Anda di halaman 1dari 4

Panduan Mengajar

Cara Mudah Menerapkan Program Literasi Sekolah, Simpel tapi Efektif

Home Tips Cara Mudah Menerapkan Program Literasi Sekolah, Simpel tapi Efektif

Cara Mudah Menerapkan Program Literasi Sekolah, Simpel tapi Efektif

Lewat Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015, sekolah kini diwajibkan menggalakkan budaya literasi. Lebih
spesifiknya mewajibkan warga sekolah membaca selama 15 menit, tiap hari. Jadi bukan hanya siswa, tapi
juga guru, kepala sekolah, staff, bahkan penjaga.

Sudahkah sekolah anda menjalankannya?

Kalau sudah tentu sekarang anda mulai melihat kelebihan dan kelemahannya. Untung ruginya seperti
apa. Atau anda sudah mulai menikmati hasil program ini, dimana siswa tampak punya kesadaran
membaca, perpustakaan lebih hidup, dan gaya menulis siswa mulai membaik?

Bagi yang masih belum menjalankan program ini, dengan berbagai alasan, saya ingin membagikan
langkah demi langkah penerapan kegiatan literasi sekolah. Cara ini terbilang sederhana, dan sangat
sesuai diterapkan untuk siswa usia sekolah dasar. Simpel tapi efektif.

Trik-trik yang sederhana seperti ini perlu anda pilih jika anda merasa budaya literasi di sekolah selama ini
lemah. Sangat memprihatinkan. Untuk itu, jangan muluk-muluk. Lebih baik gunakan cara-cara yang
mudah agar siswa tidak merasakan beban.

Dan kita hanya perlu melatih satu hal ini: konsisten.

Apa yang anda dapatkan dengan menggunakan cara ini?

Tentu kita harus tahu dulu apa saja yang bisa kita dapatkan. Dengan cara yang sangat sederhana ini,
inilah keuntungannya:
1. Program wajib dari pemerintah terlaksana.

Kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah tetap harus dijadikan pedoman utama. Bukan
sekedar gugur kewajiban, tapi benar-benar mencetak siswa yang gandrung akan literasi. Nyatanya
banyak sekolah yang berkembang berawal dari keseriusan menerapkan aturan-aturan itu.

2. Perpustakaan menjadi hidup, sirkulasi peminjaman buku lancar.

Kita nanti akan memanfaatkan perpustakaan untuk menunjang keberhasilan program ini. Sirkulasi yang
lancar ini disebabkan pembagian hari yang jelas siapa saja siswa yang boleh berkunjung.

3. Siswa punya karya tulis.

Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Kita hanya fokus pada gerakan membaca. Namun hasil yang kita
dapatkan adalah kemampuan menulis siswa juga meningkat.

Dengan karya ini, ke depan anda juga lebih mudah andaikan ingin membuat program-program lanjutan,
seperti menerbitkan buku, atau membuat bulletin sekolah. Bahan-bahan untuk itu sudah tersedia.

Langkah demi langkah Penerapan Program Literasi Sekolah

Baiklah, poin-poin di bawah ini akan menjelaskan bagaimana penerapan program yang dimaksud:

1. Buat jadwal kunjungan ke perpustakaan untuk tiap kelas. Contoh: hari Senin untuk kelas 1, hari Selasa
untuk kelas 2, hari Rabu untuk kelas 3, dan seterusnya.

Pada hari itu, tiap kelas akan melakukan 3 aktivitas sekaligus: pinjam buku, mengembalikan buku, dan
mengumpulkan resume.

2. Setelah jadwal tersusun, baru kita mulai program ini. Biar mudah, kita ambil contoh siswa kelas 3.

Pada hari Rabu pertama, siswa kelas 3 harus meminjam satu buku di perpustakaan, saat jam istirahat.
Buku tentang apa? Bebas. Sesuai passion siswa sendiri-sendiri.
Jika semua sudah mendapat, buku dikumpulkan jadi satu di dalam kelas. Letakkan di tempat tersendiri
yang sudah disiapkan.

3. Hari berikutnya, yaitu Kamis, Jumat dan seterusnya, siswa bersama seluruh warga sekolah membaca
buku selama 15 menit. Tepat pukul 07.00 sampai 07.15.

Terapkan secara terus menerus sampai satu minggu. Hindari aktivitas lain selain membaca.

4. Pada hari Rabu berikutnya, berikan waktu lebih banyak pada siswa, misalnya 30 menit. Karena pada
hari ini mereka harus membuat resume dari apa yang mereka baca selama 6 hari sebelumnya.

5. Saat jam istirahat tiba, siswa berkunjung ke perpustakaan. 3 hal ini yang mereka lakukan:
mengembalikan buku, mengumpulkan resume, sekaligus meminjam buku untuk bacaan hari berikutnya.

6. Begitu seterusnya.

Silahkan menyesuaikan format resume seperti apa yang terbaik. Usahakan itu sesuai dengan
perkembangan usia siswa. Untuk kelas rendah, resume bisa hanya berupa unsur-unsur utama buku,
seperti menuliskan judul, pengarang, dan jumlah halaman.

Sedangkan untuk kelas tinggi bisa lebih kompleks, yakni ringkasan isi buku disertai batasan minimal
pengerjaan.

Itulah langkah-langkah menerapkan program literasi sekolah versi sangat sederhana. Meski demikian,
kalau anda manerapkannya secara kontinyu dan terus menerus, lihatlah beberapa bulan ke depan anda
akan melihat efek yang besar dari warga sekolah dalam hal perkembangan literasi.

Jika anda tertarik, selamat mencoba…

author-photo AZAM ARIFIN

4/01/2017 TIPS
You Might Also Like:

Next Post

Previous Post

Copyright © 2017 Panduan Mengajar

Proudly powered by Blogger

Anda mungkin juga menyukai