Anda di halaman 1dari 17

Pengaruh Vitamin C Terhadap Biosintesa Kolagen

Joshua Armando Sitompul


102016103
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat korespondesi : Jl. Terusan Arjuna No. 6, Jakarta Barat 11510, Indonesia
Email : Joshua.2016fk103@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Tubuh manusia memiliki berbagai komponen penting didalamnya yang harus dijaga, karena pada
manusia 1 komponen selalu berhubungan dengan yang lainnya seperti pada hubungan antartulang. Dalam
tubuh berhubungan satu dengan yang lain agar dapat melakukan fungsinya dengan baik itu disebut
sebagai persendian (artikulasi), persendian dibagi menjadi sendi engsel,pelana,putar,geser,luncur,peluru,
dan sendi ellipsoid. Ketika kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun, ketika kita beranjak
dewasa beberapa dari tulang-tulang ini ada yang melebur hingga akhirnya menjadi 206 tulang. Tulang
terdiri dari tulang rawan, tulang keras, tulang kompak, dan tulang spongia. Selain tulang dan sendi, tanpa
adanya otot kedua hal tersebut tidak akan dapat bergerak, otot sendiri dibagi menjadi otot jantung, otot
polos dan juga otot lurik (skelet). Ketiga hal tersebut memiliki jaringan ikat antara satu dengan yang lain
baik jaringan ikat padat maupun jaringan ikat longgar. Ketika ketiga hal tersebut telah lengkap, lapisan
yang menutupinya seperti kulit juga sangat berperan dalam manusia. Keempat hal tersebut harus lah tetap
dijaga sehingga menjadikannya kokoh atau kuat. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran juga sangatlah
bagus untuk menjaga kulit, tulang, dan otot karena didalamnya ada unsur vitamin yang dapat memperkuat
keempat hal penting tersebut. Oleh sebab itu kita sebagai menusia harus perlu memperhatikan dan
menjaga tubuh kita dengan baik dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran serta berolahraga untuk
selalu tetap sehat dan berstamina.
Kata Kunci : Sendi, Tulang, Otot, Kulit, Vitamin.

Abstract
The human body has a variety of important components in it that must be maintained, because the human
one component is always in touch with others such as the relationship antartulang. In the body relative to
one another in order to perform its function properly it is referred to as the joint (articulation), the joints
are further divided into a hinge joint, saddle, rotate, slide, glide, bullets, and ellipsoid joints. When we
were babies we have about 300 bones. However, when we get older some of these bones there that melt
until it became 206 bones. Bone is composed of cartilage, the hard bone, compact bone, and bone

1
Spongia. In addition to the bones and joints, without both of these muscles will not be able to move, the
muscles themselves are divided into cardiac muscle, smooth muscle and striated muscle (skeletal).
Thirdly it has a connective tissue between one another either dense connective tissue and loose
connective tissue. When all three things are complete, the soil covering as the skin is also very important
role in humans. The four things should be is maintained so that makes it sturdy or strong. Consuming
fruits and vegetables are also very good for keeping the skin, bones, and muscles because in it there is an
element of vitamins to strengthen the four important issues. Therefore we as a human family should have
to pay attention and care of our body by consuming fruits and vegetables and exercising to always stay
healthy and stamina

Keywords: Joints, Bones, Muscles, Skin, Vitamin.

PENDAHULUAN
Tubuh manusia merupakan salah satu bentuk kompleks dari susuan biologis.Tubuh manusia itu
sendiri terdiri atas satuan-satuan biologis yang mencakup satuan fisik, kimiawi, dan biologis. Di
dalam tubuh manusia terdapatnya Sel-sel membentuk jaringan, jaringan membentuk organ, dan
organ-organ yang bekerja bersama-sama membentuk sistem. Keterkaitan, keharmonisan, dan
keterpaduan fungsi komponen-komponen nilai yang merupakan keunikan sifat mahkluk hidup
yang disebut manusia. Di dalam tubuh manusia lah terdapat banyaknya organ-organ , tulang,
otot, persendian yang melengkapi tubuh manusia itu sendiri. Tetapi banyak orang yang tidak
peduli dan tidak terlalu menjaga hal tersebut, padahal hal tersebut lah yang membuat manusia itu
menjadi utuh. Manusia sering kali lupa untuk menjaga tubuh mereka sendiri dan kurang
memperhatikannya, padahal tanpa adanya salah satu dari hal tersebut maka manusia itu sendiri
akan tidak berdaya. Oleh sebab itu kita sebagai manusia harus mengetahui betapa pentingnya
untuk menjaga komponen-komponen tersebut dengan salah satunya mengkonsumsi Vitamin.
Vitamin selain sebagai suplemen pada tubuh manusia, vitamin juga sangatlah berperan untuk
komponen-komponen di tubuh seperti tulang, otot, kulit, dan persendian. Vitamin memiliki
peranan sangat penting untuk keempat hal tersebut karena vitamin membuat otot, tulang, kulit
dan persendian menjadi kuat dan menjadi lebih sehat. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak
terlalu mementingkan hal tersebut dan terlalku bersikap acuh. Padahal vitamin dapat kita peroleh
seperti dari buah-buahan, sayuran, minuman, bahkan makanan, tetapi sikap tidak peduli manusia
itu selalu menghalangi untuk mengkonsumsi itu. Pada ,makalah ini membahas tentang otot,

2
tulang, kulit, dan persendian yang masing-masingnya sangatlah membutuhkan asupan yang
cukup untuk membuat mereka menjadi lebih kuat dan lebih terjaga yaitu dengan vitamin baik
vitamin A,B,C,D,E dan K karena vitamin bukan hanya sebagai untuk tubuh manusia melainkan
untuk memperkuat otot,tulang, kulit dan persendian.

Hubungan Antartulang ( Artikulasi / Persendian )


Antartulang dalam tubuh berhubungan satu dengan yang lain agar dapat melakukan fungsinya
dengan baik. Hubungan antartulang itu disebut persendian (artikulasi).
Berdasarkan keleluasaan gerakan yang dihasilkan, ada tiga jenis persendian, yaitu sinartrosis,
sinfibrosis, dan diartrosis.1
Sinartrosis
Sinartosis adalah persendian yang tidak dapat digerakkan. Ada dua tipe utama sinartrosis, yaitu
suture dan sinkondrosis. Suture atau sinostosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan
dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak. Sinkondrosis adalah persendian
oleh tulang rawan (kartilago) hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang
dewasa
Amfiartrosis atau Sinfibrosis
Amfiartrosis atau Sinfibrosis adalah persendian yang dihubungkan oleh tulang rawan (kartilago),
jaringan ikat serabut, dan ligamen sehingga memungkinkan terjadi sedikit gerakan. Contohnya
sendi antara tulang betis dan tulang kering.
Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan gerakan tulang-tulang secara leluasa.
Misalnya sendi engsel pada lutut dan siku serta sendi peluru pada pangkal paha dan lengan atas.
Ujung tulang yang membentuk persendian (diartrosis) bersifat khas, yaitu berbentuk bonggol,
sedangkan ujung yang lain membentuk lekukan yang sesuai ukuran bonggol. Setiap permukaan
sendi dilapisi dengan tulang rawan hialin dan dibungkus dengan selaput sinovial yang
membentuk minyak sinovial. Minyak sinovial atau minyak sendi ini berfungsi untuk melicinkan
gerakan. Diartrosis meliputi beberapa macam persendian. Berdasarkan arah gerak yang
ditimbulkannya, diartrosis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis dan macam sendi yang
dijelaskan sebagai berikut.

3
Pembagian sendi menurut bentuk dan letaknya.
Macam-macam Sendi Terdapat pada
1. Sendi Engsel Persendian pada tulang siku dan lutut.
Sendi engsel adalah persendian yang
memungkinkan terjadinya gerakan ke satu
arah
2. Sendi Pelana Persendian pada hubungan antara tulang ibu
Sendi pelana adalah persendian yang jari dan tulang telapak tangan.
memungkinkan gerakan ke dua arah.

3. Sendi Putar
Sendi putar adalah persendian tulang yang tengkorak dengan tulang atlas dan radius
satu mengitari tulang yang lain sehingga dengan ulna.
menimbulkan gerak rotasi

4. Sendi Geser Persendian pada hubungan antara ruas-ruas


Sendi geser adalah persendian yang tulang belakang.
gerakannya hanya menggeser, kedua ujung
agak rata dan tidak berporos. Sendi geser
disebut juga sendi kepat atau sendi avoid.
5.
Sendi Luncur
, Skapula dengan klavikula dan karpal dengan
Sendi luncur adalah persendian tulang metakarpal.
yang memungkinkan terjadinya gerakan
badan melengkung ke depan, ke belakang
atau memutar
6.
Sendi Peluru
, Tulang lengan atas dengan gelang bahu dan

4
Sendi peluru adalah persendian tulang tulang paha dengan gelang panggul.
yang gerakannya paling bebas di antara
persendian yang lain, yaitu dapat bergerak
ke segala arah.
7.
Sendi Elipsoid / Kondiloid hubungan antara tulang pengumpil dan tulang
pergelangan tangan
Mirip dengan sendi peluru, hanya saja
sendi elipsoid memiliki bonggol dan
ujung-ujung tulangnya tidak membulat,
tetapi sedikit oval. Oleh karena itu,
gerakan yang dihasilkan lebih terbatas
dibandingkan dengan sendi peluru

Struktur Makroskopik dan Miskroskopik Tulang

Ketika kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun, ketika kita beranjak dewasa
beberapa dari tulang-tulang ini ada yang melebur hingga akhirnya menjadi 206 tulang. Struktur
tulang ada yang di bedakan berdasarkan jaringan dan sifat fisik tulang. Berdasarkan jaringan
penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menajdi 2 jenis yaitu:

Tulang Rawan (Kartilago)

Adalah tulang yang tidak menagndung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya
(perikondrium). Tulang arawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat
interseluler yang berbentuk jelly yaitu kondroitin sulfat yang didalamnya terdapat serabut
kolagen dan elastin. Maka dari itu, tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkan
dengan jaringan ikat biasa.2

Pada zat interseluluer tersebut juga terdapat rongga-rongga yang disebit lacuna yang berisi sel
tulang rawan yaitu kondrosit. Tulang rawan terdiri dari 3 tipe yaitu:

5
Tulang rawan hialin: tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat
kolagen dan kondrosit.

Tulang Rawan elastin: tulang yang mengandung serabut-serabut elastin.

Tulang rawan fibrosa: tulang yang banyak mengandung serat kolagen sehingga tulang rawan
fibrosa sangat kuat dan lebih kaku.

Tulang keras (osteon)

Berfungsi untuk menyusun berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas:

Osteoblas : sel pembentuk jaringan tulang

Osteosit : sel tulang dewasa

Osteoklas : sel pengahancur tulang

Pada umumnya penyusun tulang di seluruh tubuh kita semuanya berasal dari material yang sama.
Dari luar ke dalam kita akan dapat menemukan lapisan-lapisan berikut ini, yaitu :

Periosteum
Pada lapisan pertama kita akan menemukan periosteum. Periosteum merupakan selaput luar
tulang yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan
ikat dan pembuluh darah. periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka ke tulang
dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.

Tulang kompak

Tulang kompak terdiri dari sistem havers, setiap sistem havers terdiri dari saluran havers yaitu
saluran yang sejajar dengan sumbu tulang. Di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah
dan saraf. Di sekeliling sistem havers terdapat lamella-lamella yang konsentris dan berlapis-
lapis. Lamella adalah suatu zat intraseluler yang berkapus. Pada lamella terdapat rongga-rongga
yang disebut lacuna. Di dalam lacuna terdapat osteosit. Dari lacuna keluar menuju ke segala arah
saluran-saluran kecil yang disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis
havers. Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit. Di antara sistem havers terdapat lamella

6
interstitial yang lamella-lamellanya tidak berkaitan dengan sistem havers. Pembuluh darah dari
periosteum menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan
pembuluh darah saluran havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus. Tulang spons tidak
mengandung sistem havers.

Pada lapisan kedua ini kita akan menemukan tulang kompak. Tulang ini teksturnya halus dan
sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur
sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak
mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun serat-serat sehingga lebih lentur.
Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.

Tulang Spongiosa
Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. Sesuai dengan namanya, tulang
spongiosa adalah tulang yang memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi oleh sumsum
merah yang mampu memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa ini terdiri dari kisi-kisi tipis
yang disebut dengan trabekula.

Sumsum Tulang
Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum tulang. Sumsum
tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh tulang spongiosa
seperti yang telah dijelaskan di bagian tulang spongiosa. Sumsum tulang berperan penting dalam
tubuh kita karena berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh.3

Kulit

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar, berfungsi sebagai alat pertahanan tubuh yang
pertama terhadap rangsangan dari luar tubuh. Fungsi kulit sangatlah penting bagi semua
manusia, karena kulit melindungi tubuh kita dari segala bakteri, dari jahatnya sinar UV, dan lain-
lain. Secara mikroskopis, kulit terdiri dari 3 lapisan utama, masing-masing dar luar ke dalam:

7
Lapisan Epidermis (kulit ari)

Terdiri dari ; Lapisan Tanduk (stratum korneum) adalah lapisan paling luar berfungsi sebagai
penahan cahaya, panas dan zat kimia.Lapisan Bening (stratum lucidium) berperan pada proses
penuaan kulit, Lapisan Berbutir (stratum granular),Lapisan Bertanduk (stratum spinosum)
adalah lapisan kulit yang paling tebal dan berperan bagi pertahanan seluler dan Lapisan Benih
(stratum basale) yaitu lapisan yang paling bawah sangat kaya akan oksigen dan makanan.

Lapisan Dermis

Merupakan lapisan tebal di bawah epidermis yang terdiri dari dari jaringan elastic dan jaringan
fibrous padat, folikel rambut, kelenjar lemak, kelenjar keringat, pembuluh darah lymphe dan
saraf.

Lapisan Hypodermis

Adalah lapisan kulit yang paling bawah dari kulit. Merupakan jaringan ikat kendor yang
memisahkankulit dengan otot di bawahnya.4

Pengaruh Vitamin C terhadap Biosintesa Kolagen

Kolagen adalah protein terbanyak pada serat-serat jaringan ikat kulit, tulang, dan kartilago.
Kolagen tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah dicerna dan mudah larut dalam basa. Seperti
halnya protein lainnya, kolagen juga mengandung rantai polipeptida. Rantai panjang dari
molekul-molekul kolagen mengandung kira-kira seribu residu asam amino, sekitar enam ribu
atom. Proses sintesis kolagen dimulai dengan reaksi hidroksilasi, dimana reaksi ini terjadi dalam
tiga tahap, yaitu: (1) suatu struktur tiga dimensi terbentuk, dengan asam amino prolin dan glisin
sebagai komponen utamanya. struktur tiga dimensi ini belum menjadi kolagen, tetapi masih
berupa prekursornya yaitu prokolagen. Karena vitamin C dibutuhkan pada proses ini, maka
vitamin C ikut berperan dalam proses pembentukan rantai peptida menjadi prokolagen. (2)
Proses konversi ini membutuhkan ion hidroksida (OH-) untuk bereaksi dengan hidrogen (H+).
(3) Reaksi katalisis. Reaksi hidroksilasi ini dikatalisis oleh enzim prolyl-4-hidroksilase and lisil-
hidrokslase. Penyakit skorbut menyerang struktur kolagen. Gejala utama dari penyakit ini adalah

8
perdarahan gusi, perdarahan subkutan, dan penyembuhan luka. Tanda-tanda ini mencerminkan
gangguan sintesis kolagen yang disebabkan oleh defisiensi prolil dan lisil hidroksilase, yang
keduanya membutuhkan asam askorbat sebagai kofaktor.
Pemberian vitamin C pada keadaan normal tidak terlalu menunjukkan efek samping yang jelas.
Tetapi pada keadaan defisiensi, pemberian vitamin C akan menghilangkan gejala penyakit dengan
cepat. Efek samping penggunaan vitamin C sebelum makan adalah rasa nyeri pada epigastrium.5

Metabolisme Tulang
Merupakan suatu proses pembentukan dan pertumbuhan tulang dalam tubuh seiring dengan
bertambahnya usia. Ada dua macam cara berdasarkan sumbernya, yaitu osifikasi
intramembranosa dan osifikasi endokondral (intrakartilago).
Osifikasi Intramembranosa
Pembentukan tulang ini berasal langsung dari jaringan mesenkim atau jaringan ikat. Proses ini
bnayak terjadi pada pembentukan tulang pipih, maxilla, dan mandibular. Berikut ini meruapakan
langkah-langkahnya:
Sel-sel mesenkim berkelompok/bergerombol mengadakan kondensasi, kemudian sel-sel
mesenkim tersebut mengadakandiferensiasi menjadi osteoblast dan terbentuknya pusat osifikas,
kemudian osteoblast mensekresikan matriks yang belum terklasifikasi yang disebut dengan
osteoid, setelah itu osteoid yang sudah mengalami proses kalsifikasi maka akan menangkap
osteoblast. Osteoblast yang sudah tertangkap maka akan berubah menjadiosteosit dan akan
terisolasi ke dalam lacuna dan pada akhrinya pulau-pulau pertumbuhna tulang (spikula) akan
menyatu dan membentuk percabangan untuk membuat jarring-jaring tulang cancellus berongga
atau trabekula.
Osifikasi Endokonral
Adalah proses pembentukan tulang rawan menjadi tylang keras. Terjadi pada hamper seluruh
tylang yang ada di tubuh. Proses osifikasi ini berlangsung lambat dan tulang akan etrus tumbuh
sampai mencapai ukuran tylang yang seharusnya. Berikut ini tahapan-tahapannya:

Pusat osifikasi primer terbentuk dari bagian tengah tulang panjang, kemudian Sel-sel kartilago
pada pusat osifikasi primer akan berpoliferasi dan mengalami hipertrofi, setelah itu Matriks
kartilago disekitarnya mengalami kalsifikasi melalui proses pengendapan kalsium fosfat dan
plerikondrium yang mengelilingi didaerah sekitar diafsis yang berubah menjadi periosteum,

9
kemudian Sel tulang rawan yang mengalami hipertrofi akan mati sehingga terbentuk ruang-ruang
kecil yang akan menyatu membentuk rongga sumsum primer yang akan ada di pembuluh darah
dan jaringan ikat embrional, kemudian pertumbuhan tulang akan menyebar ke dua arah menuju
epifisis, kemudian Setelah lahir, terjadi pusat osifikasi sekunder yang tumbuh dalam kartilago
epifisis di kedua ujung tulang panjang.6

Mandibula
Mandibula adalah tulang rahang bawah pada manusia danberfungsi sebagai tempat
menempelnya gigi-geligi. Mandibula berubungan dengan basis kranii dengan adanya temporo-
mandibularis joint dan disangga oleh otot otot pengunyahan. Mandibula terdiri dari korpus
berbentuk tapal kuda dan sepasang ramus. Korpus mandibular bertemu dengan ramus masing-
masing sisi pada angulus mandibula. Pada permukaan luar garis tengah korpus mandibular
terdapat sebuah rigi yang menunjukan garis fusi dari kedua belahan selama perkembangan yaitu
simfisis mandibular.7

Pada Mandibula adanya saraf yang berguna untuk mandibula untuk bergerak dan menerima
rangsanga. Mandibula dipersarafi oleh 3 cabang nervus yaitu:

Nervus Bucallis Longusn.

Bucallis Longusn keluar tepat di luar foramen ovale. Saraf berjalan di antarakedua caput m.
pterygoideus externus, menyilang ramus untuk kemudian masukke pipi melalui m. buccinators,
di sebelah bukal gigi molar ketiga atas. Cabang-cabang terminalnya menuju membrane mukosa
bukal dan mukoperiosteum disebelah lateral gigi-gigi molar atas dan bawah.

Nervus Lingualis Neveus

cabang berikut berjalan ke depan menuju garis median. Saraf berjalan ke bawah superficial dari
m. Pterygoideus internus berlanjut ke lingualapeks gigi molar ketiga bawah. Pada titik ini saraf
masuk ke dalam basis lingualmelalui dasar mulut dan menginervasi duapertiga anterior lidah,
mengeluarkan percabangan untuk menginervasi mukoperiosteum dan membrana mukosa lingual.

Nervus Alveolaris Inferior

Iniabang terbesar dari n. Mandibularis. Saraf turun balik dari m. Pterygoideus externus, disebelah
posterior.r dan dibagian luar n.lingualis, berjalan antara ramus mandibula dan ligamentum
sphenomandibularis.Bersama-sama dengan arteri alveolaris inferior saraf berjalan terus di
dalamcanalis mandibula dan mengeluarkan percabangan untuk gigi-geligi. Padaforamen mentale
saraf bercabang menjadi dua salah satunya adalah nervusincicivus yang berjalan terus ke depan

10
menuju garis median sementara nervusmentalis meninggalkan foramen untuk mempersarafi kulit
8
(Gambar 1)9

Gambar 4. Saraf pada mandibula

Otot-Otot Pengunyah pada Mandibula

Pada mandibula, ada otot-otot yang bekerja di dalamnya sehingga dapat mengunyah suatu materi
yaitu makanan sehingga dapat masuk ke dalam dalam tubuh manusia. Berikut otot-otot
pengunyah yang ada pada Mandibula.

11
Tulang-tulang Pada Mandibula

Korpus
Korpus juga mempunyai dua permukaan, yaitu :

Permukaan eksternus
Permukaan eksternus kasar dan cembung. Pada bagian ini terdapat suatu linea oblikum yang
meluas dari ujung bawah pinggir anterior ramus menuju ke bawah dan ke muka serta berakhir
pada tuberkumum mentale di dekat garis tengah. Dan terdapat juga foramen montale yang
terletak di atas linea oblikum dan simpisis menti yang merupakan rigi di garis tengah yang tidak
nyata di bagian atas pada tengah pada tempat persatuan dari kedua belahan foetalis dari korpus
mandibula.

Permukaan internus
Permukaan internus agak cekung. Pada permukaan ini terletak sebuah linea milohyodea, yang
meluas oblik dari di bawah gigi molar ke tiga menuju ke bawah dan ke muka mencapai garis

12
tengah, linea milohyodea ini menjadi origo dari muskulus milohyodeus. Linea milohyoidea
membagi fossa sublingualis dari fossa submandibularis.

Korpus mempunyai dua buah pinggir, yaitu :

Pinggir atas (alveolaris)


Merupakan lekuk dari gigi geligi tetap. Terdapat delapan lekuk dari masing – masing belahan
mandibula ( dua untuk gigi seri, satu untuk gigi taring, dua untuk gigi premolar dan tiga untuk
gigi molar). Pada orang tua setelah gigi – gigi tanggal lekuk – lekuk ini tidak tampak karena
atropi tulang yang mengakibatkan berkurangnya lebar corpus mandibula.

Pinggir bawah (basis)


Pinggir ini tebal dan melengkung yang melanjutkan diri ke posterior dengan pinggir bawah
ramus. Sambungan kedua pinggir bawah ini terletak pada batas gigi molar ke tiga, di tempat ini
basis disilang oleh arteri fasialis. Fossa digastrika yang merupakan lekukan oval terletak pada
masing – masing sisi dari garis tengah. Merupakan origo dari venter anterior muskulus
digastrikus. Sepanjang seluruh basis dilekatkan lapis dari fasia kolli dan tepat di atasnya
(superfasialis) dilekatkan platisma.

Ramus
Ramus terdiri dari dua permukaan, yaitu :

Permukaan eksternus (lateralis)


Permukaan ini kasar dan datar. Bagian posterior atas licin yang berhubungan dengan glandula
parotis. Sisa dari permukaan merupakan insersio dari muskulus masseter.

Permukaan internus (medialis)


Pada permukaan ini terletak foramen mandibulare yang merupakan awal dari kanalis
mandibularis serta dilalui oleh nervus dentalis dan pembuluh – pembuluh darahnya.10(Gambar 2
& 3)11

Gambar 5. Mandibula dari sisi Frontal

13
Gambar 6. Mandibula dari sisi Lateral

MAXILLA
Maxilla atau disebut juga sebagai rahang atas pada manusia memiliki fungsi yang sangat
berperan dalam proses pengunyahan pada manusia, karena dengan adanya maxilla (rahang atas),
manusia dapat menelan dan mengunyah makanan dengan mudah karena adanya gerak dari
rahang ke atas dan kebawah serta dengan bantuan gigi juga sehingga manusia dapat menngunyah
makanan dan bisa masuk ke dalam tubuh manusia. Di Maxilla terdapat bagian-bagian yang
sangat kompleks yang semuanya memiliki peran penting dalam proses pengunyahan yang dapat
kita lihat seperti di gambar.12(Gambar 4)13

Gambar 7.Maxiilla dari Sisi Lateral

14
KESIMPULAN

Hipotesis diterima, karena berdasarkan skenario jenis dan pengaruh dari Vitamin C yang dapat
membiosintesis kolagen yang ada di tubuh manusia, peranan Vitamin C dalam tubuh juga sangat
penting karena otot, tulang dan sendi sangatlah membutuhkan Vitamin. Namun, jika kita kurang
asupan vitamin terutama vitamin C menyebabkan kulit menjadi kering, perdarahan gusi dan juga
bisa menyebabkan tulang dan persendian sakit. Di dalam skenario juga karena anak tersebut
tidak suka makan sayuran dan buah-buahan maka terjadilah defisiensi askorbat atau kekurangan
vitamin C.

Daftar Pustaka

1. Hubungan antartulang (Artikulasi dan Persendian). Di unggah pada 22 Juli 2011. Di

unduh pada http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/hubungan-antartulang-

artikulasi.html, 20 Maret 2017 pukul 17.04

2. Histologi Sel. Johnson KE.1994. Edisi 1. Jakarta. Binarupa Aksara . h.197-9

3. Sloane, E. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC, 2004.

4. Mengenal anatomi jaringan kulit. Di unggah pada 18 Juli 2014. Di unduh pada

http://www.bookmedical.com/2014/07/mengenal-anatomi-jaringan-kulit.html, 20 Maret

2017 pukul 17.33

5. Pengaruh vitamin C terhadap biosintesis kolagen. Di unggah pada 12 Maret 2014. Di

unduh pada http://www.pdfchapterII.com/123456/2014/03/, 20 Maret 2017 pukul 18.03

6. Lauralee. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2004. h. 77-8

7. Mandibular Anatomy System. Di unggah pada 27 Oktober 2015. Di unduh pada

http://emedicine.medscape.com/article/852734, 22 Maret 2017 pukul 14.21

15
8. Saraf Pada Mandibula. Di unggah pada 6 Juli 2014. Di unduh pada

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25272/3/Chapter%20II.pdf, 22 Maret

2017 pukul 14.36

9. Gambar Persarafan Pada Mandibula. Di unggah pada 14 Januari 2013. Di unduh pada

http://www.vikaasriningrum.com/2009/09/anaesthesiology-trigeminal-nerve.html, 22

Maret 2017 pukul 14.43

10. Tulang Pada Mandibula. Di unggah pada 7 Juli 2011. Di unduh pada

radiografmandibula.org/2011/07/anatomi-tulang-mandibula.html, 22 Maret 2017 pukul

14.51

11. F.Paulsen, J. Waschke. Atlas Anatomi Manusia; Kepala, Leher, dan Neuroanatomi.

Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.h.34

12. Anatomi Pada Maxilla. Di unggah pada 25 April 2012. Di unduh pada

anatomiindo.org/2012/04/anatomi-dasar, 22 Maret 2017 pukul 15.19

13. F.Paulsen, J. Waschke. Atlas Anatomi Manusia; Kepala, Leher, dan Neuroanatomi.

Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.h.23, 22 Maret 2017 pukul 15.33

16
17

Anda mungkin juga menyukai