e-journal
Oleh:
Abstrak
Olahraga panahan merupakan olahraga yang memerlukan skill khusus, baik ketepatan, koordinasi maupun
melatih mental dan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Dalam upaya untuk meningkatkan prestasi olahraga
panahan, harusnya pihak-pihak yang terkait tidak hanya atlet dan pelatih saja, tetapi berbagai pihak baik dari pengurus
organisasi dan juga pemerintah harusnya ikut dala upaya mempebaiki prestasi olahraga panahan. Tujuan penelitian
untuk menganalisis pembinaan prestasi atlet panahan di Mayangkara Achery Club Lamongan menggunakan analisis
SWOT. Dimana analisis SWOT akan menjabarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pembinaan di
Mayangkara Archery Club. Jenis penelitian Kualitatif Deskriptif. Subyek dalam penelitian meliputi atlet, pelatih, dan
pengurus di Mayangkara Archery Club.
Hasil penelitian diperoleh bahwa prestasi atlet panahan yang diraih Mayangkara Archery Club berdasarkan
pada manajemen pembinaan prestasi yang memenuhi standart yang baik. Dengan penjabaran sebagai berikut : kekuatan
yang dimiliki Mayangkara Archery Club terletak pada Atlet yang berprestasi dan berbakat, pelatih yang berlisensi, dan
juga manajemen organisasi yang baik. Kelemahan terletak pada kurang sarana prasarana. Peluang yang dimiliki yaitu
pada dukungan dari pemerintah terhadap pembinaan. Untuk ancaman sendiri terletak pada kurangnya support finansial
orang tua atlet.
Kata Kunci : Pembinaan Prestasi, Analisis SWOT, Panahan, Mayangkara Archery Club
Abstract
The Archery sport is a sport that requires a special skill, both accuracy, coordination or mental trained and
improving physical conditions to be healthy. In effort to improve the quality and achievements of sports archery, the
parties that associated are not only the coaches and players but various parties either Government managers can find the
problem’s solution. The purpose of the study is to analyze the coaching of archery athletes’ achievements in
Mayangkara Achery Club Lamongan using SWOT analysis. The SWOT analysis will describe strengths, weaknesses,
opportunities, and threats of coaching in Mayangkara Archery Club. The researcher uses a descriptive qualitative
research. The subjects of the study include athletes, coaches, and organizers of Mayangkara Archery Club.
The results of the research obtained that the achievements of athletes archery that earned by Mayangkara
Archery Club is based on the achievement of coaching management that meets the right standard. With the following
description: the strengths that owned by Mayangkara Archery Club lies on the athletes’ achievements and talents,
licensed trainer, and also a good management’s organization. Yet the weakness lies in the lack of sport’s infrastructures.
The opportunities that owned by them is the supports of Government for coaching archery sport. The threat lies on the
lack of parents’ financial support of the athletes.
1
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216
Untuk mencari bibit-bibit handal dan untuk (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meningkatkan prestasi, maka perlunya diagendakan meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
banyak perlombaan. Selain itu untuk meningkatkan (Threats)”. Analisis ini terbagi atas empat komponen
pelatihan yang sistematis, bibit atlet yang berpotensi, 1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi dimana
pembinaan yang tepat, managemen organisasi yang baik, terdapat kekuatan dari organisasi atau program pada
Mayangkara Archery Club adalah klub yang 2. Weaknesses (W), adalah situasi atau kondisi dimana
berada dibawah naungan PERPANI Lamongan. terdapat kelemahan dari organisasi atau program
mendapatkan prestasi dan menjadi kota yang 3. Opportunities (O), adalah situasi atau kondisi
diunggulkan di Indonesia dan khususnya di daerah Jawa dimana terdapat peluang diluar organisasi dan
Timur. Hasilnya beberapa prestasi yang pernah dicapai memberikan peluang berkembang bagi organisasi
perunggu aduan perorangan ronde recurve putri, (Kejurda 4. Threats (T), adalah situasi dimana terdapat ancaman
terbatas Surabaya 2017) 2 emas 2 perunggu, (Jogja Open bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan
2017) 2 perak 1 Perunggu, (Surabaya Internasional Open) dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa
3
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216
kegiatan utama tersebut adalah pola yang saling Moleong (2016:331) yaitu peneliti melakukan pengecekan
berkaitan. data dari hasil teknik pengumpulan data yang berbeda
a. Reduksi Data yaitu dengan observasi, wawancara, dan juga
Menurut pendapat Sugiyono (2008 :92), dokumnetasi. Selain itu juga teknik triangulasi dengan
mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, metode ini dapat digunakan memeriksa derajat
memilah-milah hal pokok, serta memfokuskan pada kepercayaan dengan membandingkan hasil wawancara
sesuatu data yang penting. Dalam proses penelitian, data yang diperoleh dari infoman dengan informan lainya.
yang diperoleh dibeberapa lokasi penelitian
memungkinkan banyaknya jumlah data yang ada dan
tingkat kerumitan semakin tinggi. Sehingga proses HASIL DAN PEMBAHASAN
diambil setelah penyajian data. Penarikan simpulan Program pelatihan yang jelas dan terencana
dilakukan untuk menjawab suatu masalah yang ada. Kuantitas Alat panahan sudah lengkap
Simpulan data dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Adanya bonus untuk atlet dan pelatih
deskriptif atay dalam bentuk objek lainnya. Bisa diartikan ketika berprestasi
penarikan simpulan/verifikasi data dilakukan agar dapat Adanya sanksi bagi atlet yang datang
menjawab masalah yang ada dan juga untuk meyakinkan terlambat.
data yang masih remang-remang menjadi lebih jelas. Sering mengikuti kejuaraan baik ditingkat
daerah maupun nasional
H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data b. Kelemahan (Weakness)
Teknik pemeriksaan keabsahan data merupakan Lapangan panahan masih belum layak
teknik yang dilakukan agar data lebih valid dan derajat Alat fitness kurang
kepercayaan lebih teruji. Dalam penelitian ini Alat panahan masih memakai yang lama
menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi belum yang terbaru
merupakan teknik pemeriksaan data yang bertujuan Banyak atlet yang belum punya alat
sebagai pembanding atau pengecekan data dengan panahan sendiri
memanfaatkan sesuatu diluar data itu sendiri
(Moleong,2016:324). 2. Analisis Eksternal
Teknik triangulasi yang digunakan dalam a. Peluang (Opportunity)
penelitian ini yaitu teknik triangulasi dengan metode.
Triangulasi dengan metode menurut Patton dalam
5
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216
Berpeluang untuk menjadi atlet Oleh karena itu kata kunci untuk mencapai prestasi dan
profesional. keunggulan dalam olahraga adalah ”Berlatih dan
Satu – satunya club yang ada di kabupaten Prestasi”.
Lamongan.
2. Pelatih
Dukungan dari Koni dan Dispora.
Seorang pelatih harus seseorang yang benar –
benar mengerti dan mempunyai itikad baik dalam
b. Ancaman (Threats)
memajukan olahraga nasional. Sukses dan gagalnya
Persaingan yang ketat dengan club panahan
seorang atlet dalam pertandingan , sedikit banyak
di daerah lain.
dipengaruhi oleh peran pelatih dalam memotivasi atlet
Kurangnya support financial dari orang tua
tersebut untuk mengikuti dan melaksanakan program
atlet.
pelatihan dengan sungguh – sungguh. Untuk itu, pelatih
Belum memiliki sponsor tetap
merupakan sosok yang sangat dibutuhkan dalam
pencapaian prestasi atlet. Kebanyakan pelatih adalah
Pembahasan
sorang mantan atlet yang berkecimpung dalam olahraga
Pencapaian prestasi maksimal dalam suatu cabang Mayangkara Archery Club, yang dahulu juga mantan
olahraga, diperlukan atlet yang sesuai dalam atlet yang berprestasi ditingkat nasional. Selain itu juga
pemilihannya. Atlet adalah faktor penting dalam pelatih di Mayangkara Archery Club ini pernah
pencapaian prestasi, ia merupakan subyek sekaligus mengikuti pelatihan atau traning untuk menjadi pelatih
obyek suatu kegiatan pembinaan prestasi. sebagai subyek dan mempunyai lisensi kepelatihan. Dalam pembinaan
karena atlet merupakan pelaku utama dalam proses olahraga panahan di Mayangkara Archery Club, sistem
pencapaian prestasi dalam olahraga, dan sebagai obyek kepelatihan ini di pegang oleh bapak Anang selaku
karena atlet adalah manusia yang akan diolah pelatih. Beliau merupakan mantan atlet di Mayangkara
kemampuannya agar mencapai prestasi maksimal. Atlet Archery Club yang berprestasi, lalu disekolahkan
panahan di Mayangkara Archery Club Lamongan ini kembali untuk mengambil lisensi kepelatihan. Dalam
berpeluang untuk mencapai prestasi yang maksimal. Hal kepelatihannya, bapak Anang biasanya di bantu mas
tersebut dapat dilihat dari semangat untuk berlatih tinggi, Robby selaku pengurus dan juga Binpres PERPANI
usaha atlet untuk lebih berprestasi cukup baik, dan Lamongan. Pelatih Mayangkara Archery Club menjadi
motivasi yang besar dari diri atlet. Selain itu juga yang kekuatan bagi pembinaan olahraga panahan. Dari
paling penting adalah pencapaian prestasi yang telah pengalaman yang dimilikinya dan tentunya dengan
diperoleh. Berikut ini adalah daftar prestasi atlet–atlet pengetahuan yang melengkapi dirinya menjadi modal
positif bagi atlet itu sendiri, yaitu kedisplinan, tanggung Dalam suatu pembinaan olahraga dibutuhkan
jawab, sifat sportifitas, memupuk kepercayaan diri, dan program pelatihan yang sistematis dalam pencapaian
gaya hidup yang lebih sehat. Seperti apa yang dikatakan prestasi yang maksimal. Program pelatihan yang
Lutan (1988) dalam Harsuki (2003:78), “sebagai seorang diberikan merupakan suatu petunjuk dan perkembangan
atlet apabila ingin mencapai prestasi dan tujuan, maka pembinaan yang dilaksanakan demi tercapainya tujuan.
tali busur yang tetap konsisten dan sesuai dengan poros Pembibitan dan pembinaan yang baik juga harus
gerak. Karena itu pelatihan fisik yang rutin sangat ditunjang dengan tersedianya fasilitas berupa sarana dan
dibutuhkan dalam cabang olahraga panahan. Di prasarana olahraga. Setiap organisasi perlu memiliki
Mayangkara Archery sendiri pelatihan fisik dilakukan dua sarana dan prasarana agar dapat bergerak dan
kali dalam seminggu dan hari lainnya di buat untuk melakukan aktivitas. Sarana dan prasarana merupakan
pelatihan teknik. Bentuk pelatihan fisik seperti Warming faktor pendukung keberhasilan pembinaan olahraga,
Up, Jogging 10 menit, Sit Up, Push Up, Back Up yang harus tersedia bagi setiap upaya peningkatan
prestasi sebagai tujuan utama pembinaan olahraga.
7
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216
Menurut Soepartono dalam Sukrorini (2009:44), – usaha oleh anggota atau sumber daya organisasi yang
secara umum prasarana berarti segala sesuatu yang ada. Maka dalam organisasi tidak lepas dari yang
merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses namanya manajemen.
(usaha atau bangunan Mayangkara Archery Club merupakan organisasi
Kondisi sarana prasarana di Mayangkara Archery yang bergerak dalam pembinaan olahraga panahan.
Club ini bisa dikatakan belum maksimal. Seperti kondisi Berdiri pada 24 mei 2013, Mayangkara Archery Club ini
lapangan yang secara ukuran masih belum layak, karena merupakan satu – satunya club panahan yang ada di
dalam olahraga panahan sendiri membutuhkan jarak Lamongan. Hal tersebut merupakan sebuah peluang bagi
tembak antara 30 – 90 meter. Begitu juga dengan Mayangkara Archery Club karena tidak ada persaingan
penunjang pelatihan seperti alat fitnes, Dalam dalam regional kabupaten sendiri, sehingga dalam proses
peningkatan pelatihan fisik di Mayangkara Archery Club pembinaan akan lebih baik karena support pemerintah
ini hanya menggunakan Dumble dan alat Pull Up. Namun hanya terfokus disatu club saja. Ancaman yang
pelatihan fisik bisa dimaksimalkan dengan variasi sesungguhnya dalam pencapaian prestasi Mayangkara
pelatihan fisik tanpa menggunakan beban. Sedangkan Archery adalah club panahan yang ada di daerah – daerah
dengan alat panahan seperti busur dan anak panah, masih lain, seperti di Surabaya, Bojonegoro, Ponorogo dan club
banyak yang belum memiliki. Hal tersebut dikarenakan – club lainnya.
kondisi ekonomi orang tua atlet yang rata–rata masih Baru 4 tahun berdiri Mayangkara Archery Club ini
golongan menengah kebawah. Sedangkan olahraga sudah banyak mendapatkan prestasi. Hal tersebut tidak
panahan sendiri bisa dikatakan olahraga yang lepas dari managemen yang baik dalam Mayangkara
membutuhkan finansial yang cukup banyak. Peralatan Archery Club. Dalam pembinaannya Mayangkara
panahan di Mayangkara Archery Club ini kebanyakan Archery Club ini memiliki struktur organisasi dan
diperoleh dari bantuan Koni dan Dispora Lamongan. Dari program kerja yang jelas. Kekuatan dalam Mayangkara
segi kuantitas memang sudah baik, karena atlet tidak Archery Club yaitu adanya peraturan baik untuk pelatih
harus bergantian untuk pelatihan, dan juga busur yang dan juga atlet. Dilihat dari hasil penelitian dimana ada
dipakai atlet bisa di sesuaikan sesuai dengan keinginan peraturan ketika pelatihan dan sanksi yang diterapkan
atlet. Namun dari segi kualitas alat, masih belum untuk atlet. Seperti jika ada yang telat dalam pelatihan
memiliki alat yang terbaru atau yang mempunyai akurasi maka ada sanksi yaitu push up atau pelatihan fisik yang
baik. Untuk peralatan lainya seperti body protector, harus dilakukan. Bukan hanya dalam pelatihan saja
semua atlet sudah memiliki sendiri – sendiri. peraturan yang dibuat, namun ada standarisasi dalam
pelatih dan juga atlet. Untuk pelatih di Mayangkara
4. Organisasi dan Managamen Olahraga Archery Club ini harus mempunyai sertifikat kepelatihan
Menurut Jones (2004) dalam Harsuki (2012;106), dalam olahraga panahan dan juga sudah berpengalaman
organisasi suatu alat yang dipergunakan oleh orang-orang di dunia olahraga panahan. Untuk atlet sendiri apabila
untuk mengordinasikan kegiatannya untuk mencapai ada yang mau mendaftar di Mayangkara Archery Club ini
sesuatu yang mereka inginkan atau nilai yaitu untuk harus melengkapi persyaratan – persyaratan seperti
mencapai suatu tujuan. Setiap organisasi baik pemerintah NISN, KK, AKTA dan juga mengisi formulir
maupun organisasi swasta tentu berdasarkan rencana- pendaftaran.
rencana yang ada. Demikian juga dengan Mayangkara Dalam setiap tahunnya, Mayangkara Archery
Archery Club dalam melaksanakan kegiatan berdasarkan Club ini memiliki program kerja dalam pertandingan.
dengan rencana-rencana yang telah disepakati bersama. Setidaknya minimal 4 – 6 x kejuaraan yang harus diikuti.
Untuk mencapai tujuan organisasi perlu dilakukan usaha Hal ini bertujuan agar jam terbang atlet lebih tinggi, dan
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 02 No. 7 Edisi Juli 2018, Hal (96 – 107)
tahu bagaimana situasi pertandingan. Selain itu juga Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Mayangkara Archery Club ini memiliki program yang diperoleh dapat diambil simpulan bahwa pembinaan
pelatihan di luar lingkungan club. Yaitu pelatihan di kota prestasi olahraga panahan di Mayangkara Archery Club
tepatnya di Puslatda Koni. Peatihan di koni biasanya Lamongan sudah berjalan baik. Dengan penjabaran
untuk traning center menghadapi multi event –event dan sebagai berikut:
juga try out untuk menghadapi kompetisi besar seperti 1. Kekuatan
Porprov, Pon, Kejurda, dan lain - lain. a. Memiliki atlet – atlet yang berbakat dalam
Dalam segi pendanaan, Mayangkara Archery Club olahraga panahan. Dilihat dari semangat untuk
ini mendapat sumber dana dari berbagai pihak. Selain berlatih tinggi, usaha atlet untuk lebih berprestasi
dari SPP atlet yang berjumlah 100.000 / bulan, cukup baik, dan motivasi yang besar dari diri atlet.
Mayangkara Archery Club mendapat sumber dana dari Selain itu juga yang paling penting adalah
Koni dan Dispora. Untuk masalah sponsor, Mayangkara pencapaian prestasi yang telah banyak diperoleh.
Archery belum memiliki sponsor tetap. Biasanya kalau b. Memiliki pelatih yang profesional. Hal tersebut
mau kejuaraan ada sponsor masuk untuk jersey bisa dilihat dari latar belakang pelatih. Dimana
pertandingan. Manajamen Mayangkara Archery Club pelatih Mayangkara Archery Club ini memiliki
yang menjadi kekuatan dalam pembinaan olahraga latar belakang seorang atlet panahan yang
panahan. Mayangkara archery club juga memberikan berprestasi ditingkat nasional. Selain itu juga
bonus kepada pelatih dan atlet ketika mendapat prestasi. pelatih Mayangkara Archery Club dalam sistem
Untuk atlet sendiri apabila berprestasi di tingkat nasional, kepelatihannya dibekali dengan lisensi
akan mendapat bonus alat, uang pembinaan, dan gratis kepelatihan. Sebenarnya bukan latar belakang
SPP selama beberapa bulan. Sedangkan kalau ada bonus pelatih saja, tapi metode melatih yang diterapkan
lainnya dari Koni atau Dispora, 30% dari bonus itu mudah dipahami oleh atlet. Dan juga pelatih
diberikan kepada pelatih dan atlet yang belum mendapat Mayangkara Archery Club selalu memperhatikan
medali. Secara struktural dalam kepengurusan perkembangan atletnya.
Mayangkara Archery Club menerapkan manajemen yang c. Program pelatihan yang jelas dan terencana.
obyektif, dan memberikan motivasi kepada pengurus Dimana program pelatihan yang ada di
agar nantinya kedisiplinan diutamakan baik dalam Mayangkara Archery Club ini disusun oleh
disiplin waktu, disiplin dalam pembinaan anggaran Pengurus selaku Binpres PERPANI Lamongan
dan juga disiplin melatih atlet dalam pelatihan. Suatu dan juga berkordinasi dengan pelatih.
organisasi dapat berjalan dengan baik dan terarah maka d. Kuantitas alat panahan yang sudah lengkap.
para pengurusnya dalam menjalankan tugas sesuai Dalam segi kuantitas alat panahan yang ada di
dengan tanggung jawab dan fungsinya masing-masing. Mayangkara Archery Club Lamongan bisa
Hubungan dengan lembaga lain juga sangat penting dibilang sudah baik. Atlet tidak perlu bergantian
untuk perkembangan Mayangkara Archery Club itu alat panahan dalam pelatihan. Dan atlet bisa
sendiri. Namun juga sangat disayangkan banyak atlet mengatur busurnya sesuai dengan kapasitasnya.
Mayangkara Archery Club ada yang merangkap menjadi Untuk peralatan protektor semua atlet sudah
pengurus. mempunyai sendiri – sendiri.
e. Memiliki managemen yang baik. Dilihat dari
PENUTUP
adanya susunan kepengurusan di Mayangkara
Simpulan Archery Club Lamongan. Mayangkara Archery
Club juga mempunyai standarisasi untuk pelatih.
9
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216
Dimana pelatih harus yang sudah memiliki yang membutuhkan banyak dana. Dimana
lisensi dan berpengalaman didunia panahan. peralatan panahan yang harganya relatif cukup
Selain itu, Mayangkara Archery Club ini mahal. Sedangkan kondisi orang tua atlet di
mempunyai program kerja, dimana setiap tahun Mayangkara Archery ini masih termasuk dalam
minimal harus mengikuti 3-4 kerjuaraan. golongan menengah kebawah dalam segi
Mayangkara Archery Club juga memberikan ekonomi. Hal tersebutlah yang membuat banyak
bonus untuk atlet dan pelatih jika berprestasi. atlet belum memiliki peralatan panahan sendiri.
c. Belum miliki sponsor tetap. Dimana Mayangkara
2. Kelemahan Archery ini belum mendapatkan sponsor untuk
a. Sarana prasarana yang belum cukup baik. Dimana bekerjasama secara tetap. Namun biasanya
lapangan Mayangkara Archery Club belum bisa sponsor masuk pada waktu kejuaraan saja.
dibilang layak, karena luas lapangan masih
kurang. Selain itu alat fitnes cuma ada 2 dumble Saran
dan 2 alat pull up. Untuk peralatan memanah Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan maka
secara kualitas masih belum baik. Dimana peneliti memberikan saran sebagai berikut :
peralatan memanah yang ada belum memiliki 1. Motivasi dan prestasi atlet harus lebih
yang up to date. ditingkatkan agar bisa menjadi atlet profesional.
b. Banyak atlet yang belum memiliki alat panah 2. Meningkatkan dan mengevaluasi progam
sendiri. Dan Atlet masih meminjam milik klub. pelatihan agar atlet bisa terus berprestasi dan
menjadi atlet profesional.
3. Peluang 3. Memaksimalkan dukungan pemerintah untuk
a. Berpeluang untuk menjadi atlet regional dan melakukan promosi olahraga panahan dalam
nasional. Dimana hal tersebut dapat dilihat dari rangka mencari bakat-bakat atlet panahan yang
banyaknya atlet yang berbakat di Mayangkara berbakat.
Archery Club Lamongan. 4. Memaksimalkan dukungan pemerintah untuk
b. Satu – satunya club yang ada di kabupaten meningkatkan program pelatihan diluar Club.
Lamongan. Hal tersebut menjadikan peluang Misalnya pelatihan di KONI.
untuk Mayangkara Archery Club sendiri, dimana 5. Memaksimalkan dukungan pemerintah dan
nantinya support pemerintah akan terfokus. donatur untuk memperbaiki kekurangan sarana
c. Dukungan dari banyak pihak. Mayangkara dan prasarana.
Archery Club ini banyak mendapat dukungan dari 6. Meningkatkan motivasi atlet dalam berlatih
pemerintah yaitu Dispora dan juga Koni. untuk menghadapi persaingan dengan Club
lainnya.
4. Ancaman 7. Meningkatkan program kerja mengikuti
a. Adanya club yang berkompeten di daerah lain. kejuaraan untuk melatih jam terbang dan mental
Dimana pesaing – pesaing dalam pencapaian atlet.
prestasi terdapat di daerah – daerah yang memiliki 8. Meningkatkan prestasi atlet untuk menarik
club panahan. Misalnya di Bojonegoro, Tuban, kerjasama dengan sponsor.
ponorogo, Surabaya, dan daerah – daerah lainya. 9. Memaksimalkan program pelatihan fisik dengan
b. Kurangnya support financial dari orang tua atlet. variasi pelatihan fisik secara manual.
Olahraga panahan sendiri merupakan olahraga
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 02 No. 7 Edisi Juli 2018, Hal (96 – 107)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2006. Manajemen Penelitian.
Jakarta:Rineka Cipta.
11