Anda di halaman 1dari 41

TEORI KEPERAWATAN KELUARGA

MARYLIN M FRIEDMAN

Salah satu aspek terpenting dari keperawatan keluarga adalah


pemberian asuhan pada unit keluarga.
1. Keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan “lembaga” yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat.
2. Keluarga sebagai suatu kelompok individu didalam keluarga dapat menimbulkan,
mencegah, mengabaikan, atau memperbaiki masalah kesehatan dalam
kelompoknya sendiri.
3. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan.
4. Dalam perawatan pasien sebagai individu, keluarga berperan sebagai
pengambil keputusan.
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan efesiensi untuk berbagai usaha
kesehatan masyarakat.
Tipe
keluarga
menurut
Friedman
(1986)

Nuclear family Extended


family Single parent Blended family
(keluarga inti) : : suatu Single parent
(keluarga family : satu Three family : satu
terdiri dari besar) : satu Nuclear dyed : keluarga yang generation
orang tua dan keluarga yang keluarga yang terbentuk dari keluarga yang Middle age
keluarga yang dikepalai oleh family : dikepalai oleh atau elderly
anak yang terdiri dari terdiri dari perkawinan keluarga
masih menjadi satu kepala sepasang pasangannya, satu kepala couple :
satu atau dua keluarga dan bapak yang keluarga dan keluarga yang
tanggunganny keluarga inti suami istri yang masung – terdiri dari tiga
a dan tinggal hidup bersama tanpa anak, masing pernah hidup bersama terdiri dari
yang tinggal dengan anak – generasi yaitu dengan anak – sepasang
dalam satu dalam satu tinggal dalam menikah dan kakek, nenek,
rumah, terpisah anak yang satu rumah membawa anak yang suami istri
rumah dan masih bapak, ibudan masih paruh baya.
dari sanak saling yang sama. anak hasil anak dalam
keluarga bergantung perkawinan bergantung
menunjang satu kepadanya. satu rumah. kepadanya.
lainnya. sama lain. terdahulu.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif : berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan
dasar kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial.
2. Fungsi sosialisasi : proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
menghasilkan interaksi sosial.
3. Fungsi reproduksi : fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
4. Fungsi ekonomi : fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makan,
pakaian, perumahan dan lain-lain.
5. Fungsi perawatan keluarga : keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan dan asuhan kesehatan / keperawatan
TUGAS – TUGAS KELUARGA DALAM PEMELIHARAAN
KESEHATAN MENURUT FRIEDMAN :
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga.
2. Mengambil keputusan untuk tindakan yang tepat.
3. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit.
4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas.
DOROTHEA E. OREM SELF CARE THEORY
“Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri
untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit” (Orem’s 1980).
4 KONSEP KEPERAWATAN
1. Klien : Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma
atau coping dan efeknya.
2. Sehat : Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi
dan perkembangan.
3. Lingkungan : Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan
self care dan perawat termasuk di dalamnya tetapi tidak spesifik.
4. Keperawatan : Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan seft care yang mencakup integrias struktural, fungsi dan
perkembangan.
TUJUAN KEPERAWATAN PADA MODEL OREM’S
SECARA UMUM ADALAH :
1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya,
ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self
care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan
asuhan dependent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh
karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
4. Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
APLIKASI MODEL OREM’S PADA KEPERAWATAN
KELUARGA /KOMUNITAS

Menolong klien dalam


hal ini keluarga untuk
keperawatan mandiri Menolong klien bergerak
secara therapeutik. kearah tindakan-
tindakan asuhan mandiri Membantu anggota
keluarga untuk merawat
anggota keluarganya
yang mengalami
gangguan secara
kompeten.
Kategoi Bantuan :
1. Wholly Compensatory : Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol
dan memantau lingkungannya dan tidak berespon terhadap rangsangan.
2. Partially Compensatory : Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak
karena sakit atau kecelakaan.
3. Supportive Education : Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari,
agar mampu melakukan perawatan mandiri.

Metode Bantuan
1. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
2. Mengajarkan klien
3. Mengarahkan klien
4. Mensupport klien
5. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.
BETTY NEWMAN HEALTH CARE SYSTEM MODEL

Konsep Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat
garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas.
1. Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh
factorfaktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress,
tekanan intra, inter dan ekstra personal.
2. Tujuan keperawatan Newman yaitu untuk membantu individu, keluarga dan
kelompok untuk mendapatkan dan mempertahankan tingkat kesehatan
maksimalnya melalui intervensi tertentu.
3. Tindakan keperawatan seharusnya dilakukan menurut Neuman adalah mencegah
atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stressor (pencegahan primer,
sekunder, dan tersier).
Intra Personal :
Secara individu atau
perorangan.

Inter Personal :
Tekanan / stressor Antara individu
yang satu dengan
yang lain

Ekstra Personal : Di
luar individu
1. Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk
mengidentifikasi adanya stressor, mencegah reaksi tubuh karena adanya stressor
serta mendukung koping pada pasien secara konstruktif.
2. Pencegahan sekunder menurut Neuman meliputi berbagai tindakan perawatan
yang dapat mengurangi gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena
adanya stressor dan pencegahan tersier dapat meliputi pengobatan secara rutin
dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari
komplikasi suatu penyakit.
3. Tersier meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih
lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit.
MODEL BETTY NEUMAN DALAM LINGKUNGAN
KOMUNITAS
• Dilakukan apabila gangguan yang terjadi
Promotif pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel
(Pendidikan kesehatan, Mendemonstrasikan)

• Dilakukan apabila garis pertahanan normal


Preventif terganggu (deteksi tumbuh kembang balita,
konseling pra nikah)

• Intervensi yang bersifat kuratif Dilakukan


Kuratif apabila garis pertahanan terganggu.
CALLISTA ROY ADAPTATION MODEL

“Individu adalah makhluk biospikososial sebagai satu kesatuan yang utuh”


KONSEP
1. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
biologis, psikologis dan sosial.
2. Setiap orang selalu menggunakan koping baik yang bersifat positif maupun yang
negatif untuk dapat beradaptasi.
3. Setiap individu berbeda berespon terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan
konsep diri yang positif, kemampuan untuk hidup mandiri/kemandirian, serta
kebutuhan akan kemampuan melalui peran dan fungsi secara optimal untuk
memelihara integritas diri.
4. Posisi individu pada rentang sehat sakit terus berubah, berhubungan erat dengan
keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara kemampuan beradaptasi.
4 ELEMEN UTAMA
1. Manusia (penerima asuhan keperawatan)
2. Lingkungan (Semua kondisi, keadaan dan pengaruh-pengaruh disekitar individu
yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu dan kelompok)
3. Sehat (meningkatkan kesehatan individu dengan cara meningkatkan respon
adaptifnya.)
4. Keperawatan (meningkatkan respon adaptif individu dan menurunkan respon
inefektif individu, dalam kondisi sakit maupun sehat)
Dimana antara keempat elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain karena
merupakan suatu sistem.
APLIKASI TEORI
Teori Model adaptasi Roy menuntun perawat mengaplikasikan Proses keperawatan.
Element Proses keperawatan menurut Roy meliputi:
1. Pengkajian Perilaku,
2. Pengkajian stimulus,
3. Diagnosa keperawatan,
4. Rumusan Tujuan,
5. Intervensi
6. Evaluasi.
1. Pengkajian perilaku : Faktor yang yang mempengaruhi respon adaptif meliputi: genetik,
jenis kelamin, tahap perkembangan, obat-obatan, alkohol, merokok, konsep diri, fungsi
peran, ketergantungan, pola interaksi sosial, mekanisme koping dan gaya hidup, stress fisik
dan emosi, budaya, lingkungan fisik
Pengkajian fisiologis:
Oksigenasi
Nutrisi
Eliminasi
Aktivitas dan istirahat
Proteksi/ perlindungan
The sense / perasaan
Cairan dan elektrolit
Fungsi syaraf / neurologis
Fungsi endokrin
pengkajian konsep diri
The physical self, yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya berhubungan dengan
sensasi tubuhnya dan gambaran tubuhnya. Kesulitan pada area ini sering terlihat pada saat
merasa kehilangan, seperti setelah operasi, amputasi atau hilang kemampuan seksualitas.
The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral- etik dan spiritual
diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya kekuatan atau takut merupakan hal yang
berat dalam area ini.

Pengkajian Fungsi peran


Mode fungsi peran mengenal pola – pola interaksi sosial seseorang dalam hubungannya
dengan orang lain, yang dicerminkan dalam peran primer, sekunder dan tersier. Fokusnya
pada bagaimana seseorang dapat memerankan dirinya dimasyarakat sesuai kedudukannya.
Pengkajian Interdependent
Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan oleh Roy.
Fokusnya adalah interaksi untuk saling memberi dan menerima cinta/ kasih sayang,
perhatian dan saling menghargai.
BEHAVIORAL SYSTEM MODEL (DOROTHY E.
JOHNSON)
1. Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan
perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari
penyakit atau cidera.
2. Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan
etnologi untuk membangun teorinya.
3. perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien
sebelum, selama dan sesudah penyakit.
4. Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh
terhadap perilaku seseorang.
5. Seseorang diakatan sehat jika mampu berespon adaptif baik fisik, mental, emosi
dan sosial terjadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat
memelihara kesehatannya.
TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN
4 tujuan asuhan keperawatan kepada individu:
1. yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat,
2. mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya,
3. bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif
4. mampu mengatasi masalah kesehatan yang lainnya.
CULTURAL CARE THEORY (MADELEINE LEININGER)
1. Madeline Leininger adalah pelopor keperawatan transkultural dan seorang
pemimpin dalam keperawatan transkultural serta teori asuhan keperawatan yang
berfokus pada manusia.
2. Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku caring. Caring adalah esensi dari
keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan
tindakan keperawatan.
3. Leininger mendefinsikan keperawatan transkultural sebagai bagian utama dari
keperawatan yang berfokus pada studi perbandingan dan analisa perbedaan
budaya serta bagian budaya di dunia dengan tetap menghargai nilai-nilai asuhan,
pengalaman sehat sakit dan juga kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat.
4. Leininger beranggapan bahwa sangatlah penting memperhatikan
keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan
kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan
terjadinya cultural shock.
PENERAPAN DALAM ASUHAN KEPERAWATAN
1. pengkajian (sunrise model)
Faktor agama dan falsafah hidup
Faktor social dan keterikatan keluarga
Nilai – nilai budaya dan gaya hidup
Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
Faktor ekonomi
Faktor pendidikan
2. Perencanaan dan pelaksanaan

Mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan dengan

kesehatan,

Mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan kesehatan dan

Merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan kesehatan.
TEORI ILMU SOSIAL KELUARGA
1. Teori Struktural fungsional
Kerangka struktural fungsional mendefinisikan keluarga sebagai sebuah sistem sosial
dan oleh beberapa ahli teori keluarga dianggap sebagai bentuk paling awal dari
teori siste ( broderick, 1993 ).
INTI TEORI:
Penekanan diletakkan pada fungsi dasar keluarga, yaitu ekonomi, reproduksi,
perlindungan, budaya, sosialisasi, pewarisan status, hubungan dan fungsi kesehatan.
Penyakit yang dialami satu anggota keluarga menyebabkan perubahan struktur
dan fungsi keluarga.
Pengkajian termasuk menentukan apakah perubahan akibat penyakit
mempengaruhi kemampuan keluarga menjalankan fungsi dalam keluarga.
2. Teori Sistem
Pendekatan untuk memahami keluarga ini dipengaruhi oleh teori yang berasal dari
teori fisika dan biologi oleh von Bertalanffy ( 1950, 1968, dalam Mercer, 1989 ).

INTI TEORI:
Sebuah sistem terdiri dari serangkaian unsur serangkaian unsur yang saling terkait;
setiap sistem dikenali sebagai suatu yang berbeda dari lingkungan tempat
munculnya sistem tersebut.
Mengkaji pengaruh penyakit atau cedera terhadap keseluruhan sistem keluarga
dan pengaruh timbal balik keluarga terhadap penyakit atau cedera.
3. Teori perkembangan keluarga
INTI TEORI:
Teori perkembangan adalah suatu upaya untuk memperluas kerangka struktural
fungsional dan interaksional. Tujuannya adalah untuk menggabungkan analisis
berskala kecil dan besar dari dua buah pendekatan lainnya pada saat
memangdang keluarga sebagai sebuah sistem terbuka dalam hubungannya dengan
konfigurasi lain di masyarakat ( Jones & Dimond, 1982 ).
Perawat keluarga harus mengenali bahwa dalam setiap keluarga terdapat tugas
perkembangan individu dan keluarga yang perlu dicapai pada setiap tahap siklus
kehidupan keluarga.
4. Teori Iterkasional Keluarga
INTI TEORI:
Pendekatan interaksional menekankan kelenturan dan kemungkinan peran ( Klein &
White, 1996 ).
Individu tidak sekadar menjalankan sebuah peran tapi menciptakan peran mereka
sendiri melalui interaksi dengan orang lain ( Turner, 1970 ).
Anggota keluarga membangun peran mereka sendiri melalui harapan peran yang
telah mereka pelajari dan melalui interaksi dengan orang lain tentang harapan
peran.
Pengkajian keluarga di dalam suatu kerangka interaksional menekankan
pengkajian interaksi/komunikasi antara dan diantara anggota keluarga; peran
keluarga dan analisis kekuatan; koping keluarga; hubungan antara pasangan
menikah/orang dewasa, saudara kandung, orang tua, dan anak-anak; dan pola
sosialisasi keluarga.
5. Teori Stres Keluarga
Model stres keluarga berhubungan dengan situasi pelayanan kesehatan karena
penyebaran penyakit yang berkaitan dengan stres yang dialami keluarga ( Artinian,
1994 ).
INTI TEORI:
Peristiwa yang tidak diharapkan atau tidak direncanakan biasanya dianggap
sebagai peristiwa yang menimbulkan stress
Peristiwa dalam keluarga, seperti penyakit serius dan peristiwa yang didefinisikan
sebagai peristiwa yang menimbulkan stres, dapat lebih mengganggu daripada
stresor yang terjadi diluar keluarga, seperti perang, banjir, atau depresi.
Kurangnya pengalaman terdahulu dalam menghadapi peristiwa yang menimbulkan
stres menyebabkan peningkatan persepsi stress
Peristiwa yang menimbulkan stres yang ambigu dapat lebih membuat stres
dibandingkan peristiwa non-ambigu
6. Teori Berubah
Maturana ( 1978 ) menyatakan bahwa perubahan adalah suatu perubahan dalam
struktur keluarga yang terjadi sebagai kompensasi akibat munculnya kecemasan dan
bertujuan untuk mempertahankan struktur.
KONSEP TEORI TERAPI KELUARGA

Terapi keluarga adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola interaksi
keluarga sehingga bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga (Gurman,
Kniskern & Pinsof, 1986).
KONSEP
Keluarga sehat memiliki aturan yang konsisten, jelas, danditegakkan dari waktu ke waktu
tetapi dapat disesuaikan dengan perubahan perkembangan kebutuhan keluarga.
Terapi keluarga sering dimulai dengan fokus pada satu anggota keluarga yang mempunyai
masalah.
Tujuan umum terapi keluarga adalah meningkatkan komunikasi karena keluarga bermasalah
sering percaya pada pemahaman tentang arti penting dari komunikasi (Patterson, 1982).
Terapi keluarga mengajarkan penyelesaian tanpa paksaan, mengajarkan orang tua untuk
menetapkan kedisiplinan pada anak-anak mereka, mendorong tiap anggota keluarga untuk
berkomunikasi secara jelas satu sama lain, mendidik anggota keluarga dalam prinsip
perubahan perilaku, tidak menekankan kesalahan pada satu anggota akan tetapi membantu
anggota keluarga apakah hyarapan terhadap anggota yang lain masuk akal.
PENDEKATAN TERAPI KELUARGA
1. Network therapy
Secara logika, terapi keluarga adalah perluasan dari simultan dengan
semua yang tersedia dari system kekeluargaan, teman, dan tetangga
serta siapa saja yang berkepentingan untuk memupuk rasa kekeluargaan (
Speck and Attneave, 1971).
2. Multiple-impact therapy
Multiple-impact therapy dapat membantu remaja
pada saat mengalami krisis situasi ( MacGregor et al.,1964 ).
Tim kesehatan mental bekerja dengan keluarga yang bermasalah selama dua hari.
Setelah diberi pengarahan, anggota tim akan dipasangkan dengan salah satu atau
lebih anggota keluarga dengan beberapa varisasi kombinasi. Mungkin ibu dan
putrinya dapat ditangani oleh satu orang terapist, sedangkan ayah ditangani secara
individual seperti halnya anak laki-lakinya.
Tujuan dari terapi adalah untuk reorganisasi sistem keluarga sehingga dapat
terhindar dari malfungsi.
Diharapkan sistem keluarga menjadi lebih terbuka dan adaptif, untuk itu terus
dilakukan followup.
3. Multiple- family and multiple- couple group therapy
Terapi kelompok yang ditujukan kepada pasangan atau couple yang saling
berinteraksi dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga.

Anda mungkin juga menyukai