Anda di halaman 1dari 9

Arswal Storie's: The Last Love.

(Author: AndiSabina)

Sinopsis:

Dalam kisah seoranf Arswal Prafindah tidak ada kata LOVE. Because lelaki beralis tebal yang masih
duduk di bangku kelas X itu masih berpikir bahwa jatuh cinta tidak berlaku bagi kalangan Jomblo. Iyyah,
lelaki biasa yang masuk ke dalam jajaran orang ganteng se-BTI itu adalah JOMBLO permanen. Dari
dahulu kala. Sampai suatu hari pada jam yang di rahasiakan ia tanpa sengaja bertemu dengan seorang
gadis manis dengan lesung pipi di pipi kanannya, Kharatih Anandina.

Ratih, hanya gadis biasa di SMA Merah Putih. Tapi karena sang kembaran, Kharatnah Anandini yang
selalu membuat masalah yang membuatnya harus menanggung masalah juga. Sampai di suatu malam
saat Ratna membuat kesalahan yaitu, menumpahkan kopi latte di baju seorang Most Wantted Of BTI,
membuatnya harus menanggung kemarahan dan juga kenapa harus jatuh cinta sih?

Akankah seorang Kharatih adalah cinta terakhir dari Arswal atau sebaliknya? Bagaimana jika Awal ragu
akan perasaannya sendiri? Dan lebih memilih teman sekelasnya Rahayu Velet?

Kita ikuti permainan takdir ini!

Di saat Tuhan memberiku sebuah peluang untuk menjauh darimu. Kenapa kamu harus datang dan
merusak peluang itu? Sejujurnya aku ragu pada Cinta yang datang di waktu yang salah ini.

-KHARATIH ANANDINA

Memang, kita adalah dua orang yang melukis kisah di waktu yang salah. Tapi mengapa kamu tidak
ingin mengubah kata 'SALAH' menjadi 'BENAR'?

-ARSWAL PRAFINDAH.

****
Part 1: GOSIP DI PAGI HARI.

Seorang lelaki dengan alis tebal dan senyum yang tidak pernah luntur sedang menyapa satu-satu fansnya
yang berbaris untuk melihat lelaki berambut hitam kecokelatan itu. Sedangkan di belakangnya, seorang
lelaki sedang asik memakan keripik ketangnya sambil sesekali mencocolnya dengan saus cabai.

"JECKY! CEPETAN DONG! LO LELET BANGET SIH, JADI HUMAN! LO JUGA, WAL! LO BUKAN ARTIS! JANGAN
SOK NGARTIS, BENGKE!" Sontak ke dua orany itu langsung saling menatap dan kemudian terkekeh geli
sambil memandang lelaki dengan raket badminton di tangannya.

"Apa sih, Vin?" tanya Awal saat mendekati lelaki itu.

"Gue mau ke lapangan badminton," balas lelaki bernama asli Kevin Bagastiawan itu dengan datarnya.

"Kak-kalau mau per-per-gi ajah." Itu suara Jecky Jaya yang sudah mulai gagap.

Kevin langsung berdecak mendengar nada bicara Jecky yang sudah mulai gagap. Sedangkan Awal sudah
tertawa dengan terbahak-bahak.

"Gue pergi. Kalau Evi nyariin gue, bilang ajah gue sibuk." Setelah mengatakan itu Kevin langsung berlalu
dari hadapan dua orang sok Ganteng itu.

Awal langsung melirik Jecky dan Jecky juga melirik Awal. Seakan mengerti arti isyarat masing-masing.
Mereka berdua langsung berlari ke satu arah, Kantin Mbak Janda. Kantin lengendaris dikalangan anak-
anak Bineka Tunggal Ika. Dari TK, SD, SMP, SMA, sampai yang kuliahan ajah sering ke sono.

****

Saat berada di lingkungan SMP BTI perasaan seorang Arswal langsung berbeda. Apalagi saat melewati
adik kelasnya yang seakan membicarakan dirinya. Syudahlah mungkin hanya perasaannya saja. Lelaki itu
kemudian berlalu sambil sesekali melirik beberapa gerombolan gadis yang saling berbisik. Ada apa ini?

"Guys! KALIAN TAU NGGAK KALAU KAK AWAL EMPAT GANTENG SAMA KAK AYU MAMA GRILS KEMARIN
KE GUNCI DI PERPUSTAKAAN BERDUAAN! KALIAN GAK TEMPE POSISI MEREKA GIMANA? SUMPAH
ROMANTIS BINGITSS!"

Awal langsung mengagah lebar saat mendengar gosipan pagi dari seorang Natasha, adik sahabatnya,
Zero. Bagaimana bisa gadis berpipi tembem itu mengetahui kalau dia kemarin tanpa sengaja kegunci di
perpustakaan bersama Rahayu Velet? 'Awas, lu Natasha gue bawa ke pelaminan nih! Ehh.. Ke penjara
maksudnya!'

"Ekhmm..." Awal langsung berdehem yang membuat gadis itu melotot seketika. Dengan susah payah,
gadis berambut ikal itu berbalik sambil mengusap lehernya. Nyengir. Gadis chubby itu hanya menyengir.

"K-Kak Awal?"

*****

Setelah membuat Natasha dimarahi oleh kakaknya hari ini Awal ingin berkunjung ke rumah Zero Daniel
Alexander, sahabat dunia akhiratnya. Tapi sebelum lelaki itu memasuki mobil lamborgini merahnya
sebuah panggilang mengharuskannya mengangkatnya.

"Halo..."

"Katanya sih, gitu. Lo kapan balik, Ren?"

"Oiyyah, gue lupa lo kan, baru berapa bulan di L.A. Salamin sama Yuga yah."

"What? Yuga udah nggak tinggal di L.A. lagi? Di mana dong?"

"Oke, bye, Ren!"

Awal langsung menaruh ponselnya di kursi penumpang saat sambungan telepon dari sepupunya telah
terputus. Entahlah, ia langsung down saat memikirkan berita yang ia dapat dari sepupunya, Rendi
Prafindah. Bahwa Prafindah Resto akan digusur kalau dia tidak memiliki tunangan sampai menginjak usia
17 Tahun. Tapi apa mau dikata, Awal masih mencari, guys. Apalagi Ibu dan Neneknya telah menyodorkan
beberapa gadis yang mau dijodohkan olehnya kalau dia mau. Salah satunya adalah Rahayu Velet, Sandra
Victoria, Marina Herman, dan Kharatnah Anandini. Awal tidak kenal yang terakhir. Tapi kenal banget
sama yang ketiganya. Masa dia harus tunangan sama Ayu? Idihh.. Gak lepet. Kalau sama Sandra? Bisa-
bisa Awal budek. Tapi kalau sama Marina? Dia bakal capek sama kepolosan Marina di setiap harinya.
Syudahlah, Awal harus cepat nanti ditungguin sama Bang Zero.

Lelaki itu langsung tancap gas dari rumah besar nan mewahnya ke rumah sang sahabat baik.

*****

Empat Ganteng sekarang sedang berada di rumah Zero yang besar ini. Kini kamar Zero sudah bak kapal
pecah karena tingkah ketiga sahabatnya.

"Zero ambilin air dong. Gue haus," pinta Awal yang masih fokus bermain PS. Zero cuma menghembuskan
napasnya malas.
"QAVIR! AMBILIN AIR UNTUK TAMU TAK DIUNDANG INI!!" teriak Zero pada asistennya yang berada di
depan kamarnya.

"Enak banget yah jadi Bang Zero punya semuanya. Nggak perlu berdiri cuma langsung teriak pelayan pun
datang," cibir Jecky yang masih fokus pada layar TV karena bermain PS bersama Awal.

"Salah apa? Sirik lo sama Zero," ledek Kevin sambil menoyor kepala Jecky.

"Bu.. bu...bukannya gue sirik ta.. taa... tapi---" Ucapan Jecky yang mulai gagap langsung dipotong oleh
Awal.

"Kan, gara-gara lo, Vin. Gagapnya si Jecky kumat."

"Kok gue sih, Wal."

"Udah ha lo berdua bertengkar mulu. Yuk minum."

Jecky langsung menyambar minuman yang masih ada di tangan pelayan Zero.

"Jeck yang warna merah itu minuman gue! Lo yang warna kuning aja tuh," ucap Awal tak terima karena
minuman kesukaannya yang berwarna merah langsung di rampas oleh Jecky.

"Nggak mau gue." Jecky langsung meminum semua isi gelas itu sampai ludes tak tersisa. Awal cuma bisa
memanyunkan bibirnya lalu menatap Zero.

"Bang Zeroo...," panggil Awal dengan gaya di alay alay kan. Zero cuma memandang Awal sebentar lalu
melanjutkan aktivitasnya kembali.
Awalpun keluar dari kamar Zero untuk mencari minuman warna merah di dapur. Member Empat
Ganteng yang lain cuma memperhatikan Awal pergi karena mereka tau Awal sudah hapal betul sudut
sudut rumah ini kan Awal udah sering kesini.

Saat Awal sudah berada barjalan menuju dapur. Awal melihat Tata adiknya Zero sedang makan diruang
makan.

"Mbak Moon nasinya tambah lagi dong!" teriak Tata sambil melanjutkan makannya. Mbak Moon yang
dipanggil langsung terburu-buru mengambil nasi untuk putri rumah ini.

"Hai Tata," sapa Awal sambil duduk di samping Tata.

"Hai juga, Kak. Kakak ngapain ke sini?"

"Ambil minuman warna merah." Tata cuma mengangguk lalu memanggil pelayannya yang lain.

"Mbok Lana ambilin minuman warna merah untuk Kak Awal." Tak lama pelayan bernama Mbok Lana
datang sambil membawah nampan berisikan minuman berwarna merah. Awal cuma tersenyum puas
karena Tata lebih menghargainya sebagai tamu daripada Zero.

"Ta, Kakak ke atas dulu yah." Tata cuma mengangguk lalu kembali melanjutkan makannya saat nasi sudah
datang.

"Kak Kiana kok, Kak Zero masih jomblo sih?"

"Saya juga kurang tau, Non."


****

"Wal, nanti malam ke pasar malam, yuk!" ajak Jecky.

"Pasar malam?"

"Iyyah, pasar malam yang dibuat Jaya Land atas permintaan gue. Jecky Jaya penerus Jaya Mall, Jaya Land,
and Jaya Apart," jelas Jecky dengan sombongnya."

"Lu homo yah, ngajak gue?" Awal langsung menjauh beberapa meter dari Jecky. "Inget Jeck, gue juga
Jomblo, tapi masih doyan yang kenyel-kenyel. Gak kek, lu batangan!" Awal langsung berlari ke arah Zero
dengan tubuh yang pura-pura digeliin.

"Dasar Jolay! Jomblo Alay!"

*****

Part 2: TRAGEDI DI PASAR MALAM.

"Rat, pleace deh, lu ikut yah, ke pasar malem!" bujuk gadis bermata bulat pada kembarannya. Namun
masih tidak dihiraukan oleh gadis yang dibujuk. Gadis berponi itu cuma terdiam sambil terus
mengerjakan soal-soal di depannya.

"Maaf, Rat, tapi hari ini gue ada janji sama Juju!"

"Yeehh.. Ratih mah!"

"Maaf sekali lagi, tapi gue sibuk. Lu keluar deh, dari kamar gue!" usir Ratih sambil mendorong Ratna dari
kamarnya. Tak lama kemudian suara pintu tertutup di indra pendengaran seorang Kharatna Anandini.

"MAMAH! RATIH JAHAT!" Ratna menangis di depan kamar kembarannya.

"RATIH KAMU APAAIN ADEK KAMU?!"

"DIA BUKAN ADEK AKU, MA! DIA KAKAK AKU! AKU AJAH LAHIR JAM 17. 00 SEDANGKAN RATNA
LAHIRNYA 14.00."

"NGALAH AJAH, TIH!"


Karena sudah capek mendengarkan omelan Mamanya dan tangisan sang adik palsunya. Ratih langsung
membuak pintu kamarnya yang membuat tangis Ratna terhenti. "Oke, kita ke pasar malam hari ini! Tapi
sekali ini ajah!" Ratna langsung mengangguk antusias.

"Oke! Gue janji hari ini ajah!"

(BERSAMBUNG)

"Hee! Lo kan, yang tadi numpahin kopi di baju gue!"

"Bukan gue! Lo salah orang."

"Enggak, lo yang numpahin kan?"

----

"Kalau Kak Awal jodohnya sama Kak Ayu gimana?"

"Dan kalau Ayu jodohnya sama Zero. Lo mau ngapain?"

-----

(NANTIKAN EPISODE SELANJUTNYA. SELASA, 6 AGUSTUS 2019)


-KHARATIH ANANDINA.
-ARSWAL. PRAFINDAH.

Anda mungkin juga menyukai