KARAKTERISTIK NYERI
Onieqie Ayu Dhea Manto, Ns., M.Kep
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
T.A 2017/2018
Menjadi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan unggulan di bidang
kegawatdaruratan dan menghasilkan
lulusan profesional sesuai standar
profesi tahun 2020.
Menyelenggarakan pendidikan profesional yang
berkualitas berkesinambungan dan memiliki
daya saing dalam kebutuhan tenaga kesehatan
pada tingkat regional Kalimantan dan nasional.
Meningkatkan kegiatan penelitian di bidang
kesehatan melalui dukungan sumber daya
internal dan eksternal secara optimal
Meningkatkan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat di bidang kesehatan guna
peningkatan kemandirian masyarakat dan derajat
kesehatan secara optimal serta kualitas
pelayanan masyarakat dalam bidang
kegawatdaruratan untuk menunjang program
pembangunan di bidang kesehatan.
Mengembangkan kemitraan untuk memperluas
pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi di skala
regional, nasional, dan internasional baik dengan
institusi swasta maupun negeri untuk
mendukung pencapaian visi.
Menjadi program studi profesi ners
rujukan di regional Kalimantan pada
tahun 2020 dengan unggulan di
bidang keperawatan gawat darurat
dan keperawatan kritis yang sesuai
standar nasional.
Menyelenggarakan pendidikan profesi Ners
yang bermutu, inovatif dan kreatif dengan
kejujuran, kesinergisan, komitmen bersama
dan komunikasi efektif.
Meningkatkan kegiatan penelitian di bidang
kesehatan utamanya keperawatan yang dapat
digunakan untuk mengembangkan mutu
pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat
yang berkelanjutan guna meningkatkan
kemandirian masyarakat secara sinergis dalam
membangun dan mengoptimalkan derajat
kesehatan bersama.
Mengembangkan kemitraan untuk mendukung
pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dan
meraih peluang kerja di skala regional, nasional,
dan global dengan mengoptimalkan nilai spiritual,
kemandirian, keprofesionalan dan kinerja handal
pada civitas akademika untuk mumpuni.
O Mahasiswa mampu memahami,
menjelaskan, melakukan
demonstrasi serta mengaplikasikan
praktik keperawatan tentang
manajemen nyeri
O Pengkajian Karakteristik Nyeri
TIPE NYERI
O Somatic pain
O Neurophatic pain
O Surgery Pain
O Chemotherapeutik drugs
O After rediation theraphy
TEORI PENGONTROLAN
NYERI
O Terdapat beberapa teori yang berusaha
menggambarkan bagaimana nosireseptor
dapat menghasilkan rangsang nyeri. Sampai
saat ini dikenal berbagai teori yang
mencoba menjelaskan bagaimana nyeri
dapat timbul, namun teori gerbang kendali
nyeri dianggap paling relevan (Tamsuri,
2007).
O Teori gate control dari Melzack dan Wall
(1965) mengusulkan bahwa impuls nyeri
dapat diatur atau dihambat oleh
mekanisme pertahanan di sepanjang sistem
saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa
impuls nyeri dihantarkan saat sebuah
pertahanan dibuka dan impuls dihambat
saat sebuah pertahanan tertutup. Upaya
menutup pertahanan tersebut merupakan
dasar teori menghilangkan nyeri.
MANAJEMEN NYERI
Relaksasi
O Relaksasi merupakan metode yang efektif
terutama pada pasien yang mengalami nyeri
kronis. Latihan pernafasan dan teknik
relaksasi menurunkan konsumsi oksigen,
frekuensi pernafasan, frekuensi jantung,
dan ketegangan otot, yang menghentikan
siklus nyeri-ansietas-ketegangan otot
(McCaffery, 1989).
O Ada tiga hal utama yang diperlukan dalam relaksasi, yaitu :
posisi yang tepat, pikiran beristirahat, lingkungan yang tenang.
Posisi pasien diatur senyaman mungkin dengan semua bagian
tubuh disokong (misal; bantal menyokong leher),
O Pasien menarik napas dalam dan mengisi paru-paru dengan
udara Perlahan-lahan udara dihembuskan sambil membiarkan
tubuh menjadi kendor dan merasakan dan merasakan betapa
nyaman hal tersebut. Pasien bernapas beberapa kali dengan
irama normal
O Pasien menarik napas dalam lagi dan menghembuskan pelan-
pelan dan membiarkan hanya kaki dan telapak kaki yang
kendor. Perawat minta pasien untuk mengkonsentrasikan
pikiran pasien pada kakinya yang terasa ringan dan hangat
O Pasien mengulang langkah ke-4 dan mengkonsentrasikan
pikiran pada lengan perut, punggung dan kelompok otot-otot
yang lain. Setelah pasien merasa rileks, pasien dianjurkan
bernapas secara pelan-pelan. Bila nyeri menjadi hebat, pasien
dapat bernapas dangkal dan cepat.
Teknik relaksasi terutama efektif untuk nyeri kronik
dan memberikan beberapa keuntungan, antara lain:
O Relaksasi akan menurunkan ansietas yang
berhubungan dengan nyeri atau stress
O Menurunkan nyeri otot
O Menolong individu untuk melupakan nyeri
O Meningkatkan periode istirahat dan tidur
O Meningkatkan keefektifan terapi nyeri lain
O Menurunkan perasaan tak berdaya dan depresi
yang timbul akibat nyeri
Distraksi
O Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus
perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang lain. Tehnik
distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori
bahwa aktivasi retikuler menghambat stimulus nyeri.
jika seseorang menerima input sensori yang berlebihan
dapat menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke
otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan oleh klien).
Peredaan nyeri secara umum berhubungan langsung
dengan partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas
sensori yang digunakan dan minat individu dalam
stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan,
pendengaran dan sentuhan mungkin akan lebih efektif
dalam menurunkan nyeri dibanding stimulasi satu
indera saja (Tamsuri, 2007).
Jenis-jenis distraksi
O Distraksi visual
O Distraksi pendengaran
O Distraksi pernafasan
Distraksi visual
O Melihat pertandingan, menonton televisi,
membaca koran, melihat pemandangan dan
gambar termasuk distraksi visual
Distraksi Pendengaran
O Diantaranya mendengarkan musik yang
disukai atau suara burung serta gemercik
air, individu dianjurkan untuk memilih musik
yang disukai dan musik tenang seperti
musik klasik, dan diminta untuk
berkosentrasi pada lirik dan irama lagu.
Klien juga diperbolehkan untuk
menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu
seperti bergoyang, mengetukkan jari atau
kaki. (Tamsuri, 2007).
Distraksi Pernafasan
O Bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus
pada satu objek atau memejamkan mata dan melakukan
inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan satu
sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas
melalui mulut secara perlahan dengan menghitung satu
sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk
berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap
gambar yang memberi ketenangan, lanjutkan tehnik ini
hingga terbentuk pola pernafasan ritmik.Bernafas ritmik dan
massase, instruksi kan klien untuk melakukan pernafasan
ritmik dan pada saat yang bersamaan lakukan massase
pada bagaian tubuh yang mengalami nyeri dengan
melakukan pijatan atau gerakan memutar di area nyeri.
Distraksi intelektualAntara lain dengan mengisi teka-teki
silang, bermain kartu, melakukan kegemaran (di tempat
tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis cerita.
Anticipatory Guidance
O Merupakan teknik reduksi yang dilakukan
oleh perawat dengan cara memberikan
informasi yang dapat mencegah terjadinya
misinterpretasi dari kejadian yang dapat
menimbulkan nyeri dan membantu
pemahaman apa yang diharapkan.
Informasi yang diberikan kepada klien
diantaranya.
O Penyebab nyeri
O Proses terjadinya nyeri
O Lama dan kualitas nyeri
O Berat-ringannya nyeri
O Lokasi nyeri
O Informasi tentang keamanan yang akan
diberikan kepada klien
O Metode yang digunakan perawat pada klien
untuk mengurangi nyeri
O Hal-hal yang diharapkan klien selama
prosedur
Pengkajian Nyeri PQRST
O Provoking : Penyebab
O Quality : Kwalitas
O Region : Lokasi
O Severate : Skala
O Time : Waktu
Lokasi
Pengkajian lokasi nyeri mencakup 2 dimensi :
O Tingkat nyeri, nyeri dalam atau superfisial
O Posisi atau lokasi nyeri
Nyeri superfisial biasanya dapat secara akurat ditunjukkan
oleh klien; sedangkan nyeri yang timbul dari bagian dalam
(viscera) lebih dirasakan secara umum.
Nyeri dapat pula dijelaskan menjadi empat kategori, yang
berhubungan dengan lokasi:
O Nyeri terlokalisir : nyeri dapat jelas terlihat pada area
asalnya
O Nyeri Terproyeksi : nyeri sepanjang saraf atau serabut saraf
spesifik
O Nyeri Radiasi : penyebaran nyeri sepanjang area asal yang
tidak dapat dilokalisir
O Reffered Pain (Nyeri alih) : nyeri dipersepsikan pada area
yang jauh dari area rangsang nyeri.
Intensitas
O Beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri :
O Distraksi atau konsentrasi dari klien pada suatu
kejadian
O Status kesadaran klien
O Harapan klien
O Nyeri dapat berupa : ringan, sedang, berat atau
tak tertahankan. Perubahan dari intensitas nyeri
dapat menandakan adanya perubahan kondisi
patologis dari klien
Waktu dan Lama (Time & Duration)