Anda di halaman 1dari 18

BANK SOAL ASISTENSI MIKRO EKONOMI 1 SEMESTER GANJIL (2012-2013)

Asisten: Minda Putri Dwinanda

SOAL

1. CH 2 & CH 4 (Soal Pyndick Chapter 2)


Permintaan hasil pertanian Indonesia kebanyakan berasal dari negara lain. Jika
permintaan tersbut sebesar Qd= 3244 – 283P dengan permintaan Domestik
QDom=1700-107P. Penawaran Domestik sebesar Qs = 1944 + 207P. Jika terjadi
penurunan permintaan akan ekspor pertanian Indonesia sebesar 40 %:
a. Petani Indonesia sangat peduli dengan penurunan permintaan ekspor ini.
Apa yang terjadi dengan harga dan kuantitas pertanian di Indonesia?
Apakah petani memiliki alasan yang cukup untuk khawatir?
b. Hitung elastisitas permintaan dan penawaran Indonesia, sebelum terjadi
penurunan ekpor pertanian! (gunakan Point Elasticity)
c. Hitung elastisitas penawaran diantara harga akibat terjadinya penurunan
ekspor pertanian! (gunakan Arc Elasticity)

2. CH 2 & CH 4 (UTS-22/10/09 no.1)


Asumsikan kurva permintaan dan penawaran pakaian adalah sebagai berikut:
Permintaan: Qd = 1600 – 125P
Penawaran: Qs = 440 + 165P
a. Hitunglah harga dan kuantitas keseimbangan pasar untuk komoditas
pakaian tersebut!
b. Hitunglah price elasticity supply dan price elasticity of demand yang anda
peroleh. Jelaskan arti kedua elastisitas tersebut!
c. Apabila pemerintah memberikan subsidi harga sehingga harga pakaian per
unit di pasar menjadi sebesar Rp 4,5 , apakah dampaknya terhadap
keseimbangan pasar?
d. Hitung berapa besar excess supply atau excess demand dari pakaian yang
terjadi akibat kebijakan pemerintah tersebut?

3. CH 3 (UTS-22/10/09 no.2)
Seorang pelajar bernama Nana bermaksud mengkonsumsi 2 jenis barang yaitu
Buku (B) dan Pulpen (P). Fungsi utilitas yang dimilikinya adalah U = B0.25P0.75. Nana
mendapat uang dari orang tuanya sebesar Rp 50.000, sementara harga sebuah
buku dan pulpen masing-masing sebesar Rp 4.000 dan Rp 2.000
Dengan menggunakan analisis utilitas dan garis anggaran:
a. Carilah nilai utilitas optimal untuk Buku dan Pulpen yang dikonsumsi Nana!
b. Gambarkan dan jelaskan utilitas optimal yang terjadi pada kasus tersebut!

4. CH 3 (UTS – 24/10/07 no.10)


Adi mempunyai fungsi utilitas U = X0.5Y0.5

1
a. Turunkan fungsi permintaan untuk barang X dan baran Y
b. Jika harga barang X adalah $5, dan harga baragn Y adalah $10, dan
pendapatan Ali adalah $100, hitunglah kuantitas permintaan barang X & Y

5. CH 3 (UTS – 22/10/09 no.3)


Anggaran Leo dinyatakan dalam persamaan berikut:
m = Px.X + γ
dimana m adalah pendapatan Leo, Px, dan X adalah harga dan kuantitas baju,
sementara γ adalah nilai barang selain baju (dimana γ = Py.Y)
a. Jika fungsi utilitas Leo dinyatakan dengan: U = 10X1/4γ3/4 , dengan
persamaan budget line di atas. Tuliskan dean jelaskan fungsi permintaan
baju dari Leo saat pendapatannya sebesar Rp 400.000!
b. Berdasarkan hasil tersebut (pada soal a), seandainya di pasar diasumsikan
hanya ada tiga prang pembeli baju, yakni Leo dan kedua temannya yang
memiliki fungsi permintaan baju yang identik. Maka, tuliskan dan jelaskan
fungsi permintaan pasar dari baju!
c. Toko baju langganan ketiga orang di atas memberikan diskon sebesar 50%
untuk setiap baju. Berapakah total permintaan baju di pasar setelah adanya
diskon jika diketahui harga baju sebelum diskon adalah Rp 100.000?
Berapa pula jumlah baju dan nilai barang selain baju yang akan dibeli Leo
setelah diskon?

6. CH 6 – (Soal Pyndick Appendix 7)


Manakah dari fungsi produksi ini yang merupakan fungsi produksi Increasing
Return to Scale, Constant Return to Scale, atau Decreasing Return to Scale?
(berikan penjelasan)
a. F(K,L) = K2L
b. F(K,L) = 10K + 5L
c. F(K,L) = (KL)0.5
d. F(K,L) = K.L0.75

7. CH 7 (UTS – 2/11/06 no. 4)


Jelaskan pernyataan di bawah ini! Gunakan penjelasan matematis dan grafis
jika diperlukan.
“With constant return to scale, the long run average cost curve consists of the
minimum point of short run average cost curves. With economies and diseconomies
of scale, the minimum points of short run average cost curves do not lie on the long
run average cost cruves. The Long Run Average Cost (LAC) is the envelope of the
short run average cost.

8. CH 7 (UTS – 22/10/09 no.4)


Sebuah perusahaan memiliki fungi produksi sebagai berikut:
Q = (K1/2 + L1/2)2 atau Q = ( √K + √L)2

2
Dimana Q adalah output dan K adalah modal, serta L adalah tenaga kerja
a. Tuliskan dan jelaskan fungsi permintaan tenaga kerja dari perusahaan ini di
saat tercapainya biaya minimum dalam jangka panjang? (Fungsi
permintaan tenaga kerja harus berunsur L = f(Q,w,r), dimana w adalah
biaya sewa tenaga kerja dan r adalah biaya sewa modal)
b. Tuliskan dan jelaskan fungsi permintaan modal dari perusahaan ini di saat
tercapainya biaya minimum dalam jangka panjang? (Fungsi permintaan
modal harus berunsur K = f(Q,w,r), dimana w adalah biaya sewa tenaga
kerja dan r adalah biaya sewa modal)
c. Jika diketahui bahwa biaya sewa setiap tenaga kerja adalah Rp 600.000
dan biaya sewa setiap modal adalah Rp 800.000. Berapakah kombinasi
jumlah tenaga kerja dan modal di saat minimum biaya, jika perusahaan ini
ingin menghasilkan satu unit output?

9. CH 8 (UTS – 22/10/09 no.5)


Pasar “gorengan” dapat dikategorikan sebagai pasar yang kompetitif. Andaikan
fungsi permintaan dan penawaran di pasar gorengan dapat dinyatakan dalam
persamaan-persamaan berikut:
Permintaan per hari: Qd = 2.000.000 – 1000P
Permintaan per hari: Qs = -375.000 + 3750P
Qd, Qs berturut-turut melambangkan jumlah permintaan dan penawaran dalam unit,
sedangkan P harga dalam rupiah per unit. Berdasarkan informasi di atas,
a. Hitunglah harga dan kuantitas keseimbangan gorengan yang terjadi
b. Andaikan terdapat 1000 pedagang gorengan yang identik di dalam pasar
dan masing-masing pedagang mendapatkan “normal” (zero economic)
profit, berapakah jumlah gorengan yang dijual oleh tiap-tiap pedagang?
Berapakah Marginal Cost, Average Cost, Total Cost untuk memproduksi
gorengan yang dikeluarkan oleh tiap pedagang?
c. Belakangan ini terjadi peningkatan harga minyak goreng dan kedelai (yang
berdampak pada peningkatan harga tempe dan tahu yang merupakan
bahan dasar pembuatan gorengan), dengan analisis grafis dugalah
dampak jangka pendek dari perubahan tersebut terhadap jumlah produksi
dan keuntungan yang diperoleh masing-masing pedagang!
d. Bagaimana pulak dampak jangka panjang dari peristiwa tersebut (pada
nomor c) terhadap jumla pedagang gorengan, keuntungan pedagang, dan
harga gorengan di pasaran

10. CH 9 (UTS – 22/10/09 no.6)


Harga BBM dunia meningkat dengan berakhirnya musim panas di belahan
bumi utara sehingga harga pasar dimestik perlu dikaji ulang. Jika diketahui
persamaan sebagai berikut:
Penawaran : Qs = 1 + 0.25P
Permintaan : Qd = 2.5 – 0.5P
a. Hitung harga (dalam USD) dan kuantitas (juta Barrel) ekuilibrium
3
b. Hitung Opportunity Cost per hari dari menjual BBM di pasar domestik
seharga Rp 4.500 per liter (asumsi 1 barel = 120 l, 1 USD = Rp 9.000 dan
semua produksi dijual domestik)
c. Hitung biaya yang ditanggung pemerintah bila harga BBM (di soal a)
diturunkan menjadi 1.5 dolar per barel dengan menjual stok minyak

JAWABAN
1.
a. Qd Total = 3244 – 283P

Keseimbangan awal terjadi saat

Qd Total = Qs Total
3244 – 283P = 1944 + 207P
1300 = 490P
Pe = 2,65
Qe = 2494

Qd Dom = 1700 – 107P

Qd Total = Qd Domestik + Qd Eskpor


3244 – 283P = 1700 – 107P + Qd Eskpor
Qd Ekspor = 3244 – 283P – (1700 – 107P)
Qd Eks 1 = 1544 – 176P

Demand terhadap ekspor turun 40 % [ 100% - 40% = 60% atau 0,6]

Qd Eks stlh turun 40% = Qd Eks x 0,6


= (1544 – 176P) x 0,6
Qd Eks 2 = 926,4 – 105,6P

Qd Total stlh penurunan Ekspor = Qd Ekspor stlh turun 40% + Qd Domestik


= 1700 – 107P + (926,4 – 105,6P)
Qd Total Eks 2 = 2626,4 – 212,6P

Keseimbangan setelah terjadi penurunan Eskpor


Qd Total Esk 2 = Qs Total
2626,4 – 212,6P = 1944 + 207P
682,4 = 419,6
Pe 2 = 1,63
Qe 2 = 2281

4
Akibat terjadi penurunan permintaan ekspor pertanian, kurva Deman shifting dari D1
ke D2. Jika Supply tidak mengalami perubahan, maka harga keseimbangan turun
dari 2,65 ke 1,63 dan kuantitas keseimbangan turun dari 2494 ke 2281.

Petani akan merasa khawatir jika akibat penurunan permintaan terhadap ekspor
permintaan ini akan menurunkan penerimaan mereka.

TR 1 = Pe x Qe = 2494 x 2,65 = 6609,1


TR 2 = Pe 2 x Qe 2 = 2281 x 1,63 = 3718,03
𝑇𝑇𝑇𝑇2−𝑇𝑇𝑇𝑇 1 3718,03−6609,1
% perubahan = x 100% = x 100% = - 56%
𝑇𝑇𝑇𝑇 1 6609,1
Maka, dengan penurunan total penerimaan sebesar 56% sangatlah wajar jika petani
merasa khawatir dengan penurunan ekspor ini.

b. Elastisitas Permintaan
𝑃𝑃𝑃𝑃
𝜀𝜀𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = 1/𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑄𝑄𝑄𝑄 x
𝑄𝑄𝑄𝑄
2,65
= - 0,3 → Inelastis
= - 283 x
2494
Pada saat Keseimbangan awal , kenaikan 1 % harga akan
mengakibatkan penurunan permintaan pertanian sebesar 0,3 %

Elastisitas Penawaran
𝑃𝑃𝑃𝑃
𝜀𝜀𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = 1/Slope Qs x
𝑄𝑄𝑄𝑄
2,65
= 0,22 → inelastis
= 207 x
2494
Pada saat Keseimbangan awal , kenaikan 1 % harga akan
mengakibatkan kenaikan penawaran pertanian sebesar 0,22 %

c. Arc Elasticity
Pe = 2,65 Pe 2 = 1,63
Qe = 2494 Qe 2 = 2281

∆𝑄𝑄 = 𝑄𝑄𝑄𝑄 2 − 𝑄𝑄𝑄𝑄 = 2281 − 2494 = −213


∆𝑃𝑃 = 𝑃𝑃𝑃𝑃 2 − 𝑃𝑃𝑃𝑃 = 1,63 − 2,65 = −1,02
𝑄𝑄𝑄𝑄 + 𝑄𝑄𝑄𝑄 2 2494 + 2281
𝑄𝑄� = = = 2387,5
2 2
𝑃𝑃𝑃𝑃 + 𝑃𝑃𝑃𝑃 2 2,65 + 1,63
𝑃𝑃� = = = 2,14
2 2

∆𝑄𝑄 𝑃𝑃�
𝜀𝜀𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = x
∆𝑃𝑃 𝑄𝑄�

5
−213 2,14
= x = 0,187 → inelastis
−1,02 2387,5

Diantara harga pertanian sebesar 1,65 hingga 2,63 , kenaikan 1 %


harga akan mengakibatkan kenaikan penawaran pertanian sebesar 0,187 %

2.

a. Keseimbangan terjadi saat


Qd = Qs
1600 – 125P = 440 + 165P
1160 = 290P
P* = 4
Q* = 1100

b. Elastisitas Harga
𝑃𝑃∗
𝜀𝜀𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = 1/𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑄𝑄𝑄𝑄 x
𝑄𝑄∗
4
= - 125 x = - 0,45 → Inelastis
1100
Pada saat Keseimbangan awal , kenaikan 1 % harga akan
mengakibatkan penurunan permintaan pertanian sebesar 0,45 %
𝑃𝑃∗
𝜀𝜀𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = 1/Slope Qs x
𝑄𝑄∗
4
= 0,6 → inelastis
= 165 x
1100
Pada saat Keseimbangan awal , kenaikan 1 % harga akan
mengakibatkan kenaikan penawaran pertanian sebesar 0,6%

c. Subsidi Harga menjadi Rp 4,5


→ Floor Price

Qd = 1600 – 125P
= 1600 – 125(4,5)
Qds = 1037,5
Qs = 440 + 165P
= 440 + 165(4,5)
Qss= 1182,5

6
Akibat kebijakan pemerintah tersebut terjadi harga menjadi lebih tinggi,
sehingga dalam jangka pendek terjadi excess supply atau surplus. Tidak
terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran dengan harga yang
lebih tinggi yaitu sebesar 4,5
d. Besarnya excess supply adalah = Qss - Qds
= 1182,5 – 1037,5
= 145
Dari total 1182,5 pakaian yang ditawarkan, terdapat 145 pakaian yang
tidak memiliki permintaan.

3. a. max 𝑈𝑈 = 𝐵𝐵 0.25 𝑃𝑃0.75


s.t 50.000 = 4000𝐵𝐵 + 2000𝑃𝑃 ≈ 50 = 4𝐵𝐵 + 2𝑃𝑃

£ = 𝐵𝐵0.25 𝑃𝑃0.75 + 𝜆𝜆(50 − 4𝐵𝐵 − 2𝑃𝑃)

𝛿𝛿£
= 0.25𝐵𝐵−0.75 𝑃𝑃0.75 − 4 𝜆𝜆 = 0  4 𝜆𝜆 = 0.25𝐵𝐵−0.75 𝑃𝑃0.75 ……..(1)
𝛿𝛿𝛿𝛿
𝛿𝛿£
= 0.75𝐵𝐵0.25 𝑃𝑃−0.25 − 2 𝜆𝜆 = 0  2 𝜆𝜆 = 0.75𝐵𝐵0.25 𝑃𝑃−0.25 ……..(2)
𝛿𝛿𝛿𝛿
𝛿𝛿£
= 50 − 4𝐵𝐵 − 2𝑃𝑃 = 0 …….(3)
𝛿𝛿𝛿𝛿

Subsitusi persamaan (1) dan (2)

4 𝜆𝜆 = 2 . 2𝜆𝜆
−0.75 0.75
0.25𝐵𝐵 𝑃𝑃 = 2 (0.75𝐵𝐵0.25 𝑃𝑃−0.25 )
0.25𝐵𝐵−0.75 𝑃𝑃0.75 = 1.5𝐵𝐵0.25 𝑃𝑃−0.25
𝑃𝑃0.25 𝑃𝑃0.75 = 6. 𝐵𝐵0.25 𝐵𝐵0.75
𝑃𝑃 = 6𝐵𝐵……(4)

Subsitusi persamaan (3) dan (4)

50 − 4𝐵𝐵 − 2𝑃𝑃 = 0
50 − 4𝐵𝐵 − 2(6𝐵𝐵) = 0
50 -16B = 0
B = 3,125
P = 18,7

Nilai Utilitas  U = 𝐵𝐵0.25 𝑃𝑃0.75


U = (3,125)0.25 (18,7)0.75
U = 11,98

7
Maka, nilai utilitas optimal Nana untuk mengkonsumsi 3 buku dan 18
pulpen adalah sebesar 11,98

b.

Dengan pendapatan sebesar 50.000, kepuasan Nana optimal saat


bernilai 11,98 dengan mengkonsumsi 3 Buku dan 18 Pulpen

4. a. max 𝑈𝑈 = 𝑋𝑋 0.5 𝑌𝑌 0.5


s.t 𝐼𝐼 = 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 + 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌

£ = 𝑋𝑋 0.5 𝑌𝑌 0.5 + 𝜆𝜆(𝐼𝐼 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌)

𝛿𝛿£ 0.5𝑋𝑋 −0.5 𝑌𝑌 0.5


= 0.5𝑋𝑋 −0.5 0.5
𝑌𝑌 − 𝑃𝑃𝑃𝑃 𝜆𝜆 = 0  𝜆𝜆 = ……..(1)
𝛿𝛿𝛿𝛿 𝑃𝑃𝑃𝑃
𝛿𝛿£ 0.5𝑋𝑋 0.5 𝑌𝑌 −0.5
= 0.5𝑋𝑋 0.5
𝑌𝑌 −0.5
− 𝑃𝑃𝑃𝑃 𝜆𝜆 = 0  𝜆𝜆 = ……..(2)
𝛿𝛿𝛿𝛿 𝑃𝑃𝑃𝑃
𝛿𝛿£
= 𝐼𝐼 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 = 0 …….(3)
𝛿𝛿𝛿𝛿

Subsitusi persamaan (1) dan (2)

𝜆𝜆 = 𝜆𝜆
0.5𝑋𝑋 −0.5 𝑌𝑌 0.5 0.5𝑋𝑋 0.5 𝑌𝑌 −0.5
=
𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑃𝑃
𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 = 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋
𝑃𝑃𝑃𝑃 .𝑌𝑌
𝑋𝑋 = ……(4)
𝑃𝑃𝑃𝑃
𝑃𝑃𝑃𝑃 .𝑋𝑋
𝑌𝑌= ……(5)
𝑃𝑃𝑃𝑃

8
Subsitusi persamaan (3) dan (4)

𝐼𝐼 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 = 0
𝑃𝑃𝑃𝑃.𝑌𝑌
𝐼𝐼 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. ( 𝑃𝑃𝑃𝑃 ) − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 = 0
𝐼𝐼 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 = 0
𝐼𝐼 − 2𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 = 0
𝑰𝑰
Y=
𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐

Subsitusi persamaan (3) dan (5)

𝐼𝐼 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 = 0
𝑃𝑃𝑃𝑃.𝑋𝑋
𝐼𝐼 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. ( ) =0
𝑃𝑃𝑃𝑃
𝐼𝐼 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 = 0
𝐼𝐼 − 2𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 = 0
𝑰𝑰
X=
𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐

b. 𝐼𝐼 = 100 , 𝑃𝑃𝑃𝑃 = 5 , 𝑃𝑃𝑃𝑃 = 10


𝐼𝐼 100
Y= = =5
2𝑃𝑃𝑃𝑃 2(10)
𝐼𝐼 100
X= = = 10
2𝑃𝑃𝑃𝑃 2(5)
Kuantitas permintaan Adi akan barang X adalah 10 dan barang Y adalah 5

5. a. max 𝑈𝑈 = 10𝑋𝑋 1⁄4 𝑦𝑦 3⁄4


s.t 400.000 = 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 + 𝑦𝑦

£ = 10𝑋𝑋 1⁄4 𝑦𝑦 3⁄4 + 𝜆𝜆(400.000 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑦𝑦)

⁄ ⁄
2.5𝑋𝑋−3 4 𝑦𝑦3 4
𝛿𝛿£
= 2.5𝑋𝑋 −3⁄4 3⁄4
𝑦𝑦 − 𝑃𝑃𝑃𝑃 𝜆𝜆 = 0  𝜆𝜆 = ……..(1)
𝛿𝛿𝛿𝛿 𝑃𝑃𝑃𝑃
𝛿𝛿£
= 7.5𝑋𝑋 1⁄4𝑦𝑦 −1⁄4 − 𝜆𝜆 = 0  𝜆𝜆 = 7.5𝑋𝑋1 4 𝑦𝑦−1⁄4

……..(2)
𝛿𝛿𝛿𝛿
𝛿𝛿£
= 400.000 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑦𝑦 = 0 …….(3)
𝛿𝛿𝛿𝛿

9
Subsitusi persamaan (1) dan (2)

𝜆𝜆 = 𝜆𝜆
⁄ ⁄
2.5𝑋𝑋−3 4 𝑦𝑦3 4
=7.5𝑋𝑋 1⁄4 𝑌𝑌 −1⁄4
𝑃𝑃𝑃𝑃
𝑦𝑦
𝑃𝑃𝑃𝑃 = 3𝑋𝑋
𝑦𝑦 = 3𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 ……(4)

Subsitusi persamaan (3) dan (4)

400.000 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑦𝑦 = 0
400.000 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 3𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 = 0
400.000 − 4𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 = 0
4𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 = 400.000
𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 = 100.000
𝟏𝟏𝟎𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎
X=
𝑷𝑷𝑷𝑷
Jumlah permintaan baju Leo saat memiliki pendapatan sebesar
400.000 adalah sebanyak 100.000 dibagi dengan harga baju tersebut

b. Jika hanya terdapat 3 pembeli dalam pasar dengan persamaan yang


identik dengan Leo maka
Qd = 3X
100.000
Qd = 3 . � �
𝑃𝑃𝑃𝑃
𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑.𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎
Qd = Jumlah permintaan baju di pasar adalah sebanyak 300.000
𝑷𝑷𝑷𝑷
dibagi dengan harga baju tersebut

c. Total permintaan baju di pasar setelah adanya diskon


[100.000 x 50%] = Rp 50.000 = 𝑃𝑃𝑃𝑃
300.000 300.000
Qd = = = 6 baju
𝑃𝑃𝑃𝑃 50.000
Jumlah baju (X) dan nilai barang selain baju (y) yang dibeli Leo setelah
diskon adalah:
100.000 100.000
X= = = 2 baju
𝑃𝑃𝑃𝑃 50.000
400.000 = 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 + 𝑦𝑦
y = 400.000 – (50.000)(2)
y = Rp 300.000

6. a. F(K,L) = K2L
F (λK,λL) → (λK)2(λL)
10
λ.F(K,L) → λ3.(K2L)
λ.F(K,L) < λ3.(K2L)
Fungsi ini menunjukkan kondisi Increasing Return to Scale (IRS) karena
kenaikan pada fungsi output (λ3)lebih besar dibanding kenaikan pada fungsi
input (λ).
b. F(K,L) = 10K + 5L
F (λK,λL) → 10(λK) + 5(λL)
λ.F(K,L) → λ.(10K + 5L)
λ.F(K,L) = λ.(10K+5L)
Fungsi ini menunjukkan kondisi Constant Return to Scale (CRS) karena
kenaikan pada fungsi output (λ)sama dengan kenaikan pada fungsi input (λ).
c. F(K,L) = (KL)0.5
F (λK,λL) → (λKλL) 0.5
λ.F(K,L) → λ0.5. λ0.5. (K L) 0.5
λ.F(K,L) → λ. (K L) 0.5
λ.F(K,L) = λ.(KL) 0.5
Fungsi ini menunjukkan kondisi Constant Return to Scale (CRS) karena
kenaikan pada fungsi output (λ)sama dengan kenaikan pada fungsi input (λ).
d. F(K,L) = K.L0.75
F (λK,λL) → λK.(λL) 0.75
λ.F(K,L) → λ. λ0.75.K L
λ.F(K,L) → λ1.75. (K .L0.75)
λ.F(K,L) < λ1.75 (KL 0.75)
Fungsi ini menunjukkan kondisi Increasing Return to Scale (IRS) karena
kenaikan pada fungsi output (λ1.75)lebih besar dibanding kenaikan pada fungsi
input (λ).

7.

11
Pernyataan tersebut benar, dengan kondisi economies dan dieconomies of scale,
hanya akan terdapat 1 SAC yang merupakan periode paling efisien dalam jangka
panjang, maka selain SAC lain selain SAC tersebut buka merupakan SAC yang
paling efisien (tidak bersinggungan dengan LAC di titik minimum SAC). Sedangkan,
dengan kondisi Constant Return to Scale, seluruh periode SAC juga merupakan
kondisi paling efisien di jangka panjang, sehingga seluruh SAC akan bersinggungan
dengan LAC di titik minimum SAC.

8. a. min 𝐶𝐶 = 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 + 𝑟𝑟. 𝐾𝐾


s.t 𝑄𝑄 = (𝐾𝐾 1/2 + 𝐿𝐿1/2 )2  𝑄𝑄 = 𝐾𝐾 + 2𝐾𝐾 1/2 𝐿𝐿1/2 + 𝐿𝐿

£ = 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 + 𝑟𝑟. 𝐾𝐾 + 𝜆𝜆(𝑄𝑄 − 𝐾𝐾 − 2𝐾𝐾 1⁄2 𝐿𝐿1⁄2 − 𝐿𝐿)

𝛿𝛿£ 𝑟𝑟
= 𝑟𝑟 − 𝜆𝜆(1 + 𝐾𝐾 −1⁄2 𝐿𝐿1⁄2 ) = 0  𝜆𝜆 = ……..(1)
𝛿𝛿𝛿𝛿 1 + 𝐾𝐾−1⁄2 𝐿𝐿1⁄2
𝛿𝛿£ 𝑤𝑤
= 𝑤𝑤 − 𝜆𝜆(𝐾𝐾1/2 𝐿𝐿−1/2 + 1) = 0  𝜆𝜆 = ……..(2)
𝛿𝛿𝛿𝛿 𝐾𝐾 1/2 𝐿𝐿 −1/2 + 1
𝛿𝛿£
= 𝑄𝑄 − 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 − 𝑟𝑟. 𝐾𝐾 = 0 ……..(3)
𝛿𝛿𝛿𝛿

Subsitusi persamaan (2) dan (3)


𝜆𝜆 = 𝜆𝜆
𝑟𝑟 𝑤𝑤
=
1 + 𝐾𝐾−1⁄2 𝐿𝐿1⁄2 𝐾𝐾
1/2 𝐿𝐿 −1/2 + 1

𝐾𝐾 1 ⁄2
+ 1 𝑤𝑤
𝐿𝐿 1 ⁄2
=
𝐿𝐿 1 ⁄2 𝑟𝑟
1+ 1 ⁄2
𝐾𝐾
𝐾𝐾 1 ⁄2 + 𝐿𝐿 1 ⁄2
𝐿𝐿 1 ⁄2 𝑤𝑤
1 ⁄2 1 ⁄2 =
𝐾𝐾 + 𝐿𝐿 𝑟𝑟
𝐾𝐾 1 ⁄2
𝐾𝐾 1/2 𝑤𝑤
=
𝐿𝐿 1/2 𝑟𝑟
𝑤𝑤𝐿𝐿 1/2
𝐾𝐾 1/2 =
𝑟𝑟
𝑤𝑤 2 𝐿𝐿
𝐾𝐾 = ……(4)
𝑟𝑟 2
𝑟𝑟 2 𝐾𝐾
𝐿𝐿 = ……(5)
𝑤𝑤 2

12
Subsitusi persamaan (1) dan (3)
𝑄𝑄 − 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 − 𝑟𝑟. 𝐾𝐾 = 0
𝑤𝑤 2 𝐿𝐿
𝑄𝑄 − 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 + 𝑟𝑟. � 2 � = 0
𝑟𝑟
2
𝑤𝑤 𝐿𝐿
𝑄𝑄 − 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 + =0
𝑟𝑟
𝑤𝑤
𝑄𝑄 = 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 �1 + �
𝑟𝑟
𝑸𝑸
𝑳𝑳 = 𝒘𝒘
𝒘𝒘. �𝟏𝟏 + 𝒓𝒓 �
Jumlah Tenaga Kerja yang akan dipergunakan perusahaan untuk mencapai biaya
minimum dengan Fungsi Produksi 𝑄𝑄 = (𝐾𝐾 1/2 + 𝐿𝐿1/2 )2 berbanding lurus dengan
jumlah kuantitas yang diproduksi dan biaya sewa, dan berbanding terbalik dengan
biaya tenaga kerja

b. Subsitusi persamaan (1) dan (4) dari jawaban poin a


𝑄𝑄 − 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 − 𝑟𝑟. 𝐾𝐾 = 0
𝑟𝑟 2 𝐾𝐾
𝑄𝑄 − 𝑤𝑤. � 2 � − 𝑟𝑟. 𝐾𝐾 = 0
𝑤𝑤
2
𝑟𝑟 𝐾𝐾
𝑄𝑄 − + 𝑟𝑟. 𝐾𝐾 = 0
𝑤𝑤
𝑟𝑟
𝑄𝑄 = 𝑟𝑟. 𝐾𝐾 � + 1�
𝑤𝑤
𝑸𝑸
𝑲𝑲 = 𝒓𝒓
𝒓𝒓. �𝒘𝒘 + 𝟏𝟏�
Jumlah Modal yang akan dipergunakan perusahaan untuk mencapai kuantitas
optimal dengan Fungsi Produksi 𝑄𝑄 = (𝐾𝐾 1/2 + 𝐿𝐿1/2 )2 berbanding lurus dengan
jumlah kuantitas yang diproduksi dan biaya tenaga kerja, dan berbanding terbalik
dengan biaya sewa.

c. Diketahui 𝒘𝒘 = Rp 600.000; 𝒓𝒓 = Rp 800.000; q = 1


𝑄𝑄 1 1
𝐿𝐿 = 𝑤𝑤 = 600 .000 =
1.050.000
𝑤𝑤 .�1+ 𝑟𝑟 � 600.000 �1+800 .000 �
𝑄𝑄 1 1
𝐾𝐾 = 𝑟𝑟 = 800 .000 =
1.866.666,67
𝑟𝑟.�𝑤𝑤 + 1� 800.000 �600 .000 + 1�

Jika perusahaan tersebut ingin memproduksi 1 unit output, untuk meminimumkan


1 1
biaya, perusahaan tersebut memerlukan Tenaga Kerja dan
1.050.000 1.866.666,67
modal.

NOTE: guys, sorry banget waktu itu gw salah baca soal, jadi kalo untuk cost,
dia ga cuma bisa maksimum output, tapi bisa juga minimum cost lalu subject

13
to output. Ini gw sertakan jawaban yang sebelumnya gw ajarin untuk pelajarin
perbedaannya apa. Jawaban yang benar tetap yang di atas ya.

a. max 𝑄𝑄 = (𝐾𝐾 1/2 + 𝐿𝐿1/2 )2  𝑄𝑄 = 𝐾𝐾 + 2𝐾𝐾 1/2 𝐿𝐿1/2 + 𝐿𝐿 ……..(1)


s.t 𝐶𝐶 = 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 + 𝑟𝑟. 𝐾𝐾

£ = (𝐾𝐾 1/2 + 𝐿𝐿1/2 )2 + 𝜆𝜆(𝐶𝐶 − 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 − 𝑟𝑟. 𝐾𝐾)

𝛿𝛿£ 1+𝐾𝐾−1/2 𝐿𝐿1/2


= 1 + 𝐾𝐾 −1/2 1/2
𝐿𝐿 − 𝑟𝑟 𝜆𝜆 = 0  𝜆𝜆 = ……..(2)
𝛿𝛿𝛿𝛿 𝑟𝑟
𝛿𝛿£ 1+𝐾𝐾1/2 𝐿𝐿−1/2
= 1 + 𝐾𝐾 1/2 −1/2
𝐿𝐿 − 𝑤𝑤𝜆𝜆 = 0  𝜆𝜆 = ……..(3)
𝛿𝛿𝛿𝛿 𝑤𝑤
𝛿𝛿£
= 𝐶𝐶 − 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 − 𝑟𝑟. 𝐾𝐾 = 0
𝛿𝛿𝛿𝛿

Subsitusi persamaan (2) dan (3)


𝜆𝜆 = 𝜆𝜆
1+𝐾𝐾 −1/2 𝐿𝐿 1/2 1+𝐾𝐾 1/2 𝐿𝐿 −1/2
=
𝑟𝑟 𝑤𝑤
𝐿𝐿 1 ⁄2
1+ 1 ⁄2 𝑟𝑟
𝐾𝐾
=
𝐾𝐾 1 ⁄2 𝑤𝑤
1+ 1 ⁄2
𝐿𝐿
𝐾𝐾 1 ⁄2 + 𝐿𝐿 1 ⁄2
𝐾𝐾 1 ⁄2 𝑟𝑟
1 ⁄2 1 ⁄2 =
𝐿𝐿 + 𝐾𝐾 𝑤𝑤
𝐿𝐿 1 ⁄2
𝐿𝐿 1/2 𝑟𝑟
=
𝐾𝐾 1/2 𝑤𝑤
𝑤𝑤𝐿𝐿 1/2
𝐾𝐾 1/2 =
𝑟𝑟
𝑤𝑤 2 𝐿𝐿
𝐾𝐾 = ……(4)
𝑟𝑟 2
𝑟𝑟 2 𝐾𝐾
𝐿𝐿 = ……(5)
𝑤𝑤 2

Subsitusi persamaan (1) dan (4)


1 1
𝑄𝑄 = 𝐾𝐾 + 2𝐾𝐾 2 𝐿𝐿2 + 𝐿𝐿
1
𝑤𝑤 2 𝐿𝐿 𝑤𝑤 2 𝐿𝐿 2 1
𝑄𝑄 = � 2 � + 2 � 2 � 𝐿𝐿2 + 𝐿𝐿
𝑟𝑟 𝑟𝑟

14
1
𝑤𝑤 2 𝐿𝐿 𝑤𝑤𝐿𝐿2 1
𝑄𝑄 = � 2 � + 2 𝐿𝐿2 + 𝐿𝐿
𝑟𝑟 𝑟𝑟
𝑤𝑤 2 𝑤𝑤
𝑄𝑄 = � 2 � 𝐿𝐿 + 2 𝐿𝐿 + 𝐿𝐿
𝑟𝑟 𝑟𝑟
𝑤𝑤 2 𝑤𝑤
𝑄𝑄 = 𝐿𝐿 �� � + 2 + 1�
𝑟𝑟 𝑟𝑟
𝑸𝑸
𝑳𝑳 =
𝒘𝒘 𝟐𝟐 𝒘𝒘
� 𝒓𝒓 � + 𝟐𝟐 𝒓𝒓 + 𝟏𝟏

b. Subsitusi persamaan (1) dan (5) dari jawaban poin a


1 1
𝑄𝑄 = 𝐾𝐾 + 2𝐾𝐾 2 𝐿𝐿2 + 𝐿𝐿
1
1 𝑟𝑟 2 𝐾𝐾 2 𝑟𝑟 2 𝐾𝐾
𝑄𝑄 = 𝐾𝐾 + 2𝐾𝐾 2 � 2� + � 2�
𝑤𝑤 𝑤𝑤
1
𝑟𝑟𝐾𝐾 2 1 𝑟𝑟 2 𝐾𝐾
𝑄𝑄 = 𝐾𝐾 + 2 𝐾𝐾 2 + � 2 �
𝑤𝑤 𝑤𝑤
𝑟𝑟 𝑟𝑟 2
𝑄𝑄 = 𝐾𝐾 + 2 𝐾𝐾 + � � 𝐾𝐾
𝑤𝑤 𝑤𝑤
𝑟𝑟 𝑟𝑟 2
𝑄𝑄 = 𝐾𝐾 �1 + 2 + � � �
𝑤𝑤 𝑤𝑤
𝑸𝑸
𝑲𝑲 =
𝒓𝒓 𝒓𝒓 𝟐𝟐
𝟏𝟏 + 𝟐𝟐 𝒘𝒘 + � �
𝒘𝒘

c. Diketahui 𝒘𝒘 = Rp 600.000; 𝒓𝒓 = Rp 800.000; q = 1


𝑄𝑄 1
𝐿𝐿 = 𝑤𝑤 2 𝑤𝑤
= 6 2 6
= 0,327
� � +2 + 1 � � +2 + 1
𝑟𝑟 𝑟𝑟 8 8
𝑄𝑄 1
𝐾𝐾 = 𝑟𝑟 𝑟𝑟 2
= 8 8 2
= 0,184
1+2𝑤𝑤 + �𝑤𝑤 � 1+26 + �6 �

9.
a. Keseimbangan terjadi saat
Qd = Qs
2.000.000 – 1000P = -375.000 + 3750P
2.375.00 = 4250P
P* = 500
Q* = 1500.000
b. Jika terdapat 1000 pedagang dan dalam kondisi zero economic profit

𝑄𝑄∗ 1500 .000


q per pedagang = = = 1.500
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 ℎ 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 1000

15
Pada kondisi zero economic profit / normal profit MR=P=MC=AR=AC

P = MC = AC = 500
TC = AC x q = 500 x 1.500 = 750.000

MR=P

c. Akibat kenaikan harga bahan baku gorengan akan meningkatkan


Marginal Cost dan Average Cost. Sehingga dalam jangka pendek pedagang akan
menderita economic loss dan mengurangi produksinya ke titik dimana P = MC2 .
Dalam kondisi zero economic
profit, pedagang tetap mendapatkan
profit selama AVC masih berada di
bawah harga (P). Jadi dalam janga
pendek keuntungan pedagang
tergantung dari kenaikan AVC akibat
kenaikan harga tahu dan tempe. Jika
kenaikan hanya sebatas AVC’’’
pedagang masih mendapat
keuntungan, jika AVC’’ pedagang
mengalami BEP, dan pada saat AVC’
pedagang mengalami loss.

d. Pedagang Pasar

Dalam jangka panjang, akibat terjadinya economic loss, beberapa pedagang akan
memutuskan untuk exit atau mengurangi jumlah produksinya. Sehingga terjadi
penurunan penawaran di pasar (S→ S 2), dan harga pasar meningkat menjadi P2

16
dan kuantitas yang diproduksi di pasar menurun menjadi Q2. Hal tersebut
menyebabkan masing-masing pedagang kembali menerima zero economic profit
pada tingkat harga P2, MC2, dan AC2.

10.
a. Keseimbangan terjadi saat
Qd = Qs
2,5 – 0,5P = 1 + 0,25P
1,5 = 0,75P
P* = $ 2
Q* = 1,5 Juta Barrel
b. Menjual BBM di pasar domestik seharga Rp 4.500 per liter
Harga BBM per liter di pasar internasional:
P**: $2 x Rp 9.000 = Rp 18.000 per barel
= Rp 18.000 / 120 liter = Rp 150 per liter
Q**: 1,5 Juta Barel x 120 liter = 180 Juta liter
TR pasar Internasional: Rp 150 x 180 Juta liter = Rp 2,7 Milyar
TR pasar domestik: Rp 4500 x 180 juta liter =Rp 810 Milyar
Maka opportunity cost menjual BBM di pasar domestik adalah total
revenue pasar internasional yaitu Rp 2,7 Milyar per tahun. Maka
Opportunity Cost per hari adalah Rp 2,7 Milyar / 265 hari, yaitu Rp 7,4 juta
per hari.
c. Jika pemerintah ingin menurunkan harga BBM menjadi $1,5 dengan
menjual stok minyak, maka akan terjadi Shortage atau excess demand
dimana jumlaj yang ditawarkan hanya sebesar 1,375 juta barel.
Qs(1,5) = 1 + 0,25(1,5) = 1,375
Qd(1,5) = 2,5 – 0,5(1,5) = 1,75

17
Jika pemerintah memutuskan untuk menjual stok minyak untuk menutupi shortage,
maka pemerintah harus mengeluarkan biaya sebesar wilayah QsQdE2C atau
sejumlah $1,5 x (1,75-1,375), yaitu sebesar $ 0,84. Kebijakan ini menguntungkan
konsumen dengan bertambahnya surplus konsumen sebesar trapesium AE2E1B.

18

Anda mungkin juga menyukai