Anda di halaman 1dari 14

1.

BEBAN TARIK
Soal:
Sebuah batang baja paduan yang dijepit di salah satu ujungnya dikenakan beban tarik di ujung yg lainnya
sebesar 10.000 N. Batang berukuran panjang 100 mm, lebar 20 mm, dan tebal 10 mm (Gambar 1.1).
Berapakah tegangan yg ada dalam batang tersebut? Buktikan secara analitis dan simulasi.

10.000 N

Gambar 1.1 Ilustrasi beban tarik


Jawab:
1. Hasil Analitis
Diketahui: P: 10.000 N, L: 100 mm, A: (20x10) mm2
Soal: 
Jawab:

2. Hasil Simulasi
Pada Gambar 1.2 hasil plot tegangan searah sumbu X (x) (karena pembebanannya searah sumbu X )
menunjukkan skala warna biru muda yang menunjukkan besaran tegangan sekitar angka 50 MPa. Hasil
probing / deteksi di tiga titik mengkonfirmasi bahwa memang benar besarannya adalah 50 MPa sesuai
dengan hasil perhitungan analitis. Terbukti.

Gambar 1.2 Hasil simulasi beban tarik

Teknik Simulasi – Jurusan Teknik Mesin Unwahas 1


Tabel 1.1 memperlihatkan nilai tegangan searah sumbu X sebesar 50 MPa. Pada Gambar 1.3 juga
memperlihatkan tegangan tarik dan tegangan geser yang lainnya bernilai nol.

Tabel 1.1 Komponen tegangan


Komponen Nilai
Tegangan Tegangan
50 MPa
X 50 MPa
Y 0
50 MPa
Z 0
XY 0
XZ 0
YZ 0
Gambar 1.3 Arah tegangan-tegangan

*********

Teknik Simulasi – Jurusan Teknik Mesin Unwahas 2


2. BEBAN TEKUK DAN TARIK

Soal:
Gambar 2.1 adalah sebuah batang baja paduan yang dijepit di salah satu ujungnya dikenakan beban
tarik di ujung yg lainnya sebesar 10.000 N. Batang berukuran panjang 100 mm, lebar 20 mm, dan tebal
10 mm (sama dengan Soal sebelumnya). Batang tersebut juga terkena tekanan yang merata di bagian
atasnya sebesar 1 MPa. Berapakah tegangan yg ada di titik A dan titik B? Lokasi titik A adalah 10 mm dari
ujung jepitan dan tepat berada di permukaan atas. Lokasi titik B berada 10 mm dari ujung jepitan dan
berada di pertengahan lebar batang. Bandingkan dengan hasil simulasi.

A A
B 10.000 N B

Lokasi A dan B

Gambar 2.1 Ilustrasi beban tekuk dan beban tarik


Jawab:
Dari hasil simulasi Gambar 2.2 terlihat bahwa terjadi perbedaan yg cukup signifikan dibandingkan
dengan soal sebelumnya pada Gambar 1.2. Hal ini dikarenakan adanya tambahan beban tekan sebesar 1
MPa. Pada sisi atas, tegangan yang terjadi berupa tarik (lihat warna hijau), sedangkan pada sisi bawah
yang mendekati ujung jepitan, terdapat beban tekan (warna biru, nilai minus). Beban tekan maksimal
berada pada ujung bawah dengan besaran 23,3 MPa. Hal ini dikarenakan beban tekan dari sisi atas
membuat sisi paling bawah tidak bisa bergerak ke bawah sehingga menjadi tertekan / kompresi (-).
Sedangkan pada sisi atas, batang masih bisa bergerak ke bawah sehingga pada posisi atas terkena beban
tarik (+).

Gambar 2.2 Hasil simulasi beban tekan dan tarik

Teknik Simulasi – Jurusan Teknik Mesin Unwahas 3


Gambar 2.3 adalah hasil plot tegangan searah sumbu X (x) pada titik A: 107 MPa, dan pada titik B: 52,3
MPa.

Gambar 2.3 Hasil plot tegangan searah sumbu X

Hasil plot tegangan searah sumbu Y (y) pada titik A: -1,01 MPa (dibulatkan menjadi 0), pada titik B:
0,318 MPa (dibulatkan menjadi 0). Lihat Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Hasil plot tegangan searah sumbu Y

Teknik Simulasi – Jurusan Teknik Mesin Unwahas 4


Gambar 2.5 merupakan hasil plot tegangan searah sumbu Z (z) pada titik A: -0,705 MPa (dibulatkan
menjadi 0), dan pada titik B: -0,286 MPa (dibulatkan menjadi 0).

Gambar 2.5 Hasil plot tegangan searah sumbu Z

Hasil plot tegangan geser searah sumbu X pada bidang XY (XY) dalam Gambar 2.6 pada titik A: -0,0516
MPa (dibulatkan menjadi 0), dan pada titik B: -6,73 MPa.

Gambar 2.6 Hasil plot tegangan geser pada bidang XY

Gambar 2.7 adalah hasil plot tegangan geser searah sumbu X pada bidang XZ (XZ) pada titik A: -0,0514
MPa (dibulatkan menjadi 0), dan pada titik B: -0,0267 MPa (dibulatkan menjadi 0).

Teknik Simulasi – Jurusan Teknik Mesin Unwahas 5


Gambar 2.7 Hasil plot tegangan geser pada bidang XZ

Pada Gambar 2.8 hasil plot tegangan geser searah sumbu X pada bidang YZ (YZ) pada titik A: -0,0312
MPa (dibulatkan menjadi 0), dan pada titik B: -0,00962 MPa (dibulatkan menjadi 0).

Gambar 2.8 Hasil plot tegangan geser pada bidang YZ yang bernilai 0

Teknik Simulasi – Jurusan Teknik Mesin Unwahas 6


Hasil ringkasan nilai tegangan seperti ditunjukkan dalam Tabel 2.1 dan secara grafis pada Gambar 2.9.
Tabel 2.1 Komponen tegangan
Nilai Tegangan
Komponen 107 MPa
Lokasi A Lokasi B
Tegangan
X 107 MPa 52,3 MPa
107 MPa
Y 0 0
Z 0 0
Lokasi A
XY 0 -6,73 MPa
XZ 0 0
YZ 0 0 52 MPa

52 MPa

Lokasi B

Gambar 2.9 Arah tegangan-tegangan di titik A dan B


Gambar 2.10 merupakan hasil probe tegangan geser di sepanjang lokasi A dan B. Terlihat bahwa nilai
tertinggi ada di bagian tengah dan secara berangsur-angsur bernilai nol di kedua permukaan (atas dan
bawah).

Gambar 2.10 Hasil probe tegangan geser pada bidang XY pada derah tengah, arah vertikal

Teknik Simulasi – Jurusan Teknik Mesin Unwahas 7


A

Gambar 2.11 Grafik hasil ploting sebaran tegangan geser bidang XY di lokasi 10 mm dari ujung jepitan

Gambar 2.11 grafik berbentuk parabola ini mengindikasikan bahwa pada lokasi B adalah tegangan geser
maksimal yaitu 6,73 MPa. Pada lokasi ini gaya geser (P) adalah:

P = p. L . t
P = 1 MPa x [(100-10 mm) x 10 mm] = 900 N

Luas penampang di lokasi tersebut (A):


A=b.h
A = 10 mm x 20 mm = 200 mm2
Tegangan geser rata-rata (xy)rerata:

Tegangan geser maksimal (xy)max (lihat Lee, 2014*):

Teknik Simulasi – Jurusan Teknik Mesin Unwahas 8


Terbukti bahwa hasil simulasi 6,73 MPa dan analitis 6,75 MPa memiliki nilai hampir sama.

_______
Lee, H.H., 2014, Mechanics of Materials Labs with SolidWorks Simulation 2014, SDC Publications.

*********

Teknik Simulasi – Jurusan Teknik Mesin Unwahas 9


3. TORSI
Soal:
Sebuah poros baja paduan berdiameter 100 mm dengan panjang 1000 mm terkena beban puntir atau
torsi pada ujungnya sebesar 10.000 Nm. Ujung yang lain dicekam (lihat Gambar 3.1). Jika modulus
gesernya adalah 82 GPa, hitunglah tegangan geser maksimal dan sudut puntirannya. Bandingkan hasil
analitis dengan hasil simulasi.

10.000 Nm

Gambar 3.1 Ilustrasi beban puntir pada poros

Jawab:
1. Hasil Analitis
Diketahui: T: 10.000 Nm, L: 1000 mm, d: 100 mm, G: 82 GPa

Soal: maks dan 


Jawab:
Jika r: jari-jari poros dan J momen inersia, maka:

2. Hasil Simulasi
Hasil simulasi pada Gambar 3.2 menunjukkan tegangan geser maksimal adalah 51,2 MPa. Ini hampir
mendekati hasil analitis yaitu 50,9 MPa. Perbedaan ini bisa saja karena adanya meshing yang kurang
halus.

Teknik Simulasi – Jurusan Teknik Mesin Unwahas 10


Gambar 3.2 Hasil simulasi tegangan geser pada bidang XY (XY)

Gambar 3.3 hasil probing menunjukkan bahwa tegangan geser bernilai negatif pada ujung terluar arah -Z
dan bernilai positif arah terluar +Z, sedangkan di tengah batang bernilai 0. Ini membuktikan bahwa
karena puntiran, salah satu sisi ada yang tertarik (warna merah) dan ada yang tertekan di sisi lainnya
(warna biru).

Gambar 3.3 probing tegangan geser XY pada bagian tengah poros

Gambar 3.4 adalah plot grafik pada hasil probing dalam Gambar 3.3. Terlihat berupa garis lurus yang
melewati titik 0 di tengahnya. Ini mengindikasikan bahwa pada bagian tengah poros adalah bagian yang
tidak terkena pengaruh puntiran. Sebaliknya, dikarenakan nilai radius dari tengah ke bagian permukaan

Teknik Simulasi – Jurusan Teknik Mesin Unwahas 11


terluar poros yang semakin membesar, maka nilai tegangannya juga semakin besar. Nilai negatif
melambangkan kompresi, nilai positif menunjukkan tarikan.

Gambar 3.4 Grafik tegangan geser XY pada poros

Tabel 3.1 dan Gambar 3.5 adalah komponen tegangan di lokasi permukaan terluar poros (lokasi A dan
B).
Tabel 3.1 Komponen tegangan
Komponen Nilai Tegangan
Tegangan
Lokasi A Lokasi B
X 0 0
Y 0 0
Z 0 0
XY -51 MPa 51 MPa
XZ 0 0
YZ 0 0

Gambar 3.5 Komponen tegangan secara grafis

Teknik Simulasi – Jurusan Teknik Mesin Unwahas 12


Gambar 3.6 adalah cara mencari besaran sudut yang dihasilkan karena efek puntiran. Ini bisa diperoleh
dengan menjumlahkan pergeseran nilai maksimal dan nilai minimal serta membaginya dengan ukuran
diameter batang.

Gambar 3.6 Hasil displacement searah sumbu Y untuk menghitung sudut puntiran

Sehingga puntiran pada poros yang terjadi akan menghasilkan sudut sebesar:

Hasil simulasi ini adalah konsisten dengan hasil analitis yaitu 0,0124 rad.

*********

Teknik Simulasi – Jurusan Teknik Mesin Unwahas 13


TUGAS 1

1. Sebuah batang baja paduan yang dijepit di salah satu ujungnya dikenakan beban tarik di ujung
yg lainnya sebesar 10.000 N. Batang berukuran panjang 100 mm, lebar “n” mm (dimana n
adalah 2 digit NIM terakhir), dan tebal 10 mm (Gambar 1). Berapakah tegangan yg ada dalam
batang tersebut? Buktikan secara analitis dan simulasi.

10.000 N

Gambar 1. Ilustrasi beban tarik

2. Gambar 2 adalah sebuah batang baja paduan yang dijepit di salah satu ujungnya dikenakan
beban tarik di ujung yg lainnya sebesar 10.000 N. Batang berukuran panjang 100 mm, lebar “n”
mm (dimana n adalah 2 digit NIM terakhir), dan tebal 10 mm (sama dengan Soal sebelumnya).
Batang tersebut juga terkena tekanan yang merata di bagian atasnya sebesar 1 MPa. Berapakah
tegangan yg ada di titik A dan titik B? Lokasi titik A adalah 10 mm dari ujung jepitan dan tepat
berada di permukaan atas. Lokasi titik B berada 10 mm dari ujung jepitan dan berada di
pertengahan lebar batang. Bandingkan dengan hasil simulasi.

A A
B 10.000 N B

Lokasi A dan B

Gambar 2. Ilustrasi beban tekuk dan beban tarik

3. Sebuah poros baja paduan berdiameter 100 + n mm (n adalah 2 digit NIM terakhir) dengan
panjang 1000 mm terkena beban puntir pada ujungnya sebesar 10.000 Nm.Ujung yang lain
dicekam (lihat Gambar 3). Jika modulus gesernya adalah 82 GPa, hitunglah tegangan geser
maksimal dan sudut puntirannya. Bandingkan hasil analitis dengan hasil simulasi.

10.000 Nm

Gambar 3. Ilustrasi beban puntir pada poros

***

Teknik Simulasi – Jurusan Teknik Mesin Unwahas 14

Anda mungkin juga menyukai