Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN VERIFIKASI DAN ASESMEN

LEMBAGA DAN PROGRAM PELATIHAN


PROGRAM JAMINAN KEHILANGAN
PEKERJAAN (JKP)
MASA TRANSISI (PENGEMBANGAN SISTEM)

Tanggal Dikeluarkan 3 Januari 2022


Versi I (Satu)
Disusun Oleh Direktorat Bina Standardisasi Kompetensi dan
Program Pelatihan
Ditujukan Kepada 1. Verifikator dan Asesor
2. Lembaga Pelatihan Kerja Calon Mitra JKP
PERSYARATAN LPK
A. Persyaratan Kelembagaan
LPK yang dapat bermitra dalam Program JKP wajib memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1. Persyaratan Umum
a. Legalitas
Terdaftar dan terverifikasi di Sistem Informasi Ketenagakerjaan, dengan:
1) Memiliki Vocational Identification Number (VIN) di website
kelembagaan.kemnaker.go.id;
2) Memiliki Tanda Daftar LPK dari Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten/Kota (untuk LPK Pemerintah dan LPK Perusahaan);
3) Memiliki Izin LPK dari Pemerintah Kabupaten/Kota (untuk LPK
Swasta); dan
4) Melengkapi seluruh data kelembagaan di website
kelembagaan.kemnaker.go.id.
b. Akreditasi
LPK memiliki paling sedikit 1 (satu) program pelatihan kerja yang telah
terakreditasi oleh Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (LA-LPK)
dibuktikan dengan sertifikat akreditasi.
c. Sumber Daya Pelatihan
LPK memiliki sumber daya pelatihan sebagai berikut:
1) Program pelatihan kerja berbasis kompetensi yang sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja dengan mempertimbangkan standar
kompetensi kerja nasional, internasional, atau khusus;
2) Kurikulum, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
terstruktur untuk masing-masing program pelatihan;
3) Tenaga pelatih/instruktur dengan kualifikasi kompetensi metodologi
maupun teknis yang relevan yang dibuktikan dengan sertifikat
kompetensi dan/atau riwayat pengalaman (paling sedikit 2 tahun)
dan harus memiliki akun di Sistem Informasi Ketenagakerjaan;

2
4) Sarana dan prasarana pelatihan (luring, daring, atau blended) sesuai
dengan program pelatihan yang diselenggarakan;
5) Rencana jadwal pelatihan, kapasitas pelatihan perbidang
keahlian/kejuruan/program pelatihan dalam 1 (satu) tahun;
6) Sistem evaluasi pembelajaran dan mekanisme pemantauan
kemajuan pelaksanaan pelatihan kerja; dan
7) Call center dan pelayanan yang interaktif untuk membantu proses
pelatihan peserta.
2. Persyaratan Khusus
a. LPK Pemerintah
1) Memiliki nomor rekening penerimaan PNBP/BLU untuk satker
PNBP/BLU;
2) Nama dan nomor/kode satker PNBP (terdaftar di KPPN); dan
3) Memiliki nomor rekening HIMBARA(*) untuk satker non PNBP/BLU;
(*) jika nomor rekening baru khusus Jaminan Kehilangan Pekerjaan
a.n. lembaga dan terdaftar/persetujuan di KPPN setempat.
b. LPK Swasta dan LPK Perusahaan
1) Memiliki NPWP sesuai badan hukumnya atas nama lembaga
pelatihan; dan
2) Memiliki nomor rekening HIMBARA atas nama lembaga pelatihan.

B. Persyaratan Program Pelatihan


Setiap LPK harus mendesain program pelatihannya dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Kesesuaian dengan Kebutuhan Pasar Kerja
Untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan pasar kerja, digunakan
beberapa rujukan antara lain:
a. Tren lowongan pekerjaan yang diterbitkan secara periodik oleh
Kementerian Ketenagakerjaan;
b. Tren lowongan pekerjaan yang diterbitkan oleh job portal yang memiliki
Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikat Standar dari OSS;
3
c. Lowongan pekerjaan dari perusahaan yang terdaftar di dinas yang
membidangi ketenagakerjaan setempat;
d. Dalam hal program pelatihan diorientasikan untuk berwirausaha, maka
rujukan yang digunakan antara lain:
1) Analisis potensi wilayah; dan
2) Inisiatif/kemauan minat peserta.
2. Struktur Program dan Materi Pelatihan
Program pelatihan harus didesain mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang dapat meningkatkan kompetensi peserta dalam suatu
bidang pekerjaan/profesi tertentu, atau dapat mendorong/memotivasi
peserta untuk memiliki kemampuan dan kemauan berwirausaha. Program
pelatihan selain disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar kerja
(dunia usaha/industri) juga disusun berdasarkan standar kompetensi kerja
nasional, internasional, atau khusus. Tidak diperkenankan membuat
program pelatihan yang tidak dapat diaplikasikan dalam suatu bidang
pekerjaan/profesi tertentu atau program pelatihan yang bersifat hobi dan
tidak relevan dengan peningkatan kompetensi kerja.
Adapun desain program dan materi pelatihan harus memiliki struktur
sebagai berikut:
a. Program pelatihan berisi:
1) Judul/nama program pelatihan yang menggambarkan kemampuan
atau kompetensi yang akan dicapai untuk melakukan suatu
pekerjaan, dapat berupa nama jabatan pekerjaan/bidang pekerjaan
atau jenis wirausaha;
2) Deskripsi pelatihan yang menjelaskan capaian
kemampuan/kompetensi setelah mengikuti pelatihan (maksimal 1
paragraf);
3) Durasi pelatihan yang dilaksanakan minimal 40 Jam Pelajaran (JP),
dengan perhitungan 1 hari paling lama 8 JP (1 JP sama dengan 45
menit);
4) Kurikulum pelatihan yang meliputi kumpulan unit-unit kompetensi
4
yang akan diajarkan kepada peserta pelatihan mengacu kepada
standar kompetensi kerja nasional, internasional, atau khusus;
5) Silabus yang menggambarkan capaian setiap unit kompetensi yang
diajarkan;
6) Kodifikasi program pelatihan berdasarkan 3 (tiga) digit Klasifikasi
Baku Jabatan Indonesia (KBJI);
Contoh:
Program 731 Membuat Ukiran Kayu, diambil dari:
Digit 1 Digit 2 Digit 3 Nama Jabatan Nama Program
Pekerja Membuat Ukiran
7 3 1
Kerajinan kayu

Sesuai dengan KBJI 2014

Keterangan:
Digit 1 adalah golongan pokok 1-9 jabatan
Digit 2 adalah subgolongan pokok
Digit 3 adalah golongan
Informasi lebih lanjut terkait kodefikasi merujuk pada KBJI 2014
yang dapat diakses melalui:
https://www.bps.go.id/website/fileMenu/KBJI-2014.pdf
7) Tagging untuk memudahkan pencarian program pelatihan. Tagging
paling sedikit 5 (lima) hashtag yang terkait dengan program pelatihan
tersebut.
Contoh:
No. Judul Program Contoh Tagging
1 Digital Marketing #mediasosial #ritel #bisnis
#marketing #ecommerce
2 Pengoperasian Mesin #perkakastangan #pengukuran
Bubut #bubut #pahat #gambarteknik

5
3 Perakitan Komputer #PC #desktop #laptop #bios
#software

b. Materi pelatihan terdiri dari:


1) Judul materi pelatihan yang merepresentasikan substansi dari
program pelatihan sehingga dapat mudah dipahami secara baik oleh
penerima manfaat;
2) Isi materi pelatihan yang disusun berdasarkan uraian sesuai dengan
kurikulum/silabus yang telah disusun sebelumnya dengan
memperhatikan hak cipta. Materi pelatihan dapat berupa:
a) Teks dokumen;
b) Dokumen presentasi;
c) Job sheet/instruksi kerja; dan/atau
d) Materi pembelajaran digital.
3. Metode Pelatihan
Pelatihan dapat dilaksanakan dengan metode luring, daring atau blended
dengan memperhatikan sumber daya pelatihan sebagaimana telah
dijelaskan pada persyaratan umum. Adapun sumber daya pelatihan yang
perlu disesuaikan dengan masing-masing metode adalah sebagai berikut:
a. Pelatihan Luring memperhatikan:
1) Pembagian waktu jadwal pelatihan antara 30% teori dan 70%
praktik;
2) Didukung dengan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan
program pelatihan, seperti peralatan pelatihan, bahan pelatihan,
ruang teori dan workshop untuk praktik yang representatif; dan
3) Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
b. Pelatihan Daring memperhatikan:
1) Ketersediaan media/fasilitas pelatihan berupa LMS(*);
2) Materi pembelajaran digital (untuk materi video, durasi per video
maksimal 15 menit);
3) Penyampaian materi pelatihan secara interaktif melalui strategi

6
synchronous dan asynchronous;
4) Dalam 1 hari pelatihan dilaksanakan maksimal 8 JP (1 JP sama
dengan 45 menit);
5) Pelatihan harus diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 30 hari
kalender;
6) Ketersediaan sistem presensi atau history login peserta dalam LMS;
dan
7) Ketersediaan sistem evaluasi pembelajaran dan mekanisme
pemantauan kemajuan penerima manfaat.

(*) Catatan:
Dalam hal tertentu antara lain karena adanya keterbatasan dari LPK
Swasta, untuk sementara waktu 1 (satu) LMS dapat digunakan
paling banyak oleh 5 (lima) LPK, dengan persyaratan sebagai berikut:
a) Setiap LPK memenuhi ketentuan Standar Minimal LMS. Standar
Minimal LMS diatur sebagaimana tercantum pada Lampiran;
b) Masing-masing LPK pada LMS yang sama memiliki program
pelatihan yang berbeda;
c) Membuat kesepakatan bersama antar LPK terhadap
pemanfaatan LMS tersebut untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan.
Dalam rangka perbaikan berkelanjutan, kebijakan ini akan
dievaluasi pada waktunya.
c. Pelatihan Blended memperhatikan:
1) Komposisi pelatihan daring maksimal 30% dan luring minimal 70%;
dan
2) Hal-hal sebagaimana telah dijelaskan pada poin a dan b (luring +
daring) diatas.
4. Biaya Pelatihan
LPK menentukan biaya/harga pelatihan pada setiap program pelatihan
dengan memperhatikan hal sebagai berikut:
7
a. Tidak boleh melebihi harga program pelatihan yang identik di luar
Program JKP; dan
b. Tidak melebihi besaran bantuan Pelatihan JKP sebagaimana disebutkan
pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 148/PMK.02/2021 (maksimal
Rp. 1.000.000,- per orang), dengan komposisi komponen biaya pelatihan
Program JKP meliputi:
Komponen Pelatihan Luring Daring Blended
Biaya bahan pelatihan 30-50% 0-10% 30-50%
Biaya operasional LPK 50-70% 90-100% 50-70%

Biaya bahan pelatihan dapat mencakup:


1) Bahan praktik peserta; dan
2) Bahan praktik instruktur.
Adapun biaya operasional LPK dapat mencakup:
1) Honor instruktur;
2) Honor tenaga pelatihan;
3) Internet, listrik dan air;
4) LMS, konten digital;
5) Modul/materi pelatihan;
6) Alat Tulis Kantor;
7) Keuntungan perusahaan untuk swasta/perusahaan; dan
8) Setor Kas Negara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk
pemerintah pusat atau yang sejenisnya untuk pemerintah daerah.
5. Evaluasi Pelatihan
Evaluasi pelatihan dan mekanisme pemantauan kemajuan pelaksanaan
pelatihan harus mencakup:
a. Setiap program pelatihan minimal memiliki bank soal yang relevan berisi
paling sedikit:
1) 30 pertanyaan teori secara tertulis (benar salah/pilihan ganda/
menjodohkan);
2) 20 pertanyaan teori secara lisan/wawancara; dan

8
3) 10 tugas demonstrasi/praktik.
Bank soal sebagaimana dimaksud diatas tidak boleh sama/identik antara
satu lembaga pelatihan dengan lembaga pelatihan yang lain pada
program yang sama.
b. Dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap yaitu:
1) Pre-test
Pre-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar peserta
pelatihan sebelum mengikuti pelatihan melalui tes tertulis dan/atau
wawancara. Adapun ketentuannya diatur sebagai berikut:
a) Minimal 5 (lima) pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
pemahaman dan/atau pengetahuan atas unit kompetensi yang
dipilih dari bank soal;
b) Tidak ada informasi kunci jawaban dalam lembar pre-test maupun
modul pelatihan.
2) Asesmen Formatif
Asesmen formatif digunakan untuk mengukur pemahaman dan/atau
pengetahuan setiap kompetensi yang dituju. Asesmen formatif
dilakukan pada akhir setiap pokok pembahasan dalam bentuk
instrumen kuis dengan ketentuan minimal 5 (lima) pertanyaan dan
persentase ketepatan menjawab minimum sebesar 60%. Jika tidak
memenuhi nilai minimum, lembaga pelatihan dapat memberikan
pengulangan materi dan asesmen formatif.
3) Post-test
Post-test dilakukan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi
peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan dengan ketentuan
minimal 20 (dua puluh) pertanyaan teori dengan bobot 30% dan
minimal 1 (satu) tugas praktik/demonstrasi dengan bobot 70% yang
dipilih dari bank soal.

9
PROSES VERIFIKASI DAN ASESMEN

A. Mekanisme LPK Menjadi Mitra JKP


LPK yang akan menjadi mitra JKP, terlebih dahulu harus memiliki Vocational
Identification Number (VIN) yang telah terverifikasi pada portal Sistem
Informasi Ketenagakerjaan dan telah memiliki akreditasi dari LA-LPK.
Selanjutnya, mekanisme yang dapat dilakukan untuk menjadi mitra JKP
adalah sebagai berikut:

Gambar 1 Mekanisme LPK Menjadi Mitra JKP

1. Pendaftaran Lembaga
LPK mengunggah surat permohonan yang ditujukan kepada Direktur
Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas melalui https://s-
link.kemnaker.go.id/PENDAFTARAN_MITRA_JKP dengan menyebutkan
atau memilih metode pelatihan yang akan digunakan yaitu luring, daring
atau blended dan melampirkan dokumen sebagai berikut:
a. LPK Swasta dan LPK Perusahaan:
1) Fotokopi/scan buku rekening Bank HIMBARA atas nama lembaga
pelatihan;
2) Fotokopi/scan sertifikat akreditasi dari Lembaga Akreditasi Lembaga
Pelatihan Kerja (LA-LPK);

10
3) Nomor handphone kontak person (PIC) dan alamat email LPK;
4) Kelengkapan untuk masing-masing program pelatihan:
a) Rencana pelaksanaan pembelajaran;
b) Jadwal pelatihan dalam 1 (satu) tahun;
c) Bank soal;
d) Harga/biaya program pelatihan (dilengkapi dengan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) per peserta);
e) Jika program pelatihan akan diselenggarakan secara daring atau
blended, maka harus ditambahkan:
 Alamat tautan website;
 Akun dummy untuk pengecekan LMS (12 akun);
 Panduan penggunaan LMS;
 Tautan untuk mengakses materi pembelajaran digital; dan
 Surat/perjanjian kesepakatan bersama antar LPK terhadap
pemanfaatan LMS bersama (untuk LPK yang menggunakan
LMS bersama).
b. LPK Pemerintah:
1) Bukti satker PNBP (jika merupakan satker PNBP);
2) Nomor/Kode satker;
3) Fotokopi/scan nomor rekening penerimaan PNBP/BLU untuk satker
PNBP/BLU dan nomor rekening HIMBARA untuk satker non
PNBP/BLU;
4) Nomor handphone kontak person (PIC) dan alamat email LPK; dan
5) Fotocopi/scan sertifikat akreditasi dari Lembaga Akreditasi Lembaga
Pelatihan Kerja (LA-LPK);
6) Kelengkapan untuk masing-masing program pelatihan:
a) Rencana pelaksanaan pembelajaran;
b) Jadwal pelatihan dalam 1 (satu) tahun;
c) Bank soal;

11
d) Harga/biaya program pelatihan (dilengkapi dengan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) per peserta);
e) Jika program pelatihan akan diselenggarakan secara daring atau
blended, maka harus ditambahkan:
 Alamat tautan website;
 Akun dummy untuk pengecekan LMS (12 akun);
 Panduan penggunaan LMS;
 Tautan untuk mengakses materi pembelajaran digital; dan
 Surat/perjanjian kesepakatan bersama antar LPK terhadap
pemanfaatan LMS bersama (untuk LPK yang menggunakan
LMS bersama).

2. Verifikasi Lembaga
Verifikasi LPK akan dilakukan oleh tim verifikator yang ditunjuk untuk
memeriksa surat permohonan dan kelengkapan seluruh dokumen yang
telah diunggah oleh LPK melalui https://s-
link.kemnaker.go.id/PENDAFTARAN_MITRA_JKP. Adapun cara verifikasi
dokumen sebagai berikut:
No Aktivitas Rujukan/Cara Verifikasi
LPK Swasta dan LPK Perusahaan
1. Fotokopi/scan nomor rekening Bank  Cek kesesuaian nama
HIMBARA atas nama lembaga pelatihan; lembaga dengan ijin/tanda
daftar
2. Fotokopi/scan sertifikat akreditasi dari  Cek kesesuaian nama LPK
Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan  Cek kesesuaian program
Kerja (LA-LPK); pelatihan
 Cek masa berlaku sertifikat
3. Nomor handphone kontak person (PIC)  Cek HP PIC yang dapat
dan alamat email LPK dihubungi
 Cek alamat email resmi
lembaga

4. Kelengkapan untuk masing-masing


program pelatihan:
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  Cek unggah dokumen
program

12
No Aktivitas Rujukan/Cara Verifikasi
 Kesesuaian timeline
pelatihan dengan metode
pelatihan, media
pembelajaran, dan durasi
pelatihan
 Mengambarkan kegiatan
penyampaian materi,
penyelesaian tugas/praktik
dan evaluasi
b) Jadwal Pelatihan dalam 1 (satu) tahun  Cek unggah dokumen
program
 Kesesuaian durasi program
pelatihan dengan waktu
yang tersedia dalam 1
(satu) tahun
c) Bank Soal  Cek unggah dokumen
program dan dashboard
program
 Kesesuaian materi evaluasi
dengan materi pelatihan
dalam bentuk soal-soal
teori dan demonstrasi
praktik/simulasi
d) Harga/biaya program pelatihan  Cek unggah dokumen
program
 Kesesuaian dengan
komposisi biaya bahan dan
biaya opersional program
pelatihan
e) Jika program pelatihan akan  Cek link website dapat
diselenggarakan secara daring atau diakses
blended, maka harus ditambahkan:  Cek kesesuaian fitur pada
 Alamat tautan website; LMS dengan ketentuan
 Akun dummy untuk pengecekan yang dijelaskan pada
LMS; Metode Pelatihan (Bab II)
 Panduan penggunaan LMS;  Cek kejelasan panduan
 Tautan untuk mengakses materi penggunaan LMS
pembelajaran digital; dan  Cek kesesuaian materi
 Surat/perjanjian kesepakatan pembelajaran digital
bersama antar LPK terhadap dengan program
pemanfaatan LMS bersama.  Cek keabsahan
surat/perjanjian
kesepakatan bersama

13
No Aktivitas Rujukan/Cara Verifikasi
LPK Pemerintah
1. Bukti satker PNBP (jika merupakan  Cek unggahan dokumen
satker PNBP bukti satker PNBP
2. Nomor/kode satker  Cek nomor/kode satker
3. Fotokopi/scan nomor rekening  Cek kesesuaian dokumen
penerimaan PNBP/BLU untuk satker yang diunggah
PNBP/BLU dan nomor rekening
HIMBARA untuk satker non PNBP/BLU
4. Nomor handphone kontak person (PIC)  Cek HP PIC yang dapat
dan alamat email LPK dihubungi
 Cek alamat email resmi
lembaga
5. Fotocopi/scan sertifikat akreditasi dari  Cek kesesuaian nama LPK
Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan  Cek kesesuaian program
Kerja (LA-LPK) pelatihan
 Cek masa berlaku
sertifikat
6. Kelengkapan untuk masing-masing
program pelatihan
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  Cek unggah dokumen
program
 Kesesuaian timeline
pelatihan dengan metode
pelatihan, media
pembelajaran, dan durasi
pelatihan
 Mengambarkan kegiatan
penyampaian materi,
penyelesaian
tugas/praktik dan evaluasi
b) Jadwal Pelatihan dalam 1 (satu) tahun  Cek unggah dokumen
program
 Kesesuaian durasi program
pelatihan dengan waktu
yang tersedia dalam 1
(satu) tahun
c) Bank Soal  Cek unggah dokumen
program dan dashboard
program
 Kesesuaian materi evaluasi
dengan materi pelatihan
dalam bentuk soal-soal

14
No Aktivitas Rujukan/Cara Verifikasi
teori dan demonstrasi
praktik/simulasi
d) Harga/biaya program pelatihan  Cek unggah dokumen
program
 Kesesuaian dengan
komposisi biaya bahan dan
biaya opersional program
pelatihan
e) Jika program pelatihan akan  Cek link website dapat
diselenggarakan secara daring atau diakses
blended, maka harus ditambahkan:  Cek kesesuaian fitur pada
 Alamat tautan website; LMS dengan ketentuan
 Akun dummy untuk pengecekan yang dijelaskan pada
LMS; Metode Pelatihan (Bab II)
 Panduan penggunaan LMS;  Cek kejelasan panduan
 Tautan untuk mengakses materi penggunaan LMS
pembelajaran digital; dan  Cek kesesuaian materi
 Surat/perjanjian kesepakatan pembelajaran digital
bersama antar LPK terhadap dengan program
pemanfaatan LMS bersama.  Cek keabsahan
surat/perjanjian
kesepakatan bersama

Hasil verifikasi lembaga akan diterima oleh LPK melalui https://s-


link.kemnaker.go.id/HASIL_VERIFIKASI_LEMBAGA_JKP. LPK yang telah lolos
verifikasi lembaga, akan mendapatkan tagging mitra JKP pada halaman
kelembagaan.kemnaker.go.id.

3. Pendaftaran Program Pelatihan


LPK yang telah terverifikasi kelembagaannya dapat menggunakan
program pelatihan yang telah terdaftar atau tersedia di Sistem Informasi
Ketenagakerjaan (dengan melampirkan kelengkapan untuk masing-
masing program pelatihan yaitu: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
jadwal pelatihan dalam 1 (satu) tahun, bank soal, harga/biaya program
pelatihan (dilengkapi dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) per peserta))
atau LPK dapat mendaftarkan program pelatihan baru melalui
proglat.kemnaker.go.id dengan mekanisme sebagai berikut:

15
a. Masuk ke tautan proglat.kemnaker.go.id;
b. Input dan unggah data-data sebagai berikut:
1) Nama/judul program;
2) Tipe publikasi (public atau private);
3) Media daring/luring/blended;
4) Kategori program (JKP);
5) Deskripsi/tujuan program pelatihan;
6) Kodifikasi program pelatihan;
7) Tags;
8) Kejuruan/sub kejuruan;
9) Jenjang dan non jenjang;
10) Alat dan bahan;
11) Cover program;
12) Materi program;
13) Persyaratan instruktur;
14) Persyaratan peserta;
15) Unit kompetensi;
16) Deskripsi unit kompetensi;
17) Durasi/waktu pelatihan;

4. Verifikasi Program Pelatihan


No Indikator Rujukan/Cara Verifikasi
1. Nama/judul program 1. Cek unggah dokumen program dan
dashboard program
2. Judul program menggambarkan
kualifikasi/okupasi atau keterampilan
kerja
2. Tipe Publikasi (public 1. Cek unggah dokumen program dan
dashboard program
atau private)
2. Tipe publikasi adalah private jika program
pelatihan merupakan usulan baru dari
LPK

16
No Indikator Rujukan/Cara Verifikasi
3. Media 1. Cek unggah dokumen program dan
dashboard program
daring/luring/blended
2. Cek tampilan di dashboard program
4. Kategori program (JKP) 1. Cek tampilan di dashboard program
5. Deskripsi/tujuan 1. Cek unggah dokumen program dan
dashboard program
program pelatihan
2. Kesesuaian kompetensi yang akan dicapai
dengan program pelatihan
6. Kodifikasi program 1. Cek unggah dokumen program dan
dashboard program
pelatihan
2. Kodifikasi sesuai dengan kode di KBJI
7. Tags 1. Cek unggah dokumen program dan
dashboard program
2. Tagging berkaitan dengan konten
pelatihan
8. Kejuruan/sub kejuruan 1. Cek dashboard program
2. Kesesuaian pemilihan kejuruan/sub
kejuruan dengan program pelatihan
9. Jenjang dan non jenjang 1. Cek dashboard program
2. Kesesuaian program pelatihan dengan
aturan penjenjangan yang berlaku
10. Alat dan bahan 1. Cek unggah dokumen program dan
dashboard program
2. Kesesuaian alat yang dan bahan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pelatihan
11. Cover program 1. Cek dashboard program
2. Cover program tampil di dashboard
program
12. Materi program 1. Cek unggah dokumen program dan
dashboard program
2. Kesesuaian unit kompetensi/pokok
pembahasan dalam 1 (satu) program
pelatihan dengan materi/modul dan
tugas praktik
13. Persyaratan instruktur 1. Cek unggah dokumen program dan
dashboard program
2. Kesesuaian sertifikat kompetensi
instruktur dengan program pelatihan
14. Persyaratan peserta 1. Cek unggah dokumen program dan
dashboard program
2. Kesesuaian persyaratan peserta dengan
aturan yang berlaku

17
No Indikator Rujukan/Cara Verifikasi
15. Unit kompetensi 1. Cek unggah dokumen program dan
dashboard program
2. Kesesuaian unit kompetensi dengan
standar kompetensi yang dirujuk dan
nama/judul program
16. Deskripsi unit 1. Cek unggah dokumen program dan
dashboard program
kompetensi
2. Kesesuaian gambaran umum/tujuan
umum unit kompetensi dengan
kompetensi yang akan dicapai di unit
tersebut
17. Durasi/waktu pelatihan 1. Cek unggah dokumen program dan
dashboard program
2. Kesesuaian dengan durasi waktu yang
ada pada rencana pembelajaran

Hasil verifikasi program pelatihan dapat dilihat oleh LPK melalui


proglat.kemnaker.go.id. Program yang telah lolos verifikasi akan
mendapatkan tagging terbit pada halaman proglat.kemnaker.go.id.

5. Persetujuan Lembaga dan Program Pelatihan


LPK yang telah yang memenuhi persyaratan serta telah diverifikasi dan
diasesmen oleh tim verifikator sebagaimana proses yang dilakukan dari
poin 1 s.d poin 4 diatas, akan disampaikan secara resmi ke Menteri c.q.
Direktur Jenderal untuk disetujui. Selanjutnya Kementerian akan
menyampaikan hasil persetujuan ke LPK yang bersangkutan melalui
email binalavotas-jkp@kemnaker.go.id. Jika LPK berkeberatan dengan
hasil verifikasi dan asesmen, dapat dilakukan konfirmasi dan klarifikasi
ke Kementerian.

6. Penandatanganan PKB
Selanjutnya LPK yang telah disetujui sebagai mitra program JKP
melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan
Kementerian. Pada dasarnya PKB ini berisi hak dan kewajiban dan

18
menjadi dasar/acuan dari masing-masing pihak untuk melakukan
aktivitas.
Adapun penandatanganan PKB dimaksud dilakukan dengan mekanisme
sebagai berikut:
a. Format draf yang telah disediakan pada link https://s-
link.kemnaker.go.id/FORMAT_PKB_JKP diisi sesuai dengan data
lembaga;
b. Draf yang telah diisi dikirim melalui email binalavotas-
jkp@kemnaker.go.id;
c. File yang telah dikirim diverifikasi oleh tim verifikator;
d. Draf yang telah terverifikasi diemail kembali oleh tim verifikator
kemudian dapat diunduh oleh LPK;
e. Draf dicetak 2 (dua) rangkap, dibubuhkan materai, kemudian
ditandatangani oleh pimpinan LPK;
f. Draf dikirimkan kepada:
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas
c.q. Direktur Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan
Kantor Kementerian Ketenagakerjaan Gedung A Lantai 6
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan 12950;
g. PKB yang telah selesai ditandatangani kedua belah pihak akan
dikirim kepada LPK melalui email.

7. Penayangan Pelatihan
Setelah PKB ditandatangani, LPK dan seluruh program pelatihan yang
telah disetujui ditayangkan di Sistem Informasi Ketenagakerjaan untuk
dapat diakses oleh penerima manfaat program JKP. Mekanisme
penayangan akan diatur pada Petunjuk Teknis Tata Cara
Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Pada Program
Jaminan Kehilangan Pekerjaan.
LPK dilarang untuk melakukan perubahan yang terkait dengan program
pelatihan JKP yang sudah ditayangkan karena dapat menimbulkan
19
perbedaan antara data/informasi di LPK dan Sistem Informasi
Ketenagakerjaan. Jika hal tersebut terjadi, maka data/informasi yang
digunakan adalah data/informasi di Sistem Informasi Ketenagakerjaan,
dan hal tersebut akan menyebabkan kerugian di sisi LPK sendiri.

B. Transparansi dan Akuntabilitas


Seluruh proses verifikasi dan asesmen lembaga dan program pelatihan
program JKP dilakukan oleh tim verifikator dan asesor yang ditunjuk
Kementerian secara profesional, transparan dan akuntabel.
Untuk itu LPK atau pihak lain yang terkait dilarang untuk menjanjikan atau
memberikan sesuatu dalam bentuk apapun kepada tim verifikator dan
asesor.

C. Komunikasi dan Tanya Jawab


Seluruh komunikasi dan tanya jawab terkait dengan proses verifikasi dan
asesmen antara pihak tim verifikator dengan LPK dilakukan melalui email
binalavotas-jkp@kemnaker.go.id

20
Lampiran

STANDAR MINIMAL LMS LPK MITRA PROGRAM JKP


Learning Management System (LMS) atau Sistem Manajemen Pembelajaran
adalah sebuah sistem untuk mengelola proses pelatihan secara digital. LMS
yang digunakan oleh LPK mitra Program JKP dalam penyelenggaraan pelatihan
daring atau blended, minimal memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Alamat situs/link sesuai dengan nama lembaga penyelenggara pelatihan

2. Tampilan
a. Halaman Beranda Situs memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Halaman beranda situs dapat diakses oleh semua pengunjung; dan
2) Menampilkan program pelatihan yang ditawarkan (judul, foto,
deskripsi singkat, harga, ulasan).
b. Halaman Informasi berisi:
1) Deskripsi Pelatihan;
2) Tujuan;
3) Kurikulum;
4) Durasi;
5) Jadwal Pelatihan;
6) Informasi Instruktur (nama instruktur, pengalaman mengajar,
kompetensi yang dimiliki); dan
7) Evaluasi (Tugas, Kuis dan Ujian).

3. Fitur/Fungsi
a. Login/sign-in
b. Materi Pembelajaran yang terdiri dari:
1) Video Pembelajaran sesuai kurikulum; dan
2) Referensi (e-book, PPT, dll).
c. Penilaian
1) Tugas;
2) Kuis; dan
3) Ujian.
d. Forum Diskusi dan Tanya Jawab dengan Instruktur
e. History login peserta

21

Anda mungkin juga menyukai