Anda di halaman 1dari 13

BIODATA

KEPALA SEKOLAH

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Kutacane, 09 Mei 2019


Penyusun,

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................

Daftar Isi .........................................................................................................................

Bab I Pendahuluan ..........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait erat dengan keberhasilan
peningkatan kompetensi dan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
tanpa mengabaikan faktor-faktor lainnya seperti sarana dan prasarana serta pembiayaan.
Kepala sekolah merupakan salah satu PTK yang posisinya memegang peran sangat signifikan
dan strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah.

Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh peran kepemimpinan


kepala sekolah. Karena kepala sekolah sebagai pemimpin di lembaganya, maka kepala
sekolah harus mampu membawa lembaga ke arah tercapainya tujuan yang telah di tentukan.
Kepala sekolah harus mampu melihat adanya perubahan terhadap regulasi pendidikan dan
kehidupan globalisasi.

Kepemimpinan kepala sekolah sangat menunjang akan tercapainya pengelolaan sekolah yang
efektif dan efisien. Untuk menciptakan sekolah yang efektif dan efisien, kepala sekolah
sebagai manajer pendidikan di tingkatan sekolah dan ujung tombak utama dalam mengelola
pendidikan diharapkan mampu memegang tugas dan bertanggung jawab memegang peran
aktif dalam memajukan sekolah / lembaga pendidikan.

Banyak faktor penghambat tercapainya kualitas keprofesionalan kepemimpinan


kepala sekolah seperti proses pengangkatannya tidak trasnparan, rendahnya mental kepala
sekolah yang ditandai dengan kurangnya motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin
dalam melakukan tugas, dan seringnya datang terlambat, wawasan kepala sekolah yang
masih sempit , serta banyak faktor penghambat lainnya yang menghambat tumbuhnya kepala
sekolah yang professional untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ini mengimplikasikan
rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input,
proses, dan output).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, dapat dikemukakan rumusan masalah
sebagai berikut:
- Bagaimana gambaran kepala sekolah yang berkarakter dan profesional?
- Bagaimana upaya menjadi kepala sekolah yang berkarakter dan profesional?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah adalah
- Untuk mengetahui gambaran kepala sekolah yang berkarakter dan profesional.
- Untuk mengetahui upaya menjadi kepala sekolah yang berkarakter dan profesional.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Kepala Sekolah

1. Pengertian Kepala Sekolah

Pengertian Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk
memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di
mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran. Sementara Rahman dkk (2006:106) mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah
adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan structural
(kepala sekolah) di sekolah”.

2. Persyaratan Kepala Sekolah

Syarat-syarat umum bagi guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala Sekolah Dasar
(SD) menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah Dasar (SD), pasal 2 ayat (2) adalah sebagai berikut
:

a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;


b. Memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (SI) atau diploma empat (D-IV)
kependidikan atau nonkependidikan perguruan tinggi yang terakreditasi;
c. Berusia setinggi-tingginya 56 (lima puluh enam) tahun pada waktu pengangkatan
pertama sebagai kepala Sekolah Dasar (SD);
d. Sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat keterangan dari dokter Pemerintah;
e. Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin sedang dan/atau berat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
f. Memiliki sertifikat pendidik;
g. Pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenis dan jenjang
Sekolah Dasar (SD) masing-masing, kecuali di taman kanak-kanak memiliki
pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA/TKLB;
h. Memiliki golongan ruang serendah-rendahnya Ill/c bagi guru pegawai negeri sipil
(PNS) dan bagi guru bukan PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan
oleh yayasan atau lembaga yang berwenang dibuktikan dengan SK inpasing;
i. Memperoleh nilai amat baik untuk unsur kesetiaan dan nilai baik untuk unsur
penilaian Iainnya sebagai guru dalam daftar penilaian prestasi pegawai (DP3) bagi
PNS atau penilaian yang sejenis DP3 bagi bukan PNS dalam 2 (dua) tahun terakhir;
dan memperoleh nilai baik untuk penilaian kinerja sebagai guru dalam 2 (dua) tahun
terakhir.

2
3. Standar Kompetensi Kepala Sekolah

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang


Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah Dasar (SD), pasal 11 ayat (1) dinyatakan
bahwa Pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi pengembangan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap pada dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial.

4. Kualifikasi Khusus Kepala SD Negeri Perapat Batu Nunggul adalah sebagai berikut:
1) Berstatus sebagai guru SD/MI;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI; dan
3) Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
5. Kompetensi Kepribadian
a. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi
teladan akhlak mulia bagi komunitas di Sekolah Dasar (SD).
b. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
c. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala Sekolah
Dasar (SD)
d. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
e. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala
sekolah/ madrasah.
f. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
6. Kompetensi Manajerial
a. Menyusun perencanaan Sekolah Dasar (SD) untuk berbagai tingkatan perencanaan.
b. Mengembangkan organisasi Sekolah Dasar (SD) sesuai dengan kebutuhan.
c. Memimpin Sekolah Dasar (SD) dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/
madrasah secara optimal.
d. Mengelola perubahan dan pengembangan Sekolah Dasar (SD) menuju organisasi
pembelajar yang efektif.
e. Menciptakan budaya dan iklim Sekolah Dasar (SD) yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik.
f. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal.
g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam rangkapendayagunaan
secara optimal.
h. Mengelola hubungan Sekolah Dasar (SD) dan masyarakat dalam rangka pencarian
dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/ madrasah.
i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan
penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah
dan tujuan pendidikan nasional.
k. Mengelola keuangan Sekolah Dasar (SD) sesuai dengan prinsip pengelolaan yang
akuntabel, transparan, dan efisien.

3
l. Mengelola ketatausahaan Sekolah Dasar (SD) dalam mendukung pencapaian tujuan
sekolah/ madrasah.
m. Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalam mendukung kegiatan
pembelajaran dan kegiatan peserta didik di Sekolah Dasar (SD).
n. Mengelola sistem informasi Sekolah Dasar (SD) dalam mendukung penyusunan
program dan pengambilan keputusan.
o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan
manajemen Sekolah Dasar (SD).
p. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah/ madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.
7. Kompetensi Kewirausahaan
a. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan Sekolah Dasar (SD).
b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan Sekolah Dasar (SD) sebagai organisasi
pembelajar yang efektif.
c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pemimpin Sekolah Dasar (SD).
d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang
dihadapi Sekolah Dasar (SD).
e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa Sekolah
Dasar (SD) sebagai sumber belajar peserta didik.
8. Kompetensi Supervisi
a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan
dan teknik supervisi yang tepat.
c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
9. Kompetensi Sosial
a. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan Sekolah Dasar (SD)
b. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
c. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.

4
10. Tugas dan Peranan Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu kepala sekolah harus mengetahui tugas-tugas
yang harus ia laksankan. Adapun tugas-tugas dari kepala sekolah seperti yang dikemukakan
Wahjosumidjo (2002:97) adalah:

a. Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui orang lain.


b. Kepala sekolah berperilaku sebagai saluran komunikasi di lingkungan sekolah.
c. Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan. Kepala sekola
bertindak dan bertanggungjawab atas segala tindakan yang dilakukan oleh bawahan.
Perbuatan yang dilakukan oleh para guru, siswa, staf, dan orang tua siswa tidak dapat
dilepaskan dari tanggung jawab kepala sekolah
d. Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah harus mampu
menghadapi berbagai persoalan.Dengan segala keterbatasan, seorang kepala sekolah
harus dapat mengatur pemberian tugas secara cepat serta dapat memprioritaskan bila
terjadi konflik antara kepentingan bawahan dengan kepentingan sekolah.
e. Kepala sekolah harus berfikir secara analitik dan konsepsional. Kepala sekolah harus
dapat memecahkan persoalan melalui satu analisis, kemudian menyelesaikan
persoalan dengan satu solusi yang feasible. Serta harus dapat melihatsetiap tugas
sebagai satu keseluruhan yang saling berkaitan.
f. Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru penengah. Dalam lingkungan
sekolah sebagai suatu organisasi di dalamnya terdiri dari manusia yang mempunyai
latar belakang yang berbeda-beda yang bisa menimbulkan konflik untuk itu kepala
sekolah harus jadi penengah dalam konflik tersebut.
g. Kepala sekolah adalah seorang politisi. Kepala sekolah harus dapat membangun
hubungan kerja sama melalui pendekatan persuasi dan kesepakatan (compromise).
Peran politis kepala sekolah dapat berkembang secara efektif, apabila: (1) dapat
dikembangkan prinsip jaringan saling pengertian terhadap kewajiban masing-masing,
(2) terbentuknya aliasi atau koalisi, seperti organisasi profesi, OSIS, BP3, dan
sebagainya; (3) terciptanya kerjasama (cooperation) dengan berbagai pihak, sehingga
aneka macam aktivitas dapat dilaksanakan.
h. Kepala sekolah adalah seorang diplomat. Dalam berbagai macam pertemuan kepala
sekolah adalah wakil resmi sekolah yang dipimpinnya.
i. Kepala sekolah mengambil keputusan-keputusan sulit. Tidak ada satu organisasi pun
yang berjalan mulus tanpa problem. Demikian pula sekolah sebagai suatu organisasi
tidak luput dari persoalan dn kesulitan-kesulitan. Dan apabila terjadi kesulitan-
kesulitan kepala sekolah diharapkan berperan sebagai orang yang dapat
menyelesaikan persoalan yang sulit tersebut.

Dalam menjalankan kepemimpinannya, selain harus tahu dan paham tugasnya sebagai
pemimpin, yang tak kalah penting dari itu semua kepala sekolah memahami dan mengatahui
perannya. Adapun peran-peran kepala sekolah yang menjalankan peranannya sebagai
manajer seperti yang diungkapkan oleh Wahjosumidjo (2002:90) adalah: (a) Peranan
hubungan antar perseorangan; (b) Peranan informasional; (c) Sebagai pengambil keputusan.

5
Dari tiga peranan kepala sekolah sebagai manajer tersebut, dapat penulis uraikan sebagai
berikut:

a. Peranan hubungan antar perseorangan

·Figurehead, figurehead berarti lambang dengan pengertian sebagai kepala sekolah sebagai
lambang sekolah.

·Kepemimpinan (Leadership). Kepala sekolah adalah pemimpin untuk menggerakkan seluruh


sumber daya yang ada di sekolah sehingga dapat melahirkan etos kerja dan peoduktivitas
yang tinggi untuk mencapai tujuan.

·Penghubung (liasion). Kepala sekolah menjadi penghubung antara kepentingan kepala


sekolah dengan kepentingan lingkungan di luar sekolah. Sedangkan secara internal kepala
sekolah menjadi perantara antara guru, staf dan siswa.

b. Peranan informasional

·Sebagai monitor. Kepala sekolah selalu mengadakan pengamatan terhadap lingkungan


karena kemungkinan adanya informasi-informasi yang berpengaruh terhadap sekolah.

·Sebagai disseminator. Kepala sekolah bertanggungjawab untuk menyebarluaskan dan


memabagi-bagi informasi kepada para guru, staf, dan orang tua murid.

·Spokesman. Kepala sekolah menyabarkan informasi kepada lingkungan di luar yang


dianggap perlu.

c. Sebagai pengambil keputusan

· Enterpreneur. Kepala sekolah selalu berusaha memperbaiki penampilan sekolah melalui


berbagai macam pemikiran program-program yang baru serta malakukan survey untuk
mempelajari berbagai persoalan yang timbul di lingkungan sekolah.

· Orang yang memperhatikan gangguan (Disturbance handler). Kepala sekolah harus mampu
mengantisipasi gangguan yang timbul dengan memperhatikan situasi dan ketepatan
keputusan yang diambil.

· Orang yang menyediakan segala sumber (A Resource Allocater). Kepala sekolah


bertanggungjawab untuk menentukan dan meneliti siapa yang akan memperoleh atau
menerima sumber-sumber yang disediakan dan dibagikan.

·A negotiator roles. Kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan
musyawarah dengan pihak luar dalam memnuhi kebutuhan sekolah.

Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional Sejalan dengan semakin


meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah, maka meningkat pula
tuntutan terhadap kinerja kepala sekolah. Kepala Sekolah diharapkan melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai manajer dan leader. Sebagai pemimpin pendidikan di sekolah
kepala sekolah memiliki tanggung jawab sepenuhnya untuk mengembangkan seluruh sumber

6
daya sekolah. Efektivitas kepemimpinan kepala sekolah tergantung kepada kemampuan
bekerjasama dengan seluruh warga sekolah, serta kemampuannya mengendalikan
pengelolaan sekolah untuk menciptakan proses belajar mengajar.

B. Kepala Sekolah Profesional

Seorang kepala sekolah disebut profesional apabila: (1). memiliki kejujuran dan integritas
pribadi; (2). mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk bekerja di bidangnya; (3).
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dikategorikan ahli pada suatu bidang; (4).
berusaha mencapai tujuan dengan target-target yang ditetapkan secara rasional;
(5).memilikistandar yang tinggi dalam bekerja; (6). memiliki motivasi yang kuat untuk
mencapai keberhasilan dengan standa rkualitas yang tinggi; (7). mencintai dan memiliki sikap
positif terhadap profesinya yang antara lain tercermin dalam perilaku profesionalnya dan
respons orang-orang yang berkaitan dengan profesi/pekerjaannya; (8). memiliki pandangan
jauh ke depan (visionary);(9). menjadi agen perubahan; (10). memiliki kode etik, dan (11).
memiliki lembaga profesi.

Kepala Sekolah Profesional Seorang kepala sekolah profesional antara lain memiliki:
(1). kejujuran; (2). kompetensi yang tinggi; (3). harapan yang tinggi (high expectation); (4).
standar kualitas kerja yang tinggi; (5). motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan; (6).
integritas yang tinggi; (7). komitmen yang kuat; (8). etika kepemimpinan yang luhur (menjadi
teladan); (9). kecintaan terhadap profesinya; (10). kemampuan untuk berpikir strategis
(strategic thinking); dan (11). memiliki pandangan jauh ke depan (visionary).

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait erat dengan profesionalisme
kepala sekolah. Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh peran
kepemimpinan kepala sekolah. Karena kepala sekolah sebagai pemimpin di lembaganya,
maka kepala sekolah harus mampu membawa lembaga ke arah tercapainya tujuan yang telah
di tentukan.

Kepala sekolah diangkat melalui prosedur serta persyaratan tertentu yang bertanggung jawab
atas tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya peningkatan profesionalisme tenaga
kependidikan yang mengimplikasikan meningkatkanya prestasi belajar peserta didik. Kepala
sekolah yang professional akan berfikir untuk membuat perubahan tidak lagi berfikir
bagaimana suatu perubahan sebagaimana adanya sehingga tidak terlindas oleh perubahan
tersebut. Untuk mewujudkan kepala sekolah yang professional tidak semudah memabalikkan
telapak tangan, semua itu butuh proses yang panjang

Kepala sekolah yang berkarakter dan profesional terbentuk bila :

1)memenuhi syarat sebagai kepala sekolah, baik secara umum maupun khusus, sesuai dengan
amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan
Guru Sebagai Kepala Sekolah Dasar (SD);

2)memiliki standar kompetensi sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13


Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah Dasar (SD) yang meliputi lima dimensi
kompetensi yaitu: kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial;

3)memiliki karakter sebagai kepala sekolah antara lain: (1) dipercaya (trustworthiness), (2)
menghormati (respect), (3) memelihara keadilan (fairness), peduli (caring), (4) bertanggung
jawab (responsibility), (5) kewargaan (citizenship).

4)Kepala Sekolah Profesional Seorang kepala sekolah profesional antara lain memiliki: (1).
kejujuran; (2). kompetensi yang tinggi; (3). harapan yang tinggi (high expectation); (4).
standar kualitas kerja yang tinggi; (5). motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan; (6).
integritas yang tinggi; (7). komitmen yang kuat; (8). etika kepemimpinan yang luhur (menjadi
teladan); (9). kecintaan terhadap profesinya; (10). kemampuan untuk berpikir strategis
(strategic thinking); dan (11). memiliki pandangan jauh ke depan (visionary).

3.2. Saran

Upaya peningkatan profesionalisme kepala sekolah merupakan proses keseluruhan dan


organisasi sekolah serta harus dilakukan secara berkesinambungan karena peubahan yang
terjadi selalu dinamis serta tidak bisa diprediksi sehingga kepala sekolah maupun tenaga
kependidikan harus selalu siap dihadapkan pada kondisi perubahan.

8
Peningkatan profesionalisme kepemimpinan kepala sekolah harus dilakukan melalui suatu
strategi. Dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan profesionalisme kepala sekolah harus
ada pihak yang berperan dalam peningkatan mutu tersebut. Dan yang berperan dalam
peningkatan profesionalisme kepala sekolah adalah pengawas sekolah yang juga merupakan
pemimpin pendidikan yang bersama-sama kepala sekolah memiliki tanggung jawab terhadap
perkembangan sekolah

9
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen


Pendidikan Nasional, 2009, Bahan Belajar Mandiri, Kelompok Kerja Kepala Sekolah.

http://cepitriatna.staf.upi.edu/2011/12/07/kepemimpinan-berkarakter/

http://jrsiregar.wordpress.com/2012/10/03/membangun-karakter-dengan-karakter-bagi-
tenaga-kependidikan-sebagai-salah-satu-bagian-penentu-kualitas-pendidikan-nasional/

http://sdnbanjarmadu120561.blogspot.com/2012/10/ciri-ciri-kepala-sekolah-profesional.html

http://subagio-subagio.blogspot.com/2013/01/kepala-sekolah-sebagai-pemimpin.html

http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/hakikat-kepala-sekolah.html

Kusnandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru
Sebagai Kepala Sekolah Dasar (SD)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007


TentangStandar Kepala Sekolah Dasar (SD)

Sri Damayanti, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/18/profesionalisme-


kepemimpinan-kepala-sekolah/ diunduh pada 09/05/2013 pukul 0.54

Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

10

Anda mungkin juga menyukai