Anda di halaman 1dari 8

1

PEMANDU BAKAT ATASI BERHENTINYA PRESTASI DI INDONESIA

1. PENDAHULUAN
Permasalahan dalam bidang olahraga selalu ada dari tahun ke tahun,
permasalahan ini mengakibatkan berhentinya prestasi di Indonesia. Berdasarkan
hal tersebut pada bagian ini disajika latar belakang da rumusan maslah yang
berkenaan dengan problemmatika dalam bidang olahraga.

1.1 Latar Belakang


Salah satu tantangan Indonesia dalam bidang saat ini menganggulangi
masalah-masalah yang sering terjadi, yang berdampak berhentinya prestasinya
Indonesia dalam ajang internasional dan berdampak tidak dapat menghasilkan
atlet yang bermutu. Pernyebab dari dampak-dampak tersebut yang sering terjadi
adalah keterlambatannya biaya, optimalisasi transportasi dan peralatan,
terbatasnya vebue untuk latihan dan pertandingan untuk usia dini, dan pelatih
yang belum profesional. Brooks dan Fahey (1984) menyatakan bahwa fungsi
pelatih sebagai pemimpin menarik dikaji dan dievaluasi, karena salah satu kunci
utama dalam keberhasilan para atlet terletak pada kemampuan seseorang pelatih
dalam memimpin atletnya. Hal ini tercermin dari interaksi pada lapangan.
Antaranews (5 September 2017) melansir informasi mengenai indonesia
mengalami maslah klasik dalam olahraga teruttama dalam hal pemusatan pelatih
nasional yang mengakibatkan mandeknya prestasi indonesia dalam ajang
Internasional. Terkait dengan pernyataan tersebut memang Indonesia sering
mengalami masalah yang mengakibatkan berhentinya prestasi Indonesia. Sosiolog
pengamat olahraga Fritz E.Simandjutak menyatakan bahwa pemusatan pelatih
nasional (PELANTAS) masalah yang muncul yaitu tidak jelasnya pidak yang
memimpin dan bertanggung jawab antara KEMENPORA, satlak prima, KOI serat
KONI dan lokasi pelatih nasional (PELATNAS) tidak terpusat.
Berdasarkan urgensi pembahasan, diperuhakannya alternatif solusi yang
efektif untuk menanggulangi yang sering terjadi di Indonesia. Solusi yag perluh
dilakuka pemerintah lebih baik membentuk pelaksanaan pemandu bakat yang
bertugas mencari bakat atlet usia dini dengan melakukan audisi dibeberapa
daerah, setelah terpilih bakat atlet muda tersebut langkah selanjutnya adalah
2

pembinaan yang artinya harus membangun sekolah olahraga dibeberapa daerah


dengan fasilitas lengkap sebagai pusat pembiaan atlet muda tersebut. Solusi kedua
adah harus ada terget jelas sebagai pembinaan jangka panjang prestasi Indonesia.
Dari Kedua solusi tersebut, masalh olahraga di Inodensia dapat di atasi dan
ditanggulangi. Oleh karena itu dalam artikel ini dipilih judul pemandu bakat atasi
berhentinya prestasi di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Informasi spesifik mengenai pemandu bakat dijabarkan secara rinci pada
makala ini. Berikut ini disajikan rincian rumusan masalah mengenai solusi
tersebut.
1) Bagaimana konsep dasar pemandu bakat ?
2) Bagaimana langkah pelaksanaan pemandu bakat ?
3) Apa saja kelemahan da kelebihan pemandu bakat ?

2. BAHASAN
Pada bagian ini dijelaskan secara spesifik mengenai (1) konsep dasar, (2)
langkah realisasi, serta (3) kelebihan dan kelemahan pemandu bakat atasi
berhentinya prestasi olahraga.

2.1 Konsep Dasar Pemandu Bakat Atasi Berhentinya Prestasi Olahraga


Pemandu bakat atau pelatih adalah sebagai pemimpin dan salah satu kunci
utama dalam keberhasilan para atlet terletak pada kemampuan seorang pe;atih
dalam memimpin atletnya. Hal ini tercermin dari interaksi pada lapangan (Brooks
dan Fahey dari Andi Suntoda Situmprang 2010. Berdasarkan definisi tersebut
dapat berkembang dan meningkatan kemampuannya dan bakatnya. Pemandu
bakat atau pelatih sangat dibutuhkan oleh para atletnya untuk mencapai tujuan
yang akan dicapai yakni kemenangan dalam kompetisi.
Selain definis yang atas terdapat definisi-definisi lainnya seperti, Pemimpin
adalah seorang yang membimbing atau mengarahkan individu, kelompok/group,
tim, dan organisasi (Logman : 1987). Sedangkan kepemimpinan adalah suatu
proses mempengaruhi orang untuk mengarahkan usaha-usaha ke arah pencapaian
tujuan tertentu (Gibson dan Hodgetts : 1986). Kemudian Forsyth (1983)
mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah proses timbal balik/reciprocal, di
3

mana individu diperbolehkan mempengaruhi dan memotivasi yang lain untuk


mempermudah pencapaian yang saling memuaskan kelompok dan tujuan
individu.
Salah satu bentuk pemandu bakat adalah kompetisi dan pembinaan. Untuk
kompetisi bertujuan menyaring atlet yang terbaik dari yang terbaik, dengan
kompetisi memudahkan pembinaan karena atlet yang disaring sudah memiliki
bakat dan potensi yang memumpuni. Dengan pembinaan, atlet yang berbakat dan
berpotensi akan dibina agar lebih matang lagi dan dipersiapan untuk ajang
kompetisi.
Pembinaan yang baik melalui penyusunan strategi dan perencanaan yang
rasional sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas serta mempunyai program
yang jelas merupakan suatu upaya untuk mendapatkan prestasi yang tinggi seperti
apa yang diinginkan. Dalam pelaksanaannya, suatu pembinaan cabang olahraga
diperlukan seorang pelatih atau guru Pembina yang berkualitas yaitu yang telah
memiliki sertifikasi, penguasaan teknik dan pengalaman yang baik. Dalam hal
pelaksanaan ekstrakurikuler hal ini yang bertanggung jawab adalah guru pembina
yang berfungsi sebagai pelatih.

2.2 Langkah - Langkah Pemandu Bakat Atasi Berhentinya Prestasi


Olahraga
Saat ini Indonesia telah mengalami masalah berhentinya prestasi olahraga.
Namun, Indonesia tidak membiarkan masalah itu. Dengan program pemandu
bakat, Indonesia atasi masalah tersebut. Program tersebut dibagi menjadi dua
yakni kompetisi dan pembinaan. Langkah – langkah program pemandu bakat ini
dijabarkan secara rinci sebagai berikut.

2.2.1 Langkah Pelaksaan


Program pemanduan bakat tidak hanya digunakan untuk para atlet usia tua
melainkan atlet dini. Untuk terlaksanannya program ini langkah – langkah yang
harus dilaksanakan adalah kerjasamannya pemerintah dan masyarakat seperti
yang dijelaskan di UU Sistem Keolahragaan Nasional pasal 21 yakni pemerintah,
Pemerintah daerah, dan masyarakat wajib melakukan pembinaan dan
pengembagan olahraga. Tidak haya itu pemerintah juga menyelenggarakan
4

perlombaan untuk menyaring atlet seperti yang dijelaskan di UU Sistem


Keolahragaan Nasional pasal 46.
Dalam program pemandu bakat tidak hanya pemerintah berkerjasama
dengan masyarakat, melainkan berkerja sama dengan negara lain. Kerjasama
dengan negara lain ini bertujuan untuk saling bertukar ilmu tentang kepelatihan
olahraga dan efesiensi latihan dalam olahraga. Dengan kerjasama ini diharapkan
program ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Proses program pemandu bakat tidak hanya yang dijelaskan diatas. Untuk
lebih efektif pelaksanaanya pemerintah harus mengundang atau menyewa pelatih
yang profesional tidak hanya dari dalam negeri melainkan luar negeri juga. Selain
itu, pembinaan sesuai bakan dan minat sangat diperluhkan untuk mendukung
program pemandu bakat ini.
Keberhasilan dalam suatu program pembinaan prestasi dalam cabang
olahraga, salah satunya ditentukan oleh baik buruknya program latihan yang
diterapkan pelatih. Hal ini menunjukkan bahwa program pembinaan telah
melibatkan aspek kepribadian atlet, kondisi fisik, keterampilan teknik,
keterampilan taktik dan kemampuan mental dan dalam pelaksanaannya telah
sesuai dengan rencana yang dirumuskan dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi
atas kegiatan yang telah dilakukan selama proses latihan berlangsung.

2.2.2 Langkah Evaluasi


Sebagimana yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, hasil
program pemanduan bakat dipengaruhi oleh faktor sistem pemerintah yang
mengatur olahraga dan dukungan masyarakat. Program ini dikatakan berihasil jika
para atlet berhasil memenangkan kompetisi. Maka dari itu melakukan evaluasi
yakni pengujian para atlet. Sebagai contoh Timnas U-16 Indonesia yang
memenangkan turnamen jenesys 2017 di Jepang dilansir dari tribunnews 12 Maret
2018, ini membuktikan bahwa berhasilnya program ini.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat di pahami bahwa secara positif,
kompetisi bisa menimbulkan rasa cemas tidak ingin kalah dari individu atau
kelompok lainnya yang justru bisa memacu atlet untuk meningkatkan kemampuan
mereka, kompetisi merupakan persaingan yang menunjuk kepada kata sifat siap
bersaing dalam kondisi nyata dari setiap hal atau aktivitas yang dijalani. Ketika
5

atlet bersikap kompetitif, maka berarti ia memiliki sikap siap serta berani bersaing
dengan orang lain. Dalam arti yang positif dan optimis, kompetisi bisa diarahkan
kepada kesiapan dan kemampuan untuk mencapai kemajuan sebagai atlet.
Kompetisi seperti ini merupakan motivasi diri sekaligus faktor penggali dan
pengembang potensi diri dalam menghadapi bentuk-bentuk kompetisi, sehingga
kompetisi tidak semata-mata diarahkan untuk mendapatkan kemenangan dan
mengalahkan lawan. Dengan memaknai kompetisi seperti itu, kompetitor lain
sebagai partner (bukan lawan) yang memotivasi diri untuk meraih prestasi. Inilah
bentuk kompetisi yang dilandasi sifat sehat dan tidak mengarah kepada timbulnya
permusuhan atau konflik, sehingga tidak bersifat membahayakan.
Menurut Sardiman, saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat
motivasi untuk mendorong kemampuan atlet. Persaingan, baik persaingan
individual ataupun kelompok dapat meningkatkan prestasi olahraga atlet.
Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan dalam dunia industri atau
perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan
olahraga atlet.
Pengujian dalam program ini tidak hanya mengikuti turnamen – turnamen
saja. Pengujian dapat dilakukan dengan pertandingan persahabatan, lawan tidak
hanya dari negara asia tetapi juga negara – negara luar asia seperti eropa dan
amerika. Seperti itulah pengujian – pengujian untuk keberhasilan program
pemanduan bakat.
Dari penjelasan di atas dapat di pahami bahwa secara positif, pertandingan
persahabatan bida menimbulkan rasa ingin tidak kalah dan ingin selalu menang.
Dalam pertandingan persahabat memiliki manfaat yakni mendapat pengalaman
bermain dengan club- club atau negara yang levelnya sangat tinggi seperti Brazil.
Tidak hanya mendapat pengalaman saja dalam pertandingan persahabatan juga
bermanfaat menjalin hubungan baik dalam negara atau club-club yang dilawan.
Pertandingan seperti ini merupakan motivasi untuk lebih hebat dari
sebelumnya. Dengan pertandingan persahabatan para pemain dapat belajar dari
negara atau club-club yang dilawan. Para pemain dapat berkembang dan terus
berkembang karena dalam pertandingan persahabatan memberikan motivasi untuk
mencapai kemenangan.
6

2.3 Kelebihan dan Kelemahan


Program pemandu bakat ini sangat efektif untuk digunakan sebagai acuan
pada peninggkatan prestasi di Indonesia. Program ini memiliki banyak kelebihan,
antara lain : (1) lenih memudahkan mempersiapkan atlet yang akan mengikuti
kompetisi, (2) menyiapkan atlet sejak usia dini, (3) memiliki atlet yang berbakat
dan berpotensi kemenangan dalam kompetisi – kompetisi. Kelebihan – kelebihan
tersebut akan sangat membantu peningkatan prestasi di Indonesia. Tidak hanya
itu, peningkatan prestasi di Indonesia juga terpengaruh.
Meskipun memiliki kelebihn, program ini juga memiliki kelemahan
antaranews ( 5 September 2017) melansir bahwa program ini memiliki biaya yang
sangat mahal dan sangat sulit dilakukan di setiap daerah karena fasilitas setiap
daerah di Indonesia tidaklah sama dan merata. Oleh karena itu perlu dilakukan
pemaksimalan dalam program ini agar kekurangan tersebut dapat teratasi.
Pemaksimalan yang dimaksud ialah dengan kerjasama dengan negara lain.

3. SIMPULAN DAN SARAN


Pada bagian ini disajikan Informasi mengenai simpulan dan saran – saran
yang akan bermanfaat bagi bebagai pihak.

3.1 Simpulan
Pemandu bakat atau pelatih adalah pemimpin yang mengatur para atlet.
Dalam pemandu bakat terdapat bentuk – bentuknya yakni kompetisi dan
pembinaan. Tujuan pemandu bakat ini agar mebentuk atlet yang berbakat dan
berpotensi.
Pemandu bakat terdapat langkah – langkah yakni pelaksanaan dan evaluasi.
Dalam langkah pelaksanaan pemandu bakat pihak pemerintah berkerjasama
dengan pihak masyarakat, sebagai pihak pemerintah harus mengatur pemandu
bakat dan sebagai masyarakat harus mendukung program pemandu bakat. Untuk
menguji keberhasilan pemandu bakat, maka dilakukan evaluasi dalam bentuk
berbagai macam pertandingan dari pertandingan persahabatan dan pertandingan
kompetisi – kompetisi.
Pada program pemandu bakat memiliki kelebihan yang dapat meningkatkan
prestasi olahraga di Indonesia. Dalam kelebhan pemandu bakat terdapat
7

kelemahan yakni mahlnya pelaksanaan program ini. Olehkarena itu untuk


keberhasilan program pemandu bakat diperluhkannya pemaksimalan program ini.

3.2 Saran
Berdasarkan informasi yang telah disajikan pada bagian bahasan, pidak
pemerintah atau Menpora sebagau pemegang kepentingan dalam masalah –
masalah olahraga di Indonesia disarankan untuk melakukan dan merealisasiakan
program pemandu bakat. Program ini dpat dilakukan tidak hanya sebagai
kompetisi, melainkan juga sebagai mencetak penerus atlet Nasional. Selain
MENPORA, masyarakat juga disarankan mendukung program ini agar
berhasilnya program ini.
Selain merealisasikan mengenai program pemandu bakat, MENPORA juga
disarankan mengatasi kelemahan – kelemahan berupa biasa yang mahal dengan
berkerjasama antar negara. Masyarakat juga tidak hanya mendukung program ini
tetapi juga ikut berpratisipasi dalam program ini dengan menjadi panitia program
pemandu program. Seperti yang dijelaskan pemerintah dan masyarakat harus
berkerjasama agar berjalannya program pemanduan bakat dengan baik dan sesuai
harapan.
8

DAFTAR RUJUKAN
Situmorang.2010. Gaya Kepemimpinan Pelatih Olahraga Dalam Upaya
Mencapai Prestasi Maksimal. Dari UPI, (Online),
(http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/1958062
01986011-ANDI_SUNTODA_SITUMORANG/Jurnal_PKR-2.pdf),
diakses 8 Maret 2018.
Antaranews. 5 September 2017. Indonesia Masih Alami Masalah Klasik
Olahraga, (Online), (http;//www.antaranews.com), diakses 8 Maret 2018.
Tribunnews. 12 Maret 2017. TIMNAS U-16 Indonesia Pulang Membawa Trofi
Jenesys 2017 Di Jepang, (Online), (http;//TRIBUNnews.com), diakses 19
April 2018.
Salim.2015.Pembinaan Ekstrakurikuler Bola Basket Siswa SMP Negeri 1
Mandau, (Online),
(https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFKIP/article/view/18113/17492),
diakses 29 April 2018.
Hamzah B. Uno. 2009.Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta, Bumi Aksara,
(Online), (http://repository.uin-suska.ac.id/4248/3/BAB%20II.pdf ),
diakses 29 April 2018.
Undang – Undang Republik Indonesia Tentang Keloahragaan Nasional, (Online),
(http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_3_05.htm), diakses 12 April 2018.

Anda mungkin juga menyukai