SOAL
3. CH 3 (UTS-22/10/09 no.2)
Seorang pelajar bernama Nana bermaksud mengkonsumsi 2 jenis barang yaitu
Buku (B) dan Pulpen (P). Fungsi utilitas yang dimilikinya adalah U = B0.25P0.75. Nana
mendapat uang dari orang tuanya sebesar Rp 50.000, sementara harga sebuah
buku dan pulpen masing-masing sebesar Rp 4.000 dan Rp 2.000
Dengan menggunakan analisis utilitas dan garis anggaran:
a. Carilah nilai utilitas optimal untuk Buku dan Pulpen yang dikonsumsi Nana!
b. Gambarkan dan jelaskan utilitas optimal yang terjadi pada kasus tersebut!
1
a. Turunkan fungsi permintaan untuk barang X dan baran Y
b. Jika harga barang X adalah $5, dan harga baragn Y adalah $10, dan
pendapatan Ali adalah $100, hitunglah kuantitas permintaan barang X & Y
2
Dimana Q adalah output dan K adalah modal, serta L adalah tenaga kerja
a. Tuliskan dan jelaskan fungsi permintaan tenaga kerja dari perusahaan ini di
saat tercapainya biaya minimum dalam jangka panjang? (Fungsi
permintaan tenaga kerja harus berunsur L = f(Q,w,r), dimana w adalah
biaya sewa tenaga kerja dan r adalah biaya sewa modal)
b. Tuliskan dan jelaskan fungsi permintaan modal dari perusahaan ini di saat
tercapainya biaya minimum dalam jangka panjang? (Fungsi permintaan
modal harus berunsur K = f(Q,w,r), dimana w adalah biaya sewa tenaga
kerja dan r adalah biaya sewa modal)
c. Jika diketahui bahwa biaya sewa setiap tenaga kerja adalah Rp 600.000
dan biaya sewa setiap modal adalah Rp 800.000. Berapakah kombinasi
jumlah tenaga kerja dan modal di saat minimum biaya, jika perusahaan ini
ingin menghasilkan satu unit output?
JAWABAN
1.
a. Qd Total = 3244 – 283P
Qd Total = Qs Total
3244 – 283P = 1944 + 207P
1300 = 490P
Pe = 2,65
Qe = 2494
4
Akibat terjadi penurunan permintaan ekspor pertanian, kurva Deman shifting dari D1
ke D2. Jika Supply tidak mengalami perubahan, maka harga keseimbangan turun
dari 2,65 ke 1,63 dan kuantitas keseimbangan turun dari 2494 ke 2281.
Petani akan merasa khawatir jika akibat penurunan permintaan terhadap ekspor
permintaan ini akan menurunkan penerimaan mereka.
b. Elastisitas Permintaan
𝑃𝑃𝑃𝑃
𝜀𝜀𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = 1/𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑄𝑄𝑄𝑄 x
𝑄𝑄𝑄𝑄
2,65
= - 0,3 → Inelastis
= - 283 x
2494
Pada saat Keseimbangan awal , kenaikan 1 % harga akan
mengakibatkan penurunan permintaan pertanian sebesar 0,3 %
Elastisitas Penawaran
𝑃𝑃𝑃𝑃
𝜀𝜀𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = 1/Slope Qs x
𝑄𝑄𝑄𝑄
2,65
= 0,22 → inelastis
= 207 x
2494
Pada saat Keseimbangan awal , kenaikan 1 % harga akan
mengakibatkan kenaikan penawaran pertanian sebesar 0,22 %
c. Arc Elasticity
Pe = 2,65 Pe 2 = 1,63
Qe = 2494 Qe 2 = 2281
∆𝑄𝑄 𝑃𝑃�
𝜀𝜀𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = x
∆𝑃𝑃 𝑄𝑄�
5
−213 2,14
= x = 0,187 → inelastis
−1,02 2387,5
2.
b. Elastisitas Harga
𝑃𝑃∗
𝜀𝜀𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = 1/𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑄𝑄𝑄𝑄 x
𝑄𝑄∗
4
= - 125 x = - 0,45 → Inelastis
1100
Pada saat Keseimbangan awal , kenaikan 1 % harga akan
mengakibatkan penurunan permintaan pertanian sebesar 0,45 %
𝑃𝑃∗
𝜀𝜀𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = 1/Slope Qs x
𝑄𝑄∗
4
= 0,6 → inelastis
= 165 x
1100
Pada saat Keseimbangan awal , kenaikan 1 % harga akan
mengakibatkan kenaikan penawaran pertanian sebesar 0,6%
Qd = 1600 – 125P
= 1600 – 125(4,5)
Qds = 1037,5
Qs = 440 + 165P
= 440 + 165(4,5)
Qss= 1182,5
6
Akibat kebijakan pemerintah tersebut terjadi harga menjadi lebih tinggi,
sehingga dalam jangka pendek terjadi excess supply atau surplus. Tidak
terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran dengan harga yang
lebih tinggi yaitu sebesar 4,5
d. Besarnya excess supply adalah = Qss - Qds
= 1182,5 – 1037,5
= 145
Dari total 1182,5 pakaian yang ditawarkan, terdapat 145 pakaian yang
tidak memiliki permintaan.
𝛿𝛿£
= 0.25𝐵𝐵−0.75 𝑃𝑃0.75 − 4 𝜆𝜆 = 0 4 𝜆𝜆 = 0.25𝐵𝐵−0.75 𝑃𝑃0.75 ……..(1)
𝛿𝛿𝛿𝛿
𝛿𝛿£
= 0.75𝐵𝐵0.25 𝑃𝑃−0.25 − 2 𝜆𝜆 = 0 2 𝜆𝜆 = 0.75𝐵𝐵0.25 𝑃𝑃−0.25 ……..(2)
𝛿𝛿𝛿𝛿
𝛿𝛿£
= 50 − 4𝐵𝐵 − 2𝑃𝑃 = 0 …….(3)
𝛿𝛿𝛿𝛿
4 𝜆𝜆 = 2 . 2𝜆𝜆
−0.75 0.75
0.25𝐵𝐵 𝑃𝑃 = 2 (0.75𝐵𝐵0.25 𝑃𝑃−0.25 )
0.25𝐵𝐵−0.75 𝑃𝑃0.75 = 1.5𝐵𝐵0.25 𝑃𝑃−0.25
𝑃𝑃0.25 𝑃𝑃0.75 = 6. 𝐵𝐵0.25 𝐵𝐵0.75
𝑃𝑃 = 6𝐵𝐵……(4)
50 − 4𝐵𝐵 − 2𝑃𝑃 = 0
50 − 4𝐵𝐵 − 2(6𝐵𝐵) = 0
50 -16B = 0
B = 3,125
P = 18,7
7
Maka, nilai utilitas optimal Nana untuk mengkonsumsi 3 buku dan 18
pulpen adalah sebesar 11,98
b.
𝜆𝜆 = 𝜆𝜆
0.5𝑋𝑋 −0.5 𝑌𝑌 0.5 0.5𝑋𝑋 0.5 𝑌𝑌 −0.5
=
𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑃𝑃
𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 = 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋
𝑃𝑃𝑃𝑃 .𝑌𝑌
𝑋𝑋 = ……(4)
𝑃𝑃𝑃𝑃
𝑃𝑃𝑃𝑃 .𝑋𝑋
𝑌𝑌= ……(5)
𝑃𝑃𝑃𝑃
8
Subsitusi persamaan (3) dan (4)
𝐼𝐼 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 = 0
𝑃𝑃𝑃𝑃.𝑌𝑌
𝐼𝐼 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. ( 𝑃𝑃𝑃𝑃 ) − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 = 0
𝐼𝐼 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 = 0
𝐼𝐼 − 2𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 = 0
𝑰𝑰
Y=
𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐
𝐼𝐼 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑌𝑌 = 0
𝑃𝑃𝑃𝑃.𝑋𝑋
𝐼𝐼 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. ( ) =0
𝑃𝑃𝑃𝑃
𝐼𝐼 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 = 0
𝐼𝐼 − 2𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 = 0
𝑰𝑰
X=
𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐
⁄ ⁄
2.5𝑋𝑋−3 4 𝑦𝑦3 4
𝛿𝛿£
= 2.5𝑋𝑋 −3⁄4 3⁄4
𝑦𝑦 − 𝑃𝑃𝑃𝑃 𝜆𝜆 = 0 𝜆𝜆 = ……..(1)
𝛿𝛿𝛿𝛿 𝑃𝑃𝑃𝑃
𝛿𝛿£
= 7.5𝑋𝑋 1⁄4𝑦𝑦 −1⁄4 − 𝜆𝜆 = 0 𝜆𝜆 = 7.5𝑋𝑋1 4 𝑦𝑦−1⁄4
⁄
……..(2)
𝛿𝛿𝛿𝛿
𝛿𝛿£
= 400.000 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑦𝑦 = 0 …….(3)
𝛿𝛿𝛿𝛿
9
Subsitusi persamaan (1) dan (2)
𝜆𝜆 = 𝜆𝜆
⁄ ⁄
2.5𝑋𝑋−3 4 𝑦𝑦3 4
=7.5𝑋𝑋 1⁄4 𝑌𝑌 −1⁄4
𝑃𝑃𝑃𝑃
𝑦𝑦
𝑃𝑃𝑃𝑃 = 3𝑋𝑋
𝑦𝑦 = 3𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 ……(4)
400.000 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 𝑦𝑦 = 0
400.000 − 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 − 3𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 = 0
400.000 − 4𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 = 0
4𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 = 400.000
𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑋𝑋 = 100.000
𝟏𝟏𝟎𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎
X=
𝑷𝑷𝑷𝑷
Jumlah permintaan baju Leo saat memiliki pendapatan sebesar
400.000 adalah sebanyak 100.000 dibagi dengan harga baju tersebut
6. a. F(K,L) = K2L
F (λK,λL) → (λK)2(λL)
10
λ.F(K,L) → λ3.(K2L)
λ.F(K,L) < λ3.(K2L)
Fungsi ini menunjukkan kondisi Increasing Return to Scale (IRS) karena
kenaikan pada fungsi output (λ3)lebih besar dibanding kenaikan pada fungsi
input (λ).
b. F(K,L) = 10K + 5L
F (λK,λL) → 10(λK) + 5(λL)
λ.F(K,L) → λ.(10K + 5L)
λ.F(K,L) = λ.(10K+5L)
Fungsi ini menunjukkan kondisi Constant Return to Scale (CRS) karena
kenaikan pada fungsi output (λ)sama dengan kenaikan pada fungsi input (λ).
c. F(K,L) = (KL)0.5
F (λK,λL) → (λKλL) 0.5
λ.F(K,L) → λ0.5. λ0.5. (K L) 0.5
λ.F(K,L) → λ. (K L) 0.5
λ.F(K,L) = λ.(KL) 0.5
Fungsi ini menunjukkan kondisi Constant Return to Scale (CRS) karena
kenaikan pada fungsi output (λ)sama dengan kenaikan pada fungsi input (λ).
d. F(K,L) = K.L0.75
F (λK,λL) → λK.(λL) 0.75
λ.F(K,L) → λ. λ0.75.K L
λ.F(K,L) → λ1.75. (K .L0.75)
λ.F(K,L) < λ1.75 (KL 0.75)
Fungsi ini menunjukkan kondisi Increasing Return to Scale (IRS) karena
kenaikan pada fungsi output (λ1.75)lebih besar dibanding kenaikan pada fungsi
input (λ).
7.
11
Pernyataan tersebut benar, dengan kondisi economies dan dieconomies of scale,
hanya akan terdapat 1 SAC yang merupakan periode paling efisien dalam jangka
panjang, maka selain SAC lain selain SAC tersebut buka merupakan SAC yang
paling efisien (tidak bersinggungan dengan LAC di titik minimum SAC). Sedangkan,
dengan kondisi Constant Return to Scale, seluruh periode SAC juga merupakan
kondisi paling efisien di jangka panjang, sehingga seluruh SAC akan bersinggungan
dengan LAC di titik minimum SAC.
𝛿𝛿£ 𝑟𝑟
= 𝑟𝑟 − 𝜆𝜆(1 + 𝐾𝐾 −1⁄2 𝐿𝐿1⁄2 ) = 0 𝜆𝜆 = ……..(1)
𝛿𝛿𝛿𝛿 1 + 𝐾𝐾−1⁄2 𝐿𝐿1⁄2
𝛿𝛿£ 𝑤𝑤
= 𝑤𝑤 − 𝜆𝜆(𝐾𝐾1/2 𝐿𝐿−1/2 + 1) = 0 𝜆𝜆 = ……..(2)
𝛿𝛿𝛿𝛿 𝐾𝐾 1/2 𝐿𝐿 −1/2 + 1
𝛿𝛿£
= 𝑄𝑄 − 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 − 𝑟𝑟. 𝐾𝐾 = 0 ……..(3)
𝛿𝛿𝛿𝛿
𝐾𝐾 1 ⁄2
+ 1 𝑤𝑤
𝐿𝐿 1 ⁄2
=
𝐿𝐿 1 ⁄2 𝑟𝑟
1+ 1 ⁄2
𝐾𝐾
𝐾𝐾 1 ⁄2 + 𝐿𝐿 1 ⁄2
𝐿𝐿 1 ⁄2 𝑤𝑤
1 ⁄2 1 ⁄2 =
𝐾𝐾 + 𝐿𝐿 𝑟𝑟
𝐾𝐾 1 ⁄2
𝐾𝐾 1/2 𝑤𝑤
=
𝐿𝐿 1/2 𝑟𝑟
𝑤𝑤𝐿𝐿 1/2
𝐾𝐾 1/2 =
𝑟𝑟
𝑤𝑤 2 𝐿𝐿
𝐾𝐾 = ……(4)
𝑟𝑟 2
𝑟𝑟 2 𝐾𝐾
𝐿𝐿 = ……(5)
𝑤𝑤 2
12
Subsitusi persamaan (1) dan (3)
𝑄𝑄 − 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 − 𝑟𝑟. 𝐾𝐾 = 0
𝑤𝑤 2 𝐿𝐿
𝑄𝑄 − 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 + 𝑟𝑟. � 2 � = 0
𝑟𝑟
2
𝑤𝑤 𝐿𝐿
𝑄𝑄 − 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 + =0
𝑟𝑟
𝑤𝑤
𝑄𝑄 = 𝑤𝑤. 𝐿𝐿 �1 + �
𝑟𝑟
𝑸𝑸
𝑳𝑳 = 𝒘𝒘
𝒘𝒘. �𝟏𝟏 + 𝒓𝒓 �
Jumlah Tenaga Kerja yang akan dipergunakan perusahaan untuk mencapai biaya
minimum dengan Fungsi Produksi 𝑄𝑄 = (𝐾𝐾 1/2 + 𝐿𝐿1/2 )2 berbanding lurus dengan
jumlah kuantitas yang diproduksi dan biaya sewa, dan berbanding terbalik dengan
biaya tenaga kerja
NOTE: guys, sorry banget waktu itu gw salah baca soal, jadi kalo untuk cost,
dia ga cuma bisa maksimum output, tapi bisa juga minimum cost lalu subject
13
to output. Ini gw sertakan jawaban yang sebelumnya gw ajarin untuk pelajarin
perbedaannya apa. Jawaban yang benar tetap yang di atas ya.
14
1
𝑤𝑤 2 𝐿𝐿 𝑤𝑤𝐿𝐿2 1
𝑄𝑄 = � 2 � + 2 𝐿𝐿2 + 𝐿𝐿
𝑟𝑟 𝑟𝑟
𝑤𝑤 2 𝑤𝑤
𝑄𝑄 = � 2 � 𝐿𝐿 + 2 𝐿𝐿 + 𝐿𝐿
𝑟𝑟 𝑟𝑟
𝑤𝑤 2 𝑤𝑤
𝑄𝑄 = 𝐿𝐿 �� � + 2 + 1�
𝑟𝑟 𝑟𝑟
𝑸𝑸
𝑳𝑳 =
𝒘𝒘 𝟐𝟐 𝒘𝒘
� 𝒓𝒓 � + 𝟐𝟐 𝒓𝒓 + 𝟏𝟏
9.
a. Keseimbangan terjadi saat
Qd = Qs
2.000.000 – 1000P = -375.000 + 3750P
2.375.00 = 4250P
P* = 500
Q* = 1500.000
b. Jika terdapat 1000 pedagang dan dalam kondisi zero economic profit
15
Pada kondisi zero economic profit / normal profit MR=P=MC=AR=AC
P = MC = AC = 500
TC = AC x q = 500 x 1.500 = 750.000
MR=P
d. Pedagang Pasar
Dalam jangka panjang, akibat terjadinya economic loss, beberapa pedagang akan
memutuskan untuk exit atau mengurangi jumlah produksinya. Sehingga terjadi
penurunan penawaran di pasar (S→ S 2), dan harga pasar meningkat menjadi P2
16
dan kuantitas yang diproduksi di pasar menurun menjadi Q2. Hal tersebut
menyebabkan masing-masing pedagang kembali menerima zero economic profit
pada tingkat harga P2, MC2, dan AC2.
10.
a. Keseimbangan terjadi saat
Qd = Qs
2,5 – 0,5P = 1 + 0,25P
1,5 = 0,75P
P* = $ 2
Q* = 1,5 Juta Barrel
b. Menjual BBM di pasar domestik seharga Rp 4.500 per liter
Harga BBM per liter di pasar internasional:
P**: $2 x Rp 9.000 = Rp 18.000 per barel
= Rp 18.000 / 120 liter = Rp 150 per liter
Q**: 1,5 Juta Barel x 120 liter = 180 Juta liter
TR pasar Internasional: Rp 150 x 180 Juta liter = Rp 2,7 Milyar
TR pasar domestik: Rp 4500 x 180 juta liter =Rp 810 Milyar
Maka opportunity cost menjual BBM di pasar domestik adalah total
revenue pasar internasional yaitu Rp 2,7 Milyar per tahun. Maka
Opportunity Cost per hari adalah Rp 2,7 Milyar / 265 hari, yaitu Rp 7,4 juta
per hari.
c. Jika pemerintah ingin menurunkan harga BBM menjadi $1,5 dengan
menjual stok minyak, maka akan terjadi Shortage atau excess demand
dimana jumlaj yang ditawarkan hanya sebesar 1,375 juta barel.
Qs(1,5) = 1 + 0,25(1,5) = 1,375
Qd(1,5) = 2,5 – 0,5(1,5) = 1,75
17
Jika pemerintah memutuskan untuk menjual stok minyak untuk menutupi shortage,
maka pemerintah harus mengeluarkan biaya sebesar wilayah QsQdE2C atau
sejumlah $1,5 x (1,75-1,375), yaitu sebesar $ 0,84. Kebijakan ini menguntungkan
konsumen dengan bertambahnya surplus konsumen sebesar trapesium AE2E1B.
18