Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum 1 Dasar Genetika Ternak

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM


(Eloktroforesis dan UV Transilluminator)

Oleh

NAMA : DHARMA SANJAYA


NIM : L1A 117 036
KELAS : A
KELOMPOK : 3 (TIGA)
DOSEN : RUSLI BADARUDDIN, S.Pt., M.Sc.
ANGGOTA : 1. ALFIAN
2. ALWIN
3. ARNIYANTI NADIN
4. DIXY TYAS ZULVANDAWA
5. DILA MUHLIS

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
HALAMAN KONSULTASI

No. Hari/tanggal Materi konsultasi Paraf

Kendari, Oktober 2018.


Menyetujui
Asisten Praktikum,

RUSLI BADARUDDIN, S.Pt., M.Sc.


19790601 201409 1 003
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Umumnya laboratorium diartikan sebagai suatu tempat berupa ruangan


yang dilengkapi dengan berbagai peralatan. Dalam arti luas, diluar ruangan juga
dapat berfungsi sebagai laboratorium. Dengan adanya objek yang akan diamati
dan adanya fasilitas laboratorium, maka kegiatan praktikum berupa penelitian,
pengamatan maupun eksperimen dapat dilakukan pada tempat tersebut.
Di dalam laboratorium terdapat alat yang sering digunakan yang disebut
alat laboratorium. Alat laboratorium merupakan suatu benda yang digunakan
untuk membantu dan memperlancar kegiatan praktikum berupa penelitian,
pengamatan, eksperimen dan lain-lain di laboratorium. Dalam sebuah praktikum,
praktikan harus memperhatikan kebersihan alat yang akan digunakan karena
kebersihan dari alat tersebut sangat berpengaruh dari hasil praktikum agar tidak
terjadi kesalahan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan praktikan agar tidak terjadi
kesalahan dalam pelaksanaan penelitian atau eksperimen dalam laboratorium
adalah dengan cara mengenal alat-alat laboratorium beserta fungsinya. Hal ini
perlu dilakukan agar tercipta suatu kegiatan yang sistematis dan dapat terlaksana
tanpa ada gangguan.
Kesalahan dalam penggunaan alat dapat menimbulkan hasil yang didapat
tidak akurat. Oleh karena itu, pengenalan dan pemahaman fungsi harus dikuasai
oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari praktikum pengenalan alat-alat laboratorium ini


adalah:
1. Apa definisi dari alat elekrtoforesis?
2. Apa fungsi dari alat elektroforesis?
3. Apa definisi dari alat UV Transilluminator?
4. Apa fungsi dari alat UV Transilluminator?
1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dilakukannya praktikum pengenalan alat-alat laboratorium ini


adalah:
1. Untuk mengetahui definisi alat-alat laboratorium
2. Untuk mengetahui alat-alat laboratorium beserta fungsinya
3. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan definisi alat-alat
laboratorium
4. Mahasiswa diharapkan mampu mengenal alat-alat laboratorium beserta
fungsinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Elektroforesis

Elektroforesis merupakan proses untuk memvisualisasikan protein atau


materi genetik dengan menggunakan prinsip migrasi partikel bermuatan di bawah
pengaruh arus listrik. Prinsip kerja dari elektroforesis berdasarkan pergerakan
partikel-partikel bermuatan negatif (anion), dalam hal tersebut DNA, yang
bergerak menuju kutub positif (anode), sedangkan partikel-partikel bermuatan
positif (kation) akan bergerak menuju kutub negatif (anode) (Martin, 1996).
Elektroforesis adalah suatu teknik pemisahan molekul seluler berdasarkan
atas ukurannya dengan menggunakan medan listrik yang dialirkan pada suatu
medium yang mengandung sampel yang dipisahkan. Teknik ini dapat digunakan
dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul. Teknik
elektroforesis dapat digunakan untuk analisis DNA, RNA, maupun protein
(Yuwono, 2010).
Elektroforesis adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan dan
memurnikan suatu makromolekul khususnya protein dan asam nukleat
berdasarkan perbedaan ukuran. Elektroforesis merupakan metode yang paling
banyak dipakai saat ini dalam percobaan biokimia dan biologi molekuler (Bowen
2000: 1).

2.2. UV Transilluminator

Prinsip kerja dari alat ini adalah sinar UV yang dipancarkan akan
memendarkan Ethidium bromide (EtBr) yang menempel pada DNA. Sehingga
visualisasi DNA bisa terlihat lewat pancaran yang berwarna orange keputihan
tersebut.UV transiluminator untuk visualisasi pewarnaan DNA didalam gel
agarosa. UV Transilluminators digunakan untuk men-visual-kan DNA setelah di
loading atau running dalam DNA elektroforesis. Polymerase chain reaction (PCR)
adalah sebuah teknologi laboratorium yang utama dalam biologi mokuler.PCR
mempunyai derajat spesifisitas dan sensitivitas yang cukup tinggi.Dengan teknik
PCR ini, dalam hitungan menit kita bisa menghasilkan jutaan copy DNA.
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi
dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu
obyek kaca atau kuarsa yang disebutkuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan
diserapdansisanyaakandilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan
akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet (Cheesbrough, 2005).
UV transilluminators menggunakan radiasi ultraviolet (UVR) untuk memv
isualisasikan protein, DNA, RNA, dan prekursor mereka dalam prosedur
elektroforesis gel. Tingkat radiasi UV-A, UV-B, dan UV-C ditentukan untuk 29
transiluminator UV pada lokasi pengukuran. Penggunaan UV-transilluminator
dianjurkan memakai tanda peringatan, perisai, dan / atau perlengkapan pelindung
pribadi (Akbar, 2005).
BAB III
METODEOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dilaksanakan pada hari


Selasa tanggal 25 September 2018 pukul 10.00 WITA sampai selesai yang
bertempatan di Laboratorium Unit Genetika dan Pemuliaan Ternak, Fakultas
Peternakan, Universitas Halu Oleo, Kendari.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum pengenalan alat-alat laboratorium


dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan Kegunaan
No. Nama Alat Kegunaan
1 Alat Tulis Untuk mencatat penjelasan yang
disampaikan.
2 Hand Phone Dokumentasi

Bahan yang digunakan pada praktikum pengenalan alat-alat laboratorium


dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan Kegunaan
No. Nama Bahan Kegunaan
1 Elektroforesis Untuk bahan pengamatan
2 UV Transilluminator Untuk bahan pengamatan

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah sebagai


berikut:
1. Dikenalkan alat elektroforesis serta fungsi,bagian-bagian dan prinsip
kerja dari alat tersebut.
2. Diperkenalkan alat UV transiluminator serta fungsi, bagian-bagian dan
prinsip kerja dari alat tersebut.
3. Mendokumentasikan alat laboratorium yang telah dijelaskan oleh
asisten pembimbing.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Elektroforesis

Hasil pengamatan dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium


dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Pengamatan Elektroforesis
No. Gambar Kegunaan
1. Untuk mengetahui partikel, baik
dalam bentuk DNA dan RNA. Dan
untuk mengetahui kekerabatan
ternak. Dapat mengetahui penyakit
yang terdapat pada ternak. Untuk
mengetahui DNA sampel, cara
mendeteksinya itu dari positif ke
negatif.

Berdasarkan hasil pengamatan di atas, elektroforesis adalah teknik


pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat
migrasinya dalam sebuah medan listrik. Medan listrik dialirkan pada suatu
medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan. Teknik ini dapat
digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul.dan
secara umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan
memurnikan fragmen DNA. Hal ini sebanding dengan pendapat Yuwono (2010)
yang mengatakan, “Elektroforesis adalah suatu teknik pemisahan molekul seluler
berdasarkan atas ukurannya dengan menggunakan medan listrik yang dialirkan
pada suatu medium yang mengandung sampel yang dipisahkan. Teknik ini dapat
digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul.
Teknik elektroforesis dapat digunakan untuk analisis DNA, RNA, maupun
protein”.
4.2. UV Transilluminator

Hasil pengamatan dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium


dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Pengamatan UV Transilluminator


No. Gambar Kegunaan
1. Mengamati lebih lanjut sampel
atau DNA atau RNA dari
elektroforesis. Yang berfungsi
untuk mengetahui kekerabatan
suatu spesies dari makhluk hidup.

Berdasarkan hasil pengamatan diatas, UV Transilluminator digunakan


untuk mengamati lebih lanjut sampel berupa DNA maupun RNA dari
elektroforesis. Yang berfungsi untuk mengetahui kekerabatan suatu spesies dari
makhluk hidup.Prinsip kerja dari alat ini adalah sinar UV yang dipancarkan akan
memendarkan Ethidium bromide (EtBr) yang menempel pada DNA. Hal ini
sebanding dengan pendapat Sumitro (2012), yang mengatakan “UV
Transilluminator adalah alat yang digunakan untuk mengvisualisasi DNA setelah
proses elektroforesis. Alat ini umum dalam laboratorium yang bekerja dengan
aspek biologi molekuler. Alat ini akan digunakan untuk mendukung proyek MB-
RAI saat analisis genetik sampel setelah proses elektroforesis DNA. Prinsip kerja
UV transilluminator adalah sinar UV dipancarkan dan akan memendarkan
Ethidiumm bromide (EtBr) yang membuat khelat dengan molekul DNA, sehingga
DNA dapat dilihat oleh mata manusia”.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, adapun kesimpulan bahwa :


a. Alat laboratorium merupakan suatu benda yang digunakaan untuk
membantu dan memperlancar kegiatan praktikum berupa penelitian,
pengamatan, eksperimen dan lain-lain di laboratorium.
b. Alat-alat laboratorium yang sering digunakan dalam praktikum dasar
genetika ternak terdiri atas; elektroforesis dan UV transilluminator.
elektroforesis yang berfungsi untuk mengetahui bentuk partikel baik
dalam bentuk DNA maupun RNA, dan UV transilluminator berfungsi
untuk mengamati lebih lanjut sampel berupa DNA maupun RNA dari
elektroforesis. Dan untuk mengetahui kekerabatan suatu spesies dari
makhluk hidup.

5.2. Saran

Sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan


dirawat lagi agar saat dipraktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar-Khanzadeh F dan Jahangir-Blourchian M .2005. Ultraviolet Radiation


Exposure from UV-Transilluminators.Journal of Occupational and
Environmental Hygiene.Vol:2 (1)
Cheesbrough, Monica. 2005. District Laboratory Practice in Tropical Countries,
ed.vol.2. Cambridge: Cambridge University Press, halaman 120-140
Bowen, R. 2000. Principles of gel electrophoresis. 3 Januari 2000: 4
Martin, R. 1996. Gel electrophoresis: nucleid acids. Bios scientific Publisher,
Oxford
Yuwono, T. 2010. Biologi Molekular. Jakarta Timur: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai