Anda di halaman 1dari 10

Definisi

Kekerasan dalam rumah tangga seperti


yang tertuang dalam undang-undang
no 23 tahun 2004 tentang
penghapusan kekerasan dalam rumah
tangga, memiliki arti setiap perbuatan
terhadap seseorang terutama
perempuan yang berakibat timbulnya
kesengsaraan dan penderitaan secara
fisik, seksual, psikologi, dan atau
penelantaran rumah tangga termasuk
ancaman untuk melakukan perbuatan,
pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum
dalam lingkup rumah tangga.
Kekerasan fisik

Kekerasan psikologis /
emosional

Kekerasan seksual

Kekerasan Seksual Ringan

Kekerasan ekonomi
Pembelaan atas kekuasaan laki-laki

Diskriminasi dan pembatasan


kesempatan bagi wanita untuk bekerja

Beban pengasuhan anak


Perlunya keimanan yang Harus tercipta kerukunan
kuat dan akhlaq dan kedamaian

Harus adanya komunikasi


yang baik antara suami dan
istri

Butuh rasa saling percaya, Seorang istri harus mampu


pengertian, saling mengkoordinir berapapun
menghargai dan keuangan yang ada dalam
sebagainya antar anggota keluarga
keluarga
Kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT) yang dulu dianggap mitos
dan persoalan pribadi (private), kini
menjadi fakta dan relita dalam
kehidupan rumah tangga. Dengan
berlakunya Undang-Undang No. 23
Tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
(UU PKDRT) maka persoalan KDRT ini
menjadi domain publik.
pengkajian

- Aspek biologis
Respons fisiologis timbul karena kegiatan system saraf otonom bereaksi
terhadap sekresi epineprin sehingga tekanan darah meningkat,
tachikardi, muka merah, pupil melebar, pengeluaran urine meningkat.
Ada gejala yang sama dengan kecemasan seperti meningkatnya
kewaspadaan, ketegangan otot seperti rahang terkatup, tangan
dikepal, tubuh kaku, dan refleks cepat\

- Aspek emosional
Salah satu anggota yang marah merasa tidak nyaman, merasa tidak
berdaya, jengkel, frustasi, dendam, ingin memukul anggota yang lain ,
mengamuk, bermusuhan dan sakit hati, menyalahkan dan menuntut.

- Aspek intelektual
Sebagian besar pengalaman hidup individu didapatkan melalui
proses intelektual, peran panca indra sangat penting untuk
beradaptasi dengan lingkungan yang selanjutnya diolah dalam proses
intelektual sebagai suatu pengalaman.
 Aspek sosial
Meliputi interaksi sosial, budaya, konsep rasa percaya dan ketergantungan.
 Aspek spiritual
Kepercayaan, nilai dan moral mempengaruhi hubungan individu dengan
lingkungan. Hal yang bertentangan dengan norma yang dimiliki dapat
menimbulkan kemarahan yang dimanifestasikan dengan amoral dan rasa tidak
berdosa

Klasifikasi data Analisa data

Dengan melihat data subyektif dan


Data yang didapat pada data objektif dapat menentukan
pengumpulan data permasalahan yang dihadapi
dikelompokkan menjadi keluarga dan dengan
memperhatikan pohon masalah
2 macam yaitu data
dapat diketahui penyebab sampai
subyektif dan data pada efek dari masalah tersebut.
obyektif Dari hasil analisa data inilah dapat
ditentukan diagnosa keperawatan.
Aspek Fisik

Aspek fisik terdiri dari :muka


merah, pandangan tajam,
napas pendek dan cepat,
berkeringat, sakit fisik,
penyalahgunaan zat, tekanan
darah meningkat. Aspek
emosi : tidak adekuat, tidak
aman, dendam, jengkel. aspek
intelektual : mendominasi,
bawel, sarkasme, berdebat,
meremehkan. aspek sosial :
menarik diri, penolakan,
kekerasan, ejekan, humor.
 Resiko Prilaku Kekerasan
 Halusinasi
 Isolasi sosial
 Harga diri rendah

Anda mungkin juga menyukai