Abdomendapat dibagi
menjadi 4kuadran oleh bidang median dan bidang transumbilicale.Bidang transumbilicale
adalah bidanghorizontal yang melalui umbilicus.
Keempatkuadran tersebut adalah:
1.Kuadran dexter superior (kanan atas)
2.Kuadran dexter inferior (kanan bawah)
3.Kuadran sinister superior (kiri atas)
4.Kuadran sinister inferior (kiri bawah).
Abdomen dapat dibagi menjadi 9 regiones oleh dua bidang vertikal dan dua bidang
horizontal. Dua bidang vertikal tersebut adalah bidang medioclaviculare dexter dan sinister.
Dua bidang horizontaltersebut adalah bidang subcostale di sebelah atasdan bidang
transtuberculare di sebelah bawah.Bidang subcostale adalah bidanghorizontale yang melalui
bagian bawah arcus costarum. Bidangtranstuberculareadalah bidang horizontal yang melalui
spina iliaca anterior superior (SIAS) kanandankiri. Kesembilan regiones tersebut adalah:1.
Regio epigastrium/epigastrica4.
Regio umbilicalis7.
Regio hypogastrium/suprapubic
Bagian-bagiannya:
1. Hipokondriak kanan 2. Epigastrik 3. Hipokondriak kiri
A. Mulut
a. Gigi
Gigi manusia terdiri dari gigi seri, taring, dan geraham. Gigi seri terletak di
depan berbentuk seperti kapak yang mempunyai fungsi memotong makanan. Di
samping gigi seri terdapat gigi taring. Gigi taring berbentuk runcing yang berguna
untuk merobek makanan. Di belakang gigi taring terdapat gigi geraham yang
mempunyai fungsi menghaluskan makanan.
Setiap gigi tersusun atas bagian-bagian sbb ;
v Puncak gigi atau mahkota gigi, yaitu bagian yang tampak dari luar.
v Leher gigi, yaitu bagian gigi yang terlindung di dalam gusi dan merupakan batas
antara mahkota dan akar gigi.
v Akar gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
Lapisan-lapisan gigi terdiri dari email, tulang gigi, semen gigi, dan rongga gigi.
v Email
Email merupakan lapisan yang keras pada puncak gigi. Email berfungsi melindungi
tulang gigi. Jika email rusak, maka gigi akan rusak pula.
v Tulang gigi
Di lapisan berikutnya terdapat tulang gigi yang terbuat dari dentin. Dentin berupa
jaringan berwarna kekuningan.
v Semen gigi
Di lapisan luar akar gigi terdapat semen gigi atau sementum.
v Rongga gigi
Di bagian dalam gigi terdapat rongga gigiatau pulpa. Rongga gigi berisi saraf dan
pembuluh darah. Lubang yang dalam pada gigi dapat mencapai rongga gigi dan
mengenai saraf sehingga menimbulkan nyeri.
Susunan gigi
Gigi manusia mulai tumbuh pada bayi berumur kira-kira 6-7 bulan sampai 26
bulan.Gigi pada anak-anak di sebut gigi susu atau sulung. Setelah anak berumur 6
sampai 14 tahun gigi susu tanggal satu persatu dan digantikan dengan gigi tetap.
Gigi tersusun berderet pada rahang atas dan bawah. Gigi susu berjumlah 20 buah
terdiri atas gigi seri 8 buah, gigi taring 4 buah, dan gigi geraham 8 buah.
Gigi tetap pada orang dewasa berjumlah 32 buah yang terdiri dari gigi seri 8 buah,
gigi taring 4 buah, dan gigi geraham depan 8 buah, dan gigi geraham belakang 12
buah. Dengan demikian kalian dapat menemukan perbedaan jumlah antara gigi
susu dan gigi tetap.
b. Lidah
Lidah berguna untuk membantu mengatur letak makanan di dalam mulut
mendorong makanan masuk ke kerongkongan. Selain itu lidah lidah juga berfungsi
untuk mengecap atau merasakan makanan. Pada lidah terdapat daerah-daerah
yang lebih peka terhadap rasa-rasa tertentu, seperti asin, masam, manis, dan pahit.
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot
lidah ini dapat digerakkan ke seluruh arah.
Lidah dibagi atas 3 bagian :
a. Radiks lingua = pangkal lidah
b. Dorsum lingua = punggung lidah
c. Apeks lingua = ujung lidah
Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup
jalan napas pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan tidak masuk ke
jalan napas.
Punggung lidah ( dorsum lingua ) terdapat puting-puting pengecap atau ujung saraf
pengecap.
Frenulum lingua. Merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian bawah kira-
kira ditengah-tengah jika lidah digerakkan ke atas nampak selaput lendir.
Flika sublingua. Terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum linguadi sini terdapat
pula lipatan selaput lendir.
Pada pertengahan flika sublingua ini terdapat saluran dari glandula parotis, sub
maksilaris dan glandula sub lingualis.
Fungsi lidah yaitu mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat pengecap
dan menelan, serta merasakan makanan.
c. Kelenjar ludah
Ludah dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar ludah. Kelenjar ludah tersebut
adalah kelenjar ludah parotis, kelenjar ludah rahang bawah, kelenjar ludah bawah
lidah. Ludah yang dihasilkan dialirkan melalui saluran ludah yang bermuara ke
dalam rongga mulut.
Ludah mengandung air, lendir, garam, dan enzim ptialin.enzim ptialin berfungsi
mengubah amilum menjadi gula, yaitu maltosa dan glukosa.
Kelenjar Ludah
Merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang
Duktus wartoni dan duktus stensoni.
Kelenjar ludah ada 2, yakni :
1. Kelenjar ludah bawah rahang ( kelenjar submaksilaris ), yang terdapat dibawah
tulang rahang atas pada bagian tengah.
2. Kelenjar ludah bawah lidah ( kelenjar sublingualis ) yang terdapat disebelah depan
bawah lidah.
Di bawah kelenjar ludah bawah rahang dan kelenjar ludah bawah lidah di antara
bawah lidah bagian bawah dari lidah disebut korunkula sublingualis serta hasil
sekresinya berupa kelenjar ludah ( saliva ). Kelenjar ludah ( saliva ) dihasilkan dalam
rongga mulut. Di sekitar rongga mulut terdapat 3 buah kelenjar luda :
1. Kelenjar Parotis
Letaknya di bawah depan dari telinga diantara prosesus mastoid kiri dan kanan os
mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula parotis
menuju rongga mulut melalui pipi ( muskulus buksinator )
2. Kelenjar Submaksilaris
Terletak di bawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama duktus
wartoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.
3. Kelenjar Sublingualis
Letaknya di bawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga
mulut.
Kelenjar ludah di sarafi oleh saraf-saraf tak sadar.
Otot Lidah
Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah ( M. Mandibularis, os
Hioid dan Prosesus stiloid ) menyebar ke dalam lidah membentuk anyaman
bergabung dengan otot intrinsik yang terdapat pada lidah.
M. Genioglossus merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan
tengah bagian dalam yang menyebar sampai radiks lingua.
B. Tenggorokan ( Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari
bahasa yunani yaitu Pharynk.
Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang
banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi,
disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya
dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga
mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium
Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung,
bagian media adalah bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior
adalah bagian yang sama tinggi dengan laring.
Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut
orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut
laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring
C. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan
melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Di sebelah depan
kerongkongan terdapat saluran pernapasan yang disebut trakea. Trakea
menghubungkan rongga hidung dengan paru-paru. Pada saat kita menelan
makanan, ada tulang rawan yang menutup lubang ke tenggorokan. Bagian tersebut
dinamakan epiglotis. Epiglotis mencegah makanan masuk ke paru-paru.
Kerongkongan sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso -
"membawa", dan έφαγον, phagus - "memakan").
Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang.
Menurut histologi.
Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
· bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
· bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
· serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
sekresi esofagus seluruhnya berkarakter mukus dan terutama memberi fungsi
pelumasan untuk menelan. Bagian utama dari esofagus dikelilingi oleh beberapa
kelenjar mukus sederhana. Pada bagian ujung lambung, dan dalam jumlah kecil
pada bagian awal esofagus, terdapat juga beberapa kelenjar mukus campuran.
Mukus yang disekresi oleh kelenjar campuran pada esofagus bagian atas akan
mencegah ekskoriasi mukosa akibat makanan yang baru saja masuk, sedangkan
kelenjar campuran yang berada didekat sambungan esofagogastric akan melindungi
dinding esofagus dari pencernaan oleh asam getah lambung yang sering mengalami
refluks dari lambung kembali lagi kebagian bawah esofagus.
D. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai.
Terdiri dari 3 bagian yaitu
§ Kardia
§ Fundus
§ Antrum
Lambung mempunyai dua otot lingkar, yaitu otot lingkar pardia dan otot
lingkar pilorus. Otot lingkar kardia terletak di bagian atas dan berbatasan dengan
bagian bawah kerongkongan. Fungsinya adalah untuk mencegah makanan dari
lambung agar tidak kembali ke kerongkongan dan mulut. Otot lingkar pilorus hanya
terbuka apabila makanan telah tercerna di lambung.
Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah
kepada terbentuknya tukak lambung.
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin
guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai
penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
J. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting
seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat
dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
K. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki
beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein
plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam
pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai
dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan
pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam
vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke
dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh
kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah
diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
L. Kandung empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk
buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Padamanusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10
cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena
warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan
dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
Pepsin, enzim peptic lambung yang penting, paling aktif pada pH 2-3 dan
tidak aktif pada pH kira-kira diatas 5. Akibatnya, agar enzim ini dapat melakukan
kerja pencernaan terhadap protein, getah lambung harus bersifat asam. Asam
hidroklorida ini disekresikan oleh sel-sel parietal (oksintik) didalam kelenjar pada pH
0,8 tetapi pada saat asam hidroklorida bercampur dengan isi lambung dan bersama
dengan sekresi dari sel-sel kelenjar non-oksintik lambung, pH lalu berkisar antara 2-
3 suatu batas asiditas yang cukup tinggi untuk aktifitas pepsin. Salah satu gambaran
penting pencernaan pepsin adalah kemampuannya untuk mencerna protein kolagen,
suatu jenis protein albuminoid yang sangat sedikit dipengaruhi oleh enzim-enzim
pencernaan lainnya.
Kolagen merupakan unsur dasar utama dari jaringan ikat antar sel daging.
Oleh karena itu, agar enzim saluran pencernaan dapat menembus daging dan
mencerna protein daging lain, hal yang terpenting adalah mencernakan serabut-
serabut kolagen tersebut lebih dulu. Akibatnya, orang yang kekurangan pepsin
didalam getah lambung, daging yang dicerna kurang dapat ditembus oleh enzim-
enzim pencernaan lain. Oleh karena itu proses pencernaannya buruk.
Pencernaan peptida oleh peptidase didalam enterosit yang melapisi vili usus halus
Sejumlah kecil trigliserida dicerna didalam lambung oleh lipase lingual yang
disekresikan oleh kelenjar lingual didalam mulut dan ditelan bersama dengan saliva.
Sejauh ini enzim yang paling penting untuk pencernaan trigleserida adalah lipase
pankreas, terdapat dalam jumlah sangat banyak didalam getah pankreas cukup
untuk mencernakan dalan satu menit semua trigliserida yang dicapainya.
Sebagian besar trigliserida dalam makanan dipecah oleh getah pankreas menjadi
asam lemak bebas dan 2-monogliserida.
DAFTAR PUSTAKA
Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini
memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien.
Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan,
dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu
mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak
gigi merupakan bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota
gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat
runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar
berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk
memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk
merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar
berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi
yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di
dalam rahang. Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota
gigi. Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang
di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi
kita berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf.
Gigi ada dua macam :
Sulung, Mulai tumbuh pada anak usia anak anak umur 6 – 7 bulan. Lengkap pada umur
2,5 tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu, terdiri dari : 8 buah gigi seri, (dens
insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham (molare).
Gigi Tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6 – 18 tahun, jumlahnya 32 buah, terdiri dari
: 8 buah gigi seri, (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) 18 buah gigi geraham
(molare)dan 12 buah gigi geraham (premolare).
b. Lidah
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera
pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam
tindakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut. Lidah dibagi atas
tiga bagian :
Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglottis yang berfungsi untuk menutup jalan
napas pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan jangan masuk ke jalan napas.
Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat putting-putting pengecap atau ujung saraf
pengecap.
Frenulum lingua merupakan selaput lender yang terdapat pada bagian bawah kira kira di
tengah, jika lidah digerakan ke atas Nampak selaput lender. Flika sublingual terdapat di
sebelah kiri dan kanan frenulun lingua, di sini terdapat pula lipatan selaput lender. Pada
pertengahan flika sublingual initerdapat saluran dari grandula parotis, submaksilaris dan
glandula sublingualis.
Bagian lidah yang berperan dalam mengecap rasa makanan adalah papilla. Papilla ini
merupakan bentukan dari saraf-saraf sensorik (penerima rangsang).
Fungsi Lidah :
Untuk membersihkan gigi serta rongga mulut antara pipi dan gigi
Mencampur makanan dengan ludah
Untuk menolak makanan dan minuman kebelakang
Untuk berbicara
Untuk mengecap manis, asin dan pahit
Untuk merasakan dingin dan panas
Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat
yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
1. Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan
2. Rasa manis —–> lidah bagian ujung
3. Rasa asam —–> lidah bagian samping
4. Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah
merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa
tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai
tonjolan seperti rambut yang disebut papilla
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga
mulut ada tiga pasang, yaitu :
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga, diantara otot pengunyah dengan kulit pipi.
Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stesen ke dalam rongga mulut
melalui satu lubang dihadapannya gigi molar kedua atas. Saliva yang disekresikan
sebanyak 25-35 %. Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah Letaknya di bawah selaput lender
dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut atau terletak lebih belakang dan
kesamping dari kelenjar sublinguinalis. Saluran menuju kelantai rongga mulut belakang
gigi seri pertama. Kelenjar ludah disarafi oleh saraf saraf tak sadar. Saliva yang
disekresikan sebanyak 60-70 %. Kelenjar submandibularis menghasilkan getah yang
mengandung air dan lendir.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah Terletak pada rongga mulut bagian
belakang, duktusnya bernama duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan
frenulum lingua. Saliva yang disekresikan sebanyak 3-5 %.
Kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir
2. Faring
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Didalam lengkung
faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar
limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan
nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas
tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari bagian superior (bagian
yang sama tinggi dengan hidung), bagian media (bagian yang sma tinggi dengan mulut) dan
bagian inferior nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak
dengan ruang gendang telinga.
Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah bagian
inferior disebut laring ofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring. Menelan
(deglutisic), jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher bagian depan sedangkan jalan
makanan masuk ke belakang dari jalan napas dan di depan dari ruas tulang belakang.
Makanan melewati epiglottis lateral melalui resus piriformis masuk ke esophagus tanpa
membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara,
pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan
lidah berkontraksi secara bersamaan.
3. Esofagus (kerongkongan)
Esophagus adalah yang menghubungkan tekak dengan lambung, yg letaknya dibelakang
trakea yg berukuran panjang ± 25 cm dan lebar 2 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk
kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam ke luar : lppisan selaput lender
(mukosa),lapisan submukosa, lapisan otot melingkar sekuler, dan lapisan otot memanjang
longitudinal. Esofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung, setelah
melalui toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan
lambung. Fungsi dari esofagus adalah menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke
lambung dan tiap ujung esofagus dilindungi oleh suatu spinter yang berperan sebagai barier
terhadap refleks isi lambung kedalam esophagus.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis.
Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan
mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis
kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Makanan berada di
dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan (faring)
berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita
dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak
kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-
otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).
4. Gaster (lambung)
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut
sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian
ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingteryang mengatur masuk dan keluarnya
makanan ke dan dari lambung.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong.
Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan baik
dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam
lambung berbentuk seperti bubur.
Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai
dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat
lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung berisi makanan,
gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah
merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan
gerak mengaduk saat lambung kosong.
Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan berserat
bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit keluar menuju
usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
Fungsi dari lambung:
1. Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan peptone)
2. Asam garam (HCl), fungsinya mengasamkan makanan dan membuat suasana asam pada
pepsinogen menjadi pepsin.
3. Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dan dari
karsinogen (karsinogen dan protein susu)
4. Lapisan lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang marangsang
sekresi getah lambung.
5. Intestinum minor
Usus halus atau intestinum minor adalah bagian dari system pencernaan makanan yang
berpangkal pylorus dan berakhir pada sekum panjangnya ± 6 m, merupakan saluran paling
panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang terdiri dari lapisan
usus halus, lapisan otot melingkar, lapisan otot memanjang, lapisan serosa.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati
melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang
membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
Menerima zat-zat makanan yang sudah di cerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler
darah dan saluran-saluran limfe.
Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.
Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang menyempurnakan
makanan:
Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.
Selaput lender
Lapisan otot melingkar
Lapisan otot memanjang
Jaringan ikat.
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan
dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat
zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.
Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam
usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air,
dan terjadilah diare.
Intestinum mayor terdiri dari :
a.) Sekum
Sekum (bahasa latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang
terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Di bawah
sekum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga
umbai cacing, panjangnya ± 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritoneum mudah bergerak
walaupun tidak mempunyai mesentrium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada
orang yang masih hidup.
b.) Kolon Asendens
Kolon assendens mempunyai panjang 13 cm, terletak di abdomen bawah sebelah
kanan membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri,
lengkungan ini disebut fleksura hepatica, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
7. Rektum
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
8. Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus.
Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter Feses dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus. Anus terletak
di dasar pelvis, dindingnya diperkuat voleh 3 sfingter yaitu :
Defekasi (buang air besar) didahului oleh transport. Feses ke dalam rectum yang
mengkibatkan ketegangan dinding rectum mengakibatkan rangsangan untuk reflex defekasi
sedangkan otot usus lainnya berkontraksi. M. levator ini relaksasi secara volunteer dan
tekanan ditimbulkan oleh otot otot abdomen.
2.3 Susunan Saluran Pencernaan
Oris (mulut)
Faring (tenggorokan)
Esofagus (kerongkongan)
Ventrikulus (atau gaster = lambung)
Intestinum minor (usus halus) :
Duodenum (usus 12 jari) , yeyunum, Ileum.
Intestinum Mayor (usus besar) :
Sekum, Kolon (Asenden, transversum,
desenden, Sigmoid)
Rektum
Anus
2.4 Anatomi kelenjar pencernaan dan ekskresinya
Kelenjar Saliva
Disamping kelenjar-kelenjar kecil yang tersebar di seluruh rongga mulut, terdapat 3
pasang kelenjar saliva yang besar; kelenjar parotis, submandibularis (submaxilaris), dan
sublingualis.
Kelenjar saliva tersusun atas unit-unit morfologik dan fungsional yang dinamakan
adenomer. Suatu adenomer memiliki bagian sekretoris yang terdiri atas sel-sel glandularis.
Dekat basis sel sekretoris dan duktus interkalaris terdapat sel-sel otot polos yang
disebut mioepitel. Kelenjar saliva yang besar tidak semata-mata kelompokan adenomer tetapi
mengandung unsur-unsur lain seperti jaringan penyambung, pembuluh darah dan limfe, dan
saraf-saraf. Saluran yang terdapat dalam lobulus dinamakan duktus intralobularis-bergabung
menjadi duktus
ekstralobularis.
Fungsi kelejar saliva adalah membasahi dan melumasi rongga mulut dan isinya,
memulai pencernaan makanan, menyelenggarakan eksresi zat-zat tertentu seperti urea dan
tiosianat, dan mereabsorpsi natrium dan mengeksresi kalium.
1. Kelenjar Parotis
Kelenjar parotis merupakan kelenjar asinosa bercabang, bagian sekretorisnya terdiri
atas sel-sel seromukosa. Granula-granula sekresinya kaya akan protein dan memiliki
akitivitas amylase.
2. Kelenjar Submandibularis (Submaxilaris)
Kelenjar submandibularis merupakan kelenjar tubuloasiner bercabang. Bagian
sekretorisnya tersusun atas sel-sel mukosa dan seromukosa. Sel-sel seromukosa mengandung
granula-granula sekresi protein dengan aktivitas amilotik lemah. Sel-sel pada kelenjar
submandibularis dan sublingualis mengandung dan mengsekresi enzim lisosim, yang
aktivitas utamanya adalah menghancurkan dinding bakteri.
3. Kelenjar Sublingualis
Kelenjar sublingualis merupakan kelenjar tubulo-asiner bercabang.
Histofisiologi kelenjar saliva
Fungsi saliva adalah membasahi dan melumasi makanan dilakukan oleh air
dan glikoprotein. Saliva pada manusia terdiri atas sekresi kelenjar parotis (25%),
submandibularis (70%), dan sublingualis (5%). Amilase saliva berperan dalam
pencernaan amilum (karbohidrat). Pencernaan ini mulai dalam mulut, tetapi juga
berlangsung dalam lambung sebelum getah lambung mengasamkan makanan,
dengan demikian sangat mengurangi aktivitas amilase.
Sekresi saliva diregulasi oleh sistem saraf simpatis dan parasimpatis,
keduanya mempunyai ujung-ujung saraf dalam kelenjar-kelenjar tersebut. Simpatis
menghambat parasimpatis memacu.
Pankreas
Pankreas tersusun atas bagian eksokrin dan endokrin. Bagian endokrin
terdiri atas pulau Langerhans, dan bagian eksokrin terdiri atas kelenjar asiner, maka disebut
bagian asini pankreas. Fungsi utama pankreas adalah menghasilkan enzim-enzim pencernaan
yang bekerja dalam usus halus dan mengeksresi hormone insulin dan glukagon ke dalam
aliran darah.
Sel asiner pankreas merupakan sel serosa, dan memilki sifat memsintesis protein.
Setelah disintesis dalam bagian basal sel, maka proenzim selajutnya meninggalkan retikulum
endoplasma kasar dan masuk apparatus Golgi. Proenzimproenzim tersebut dikumpulkan
dalam vesikel-vesikel sekresi yang disebut sebagai granula prozimogen. Granula sekresi yang
matang (granula zimogen), melekat pada membran dan terkumpul pada bagian apical (ujung)
sel. Bagian eksokrin
pankreas manusia mensekresikan:
1. air
2. ion-ion: bikarbonat.
3. enzim: karboksipeptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase, dan
amilase.
4. proenzim sebagai berikut: tripsinogen, kimotripsinogen.
Regulasi sekresi asini pankreas diatur oleh 2 hormon – sekretin dan kolesistokinin
(dahulu dinamakan pankreoenzim) – yang dihasilkan oleh mukosa duodenum. Perangsangan
nervus vagus (saraf parasimpatis) juga akan meningkatkan sekresi pankreas.
1. Sekretin bersifat merangsang sekresi cairan, sedikit protein (enzim) dan kaya akan
bikarbonat. Fungsinya terutama mempermudah transport air dan ion. Hasil sekresi ini
berperanan untuk menetralkan kimus yang asam (makanan yang baru dicernakan sebagian)
sehingga enzim-enzim pancreas dapat dapat berfungsi pada batas pH netral optimalnya.
2. Kolesistokinin (CCK) merangsang sekresi cairan (sedikit), banyak protein dan enzim.
Hormon ini bekerja terutama dalam proses pengeluaran granula-granula zimogen. Kerja
gabungan ke dua enzim tersebut menghasilkan sekresi getah pankreas yang kaya akan enzim.
Hati (Hepar)
Hati merupakan organ terbesar dari tubuh, setelah kulit, terletak dalam rongga
abdomen di bawah diafragma. Sebagian besarnya darahnya (sekitar 70%) berasal dari vena
porta. Melalui vena porta, semua zat yang diabsorpsi melalui usus mencapai hati kecuali
asam lemak, yang ditranspor melalui pembuluh limfe. Hati menghasilkan empedu suatu
cairan penting dalam pencernaan lemak; memegang peranan penting pada metabolisme lipid;
karbohidrat, dan protein menginaktifkan dan memetabolisme banyak zat-zat tostik dan obat-
obatan; dan peranan dalam metabolisme besi dan sintesis protein-protein darah dan faktor-
faktor yang dibutuhkan untuk koagulasi darah. Kandung empedu mengabsorpsi air dari
empedu dan menyimpan empedu dalam bantuk pekat.
2.5 Pembagian Region Abdomen
Ada beberapa cara untuk menentukan permukaan dinding perut dalam beberapa regional
1. Dalam bentuk kuadran
Dalam bentuk kuadran merupakan bentuk garis besar dan sederhana. Penentuan kuadran
ini dengan menarik garis (horizontal dan vertikal) melalui umbilikus. Dengan cara ini dinding
abdomen terbagi atas 4 daerah yang sering disebut :
Berikut gambaran secara besar tentang organ yang terdapat pada kuadran-kuadran.
Kuadran Kanan Atas Kuadran Kiri Atas
Hati, kantung empedu, paru, esofagus Hati, jantung, esofagus, paru, pankreas, limfa,
lambung
Usus 12 jari (duo denum), usus besar, usus kecil, Anus, rektum, testis, ginjal, usus kecil, usus besar
kandung kemih, rektum, testis, anus
Hati atau hepar berada di regio hypocondriaca dextra, epigastrica dan sedikit ke
hypocondriaca sinistra.
Lambung berada di regio epigastrium.
Limpa berkedudukan di regio hypocondrium kiri.
Kandung empedu atau vesika felea sering kali berada pada perbatasan regio
hypocondrium kanan dan epigastica.
Kandung kemih yang penuh dan uterus pada orang hamil dapat teraba di regio
hypogastrium.
Apendiks berada di daerah antara regio inguinalis dextra, abdominalis lateral kanan, dan
bagian bawah regio umbilicalis.
Pengaruh usus
Walaupun di mukosa usus halus dan lambung terdapat sel-sel yang berisi gastrin,
pemberian asam amino langsung ke dalam duodenum tidak meningkatkan kadar gastrin
dalam
darah. Lemak, karbohidrat, dan asam dalam duodenum menghambat sekresi asam lambung
dan
pepsin serta motilitas lambung melalui mekanisme saraf dan hormonal. Identitas
enterogastron
yakni sebagai hormon usus berperan dalam inhibisi belum jelas diketahui. Sekresi asam
lambung meningkat setelah sebagian besar usus halus diangkat. Hipersekresi, yang secara
kasar
setara dengan jumlah usus yang diangkat, sebagian mungkin disebabkan oleh hilangnya
sumber
hormon-hormon yang menghambat sekresi asam.
3. Usus halus
Sejauh ini cara terpenting untuk mengatur sekresi usus halus adalah dengan berbagai
refleks saraf setempat terutama refleks yang dimulai oleh rangsangan taktil dan iritasi serta
oleh
peningkatan aktifitas saraf enterik yang berhubungan dengan gergerakan gastrointestinal.
Oleh
karena itu dihampir semua tempat, sekresi pada usus halus terjadi hanya sebagai
respons terhadap keberadaan kimus dalam usus - semakin banyak jumlah kimus semakin
banyak
sekresinya.
Beberapa hormon yang dapat merangsang sekresi didaerah manapun pada traktus
gastrointestinal juga dapat meningkatkan sekresi usus halus khususnya sekretin dan
kolesistokinin. Beberapa eksperimen menunjukkan bahwa zat-zat hormonal yang diekstraks
dari mukosa usus halus oleh kimus mungkin membantu mengontrol sekresi. Pada umumnya
mekanisme refleks enterik setempat hampir selalu ikut memegang peranan yang dominan.
4. Usus besar
Mukosa usus besar, seperti pada usus halus mempunyai banyak kriptus lieberkuhn,
tetapi
pada mukosa ini, berbeda dengan usus halus, tidak memiliki vili. Sel-sel epitel hampir tidak
mengandung enzim. Sebaliknya sel ini terutama mengandung sel-sel mukus yang hanya
mensekresi mukus. Mukus dalam usus besar jelas melindungi dinding usus terhadap
ekskoriasi,
tetapi selain itu, juga menghasilkan media yang lengket untuk melekatkan bahan feses
bersama-
sama. Lebih lanjut mukus melindungi dinding ususdari sejumlah besar aktifitas bakteri yang
berlangsung di dalam feses, dan menambah sifat basa dari sekresi ( pH 8,0 yang disebabkan
oleh sejumlah besar natrium bikarbonat) menyediakansuatu sawar untuk menjaga agar asam
yang
terbentuk didalam tinja tidak menyerang dinding usus.
Apabila suatu segmen usus besar menjadi sangat teriritasi, seperti yang terjadi bila
infeksi bakteri berlangsung menyeluruh selama enteritis, mukosa mensekresikan sejumlah
besar
air dan elekrolit selain sekresi larutan mukus alkali yang kental dan normal. Sekresi ini
berfungsi
untuk mengencerkan faktor pengiritasi dan menyebabkan pergerakan tinja yang cepat menuju
anus. Hal ini biasanya menyebabkan terjadinya diare, disertai kehilangan sejumlah air dan
elektrolit. Tetapi diare juga menyapu bersih faktor iritan, yang menimbulkan pemulihan
penyakit lebih cepat daripada bila terjadi sebaliknya.
2.10 Mekanisme Pengontrolan Sistem Pencernaan
Hormon Regulator
Hormon-hormon utama yang mengontrol fungsi dari sistem pencernaan yang diproduksi dan
dirilis oleh sel-sel di mukosa lambung dan usus kecil . Hormon-hormon ini dilepaskan ke
dalam darah dari saluran pencernaan , perjalanan kembali ke jantung melalui arteri dan , dan
kembali ke sistem pencernaan , dimana mereka merangsang cairan pencernaan dan
menyebabkan gerakan organ . Hormon-hormon yang mengontrol pencernaan adalah gastrin ,
secretin , dan cholecystokinin ( CCK ) :
Gastrin menyebabkan perut memproduksi asam untuk melarutkan dan mencerna beberapa
makanan . Hal ini juga diperlukan untuk pertumbuhan normal dari lapisan perut , usus kecil ,
dan usus besar .
Secretin menyebabkan pankreas untuk mengirimkan jus pencernaan yang kaya akan
bikarbonat . Ini merangsang lambung untuk menghasilkan pepsin , enzim yang mencerna
protein , dan juga merangsang hati untuk memproduksi empedu .
CCK menyebabkan pankreas untuk tumbuh dan menghasilkan enzim jus pankreas , dan hal
itu menyebabkan kantong empedu untuk kosong .
Saraf Regulator :
Dua jenis saraf membantu untuk mengontrol tindakan dari sistem pencernaan . Ekstrinsik (
luar ) saraf datang ke organ pencernaan dari bagian bawah sadar otak atau dari sumsum
tulang belakang . Mereka melepaskan bahan kimia yang disebut asetilkolin dan disebut
adrenalin lain . Asetilkolin menyebabkan otot organ pencernaan untuk memeras dengan
kekuatan lebih dan meningkatkan " push" makanan dan jus melalui saluran pencernaan .
Asetilkolin juga menyebabkan perut dan pankreas untuk menghasilkan jus lebih pencernaan .
Adrenalin melemaskan otot lambung dan usus dan mengurangi aliran darah ke organ-organ
ini .
Bahkan lebih penting , meskipun, adalah intrinsik ( dalam) saraf , yang membentuk jaringan
yang sangat padat tertanam pada dinding kerongkongan , lambung, usus kecil , dan usus
besar . Saraf intrinsik dipicu untuk bertindak ketika dinding organ berongga yang
membentang oleh makanan . Mereka melepaskan berbagai zat berbeda yang mempercepat
atau menunda pergerakan makanan dan produksi jus oleh organ pencernaan .
2.11 Fungsi Hati
1. Sekresi, hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorpsi lemak.
2. Metabolisme. Hati memetabolis protein, lemak, dan karbohidrat tercerna.
a. Hati berperan penting dalam mempertahankan homeostatic gula darah. Hati menyimpan
glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi glukosa jika diperlukan
tubuh.
b. Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak. Organ ini
membentuk urea dari asam amino berlebih dan sisa nitrogen.
c. Hati menyintesis lemak dari karbohidrat dan protein, dan terlibat dalam penyimpanan dan
pemakaian lemak.
d. Hati menyintesis unsur-unsur pokok membran sel (lipoprotein, kolestrol dan fosfolid).
e. Hati menyintesis protein plasma dan faktor-faktor pembekuan darah. Organ ini juga
menyintesis bilirubin dari produk penguraian hemoglobin dan mensekresinya ke dalam
empedu.
3. Penyimpanan. Hati menyimpan mineral, seperti zat besi dan tembaga, serta vitamin larut
lemak (A, D, E, dan K), dan hati menyimpan toksin tertentu (contohnya pestisida) serat obat
yang tidak dapat diuraikan dan disekresikan.
4. Detoksifikasi. Hati melakukan inaktivasi hormone dan dektosifikasi toksin dan obat. Hati
memfagosit eritrosit dan zat asing yang terdistindegrasi dalam darah.
5. Produksi panas. Berbagai aktivitas kimia dalam hati menjadikan hati sebagai sumber utama
panas tubuh, terutama saat tidur.
6. Penyimpanan darah. Hati merupakan reservoir untuk sekitar 30% curah jantung dan, bersama
dengan limpa, mengatur volume darah yang diperlukan tubuh.
Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O dan memiliki rumus
umum Cn(H2O)n. Karbohidrat di perlukan untuk menyediakan tenaga dan membuat
tubuh tetap semangat . sekitar 65% dari makanan yang di konsumsi harus berbentuk
karbohidrat kompleks seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
Contohnya, glukosa memiliki rumus molekul C6H12O6 yang dapat ditulis sebagai
C6(H2O)6.
struktur glukosa.
Karbohidrat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Monosakarida: fruktosa, glukosa, dan galaktosa.
2. Disakarida: maltosa, sukrosa, dan laktosa.
3. Polisakarida: tepung (amilum), selulosa, dan glikogen.
Metabolisme Karbohidrat
Di dalam sistem pencernaan, karbohidrat mengalami degradasi dengan bantuan enzim,
seperti:
a. Enzim amilase: Berfungsi menguraikan molekul amilum (pati) menjadi maltosa.
b. Enzim maltase: Berfungsi menguraikan molekul maltosa menjadi glukosa.
c. Enzim sukrase: Berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
d. Enzim laktase: Berfungsi menguraikan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
e. Enzim selulose: Berfungsi menguraikan selulosa menjadi selobiosa.
f. Enzim pektinase: Berfungsi menguraikan pektin menjadi asam pektin.
g. Enzim dektrase: Berfungsi menguraikan amilum menjadi dektrin.
1. Glikolisis
Glikolisis adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan satu molekul glukosa menjadi
dua molekul piruvat. Proses ini dapat berlangsung didalam sel yang paling sederhana tanpa
memerlukan oksigen, lintas glikolisis memperlihatkan lima fungsi utama di dalam sel yakni :
1. Glukosa diubah menjadi piruvat, yang dapat dioksidasi dalam siklus asam sitrat.
2. Banyak senyawa selain glukosa dapat memasuki lintas glikolisis pada tahap antara
(intermediat).
3. Dalam beberapa sel lintas tersebut diubah untuk sintesis glukosa.
4. Lintas tersebut mengandung zat antara yang terlibat dalam reaksi metabolik lainnya.
5. Untuk tiap-tiap molekul glukosa yang dikonsumsi, secara netto dihasilkan dua molekul ATP
melalui fosforilasi tingkat substrat.
Secara keseluruhan, persamaan yang setara untuk proses glikolisis adalah :
C6H12O6 + 2 ADP + 2 NAD+ + 2 Pi à
2 C3H4O3 + 2 ATP + 2 NADH + 2H+ + 2 H2O
Rumus yang tampak di atas tidak memperlihatkan kerumitan lintas glikolitik yang melibatkan
sepuluh langkah reaksi enzimatik sitoplasmik yaitu :
Langkah 1, Heksokinase mengkatalisis fosforilasi α-D-glukosa menjadi α-D-glukosa-6-fosfat
secara ireversibel, disini diperlukan ATP dan Mg2+.
Langkah 2, Glukosa-6-fosfat isomerase mengkatalisis isomerasi dari α-D-glukosa-6-fosfat
menjadi α-D-fruktosa-6-fosfat secara reversibel yang berlangsung dengan bebas.
Langkah 3, Fosfofruktokinase memfosforilasi α-D-fruktosa-6-fosfat menjadi α-D-fruktosa-
1,6-bisfosfat secara ireversibel, memerlukan ATP dan Mg2+. Fosfofruktokinase diatur secara
alosterik dengan sejumlah efektor dimana semuanya terlibat dalam transduksi energi.
Langkah 4, Fruktosa-1,6-bisfosfat aldolase memecah α-D-fruktosa-1,6-bisfosfat menjadi D-
gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroksiaseton fosfat.
Langkah 5, Triosafosfat isomerase mengubah dihidroksiaseton fosfat menjadi D-
gliseraldehida-3-fosfat.
Langkah 6, Gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase mengkatalisis oksidasi D-gliseraldehida-
3-fosfat, disertai dengan fosforilasi zat antara asam karboksilat, untuk menghasilkan D-1,3-
bisfosfogliserat. NAD+ direduksi menjadi NADH + H+. Ini merupakan satu-satunya reaksi
redoks yang terjadi dalam glikolisis.
Langkah 7, Fosfogliserat kinase mengubah D-1,3-bisfosfogliserat menjadi D-3-
fosfogliserat, langkah ini menghasilkan ATP.
Langkah 8, Fosfogliseromutase mengkatalisis isomerasi antara D-3-fosfogliserat
dan D-2-fosfogliserat.
Langkah 9, Enolase mendehidrasi D-2-fosfogliserat menghasilkan fosfoenolpiruvat. Reaksi
ini memerlukan Mg2+.
Langkah 10, Piruvat kinase mengubah secara ireversibel fosfoenolpiruvat menjadi piruvat
(produk akhir glikolisis).
2. Perubahan Piruvat
Perubahan piruvat yang dihasilkan melalui glikolisis bergantung pada ketersediaan oksigen,
keadaan energi dari suatu sel, dan mekanisme yang tersedia bagi sel untuk mengoksdasi
NADH menjadi NAD+.
C3H4O3 + 2 1/2 O2 à 3 CO2 + 2 H2O
Agar glikolisis dapat terus berlangsung, maka NAD+ yang diperlukan untk reaksi
oksidatifdlam langkah 6 harus dihasilkan lagi dari NADH. Tanpa oksigen, reaksi dapat
berlangsung dengan mereduksi piruvat mejadi laktat, yang dikatalisis oleh laktat
dehidrogenase dengan reaksi :
3. Glukoneogenesis
Dalam sel mamalia, glukosa adalah sumber energi yang paling melimpah, glukosa
dimetabolisme di dalam semua sel sebagai bahan bakar glikolitik dan disimpan dalam hati
dan otot sebagai polimer glikogen dengan syarat yang diperlukan adalah (1) ketersediaan
rangka karbon spesifik yang berasal dari asam amino tertentu, (2) energi dalam entuk ATP
dan (3) enzim yang sesuai.
2. Metabolisme Lemak/Lipid
A. Pengertian Lemak (Lipid)
Lemak merupakan sumber utama energi tubuh . tetapi sebaiknya hanya 15% dari makanan
yang berasal dari lemak . Lemak tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O). Terdiri atas asam lemak dan gliserin atau gliserol.
struktur umum molekul lemak (lipid)
Metabolisme Lemak
Sintesa lemak disebut lipogenesis, terjadi di sitoplasma, dibantu enzim lipase.
Secara umum sintesa lemak dibagi dalam 3 bagian, yaitu:
a. Pembentukan gliserol
Dari senyawa antara glikolisis, yaitu dihidroksi aseton fosfat yang diubah menjadi senyawa
fosfogliseraldehida.
b. Pembentukan asam lemak
Dari penambahan berulang senyawa berkarbon dua (C2), yaitu malonil CoA dari Asetil CoA
dalam siklus Krebs.
c. Penggabungan gliserol dengan asam lemak
3. Metabolisme Protein
A. Pengertian protein
Protein merupakan senyawa polimer organik yang berasal dari monomer asam amino yang
mempunyai ikatan peptida. Istilah protein berasal dari bahasa Yunani “protos” yang
memiliki arti “yang paling utama”.
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Lebih kurang
20% dari makanan kita harus dalam bentuk protein.
Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (N), kadang-kadang unsur
phosphor (P), dan sulfur (S).
D Metabolisme Protein
Metabolisme protein dikatalisis oleh beberapa enzim, yaitu:
a. Pepsin, merombak protein menjadi asam amino.
b. Renin, mengubah kaseinogen menjadi kasein (susu) yang diaktifkan oleh susu.
c. Kemotripsin, menguraikan protein menjadi peptida dan asam-asam amino.
d. Tripsin, mengubah protein menjadi peptida dan asam amino.
e. Erepsin, mengubah pepton menjadi asam amino.
f. Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam-asam amino.
Protein diserap oleh dinding usus dalam bentuk asam amino, melalui pembuluh darah
vena porta menuju ke hati. Pada proses metabolisme asam amino, proses dekarboksilasi
yang memisahkan gugusan karboksil dengan asam amino menjadi ikatan baru,
yang merupakan zat antara yang masih mengandung unsur nitrogen. Selanjutnya, terjadi
proses transaminasi yang menghasilkan pemindahan gugusan asam amino (NH2) dari
asam amino ke ikatan lain, menjadi asam amino yang berbeda dengan asam amino yang
pertama.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi
zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari
makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Manusia menggunakan
molekul-molekul organic yang terkandung dalam makanan dan O2 untuk menghasilkan
energi.
Proses pencernaan dimulai ketika makanan masuk ke dalam organ pencernaan dan
berakhir sampai sisa-sisa zat makanan dikeluarkan dari organ pencernaan melalui proses
defekasi. Makanan masuk melalui rongga oral (mulut). Langkah awal adalah proses mestikasi
(mengunyah). Terjadi proses pemotongan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran
makanan yang dilakukan oleh gigi.
3.2 saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami anatomi dan
fisiologi dari system pencernaan dan meminimalisir terjadinya kesalahan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada gangguan system pencernaan
Daftar Pustaka
Sloane Ethel.2003 Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.Jakarta: EG
Guyton,Hall.2006. Fisiologi Kedokteran. JakartaPenerbit:EKG
Junqeira, L.C. & Jose Carneiro (1980). Basic Histology Lange Medical Publications,
Clifornia.
http://www.scribd.com/doc/47310850/makalah-gastrointestinal
http://demliani.blogspot.com/2010/04/pencampuran-makanan-dalam-saluran.html
http://www.crayonpedia.org/mw/Alat_Pencernaan_Manusia,_Makanan,_dan_Kesehatan_5.1/
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/22/sistem-pencernaan-makanan-pada-manusia/
http://biology.about.com/od/organsystems/a/aa032907a_2.htm
Penyebab nyeri ulu hati :
1. Despepsia
Yaitu pengeluaran asam lambung yang berlebih, pertahanan dinding lambung lemah,
gangguan saluran pencernaan dan stres psikologis. Gejala yang dirasakan adalah mual,
perut terasa sebah. Faktor terbanyak dari dispepsia adalah faktor psikologis dan konflik
batin, dispepsia ini juga kerap kali dialami oleh mereka yang masih berusia muda.
2. Gerd
Singkatan dari Gastroesophageal Reflux Disease atau yang lebih dikenal dengan nama
penyakit Refluks Gastroesofagus, penyakit ini terjadi ketika asam lambung naik sampai ke
bagian mulut hingga mulut terasa pahit. Gejala yang akan dialami adalah nyeri di ulu hati,
dada terasa sakit, dada seperti dicengkeram oleh sesuatu.
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai sakit ulu hati ini, mari kita samakan persepi terlebih
dahulu bagian perut manakah letak ulu hati itu. Dalam dunia kedokteran ulu hati disebut
epigatrium (epigastric region) yaitu terletak pada perut atas bagian tengah, kurang lebih seperti
segitiga dengan tulang rusuk sebagai atap segitiganya. Gambar perut. Letak ulu hati (epigastrium)
tepat di nomor 2 Pada area ulu hati ini terdapat organ-organ dalam bagian besar lambung,
pankreas, usus 12 jari (duodenum), bagian atas ujung hati, otot, peritoneum, dan fasia. Gejala dan
Penyebab Sakit Ulu hati Ada banyak penyebab sakit ulu hati umumnya berkaitan dengan organ
yang terletak padanya. Penyebab tersering adalah masalah lambung atau sakit maag bahasa
kerennya dispepsia. Namun ingat, ini bukanlah satu-satunya penyebab. Penyakit GERD.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah suatu kondisi di mana seseorang merasa sensasi
terbakar di belakang tulang dada (heartburn). Sensasi ini juga dapat dirasakan di daerah ulu hati.
Hal ini timbul akibat regurgitasi makanan dan asam lambung dari lambung kembali ke
kerongkongan. Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan baca: Panyakit GERD Gastritis (Radang
lambung). Merupakan peradangan lapisan lambung. Terjadi akibat asam lambung yang tinggi
sehingga menyebabkan ulu hati sakit, mual, kembung dan penurunan berat badan. Ulkus
Peptikum dan duodenum (Tukak lambung). Merupakan penyebab tersering nyeri ulu hati.
Adanya luka pada lambung ini selain menyebabkan sakit, juga menimbulkan mual dan jika berat
penderita dapat mengalami muntah darah dan BAB berwarna hitam. Pada Ulkus duodenum rasa
sakit ulu hati akan lebih buruk setelah makan, yakni 2-3 jam setelah makan. Kanker Lambung.
Keganasan pada lambung juga menyebablan sakit di ulu hati. Hal ini ditandai dengan tidak hanya
rasa sakit tetapi juga penurunan berat badan, sakit perut dan manifestasi lain yang berbeda.
Gastroenteritis. Merupakan penyakit peradangan pada lambung dan sekaligus usus. Gejala utama
adalah nyeri perut, demam, mual dan diare.
Radang Pankreas (Pankreatitis). Radang pankreas ini dapat akut atau kronis. Pankreatitis akut
menimbulkan sakit ulu hati yabg parah yang memancar ke arah belakang. Pankreatitis kronis
ditandai dengan nyeri ringan di epigastrium. Kanker Pankreas. Ini adalah salah satu penyebab
dari sakit parah di daerah epigastrium. Penyakit Kandung empedu. Batu kandung empedu
ataupun peradangan pada kandung empedu biasanya menghasilkan nyeri di daerah perut kanan
yang juga menjalar ke daerah ulu hati. Penyakit Liver (Hati). Hepatitis atau peradangan hati
sering menyebabkan ulu hati sakit. Peradangan hati ini paling sering akibat dari infeksi oleh
virus. Hepatitis ditandai dengan perubahan kulit dan sclera mata menjadi warna kuning, tidak
nafsu makan, lemes, mual, muntah dan demam. Selain masalah pada organ-organ di atas ulu hati
sakit juga dapat disebabkan oleh: Batuk lama (kronis) Hital hernia Ketegangan otot perut
Aneurisma aorta abdominal Dalam beberapa kasus, gejala sakit di ulu hati bisa menjadi tanda
serangan jantung atau kondisi yang serius. Oleh karena iti Carilah perawatan medis Darurat
(UGD) jika mengalami gejala-gejala berikut: Nyeri dada, sesak dada, dada seperti tekanan, debar-
debar (palpitasi) Sakit yang menjalar ke bahu dan lengan Gangguang Pernapasan seperti sesak
napas, kesulitan bernapas, atau tersedak Muntah darah atau muntah berwarna hitam seperti kopi.