POLISI KEBERSIHAN
SD NEGERI 2 PERCONTOHAN
PROVINSI ACEH
A. PRASARANA SEKOLAH
1. LAHAN
a. Luas Tanah : 3,484 m2
b. Luas Bangunan : 865,5 m2
c. Bangunan Sekolah : Milik Negara
2. BANGUNAN
a. Luas Ruang Kepala Sekolah : 13,6 m2
b. Ruang Kelas : 392 m2
c. Luas Ruang Guru : 93,5 m2
d. Luas Ruang Perpustakaan : 56 m2
e. Luas Ruang UKS : 36 m2
f. Luas Ruang Ibadah / Mushollah : 100 m2
g. Luas Rumah Dinas Pesuruh : 36 m2
h. Luas Ruang Lab. Komputer : 42 m2
i. Luas Ruang WC Kepala Sekolah : 2,4 m2
j. Luas Ruang Serba Guna / Aula : 63 m2
k. Luas Kantin : 15 m2
l. Luas Ruang WC Murid Laki-laki : 16 m2 (4 Pintu)
m. Luas Ruang WC Murid Perempuan : 4x8 m2 (4 Pintu)
n. Daya Instalasi Listrik : PLN 1300 Kwh
o. Sumber Air : PDAM
B. SARANA SEKOLAH
1. PERPUSTAKAAN
a. Jumlah Buku yang Dimiliki : 2.405 buah
b. Jumlah Rak Buku : 6 unit
c. Jumlah Lemari : 4 unit
d. Jumlah Meja Guru : 1 unit
e. Jumlah Kursi Guru : 1 unit
f. Jumlah Karpet : 1 gulung
2. REFERENSI PERPUSTAKAAN
a. Jumlah Buku Pelajaran KTSP : 1.934 buah
b. Jumlah Buku Siswa K13 : 4.096 buah
c. Jumlah Buku Pegangan Guru KTSP : 166 buah
d. Jumlah Buku Guru K13 : 211 buah
e. Jumlah Buku Pengayaan : 4.000 buah
f. Jumlah Buku Referensi : 200 buah
g. Jumlah Atlas : 37 buah
h. Jumlah Buku Panduan Guru : 100 buah
i. Jumlah CD Film Pembelajaran : 60 keping
j. Jumlah Majalah/Surat Kabar : 30 eks
4. PERALATAN MULTIMEDIA
a. Jumlah Komputer : 22 unit
b. Jumlah Printer :3 unit
c. Jumlah LCD/Proyektor :1 unit
d. Jumlah TV :2 unit
e. Jumlah DVD :1 unit
f. Jumlah Tape Recorder :1 unit
PROFIL SD NEGERI 2 PERCONTOHAN
2. NPSN : 10107122
4. Provinsi : Aceh
5. Otonomi : Daerah
12. Akreditasi :A
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas karunia-Nya kami
bisa menyelesaikan Program Sekolah Sehat di SD Negeri 2 Percontohan dan terima
kasih yang sebesar–besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyempurnaan Prograam Sekolah Sehat di SD Negeri 2 Percontohan.
Sekolah Dasar Bersih dan Sehat merupakan salah satu program untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi belajar peserta didik. Program ini
dilaksanakan melalui penciptaan lingkungan sekolah dasar yang bersih dan sehat,
peningkatan pengetahuan, perubahan prilaku, serta pemeliharan kebersihan dan
kesehatan yang pada akhirnya dapat menciptakan sebuah budaya, yaitu budaya bersih
dan sehat. Dengan program ini diharapkan tercipta lingkungan sekolah dasar yang dapat
berkontribusi terhadap peningkatan proses belajar peserta didik dan dapat meningkatkan
prestasi belajar peserta didik yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan
sekolah dasar negeri 2 percontohan.
Penulis menyadari, Program Sekolah Sehat ini masih banyak kekurangannya.
Untuk itu kami mohon saran dan masukan dari berbagai pihak guna memajukan
program sekolah sehat di SD Negeri 2 Percontohan.
Semoga apa yang kita laksanakan akan mendapat Ridho dari Allah SWT. Amiin.
Penanggung Jawab
NURSIAH YUSUF, S. Pd
NIP. 19640913 198510 2 001
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan institusi formal dan strategis dalam menyiapkan sumber daya
manusia yang sehat secara fisik, mental, social, dan produktif. Salah satu yang
mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah adalah status kesehatan dan
kondisi lingkungan sekolah.
Masalah kesehatan di sekolah menjadi kompleks dan bervariasi terkait dengan
kesehatan peserta didik yang dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya kondisi
lingkungan sekolah dan perilaku hidup bersih. Sekolah dapat menjadi salah satu tempat
penyebaran penyakit seperti demam berdarah.
Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2010), diketahui bahwa masalah
gizi usia sekolah 6—12 tahun masih besar, yaitu terdapat 35,6% anak pendek, 12,2% anak
kurus, dan 9,2% anak gemuk. Masalah lain yang ditemukan adalah 44,6% anak usia
sekolah mengonsumsi sarapan berkualitas rendah. Dilaporkan juga bahwa 1,7% anak mulai
merokok pada anak usia 5—9 tahun dan 17,5% pada usia 10—14 tahun. Selain itu,
persentase menyikat gigi setiap hari pada kelompok umur 10—14 tahun adalah sebesar
95,7%, namun yang berperilaku benar menyikat gigi hanya 1,7% (Riskesdas, 2013).
Guna mencegah dan mengurangi berbagai permasalahan di atas diperlukan
perilaku hidup bersih dan sehat melalui pengembangan pola hidup bersih dan sehat di
sekolah. Upaya tersebut tidak hanya mengandalkan proses belajar mengajar pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan, tetapi perlu didukung oleh kebijakan, sarana dan
prasarana, serta program yang tepat sehingga perilaku hidup bersih dan sehat akan menjadi
budaya di kalangan warga sekolah.
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH).
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1429/ Menkes/SK/XH/2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
C. Tujuan Program, Visi dan Misi Sekolah Sehat
Tujuan Program yaitu :
1. Menumbuhkan kesadaran terhadap kebersihan lingkungan bagi peserta didik.
2. Terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan di sekolah dasar.
4. Menyelenggarakan upaya promotif dan preventif di sekolah dasar.
5. Meningkatkan kebersihan dan kesehatan bangunan dan halaman sekolah dasar.
6. Meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar sekolah dasar.
7. Mewujudkan warga sekolah yang memiliki perilaku hidup bersih dan sehat.
D. Manfaat Program
1. Terwujudnya sekolah dasar yang memenuhi syarat kesehatan untuk meningkatkan
kualitas hidup bersih dan sehat warga sekolah.
2. Terselenggaranya pendidikan kesehatan di sekolah dasar.
3. Terselenggaranya pelayanan kesehatan di sekolah dasar.
4. Meningkatnya kebersihan dan kesehatan gedung dan halaman sekolah dasar.
5. Meningkatnya kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar sekolah dasar.
6. Terwujudkannya perilaku hidup bersih dan sehat pada seluruh warga sekolah.
E. Sasaran
1. Budaya perilaku hidup bersih dan sehat peserta didik SD.
2. Keteladanan hidup bersih dan sehat kepala sekolah, guru, dan karyawan.
3. Optimalisasi fungsi dan pemeliharaan sarana dan prasarana hidup bersih dan sehat di
sekolah oleh seluruh warga sekolah.
4. Harmonisasi kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan hidup bersih dan sehat.
F. Definisi Istilah
1. Polisi Kebersihan adalah sekelompok murid yang dibentuk dalam rangka sebagai
penggerak dan pelaksana dan pemantauan terhadap kondisi lingkungan sekolah agar
selalu terjaga kebersihan dan keindahan-nya.
2. Sekolah adalah Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat, baik negeri maupun swasta.
3. Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah,
bau, virus, bakteria patogen, dan bahan kimia berbahaya.
4. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
(UU No. 36 Tahun 2009)
5. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat (Permenkes No. 2269/MENKES/ PER/XI/2011).
6. Bangunan sekolah adalah bangunan yang dipakai sebagai fasilitas pelaksanaan
pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta.
7. Lingkungan sekolah dasar yang bersih adalah kondisi lingkungan sekolah yang
bersih, indah, sejuk, segar, rapi, dan aman yang merupakan hasil dari upaya seluruh
warga sekolah.
8. Warga sekolah dasar yang sehat adalah setiap orang yang berperan di dalam proses
pendidikan di sekolah dasar, meliputi peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan,
serta komite sekolah, dalam keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan warga sekolah dapat melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing baik sebagai pembelajar maupun pebelajar.
9. Peserta Didik adalah semua anak yang mengikuti pendidikan di sekolah.
10. Instansi terkait adalah lembaga pemerintah yang memiliki tugas melakukan
pembinaan terhadap sekolah/madrasah.
11. Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengawasan dan
pengendalian terhadap suatu objek kegiatan yang akan, sedang, dan atau sudah
dilaksanakan.
12. Evaluasi adalah proses penilaian hasil yang telah ditentukan sebagai bahan
penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan Sekolah Dasar Bersih dan Sehat.
13. Pelaporan adalah kegiatan laporan semua kegiatan terkait dengan upaya mewujudkan
SD Bersih Sehat yang dilakukan oleh peserta didik, guru, dan sekolah.
BAB II
KONSEP DASAR
POLISI KEBERSIHAN
SARANA PRASARANA
PENDIDIKAN BERSIH
KONDISI IDEAL
MANAJEMEN
PENCIPTAAN
PELIBATAN
OPTIMALISASI
BERBAGAI
SEKOLAH
DAN SEHAT
STRATEGI
PIHAK
WARGA SEKOLAH DAN KOMITE SEKOLAH PELAKU
Program Polisi Kebersihan akan tercapai melalui pembudayaan perilaku hidup bersih
dan sehat, pengelolaan bangunan, lingkungan sekolah, dan perencanaan program sekolah
dengan didukung oleh manajemen sekolah, sarana dan prasarana, pendidikan bersih dan sehat,
penciptaan kondisi ideal, dan pelibatan berbagai pihak. Keberhasilan program ini terutama
ditentukan oleh komitmen seluruh warga sekolah.
TENTANG
Kepala Sekolah,
3. Gibran Alfatih
5. Adzra Syafiqah Br
6. Syifa Azzuhra
8. Nazam Muqtabar
9. Zaskia Humaira
11. Nafizurrahman
19. M. Usman
PEMBINA
NURSIAH YUSUF, S.Pd
KETUA
HARIS HARNANDA, S.Pd
PENGELOLA
ALFIZA JOAN DESTRIA, S.Pd
SEKRETARIS
EKO FITRIADI, S.Pd
KOORDINATOR REGU
AZZURA FATHIYA