Anda di halaman 1dari 25

Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

ARCVIEW
 STRUKTUR ARCVIEW

.S H P V IE W S
THEM E

.D B F TABLES

CH AR TS SC ALE

LEG EN D

LAYO U TS O R IE N T A T IO N

A d d itio n a l

.T X T S C R IP T S .B M P

Data di ARCVIEW dikelola oleh suatu PROJECT (.APR).


PROJECT tugasnya mengorganisir data tetapi tidak berisi data itu sendiri. Jadi, penggandaan (copy) file
APR tidak berarti mengcopy data yang dalam ARCVIEW disebut THEME. Satu THEME secara default berisi
file .SHP (shapefile), .SHX (index), dan .DBF (database). Sedang .APR sendiri merupakan TextFile, untuk
menggabung suatu PROJECT dengan PROJECT lainnya, aktifkan satu PROJECT kemudian di PROJECT :
lakukan PROJECT > IMPORT dan masukan nama .APR yang akan digabung. Di PROJECT juga dapat
dilakukan CUSTOMIZE atas MENU atau TOOL ARCVIEW baik di VIEWS, TABLES, CHARTS, maupun
untuk LAYOUTS, ada juga fasilitas untuk koneksi dengan SQL dari program lain (MS Access, MS Excel, dll),
atau menambahkan suatu TABLE yang kemudian datanya digabung (join) dengan database dalam THEME.

PROJECT dalam ARCVIEW (default) terdiri atas beberapa DOCUMENTS, yakni : VIEWS, TABLES,
CHARTS, LAYOUTS dan SCRIPTS. Masing-masing unsur PROJECT tersebut memiliki PROPERTIES pada
masing-masing halamannya.

Selain data default ARCVIEW yang disebut THEME (.SHP, .SHX, .DBF) ARCVIEW juga dapat menerima
data .TXT lewat SCRIPTS, .BMP lewat LAYOUTS. Juga data .DBF yang berisi data posisi dapat dimasukan
lewat TABLES untuk selanjutnya disajikan dalam VIEWS sesuai dengan georeferensinya. Untuk beberapa
file lain dapat dilihat pada EXTENSIONS ARCVIEW.

‘Pintu masuk’ ke ARCVIEW secara umum lewat file-file (.SHP, .SHX, .DBF, .TXT, .BMP) adalah lewat
VIEWS, TABLES, SCRIPTS dan LAYOUTS, sedang ‘pintu keluar’ yang paling umum adalah lewat LAYOUT.
Karena itulah hampir semua DOCUMENTS bermuara pada LAYOUT. Sementara CHARTS hanya dapat
disajikan sebagai output dari TABLES dengan kondisi bahwa data dimaksud adalah kuantitatif. Hubungan
yang paling erat dan menjadi keyword dalam GIS di ARCVIEW disajikan pada keterkaitan yang paling
dominant antara VIEWS dan TABLES. Pencarian data denga criteria tertentu pada TABLES akan disajikan
dalam VIEWS, sebaliknya seleksi melalui VIEWS dapat direpresentasikan dalam TABLES.

Skala sebagai unsur peta dipengaruhi oleh setting VIEWS PROPERTIES, apabila properti tersebut belum
ditentukan, maka skala di LAYOUT tidak dapat direpresentasikan. Sedang LEGEND pada peta dipengaruhi
oleh VIEWS tetapi lebih cenderung pada penentuan di LEGEND EDITOR dan atau pada THEME
PROPETIES.
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

DOCUMENT yang mendukung banyak DOCUMENTS lainnya adalah SCRIPTS. SCRIPT merupakan makro
di dalam ARCVIEW yang disebut AVENUE (.AVE). Beberapa fungsi ARCVIEW yang paling primitive tidak
disajikan dalam DOCUMENTS lainnya tetapi disajikan dalam bentuk SCRIPTS. Misalnya, pembuatan
TABLES koordinat dari suatu feature titik tidak ada di TABLES dan tidak ada di VIEWS tetapi ada di
SCRIPTS, padahal fungsi tersebut sangat primitive sekali dalam SIG. File-file avenue disimpan oleh
ARCVIEW di ..\SAMPLES\SCRIPTS.

Pengembangan lebih lanjut dari avenue adalah EXTENSIONS. EXTENSIONS ini fungsinya seperti plug-in
atau add-in di piranti lunak lain. GEOPROCESSING sebagai salah satu aspek penting SIG tidak akan aktif
kalau EXTENSIONS tentang GEOPROCESSING ini tidak diaktifkan. Untuk menambah atau mengurangi
EXTENSIONS aktif dapat dilakukan di semua halaman kecuali di PROJECT, VIEWS, TABLES, CHARTS,
LAYOUTS dan SCRIPTS ada di FILE > EXTENSIONS. Apabila suatu EXTENSIONS diaktifkan, biasanya
baik lewat MENU atau lewat TOOLBAR akan ditampilkan/diaktifkan SUB-MENU (ITEM) atau IKON atas
EXTENSIONS dimaksud.

Selain GEOPROCESSING, EXTENSIONS yang perlu diketahui sebagai default dari ARCVIEW antara lain :
PROJECTION UTILITY WIZARD (untuk proyeksi data), GRATICULE AND MEASURED GRID (untuk
penambahan grid di LAYOUT), dan lain-lain.

Tidak semua EXTENSIONS akan jalan secara otomatis jika


sudah diaktifkan. Misalnya, jika EXTENSIONS DIGITIZER
diaktifkan tetapi computer terpasang tidak memiliki atau
diinstall dengan DIGITIZER, maka SUB-MENU DIGITIZER di
VIEW MENU (VIEWS) tidak akan terlihat aktif. Demikian pula
jika di computer tidak terpasang file-file yang diperlukan oleh
NETWORK ANALYST, maka dan tidak tertutup kemungkinan
bila EXTENSIONS tersebut diaktifkan justru computer akan
HANG.

Gambar di sebelah menunjukan SUB- MENU ARCVIEW


PROJECTION UTILITY aktif setelah EXTENSIONS tersebut
diaktifkan.

EXTENSIONS dalam ARCVIEW disimpan dalam directory


EXT32 dan extension/type datanya adalah AVX. Beberapa
EXTENSIONS dijual oleh ESRI secara terpisah dengan
ARCVIEW GIS, dan banyak EXTENSIONS dapat didownload
gratis di internet.

Dalam satu PROJECTdapat terdiri dari beberapa VIEWS,


beberapa TABLES, beberapa LAYOUTS, beberapa
CHARTS, juga beberapa SCRIPTS.

 THEME
 THEME adalah data yang ditampilkan dalam ARVIEW. Data tersebut tidak harus memiliki format
SHAPEFILE, tetapi juga format lainnya yang dapat dikelola oleh ARCVIEW.
 THEME dapat masuk ke ARCVIEW lewat VIEWS : VIEWS > ADD THEME (atau buttonnya) atau
lewat VIEWS : VIEW > ADD EVENT THEME bila data dimaksud berupa database yang sudah
dibuka di TABLES dan memiliki koordinat XY. Untuk beberapa format file data ke ARCVIEW dapat
lewat VIEWS : FILE > IMPORT. Dan untuk beberapa format file lainnya, data di-ADD THEME-kan
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

setelah terlebih dahulu EXTENSIONS-nya diaktifkan. Misalnya untuk file DXF, JPG, TIFF, juga
untuk file citra semacam .IMG.
 SHAPEFILE adalah data yang dibuat di ARCVIEW. SHAPEFILE dapat juga merupakan hasil
konversi dari format lainnya.
 Proses analisis keruangan ARCVIEW sebagian besar disyaratkan dilakukan dalam bentuk
SHAPEFILE.
 Konversi dari format lain ke SHAPEFILE dapat dilakukan di VIEWS : THEME > CONVERT TO
SHAPEFILE. Konversi dari format ARCINFO ke SHAPEFILE dapat dilakukan melalui MENU
START WINDOWS.
 Konversi dari SHAPEFILE ke format DXF dapat dilakukan melalui MENU START WINDOWS.
 Export ke file raster dari ARCVIEW dapat dilakukan lewat VIEWS : FILE > EXPORT atau dari
LAYOUTS : FILE > EXPORT. Sebaiknya kalau berupa peta export dilakukan lewat LAYOUTS.

1. VIEWS
Pada menu ini hanya ada pilihan NEW, pilihan OPEN atau PRINT hanya aktif kalau sudah ada VIEW
yang ditampilkan. Untuk menampilkan data ke VIEWS dapat dilakukan melalui beberapa cara, yakni :
1. VIEW > NEW THEME : Untuk membuat data (shapefile) baru, baik berupa titik, garis ataupun
polygon.
2. VIEW > ADD THEME (Ctrl+T) : Untuk menambahkan data yang sudah ada, baik data shapefile,
data ArcInfo, atau data keruangan lainnya sesuai dengan aktif dan tidaknya EXTENSIONS atas
data tersebut.
3. VIEW > ADD EVENT THEME : Perintah ini hanya aktif jika sudah ada TABLE yang aktif. Perintah
ini digunakan untuk memasukan data keruangan berupa titik dari suatu TABLE yang memiliki
georeferensi.

Properti dari VIEWS adalah sebagai berikut :

Skala peta secara tidak langsung diatur dari VIEWS PROPERTIES, skala dipengaruhi oleh
penentuan unit peta dan unit di lapangan. Atas asumsi itulah skala tidak akan muncul di LAYOUT
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

jika unit-unit tersebut belum ditentukan, tanpa adanya skala, pengukuran jarak termasuk
PROCESSING melalui BUFFER tidak dapat dijalankan.

Beberapa MENU di VIEWS antara lain :


1. MENU FILE hampir sama dengan menu serupa pada DOCUMENTS lain seperi : CLOSE, CLOSE
ALL, MANAGE DATA SOURCES, SET WORKING DIRECTORY. Satu SUB MENU yang potensial
adalah EXTENSIONS.
2. MENU EDIT. Menu ini dapat digunakan untuk edit pada THEME dan pada GRAPHICS (FEATURE
tanpa database). THEME dan atau GRAPHICS ini akan muncul di LAYOUT apabila VIEWS
dimaksud disajikan dalam LAYOUT. Operasi edit pada THEME adan atau GRAPHICS ini (EDIT,
CUT, PASTE, dll) dapat dilakukan antar VIEWS (dari VIEWS satu ke VIEWS lainnya.
3. MENU VIEW antara digunakan untuk memasukan data dengan ADD THEME atau ADD EVENT
THEME bila sudah ada database yang bergeoreferensi dibuka. Untuk membuat THEME baru
berupa POINT, LINE atau POLYGON. Dari menu ini data VIEWS juga dapat disajikan langsung ke
LAYOUTS, juga untuk pembesaran atau pengecilan (ZOOM IN/OUT) feature pada VIEWS. Pada
MENU VIEW inilah sebagian besar SUB MENU GEOPROCESSING akan ditampilkan bila
EXTENSIONSnya diaktifkan.
4. MENU TABLES misalnya digunakan untuk membuat HOTLINK saat presentasi (baik berupa
gambar maupun teks – lewat THEME PROPERTIES), menentukan FIELD yang akan disajikan di
VIEWS dengan menggunakan CALLOUT LABLE. Untuk mengedit suatu THEME juga diawali
dengan START EDITING disini, juga ada fasilitas untuk mengkonversi data aktif (.DBF atau .DXF
atau .SHP) ke SHAPEFILE (CONVERT TO SHAPEFILE). Perlu dicatat, konversi akan dilakukan
pada THEME aktif secara keseluruhan bila pada THEME tersebut tidak ada FEATURE dalam
VIEWS atau RECORD dalam TABLES yang terpilih/terseleksi. Apabila ada yang terseleksi, maka
data yang dikonversi hanya data terpilih.
5. Beberapa menu lainnya adalah mengaktif dan menonaktifkan suatu LEGEND, AUTO LABEL, dan
beberapa GEO PROCESSING seperti SELECT BY THEME dan BUFFER ada di MENU ini.
Catatan, BUFFER hanya dapat dijalankan jika VIEWS PROPERTIES berupa unit peta dan
lapangan sudah ditentukan.
6. Menu lainnya GRAPHICS dan WINDOWS tidak banyak digunakan atau hampir sama dengan hal
serupa yang ada di DOCUMENTS lain. Satu yang cukup sering digunakan adalah WINDOWS >
SHOW SYMBOL WINDOW (Ctrl+P) untuk mengatur pewarnaan, patern, dan lain-lain.

BUTTONS VIEWS

Masing-masing BUTTONS memiliki fungsi sebagai berikut :

SAVE PROJECT

ADD THEME

ADD THEME

LEGEND
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

TABLE

FIND

LOCATE ADDRESS

QUERY BUILDER

ZOOM TO FULL EXTENT

ZOOM TO ACTIVE THEME

ZOOM TO FULL SELECTED

ZOOM IN

ZOOM OUT

ZOOM TO PREVIOUS

SPATIAL SELECT

SELECT NONE

HELP TOOL

TOOLS VIEWS

IDENTIFY
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

POINTER : SELECTS, MOVES, RESIZES GRAPHICS

VERTEX EDIT : ADD, MOVE AND DELETE VERTICES

SELECT FEATURE

ZOOM IN

ZOOM OUT

PAN

MEASURE

HOTLINK

AREA OF INTEREST

LABEL TOOL

LABEL TOOL

LABEL TOOL

LABEL TOOL

TEXT TOOL

TEXT TOOL

TEXT TOOL
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

TEXT TOOL

DRAW TOOL

DRAW TOOL

DRAW TOOL

DRAW TOOL

SNAP TOOL

SNAP TOOL

2. TABLES :
Pada menu ini disamping ada pilihan NEW juga ada pilihan ADD. Pilihan NEW untuk pembuatan tabel
baru, dan pilihan ADD dilakukan untuk menambahkan table yang sudah ada (.DBF). Pilihan lainnya
adalah OPEN yang digunakan jika sudah ada database atau table baru atau ada table yang sudah
ditambahkan.

Input data table ke dalam ARCVIEW secara umum lewat dua jalur. Jalur pertama .DBF tersebut ‘masuk’
bersama SHAPEFILE (.SHP), atau .DBF yang berisi data koordinat ‘masuk’ sendirian yang selanjutnya
dapat disajikan lewat VIEWS.

Beberapa menu di TABLES hanya berfungsi pada tingkat editing. Jadi kalau suatu table dalam keadaan
terbuka tetapi tidak dalam level editing, ada beberapa fungsi, misalnya CALCULATE yang tidak aktif.

Beberapa trick berkaitan dengan TABLES khususnya CALCULATE dari


tim.loesch@dnr.state.mn.us ada di bagian akhir lampiran ini.

Beberapa MENU dalam TABLES antara lain :


 MENU FILE sama dengan pada DOCUMENTS lain, sedang MENU EDIT disesuaikan dengan
fungsinya dalam operasi terhadap database, yakni edit terhadap FIELD dan RECORD. Operasi
TABLES ini harus diawali dengan pengaktifan editing pada TABLES > START EDITING. Hal lain
yang berisi pada MENU TABLES adalah mengenai SAVE AS, FIND, QUERY dan JOIN. Pada
MENU FIELD berisi untuk pengurutan, SUMMARIZE, STATISTIC, dan CALCULATE. CALCULATE
ini hanya aktif jika TABLE > START EDITING sudah aktif dan ada satu FIELD yang aktif (diCLICK).
 MENU WINDOWS sama dengan hal serupa di DOCUMENTS lain.

BUTTONS TABLES
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

SAVE PROJECT

CUT

COPY

PASTE

SELECT ALL

SELECT NONE

SWITCH SELECT

MAKE CHART

FIND

QUERY BUILDER

PROMOTE

JOIN

SUMMARIZE

CALCULATOR

SORT ASCENDING

SORT DESCENDING

HELP
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

TOOLS TABLES

SELECT TOOL

EDIT TOOL

IDENTIFY TOOL

3. CHARTS
DOCUMENTS ini ‘datang’ lewat suatu TABLES (baik .DBF sendirian maupun .DBF yang lengkap
dengan .SHPnya) yang berisi FIELD numeric atau berisi data kuantitatif. Sehingga operasional yang
disajikan dalam MENU/TOOLS dan BUTTONnya sangat sederhana, hanya berkaitan dengan data
numeric atau kuantitatif.

BUTTONS CHARTS

SAVE

UNDO

CHART : AREA

CHART : BAR

CHART : COLUMN

CHART : LINE

CHART : PIE

CHART : SCATTER
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

CHART : PROPERTIES

ROW COLUMN SERIES

FIND

HELP

TOOLS CHARTS

IDENTIFY

ERASE

ERASE IN POLYGON

CHART : PROPERTIES

CHART COLOUR TOOLS

4. LAYOUTS
LAYOUT merupakan muara hampir semua DOCUMENTS. Untuk membuatnya dapat lewat
DOCUMENTS VIEWS : VIEW > LAYOUT, atau melalui PROJECT dengan mengaktifkan ikon LAYOUT
dan CLICK NEW.

Beberapa MENU dalam LAYOUTS antara lain :


 MENU FILE sama dengan MENU serupa pada DOCUMENTS lain, dan MENU EDIT hanya berisi
tentang CUT, COPY, PASTE, UNDO dan SELECT ALL.
 Pengaturan halaman (landscape atau protrait), margins dan template ada di MENU LAYOUT. Hal
yang sering mengganggu waktu bekerja (membuat layout) adalah SNAP yang ada di LAYOUT
PROPERTIES yang aktif. Sebaiknya, dalam memberi nama LAYOUTS sekalian SNAP ini
dinonaktifkan. Pada MENU LAYOUT ini juga ada SUB MENU untuk pembesaran dan pengecilan
(zooming), menampilkan/menghilangkan GRID/MARGINS, juga hal-hal yang berkaitan dengan
TEMPLATE.
 MENU GRAPHICS menyajikan SUB MENU yang berkaitan dengan operasi ‘grafik’ seperti BRING
TO FRONT, ALIGN, GROUP/UNGROUP. Dan MENU WINDOWS hampir sama dengan menu
serupa pada DOCUMENTS lain.
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

Dalam satu LAYOUT dapat terdiri dari beberapa VIEWS (misalnya VIEWS induk dan
Inset/Indexnya), demikian pula dengan DOCUMENTS lainnya. Dapat juga tidak perlu ada
CHARTSnya karena data yang ada adalah kualitatif.

Beberapa TOOLS/BUTTONS dalam LAYOUTS yang spesifik untuk memunculkan beberapa


masukan dari DOCUMENTS lain :

VIEWS

LEGEND

SCALE

ORIENTATION

CHARTS

TABLES

.BMP

BUTTONS LAYOUTS

SAVE

CUT

COPY

PASTE

LAYOUT PROPERTIES

GROUP

UNGROUP
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

BRING TO FRONT

SEND TO BACK

UNDO

ZOOM TO PAGE

ZOOM TO ACTUAL

ZOOM IN

ZOOM OUT

NEATLINE

PRINT

TOOLS LAYOUTS

POINTER : SELECT

VERTEX EDIT

ZOOM IN

ZOOM OUT

PAN
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

TEXT

TEXT : CALLOUT

TEXT : CALLOUT

TEXT : CALLOUT

TEXT : DROP SHADOW

TEXT : ALIGNED

DRAW : POINT

DRAW : LINE

DRAW : LINES

DRAW : RECTANGULER

DRAW : CYCLE

DRAW : POLY

FRAME : VIEW

FRAME : LEGEND

FRAME : SCALE BAR

FRAME : NORTH ARROW

FRAME : CHART
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

FRAME : TABLE

FRAME : PICTURE

SAVE

HELP

5. SCRIPTS
Sekali lagi, SCRIPTS ini merupakan makronya ARCVIEW yang disebut dengan AVENUE, file-file
contoh yang dapat dimanfaatkan ada di directory ../SAMPLE/SCRIPTS. Fungsi untuk masing-masing
SCRIPTS biasanya tercermin pada namanya. Misalnya, GPS2SHP.AVE mengindikasikan bahwa
scripts tersebut untuk merubah data GPS ke SHAPEFILE; ADDXYCOO.AVE berarti avenue untuk
menambahkan koordinat X dan Y pada table. Dan kalau nama avenue tersebut tidak menyiratkan
fungsinya, maka di dalam script itu sendiri ada diskripsi tentang kegunaan dari avenue dimaksud.
Avenue adalah suatu textfile dan mudah dibuka dengan text editor.

BUTTONS SCRIPTS

SAVE

CUT

COPY

PASTE

UNDO

SHIFT LEFT

SHIFT RIGHT
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

COMPILE

RUN

STEP

HAND

EXAMINE

LOAD SCRIPT

LOAD TEXT FILE

WRITE

6. CUSTOMIZE
Dalam Arcview CATEGORY
MENUS, BUTTONS, TOOLS,
POPUPS baik di DOCUMENTS
(TYPE) VIEW, TABLE< CHART,
LAYOUT maupun SCRIPT dapat
di-CUSTOMIZE lewat PROJECT
: PROJECT > CUSYOMIZE.

Dengan fasilitas tersebut


ARCVIEW dapat dirancang
sesuai dengan kebutuhan
penggunanya.

7. EXTENSIONS
Provider ARCVIEW (ESRI) menjual beberapa EXTENSIONS secara terpisah dari piranti lunak
ARCVIEW dan harganya sekitar 2 kali lipat dari software ARCVIEW itu sendiri. Ilustrasi itu
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

menggambarkan, bahwa EXTENSIONS sangat ‘powerfull’ dalam mensinergikan tugas ARCVIEW untuk
operasinal data keruangan. Walau demikian, di internet juga banyak EXTENSIONS yang dapat
didownload secara gratis.

Untuk mengaktifkan suatu EXTENSIONS, CLICK : FILE > EXTENSIONS yang terdapat pada hampir
semua DOCUMENTS ARCVIEW. Kemudian aktifkan EXTENSIONS yang dimaksud.

Contoh beberapa EXTENSIONS yang banyak digunakan antara lain :


 CAD Reader : untuk memfasilitasi agar data .DXF dari AutoCAD dapat dibaca di ARCVIEW untuk
kemudian dapat dikonversi ke SHAPEFILE.
 GEOPRCESSING : analisis keruangan.
 GRATICULES AND MEASUREMENT GRID : untuk membuat grid pada LAYOUT.
 PROJECTION UTILITY WIZARD : untuk proyeksi.
 EDIT TOOLS : antara lain dapat dipergunakan untuk memperbaiki topologi bila antara feature
dengan atribut tidak ‘match’; SPLINE, ELIMINATE, konversi antar feature, dan lain-lain, termasuk
untuk beberapa geoprocessing.
 XTOOLS : EXTENSIONS ini sangat powerfull khususnya dalam geoprocessing.

GEOPROCESSING
ARCVIEW menambahkan initial GIS pada productnya menjadi ARCVIEW GIS sejak versi 3.1,
pada versi sebelumnya sebutannya hanya ARCVIEW. Pada seri ARCVIEW GIS inilah ARCVIEW
mulai memperkenalkan fungsi GEOPROCESSING, suatu tools yang jadi tulang punggungnya GIS.
Menyusul kemudian pada ARCVIEW GIS 3.2 ada salah tambahan yang sangat potensial
dikembangkan oleh ARCVIEW yakni fasilitas untuk konversi proyeksi.

Dengan mengaktifkan EXTENSIONS


GEOPROCESSING, pada DOCUMENTS
VIEWS akan tampil MENU ITEMS
tambahan pada VIEWS : VIEW >
GEOPROCESSING WIZARD (menu item
paling bawah).

Fasilitas geoprocessing dalam EXTENSIONS (default ARCVIEW) GEOPROCESSING adalah :


Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

DISSOLVE, MERGE, CLIP,


INTERSECT, UNION, ASSIGN
DATA BY LOCATION.

Keterangan tentang fungsi dari


masing-masing operasi tersebut
disajikan dalam bentuk gambar
pada wizard dimaksud.

PENYAJIAN LAIN TENTANG


GEOPROCESSING ADA DI
BAGIAN LAIN LAMPIRAN INI

Secara default, beberapa fungsi geoprocessing lainnya disajikan oleh ARCVIEW pada VIEWS :
THEME > SELECT BY THEME… dan THEME > CREATE BUFFER. Untuk geoprocessing
BUFFER disyaratkan untuyk men-setting VIEWS : VIEW > PROPERTIES-nya.

EDIT TOOLS

Aktifkan EXTENSIONS EDIT


TOOLS (CLICK : FILE >
EXTENSIONS)

Pada DOCUMENTS VIEWS akan


muncul ikon Edit Tools.

Menu Edit Tools akan menawarkan 5


(lima) Sub Menu yang meliputi :
1. EDIT THEME
2. SURFACE FUNCTIONS
3. GEOPROCESSING
4. CONVERT
5. MISCELLANEOUS

(Bandingkan Geoprocessing dengan


menggunakan EXTENSIONS EDIT
TOOLS, XTOOLS dan EXTENSIONS
GEOPROCESSING sendiri).
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

Sub Menu EDIT THEME


hanya digunakan untuk
operasional pada feature
garis (polyline) dan polygon.
Pada feature polygon dapat
dijadikan obyek : CLEAN
(untuk membangun topologi,
khususnya jika antara
feature dan atribut tidak
sinkron), ELIMINATE
(menghilangkan feature
dengan luasan tertentu),
DISSOLVE, SPLIT. Sedang
untuk feature garis
disamping ada CLEAN, juga
ada SPLIT, dan GDSF. Di
antara menu GDSF
tersebut, menu SMOOTH
digunakan untuk
menghalaskan suatu garis,
juga ada menu
GENERALIZE

Untuk Sub Menu SURFACE FUNCTIONS digunakan


untuk data yang berkaitan dengan 3D, baik berupa titik
(dengan catatan memiliki nilai elevasi), maupun berupa
garis (kontur).
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

Sub Menu GEOPROCESSING menawarkan analisis


keruangan seperti : BUFFER, CLIP, ERASE,
TRANSFER ATTRIBUTES.

Yang membedakan SIG dengan system informasi


lainnya adalah berkaitan dengan analisis keruangan
atau geoprocessing. Kiranya cukup beralasan jika
banyak provider piranti lunak membuat tools untuk
analisis keruangan ini, ARCVIEW sendiri secara
default menyajikan analisis ini dalam menu yang
berbeda, dan satu piranti lunak belum tentu memiliki
analisis keruangan yang komplit.

Sub Menu CONVERT secara umum berisi tentang


konversi feature. Konversi tidak hanya pada feature
primitf yang berupa titik, garis, polygon saja, tetapo
juga ada aspek keteinggiannya (3D).
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

Sub MENU MISELLANEOUS antara lain menyediakan


fasilitas untuk transformasi, MOVE dan ROTATE.

XTOOLS

Extensions XTOOLS akan


disajikan pada DOCUMENTS
VIEW dalam bentuk MENU,
bukan ikon/buttons.

Pada extensions ini juga disediakan fasilitas untuk melakukan geoprocessing yang antara lain meliputi :
CLIP, ERASI, IDENTITY, INTERSECT, MERGE, BUFFER, dan UNION.

Fasilitas lainnya, XTOOLS antara lain menyediakan fasilitas perhitungan luas suatu feature dalam
documents tables (perhatikan VIEWS propertiesnya). Konversi yang disediakan tidak hanya konversi
antar feature (titik, garis, dan polygon) saja, tetapi juga konversi dari GRAPHICS ke SHAPEFILE
maupun sebaliknya.

Extensions ini terbilang paling banyak didownload dari internet. Cobalah dengan menggunakan Search
Engine, misalnya http://www.google.com. Masukan parameter “extensions arcview”, dan komputer
akan menyediakan link ke website terkait.

Tidak semua extensions download dapat dijalankan dengan sempurna, karena beberapa extensions
seringkali mensyaratkan adanya file-file optional yang belum tentu ada di komputer terpasang.
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

ARCVIEW TOOLS
Geoprocessing yang disediakan oleh Extensions
ARCVIEW TOOLS antara lain : CLIP, BUFFER,
INTERSECT, UNION, ERASE, MERGE. Juga disediakan
fasilitas untuk perhitungan TABLES dan
TRANSFORMASI. Serta konversi dari polygon ke
polyline (garis).
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

PROJECTION UTILITY WIZARD

Proyeksi dapat dilakukan dari proyeksi Geografis (derajat) ke UTM (meter) maupun sebaliknya dari
UTM ke Geografis.

Step1 dan Step 2 merupakan data masukan (INPUTS) sedang Step 3 dan Step 4 merupakan data
keluaran (OUTPUTS).

Menu ARCVIEW Projection Utlity juga disajikan dari menu Windows selevel dengan ARCVIEW.exe.
(START > PROGRAMS > ESRI > dst…
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

 Data yang akan diproyeksikan dalam format SHAPEFILE.


 Data tersebut tidak harus aktif sebagai THEME di VIEWS atau PROJECT.
 ARCVIEW mampu memproyeksikan beberapa file\THEME sekaligus dalam satu directory.
Untuk konversi dalam satu direktori (beberapa file/THEME), ARCVIEW tidak akan memberi
nama baru, ARCVIEW lebih memerlukan direktori output yang terpisah dengan data awal.
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

Sekali lagi, Step 1 dan Step 2 merupakan data masukkan (input) sedang Step 3 dan Step 4
merupakan langkah yang mengorganisir data keluaran (output).

Input data dapat berupa koordinat geografis dapat pula berrupa proyeksi UTM, keluarannyapun
(output) dapat berupa geografis UTM atau proyeksi geografis. Perlu diperhatikan spesifikasi
masing-masing sistem proyeksi dimaksud.

Sebetulnya, standar Bakosurtanal standar datum yang dipakai bukanlah WGS1984, tetapi Datum
Indonesia 1974 (ID-1974). Masalahnya tidak semua piranti lunak menyediakan spesifikasi Datum
Indonesia 1974.

K O O R D IN A T G E O G R A F IS K O O R D IN A T U T M

C o o r d in a t e S y s t e m T y p e C o o r d in a t e S y s t e m T y p e
G E O G R A P H IC G E O G R A P H IC

Nam e N am e
G C S _ W G S 1 9 8 4 (4 3 2 6 ) W G S _ 1 9 8 4 _ U T M _ Z O N E _ 5 0 N /S (3 2 7 5 1 )

U n it s U n its
D e g re e M e te rs
Pelatihan Dasar GIS: ARCVIEW

SUMMARY merupakan langkah terakhir, dan ARCVIEW . ARCVIEW akan mengolahnya dan setelah
proses selesai ARCVIEW akan memberitahu, termasuk juga ‘penawaran’ untuk ditampilkan atau
tidaknya data hasil proyeksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai