Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING


SISTEM NEUROLOGI
Pembimbing : ERIENE E.M. GAGHAUNA.,NS.,MSN

Judul : Asuhan keperawatan pada pasien meningitis

Ketua : Fahmi Riduan


Sekretaris : Muji Palhadad
Rahmat Maulida
Anggota : Arya Andika Saputra
Nur Alisa
Siti Naly Maimunah
Siti Hotijah
Syiva Hermawinda
STUDI KASUS

Anak laku-laki usia 10 tahun beberapa hari ini sering merasa


mengantuk dan tidur lebih lama dari biasanya saat ditanya
mengeluh sering merasa pusing terkadang nausea dan muntah,
iritabilitas juga dialami dalam 2 hari ini. Orang tuanya mengira
anaknya ke kelelahan karena hobby nya main bola yang tidak
kenal waktu. Sebelum memeriksakan anaknya ke dokter, pasien
mengalami hiperpireksia 1 hari dan kejang tonik-tonik selama
hampir 15 menit. Muntah 3-4 kali per hari setiap maka dan
minum. Setiap habis kejang pasien tidak sadar . tiga hari
sebelum hiperpireksia, pasien juga mengalami anoreksia karena
pharyngitis yan di deritanya. Ibu dan kakak pasien juga memiliki
riwayat kejang pada saat bayi. TTV: Nadi 80 x/menit RR
20x/menit, T: 37,3 C, kaku kuduk (+). Dokter yang memeriksa
melakukan tes meningeal sign, dan melakukan serangkain tes
darah
Meningitis adalah infeksi lapisan otak disertai
radang yang mengenai piameter (lapisan
dalam selaput otak) dan arakhnoid serta
dalam derajat yang lebih ringan mengenai DEFINISI
jaringan otak dan medula spinalis yang
superfisial

Meningitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, riketsia,


jamur, cacing dan protozoa. Penyebab paling sering adalah
virus dan bakteri. Meningitis yang disebabkan oleh bakteri
ETIOLOGI berakibat lebih fatal dibandingkan meningitis penyebab lain
karena mekanisme kerusakan dan gangguan otak yang
disebabkan oleh bakteri maupun produk bakteri lebih berat.
1.Retardasi mental
KLASIFIKASI 2.Iritabel
berdasarkan perubahan
3.Ganguan motorik
yang terjadi pada cairan
4.Epilepsi
otak
1. meningitis serosa
5.Emosi tidak stabil
2. meningitis purulenta 6.Halusinasi
7.Enuresis
8.Anak menjadi
perusak dan
TANDA DAN GEJALA melakukan
tindakan asosial
KOMPLIKASI lain (Kapita
Selekta
panas LETARGI Kedokteran,
mendadak, 2000).
9. Edema otak dan
perdarahan
serebral (Erny,
Darto Saharso,
MUNTAH KEJANG 2006).
Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang

1. Pemeriksaan Pungsi Lumbal : untuk menganalisa


jumlah sel dan protein cairan cerebrospinal, dengan
syarat tidak ditemukan adanya peningkatan tekanan
intrakranial.

2. Pemeriksaan darah : Dilakukan pemeriksaan kadar


hemoglobin, jumlah leukosit, Laju Endap Darah (LED),
kadar glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur.
3. Pemeriksaan Radiologis :
• Pada Meningitis Serosa dilakukan foto dada, foto
kepala, bila mungkin dilakukan CT Scan.
• Pada Meningitis Purulenta dilakukan foto kepala
(periksa mastoid, sinus paranasal, gigi geligi) dan
foto dada.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai