Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt tuhan yang Maha Esa
karena atas rahmat dan hidayah-Nya,direktorat pembinaan sekolah menengah
kejuruan direktorat jendral pendidikan Dasar dan Menengah telah menerbitkan
buku Pedoman Penyusunan Modul pembelajaran di Sekolah menengah kejuruan
(SMK).
Penyediaan modul pembelajaran di SMK merupakam konsekuensi logis dari
pembelajaran berbasis kompetensi dan mastery learning serta individual learning.
Mengingat percepatan belajar setiap siswa berbeda.
Modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian
pengalaman belajar yang di rencanakan serta dirancang secara sistematis untuk
membantu siswa menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Modul yang
dikembangkan disusun berdasarkan hasil sinkronisasi antara KD-KD yang ada
dikurikulum dan kompetensi yang ada di dunia kerja dan dunia industri (DUDI).
Melalui model ini diharapkan materi, proses dan hasil pembelajaran sesuai dengan
tuntutan DUDI.
Pedoman pengembangan modul pembelajaran ini diharapkan bisa memandu
guru SMK mengembangkan modul pembelajaran baik modul guru maupun modul
siswa. Melalui penyusunan modul pembelajaran, diharapkan seluruh kebutuhan
bahan ajar berupa modul pada semua kompetensi Dasar (KD) yang ada dalam
struktur kurikulum tersedia di sekolah, sehingga proses pembelajaran dapat
dilaksanakan sesuai dengan tuntutan kurikulum dan DUDI.
Halaman | i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2Fungsi & Tujuan .................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1Vlan ....................................................................................... 2
2.2Sejarah Vlan.......................................................................... 3
2.3Distribusi Vlan ..................................................................... 4
2.4Apa Itu Vlan? ....................................................................... 5
2.5Kekurangan & Kelebihan Vlan ........................................... 5
2.6Konfigurasi Vlan ................................................................. 6
2.7Kesimpulan & Saran ............................................................ 24
Halaman | ii
BAB I PENDAHULUAN
Halaman | 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Vlan
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada
satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat
lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat
tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut
berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan
menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil
jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP
dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched yang sama.
Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus
memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut.
Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus
didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah
VLAN tunggal disebut sebagai access port.
Sebuah VLAN memungkinkan seorang Administrator untuk menciptakan
sekelompok peralatan yang secara logic dihubungkan satu sama lain. Dengan
VLAN, kita dapat membagi jaringan switch secara logik berdasarkan fungsi,
departemen atau project team
Halaman | 2
2.2 Sejarah Vlan
Setelah sukses melakukan eksperimen dengan voice over Ethernet dari
tahun 1981 sampai 1984, Dr. W. David Sincoskie bergabung dengan Bellcore dan
mulai menangani masalah peningkatan jaringan Ethernet. Pada 10 Mbit / s,
Ethernet lebih cepat daripada kebanyakan alternatif pada saat itu. Namun, Ethernet
adalah jaringan siaran dan tidak ada cara yang baik untuk menghubungkan
beberapa jaringan Ethernet bersama-sama. Ini membatasi total bandwidth jaringan
Ethernet menjadi 10 Mbit / s dan jarak maksimum antara dua node menjadi
beberapa ratus kaki.
Sebaliknya, walaupun kecepatan puncak jaringan telepon yang ada untuk koneksi
individual terbatas pada 56 kbit / s (kurang dari seperseratus kecepatan Ethernet),
total bandwidth jaringan tersebut diperkirakan 1 Tbit / s, mampu bergerak lebih
dari seratus Seribu kali lebih banyak informasi dalam skala waktu tertentu.
Halaman | 3
dengan interface ethernet fisik yang terbatas. Dengan VLAN ini kita bisa membuat
sebanyak 4095 segment LAN dalam sebuah interface. Dalam pembuatan VLAN
terdapat sebuah parameter utama yaitu Core Port (Tagged) dan Edge Port
(Untagged). Mungkin pada istilah lain kedua parameter tersebut lebih dikenal
sebagai Trunk Port dan Access port.
Untuk Core Port kita membutuhkan sebuah Router untuk membuat VLAN dan
pada Edge port kita perlu sebuah switch manageable untuk memecah/membagi
jaringan yang tadinya terdapat dalam satu interface kedalam beberapa interface
yang terpisah untuk koneksi ke client. Mengenai VLAN dan juga konfigurasi
dasarnya bisa dilihat pada artikel sebelumnya disini.
Pembahasan kita kali ini bagaimana cara kita mendistribusikan VLAN dari Core
Port (Tagged) menuju ke Edge port (Untagged) melalui koneksi wireless. Seperti
yang telah kita ketahui VLAN dapat berjalan dengan baik ketika Core Port
tersetting pada interface ethernet dan didistribusikan via kabel ke Edge port.
Apakah dengan menggunakan media wireless ini juga bisa dilakukan hal yang
serupa?
Pada MikroTik selain interface ethernet ternyata kita juga bisa membuat VLAN
pada wireless dan juga virtual interface seperti bridge, VAP.
Halaman | 4
2.5 Kekurangan & Kelebihan Vlan
Halaman | 5
2.6 Konfigurasi Vlan
Modul ini disusun untuk mambantu para siswa SMK dengan program keahlian
TKJ (Teknik Komputer & Jaringan) dalam mempelajari materi yang berkaitan
dengan jaringan Vlan.
Topologi Jaringan
Halaman | 6
Setting dasar MIKROTIK
Setting IP Address Mikrotik
Buka menu IP > Addresses > klik tanda [ + ] lalu masukan IP address saya
menggunakan IP sebagai berikut:
Interface: Ether 1 > Address: 192.168.100.10/24
Interface: Ether 2 > Address: 192.168.10.1/24
Halaman | 7
Setting IP DNS Mikrotik
Halaman | 8
Setting Firewall NAT Mikrotik
Klik menu IP > Firewall > NAT, kemudian klik tanda [ + ] dan masukan dan isi
seperti berikut:
Halaman | 9
Setting IP Route
Halaman | 10
Setting Interfaces
Setelah itu, kita akan membuat interface VLan di router utama,dengan pilih
menu Interface -> VLAN -> Add [+]. Kemudian kita berinama interfaces yang
sudah di sesuaikan LAB 1 =110 dan LAB 2=111 di interface ether2.
Halaman | 11
Konfigurasi Vlan ( setting router )
Setting IP Address Mikrotik untuk VLAN
Halaman | 12
Setting DHCP SETUP
Halaman | 13
Setting ip Static untuk remote switch
IP Address: 10.90.90.91
Lalu OK
Halaman | 14
Lalu masuk ke google search IP default switch
IP Address: 10.90.90.90
Lalu ok
Halaman | 15
Setting Switch
Login = Password : admin
IP address : 192.168.10.2
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.10.1
Lalu Apply
Halaman | 16
Ganti IP static Remote tadi
IP address : 192.168.10.3
Lalu ok
Halaman | 17
Lalu masuk ke google lagi dengan ip yang sudah di isi di switch
IP Address: 192.168.10.2
Login = Password : admin
Lalu ok
Halaman | 18
Lalu masuk ke Vlan
Ceklist : Enable
Setelah itu klik : Add VID
Halaman | 19
Setelah itu buat 2 VID dan VLAN Name
VID : 110
VLAN Name : LAB1
VID : 111
VLAN Name : LAB2
Halaman | 20
Lalu masuk ke PVID settings
Halaman | 21
Setelah itu isi Port PVID (Seperti di gambar)
Port 02 : 110
Port 03 : 111
Port 04 : 110
Port 05 : 111
Lalu Apply,
Dan klik Apply lagi yang ada di atas
Halaman | 22
Setelah itu obtain ip static dan cek di details
Di situ akan terlihat berhasil atau tidaknya konfigurasi Vlan,
Jika sama seperti gambar di bawah, maka dia berhasil.
Halaman | 23
2.7 Kesimpulan & Saran
Kesimpulan
Jadi Vlan digunakan untuk membuat sambungan lan secara virtual yang haya
menggunakan satu kabel dan bisa menghubungkan banyak subnet yang berbeda.
Saran
Halaman | 24
Halaman | 25