Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN )


KOMPETENSI KEAHLIAN KIMIA INDUSTRI
SMK DUTA KARYA KUDUS
DI PT DJARUM OASIS KRETEK FACTORY KUDUS

Disusun oleh :

1. M. Arzuknal Huda ( 17.2.277 )


2. Reza Khusnul Mubarok ( 17.2.307)
3. Ahmad Khusaeni ( 17.2.308)
4. Tresta Dara Muria Abi ( 17.2.278)

YAYASAN ISLAM PANCA PURNAMA

SMK DUTA KARYA KUDUS

TAHUN 2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri yang dilaksanakan di PT. Djarum OASIS


Kudus mulai tanggal 10 Juni s.d 31 juli 2019 telah disahkan oleh pihak PT. Djarum
OASIS Kudus dan SMK Duta Karya Kudus pada :

Hari :

Tanggal :

Guru pembimbing 1 Guru pembimbing 2 Pembimbing prakerin


SMK Duta Karya SMK Duta Karya PT. Djarum Oasis Kudus

Faruq Makhrus Winy Listianti Timothy Jabin Kurnianto

Mengetahui,

Kepala Sekolah Supervisor Waterworks


SMK Duta Karya Kudus PT. Djarum Oasis Kudus

H. M. Thoat M.Mkes Setyo Pamungkas S,t

2
IDENTITAS SISWA

1. Nama Siswa : Mohamad Arzuknal Huda


2. Tempat/ Tanggal lahir : Kudus, 10 Agustus 2002
3. Jenis kelamin : Laki - laki
4. Golongan Darah :-
5. No Induk Siswa sekolah : 17.2.277
6. Nama sekolah : SMK Duta Karya
7. Alamat Sekolah : Jln. Sosro Kartono KM 03 Panjang bae
kudus
8. No Telfon sekolah : (0291)4244320
9. Catatan Kesehatan : Baik
10. Naama Orang Tua/ Wali : Suyitno
11. Alamat Oang tua/ Wali : Kudus
12. No Telfon orang tua / Wali :

3
IDENTITAS SISWA
1. Nama Siswa : Muhammad Reza Khusnul Mubaroq
2. Tempat/ Tanggal lahir : Kudus, 16 April 2002
3. Jenis kelamin : Laki - Laki
4. Golongan Darah :
5. No Induk Siswa sekolah : 17.2.303
6. Nama sekolah : SMK Duta Karya
7. Alamat Sekolah : Jln. Sosro Kartono KM 03 PAnjang bae
kudus
8. No Telfon sekolah : (0291) 424320
9. Catatan Kesehatan : Baik
10. Naama Orang Tua/ Wali : Siti widyawati
11. Alamat Oang tua/ Wali : Kudus
12. No Telfon orang tua / Wali :

4
IDENTITAS SISWA

1. Nama Siswa : Ahmad Khusaeni


2. Tempat/ Tanggal lahir : Tegal, 05 Juli 2002
3. Golongan Darah :
4. No Induk Siswa sekolah : 17.2.308
5. Nama sekolah : SMK Duta Karya
6. Alamat Sekolah : Jln. Sosro Kartono KM 03 Panjang bae
kudus
7. No Telfon sekolah :
8. Catatan Kesehatan : Baik
9. Nama Orang Tua/ Wali : Saropah
10. Alamat Oang tua/ Wali : Sumbarang Jatinegara Tegal
11. No Telfon orang tua / Wali :

5
IDENTITAS SISWA

1. Nama Siswa : Tresta Dara Muria Abi


2. Tempat/ Tanggal lahir : Kudus, 16 oktober 2000
3. Jenis kelamin : Laki - laki
4. Golongan Darah :
5. No Induk Siswa sekolah : 17.2.278
6. Nama sekolah : SMK Duta Karya
7. Alamat Sekolah : Jln. Sosro Kartono KM 03 PAnjang bae
kudus
8. No Telfon sekolah : (0291)4244320
9. Catatan Kesehatan : Baik
10. Naama Orang Tua/ Wali : Sutrisna
11. Alamat Oang tua/ Wali : Kudus
12. No Telfon orang tua / Wali :

6
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAn ........................................................................................................ 2


A. Latar Belakang PRAKERIN ....................................................................................... 9
B. Tujuan Prakerin ....................................................................................................... 9
Tujuan dari Prakerin ini adalah: ...................................................................................... 9
C. Manfaat Prakerin .................................................................................................... 9
Manfaat dari Prakerin ini adalah: ................................................................................... 9
A. Sejarah PT. Djarum ............................................................................................... 10
B. VISI Dan MISI............................................................................................................. 11
C. Struktur Organisasi PT.. Djarum............................................................................ 12
A. WTCP ..................................................................................................................... 13
B. PENGOLAHAN SISA PRODUKSI .............................................................................. 14
C. ANALISA DI WTCP DJARUM OASIS ........................................................................ 25
Lampiran 1. Data Analisis Harian Unit Turbo Koagulator ............................................. 33
Lampiran 2. Data Analisis Harian Unit Oxidation Ditch ................................................ 34
Lampiran 3. Data Harian Unit Sedimentasi................................................................... 35
Lampiran 4. Data Analisis Harian Unit Penjernihan ...................................................... 33
Lampiran 5. Data Analisis Harian Unit Kolam Indikator dan outlet .............................. 34
Lampiran 6. Data Hasil Analisis Mingguan .................................................................... 35

7
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Praktek
Kerja Industri di PT. DJARUM OASIS Kretek Factory Kudus.
Laporan Praktek Kerja Instansi (PRAKERIN) ini dapat disusun dengan baik
berkat bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan
sebagai bahan masukan untuk kami. Untuk itu pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak H. Muhammad Tho’at M.MKes selaku kepala sekolah SMK Duta
Karya Kudus.
2. Bapak Redy Setyo Pamungkas Selaku Supervisor unit WTCP
3. Bapak Faruq Makhrus S.Pd.I selaku pembimbing SMK
4. Bapak Timothy Jabin Kurnianto

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam


penulisan laporan ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas
segala dukungan dan bantuan sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.

Kudus,

Penulis

8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PRAKERIN

Prakerin atau Praktik Kerja Industri dilaksanakan untuk melatih dan


memberikan pengajaran kepada siswa dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha
yang relevan terkait kompetensi keahlian masing-masing. Selain itu Prakerin juga
bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa
mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia industri yang semakin ketat
seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan teknis
dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan, meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
serta mengasah dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari
sekolah masing-masing terkait jurusannya.

B. Tujuan Prakerin

Tujuan dari Praktik Kerja Industri ini adalah:

1. Mengetahui sumber limbah yang diolah di WTCP Oasis

2. Mengetahui proses pengolahan limah di WTCP

3. Dapat mengetahui dan melakukan analisis limbah yang ada di WTCP OASIS

C. Manfaat Prakerin

Manfaat dari Praktek Kerja Industri ini adalah:

1. Memperkokoh Hubungan sekolah dengan dunia industri maupun dunia usaha


2. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah PT. Djarum

Pada tahun 1951, Oei Wie Gwan, seorang pengusaha Tionghoa-Indonesia,


membeli perusahaan rokok NV Murup yang hampir gulung tikar di Kudus, Jawa
Tengah. Perusahaan tersebut memiliki merek Djarum Gramofon. Dia menyingkat
merek tersebut menjadi Djarum.

Perusahaan ini hampir punah ketika kebakaran besar menghancurkan pabrik


perusahaan pada tahun 1963, diikuti oleh kematian Oei Wie Gwan. Anaknya, Budi
dan Bambang Hartono, akhirnya mengambil kesempatan untuk membangun
perusahaan kembali.

Awalnya, produk Djarum adalah rokok kretek lintingan tangan dan rokok
kretek lintingan mesin. Kedua produk itu sangat populer dan diproduksi dalam
jumlah besar. Rokok kretek lintingan tangan klasik terus dilakukan oleh Djarum
menggunakan metode kuno yang dikerjakan secara manual oleh buruh terampil.
Sementara rokok kretek lintingan mesin diperkenalkan pada awal tahun 1970,
diproduksi secara otomatis menggunakan mesin berteknologi tinggi.

Pada pertengahan tahun 1970-an, Djarum secara resmi mendirikan Research


& Development Center untuk mengembangkan produk rokoknya. Di tengah
besarnya pasar domestik untuk rokok kretek, pada tahun 1972 Djarum mulai
mengekspor kretek lintingan tangan dan lintingan mesin ke pengecer tembakau di
seluruh dunia, yaitu ke Republik Rakyat Tiongkok, Korea, Jepang, Belanda, dan
Amerika Serikat. Produk yang sukses di pasar internasional adalah Djarum Super
yang dipasarkan pada tahun 1981, dan diikuti dengan produk Djarum Special yang
diperkenalkan pada tahun 1983 di Amerika Serikat.

10
Setelah krisis finansial Asia tahun 1997, perusahaan ini menjadi bagian dari
konsorsium yang membeli Bank Central Asia (BCA) dari BPPN. BCA merupakan
bank swasta terbesar di Indonesia dan sebelumnya merupakan bagian dari Grup
Salim. Saat ini saham mayoritas bank (51%) dikendalikan oleh Djarum.

Pada tahun 2004 Djarum Group mengakuisisi kontrak BOT selama 30 tahun
dari pemerintah untuk mengembangkan dan merenovasi Hotel Indonesia di
Jakarta di bawah proyek superblok Grand Indonesia.

Saat ini, Budi dan Michael Hartono adalah orang terkaya nomor satu di
Indonesia menurut Forbes.

B. VISI Dan MISI

a. Visi Perusahaan

Menjadi yang terbesar dalam nilai penjualan dan profitabilitas di industri rokok
Indonesia.

b. Misi Perusahaan

Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para perokok.

c. Uraian Visi

Kepemimpinan dalam pasar dengan cara menghasilkan produk-produk yang


berkualitas tinggi secara konsisten dan inovatif untuk memuaskan konsumen.
Penciptaan citra positif yang kuat untuk perusahaan dan produk-produk kita.
Manajemen profesional yang berdedikasi serta sumber daya manusia yang
kompeten.

11
C. Struktur Organisasi PT. Djarum

C.E.O

C.O.O
Corporate Affair Strategic Affair

Corporate Communication Management Representatif

Biz Devalopment Internal Audit

Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur


Biz Tech Marketing R&D Produksi Pembelian HRD Keuangan

General Manager Engineering

Manager Utility

Supervisor Utility

Planner and Engineer WWT & Water Supply

WTCP Water Supply

Maintenance Water Supply


Maintenance Operasional

12
BAB III

PEMBAHASAN

A. WTCP

Water Treatment and Composting Plant atau disingkat WTCP adalah salah satu
unit bagian yang ada di PT.. Djarum Oasis bertugas untuk mengolah air limbah
menjadi air yang aman untuk dialirkan ke badan air. Limbah yang diolah pada
WTCP ini berupa air limbah dari sisa produksi dan air limbah domestik. Air limbah
sisa produksi yang diolah pada WTCP ini berupa limbah clove, limbah casing, dan
limbah lem. Limbah domestic yang diolah di WTCP berupa blackwater dan
greywater. Sistem pengolahan air limbah di WTCP menggunakan pengolahan
secara fisik dan biologi

Di unit WTCP ini mengolah sisa produksi di PT. Djarum yaitu sebagai berikut :

1. DOMESTIK

Air kotor Domestik berasal dari kegiatan rumah tangga dan segala jenis sisa air
yang digunakan oleh karyawan diluar proses produksi dan mempuyai nilai pH rata
– rata 7.

2. SISA PROSES PRODUKSI

PADAT CAIR

Batang Sludge Domestik Proses / Produksi


tembakau,
Debu
tembakau
Casing Clove Lem

13
B. PENGOLAHAN SISA PRODUKSI

1. Pengolahan Air Limbah di WTCP OASIS


a. Screen clove and casing
Terletak disetiap gedung yang mengasilkan clove dan Casing.
Bak ini berfungsi menampung limbah casing jika terjadi over flow.
Limbah ini selanjutnya dialirkan ke bak Buffer.

Gambar II.1 Bak clve and Casing


b. Bak buffer
Bak Buffer merupakan bak penampung air kotor. Sebelum air casing
dan air clove masuk ke buffer tank, air casing dan air clove discreening
terlebih dahulu kemudian dimasukan ke buffer tank. setelah itu
screening casing dan screening clove dialirkan ke bak turbo coagulator
dengan menggunakan pompa secara otomatis.

Gambar III.2 Bak Buffer

14
c. Bak turbo coagulator

Air yang berasaal dari tank bersifat asam sehingga dilakukan


netralisasi ph sebelum air kator masuk kebak turbo coagulator air kotor
tersebut akan dilakukan penambahan kapur dibak turbo coagulator,
dengan tujuan penetralan pH dan sebagai bahan koagulan di bak Turbo
Koagulator. Air kotor yang sudah ditambahkan kapur akan mengalami
pembentukan flok. Dibak turbo koagulator juga dilengkapi dengan
screpper yang berfungsi untuk memusatkan lumpur yang mengendap
agar lebih gampang dihisap oleh pompa over flow yang terjadi di turbo
coagulator akan dialirkan ke oxidation ditch untuk dilakukan proses
selanjutnya.setelah mengalir dibak oxidation ditch dilakukan peberian
nutrisi berupa urea dan phospat.

Gambar III.3 Bak Coagulator

d. Bak domestik

Bak domestik berfungsi untuk menampung air dometik dari seliruh


parik, kemudian dialirkan ke oxsydasion ditch dengan mengunakan
pompa yang diatur secara otomatis dan dilengkapi dengan perhitungan
debit.

15
Gambar III.4 bak Domestik

e. Bak oxidation ditch

Di WTCP terdapat 2 bak oxidation ditch yang memiliki proses kerja


yang sama. pada proses ini air kotor yang mengandung bahan bahan
organic akan didegradasi oleh bakteri aerobic. pemberian oksigen yang
cukup sangat menentukan keberhasilan reasksi oksidasi oleh bakteri
yang akan diubah menjadi lumpur. Untuk menghasilkan oksigen
didalam air diperlukan proses aerasi dengan menggunakan dua
mamomuth rotor dimasing masing bak.

16
Gambar III.5 Bak Oxidation Ditch 1&2

f. Bak sedimentasi / Pengendapan

Merupakan bak yang diguakan untuk mengendapkan lumpur secara


gravitasi selama proses, hasil endapan lumpur dipompa ke bak oxidation
ditch sebagai return sludge jika terjadi kelebihan maka dialirkan ke bak
Thickener.

17
Gambar III.6 Bak Sedimentasi

g. Clarifer / Penjernihan

Bak Clarifer berfungsi untuk menjernihkan air hasil olahan dari bak
sebelumnya, pada bak terdapat secrapper untuk mencegah agar
lumpuh tidak menempel pada dinding bak sedimentasi. Lumpur yang
mengendap akan dipompa menuju Thickener. Dan air dari penjernihan
dialirkan ke kolam ikan.

Gambar III.7 Bak Penjernihan

18
h. Kolam Idikator 1

Kolam indikator 1 digunakan untuk memastikan air yang diolah


bersih dan aman terhadap lingkungan. Dalam kolam indikator ikan nila
merah digunakan sebagai indikator, karena ikan nila memiliki tingkat
sentifitas yang cocok terhadap perubahan suhu air.

Gambar III.8 Bak Indicator Pound 1

i. Indikator 2

Kolam indikator 2 memiliki fungsi yang sama seperti kolam indicator


sebelumnya, tetapi di kolam ini lebih besar dan digunakan untuk
memastikan air yang di keluakan telah layak dan lolos baku mutu, yang
diebut dengan air OUTLET.

19
Gambar III.9 Kolam Indicator 2

j. Thickener
Thickener adalah bak yang berfungsi untuk menampung endapan
lumpur hasil pengendapan pada bak turbo ,bak sedimentasi, bak
clarifer. prinsip kerja bak ini adalah menampung lumpur sebelum
lumpur di olah di Filter Press.

Gambar III.10 Bak Tickener

k. Filterpress
Filterpress merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi kadar
air di dalam lumpur agar lumpur dapat diolah menjadi kompos. Air dari
unit ini selanjutnya dialirkan menuju unit Oxidation Ditch.

20
Gambar III.11 Pengepresan Lumpur

l. Pengomposan
1. Pengomposan Vermi
Vermikompos merupakan pupuk organic yang di peroleh dari
proses yang melibatkan cacing dalam pengurian dekomposisi
bbahan organiknya. Cacing yang digunakan dalam proses
vermikompos adalah Pheretima sp.
Jadi lumpur dari hasil filterpress akan ditata di tempat
pengoposan secara memanjang, setelah ditata lumpur akan dikasih
pranet atau jarring diatasnya dan di tumpuk dengan kompos
setengah jadi, dengan tujuan cacing yang ada dalam komps
setengah jadi akan turun ke lumpur baru untuk mencari makan, dan
lumpur baru dan kompos setengah jadi akan di pisahkan dengan
paranet atau jarring. Proses ini berlangsung selama 3 hari.
Setelah semua cacing turun, lumpur akan di diamkan sampai
terjdi perubahan fisik pada lumpur menjadi lebih gembur dan tidak
berbau. Apabila lumpur sudah terjadi perubahan menjadi kompos,
maka kompos akan di pisahkan dengan cacing dengan cara

21
meletakan kompos setengah jadi di atas lumpur baru yang disahkan
dengan paranet agar kompos tidak tercampur dengan lumpur baru
Setelah cacing sudah dipastikan turun maka kompos akan di
kemaas di karung dengan berat 25 kg. Kompos yang sudah di kemas
akan di kasihkan ke petani tembakau dan untuk program Djarum
bakti lingkungan.

Gambar III.12 tempat pengomposan Vermi

2. Pengomposan Windrow
Selain limbah cair, di WTCP Oasis mengolah limbah padat hasil
produksi yang akan dimanfaatkan menjadi windrow kompos,
dengan cara debu tembakau akan di fermentasi sampai terdapat
perubahan warna pada debu tembakau menjadi hitam. Setelah di
ferementasi akan dicampur dengan daun. Dengan cara :
a. Mixing dan penumpukan
Pada proses ini dedaunan dan debu tembakau akan di campur
menggunakan mesin mixr, selain itu juga terdapat penambahan
starter yang berupa em4.

22
Setelah itu kompos yang sudah tercampur akan
dipindahkan ke tempat penumpukan untuk di tata
menggunung dan memanjang, setelah di tata kompos akan di
tutup menggunakan terpal.
b. Pembalikan dan penyiraman

Proses windrow kompos terjadi selama 5 sampai 6 minggu.


Setiap satu minggu sekali dilakukan pembalikan kompos yang
bertujuan agar suhu dalam kompos tidak lebih dari 60ºC, Jika suhu
melebihi 60ºC maka mikroba yang bekerja akan mati. Selain itu
kelembapan dalam kompos juga harus terjaaga pada 60 – 70%, jika
kelembapan dibawah itu maka akan dilakukan penyiraman.

c. Pengayakan dan pengemasan

Setelah komos sudah 5 sampai 6 minggu maka kompos


sudah siap untuk siap untuk di panen, ditandai dengan perubahan
sifat kompos menjadi tidak berbau dan perubahan fisik seperti
tanah.

Sebelum kompos di kemas, kompos jadi akan melaui proses


pengayakan dengan tujuan memisahkan jika platik dan ranting
yang ikut dalam proses pengomposan.

Setelah kompos sudah melaui proses pengayakan maka


kompos akan di kemas dan dibagikan ke petani tenmbakau dan
untuk program Djarum bakti lingkungan.

23
Gambar III.13 tempat pengomposan Windrow

2. Analisis pengolahan air


Di WTCP Djarum OASIS menjaga betul agar hasil olahan air
kotor itu tidak berbahaya, maka dari itu di WTCP mengontrol terus
kegiatan pengolahan air melalui sistem computer. Seain itu juga
ada cek harian, dua mingguan, dan bulanan. Yang meliputi pH, TSS,
SV, COD, BOD, Amonia, Nitrat, Nitrit, Fenol, Minyak dan Lemak.
Analisa yang dilakukan oleh WTCP OASIS bertujuan untuk
memenuhi baku mutu Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No
5 tahun 2012 yang meliputi.

KADAR MAKSIMUM (mg/L)


NO PARAMETER
KATEGORI I KATEGORI II KATEGORI III KATEGORI IV
1 TSS 100 100 100 100
2 Amonia 3 10 2 10
3 BOD 150 100 2 10
4 COD 300 200 160 120

24
5 Fenol 0,5 0,5 0,5 0,5
Minyak dan
6 5 5 5
lemak 5
7 pH 6,0-9,0 6,0-9,0 6,0-9,0 6,0-9,0

C. ANALISA DI WTCP DJARUM OASIS

a. Analisis Harian
 pH
pH adalah salah satu hal yang dilakukan untuk menentukan
derajat keasaman suatu larutan. Di WTCP Djarum OASIS ini memiliki
tujuan akhir standar ph yaitu antara 6 – 9. Pengukuran ph ini dilakukan
dengan cara mengambil sampel dari semua bak dan di ukur
menggunakan water checker.

 DO
Disolved oksigen adalah hal yang dilakukan untuk pengontrolan
kolam OD dengan cara cek setiap hari oksigen yang terlarut didalam
air agar hasil OD itu sempurna. Pengukuran ini dilakukan dengan cara
mengambil sampel OD dan diukur menggunakan alat Water Checker.

25
Gambar III.14 Pngukuran DO dan pH

 SV
Sludge Volume atau endapan yang terlarut merupakan
salah salah satu hal yang dilakukan untuk mengontrol bak OD
dengan cara mengetahui banyaknya lumpur aktif yang telarut
dalam bak OD. Bak OD dilakukan dengan cara mengambil sample
pada bak OD 1 dan 2, mengaduk sample dan menuangkan sample
ke corong SV sampai tanda batas, tunggu hingga setengah jam dan
menghitung banyaknya lumpur yang terendap.

Gambar III.15 Pengukuran SV

26
 TSS
Total Suspended Solid atau Total adalah hal yang
menyatakan jumlah zat yang terlarut dalam suatu larutan. Tujuan
pengecekan TSS agar TSS di WTCP Djarum OASIS tidak melebihi
baku mutu yaitu 100 mg/L.
Pengukuran TSS dilakukan di semua bak kecuali bak OD,
dengan cara mengambil sample pada Bak dan diukur menggunakan
alat spechtrophoto meter.

Gambar III.16 Pengukuran TSS Spektro

b. Dua Mingguan
 COD
COD merupakan jumlah oksigen yang dilperlukan agar
hubungan yang ada didalam air dapat ter oksidasi melalui reaksi
kimia. Di WTCP Djarum OASIS melakukan anaisa COD secara dua
minggu sekali. Dengan cara memasukan sampel air OUTLET ke
dalam tabung reaksi yang berisi kalium diromat dan dipanaskan ke

27
dalam COD reactor selama 2 jam dengan suhu 150ºC, setelah itu di
diamkan sampai suhu normal. Kemudian diukur menggunakan alat
spektrofoto meter.

 Nitrat
Nitrat adalah ion poliatomik yang terdiri dari dari nitrogen. ‘N’
diawal ‘nitrat’ menunjukan pengaruh atom nitrogen mepengaruhi
dan mendominasi ion tersebut.
Pengukuran Nitrat dilakukan dengan cara:
1. Menyiapkan sampel yang akan diukur
2. Menyiapkan test kit
3. Membuka dua botol tube kemudian memasukan 5 ml
sampel kedalam masing – masing tube
4. Pada botol kaca B tambahkan 1 sendok reagen NO3
dan menutup botol kaca B
5. Mengocok botol kaca B selama satu menit, kemudian
mendiamkannya selama 5 menit.
6. Menghitung kadar nitrat dengan mencocokan warna
yang terjadi pada kertas indikator.
 Nitrit
Nitrit adalah ion poliatomik yang terdiri dari nitrogen dan
oksigen. Perbedaan nyata antara nitrat dan nitrit adalah nitrit yang
terdiri dari satu aton nitrogen dan dua atom oksigen. Struktur itu
membuat ion nitrit kurang stabil aripada ion nitrat. Meskipun,
nitrat dapat menjadi nitrit. Dengan menjalani proses reduksi,
sedangkan nitrit dapat menjadi nitrat dengan menjalani proses
oksidasi.
Pengukuran nitrit kita lakuka
 Amonia

28
Analisis ammonia dilakukkan pada sampel limbah inlet IPAL
WTCP. Metode analisis yang digunakan adalah dengan colortest.
Prinsip kerja dari pengujian menggunakan metode ini adalah
dengan menambahkan reagen pada sampel air limbah sehingga
menghasilkan kompleks warna yang berwarna kuning. Warna yang
dihasilkan dari penambahan reagen kemudian dicocokkan pada
indikator warna. Hasil pengujian menggunakan metode ini akan
memberikan data semikuantitatif.
 Phospat
Phospat atau fosfat adalah sebuah ion poliatomik atau
radikal terdiri dari satu atomfosforus dan empat oksigen. Dalam
bentuk ionik, fosfat membawa sebuah -3 muatan formal,fosforus
dan empat oksigen. Dalam bentuk ionik, fosfat membawa sebuah -
3 muatan formal,dan dinotasikan POdan dinotasikan PO3−
4

 MLSS
MLSS adalah jumlah total dari pdata tersuspensi yang
berupa material morganik dan mineral, termasuk didalamnya
adalah mikroorganisme.
Pengukuran MLSS di WTCP OASIS dilakukan dua minggu
sekali dengan tujuan menjaga agar lumpur dan padatan di dalam
air tidak melampaui baku mutu.

c. Bulanan
Di WTCP Oasis dilakukan uji Bulanan dari pihak Eksternal yang di
lakukan oleh Lab Sucofindo untuk memastikan bahwa hasil pengolahan air
di WTCP sudah aman dan tidak melebihi batas baku mutu.
 BOD
BOD Meruapakan kebutuhan oksigen untuk memecah
bahan buangan didalam udara oleh mikroorganisme. Pemeriksaan

29
BOD diperlukan untuk menentukan biaya pencemran udara
buangan penduduk atau industry dan untuk mendisain sistem
pengolahan biologis untuk udara yang tercemar tersebut.
 COD
COD ( Chemical Oxygen Demand) Merupakan jumlah
oksigen yang diperlukan oleh bahan buangan dalam air untuk
teroksidasi melalui reaksi kimia. Bahan uangan organik akan
dioksidasi oleh kalium dikromat menjadi gas CO2 dan H2O serta
sejumlah ion krom.
 TSS
TSS ( Total Suspended Sholid) merupakan jumlah berat
mg/L kering lumpur yang terdapat dalam air limbah.
 pH
pH ( Derajat keasaman) Air limbah diharapkan memiliki
derajat keasaman netral untuk memudahkan proses biologis
sehingga proses penguraian air limbah berjalan dengan sampel
yang diuji diambil dari sampel bak domestik, bak koagulasi, Bak
Oxydation Ditch, Bak Sedimentasi, Bak penjernihan, dan kolam
indicator.
 Amonia
Terbentuknya molekul ammonia berasal dari ion nitrogen
yang bermuatan negatif dan tiga ion hidrogen yang bermuatan
positif, karena itulah secara kimia dipresentasikan sebagai NH3.
 Fenol
Fenol merupakan dari pengolahan eugenol yang
merupakan zat padat dalam cengkeh. Fenol merupakan merupakan
unsur kimia yang tidak dapat terurai dengan sendirinya, sehingga
memerlukan pengolahan untuk menekan jumlah fenol dalam
pengolahn limbah.

30
 Minyak dan Lemak
Minyak dan Lemak merupakan salah satu indikator yang
perlu diperhatikan dalam pengolahan limbah karena memiliki sifat
yang stabil.

Data hasil pengukuran bulan Juni 2019 dari pihak Sucofindo

Inlet Outlet
TSS 290 14
Amonia 9,35 0,09
pH 6,07 6,10
BOD 3673 23,2
COD 7652 66,2
Minyak dan lemak <5 <5
Fenol <0,02 <0,002

31
BAB IV

KESIMPULAN

Praktek kerja industri yang telah dilaksanakan di WTCP PT.. Djarum Oasis
selama 2 bulan, banyak pengalaman yang telah penulis dapatkan dan penulis
dapat menyimpulkan bahwa:

1. Sumber limbah yang masuk pada unit WTCP PT.. Djarum Oasis ada 3 jenis
limbah yaitu air limbah sisa produksi berupa (air limbah casing, clove, lem),
air limbah domestik, dan sisa padatan produksi.

2. Pengolahan air limbah di unit WTCP PT.. Djarum Oasis terdiri atas screening
and clove, bak buffer, bak koagulasi, bak domestik, bak oxydation ditch,
bak sedimentasi, bak penjernihan, kolam indikator 1, kolam indikator 2,
bak thickener, filterpress, dan pengomposan.

3. Analisis yang dilakukan pada unit WTCP PT.. Djarum Oasis terdiri atas
analisis harian, analisis mingguan, dan analisis bulanan dari pihak
eksternal. Analisis harian terdiri atas analisis pH, DO, TSS, dan SV. Analisis
mingguan terdiri atas Nitrat, Nitrit, Ammonia, Phospate, COD, dan MLSS.

32
LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Analisis Harian Unit Turbo Koagulator ( INLET)

No. Tanggal pH SS Spectro


1. 10 Juni 2019 6,68 174
2. 11 Juni 2019 2,96 127
3. 12 Juni 2019 5,72 178
4. 13 Juni 2019
5. 14 Juni 2019 5,64 227
6. 15 Juni 2019 5,46 197
7. 17 Juni 2019 6,16 156
8. 18 Juni 2019 5,5 199
9. 19 Juni 2019 5,46 142
10. 20 Juni 2019 5,44 231
11. 21 Juni 2019 5,59 185
12. 22 Juni 2019 5,93 130
13. 24 Juni 2019 6,81 148
14. 25 Juni 2019 6.1 207
15. 26 Juni 2019 5,68 152
16. 27 Juni 2019 5,75 162
17. 28 Juni 2019 5,79 152
18. 29 Juni 2019 6,06 141
19. 1 Juli 2019 8,38 103
20. 2 Juli 2019 6,09 153
21. 3 Juli 2019 5,58 204
22. 4 Juli 2019 5,79 78
23. 5 Juli 2019 6,19 179
24. 6 Juli 2019 6,22 152
25. 8 Juli 2019 8,22 135
26. 9 Juli 2019 6,67 152
27. 10 Juli 2019 8,95 210
28. 11 Juli 2019 5,74 234
29. 12 Juli 2019 5,78 175
30. 13 Juli 2019 5,66 183
31. 15 Juli 2019 6,77 123
32. 16 Juli 2019 6,39 148
33. 17 Juli 2019 5,66 219
34. 18 Juli 2019 5,76 203
35. 19 Juli 2019 5,46 209
36. 20 Juli 2019 6,24 300

33
37. 22 Juli 2019 8,97 253
38. 23 Juli 2019 9,83 66
39. 24 Juli 2019
40. 25 Juli 2019
41. 26 Juli 2019
42. 27 Juli 2019
43. 29 Juli 2019
44. 30 Juli 2019
45. 31 Juli 2019

Lampiran 2. Data Analisis Harian Unit Oxidation Ditch

No. Tanggal pH SV TSS DO


1. 10 Juni 2019 8,59/8,59 150/150 1120/1074 7,36,7,42
2. 11 Juni 2019 8,55/8,58 6,27/4,88
3. 12 Juni 2019 8,49/8,4 7,12/6,96
4. 13 Juni 2019 8,45/8,48 6,71/6,57
5. 14 Juni 2019 8,84/8,46 86/83 5,86/6,93
6. 15 Juni 2019 8,48/8,48 80/85 6,47/5,36
7. 17 Juni 2019 8,48/8,85 84/84 6,79/6,78
8. 18 Juni 2019 8,37/8,35 93/100 6,51/6,63
9. 19 Juni 2019 8,39/8,37 150/150 6,43/6.37
10. 20 Juni 2019 8,32/8,36 100/100 5,65/6,41
11. 21 Juni 2019 8,27/8,37 154/152 6,49/6,67
12. 22 Juni 2019 8,34/8,25 150/175 5,64/6,14
13. 24 Juni 2019 8,53/8,5 160/160 5,70/6,78
14. 25 Juni 2019 8,47/8,54 130/130 7,01/6,53
15. 26 Juni 2019 8,41/8,41 150/130 910/625 6,22/6,84
16. 27 Juni 2019 8,47/8,27 130/140 1095/1265 6,06/5,56
17. 28 Juni 2019 8,36/8,32 145/130 5,79/4,13
18. 29 Juni 2019 8,47/8,47 130/130 1235/1100 6,46/6,80
19. 1 Juli 2019 8.47/8,48 130/130 1192/1064 7,19/7,78
20. 2 Juli 2019 8,44/8,4 124/122 1065/1025 6,88/6,84
21. 3 Juli 2019 8.35/8,4 125/125 1175/1190 6,59/6,43
22. 4 Juli 2019 8,21/8,18 125/130 1065/1240 5,36/5,95
23. 5 Juli 2019 8,31/8,19 125/120 990/1025 6,67/6,05
24. 6 Juli 2019 8,34/9,38 115/125 1155/1325 6,05/6,43
25. 8 Juli 2019 8,53/8,56 82/84 910/1075 6,61/6,31
26. 9 Juli 2019 8,5/8,5 75/76 865/1035 6,83/6,87
27. 10 Juli 2019 8,43/8,44 66/74 1010/970 6,72/6,50

34
28. 11 Juli 2019 8,39/8,41 69/70 965/1125 6,17/6,40
29. 12 Juli 2019 8,4/8,39 64/66 1020/910 6,16/5,91
30. 13 Juli 2019 8.44/8,41 54/57 6,28/6,11
31. 15 Juli 2019 8,49/8,46 38/51 5,04/5,85
32. 16 Juli 2019 8,34/8,41 56/60 880/130 6,72/6,64
33. 17 Juli 2019 8,35/8,37 62/66 135/925 5,73/6,05
34. 18 Juli 2019 8.27/8,23 70/72 870/1080 5,09/5,20
35. 19 Juli 2019 8,3/8,22 82/82 1123/1140 3,36/5,18
36. 20 Juli 2019 8,32,/8,3 78/82 1115/920 5,12/5,40
37. 22 Juli 2019 8,54/8,52 72/68 1020/1010 6,89/6,91
38. 23 Juli 2019 8,55/8,44 74/72 6,68/5,81
39. 24 Juli 2019
40. 25 Juli 2019
41. 26 Juli 2019
42. 27 Juli 2019
43. 29 Juli 2019
44. 30 Juli 2019
45. 31 Juli 2019

Lampiran 3. Data Harian Unit Sedimentasi

No. Tanggal pH SS Spectro


1. 10 Juni 2019 8,66 99
2. 11 Juni 2019 8,49 57
3. 12 Juni 2019 8,31 72
4. 13 Juni 2019 8,48 89
5. 14 Juni 2019 8,38 55
6. 15 Juni 2019 8,36 48
7. 17 Juni 2019 8,48 49
8. 18 Juni 2019 8,33 55
9. 19 Juni 2019 8,34 44
10. 20 Juni 2019 8,36 35
11. 21 Juni 2019 8,32 40
12. 22 Juni 2019 8,33 40

35
13. 24 Juni 2019 8,45 42
14. 25 Juni 2019 8,45 46
15. 26 Juni 2019 8,32 52
16. 27 Juni 2019 8,25 38
17. 28 Juni 2019 8,34 32
18. 29 Juni 2019 8,36 52
19. 1 Juli 2019 8,48 52
20. 2 Juli 2019 8,41 46
21. 3 Juli 2019 8,37 38
22. 4 Juli 2019 8,27 24
23. 5 Juli 2019 8,22 31
24. 6 Juli 2019 8,34 39
25. 8 Juli 2019 8,42 76
26. 9 Juli 2019 8,37 96
27. 10 Juli 2019 8,3 75
28. 11 Juli 2019 8,27 67
29. 12 Juli 2019 8,13 86
30. 13 Juli 2019 8,24 78
31. 15 Juli 2019 8,4 86
32. 16 Juli 2019 8,35 82
33. 17 Juli 2019 8,22 77
34. 18 Juli 2019 8,14 61
35. 19 Juli 2019 8,25 69
36. 20 Juli 2019 8,15 54
37. 22 Juli 2019 8,38 93
38. 23 Juli 2019 8,38 97
39. 24 Juli 2019
40. 25 Juli 2019
41. 26 Juli 2019
42. 27 Juli 2019
43. 29 Juli 2019
44. 30 Juli 2019
45. 31 Juli 2019

36
Lampiran 4. Data Analisis Harian Unit Penjernihan

No. Tanggal pH SS Spectro


1. 10 Juni 2019 8,43 33
2. 11 Juni 2019 8,54 28
3. 12 Juni 2019 8,34 30
4. 13 Juni 2019 8,42 20
5. 14 Juni 2019 8,42 25
6. 15 Juni 2019 8,39 16
7. 17 Juni 2019 8,37 7
8. 18 Juni 2019 8,27 17
9. 19 Juni 2019 8,42 7
10. 20 Juni 2019 8,34 9
11. 21 Juni 2019 8,32 14
12. 22 Juni 2019 8,29 7
13. 24 Juni 2019 8,31 7
14. 25 Juni 2019 8,38 13
15. 26 Juni 2019 8,29 14
16. 27 Juni 2019 8,34 11
17. 28 Juni 2019 8,3 8
18. 29 Juni 2019 8,31 10
19. 1 Juli 2019 8,39 10
20. 2 Juli 2019 8,38 14
21. 3 Juli 2019 8,36 13
22. 4 Juli 2019 8,29 14
23. 5 Juli 2019 8,19 6
24. 6 Juli 2019 8,04 11
25. 8 Juli 2019 8,27 11
26. 9 Juli 2019 8,29 17
27. 10 Juli 2019 8,27 21
28. 11 Juli 2019 8,25 21
29. 12 Juli 2019 8,21 24
30. 13 Juli 2019 8,18 20
31. 15 Juli 2019 8,2 18
32. 16 Juli 2019 8,25 22
33. 17 Juli 2019 8,26 21
34. 18 Juli 2019 8,04 19
35. 19 Juli 2019 8,04 15
36. 20 Juli 2019 8,19 8,20
37. 22 Juli 2019 8,25 11
38. 23 Juli 2019 8,26 34
39. 24 Juli 2019

33
40. 25 Juli 2019
41. 26 Juli 2019
42. 27 Juli 2019
43. 29 Juli 2019
44. 30 Juli 2019
45. 31 Juli 2019

Lampiran 5. Data Analisis Harian Unit Kolam Indikator dan outlet

No. Tanggal pH SS Spectro


1. 10 Juni 2019 8,6/9,12 31/21
2. 11 Juni 2019 8,57/8,79
3. 12 Juni 2019 8,36/8,79 33/27
4. 13 Juni 2019 8,36/8,57 23/14
5. 14 Juni 2019 8,36/8,56 27/19
6. 15 Juni 2019 8,39/8,47 21/16
7. 17 Juni 2019 8,59/8,39 17/7
8. 18 Juni 2019 8,36/8,47 20/16
9. 19 Juni 2019 8,34/8,45 8/8
10. 20 Juni 2019 8,36/8,41 14/8
11. 21 Juni 2019 8,32/8,4 11/11
12. 22 Juni 2019 8,31/8,39 9/6
13. 24 Juni 2019 8,35/8,5 6/7
14. 25 Juni 2019 8,39/8,47 11/11
15. 26 Juni 2019 8,37/8,4 16/14
16. 27 Juni 2019 8,41/8,47 17/12
17. 28 Juni 2019 8,44/8,44 13/11
18. 29 Juni 2019 8,34/8,46 11/9
19. 1 Juli 2019 8,54/8,58 11/9
20. 2 Juli 2019 8,43/8,49 23/9
21. 3 Juli 2019 8,29/8,44 21/16
22. 4 Juli 2019 8,34/8,37 18/11
23. 5 Juli 2019 8,3/8,35 14/10
24. 6 Juli 2019 8,25/8,30 11/4
25. 8 Juli 2019 8,25/8,4 20/10
26. 9 Juli 2019 8,41/8,42 14/9
27. 10 Juli 2019 8,32/8,45 19/19
28. 11 Juli 2019 8,36/8,36 21/16
29. 12 Juli 2019 8,31/8,34 26/17
30. 13 Juli 2019 8,32/8,14 25/17

34
31. 15 Juli 2019 8,44/8,39 22/17
32. 16 Juli 2019 8,34/8,29 22/20
33. 17 Juli 2019 8,24/8,34 12/23
34. 18 Juli 2019 8,23/8,19 17/17
35. 19 Juli 2019 8,21/8,24 15/15
36. 20 Juli 2019 8,28/8,25 23/17
37. 22 Juli 2019 8,49/8,32 27/8
38. 23 Juli 2019 8,48/8,4 37/22
39. 24 Juli 2019
40. 25 Juli 2019
41. 26 Juli 2019
42. 27 Juli 2019
43. 29 Juli 2019
44. 30 Juli 2019
45. 31 Juli 2019

Lampiran 6. Data Hasil Analisis Mingguan

No. Tanggal Unit NO3 NO2 NH4- PO4- MLSS COD TDS
1 11/6/2019 Outlet 50 0
2 18/6/2019 Outlet 50 0,05 0 90
Inlet 1354
1/7/2019 Outlet 25 0,10 0 1437
Domestik 985
Proses 1730
OD 1 5,070
OD 2 12,59
4 8/7/2019 Outlet 10 0,2 0 3 68
Domestik 148
Proses 243
OD 1 10,36
OD 2 8,82
4 18/7/2019 OD 1 15
OD 2 20
Outlet 5 757
5 15/7/2019 OD 1 8010
OD 2 900
Outlet 5 50
6 23/7/2019 Outlet 25 0,375 50 0 91 840
sedimentasi 50 0,050 5 0 820

35
Domestik 69
Proses 206 1070
OD 1 650
OD 2 760
Penjernihan 870
Kolam ikan 820
Outlet 840

Lampiran 7. Dokumentasi

Gambar IV.1 pengambilan sampel

36
Gambar IV.2 Pengambilan sampel

Gambar VI.3 Pengambilan sampel

37
Gambar VI.4 Pengambilan Sampel

Gambar VI.5 Pengukuran sampel

38
gambar VI.6 Penukuran sampel SV

39
Gambar VI.7 Penukuran DO dan pH

Gambar VI.8 Penggunaan alat spektro

40
Gambar VI.9 Pengenceran Sampel

Gambar VI.10 Penambahan Kapur

41
Gambar VI.11 Penambahan Kapur

Gambar VI.12 Penambahan kapur di bak Koagulator

42
Gambar VI.13 Penambahan kapur di bak OD 1

Gambar VI.14 Penambahan kapur di bak OD 2

43
Gambar VI.14 Pengomposan Vermi

Gambar VI.15 Pengomposan Vermi

44
Gambar VI.16 Pengomposan Vermi

Gambar VI.17 Pengomposan Vermi

45
Gambar VI.18 Pengomposan Windrow

Gambar VI.19 Pengomposan Windrow

46
Gambar VI.20 Pengomposan Fermi

Gambar VI.21 Pemilahan sampah plastik

47
Gambar VI.22 Pengomposan dengan sekala besar

Gambar VI.23 Pengomposan dengan sekala besar

48
Gambar VI.24 Pengomposan dengan sekala besar

Gambar VI.25 Pembersihan Kolam Indikator

49
Gambar VI.26 Pembersihan kolam 50ndicator

Gambar VI.27 Proses pemasakan ikan nila

50
Gambar VI.28 Proses Pemasakan Ikan Nila

Gambar VI.29 Makan bersama karyawan WTCP

51
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

52

Anda mungkin juga menyukai