Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PEMBUATAN PERABOT DENGAN FINISING HPL (JUDUL LAPORAN)

Lokasi :
PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS
(Jl. Banda Aceh-Meulaboh, Mon Ikeun, Kec. Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar)

Disusun Dalam Rangka Memenuhi


Salah Satu Syarat Praktek Kerja Lapangan
Tahun Pelajaran 2022 / 2023

Oleh:
RISKI EDI DARMAWI
NISN. 0065701672

PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI ACEH
SMK NEGERI 1 LHOKNGA
TAHUN 2023

1
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ( PKL )

PEMBUATAN PERABOT DENGAN FINISING HPL

Lhoknga, Desember 2023


Penyusun

RISKI EDI DARMAWI


NISN. 0065701672

Mengetahui Lhoknga, Agustus 2023


Kepala Program Guru Pembimbing ,
Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)

ANDRI MUHRIZAN S.PD ANDRI MUHRIZAN S.PD


NIP. 19880909 2015041 002 NIP. 19880909 2015041 002

Menyetujui Mengetahui,
Wakil Kepala Bidang Humarin Kepala Sekolah ,

HASNIDAR, S.T, M.T Drs. DAHLAN, M.Pd


NIP. 19811013 201504 2 001 NIP. 19680717 200604 1 018

2
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat allah SWT yang mana dengan rahmat dan
hidayahnya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini. Salawat beriring
salam semoga rahmat allah selalu terlimpahkan kepada junjungan alam Baginda
Raja Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa manusia kearah ilmu
pengetahuan.
Pada kesempatan kali ini, penyusun sangat berterima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan praktek kerja Lapangan ini
dengan semaksimal mungkin
Adapun pihak –pihak yang sudah membantu dalam penyelesaian penyusunan
laporan PKL dintaranya kepada :
1. Kepada kedua orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan motivasi,
semangat, dan doa selama proses jalanya Magang / Kerja Praktek
2. Bapak Drs. Dahlan, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Lhoknga
3. Bapak Andri Muhrizan S.Pd selaku ketua jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik
4. Bapak Andri Muhrizan S.Pd selaku pembimbing Praktek Kerja Lapangan
5. Bapak Mukhlis Syuib Selaku Pengurus /Manager Electrical Manager Department
di PT. Solusi Bangun Andalas
6. Bapak Heza Firdaus selaku Pembimbing DU/DI di PT. Solusi Bangun Andalas
7. Bapak Zulfikri selaku Pembimbing DU/DI di PT. Solusi Bangun Andalas
8. Bapak Mukhlis Syuib selaku Manager Electrical Department di PT Solusi
Bangun Andalas
9. Bapak Teungku Hilmi selaku pengurus Administrasi Berkas untuk peserta KP
10. Bang Obama, Bang Ulul, Pak Musrizal, Pak Zuhri, Bang Aulia, Bang Ramadhan
Bang Syawal , Pak Afrizal yang telah memberikan ilmu selama Praktek Kerja
Lapangan atau Kerja Praktek berlangsung
11. Teman Rekan Kerja Praktek di PT.Solusi Bangun Andalas yaitu M.Zulfahmi
12. Ibu wali kelas di SMK Negeri 1 Lhoknga
13. Seluruh staff pengajar bidang studi di SMK Negeri 1 Lhoknga terutama dibidang
Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik beserta dengan teman-teman seperjuangan
di SMK Negeri 1 Lhoknga

3
Demikian yang dapat penyusun sampaikan,semoga laporan ini menjadi
manfaat bagi pembaca. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh
dari sempurna sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari
berbagai kalangan untuk kesempurnaan laporan ini.

Lhoknga, Agustus 2023


Penyusun

Riski Edi Darmawi

4
IDENTITAS SISWA PKL

1. Nama Siswa/peserta : Riski Edi Darmawi


2. NISN : 0065701672
3. Tempat/Tanggal Lahir : Aceh Besar, 22 Juni 2006
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki
5. Agama : Islam
6. Alama Siswa : Desa Payatieng
 Kecamatan : Peukan Bada
 Kabupaten : Aceh Besar
7. Nomor Telepon Siswa : 085362557320
8. Nama Orang Tua/wali : Nasma Dewi
9. Alamat Orang Tua/wali : Peukan Bada, Payatieng
10. Nomor Telepon Ortu/wali : 085359826609

Lhoknga, Desember 2023


Guru Pembimbing

Andri Muhrizan S.Pd


NIP. 19880909 2015041 002

5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN DUDI.....................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH...........................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
IDENTITAS SISWA.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PKL................................................................................1
1.2 Tujuan PKL.............................................................................................2
1.3 Profie Perusahaan Tempat PKL .............................................................3
1.4 Identitas Tempat PKL (DU/DI)...............................................................4
1.5 Waktu dan Tempat PKL .........................................................................5
1.6 Struktur Organisasi Tempat PKL (DU/DI)............................................6

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Pembuatan Perabot dengan Finishing HPL...........................7
2.2 Kriteria Pembuatan Perabot dengan Finishing HPL...............................8
2.3 Kriteria Pemilihan Bahan untuk Finishing HPL.....................................9

BAB III ANALISIS PELERJAAN


3.1 Jenis Pekerjaan........................................................................................10
3.2 Tujuan Dikerjakan...................................................................................11
3.3 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan..................................12
3.4 Keterampilan yang diperoleh..................................................................13
3.5 Alat dan Bahan........................................................................................14
3.6 Langkah-langkah kerja............................................................................15
3.7 Gambar Kerja..........................................................................................16

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..............................................................................................17
4.2 Saran........................................................................................................18

Daftar Pustaka .................................................................................................19


Lampiran

6
DAFTAR GAMBAR

5.1 PT. Solusi Bangun Andalas Lhoknga......................................................1


5.2 Lokasi Perusahaan...................................................................................2
5.3 Logo PT. Solusi Bangun Andalas ..........................................................3
5.4 Gloves......................................................................................................4
5.5 Helmet ....................................................................................................5
5.6 Flame Resistant Coverall (FRC).............................................................7
5.2 Safety Shoes.............................................................................................8
5.3 Face Shield .............................................................................................9
5.4 Safety Belt................................................................................................10
5.5 Body Harness .........................................................................................11
5.6 Safety Vest...............................................................................................12
5.2 Safety Glasses..........................................................................................13
5.3 Sistem Distribusi Listrik PT. Solusi Bangun Andalas ...........................14
5.4 Identitas Tempat PKL (DU/DI)...............................................................15
5.5 Waktu dan Tempat PKL .........................................................................16
5.6 Struktur Organisasi Tempat PKL (DU/DI)............................................17

7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah modal penyelesaian pendidikan yang


memadukan secara utuh kegiatan belajar siswa/ siswi yaitu kegiatan praktek yang
harus dilaksanakan langsung di tempat kerja yaitu di dunia Industri, yang merupakan
integrasi kurikulum SMK yang wajib dilaksanakan oleh semua siswa/siswi.
Dengan adanya PKL siswa/siswi dapat meningkatkan kesempatan untuk
mempraktekkan langsung apa yang diajarkan di sekolah melalui dunia kerja. Pada
dasarnya Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan penyelenggaraan yang
mengintegrasikan kegiatan pendidikan ini akan menghilangkan perbedaan standar
nilai sekolah dan dunia kerja serta sekaligus mendekatkan supply dan demand
ketenagakerjaan.
Ketika terjun langsung ke dunia Industri untuk melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan yang bertempat di PT. Solusi Bangun Andalas disana penulis banyak
melakukan praktik dan banyak mendapatkan pengalaman berharga. Dari sekian
banyak kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan diantaranya praktek menpembuatan
perabot dengan finising HPL, Pembuatan dn pemasangan perabotan interior, dan
lain-lain
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, memberikan ispirasi dan
pemikiran kepada penulis untuk mengangkat materi tentang pembuatan perabot
dengan finising HPL di PT. Solusi Bangun Andalas

1.2 Tujuan dan Manfaat PKL


a. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan PKL adalah :
1. Melatih kedisiplinan diri dan adanya rasa bertanggung jawab dengan
segala hal.
2. Memiliki wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja yang relevan
dengan bidang keahliannya masing-masing.
3. Menghasilkan siswa/siswi yang bersikap professional.

8
4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan/mengembangkan
kemampuan/kompetensi.
5. Memperoleh kesempatan untuk mempromosikan diri pada dunia luar.

b. Manfaat
Beberapa manfaat PKL adalah :
1. Bagi Siswa
 Dapat mengembangkan diri dengan perkembangan dunia industry.
 Mendapat ilmu yang tidak didapatkan di sekolah.
 Memantapkan kompetensi yang telah dipelajari.
 Membekali siswa/siswi dengan berpengalaman kerja nyata.
 Berwawasan kualitas,keunggulan, dan bermuatan ekonomis.
 Memberi motivasi kepada siswa untuk mengembangkan jiwa
wirausaha.
2. Bagi Perusahaan/intansi
 Dapat bermanfaat bagi siswa untuk membantu tugas-tugas di
Lapangan sebagai tenaga tambahan.
 Peluang bagi intansi untuk mengembangkan usahanya bersamaan
dengan sekolah.
 Berkesempatan bagi intansi mengimplementasikan dukungannya
terhadap dunia pendidikan.
 Mendukung progam pendidikan pemerintah.

3. Bagi Sekolah
 Peluang bagi siswa untuk menjalin kerja sama untuk lebih mantap
dengan intansi.
 Mewujudkan makna slogan SMK BISA !!!... yaitu bisa
menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki skil dalam
bidangnya.
 Menjaga citra sekolah yang baik dan professional di lingkungan
luar sekolah.

9
1.3 Sejarah Perusahaan

Gambar 5.1 PT. Solusi Bangun Andalas Lhoknga

PT Solusi Bangun Andalas (SBA) atau yang dulunya bernama PT


Semen Andalas Indonesia (SAI) adalah sebuah perusahaan yang
memproduksi semen. Perusahaan yang dirintis oleh PT Rencong Aceh
Semen berdiri pada tanggal 11 April 1980 setelah melakukan studi
kelayakan sejak tahun 1976 sampai dengan 1979. Dalam mendirikan
pabrik, PT Rencong Aceh Semen bekerjasama dengan perusahaan Blue
Circles Industries dari Inggris dan Cementia Holding A.G dari Swiss.

Pada tanggal 11 April 1995, PT Rencang Aceh Semen dan Blue


Circles Industries Ltd mengundurkan diri sebagai pemegang saham.
Selanjutnya pada tanggal 14 April 1995 saham PT Lafarge Cement
Indonesia dipegang oleh PT Mandraka Buana Sakti, PT Inter Mantra
Comperta, PT Tridaya Upaya.

10
Manunggal dan PT International Finance Corporation, keseluruhan sahamnya
sebesar 34,65% sedangkan 63,35% dipegang oleh Cementia Holding (Switzerland),
commwealth Development Coorporation (USA), Deutsche invertition and
enterwicklugs Gesselschalf MBH (German) dan Marine Cement Limited.

Pada akhir tahun 1996 saham PT Lafarge Cement Indonesia dibeli oleh
Lafarge dari Perancis sebesar 72,47% dan menjadi 100% pada tahun 1999 hingga
2016 Mengenai pemindahan saham dari Cementia Holding A.G kepada Lafarge
antara lain masalah ditutupaya kran ekspor semen dari PT Lafarge Cement
Indonesia ke beberapa negara yang dituju, hal ini juga disebabkan oleh permintaan
pasar yang menurun yang mengakibatkan angka penjualan rendah dibandingkan
tahun sebelumnya. Sehingga dewan komisaris memandang perlu menggantikan
kepemilikan saham kepada perusahaan lain yang mampu memulihkan keadaan pasar
PT Lafarge Cement Indonesia (LCI).

Setelah saham PT Lafarge Cement Indonesia dipegang oleh Lafarge, banyak


kemajuan yang diperoleh baik dalam hal produksi semen maupun dalam hal
kesejahteraan dan keselamatan karyawan. Setiap tahunnya PT Lafarge Cement
Indonesia memproduksi semen jauh melebihi target yang ditetapkan, seiring dengan
kemajuan itu kesejahteraan dan keselamatan karyawan juga semakin mendapat
perhatian

Setelah bencana gempa dan tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 lalu,
sebagian peralatan pabrik hancur dan sebagian karyawan PT Lafarge Cement
Indonesia juga ikut menjadi korban bencana tersebut. Sehingga pada tahun 2005 PT
Lafarge Cement Indonesia kembali melakukan rekontruksi peralatan yang rusak
akibat gempa dan tsunami. Selama rekontruksi, PT Lafarge Cement Indonesia
mengganti nama pabrik yang sebelumnya PT Semen Andalas Indonesia menjadi PT
Lafarge Cement Indonesia. Pada awal tahun 2009 PT Lafarge Cement Indonesia
kembali beroperasi untuk memenuhi permintaan semen lokal yang tinggi Beberapa
peralatan pabrik masih dalam tahap start-up sehingga produksi pabrik masih
dibawah target. Untuk memenuhi kebutuhan semen, pihak Lafarge Cement
Indonesia mendatangkan clinker dari Malaysia. Pada tahun 2010 pabrik semen PT
Lafarge Cement Indonesia kembali beroperasi dengan normal sehingga target

11
produksi dari PT Lafarge Cement Indonesia untuk memenuhi kebutuhan lokal dan
ekspor sudah dicapai.

Pada tanggal 11 Februari 2016, PT Lafarge Cement Indonesia resmi bergabung


dengan Holcim Indonesia dan berada di bawah naungan Lafarge Holcim Group
menjadi PT Holcim Indonesia Tbk. Namun, pada Desember 2018 PT Lafarge
Cement Indonesia resmi dibeli oleh Semen Indonesia. Dan Pada Februari 2019
resmi menjadi salah satu anak perusahaan dari Semen Indonesia dengan nama PT
Solusi Bangun Andalas. Dengan perubahan kepemilikan tersebut diharapkan dapat
membawa perubahan yang positif dan dapat memanfaatkan jaringan tenaga ahli dan
usaha bangunan terbesar di dunia. Lokasi PT SBA dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 5. 2 Lokasi Perusahaan

PT Solusi Bangun Andalas terletak di Lhoknga, Aceh Besar,


yang berjarak 17 km keselatan dari Banda Aceh kearah Meulaboh, Aceh
Barat. Melalui berbagai pertimbangan teknis dan ekonomis, maka
pabrik PT Solusi Bangun Andalas dipilih di kawasan Lhoknga dengan
beberapa pertimbangan yaitu:

12
1. Cadangan material yang cukup luas yang berada dalam kawasan
pabrik
2. Keadaan pantai dan kedalaman laut yang sangat cocok
untuk tempat dermaga
3. Fasilitas yang sangat memadai dan kondisi tanah yang baik
dan lokasi pabrik relatif jauh dari pemukiman.

2.2 Logo Perusahaan

Adapun logo dari perusaan ini dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 5. 3 Logo PT Solusi Bangun Andalas

2.2 Substation Distribusi


Dalam sistem distribusi terdapat substation yang berguna untuk
mengubah tegangan yang di distribusikan. Di dalam substation ini
terdapat berbagai peralatan sistem tenaga mulai dari transformator,
voltage regulator, circuit breaker, bus bar, Surge arrester dan lain-
lain. PT Solusi Bangun Andalas memiliki beberapa substation, yaitu:

1. Main
2. Siltstone Crusher
3. Limestone Crusher

4. Raw Material Mixing

5. Raw Mill

6. Kiln Inlet

13
7. Coal Mill

8. Pozzolana

14
15
16
1.3 Identitas Dunia Usaha / Dunia Lapangan

17
A. Nama Perusahaan/Institusi : PT.Solusi Bangun Andalas
B. Jenis Usaha/Bidang Pekerjaan : Pabrik Semen / Manufacturing
C. Alamat/telp/fax :
 Kecamatan : Lhoknga
 Kabupaten : Kota Aceh Besar
D. Nama Direktur/Pimpinan : Khalid Munawar, S.T
E. Nama Pembimbing Lapangan : Heza Firdaus

1.6. Struktur Organisasi Dunia Usaha / Dunia Lapangan

18
Pimpinan
Khalid Munawar, S.T

WAKIL PEMIMPIN
Rico swasono adji s.t

KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN


suez Ampon tayeb Dyan fahira

BAB II

19
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian pembuatan perabot dengan finising HPL


Perabotan adalah barang atau furnitur perlengkapan yang melengkapi suatu
situasi; jika di rumah, maka perabot adalah furnitur, jika seseorang sedang ke
sekolah maka perabot adalah alat tulis, dan lainnya.
Dalam dunia desain interior, HPL adalah bahan pelapis yang digunakan
lapisan teratas atau finishing pada furnitur berbahan kayu, sehingga menampilkan
tampilan yang halus namun bertekstur.

2.2 Kriteria Pembuatan perabot dengan finising HPL


a. Kriteria perabot
 Pilih Perabot Kantor yang Ideal.
 Pilih Perabot yang Multifungsi.
 Pilih Perabot yang Minimalis.
 Pilih Perabot yang Awet.

b. Kriteria HPL
 Dibuat dari Bahan Berkualitas
 Kaya Ragam Warna dan Motif Cantik
 Perawatan Tidak Rumit
 Cukup Mudah Dalam Instalasinya
 Mudah Dipotong untuk Disesuaikan dengan Kebutuhan Dinding

2.3 Kriteria Pemilihan Bahan untuk finising HPL


Berikut ini beberapa pilihan bahan interior yang bisa jadi referensi buat
masyarakat yang masih ragu saat ingin membuat interior/prabot.

1. HPL

20
HPL  (High Pressure Laminated) adalah suatu produk pelapis luar alias
penutup dengan bahan plastik sintetis berupa lembaran laminasi bertekanan
tinggi. Produk ini terdiri dari beberapa lapisan, antara lain lapisan kraft yang
diresapi resin fenolik (kraft paper), lapisan dekoratif (decor paper), dan
lapisan laminasi bening (overlay paper).
HPL yang bagus yaitu : HPL High Pressure Laminate Terbaik di Indonesia
adalah Merek WINSTON harga lebih murah dari formica natural eco
grasmerino hafele arborite aica taco.

2. Kayu
Kayu merupakan suatu bahan mentah yang didapatkan dari pengolahan
pohon – pohon yang terdapat di hutan. Kayu dapat menjadi bahan utama
pembuatan mebel, bahkan dapat menjadi bahan utama dalam kontruksi suatu
bangunan. Kayu merupakan bahan yang serba guna dapat digunakan hampir
disegala bidang konstruksi.
Kayu yang bagus yaitu :
 Kayu Jati.
 Kayu Mahogani.
 Kayu Trembesi.
 Kayu Jati Belanda.
 Kayu Sungkai.
 Kayu Mindi.

3. Triplek
Triplek atau disebut juga sebagai plywood adalah sebuah papan pabrikan
yang dibuat dari beberapa lapis kayu veneer yang direkatkan secara
bersama-sama agar menjadi sebuah papan. Material tersebut adalah salah
satu produk hasil olahan kayu yang paling sering digunakan untuk
berbagai keperluan.

21
Pemilihan Triplek Yang bagus yaitu :
 Medium Density Fiberboard atau MDF.
 Teakblock.
 Blockboard atau Triplek Meranti.
 Melaminto.
 Particle Block.
 Multiplek.
 Plywood WPC (Wood Plastic Composite)

4. Edging hpl
Edging HPL merupakan lapisan yang berada pada sisi multiplek atau produk
interior yang berfungsi sebagai penutup dan finishing sehingga lebih
rapi. Edging memiliki berbagai warna dan motif mulai dari yang polos
hingga motif serat kayu.

Ada berbagai tipe dan ukuran :


Tipe Edging HPL Polos

Tipe Edging Ukuran Harga Per M

Edging Motif Polos 22mm x 1mm Rp. 2.800

Edging Motif Polos 34mm x 1mm Rp. 4.000

Edging Motif Polos 42mm x 1mm Rp. 4.700

Edging Motif Polos 22 mm x 2 mm Rp. 4.850

Edging Motif Polos 34mm x 2mm Rp. 6.800

Edging Motif Polos 42mm x 2mm Rp. 8.750


Tipe Edging Motif kayu
Tipe Edging Ukuran Harga Per M

Edging Motif Kayu 22mm x 1mm Rp. 3.450

Edging Motif Kayu 34mm x 1mm Rp. 4.600

Edging Motif Kayu 42mm x 1mm Rp. 4.700

BAB III

22
ANALISIS PEKERJAAN

3.1 Jenis Pekerjaan


Adapun pekerjaan yang dilakukan selama PKL di CV. WARNA MANDIRI
UTAMA antara lain : Pembuatan Lemari, Becdrop, Kursi, Meja, Rak. Adapun pada
PKL tahap pertama ini penulis akan membahas tentang “SET INTERIOR
KELINIK.”

3.2 Tujuan Dikerjakan


Sebuah perabot rumah, perabot domestik, atau perabot rumah tangga,
adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk membantu aktivitas yang dilakukan
di rumah, seperti memasak, membersihkan, dan mengawetkan makanan.
Dan tujuan finising HPL Supaya lapisannya lebih tebal dan terlihat cantik. Dengan
begitu, prosesnya lebih cepat, tidak menguras tenaga, waktu dan biaya. HPL juga
mampu memberikan fungsi proteksi terhadap kayu sebagai bahan baku furniturnya.
Sebab HPL dilengkapi dengan fitur anti air, tahan panas, anti gores, anti jamur dan
anti rayap.

3.3 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan


a. Belajar untuk lebih menghemat bahan
b. Lebih teliti sehingga tidak selalu di rombak kembali perabot yang sudah jadi
c. Persiapan alat dan bahan yang lengkap
d. Mengikuti teknik kerja gambar yang di berikan
e. Diusahakan untuk lebih disiplin
f. Kerapian terutama di bagian pembuatan interior
g. Bentuk,dan warna harus sesuai dengan permintaan pelanggan
h. Kebersihan yang di utamakan
i. Selalu berhati-hati agar barang tidak cacat

3.4 Keterampilan yang diperoleh

23
Pada saat pelaksanaan PKL di CV. WARNA MANDIRI UTAMA
penyusun dapat melakukan keterampilan di antaranya :
a. Mampu memasang HPL interior
b. Mampu membuat interior lemari
c. Mampu merakit suatu peroduk interior
d. Mampu mengecet suatu nperoduk interior
e. Mampu

3.5 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuata interior meja.
A. Alat
 Pensil
 Meteran
 Meja potong
 Mesin pemotong atau gergaji
 Ampelas
 Kuas
 Penggaris siku
 Roter
 Kater/silet

B. Bahan
 HPL
 Lem kayu/lem 168
 Edging HPL
 Tiner
 Sepidol

3.6 Langkah-langkah Kerja

24
Langkah-langkah yang harus dikerjakan antara lain :
1. Permukaan papan harus dibersihkan terlebih dahulu. Anda bisa
memanfaatkan ampelas, supaya permukaan papan lebih halus merata.
Kemudian pastikan papan sudah terbebas dari debu dan kotoran.
2. Memotong HPL sesuai dimensi papan. Berbagai cara bisa digunakan
untuk memotong material pelapis kayu tersebut. Cara paling sederhana
bisa mengandalkan HPL Cutter. Khususnya untuk bidang yang tidak
terlalu lebar. Namun, jika ukurannya cukup besar dan agar hasil
potongnya lebih rapi dan presisi, maka sebaiknya mengandalkan mesin
potong.
3. Mengoleskan atau menyemprotkan lem kuning secara merata pada
permukaan papan dan bagian dalam lembaran HPL. Supaya daya
rekat lemnya lebih bagus dan tidak mudah terkelupas.
4. Merekatkan HPL pada papan dengan perlahan dan presisi. Jangan
sampai terlihat ada gelembung, karena sudah pasti akan merusak
keindahan tampilannya. Jadi, hasil pemasangan harus benar-benar
merata.
5. Merapikan tepian lembaran HPL yang terlihat kurang rata.
Ampelas kasar atau alat potong bisa digunakan untuk merapikan bagian
tersebut.
6. Melakukan proses edging. Tahapan ini adalah memberikan finishing di
pinggiran papan dengan HPL. Langkah ini bisa dilakukan secara manual.
Akan tetapi lebih praktis dan rapi, kalau Anda mengandalkan
mesin edging.
7. Merapikan hasil proses edging menggunakan pisau cutter. Terutama
kalau masih terlihat bagian yang kurang rapi. Kalau terdapat cacat minor,
Anda bisa mengatasinya dengan menggunakan spidol khusus HPL.
Sehingga catat tersebut bisa disamarkan atau tidak begitu
8. terlihat. Namun trik ini hanya bisa diaplikasikan untuk warna spidol dan
HPL yang senada.
9. Membersihkan hasil pemasangan lapisan HPL. Anda bisa
menggunakan kain atau lap, dan setelah itu, papan dengan tampilan baru

25
10. sudah bisa dimanfaatkan di berbagai produk interior bangunan atau
furnitur.

3.7 Gambar Kerja

Gambar 1. Kegiatan pemasangan lemari gantung

Gambar 2. Kegiatan pengamplasan kayu

26
Gambar 3. Kegiatan perakitan lemari

Gambar 4. Kegiatan pengetaman kayu

BAB IV

27
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam rangka menjalani tugas ini saya dituntut untuk sabar, penuh dengan
ketelitian dan tanggung jawab karena melalui praktek kerja Lapangan ini saya dapat
memahami bagaimana rumitnya dalam menyelesaikan pembuatan perabot dengan
finising HPL, dan pembutan perabot interior.

4.2 Saran
Adapun saran yang yang perlu diperhatikan adalah :
1. Dalam pelaksanaan PKL ini perlu ditinjau ulang mengenai waktu pelaksanaan.
2. Para guru selalu mengawasi siswa pada saat PKL dan penyelesaian laporan.
3. Kepada peserta PKL agar mempersiapkan diri dengan menguasaipelajaran
yanag akan diterapkandalam industri, agar memudahkan dalam melakukan
praktek Kerja lapangan diperusahaan

DAFTAR PUSTAKA

28
Ambarwati, D. (2007). Antara Desainer Interior dan Dekorator Interior: Studi
Perbandingan. Univesitas Negeri Yogyakarta. Tautan E-Jurnal
Aronson, Joseph. (1965). The Encyclopedia of Furniture. New York: Crown Publisher.
Suptandar, Pamudji. (1995). Manusia dan Ruang dalam Proyeksi Pembuatan perabot
dengan finising HPL. Jakarta: UPT Penerbitan Universitas Tarumanegara.
Wealle, Marry G. (1982). Environmental Interior. New Yok: Maxmillan Publishing
Company.

29

Anda mungkin juga menyukai