Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN

PEMBANGUNAN RENOVASI PEMINDAHAN DEPO FARMASI IGD

A. PENDAHULUAN
Depo farmasi IGD merupakan tempat pelayanan obat kefarmasian yang
berada di area IGD sebagai fasilitas penunjang kebutuhan obat secara cepat
untuk pasien dengan kegawatan di rumah sakit umum daerah. Dengan adanya
pengembangan pelayanan dan sebagai rumah sakit rujukan maka semakin
meningkat pula kunjungan pasien sehingga mengakibatkan seringnya operload
pasien di IGD, maka dari itu perlunya perluasan ruangan yang berdampak pada
Depo farmasi IGD untuk dilakukan renovasi pelebaran dan dilakukan
pemindahan tempat. Sesuai Akreditasi Rumah Sakit edisi 1 SNARS bahwa
setiap pembangunan atau renovasi di rumah sakit wajib melakukan analisa
dampak resiko dengan melakukan PCRA/ICRA kontruksi sebagai langkah awal
sebelum proses pembangunan dengan mengidentifikasi resiko sesuai elemen
penilaian yang digunakan untuk menilai proses kontruksi. PCRA pembangunan
renovasi pemindahan Depo Farmasi IGD ini disusun oleh Tim yang ditunjuk
sesuai peran masing-masing yaitu Tim PPI, K3RS, Teknis, Perencana,
Pengawas, Sanitasi, IPS serta melibatkan Kepala IGD dan Instalasi Farmasi.
Rumah sakit umum daerah melakukan kegiatan kontruksi pembangunan
renovasi pemindahan depo farmasi IGD dimana dalam pelaksanaannya harus
dilakukan sesuai standar/ aturan yang telah disusun dan disepakati dalam PCRA
sehingga dampak dari kontruksi tersebut dapat diminimalkan, maka dari itu kami
laporkan pelaksanaan kegiatan kontruksi sebagai berikut.

B. PERSIAPAN
1. Rumah Sakit Umum Daerah melakukan rapat perencanaan pembangunan
renovasi pemindahan depo farmasi IGD dengan unit atau pihak yang terlibat.
2. Rumah sakit menentukan Tim PCRA/ICRA Pembangunan Renovasi dan
Pemindahan Depo Farmasi IGD antara lain :
Ketua
Wakil Ketua Merangkap Pengawas
Pembangunan
Administrasi merangkap PIC Sanitasi
Bangunan
Anggota sebagai PIC PPI
Anggota sebagai PIC Manajemen
Fasilitas dan IPS
Anggota sebagai PIC K3RS
Anggota sebagai PIC Teknis
Bangunan

C. PERENCANAAN
 Membuat PCRA/ICRA Kontruksi
 Layout konstruksi (terlampir)

PRE CONTRUCTION RISK ASSESSMENT (PCRA)


PEMBANGUNAN RENOVASI PEMINDAHAN
DEPO FARMASI IGD

1. IJIN KONSTRUKSI DIBERIKAN


IDENTITAS PEKERJAAN
Nama pekerjaan: Pembangunan Renovasi Pemindahan Depo Farmasi IGD
Waktu pelaksanaan:

Jumlah Naker :5 Kontraktor pelaksana :


No. Dokumen/Izin : Konsultan pengawas :

1. Pihak kontraktor memenuhi persyaratan yang diberikan pihak Rumah Sakit


selama pelaksanaan kontruksi
2. Tipe Kontruksi C, Kelompok resiko tinggi, Kelas IV
3. Semua kebutuhan yang disyaratkan harus disediakan sesuai ketentuan
4. Apabila dalam pelaksanaan kontruksi tidak mematuhi /menyimpang dari
aturan yang diberikan maka Tim PCRA akan memberikan teguran sesuai
tingkat penyimpangan bahkan sampai melakukan pemberhentian
pekerjaan bila diperlukan

2. PRE KONSTRUKSI PEMBANGUNAN RENOVASI


Hazard Identification And Risk Assesment
Tipe konstruksi : C
(Konstruksi / Renovasi / Pembongkaran)
Tingkat Risiko : Tinggi
Kelas Pengendalian : IV
3. HVA PRECONTRUCTION
DAMPAK INSIDEN KESIAPAN

KEMUNGKINAN Dampak Dampak RESIKO


Dampak Waktu Perlengkapa
terhadap terhadap Durasi Perencanaan
terhadap Peringatan n Pelatihan
Properti Fasilitas
KEJADIAN / Manusia
INSIDEN
Gangguan
Jumlah
Kemungkinan penuh / Waktu Lama waktu Rencana Staf dilatih dan
Kemungkinan akan keparahan Relative
kematian / penutupan antisipasi insiden dapat Manajemen / dilengkapi
terjadi properti yang Threat
cedera fasilitas atau insiden berlanjut Operasi Darurat peralatan
rusak
pelayanan

4 = sangat mungkin 4 = Staf tidak 7.00 - 7.4 =


4 = banyak 4 = >1 4 = Tidak ada
(kemungkinan terjadi 4 = >50% 4 = >30 hari 4 = <6 jam terlatih dalam Sangat
kematian minggu RMD atau ROD
dalam 1 tahun) ROD Tinggi

3 = cedera
3 = mungkin 3 = Beberapa
mengakibatkan 3 = <1 3 = RMD / ROD 5.27 - 7.00
(kemungkinan terjadi 3 = 25-50% 3 = >2 minggu 3 = 6-12 jam staf dilatih, tidak
cacat minggu sebagian lengkap = Tinggi
dalam 3 tahun) ada peralatan
permanen

2 = cedera 2 = kebanyakan
2 = mungkin tidak staf dilatih,
2 = >1 2 = RMD / ROD 3.56 - 5.27
(kemungkinan terjadi mengakibatkan 2 = 10-25% 2 = 12-24 jam 2 = <1 hari dilengkapi
minggu lengkap = Sedang
dalam 5 tahun) cacat beberapa
permanen peralatan

1 = cedera 1 = semua staf


1 = RMD / ROD
1 = tidak mungkin dapat diobati dilatih dan
1 = 24 jam dilakukan 1.85 - 3.56
(kemungkinan terjadi dengan 1 = <10% 1 = 24+ jam 1 = <6 jam dilengkapi
atau kurang dan/atau = Rendah
dalam 10 tahun) pertolongan peralatan
dievaluasi
pertama dengan baik

kebakaran 4 1 3 4 4 1 1 1 5,15
Kegagalan
Listrik 4 4 1 1 4 1 1 1 4,55
kegagalan
sistem
4 1 1 1 4 4 1 1 3,95
informasi
(SIMRS)
kegagalan
telekomunikasi 4 1 1 1 1 1 1 1 3,20
kecelakaan
4 4 1 1 4 2 1 2 4,75
kerja
dampak
lingkungan 4 2 1 1 4 1 1 1 3,95
(debu)
kebisingan 4 2 1 1 4 1 1 1 3,95
Gas Medis 4 4 3 2 4 1 1 1 5,45
Getaran 4 3 1 1 4 1 1 1 4,25
Kegagalan
jaringan air 4 1 1 1 4 1 1 1 3,65
bersih
Average
Score 4,00 2,44 1,44 1,44 3,67 1,44 1,00 1,11 4,36
4. PRIORITAS SCOR

Prioritas Skor Insiden

1 5,45 Gas Medis

2 5,15 Kebakaran

3 4,75 Kecelakaan kerja

4 4,55 Kegagalan listrik

5 4,55 Dampak lingkungan (debu)

6 4,25 Getaran

7 3,95 Kebisingan

8 3,95 Kegagalan sistem informasi (SIMRS)

9 3,65 Kegagalan jaringan air bersih

10 3,2 Kegagalan telekomunikasi

Pihak Kontraktor Pihak Perencana Ka Tim PPI Ka. Tim K3RS

............................ ............................. ............................. ...........................


EVALUASI PELAKSANAAN RENOVASI
a. Kurangnya koordinasi dengan pihak terkait sehingga pada waktu
pelaksanaan renovasi ada pihak terkait yang tidak tahu kapan pelaksanaan
renovasi dimulai.
b. Selama proses renovasi juga tidak dilakukan monitorin karena kurangnya
koordinasi antar pihak terkait.
c. Setelah pelaksanaan renovasi pihak pelaksanaan proyek tidak melakukan
koordinasi lagi sehingga pada saat depo farmasi IGD digunakan untuk
operasional kembali tanpa dilakukan drymist dan tanpa uji udara.

Anda mungkin juga menyukai