Final Revisi Ok From Kbri (KCC) Versi Bhs. Indonesia1
Final Revisi Ok From Kbri (KCC) Versi Bhs. Indonesia1
di Oitaken Nakatushioaza Osada aza Imaino 366 banchi 29 , Jepang, Ijin Lembaga
Pelatihan Magang Teknis (selanjutnya disebut dengan “PPMT”) yang akan dilaksanakan
oleh Organisasi Pengawas dan organisasi yang melaksanakan pelatihan magang teknis
(selanjutnya disebut “Organisasi Pelaksana”) bagi para Pemagang Teknik yang dikirim oleh
Organisasi Pengirim sesuai dengan peraturan dan undang-undang dari kedua negara
Bab 1
Ketentuan Umum
Pasal 1 (Tujuan)
dimiliki oleh Industri Jepang (selanjutnya disebut dengan “Keahlian”) ke Negara Republik
Indonesia sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di Negara Jepang, dengan
1
perkembangan sumber daya manusia yang turut mengambil peran dalam perkembangan
industri di Negara Republik Indonesia, serta meningkatkan rasa saling pengertian dan
Bab 2
Pengirim)
Pasal 2
memperoleh lisensi dari menteri Negara Jepang yang kompeten, dan pekerjaan “Perawat
Lansia” harus dimasukkan dalam lingkup kategori pekerjaan yang dapat diterima, dan
disebutkan dalam lisensi tersebut. Selain itu, Organisasi Pelaksana yang berusaha untuk
melakukan pelatihan magang teknis harus membuat rencana pelatihan magang teknis
(rencana pelatihan magang teknis yang berkaitan dengan pekerjaan “ Perawat Lansia / care
worker “ dalam hal “Perawat Lansia “/ care worker ) untuk setiap Peserta Magang Teknis
di bawah bimbingan dari Organisasi Pengawas, dan menerima akreditasi untuk Pelatihan
Magang Teknis yang ditugaskan oleh Menteri Negara Jepang yang kompeten,
menunjukkan bahwa rencana pelatihan magang teknis adalah tepat. Organisasi Pengirim
harus menerima rekomendasi dari Lembaga Pelatihan Umum atau persetujuan dari
Pasal 3
2
(1) Peserta magang teknis harus berusia minimal 18 tahun
(2) Peserta magang teknis harus melakukan pelatihan magang teknis dan memahami
(3) Setelah kembali ke Negara Republik Indonesia, Peserta Pelatihan Magang Teknis
(4) Peserta Magang Teknis harus memiliki pengalaman melakukan jenis pekerjaan yang
sama di Negara Republik Indonesia seperti yang akan mereka lakukan di Negara
Jepang, atau memiliki keahlian khusus yang diperlukan saat pelatihan magang teknis.
(5) Peserta magang teknis harus berusaha ikut Program Pelatihan Magang Teknis
Republik Indonesia.
(6) Peserta magang teknis tidak boleh mengikuti pelatihan magang teknis dari tingkat
yang sama di masa lalu ( berlaku kecuali jika keadaan tidak dapat dihindari ).
(7) Peserta magang teknis yang melakukan pelatihan magang teknis dalam
pekerjaan ( Care worker / Perawat Lansia harus lulus N4 Tes Kemampuan Bahasa
Jepang atau sebaliknya diakui memiliki tingkat kemahiran setara atau lebih tinggi.
(8) Peserta magang teknis yang melakukan pelatihan magang teknis dalam pekerjaan
care worker / Perawat Lansia “ harus lulus N3 dari Tes Kemampuan Bahasa Jepang,
Pasal 4
1. Program Pelatihan Magang Teknis (i) mengacu pada pelatihan yang dilakukan dalam
3
rangka Program Pelatihan Magang Teknis ( PPMT) yang telah diterima oleh Organisasi
dan terlibat dalam kegiatan yang terkait dengan keterampilan yang relevan di tempat
Pengawas.
2. Program Pelatihan Magang Teknis (ii) mengacu pada pelatihan yang dilakukan oleh
keterampilan, dengan terlibat dalam kegiatan yang terkait dengan keterampilan yang
Teknik di bawah kontrak kerja dengan Organisasi Pelaksana yang sama di mana
Magang Teknik (ii), peserta magang teknik harus lulus tes teknis dan ujian teori dari tes
3. Organisasi pengawas harus menyadari akan tanggung jawab mereka sebagai organisasi
yang memenuhi peranan penting untuk melakukan Program Pelatihan Magang Teknis
secara tepat, melindungi Peserta Magang Teknis , dan memenuhi tanggung jawab
Pasal 5
1. Periode Pelatihan Magang Teknis di Negara Jepang harus ditentukan secara terpisah
untuk Pelatihan Magang Teknis (i) dan Pelatihan Magang Teknis (ii) sebagaimana
4
diatur oleh Undang-Undang tentang Pelatihan Magang Teknis yang tepat dan
Perlindungan Peserta Magang Teknis, sesuai permintaan kabinet, perintah menteri, dan
pemberitahuan publik yang berkaitan dengan itu (selanjutnya disebut " Program
2. Periode Program Pelatihan magang teknis harus tidak lebih dari 1 tahun untuk pelatihan
magang teknis.
3. Periode pelatihan magang teknis harus tidak lebih dari 2 tahun untuk pelatihan magang
teknis.
Pasal 6
peserta magang teknik setelah masuk ke Negara Jepang harus dilakukan oleh
2. Jumlah jam yang dihabiskan untuk menghadiri pendidikan tersebut setidaknya harus
seperenam dari total jam yang dijadwalkan dari Pelatihan Magang Teknis (i). Namun,
jika peserta magang teknis telah ikut pendidikan pra-masuk ( sebelum masuk ke Negara
Jepang ), baik yang dilakukan oleh Organisasi Pengawas, sendiri, atau diserahkan ke
pihak lain yang sesuai, atau pendidikan pra-masuk ( sebelum masuk ke Negara Jepang )
yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Umum di Negara Republik Indonesia yang
diakui oleh Organisasi Pengawas yang setara dengan pendidikan pasca-masuk, dengan
konten yang memenuhi kriteria paragraf berikut, untuk jangka waktu setidaknya 1
bulan, dengan kelas pendidikan /belajar setidaknya 160 jam, dalam 6 bulan
sebelumnya, jumlah jam yang dihabiskan untuk pendidikan setidaknya satu per dua
5
belas dari total jam yang dijadwalkan pelatihan magang teknis (i).
3. Pendidikan pra-masuk ( sebelum masuk ke Negara Jepang ) yang terjadi di luar Negara
Jepang harus terdiri dari kelas kuliah (termasuk pengamatan) di Negara Republik
Negara Jepang dan yang akan berkontribusi pada kelancaran perolehan keterampilan di
Negara Jepang.
4. Dalam pekerjaan “Keperawatan Lansia”, harus ada setidaknya 240 jam pendidikan
pasca-masuk ( setelah masuk ke Negara Jepang ) dengan “Subjek Bahasa Jepang “, dan
Jumlah jam di atas adalah panduan standar . Ketika mengatur jam per topik
6
pendidikan, nomor dalam tanda kurung menunjukkan jumlah jam minimum
Pendidikan “Subjek Bahasa Jepang “ harus dilakukan oleh Instruktur yang telah belajar
Bahasa Jepang melalui program sarjana atau pascasarjana yang berkaitan dengan
Bahasa Jepang berdasarkan UU Pendidikan Sekolah, dan yang telah lulus dari
universitas yang relevan, atau memperoleh kualifikasi lulusan mereka dari sekolah
pascasarjana yang relevan, atau diakui memiliki setidaknya kemampuan Bahasa Jepang
yang setara.
5. Dalam pekerjaan Perawat Lansia”, harus ada setidaknya 42 jam atau lebih pengajaran
pasca masuk ke mata pelajaran yang akan menunjang pada perolehan keterampilan, dan
7
Keperawatan Keperawa Dressing dan Mandi dan Total
Lansia tan undressing perawatan
Lansia Perawatan lansia kebersihan
pribadi
6 6 6 6 42
yang berada di bidang pengasuhan oleh Lampiran 4 dari Peraturan Fasilitas Pelatihan
untuk Pekerja Sosial bersertifikat dan Perawatan Lansia bersertifikat dan yang memiliki
pengalaman mengajar sebagai instruktur sekolah atau fasilitas pelatihan yang ditentukan
oleh “Pekerja Sosial bersertifikat dan Perawat Lansia yang bersertifikat “, atau
6. Untuk pekerjaan “Perawat Lansia “, pendidikan pra-masuk ke Negara Jepang untuk 1/2
jam yang diminta dari setiap subjek pelajaran , pendidikan pasca-masuk dapat
dipersingkat hingga 1/2. (Adalah mungkin untuk mempersingkat jam secara terpisah
diberikan.) Jika jam pendidikan pasca-masuk ke Negara Jepang dikurangi, maka perlu
untuk pendidikan pra-masuk ke Negara Jepang untuk memenuhi persyaratan yang sama
yang berkaitan dengan topik pendidikan dan instruktur sebagai pengajar pasca-masuk ke
Negara Jepang. Namun, Instruktur untuk kuliah Bahasa Jepang pra-masuk ke Negara
Jepang mungkin juga adalah “orang yang telah lulus dari universitas atau lulusan
sekolah di Indonesia, dan memiliki pengalaman setidaknya satu tahun sebagai Pengajar
Bahasa Jepang di lembaga pendidikan Bahasa Jepang yang berlokasi di Negara Republik
Indonesia dalam tiga tahun sebelum tanggal pendaftaran, dan belum meninggalkan
8
posisinya sebagai Pendidik Bahasa Jepang di Lembaga Pendidikan Bahasa Jepang.
Pasal 7
(1). Manajer pelatihan magang teknis, yang melakukan pengawasan umum, seperti
staf lainya yang terlibat dengan pelatihan magang teknis, selain mereka sendiri,
(2).Instruktur pelatihan magang teknis yang bertanggung jawab atas instruksi pada
Lansia”, paling tidak satu dari instruktur pelatihan magang teknis adalah Perawat
khusus pada tingkat yang sama atau lebih tinggi, dan setidaknya satu instruktur
pelatihan magang teknis harus diangkat untuk setiap lima peserta magang teknis.
umum terhadap hal-hal yang menyangkut bisnis pengawasan, untuk di setiap tempat
pengawasan.
Bab 3
9
Manajement Pelatihan Magang Teknis
Pasal 8
(1) Dalam periode pendidikan setelah memasuki Negara Jepang, biaya hidup yang
layak sesuai standar hidup rata-rata di Negara Jepang harus diberikan langsung
dan penuh kepada peserta magang teknis sebagai tunjangan pendidikan oleh
Organisasi Pengawas pada tanggal yang telah ditentukan setiap bulan. Jumlah
tunjangan pendidikan ini adalah 60.000 yen per orang per bulan ( termasuk biaya
makan 30.000 Yen ), dan jika dibayar tunai, cap atau tanda tangan peserta magang
teknis harus dikumpulkan sebagai tanda terima. Selanjutnya, jika biaya perjalanan
kepada peserta magang teknis (dengan jelas menyatakan apakah mereka gratis
atau akan dikenakan biaya, dan jika ada biaya, harus jelas juga harganya )
(3) Pendidikan/ belajar tidak boleh melebihi 40 jam per minggu, dan tidak boleh terjadi
magang teknis jika terjadi sakit, cedera, atau kematian selama periode
10
2. Perlakuan Peserta magang teknis selama periode pelatihan magang teknis (tidak
termasuk periode pendidikan/belajar. Pengecualian yang sama berlaku selanjutnya)
(1) Setelah pendidikan selesai , kegiatan pelatihan magang teknis akan dilakukan di
bawah kontrak kerja antara Peserta Magang Teknis dan Organisasi Pelaksana.
Kontrak kerja tersebut akan dilaksanakan sebelum masuk ke Negara Jepang dan
(2) Organisasi Pelaksana harus membayar upah kepada Peserta Magang Teknis secara
langsung dan penuh pada tanggal yang ditentukan setiap bulan. Namun,
secara hukum, seperti untuk pajak dan premi asuransi sosial, atau perjanjian antara
pekerja dan manajemen mengenai potongan biaya. Selain itu, jumlah pengurangan
yang dibuat berdasarkan perjanjian tersebut tidak boleh melebihi jumlah biaya
sebenarnya.
Juga, ketika Organisasi Pelaksana membayar upah, jika upah dibayar tunai, bukti /
slip pembayaran upah harus diberikan kepada Peserta Magang Teknis secara
pribadi, cap atau tanda tangan peserta magang teknis dicatat dalam buku
transfer bank, perjanjian mengenai transfer bank harus diselesaikan antara pekerja
teknis masing masing , dan bukti /slip pembayaran upah harus diberikan.
(3) Berkenaan dengan fasilitas akomodasi selama periode Pelatihan Magang Teknis,
(4) Jam kerja yang ditentukan selama periode Pelatihan Magang Teknis pada
prinsipnya tidak akan melebihi 40 jam per minggu dan 8 jam per hari, tidak
manajemen, Peserta Magang Teknis mungkin diizinkan untuk bekerja di luar jam
yang ditentukan dan pada hari libur dalam lingkup perjanjian tersebut. Dalam
kasus seperti itu, premi lembur harus dibayar. Selain itu, bahkan jika pekerjaan
harus dilakukan di luar jam yang ditentukan, pada hari libur, atau larut malam,
bekerja dalam waktu yang lama sesuai dengan maksud Program Pelatihan Magang
Lansia “, jika Peserta Magang Teknis diharuskan untuk mengambil shift malam
atau pekerjaan lain dengan jumlah staf yang rendah, atau diperlukan untuk
Pasal 9
12
apapun, atau mengelola uang atau aset lain (selanjutnya disebut “Deposit, ”) dari
“Peserta Magang Teknis .” (Mengacu pada Pelatihan Magang Teknis dan kandidat
untuk Pelatihan Magang Teknis ) atau pasangan mereka, kerabat langsung, anggota
keluarga atau orang lain dengan hubungan sosial yang dekat dengan peserta magang
teknis (selanjutnya disebut "Peserta Magang Teknis Internasional, atau pihak yang
Pengawas dan Organisasi Pengirim tidak boleh memasukkan kontrak apa pun
dengan Peserta Magang Teknik Internasional, Atau Pihak yang terkait, menetapkan
magang teknis, atau kontrak lain untuk transfer yang tidak tepat. uang atau aset
2. Organisasi Pengawas dan Organisasi Pengirim tidak dapat membuat perjanjian satu
sama lain yang menetapkan hukuman, atau mentransfer uang atau aset lain secara
tidak tepat untuk non-kinerja perjanjian /kontrak dalam kaitannya dengan pelatihan
magang teknis.
Pasal 10
(1) Peserta Magang Teknis harus menyelesaikan pelatihan magang teknis dengan
sikap yang tulus, mengikuti instruksi dari Organisasi Pengawas dan Organisasi
Pelaksana.
(2) Peserta Magang Teknis harus secara efektif menggunakan keterampilan yang
diperoleh selama pelatihan magang teknis setelah kembali ke Negara Republik
Indonesia .
13
(3) Peserta Magang Teknis harus tinggal di Negara Jepang sendiri, dan tidak boleh
mengundang anggota keluarga untuk tujuan kohabitasi.
(4) Peserta Magang Teknis tidak boleh melakukan kegiatan apa pun untuk
mendapatkan imbalan atau imbalan selain yang diizinkan oleh status
kependudukan mereka.
(5) Selama berada di Negara Jepang, Peserta Magang Teknis harus bertanggung jawab
untuk mengamankan paspor mereka sendiri, dan membawa kartu domisili mereka
setiap saat.
(6) Peserta Magang Teknis harus segera kembali ke Negara Republik Indonesia
setelah menyelesaikan pelatihan magang teknis.
Teknik )
Pasal 11
sebelum menyelesaikan masa pelatihan magang teknis kecuali jika ada keadaan yang
tidak dapat dihindarkan, seperti kepailitan. Selain itu, jika Peserta Magang Teknins
Pelaksana harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk memungkinkan ini, seperti
14
Bab 4
Peran, Tugas, dan Beban Biaya , Organisasi Pengirim dan Organisasi Pengawas
Pasal 12
(1) Mencari dan menerima aplikasi dari kandidat untuk posisi peserta magang teknis
(pencari kerja).
(2) Memilih kandidat untuk posisi Peserta Magang Teknik (pencari kerja) yang
kerja dari kandidat terpilih untuk posisi Peserta Magang Teknis (pencari kerja).
(3) Mengirim daftar pencari kerja ke Organisasi Pengawas dan memberikan informasi
seperti kondisi kerja yang disediakan oleh Organisasi Pelaksana (pemberi kerja),
(6) Mengambil langkah yang tepat untuk mencocokkan kandidat untuk posisi peserta
dengan metode yang disetujui setelah diskusi dan konsultasi dengan Organisasi
15
(7) Mengkonfirmasi dengan kandidat untuk posisi Peserta Magang Teknis yang posisi
kerja yang kurang aman, Peserta Magang Teknis Internasional, atau pihak yang
terkait yang sedang mengelola, termasuk informasi bila tidak ada kontrak
termasuk pinalti.
tentang Pelatihan Magang Teknik, masuk dan tinggal di Negara Jepang, dan
(10) Melakukan pendidikan pra-masuk atas nama Organisasi Pengawas dan melakukan
orientasi pra-keberangkatan.
(11) Menyediakan penempatan kerja dan dukungan lain yang diperlukan untuk
(12) Menyiapkan orang administrasi dan orang yang dapat dihubungi untuk PPMT dan
Organisasi Pengawas.
(13) Melakukan aktivitas penempatan kerja lainnya untuk mempromosikan PPMT yang
16
dan Kedutaan Besar Negara Republik Indonesia di Tokyo untuk melaporkan daftar
nama dan alamat peserta magang teknis, nama dan alamat lembaga pelaksana
Pelatihan Magang Teknis dan laporan tentang keberangkatan dan masuk ke Negara
Republik Indonesia.
Pasal 13
(1) Mencari dan menerima aplikasi dari Organisasi Pelaksana (pemberi kerja).
Pelaksana (pemberi kerja), dan mengatur dan mengelola daftar pencari kerja.
(4) Mengambil langkah yang tepat untuk mencocokkan kandidat untuk posisi Peserta
Magang Teknis (pencari kerja) dengan Organisasi Pelaksana (pemberi kerja)
dengan metode yang disetujui setelah diskusi dan konsultasi dengan Organisasi
kerja ).
kontrak pinalti .
(6) Melakukan prosedur hukum dengan pemerintah Negara Jepang agar Peserta
17
Magang Teknik dapat masuk ke Negara Jepang dan memperoleh tempat tinggal.
Negara Jepang .
teknis yang tepat, berdasarkan pada rencana pelatihan magang teknis tersebut,
juga mengawasi dan memberikan instruksi kepada Organisasi Pelaksana yang lain.
(10) Menanggapi dan penanggulangan yang tepat dari berbagai pertanyaan Peserta
Pelatihan Magang Teknis.
(11) Menyediakan pelatihan baru dalam situasi ketika sulit untuk melanjutkan pelatihan
magang teknis bukan karena kesalahan peserta magang teknis, seperti kepailitan
Organisasi Pelaksana (hanya dalam contoh di mana peserta magang teknis ingin
(12) Menyiapkan orang administrasi dan orang yang dapat dihubungi untuk PPMT, dan
berkorespondensi dan berkonsultasi dengan Organisasi Pengirim.
(13) Selain itu, mendorong untuk kelancaran pengawasan Program Pelatihan Magang
Teknis (PPMT) yang dilakukan oleh Organisasi Pengawas .
(14) Mengirim laporan ke Kementerian Tenaga Kerja Indonesia dan Kedutaan Besar
Negara Republik Indonesia di Tokyo untuk melaporkan daftar nama dan alamat
18
peserta magang teknis, nama dan alamat lembaga pelaksana magang teknis , dan
Pasal 14
Organisasi Pengirim harus mengungkapkan kepada Peserta Magang Teknis tentang isi
pelatihan magang teknis, kondisi kerja Organisasi Pelaksana, setiap tes keterampilan
(atau ujian evaluasi pelatihan magang teknis) yang harus diupayakan agar dapat
penanganan potongan untuk biaya makan , akomodasi, beban biaya perjalanan, dll.
2. Jika Organisasi Pengawas atau Organisasi Pengirim memerlukan tanda tangan dari
Peserta Pelatihan Magang Teknik , maka dalam dokumen seperti kontrak kerja untuk
tentang hal-hal penting terkait perlakuan terhadap peserta selama magang teknis ,
pernyataan tertulis oleh Peserta Magang Teknis, atau pernyataan pembayaran yang
Teknis, mereka akan memberikan penjelasan tertulis dalam Bahasa Indonesia dalam
sebelumnya dari kandidat yang relevan untuk Peserta Magang Teknis (pencari kerja)
(Menjaga Kerahasiaan)
Pasal 16
pribadi yang diperoleh dalam lingkup tugas yang berkaitan dengan ikatan bisnis, mereka
(Pedoman tentang hal-hal yang harus diperhatikan oleh Peserta Magang Teknik)
Pasal 17
diperhatikan oleh Peserta Magang Teknis dan memberikan informasi lengkap mengenai
Pasal 18
setelah kembalike Negara Indonesia, dan mereka akan mengumpulkan hasilnya dan
20
melaporkan kepada Organisasi Pengawas dan Organisasi Pelaksana.
Pasal 19
Jika terjadi kecelakaan, kejahatan, atau peserta magang teknik kabur/hilang , Organisasi
Pengawas segera memberi tahu Organisasi Pengirim dan Kedutaan Besar Republik
Indonesia di Tokyo tentang fakta-fakta, dan kedua belah pihak harus menanggapi secara
tepat melalui konsultasi satu sama lain, sesuai dengan hukum dan peraturan Negara
Jepang.
Pasal 20
1. Organisasi Pengawas dan Organisasi Pengirim wajib berkonsultasi satu sama lain
berdasarkan peran dan tugas masing masing yang diatur dalam Perjanjian ini.Dan
2. Biaya manajemen fee yang disebutkan dalam paragraf sebelumnya yakni 10.000 yen
per orang per bulan. Organisasi Pengawas harus mengumpulkan biaya manajemen
fee dari Organisasi Pelaksana setiap bulan, dan mengirimnya ke Organisasi Pengirim
setiap 3 bulan sekali. Biaya pengiriman uang dijamin oleh Organisasi Pengawas.
3. Penanganan pengiriman manajemen fee harus melalui rekening khusus yang dibuat
oleh Organisasi Pengawas. Pengiriman manajemen fee harus dibedakan secara jelas
dari tunjangan belajar dan upah yang akan diberikan kepada Peserta Magang Teknis
4. Organisasi Pengawas tidak akan menerima biaya atau imbalan dari Organisasi
21
Pengirim dalam penunjukan apa pun. Selain itu, Organisasi Pengawas tidak akan
5. Tujuan Bank pengiriman uang berdasarkan pasal ini adalah sebagai berikut :
. Cabang : BANDUNG
BARAT – INDONESIA
Pasal 21
Organisasi Pengawas akan menanggung beban biaya perjalanan yang diperlukan untuk
peserta magang teknik saat kembali ke Negara Republik Indonesia pada akhir pelatihan
magang teknis (termasuk dalam kasus pengembalian awal, pada peserta yang tidak
22
Pasal 22
Pelatihan Magang Teknik (i) dan Pelatihan Magang Teknik (ii) diperbolehkan melalui
penyelesaian prosedur izin masuk kembali khusus ( jika izin masuk kembali telah
dikeluarkan oleh Biro Imigrasi Jepang) dan kepulangan sementara yang disetujui oleh
Beban biaya akan ditentukan melalui konsultasi dan kesepakatan antara Peserta Magang
Bab 5
Ketentuan Lainya
Pasal 23
Biaya pendidikan Bahasan Jepang dan kehidupan sehari hari yang diperlukan sebelum
tentang Program Pelatihan Magang Teknik( PPMT )" (ketentuan kontrak perjanjian
terpisah ).
(Interpretasi Perjanjian)
Pasal 24
Jika ada ketidakpastian mengenai interpretasi ketentuan kontrak perjanjian ini, atau
jika ada hal yang tidak ditentukan dalam kontrak perjanjian ini, para pihak harus
23
(Ganti rugi Kerugian )
Pasal 25
Jika Organisasi Pengawas atau Organisasi Pengirim menyebabkan kerugian pada pihak
lain dengan melanggar ketentuan perjanjian ini dan ada kewajiban hukum mengganti
kerugian tersebut, maka pihak yang menyebabkan kerugian harus menggantinya. Pihak
yang terikat oleh kewajiban untuk mengganti kerugian tetap terikat dengan kewajiban
(Penyelesain Perselisihan )
Pasal 26
Jika terjadi perselisihan terkait dengan PPMT , Organisasi Pengirim dan Organisasi
pihak demi menghormati tujuan dari PPMT sesuai dengan hukum dan peraturan yang
dan Organisasi Pengirim terkait perjanjian ini harus sesuai dengan putusan dari
kementrian atau pengadilan distrik yang relevan dan berlokasi di Negara Republik
Indonesia , Bandung – Jawa Barat, atau pengadilan distrik yang berlokasi di Prefektur
Oita – Jepang , dan perjanjian ini harus ditafsirkan sesuai dengan hukum Negara
(Efektivitas Perjanjian.)
Pasal 27
Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani. Namun, apabila Kementrian
Negara Jepang terkait memberikan suatu pedoman mengenai syarat-syarat yang tidak
24
sesui atau masalah-masalah yang tidak disebutkan dalam perjanjian ini, maka pihak
(Perubahan Perjanjian )
Pasal 28
Jika Organisasi Pengawas atau Organisasi Pengirim perlu merevisi sebagian dari
perjanjian ini, para pihak harus segera memberi tahu pihak lainnya dan membuat
sebuah memorandum baru harus disusun oleh kedua belah pihak dengan jelas
Pasal 29
1. Persetujuan ini akan berakhir jika satu keadaan berikut ini timbul .
(1) Jika Organisasi Pengawas atau Organisasi Pengirim membatalkan atau tidak
persetujuan, dll.) dalam Program Pelatihan Magang Teknik ( PPMT) atau tidak
(3) Jika Program Pelatihan Magang Teknik yang menjadi tujuan dari Perjanjian ini
berakhir (Perjanjian ini berakhir pada tanggal yang sama saat PPMT berakhir).
(4) Jika tidak memungkinkan untuk melanjutkan Program Pelatihan Magang Teknis
25
( PPMT ) sampai selesai, dan semua peserta magang teknis dipulangkan ke Negara
Republik Indonesia (dalam kasus seperti itu, wajib diberitahukan secara tertulis dan
diberikan kepada para pihak terkait, dan Perjanjian ini berakhir sejak tanggal
pemberitahuan tersebut )
setiap saat dengan pemberitahuan tertulis pada para pihak bila salah satu hal yang
(1) Jika secara sengaja terus menerus gagal melaksanakan tugas yang ditetapkan
(3) Jika merusak kredibilitas pihak lain atau mengganggu / menghalangi bisnis
pihak lain
5. Jika Perjanjian ini berakhir atau dibatalkan, Organisasi Pengawas atau Organisasi
Pengirim harus segera memberikan penjelasan kepada pihak lain mengenai keadaan
status saat ini, dan jika ada hal yang belum diselesaikan, pihak tersebut harus
Bahasa yang mengatur Perjanjian ini harus Bahasa Jepang dan hanya Bahasa Jepang asli
dan benar yang diakui. Terjemahan Bahasa Indonesia dilampirkan pada perjanjian ini
26
dibuat untuk tujuan referensi dan terjemahan Bahasa Indonesia tersebut tidak memiliki
27