Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

PERAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI KEMAJUAN TEKNOLOGI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

Kata pengantar .................................................................................................

Daftar isi ............................................................................................................

Bab I pendahuluan ............................................................................................

A. Latar belakang .......................................................................................


B. Tujuan ...................................................................................................
C. Rumusan masalah .................................................................................

Bab II tinjauan pustaka ......................................................................................

A. Definisi ..................................................................................................
B. Fungsi dan manfaat gadget ...................................................................
C. Dampak penggunaan gadget.................................................................

Bab III Telaah jurnal/materi ...............................................................................

Bab IV Pembahasan .........................................................................................

A. Peran Keluarga dalam menghadapi Kemajuan Teknologi .....................

Bab V Penutup ..................................................................................................

A. Kesimpulan ............................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

Daftar pustaka ...................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dan informasi di dunia mengalami kemajuan yang


sangat pesat, yang di tandai dengan kemajuan pada bidang informasi dan teknologi, dan
bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang ikut terlibat dalam kemajuan
media informasi dan teknologi (Ameliola & Nugraha, 2013).

Gadget merupakan teknologi yang sangat populer sekarang ini, orang dewasa
maupun anak-anak menggunakan gadget. Dimana banyak produk-produk gadget yang
menjadikan anak-anak sebagai target pasar mereka dan anak-anak kini telah menjadi
konsumen aktif pengguna gadget. Dimana banyak produk-produk Gadget yang
menjadikan anak-anak sebagai target pasar mereka dan anak-anak kini telah menjadi
konsumen aktif pengguna gadget.

Survey yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) terkait


pengguna internet pada 2016 anak-anak Indonesia mulai bersentuhan dengan internet.
Berdasarkan statistic pengguna internet Indonesia, APJII mengklasifikasikan Sembilan
kategori usia anak dari anak-anak hingga orang tua. Hasilnya, generasi produktif dengan
umur 25-29 tahun menjadi yang teratas dengan jumlah 24 juta. Angka 24 juta tersebut
disaingi oleh pengguna internet pada kisaran 35-39 tahun. Kemudian disusul di
belakangnya 30-34 tahun yang mencapai 23,3 juta. Lalu, dibawahnya secara berurutan
diikuti oleh 20-24 tahun (23,3 tahun), 40-44 tahun (16,9 juta), 15-19 tahun (12,5 juta), 45-
49 tahun (7,2 juta).

Sebenarnya gadget tidak hanya menimbulkan dampak negatif bagi anak,


karena juga ada dampak positif, diantaranya dalam pola pikir anak yaitu mampu
membantu anak dalam mengatur kecepatan bermainnya, mengolah strategi
dalam permainan, dan membantu meningkatkan kemampuan otak kanan anak
selama dalam pengawasan yang baik. Akan tetapi dibalik kelebihan tersebut lebih
dominan pada dampak negatif yang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Salah satunya adalah radiasi dalam gadget yang dapat merusak jaringan syaraf
dan otak anak bila anak sering menggunakan gadget. Selain itu, juga dapat
menurunkan daya aktif anak dan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan
orang lain. Anak menjadi lebih dividual dengan zona nyamannya bersama gadget
sehingga kurang memiliki sikap peduli terhadap teman bahkan orang lain.
Berdasarkan permasalahan diatas bagaimana peran keluarga dalam
menghadapi kemujuan tekhnologi? Maka akan disimpulkan dalam makalah ini.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Perkembangan anak yang sangat sensitif adalah saat usia 1-5 tahun, sebagai
masa anak usia dini sehingga sering disebut the golden age. Pada masa ini seluruh
aspek perkembangan kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual, emosi, dan spiritual
mengalami perkembangan yang luar biasa sehingga yang akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan selanjutnya.1 Ketika anak berada pada the golden age
semua informasi akan terserap dengan cepat. Mereka menjadi peniru yang handal,
mereka lebih smart dari yang kita pikir, lebih cerdas dari yang terlihat dan akan
menjadi dasar terbentuknya karakter, kepribadian, dan kemampuan kognitifnya.
Maka jangan pernah kita anggap remeh anak pada usia tersebut.

Gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang mengartikan sebuah
alat elektronik kecil dengan berbagai macam fungsi khusus. Gadget (Bahasa
Indonesia: acang) adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Inggris untuk
merujuk pada suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis
spesifik yang berguna yang umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru.
Gadget dalam pengertian umum dianggap sebagai suatu perangkat elektronik yang
memiliki fungsi khusus pada setiap perangkatnya. Contohnya: komputer,
handphone, game dan lainnya.

Sebenarnya gadget tidak hanya menimbulkan dampak negatif bagi anak, karena
juga ada dampak positif, diantaranya dalam pola pikir anak yaitu mampu membantu
anak dalam mengatur kecepatan bermainnya, mengolah strategi dalam
permainan, dan membantu meningkatkan kemampuan otak kanan anak selama
dalam pengawasan yang baik. Akan tetapi dibalik kelebihan tersebut lebih dominan
pada dampak negatif yang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Salah
satunya adalah radiasi dalam gadget yang dapat merusak jaringan syaraf dan otak
anak bila anak sering menggunakan gadget. Selain itu, juga dapat menurunkan daya
aktif anak dan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan orang lain. Anak menjadi
lebih dividual dengan zona nyamannya bersama gadget sehingga kurang memiliki
sikap peduli terhadap teman bahkan orang lain.

Oleh karena itu, penting pemahaman tentang pengaruh gadget terutama bagi
orangtua. Supaya anak dapat dibatasi penggunaannya dan daya kembang anak
dapat berkembang dengan baik dan menjadi anak yang aktif, cerdas, dan interaktif
terhadap orang lain.

B. Fungsi dan manfaat gadget


1. Komunikasi
Pengetahauan manusia semakin luas dan maju. Jika zaman dahulu
manusia berkomunikasi melalui batin, kemudian berkembang
melalui tulisan yang dikirimkan melalui pos. Sekarang zaman era
globalisasi manusia dapat berkomunikasi dengan mudah, cepat,
praktis dan lebih efisien dengan menggunakan handphone.
2. Sosia
Gadget memiliki banyak fitur dan aplikasi yang tepat untuk kita dapat
berbagi berita, kabar, dan cerita. Sehingga dengan pemanfaatan tersebut
dapat menambah teman dan menjalin hubungan kerabat yang jauh tanpa
harus menggunakan waktu yang relatif lama untuk berbagi.
3. Pendidikan
Seiring berkembangnya zaman, sekarang belajar tidak hanya terfokus dengan
buku. Namun melalui gadget kita dapat mengakses berbagai ilmu
pengetahuan yang kita perlukan. Tentang pendidikan, politik,
ilmupengetahuan umum, agama, tanpa harus repot pergi ke perpustakaan
yang mungkin jauh untuk dijangkau.

C. Dampak penggunaan gadget


Dampak positif dan negative dari pemakaian gadget
1. Dampak positif
a. Mempermudah komunikasi
Dalam hal ini Gadget dapat mempermudah komunikasi dengan orang
lain yang berada jauh dari kita dengan cara sms, telepon, atau
dengan semua aplikasi yang dimiliki dalam gadget kita.
b. Menambah pengetahuan
Dalam hal pengetahuan kita dapat dengan mudah meng akses atau
mencari situs tentang pengetahuan denga menggunakan aplikasi
yang berada di dalam gadget kita Contoh aplikasi: Detik.
Kompas.com. dll
c. Menambah Teman
Dengan banyaknya jejaring sosial yang bermunculan akhir-akhir ini
kita dapat dengan mudah menambah teman melalui jejaring sosial
yang ada melalui gadget yang kita milki.
d. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru.
Dengan adanya metode pembelajaran ini. dapat memudahkan siswa
dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi
terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu
memahami materi-materi yang abstrak karena materi tersebut dengan
bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
2. Dampak negative
a. Merusak mata.
Jika Anda pernah merasa mata lelah dan perih saat melihat ponsel.
tidak mengherankan sebenarnya. Karena ketika mata diajak terus-
menerus fokus pada benda kecil mata akan kering dan di tingkat paling
ekstrim bisa menderita infeksi.
b. Mengubah postur tubuh.
Kirsten Lord seorang ahli fisioterapi mengungkapkan bahwa tubuh
bereaksi akan kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Ketika kerap
melihat ponsel leher dan pundak turut terkena efeknya
c. Kulit wajah kendur.
Dr Sam Bunting seorang ahli dermatologi mengungkapkan banyak
perempuan di usia 30 tahun yang mengalami masalah kulit di bagian
wajah khususnya rahang yang mulai menurun. "Seiring usia elastisitas
kulit menurun ditambah lagi dengan kebiasaan melihat ke bawah saat
bersama ponsel dalam durasi lama. Hal ini akan membuat kulit
menurun kualitasnya.”
d. Mengganggu pendengaran.
Hampir setiap pengguna ponsel atau tablet tampak mengenakan
headphone untuk mendengarkan musik. Namun ini tidak baik jika terus-
menerus dilakukan. apalagi dengan volume yang terlalu besar.
e. Mengganggu saat istirahat.
Komputer, laptop, tablet. dan ponsel mengganggu hormon melatonin
yang akan turut membuat tidur jadi terganggu. Sebuah riset dari Mayo
Clinic di Arizona menganjurkan agar setiap orang menurunkan kadar
cahaya di ponsel lebih rendah sehingga tidak begitu mengganggu kala
malam hari. Saat beristirahat ada baiknya ponsel dalam keadaan silent.
atau jauhkan dari tempat tidur.
3. Beberapa dampak negatif dari gadget untuk perkembangan anak:
a. Sulit Konsentrasi Pada Dunia Nyata.
Rasa kecanduan atau adiksi pada gadget akan membuat anak mudah
bosan. gelisah dan marah ketika dia dipisahkan dengan gadget
kesukaannya. Ketika anak merasa nyaman bermain dengan gadget
kesukaannya dia akan lebih asik dan senang menyendiri memainkan
gadget tersebut. Akibatnya anak akan mengalami kesulitan beriteraksi
dengan dunia nyata berteman dan bermain dengan teman sebaya.
b. Terganggunya Fungsi PFC
Kecanduan teknologi selanjutnya dapat mempengaruhi perkembangan
otak anak. PFC atau Pre Frontal Cortex adalah bagian didalam otak
yang mengotrol emosi. kontrol diri. tanggung jawab. pengambilan
keputusan dan nilai-nilai moral lainnya. Anak yang kecanduan teknologi
seperti games online otaknya akan memproduksi hormon dopamine
secara berlebihan yang mengakibatkan fungsi PFC terganggu.
c. Introvert
Ketergantungan terhadap gadget pada anak-anak membuat mereka
menganggap bahwa gadget itu adalah segala-galanya bagi mereka.
Mereka akan galau dan gelisah jika dipisahkan dengan gadget
tersebut. Sebagian besar waktu mereka habis untuk bermain dengan
gadget. Akibatnya tidak hanya kurangnya kedekatan antara orang tua
dan anak-anak juga cenderung menjadi introvert.

BAB III

TELAAH JURNAL

1. Nama peneliti : Jordan Efraim Palar, Frainly Onibala, Wenda Oroh


2. Judul penelitian : Hubungan Peran keluarga dalam menghindari dampak
negative penggunaan gadget pada anak dengan perilaku anak dalam
penggunaan gadget di Desa Kiawa 2 Barat Kecamatan Kawangkoan Utara.
3. Hasil telaah jurnal :
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Peran Keluarga dalam menghadapi Kemajuan Teknologi

Peran keluarga bagi anak di zaman modern ini sangat penting. Keluarga,
khususnya orang tua adalah cermin bagi anak untuk berperilaku, berbicara, serta
bersosialisasi dengan dunia luar. Disamping itu, seiring berkembangnya kemajuan
teknologi peran orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak juga terbantu. Hal
tersebut dibuktikan dengan adanya gadget yang meliputi bermacam- macam
bentuk yaitu smartphone, laptop, kamera, tablet dan sebagainya. Melalui
kecanggihan gadget orang tua menjadi lebih efektif dalam memberikan
pembelajaran terhadap anak dalam segala aspek kehidupan. Tetapi dewasa ini,
kebanyakan orang tua realitanya telah keliru menggunakan gadget dalam
membantu mereka mendidik anak. Mereka memberikan penguasaan penuh atas
gadget kepada anak tanpa adanya batasan dan pengawasan. Secara langsung
maupun tidak langsung, orang tua menanggung porsi kesalahan ketika anak
mereka terlampau sering menghabiskan waktunya dengan gadget dari pada
berinteraksi sosial dengan masyarakat.

Walaupun mempunyai dampak positif yang besar khususnya dalam bidang


pendidikan dan komunikasi, penggunaan gadget yang berlebihan bagi anak juga
menimbulkan beberapa dampak negatif. Dokter anak asal Amerika Serikat, Cris
Rowan, dalam tulisannya di Huffington Post, mengatakan perlu ada larangan
penggunaan gadget pada usia anak di bawah 12 tahun karena dapat
mengakibatkan pertumbuhan otak terlalu cepat, gangguan tidur, obesitas, penyakit
mental, agresif serta pikun digital. Tingkat popularitas gadget di kalangan anak-
anak tidak terlepas dari karakteristiknya yang memang menarik. Gadget mampu
menyajikan dimensi- dimensi gerak, suara, warna, dan lagu sekaligus dalam satu
perangkat. Hal ini tentu saja tidak didapatkan anak-anak pada media lain, seperti
buku, majalah, dan sebagainya. Selain itu, materi yang disajikan dalam gadget
sangat variatif. Anak dapat mengakses informasi beserta hiburan di dalam gadget,
yang memiliki akses tak terbatas. Sehingga hal tersebut membuat anak-anak
menjadi betah berdiam diri di rumah dan melupakan pentingnya kesehatan dan
bersosialisasi dengan dunia luar.

Orang tua juga terkadang terlampau sering berpaling pada ponsel mereka,
membaca pesan, sosial media dan menonton video. Sebagian lagi gagal dalam
membangun dan memelihara dengan baik aturan-aturan yang mereka buat sendiri
bagi anak-anak dalam keluarga, salah satunya penggunaan gadget dan media
elektronik. Disamping itu, sesungguhnya anak-anak lebih sering meniru perilaku
orang dewasa, terlebih orang tuanya sendiri. Orang tua juga kerap lebih fokus
menggunakan gadget-nya daripada berbincang dengan anak mereka. (Fathoni,
2017).

Berdasarkan hasil analisis chi-square hubungan antara peran keluarga dalam


menghindari dampak negatif penggunaan gadget pada anak dengan perilaku anak
dalam penggunaan gadget diperoleh nilai signifikan (p-value) sebesar 0,000
(<0,05) dan kesimpulan yang diperoleh adalah H0 ditolak. Maka, interpretasi dari
analisa ini adalah ada hubungan antara peran keluarga dalam menghindari
dampak negatif penggunaan gadget pada anak dengan perilaku anak dalam
penggunaan gadget di Desa Kiawa 2 Barat Kecamatan Kawangkoan Utara,
dimana hubungan tersebut terdapat korelasi negatif yang signifikan, hal itu dapat
dilihat bahwa semakin baik peran keluarga maka semakin baik pula perilaku anak
dalam penggunaan gadget.

Oleh karena itu, orang tua seharusnya menjadi cermin bagi anak mereka. Hal
ini dimulai dari usia dini, dimana orang tua harus menjauhkan jangkauan anak dari
gadget. Kemudian sampai pada usia yang sewajarnya, orang tua baru dapat
memberikan kepercayaan pada mereka untuk menggunakan gadget dalam
keadaan dan waktu tertentu, dengan adanya pengawasan dan bimbingan penuh.
Jika anak sudah terlanjur dengan gadget-nya, orang tua dapat melakukan
pendekatan dengan memberikan hiburan kebersamaan yang sekiranya membuat
dia lupa dengan gadget-nya. Orang tua juga harus seperti gadget bagi anak dalam
membiasakan diri menjadi jawaban atas semua pertanyaan dan masalah yang
dialami anak mereka. Lebih sering berbincang dan menemani anak dalam belajar,
berlibur, berolahraga, serta memilihkan permainan dan hiburan yang mendidik
tetapi tidak membosankan bagi mereka. (Nureda, 2016).

Hubungan antara peran keluarga dalam menghindari dampak negatif


penggunaan gadget pada anak dengan perilaku anak dalam penggunaan gadget
ini memperoleh hasil yang sama dengan penelitian Markustianto (2017) Apabila
peran keluarga baik maka besar perilaku anak dalam menggunakan gadget juga
baik, hal itu dikarenakan orang tua banyak memberikan pengarahan bagaimana
menggunakan gadget yang tepat dan baik. Namun sebaliknya bila peran keluarga
kurang baik maka perilaku anakpun akan kurang baik karena kurangnya
penjelasan tentang bagaimana menggunakan teknologi dalam hal ini gadget untuk
hal-hal yang baik.

Melihat untung ruginya mengenalkan gadget pada anak pada akhirnya


memang sangat tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan
mengawasi anak saat bermain gadget. Karena itu. kepada semua orangtua perlu
diingatkan peran penting mereka dalam pemanfaatan gadget pada anak. Orang
tua perlu menerapkan sejumlah aturan kepada anak-anknya dalam menggunakan
gadget. Untuk bisa memanfaatkan gadget dengan efektif harusnya sebagai orang
tua bisa mamahami dan menjelaskan mengenai konten yang ada pada gadget.
Tanpa adanya pendampingan dari orangtua penggunaan gadget tidak akan
berfokus pada apa yang diajarkan orangtua. Biasanya justru akan melenceng dari
apa yang orangtua ajarkan.

1. Peran keluarga dalam mengatasi perkembangan tekhnologi


a. Berikan kesempatan pada anak untuk belajar mengggunakan gadget untuk
belajar dan berinteraksi sejak dini.
Karena penggunaan gadget pada saat ini adalah sesuatu yang tidak dapat
dihindari pada saat ini dan pada masa yang akan datang. Kemudian sudah
jelas bahwa gadget mempunyai efek-efek tertentu terhadap penggunanya.
Termasuk efek fisik pada seseorang. Kemudian sudah jelas manfaat dan
tujuan dalam penggunaan gadget yaitu memberikanarahan kepada anak
bagaimana menggunakan gadget dengan benar. Entah posisi duduk dan
dengan cara memperhatikan letak cahaya dan jarak pandang mata dengan
gadget. Karena jarak pandang yang terlalu dekat akan mengganggu
penglihatan anak.
b. Pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan anak- anak. Sesuaikan
dengan usia dan kemampuan anak.
Semua permainan, sosial media, video itu semua harus melewati
pengawasan orangtua. Sebab unsur kekerasan dan pornografi rentan terjadi
atau mudah didapatkan pada konten tersebut di atas. Kemudian berikan
penjelasan secara bijak setiap fungsi dari konten yang ada pada gadget.
Anak-anak akan bisa menerima penjelasan sebelum mereka asik dengan
gadget nya. Anak-anak mampu memahami bahwa dengan gadget kita bisa
berinteraksi seperlunya baik dengan sesama anggota keluarga ataupun
dengan warga sekitar lingkungan. Semua komunikasi tersebut bisa
menggunakan sosial media yang selama ini digunakan. Orang tua harus
memberikan secara jelas dan rinci tentang penggunaan setiap software.
Orang tua harus lebih tau tentang semua konten yang ada pada gadget anak-
anaknya.
c. Tempatkan gadget di ruang umum.
Kadang orang tua merasa bangga dengan dapat meletakkan gadget dalam
kamar anak mereka. Hal ini sebenarnya membahayakan karena orangtua
susah memantau kegiatan anaknya dalam menggunakan gadget. Pilihkan
kursi atau meja yang nyaman untuk bermain gadget. karena kebiasaan
bermain gadget dengan posisi tidur tidak baik untuk kesehatan mata.
d. Mengatur durasi penggunaan gadget.
Jangan biarkan anak-anak asik dengan gadget. Semua sarana ini memang
mengasikkan hingga anak-anak lupa waktu. Untuk itu orangtua harus bisa
menegaskan batas waktu penggunaan gadget pada anak-anaknya.
Kemudian orang tua selalu membangun interaksi yang baik dengan anaknya.
Kemudian orangtua memberikan contoh penggunaan gadget secara positif.
Karena setiap anak yang hingga kini mahir menggunakan gadget pada
awalnya mencontoh pada orang tua. Untuk itu. Orang tua bisa memberikan
contoh yang baik dalam menggunakan gadget sejak awal.
e. Bantu agar anak-anak dapat membuat keputusan sendiri.
Kadang anak ingin menciptakan suasana yang baru tetapi tidak berani
berkomunikasi dengan orang tua. Di sini orang tua harus selalu mengajak
diskusi bahkan mengajak bercerita supaya anak bisa menampilkan atau
berkreasi dengan ide-ide yang ada di pikirannya. Tanamkan pula rasa takut
terhadap Tuhan sehingga jika tidak ada orang tua dia tahu bahwa Tuhan
memperhatikan dan melihat apa yang dilakukan. Dan hal ini bisa membuat
anak membuat keputusan sendiri tanpa berfikir yang tidak baik.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Hasil kesimpulan dari penelitian hubungan antara peran keluarga dalam
menghindari dampak negatif penggunaan gadget pada anak dengan perilaku
anak dalam penggunaan gadget, adalah :
1. Peran keluarga dalam menghindari dampak negatif penggunaan gadget
pada anak di Desa Kiawa 2 Barat Kecamatan Kawangkoan Utara lebih
banyak peran keluarga baik.
2. Perilaku anak dalam penggunaan gadget di Desa Kiawa 2 Barat
Kecamatan Kawangkoan Utara lebih banyak berperilaku baik.
3. Ada hubungan antara peran keluarga dalam menghindari dampak negatif
penggunaan gadget pada anak dengan perilaku anak dalam penggunaan
gadget
B. Saran
Saran dari kami yaitu agar orang tua lebih memperhatikan waktu pemakaian
gadget pada anak agar dampak-dampak dari pemakaian gadget tidak terjadi
dalam keluarga kita.
DAFTAR PUSTAKA

Husna, P. A. (2017). pengaruh media gadget pada perkembangan karakter anak.


dinamika penelitian: media sosial keagamaan, 17 No.2, 7-13.

Palar, J. E. (2018). Hubungan peran keluarga dalam menghindari dampak negatif


penggunaan gadget pada anak dengan perilaku anak dalam penggunaan
gadget di desa kiawa 2 barat kecamatan kawangkoan utara. e-Journal
keperawatan, 6 No.2, 2-5.

Anda mungkin juga menyukai