oleh
Ir. Mohd. Zuhdi, M.Sc.
Dosen Fak. Pertanian Unja
Pendahuluan
ArcGIS 10.8 adalah software GIS yang diproduksi oleh ESRI (Sebuah
perusahaan swasta di USA yang bergerak dalam bidang pengembangan software),
merupakan pengembangan lanjut dari software ArcGIS versi seblumnya.
Sebelumnya ArcGIS, ESRI memproduksi ArcInfo dan ArcView yang terkenal
sebagai 2 software GIS yang handal dan satu sama lain saling melengkapi. ArcInfo,
ketika itu masih berbasis printah teks (text command), walau demikian sangat handal
dalam analisis GIS karena memiliki lebih dari 3000 command, sedangkan ArcView
sudah berbasis windows dan handal untuk pembuatan petanya. Kedua kemampuan itu
sekarang diintegrasikan dalam ArcGIS yang direlease pertama kali dengan ArcGIS
7.0 pada tahun 2000. Saat ini sudah dipasarkan versi terbaru yaitu ArcGIS 10.8.
ArcGIS ini didisain khusus bekerja hanya pada platform Windows 10 dan tidak dapat
dijalankan pada Windows versi sebelumnya.
1
ArcCatalog 10.8
ArcCatalog tampil seperti windows explorer, terdiri dua bagian utama, yaitu Catalog
tree dan Content list. Namun perbedannya bahwa ia hanya menampilkan file-file GIS
saja. Jadi tidak semua file sebagaimana windows explorer.
Content list
Catalog tree
Agar bisa menampilkan isi folder, lebih dahulu harus dilakukan pembuatan koneksi
ke folder yang bersangkutan, yaitu dengan cara klik menu File → connect to folder
atau klik ikon .
Selanjutnya cari folder yang berisi file-file peta di dalam harddisk, misalnya folder
Datagis dalam drive D, kemudian klik OK.
2
Jenis-jenis File Yang Ditampilkan
ArcCatalog menampilkan semua file GIS, terutama yang diproduksi oleh software-
software ESRI, seperti coverage-nya ArcInfo dan shapefile-nya ArcView. Selain itu
juga menampilkan file-file database yang berextensi dbf maupun mdb. Juga
menampilkan file-file yang berbasis raster seperti : img, tiff, jpg, bmp, dsb.
File peta yang spesifik ArcGIS sendiri adalah file Geodatabase, yang bertindak
seperti folder.
Setiap jenis file ditampilkan dengan symbol sendiri-sendiri. Namun secara umum,
dari simbolnya dapat dikenal apakah ia memuat data titik, garis atau polygon atau
raster maupun database.
Geodatabase ArcGIS
data titik (point) untuk shapefile ArcView
data garis (polyline) untuk shapefile ArcView
data area (polygon) untuk shapefile ArcView
file jenis lyr, baik berupa poligon, garis maupun titik
file tabel seperti excel
data raster
Dan lain-lain.
Preview data
Buka folder D:\datagis\Praktikum 1 pada Catalog tree
Pilih salah satu file data yang ada dalam folder tersebut, misalnya file
Indonesia_kec.shp
Pada windows content list, klik tab preview, maka akan tampil peta Indonesia
Coba klik file-file lain pada catalog tree
Tab preview
Metadata/Deskripsi
Kembali pilih file Indonesia_kec.shp Lalu pada content list, klik tab Deskripsi.
Deskripsi memuat informasi tentang data atau biasa disebut Metadata. Seorang
pembuat data seyogyanya membuat catatan yang memuat informasi tentang data
tersebut. Informasi tersebut meliputi : deskripsi singkat tentang data, kata kunci,
maksud dan tujuan pembuatan, status, system koordinat, dan informasi tentang atribut
data.
3
Membuat File Data
Pilih folder c:\Datagis pada catalog tree
klik tombol kanan mouse.
Pilih New → Folder, untuk membuat
folder
Ketik nama folder “Praktikum 2”
4
ArcMap 10.8
atau klik tombol pada toolbar ArcCatalog, jika anda sedang menjalankan
ArcCatalog.
Untuk keluar dari ArcMap klik menu File → exit
TABLE OF
CONTENT
DATA VIEW
STATUS BAR
Bagian paling atas adalah menu bar. Di bawahnya ada sejumlah tool bar. Toolbar itu
sendiri terdiri dari beberapa kelompok, diantaranya : standard toolbar, tools toolbar,
5
draw toolbar, georeferencing toolbar, dll. Tentang hal ini
dapat di lihat lebih jelas dengan cara meng-klik kanan
pada salah satu toolbar, maka sederet list toolbar akan
muncul. Toolbar yang diberi tanda √ akan tampil pada
window ArcMap
Nama-nama file
data di-list
(didaftarkan)
pada Table of
Skala Content dan
merupakan layer ,
sedangkan
petanya
ditampilkan pada
bagian Data view
dari windows
ArcMap.
1
Istilah proyek (project) dalam software product ESRI berarti pekerjaan pembuaan peta yang sedang
dikerjakan
6
Men-display-kan filedata (layer)
Klik tanda chek pada salah satu layer, amati yang terjadi pada view!.
Tanda chek berfungsi untuk menampilkan (men-display-kan) setiap layer pada view.
Selanjutnya perhatikan ikon-ikon yang terdapat pada Tools Toolbar. Letakkan cursor
mouse pada masing-masing ikon selama beberapa detik sampai muncul nama dari
setiap ikon.
Silahkan diperiksa perubahan yang terjadi pada view jika ikon-ikon tersebut anda
klik.
Klik ikon Fixed zoom in dan Fixed zoom out. Secara langsung, skala peta pada
tampilan view akan berubah.
Klik ikon zoom in dan zoo out, cursor mouse berubah menjadi seperti kaca
pembesar. Buatlah persegi panjang pada view dengan cara men-drag kursor mouse
secara diagonal. Cakupan peta menjadi seluas persegi panjang yang dibuat tersebut.
Anda dapat kembali ke posisi luasan sebelumnya, dengan meng-klik ikon Go back
to previous extent
Ikon Full extent dapat melakukan zoom out sedemikian rupa sehingga semua layer
yang terdaftar pada Table of content tampak di view.
Ikon Measure adalah untuk mengukur jarak antara dua titik pada view. Tapi untuk
melakukan hal ini, sebelumnya anda harus mengatur satuan jarak pada view (map
unit) ke dalam satuan metric (meter atau kilometer). Karena secara default, satuan
yang digunakannya adalah decimal degree (derajat decimal). Klik menu View →
Data Frame Properties. Klik tab General, lalu pada Display pilih kilometer dan
klik OK. Selanjutnya anda dapat mengukur jarak antar titik pada view. Hasilnya
dapat dibaca pada Status Bar yang terletak di bagian bawah windows ArcMap.
Mengubah symbol
2
dengan cara menekan tombol kiri mouse sambil menggesernya
7
Simbol adalah cara
menampilkan data,
meliputi : bentuk, warna,
ukuran, kecerahan,
tekstur, dll.
Untuk mengubah symbol,
klik salah satu layer pada
Table of Content,
misalnya kkop dengan
tombol kanan mouse,
sehingga keluar menu.
Pilih Properties.
Ketika kotak dialog
properties muncul seperti
gambar di samping. Klik
tab symbology
8
dan OK
9
Layout
View pada ArcMap dapat ditampilkan dalam 2 cara, yaitu Data View atau Layout
View.
Data view adalah tampilan berdasar layer-layer data yang digunakan, biasanya untuk
display on screen, sehingga skala yang ditampilkan adalah skala sebenarnya.
Sedangkan Layout view adalah tampilan untuk di cetak (print) sehingga dapat
mengelola misalnya: legenda, arah utara, judul peta, peta inset, ukuran kertas, skala
cetak, gratikul, dll.
Buatlah tampilan layout view sehingga tampak gambar peta di atas kertas cetaknya.
Lalu pada area kertas cetak, klik kanan sehingga muncul menu. Pilih page setup.
Anda dapat memilih ukuran kertas dan orientasi. Pilih kertas ukuran A4, orientasi
landscape
10
Klik menu insert → title, ketik judul peta
Klik menu insert → legend, ikuti wizard yang muncul sampai selesai.
Klik menu insert → north arrow, pilih bentuk yang anada senangi dan OK
Klik menu insert → scale bar, pilih tipe yang anda senangi dan OK
Klik menu view → Data Frame Properties, klik tab Grid → Create new grid, lalu
ikuti wizard.
Pada halaman wizard pertama, pilih graticul → Next
Pada halaman wizard kedua, tetapkan intervalnya, misalnya 0, 30, 0 untuk masing-
masing Deg, Min, dan Sec. Selanjutnya ikuti wizard sampai selesai dan OK.
Kini peta anda sudah mempunyai komponen-komponen untuk naik cetak. Atur
ukuran dan tata letak setiap komponen seindah mungkin.
11
INPUT DATA : Entry Koordinat
Ada beberapa cara memasukkan data ke GIS, diantaranya dengan cara entry
koordinat
12
Memulai editing
Pada toolbar klik Editor → Start Editing
Klik , dan gunakan untuk menandai titik-titik
kordinat yang akan di gambar pada peta.
Masukkan titik koordinat desa-desa di bawah ini
Dengan cara klik kanan pada peta (view), lalu
pilih absolute x,y , ketik koordinat, lalu tekan
enter
13
INPUT DATA : Digitasi on Screen
Metode input data dengan cara digitasi on Screen didasarkan atas peniruan garis dari
peta analog yang sudah ada. Karena itu sebelumnya peta harus di scan.
Pada folder c:\kkop\latihan1 sudah disediakan peta hasil scan sebagai dasar untuk
melakukan digitasi.
Kotajambi.jpg
Georeferencing
Sebelum dapat dilakukan dasar penciplakan (digitasi), sebuah peta hasil scan lebih
dahulu harus di-georeferencing. Yaitu proses untuk membuat gambar hasil scan
tersebut, mempunyai posisi spatial (koordinat geografis) yang benar. Untuk itu
diperlukan sejumlah titik control (control point) yaitu titik pada gambar peta yang
sudah diketahui (bisa dibaca) kordinatnya.
Untuk peta hasil scan, pilih paling tidak 4 titik pada gambar peta yang akan dijadikan
titik control (control point) .
14
Klik layer kotajambi.jpg dengan mouse kanan, lalu klik
Lakukan zoom sedemikian rupa untuk mencari 4 titik control tersebut.
Untuk kemudahan, disarankan
menggunakan titik potong garis gratikul.
Dalam hal ini gunakan saja titik-titik
berikut:
Namun dalam entri koordinat harus digunakan satuan derajat-decimal dan tidak
dalam derajat-menit-detik. Karena itu titik koordinat tersebut perlu di konversi ke
dalam satuan derajat-desimal, sehingga menjadi sebagai berikut
(104.0,-1.0) (104.05,-1.0),
(104.0,-1.05) (104.05,-1.05)
Cari titik-titik tersebut pada gambar peta, mulai titik kiri atas, kanan atas, kanan
bawah dan kiribawah
Pastikan bahwa pada toolbar georeferencing, kotak layer yang dilakukan
georeferencing adalah file simburnaik.jpf
Ketika ketemu titik kiri atas, klik tombol Add control point
Letakkan kursor + (warna hitam) tepat pada titik tersebut, lalu klik sehingga kursor
berubah menjadi 2 buah yaitu :warna hijau (tetap) dan warna merah (bisa bergerak).
Klik sekali lagi kursor merah pada titik itu juga sehingga kursor berubah menjadi
menjadi hitam
Lakukan hal serupa pada 3 titik control yang lain.
15
Edit titik XMap dan YMap sesuai dengan nilai koordinat (derajat decimal) yang
sebenarnya di tempat itu, klik OK.
16
17