Anda di halaman 1dari 5

Penatalaksanaan Pasien Menjelang Ajal

Ditinjau dari Segi


Agama Islam dan Budaya Jawa

KELOMPOK 1 :

Achmad Arifin
Atik
Fahmi Riduan
Masliani
Mellysa
Siti Hotijah
Silvi Yanti
Zhikri Samudra As-Sujud
Konsep Tentang Kematian

Mati dalam bahasa Jawa disebut dengan pejah.


uripiki mung mampir ngombe (hidup ini cuma
sekedar mampir minum)

Kematian menurut etimologi/harfiah mati itu terjema


han dan bahasa Arab mata-yamutu-mautan yang
memiliki beberapa arti di antaranya adalah mati berer
ti menjadi tenang, reda,dan usang.
Asal Usul Ritual Kematian dalam Islam Jawa

tentang doa selamatan kematian


7, 40, 100 dan 1000 hari

tentang selamatan yang biasa disebut


Genduri (Kenduri atau Kenduren).

masuknya agama Hindu dan Budha memberikan


pengaruh dan terbentuknya budaya baru yang merupa
kan ajaran Hindu dan Budha
Makna yang Terkandung dalam Ritual Kematian Masyarakat
Islam Jawa (Layungkuning, 2013):

Hari kesatu = Bertepatan dengan kematian (ngesur tanah)


berarti perpindahan dari alam fana ke alam baka
Nelung dina = menyempurnakan empat perkara yang dis
ebut anasir hidup manusia, yaitu bumi, api, angin dan
air.
mitung dina = menyempurnakan kulit dan kuku
metangpuluh dina = untuk menyempurnakan pembawaa
n dan ayah dan ibu berupa darah, daging, sum-sum,
jeroan (isi perut), kuku, rambut, tulang dan otot
nyatus dina = untuk menyempurnakan semua hal yang
bersifat badan wadag.
mendak pisan = menyempurnakan semua kulit, darah
dan semacamnya yang tinggal hanyalah tulangnya saja

Anda mungkin juga menyukai