundamental of Physics. 9th Edition. Penerbit:
John Wiley & Sons
 Tripler.2008.Fisika untuk Sains dan Teknik.Jakarta:Erlangga
 http://blog.ub.ac.id/bektiwd/2010/02/24/fisikaosilasi/ (Diakses pada 1 Januari 2021)
 http://arl.blog.ittelkom.ac.id/blog/files/2012/09/BAB-6-OSILASI-CompatibilityMode.pdf
(Diakses pada 1 Januari 2021)
 http://george-meikalzalele.blogspot.com/2011/10/contoh-laporan-praktikum-osilasi.html
(Diakses pada 1 Januari 2021)
 https://docplayer.info/62229007-Laporan-praktikum-fisika-dasar-osilasi.html (Diakses
pada 1 Januari 2021)

Anda mungkin juga menyukai