Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM I
MORFOLOGI TUMBUHAN

OLEH

NAMA : DARWIN AZIS

NIM : 0810104060

KELOMPOK : VII (TUJUH)

ASISTEN : SAPTO WIBOWO

LABORATORIUM ZOOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2010
ABSTRAK

Praktikum yang berjudul Morfologi dan anatomi hewan ini dilaksanakan pada
hari kamis tanggal 21 Oktober 2010, pukul 13.00-15.00 WIB. Bertempat di
Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya. Adapun tujuan praktikum ini adalah Praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk dan struktur morfologi oregan-organ
pada tumbuhan.Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain pinset, pisau atau
silet dan Mikroskop stereo. Sedangkan bahan yang digunakan adalah penampang akar,
batang, daun, dan bunga Caesalpina pulcherima, Hibiscus rosa-sinesis, Hymenocalis
littoralis, Oryza sativa, Vanda sp. Adapun hasil yang didapatkan adalah berupa gambar
bagian-bagian morfologi dari bunga Caesalpina pulcherima, Hibiscus rosa-sinesis,
Hymenocalis littoralis, Oryza sativa, Vanda sp.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fungsi akar bagi tumbuhan Untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya


tumbuhan di tempat hidupnya. Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-
zat hara) dari dalam tanah. Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah
diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan Pada beberapa
macam tumbuhan ada yang berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya tumbuhan
bakau. Pada beberapa jenis tumbuhan, ada yang berguna sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat reproduksi vegetatif. Misalnya
wortel yang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat
menyimpan makanan. Pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas
yang akan tumbuh menjadi individu baru (Campbell 2000: 178).
Batang tumbuhan dapat dibedakan atas batang basah (Herbaceous), yaitu
batang yang lunak dan berair. Misalnya pada bayam, krokot, batang berkayu
(lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri
dari atas kayu yang terdapat pada pohon-pohon dan semak-semak pada umumnya.
Pohon tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari
permukaan tanah, sedangkan semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar,
batang berkayu, bercabang-cabang dekat permukaan tanah atau malahan dalam
tanah (Gembong 2003: 78).
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan
oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon
tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada
banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah,
lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga)
(Campbell 2000: 180).
Daun merupakan bagian dari tumbuhan dimana proses fotosintesis dapat
berlangsung. Daun yang lengkap mempunyai tiga bagian pokok yaitu tangkai daun,
helaian daun, dan optik atau pelepah daun. Bentuk daun sangat beragam, namun
biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun
digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun
membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang.
Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang (Anonim 2010: 2).
Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara
sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut
sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan
bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan
bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret. Bunga berfungsi utama
menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah
pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang
membawa biji (Gembong 2003: 7).
Sifat-sifat akar Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam
tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop),
meninggalkan udara dan cahaya. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan
tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya. Warna
tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Tumbuh terus pada
ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan
dengan bagian permukaan tanah. Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga
lebih mudah untuk menembus tanah (Anonim 2010: 1).
Pada daun primer kacang-kacangan, pembelahan sel terakhir ketika daun
mencapai kurang dari seperlima ukuran akhirnya, sehingga 80% pengembangan
daunnya semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan sel yang terbentuk
sebelumnyaBunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari)
dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang
demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga
lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga (Campbell 2000: 2).

1.2. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk dan struktur


morfologi organ-organ pada tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada sebagian besar spesies tumbuhan, perkecambahan biji dimulai dengan


munculnya radikula (akar embrionik), dan bukan epikotil (tajuk), dari kulit biji.
Pada beberapa spesies misalnya pinus. Sitokenis terjadi pada radikula, sebelum
proses perkecambahan selesai. Pada spesies lainnya, kalaupun ada, terjadi sedikit
mitosis sebelum proses perkecambahan. Empat bagian utama bunga (dari luar ke
dalam) adalah sebagai berikut: Kelopak bunga atau calyx; Mahkota bunga atau
corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga
yang membantu proses penyerbukan; Alat kelamin jantan atau androecium (dari
bahasa Yunani andro oikia: rumah pria) berupa benang sari; Alat kelamin betina
atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita")
(Campbell 2000: 182).
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang
tubuhnya telah merupakan kormus. Akar yang ditumbuhkan dalam hidroponik
.Sifat-sifat akar: Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam
tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air
(hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak
beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian
lainnya. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat
jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah Bentuk ujungnya seringkali
meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah (Anonim 2010: 1).
Tanda paling awal akan adanya perkembangan daun pada gimnospermae
dan angiospermae biasanya adalah pembelahan sel disalah satu dari ketiga lapis
sel terluar, di dekat permukaan apeks tajuk. Pembelahan periklinal yang diikuti
dengan pertumbuhan sel anak menyebabkan timbulnya tonjolan yaitu primordial
daun, sedangkan pembelahan antiklinal meningkatkan luas permukaan primordial
tersebut (Gembong 2003: 100).
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau
tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-
bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau
menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Daun
juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun
kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau
xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.Daun
segar (kiri) dan tua. Daun tua telah kehilangan klorofil sebagai bagian dari
penuaan. Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun
(Anonim 2010 :1).
Fungsi daun Tempat terjadinya fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil,
terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan
monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons. Sebagai organ pernapasan. Di
daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di
bawah pada Anatomi Daun). Tempat terjadinya transpirasi. Tempat terjadinya
gutasi,.Alat perkembangbiakkan vegetatif. Misalnya pada tanaman cocor bebek
(tunas daun) (Gembong 2009 : 23).
Pada daun tumbuhan dikotil, sebagian besar pembelahan sudah lama
berhenti sebelum daun berkembang penuh, sering kali ketika daun mencapi
kurang dari separuh ukuran akhirnya. Pada daun primer kacang-kacangan,
pembelahan sel terakhir ketika daun mencapai kurang dari seperlima ukuran
akhirnya, sehingga 80% pengembangan daunnya semata-mata disebabkan oleh
pertumbuhan sel yang terbentuk sebelumnyaBunga disebut bunga sempurna bila
memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama
dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit.
Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama
bunga. (Anonim 2010: 2).
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada
tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan
berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik).
Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani
disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah
kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini,
satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret. Bunga berfungsi
utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga.
Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur
yang membawa biji (Gembong 2003: 74).
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah
fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara
genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu,
seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel
Pembentukan bunga). Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat
digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri
bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri
cermin) ( Anonim 2010: 2).
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut : Umumnya berbentuk
panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi
selalu bersifat aktinomorf. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi
oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun. Biasanya tumbuh ke
atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop) Selalu
bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang
mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.Mengadakan percabangan dan
selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau
ranting yang kecil. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang
umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda
(Campbell 2010 : 3).
Ruang lingkup morfologi tumbuhan adalah tumbuhan paku Pteridophyta
dan tumbuhan berbiji Spermatophyta karena keduanya memiliki kormus, yaitu
membedakan tubuh tumbuhan menjadi 3 macam yaitu akar(radix),
batang(caulis), dan daun(folium). Sedangkan kuncup, bunga, umbi dan rimpang
adalah perkembangan dari 1 bagian pokok tadi atau kombinasi dari 2 bagian
pokok. Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan
berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada
Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae)
(Anonim 2010: 1).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 21 Oktober 2010


pukul 13.00 WIB sampai selesai di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain pinset, pisau atau silet
dan Mikroskop stereo. Sedangkan bahan yang digunakan adalah penampang akar,
batang, daun, dan bunga Caesalpina pulcherima, Hibiscus rosa-sinesis,
Hymenocalis littoralis, Oryza sativa, Vanda sp.

3.3. Cara Kerja

Tumbuhan dikotil : Untuk mengamati batang perhatikan bentuk dan tekstur


dari kedua tanaman ini. Potong batangnya secara melintang lalu amati
penampangnya. Potong sebagian batang tangkai daun dari tanaman tersebut dan
amati daunnya serta tangkainya. Perhatikan pula daunnya secara lebih teliti.
Bagaimana tangkainya, letakkanya, bentuknya, urat daunnya, tepunya serta
teksturnya. Amati bunga Hibiscus sp. Maupun Caselpinia sp. Bagaimana
macamnya, jumlah sepal dan petalnya, serta benang sari dan putiknya. Untuk bunga
Hibiscus dan Caesalpinia sp. Perhatikan secara lebih teliti keadaan dari benang sari
dan putiknya yang merupakan ciri khusus tanaman yang termasuk ordo Malvales.
Perhatikan dan bandingkan persamaan dan perbedaan morfologi dari tanaman
Hibiscus dan Caselpinia yang termasuk dalam satu kelas tetapi berbeda ordo ini.
Kemudian ambil kesimpulan umum ciri-ciri morfologi kelas Dicotyledonae.
Gambarkan tanaman Hibiscus sp dan Caesalpina sp tersebut dan tunjukan nama
bagian-bagiannya.
Tumbuhan monokotil : Lakukan pengamatan terhadap bentuk dan tekstur
dari tanaman Oryza sativa. Untuk batang Hymenocalis littoralis tidak perlu diamati
lebih terperinci. Untuk pengamatan daun serta tangkainya, ambil sebagian batang
berdaun dari kedua tanaman ini, kemudian amati bagian-bagian meliputi
macam.letak, bentuk daun, urat tepi daun, tekstur, serta rangkainya. Amati bunga
Hymenocakis littoralis, bagaimana macamnya, jumlah sepal dan petalnya, serta
benang sarei dan putiknya. Perhatikan dan bandingkan persamaan dan perbedaan
morfologi tanaman Hymenocalis dan Oryza yang termasuk dalam satu kelas tetapi
berbeda ordo ini. Kemudian ambil kesimpulan umum ciri-ciri morfologi kelas
Monocotyledonae. Gambarkan kedua tanaman tersebut dan tunjukan nama bagian –
bagiannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hibiscus rosa sinensis


Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Filum/ divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonaeae
Ordo : malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies :Hibiscus sinensis
Nama umum : Bunga sepatu

Keterangan gambar :
1. Corola
2. Stigma
3. Recepticiae
4. Sepal
Oryza sativa
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Filum/ divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonaeae
Ordo : Poales
Famili : poaceae
Genus : oryza
Spesies : oryza sativa
Nama umum : padi

Keterangan gambar :
1. Radiks
2. kaulikula
3. folium

Rosa sp
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Filum/ divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonaeae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : rosa sp
Nama umum : Bunga mawar

Keterangan gambar :
1. Bunga 3. Batang
2. Daun 4. Akar
Caesalpinia pulcherima
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Filum/ divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonaeae
Ordo : malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Caesalpinia
Spesies :Caesalpinia
pulcherima
Nama umum : Bunga merak

Keterangan gambar :
1. Bunga
2. Daun
3. Batang

Hymenocalis spp Klasifikasi :


Kingdom : Plantae
Filum/ divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonaeae
Ordo : Lilialis
Famili : Amonydacaea
Genus : Hymenocalis
Spesies : Hymenocalis
litorais
Nama umum : Bunga sepatu

Keterangan gambar :
1. Daun
2. Umbi
3. Akar
4.2. Pembahasan

Pada bagian tumbuhan yang penting pada umumnya tiap tumbuhan


mempunyai sejumlah besar daun. Menurut Anonim (2010: 1). Semua bagian
tubuh tumbuhan yang secara langsung atau tidak langsung berguna untuk
menegakkan kehidupan tumbuhan yaitu yang pertama berguna untuk penyerapan,
pengolahan, pengangkutan, dan penimbunan zat-zat makanan, ini dinamakan
sebagai alat hara. Pada telah dijelaskan tentang alat-alat hara seperti daun, batang,
dan akar. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak perenah ada pada
bagian lain pada tumbuhan.
Menurut Campbell (2000: 182). Perbadaan tumbuhan dikotil dan monokotil
pada dikotil terdapat akar tunggang dan pada monokotil terdapat akar serabut.
Pada bagian batang dikotil terdiri dari epidermis terdiri atas selaput sel yang rapat
tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis tersusun atas jaringan
dibawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan
epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dan cambium gabus.
Batang monokotil epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan
stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang
menyebar.
Menurut Gembong (2003: 106). Bagian-bagian dari tumbuhan yaitu akar,
batang, dan daun. Akar merupakan bagian pertama yang tumbuh dari satu biji
yang berkecambah dan berkembang menjadi akar utama. Fungsi akar yaitu
memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang
terlarut di dalam air dan zat-zat makanan, sebagai penimbunanan makanan. Jenis-
jenis akar adalah antara lain akar serubut, umumnya pada tumbuhan monokotil ,
funsi utama untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan. Akar tunggang, umumnya
pada tumbuhan dikotil. fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
Modifikasi akar ada akar tunggang, akar banis terdapat pada tumbuhan jenis
tropis.
Menurut Anonim (2010: 1). Akar yang ditumbuhkan dalam hidroponik
.Sifat-sifat akar: Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam
tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air
(hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak
beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian
lainnya. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat
jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah. Bentuk ujungnya seringkali
meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara
botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Menurut Gembong
(2003: 7). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga
berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung
pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah
adalah struktur yang membawa biji. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-
bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga
yang menyusun bunga majemuk disebut floreti.
Menurut Anonim (2010: 3). Hibiscus rosa sinensis kebanyakan digunakan
sebagai tanaman hias. Karena bentuk bunganya yang mencolok merah. Bunga
sepatu adalah salah salah satu bunga lengkap karena bagian-bagiannya mudah
dikenali batangnya berkayu, berbunga tunggal, tepi daun berigi dengan tulang dan
meyirip. Oryza sativa termasuk jenis tumbuhan monokotil, memiliki ciri-ciri atau
morfologi yaitu mempunyai akar (radiks), serabut, batang, batang kasar dan
berbulu serta cara aliran air. Perhubungan dalam bentuk spika, masing-masing
bunga kecil (spikula) melekat pada sumbu utama, daun tunggal dengan basal losel.
Menurut Gembong (2003: 19). Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki
alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu
organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga
dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Pada daun
tumbuhan dikotil, sebagian besar pembelahan sudah lama berhenti sebelum daun
berkembang penuh, sering kali ketika daun mencapi kurang dari separuh ukuran
akhirnya. Pada daun primer kacang-kacangan, pembelahan sel terakhir ketika
daun mencapai kurang dari seperlima ukuran akhirnya, sehingga 80%
pengembangan daunnya semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan sel yang
terbentuk sebelumnya.
BAB V
KESIMPULAN

Dari praktikum yang dilaksanakan dapat diambil kesimpulan, yaitu sebagai


berikut:
1. Morfologi tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, buah, dan biji.
2. tumbuhan Angispermae terbagi menjadi dua yaitu monicotiledonae dan
dicotyledonae.
3. tumbuhan Angispermae adalah tumbuhan biji tertutup, karena bijinya ditutupi
oleh daging buah.
4. akar merupakan bagi dari tumbuhan yang ada di dalam tanah sebagai masuknya
air dan mineral dari tanah menuju keseluruh bagian tumbuhan.
5. Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan
berlangsung pada bunga.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Penjelasan morfologi tumbuhan. http://www.google.com. 22-09-2010.


20.00 WIB.

Anonim. 2010. Artikel tumbuhan. http:www.google.com. 03-10-2010. 01.00 WIB.

Campbell, N.A, Reece, JB, L.G. Mitchell. 2000. Biologi terjemahan oleh manulu.
Erlangga. Jakarta.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Morfologi tumbuhan. Yogyakarta : UGM

Anda mungkin juga menyukai