Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

“Stimulasi Persepsi Sensori: Halusinasi”

Disusun Oleh:

Kelompok IV

Anggreni Stevini Mongol


Agriesta Arumpone
Ardiansyah Setiawan Ahmad
Asna Toala
Ayu Novitasari Salatun
Berta Febriyanti
Damayanti Polapa
Daniel Fredrick Topalo
Desrina Ranunde
Fanda Caesari Lontoh
Haryadi Sukarno
Jeanneyatri Amos

PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN XVI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG, 2017
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A.TOPIK KEGIATAN
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi sesi I.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien dapat mengenal halusinasi.

2. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi
b. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
d. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi.
C. AKTIVITAS DAN INDIKASI

1. Aktifitas
Kegiatan yang dilakukan yaitu klien duduk bersama dalam lingkaran, dalam
ruangan yang nyaman dan tenang dan fasilitator berada diantara pasien.
2. Seleksi
a. Karakteristik/kriteria
1) Riwayat klien dengan halusinasi.
2) Klien dalam keadaan tenang
3) Keadaannya terkontrol
4) Bersedia mengikuti terapi aktifitas kelompok (TAK)
b. Proses seleksi
Klien diseleksi dari ruangan tempat pasien dirawat dengan kriteria diatas.

D. PENGORGANISASIAN

1. Waktu
a. Hari /tanggal : Selasa, 14 Februari 2017
b. Tempat : Ruangan Kutilang
c. Waktu : 09.00-09.45 WIB
2. Tim terapi
a. Leader : Jeanneyatri Amos
Uraian tugas :
1. Memimpin jalannya TAK
2. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK
3. Membuka acara
4. Memimpin kegiatan kelompok
5. Menutup acara
b. Co-Leader : Damayanti Polapa
Uraian Tugas :
Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok.
c. Fasilitator : Agriesta, Anggreni, Fanda, Haryadi,
Uraian tugas :
1. Memfasilitasi klien dalam TAK
2. Mengarahkan klien dalam kegiatan
d. Observer :Asna Toala
Uraian tugas :
1. Mengobservasi jalannya TAK mulai dari persiapan, proses, dan
penutupan dengan menggunakan format evaluasi perilaku.
2. Memberikan penilaian terhadap perilaku verbal dan non verbal klien
selama terapi berlangsung.
3. Alat dan media
Media yang digunakan adalah kertas karton, spidol, papan tulis dan pemutar
musik.
4. Metode
Metode yang digunakan adalah diskusi kelompok.

5. Seting tempat

Keterangan :

: Leader

: Co-Leader

: klien

: fasilitator

: observer

6. Program Antisipasi
Mengantisipasi bila peserta yang dipilih tidak dapat mengikuti kegiatan hari
yang telah ditentukan, maka dipilih peserta cadangan 2 orang dari ruangan
intermidiet yang memenuhi kriteria peserta TAK.

E. PROSES PELAKSANAAN
Langkah-langkah
a. Persiapan
1. Memilih pasien sesuai indikasi yaitu klien dengan gangguan stimulasi
persepsi: halusinasi
2. Membuat kontrak dengan klien
3. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1. Salam terapeutik
a. Salam dari terapi kepada klien
b. Perkenalkan nama dan panggilan terapi (pakai papan nama)
c. Menananyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
2. Evaluasi atau validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3. Kontrak
a. Terapi menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal suara-suara yang didengar.
b. Terapi menjelaskan aturan mainnya sebagai berikut:
1) Klien bersedia mengikuti TAK
2) Klien harus hadir 5 menit sebelum TAK dimulai
3) Selama TAK berlangsung tidak boleh makan dan minum
4) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
5) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta
ijin kepada terapi
6) Bila ada klien yang mau bertanya maka harus mengacungkan
tangan
7) Klien harus menerima keputusan hasil akhir
8) Lama kegiatan 45 menit.
c. Kerja
1. Terapi menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal
halusinasi, tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya dan
perasaan klien pada saat terjadi.
2. Terapi meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.
Mulai dari klien yang di sebelah kanan, secara berurutan sampai semua
klien mendapat giliran, hasilnya ditulis di kertas karton.
3. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari
suaran yang biasa didengar.
d. Tahap terminasi
5. Evaluasi
a) Terapi menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapi memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
6. Tindak lanjut
Terapi meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan
perasaannya jika terjadi halusinasi.
7. Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang yaitu melatih cara mengontrol
halusinasi.
b) Menyepakati waktu dan tempat.

F. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi persepsi: halusinasi sesi I, kemampuan yang diharapkan klien adalah
mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi terjadinya halusinasi dan
perasaan saat terjadinya halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut.

SESI 1: TAK
Stimulasi Persepsi Sensori : Halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi

N Nama Menyebut isi Menyebut waktu Menyebut Menyebut


o. Klien halusinasi terjadi halusinasi situasi terjadi perasaan saat
halusinasi terjadi halusinasi

1.

2.

3.

4.

5.

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu,
situasi, dan perasaan. Beri tanda √ jika klien mampu dan X jika klien tidak
mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK Stimulasi Presepsi: Halusinasi
sesi I. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul), waktu (pukul
09.00), situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram). Anjurkan klien
mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

Anda mungkin juga menyukai