Anda di halaman 1dari 11

2.

1 Klasifikasi Nutrisi
Nutrisi dasar adalah nutrisi yang diproduksi di dalam tubuh kita dan tidak perlu
didapatkan dari makanan. Contoh dari nutrisi ini adalah kolesterol, zat semacam lemak yang
ada di semua sel hewan. Nutrisi makanan harus didapatkan dari makanan yang kita santap
karena tubuh tidak memproduksi zat tersebut atau memproduksi dengan jumlah yang kurang
mencukupi untuk memelihara pertumbuhan dan kesehatan.
Enam jenis nutrisi yang ditemukan dalam makanan adalah karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral dan air. Karbohidrat, lemak dan protein disebut sebagai macronutrients;
menyusun sebagian besar santapan sehari-hari. Lebih dari 500 gr total ketiga nutrisi tersebut
dikonsumsi tubuh dalam sehari. Macronutrien ini berfungsi sebagai bahan mentah untuk
pembangunan dan pemeliharaan jaringan serta sebagai bahan bakar berbagai aktifitas fisik
dan metabolisme penunjang hidup. Micronutrientsterdiri dari vitamin, mineral dan air.
Ketiga nutrisi ini bukan sumber energi tapi memfasilitasi aktifitas metabolisme tubuh.
Vitamin dibutuhkan tubuh sekitar 300 mg sehari dan mineral 20 gram sehari. Kategori
terakhir nutrisi adalah air, yang berfungsi sebagai media terjadinya proses metabolisme
tubuh.
Setiap individu memerlukan jumlah yang berbeda-beda dari setiap nutrisi, tergantung
pada faktor-faktor seperti jenis kelamin dan usia. Kondisi-kondisi kesehatan tertentu seperti
masa kehamilan, masa menyusui, sakit atau masa pengobatan, mengakibatkan permintaan
yang tidak biasa dari tubuh dan meningkatkan kebutuhan akan nutrisi. Informasi pengaturan
makanan, yang memperhitungkan banyak faktor disini, menyediakan petunjuk dasar dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari.
Untuk itu, maka intake nutrisi ke dalam tubuh harus adekuat. Artinya nutrisi yang
dimakan harus mengandung essensial tertentu yang seimbang. Nutrisi essensial tersebut
dibagi menjadi dua jenis yakni :
1. Makronutrien
Makronutrien adalah makanan utama yang membina tubuh dan membekalkan tenaga.
Makronutrien terdiri dari 3 bagian utama yaitu lemak, protein dan karbohidrat.
a. Protein
Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan kulit. Bahkan
dalam setiap sel dalam tubuh kita terdapat protein . Protein mempunyai
banyak fungsi, antara lain adalah membantu memecah nutrisi untuk menjadi
energi, sebagai struktur bangunan dalam tubuh, dan menghancurkan racun.
Protein terdiri dari blok bangunan yang disebut asam amino. Tubuh dapat
memproduksi beberapa asam amino. Protein yang kita peroleh dari daging dan
produk hewani lainnya mengandung semua asam amino yang dibutuhkan.
Dari lebih dari 20 asam amino yang dibutuhkan tubuh, delapan (sembilan
pada orang dewasa dan anak-anak) tidak dapat dibuat oleh tubuh dalam
jumlah yang cukup untuk menjaga kesehatan. Asam amino ini dikategorikan
sebagai nutrisi esensial, dimana harus didapatkan dari makanan yang kita
santap. Asam amino esensial ini terdiri dari histidine, isoleucine, leucine,
lysine, methionine, phenylalanine, threonine, tryptophan dan valine.
Ketika kita menyantap makanan dengan kadar protein tinggi, pencernaan
kita memecah makanan berprotein menjadi asam amino. Asam amino ini
kemudian diserap kedalam aliran darah dan didistribusikan ke sel-sel yang
membutuhkan, asam amino kemudian kembali menjadi protein yang
menjalankan fungsi-fungsi yang dibutuhkan tubuh. Protein dari daging dan
produk hewani yang lain juga disebut sebagai protein lengkap. Berbeda
dengan dengan protein Nabati yang tidak mengandung semua asam amino
yang dibutuhkan, untuk melengkapi asam amino yang dibutuhkan maka perlu
mengkonsumsi beberapa makanan nabati agar memperoleh asam amino yang
lengkap yang dibutuhkan.
Protein hewani, banyak terdapat pada makanan seperti telur, susu, daging,
ikan, dan unggas, merupakan protein yang lengkap karena makanan itu
mengandung semua asam amino yang sangat diperlukan tubuh. Protein nabati,
terdapat dalam sayuran, padi-padian, dan buncis, memiliki kandungan asam
amino yang kurang lengkap. Namun demikian, protein nabati dapat
dikombinasikan dalam pola makan untuk mencukupi semua asam amino yang
penting. Contoh yang baik adalah nasi dan buncis. Salah satu dari dua
makanan ini, kurang memiliki kandungan asam amino yang cukup; tetapi
asam amino yang tidak terdapat dalam nasi ada dalam buncis dan sebaliknya.
Sehingga apabila dimakan secara bersama-sama, makanan ini
menyediakan sumber protein yang cukup. Dengan demikian, orang yang tidak
makan hewan, dapat mencukupi kebutuhan protein mereka dengan pola
makan yang kaya gandum, kacang polong dan buncis yang dikeringkan, nasi,
biji-bijian, dan tofu, serta produk kacang kedelai.
b. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber utama energi tubuh manusia, menyediakan 4
kalori energi setiap gram. Karbohidrat tersusun dari atom carbon, hidrogen
dan oksigen. Ketika karbohidrat diproses dalam tubuh manusia, gula glukosa
dihasilkan; glukosa merupakan faktor penentu untuk membantu memelihara
jumlah protein dalam jaringan, memetabolisme lemak, dan menggerakan
sistem syaraf pusat.
Makanan yang dimakan mengandung berbagai jenis karbohidrat. Dari
jenis- jenis karbohidrat, ada yang lebih baik untuk kesehatan dibanding jenis
karbohidrat yang lainnya. Jenis-jenis kabohidrat tersebut antara lain adalah:
a) Gula
Gula secara alami dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran,
dan susu. Makanan seperti kue dan biskuit memiliki pemanis buatan
atau juga disebut dengan gula tambahan. Gula yang didapatkan secara
alami maupun yang didapat dari gula tambahan Semuanya dapat
diubah menjadi glukosa, atau zat gula darah. Sel-sel kita membakar
glukosa dan menjadikan energi.
b) Zat tepung
Zat tepung di dalam tubuh dipecah menjadi gula. Zat tepung dapat
ditemukan dalam sayuran tertentu, seperti kentang, buncis, kacang
polong, dan jagung. Ia juga ditemukan dalam roti, sereal, dan biji-
bijian.
c) Serat
Serat adalah karbohidrat yang yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Serat melewati tubuh tanpa dipecah menjadi gula. Meskipun tubuh
tidak mendapatkan energi dari serat, manusia masih perlu
mengkonsumsi serat untuk tetap sehat. Serat membantu
menyingkirkan lemak berlebih dalam usus, yang membantu mencegah
penyakit jantung. Serat juga membantu mendorong makanan melalui
usus, yang membantu mencegah sembelit. Makanan tinggi serat ialah
buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, kacang polong, biji-bijian,
dan gandum makanan (seperti roti gandum, oatmeal, dan beras merah).

Karbohidrat yang sehat antara lain adalah zat gula alami buah-buahan,
sayuran, susu, dan produk susu,Serat dan Zat tepung dalam makanan gandum,
buncis, kacang polong, dan jagung.

Karbohidrat diserap tubuh dalam 2 bentuk :

1) monosaccharides (gula sederhana seperti glukosa, fruktosa, dan


galaktosa yang tidak bisa lagi diurai dengan hydrolisa) atau dalam
bentuk
2) disaccharides (karbohidrat seperti sucrosa, lactosa, maltosa dan dextrin
yang dapat dihidrolisasi menjadi dua monosaccarides).

Monosaccharides dan disaccharides diperoleh dengan mengurai


polysaccharides, karbohidrat kompleks yang mengandung banyak
monosaccharides. Proses penguraian ini dilakukan oleh enzim. Proses ini
dimulai dari mulut dan berakhir di usus halus, dimana sebagian besar
penyerapan nutrisi terjadi. Setiap disaccharide diurai menjadi unit tunggal
oleh enzim tertentu. Sebagai contoh enzim lactase mengurai lactose menjadi
bagian-bagian penyusun monosaccharidnya, yaitu glukosa dan lactosa.
Contoh lain adalah enzim sucrase yang mengurai disaccharid sucrose menjadi
glukosa dan fruktosa.

c. Lemak
Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh juga membutuhkan lemak karena
memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi, memproduksi zat zat yang
dibutuhkan oleh tubuh, serta membantu tubuh menyerap vitamin tertentu dari
makanan. Tidak semua makanan berlemak baik untuk kesehatan kita. Lemak
yang baik untuk dikonsumsi adalah lemak tak jenuh tunggal (
monounsaturated ) dan lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated). Dengan
mengkonsumsi lemak tak jenuh dapat meminimalisir akan terserang penyakit
jantung.
Beberapa makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal antara lain
adalah, minyak zaitun, minyak kacang, minyak canola, dan alpukat. Dan
beberapa makanan yang memiliki kandungan lemak tak jenuh jamak tinggi
antara lain adalah minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai.
Jenis lemak yang kurang baik untuk kesehatan adalah lemak jenuh karena
dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menyebabkan
penumpukan zat lemak dalam arteri yang dapat menghambat aliran darah
yang kaya oksigen ke jantung. Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko
stroke dengan menyebabkan penumpukan zat lemak yang sama dalam arteri
yang menjadi saluran aliran darah ke otak kita. Sebuah penelitian juga
menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi banyak lemak jenuh dapat
meningkatkan risiko kanker payudara.
Lemak dalam tubuh diurai dari makanan yang mengandung asam lemak
yang disebut Tryglyceride. Triglyceride terdiri dari 3 asam lemak yang
melekat pada suatu zat yang disebut glycerol. Berdasarkan pada struktur asam
lemaknya, lemak dibedakan menjadi lemak jenuh dan tak jenuh.
Penggolongan ini didasarkan pada apakah ikatan kimia diantara atom carbon
dalam molekul lemak berisi semua atom hidroden yang mampu mereka bawa
(saturated) atau masih memiliki kapasitas untuk mengikat atom hidrogen lagi
(unsaturated). Minyak jenuh umumnya membeku pada suhu kamar; minyak
tak jenuh dan minyak tak jenuh ganda masih dalam bentuk cair (tidak
membeku dalam suhu kamar). Minyak tak jenuh dapat dibentuk menjadi
minyak jenuh dengan menambahkan atom hidrogen dalam proses yang
disebut hidrogenasi. Proses ini membentuk lemak jenuh yang disebut asam
trans-lemak.
Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi antara lain daging
merah (sapi, babi, domba), daging unggas, mentega, susu, minyak kelapa,
minyak kelapa sawit. Sedangkan lemak trans dapat kita jumpai pada beberapa
makanan yang digoreng seperti seperti kerupuk, donat, dan dan kentang
goreng. Sama halnya dengan lemak jenuh dan lemak trans. Kolesterol juga
kurang baik bagi kesehatan, yang juga dapat meningkatkan resiko serangan
jantung. Kolesterol juga dapat kita temukan daging merah (sapi, babi, domba)
dan daging unggas. Meskipun lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh
jamak baik untuk kesehata, namun harus tetap teratur dalam mengkonsumsi
lemak tersebut. Karena jika lemak terus bertambah maka tubuh akan
mengalami kegemukan yang dapat beresiko terserang penyakit lain seperti
diabetes dan obesitas.
2. Mikronutrien
Mikronutrien adalah komponen yang diperlukan untuk makronutrien tadi
berfungsi dengan baik. Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral.
a. Vitamin
Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang dibutuhkan
tubuh untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada beberapa macam vitamin yang
dibutuhkan manusia. Berikut ini adalah fungsi masing-masing vitamin yaitu :
a) Vitamin A, penting bagi penglihatan karena berfungsi untuk
pembentukan pigmen retina mata. Selain itu, berfungsi untuk
pertumbuhan normal sebagian besar sel tubuh, khususnya
pertumbuhan normal dan poliferasi normal berbagai jenis epitel, juga
penting untuk sistem imun tubuh.
b) Vitamin D, berfungsi untuk meningkatkan absorbsi kalsium dari
saluran cerna dan juga membantu mengontrol penyimpanan kalsium,
serta menyeimbangkan kadar fosfor di dalam tubuh. Secara
keseluruhan, fungsi spesifik vitamin D berkaitan dengan metabolism
kalsium tubuh dan pembentukan tulang.
c) Vitamin E, berfungsi sebagai antioksidan, melindungi membran sel,
dan menetralkan zat dari radikal bebas serta memainkan peranan
perlindungan untuk mencegah oksidasi lemak tak jenuh.
d) Vitamin K, berfungsi untuk pembentukan protrombin agar bisa
melakukan proses pembekuan darah.
e) Vitamin B1 (tiamin), berfungsi sebagai kokarboksilase, yang terutama
bekerja dalam kaitan dengan dekarboksilase protein untuk
dekarboksilasi asam piruvat dan asam alfa-keton lain. Vitamin B1 juga
berfungsi dalam proses metabolisme akhir karbohidrat serta dalam
metabolisme asam amino.
f) Vitamin B12 (kobalamin), vitamin ini menjalankan beberapa fungsi
metabolisme secara umum, dalam proses metabolisme vitamin B12 ini
bertindak sebagai koenzim akseptor hydrogen. Fungsi utamanya
adalah sebagai koenzim untuk mereduksi ribonukleotida menjadi
deoksiribonukleotida, sehingga vitamin B12 dapat meningkatkan
pertumbuhan, meningkatkan pembentukan dan pematangan sel darah
merah.
g) Niasin, berfungsi dalam proses metabolisme tubuh secara keseluruhan,
terutama sebagai koenzim dalam bentuk NAD dan NADP.
h) Vitamin B6 (piridoksin), berfungsi sebagai koenzim pada banyak
reaksi kimia yang berhubungan dengan metabolisme asam amino dan
protein. Perannya yang paling penting yaitu sebagai koenzim dalam
proses transaminasi untuk sintesis asam amino.
i) Asam Folat, berfungsi sebagai pembawa gugus hidroksimetil dan
formil, berfungsi dalam metabolism asam nukleat dan asam amino,
serta berfungsi dalam sintesis purin dan timin yang dibutuhkan untuk
pembentukan DNA.
j) Vitamin B2 (riboflavin), berfungsi dalam proses metabolisme tubuh
secara keseluruhan. Selain itu, berfungsi dalam dehidrogenasi dengan
bekerja sebagai FAD (flavin adenine dinukleotida).
k) Kolin, berfungsi memelihara dan menjaga sel membrane, sebagai
memory retention, pengontrol otot, serta berperan dalam metabolisme
lipid.
l) Asam Pantotenat, berperan dalam metabolisme sel setelah diubah
menjadi koenzim A sehingga dapat berperan untuk mengkonversi
asam piruvat dekarboksilasi menjadi asetil-KoA.
m) Vitamin C (asam askorbat), berperan penting untuk pertumbuhan dan
kekuatan serabut di jaringan subkutan, kartilago, tulang dan gigi.
Selain itu berperan dalam proses penyembuhan luka, sebagai
antioksidan, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, penyerapan zat
besi, serta mendukung fungsi imun tubuh.
b. Mineral
Mineral diklasifikasikan menjadi dua yaitu mineral organic dan mineral
anorganik.
Mineral organic adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh
yang dapat diperoleh melalui makanan setiap hari seperti nasi, ayam, ikan,
telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan. Sedangan
mineral anorganik adalah mineral yang tidak dibutuhkan olehh tubuh.
Contohnta timbale hitam (Pb), iron oxide (besi teroksida), merkuri, arsenic,
magnesium, aluminium, atau bahan-bahan kimia lainnya hasil dari resapan
tanah.
Mineral anorganik sendiri dibagi menjadi dua yaitu mineral makro dan
mineral mikro. Contoh mineral makro adalah kalsium, fosofor, magnesium,
natrium, klorida, dan kalium. Sedangakan mineral mikro terdiri dari besi,
seng, iodium, selenium, tembaga, mangan, kromium, dan flor.
a) Kalsium.
Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi serta
membantu menjalankan fungsi otot dan saraf. Kalsium terkandung
dalam ikan salmon, sarden, susu, keju, yoghurt, kubis Cina, kangkung,
lobak, sawi, brokoli, dan jeruk.
b) Khlorida.
Klorida berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh
tubuha. Klorida terkandung dalam Garam, rumput laut, gandum,
tomat, selada, seledri, buah zaitun, sarden, daging sapi, dan keju.
c) Tembaga.
Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan juga untuk
membentuk tulang dan sel darah merah. Tembaga dapat ditemukan
dalam kerang (terutama tiram), coklat, jamur, kacang, dan gandum.
d) Fluoride.
Floride berfungsi memperkuak tulang dan gigi. Kopi dan dan teh
merupakan makanan yang mengandung flouride.
e) Yodium.
Yodium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid. Tiroid
terkandung dalam Seafood, dan garam beryodium.
f) Zat Besi.
Zat Besi membantu sel darah merah dan mengantarkan oksigen ke
seluruh jaringan tubuh serta membantu menjalankan fungsi otot.
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi kita dapat mengkonsumsi
daging merah, unggas, ikan, hati, tepung kedelai, telur, kacang-
kacangan, kacang polong, bayam, lobak hijau, kerang, dan sereal.
g) Magnesium.
Magnesium berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi serta
untuk memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Magnesium
terkandung dalam beberapa makanan yaitu kacang-kacangan, seafood,
susu, keju, dan yogurt.
h) Fosfor.
Fosfor sama halnya dengan magnesium yang berfungsi untuk
membentuk tulang dan gigi serta untuk memeliahara syaraf dan otot
agar tetap normal. Fosfor dapat ditemukan pada makan antara lain
susu, yoghurt, keju, daging merah, unggas, ikan, telur,
kacangkacangan, dan kacang polong.
i) Kalium.
Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh
tubuh serta berfungsi memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal.
Kalium terkandung dalam Susu, pisang, tomat, jeruk, melon, kentang,
ubi jalar, plum, kismis, bayam, lobak, kangkung, dan kacang polong.
j) Selenium.
Selenium berfungsi mencega kerusakan pada sel serta membantu
fungsi kelenjar tiroid. Sayuran, ikan, kerang, daging merah, biji-bijian,
telur, ayam, hati, bawang putih, dan ragi bisa dikonsumsi untuk
memeneuhi kebutuhan akan Selenium.
k) Sodium.
Sodium sama halnya dengan kalium yang berfungsi menjaga
keseimbangan kadar air di seluruh tubuh serta berfungsi memeliahara
syaraf dan otot agar tetap normal. Makanan yang mengandung Sodium
antara lain adalah Garam, susu, keju, bit, seledri, daging sapi, daging
babi, sarden, dan buah zaitun hijau.
l) Seng (Zinc).
Seng berfungsi dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu
dalam penyembuhan luka. Selain itu Seng juga berfungsi membantu
tubuh untuk melawan penyakit. Seng dapat kita temukan dalam
beberapa makanan antara lain Hati, telur, makanan laut, daging merah,
tiram, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, sereal, gandum, dan biji
labu.
3. Air
Air bersirkulasi melalui darah kita dan sistem limpa, mengangkut oksigen dan
nutrisi ke sel tubuh dan membuang limbah metabolisme melalui urin dan keringat.
Air juga menjaga keseimbangan alami antara keluar dan masuknya garam dan air
didalam dan diluar sel. Persendian dan jaringan halus tubuh juga bergantung pada
bantalan cair yang hanya dapat ada apabila terdapat ketersediaan air yang cukup. Air
memang tidak memiliki nilai kalori dan karenanya air bukan sumber energi. Namun
tanpa air dalam menu kita, tubuh tidak dapat mencerna atau menyerap makanan yang
kita santap atau membuang limbah pencernaan tubuh.
Air berperan sebagai medium dari berbagai reaksi biokimia dari metabolisme
tubuh terjadi dan sebagai medum untuk nutrisi diangkut ke dan limbah dibuang dari
seluruh tubuh. Air juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh, tekanan darah dan
volume darah, struktur molekul besar dan kelenturan jaringan tubuh. Air juga
berperan sebagai pelarut, pelumas (seperti pada sendi), dan bantal pelindung (seperti
di dalam mata dan cairan tulang belakang dan cairan amniotic). Aliran air kedalam
dan keluar dari sel diatur secara sangat akurat oleh pergantian konsentrasi elektrolit
pada kedua sisi membran sel.

Anda mungkin juga menyukai